ipdn september 2010 a -...

44

Upload: nguyenduong

Post on 06-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA
Page 2: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 20102

PDN/MJL/08/I/SEPTEMBER/2010

PENGARAH

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri

Subagyo

PENANGGUNG JAWAB

Sekretaris Direktorat Jenderal

Perdagangan Dalam Negeri

Gunaryo

REDAKTUR

Lamtasim Dasustra

EDITOR

Ronny S.M. Marpaung

KOORDINATOR PELAKSANA

A. Latif Lahdjie

DESAIN GRAFIS

Rafi Alief

TATA LETAK

B. Jagat Setiawan

Diterbitkan Oleh :

DIREKTORAT JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERI

Gedung Utama Lt. 8,

Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5,

Jakarta 10110

email: [email protected]

86-3-1-MJL-11-10

Page 3: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

DISTRIBUSI> Sislognas Lahirkan Sistem Distribusi yang Efi sien dan Tangguh ......................................... 26

INFO SEMBAKO> Masyarakat Lega Harga Sembako Merambat Turun ........................................................ 29

KOLOM ANDA> Memberdayakan dan Meningkatkan Mutu Produk UKM ..................................................... 32

POTENSI UMKM> Menjadi Jutawan dengan Sabut Kelapa .................. 34> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan .............................. 37

AGENDA> Mendag Lantik 49 Pejabat Eselon II Kemendag ..... 40

DAFTAR ISI

Salam jumpa…

Pada edisi September ini, Info PDN hadir menyajikan berbagai berita diantaranya, Kementerian Perdagangan (Kemendag)

dibawah pimpinan Mendag Mari Elka Pangestu melakukan “Reformasi Birokrasi Untuk Wujudkan Good Governance”, dan Balai Standardisasi Metrologi Legal Banjarmasin berupaya meningkatkan Kinerja Kemetrologiannya. Dua berita ini kami sajikan pada rubrik Liputan Utama.

Selain itu, seiring meningkatnya daya saing Indonesia di arena global, diharapkan jajaran pemerintah tidak lengah dan dapat terus meningkatkan daya siang ini pada masa-masa berikutnya. Berita ini kami sajikan dalam rubrik Topik Bahasan.

Ada juga berita seputar kinerja perdagangan makanan minuman yang terus meningkat. Yang diprediksikan hingga akhir tahun omzet perdagangan makanan minuman ini mencapai Rp.620 trilyun. Berita ini kami sajikan dalam rubrik berita pasar.

Selain itu, informasi harga sembako yang merambat turun dan masyarakat pun mulai lega. Berita ini kami sajikan dalam rubrik Info sembako. Masih ada beberapa berita menarik lainnya yang kami hadirkan dalam edisi kali ini. Selamat membaca.

SEIRING MENINGKATNYA DAYA SAING INDONESIA

DI ARENA GLOBAL, DIHARAPKAN JAJARAN

PEMERINTAH TIDAK LENGAH DAN DAPAT TERUS

MENINGKATKAN DAYA SIANG INI PADA MASA-

MASA BERIKUTNYA.

TOPIK UTAMA> Wisata Belanja Pasar Baru Bandung, Dahulu Hingga Kini ...................................................... 4> Menata Ulang Pasar Legi Parakan yang Semrawut .....7

LIPUTAN UTAMA> Kementerian Perdagangan: Restrukturisasi Organisasi ....................................... 10> Balai Standardisasi Metrologi Legal Banjarmasin Tingkatkan Kinerja Kemetrologian .......................... 14

TOPIK BAHASAN> Daya Saing Meningkat Jangan Lengah Hadapi Pasar Global! ...................... 16

BERITA PASAR> Permintaan Spare Parts Motor Terus Melonjak ..... 19

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 3

Pengantar Redaksi

Page 4: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Wisata Belanja Pasar Baru Bandung, Dahulu Hingga Kini

Siapa yang tak kenal Pasar Baru Ban-dung. Pasar ini merupakan pasar yang sangat bersejarah. Saat ini,

Pasar Baru merupakan pasar tradisional yang berbentuk bangunan modern dengan kompleks pertokoan bertingkat yang terletak di Jalan Oto Iskandar Dinata, Bandung. Bangunan pasar yang sekarang berdiri kokoh ini mulai dibangun pada tahun 2001 dengan nama Pasar Baru Trade .

Awalnya pada tahun 1884, pasar ini

merupakan tempat penampungan para pedagang yang tercerai-berai tidak teratur, tepatnya berada di sisi barat gerbang Pecinan pada masa lalu. Pada tahun 1906 sampai tahun 1926 barulah dikembangkan bangunan pasar yang semi permanen.

Pada tahun 1935 pasar ini sempat menjadi kebanggaan masyarakat Bandung, karena meraih predikat sebagai pasar terbersih dan tertata apik se-pulau Jawa pada masa Hindia Belanda. Dan pada tahun

1970, melalui program peremajaan pasar, dibangunlah pasar ini menjadi bangunan tradisional bertingkat.

Sekitar tahun 1990 an, walaupun Pasar Baru Bandung ini telah mengalami program peremajaan, namun akibat pengelolaan yang kurang baik, pasar ini menjadi pa-sar dengan kondisi yang kumuh serta gelap. Kemudian, seiiring perkembangan kota Bandung pada tahun 2001, melihat kondisi pasar yang kurang layak menjadi pasar terbesar di kota Bandung, akhirnya Pemerintah Kota (Pemkot) mulai meran-cang secara ulang pasar ini menjadi Pasar tradisional modern dengan kompleks pertokoan bertingkat yang menjual segala kebutuhan serba ada.

Alokasi dana yang dikeluarkan Pemkot Bandung untuk merenovasi Pasar Baru Bandung saat itu mencapai Rp. 150 miliar. Dan pada tanggal 21 Agustus 2003, pasar ini akhirnya diresmikan oleh Walikota

Pasar Baru Bandung merupakan pasar tertua di Kota Bandung yang masih berdiri kokoh sebagai pengganti pasar daerah Pecinan yang sudah ada sejak tahun 1884. Selain menjadi kebanggaan masyarakan Bandung, pasar ini merupakan salah satu surga bagi para pebelanja, baik eceran maupun grosir. Konsumen yang datang ke pasar ini tak hanya warga lokal, bahkan sampai wisatawan asing yang sengaja berbelanja maupun hanya sebagai tempat tujuan utama wisata.

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 20104

Topik Utama

Page 5: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Bandung pada saat itu.

Setelah melalui tahap renovasi, Pasar Baru Bandung memiliki luas mencapai 100.000 meter persegi. Di pasar ini terdapat kurang lebih 4.000 kios dan lapak dengan 3500 kios lapak terisi yang terbagi dalam 7 lan tai. Kapasitas pengunjung di pasar ini diperkirakan mencapai 10 juta orang. Seperti pasar modern lainnya, setiap lantai-nya dihubungkan oleh eskalator serta lift.

Meskipun baru diisi sekitar 3.500 kios, namun Pasar Baru ini telah menjadi salah satu tempat terfavorit di kota Bandung untuk berbelanja. Pengunjungnya bukan hanya dari daerah Jawa Barat (Jabar), ada juga dari daerah Sumatera, bahkan sampai dari Malaysia.

Jenis produk barang yang diperdagangkan di pasar ini beraneka ragam. Tak hanya menjajakan kebutuhan sehari-hari seperti sayuran dan buah-buahan yang khusus

ada di lantai 1 dan 2 basement, khusus pada penjualan bahan-bahan non pangan seperti produk fashion, busana, aksesoris, alat-alat rumah tangga yang dijual secara ecer maupun grosir berada di lantai selain basemaent.

Harga untuk kebutuhan pangan yang di jajakan di pasar ini sama seperti pasar tradisional lainnya. Namun, untuk harga selain non pangan di pasar ini sangatlah beragam serta dapat bersaing dengan pasar yang lebih modern lainnya di wilayah Bandung. Harga dipastikan murah bila pembeli pandai menawar.

Humas Pasar Baru Bandung, Hein Adolf W mengatakan, konsep pasar ini adalah pasar tradisional modern yang menjual berbagai barang tak terbatas pada kebutuhan bahan pangan. Satu lagi, walaupun berkonsep modern, Pasar Baru Bandung ini seperti pasar tradisional lainnya, namun lebih nyaman, bersih, serta tidak meninggalkan

tradisi tawar menawar.

Walaupun pasar ini sangat luas, tidak serta merta membuat pasar ini menjadi tertata lebih rapi. Kesemerawutan tetap saja terlihat, apalagi jika anda baru pertama kali mengunjungi Pasar Baru Bandung, tersesat merupakan hal yang lazim.

Menemukan lift yang terletak di bagian tengah pasar merupakan hal yang sangat menantang, apalagi kalau bukan penyebabnya adalah padatnya barang dagangan para penjual yang diletakan tak sesuai prosedur pengelola. Namun, semua keadaan tersebut akan terbayarkan dengan kesejukan yang didapat dalam setiap ruangan pasar yang dialiri fasilitas pendingin udara.

Selain fasilitas pendinging udara yang mengisi setiap ruang, pihak pengelola pasar ini juga menyediakan pembuangan limbah sampah yang permanen, sehingga tidak membuat polusi bagi pedagang.

Hal terbaik yang pengunjung dapatkan di pasar ini adalah lahan parkir. Meskipun pengendara harus sedikit menekan pedal gas, dikarenakan medan jalan menuju tempat parkir sedikit menanjak, namun akses menuju sampai ke lahan parkir dipastikan aman, nyaman dan mudah, tidak seperti di tempat parkir lainnyanya. “Fasilitas ruang parkir disini bisa menampung sekitar 500 mobil dan ribuan sepeda motor,” ujar Adolf.

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 5

Topik Utama

Page 6: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

OLEH-OLEH WISATA KULINER

Selain sebagai tujuan utama belanja kebu-tuhan sehari hari, pasar ini juga menjadi tujuan wisata kuliner bagi masyarakat dari jaman lalu, khususnya anak muda yang hanya sekedar berkongkow-kongkow bersama teman dan kerabat melepas kepenatan setelah seharian beraktifi tas.

Kuliner di pasar ini tak kalah menarik dengan pusat perbelanjaan lebih modern seperti hypermart atau sejenisnya. Salah satu kuliner yang sangat terkenal hingga saat ini di Pasar Baru Bandung antara lain, toko cakue dan bakpia Lie Tjay Tat (sekarang Toko Osin), bubur kacang tanah yang unik, warung es goyobod kuno, gado-gado Bi Acim, sate gulai Abah Odjie, atau mie kocok subur yang masih melekat di hati masyarakat Bandung.

Para pedagang yang ada di pasar ini sangatlah beragam. Mereka tak hanya berasal dari kota Bandung saja, melainkan dari luar kota Bandung, seperti Sunda, Jawa dan Sumatera, bahkan sampai warga negara India. Mereka yang berdagang di sini tak hidup secara berkelompok, meraka melebur menjadi satu kesatuan yang saling bahu membahu membantu sesama guna perlancar perdagangan.

Selain dikenal sebagai tempat belanja produk fashion yang murah meriah, di pasar ini juga terdapat oleh-oleh sebagai buah tangan untuk dibawa pulang. Bermacam-macam oleh-oleh dapat dijumpai di toko oleh-oleh pada bagian bawah lantai. Segala jenis oleh-oleh, terutama dari jenis kering-keringan, seperti keripik tempe, panganan oncom, keripik belut, dodol dan wajik ke tan. Selain itu tak tertinggal makanan yang sangat khas di kota ini, yaitu penyeum Bandung.

Sesuai dengan kebiasaan di pasar, tentunya anda harus pintar dalam menawar harga. Walaupun turunnya tidak banyak, rupanya kebiasaan tawar menawar memang tak bisa hilang di Pasar Baru Bandung ini.

TRANSAKSI UNIK

Ada yang unik di Pasar Baru Bandung ini, biasanya sebuah pasar tak melayani pembayaran menggunakan mata uang asing. Namun, karena pasar ini ramai oleh

pengunjung asing, khususnya asal Malay-sia yang rutin datang minimal sekali dalam satu bulan, para pedagang khu sus nya konveksi dan garmen melayani pembayaran dengan mata uang Ringgit. Barang yang dibeli oleh warga asing itu kebanyakan dijual kembali di negaranya.

”Masalah perbedaan mata uang dan pembayaran sudah tidak menjadi masalah. Selain pengeloala pasar menyediakan fasilitas Bank untuk penukaran uang asing, kios-kios di pasar ini pun melayani transaksi menggunakan Ringgit,” tutur Adolf.

Walaupun pasar ini telah berdiri dengan bentuk bangunan modern bertingkat dengan kompleks pertokoan, Namun, Pasar Baru Bandung masih dikenal masyarakat sebagai pusat perbelanjaan dengan sajian serta suasana pasar tradisionalnya. Dengan konsep pasar tradisional modern yang belakangan ini populer, pemerintah berharap kedepannya tidak hanya aman dan nyaman. Pengelola juga harus tetap menjaga sisi kebersihan pasar itu sendiri agar masyarakat lebih sering lagi berkunjung ke pasar.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Subagyo mengatakan, Peme-

rintah bangga atas pengelolaan Pa sar

tradisional mo dern Baru Bandung terse-

but. Na mun pemerintah ber ha rap, pengelola dapat

terus me ning katkan kebersihan pasar dalam rang ka pemberdayaan pa-sar tradisional seperti yang pernah di programkan oleh pemerintah terhadap pasar tradisional se-Indonesia beberapa tahun lalu agar tercipta pasar yang aman, nyaman serta sehat.

”Kegiatan membersihkan pasar tradisional bukan hanya satu bukti komitmen peme-rintah saja, pihak swastapun sebagai pengelola harus memperhatikannya. Karena hal tersebut adalah kunci jawaban dari keberhasilan meningkatkan daya saing, perekonomian dan juga kesejahteraan komunitas para pedagang” ucap Dirjen Subagyo.

Pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya pemberdayaan melalui revitalisasi pasar tradisional, baik fisik dan juga manajemen. Pemerintah juga akan terus memperkuat berbagai keunggulan yang dimiliki pasar tradisional dan membantu perbaiki berbagai kelemahan yang ada. Namun tanpa bantuan dari berbagai pihak, khususnya pengelola serta masyarakat, semua itu sulit terwujud. (hmz)

Bbu

berha

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 20106

Topik Utama

Page 7: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Menata Ulang Pasar Legi Parakanyang Semrawut

Pasar Legi Parakan dibangun sejak masa Belanda, pada tahun 1925. Kini bangunannya sudah tua, dan

menambah kesan kusam penampilan pasar. Daya tampung Pasar Legi sudah tidak memadai bagi para pedagang yang berjualan disana. Karena daya tampungnya yang sudah tidak memadai, akhirnya banyak penjual menjajakan dagangan di luar bangunan pasar. Akibatnya, kegiatan di areal parkir di depan pasar tersebut menjadi tersendat.

Berdirinya kios-kios semi permanen yang

tidak beraturan menjadi salah satu alasan utama perlunya Pasar Legi Parakan segera dibenahi dengan perencanaan yang lebih modern.

Pasar Legi Parakan merupakan pasar terbesar di Kota Parakan, Temanggung, maka, sungguh disayangkan jika kebe-radaannya tak berfungsi secara maksimal.

Tak hanya para pedagang yang menge-luhkan keadaan tersebut, warga Kota Parakan pun pada umumnya meng hen-daki pembangunan kembali pasar itu.

Mengingat ketidak layakan sarana publik yang tersedia.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temang-gung terdorong untuk membangun serta menatanya kembali pasar tersebut. Hal ini terlihat dengan keseriusan Pemkab mengajak para investor untuk terlibat di dalam rencana pembangunannya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Temanggung, Ronny Nurhastuti, mengungkapkan akan me-ngadakan sosialisasi tentang Rancangan Peraturan Bupati (Perbup) dikaitkan dengan soal rencana pembangunan pasar dan aturan-aturan kerjasama dengan investor.

Rancangan Perbup akan disosialisasikan terlebih dulu kepada masyarakat dan pedagang sebelum disahkan. Setelah Perbup disahkan, barulah tahapan-tahapan pembangunan pasar, akan dimulai.

Rencananya, Pasar Legi Parakan akan dibangun pada April 2011 dan dijadwalkan selesai setahun kemudian. Dengan meng-gandeng pihak investor untuk membangun dan sekaligus mengelola pasar tersebut yang dibatasi oleh jangka waktu yang ditentukan, namun tidak boleh lebih dari 30 tahun.

Adapun rancangan sementara tahap-

Pasar tradisional sebagai salah satu sarana untuk melakukan  transaksi antara penjual dan pembeli, pada hakekatnya membutuhkan fasilitas yang memadai. Jika melihat pemandangan Pasar Legi Parakan, apa yang anda bayangkan? Macet, Kumuh, Parkir Dokar yang menghabiskan badan jalan. Itulah gambaran yang terjadi di Pasar yang terletak di tengah Kota Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 7

Topik Utama

Page 8: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

tahap pembangunan disusun oleh Dis-perindagkop dan UMKM. Lelang untuk menentukan investor akan dilaksanakan akhir Oktober atau awal November men-datang. Kemudian, jika semua berjalan lancar atau tidak ada persoalan dalam lelang, maka dijadwalkan Januari 2011 sudah terpilih investor pemenang lelang.

Pertama-tama investor akan membangun pasar darurat terlebih dahulu yang dijad-walkan selesai Februari 2011. Kemu dian para pedagang berpindah ke pasar darurat dan mengosongkan kios atau losnya yang lama di Pasar Legi.

Sebelum pembangunan Pasar Legi dimulai akan terlebih dahulu dilakukan lelang penjualan aset-aset Pemkab yang ada di pasar tersebut, antara Februari hingga Maret 2011. ”Kami perkirakan baru April

SAAT INI, DISPERINDAGKOP DAN UKM TELAH

MULAI MELAKUKAN PERSIAPAN

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

PASAR LEGI PARAKAN, TERMASUK

PERSIAPAN LELANG CALON INVESTOR

YANG AKAN MEMBANGUNNYA.

2011, pembangunan pasar tersebut akan resmi dilaksanakan investor,” tegas Rony Nurhastuti.

Bentuk kerjasama dengan pihak investor nantinya tidak hanya dalam pelaksanaan pembangunan fi siknya saja, tetapi juga setelah pembangunan selesai. Pasar tersebut akan dikelola oleh investor yang bersangkutan selama masa kontraknya, termasuk dalam hal penarikan retribusi pasar kepada para pedagang, kebersihan dan lain-lain. Kerjasama itu dalam kerangka optimalisasi aset daerah.

Berkaitan dengan rencana besar pem-bangunan pasar ini, pada dasarnya, Pem-kab hanya memiliki aset tanah pasar itu saja, akan tetapi tidak me miliki dana untuk melakukan pembangunan, se-hingga menggandeng investor untuk

keper luan tersebut.

Saat ini, Disperindagkop dan UKM telah mulai melakukan persiapan administrasi pembangunan Pasar Legi Parakan, ter-masuk persiapan lelang calon investor yang akan membangunnya.

Anggaran yang diperlukan untuk pembangunan pasar itu, sesuai rancangan detail bangunan atau Detail Engenering Design (DED), kurang lebih Rp. 63,8 miliar. Sedangkan setelah pasar terbangun, investor akan menjual (menyewakan) kios dan losnya kepada para pedagang. Hasil penjualan kios-kios tersebut dijadikan sebagai pengganti biaya pembangunan yang dikeluarkannya.

Soal harga kios dan los, akan diserahkan ke-pada kesepakatan investor dan pedagang,

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 20108

Topik Utama

Page 9: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

gunaan, penjualan kios, los, menjadi beban tanggung jawab mitra kerjasama. Adapun perkiraan harga kios sebesar Rp. 9.391.667,- / m2, los   Rp. 2.817.500,- / m2. Harga tersebut menjadi bahan pelelangan (penurunan bisa terjadi tergantung mitra kerjasama).

Kemudian, harga hak guna bangunan kios dan los dilihat berdasarkan uku ran luas kios dan los pasar dengan mem-perhatikan kemampuan pedagang. Dimana harga kios dan los dapat diangsur dengan pem bayaran paling lama sepuluh tahun.

SOSIALISASI RANCANGAN PEMBANGUNANPASAR LEGI PARAKAN

Sebelum melakukan pembangunan pasar, idealnya memang harus dijelaskan secara gam blang kepada para pedagang terkait maksud dan tujuannya. Agar tidak terjadi perselisihan ataupun perbedaan persepsi terhadap rencana pembangunan pasar. Rencana sosialisasi pem bangunan pasar ini akan dilaksanakan Pemkab Temanggung pada pertengahan Oktober 2010 di Gedung Mina Bhakti, Komplek Pasar Ikan Dangkel Parakan.

Acara sosialisasi ini akan dihadiri oleh Bupati Temanggung, Hasyim Affandi, yang sekaligus bertindak sebagai nara-

termasuk mengenai jumlah angsuran pembe lian oleh pedagang hingga lunas. Selain melakukan pem bangunan dan menjual pasar ke pedagang, investor juga memiliki kon trak dengan Pemkab dalam jangka waktu tertentu guna mengelola pasar tersebut.

Dalam hal pendapatan dari hasil penarikan retribusi, tidak semuanya masuk ke investor, tetapi sebagian akan disetorkan ke kas daerah (Pemkab). Sebab, tanah pasar itu adalah aset daerah, sehingga Pemkab berhak memperoleh pendapatan dari hasil pemanfaatannya.

FASILITAS YANGDITAWARKAN PEMKAB

Tanah hak pengelolaan Pemkab Te mang-gung yang rencananya akan diba ngun pasar seluas 28.382 m2. Terdiri dari tanah pasar (19.965 m2) dan tanah terminal (8.417 m2). Di atas tanah tersebut, akan didirikan bangunan pasar dan sarana pendukung lainnya. Diantaranya, bangunan kios ukuran 3 x 4 sebanyak 393 buah, los ukuran 2 x 2 sebanyak 2.489 buah, dan Sarana dan prasarana penunjang lainnya. Ada penambahan dari segi kuantitas dari sebelumnya yaitu total kios dan los sekitar 2.637.

Program pembangunan pasar ini menggunakan sistem Bangun Guna Serah ( BGS ). Acuannya adalah rancangan detail bangunan yang dibuat oleh Pemkab. Apabila ada kelebihan luas tanah, pe-man faatannya diatur lebih lanjut da-lam per janjian kerjasama dengan mi tra kerjasama. Dimana pada masa peng-

sumber. Dibantu oleh Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Bambang Wantoro. Dan yang tak kalah penting, adalah kehadiran beberapa perwakilan pedagang Pasar Legi Parakan serta tokoh masyarakat sekitar pasar.

Harapan yang ingin disampaikan mela-lui sosialisasi ini, yaitu kepada para pe-dagang Pasar Legi Parakan agar selalu menjaga kerjasama, baik dengan Pemkab maupun Investor. Karena pedagang turut memegang peranan penting dalam mengawal pelaksanaan pembangunan Pasar tersebut.

Nantinya, acara sosialisasi diakhiri dengan penan datanganan kesepakatan bersama antara Pemkab Temanggung dengan Pe da gang Pasar Legi Parakan. Semoga langkah baik ini akan berujung pada ter-wujudnya pasar yang aman dan nyaman sesuai harapan kita semua, khususnya bagi masyarakat Temanggung. (Eks)

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 9

Topik Utama

Page 10: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

RESTRUKTURISASI ORGANISASI(Reformasi Birokrasi Untuk Wujudkan Good Governance)

Wakil Presiden (Wapres) Budio no beberapa waktu lalu mengata-kan bahwa pemerintah akan

mem percepat implementasi reformasi biro krasi di setiap instansi pemerintah. Upaya ini dimaksudkan agar mampu me-ne kan mafi a hukum, korupsi, politik uang sehingga ada aturan yang jelas antara pebisnis dan birokrat.

Blue print sedang digarap. Kini menunggu proses formalisasi. Diharapkan, cetak biru reformasi birokrasi 2010-2025 ini bisa menjadi landasan reformasi di setiap lembaga pemerintah,” ungkap

Wapres Budiono.

Seiring dengan komitmen pemerintah tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI dibawah kepemimpinan Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengambil reaksi cepat untuk melakukan program reformasi tersebut.

“Program ini merupakan proses yang dinamis dan cukup menantang karena menyangkut reformasi pola pikir, budaya kerja dan perilaku. Kita harus melakukannya demi perbaikan, dan menjadikan Ke-menterian Perdagangan sebagai instansi

pemerintah yang menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel,” jelas Mendag Mari Elka Pangestu.

Mendag optimis upaya reformasi birokrasi di Kementerian Perdagangan ini dapat dilakukan dengan baik. Hingga saat ini reformasi birokrasi di tubuh Kemendag sedang dalam proses. Ditargetkan pada awal tahun 2011 reformasi birokrasi di tubuh Kemendag dapat diimplemetasikan sepenuhnya. “Target kami per tanggal 1 Januari 2011,” tandas Mendag Mari Elka Pangestu.

Sebetulnya, Kemendag sudah sejak tahun 2004 melakukan program reformasi birokrasi. Pada tahun tersebut Kemendag melakukan perbaikan dalam aspek kelembagaan, ketatalaksanaan organisasi dan SDM aparatur guna mewujudkan pemerintahan yang baik atau Good Governance.

Sampai saat ini Kemendag telah mencapai beberapa progres dalam program reformasi birokrasi, yaitu mempersiapkan capacity building untuk jajaran pegawai Kementerian; melaksanakan relokasi organisasi Kemendag dengan melakukan penajaman nomenklatur yang selama ini berlaku; dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bisnis proses.

SHORT BRIEF

Dalam upaya mewujudkan Good Gover-nance melalui reformasi birokrasi di tubuh Kemendag tersebut, Mendag Mari Elka Pangestu pun melakukan short brief kepada jajarannya, yang dalam hal ini adalah masing-masing direktorat yang berada dibawah naungan Kemendag.

Menteri Perdagangan didampingi Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar

KEMENTERIAN PERDAGANGAN:

Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI melakukan reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi dimulai dengan perubahan struktur organisasi di lingkungan Kemendag. Diharapkan, dengan reformasi birokrasi ini akan terjadi pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem yang berjalan, sehingga pada akhirnya tercipta good governance di tubuh Kemendag.

Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri:

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan R.I., Nomor: 31/M-DAG/PER/7/2010

DIREKTORAT JENDERALPERDAGANGAN DALAM

NEGERI

DIREKTORAT BINA USAHA

PERDAGANGAN

DIREKTORAT LOGISTIK DAN

SARANADISTRIBUSI

DIREKTORATBAHAN POKOKDAN BARANG

STRATEGIS

DIREKTORAT DAGANG KECIL

MENENGAH DAN PRODUK DALAM

NEGERI

SEKRETARIAT DIREKTORAT

JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201010

Liputan Utama

Page 11: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman beberapa waktu lalu mem-berikan penjelasan kepada jajaran Eselon I dan II Kementerian Perdagangan tentang kinerja dan rencana kerja perdagangan tahun 2010.

Beberapa poin yang dikemukakan dalam short brief tersebut adalah tentang arah kebijakan dan program strategis tahun 2010-2014. Salah satu program tersebut adalah Kemendag akan memfokuskan pada peningkatan daya saing dan penataan sistem distribusi nasional yang menjamin ketersediaan dan kelancaran arus barang dan jasa, kepastian usaha dan perlindungan pasar dan konsumen.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kemendag pun melakukan restrukturisasi organisasi ditubuh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN). Restrukturisasi ini di perlukan guna terwujudnya perdagangan dalam negeri yang efi sien, efektif, adil dan transparan.

RESTRUKTURISASI ORGANISASI

Perdagangan dalam negeri memiliki peran yang sangat strategis bagi pembangunan

ekonomi dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan. Karena itu, dalam pengembangan dan pengamanan pasar dalam negeri ini sa-ngat diperlukan suatu organisasi penggerak yang handal, proaktif dan mampu menjawab tantangan global saat ini dan masa yang akan datang.

Upaya peningkatan perdagangan dalam negeri menjadi mutlak untuk dilakukan. Dalam rangka peningkatan perdagangan dalam negeri terdapat dua hal yang harus menjadi perhatian utama, yaitu pengembangan pasar dalam negeri dan pengamanan pasar dalam negeri. Kedua hal tersebut harus dirumuskan dalam bentuk kebijakan yang tepat dan efektif demi untuk menjawab tantangan yang ada.

Untuk itulah Kemendag melakukan penyempurnaan dan pengembangan organisasi di tubuh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dengan menajamkan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) dan pengelompokan kembali (re-grouping) unit Esselon II yang mempunyai tupoksi pengembangan dan pengamanan pasar dalam negeri yang selama ini tersebar di berbagai Esselon I di lingkungan Kementerian Perdagangan.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bersama Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Mardiasmo beberapa waktu lalu melakukan penandatanganan kesepakatan Bersama tentang Kerjasama Penguatan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik di lingkungan Kementerian Perdagangan. Nota kesepahaman ini bertujuan untuk memperkuat Tata Kelola Kepemerintahan yang baik (Good Governance) di lingkungan Kantor Kementerian Perdagangan dan dalam rangka reformasi birokrasi.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 11

Liputan Utama

Page 12: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Dalam kaitan dua besaran tugas yang harus diemban Direktorat Perdagangan dalam negeri yakni pengembangan pasar dalam negeri dan pengamanan pasar dalam negeri. Maka diperlukan organisasi yang mampu menjalankan dan menjawab tantangan yang ada secara sinergis.

Karena itu, Kemendag melakukan penyempurnaan dan pengembangan struktur Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri menjadi 2 (dua) Direktorat Jenderal, yaitu Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Standardisasi.

Selama ini, Pusat Standardisasi dan Pusat Dagang Kecil Menengah berada di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Mutu Barang di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

DITJEN PDN

Selaras dengan perubahan struktur organisasi yang baru, Direktorat Jenderal PDN tetap ber-komitmen dalam meningkatkan kinerja per-dagangan dalam negeri yang efisien, efektif dan transparan agar menghasilkan nilai tambah bagi rakyat Indonesia.

Ditjen PDN dalam struktur yang baru, yaitu melalui Direktorat Dagang Kecil Menengah dan Produk

Dalam Negeri, Direktorat Logistik dan Sarana Distribusi, Direktorat Bahan Pokok dan Barang Strategis, serta Direktorat Bina Usaha Perdagangan akan melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan kapasitas ke-lem bagaan dalam pengelolaan manajemen perdagangan dalam negeri secara terintegrasi.

Sebagaimana peran dan fungsi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri seperti merumuskan, mengimplementasian, dan penataan kebijakan perdagangan dalam negeri yang efektif, efi sien, adil dan transparan, maka Ditjen PDN kerap melakukan pembenahan-pembenahan secara berkala dan terus menerus.

Pembenahan ini adalah dalam upaya peningkatan kuantitas maupun kualitas SDM Direktrorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, terutama dalam hal pembagian beban kerja yang seimbang dan merata berdasarkan kompetensi.

Pembenahan organisasi dan penajamanan fungsi Direktrorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri oleh Kementerian Perdagangan pada akhirnya diharapkan mampu mengembangkan dan mengamankan pasar dalam negeri dan meningkatkan share PDB sektor perdagangan dalam negeri guna menunjang peningkatan PDB Nasional, serta mewujudkan good governance di dalam tubuh Kemendag khususnya, dan negara umumnya. (mon/berbagai sumber)

Mendag Sampaikan Briefi ng Tahun 2010. Briefi ng ini dihadiri oleh jajaran Eselon I dan II Kementerian Perdagangan

RESTRUK-TURISASI INIDIPERLUKAN GUNA TER-WUJUDNYA

PERDAGANGAN DALAM NEGERI YANG EFISIEN,

EFEKTIF, ADIL DAN

TRANSPARAN.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201012

Liputan Utama

Page 13: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Balai Standardisasi Metrologi Legal Banjarmasin

Tingkatkan Kinerja Kemetrologian

Semakin cepat perkembangan tek-nologi, semakin berkembang pula teknik-teknik pengukuran. Banyak

negara lain yang telah menggunakan sistem pengukuran yang lebih cepat, kemampuan untuk menganalisa lebih detail, dan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Hal tersebut, tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi penyelenggaraan metrologi di Indonesia. Sebagaimana juga dirasakan oleh BSML Banjarmasin dalam upaya meningkatkan kualitas kinerjanya dibidang kemetrologian tersebut.

Berbagai upaya untuk meningkatan kinerja BSML Banjarmasin terus dilakukan. BSML Banjarmasin kerap mengadakan sejumlah kegiatan seperti bimbingan teknis Beja-na Ukur, tera ulang, sosialisasi dan pem-binaan kepada kalangan pedagang hing-ga ke pelosok wilayah. Tentu saja hal ini dilakukan oleh BSML Banjarmasin agar dapat menciptakan tertib ukur dalam dunia perdagangan di Kalimantan.

Direktur Metrologi Kementerian Perda-gangan (Kemdag) Charles Sagala kerap mengingatkan agar perlindungan terha dap konsumen dalam kaitan jaminan kebe-naran, ketertiban dan kepastian pengu-kuran terus dikedepankan.

“Menjadi kewajiban kita bersama untuk menciptakan kebenaran, ketertiban dan kepastian pengukuran agar tak ada pihak yang dirugikan. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat,” ujar Direktur Metrologi ter-sebut beberapa waktu yang lalu.

Karena sudah menjadi sebuah tanggung jawab, maka Direktur Metrologi Charles Sagala tak segan-segan langsung turun ke

lapangan untuk memberikan pengarahan, tak hanya kepada jajarannya di seluruh tanah air tapi juga memberikan pengarahan kepada distributor ataupun kalangan pedagang pasar tradisional.

Seperti halnya belum lama ini, Direktur Metrologi didampingi kepala BSML Banjarmasin Sunarto Kiffl ie memberikan pengarahan langsung dalam penutupan sosialisasi dan harmonisasi kemetroligian yang diikuti oleh 5 UPT Metrologi se Kalimantan dan Kab/Kota se Kalimantan Selatan.

Dalam arahannya kepada distributor maupun pedagang di Banjarmasin, di-antaranya kepada penanggung jawab produksi gas elpiji wilayah tersebut

dikatakan agar kuantitas elpiji yang dijual ke masyarakat sesuai dengan yang tertera pada label. “Bila kuantitas isi tidak sesuai dengan yang tertera pada label tentu akan sangat merugikan masyarakat,” ujar Direktur Metrologi Charles Sagala di Kalimantan beberapa waktu lalu.

Pengarahan ini agaknya telah ditindak-lanjuti oleh para petugas dari Balai Stan-dardisasi Metrology Legal Banjarmasin. Pada hari-hari libur, sejumlah petugas BSML Banjarmasin terjun ke berbagai pasar tradisional untuk memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada para pedagang dalam menggunakan UTTP.

Dengan sosialisasi penggunaan UTTP, diharapkan kalangan pedagang menge-

Metrologi merupakan salah satu bagian penting dari komponen pendukung standardisasi dan kesesuaian dalam dunia perdagangan baik nasional maupun internasional. Karena itu, mengingat peranan metrologi sangat strategis, maka Direktorat Metrologi melalui Balai Standardisasi Metrologi Legal (BSML) kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terus melakukan peningkatan kinerjanya.

Direktur Metrologi (tengah) didampingi Kabalai SML Banjarmasin (kanan) Kepala Balai Metrologi Banjarmasin dan Kasi (kiri) sedang memberikan arahan kepada penanggungjawab produksi Gas Elpiji, agar kuantitas elpiji yang dijual ke masyarakat harus sesuai dengan yang tertera pada label jangan sampai merugikan, dan jangan sampai tabung gas yang dijual harus baik guna mengantisipasi kebocoran yang akan merugikan pemakai tabung gas

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 13

Liputan Utama

Page 14: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

tahui bagaimana posisi timbangan secara tepat dan benar. Sehingga, pada masa-masa mendatang program pasar tertib ukur di wilayah Kalimantan tersebut dapat terealisasikan. Dengan begitu, maka antara pedagang maupun konsumen tak ada yang dirugikan.

Selain pembinaan dan sosialisasi, BSML dan Direktorat Metrologi pada tahun 2010 ini juga melakukan program kegiatan bimbingan teknis Bejana Ukur. Kegiatan ini dimaksudkan agar standar satuan volume yang ada di wilayah Kalimantan menjadi seragam. Dalam artian, seragam dalam cara penggunaan, cara baca, kesalahan dan lainnya, yang nantinya dapat menjamin kebenaran pengukuran volume.

TERA ULANG

Untuk menciptakan sebuah pasar yang tertib ukur, sudah menjadi kewajiban bagi Direktorat Metrologi, khususnya BSML Banjarmasin untuk melakukan tera ulang alat ukur takar, panjang dan timbangan yang digunakan kalangan pedagang pasar di wilayah tersebut.

Tera ulang ini rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali di sejumlah tempat umum seperti diberbagai pasar yang ramai dikunjungi pembeli. Pengecekan timbangan ini dilaksanakan dengan

mempertimbangkan banyaknya transaksi antara pedagang dan pembeli yang menggunakan alat ukur.

“Tujuan peneraan ini, untuk melindungi konsumen maupun pedagang dari ketidakakuratan alat ukur tersebut. Se-hingga menghindari kecurangan dan kerugian  kedua pihak. Diharapkan pula kesadaran  pedagang untuk menera alat

ukurnya,” ujar Kepala BSML Banjarmasin, Sunarto Kiffl ie.

Sunarto Kifflie juga mengungkapkan peneraan tersebut demi kebaikan pe-dagang. Karena, dengan di tera ulang, yakni mengecek dan memperbaiki alat ukur atau timbangannya maka alat ukur tersebut akan diberi tanda tera atau cap yang sah. “Artinya alat ukur tersebut sudah layak digunakan, karena sudah sesuai dengan standardisasi. Kegiatan tera ulang yang dilakukan oleh petugas BSML Banjarmasin ini merunut pada UU RI No 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal,” ujar nya.

Pada undang-undang itu disebutkan, setiap pemilik alat ukur, takar, timbangan yang digunakan untuk kepentingan bisnis (dagang) wajib menerakan alat ukurnya setahun sekali.

Tera ulang adalah, menandai secara berkala dengan tanda tera yang sah atau tanda tera batal yang berlaku, memberikan keterangan- keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tanda tera batal yang berlaku. Adapun yang berhak menera adalah petugas dari Disperindag bagian Metrologi.

Pelaksanaan Tera Ulang biasanya telah dijadwalkan. Di setiap wilayah mana saja

Pelaksanaan Sidang Tera/Tera Ulang yang dilaksanakan di Palangkaraya-Kalimantan Tengah

Balai Standarisasi Metrologi Legal (BSML) Banjarmasin pada tahun 2010 telah melaksanakan beberapa kegiatan antara lain: Bimbingan Teknis Bejana Ukur, Fasilitas Tera/Tera Ulang, Verifi kasi Standar Satuan Ukuran dan Sosialisasi Peraturan Menteri Perdegangan 50/51 seluruh kegiatan diikuti oleh 5 (lima) UPT Metrologi se-Kalimantan.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201014

Liputan Utama

Page 15: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

KARENA ITU, KITA HARUS TERUS MELAKUKAN SOSIALISASI

UU RI NOMOR 2 TAHUN 1981

TENTANG KEMETROLOGIAN

TERSEBUT, TERMASUK

SANKSI YANG DIKENAKAN

KEPADA PARA PEDAGANG

APABILA MELANGGAR

ATURAN.

di Banjarmasin petugas tera wajib melakukan tera ulang. Namun sebelumnya, petugas tera melakukan pendataan mengenai jumlah timbangan di wilayah-wilayah tersebut.

Adapun proses tera ulangnya adalah, pertama petugas dari Disperindag mendatangi pasar-pasar untuk menghitung jumlah alat yang digunakan pedagang. Kemudian, pedagang diberi kartu yang harus diisi dengan data diri. Beberapa hari kemudian, tim dari Balai Kemetrologian akan melakukan tera ulang. Petugas yang melakukan peneraan adalah petugas yang mempunyai sertifi kat khusus untuk menera.

Pelaksanaan fasilitasi tera/tera ulang juga dilakukan di daerah-daerah terpencil. Pelaksanaan ini didanai BSML Banjarmasin. Tentu saja, program ini perlu dilanjutkan karena masih banyak daerah terpencil lainnya yang belum terjangkau karena keterbatasan dana yang dialokasikan oleh UPT Metrologi. Pada tahun 2010 ini kami baru dapat memberikan ban tuan dana untuk masing-masing satu daerah terpencil,” ungkap Kepala BSML Banjarmasin, Sunarto Kiffl ie.

MELANGGAR KENA SANKSI

Pemberian pelayanan kemetrologian tentu tidak akan berjalan dengan baik apabila masyarakat sen-diri kurang memahami tentang apa dan bagai mana

metrologi, serta peran dan fungsi yang dimilikinya.

“Karena itu, kita harus terus melakukan sosialisasi UU RI Nomor 2 tahun 1981 tentang kemetrologian tersebut, termasuk sanksi yang dikenakan kepada para pedagang apabila melanggar aturan,” ujar Sunarto Kiffl ie.

Dalam UU RI Nomor 2 Tahun 1982 disebutkan bahwa barang siapa memakai alat ukur, takar, timbang yang bertanda batal, tak bertanda tera yang sah, alat yang rusak, kemudian melakukan transaksi penjualan dengan menggunakan alat itu akan dipidana penjara selama-lamanya satu tahun atau denda setinggi-tingginya Rp 1.000.000,-

Dan, barang siapa yang melakukan perbuatan menjual, menawarkan untuk dibeli, atau memper-dagangkan dengan cara apapun juga, kurang dari isi bersih, berat bersih di bungkus atau label, akan dipidana penjara selama-lamanya enam bulan dan atau denda setinggi-tingginya Rp 500.000,-

“Diharapkan dengan diterapkannya dengan baik UU Nomor 2 Tahun 1981 disertai komitmen BSML Banjarmasin maka akan tercipta pasar yang tertib ukur di wilayah Kalimantan. Dan diharapkan pula peran BSML Banjarmasin dihari depan menjadi lebih baik lagi.” ujar Kepala BSML Banjarmasin, Sunarto Kiffl ie.

(mon/berbagai sumber)

Dalam mempersiapkan pasar tertib ukur di wilayah kerja BSML Banjarmasin, di hari libur kami memberikan penyuluhan dan pembinaan di pasar tradisional Martapura, agar penjual dalam menggunakan UTTP tahu bagaimana posisi timbangan yang benar

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 15

Liputan Utama

Page 16: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Sebagai masyarakat Indonesia, pas-tinya bangga dan bahagia dengan keberhasilan Pemerintah Indonesia

dalam meningkatkan daya saing di arena global. Dalam The Global Competitiveness Report 2010-2011 yang dilansir oleh World Economic Forum (WEF) sebagai kick off atas pelaksanaan WEF Summer Davos di Tianjing, Cina pada September 2010 diungkapkan bahwa daya saing Indonesia kini berada di peringkat 44 dari 144 negara dari sebelumnya peringkat 54 pada 2009.

Meningkatnya daya saing Indonesia di arena global tersebut, harus diakui tidak lepas dari peranan Kementerian Perda ga-ngan (Kemendag) RI yang dipimpin Mari Elka Pangestu, putri seorang ekonom kondang J. Panglaykim.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu

yang merupakan Doktor ekonomi jebolan University of California AS ini memang cukup diandalkan, khususnya dalam men-dongkrak kinerja perdagangan nasional maupun internasional.

Menurut Mendag ada beberapa faktor yang membuat Indonesia mengalami kenaikan peringkat. Kenaikan peringkat ini terutama disebabkan oleh kondisi makro ekonomi Indonesia yang sehat dan perbaikan pada indikator pendidikan. Tingkat pendidikan di Indonesia semakin membaik sebagaimana diukur oleh Global Competitiveness Index 2009-2010.

“Kondisi makro ekonomi Indonesia semakin membaik. iklim usaha di Indonesia sudah menunjukkan perbaikan, yakni mulai dari stabilitas makro, politik, dan pertumbuhan ekonomi sudah menunjukkan hasil positif,”

ungkap Mendag Mari Elka Pangestu.

Keberhasilan kenaikan posisi daya saing Indonesia itu terutama didongkrak oleh signifikannya peningkatan peringkat beberapa pilar dari 12 pilar daya saing, yaitu Institutions, Infrastructure, Macroeconomic Environment, Health and Primary Edu-cation, Higher Education and Training, Goods Market Effi ciency, Labour Market Effi ciency, Financial Market Development, Technological Readiness, Market Size, Business Sophistication, dan Innovation.

WEF sebagai forum yang menjadi acuan para pebisnis mancanegara melihat kinerja Pemerintah Indonesia semakin membaik di beberapa bidang, seperti perlindungan hak kekayaan intelektual naik peringkat dari 67 menjadi 58, tingkat tabungan nasional dari 40 menjadi 16, dan efektivitas kebijakan anti monopoli dari 35 menjadi 30,

Indonesia pun dipandang membaik dalam hal perluasan dan dampak perpajakan, yakni naik dari peringkat 22 menjadi 17. Lalu pada pilar business sophistication juga meningkat, yaitu local supplier quantity dari 50 menjadi 43, value chain breadth dari 35 menjadi 26, control of international distribution dari 39 menjadi 33, dan production process sophistication dari 60 menjadi 52.

BENAHI INFRASTRUKTUR

Dalam penilaian WEF, peringkat kondisi infrastruktur di Indonesia mengalami penurunan, kendati tidak signifikan. Tahun sebelumnya peringkat infrastruktur Indonesia berada di poisisi 53, namun tahun ini menjadi peringkat 55.

Daya Saing MeningkatJangan Lengah Hadapi Pasar Global!

Peringkat daya saing Indonesia meningkat cukup signifi kan di are-na global. Tahun 2010 daya saing Indonesia menduduki pering kat 44 dari 144 negara yang tahun sebelumnya pada 2009 di pering kat 54. Tentu, ini sebuah prestasi yang cukup menggembi rakan bagi bangsa Indonesia. Namun, Indonesia tetap jangan lengah dalam menghadapi pasar global yang kian kompetitif ini.

Wakil Presiden RI, Boediono memberi sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta beberapa waktu lalu. Raker ini membahas soal sistem logistik dan distribusi yang efektif dan efi sien, guna peningkatan daya saing produk Indonesia.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201016

Topik Bahasan

Page 17: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Seiring menurunnya peringkat infrastruktur Indonesia, maka Pemerintah melalui jajaran Ke-menterian terkait, termasuk Kementerian Per-dagangan RI berkomitmen untuk terus meng-upayakan peningkatan daya saing bangsa melalui konten teknologi dan pembenahan sarana infrastruktur.

Untuk itu, pemerintah akan terus mengundang investor agar berperan serta dalam Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS/PPP) dan membangun sarana teknologi serta infrastruktur. “Iklim investasi di Indonesia saat ini sangat kondusif, nilai tukar rupiah sudah cukup stabil, dan didukung oleh mudahnya ak ses permodalan,” ujar Mendag.

Selain itu, dalam kebijakan fi skal, pemerintah juga terus memberikan insentif guna merangsang para in-vestor untuk menanamkan mo dal nya di Indonesia. Pemerintah telah memberikan insentif aktif dalam bentuk pajak ditanggung pemerintah, `tax allo-wance` dan `tax holiday`. Dan terus menata usaha intensifi kasi dan ekstensifi kasi untuk meng-hasilkan edukasi baik.

“Dengan kebijakan tersebut, diharapkan pemerintah dapat membenahi infrastruktur, termasuk jalan, pelabuhan laut, serta pelabuhan udara menjadi lebih kompetitif,. Dengan semakin

membaiknya infrastruktur, maka daya saing Indonesia nantinya dapat lebih baik lagi” ujar Mendag.

Pernyataan Mendag juga dibenarkan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Menko Perekonomian mengatakan bahwa peringkat daya saing Indonesia pada tataran global dapat lebih ditingkatkan lagi apabila sarana dan prasarana infrastruktur dapat cepat dibenahi. “Peringkat 44 itu, sebetulnya masih bisa lebih baik lagi kalau memang infrastruktur kita cepat dibenahi

dan dibutuhkan kerja keras,” ujar Menko Perekonomian, Hatta Rajasa.

Selain konsen pada

us mengundang alam Kerjasama an membangun

ur. “Iklim investasi dusif, nilai tukar didukung n,” ujar

al, an

in-nya di berikan pajak lo-n

t uk uhan

Dengan semakin

p g p g gapabila sarana dan prasarana infrastruktur dapat cepat dibenahi. “Peringkat 44 itu, sebetulnya masih bisa lebih baik lagi kalau memang infrastruktur kita cepat dibenahi

dan dibutuhkan kerja keras,” ujar Menko Perekonomian, Hatta Rajasa.

Selain konsen pada

KITA AKAN MEMPERLUAS

PASAR DAN MEMPERKUAT PERWAKILAN

DAGANG DI LUAR NEGERI DAN

MENINGKATKAN PENCITRAAN

PRODUK INDONESIA DI

DALAM MAUPUN LUAR NEGERI.

MISALNYA MENGIATKAN

PROGRAM AKU CINTA PRODUK

INDONESIA (ACI).

FOTO: AGUS BACHTIAR

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 17

Topik Bahasan

Page 18: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

FOTO: AGUS BACHTIAR

pembenahan infrastruktur, pihak Ke-menterian Perdagangan RI pun terus mendorong produk dalam negeri agar bisa bersaing di pasar lokal maupun ekspor. “Kita akan memperluas pasar dan memperkuat perwakilan dagang di luar negeri dan meningkatkan pencitraan produk Indonesia di dalam maupun luar negeri. Misalnya mengiatkan program Aku Cinta Produk Indonesia (ACI),” papar Mendag Mari Elka Pangestu.

Karena itu, Mendag berharap kalangan pelaku usaha agar memanfaatkan fasilitas yang ada dalam kerja sama perdagangan yang telah disepakati Indonesia dengan mitra dagang. Kini, daya saing Indonesia di tingkat global membaik, dan harus terus ditingkatkan.

Kemendag akan terus melanjutkan refor-ma si kelembagaan, termasuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Dengan de -mikian daya saing perekonomian In do nesia yang membaik, akan dapat me ning kat kan tingkat kesejahteraan rakyat se cara ke-seluruhan,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu.

JANGAN LENGAH

Meningkatnya daya saing Indonesia di tataran dunia memang sangat mem-bang gakan. Namun, penilaian positif daya saing Indonesia dari Forum Ekonomi Dunia (WEF) tersebut jangan sampai membuat pemerintah Indonesia menjadi lengah.

Boleh jadi, peringkat daya saing Indonesia ditataran dunia saat ini lebih unggul dari sejumlah negara, seperti Portugal yang berada di peringkat 46, Italia peringkat 48, India (51), Afrika Selatan (54), Brazil (58), Turki (61), Rusia (63), Mexico (66), Mesir (81), Yunani (83), dan Argentina (87).

Demikian pula di tingkat ASEAN, daya saing Indonesia lebih baik dibanding peringkat Vietnam (59), Filipina (85), dan Kamboja (109). Namun, jadi catatan penting bahwa peringkat daya saing Indonesia masih berada di bawah Singapura yang berada di peringkat 3, Malaysia peringkat 26, Brunei peringkat 28, dan Thailand di peringkat 38.

“Kita tetap tidak boleh lengah meski daya saing kita meningkat. Kenaikan indeks daya saing ini hanyalah sebagai salah satu

parameter angka yang bisa berubah-ubah. Kita harus lebih giat lagi dan bekerja keras, agar hasilnya juga lebih baik lagi,” harap Mendag.

Dengan peningkatan daya saing ini se-mestinya dijadikan tantangan bagi Bang sa Indonesia umumnya, dan bagi Kemen-dag khususnya, dalam melanjutkan refor-masi birokrasi guna mendukung iklim investasi yang kondusif, menghilangkan faktor penyebab ekonomi biaya tinggi, dan mendorong investor menanamkan modalnya di dalam negeri.

“Kenaikan peringkat daya saing Indonesia tahun ini sesungguhnya merupakan sinyal positif bagi dunia usaha untuk menanamkan

dan meningkatkan investasinya di dalam negeri. Investasi akan dipastikan berlabuh di negara-negara yang memiliki potensi ke un tungan dan daya saing tinggi,” ujar Mendag.

Dengan membaiknya peringkat daya saing Indonesia ini, tentu upaya untuk memenangkan persaingan dengan ne-gara-negara tetangga dalam menarik penanaman modal asing (PMA) sekaligus mendorong penanaman modal dalam negeri (PMDN) menjadi lebih terbuka, meski tidak ringan. Namun, pemerintah harus tetap optimis, semoga Bangsa Indonesia memiliki daya saing yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang.

(mon/berbagai sumber)

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201018

Topik Bahasan

Page 19: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

Menurut Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sinduwinata, ”Angka

penjualan kita sudah bagus, bahkan di tahun 2013-2014 pasar kita bisa sampai 10 juta unit,” paparnya. Saat ini, Indonesia adalah pasar terbesar urutan ketiga di dunia, di bawah China dan India. Pasar kita sangat diperhatikan pabrikan-pabrikan motor dunia.

Berdasarkan data AISI, untuk penjualan sepeda motor nasional pada Agustus saja, menembus lebih dari 700.000 unit, naik 4,3% dibandingkan bulan Juli sekitar 699.411 unit. Dengan didominasi oleh motor merek Honda, kemudian disusul motor merek Yamaha, Suzuki dan Kawasaki.

Jika dilihat dari penjualan setiap bulannya selama semester I 2010, penjualan motor Honda dan Yamaha saling susul menyusul atau ada persaingan yang sangat ketat.

Gurihnya pasar sepeda motor khususnya di Jakarta, tak terlepas dari tingginya kebutuhan mobilitas warga Ibu Kota tersebut. Dengan penduduk nyaris 9,5 juta jiwa, mobilitas penduduk di Jakarta cukup

tinggi. Sedikitnya ada 20 juta perjalanan per hari. Armada angkutan umum belum mampu mengakomodasi itu semua.

Permintaan terhadap sepeda motor pun kian meningkat. Adapun permintaan tertinggi sepanjang tahun ini, terjadi pada Juli yakni 109.779 unit. (lihat tabel)

BISNIS SUKU CADANGKIAN MENGGIURKAN

Naiknya permintaan terhadap kendaraan roda dua ini, turut pula mendongkrak penjualan suku cadang (sparepart motor).

Terlebih menjelang hari raya seperti Le-baran. Karena banyaknya jumlah pemudik yang menggunakan sarana ini. Para pedagang suku cadang sepeda motor berbagai merk mengalami panen yang luar biasa. Permintaan suku cadang me-ngalami grafi k peningkatkan hingga 25-50% dibandingkan hari biasa.

Membaiknya pasar otomotif nasional sepanjang tahun ini, menjadi berkah juga bagi produsen suku cadang dalam negeri seperti PT. Astra Otoparts Tbk. Anak perusahaan Astra Group yang berge rak di sektor industri suku ca dang kendaraan roda

Permintaan Spare Parts Motor Terus MelonjakPertumbuhan signifi kan penjualan sepeda motor dari tahun ke tahun, menunjukkan besarnya potensi pangsa pasar otomotif Indonesia. Penjualan motor nasional sepanjang semester pertama 2010, mencapai 3.599.322 unit setara dengan 61,5 persen pada 2009. Di penghujung tahun ini, diperkirakan penjualan motor akan melampaui penjualan pada 2009. Hal ini, tentunya turut berimbas pada peningkatan penjualan onderdil motor.

Ruas jalan Kebon Jeruk III merupakan kawasan perdagangan grosir maupun eceran onderdil motor yang terlengkap, tertua, dan termurah, Jakarta.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 19

Berita Pasar

Page 20: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

empat dan roda dua ini, hingga semester I-2010 lalu telah mencatat angka penjualan sebesar Rp. 3 triliun.

“Pertumbuhan pasar otomotif nasional tahun ini memang berkembang di luar prediksi yang ada. Jumlah pertum buhan pasar otomotif sen diri berbanding lurus dengan penjualan komponen. Kalau mereka naik, kami juga naik,” ujar Direktur PT. Astra Otoparts Tbk Widodo E. Rijanto.

Berdasarkan data terkini yang dirilis PT. Astra Otoparts, selama periode Januari-Juni 2010 pertumbuhan penjualan mengalami lonjakan hingga 25,7 persen, dengan total transaksi mencapai Rp. 3,046 triliun, jauh di atas realisasi tahun lalu sebesar Rp. 2,422 triliun.

Astra Otoparts merupakan perusahaan yang memproduksi komponen utama di sektor otomotif yang memasok beberapa produsen motor, yakni Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki.

Selain itu, Astra Otoparts juga bermain di pasar ritel dengan mengeluarkan suku cadang merek Aspira, Federal dan Inocoe. Selain memasarkan produknya di dalam negeri, suku cadang produksi Astra Otoparts juga telah mampu menembus pasar ekspor ke 45 negara di kawasan Asia, Timur Tengah dan Afrika.

Adapun merek-merek komponen di bawah naungan Astra Otoparts, ada piston dari FIM, busi Denso, gear set TDW, suspensi

KYB, Aki GS, bearing SKF, dan beberapa komponen lainnya.

Selain produsen di atas, turut pula men-jamur tempat-tempat penjualan onderdil yang secara nilai transaksi pun besar, seperti di Kebon Jeruk (Bonjer) III, Kemayoran, dan sebagainya.

Seperti halnya di Jalan Kebon Jeruk III, Tamansari, Jakarta Barat, berbagai onderdil dan semua aksesori sepeda motor dapat anda temui disini. Kebon Jeruk III adalah salah satu tempat jual beli onderdil dan variasi sepeda motor terbesar di Jakarta. Tak hanya terbesar, kawasan ini termasuk sentra onderdil motor tertua di Jakarta. Toko-toko onderdil disana sudah ada sejak tahun 1960-an.

Setiap harinya, ratusan sepeda motor para pembeli memadati toko-toko yang berjajar di sisi kanan dan kiri jalan. Ban, pelek, helm, dan aneka variasi motor dipajang dalam etalase toko yang terbentang hingga jarak 500 meter lebih. Saat ini terdapat sekitar 200 toko menjajakan onderdil dan variasi di lokasi tersebut. Pembeli pun berdatangan dari mana-mana. Mulai dari sekitar Jakarta sampai luar kota.

Menurut Lenny, pemilik Toko Onderdil Tri Jaya yang sudah berjualan sejak 1979,Kebanyakan pembelinya berasal dari Jakarta. Sedangkan pembeli dari pinggiran Jakarta semakin berkurang. Karena toko onderdil di pinggir jalan tambah banyak, Seperti di Ciledug, Jalan Otista Raya, hingga Jalan Raya Bogor.

Jakarta

Sumber: AISI

Volume Penjualan Sepeda Motor(Januari - Juli 2010)

1 2 3 4 5 6 7

Jakarta

150.000

100.000

50.000

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201020

Berita Pasar

Page 21: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Produk yang dijualnya merupakan onderdil motor asli yang dikeluarkan produsen resmi Jepang, seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki Genuine Parts. Seperti : kanvas rem, rantai, gir, karet tromol, busi, dan sebagainya. Mulai dari harga Rp. 2.000 per item sampai onderdil yang harganya jutaan. Adapun onderdil yang banyak dibeli adalah komponen yang memang rutin diganti. Diantaranya : kanvas rem, karet tromol, atau busi.

Rata-rata pembeli di Toko Tri Jaya sebanyak 20 orang per hari. Biasanya hari Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung naik dua kali lipat. Kebanyakan adalah pembeli eceran. Mereka membeli suku cadang yang harganya berkisar antara Rp. 20.000 – Rp. 100.000 per item.

Selain Kebon Jeruk III, salah satu tempat penjualan onderdil dan variasi motor yang cukup banyak dikunjungi pembeli ada di Jalan Ciledug Raya. Di sisi kanan dan kiri jalan, berjajar toko-toko onderdil dan variasi motor.

Salah satunya, Toko Kartika Motor yang menjual onderdil sekaligus jasa servis perawatan berkala. Onderdil yang banyak diburu pembeli, kebanyakan produk yang masa pakainya singkat. Misalnya, kanvas rem, busi, dan lain-lain. Yang paling banyak terjual onderdil seharga Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000. ”Pembeli lebih senang onderdil non-resmi, sedangkan onderdil asli tak begitu laris karena lebih mahal”, ungkap owner Toko Kartika Motor, Albert Kurniawan pada redaksi IPDN.

Setiap hari, tokonya melayani 15 hingga 20 motor

SEMOGA MENINGKATNYA

ANGKA PEN-JUALAN PRODUK

OTOMOTIF, KHU SUSNYA ONDERDIL

MOTOR DAPAT DIBARENGI

DENGAN KE-PA TUHAN TER-HADAP ATU RAN

YANG ADA.

Jumlah penjualan otomotif (motor) berbanding lurus dengan penjualan komponennya

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 21

Berita Pasar

Page 22: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

untuk servis dan ganti onderdil. Harga onderdil yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari harga puluhan ribu  hingga jutaan rupiah. Apalagi menjelang mudik Lebaran, biasanya jumlah pengguna motor yang membeli onderdil dan servis meningkat dua kali lipat ketimbang hari-hari biasa. Masing masing toko lazimnya menyiapkan stok onderdilnya dua kali lipat. Karena kenaikan permintaan suku cadang naik hingga 100%.

Tak hanya itu, jumlah toko onderdil di Ciledug Raya juga kian menjamur. Seiring semakin tingginya permintaan. Hal tersebut menunjukkan suatu tren positif bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Apalagi jika eksistensinya diperkuat dengan jaminan keamanan terhadap produk-produk yang dijual.

Direktur Jen deral Industri Berbasis Tek-

nologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengaku terkejut juga dengan pertumbuhan sektor industri otomotif nasional yang melaju kencang diluar prediksi semula. Bah kan, Kemenperin yang semula mematok target pertumbuhan industri otomotif hanya 4 persen pada 2010 ini, kini berani memasang target yang jauh lebih tinggi, yakni 8-9 persen. Sampai pertengahan ta hun 2010, pertumbuhan sudah dua kali lipat dari target. Dan diha-rap kan, dapat melewati batas pertum-bu han perekonomian nasional sebesar 6 persen.

DU KUNGAN PEMERINTAH

Agar pasar otomotif roda dua dapat berkembang lebih besar lagi. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan pun berjanji akan membuat semua regulasi yang sejalan untuk mempermudah para

pelaku industri di bidang ini.

”Kami akan mendukung dengan membuat regulasi yang memudahkan pelaku industri otomotif, khususnya roda dua,” ujar Menteri Perhubungan, Freedy Numberi.

Regulasi itu menurutnya penting, agar pa ra pelaku industri di tanah air tidak me rasa kesulitan dalam hal investasi dan pengembangan bisnisnya di Indonesia. Selain masalah regulasi tersebut, Freedy pun menegaskan komitmen Indonesia dalam memerangi global warming yang menjadi isu strategis dunia otomotif saat ini.

Hal itu pula yang sudah dilaksanakan oleh PT. Gajah Tunggal Tbk. Pabrikan ban ini telah merilis produk ban ramah lingkungan pertama di Indonesia yang diberi nama ”Champiro Eco”. Langkah tersebut salah satu cerminan daripada peraturan pe me-rintah saat ini, yang mengharuskan para pabrikan untuk memproduksi kendaraan ataupun spareparts yang lebih ramah pada lingkungan.

Semoga meningkatnya angka penjualan produk otomotif, khususnya onderdil motor dapat dibarengi dengan kepatuhan terhadap aturan yang ada. Seperti membeli produk yang orisinil dan berlabel SNI sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 102 Tahun 2000. Bukan produk imitasi yang dapat merugikan negara. (Eks)

Dengan dilengkapi berbagai sertifi kat standart pro duk nasional maupun internasional, ban motor Swallow buatan Indonesia mampu mengeksport produknya ke mancanegara

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

FOTO: AGUS BACHTIAR

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201022

Berita Pasar

Page 23: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Tahun 2009 lalu, omzet perdagangan makanan dan minuman olahan mencapai Rp. 550 triliun. Untuk

tahun ini tidak menutup kemungkinan mengalami kenaikan omzet sekitar 13 persen atau mencapai Rp. 620 triliun. Indikator bakal meningkatnya omzet tersebut terlihat pada jelang lebaran yang tingkat penjualan makanan minuman mencapai hingga Rp.100 triliun.

Melihat penggerakan tersebut, Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memperkirakan omzet produk makanan olahan berpotensi mengalami kenaikan hingga akhir tahun ini. Omzet selama kuartal pertama 2010 diperkirakan telah naik 15 persen dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.

“Omzet pada kuartal II berkontribusi sekitar 20 persen, kemudian melonjak menjadi 45 persen pada kuartal III. Pada kuartal IV omzet makanan olahan diperkirakan kembali tumbuh 20 persen. Pertumbuhan omzet ini murni karena kenaikan volume konsumsi,” ujar Ketua Umum Gapmmi, Adhi S Lukman di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Adhi, kenaikan omzet tersebut lantaran membaiknya daya beli konsumen dan harga komoditas primer di pasar dunia. Membaiknya daya beli tersebut berakibat pada peredaran uang untuk kebutuhan konsumsi diperkirakan terdongkrak. Sedangkan kenaikan harga komoditas primer mendorong daya beli petani di luar Jawa menguat, sehingga konsumsi produk makanan dan minuman olahan ikut meningkat.

”Sebagian besar peningkatan omzet maka-nan olahan di dalam negeri dido minasi sejumlah produk turunan minyak sawit mentah (CPO), seperti minyak goreng dan margarin,” ujar Adhi.

Adapun produk makanan olahan yang akan mendominasi penjualan hingga akhir tahun

diperkirakan terjadi pada biskuit. Produk minuman yang laris manis terjual adalah minuman kemasan (kaleng, botol, dus) seperti teh, kopi, softdrink, serta sari buah. “Lonjakan penjualan dialami minuman, yakni rata-rata sekitar 10% sampai 15%. Sedangkan untuk produk makanan yang paling banyak adalah makanan kemasan,”

Omzet Makanan Minuman Ditargetkan Capai Rp.620 TriliunProdusen makanan dan minu-man olahan menaikkan target omzetnya tahun ini menjadi Rp.620 triliun yang sebelumnya capai Rp. 600 triliun seiring tingginya penjua lan sampai September 2010.

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 23

Berita Pasar

Page 24: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

tutur Adhi.

Selama ini, pertumbuhan penjualan ter tinggi dialami industri minuman menengah. Melonjaknya omzet penjualan di kelas menengah karena nilainya selama ini tidak terlalu besar. Selain itu, kesempatan produsen minuman menengah masuk ke pasar lebih terbuka dibandingkan minuman besar.

“Industri besar kesulitan melakukan pene-trasi pasar, sementara industri menengah sekarang mampu memproduksi berbagai jenis minuman yang diproduksi industri besar,” kata Adhi.

Adhi menilai, industri minuman yang besar biasanya tumbuh jika menambah jenis produk. Karena itu, industri besar hanya akan mengandalkan adanya produk baru agar bisa mendorong pertumbuhan.

Kendati demikian, pertumbuhan indus tri minuman tergolong lebih cepat diban-dingkan industri makanan. Kalangan pe-ngusaha menilai, kenaikan perdagangan makanan minuman olahan selama ini lebih didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat di pasar domestik.

KETENTUAN IMPOR DISEMPURNAKAN

Untuk mendorong terciptanya perdaga-ngan yang sehat dan iklim usaha yang kon dusif, Kementerian Perdagangan (Ke-mendag) melakukan penyempurnaan atas ketentuan impor dengan melakukan perubahan terhadap Permendag Nomor 56/M-DAG/PER/12/2008 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu. Perubahan tersebut dilakukan dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 23/M-DAG/PER/5/2010.

Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu, Permendag Nomor 23/2010 itu merupakan penyempurnaan terhadap Permendag 56/M-DAG/PER/12/2008 dan    60/M-DAG/PER/12/2008 ten tang Ketentuan Impor Produk Tertentu.

Namun demikian, prinsip utama Permendag 23/2010 ini tetap sama dengan yang sebe lumnya, yaitu bertujuan mendorong terciptanya perdagangan yang sehat dan

makanan dan minuman menjadi lebih terkontrol, dan mampu mendongkrak perdagangan makanan minuman produk lokal menjadi lebih baik.

IMPOR MELAMBAT

Mendag Mari Elka Pangestu memperkirakan laju impor produk makanan dan minuman hingga akhir tahun ini akan melambat atau berkurang. Sebelumnya laju impor makanan minuman melonjak cukup signifi kan. Lonjakan impor produk konsumsi di paruh pertama 2010 diperkirakan sebagai dampak perubahan kebijakan yang dikeluarkan pada pertengahan semester pertama tahun kemarin.

“Lonjakan volume impor selama periode semester pertama 2010 ini kemungkinan besar akibat pemberlakuan Permendag Nomor 56/2008 tentang pengetatan impor sehingga apa yang tercapture adalah impor yang sebelumnya masuk secara ilegal kini terhitung sebagai impor yang resmi,” ungkap Mendag Mari Elka Pangestu.

iklim usaha yang kondusif serta dalam rangka tertib importir. Permendag ini mulai berlaku secara efektif mulai tanggal 21 Juni 2010 sampai dengan 31 Desember 2010

Permendag 56/2008 mengatur bahwa impor Produk Tertentu yaitu makanan dan minuman, alas kaki, pakaian jadi, mainan anak, dan elektronika hanya da-pat dilakukan oleh Importir Terdaftar (IT)  Produk Tertentu melalui 5 pelabuhan laut.

Pelabuhan laut tersebut adalah Belawan Medan, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Emas Semarang, Tanjung Perak Surabaya, dan Soekarno Hatta Makassar. Sedangkan pada Permendag 60/2008 ditambahkan palabuhan laut Dumai di Dumai sebagai pelabuhan tujuan hanya untuk produk makanan dan minuman.

Berkaitan dengan disempurnakannya Pe r m e n d a g N o m o r 5 6 / M - DAG /PER/12/2008, lalu diterbitkan Permendag Nomor 23/M-DAG/PER/5/2010, diharapkan laju impor produk tertentu, termasuk

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201024

Berita Pasar

Page 25: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Jadi, menurut Mendag,  lonjakan impor sejumlah barang konsumsi bukan ber-arti system peringatan dini atau early warning system tidak berjalan. Early warning system hanya untuk melihat angka. Bukan berarti jika ada lonjakan, harus ada sesuatu yang dilakukan. “Harus dipelajari lebih dalam sehingga diketahui alasannya. Kita sudah menilai dan mengevaluasinya,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu.

Namun demikian, dengan diterbitkannya Pe r m e n d a g N o m o r 2 3 / M - DAG /PER/5/2010, pemerintah berkomitmen akan menjamin adanya kompetensi yang sehat di antara produk impor ke-tika ber hadapan dengan produk lokal di pa sar domestik. Untuk itu, kebijakan pe -merintah salah satunya adalah mem ber-lakukan ketentuan wajib label ber bahasa Indonesia untuk seluruh produk yang dipasarkan di dalam negeri sesuai amanat Permendag Nomor 22/M-DAG/PER/5/2010 tentang Kewajiban Pencantuman Label Pada Barang.

“Ini merupakan salah satu langkah guna meyakinkan dunia usaha kita, bahwa ada kepastian persaingan usaha yang sehat antara produk lokal ketika bersaing dengan produk impor,” tandas Mendag Mari Elka Pangestu.

LINDUNGI KONSUMEN

Menyadari tidak semua konsumen mema-hami hak-hak mereka, maka pemerintah senantiasa melakukan pemantauan dan pengawasan, sosialisasi serta persuasi. Pelaku usaha juga hendaknya tetap me-matuhi kewajibannya dalam melindungi masyarakat konsumen sebagai pengguna produknya itu.

Untuk itulah, guna menjamin diperolehnya hak konsumen atas informasi yang benar dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang yang akan dipakai dan digunakan oleh konsumen, maka Kemendag pun telah mengeluarkan Permendag Nomor 62/M-DAG/PER/12/2009 jo Nomor 22/M-DAG/PER/5/2010 tentang Kewajiban Pencantuman Label Pada Barang.

Dalam Permendag tersebut, diwajibkan

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

bagi pelaku usaha yang memproduksi atau mengimpor barang mencantumkan label dalam Bahasa Indonesia sebelum diperdagangkan di pasar dalam negeri.

Menurut Mendag, kebutuhan mengkon-sumsi makanan minuman di tanah air cukup besar, secara otomatis transaksi juga cukup besar. Karena itu, untuk menghindari resiko dari produk makanan dan minuman yang tidak aman bagi kesehatan masyarakat di tanah air, produk tersebut harus wajib label berbahasa Indonesia.

”Konsumen memerlukan bimbingan dan perlindungan dari semua pihak yang terlibat dalam proses penyediaan produk tersebut. Pasar sebagai sarana penjualan produk, diharapkan dapat menjadi tempat peredaran produk yang aman dikonsumsi, tidak mengandung bahan berbahaya, dan memenuhi prinsip K3L,” jelas Mendag.

Terkait dengan hal itu, pemerintah me-lalui Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan Permendag Nomor 44/M-DAG/PER/9/2009 tentang Penga-daan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya. (hmz/berbagai sumber)

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 25

Berita Pasar

Page 26: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Sislognas Lahirkan Sistem Distribusi yang

Efi sien dan Tangguh

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

Salah satu agenda Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam lima tahun ke depan, yaitu bertekad meningkatkan efi siensi sistem

logistik dan distribusi bahan pokok.

Seperti kita ketahui, Sistem Logistik Nasional (Sislognas) diletakkan dalam keseimbangan global supply chain dan domestic supply chain. Sistem ini dibangun atas enam pilar yaitu regulasi, kompetensi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi informasi dan komunikasi, penyedia jasa logistik, kebutuhan dan akurasi infrastruktur, dan fokus komoditi utama.

Oleh karena itu, perlu dilakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait logistik di pusat maupun daerah, pengembangan pusat-pusat distribusi di Kawasan Timur Indonesia, serta penyederhanaan prosedur dan dokumen perijinan logistik. Sistem logistik yang efi sien akan menjadikan Indonesia berdaya saing, apalagi 2013 nanti akan dimulainya integrasi logistik ASEAN.

Secara geografis Indonesia terdiri atas pulau-pulau, oleh karena itu secara khusus pemerintah menekankan perlu adanya connectivity antar pulau dan provinsi. Masalah ini terkait juga dengan ketersediaan infrastruktur, dimana hal ini menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Demikian juga dengan ketersediaan kapal, yang menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sinergi antara kementerian yang terkait agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Selama ini, perbedaan harga yang cukup tinggi antar wilayah karena salah satunya disebabkan oleh biaya transportasi yang lebih tinggi.

Dengan terjaminnya sistem distribusi, maka akan dapat meminimalisir perbedaan harga mulai dari bahan baku, menjadi barang setengah jadi, dan sampai diproduksi menjadi barang jadi. Seringkali stok barang tersedia, namun angkutannya tidak

Sistem distribusi melibatkan ba-

nyak pihak (pro-du sen, peru sa han

distribusi, ware-houses, retailer,

peme rintah) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu

kerja sama yang ter integrasi antara

pihak-pihak ter-kait dalam meng-imple menta sikan

setiap kebijakan distribusi yang ada.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201026

Distribusi

Page 27: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

KELAN CARAN DISTRIBUSI KEBUTUHAN PO KOK SANGAT PENTING UNTUK MENJAGA STABILITAS HAR GA. OLEH KARENA ITU, DIPERLUKAN DATA AKURAT, CEPAT DIPEROLEH, DAN MEMILIKI INDIKATOR PERINGATAN DINI.

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

ada, gudang dan pelabuhan juga sering tidak siap. Nantinya, beberapa instansi yang terkait akan memfasilitasi infrastruktur yang dibutuhkan.

Untuk melakukan efi siensi dan efektivitas distribusi barang, perlu dilakukan sebuah pengaturan distribusi dari pusat produksi sampai kepada pengecer. Didukung dengan tersedianya prasarana jalan, pelabuhan dan jaringan pasar yang mumpuni. Selain itu, diperlukan suatu interkoneksi pasar, jadi antara letak pasar induk, pasar penunjang, dan pasar pengecer itu saling terintegrasi satu sama lain.

Jimmy Bella, Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemen-dag) sekaligus sebagai Penanggung Ja-wab Sementara di Bidang Logis tik dan Distribusi, mengungkapkan, hal-hal yang menyangkut sarana perdagangan seperti gu dang penyimpanan bahan pokok dan juga pembangunan atau revitalisasi pasar selama ini telah ditangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal.

Sedangkan logistik yang terkait Sislognas, pembahasannya berada di tingkat lebih makro, ditangani oleh Menteri

Perekonomian (Menko).

Sislognas disusun untuk kurun waktu antara tahun 2015-2025. Pada tahun itu diharapkan sudah terjalin konektivitas antara armada angkutan (reguler lines). Dan dengan demikian, akan menciptakan kepastian bagi pengusaha, sehingga mereka dapat mengatur jadwal pengiriman barang.

MEMAKSIMALKAN SISTEMYANG ADA

Selama ini, Kemendag terus melakukan

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 27

Distribusi

Page 28: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

pembena han pada manajemen distribusi barang-barang kebutuhan pokok yang belum berjalan maksimal. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya perbedaan harga yang cukup signifi kan antara daerah satu dengan lainnya.

Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengata-kan, Kemendag memiliki Sistem Perda gangan Antar Wilayah (SIPAW) dan telah berjalan cukup baik.

SIPAW dapat diakses secara online. Dinas Per-industrian dan Perdagangan di setiap daerah dapat menginput data harga, produksi, kebutuhan pokok, stok, dan distribusi bahan pokok secara periodik. Sehingga data yang tersedia dapat berfungsi sebagai sistem peringatan dini.

Sistem tersebut telah diuji coba hampir di seluruh kabupaten/kota tiap provinsi, tetapi dalam im-ple mentasinya beberapa kabupaten/kota masih menghadapi sedikit permasalahan seperti terba-tasnya sarana pendukung sistem, anggaran, dan keterampilan SDM di daerah. Untuk mengatasi hal tersebut, telah dilakukan koordinasi dengan para kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk dapat menyediakan SDM, anggaran, dan sarana pendukung yang dibutuhkan.

Sistem peringatan dini telah diujicobakan pada ba han pokok. Dengan sistem itu, jika ada masalah dengan stok dan distribusi, kita dapat merespons dengan cepat. Kelan caran distribusi kebutuhan po kok sangat penting untuk menjaga stabilitas har-ga. Oleh karena itu, diperlukan data akurat, cepat

diperoleh, dan memiliki indikator peringatan dini.

Kemendag dalam hal ini, telah melakukan action dengan mengefektifkan dan me ng efisienkan sistem distribusi dengan memperbaiki pasar induk, pasar penun jang, pasar pengecer, pem-bangunan pa sar tradisional, serta perbaikan sistem pe ringa tan dini sehingga memiliki data yang lebih akurat untuk mengantisipasi peru-bahan harga.

Selain SIPAW, dengan adanya program National Single Window (NSW) diharapkan juga di sentra angkutan ada aktivitas pelabuhan, yang termonitor secara online. Untuk pengaturan penyediaan ruangan kapal (space), di sini juga sudah dapat dimonitor.

Untuk meningkatkan daya saing, diperlu kan suatu efisiensi distribusi. Se dang kan upaya untuk meningkatkan distribusi adalah melalui perbaikan infrastruktur sarana dan prasarana, juga ketersediaan barang. Jika dua unsur tersebut sudah tercapai, maka diharapkan distribusi barang akan lancar.

Hal lain adalah dengan upaya mengurangi hambatan distribusi serta memangkas birokrasi, se hing ga diharapkan dapat mem bantu menjaga stabilitas harga. Oleh karena itu, kita harus opti-mis bah wa peraturan yang sudah ada, mam-pu memberikan so lusi terbaik bagi ham batan yang selama ini ada pada sistem penyaluran barang. (Eks)

UNTUK ME-NINGKATKAN DAYA SAING, DIPERLU KAN

SUATU EFISIENSI DISTRIBUSI. SE DANG KAN

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN

DISTRIBUSI ADALAH MELALUI

PERBAIKAN INFRASTRUKTUR

SARANA DAN PRASARANA,

JUGA KETER SE-DIAAN BARANG.

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201028

Distribusi

Page 29: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Masyarakat LegaHarga Sembako Merambat Turun

Pekan kedua September, aktivitas perdagangan di pasar-pasar tra-disional memang masih terlihat sepi.

Suasana lebaran saat itu memang masih terasa. Masih banyak kalangan pedagang pasar yang belum membuka lapaknya. Namun, setelah memasuki pekan ketiga September, aktivitas perdagangan sudah terlihat berjalan menuju normal.

Dari pantauan Info PDN disejumlah pa-sar tradisional di Jakarta, Bekasi dan se-

kitarnya aktivitas perdagangan mulai ramai pada akhir pekan ketiga September. Baik pedagang maupun pembeli sudah kembali bertransaksi seperti hari-hari sebelum lebaran.

“Hingga H+7 lebaran, masyarakat yang berbelanja masih sepi, demikian pula pedagang. Ini sudah menjadi tradisi setiap habis lebaran. Karena itu, biasanya pedagang tidak mau stok barang melebihi seperti hari biasa, terutama barang yang mudah rusak, tidak tahan lama seperti sayur mayur,” ujar Widodo pedagang sayur di Pasar Bantar Gebang Bekasi.

Bagaimana dengan pasokan dan harga? Bagi sejumlah pedagang hingga H+7 lebaran, pasokan sayur mayur dan komo-ditas sembako lainnya relatif lancar. Namun, masalah harga masih tetap seperti sepekan sebelum lebaran.

“Untuk beberapa komoditas, harga masih seperti sebelum lebaran, belum ada penurunan. Tapi ada juga yang sudah mulai turun atau stabil. Harga komoditas yang cenderung turun seperti sayuran, minyak goreng, daging, dan telur. Sedangkan harga ayam potong masih bertahan, beras, tepung dan gula relatif stabil,” ujar Bety, pedagang sayur keliling di komplek perumahan PU Rawalumbu, Bekasi.

Pantauan Info PDN di Pasar Baru Kranji, Bekasi, harga sembako yang mengalami penurunan di antaranya, telor kecil yang sebelumnya Rp. 15 ribu/Kg kini Rp. 13 ribu/Kg. Minyak goreng curah juga turun, semula Rp.9.800/Kg menjadi Rp.9 ribu/Kg. Daging sapi semula Rp. 75 ribu/kg menjadi Rp. 70ribu/kg.

Sedangkan harga sayur mayur yang mengalami penurunan diantaranya cabe rawit semula Rp. 16ribu/kg menjadi Rp. 14ribu/kg, dan cabe merah sebelumnya Rp. 30ribu/kg menjadi Rp. 22ribu/kg. Sementara itu untuk harga tepung terigu masih dikisaran Rp. 8ribu/Kg, gula pasir dikisaran Rp. 10ribu – Rp. 11ribu/kg, dan beras IR 64 kualitas satu Rp.6.500/Kg, ayam potong masih di kisaran Rp. 22ribu – Rp. 25ribu/kg.

“Penurunan harga sejumlah komoditas tersebut karena permintaan pembeli berkurang. Penurunan jumlah pembeli ini karena biasanya sebelum lebaran masyarakat sudah membeli keperluan kebutuhanya untuk stok, atau mungkin belum terlalu membutuhkan. Akhirnya stok banyak dan pedagang menurunkan harga,” ujar Syarif, pedagang sembako di Pasar Kranji, Bekasi.

HARGA DI DAERAH JUGA TURUN

Penurunan sejumlah harga komoditas sembako agaknya tak hanya di Ibukota,

Harga sejumlah komoditas Sembilan bahan pokok pada

pekan ketiga September 2010 mulai berangsur turun

di sejumlah pasar tradisional di tanah air. Penurunan

harga ini disebabkan pasokan sembako lancar dan

jumlah pembeli terhadap beberapa komoditas

sembako juga mengalami penurunan. Diharapkan

harga sembako dapat mencapai kestabilan seperti

harga sebelumnya hingga akhir tahun.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 29

Info Sembako

Page 30: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

tapi di sejumlah pasar tradisional di daerah-daerah juga mengalami penurunan. Seperti di Pasar Pelita Sukabumi, dalam sepekan pasca lebaran sejumlah harga sembako terus mengalami penurunan.

Di Pasar Pelita Sukabumi, harga beras IR 64 kualitas satu semula Rp. 7 ribu/ Kg menjadi Rp. 6.600/Kg. harga daging ayam broiler juga mengalami penurunan, semula Rp. 35 ribu/Kg turun menjadi Rp. 28 ribu/Kg. Penurunan harga juga terjadi pada tepung terigu semula Rp.8ribu/Kg turun menjadi Rp. 7ribu/Kg, gula pasir semula Rp. 12ribu/Kg menjadi Rp. 10ribu/Kg. Demikian pula harga daging sapi yang semula Rp. 75ribu/Kg kini turun menjadi Rp. 65ribu/Kg.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad mengatakan, penurunan harga sembako pasca lebaran di dikarnakan oleh faktor psikologis pedagang dan kesadaran pembeli yang telah dapat manajemen perbelanjaan.

”Dengan kesadaran, otomatis mengurangi daya konsumsi masyarakat dan berpe-ngaruh pada daya beli masyarakat yang berkurang. Hal ini yang menyebabkan harga mengalami penurunan,” ujar Dudi.

Selain di Sukabumi, di sejumlah pasar tradisional Semarang, Jawa Tengah harga sembako juga mengalami penurunan cenderung stabil. Seperti di Pasar Karang-ayu, ayam broiler yang menjelang Lebaran mencapai harga Rp. 27 ribu/kg, kini dijual kurang dari Rp. 25 ribu/kg.

Sedangkan harga daging sapi masih bertahan pada kisaran Rp. 65 ribu/kg. Sementara itu, harga sayur mayur juga masih tetap bertahan. Cabai merah keriting masih berkisar di harga Rp. 16 ribu/kg, dan cabai merah teropong masih tetap Rp. 19 ribu/kg.

Kepala Disperindag Jawa Tengah Ihwan Sudrajat mengatakan, pasca lebaran harga komoditas dipastikan akan mulai menurun secara bertahap. Dari pantauan yang dilakukan selama Ramadan hingga Lebaran, kenaikan harga tidak melebihi 20% dari harga normal. “Distribusinya lebih cepat karena infrastruktur yang makin baik menjadikan lonjakan harga dapat ditekan.

(Kabid PDN) Disperindag Riau, Ayub Khan mengatakan, harga beras dengan jenis mundam (MDAS) bertahan di kisaran Rp.8 ribu/kg. Begitu juga dengan beras belida Rp. 8 ribu/kg, bersa Bulog Rp 5 ribu/kg dan beras sokan Rp. 7.700/kg.

Harga gula pasir dalam negeri bertahan Rp.11 ribu/kg dan eks luar negeri Rp.10.500/kg, daging sapi murni Rp.70 ribu/kg. Untuk ayam broiler harga dikisaran Rp. 24 ribu/kg lalu turun menjadi Rp.22 ribu/kg pada pekan ketiga September. ”Harga sejumlah komoditas sembako sudah mulai stabil.

Kebutuhan pasar bisa terpenuhi karena stok tercukupi,” jelas Ihwan.

Demikian pula di sejumlah pasar tradisional di wilayah Riau, Pekanbaru, harga sembako juga alami penurunan dan cenderung stabil. Dari pantauan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau dalam sepekan pasca lebaran di Pasar Cik Puan, Sail dan Jalan Durian harga sembako cenderung turun dan mulai stabil.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201030

Info Sembako

Page 31: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Kalaupun ada pergeseran harga, namun tidak terlalu signifi kan,” ujar Ayub.

STABILKAN HARGA

Untuk menstabilkan harga sembako pasca lebaran memang tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Namun demikian, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan agar stok dan distribusi sembako dapat tetap terjaga, dan harga sembako pun dapat stabil hingga akhir

tahun nanti.

Karena itu, Mendag Mari Elka Pangestu berharap kepada para pengusaha agar terus memperlancar pendistribusian produk yang dihasilkannya ke pasaran. Sehinga, baik pedagang maupun ma-syarakat mudah untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.

“Kami sedang berupaya untuk terus men-jaga kestabilan harga komoditas sem-bako. Berbagai kebijakan seperti operasi pasar, pemberian beras subsidi, dan

pengawalan pendistribusian sembako terus kami lakukan. Dengan begitu, kita harapkan harga sembako stabil, stok aman dan masyarakat merasa tidak terbebani dengan harga yang terjadi di pasaran,” tutur Mendag Mari Elka Pangestu.

Pernyataan senada juga dikemukan Dir-jen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Subagyo yang mengatakan, pemerintah senantiasa menyiapkan langkah-langkah untuk menekan harga jual di pasar agar konsumen tidak terlalu diberatkan. Salah satu langkah itu adalah melakukan Operasi Pasar (OP). Operasi pasar untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran.

”Pemerintah berkomitmen untuk selalu mengupayakan kestabilan harga setiap terjadi lonjakan harga jual di pasar seperti yang selalu terjadi setiap menjelang hari besar keagamaan, ujar Dirjen PDN Subagyo.

Oleh karena itu, dalam setiap kesempatan, Kemendag terus lakukan inspeksi men-dadak untuk memantau harga kebutuhan pokok juga mencegah terjadinya ulah para spekulan yang memainkan harga dengan cara menimbun barang. “Kita akan melakukan sidak dan operasi pasar di berbagai wilayah di Indonesia. Operasi pasar dilakukan di titik manapun. Terutama yang ada kecenderungan gejolak kenaikan harga,” tandas Dirjen PDN Subagyo.

(hmz/berbagai sumber)

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 31

Info Sembako

Page 32: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Memberdayakan dan Meningkatkan Oleh: Drs.Suhanto,MM. (Direktur Dagang Kecil dan Menengah (DKM) dan Produk Dalam Negeri Ditjen

Usaha mikro, kecil dan

Menengah (UMKM)

merupakan kelompok usaha

ekonomi yang penting dalam pertumbuhan

perekonomian nasional. Untuk

itu, Kementerian Perdagangan

selalu berperan aktif dalam

membina dan meningkatkan

daya saing produk UMKM

Indonesia di pasaran dalam negeri maupun

ekspor.

Perdagangan di sektor usaha ini secara kasat mata dapat terlihat di sekeliling kita. Hingga kini, mereka masih tetap eksis, kendati sempat

dihadapi krisis. Pada saat krisis, mereka masih te tap berdagang. Ini menunjukan pelaku UMKM kita me-miliki daya tahan yang kuat terhadap krisis apapun.

Jumlah pelaku UMKM di tanah air dari tahun ke tahun semakin bertambah besar. UMKM merupakan sektor usaha yang memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang cukup signifi kan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah wirausaha di tanah air pada tahun 2008 yang mencapai 51,2 juta orang, sekitar 70,2 persen merupakan pengusaha mikro dengan informal.

Namun, kita menyadari bahwa hingga saat ini belum sepenuhnya pertumbuhan UMKM diimbangi dengan peningkatan kualitas yang memadai. Kualitas sumber daya manusia di sektor UMKM ini masih relatif rendah. Secara otomatis, hal ini juga berdampak pada kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya.

Pada umumnya, tenaga kerja di sektor UMKM ini masih didominasi oleh tenaga kerja yang berpendidikan rendah. Sehingga, cukup rendah pula dalam pemanfaatan teknologi. Umumnya UMKM masih menggunakan peralatan manual ataupun teknologi yang masih sederhana. Tak bisa dipungkiri, jika pada akhirnya produk yang dihasilkan UMKM juga agak kurang berkualitas.

Kendati demikian, tidak semua produk yang dihasilkan UMKM tidak berkualitas. Hingga kini ada sejumlah produk UMKM yang berkinerja ekspor. Meski jumlahnya masih relative kecil, yakni baru sekitar 15 persen dari total UMKM yang siap melakukan ekspor. Karena, pemasaran produk UMKM sejauh ini masih cenderung berorientasi di dalam negeri.

Dengan melihat potensi UMKM yang cukup besar tersebut, maka Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan memiliki tantangan tersendiri untuk memberdayakan UMKM agar mampu bersaing di era perdagangan bebas, baik dipasar domestik maupun pasar ekspor.

Untuk itu, Kemendag berupaya membantu UMKM dalam melakukan pembenahan internal maupun eksternal. Dilingkungan internal, melakukan perbaikan kualitas SDM, terutama jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), penguasaan pemanfaatan teknologi dan informasi, pelatihan manajemen, permodalan dan jaringan bisnis dengan pihak luar. Sementara di lingkungan eksternal, Kemendag berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif, persaingan pasar yang sehat, promosi ditingkat lokal, nasional maupun internasional.

Pemberdayaan UMKM ini telah menjadi sebuah komitmen Kemendag, dan akan terus dilaksanakan. Diharapkan, dengan adanya pembinaan bagi UMKM, maka sektor ini dapat tumbuh dengan baik, berdaya saing, dan mampu berkinerja ekspor. UMKM yang berpotensi ekspor diharapkan nantinya dapat naik hingga 10 persen setiap tahunnya.

Pemerintah dalam hal ini Kemendag bekerjasama de-ngan instansi terkait cukup konsen terhadap ber bagai kegiatan terkait dengan UMKM. Selain mem bantu promosi lewat pameran, Kemendag juga melaku kan pembinaan lewat program penguatan brand UKM.

Dengan brand yang bagus, diharapkan produk produk UKM bisa lebih mudah masuk pasar Internasional. Pada tahun 2010 ini Kemendag mentargetkan sekitar 26 merek UKM dapat dibina. Dan, hingga kini sudah 10 merek produk UMKM yang selesai dibina.

Soal fasilitas, Pemerintah senantiasa juga memberikan kemudahan. Kemendag sendiri juga telah memberi-kan sejumlah fasilitas guna kemudahan bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya. Fasilitas tersebut diantaranya pembebasan listing fee, SIUP tanpa biaya, dan pembayaran kepada UKM pemasok ritel maksimal dua minggu secara tunai.

Namun, satu hal yang mesti menjadi catatan pen-ting buat masyarakat kita adalah cinta produk dalam negeri. Cinta produk dalam negeri adalah benteng untuk mengatasi serbuan produk-produk Impor. Dengan menggunakan produk lokal berarti kita menciptakan nilai tambah ekonomi untuk

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201032

Kolom Anda

Page 33: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Mutu Produk UKM

DENGAN MENING KATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI MELA-

LUI PENGEM-BANGAN USAHA

MIKRO, KECIL DAN MENENGAH YANG BERDAYA

SAING, DAN MENGGUNAKAN PRODUK SEN-

DIRI, MAKA KEMA JUAN DAN KEMAKMURAN

YANG BER-KEADILAN

BAGI SELURUH MASYARAKAT INDONESIA

PADA AKHIRNYA DAPAT

TERWUJUD.

Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan)

kesejahteraan kita sendiri sekaligus menciptakan lapangan kerja lebih banyak.

Jadi, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah yang berdaya saing, dan menggunakan produk sendiri, maka kemajuan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia pada akhirnya dapat terwujud.

PERMODALAN

Mengembangkan sebuah usaha tanpa modal bisa jadi sangat tidak mungkin. Permodalan berperan penting dalam memacu pertumbuhan produk-produk UMKM, terutama yang berkinerja ekspor. Sejauh ini, permodalan kerap menjadi kendala buat kalangan pelaku UMKM.

Menyadari hal tersebut, Pemerintah berupaya mem-berikan jalan keluar. Dengan memberikan dukungan permodalan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pemasaran produk, diharapkan kinerja UMKM dapat lebih optimal. Produk yang dihasilkannya pun secara kualitas maupun kuantitas menjadi lebih baik dan berdaya saing. Kredit KUR ini diberikan kepada pelaku UMKM tanpa jaminan, dan tingkat suku bunga bank cukup rendah.

Pemerintah kini telah menyediakan anggaran KUR sebesar Rp.100 triliun. Besarnya dana ini akan disalurkan hingga tahun 2014. Setiap tahunnya ang-garan akan disalurkan sebesar Rp20 triliun melalui melalui sejumlah bank pemerintah seperti Bank Mandiri, Mandiri Syariah, BNI, BRI, BTN, Bukopin dan bank-bank Pemda. Pelaku UMKM dapat memperoleh KUR ini dengan batas atas KUR tanpa jaminan mulai dari Rp.5 juta hingga Rp.20 juta. Hingga Agustus 2010, realisasi penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah mencapai Rp 13 triliun.

PROMOSI LEWAT PAMERAN

Dalam menyikapi perkembangan ekonomi dunia yang semakin kompetitif dan berdampak luas terhadap perdagangan Indonesia, maka pameran dagang

menjadi sarana yang tepat untuk mempromosikan dan memperdagangkan produk-produk UKM baik ditingkat nasional, regional maupun internasional.

Sebuah produk sebaik apapun jika tidak dipromosikan maka tak akan ada yang mengenal produk tersebut. Untuk, Kemendag senantiasa melakukan promosi produk-produk UMKM melalui pameran. Melalui pameran ini juga dapat menciptakan nation branding serta meningkatkan kinerja perdagangan ekspor produk UKM yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.

Pameran juga dapat meningkatkan kerjasama ekonomi baik secara domestik maupun internasional. Karena, banyak produk UKM Indonesia yang sebetulnya bisa lebih ditingkatkan lagi baik kuantitas maupun kualitas perdagangannya. Kita harus percaya diri, kalau produk UKM dalam negeri memiliki kekha-san yang tinggi, dan dibutuhkan di luar negeri.

Karena itu, Kemendag kerap bekerjasama dengan instansi kementerian lain, pihak swasta dan pelaku usaha menyelenggarakan berbagai ajang pameran produk UKM baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional, seperti Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI), Trade Expo Indonesia (TEI), Pameran Produk Indonesia (PPI), Pameran Pangan Nusa dan banyak lagi lainnya.

Dalam waktu dekat ini, Kemendag akan kembali menyelenggarakan Pameran Pangan Nusa ke-5 di Jakarta Expo Kemayoran (PRJ). Tema pameran Pangan Nusa kali ini adalah Bahari. Di sini kami akan menampilkan produk pangan olahan hasil laut.

Pameran Pangan Nusa ini bertujuan untuk memo-ti vasi para pelaku UKM pangan agar mampu me-ngem bangkan kreativitas produk pangannya yang bersumber dari nilai tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Diharapkan nantinya mereka juga dapat meningkatkan kualitas produknya, sehingga produk tersebut dapat diekspor.

(Dirangkum dari berbagai release dan pernyataan

Drs.Suhanto,MM. dalam berbagai kesempatan)

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 33

Kolom Anda

Page 34: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Menjadi Jutawandengan Sabut Kelapa

Hampir semua orang merasa tak asing dengan sabut kelapa atau yang lebih dikenal dengan tepes.

Biasanya tepes dimanfaatkan sebagai pengganti kayu bakar bahkan biasanya dibuang begitu saja. Melalui tangan teram-pil Darda, sabut ternyata mampu di ubah

menjadi keset, sapu, matras, tali, pot, net, pupuk organik, dan sebagainya.

Melalui unit usaha Aneka Kera-jinan Anyaman Sabut Ke-

la pa (AKAS) Fiber miliknya dan

d u k u n g a n mesin yang

lebih mo dern, pro duk-produk

t e r s e b u t d i -buatnya.

Usaha yang sudah dirintis sejak 1997 ini, merupakan usaha turun temurun. Orangtua Darda pun pernah bekerja sebagai perajin sabut kelapa. Suami dari Siswati ini, ternyata tertarik untuk melanjutkan usaha orangtuanya. Setelah tamat dari Sekolah Teknik Menengah (STM) Taman Karya Kebumen pada 1991, Darda tidak langsung terjun bergulat dengan sabut kelapa.

Darda Sempat berhijrah ke Malaysia untuk bekerja selama enam tahun. ”Saya bekerja untuk mengumpulkan modal, sambil belajar,” kenang Darda. Setelah terkumpul uang untuk modal usaha dan mempunyai pengalaman, Darda pulang ke daerah asalnya untuk mulai merangkai serat-serat sabut kelapa menjadi produk yang siap pakai.

Dari pengalaman yang telah didapatkannya tersebut, Darda mulai mengembangkan usaha sabut kelapanya.

Saat ini, AKAS Fiber dibantu oleh tenaga kerja sebanyak 167 orang. Darda membuka lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang berada di lingkungannya. Kebanyakan mereka mengerjakan penganyaman serat kelapa itu di rumah, dengan sistem borongan.

Bahan sabut yang sudah diproses dan digiling tersebut, dikerjakan para pekerja untuk kemudian diolah menjadi berbagai produk kerajinan. Produk dari sabut ini ramah lingkungan. Tidak ada yang menjadi limbah, semuanya terpakai untuk berbagai keperluan.”Saya ingin menjadikan Kebumen sebagai pusat kerajinan dari kelapa,” ujar pengusaha yang omzet

perbulannya mencapai Rp. 250.000.000,- pada tim redaksi IPDN.

SELALU BERINOVASIDAN TAK PELIT ILMU

Dimana ada usaha pasti ada jalan. Itulah yang bisa kita lihat dari sosok Darda. Berkat keterampilan serta inovasinya, sabut kelapa pun bisa dijadikan kasur serta bantal.

Cara pembuatannya cukup sederhana, sabut kelapa yang telah dipilah langsung dirangkai menjadi sebuah gulungan tali. Gulungan tali lantas dioven selama dua jam, lalu gulungan tali kembali diurai menjadi serat sabut kelapa, yang kemudian dicetak. Proses selanjutnya adalah pengepressan. Setelah membentuk bantal dan kasur, kembali melalui proses pengeringan dengan oven selama empat jam.

Sulit rasanya membayangkan sabut kelapa bisa dijadikan sebagai teman tidur. Namun bagi Darda (40), hal tersebut tidak mustahil untuk diwujud kan. Bagaimana tidak, pengrajin asal Desa Rantewaringin, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen Jawa Tengah ini, tengah mengembangkan pembuatan bantal dan kasur berbahan baku sabut kelapa.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201034

Ekonomi Kreatif

Page 35: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Untuk membuat bantal dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 10 cm misalnya, diperlukan 1,2 kg sabut kelapa. Dan untuk mendapatkan 1 kg sabut kelapa memerlukan antara 8 hingga 12 kelapa.

Menurut Darda, produk terbarunya ini mulai banyak diminati para pengusaha dari luar kota. Bahkan sudah ada pesanan dari China dan Amerika.

Dalam sebulan, produksi AKAS men capai puluhan ribu produk. Dengan meng-gunakan bahan baku sekitar 34 ton. Untuk stok bahan baku, dirinya tidak pernah mengalami kekurangan. Kebumen sendiri merupakan daerah penghasil kelapa, per harinya sekitar 150.000 buah. Kecuali jika musim kemarau, Darda membeli ke daerah tetangga yaitu Banjarnegara dan Ciamis.

Harga yang ditawarkan untuk sebuah karya yang kreatif ini pun sangat terjangkau. Untuk harga bantal dan guling dari sabut kelapa mulai dari Rp. 30.000,- hingga Rp. 60.000,-. Untuk kasur dibanderol Rp. 300.000,-. Sabut kelapa bukan hanya bisa diolah menjadi aneka kerajinan keset, jaring, maupun kasur.

Selain ramah lingkungan, produk AKAS pun dijamin tahan lama. Makanya tak heran, jika Darda pernah mendapatkan penghargaan dari dalam maupun luar negeri yaitu meraih prestasi juara III Nasional untuk kategori Green Productifi ty/produk ramah lingkungan 2010 dari Kementrian Perindustrian dan CE Mark, salah satu badan standar mutu dari Eropa. Karena AKAS mengolah sabut kelapa tanpa menggunakan bahan kimia. Semua produk yang dihasilkan itu ramah lingkungan. Kualitas mutunya pun sudah diakui di Eropa, karena produknya sudah bersertifi kat internasional.

Produk AKAS Fiber sudah menjelajahi hampir semua pelosok tanah air, seperti : Sumatra, Kalimantan, Pulau Jawa, Bali, sampai Irian. Tak hanya diburu pembeli lokal, karyanya pun sudah dipasarkan ke luar negeri, diantaranya : China, Korea, Amerika, Malaysia, Singapura.

Di luar negeri, produknya digunakan untuk pembuatan jalan yang berfungsi agar bagian aspal jalan tidak bergerak waktu dilalui oleh kendaraan yang berat. Kegunaan lainnya, produk dari sabut ini bagus untuk menahan erosi, dan untuk media budi daya rumput laut, serta tali tambang.

Besarnya apresiasi terhadap AKAS, tak serta merta membuat segalanya berjalan mulus. Permodalan untuk menambah produksi, itulah masalah klasik yang biasanya dihadapi para pengrajin, tak terkecuali Darda. Namun, kendala itu

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 35

Potensi UMKM

Page 36: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

tak membuatnya menyerah begitu saja. Dengan kegigihannya, terbukti hingga saat ini usahanya masih bertahan.

Darda yang selalu optimis, juga tak pelit menularkan ilmunya. Dirinya kerap menjadi instruktur pengelolaan usaha sabut kelapa bagi pengrajin-pengrajin di Jawa Tengah. Bahkan, pada Januari 2006 sempat juga menjadi instruktur di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, selama 17 hari.

AKAS Fiber dibawah pimpinannya ini, juga membuka pelatihan bagi masyarakat yang tertarik pada bidang yang digelutinya. Pelatihan Pembuatan Aneka Kerajinan Sabut Kelapa (PPAKS) serta Pelatihan Pengolahan Limbah Sabut Kelapa (PPLS). Adapun masing-masing pelatihan tersebut dikenakan biaya, masing-masing sebesar Rp. 10.000.000,- per paket, sebanyak 10 orang (PPAKS) dan Rp. 2.500.000,- per Orang untuk (PPLS).

DITAWARI PINDAH KEWARGANEGARAAN

Ada hal menarik dengan sepak terjang pengrajin yang satu ini. Darda pernah mendapat tawaran menjadi warga negara Malaysia. Tawaran itu datang karena kreativitasnya dalam mengolah kelapa menjadi berbagai produk bernilai jual tinggi dan berskala ekspor.

“Beberapa kali saya ditawari melatih pengusaha Malaysia. Bahkan, mereka ditawari pindah kewarganegaraan jika mau,” tuturnya. Namun, tawaran tersebut tidak membuat dirinya tergiur. Karena rasa cintanya terhadap Indonesia sangat tinggi, khususnya pada tanah kelahirannya, Kebumen.

Ada sebuah harapan besar terbesit dibenak Darda. Suatu saat Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau-pulau ini, akan terkenal lewat usaha sabut kelapa yang menjadi produk unggulan Internasional. Selain itu, apresiasi dari pemerintah berupa penciptaan iklim usaha yang baik, sistem birokrasi yang bagus, atau bantuan peralatan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha, bisa diperolehnya lebih mudah lagi. Kita selalu berharap akan terus lahir tangan-tangan kreatif seperti Darda. (Eks)

SELAIN RAMAH LING KU -NGAN, PRODUK AKAS PUN DIJAMIN TAHAN LA MA. MAKA NYA TAK HE RAN, JIKA DARDA PER NAH MEN-DA PAT KAN PENG HARGAAN DA RI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201036

Ekonomi Kreatif

Page 37: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan

Kesuksesan menjalani bisnis jamur tiram membawa berkah bagi ke-hidupan Kaiman. Bisnis jamur

tiram dilakukan Kaiman sejak awal 2005 melalui kisah yang penuh liku. Sebelum menjadi pengusaha jamur tiram, Kaiman

adalah seorang sopir angkutan barang. Akibat turunnya vo lume pengi ri man barang pada saat itu,

Kaiman me mutuskan un tuk berhenti menjadi sopir.

Ka rena hasil yang diperolehnya

tak dapat

mencukupi k e b u t u h a n

k e l u a r g a n y a sehari-hari.

Di tengah kegalauan, Kaiman yang tak me miliki pekerjaan tetap, sedangkan ke bu tuhan untuk keluarga sehari-hari harus dipenuhi, membuatnya mencari jalan pintas untuk memenuhi tuntutan hidup dengan bekerja sebagai preman, sebagaimana dituturkannya kepada Info PDN.

Kaiman bercerita tentang awal mula kesuksesannya dalam bisnis budidaya jamur tiram ini bertepatan pada saat krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997, perusahaan tempatnya bekerja memutuskan hubungan kerja sebagai sopir. ”Hidup sedang sulit, ditambah derita terkena PHK. Akhirnya saya berfi kir bagaimana cara mendapatkan uang secara cepat, ya jadi preman itulah,” ujar Kaiman.

Dengan pekerjaan sebagai preman yang dijalaninya, membuat kedua orang tua Kaiman saat itu prihatin. Bagaimana tidak,

jangankan punya waktu untuk membantu beberapa orang adiknya untuk mandiri, anak dan istrinya pun sempat terlantar. ”Karena iba melihat kedua orang tua dan anak-anak, akhirnya saya memutuskan berhenti dari pekerjaan yang tidak baik itu,” ucap Kaiman.

Di tengah keputusasaan, pria yang tak tamat pendidikan SD itu diajak mengikuti pelatihan kewirausahaan budi daya jamur yang diadakan oleh PT. HM Sampoerna Tbk. ”Mau kerja yang layak tidak mungkin karena tidak memiliki ijazah serta keahlian, maka tak ada pilihan lain bagi saya, kecuali mengikuti pelatihan itu,” tutur Kaiman.

Meski telah mengikuti pelatihan budi daya jamur secara intensif, tak terlintas di benak Kaiman untuk terus menerus menekuni budidaya tanaman pangan itu.

Sumber motivasinya dikala itu hanyalah berkeinginan mengangkat derajat hidup keluarga.

”Sebenarnya tadinya tak ada niat menjadi pengusaha jamur. Memilih berbudidaya jamur juga sangat kebetulan. Sebab, di desa saya banyak sekali limbah serbuk kayu. Dari pelatihan, saya tahu bahwa limbah tersebut dapat menjadi media tanam jamur tiram,” tegas Kaiman.

Melalui Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna, yang saat ini bernama Pu-sat Pengembangan Kewirausahan (PPK) Sampoerna, pada 2005 Kaiman mendapatkan bantuan bibit jamur tiram sebanyak seratus baglog (media tanam). Selain bibit, PPK juga menyediakan seorang pendamping yang membantu menjalankan usahanya.

Bisnis budidaya jamur tiram ternyata menjadi salah satu bisnis yang sangat menjanjikan saat ini. Selain hanya memerlukan modal yang relatif terjangkau, jamur tiram ini mempunyai harga jual yang tinggi. Kisah sukses ini dialami Kaiman asal Jawa Timur. Dengan modal nol, saat ini bisnis budidaya jamur tiramnya mampu meraup untung mencapai Rp. 150 juta/bulan.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 37

Potensi UMKM

Page 38: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

”Awalnya sering gagal panen. Dari mena-nam seribu benih, yang berhasil hanya 500 jamur tiram. Penyebabnya adalah kontaminasi benih dan hama. Jamur tiram itu dibudidayakan secara organik. Jadi, jika hama menyerang tak boleh dibasmi menggunakan pestisida,” ujar Kaiman.

Selain persoalan hama, pada saat awal mulai usaha Kaiman diuji dengan masalah pemasaran. Karena beberapa tahun yang lalu muncul image kuat di masyarakat tentang jamur tak aman dikonsumsi karena mengandung racun. Namun, dengan penuh keyakinan Kaimanpun mencoba memasarkan ke pasar-pasar dengan me-yakinkan calon pembeli bahwa jamur tiram merupakan jamur atau makanan yang aman dikonsumsi, bergizi tinggi, dan bisa diolah dalam berbagai variasi hidangan makanan.

Setelah dua tahun berusaha, berkat kete-kunan perlahan-lahan penjualan jamur hasil budidaya buah tangannya meningkat. Saat permintaan terhadap bibit baglog mencapai 1.500 unit, terfi kirlah oleh Kaiman untuk ekspansi usaha. Namun apalah daya, Kaiman terbentur masalah modal. Sebab, hasil penjualan bibit jamur tak cukup untuk meluaskan tempat produksi. Akhirnya, melalui pinjaman BPKB kendaraan kerabatnya sebagai agunan, Kaiman lantas nekat mengajukan permohonan kredit

Pada tahun 2008, Kaiman memberanikan diri melakukan ekspansi pasar dengan menjual produknya ke luar pulau, se-perti Bali, Nusa Tenggara Barar, hingga Kalimantan. Setahun kemudian, Kaiman terus berinovasi dengan memperbaiki kemasan produk jamur tiram dengan menggunakan styrofoam, serta mem-berikan merek pada jamurnya dengan nama Jatiman (Jamur Tiram Kaiman). ”De ngan memiliki kemasan, membuat harga jamur saya meningkat dua kali lipat. Nama ”Jatiman” merupakan nama merk pemberian oleh salah satu mahasiswa progam best student Sampoerna 2009,” ujar Kaiman.

Untuk jamur tiram siap olah, saat ini Kaiman mematok harga sekitar Rp. 10.000/kg. Pangsa pasar konsumennya adalah rumah makan atau restauran, supermarket, hingga penjual panganan jamur crispy di Surabaya dan Pasuruan.

Saat ini Kaiman telah miliki lima kumbung tempat produksi jamur tiram. Kaiman pun kini mampu menjual 60 ribu baglog setiap bulan atau 40 kali lipat lebih banyak dari pada omzetnya saat mengawali usaha. ”Saya sekarang bisa menikmati keuntungan bersih Rp. 30 jutaan/bulan, dengan omzet mencapai Rp. 130 juta hingga Rp. 150 juta/bulan,” tutur Kaiman.

Diantara jamur tiram yang dibudidaya-

sebesar Rp. 10 juta kepada bank. ”ternyata perhitungan saya tepat. Penjualan saya terus meningkat sehingga dapat melunasi kredit bank sebelum jatuh tempo,” tutur Kaiman.

Melihat kegigihan Kaiman saat itu, pihak bankpun tak segan-segan memberikan kepercayaan pinjaman untuk kedua kalinya, jumlah pinjaman dua kali lipat dari sebelumnya. Dua tahun setelah mengawali usaha, Kaiman mampu mendapatkan laba bersih rata-rata Rp 2,5 juta/bulan. Saat itu satu unit baglog bibit jamur dibanderolnya dengan harga Rp. 1.800 sampai Rp. 2.250. Padahal, modal awal untuk media tanam yang terdiri atas serbuk kayu, tepung jagung, kalsium serta lainnya tak lebih dari Rp. 1000/unit

Meskipun dapat dikatakan sebagai pengusaha baru, naluri bisnisnya yang dimiliki Kaiman cukup tepat. Kaiman menyadari bahwa menjual bibit jamur tiram lebih menguntungkan dari pada menjual jamur tiram siap olah. Diperkirakan sejak tiga tahun lalu, 80 persen pendapatan usaha jamurnya berasal dari berjualan baglog, sedangkan sisanya diperoleh dari berjualan jamur tiram. ”Jamur tiram tergolong tanaman yang dapat tumbuh cepat. Setiap baglog jamur tiram bisa menghasilkan panen hingga 1 kg selama lima bulan, lalu diganti dengan media tanam baru,” jelas Kaiman.

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201038

Ekonomi Kreatif

Page 39: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

kannya, saat ini Kaiman memiliki dua jenis produk bibit unggulan, diantaranya jenis Formula 1 (F1) serta serta Formula 2. untuk bibit F1 seharga Rp. 150/botol kecil, serta bibit F2 dihargai hanya sepersepuluh. ”Peminat F1 memang lebih tinggi, sebab dengan satu botol F1 dapat menjadi 60 botol bibit F2 berkualitas,” jelas Kaiman.

Dari hasil usahanya saat ini, Kaiman tinggal menikmati hasilnya, itu terlihat dengan tiga rumah yang dimiliki, lahan 1 hektare untuk budidaya jamur serta empat kendaraan umum dan kendaraan roda dua yang terparkir dirumahnya. ”cita-cita saya kedepan sederhana, saya tidak rakus, yang penting usaha saya terus maju agar tak lontang-lantung seperti dulu,” tandas Kaiman.

Di sisi lain Kaiman juga memiliki hati yang mulia. Demi membantu sesama, dengan keahliannya ia berharap dapat membantu para petani lain untuk memulai usaha di bidang jamur tiram. saat ini Kaiman memiliki 20 karyawan yang dipekerjakan dengan bayaran harian. Dari keseluruhan karyawan berlatar belakang kelam sepertinya dulu.

PENGALAMAN UNIK

Salah satu pengalaman unik yang pernah dialami pria kelahiran 1960 itu adalah ketika didaulat sebagai pembicara di Bandung beberapa tahun lalu. ”walupun

saya tak percaya diri, saya paksakan un-tuk menerima undangan. Bagaimana tak tergiur, akomodasi dan transportasi ditanggung panitia. Juga dapat uang Rp. 15 juta,” ujar Kaiman.

Sejak berhasil sebagai petani jamur tiram, saat ini banyak yang memintanya untuk menjadi pembicara. Kaimanpun kini didaulat sebagai pembicara tetap di pelatihan-pelatihan yang digelar Dinas UKM dan Koperasi Pemprov Jawa Timur maupun Dinas pertanian.

Saat ini Kaiman juga sering menerima para peneliti yang magang di rumahnya. Tak hanya mahasiswa maupun akademisi yang tertarik akan keberhasilannya dalam mengembangkan bibit jamur tiram organik super. Bahkan, banyak tamu dari luar negeri yang mampir ke rumahnya untuk sekedar membeli atau hanya untuk konsultasi. ”dan bahkan beberapa tamu dari luar negeri, yang kebanyakan berasal dari Tiongkok dan Taiwan,” ujar Kaiman.

Bagi meraka yang ingin menjalani usaha apapun jangan berputus asa sebagaimana kisah Kaiman ini. Petuah orang tua me-ngatakan, Indonesia ini negara yang sangat kaya. Sebatang kayu pun akan tumbuh bila di tanam di tanah air kita ini. Awal yang penting adalah niat, berdoa, yang kemudian berusaha. Selanjutnya biarkan Tuhan yang tuntun kita. (hmz)

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 39

Potensi UMKM

Page 40: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

HALAL BIHALAL MENDAG DENGAN KARYAWAN/TI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu bersama para pejabat

Eselon I dan istri menggelar Halal Bihalal dengan karyawan/ti di lingkungan Kementerian Perdagangan, di Gedung Kemendag, Selasa, 21 September 2010. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka perayaan Idul Fitri 1431 H serta untuk memelihara tali silaturahmi diantara Keluarga Besar Kementerian Perdagangan. Tampak hadir pada acara tersebut antara lain mantan Menteri Perdagangan, para Duta Besar Negara sahabat, para pensiunan Kemendag, Instansi Terkait, BUMN serta wartawan di lingkungan Kemendag.

MENDAG: KEMENDAG PERLU LEBIH DEKAT DENGAN MASYARAKAT

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menggelar diskusi tentang Pentingnya

Social Media Networking Dalam Strategi Komunikasi Kemendag bersama sejumlah komunitas jaringan media komunikasi sosial di Jakarta, Minggu, 22 Agustus 2010.

Pada diskusi yang berlangsung usai ber-buka puasa bersama tersebut, Mendag me-nge mukakan bahwa pihaknya akan menin-dak lanjuti program di Kemendag dengan

me maksimalkan pemanfaatan social media net working untuk menunjang program yang ada di Kemendag, mengingat jaringan sosial di Indonesia saat ini sangat besar potensinya, dengan jumlah pengguna 28 juta. Dalam hal ini aplikasinya dinilai sangat efektif dan efi sien.

Selanjutnya Mendag menjelaskan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maka Kemendag merasakan perlu lebih dekat dengan masyarakat artinya mampu mendengar dan menanggapi isu, kritik dan masukan secara cepat dan tepat. Turut hadir dalam diskusi diantaranya moderator Uni Lubis dan Kreator Muda Yoris Sebastian dan beberapa reporter dari stasiun media elektronik TPI, ANTV dll. (isl)

MENDAG LANTIK 49 PEJABAT ESELON II KEMENDAG

Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, Rabu (08/09) melantik dan mengambil

sumpah para Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Perdagangan. Berdasarkan SK Mendag Nomor : 1062/M-DAG/KEP/9/2010, ada 49 (empat puluh sembilan) pejabat eselon II yang dilantik meliputi 10 pejabat dari Unit Sekretariat Jenderal, 4 pejabat Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, 5 pe-jabat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, 6 pejabat Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, 6 pejabat Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, 4 pejabat Direktorat Jendral Pengembangan Ekspor Nasional, 5 pejabat Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi, 4 pejabat Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan serta 5 pejabat dari Unit Inspektorat Jenderal.

Menteri Perdagangan dalam sambu-tannya mengatakan bahwa dengan dimu-lai nya pelaksanaan reformasi biro krasi, yang berarti setiap pegawai diharap kan mampu mengikuti perubahan di Kemendag untuk mengembangkan budaya, nilai kerja dan perilaku yang bertanggungjawab, pro fesional, men-junjung tinggi nilai ke disiplinan dan integritas yang pada akhirnya akan terbentuk profi l dan

perilaku aparatur Negara/Birokrat Kemendag yang mampu memberikan pelayanan prima, bersih, efi sien, efektif, produktif dan akuntabel. Untuk itu diharapkan setiap pejabat di seluruh tingkatan dapat melaksanakan reformasi birokrasi dengan sungguh-sungguh. Guna meningkatkan kinerja setiap pejabat, bahkan hingga pejabat eselon III dan IV, telah disiapkan PAKTA INTEGRITAS yang memuat kewajiban-kewajiban para pejabat. PAKTA INTEGRITAS ini merupakan janji setiap pejabat kepada Kemendag, sebagai abdi negara yang harus dipertanggungjawabkan, tegas Mendag. (apn)

EVALUASI PERKEMBANGAN HARGA KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT PADA 10 HARI SETELAH IDUL FITRI 1431 H

Menteri Perdagangan Mari Elka Pa-ngestu bersama Wakil Menteri

Perdagangan Mahendra Siregar didam-pingi para Eselon I, Selasa, (21/09/2010) di kantor Kemendag, dalam konferensi pers menyampaikan per kem bangan harga kebutuhan pokok masya rakat pada 10 hari setelah Idul Fitri 1431 H.

Mendag juga menyampaikan tentang kelanjutan permintaan Pemerintah Indo-nesia untuk pembentukan panel yang disampaikan dalam Sidang Badan Pe-nyelesaian Sengketa atau Dispute Settle-ment Body (DSB) World Trade Orga nization (WTO) pada 22 Juni 2010 lalu di Jenewa,

Menteri Perdagangan Mari Pangestu selanjutnya menyatakan bahwa tindakan Pe merintah RI membawa AS ke DSB WTO me rupakan masalah prinsip, karena telah terjadi diskriminasi dimana pengecualian ter hadap mentol yang juga adalah rokok ber aroma (flavoured) di dalam UU sementara kretek yang beraroma cengkeh dilarang. Oleh karena itu, demi kepentingan nasional, Indo ne sia membawa masalah ini ke DSB WTO. (rdk)

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201040

Agenda

Page 41: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

MENDAG LAPORKAN PERKEMBANGAN RUU PERDAGANGAN

Mendag Mari Elka Pangestu dan Wa-mendag Mahendra Siregar be ser-

ta jajaran Kementerian Perdagangan, Kamis (30/09) melaporkan perkembangan penyusunan RUU Perdagangan dihadapan Komisi VI DPR RI, di Jakarta. Mendag menyatakan bahwa RUU Perdagangan tersebut telah dibahas secara intensif baik di tingkat internal maupun antar Kementerian/LPNK, bahkan juga melibat-kan asosiasi pelaku usaha, KADIN, aka-de misi dan aparatur pemerintahan dae rah. Mendag menambahkan bah wa kini RUU Perdagangan tersebut te ngah dalam persiapan pembahasan di tingkat Menteri/Pimpinan LPNK. Apa bila proses pembahasan di tingkat ini telah dilalui, maka selanjutnya akan dite rus kan ke Kementerian Sekretariat Negara guna mendapatkan Surat Presiden untuk pene-rusan ke DPR RI.

SENAM PAGI BERSAMA DI KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu hari Jumat pagi (24/09) mengikuti senam

pagi bersama yang berlangsung di halamam parkir Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta. Senam pagi juga dikuti para pejabat eselon I dan II serta seluruh karyawan/ti Kementerian Perdagangan. Senam pagi kali ini berlangsung meriah, selain sebagai senam

pagi pertama setelah libur Iedul Fitri 2010 di kantor Kementerian Perdagangan juga sebagai ajang silaturahmi lebaran. Ada suasana menarik pada senam pagi kali ini yaitu dlakukannya undian door prize dan hadiah hiburan yang di sumbangkan oleh masing-masing unit eselon I. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Per-dagangan mengharapkan seluruh karyawan/ti dapat mengikuti senam pagi yang rutin dilaksanakan tiap Jumat sebagai bentuk ke-ber samaan keluarga besar Kementerian Perdagangan. Mendag juga berharap seluruh karyawan bekerja keras mengerjakan masing-masing Tupoksi dan menjaga kekompakan sebagai satu kesatuan yang namanya Kemen-terian Perdagangan. (apn)

WORLD EXPO 2010 SHANGHAI SUDAH DIKUNJUNGI 6 JUTA ORANG

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Senin (27/09) disaksikan Menteri Perdagangan

selaku Ketua Panitia Pelak sana Keikutsertaan Indonesia di World Expo 2010 di Shanghai, Men teri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sem-biring, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dan Menteri Kehutanan Zulkifl i Hasan, hari ini di kantor Kementerian Perekonomian mela ku kan pemotongan tumpeng syukuran atas keha diran pengunjung ke-6 juta pada Sabtu, (11/9) Paviliun Indonesia di World Expo 2010 Shanghai.

Menteri Perekonomian dalam sambu tan-nya mengatakan bahwa pencapaian Pavi liun Indonesia dari paviliun yang tidak diperhi tung-kan menjadi salah satu di antara yang terbaik di World Expo 2010 merupakan se buah prestasi. Kehadiran Paviliun Indonesia memberikan manfaat yang besar yang secara efektif telah digunakan untuk menyuarakan hal-hal positif tentang Indonesia, bagaimana perekonomian Indonesia terus meningkat dan bagaimana kita bekerja keras menjaga keutuhan bangsa terhadap pluralisme yang ada. Seyogyanya kita bercermin pada prestasi paviliun Indonesia di World Expo, bangga dan percara diri atas potensi yang dimiliki bangsa dan terus bekerja keras mengejar mimpi menjadi bangsa yang disegani oleh dunia internasional.

Sementara itu Menteri Perdagangan dalam jumpa pers kepada media me nga takan bahwa

paviliun Indonesia ber hasil mencatat beberapa hal yang bernilai positif terhadap tujuan keikut sertaan. Tingkat kunjungan ke Paviliun Indonesia begitu tinggi, hampir 12% dari total pengunjung World Expo 2010. Angka ini melebihi target awal 3 juta bahkan target baru yang ditetapkan Menko Bidang Perekonomian sebesar 5 juta orang 560 diantaranya adalah delegasi tingkat tinggi (VIP) baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN 3 (TIGA) MENTERI

Sekretaris Jenderal Kementerian Perda-ga ngan Ardiansyah Parman mewakili

Menteri Perdagangan bersama Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Deputi Bidang Pemasaran dan jaringan dan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Nedy Refaldi mewakili Menteri Negara Koperasi dan UKM, Senin (27/09/2010) di Cibubur, Jakarta Timur, menandatangani Nota Kesepahaman 3 (Tiga) Menteri, berisikan tentang Sinergi Program Pengembangan Eko nomi dan Penataan Lingkungan Perko-taan melalui Penguatan Sektor Usaha Mikro.

Dari segi perdagangan, Kementerian Perdagangan akan mengambil peran un-tuk melakukan fasilitasi sarana usaha pro-duktif, bimbingan teknis dan pelatihan ke wirausahaan kepada usaha mikro dan PKL setelah mendapatkan usulan dari Pemerintah Daerah. Salah satu pro-gram pemberdayaan dan pembinaan usaha mikro yang dimiliki Kementerian Perdagangan adalah kemitraan dengan usaha besar dan mikro atau PKL.

Dalam hal memfasilitasi bantuan sara na dan prasarana, Kementerian Per da gangan bermitra dengan PT. Sinar Sosro ikut serta dalam pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro dan PKL se kaligus penataan lingkungan perkotaan melalui perbaikan dan penataan sarana dan prasarana usaha PKL hingga menjadi lebih layak bagi 59 PKL di JT 70 Arundina. (rdk)

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 41

Agenda

Page 42: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Tidaklah berlebihan jika dikatakan citra batik Pekalongan Jawa Tengah

paling terkemuka didunia. Pencitraan itu bukan saja lahir didasari dari runutan hasil tradisi yang cukup lama berakar pada kultur budaya masyarakat di Pe-ka lo ngan. Tapi juga hasil dari proses aku mulasi semangat, kemampuan, dan pola pikir masyarakat Pekalongan didalam mengadobsi berbagai asimilasi dari dinamika budaya yang terjadi dan terintegrasi diwilayah pesisir pantura yang dinaunginya. Alhasilnya bisa dilihat dan bandingkan diantara berbagai ragam produk budaya dengan teknologi celup rintang yang dihasilkan, tidak satupun mampu tampil seindah dan sehalus dari batik Pekalongan.

Selain bercitra tinggi, batik Pekalongan juga punya keunggulan pada value pro-duk tifi tasnya. Uniknya keunggulan itu ham pir sepenuhnya dipondasikan oleh in dustri rumahan. Bayangkan dari jumlah pen duduk Pekalongan sebanyak 267 ribu jiwa, ada sekitar 2000 pengusaha batik dan puluhan ribu lebih para pengrajin serta pekerja rumahan yang terlibat. Kendati kebanyakan industri rumahan, namun dalam sesi perdagangannya batik Pekalongan mampu menembus pasar mancanegara ke- Amerika, Australian, Singapura, jepang, Korea Selatan, dan Timur Tengah dengan nilai ekspor batik yang terkalkulasi sebanyak 118. 275 kodi dengan nilai 1,2 juta $ (USA) lebih.

Kini batik telah mendenyutkan nafas kehidupan perekonomian masyarakat Pekalongan. Prestasinya bukan saja lebih mengidentikan ikon Pekalongan sebagai “Kota Batik”, yang konsep arahnya perlu lebih dipotensikan sebagai sentralnya pasar batik dunia. Tapi prestasi dan po-tensinya juga amat diandalkan dalam mengkerangkakan legitimasi citra Indo-nesia atas royalti kepemilikan batik yang sejak 2 Oktober setahun lalu PBB melalui United Nations Educational Scientific and Culture Organization (UNESCO), telah resmi mengukuhkan batik menjadi salah satu produk warisan budaya dunia milik Indonesia. Ayo kita berbatik untuk semarakan Hari Batik pada 2 Oktober 2010.

Menyambut Hari Batik

Pekalongan Kota Batik

TEKS DAN FOTO : AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 201042

Frame

Page 43: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

MAJALAH INFO PDN, SEPTEMBER 2010 43

Frame

Page 44: IPDN September 2010 A - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/8._SEPTEMBER_2010.pdf> Budidaya Jamur Tiram Beromzet Rp. 150 juta Perbulan ..... 37 AGENDA

Diterbitkan Oleh :DIREKTORAT JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERIwww.ditjenpdn.depdag.go.id

www.kemendag.go.id

KEMENTERIAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

DENGAN MENINGKATNYA ANGKA PENJUALAN PRODUK OTOMOTIF,

KHUSUSNYA ONDERDIL MOTOR DAPAT DIBARENGI DENGAN

KEPATUHAN TERHADAP ATURAN YANG ADA. SEPERTI MEMBELI PRODUK

YANG ORISINIL DAN BERLABEL SNI SESUAI DENGAN PERATURAN

PEMERINTAH (PP) NOMOR 102 TAHUN 2000.