sejarah berdirinya ipdn kampus kalimantan barat

23
Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) terbentuk melalui proses perjalanan sejarah yang panjang. Sejarah berdirinya IPDN sangat penting untuk di pahami dari awal berdirinya hingga sampai saat ini, karena semua peristiwa itu adalah momen penting yang tidak bisa dilupakan dan dipisahkan dengan situasi IPDN saat ini, dan uraian tulisan sejarah ini sebagai salah satu bentuk penghargaan atas jasa perjuangan dari para tokoh-tokoh pendiri IPDN. Tahun 1860 di Batavia berdiri “Gymnasium Willem III” (Saat ini bekas gedung Gymnasium Willem III masih berdiri di Lokasi Perpustakaan Nasional Salemba Jakarta). Berdasarkan undang-undang-undang pendidikan menengah tahun 1863, lembaga ini pada tahun 1867 diubah menjadi Hogere Burger School (HBS). Pada sekolah ini ditambahkan jurusan B yang mempersiapkan para pemuda untuk menempuh ujian amtenar tinggi. Jurusan ini berdiri sampai tahun 1913 (Warmenhoven 2001: 21).

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) terbentuk melalui

proses perjalanan sejarah yang panjang. Sejarah berdirinya IPDN sangat

penting untuk di pahami dari awal berdirinya hingga sampai saat ini,

karena semua peristiwa itu adalah momen penting yang tidak bisa

dilupakan dan dipisahkan dengan situasi IPDN saat ini, dan uraian tulisan

sejarah ini sebagai salah satu bentuk penghargaan atas jasa perjuangan

dari para tokoh-tokoh pendiri IPDN.

Tahun 1860 di Batavia berdiri “Gymnasium Willem III” (Saat ini

bekas gedung Gymnasium Willem III masih berdiri di Lokasi Perpustakaan

Nasional Salemba Jakarta). Berdasarkan undang-undang-undang

pendidikan menengah tahun 1863, lembaga ini pada tahun 1867 diubah

menjadi Hogere Burger School (HBS). Pada sekolah ini ditambahkan

jurusan B yang mempersiapkan para pemuda untuk menempuh ujian

amtenar tinggi. Jurusan ini berdiri sampai tahun 1913 (Warmenhoven

2001: 21).

Page 2: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Gedung Gymnasium Willem III

(Sumber: https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/802690)

Selanjutnya pada tahun 1920 dibentuk sekolah pendidikan Pamong

Praja yang bernama Opleiding School Voor Inlandshe Ambtenaren

(OSVIA) dan Middlebare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren

(MOSVIA). Para lulusannya sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan untuk

memperkuat penyelenggaraan pemerintahan Hindia Belanda. Dimasa

kedudukan pemerintah Hindia Belanda, penyelenggaraannya dibedakan

atas pemerintahan yang langsung dipimpin oleh kaum atau golongan

pribumi yaitu Binnenlands Bestuur Corps (BBC) dan pemerintahan yang

tidak langsung dipimpin oleh kaum atau golongan dari keturunan Inlands

Bestuur Corps (IBC).

Gedung OSVIA Magelang Gedung OSVIA Serang

(Sumber: https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/823339,

https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/892561)

Page 3: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Pada masa awal kemerdekaan RI, sejalan dengan penataan sistem

pemerintahan yang diamanatkan oleh Undang Undang Dasar 1945,

kebutuhan akan tenaga kader pamong praja untuk melaksanakan tugas-

tugas pemerintahan baik pada pemerintah pusat maupun daerah semakin

meningkat sejalan dengan tuntutan perkembangan penyelenggaraan

pemerintahannya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kekurangan tenaga

kader pamong praja, maka pada tahun 1948 dibentuklah lembaga

pendidikan dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri yaitu Sekolah

Menengah Tinggi (SMT) Pangreh Praja yang kemudian berganti nama

menjadi Sekolah Menengah Pegawai Pemerintahan Administrasi Atas

(SMPPAA) di Jakarta dan Makassar.

Pada Tahun 1952, Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan

Kursus Dinas Bagian C (KDC) di Kota Malang, dengan tujuan untuk

meningkatkan keterampilan pegawai golongan DD yang siap pakai dalam

melaksanakan tugasnya.Sejalan dengan perkembangan penyelenggaraan

pemerintahan yang semakin kompleks, luas dan dinamis, maka

pendidikan aparatur di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan

tingkatan kursus dinilai sudah tidak memadai. Berangkat dari kenyataan

tersebut, mendorong pemerintah mendirikan Akademi Pemerintahan

Dalam Negeri (APDN) pada tanggal 17 Maret 1956 di Malang, Jawa

Timur. APDN di Malang bersifat APDN Nasional berdasarkan SK

Mendagri No. Pend.1/20/56 tanggal 24 September 1956 yang diresmikan

oleh Presiden Soekarno di Malang, dengan Direktur pertama Dr. Raspio

Woerjodiningrat. Mahasiswa APDN Nasional Pertama ini adalah lulusan

KDC yang direkrut secara selektif dengan tetap mempertimbangkan

keterwakilan asal provinsi selaku kader pemerintahan pamong praja yang

lulusannya dengan gelar Sarjana Muda (BA).

Page 4: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Gedung APDN Jl. Kawi Malang Jawa Timur

(Sumber: Street View Google Maps)

Hadirnya IPDN Kampus Kalimantan Barat dapat ditelusuri dalam

sejarah pendidikan daerah Kalimantan Barat. Dalam rangka mendidik

kader pamong praja diselenggarakan kursus dinas pegawai pemerintah

golongan menengah yang disebut Kursus Dinas Bagian C (KDC)

berdasarkan SK Mendagri No. Pend. 2/12/16-95 tanggal 24 Oktober 1961,

oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Ahok 1981: 84).

Sekolah atau kursus ini menerima siswa dari SMP yang sudah menjadi

pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Daerah. KDC diselenggarakan

selama 1½ (satu setengah) tahun dengan jumlah kuota peserta kursus di

Pontianak, Kalbar sebanyak 40 orang (Sumarto 1962: 308-309).

Pada tahap pertama KDC diikuti oleh 28 orang melalui seleksi

tersendiri. Adapun tempat belajar menggunakan bangunan di daerah Kota

Baru Pontianak (sekarang digunakan sebagai kantor Dinas Koperasi dan

UKM Pemerintah Provinsi Kalbar). Pimpinan KDC yaitu Drs. M.S.

Sihombing, sedangkan pengajarnya sebagian besar adalah pejabat

Pemerintah Provinsi Kalbar, antara lain Drs. Supardal, Drs. Sunirman, Drs.

Suwaji, Drs. Muhardi Atmo Sentono, Hasan Saleh, SH, Mayor M. Isa, Drs.

Abassuni Abubakar, serta dari luar Pemprov Kalbar yaitu Pater Sekundus.

Setelah selesai menempuh pendidikan, lulusan KDC diangkat

sebagai aparatur pemerintah dengan pangkat II/D (Pembimbing Tata

Page 5: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Praja), selanjutnya ditugaskan sebagai Mantri Polisi Muda (MPM) dan

Camat (Wawancara Husein M. Syawik tanggal 12/09/2020).

Sebagai kelanjutannya Pemerintah Daerah Kalimantan Barat tahun

1965 mendirikan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di

Pontianak berdasarkan Surat Keputusan Gubernur / KDH Kalimantan

Barat tanggal 7 September 1965 No. 991/X/1965-C yang disahkan oleh

Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusannya No. 61/1965 tanggal

14 September 1965. APDN Pontianak menerima siswa lulusan SMA baik

yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja dalam lingkungan

Pemerintah Daerah Kalimantan Barat. Pada tahap permulaan

mengutamakan pegawai lulusan SMA dan KDC yang pegawai Pemerintah

Daerah kemudian baru menerima siswa lulusan SMA biasa, bahkan pada

mulanya lulusan dari Sekolah Guru Atas (SGA) pun diterima juga. Dalam

rangka pelantikan Wakil Gubernur / KDH Kalimantan Barat Soemadi Bc.

H.K., Menteri Dalam Negeri Mayor Jenderal APRI Dr. Soemarno

Sosroatmodjo meresmikan pula berdirinya APDN Pontianak pada tanggal

19 September 1965 (Ahok 1981: 30 & 85).

Sebelum diresmikan menteri dalam negeri, telah diadakan upacara

peresmian pada tanggal 9 September 1965. Inspektur upacara peresmian

APDN Pontianak saat itu Bapak Raden Kusno dan komandan upacaranya

Bapak Drs. H. AM. Djapari. Jumlah mahasiswa 27 orang lulusan KDC

angkatan I, dengan pangkat DDII yang menjabat Mantri Kabupaten.

Lulusan KDC tersebut langsung diterima sebagai mahasiswa tingkat II.

Perkuliahan sempat terhenti sementara karena gejolak politik masa

peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru, namun dilanjutkan kembali efektif

sejak 1 Januari 1966 (Hakim 2012: 3).

Sarana dan prasarana untuk proses belajar mengajar

menggunakan fasilitas bangunan milik pemerintah yang berlokasi di Jl.

Sutan Syahrir Pontianak (Saat ini digunakan sebagai kantor Inspektorat

dan Dinas Koperasi & UKM Provinsi Kalbar). Kemudian pada tahun 1970

kegiatan APDN Pontianak pindah menempati gedung di Jl. Johan Idrus

Pontianak (Wawancara Husein M. Syawik tanggal 12/09/2020).

Page 6: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Gedung APDN di Jalan Johan Idrus Pontianak

(Sumber: https://pontianak.tribunnews.com/2017/11/23/jauh-

berbeda-dengan-sekarang-inilah-foto-sejumlah-bangunan-kota-pontianak-

zaman-dahulu?page=all & Hakim 2012)

Direktur APDN Pontianak pertama Raden Kusno dan wakilnya

ditunjuk Alfonsus Yacobus Tanting Ngo (Tanasaldy 2012: 162). Berikut

nama-mama Direktur dan Wakil Direktur (Wadir) APDN Pont ianak:

1. Raden Kusno (1965 – 1968),

Wadir: A.Y. Tanting Ngo dan

Drs. Tammar Abdulsalam

2. Drs. Jimmi M. Ibrahim (1968

– 1973), Wadir: Drs. Nur Ismail

dan Drs. Batara Batubara

3. Drs. Supardal (1973 – 1975),

Wadir: Drs. Nur Ismail dan Drs.

Batara Batubara

4. Hasan Salaeh, S.H., Pejabat

(Pj.) Direktur pada tahun 1975

5. Drs. Sumarno (1975 – 1981),

Page 7: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Wadir: Drs. H. Abang Mohammad Japari dan Drs. U.N. Nasiruddin

6. Drs. Tabrani Hadi (1981 – 1989)

7. Drs. Usman Sood (1989 – 1992)

(Sumber: Wawancara Drs. Tabrani Hadi, 08/09/2020, Husein M. Syawik

12/09/2020, Hakim 2012: 4)

Pada perkembangan selanjutnya, lulusan APDN dinilai masih perlu

ditingkatkan dalam rangka upaya lebih menjamin terbentuknya kader-

kader pemerintahan yang ”qualified leadership and manager

administrative”, terutama dalam menyelenggarakan tugas-tugas urusan

pemerintahan umum. Kebutuhan ini mendorong pemerintah untuk

menyelenggarakan pendidikan aparatur di lingkungan Departemen Dalam

Negeri setingkat Sarjana, maka dibentuklah Institut Ilmu Pemerintahan

(IIP) yang berkedudukan di Kota Malang Jawa Timur berdasarkan

Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 8 Tahun 1967, selanjutnya dikukuhkan dengan

Keputusan Presiden Nomor 119 Tahun 1967. Peresmian berdirinya IIP di

Malang ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soekarno pada tanggal

25 Mei 1967.

Pada tahun 1972 Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) yang

berkedudukan di Malang Jawa Timur dipindahkan ke Jakarta melalui

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun 1972. Pada tanggal 9

Maret 1972, kampus IIP yang terletak di Jakarta di resmikan oleh Presiden

Soeharto yang dinyatakan : ”Dengan peresmian kampus Institut Ilmu

Pemerintahan, mudah-mudahan akan merupakan kawah

candradimukanya Kementerian Dalam Negeri untuk menggembleng

kader-kader pemerintahan yang tangguh bagi Negara Kesatuan Republik

Indonesia ”.

Seiring dengan pembentukan IIP yang merupakan peningkatan dari

APDN Nasional di Malang, maka untuk penyelenggaraan pendidikan

kader pada tingkat akademi, Kementerian Dalam Negeri secara bertahap

sampai dengan dekade tahun 1970-an membentuk APDN di 20 Provinsi

Page 8: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

selain yang berkedudukan di Malang, juga di Banda Aceh, Medan,

Bukittinggi, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Bandung,

Semarang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda, Mataram,

Kupang, Makassar, Manado, Ambon dan Jayapura.

Pada tahun 1988, dengan pertimbangan untuk menjamin

terbentuknya wawasan nasional dan pengendalian kualitas pendidikan,

Menteri Dalam Negeri Rudini menerbitkan Surat Keputusan Menteri

Dalam Negeri No. 38 Tahun 1988 Tentang Pembentukan Akademi

Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Nasional. Proses perkuliahan

sementara dititipkan di APDN Malang dan APDN Semarang, sambil

menunggu selesainya pembangunan gedung baru di Jatinangor,

Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Integrasi di gedung baru

dilaksanakan pada bulan Agustus 1990.

Mahasiswa APDN Nasional angkatan Pertama

yang dititipkan di APDN Malang & APDN Semarang

(Sumber: https://www.facebook.com/maryunani.yunani)

Pembangunan Gedung APDN Nasional

Di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat

Page 9: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

APDN Nasional kedua dengan program D-III berkedudukan di

Jatinangor, Sumedang Jawa Barat yang peresmiannya dilakukan oleh

Menteri Dalam Negeri tanggal 18 Agustus 1990.

Upacara Penyatuan APDN Nasional

di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat

APDN Nasional ditingkatkan statusnya berdasarkan Keputusan

Presiden No. 42 Tahun 1992 tentang Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam

Negeri, maka status APDN menjadi STPDN dengan program studi D-III

yang diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 18 Agustus 1992.

Presiden Soeharto meresmikan Kampus STPDN Jatinangor Sumedang

Page 10: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Kampus IPDN Jatinangor Sumedang Jawa Barat

Gedung Kampus IPDN Jatinangor memiliki nilai filosofi Among Praja

Dharma Nagari, bermakna pamong yang mengasuh dan mengemong

peserta didik menurut sistem among: Ing Ngarso Sung Tulaodho, Ing

Madyo Mangun Karso, Tutwuri Handayani, untuk melaksanakan

kewajiban dan pengabdian kepada Bangsa dan Negara. Konsep dasar

yang diterapkan pada perancangan luar Kampus IPDN Jatinagor ini

adalah ruang yang formal, intelektual dan ramah dengan tujuan

menciptakan tata ruang yang mendukung tujuan dari IPDN sebagai wadah

untuk mengasuh peserta didik dengan memiliki jiwa yang pintar, ramah,

disiplin dan berintelektual (Sudarma 2011: 50).

Page 11: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Sistem area pada tapak Kampus IPDN Jatinangor

(Sumber: Sudarma 2011: 51)

Berikut nama-nama Ketua/Rektor STPDN dari awal peresmian

sampai dibentuknya IPDN Kampus Daerah:

Page 12: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat
Page 13: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat
Page 14: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Sejak tahun 1995, bertititk tolak dari keinginan dan kebutuhan

untuk lebih mendorong perkembangan karier sejalan dengan peningkatan

eselonering jabatan dalam sistem kepegawaian Republik Indonesia, maka

program studi ditingkatkan menjadi program D-IV. Keberadaan STPDN

dengan pendidikan profesi (program D-IV) dan IIP yang

menyelenggarakan pendidikan akademik program sarjana (strata I),

menjadikan Departemen Dalam Negeri memiliki dua (2) Pendidikan Tinggi

Kedinasan dengan lulusan yang sama dengan golongan III/a.

Kebijakan Nasional mengenai pendidikan tinggi sejak tahun 1999

antara lain yang mengatur bahwa suatu Departemen tidak boleh memiliki

dua atau lebih perguruan tinggi dalam menyelenggarakan keilmuan yang

sama, maka mendorong Departemen Dalam Negeri untuk

mengintegrasikan STPDN ke dalam IIP. Usaha pengintegrasian STPDN

kedalam IIP secara intensif dan terprogram sejak tahun 2003 sejalan

dengan dikeluarkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Pengintegrasian terwujud dengan ditetapkannya

Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 tentang Penggabungan

STPDN ke dalam IIP dan sekaligus mengubah nama IIP menjadi Institut

Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Tujuan penggabungan STPDN ke

dalam IIP tersebut, selain untuk memenuhi kebijakan pendidikan nasional

juga untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pendidikan kader

pamong praja di lingkungan Departemen Dalam Negeri. Kemudian Kepres

Page 15: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

No. 87 Tahun 2004 ditindak lanjuti dengan Keputusan Mendagri No.

892.22-421 tahun 2005 tentang Pelaksanaan Penggabungan dan

Operasional Institut Pemerintahan Dalam Negeri, disertai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2005 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja IPDN dan Peraturan Menteri Dalam Negeri 43 Tahun 2005

Tentang Statuta IPDN serta peraturan pelaksanaan lainnya.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 tentang

Penggabungan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri ke dalam

Institut Ilmu Pemerintahan dan dirubah namanya menjadi IPDN, Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2009 tentang Statuta Institut

Pemerintahan Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pemerintahan

Dalam Negeri. Bahwa IPDN merupakan salah satu komponen di

lingkungan Kementerian Dalam Negeri yang melaksanakan tugas

menyelenggarakan pendidikan tinggi kepamongprajaan. Sejalan dengan

tugas dan fungsi melaksanakan pendidikan tinggi kepamongprajaan serta

dengan mempertimbangkan tantangan, peluang dan pilihan-pilihan

strategik yang akan dihadapi dalam lima tahun kedepan, Renstra IPDN

2010-2014 disusun dengan memperhatikan pencapaian program dan

kegiatan yang dilakukan agenda pembangunan pada lima tahun terakhir

(2005¬2009), serta kondisi internal dan dinamika ekternal lingkup IPDN.

Presiden Republik Indonesia pada tanggal 9 April 2007

mengeluarkan kebijakan dengan menetapkan 6 (enam) langkah

pembenahan yang segera dilakukan untuk membangun budaya

organisasi yang baru bagi IPDN. Kebijakan Presiden memperoleh

dukungan dari DPR-RI.Untuk melaksanakan kebijakan pembenahan,

Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan serangkaian kebijakan yaitu: 1.

Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang

Pembenahan IPDN; 2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 890.05-

506 Tahun 2007 tentang Pembentukan Tim Implementasi Pendidikan

Kader Pemerintahan;

Page 16: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Pada tahap selanjutnya, ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 1

Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 87

Tahun 2004 tentang Penggabungan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam

Negeri Ke Dalam Institut Ilmu Pemerintahan menjadi IPDN

mengamanatkan penataan sistem pendidikan tinggi kepamongprajaan

meliputi jenis pendidikan, pola pendidikan, kurikulum, organisasi

penyelenggara pendidikan, tenaga kependidikan dan peserta didik serta

pembiayaan.

IPDN Kampus Cilandak Jakarta

Pada saat ini IPDN telah ada 3 (tiga) fakultas yaitu (1) Fakultas

Politik Pemerintahan, (2) Fakultas Manajemen Pemerintahan, dan (3)

Fakultas Hukum Tata Pemerintahan. Program Pendidikan yaitu : (1)

Program Diploma IV, (2) Program Pasca Sarjana Magister dan Doktor, (3)

Program Profesi Kepamongprajaan. Program Pendidikan tinggi

kepamongprajaan selain diselenggarakan di Kampus IPDN Pusat

Jatinangor, serta Kampus IPDN Pusat di Cilandak Jakarta, juga

diselenggarakan di Kampus IPDN Daerah yang menyelenggarakan

program studi tertentu sebagai satu kesatuan yang tidak

terpisahkan.Kampus IPDN daerah diselenggarakan di beberapa tempat

yaitu :

Page 17: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

IPDN Kampus Sumatera Barat

IPDN Kampus Nusa Tenggara Barat

IPDN Kampus Sulawesi Selatan

Page 18: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

IPDN Kampus Sulawesi Utara

IPDN Kampus Papua

IPDN Kampus Kalimantan Barat merupakan Kampus yang didirikan

sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 425.12-22 Tahun

2009 tentang Lokasi Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Daerah, dan

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 420/397/IPDN/2011 tentang

IPDN Kampus Kalimantan Barat diresmikan pada tanggal 17 Maret 2011.

IPDN Kampus Kalimantan Barat pada awalnya berada di Jalan Trans

Kalimantan Km 11,5 Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu

Raya, dan sejak tahun 2011 sudah mulai melaksanakan penyelenggaraan

Page 19: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

pendidikan dengan menggunakan fasilitas bangunan Unit Pelayanan

Rehabilitasi Sosial (UPRS) Dinas Sosial yang merupakan aset pemerintah

daerah Provinsi Kalimantan Barat, sambil menunggu proses

pembangunan gedung IPDN Kampus Kalimantan Barat yang baru yang

berlokasi di Kabupaten Mempawah.

IPDN Kampus Kalimantan Barat menyelenggaraan pendidikan

dengan system Pengajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan serta memiliki

Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik dan

Program Studi Administrasi Pemerintahan Daerah Fakultas Manajemen

Pemerintahan. Peserta didik pertama di isi oleh satuan Praja Angkatan

XXI sebanyak 100 orang.

Sketsa IPDN Kampus Kalimantan Barat

IPDN Kampus Kalimantan Barat

Page 20: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Penyambutan Tamu oleh Praja Angkatan XXI

di IPDN Kampus Kalbar

Selama berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat, telah dipimpin

oleh beberapa Direktur antara lain :

1. Drs. Hasbullah Hasan, M.Si.

(Tahun 2010 - 2013)

2. Dr. H. Maskana Sumitra, S.H., M.Si.

(Tahun 2013 - 2014)

Page 21: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

3. Drs. H. Untung Subagyo, MPA.

(Tahun 2014 - 2015)

4. Dr. H. Dahyar Daraba, M.Si.

(Tahun 2015)

5. Prof. Dr. H. Murtir Jeddawi, SH.,

S.Sos., M.Si

(Tahun 2015 - 2018)

Page 22: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

6. Drs. Zulkarnaen Ilyas, B.A, MM

(Tahun 2018 - Sekarang)

Direktur IPDN Kampus Kalimantan Barat dalam menjalankan

aktivitasnya dibantu oleh tiga orang wakil direktur yaitu 1. bidang

akademik, 2. administrasi dan 3. keprajaan. Berikut beberapa nama yang

pernah menjabat sebagai wakil direktur di IPDN Kampus Kalbar:

Wakil Direktur I

1. Dr. Aloysius Mering, M.Pd.

2. Drs.H. Akbar Ali, M.Si.

Wakil Direktur II

1. Dr. Drs. Maskana Sumitra, SH, M.Si.

2. Ir. Nawawi, M.Si.

3. Dr. Maisondra, SH., Dipl. Ed.

4. Dr. Herson Sihombing, M.Si.

Wakil Direktur III

1. Guruh Paryono, S.IP., M.Si.

2. Drs.H. Akbar Ali, M.Si.

3. Irfan Setiawan, S.IP., M.Si.

4. Stanley Ferdinand Pangarepan, AP, M.Si.

Page 23: Sejarah Berdirinya IPDN Kampus Kalimantan Barat

Aktivitas Direktur dan Wakil Direktur juga didukung oleh tiga kepala

bagian yaitu Akademik, Tata Usaha dan Keprajaan. Berikut beberapa

nama yang pernah menjabat kepala bagian:

Kepala Bagian Akademik

1. Alias Imennuah, SE., MM.

2. Santiaji P. Rangi, S.IP., M.Si.

3. Widodo Wuryanto, S.IP., M.Si.

4. Dedy Suhendi, S.Sos., M.Si.

5. Zamhir Islami, S.STP.

Kepala Bagian Tata Usaha

1. Agus Toyib, S.Sos. M.Si.

2. Mavis Gunawan Rukmana, S.IP., M.Si.

3. Widodo Wuryanto, S.IP., M.Si.

4. Wawan Suwanda, S.Sos., MM.

Kepala Bagian Keprajaan

1. Maris Gunawan Rukmana, S.IP., M.Si.

2. Andi Gusti, S.Sos., M.Si.

3. Dedy Suhendy, S.Sos., M.Si.

4. Widodo Wuryanto, S.IP., M.Si.

5. Nikolaus Prapaska, S.STP.