ipsf apro newsletter, issue no. 10 indonesia version

32

Upload: ipsf-apro

Post on 02-Apr-2016

237 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

IPSF APRO Newsletter January 2014 Issue No.10 (Indonesia Version)

TRANSCRIPT

Page 1: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version
Page 2: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

Sejak dideklarasikan di Singapore pada tahun 2001, International Pharmaceutical Students’ Federation Asia Pacific Regional Office (IPSF APRO) telah mewadahi mahasiswa farmasi di lebih dari 10 negara di kawasan Asia Pacific. Tujuan utama adalah untuk mendukung visi dan misi IPSF pada tingkat regional.

Page 3: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version
Page 4: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

3 APRONewsletter

PerkenalanAPRO Regional Working Group 2013-2014

Meng San Lee (Dora) - TaiwanMahasiswa lulusan Taipei Medical University

James White - AustraliaMahasiswa tahun ke 4 di Monash University, Melbourne, Australia

Edberg Andreas - IndonesiaMahasiswa tahun ke 4 di Universitas Indonesia

Saya tidak pernah meninggalkan Taiwan sampai perjalanan pertama saya ke APPS Indonesia pada tahun 2011. Dua tahun setelah itu, saya telah mengunjungi 6 negara yang berbeda dan terbang lebih dari 10 kali dan sekarang menjadi anggota dari star alliance, semua karena IPSF. Saya yakin alasan saya mendapat posisi pertama sebagai RPO adalah karena saya bilang saya akan tetap single selama menjalankan posisi saya. Sebagai ketua, saya percaya bahwa tindakan akan berbicara lebih daripada kata-kata. Dan kami akan membuktikannya kepada kamu. Saya malu untuk mengatakan, walaupun sebagian besar dari kamu mungkin tidak mengakui; saya adalah seorang break-dancer¬, namun sekarang umur saya 23 tahun dan semua tulang saya terasa sakit; status saya sekarang masih single (jadi saya tidak bermak-sud untuk memperlama mandat saya); dan yang paling penting, saya akan sangat senang untuk bertemu kalian semua pada APPS 2014 di Malaysia! Kamu akan terkagum-kagum, bagaimana kamu dan tim ini telah membuat saya sangat sibuk dan mudah-mudahan saja dengan itu kamu akan melihat betapa menakjubkannya bisa menjadi bagian dari APPS, APRO dan IPSF. Akhirnya, itu semua untuk Kamu, untuk kita.

Chairperson

Secretary

Internal Coordinator and Communication Officer (ICCO)

Salam dari Melbourne, Australia. Pengalaman pertama saya bersama IPSF ada-lah ketika bertemu dengan gadis Amerika yang bersuara sangat keras saat LIT di Utrecht, Belanda. Kemudian kami,dan teman LIT lainnya, terikat dengan cerita ten-tang koala dan kanguru, sehingga kami sangat cepat berteman. Sejak saat itu, saya tahu bahwa saya ingin selalu dikelilingi oleh sesama teman IPSF. Kesadaran itu pula yang akhirnya telah membawa saya sekarang. Umur saya 20 tahun (saya tahu, masih terlalu muda) lahir di Colac, Victoria, Aus-tralia, dan saya tidak tumbuh lebih jauh dari tempat itu. Saya tinggal di Melbourne, Australia dan membayar mahal uang sewa. Jika anda ingin menyuap saya, bir adalah hal yang baik, terutama yang dingin di hari yang panas.Dan hal lain terakhir yang ingin saya katakan adalah,Viva la Pharmacie.

Hai semua, nama saya Edberg Andreas. Saya dari Indonesia, dan merupakan maha-siswa tingkat akhir di Universitas Indonesia. Sekarang saya menjabat sebagai Internal Coordinator and Communication Officer (ICCO). Sejauh ini saya sudah mengikuti 2 APPS, di Taiwan dan Jepang. Setelah simposium, saya merasa ingin tau lebih banyak tentang IPSF dan ingin membagi pengalaman yang mengagumkan ini dengan yang lain. Saya berada di posisi ini untuk dapat membagikan pengalaman luar biasa yang telah saya rasakan kepada teman lainnya. Namun, karena kendala bahasa, terkadang agak susah untuk membagi pengalaman ini. Maka dari itu, saya harap saya bisa mener-jemahkan newsletter ini ke dalam berbagai bahasa yang lain.Sampai jumpa di APPS 2014 Malaysia. Feel the IPSF Spirit!

Page 5: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

4APRONewsletter

Brendon Mclntosh - New ZealandMahasiswa lulusan University of Otago

Saik Mei Yen - MalaysiaMahasiswa tahun ke 4 di AIMST University

Nur Atiqah Hasman Yusri - MalaysiaMahasiswa tahun ke 4t di International Islamic University Malayisa

Kia Ora! Nama saya Brendon McIntosh dari Selandia Baru, dan merupakan Regional Relations Officer untuk periode 2013-14. Pertama kali saya bergabung dengan APRO yaitu pada tahun 2012 saya mengikuti World Congress di Mesir. Saya tidak dapat men-jelaskan seberapa besar kongres tersebut menginspirasi saya, yang pasti saya merasa saya berada dalam mimpi selama 10 hari tersebut. Saya baru saja menyelesaikan tahun keempat saya sebagai mahasiswa farmasi di the University of Otago, dan saya baru akan memulai magang saya di West Coast of the South Island yang indah. Saya memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai RRO setelah menghadiri World Congress ke-2 saya di Utrecth karena saya ingin memberikan kembali pengalaman yang telah IPSF berikan kepada saya dan membiarkan orang lain tahu peluang yang dapat dimiliki. Tahun ini saya ingin menunjukkan kepada negara non-anggota tentang beberapa peluang dan kesempatan, serta semakin banyak orang yang terlibat untuk membuat APRO menjadi anggota IPSF yang lebih kuat dari sebelumnya.Satu hal yang saya percaya dapat saya bawa kepada keluarga baru RWG yaitu sedikit hu-mor, sehingga tidak ada yang harus dipikirkan terlalu serius. Saya menantikan kerjasama dengan CP dan SEO baru, serta mengenal mereka melalui berbagai pertemuan skype.Ketika saya sedang tidak belajar, saya mengabiskan waktu dengan bermain Rugby atau pergi berselancar dengan teman-teman.Jangan ragu untuk menghubungi saya kapan saja jika Anda memiliki pertanyaan dan saya menantikan dapat melanjutkan reputasi APRO sebagai regional office terbaik di IPSF.

Saya tidak pernah mendapatkan kesempatan keluar dari Malaysia untuk benar-benar mengikuti simposium atau konferensi yang berkaitan dengan bidang studi saya. Apa yang saya pelajari selama di universitas semuanya berasal dari buku dan kuliah. Namun, IPSF memberikan saya kesempatan untuk memperluas perspektif profesional dan etika saya lewat kebudayaan asing. Saya percaya bahwa setiap pengalaman yang saya dapatkan akan berguna khususnya bagi keahlian profesional dan pandangan pribadi saya. Semoga dapat bertemu kalian pada APPS di Malaysia mendatang. Kalian tidak akan pernah menyesal untuk ikut dalam acara ini. “Jangan bawa kesalahan anda di sekitar anda. Sebaliknya, tempatkan kesalahan anda di bawah kaku anda dan gunakan itu sebagai batu loncatan. Jangan pernah menyesal. Jika itu baik, itu jadi indah. Jika buruk, itu adalah pengalaman”

Hi semua, saya Atiqah, ketua APPS 2014! Ya, ada APPS di tahun 2014 dan akan diadakan di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur Agustus 2014 mendatang! Saya jamin bahwa tahun ini APPS akan sangat berbeda, karena untuk pertama kalinya, akan ada pharmazing race yang dapat memacu adrenalin, workshop kebudayaan dan berbagai kegiatan yang lebih menarik dalam mendukung Visit Malaysia 2014! Saya mengambil posisi ini setelah begitu banyak hal yang harus dilalui (yang bahkan memaksa kami untuk di tahun lalu) sehingga semangat IPSF tidak akan pernah berhenti dan dengan harapan penuh bahwa APPS 2014 akan menjadi acara yang mengesankan bagi kita semua! Jadi, apa yang kamu tunggu? Datang dan kunjungi Malaysia, tanah yang menakjubkan dan penuh kesenangan, tanah yang menawarkan pengalaman hidup dan kemungkinan tak terbatas.

Regional RelationsOfficer (RRO)

Chairperson of 13th APPS Malaysia

Regional ProjectsOfficer (RPO)

Page 6: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version
Page 7: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

PCE and CSEAPRO Focus Projects

6APRONewsletter

Tahun ini, APRO berfokus pada program adalah: Pa-tient Counseling Event (PCE) dan Clinical Skill Event (CSE), fokus dalam pengembangan profesi farmasi diantara maha-siswa farmasi APRO. Ini ditujukan untuk memastikan tenaga profesi farmasi bekerja aman dan efektif, mempertahankan ilmu dan skill mereka tetap aktual demi menjalankan dan memperbaiki praktek mereka.

Komunikasi adalah pertukaran informasi dan penting untuk yang terkait. Itu ialah proses dimana pesan-pesan dirangkai dan dikemukakan oleh seseorang, dan diterima serta diterjemahkan oleh orang lain. Skill komunikasi tentu amat penting untuk menunjang efektivitas konseling karena patient counseling adalah tentang menyatukan segala ke-mampuan komunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Ini mengacu pada proses memberi informasi, saran dan ban-tuan untuk membantu pasien melakukan pengobatan yang semestinya.

Selain itu, CSE adalah konsep yang dikembangkan oleh American society of Health-systems Pharmacists (ASHP). Hal itu dirancang untuk menyediakan analisis interaktif dan berbasis tim terhadap skenario klinis untuk pelayanan farmasis. Pengetahuan klinis akan berguna untuk mensuk-seskan terapi obat sang pasien. Dalam waktu yang sama, Ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan menemui ekselensi dalam pengembangan skill klinis mahasiswa far-masi.

Setiap tahun, IPSF dan APRO menyelenggarakan event ini pada World Congress dan APPS, memberi kesempa-tan untuk peserta dari setiap negara menerima tantangan dan saling berkompetisi dalam bidang pengetahuan & skill farmasi. Sasaran utama tahun ini ialah membangkitkan se-mangat organisasi mahasiswa farmasi asia-pasifik dalam ikut serta menyelenggarakan event ini selama kongres nasional di negara masing-masing, sehingga proyek ini dapat dijang-kau oleh lebih banyak mahasiswa farmasi, memungkink-an menambah wawasan praktik dan pengalaman sebelum kompetisi di APPS dan WC.

Bagaimana menyelenggarakan PCE? IPSF bersama De-partemen Informasi FIP mempublikasikan sebuah publikasi bersama - Counselling, Concordance, and Communica-tion: Innovative Education for Pharmacists. Dalam booklet tersebut, terdapat informasi tentang konseling dan petun-juk bagaimana menyelenggarakan PCE. Booklet bisa didapa-tkan di: http://www.ipsf.org/pce

Bagaimana menyelenggarakan CSE?IPSF juga memberikan petunjuk langkah demi langkah

untuk CSE; didalamnya tertulis semua informasi dan pe-tunjuk yang diperlukan untuk menyelenggarakan CS Event/Kompetisi. Booklet bisa didapatkan di: http://www.ipsf.org/cse

ASHP menyebutkan tujuan kompetisi CSE:i. Membantu pengembangan kemampuan praktek klinis menggunakan sumber daya yang ada;ii. Memperkuat tanggungjawab farmasis pada menentu- kan hasil terapi obat;iii. Memfasilitasi penggunaan efektif sebuah pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah klinis; daniv. Memfasilitasi penggunaan skill komunikasi tertulis maupun lisan.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi saya di [email protected]. Saya selalu siap membantu memberi masukan serta membantu memecahkan masalah apabila kalian menemui kesulitan dalam mengorganisir acara-acara tersebut.

Mohon kirimkan laporan kepada saya, jika organisa-si kalian telah menyelesaikan acaranya sehingga kami bisa menjadikannya sebagai referensi untuk organisasi lain-nya. Bila organisasi kalian merencanakan penyelenggaraan event tersebut pada tahun berikutnya, kalian dapat mengirimkan proposalnya ke saya, dan kita dapat saling berdiskusi.

Terakhir, kami telah memberikan sebuah contoh PCE bersamaan dengan newsletter ini, untuk dijadikan bahan la-tihan. Instruksi tersebut sama persis formatnya dengan PCE yang diadakan di Symposium dan Congress. Mari berpikir bersama tentang kasus yang ada, dan berikan konsultasi yang efektif terhadap pasien. Kalian bisa membuka diskusi atau membagikan jawabannya ke Facebook IPSF APRO untuk lanjut berdiskusi dengan member-member lain di berbagai Negara, sehingga nampak bagaimana mereka berkonsultasi dengan pasiennya. Beritahu kami tentang informasi yang ka-lian butuhkan untuk berkonsultasi. Di sisi lain, saya dengan senang hati akan menerima jawaban kalian atau menjawab apa yang ingin kalian ketahui daripada pasien (Misal dialog/form dan referensi), lalu akan saya berikan form evaluasi standar. Have fun!

Saik Mei YenIPSF APRO Regional Project Officer

Page 8: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

7 APRONewsletter

PCE Sample Official Advanced Preliminary Case

Harap Baca Instruksi Secara SeksamaPeserta diberikan waktu 24 jam untuk mereview outline dasar dari kasus, yang termasuk profil dasar pasien, produk

pengobatan/non-preskripsi, dan beberapa informasi terkait latar belakang pasien. Perlu dicatat, Informasi yang diberikan tidak lengkap, sehingga merupakan tugas anda untuk melengkapi informasi tersebut selama konseling.

Disarankan kepada anda untuk menggali lebih jauh serta menggunakan referensi lain demi mengoptimalkan pema-haman kasus. Anda tidak terbatas terhadap materi yang anda gunakan sebagai referensi belajar semata. Perlu dicatat lagi – membawa referensi selama konseling tidak diperbolehkan.

Batas waktu maksimum untuk konseling berdurasi 10 menit. Bel akan berdering pada menit ke-8 untuk mengingat-kan hanya 2 menit waktu yang tersisa. Bel juga berdering untuk menutup waktu konseling pada menit ke-10. Setelah itu, anda akan diberi umpan balik lisan (maksimum 5 menit). Umpan balik tertulis akan diberikan apabila telah selesai dibuat.

Sebagai Departemen Pengembangan Profesi IPSF, we wish you a wonderful experience.

Official CaseSeorang pria baru saja datang untuk memberi resep preskripsinya. Ia dalam kondisi terburu-buru dan mengatakan akan kembali lagi nanti untuk mengambil preskripsinya. Tugas anda ialah memberi konseling kepadanya layaknya dalam keadaan klinis.Informasi terkait pasien yang terdapat pada catatan anda

Nama : Adrian McDonald Umur : 45 Jenis Kelamin : Laki-lakiAlergi : Tidak terteraPengobatan preskripsi yang telah terpenuhi dalam profil: Ramipril 2.5mg po OD (terakhir 2 minggu yang lalu)Informasi lain : Tidak tersedia

Tips1) Jangan langsung menuju kesimpulan atau solusi cepat

sebelum mendengar semua fakta dari pasien2) Jangan tiba-tiba pindah dari subjek satu ke subjek yang

lain.3) Gunakan kalimat tanya ujung terbuka dan tertutup4) Tetapkan tujuan dalam pikiran anda5) Overview singkat diperlukan untuk menyimpulkan

interview6) Tekankan pada ketaatan pasien7) HAVE FUN !!

Guidelines1) Catat apa yang anda perlu tahu dari pasien agar mam-pu berkonseling dengan baik

a) Introduction: Apa yang harus Anda perbuat saat pasien memasuki apotek? Bagaimana anda memulai sesi konseling?

b) Sebelum berkonseling terkait obat itu sendiri, Anda harus mengumpulkan informasi tentang pasien. Apayang harus anda ketahui? Apa yang bisa mengubah keputusan terkait kecocokan obat tersebut, dsb?

c) Setelah semua informasi terkumpul, anda bisa melanjutkan ke konseling pengobatan. Apa saja yang perlu disebutkan terkait obat tersebut? Adakah interaksi? Bagaimana menyimpannya? Dsb.

d) Adakah hal lain yang perlu ditambahkan? Bagaimana Anda menyimpulkan keseluruhannya?

Page 9: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

LAPORANSTUDENT

EXCHANGE PROGRAM (SEP)

Page 10: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

9 APRONewsletter

SEPin ISMAFARSI, IndonesiaISMAFARSI adalah lembaga anggota IPSF kawasan Asia Tenggara. Dimulai dari ibukota repubik In-donesia, kami mempersiapkan sejumlah lokasi tuan rumah (host), seperti di Jogja, Bandung, dan Surabaya. Pada periode sebelumnya, kami turut menyertakan Denpasar, sebagai host baru yang turut menyambut peserta-peserta SEP. Harapan kami adalah menerima lebih banyak mahasiswa SEP, dan membagi pengalaman SEP yang seru kepa-da mahasiswa-mahasiwa peserta.

Incoming StudentsTahun 2013, ISMAFARSI menerima 12 mahasiswa masuk yang berasal dari Polandia, Jerman, Republik Ceko, Spanyol, dan Portugal. Mereka semua ditem-patkan di berbagai kota dan berkesempatan untuk mendapat pengalaman kerja di rumah sakit, farmasi publik hingga riset. Kami berusaha sebaik mungkin untuk memungkinkan mahasiswa-mahasiswa terse-but merasakan pengalaman budaya Indonesia, serta bagaimana sistem kesehatan di Indonesia bekerja.

Sebagian besar peserta ditempatkan berdasarkan pilihan mereka dan ketersediaan institusi penerima. Mereka terlihat sangat menikmati program SEP ini. Semoga, mereka dapat membagi pengalaman terse-but kepada teman-teman mereka di luar sana.

Outgoing StudentsMasih di tahun 2013, kami mengirim 17 mahasiswa ke luar negerei untuk menikmati SEP di luar negri bahkan di benua yang berbeda. Mereka sangat amat senang terhadap pengalaman SEP, dan berbagi cerita tentang betapa untungnya memiliki kesempatan ber-gabung dalam SEP. Tentu saja ini adalah salah satu dari kesempatan yang terbatas untuk mempelajari sistem kesehatan di luar negeri!

Page 11: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

10APRONewsletter

“Bergabunglah dengan SEP, dapa-tkan berbagai pengalaman tak terlupakan dan jangan lupa untuk berbagi ceritanya! Semoga SEP akan membawamu ke masa depan yang lebih cerah!”

Angelia Putri MoelionoStudent Exchange Officer ISMAFARSI

Page 12: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

SEPin MyPSA, Malaysia

Saya diberikan kesempatan untuk menjabat sebagai Student Exchange Officer (SEO) pada Extraor-dinary General Meeting co yang dilaksanakan di Monash University pada 20 Agustus 2012. Inspirasi utama saya memilih jabatan ini adalah senior saya, Faridah Yunos, yang merupakan SEO 2011-2012. Dedikasinya terhadap bidang ini membuat saya tertarik untuk mencobanya, selain itu saya menant-ang diri saya untuk berpartisipasi dalam organisasi besar seperti MyPSA dan mencari pengalaman be-sar yang telah menanti saya. Sebagai SEO di MyP-SA, adalah tugas saya untuk memberikan informasi kepada Chairperson of Student Exchange of Inter-national Pharmaceutical Student Federation (IPSF) mengenai Student Exchange Programme (SEP) di Malaysia, bekerja dengan SEO dari negara lain un-tuk mengatur penempatan pertukaran mahasiswa, mengatur mahasiswa yang masuk dan keluar dan memberikan tugas untuk Local Exchange Officers (LEOs) dan memperbaharui database SEP.

Pada SEP tahun ini, kami menerima 12 mahasiswa SEP. Mereka adalah Hana Parackova dan Ivona Fajnorova (Slowakia), Agnes Ducz dan Julia Jakab (Hungaria), Anggun Pramuda Wardhani, Maulina Sriwiduri dan Tika Nurhasanah (Indonesia), Dalia Gaber dan Farh Zakeyeldin (Mesir), Ana Fuis (Slo-venia), serta Katia Christina Pires dan Mina Al-Far-tousi (Belanda). Kami meng-host mereka mulai dari 15 Juli hingga 3 September 2013. Universitas yang menjadi host SEP ialah Universitas Teknologi Mara (UiTM) Puncak Alam dan Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM) Kuantan dalam In-ternship penelitian dan farmasi pelayanan.

Untuk mahasiswa yang keluar, ada 21 yang disetujui aplikasinya:1. Jason Hong Tat Siang (AIMST) –Belanda2. Kelvin Fong Lip Nyen (AIMST) –Jepang 3. Celeste Tan Wei Zi (AMU) –Australia4. Sabrina Joan Silvanathan (AMU) –Waiting5. Nur Ammal Mohd Farit (CUCMS) –Turki6. Amirah Abdul Rashid (CUCMS) – Tidak ditempatkan7. Nurul Namirah Azillah (IIUM) –Australia8. Ishmah Musfirah Nazari (IIUM) –Tidak berangkat9. Cedric Chua Chong Jie (IMU) – AS10. Tan Kai Hsin (IMU) –AS11. Chor Kaizia (IMU) –Tidak ditempatkan12. Lim Yun Hui (Monash) –Tidak berangkat13. Rachel Tan Siew Ven (Monash) –Tidak ditempatkan14. Emileen Chieng Siaw Ling –Tidak ditempatkan15. Ammar Hakim Osman (UiTM) –Turki16. Nur Nabiha Razak (UiTM) –Tidak berangkat17. Nurul Mahfuzah Baharuddin (UiTM) –Tidak ditem-patkan (Turki)18. Qallishah Kamal Azman (UiTM) – Tidak berangkat (Perancis)19. Ong Woei Jye (UM) –Taiwan20. Joan Wong Zu En (USM) –Taiwan21. Lam Miao Hui (USM) –Taiwan

Untuk sekedar informasi, baik untuk mahasiswa SEP yang diterima maupun dikirim, terus berlangsung hingga akhir Desember 2013.

Nur Ermalina Bt Jadi @ Mohd FaizStudent Exchange Officer MyPSA

11

Page 13: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

SEPin NUS, SingaporeOutgoing StudentsPada bulan Juli 2012, kami mengirim keluar 12 mahasiswa untuk mengikuti SEP. Negara-negara yang dituju ialah Taiwan, USA, Turki, dan Kanada. Mereka pergi selama kurang dari satu bulan untuk menambah pengalaman dalam berbagai bidang kefarmasian.

Incoming Students Pada tahun 2012, secara total kami menerima 6 mahasiswa dari bulan Mei hingga Agustus. Mereka berasal dari Kanada, Slowakia, Taiwan dan Indonesia.Mahasiswa-mahasiswa tersebut ditempatkan pada Toko-toko obat/apotik ritel di Rumah sakit dan pusat-pusat perbelanjaan dengan kesempa-tan mengalami kehidupan farmasis di Singapura.Sebagai tambahan, kami juga mengajak mereka ke tempat-tempat unik di Singapura seperti halnya Sentosa untuk menikmati rekreasi dan kuliner lokal.

SEPin HMF ‘ars praeparandi’ ITB, Indonesia

Internship di Adventist Hospital Bandung

Mengunjungi Kawah Putih

Graduation Party July 2013

12

Page 14: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

Merayakan Idul Fitri di rumah dosen kami, Bpk. Emran Kartasasmita, yang ada di sebelah kiri. Bpk. Emran adalah koordinator SEP juga di ITB, bidang

penelitian. Ia sangat membantu kami, dan merupakan seseorang yang baik.

Merayakan HUT RI bersama penghuni local Desa Kidang Pananjung

Kita mengikuti sejumlah pertandingan-pertandingan tradisional. Kita selalu mengikuti lomba-lomba ini

setiap tahunnya.

International NightSaat international night, kita menikmati tarian dari

Bandung dan Mesir.

13

Page 15: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

SEPin BEM KMFA UGM, Indonesia

Pada tahun 2012, KMFA UGM menempatkan 8 mahasiswa farmasi dari berbagai asosiasi. Dari bidang farmasi pelayanan, Internship dilakukan di Rumah Sehat dan Apotek UGM, sedangkan untuk program risetnya, dilakukan pada sejumlah proyek penelitian di Fakultas Farmasi UGM. Semua ma-hasiswa menetap di keluarga-keluarga host. Kami menghabiskan hari demi hari bersama-sama, sep-erti bertemu dan berdiskusi tentang isu dan topic tertentu (bahkan bergosip ria), mengunggah 1001 foto ke Facebook, wisata kuliner keliling Jogja, menyelenggarakan acara sambutan dan perpisahan, dan lain-lain. Secara singkat, ini adalah sesuatu yang tidak terlupakan.

Dimulai dari Juli 2012, disini sudah ada Lok Li Yi dari UK, Farmasi klinik; Tomáš Kříž dari repub-lik Ceko, Farmasi Klinik; dan Syauqi Ahmad dari Malaysia, Penelitian. Walaupun mereka berasal dari berbagai benua, namun mereka sangat akrab sela-ma program pertukaran mereka. Untungnya, ketika mereka berada disini, kita sedang ada acara Herbal Tour yang diselenggarakan di Tawangmangu, Solo. Disana kita melihat kebun tanaman obat beserta pemrosesannya

Tidak hanya itu, Kartu Memori Kamera pun kami penuhi dengan berbagai foto luar biasa di Candi Bo-robudir, Museum Affandi, serta Keraton Jogja. Wak-tu berlalu dengan cepat dan mereka pun akhirnya kembali ke tempat asalnya. Walau telah terpisah jauh, yang penting kita selalu keep in touch.

Pada bulan selanjutnya, Agustus, kami menerima 3 mahasiswi & 1 mahasiswa asal Polandia - Tereza Štipková, Katarzyna Nowak, Klaudia Tytro (Farmasi Klinik) and Filip Różewski (Penelitian). Seperti peser-ta pendahulunya, mereka turut menetap di Keluarga host serta mengikuti banyak aktivitas terkait maupun tidak terkait internship. Mereka sukses menyelele-saikan program Internship terkecuali Fillip, yang memiliki satu lain masalah sehingga memutuskan untuk kembali lebih awal ke tempat asalnya. Terakh-ir, kita melayani Saja Assaf dari Yordania pada bulan September. Beliau yang ramah serta murah senyum, memutuskan untuk berpartisipasi dalam proyek riset ilmiah di Fakultas kami. Salah satu momen yang amat mengesankan ialah saat kami memberinya sebuah hadiah kecil hingga ia menangis terharu, mengakui saat bersyukur telah kenal dan bertemu dengan kami.

14

Page 16: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

15

APRONewsletter

Report of 12th Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) in Tokyo, JapanLeaders in Training (LIT)

Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS)

LIT adalah program pelatihan yang dilaksanakan se-belum APPS. Itu adalah resimen pelatihan kepemimpinan bagi peserta yang telah memenuhi kriteria setelah dikaji oleh IPSF. Program ini memiliki 5 tujuan:1) Meningkatkan kesadaran Individual2) Mengasah skill komunikasi, seperti memberi instruksi3) Mendapatkan skill untuk mengelola proyek atau mem-buat suatu perencanaan4) Percontohan kepemimpinan dalam suatu kelompok5) Suksesi daripada pelatihan

Demi mendapatkan apa yang disebutkan diatas, kami memberi sejumlah pelajaran, workshop, serta di-skusi. Selain itu, kami memanfaatkan ilmu yang didapat, hingga mengaplikasikan skill dengan menyelenggarakan dan mengelola malam lelang pada APPS.

Kami menyelenggarakan LIT yang ke-12 ini selama empat hari, antara 19-22 Agustus 2013. Tahun ini, ada 13 mahasiswa Farmasi yang berpartisipasi (7 peserta dan 6 trainer). Walaupun hanya ada 2 staf, kami melakukan usa-ha terbaik untuk mempersiapkan infrastruktur, konsumsi, hingga jalan-jalan wisata malam, dan memastikan bahwa pengelolaan berlangsung sempurna, sehingga kita semua

Jepang termasuk ke dalam wilayah IPSF APRO. APPS adalah kongres internasional yang diselenggarakan oleh mahasiswa farmasi di Asia, berkat dukungan IPSF serta APRO. Pada tahun 2001, APPS untuk pertama kalinya diselenggarakan di Singapura, dan tahun ini kami menye-lenggarakan APPS ke-12.

Ini adalah untuk kedua kalinya bagi Jepang dalam menyelenggarakan APPS. Kurang lebih terdapat 400 pe-serta, yaitu jumlah terbanyak dalam sejarah APPS, ser-ta ada sekitar 100 staf (dan sejumlah perusahaan) yang mendukung kongres tersebut.

Dari hari pertama, semua simposium dan workshop yang merupakan acara-acara utama dalam APPS digelar mulai dari pagi hingga menjelang sore hari. Kita meng-gelar 3 simposium dan mengundang beberapa orang ternama, contohnya ialah Akira Uehara, Direktur rep-resentatif daripada Taisho Pharmaceutical Holdings Co., Ltd, dan kami semua dapat banyak belajar dari materi yang mereka sampaikan. Peserta lalu dapat menentukan workshop dalam 23 macam tema. Sebagai contoh yai-tu “At-home care”, serta “Disaster Medicine”, mewakili

sejumlah topik kuat asal Jepang. Peserta workshop-work-shop tersebut terbagi kedalam beberapa kelompok setelah deskripsi singkat. Mereka lalu memikirkan ten-tang topic dan berdiskusi kelompok. Pada akhir tiap workshop, setiap kelompok melakukan presentasi.

Selain itu, saat malam hari kami juga mengadakan acara-acara pesta untuk mempererat ketersalingkena-lan. Setiap pesta memiliki tema. Dimulai dengan Malam penyambutan, Malam Internasional, Malam Jepang, Malam lelang, hingga pada akhirnya Gala Night. Saat malam Inter-nasional, masing-masing perwakilan Negara mengenakan pakaian adatnya lalu menampilkan kebolehannya diatas panggung. Pada malam Jepang, kami membangun replika pasar khas jepang dan membuat para peserta terpukau dengan festival ala Jepang. Lalu pada Malam Lelang, kami melelang berbagai barang yang dibawa oleh para peser-ta dari negara-negara mereka sendiri, dimana uang yang kami terima didonasikan sebagai dukungan beasiswa kepada para mahasiswa yang hidup di Negara-negara berkembang. Di hari terakhir, kami mengadakan Gala Night, dimana semua peserta dan staf berpakaian rapi

dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin, dan mening-galkan kesan yang tak terlupakan. Menurut saya, kami kerap mempelajari banyak hal dalam diskusi-diskusi, pe-lajaran, dan workshop, yang dapat terus dimanfaatkan diluar keempat hari tersebut. Ini memungkinkan saya berkenalan dengan para peserta, mengenal budaya mere-ka, hingga berbagi pengalaman saat waktu-waktu makan, tidur dan saat pelatihan itu sendiri, yang memberikan kesempatan baik untuk mengenal baik satu sama lain. Melalui LIT, saya merasa bahwa kemampuan terpenting ialah penguasaan bahasa Inggris. Sebagian besar peserta dari Asia berbahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka, namun mereka dapat berbicara lancar. Komunitas mas-yarakat internasional jumlahnya semakin bertambah di Jepang, namun, saya merasa bahwa orang jepang masih Inferior terhadap mereka. Melalui LIT ini pula, saya mera-sa masih sangat butuh untuk memperdalam ilmu kefar-masian, dan menjadi sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global. Saya juga berharap peserta-peser-ta LIT lainnya tetap fokus pada bidang Farmasi di seluruh dunia, dan semoga menjalani hidup yang seru sebagai ma-hasiswa Farmasi.

Page 17: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

16APRONewsletter

Post Symposium Tour (PST)PST adalah singkatan daripada Post Sympo-

sium Tour. Ini merupakan kegiatan wisata kelil-ing Jepang yang dilaksanakan setelah APPS. Kon-sep PST sendiri ialah “Bersama-sama menjelajahi jepang bersama mahasiswa-mahasiswa luar negeri”

PST adalah bagian dari IRC (Komite Hubungan In-ternasionoal) dari APS-Japan, yang bertugas mendidik warga Jepang tentang budaya dan sejarah mereka sendi-ri yang belum sempat terjelajahi oleh mereka, mengu-tarakan pesona budaa Jepang dalam bahasa Inggris, ser-ta membagi pengetahuan dengan warga negara asing.

PST fokus kepada wilayah Kanto dan Kansai, yang merupakan wilayah yang cukup mewakili Jepang. Perjala-nan Kanto mencakup gunung Fuji, Kamakura dan Yoko-hama untuk 3 hari 2 malam, sedangkan perjalanan Kansai mencakup Kyoto, Nara dan Osaka selama 4 hari 3 malam.

Kami mengutamakan pentingnya semangat kerama-han Jepang, “omotenashi”. Selama PST, banyak terjadi hal yang tak terduga. Kami berpikir apa yang terbaik bagi peserta dan apa yang harus diperbuat di situasi-situasi tersebut. PST masih menyisakan banyak aspek untuk diperbaiki, namun setiap peserta dan panitia yang terlibat dalam PST, tetap memberikan senyum kepuasan dan sepa-tah terima kasih yang berarti sukses bagi seluruh PST!

PST kali ini adalah salah satu pengalaman ter-baik dalam hidup kami, serta merupakan lang-kah besar pertama untuk ke tingkat selanjutnya.

Terakhir, saya ingin berterima kasih pada seluruh pani-tia dan anggota yang telah bekerja tanpa kenal lelah sejak 12 bulan terakhir, memastikan kesuksesan kegiatan ini.

rapi dan meriah sambil menikmati waktu dalam suasana hangat nan ceria. Staf bahkan membuat film, dilakukan dengan hati, hingga berhasil menyentuh kita semua dan mengingatkan kenangan-kenangan seru APPS.

Ini adalah kedua belas kalinya APPS diselenggara-kan, dan kami dengan senang hati akan menanti simpo-sium-simposium berikutnya. Jadi sebenarnya, bagaimana negara tuan rumah APPS ditentukan? Perwakilan setiap negara berkumpul dalam suatu rapat lalu menentukan negara tuan rumah untuk dua tahun kedepannya, da-lam Rapat Regional (Regional Meeting -RM). RM adalah

wadah dimana APRO mendiskusikan dan menentukan peraturan-peraturan wilayah APRO. Tahun ini, Thailand memberi presentasi dan diterima menjadi tuan rumah APPS 2015. Pada tahun 2014, APPS akan diadakan di Ma-laysia. Jadi, dalam rangka mengakhiri APPS tahun ini, kami meneruskan palu kepada negara tuan rumah selanjutnya. Kedepannya, semoga kami dapat mempererat hubungan antara asosiasi-asosiasi terkait di negara-negara anggota, dan berharap akan bertemu kembali di simposium se-lanjutnya.

Marika YamadaChairperson of 12th APPS in Japan

Page 18: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version
Page 19: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version
Page 20: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

APPS ExperiencePengalaman Terbesarku di Jepang

Anantaya JaideePSUT Thailand

APPS ke 12 di Tokyo merupakan pengalaman pertama saya dengan IPSF. Saya memutuskan untuk mengikuti APPS karena acara ini adalah kesempatan yang baik, serta ajang di mana saya bisa bertemu mahasiswa farmasi dari berbagai negara. Saya bisa bertukar kebu-dayaan, menjalin pertemanan, dan menikmati aktivitas yang ada bersama-sama. Terlebih Jepang merupakan negara yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya

Sesampainya saya di Jepang, banyak hal membuat saya kagum. Jalanan, mobil, dan rumah-rumahnya sangat berbeda dengan yang ada di tempat asal saya, namun sangat indah. Kesan ramah dan baik saya dapatkan saat pertama kali datang. Tuan rumah juga begitu perhatian dan banyak memberikan saran mengenai tempat wisa-ta yang menarik di Jepang. Awalnya saya khawatir dengan kemampuan bahasa In-ggris saya yang tidak terlalu baik. Saya banyak melaku-kan kesalahan dan banyak perkataan yang tidak saya mengerti. Namun itu tidak menjadi masalah karena semua orang belajar memahami, dan bahasa tidak menjadi halangan untuk bisa mengenal orang lain. Saya senang bisa banyak mengenal negara lain dengan semua persamaan dan perbedaannya. Karena saya sudah berada di Jepang maka saya ingin merasakan hal-hal yang khas dari Jepang. Sejak wel-come party saya sudah disuguhi pertunjukan Jepang yang memukau, begitu juga dengan pertunjukan saat malam dan saya berkesempatan mencicipi makanan khas Jepang yang lezat. Saya bisa mandi dengan air hangat (onsen) dan memakai Yukata. Mungkin jika saya tidak mengikuti kegiatan dari IPSF, saya tidak akan dapat merasakan pengalaman seperti itu.

Saya sangat menikmati setiap workshop dan simpo-sium yang diadakan. Saya mengikuti Poster Session, Health Economics, Complementary Medicines, serta Team Approach to Healthcare and Optimal use of food. Setiap topik yang saya ikuti sangat menarik dengan narasumber yang ahli di bidangnya. Saya juga mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman termasuk dengan mengikuti kampanye dan perjala-nan wisata di Jepang.

Baru dua bulan sejak saya berkunjung kesana, namun saya sudah merindukan Jepang dan teman-teman yang lainnya. Saya ingin mengucapkan banyak ter-ima kasih kepada seluruh panitia dan peserta atas kebaikan, keramahan, serta pengalaman saat bersa-ma-sama dalam kegiatan ini, yang tentunya akan saya ingat selamanya.

19

Page 21: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

APPS ExperiencePengalaman Saya dalam APPS 2013

Eri KitamuraAPS Japan

Kami mempunyai jadwal yang padat, namun saya sen-ang sebagian besar peserta dapat mengikutinya. Sebagai panitia saya senang, ketika beberapa peserta mengetahui bahwa saya tidak terlalu sehat. Saya bukan satu-satunya orang yang memiliki jadwal yang padat, karena peserta juga demikian. Terlebih, saya yakin sebagian besar peserta mengalami jet lag, yang membuat keadaan lebih sulit bagi mereka. Meskipun saya demam dan nyaris tidak bisa ber-pikir jernih di pagi hari pada hari ke 5, saya jelas mengingat satu hal. Saya hampir meneteskan air mata ketika beberapa peserta mengatakan, “Datanglah ke Gala Night!” Itu adalah momen ketika saya benar-benar tahu bahwa beberapa peserta membutuhkan saya sebagai panitia

Tentu saja masih ada banyak kenangan lainnya, tetapi tidak akan cukup jika saya menuliskannya. Waktu berlalu begitu cepat, begitu juga APPS yang baru saja diselesaikan. Bahkan setelah lebih dari sebulan APPS dilaksanakan, setiap kali bertemu dengan teman panitia, kami menyadari bahwa akh-irnya kami membicarakan tentang APPS. Sejujurnya, ketika pertama kali menjadi panitia APPS saya tidak benar-benar menyukainya. Berat rasanya ketika harus menyeimbangkan dengan studi saya dan kegiatan klub yang lain. Saya juga memiliki masa-masa sulit saat mencoba membuat semua orang termotivasi terutama untuk berbahasa Inggris. Saya awalnya khawatir bukan hanya karena saya sudah agak lama tidak berbicara dalam bahasa Inggris, tetapi juga karena saya pemalu. Namun selama APPS, ternyata saya adalah salah satu panitia yang paling nyaring berbicara. Alih-alih rasa malu, saya mendapatkan begitu banyak hal, misalnya kepercayaan diri, kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik, teman-teman dari seluruh dunia, kemampuan untuk mengelola waktu dan masalah, pengetahuan tentang negara lain dan sebagainya. Hal yang menyenangkan juga bagi saya untuk mengetahui apa yang menarik tentang Jepang.

Dalam workshop dan kunjungan lapangan, saya belajar bahwa sebagian besar negara Asia bagus dalam pengo-batan kuratif, tetapi tidak begitu banyak dalam pengo-batan preventif. Yang dapat menghambat pengembangan obat-obatan prefentif adalah sistem kesehatan nasional, yaitu sistem yang tidak membedakan kaya dan miskin. Karena kita dijamin bahwa kita dapat disembuhkan, kebanyakan orang tidak terlalu keberatan dengan pengo-batan kuratif. Selain itu, saya belajar bahwa meskipun kita belum menjadi apoteker, kita bisa berkontribusi kepada masyarakat. Sebagai contoh, kita dapat membantu pasien selama bencana dengan bertanya tentang gejala penyakit mereka dan menyarankan obat yang sesuai untuk mereka ketika kita kekurangan tenaga medis .

20

Page 22: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

Sepanjang APPS, saya percaya bahwa setiap pe-serta dan panitia termasuk saya memiliki banyak hal bisa dipelajari serta banyak tantangan untuk dihadapi. Tentu saja masalah yang kita temui tidak mudah untuk dipecahkan. Tapi dalam lokakarya, para peserta membahas masalah yang ada dengan sangat serius, sehingga saya percaya bahwa ini akan menjadi kunci untuk memecahkan persoalan termasuk politik dan internasional dan di samp-ing itu, saya berharap kita akan mampu membuat masyarakat yang lebih baik di masa yang akan datang

21

Page 23: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

APPS Experience

Ini kali pertama saya mengikuti APPS, dan ternyata persiapannya sangat ‘sesuatu’. Kandidat dari organisasi saya (IPSF BEM Kemafar UNPAD) harus membuat presentasi mengenai Self Medication, mempresenta-sikannya pada para juri dan kemudian dinilai. Hanya 11 dari 30 orang lebih kandidat yang bisa pergi ke Jepang, sehingga kesempatan yang ada hanya sekitar 50:50. Beruntung bagi saya yang bisa menjadi salah satu dari kandidat itu. Saya sampai di Haneda sekitar pukul 12 siang, namun saya dan teman-teman saya harus tinggal beberapa waktu di bandara karena menunggu panitia untuk menjemput kami. Sangat.. menarik. Banyak dari peserta APPS yang juga menunggu malam itu, sehingga bisa dibilang cukup menyenangkan.

Hari berikutnya kami sampai di APPA Hotel, Tokyo Bay Makuhari. Tidak terlalu banyak kegiatan pada hari pertama, hanya registrasi dan welcome party. Welcome party begitu menyenangkan. Ada banyak pertunjukan kebudayaan Jepang, dan permainan yang kami lakukan. Semua peserta dibagi menjadi beberapa kelompok A-T, saya sendiri ada di grup T. Kami ber-main beberapa permainan untuk mengenal satu sama lain.

Hari berikutnya diselenggarakan upacara pembukaan, simposium, kompetisi, dan lokakarya. Pada simpo-sium dibahas tentang tricycle yang berhubungan den-gan penyakit akibat gaya hidup. Dimulai dari pence-gahan hingga pengobatan menggunakan obat bebas dan peran farmasi di dalamnya. Setelah itu, peserta mengikuti beberapa lokakarya. Acara terakhir pada hari itu adalah International Night di Camelot Club, Shibuya. Menyenangkan, adalah satu-satunya kata yang dapat menggambarkan keadaan yang terjadi pada malam itu. Hari kedua dan ketiga tidak begitu banyak berbeda, hanya lanjutan dari kegiatan pada hari pertama. Namun kami melakukan kampanye kesehatan di jalan dan menyerukan beberapa kata dalam bahasa Jepang tentang kesehatan.

APPS 2013 di Jepang

Japanese night merupakan kesempatan di mana peserta dapat mengikuti perayaan dari Japanese Summer Festival. Di sana banyak jajanan Jepang yang terkenal seperti Takoyaki, okonomiyaki serta pertunjukan rubah Jepang dan tari topeng. Sangat menyenangkan. :D

22

(Gambar pertama yang saya lihat di bandara Haneda. Dragon Ball!)

Carissa PurabayaBEM Kemafar UNPAD

Page 24: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

Hari keempat, berwisata ke kuil Meiji-Jingu, kuil Asakusa, dan museum Kusuri.

Jepang mempunyai banyak kuil/tempat peribadatan dan masing-masing memiliki karakteristik maupun cerita tersendiri yang menarik untuk dijelajahi.Malam pelelangan menjadi sangat spesial dengan adan-ya Miss contest. 5 finalis datang dari beberapa negara berbeda dan tampil dalam Japanese night. Pemenang-nya adalah Yvone dari Indonesia. Hasil dari pelelangan selanjutnya akan disumbangkan di Jepang.

Hari kelima, final PCE dan simposium 3. Simpo-sium 3 membahas tentang obat untuk neglected diseases yang masih jarang ada namun penting untuk dibuat. Gala night pada hari itu merupakan hari yang menyenangkan sekaligus menyedihkan karena merupakan acra terakhir di APPS. Semua orang terlihat hebat. Singkatnya, APPS di Jepang merupakan pengalaman terbesar bagi saya, dan terimakasih untuk seluruh panitia yang sudah menyelenggarakan APPS. Teri-makasih atas semua kerja keras kalian. Dan untuk seluruh peserta, sampai jumpa lagi! :D

23

Page 25: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

APPS ExperienceMusim Panas Terbaik yang Pernah Ada!

Saya selalu ingin mengunjungi Jepang. Jepang adalah salah satu dari tiga negara yang ingin saya datangi selain Korea Selatan dan Prancis. Kesempatan datang ketika saya tahu akan ada APPS ke 12 di Chiba, Jepang. Segera setelah saya tahu, saya memutuskan untuk mengikuti acara ini dan mendapatkan pendaft-aran periode pertama. Setelah 8 jam penerbangan dari Indonesia, saya sampai di bandara internasional Haneda pada 21 Agustus 2013 pukul 11 malam. Karena kedatangan saya di tengah malam, saya memutuskan untuk tinggal di bandara hingga kee-sokan paginya. Pukul 8 pagi, panitia APPS menjemput kami menuju hotel dengan bus. Walaupun saya masih merasa lelah, tetapi semua bisa hilang ketika saya bertemu dengan mahasiswa dari negara lain di Asia Pasifik dan bahkan dari Denmark dan Algeria dengan kulit, bahasa, dan budaya yang berbeda.IPSF dan APRO adalah organisasi yang besar dan sangat penting terutama bagi regional Asia Pasifik. Dengan mengikuti acara dai IPSF, mahasiswa farmasi dapat memberikan kontribusinya untuk meningkat-kan kualitas kesehatan dan kefarmasian di negara mereka sendiri. Saya juga belajar banyak tentang IPSF dari diskusi dengan CP dan SEO beberapa neg-ara Asia Pasifik yang lain, menghadiri Regional Meet-ing dan lokakarya SEO. Saya tidak berkesempatan mengikuti kampanye kesehatan masyarakat karena sebagai official delegate, saya hanya bisa mengikuti Regional meetings, simposium dan lokakarya untuk CP/SEO.

Bersama Ryoko Ebisu, Lisa Matsuda dan Khoirunnissa di welcoming party

Saya harap untuk APPS berikutnya saya bisa ikut dalam kampanye kesehatan masyarakat dan mengh-adiri beberapa lokakarya yang menarik.Acara favorit yang ada di APPS adalah Japanese Night. Di Japanese Night saya dapat menyaksikan pertunjukan dan tarian kebudayaan Jepang yang sebenarnya. Saya juga dapat mencicipi beragam makanan Jepang seperti Okonomiyaki,Takoyaki, Choco Banana, dan yang lainnya. Semuanya sangat enak! Haha ;D:D

Saya bertemu banyak orang dari beberapa negara berbeda di Asia Pasifik. Ada dua orang teman yang sangat dekat dengan saya sejak hari pertama APPS. Mereka adalah Ryoko Ebisu dan Lisa Matsuda. Mere-ka berdua berasal dari Osaka, Jepang. Mereka sangat baik seperti halnya orang Jepang yang lain. Mereka mengajariku beberapa bahasa Jepang, suka menolong dan memperlihatkan beberapa tempat menarik di sekitar Tokyo pada saya. Walaupun APPS telah be-rakhir, kami berjanji untuk tetap berhubungan satu sama lain Saya mengunjungi beberapa kota di sekitar Tokyo, yaitu Shibuya, Asakusa, Harajuku dan Akihabara. Saya pergi ke Shibuya pada malam saat waktu bebas bersama teman-teman saya dari Algeria, Taiwan, dan Jepang. Kota yang ramai namun indah, setiap penye-berangan di Shibuya selama 24 jam selalu penuh dengan orang-orang, saya menyebutnya “kota yang tidak pernah tidur”. Ada banyak toko yang buka hingga tengah malam. Saya pergi ke patung hachiko yang terkenal dan berfoto di sana

Yummy Takoyaki :d

24Amanita Khoiril Hana

BEM KMFA UGM

Page 26: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

Di Explore Japan, saya mengunjungi Akausa, kota yang tenang dengan beberapa tempat budaya seperti Kuil Senso-ji, Pagoda Lima Tingkat, and Nakamise shopping street yang penuh dengan barang-barang menarik dari Jepang. Selain Asakusa, saya juga me-ngunjungi Honjo Life Safety Learning Center. Saya mengikuti banyak simulasi bencana seperti gempa bumi, banjir, angin topan, kebakaran, dan belajar bagaimana menyelamatkan diri pada situasi seperti itu. Saya masuk dalam kelompok E bersama Mado-ka sebagai ketua kelompok dan para peserta APPS lainnya. Kami bercerita, tertawa, dan melakukan semuanya bersama dengan senang hati. Saya rindu kalian semua :’)

Orang-orang Jepang juga sangat baik. Mereka sangat penolong, tertib, toleran, dan baik hati. Dua kata yang sering mereka ucapkan adalah “Arigatou Gozaima-su” dan “Gomenasai”, yang berarti ‘terima kasih’ dan ‘maaf’. Yang dapat saya pelajari dari mereka adalah kita harus berterima kasih kepada orang yang telah meno-long kita dan meminta maaf kapanpun kita membuat kesalahan.

Terakhir, terimakasih pada Allah dan keluarga saya yang selalu mendukung daya. Terimakasih juga kepada IPSF, APRO, dan APS Jepang yang telah memberikan saya kesempatan untuk menghadiri acara yang ber-harga ini, dan menjadi perjalanan musim panas terbaik dan tak terlupakan bagi saya! <3

Patung Hachiko

Honjo Life Safety Learning Center dengan Grup E <3

Kaminarimmon,Asakusa dengan Ryoko Ebisu dan Imine

25

Page 27: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

APPS Experience Natruethai LaithongPSUT Thailand

Saya adalah peserta APPS dari universitas Silpa-korn,Thailand. Saya sangat senang bisa jadi salah satu bagian dari simposium ini, karena ini merupakan pertama kalinya saya mengikuti APPS dan pertama kali juga saya pergi ke Jepang. Saya mendapatkan banyak sekali pengalaman selama 7 hari saya tinggal di Jepang. Tentunya saya mendapatkan pengetahuan baru dari lokakarya dan simposium, terlebih lagi saya juga mendapatkan banyak teman baru dari negara lain dan belajar bahasa serta kebudayaan mereka. Selama saya di sana, saya mendapatkan banyak kesan. Pertama tentang aktivitas yang diadakan, durasi untuk setiap lokakarya dan simposium tepat waktu, tidak terlalu lama sehingga membuat setiap acara termasuk pesta tidak membosankan. Saya sangat menikmati “inter-national night” karena saya bisa berdandan dengan gaun yang indah, yang tidak selalu bisa saya gunakan di negara saya. Kesan yang juga tidak terlupakan adalah panitia-panitia pada APPS. Mereka mengurus keperlu-an kami dengan ramah dan sempurna. Saya ingin ber-terimakasih kepada mereka yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan simposium ini.

Saya tahu itu merupakan tugas besar bagi seluruh panitia APPS untuk menangani proyek besar dengan ratusan peserta dari berbagai negara, tetapi kalian bisa melakukannya dengan baik. Simposium yang ka-lian selenggarakan berakhir dengan kesan yang baik dari seluruh peserta. Pengalaman yang indah bagi hidup saya, bisa mendapat teman baru dari berbagai negara, terutama pengalaman berjalan-jalan dan berbelanja di Jepang. Terimakasih panitia APPS, untuk momen terbaik bagi saya dan seluruh peserta di sim-posium yang tak terlupakan, “APPS 2013 di Jepang”.

26

Page 28: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

APPS Experience

“Tahun berapa kamu?” “Tahun pertama” “Benarkah? Kupikir kamu tahun kedua”Ya, itu sepenggal percakapan saya dengan peserta APPS yang lain. Dari yang saya lihat, kebanyakan pe-serta APPS merupakan mahasiswa tahun kedua atau lebih. Sehingga saya sedikit merasa rendah diri. Pastin-ya mereka sudah punya lebih banyak pengalaman dari pada saya, punya kemampuan komunikasi yang sangat baik, sedangkan saya tidak punya apa-apa. Tapi inilah saya, di APPS ke 12 di Jepang. Saya melakukan hal yang mungkin tidak dilakukan oleh mahasiswa lain di tahun pertama.Nama saya Khoirunnissa Hidayati dari BEM KMFA UGM, Yogyakarta, Indonesia. Sebenarnya saya sudah mengetahui tentang IPSF sebelum saya masuk kuliah, khususnya saat liburan saya setelah lulus dari sekolah menengah atas. Saya sangat tertaik dengan organisasi internasional, sehingga ketika saya tahu tentang IPSF, saya merasa sangat senang. Saya bertanya pada senior saya di kampus ketika kuliah dimulai. Mereka mem-beri tahu saya bahwa saya harus bergabung dengan BEM jika saya ingin tahu lebih lanjut mengenai IPSF. Saya segera mendaftar setelah mereka mengadakan pendaftaran terbuka. Sekarang saya berada di Depar-temen Bidang Internasional BEM KMFA UGM sebagai staf.Sebelum saya diterima sebagai staf di BEM KMFA, salah satu senior saya, Shofy Rahmadani Putri yang merupakan anggota BEM KMFA di Departemen Bidang Internasional bercerita tentang APPS, dan dia menyarankan saya untuk mendaftar. Ternyata saya diterima di BEM KMFA di Departemen Bidang Inter-nasional.

CP terbaru, Siti Nur Mufyda menunjuk saya sebagai ketua delegasi APPS . Itu adalah suatu kehormatan bagi saya, mengingat saya masih di tahun pertama dan belum tahu apa-apa . Dia percaya saya bisa menangani hal ini, dan tentunya saya tidak akan mengecewakannya. Saya melakukan yang terbaik untuk membuat pendelegasian di APPS ini sukses.

Suatu hari, saya mendapat berita dari CP tentang Dana Bantuan Pengembangan. Awalnya saya tidak benar-benar memperhatikan kesempatan ini karena saya pikir saya tidak akan mendapatkan dana ban-tuan ini. Tapi, Fyda mengatakan kepada saya untuk mencoba, mungkin saya bisa mendapatkannya . Lalu sesuai saran Fyda saya mendaftar, dan satu atau dua bulan kemudian saya mendapat email dari Fyda yang berkata, “Saya sudah mendapat email dari Milanka, dan hasilnya, ada banyak penerima dari BEM KMFA UGM Indonesia. SELAMAT GUYS !!! :D “ . Dan aku merasa seperti, apa? serius? Saya merasa sangat ba-hagia dan beruntung, bantuan ini bisa meringankan biaya perjalanan saya.Pada APPS terakhir saya mendaftar sebagai Regional Project Office subcommittee, tapi sayangnya saya tidak mendapatkan kesempatan untuk menjadi sub-komite tahun ini. Tapi saya akan mencoba lagi tahun depan. Setelah pengalaman ini, saya ingin tahu lebih banyak tentang IPSF. Saya sangat tertarik dengan acara yang diadakan oleh IPSF, yang memberikan banyak saat-saat indah dan tak terlupakan. Jika saya mendapatkan kesempatan lain untuk berpartisipasi pada salah satu acara IPSF, saya akan melakukannya dengan senang hati.

27Khoirunnissa Hidayanti

BEM KMFA UGM

Page 29: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version

APRONewsletter

Dari APPS, saya belajar banyak tentang bagaimana sistem kerja di IPSF, bagaimana kita membahas tentang pergerakan dan betapa pentingnya suara kami dalam organisasi ini. Saya tidak tahu bahwa orang-orang muda bisa bertindak seperti seorang profesional se-lama Regional Meeting. Mereka tampak sangat serius, sangat aktif dan penuh gairah. Ini mendorong saya untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi di masa depan.Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua Panitia Penerimaan APPS yang membuat acara ini mengagumkan, dan kepada semua teman-teman di seluruh Asia-Pasifik saya tidak akan melupakan pen-galaman ini. Viva la Pharmacie!

28

Page 30: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version
Page 31: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version
Page 32: IPSF APRO Newsletter, Issue No. 10 Indonesia Version