irdaran

5
2.1 Pengertian irigasi Irigasi adalah suplai air kedalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman seandainya air dari atmosfir, yaitu air hujan tidak mencukupi. Menurut PP no 20 tahun 2006 irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pengembangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenusnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak sementara kebutuhan air irigasi merupakan jumlah air yang dibutuhkan untuk menambah curah hujan guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman pengembangan dan pengelolaan air irigasi meliputi : sistem untuk memperoleh air irigasi yang terjamin sehingga sampai ke lahan pertanian penyaluran air agar memenuhi zona perakaran tanaman dengan jumlah dan dalam waktu yang tepat usaha memelihara sumber - sumber air, jaringan irigasi dan mengurangi kerusakan kerusakan yang ditimbulkan oleh aliran air. Irigasi kendi adalah teknik untuk menciptakan slow release air bawah tanah dengan meminimalkan kerugian dan resiko penguapan salinasi. Dengan sistem irigasi kendi, pemberian air pada tanaman tidak perlu diberikan setiap hari tetapi cukup dengan memperhatikan ketersediaan jumlah air di dalam kendi yang dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. 2.2 Irigasi Sumbu

Upload: valentina-purba

Post on 30-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: irdaran

2.1 Pengertian irigasi

Irigasi adalah suplai air kedalam tanah untuk memenuhi kebutuhan

tanaman seandainya air dari atmosfir, yaitu air hujan tidak mencukupi. Menurut

PP no 20 tahun 2006 irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan

pengembangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenusnya meliputi

irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi

tambak sementara kebutuhan air irigasi merupakan jumlah air yang dibutuhkan

untuk menambah curah hujan guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman

pengembangan dan pengelolaan air irigasi meliputi :

sistem untuk memperoleh air irigasi yang terjamin sehingga sampai ke lahan

pertanian penyaluran air agar memenuhi zona perakaran tanaman dengan jumlah

dan dalam waktu yang tepat usaha memelihara sumber - sumber air, jaringan

irigasi dan mengurangi kerusakan kerusakan yang ditimbulkan oleh aliran air.

Irigasi kendi adalah teknik untuk menciptakan slow release air bawah tanah

dengan meminimalkan kerugian dan resiko penguapan salinasi. Dengan sistem

irigasi kendi, pemberian air pada tanaman tidak perlu diberikan setiap hari tetapi

cukup dengan memperhatikan ketersediaan jumlah air di dalam kendi yang dapat

dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

2.2 Irigasi Sumbu

Irigasi sumbu bekerja berdasarkan sistem osmosis, yaitu terjadinya aliran

air dari dalam sumbu ke dinding sumbu yang dibuat porus, kemudian mengalir ke

tanah sekitar perakaran tanaman berdasarkan perbedaan potensial matriks antara

tanah dan dinding kendi.

Pemberian air menggunakan irigasi sumbu lebih efisien dibandingkan

dengan sistem lain seperti irigasi tetes dan irigasi sumbu karena memberikan air

langsung ke zona akar tanaman, bukan ke daerah yang lebih luas dari lapangan.

Untuk mengaplikasikan sistem irigasi sumbu pada tabulamput, sumbu dapat

dibenamkan di daerah perakaran, hal ini dapat dilakukan pada saat penanaman

atau penggantian media tanam.Sumbu yang diisi air mampu membasahi tanah di

sekelilingnya melalui dindingnya yang dibuat permeable.

Page 2: irdaran

Setiawan (1998) mengemukakan bahwa laju rembesan pada sumbudengan

campuran bahan tanah liat 60%, pasir 20%, dan serbuk gergaji 20% diperoleh

hasil rata-rata 0,088339 cm/jam atau rata-rata kumulatif rembesan 54,98 cm3/jam

atau 1,28 l/hari. Jarak pembasahan radial dari dinding sumbuke tanah samping

sekitar dapat mencapai jarak 25 cm, sedang jarak vertikal pembasahan dapat

mencapai 40 cm dibawah sumbu.

2. 2 Kebutuhan air tanaman

Menurut Doorenbos dan Pruitt (1976), kabutuhan air tanaman adalah

tinggi air yang dibutuhkan untuk mengimbangi kehilangan air melalui

evapotranspirasi tanaman sehat, tumbuh di lahan yang luas pada kondisi air tanah

dan kesuburan tanah tidak dalam keadaan terbatas serta dapat mencapai produksi

potensial pada lingkungan pertumbuhannya. Sedangkan menurut Sasrodarsono

dan Takeda (1978) kebutuhan air disebut juga evapotranspirasi.

a. Evaporasi

Evaporasi adalah proses dimana air diubah menjadi uap air

(vaporasi, vaporization) dan selanjutnya uap air tersebut dipindahkan dari

permukaan bidang penguapan ke atmosfer (vapor removal). Evaporasi

terjadi pada berbagai jenis permukaan seperti danau, sungai lahan

pertanian, tanah, maupun dari vegetasi yang basah. Faktor faktor yang

mempengaruhi evaporasi :

1. Faktor kondisi alam

Color

Reflective properties of the surface

Exposed to or shaded from solar radiation

Water availability

Water quality

2. Faktor meteorologis

Solar radiation

Wind

Relative humidity

Temperature

Page 3: irdaran

b. Transpirasi

Transpirasi adalah vaporisasi di dalam jaringan tanaman dan selanjutnya

uap air tersebut dipindahkan dari permukaan tanaman ke atmosfer (vapor

removal. Pada transpirasi, vaporisasi terjadi terutama di ruang antar sel daun

dan selanjutnya melalui stomata uap air akan lepas ke atmosfer.Hampir semua

air yang diambil tanaman dari media tanam (tanah) akan ditranspirasikan, dan

hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan tanaman (Allen et al. 1998).

Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan air tanaman adalah sebagai

berikut :

Tekstur tanah

Tekstur tanah akan mempengaruhi ketersediaan air dalam tanah dan

kondisi perakaran yang pada akhirnya akan mempengaruhi besaran

kebutuhan air oleh tanaman

Faktor tanaman

Jenis tanaman akan menentukan ketersediaan air dalam tumbuhan dan

ukuran stomata, semakin besar kemampuan menyerap air dan ukuran

maka transpirasi akan semakin besar. Pengaruh jenis tanaman terhadap

nilai evapotranspirasi ditunjukkan oleh nilai koefisien tanam (Kc) yang

menyatakan hubungan antara evapotranspirasi potensial (Eto)dan

evapotranspirasi tanaman (Etc). Selain faktor jenis tanaman, faktor umur

tanaman dan faktor kerapatan tanaman juga mempengaruhi besarnya

kebutuhan air tanaman

Klimatologi

Faktor klimatologi yang mempengaruhi kebutuhan air tanaman adalah

radiasi matahari, suhu, kelembaban dan kecepatan angin. Semakin besar

radiasi, suhu dan kecepatan angin semakin besar kebutuhan air tanaman