ipi141644

Upload: adhe-suhe-notsue

Post on 24-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 ipi141644

    1/10

    JURNAL TEKNIK SIPIL USU

    ANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI INDRAGIRI DI DESA PASIR

    KEMILU RENGAT, KABUPATEN INDRAGIRI HULU

    Marlina Silitonga1 dan Terunajaya2

    1Mahasiswa Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan

    Email: [email protected] Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU

    Medan

    ABSTRAK

    Di Sungai Indragiri Hulu sering terjadi gerusan atau erosi di tebing sungai yang disebabkan oleh banjir.Gerusan atau erosi itu sendiri dapat menyebabkan longsor yang membahayakan pemukiman penduduk di

    sepanjang pinggir sungai. Untuk itu perlu dibangun bangunan air yang berguna untuk megurangi dampak

    yang merugikan penduduk tersebut. Dalam perencanaan bangunan ini perlu diketahui data debit banjir danelevasi muka air banjirnya.Metode penelitian dimulai dengan menganalisis data untuk perhitungan debit

    banjir sungai yaitu dari segi hidrologi, perhitungan debit banjir dan perhitungan hidrolika. Metode dimulai

    dari uji konsistensi data hujan tahunan, hujan rencana yaitu rata-rata curah hujan harian maksimum darilima stasiun pencatat curah hujan,yang dihitung dengan rata-rata aljabar.. Lalu analisa frekuensi dan

    penetapan distribusi curah hujan dengan menggunakan program Smada. Lalu diuji dengan Chi kuadrat danSmirnov - Kolmogorov, dimana distribusi yang sesuai adalah distribusi Gumbel, sehingga curah hujan

    rencana menggunakan distribusi Gumbel. Curah hujan yang dipilih selanjutnya akan dipakai untuk

    menghitung hidrograf dengan Nakayasu dan Snyder. Setelah didapat hidrograf maka debit puncakdiketahui sehingga pemodelan debit banjir dengan program HEC-RAS dapat dilakukan. Dari hasil

    perhitungan untuk debit banjir rencana (Qp),dengan metode Nakayasu untuk periode ulang 25 tahunan,didapat Q puncak = 2568,98 m

    3/s. Lalu dilakukan pemodelan muka air banjir dengan HEC-RAS. Hasil

    HEC-RAS dalam bentuk penampang cross sectionmenunjukkanair sungai sudah melebihi daya tampung

    penampang sungai akibat debit banjir Q25tahun. Dengan dilakukan pemodelan sungai dengan debit banjir

    Q25 tahun, maka elevasi antara dasar sungai dan muka air banjir dapat diketahui, sehingga dapat dibuatperhitungan untuk pembuatan bangunan air.

    Kata kunci : debit banjir, Hidrograf Nakayasu, HEC-RAS

    ABSTRACT

    River Indragiri Hulu frequent scour or erosion on riverbanks caused by flooding. Scour or erosion itself cancause landslides that endanger settlements along the river banks. For it is necessary to build waterworks

    useful to decimate the population of the adverse impacts. In planning the building is necessary to know thedata and the flood discharge flood water level. Research method starts by analyzing the data for the

    calculation of flood discharge of the river in terms of hydrology, the calculation of flood discharge and

    hydraulics calculations. Research method starts by analyzing the data for the calculation of flood dischargeof the river in terms of hydrology, the calculation of flood discharge and hydraulics calculations. Method of

    testing the consistency of the data begins annual rainfall, rain plan which is an average maximum dailyrainfall of five rainfall recording station, which is calculated by the average algebra .. Then the analysis and

    determination of the frequency distribution of rainfall using Smada program. Then tested with Chi square

    and Smirnov - Kolmogorov, where the corresponding distribution is Gumbel distribution, so the rainfallplan using Gumbel distribution. Rainfall is selected will then be used to calculate the hydrograph with

    Nakayasu and Snyder. Having obtained the discharge hydrograph peak flood discharge is known that

  • 7/25/2019 ipi141644

    2/10

    modeling with HEC-RAS program can be done. From the results of calculations for flood discharge plan(Qp), with Nakayasu method for 25 years return period, obtained Q peak = 2568.98 m3 / s. Then the water

    level flood modeling conducted by HEC-RAS. HEC-RAS results in the form of cross-section shows the

    cross section of river water already exceeds the capacity of cross section of the river due to flood dischargeQ25 years. With modeling done by river flood discharge Q25 years, the elevation between the river and the

    flood water level is known, so that calculations can be made for making the building water.

    Keywords : flood discharge, hydrograph Kanazawa, HEC-RAS

    1. Pendahuluan

    Latar Belakang

    Banjir disebabkan oleh beberapa peristiwa. Diantaranya peristiwa banjir yang terjadi karena

    limpasan air banjir dari sungai. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan debit air sungai menjadi

    lebih besar. Debit air sungai yang besar tidak mampu dialirkan oleh alur sungai, atau debit air

    sungai lebih besar dari kapasitas alur sungai yang ada, sehingga menyebabkan banjir. Dalam

    penulisan ini, banjir yang terjadi di sungai Indragiri hulu disebabkan oleh curah hujan yang tinggi

    pada sungai. Akibat banjir itu sendiri adalah terjadinya erosi/ gerusan di pinggir sungai, yang akan

    berdampak buruk bagi pemukiman warga di pinggir Sungai Indagiri hulu.

    Perumusan Masalah

    Di Sungai Indragiri Hulu sering terjadi gerusan/ erosi di tebing sungai yang disebabkan oleh banjir.

    Gerusan/ erosi itu sendiri dapat menyebabkan longsor yang membahayakan pemukiman penduduk

    di sepanjang pinggir sungai. Selain itu erosi juga menyebabkan terjadinya longsor yang memutus

    akses jalan di Desa Pasir Kemilu. Untuk menghindari terjadinya longsor perlu didirikan bangunan

    air, yang berguna untuk meminimalkan limpasan air ke tebing sungai. Dalam perencanaan

    bangunan ini perlu diketahui data debit banjir dan elevasi muka air banjirnya. Dengan

    memperhatikan permasalahan yang terjadi, serta dampak yang ditimbulkan bagi manusia dan

    lingkungan sekitar sungai di Kabupaten Indragiri Hulu, maka permasalahan dalam analisa ini dapat

    dirumuskan sebagai berikut :

    1. Berapakah debit banjir maksimum kala ulang 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun di sungai Indragiri

    Hulu?

    2. Berapakah elevasi muka air banjir untuk setiap periode ulang tersebut diatas?

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan nilai debit banjir rencana untuk periode

    ulang 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Nilai debit banjir rencana tersebut digunakan sebagai acuan

    dalam perencanaan bangunan air.

    Manfaat

  • 7/25/2019 ipi141644

    3/10

    Dengan adanya perhitungan debit banjir, maka akan didapat nilai debit banjir dan muka air banjir

    yang bermanfaat untuk perencanaan bangunan air sebagai upaya penanggulangan erosi/ gerusan di

    tebing sungai Indragiri Hulu.

    2. Tinjauan Pustaka

    2.1Konsep Perhitungan

    Konsep perhitungan didasarkan dari data yang ada, pengalaman, dan kepentingan daerah sekitar

    Sungai Indragiri. Maka, langkah-langkah dalam perhitungan debit banjir yang harus dilakukan

    adalah:

    1. Analisis distribusi frekuensi curah hujan :

    a. Distribusi Normal

    b. Distribusi Log Normal

    c. Distribusi Log Pearson Type III

    d. Distribusi Gumbel

    2. Uji Kecocokan (Goodnes of fittest test):

    a.)Metode Smirnov-Kolmogorov

    Uji kecocokan SmirnovKolgomorov sering disebut juga uji kecocokan non parametrik,

    karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi disribusi tertentu.

    Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

    1). Urutkan data (dari besar ke kecil atau sebaliknya) dan tentukan besarnya peluang dari masing-

    masing data tersebut

    %1001x

    n

    mP

    .............................................................................................(2.1)

    Dimana:

    P = Peluang (%)

    m = Nomor urut data

    n = Jumlah data

    1) Urutkan nilai masing-masing peliuang teoritis dari hasil penggambaran data (persamaan

    distribusinya)

    X1 = P(X1) ........................................................................................................(2.2)

    X2 = P(X2) ........................................................................................................(2.3)

    X3 = P(X3), dan seterusnya...............................................................................(2.4)

    2) Dari kedua nilai peluang tersebut ditentukan selisih terbesar antara peluang pengamatan

    dengan peluang teoritis.

    D = maksimum mm XPXP ' ...................................................(2.5)

  • 7/25/2019 ipi141644

    4/10

    3) Berdasarkan tabel nilai kritis (SmirnovKolgomorov test) tentukan harga Do.

    4) Apabila nilai D lebih kecil dari nilai Do maka distribusi teoritis yang digunakan untuk

    menentukan persamaan distribusi dapat diterima, tetapi apabila nilai D lebih besar dari nilai

    Do, maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan distribusi tidak dapat diterima.

    b). Metode Chi-kuadrat

    Uji chi-kuadrat dimaksudkan untuk menentukan, apakah persamaan distribusi peluang yang

    telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data yang dianalisis. Pengambilan

    keputusan uji ini menggunakan parameter x2, oleh karena itu disebut dengan uji Chi-Kuadrat.

    Rumus yang digunakan dalam perhitungan dengan Uji Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut :

    2=

    n

    i f

    ff

    E

    EO

    1

    2

    .......................................................................................(2.6)

    Dimana :

    2= Parameter Chi-Kuadrat terhitung

    Ef = Frekuensi yang diharapkan sesuai dengan pembagian kelasnyaOf= Frekuensi yang diamati pada kelas yang saman = Jumlah sub kelompok

    Derajat nyata atau derajat kepercayaan () tertentu yang sering diambil adalah 5%. Derajat

    kebebasan (Dk) dihitung dengan rumus :

    Dk = K(p + 1).....................................................................................................(2.7)

    K = 1 + 3,3 Log n ..................................................................................................(2.8)

    Dimana :

    Dk = Derajat kebebasanP = Banyaknya parameter, untuk uji Chi-Kuadrat adalah 2K = Jumlah kelas data distribusin = Banyaknya data

    Adapun kriteria penilaian hasilnya adalah sebagai berikut:

    1) Apabila peluang lebih dari 5 % maka persamaan distribusi teoritis yang digunakan dapat

    diterima.2) Apabila peluang lebih kecil dari 1 % maka persamaan distribusi teoritis yang digunakan

    dapat diterima.

    3) Apabila peluang berada diantara 1 % - 5 %, maka tidak mungkin mengambil keputusan,

    perlu penambahan data.

    3. Pemilihan Disribusi frekuensi curah hujan yang tepat

    4. Debit banjir rencana

    Debit banjir rencana adalahdebit maksimum dari suatu sungai, yang besarnya didasarkan

    kala ulang atau periode yang telah ditentukan. Probabilitas atau kejadian banjir untuk masa

  • 7/25/2019 ipi141644

    5/10

    mendatang dapat diramalkan melalui analisis hidrologi dengan menerapkan metode statistik

    sesuai parameter hidrologi. Pemilihan banjir rencana untuk bangunan air sangat tergantung pada

    analisis stastistik dari urutan kejadian banjir, baik berupa debit air dari sungai, maupun curah

    hujan maksimum.

    Dalam hal ini penentuan debit banjir dianalisis melalui metode Hidrograf Satuan Sintetik

    Nakayasu dan Hidfrograf Satuan Sintetik Snyder.

    5. Setelah didapat debit banjir maka dilakukan pemodelan sungai dengan

    menggunakan HEC-RAS 4.0 Beta. Pemodelan sungai dipakai untuk mengetahui tinggi muka air

    banjir, yang berguna sebagai acuan untuk menentukan elevasi puncak krib.

    2.2 Intensitas Hujan

    Perhitungan intensitas hujan dilakukan dengan Program Smada. SMADA (Storm Managementand Design Aid) adalah suatu program yang berfungsi untuk mengelola aliran sungai melalui

    analisa hidrologi yang lengkap, untuk memperoleh debit dari curah hujan yang turun pada DAS

    alur sungai pengamatan.

    Gambar 2.1Pemasukan Data Smada Perhitungan Curah Hujan (Rainfall)

  • 7/25/2019 ipi141644

    6/10

    PERIODE CURAH HUJAN

    ULANG NORMAL LOG NORMAL PEARSON T III LOG PEARSON T III GUMBEL

    100 155.8774 170.3869 171.8164 183.7046 211.9932

    50 149.0031 158.9352 160.1404 170.0338 192.468

    25 141.3591 147.1029 147.9946 155.9922 172.7975

    10 129.523 130.4956 130.8572 136.4455 146.2824

    5 118.4202 116.6255 116.5355 120.2862 125.297

    3 108.0745 105.0314 104.6335 106.9127 108.6305

    2 97.2002 94.0852 93.5376 94.4156 93.6011

    Distribution Analysis: Normal Distribution

    ---------------Summary of Data---------------

    First Moment (mean) 97.55

    Second Moment 313.20

    Skew 0.059

    Point Weibull Actual Predicted Standard Dvalue

    Number Probability Value Value Deviation[abs(AV-

    PV)]

    1 0.0909 70.29 73.92 9.337 3.626

    2 0.1818 72.33 81.47 7.561 9.144

    3 0.2727 81.18 86.86 6.539 5.676

    4 0.3636 89.5 91.39 5.926 1.885

    5 0.4545 103.4 95.53 5.633 7.866

    6 0.5455 105.6 99.57 5.633 6.034

    7 0.6364 110.38 103.71 5.926 6.665

    8 0.7273 112.64 108.24 6.539 4.396

    9 0.8182 114.68 113.63 7.561 1.054

    10 0.9091 115.5 121.18 9.337 5.684

    Dmax 9.144

    ---------------Predictions---------------

    Exceedence Return Calculated Standard

    Probability Period Value Deviation0.995 200 143.144 15.466

    0.990 100 138.729 14.174

    0.980 50 133.905 12.786

    0.960 25 128.540 11.286

    0.900 10 120.234 9.098

    0.800 5 112.442 7.314

    0.667 3 105.182 6.095

    0.500 2 97.550 5.597

    Gambar 2.2Keluaran Smada Perhitungan Curah Hujan (Rainfall)

    3. Hasil dan pembahasanHasil Curah hujan yang dicari dengan program Smada:Tabel 3.1Hasil Perhitungan Frekuensi Curah Hujan Harian (mm)

  • 7/25/2019 ipi141644

    7/10

    Dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menghitung curah hujan kala

    ulang digunakan Metode Gumbel karena memiliki curah hujan yang maksimum. Agar data

    tersebut dapat digunakan maka, perlu di uji kecocokannya dengan menggunakan Metode

    Smirnov-Kolmogorof danChi kuadrat.

    Tabel 4.3 Uji Distribusi Smirnov-Kolmogorof Pada Keluaran Smada

    Uji Distribusi NormalLog

    Normal

    Log Pearson

    Tipe IIIGumbel

    Dmaxhasil uji 13,2715 11,8459 5,7237 5,0204

    Dosyarat ( 15 km; Tg = 0,4 +0,058L, maka :

    Tg = 0,4 + 0,058 x 445,7

    = 26,251 jam

    Syarat: Tr = 0,5 Tg- 1,0 Tg

    Tr= 0,7 . Tg

    = 0,7 . 26,251

    = 13,125 jam

    Koefisien pembanding diambil = 2, karena daerah pengalirannya biasa.

    T0,3 = . Tg

    = 2 . 26,251

    = 52,50 jam

    Peak time (Tp) = Tg+ (0,8 . Tr)

  • 7/25/2019 ipi141644

    8/10

    = 26,251 + (0,8 . 13,125)

    = 36,75 jam

    Curah hujan spesifik (R0) = 1 mm

    Debit puncak (Qp) = (A/3,6) . (Ro/(0,3 . Tp+ T0,3 )) . CWDAS

    = (10790,183 /3,6) . (1/(0,3. 36,75 + 52,50)) . 0,33

    = 15,57 m 3 /dt

    Base Flow (QB) = 0,5 . Qp

    = 0,5 . 15,57

    = 7,78 m 3 /dt

    Data Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu dapat dilihat pada perhitungan berikut:

    Untuk lengkung naik : t Tp

    t 36,75 jam

    Untuk lengkung turun I : Tpt Tp+ T0,3

    36,75 t 36,75 + 52,50

    36,75 jam t 89,25 jam

    Untuk lengkung turun II : Tp+ T0,3 t Tp+ T0,3 + 1,5 . T0,3

    36,75 + 52,50 t 36,75 + 52,50 + 1,5 . 52,50

    89,25 jam t 168 jam

    Untuk lengkung turun III : t Tp+ T0,3 + 1,5 . T0,3

    t 36,75 + 52,50 + 1,5 . 52,50

    t 168 jam

    3.2 Hidrograf Satuan Sintetik Snyder

    Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu dilakukan sebagai berikut:

    Luas (A) = 10.790,183 km2

    Panjang sungai utama (L) = 445,7 km

  • 7/25/2019 ipi141644

    9/10

    10600 10700 10800 10900 11000 11100 11200 1130010

    12

    14

    16

    18

    20

    Station (m)

    Elevation(m)

    Legend

    EG 07NOV2012 2400

    WS 07NOV2012 2400

    Ground

    Bank Sta

    .03 .03 .03

    Panjang antara titik berat daerah sungai dengan pelepasan (Lc) = 225,85 km

    tr =6 jam .Ct= 1,40; Cp = 0,75

    (1)tp= 0,75 Ct(L. Lc)0,3

    tp= 0,75 (1,4)(L. Lc)0,3

    = 0,75 (1,4)(445,7. 225,85)0,3

    = 33,26 jam

    (2)Tp= tp + 0,5 tr

    Tp= tp+ 0,5.6

    = 33,26+ 0,5. 6

    = 36,26 jam

    (3)qp = 0,278 (Cp/ Tp)

    = 0,278 (0,75/ 36,26)

    = 0,001408 m3/dtk/mm

    (4)Qp= qp. A

    = 0,001408 (10.790,183)

    = 15,1138 m3/dtk/mm

    Ordinat- ordinat hidrograf satuan dihitung dengan persamaan Alexeyev, yaitu Y = Q/ Qpdan X = t/ Tp

    .

    Y=

    , dimana dan

    0,101281, , maka Y=

    3.3 Pemodelan Keadaan Banjir Sungai Indragiri dengan HEC RAS

    Hasil running HEC RAS dalam bentuk penampang cross section dapat dilihat pada gambar 4.3.

    Tampak air (biru) sudah melebihi daya tampung penampang sungai akibat debit banjir Q25 tahun.

    Titik berwarna merah menunjukkan titik daya tampung maksimal pada sungai tersebut.

  • 7/25/2019 ipi141644

    10/10

    4.Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa data dari tugas akhir yang berjudul Analisa Debit Banjir

    Sungai Indragiri di desa Pasir Kemilu Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu di atas dapat ditarik

    kesimpulan sebagai berikut :

    1. Analisa distribusi curah hujan dengan menggunakan software smada dianggap dapat

    mendekati hasil perhitungan manual Excel dengan menggunakan Metode Distribusi Gumbel

    tipe I dengan selisih hitung rata-rata 2,19% (untuk kala ulang 25 tahun).

    Perhitungannya:

    2. Dari hasil perhitungan diatas untuk debit banjir rencana (Qp) untuk periode ulang 25 tahunan,

    didapat Q puncak = 2568.98 m3/s.

    3. Hasil running HEC-RAS dalam bentuk penampang cross section, menunjukkan air sudahmelebihi daya tampung penampang sungai akibat debit banjir Q25 tahun. Dengan didapatnya

    debit banjir Q25tahun, maka elevasi antara dasar sungai dan muka air banjir dapat diketahui,

    sehingga dapat dibuat perhitungan untuk pembuatan bangunan air. Dari gambar 4.4 dapat

    dilihat elevasi muka air banjir untuk Q25 tahun adalah +19 meter dari dasar sungai.

    5.Daftar Pustaka

    Mochammad, Fadlun.2010,Analisis Pengendalian Sedimen Di Sungai Deli Dengan Model

    HEC-RAS. Universitas Sumatera Utara, MT Pengelolaan Sumber Daya Alam &Lingkungan.Mohammad, Farid. 2007,Pemodelan Dua Dimensi Aliran Banjir Pada Daerah Perkotaan.

    Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil.Sitanggang, Ramos P.2011, Analisis Curah Hujan Untuk Pendugaan Debit Puncak dengan

    Metode Rasional pada DAS Bah Bolon Kabupaten Simalungun. Universitas SumateraUtara, Fakultas Pertanian.

    Suripin. 2004, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Penerbit Andi, Yogyakarta.

    Suroso.2006, Kajian Kapasitas Sungai Logawa dalam Menampung Debit Banjir MenggunakanProgram HEC-RAS. Universitas Soedirman Purwokerto, Jurusan Teknik Sipil.

    Soemarto, C.D. 1995,Hidrologi Teknik. Penerbit Erlangga, Jakarta.Soewarno. 2000,Hidrologi Operasional. Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

    Teknika, Widya. 2012,Analisis Debit Banjir Pada Daerah Aliran Sungai Untuk Desain DanEvaluasi Kapasitas Tampung Bangunan Air. Universitas Widyagama Malang, JurusanTeknik Sipil.

    Tominaga, Masateru. 1985,Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Penerbit PT Pradnya Paramita,Jakarta.

    Zulfikar, Radia. 2007,Kajian Debit dan Muka Air Banjir Sungai Meureubo Kabupaten AcehBarat. Institut Teknologi Bandung

    http://repository.usu.ac.id/browse?type=author&value=Mochammad%2C+Fadlunhttp://repository.usu.ac.id/browse?type=author&value=Sitanggang%2C+Ramos+Phttp://repository.usu.ac.id/browse?type=author&value=Sitanggang%2C+Ramos+Phttp://repository.usu.ac.id/browse?type=author&value=Mochammad%2C+Fadlun