ipl laporan komposter

Upload: nur-nura-aia-lailatul

Post on 17-Jul-2015

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II Kajian Teori

Kompos adalah pupuk organik yang merupakan hasil pembusukan atau dekomposisi dari bahanbahan organik seperti tanaman, hewan atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pula pupuk organik karena berasal dari bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik yang dapat dibuat menjadi kompos adalah sampah basah yang berasal dari hewan atau tumbuhan seperti sampah dapur, sisa sayuran, sisa buah, sisa makanan, tulang ikan, tulang ayam, dan sampah kebun yang masih segar. Komposter adalah wadah yang direkayasa sedemikian rupa dan digunakan sebagai tempat pemrosesan sampah organik menjadi kompos. Material wadahnya bisa terbuat dari beragam bahan, misalnya dari karung, ember bekas, drum plastik,drum kaleng, gentong keramik, bak semen, lubang biopori dll. Pengomposan ini dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dan membantu melestarikan sumber daya alami. Selain itu dapat juga menghemat biaya pengangkutan sampah karena jumlah sampah yang diangkut ke TPA menjadi berkurang. Hasil pengomposan berupa kompos padat & lindi/kompos cair dapat digunakan sebagai pupuk. Cara pengolahan sampah organik dengan menggunakan komposter adalah : 1. Tentukan lokasi pengomposan ditempat terbuka sehingga pertukaran udara berjalan dengan baik. Lokasi pengomposan harus terlindung dari air hujan dan sinar matahari langsung serta mempunyai drainase yang baik. 2. Siapkan alat dan bahan pengomposan antara lain : Komposter, Sy-Dec mikroba pengurai, ember, alat pengaduk 3. Pemilihan sampah organik, sebaiknya dihindari Kotoran kucing dan anjing (kemungkinan membawa penyakit), sisa ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak (dapat menimbulkan bau busuk dan mengundang serangga). Bahan organik yang sudah terseleksi sebaiknya dihancurkan/dipotong-potong dalam bentuk kecil-kecil agar proses dekomposisinya menjadi lebih cepat dan lebih sempurna 4. Larutkan Sy-Dec mikroba pengurai sebanyak 1 dari bahan sampah organic (sebaiknya digunakan air sumur). Diamkan selama 1 jam, selama didiamkan lakukan pengadukan 3 -5 kali. Sy-Dec Mikroba pengurai berfungsi untuk mempercepat proses pembusukan sampah organik. 5. Siram/cipratkan larutan Sy-Dec mikroba pengurai pada bahan sampah organik sampai membasahi semua bahan. 6. Bahan sampah organik yang telah diproses dimasukan kedalam media simpan komposter. Tutup selama 1 hari, proses komposting yang baik, temperatur 45-650 C dapat dicapai 2-3 hari. 7. Proses Pembusukan sampah organik secara aerob dalam komposter selama 10 hari. Bolakbalik/tusuk-tusuk sampah organik setiap hari agar proses aerasi berjalan sempurna. Bahan kompos harus selalu dijaga kelembabannya, suhu dan aerasi. 8. Perubahan warna menjadi hitam dan coklat kehitaman menandakan bahwa sampah organik sudah menjadi kompos. Pengambilan sampah organik yang telah menjadi kompos dapat dikeluarkan melalui pintu yang ada dibagian bawah komposter.

9. Setelah dikeluarkan dari komposter, kompos tersebut masih basah, lengket dan lembab sehingga perlu disimpan di tempat teduh agar kena angin. kompos akan menjadi kering dan gembur. 10. Setelah kompos tidak lengket lakukan pengayakan agar menghasilkan kompos yang baik yaitu ukuran kompos yang seragam. Apabila akan dikemas, pilih bahan kemasan yang kedap udara untuk menghindarkan kehilangan kandungan air dan tidak mudah rusak serta tahan lama.

Daftar Pustakahttp://www.membuatblog.web.id. Membuat kompos dari limbah rumah tangga. Diakses tanggal 29 Maret 2011 http://yukez.wordpress.com. Pengenalan dan pelatihan pembuatan tong komposter. Diakses tanggal 29 Maret 2011