ir. djati hoesen salimy, m.eng (batan) fileprosiding seminar nasional teknologi energi nuklir 2015...

23

Upload: hoangmien

Post on 08-Jul-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH
Page 2: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

ISSN : 2355 – 7524

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR 2015

Bali, 15-16 Oktober 2015

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir

Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir

2015

Page 3: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015

i

DEWAN EDITOR / PENILAI

KARYA TULIS ILMIAH :

KETUA :

Dr. Ir. P. Made Udiyani, M.Si (BATAN)

WAKIL KETUA :

Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN)

SEKRETARIS I :

Drs. Ign. Djoko Irianto, M.Eng (BATAN)

SEKRETARIS II :

Dra. Heni Susiati, M.Si (BATAN)

ANGGOTA :

Dr. Ir. Hendro Tjahjono (BATAN)

Prof. Drs. Surian Pinem, M.Si (BATAN)

Dr. Jupiter Sitoms Pane, M.Sc (BATAN)

Drs. Tukiran (BATAN)

Dr. Camelia Panatarani, S.Si, M.Eng (UNPAD)

Dr. Sidik Permana, M.Eng (ITB)

Dr. Sihana (UGM)

Prof. Dr. June Mellawati, S.Si (BATAN)

Ir. Sriyana, MT (BATAN)

Drs. Sahala Mamli Lumban Raja (BATAN)

Ir. Erlan Dewita, M.Eng (BATAN)

Dr. Wayan Nata Septiadi, ST, MT (UNUD)

Dr. Ir. Ketut Gede Sugita, MT (UNUD)

Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS (UNUD)

Dr. I Wayan Gede Suharta (UNUD)

Page 4: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 

ii 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir II dapat diselesaikan. Prosiding ini memuat makalah-makalah yang dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir II, dengan tema Kontribusi Teknologi Energi Nuklir bagi Kemandirian dan Keberlanjutan Pembanguan Nasional, yang diselenggarakan pada hari Kamis – Jumat, 15 – 16 Oktober 2015 di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar. Seminar tersebut terselenggara atas kerjasama Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN-BATAN) dengan Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir (PKSEN-BATAN) didukung oleh Fakultas Teknik dan Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam, Universitas Udayana.

Penerbitan Prosiding ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan pengembangan iptek energy nuklir. Diharapkan dengan terbitnya prosiding ini dapat menggalang kesinambungan komunikasi di antara para peneliti, akademisi, dan pemerhati terkait dengan iptek energy nuklir di Indonesia, dalam rangka mengantisipasi pesatnya perkembangan iptek energy nuklir di dunia.

Panitia menerima sebanyak 83 makalah teknis dari berbagai instansi. Setelah melalui seleksi dan evaluasi oleh Dewan Editor, Panitia memutuskan 77 makalah dapat diterima untuk dipresentasikan dalam Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir II. Hasil seleksi ulang dan evaluasi oleh Dewan Editor terhadap makalah-makalah yang dipresentasikan, memutuskan sebanyak 74 makalah dapat diterbitkan dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir II. Ke 47 makalah tersebut terdiri dari : 67 makalah dari BATAN, masing-masing 2 makalah dari BAPETEN dan Universitas Udayana, dan masing-masing 1 makalah dari Universitas Sriwijaya, ATK Kemenperin Yogyakarta, dan STKIP Sumedang.

Kami menyadari bahwa prosiding ini tentu saja tidak luput dari kekurangan, untuk itu segala saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan prosiding pada terbitan tahun yang akan datang. Akhirnya kami berharap semoga prosiding ini bermanfaat bagi yang memerlukan.

Jakarta, Maret 2016

Dewan Editor

Page 5: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

batan

KEPUTUSAN

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

NOMOR: 77/KA/III/2015

TENTANG

PERUBAHAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BATAN NOMOR 41/KA/II/2015TENTANG PENYELENGGARAAN SEMINAR NASIONALTEKNOLOGI

ENERGI NUKLIR 2015 DAN PEMBENTUKAN PANITIA

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Menimbang: a. bahwa dengan Keputusan Kepala BATAN Nomor

41/KA/II/2015 telah ditetapkan Penyelenggaraan Seminar

Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 dan Pembentukan

Panitia;

b. bahwa untuk kepentingan dinas, maka perlu mengubah

Lampiran Keputusan sebagaimana dimaksud pada huruf a;

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan

Tenaga Nuklir Nasional;

2. Keputusan Presiden Nomor 72/M Tahun 2012;

3. Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BATAN

Nomor 16 Tahun 2014;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA

BATAN NOMOR 41/KA/II/2015 TENTANG

PENYELENGGARAAN SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI

ENERGI NUKLIR 2015 DAN PEMBENTUKAN PANITIA.

Page 6: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

KESATU

KEDUA

batan

- 2 -

Mengubah Lampiran Keputusan Kepala BATAN Nomor

41/KA/II/2015 tentang Penyelenggaraan Seminar Nasional

Teknologi Energi Nuklir 2015 dan Pembentukan Panitia

menjadi sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 25Maret2015

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

-ttd-

DJAROT SULISTIO WISNUBROTO

Salinan sesuai dengan aslinya,

g^^U^^^PALA BIRO SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI,

I SUSILO ^

^LtkX^^

Page 7: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

batan

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

NOMOR : 77/KA/III/2015

TANGGAL : 25 MARET 2015

SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA SEMINAR NASIONAL

TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR 2015

1. Pelindung

11. Pengarah

III. Penanggung Jawab

IV. Penyelenggara

Ketua Umum

Ketua Pelaksana

Wakil Ketua I

Wakil Ketua II

Sekretaris I

Sekretaris II

Bendahara I

Bendahara II

: Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto -BATAN

1. Dr. Taswanda Taiyo, M.Sc.Eng -BATAN

2. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD KEMD -UNUD

1. Dr. Geni Rina Sunaiyo, M.Sc -BATAN

2. Ir. Yarianto Sugeng Budi Susilo, M.Si - BATAN

3. Drs. A. A. Raka Dalem, M.Sc (Hons) -UNUD

4. Prof. Ir. I Wayan Redana, M.A.Sc, Ph.D -UNUD

Syaiful Bakhri, ST

Mulya Juarsa, M.Sc

Drs. Sahala Maruli Lumban Raja

Dr. Ir. Sudi Ariyanto, M.Eng

Topan Setiadipura, S.Si, M.Si

Rr. Arum Puni Rijanti S., ST, MT

Marini Landina, SE

Waris Juniarsih

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

Seksi-seksi :

a. Acara dan Persidangan:

1. Dr. Julwan Hendry Purba

2. Made Widyarta, ST, M.Sc, Ph.D

3. Gusti Ngurah Sutapa, S.Si, M.Si

-BATAN

-UNUD

-UNUD

Page 8: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

4. Dr. Suparman

5. Sofia Loren Butar-Butar, ST

6. Yuliastuti, M.Si

7. Syamsul All Ikhsan

b. Humas, Perizinan dan Informasi {Website):

1. Anik Purwaningsih, S.Si

2. Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si

3. Ainul Guhri, Ph.D

4. Yeni Supriyati

5. Mudjiono, S.Si

c. Presiding dan Distribusi Reviewer.

1. Dr. R. Mohammad Subekti

2. Dr. Ni Made Suwatini, MS

3. I Dewa Gede Aiy Subagia, Ph.D

4. Ir. Suwoto

5. Wiku Lulus Widodo, M.Engd. Perlengkapan dan Dokumentasi:

1. Ir. Sriyono

2. Sunarto

3. Kusnaedi Manguto Puasora

4. I Ketut Putra, S.Si, M.Si

5. I Ketut Astawa, ST, MT

e. Konsumsi : 1. Restu Maerani, ST

2. Meity Purwantini

3. Dra. Ni Nyoman Ratini, M.Si

4. Putu Lokantara, ST, MT

5. Detty Setiawati S

f. Umum dan Transportasi:

1. Nurul Huda, S.Si

2. Imam Hamzah

3. I Wayan Supardi, S.Si, M.Si

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-UNUD

-UNUD

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-UNUD

-UNUD

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-UNUD

-UNUD

-BATAN

-BATAN

-UNUD

-UNUD

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-UNUD

Page 9: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

g. Protokoler

h. Eksebisi

- 3 -

4. Ir. Made Suarda, M.Eng

5. Dian Koliana Kamal

1. Helmi Setiawan, S.Sos

2. Rahayu Kusumastuti, MT

1. Drs. Hem Santosa

2. Sungkono

-UNUD

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

-BATAN

V. Dewan Editor :

a. Sesi Bahasa Indonesia:

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris I

Sekretaris II

Anggota

Dr. Ir. P. Made Udiyani, M.Si -BATAN

Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng -BATAN

Drs. Ign. Djoko Irianto, M.Eng -BATAN

Dra. Heni Susiati, M.Si -BATAN

1. Dr. Ir. Hendro Tjahjono -BATAN

2. Prof. Drs. Surian Pinem, M.Si -BATAN

3. Dr. Jupiter Sitoms Pane, M.Sc -BATAN

4. Drs. Tukiran -BATAN

5. Dr. Camelia Panatarani, S.Si, M.Eng - UNPAD

6. Dr. Sidik Permana, M.Eng -ITB

7. Dr. Sihana -UGM

8. Prof. Dr. June Mellawati, S.Si -BATAN

9. Ir. Sriyana, MT -BATAN

10. Drs. Sahala Mamli Lumban Raja - BATAN

11. Ir. Erlan Dewita, M.Eng - BATAN

12. Dr. Wayan Nata Septiadi, ST, MT - UNUD

13. Dr. Ir. Ketut Gede Sugita, MT - UNUD

14. Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS - UNUD

15. Dr. I Wayan Gede Suharta - UNUD

b. Sesi Bahasa Inggris:

Ketua : Dr. Geni Rina Sunaryo, M.Sc - BATAN

Sekretaris : Dr. Julwan Hendiy Purba - BATAN

Anggota : 1. Ir. Tagor Malem Sembiring -BATAN

2. Dr. Deendarlianto, ST, M.Eng -UGM

Page 10: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH
Page 11: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

ISSN : 2355-7524 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 Bali, 15-16 Oktober 2015

i

DAFTAR ISI

Judul

Editor Penilai / Karya Tulis i

Kata Pengantar ii

Salinan Lampiran SK. Kepala BATAN Tentang Pelaksanaan Seminar Nasional Teknologi

Energi Nuklir 2015 iii

Daftar Isi v

KELOMPOK-A : Aspek Manajemen, Ekonomi, Kebijakan, dan Infrastruktur

1. Outlook dan Kebijakan Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Bidang Industri di Indonesia

Bambang Riyono, Dwi Susanti

1

2. Kajian Aspek Organisasi Pembangunan Reaktor Daya Eksperimen

Sriyana, Imam Bastori, Suparman, Yarianto SBS

8

3. Profil dan Tren Permintaan Energi di Indonesia

Edwaren Liun

16

4. Metoda Pemeringkatan dalam Pemilihan Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Bansyah Kironi, Sudi Ariyanto

25

5. Manajemen Kontrak untuk Konstruksi RDE di Indonesia

Rr. Arum Puni Rijanti, Sahala Maruli Lumbanraja

32

6. Analisis sesitivitas biaya investasi PLTN dalam Perencanaan Kelistrikan Kalimantan Barat

Rizki Firmansyah Setya Budi, Wiku Lulus Widodo

40

KELOMPOK-B : Aspek Pengembangan Tapak, Lingkungan dan Pengelolaan Limbah

7. Evaluasi laju dosis pada storage cask bahan bakar bekas reaktor PWR berdaya 1000 MWe dengan MCNP dan QAD-CGGP

Anis Rohanda, Amir Hamzah

51

8. Proteksi radiasi pada batako ringan aerasi citicon dengan metode surveymeter

Ni Nyoman Ratini, I Gusti Sutapa, Wahyulianti

59

9. Survei calon stasiun gempa Legok dan Parung menggunakan sinyal short period (sp) untuk pemantauan gempa di tapak RDE Serpong

Hadi Suntoko, Ajat Sudrajat, Kurnia A.

69

10. Implementasi PLTN lepas pantai di Indonesia

Sahala Maruli Lumbanraja, Citra Candranurani, Rr. Arum Puni Rijanti

79

11. Pemetaan tata guna lahan dalam rangka persiapan pembangunan rde di kawasan Puspiptek

Heni Susiati, Habib Subagio

90

12. Kondisi demografi di area calon tapak reaktor daya eksperimental (RDE) di serpong, Banten

June Melawati, Siti Alimah, Hadi Suntoko

101

13. Analisis limbah aktinida reaktor berbasis thorium dan uranium

Siti Alimah, Djati H. Salimy

110

14. Analisis sifat sensing sensor kelembaban resistif menggunakan polivinil alcohol 119

Page 12: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

ISSN : 2355-7524 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 Bali, 15-16 Oktober 2015

ii

Nurlaila, Yuliastuti

15. Seismotectonic Considerations On Bangka Island Npp Siting

Yarianto SB Susilo, Kurnia Anzhar, Sarwiyana Sastratenaya, Antonio R Godoy, Leonello Serva

130

16. Geology and Radionuclide Ratio Mapping for Radioactive Mineral Exploration in Mamuju, West Sulawesi

I G. Sukadana, F.D. Indrastomo and H. Syaeful

140

KELOMPOK-C : Aspek Teknologi Material dan Bahan Bakar Nuklir

17. Penentuan burn up mutlak pelat elmen bakar U3Si2-Al tingkat muat uranium

Aslina Br. Ginting, Yanlinastuti, Noviarty, Sungkono, Dian A, Boybul, Arif N, Rosika K.

149

18. Pembuatan material cast austenitic stainless steels (cass) untuk komponen light Water reactor (LWR)

Gunawan Refiandi

160

19. Pengembangan sistem kontrol dan akuisisi data difraktometer neutron serbuk DN3

Fahrurrozi A, Bharoto, Rifai M, Hari M.

169

20. Analisis kelayakan pabrik elemen bahan bakar berdasarkan aspek kebutuhan uranium diperkaya

Wiku Lulus Widodo, Rizki Firmansyah Setya Budi

177

21. Pengaruh serbuk U-Mo hasil proses mekanik dan hydride – dehydride –grinding mill terhadap pelat elemen bakar

Supardjo, Agoeng Kadarjono

185

22. Pengaruh kadar unsur nb pada paduan U-Zr-Nb terhadap sifat mekanik, mikrostruktur dan pembentukan fasa

Masrukan, M. Husna Al Hasa, Jan Setiawan, Slamet P.

194

23. Pengaruh komposisi bahan bakar u-7%mo dan matriks al-si terhadap tebal kelongsong

Agoeng Kadarjono, Supardjo

202

24. Penumbuhan lapisan tipis keramik pada baja feritik dengan teknik deposisi laser Terpulsa (PLD) 188

Mardiyanto, Agusutrisno, Edi Suharyadi, Abu Khalid Rival

208

25. Bahan bakar berbasis thorium dalam reaktor HTGR tipe pebble dan tingkat kesiapan teknologi

Erlan Dewinta, Meniek Rahmawati

215

26. The Use of Morinda Citrifolia as a Green Corrosion Inhibitor for Low Carbon Steel In Nacl Solution

R.Kusumastuti, R.I.Pramana,Sriyono, Geni R.Sunaryo, Johny W.Soedarsono

226

27. Effect of reflector on neutronic performance of the high density U9MoAl fuel mtr type research reactor

Tukiran Surbakti and Lily Suparlina

234

28. Li4Ti5O12 Synthesis as a battery anode materials with solid state reaction method

Yustinus Purwamargapratala dan Jadigia Ginting

243

29. Transmission electron microscopy specimen preparations of isothermally oxidized fecral alloy by using focused ion beam system

Mohammad Dani, Arbi Dimyati, Pudji Untoro, Joachim Mayer, Teguh Yulius Surya Panca Putra and Parikin

248

30. Study on pzt piezoelectric sensor material developtment with addition of sio2 by using solid state reaction

257

Page 13: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

ISSN : 2355-7524 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 Bali, 15-16 Oktober 2015

iii

Syahfandi Ahda and Mardiyanto

31. Thermal stress analysis in pwr type npp pressurizer

Abdul Hafid, Elfrida Saragi, Mike Susmikanti

263

32. Analysis weld defect of ss 304 on tube with x-rays radiograph method

Zaenal Abidin, Nasyeh Taufiq, Djoko Marjanto

270

KELOMPOK-D : Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir

33. Studi awal desain konseptual reaktor cepat tipe GFR dengan uranium metal sebagai input bahan bakar

Ninis Monita, Meniek Ariani, Fiber Monado

275

34. Kajian aspek termohidrolika pada bulk sheilding reaktor Kartini

Helen Raflis

282

35. Pengaruh fraksi packing terhadap distribusi temperatur bahan bakar triso di dalam teras HTGR

Hery Adrial, Sudarmono

291

36. Pengaruh nikel terhadap perubahan temperatur transisi baja feritik sebagai material bejana tekan PLTN

Mudi Haryanto, Sri Nitiswati

300

37. Pemrograman plc untuk control rod drive mechanism berbasis elektromagnet pada reaktor tipe PWR

Sudamo, Kussigit Santosa

306

38. Justifikasi persyaratan desain sistem instrumentasi dan kendali RDE 10 mw dengan simulator PCTRAN HTR

Khairul Handono, Agus Cahyono, Kristedjo Kurnianto

315

39. Evaluation on the utilization of kartini research reactor for education and training programs

Syarip, Puradwi Ismu Wahyono, Tegas Sutondo

323

40. Fuel density effect on xenon reactivity of mtr type research reactor core design

Lily Suparlina, Anis Rohanda, Jati Susilo

328

41. Neutron energy-spectrum analysis in the irradiation facilities of the conceptual rri-50 reactor

A. Hamzah

336

42. Optimization of core configuration for the innovative research reactor

Iman Kuntoro, Tukiran Surbakti, Surian Pinem, TM Sembiring

342

43. The prediction of center measured distribution residual stress in welding using fuzzy neural network

M. Susmikanti, A. Hafid, R. Himawan

349

44. Modification and validation of gamset computer code for gamma heating analysis of innovative research reactor core

Pudjijanto MS and Setiyanto

357

45. Performance analysis on rgtt200k cogeneration system for changes in the reactor coolant mass flow rate Ign. Djoko Irianto, Sri Sudadiyo, Sukmanto Dibyo

365

46. The pressure drop effect on cyclone separation performance in helium purification system of RGTT200K

Sriyono, Sumijanto, Nurul Huda, Rahayu Kusumastuti

374

47. Graphite oxidation rate estimation during air ingress accident in RGTT200K

Sumijanto, Jupiter Sitorus Pane, Elfrida Saragi

383

Page 14: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

ISSN : 2355-7524 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 Bali, 15-16 Oktober 2015

iv

48. Analysis on the calculation of power and thermal neutron flux distribution for RGTT200K reactor

Suwoto and Zuhair

389

49. Supply chain of cement industries to support the nuclear power plant construction in Indonesia

Dharu Dewi, Nurlaila, Sriyana, Moch. Djoko Birmano, Sahala Lumbanradja

397

50. Preliminary design of plate fin recuperator with counter flow for RGTT200K

Piping Supriatna, Ignatius Djoko Irianto, Sri Sudadiyo

406

51. Analysis of temperature profile of the PBMR 400 MWt during anticipated transient without scram accidents

Elfrida Saragi, Jupiter Sitorus, Sumijanto

413

52. Analysis on the axial turbine blade using fluent for high temperature helium-cooled reactor (RGTT200K)

Sri Sudadiyo, Ign. Djoko Irianto, Piping Supriatna

425

53. Permeability characteristics of subsurface material in experimental power reactor site, Puspiptek-Serpong

Heri Syaeful, Dhatu Kamajati, Adi Gunawan M., Nunik Madyaningarum

435

54. Preliminary studies on developing psa framework for htgrs: relevant events to be considered

Julwan Hendry Purba

446

55. Path analysis of BATAN’s safety culture characteristics

Johnny Situmorang, Imam Kuntoro, Sigit Santoso

453

56. Comparative study on the safety culture and security culture assessment at the nuclear facility

S. Santoso, Khairul

461

KELOMPOK-E : Komputasi dan Instrumentasi Nuklir

57. Post-processor untuk data output termohidraulika VSOP’94

Anik Purwaningsih, Surip Widodo

471

58. Perancangan program perhitungan laju aliran massa air berdasarkan perubahan system ture menggunakan Lab View

G. Bambang Heru K, Mulya Juarsa, Ainur Rosidi

481

59. Perancangan viystem heat-sink untai fassip-01 menggunakaan software Cycle Tempo

Giarno, Mulya Juarsa, Joko Prasetio Witoko

489

60. Analisis tegangan mekanik dan translational displacement pada struktur experiment kanal

Dedy Haryanto, Kussigit Santosa

496

61. Optimasi laju konversi molekuler co pada system pemurnian helium pendingin 288

RGTT200K

Sumijanto, Nurul Huda, Sriyono

504

62. Metode mcsa berbasis labview untuk pemantauan kondisi motor pompa untai uji beta

Restu Maerani, Tulis Jojok Suryono, Edy Sumarno

510

63. Analisis ketidakpastian untuk fatigue crack growth pipa primer PLTN

Entin Hartini, Roziq Himawan

519

64. Validasi kecepatan putaran pompa sentrifugal secara visual menggunakan high speed camera (HSC)

527

Page 15: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

ISSN : 2355-7524 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 Bali, 15-16 Oktober 2015

v

Ainur Rosidi, Joko Prasetio W, Bambang Heru

65. Evaluasi ketidakpastian hasil pengukuran flowmeter menggunakan sistem akuisisi Data

Khairina Natsir, G. Bambang Heru K, Nursinta Adi Wahanani, Mulya Juarsa

534

KELOMPOK-F : Kogenerasi dan Teknologi Nuklir Non Energy

66. Konsep disain foto reaktor berbasis irradiator uv-led untuk pra-vulkanisasi latek karet alam

Cahya Widiyati, Herry Poernomo

543

67. Nuklir sebagai basis keenergian markas komando utama armada angkatan laut sorong

I Wayan Ngarayana, Sigit Santosa

556

68. Pola biodistribusi nanomaterial 99mtc-m41s-nh2 melalui penandaan langsung menggunakan tikus putih stok sprague dawley untuk aplikasi radiosinovektomi

Isti Daruwati, Sarah Nuraini, Iswahyudi, Mia Lestari A, Maria Christina P, Aang Hanafiah Wa

566

69. Teknik pengawetan bawang merah (allium ascalonicum l) dengan radiasi gamma Co-60

Gusti Ngurah Sutapa, Ni Luh Putu Trisnawati, Titik Purwati

574

70. Penentuan uptake candida albicans terhadap 99mtc-dtpa-ketokonazol sebagai kit diagnostik penyakit infeksi fungi

Maula Eka Sriyani, Desty Eltiana Ibrahim, Rizky Juwita S, Aang Hanafiah Wa

582

71. Sintesis dan karakterisasi kompleks 46skandium 375

Yanuar Setiadi, Duyeh Setiawan, Isti Daruwati, Iwan Hastiawan, Asri Nurul Bashiroh

591

72. Penilaian teknologi pembuatan zirkonia dari pasir zirkon secara proses basah dan kering

Herry Poernomo, Endang Susiantini

601

73. Produksi bahan bakar alternatif amonia dengan energi nuklir sebagai sumber energi 399

Djati H Salimy, Siti Alimah

615

74. Evaluasi karakteristik fisikokimia 409

Eva Maria Widyasari, Ritta Solihaty

625

Daftar Indeks Penulis Makalah

Page 16: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN: 2355-7524

Bali, 15-16 Oktober 2015

574

TEKNIK PENGAWETAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) DENGAN RADIASI GAMMA Co-60

Gusti Ngurah Sutapa, Ni Luh Putu Trisnawati, Titiik Purwati

Fisika FMIPA Unud, Kampus Bukit Jimbaran, Badung Bali (80361) Email: [email protected]

ABSTRAK TEKNIK PENGAWETAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) DENGAN RADIASI GAMMA Co-60. Pengawetan pada bahan makanan dikenal sebagaiupaya yang dilakukan untuk memperpanjang masasimpan dari bahan makanan, sehingga makananyang disimpan dapat dikomsumsi dalam waktu yanglebih lama. Berbagai teknik pengawetan bahanmakanan seperti pengeringan, pembekuan, danpenambahan bahan kimia telah dilakukan. Teknik-teknik pengawetan bahan makanan tersebut tidakdikatakan jelek namun dianggap masih bisadisempurnakan. Sejak saat ini teknologi pengawetan makanan masih terus dikembangkan salah satunya dengan menggunakan teknik radiasdengan radiasi mempunyai berbagai kelebihan, antara lain penghematan energi, mui. Pengawetan dah dikontrol, dapat dilakukan pada makanan yang dikemas rapi. Selain itu sifat sinar gamma yang digunakan dalam proses ini memiliki daya tembus besar, serta merupakan proses yang tidak menimbulkan perubahan suhu pada bahan pangan yang diradiasi. Pada penelitian ini telah dilakukan pengawetan bawang merah sebanyak 650 biji dengan 50 biji sebagai kontrol dan perlakuan dosis radiasi gamma Co-60 mulai dari 50 Gy, 100 Gy, 150 Gy dan 200 Gy. Hasilnya menunjukan bahwa dosis optimum untuk menghambat pertumbuhan tunas bawang merah adalah pada dosis 150 Gy. Respon pada masing-masing perlakuan dosis radiasi juga dapat dilihat dari perhitungan nilai LD (lethal dose). Nilai LD yang terkecil pada dosis 150 Gy, menunjukan radiosenstivitasnya tinggi untuk menghambat pertumbuhan tunas bawang merah. Kata kunci: pengawetan, radiasi, nilai LD, radiosenstivitas.

ABSTRACT PRESERVATION TECHNIQUESOFONION(Allium ascalonicumL)

WITHGAMMARADIATIONCo-60.Preserving the foodstuff known as the efforts made to

extend ithin a longer time . Various food preservation techniques such as drthe shelf life of foodstuffs , so that the stored food can be consumed wying , freezing , and the addition of chemicals was carried out . The techniques of food preservation is not said to be ugly but is considered still be perfected . Since the current food preservation technology is still being developed either by using radiation radiasdengan technique has many advantages , such as saving energy , mui . Pickling dah controlled , can be carried out on food packaged neatly . In addition the nature of gamma rays that are used in this process has a great penetrating power , and is a process that does not lead to changes in the temperature of irradiated foodstuffs . This study has been carried out pickling onion seeds as much as 650 to 50 seeds as control and dosage of Co - 60 gamma radiation ranging from 50 Gy , 100 Gy , 150 Gy and 200 Gy . The result showed that the optimum dose to inhibit the growth of shoots onion is at a dose of 150 Gy . The response to each dose radiation treatment can also be seen from the calculation of the value of LD (lethal dose) . LD value the smallest in a dose of 150 Gy , showed high radiosensitivitas to inhibit the growth of shoots of onion . Keyword: preservation, radiation, LDvalue, radiosensitivitas. PENDAHULUAN

Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupanmanusia. Pengolahan dan pengawetan bahan makanan memiliki interelasi terhadap pemenuhan gizi masyarakat, maka tidak mengherankan jika semua negara baik negara maju maupun berkembang selalu berusaha untuk menyediakan suplai pangan yang cukup, aman dan bergizi. Salah satunya dengan melakukan berbagai cara pengolahan dan pengawetan pangan yang dapat memberikan perlindungan terhadap bahan pangan yang akan dikonsumsi [1].

Page 17: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Teknik Pengawetan Bawang Merah… ISSN: 2355-7524

Gusti Ngurah Sutapa, dkk

575

Sebenarnya pengawetan pada bawang merah memang bukan suatu hal yang baru. Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal berbagai teknik pengawetan baik secara tradisional maupu secara non-tradisional. Pengawetan secara tradisional antara lain pengeringan dengan sinar matahari, pengasapan, serta pemanasan. Teknik-teknik pengawetan seperti ini memiliki berbagai kendala seperti pada teknik pengeringan yang mengandalkan matahari, dan pemanasan yang memerlukan biaya tinggi [5]. Selain itu teknik pengawetan menggunakan pemanasan merupakan suatu cara pengawetan dengan perlakuan suhu tinggi, sehingga berakibat pada turunnya nilai nutrisi dari suatu bahan makanan. Sedangkan teknik pengawetan non-tradisional adalah menggunakan bahan kimia. Pengawetan menggunakan bahan kimia adalah dengan cara pemberian bahan pengawet dan fumigasi. Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan pada bahan pangan seperti bawang merah akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara terus menerus. Selain itu pengawetan bahan pangan menggunakan bahan kimia dapat meninggalkan residu toksik pada bahan makanan yang diawetkan, sehingga diperlukan karantina selama beberapa waktu untuk menurunkan kadar toksik sampai bahan pangan aman untuk dikonsumsi [11].

Pengawetan pada bahan makanan dikenal sebagaiupaya yang dilakukan untuk memperpanjang masasimpan dari bahan makanan, sehingga makananyang disimpan dapat dikomsumsi dalam waktu yanglebih lama. Berbagai teknik pengawetan bahanmakanan seperti pengeringan, pembekuan, danpenambahan bahan kimia telah dilakukan. Teknikteknik pengawetan bahan makanan tersebut tidakdikatakan jelek namun dianggap masih biasdisempurnakan. Sejak saat ini teknologi pengawetan makanan masih terus dikembangkan salah satunya dengan menggunakan teknik radiasi [8].

Radiasi merupakan salah satu jenis pengawetan bahan makanan yang menggunakan gelombang elektromagnetik. Radiasi bertujuan menghilangkan mikroba pembusuk serta membasmi mikroba dan organisme lain yang menimbulkan penyakit terbawa pada makanan. Selain itu radiasi dapat menghambat pertumbuhan tunas baru pada umbi tanaman. Tetapi pada prinsip pengolahan, dosis, teknik penyinaran dan peralatan, persyaratan kesehatan keselamatan serta pengaruh radiasi terhadap pangan harus diperhatikan. Berdasarkan data tentang pengelohan bahan pangan yang ada, FAO (Organisasi Pangan Sedunia), IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyimpulkan, bahwa makanan yang diradiasi hingga dosis 10 kGy aman untuk dikonsumsi sehingga sampai saat ini penelitian dan pengembangan teknik ini untuk industri terus dilakukan [12]. Pengawetan dengan radiasi mempunyai berbagai kelebihan, antara lain penghematan energi, mudah dikontrol, dapat dilakukan pada makanan yang dikemas rapi. Selain itu sifat sinar gamma yang digunakan dalam proses ini memiliki daya tembus besar, serta merupakan proses yang tidak menimbulkan perubahan suhu pada bahan pangan yang diradiasi. Disamping itu, mutu dan kesegaran bahan pangan tidak berubah karena suhu tetap, dan tidak menimbulkan residu zat kimia pada bahan pangan atau polusi pada lingkungan [7].

Dosis radiasi yang telah ditetapkan oleh Pemenkes digunakan dan disesuaikan dengan tujuan pengawetan, misalnya untuk menghambat pertumbuhan tunas umbi-umbian adalah 0,15 kGy [8]. Dosis radiasi ini sangat kecil sehingga akan cenderung aman bila diterapkan pada makanan. Oleh karena itu, perlu mengetahui bagaimana teknik radiasi itu sendiri dan dosis radiasi optimum yang dapat menghambat pertunasan serta pengaruhnya secara morfologis (pertumbuhan tunas) terhadap umbi bawang merah. TEORI Sumber Radiasi

Dua jenis pengion yang umum digunakan untuk pengawetan makanan adalah sinar gamma yang dipancarkan oleh radionuklida seperti Co-60 (Cobalt-60), Cs-137 (Cesium-137) dan berkas elektron dari partikel-partikel bermuatan listrik. Kedua jenis radiasi pengion ini memiliki pengaruh yang sama terhadap makanan yaitu makanan yang disinari suhunya tidak berubah atau tidak terjadi kenaikan suhu yang nyata suhunya sekitar 40

oC. Perbedaan

keduanya adalah pada daya tembusnya. Sinar gamma mengeluarkan energi sebesar 1 MeV untuk dapat menembus air dengan kedalamam 20-30 cm sedangkan berkas elektron mengeluarkan energy sebesar 10 MeV untuk dapat menembus air sedalam 3,5 cm [4].

Page 18: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN: 2355-7524

Bali, 15-16 Oktober 2015

576

1. Dosis radiasi Dosis radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap kedalam material dan

merupakan faktor utama pada iradiasi makanan sering kali untuk tiap jenis makanan diperlukan dosis khusus untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Kalau jumlah radiasi yang digunakan kurang dari dosis yang diperlukan, efek yang diinginkan tidak akan tercapai. Sebaliknya jika dosis berlebihan, makanan mungkin akan rusak sehingga tidak dapat diterima konsumen. Besarnya dosis radiasi yang dipakai dalam pengawetan makanan tergantung dari jenis bahan makanan dan tujuan iradiasi. Dari Komisi Codex Alimentarius Gabungan FAO/WHO belum menyetujui penggunaan dosis ini. Pengukuran dosis agar bahan pangan dapat menerima dosis irradiasi secara tepat dilakukan dengan menggunakan suatu sistem dosimetri merupakan suatu metode pengukuran dosis serap (absorbsi) radiasi terhadap produk dengan teknik pengukuran yang didasarkan pada pengukuran ionisasi yang disebabkan oleh radiasi menggunakan dosimetri [6].

2. Dosis serap

Dosis serap merupakan jumlah energi yang diserahkan radiasi atau banyaknya energi yang diserap oleh bahan permassa bahan itu jadi dosis serap merupakan banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium [3]. Secara matematis dosis serap dituliskan dalam rumus:

dm

dED ……………………………………………………………..…………………….(1)

keterangan : D : Dosis serap (J/kg) dE : Energi yang diserap oleh medium (Joule) dm : Massa (kg)

Turunan dosis serap terhadap waktu disebut laju dosis serap dan dirumuskan dengan persamaan:

dt

dDD

………………………………………………………….………………(2)

keterangan:

𝐷 : Laju dosis serap (Gy s-1

)

dD : Dosis Serap (Gy) dt : Waktu pada saat penyerapan (s)

Seringkali untuk tiap jenis pangan diperlukan dosis khusus untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Kalau jumlah radiasi yang digunakan kurang dari dosis yang diperlukan, efek yang diinginkan tidak akan tercapai. Sebaliknya jika dosis berlebihan, pangan mungkin akan rusak sehingga tidak dapat diterima konsumen, seperti ditunjukan pada Tabel 1 [2].

Tabel 1. Penerapan dosis dalam berbagai penerapan radiasi pangan.

Tujuan Dosis (kGy)

Produk Pangan

Dosis rendah (s/d 1 KGy) Pencegahan pertunasan Pembasmian serangga dan parasit Perlambatan proses fisiologis

0,05 – 0,15 0,15 – 0,50 0,50 – 1,00

Kentang, bawang putih, bawang bombay, jahe,Serealia, kacang-kacangan, buah segar dan kering, ikan, daging kering, buah dan sayur segar

Dosis sedang (1- 10 kGy) Perpanjangan masa simpan Pembasmian mikroorganisme perusak dan patogen Perbaikan sifat teknologi pangan

1,00 – 3,00 1,00 – 7,00 2,00 – 7,00

Ikan, arbei segar Hasil laut segar dan beku, daging unggas segar/beku Anggur(meningkatkan sari), sayuran kering (mengurangi waktu pemasakan)

Page 19: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Teknik Pengawetan Bawang Merah… ISSN: 2355-7524

Gusti Ngurah Sutapa, dkk

577

Dosis tinggi1 (10 – 50 kGy) Pensterilan industri Pensterilan bahan tambahan makanan tertentu dan komponennya

10 – 50

Daging, daging unggas, hasil laut, makanan siap hidang, makanan steril

3.Efek radiasi pada produk makanan

Interaksi sumber radiasi (sinar x, sinar gamma dan berkas elektron) mengenai bahan pangan. maka akan menimbulkan eksitasi, ionisasi dan perubahan komponen yang ada pada bahan pangan tersebut. Apabila perubahan terjadi pada sel hidup, maka akan menghambat sintesis DNA yang menyebabkan proses terganggu dan terjadi efek biologis. Efek inilah yang digunakan sebagai dasar untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan [8].Hasil penelitian mengenai efek radiasi pada berbagai macam bahan pangan hasil radiasi (1 – 5 kGy) belum pernah ditemukan adanya senyawa yang toksik. Pengawetan makanan dengan menggunakan radiasi sudah terjamin keamanannya jika tidak melebihi dosis yang sudah ditetapkan, sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh FAO-WHO-IAEA pada bulan november 1980. Rekomendasi tersebut menyatakan bahwa semua bahan yang diradiasi tidak melebihi dosis 10 kGy aman untuk dikonsumsi manusia. METODOLOGI Iradiasi umbi bawang merah dilakukan di PTKRM BATAN, Pasar Jum’at Jakarta. Sedangkan pengambilan data pertumbuhan tunas umbi bawang merah dan suhu ruang dilakukan di Rumah Dinas PTKRM BATAN, Jakarta Selatan. Alat utama dalam penelitian ini adalah Iradiator IRPASENA dan Hygrometer. Sedangkan bahan yang diperlukan adalah bawang merah 650 biji dan wadah kotak plastik sebanyak 13 buah dengan kapasitas umbi bawang merah masing-masing 50 biji. Langkah-langkah penelitian dari dimulai mempersiapkan bawang merah sebanyak 650 biji, yaitu masing-masing 50 biji untuk kontrol, perlakuan dosis 50 Gy, 100 Gy, 150 Gy dan 200 Gy dan setiap dosis diulangi sebanyak tiga kali .Penyinaran dilakukan menggunakan irradiator IRPASENA dengan sumber Co-60 pada SSD konstan 80 cm. Setelah diradiasi bawang merah ditempatkan pada masing-masing wadah kotak plastik dengan kapasitas 50 biji umbi bawang merah untuk setiap perlakuan dosis. Kemudian diletakkan pada ruangan dengan suhu antara 25

oC – 30

oC dan kelembaban antara 65%-80%. Pengamatan dilakukan

dalam jangka waktu 2 bulan. Data yang diambil adalah suhu ruang dan kelembaban udara dicatat setiap hari. Sedangkan pengukuran panjang tunas umbi bawang merah rata–rata dicatat 1 minggu sekali selama 8 minggu. Alur penelitian selengkapnya dapat ditunjukan pada diagram blok penelitian sebagai berikut.

Gambar 1. Diagram blok penelitian.

Kontrol

Umbi bawang merah diteliti pada wadah plastik dalam

ruangan terkontrol

Iradiator IRPASENA (Co-60)

50 Gy

Pengukuran suhu dan kelembaban

(setiap hari)

Pengukuran pertumbuhan tunas

bawang merah (Setiap minggu)

100 Gy

150 Gy

200 Gy

Analisis Data

Hasil

Page 20: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN: 2355-7524

Bali, 15-16 Oktober 2015

578

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pengawetan umbi bawang merah (Allium ascalonicum L) 650 biji dengan 600 biji yang di radiasi gamma Co-60 pada dosis 50 Gy; 100 Gy; 150 Gy dan 200 Gy serta sisanya 50 biji sebagai kontrol. Selanjutnya umbi bawang merah ditempatkan pada wadah sesuai dengan dosisnya yaitu masing 50 biji. Data yang diamati adalah perbedaan secara morfologis pada masing-masing dosis iradiasi yakni berupa pertumbuhan tunas yang dicatat setiap 1 minggu sekali, kemudian suhu dan kelembaban yang dicatat setiap hari. Setelah pengamatan dilakukan selama 2 bulan, suhu rata-rata 28

oC dan kelembaban rata-rata 76%,

yang merupakan rentang suhu dan kelembaban untuk pertumbuhan umbi bawang merah. Hasil pengukuran diketahui bahwa pertumbuhan panjang tunas umbi bawang merah sampai minggu kedelapan (selama 2 bulan) dapat ditunjukan pada tabel 1.

Tabel 1. Pertumbuhan panjang tunas umbi bawang merah sampai minggu kedelapan (selama 2 bulan).

No Perlakuan Panjang tunas (cm) 1 Kontrol 10.6532 2 Dosis 50 Gy 1.7945 3 Dosis 100 Gy 1.9915 4 Dosis 150 Gy 1.7649 5 Dosis 200 Gy 2.0013

Dari data diatas terlihat bahwa pada dosis 150 Gy panjag tunas pada minggu kedelapan mencapai 1.7649 cm. Pertumbuhan pada dosis ini merupakan yang paling pendek atau paling lambat dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan dosis yang ditetapkan oleh Pemenkes bahwa batas dosis maksimal 0.15 kGy (150 Gy) merupakan dosis yang dapat menghambat pertumbuhan tunas [10]. Kemudian, jika prosentase pertumbuhan tunas pada masing-masing perlakuan dosis diplot dalam bentuk grafik maka akan terlihat pada Gambar 2. berikut ini,

Gambar 2. Diagram batang prosentase pertumbuhan panjang tunas umbi bawang merah pada minggu ke-8 terhadap perlakuan dosis iradiasi.

Jika diamati, radiasi pada dosis 50 Gy - 200 Gy yang diberikan pada umbi bawang

merah memiliki respon yang berbeda. Hal ini terlihat pada pertumbuhan tunas umbi bawang merah yang tidak sebanding dengan besarnya dosis radiasi yang diberikan. Terhambatnya pertumbuhan tunas disebabkan oleh munculnya efek umum radiasi gamma yaitu kerusakan secara fisiologi sehingga apabila radiasi tersebut mengenai suatu tanaman maka, dapat menimbulkan perubahan pada struktur dan komposisi materi genetik. Untuk mengetahui perbedaan respon pada masing-masing perlakuan dosis radiasi juga dapat dilihat dari perhitungan nilai LD (lethal dose), LD merupakan informasi yang menunjukkan bahwa pada dosis tersebut ada beberapa persen tanaman yang akan mati atau tidak bertunas [5]. Nilai LD dapat dihitung melalui persamaan garis linier y = ax + b dari grafik panjang tunas pada masing-masing perlakuan dosis, dengan y = % kematian dan x = nilai LD [9].

pan

jan

g tu

nas

perlakuan dosis iradiasi

50 Gy

100 Gy

150 Gy

200 Gy

Page 21: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Teknik Pengawetan Bawang Merah… ISSN: 2355-7524

Gusti Ngurah Sutapa, dkk

579

Persamaan garis terlihat seperti pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Grafik prosentase pertumbuhan tunas umbi bawang merah pada dosis radiasi sebesar 150 Gy.

Perhitungan nilai LD pada dosis 150 Gy terdapat 13 kematian umbi bawang merah pada minggu ke-8, sehingga :

00

00

00 26100

150

13kematian

y = 0,761x + 12 26 = 0,761x + 12 x = 18

Dengan perhitungan yang sama maka diperoleh nilai LD mulai dari dosis 50-200 Gy seperti ditunjukan pada Tabel 2.

Tabel 2. Persamaan garis dan perhitungan nilai LD.

Dosis radiasi

Persamaan Garis 2R

Kematian Umbi bawang Merah minggu ke-8

% kematian minggu ke-8

Lethal Dose

50 Gy y = 0.919x + 11.16 0.697 18 Biji 36% 27 Gy

100 Gy y = 0.810x + 13.83 0.681 20 Biji 40% 32 Gy

150 Gy y = 0.761x + 12 0.705 13 Biji 26% 18 Gy

200 Gy y = 0.843x + 13.82 0.667 23 Biji 46% 38 Gy

Dari tabel diketahui bahwa nilai LD yang terkecil adalah pada dosis 150 Gy sedangkan nilai LD yang paling tinggi adalah pada dosis 200 Gy. Lethal dose merupakan parameter untuk mengukur tingkat sensitivitas terhadap radiasi, atau lebih dikenal dengan radiosensitivitas. Setiap tanaman memiliki radiosensitivitas yang berbeda, sehingga tingkat radiosensitivitas dapat sangat menentukan terhadap dosis radiasi yang harus diberikan sehingga, akan menghasilkan efek yang diinginkan [5]. Nilai LD yang tinggi menunjukkan bahwa nilai radiosensitivitasnya rendah [11]. Sehingga pada dosis 150 Gy pada umbi bawang merah merupakan dosis yang paling optimum untuk menghambat pertunasan pada umbi karena memiliki nilai LD yang paling kecil diantara perlakuan dosis lainnya. Selain itu pengujian dengan analisis statistik ANOVA memperoleh hasil bahwa data pengamatan pertumbuhan panjang tunas umbi bawang merah tidak homogen dan memiliki perbedaan yang signifikan. Tidak homogen data diperlihatkan pada Tabel 3. berikut :

Tabel 3. Uji homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.142 4 35 .026

y = 0.761x + 12R² = 0.705

pan

jan

g tu

nas

minggu ke-

Dosis 150 Gy

Series1

Linear (Series1)

Page 22: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN: 2355-7524

Bali, 15-16 Oktober 2015

580

Pada kolom sig menunjukkan nilai sebesar 0.026 nilai tersebut lebih kecil dibandingkan dengan nilai α = 0.05. Dalam kaidah pengujian ANOVA jika diperoleh nilai α lebih besar dibandingkan dengan nilai sig maka data tersebut dikatakan tidak homogen. Setelah data terbukti tidak homogen, selanjutnya digunakan uji F pada kepercayaan (α=0.05) untuk menunjukkan bahwa data berbeda secara signifikan atau tidak, seperti terlihat pada Tabel 4. berikut ini :

Tabel 4. Uji ANOVA.

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 388.346 4 97.086 236.444 .000

Within Groups 14.371 35 .411

Total 402.717 39

Untuk melihat data signifikan atau tidak dapat menggunakan kolom F yang akan

dihubungkan dengan nilai Fhitung dengan FTabel . Nilai Fhitung dapat diketahui dari Tabel 4.

yakni sebesar 236.444 sedangkan FTabel dapat dihitung melalui rumus berikut [16] :

Ftabel = F 1−α dk pembilang =m . dk penyebut =n−m−1

Ftabel = F 1−0.05 dk pembilang =4 . dk penyebut =40−4−1

Ftabel = F 0.95 4 . 35

Ftabel = 3.89 (Dari tabel statistik untuk uji F)

Dari hasil tersebut diperoleh FTabel sebesar 3.89, sehingga Fhitung > FTabel atau

236.444> 3.89, hal ini berarti data berbeda secara signifikan. Sehingga data pengamatan

pada pertumbuhan panjang tunas kontrol berbeda secara signifikan dengan pertumbuhan panjang tunas umbi bawang merah yang mendapat perlakuan radiasi. KESIMPULAN

Pengawetan dengan radiasi mempunyai berbagai kelebihan, antara lain penghematan energi, mudah dikontrol, dapat dilakukan pada makanan yang dikemas rapi serta memperpanjang masa simpan. Pengawetan bawang merah dengan dosis radiasi 150 Gy pada minggu kedelapan panjang tunas mencapai 1.7649 cm, adalah panjang tunas terpendek dibandingkan perlakuan lainya. Pada dosis ini juga memiliki nilai LD terkecil yakni 18 Gy yang menunjukan radiosenstivitas tertinggi dan optimum untuk menghambat pertumbuhan tunas bawang merah. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih disampaikan dengan hormat kepada Ketua LPPM Universitas Udayana, Direktur PTKRM BATAN, Kepala rumah Dinas PTKRM, BATAN Pasar Jum’at Jakartayang telah membantu baik dalam bentuk fasilitas, dana maupun peralatan bagi keberhasilan dan kelancaran kegiatan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA 1. ALIGHOURCHI M, BARZEGAR S, ABBASI, “Effect of gamma irradiation on the stability

of anthocyanins and shelf-life of various pomegranate juices”, Food Chemistry110 1036–1040 (2008).

2. ANONIM, “Peraturan Menteri Pertanian No.18 Tahun 2008 tentang persyaratan dan tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan hasil tumbuhan hidup berupa sayuran umbi lapis segar ke dalam wilayah negara Republik Indonesia”, Departemen Pertanian. Jakarta (2008).

3. AKHDI M., ”Dasar- dasar Proteksi Radiasi. Rineka Cipta”, Jakarta, Edisi I (2000). 4. ANON, “Irradiation of Poultry Prouducts”, Dept. of Agriculture Food Safetyand Inspection

Service 9 CFR part 381finalrule ; Fed, Regist, 57; 435888-43600 (1992). 5. AISYAH, S. I., H. ASWIDINOOR, A. SAEFUDDIN, B. MARWOTO, dan S.

SASTROSUMARJO.”Induksi mutasi pada stek pucuk anyelir (Dianthus caryophyllus Linn.) melalui iradiasi sinar gamma”. J. Agron. Indonesia. 37 (1) : 62 – 70 ( 2009)

Page 23: Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng (BATAN) fileProsiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2015 ISSN : 2355-7524 Bali, 15-16 Oktober 2015 i DEWAN EDITOR / PENILAI KARYA TULIS ILMIAH

Teknik Pengawetan Bawang Merah… ISSN: 2355-7524

Gusti Ngurah Sutapa, dkk

581

6. BRYUN R.D.H, CHUN D.A.E, EHLERMANN P, LOAHARANU I, MATIN W.L, McLAUGHLIN K, MEHTA and P. THOMAS, “Dosimetery for Food Irradiation”, International Atomic Energy Agency Technical Report Series no.409 (2002).

7. FELIX HENRIQUE J.E, MANZOLI M, PADULA M, MONTEIRO, “Effects of gammairradiation on caprolactam level from multilayer PA-6films for food packaging”, Development and validation of a gas chromatographic method, Radiation Physics and Chemistry77, 913– 917 (2008).

8. IAEA,. “Dosimetry for Food Irra-diation”, Technical Report Series No. 409, IAEA, Vienna ( 2002).

9. IRAWATI, ZUBAIDA, “Aplikasi Mesin Berkas Elektron Pada Industri Bahan Pangan”, PATIR-BATAN, Jakarta (2006).

10. SUMARNI N dan HIDAYAT A, “Budidaya Bawang Merah”, Panduan Teknis PTT Bawang Merah No. 3. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2005).

11. SUPARI, “Peraturan Menteri Kesehatan No.701/ Menkes/Per/ VIII/ 2009 tentang Pangan iradiasi”, Departemen Kesehatan. Jakarta (2009).

12. RIDWAN, M.,. “Pemanfaatan Tek-nologi Iradiasi untuk Pengawetan Makanan”, Pengawetan Makanan dengan Iradiasi (Risalah Seminar Nasional, Jakarta 1983), Batan, Jakarta. hal. 59 (1984).

DISKUSI/TANYA JAWAB: 1. PERTANYAAN: Giarno (PTKRN – BATAN)

Bagaimana aplikasi teknik pengawetan bawang merah di Bali? JAWABAN: Gusti Ngurah Sutapa (UNUD - Bali) Aplikasi dapat dilakukan karena tidak terdapat alat teleterapi Co-60 di Bali (RS. LP. Sanglah).

2. PERTANYAAN: I Wayan Ngayarana (PSMN – BATAN)

- Apakah telah dilakukan perubahan variable suhu dan kelembaban di samping variasi dosis radiasi pada pengawetan bawang ini?.

- Bagaimana kalau bawang diiradiasi tanpa dikemas? JAWABAN: Gusti Ngurah Sutapa (UNUD - Bali)

- Dalam penelitian ini telah dilakukan pada suhu ruang 25oC – 30

oC ,kelembaban

65%-80%.

- Dapat dilakukan karena suhu yang ditetapkan dalam panelitian ini telah disesuaikan dengan suhu dan kelembaban ruang yang dibutuhkan oleh bawanh merah.