iodometri

Upload: sartikade

Post on 06-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

io

TRANSCRIPT

Slide 1

IODOMETRIDisusun oleh:

Hesty Novadiyanti 12330008Fenisa Cindy Wulandari12330029Siti Nurul Mulhimah12330031Hilda Sartika Dewi12330032Mulia Ratna Fadjriati12330040Putri Puspita Sari12330047

Dosen : Dra. Herdini M.si, Apt,

Definisi IodometriIodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II, dimana zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Iodine yang terbentuk akan ditentukan dengan menggunakan larutan baku tiosulfat.Titrasi IodometriTitrasi iodometri dapat digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang lebih besar daripada sistem iodium-iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator.

Dalam iodometri digunakan larutan tiosulfat untukmentitrasi iodium yang dibebaskan.

Titrasi Iodometri LanjutanReaksi yang terjadi pada titrasi iodometri untuk penentuan iodat adalah sebagaiberikut: IO3-+5I-+6H+->3I2+H2OI2 +2 S2O32--> 2I-+ S4O62-Titrasi Iodometri LanjutanPada titrasi iodometri, analit yang dipakai adalah oksidator yang dapat bereaksi dengan I- (iodide) untuk menghasilkan I2. I2 yang terbentuk secara kuantitatif dapat dititrasi dengan larutan tiosulfat.Iodida adalah reduktor lemah dan dengan mudah akan teroksidasi jika direaksikandengan oksidator kuat.Titrasi Iodometri Lanjutan Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna biru menjadi larutan bening dari warna biru sampai warna biru hilang. Jadi penambahan amilum yang dilakukan saat mendekati titik akhir titrasi. Dalam suatu titrasi, bila larutan titran dibuat dari zat yang kemurniannya tidak pasti,perlu dilakukan pembakuan, dapat menggunakan larutan primer ataupun larutan sekunder

Pembakuan dibedakan menjadai 2 :1. Larutan baku primer : larutan yang konsentrasinya dapat diketahui dengan cara penimbangan zat secara seksama yang digunakan untuk standarisasi suatu larutan karena zatnya relatif stabil.

2. Larutan baku sekunder : larutan yang konsentrasinya dapat diketahui dengan cara dibakukan oleh larutan baku primer, karena sifatnya yang labil, mudah terurai, dan higroskopis.Metode iodometriOksidator + KI I2 + 2eI2 + Na2S2O3 NaI + Na2S4O6sampel yang bersifat Oksidator akan direduksi oleh KI (kalium iodida) secara berlebih dan akan menghasilkan I2 (Iodium) yang selanjutnya akan di ttrasi oleh Na2S2O3 ( natrium thiosulfat).Banyakknya volume Na2S2O3 ( natrium thiosulfat) yang digunakan sebagai titran itu setara dengan I2 (iodium) yang dihasilkan dan setara dengan kadar sampel.Syarat-syarat larutan baku primerMudah diperoleh dalam bentuk murniMudahdikeringkanStabilMemiliki massa molar yang besarReaksi dengan zat yang dibakukan harus stoikiometri sehingga dicapai dasarperhitungan

Sumber sumber kesalahan pada Titrasi IodometriPenguapan I2Oksidasi udaraAbsopsi I2 oleh endapan

Proses Iodometrik langsungPada Iodometri langsung sering menggunakan zat pereduksi yang cukup kuat seperti tiosulfat, Arsen (III), Stibium (III), Antimon (II), Sulfida, sulfite, Timah (II), Ferasianida. Kekuatan reduksi yang dimiliki oleh beberapadari substansi ini tergantung pada konsentrasi ion hidrogen, dan reaksi dengan iodine.

Dalam proses iodometri langsung ini reaksi antara iodium dan thiosulfat dapat berlangsung sempurna.

Menurut cara ini suatu zat reduksi dititrasi secara langsung oleh iodium, misal pada titrasi Na2S2O3 oleh I2.

2Na2S2O3 + I2 2NaI + Na2S4O6

Proses Tak Langsung atau IodometrikDalam ion iodida sebagai pereduksi diubah menjadi iodium-iodium yang terbentuk dititrasi, dengan larutan standar Na2S2O3.Jadi cara iodometri digunakan untuk menentukan zat pengoksidasi. misal pada penentuan suatu zat oksidator ini (H2O2). Pada oksidator ini ditambahkan larutan KI dan asam hingga akan terbentuk iodium yang kemudian dititrasi dengan larutan. Na2S2O3. H2O2 + 2HCl I2 + 2KCl + 2H2O.

Banyak agen pengoksidasi yang kuat dapat dianalisa dengan menambahkan kalium iodida berlebih dan menitrasi iodin yang dibebaskan. Karena banyak agen pengoksidasi membutuhkan suatu larutan asam untuk bereaksi dengan iodin, natrium tiosulfat biasanya dipergunakan sebagai titrannya, dalam keadaan pH 3-4. Titrasi dengan arsenik (III) (di atas) membutuhkan sebuah larutan yang sedikit alkalin.KesimpulanIodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II. Zatzat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodium.