invent arisasi sektor potensial u t anah …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file prosiding/p2tbdu...

13
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuklir V P27BDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000 INVENT ARISASI SEKTOR POTENSIAL U TANAH MERAH (LANJUTAN) KALIMANTAN BARAT, TAHAPAN PROSPEKSI SISTEMATIK. Lilik Subiantoro, Sudarmadi, Priyo Sularto, P. Widito, Anang Marzuki, Paimin. Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir-BATAN ABSTRAK INVENTARISASI SEKTOR POTENSIAL U TANAH MERAH (LANJUTAN) KALIMANTAN BARAT, TAHAPAN PROSPEKSI SISTEMATIK. Penelitian didasarkan pada kajian terdahulu oleh CEA- BATAN (1977) dan PPBGN-BATAN (1992 -1994/1996), yang mendapatkan anomali pada beberapa singkapan (> 15.000 cis) dan pada soil (> 200 cls).Oalam rangka memperoleh informasi potensi prospektif U, mencakup tentang karakteristik, geometri dan penyebaran zona mineralisasi U, telah dilakukan prospeksi sistematik dengan cara pemetaan topografi, radiometri dan identifikasi aspek-aspek geologi uranium. Oi Tanah Merah dapat dikenali adanya zona mineralisasi dengan luas keseluruhan 5468,4 m2 .Batuan kuarsitik yang tersingkap pad a zona tersebut dicirikan oleh adanya distribusi ural yang tersusun oleh mineral uraninit, branerit, autunit, gumit dan gutit. Secara dominan mineral tersebut berasosiasi dengan mineral monazit, turmalin, molibdenit, pirhotit, pirit, ilmenit, rutil, sphalerit, kalkopirit dan hematit. Percontohan "chip" pada batuan kuarsit menunjukkan kadar U terendah 8,45 gr/ton, tertinggi 15.259,73 gr/ton dan rata-rata 1.545,05 gr/ton, dan dengan cara percontohan parit dapat diketahui bahwa pad a zona mineralisasi mempunyai kadar rata-rata 319,9 sampai 489,5 gr/ton. Hasil korelasi linier matrik terhadap kelompok unsur dari setiap contoh batuan menunjukkan hubungan relatif baik antara unsur U dengan unsur-unsur Cu (r = 0,75), Pb (r = 0,74), Zn (r = 0,65), Co (r = 0,60) dan Ni (r = 0,50). Oistribusi lateral dan vertikal mineralisasi pada zona pemineralan terdapat secara setempat. Secara struktural kehadirannya menempati perpotongan fraktur barat baratlaut -timur tenggara (miring kuat), utara timur laut -selatan baratdaya dan barat barat laut -timur tenggara (miring lemah). Kedapatan mineralisasi U di sektor penelitian termasuk sub tipe "granit related", klas "perigranitik", sub klas "polymetalic vein type deposits metamorphic rocks", dengan potensi kandungan 524,85 ton U. ABSTRACT INVENTORY OF URANIUM POTENTIAL SECTOR AT TANAH MERAH (CONTINUA TION), WEST KALIMANTAN, SYSTEMATIC PROSPECTION STAGE. The investigation based on the previous study by CEA-BATAN (1977) and PPBGN-BATAN (1992- 199411996), which was found radiometric anomalies on several outcrops (> 15.000 cis) and soil (> 200 cis). In again to find information of distribution, geometry and characteristicaly of mineralization zones, the systematic prospection was done by radiometric and topographic mapping and uranium geology aspect identification. Zones of mineralization were identified in Tanah Merah had total area5468,4 m2. The outcrops of quarzitic rocks in this zone are characterized by vein distribution wich contain uraninite, branerite, autunite, gumite and gutite. The dominantly associated of their minerals are monazite, tourmalin, molibdenite, pirhotite, pyrite, ilmenite, sphalerite, chalcopyrite and hematite. By chips sampling in quarsite rock to appear of a lowest value is 8,45 ppm, highest 15.259,73 ppm and average value is 319,9 to 489,5 ppm. Elements group co"elation matriks from each rocks sample shows that the uranium had relatively good co"elation with Cu, Pb, Zn, Co and Ni. The mineralized zone are consist of localized mineralization in lateral and verticaly distribution. Structuraly the mineralization exist in intersection WNW -ESE, NNE -SSW and WNW -ESE (sub horizontal) fracture. The mineralization are indentified as vein type, granite related sub type, perigranitic class and polymetalic veins type, type deposits in metamorphic rocks sub class PENDAHULUAN Penelitian tersebut direncanakan atas dasar hasil penelitian yang telah dilakukan oleh BAT AN CEA, 197711) dan PPBGN-BATAN, 1992, 1993, 1994, 1996 [2.3.4.5). Latar Belakang Penelitian di sektor Tanah Merah (Ianjutan) dilakukan dalam rangka pelak- sanaan inventarisasi daerah potensial U, yang terprogram dalam Usulan Penelitian dan Pengembangan 1997/1998; PFJBGN/EKS/P/OO5/97. Oi sektor Tanah Merah ini telah diketahui adanya zona favorabel U yang berindikasikan keberadaan anomali radiometri (> 200 cIs SPP 2 NF) dan anomali gas radon (> 36.4 cIs EPP-10 dan > 400 c/m 109

Upload: hoangdiep

Post on 01-May-2018

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ISSN 1410-1998Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuklir V

P27BDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

INVENT ARISASI SEKTOR POTENSIAL U T ANAH MERAH

(LANJUTAN) KALIMANTAN BARAT, TAHAPAN PROSPEKSI SISTEMATIK.Lilik Subiantoro, Sudarmadi, Priyo Sularto, P. Widito, Anang Marzuki, Paimin.

Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir-BATAN

ABSTRAK

INVENTARISASI SEKTOR POTENSIAL U TANAH MERAH (LANJUTAN) KALIMANTAN BARAT,TAHAPAN PROSPEKSI SISTEMATIK. Penelitian didasarkan pada kajian terdahulu oleh CEA-BATAN (1977) dan PPBGN-BATAN (1992 -1994/1996), yang mendapatkan anomali pada

beberapa singkapan (> 15.000 cis) dan pada soil (> 200 cls).Oalam rangka memperoleh informasipotensi prospektif U, mencakup tentang karakteristik, geometri dan penyebaran zona mineralisasiU, telah dilakukan prospeksi sistematik dengan cara pemetaan topografi, radiometri danidentifikasi aspek-aspek geologi uranium. Oi Tanah Merah dapat dikenali adanya zonamineralisasi dengan luas keseluruhan 5468,4 m2 .Batuan kuarsitik yang tersingkap pad a zonatersebut dicirikan oleh adanya distribusi ural yang tersusun oleh mineral uraninit, branerit, autunit,gumit dan gutit. Secara dominan mineral tersebut berasosiasi dengan mineral monazit, turmalin,

molibdenit, pirhotit, pirit, ilmenit, rutil, sphalerit, kalkopirit dan hematit. Percontohan "chip" padabatuan kuarsit menunjukkan kadar U terendah 8,45 gr/ton, tertinggi 15.259,73 gr/ton dan rata-rata1.545,05 gr/ton, dan dengan cara percontohan parit dapat diketahui bahwa pad a zonamineralisasi mempunyai kadar rata-rata 319,9 sampai 489,5 gr/ton. Hasil korelasi linier matrikterhadap kelompok unsur dari setiap contoh batuan menunjukkan hubungan relatif baik antaraunsur U dengan unsur-unsur Cu (r = 0,75), Pb (r = 0,74), Zn (r = 0,65), Co (r = 0,60) dan Ni (r =

0,50). Oistribusi lateral dan vertikal mineralisasi pada zona pemineralan terdapat secarasetempat. Secara struktural kehadirannya menempati perpotongan fraktur barat baratlaut -timurtenggara (miring kuat), utara timur laut -selatan baratdaya dan barat barat laut -timur tenggara(miring lemah). Kedapatan mineralisasi U di sektor penelitian termasuk sub tipe "granit related",klas "perigranitik", sub klas "polymetalic vein type deposits metamorphic rocks", dengan potensikandungan 524,85 ton U.

ABSTRACT

INVENTORY OF URANIUM POTENTIAL SECTOR AT TANAH MERAH(CONTINUA TION), WEST KALIMANTAN, SYSTEMATIC PROSPECTION STAGE. Theinvestigation based on the previous study by CEA-BATAN (1977) and PPBGN-BATAN (1992-199411996), which was found radiometric anomalies on several outcrops (> 15.000 cis) and soil (>200 cis). In again to find information of distribution, geometry and characteristicaly ofmineralization zones, the systematic prospection was done by radiometric and topographicmapping and uranium geology aspect identification. Zones of mineralization were identified inTanah Merah had total area5468,4 m2. The outcrops of quarzitic rocks in this zone arecharacterized by vein distribution wich contain uraninite, branerite, autunite, gumite and gutite.The dominantly associated of their minerals are monazite, tourmalin, molibdenite, pirhotite, pyrite,ilmenite, sphalerite, chalcopyrite and hematite. By chips sampling in quarsite rock to appear of alowest value is 8,45 ppm, highest 15.259,73 ppm and average value is 319,9 to 489,5 ppm.Elements group co"elation matriks from each rocks sample shows that the uranium had relativelygood co"elation with Cu, Pb, Zn, Co and Ni. The mineralized zone are consist of localizedmineralization in lateral and verticaly distribution. Structuraly the mineralization exist inintersection WNW -ESE, NNE -SSW and WNW -ESE (sub horizontal) fracture. Themineralization are indentified as vein type, granite related sub type, perigranitic class andpolymetalic veins type, type deposits in metamorphic rocks sub class

PENDAHULUAN Penelitian tersebut direncanakanatas dasar hasil penelitian yang telahdilakukan oleh BAT AN CEA, 197711) danPPBGN-BATAN, 1992, 1993, 1994, 1996[2.3.4.5).

Latar Belakang

Penelitian di sektor Tanah Merah(Ianjutan) dilakukan dalam rangka pelak-sanaan inventarisasi daerah potensial U,yang terprogram dalam Usulan Penelitiandan Pengembangan 1997/1998;PFJBGN/EKS/P/OO5/97.

Oi sektor Tanah Merah ini telahdiketahui adanya zona favorabel U yangberindikasikan keberadaan anomaliradiometri (> 200 cIs SPP 2 NF) dan anomaligas radon (> 36.4 cIs EPP-10 dan > 400 c/m

109

ISSN 1410-1998Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

oleh butiran-butiran mineral berukuran halus(Iebih kecil 1 mm) sampai ukuran sedang(2mm). Mineral penyusun utama batuanberupa kuarsa dan mineral ikutan yangbiasanya hadir dalam persentase tinggiadalah berupa mineral mika.

RDA-200) yang saling overlapping.Keberadaan distribusi singkapan yang sangatterbatas menunjukkan nilai radiometrimencapai >15.000 cis dan kadar U mencapai2,83%, dengan kandungan mineral radioaktifberupa pikblenda, monazit yangmenunjukkan asosiasi dengan mineralpirhotit, turmalin, molibdenit, sphalerit, rutildan ilmenit pad a batuan kuarsit dan granit.

Distribusi zona favorabel tersebutsecara umum berdasarkan pada distribusianomali radiometri dan gas radon (gambar1). Terbatasnya distribusi singkapanmerupakan suatu permasalahan yangmemerlukan penelitian lebih lanjut gunamemperoleh informasi geologi uranium pad azcnafavorabel U yang signifikan dan zonaekstensinya berdasar-kan pada distribusisingkapan yang mewakili.

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan pad a keberadaan jenisdari mineral maka dapat disajikan pada petageologi (gambar 3) adanya sebaran batuankuarsit biotit, kuarsit muskovit biotit dankuarsit muskovit dengan kandungan serisit15,5-39,05 %.

Oi beberapa lokasi singkapan batuanyang berdekatan dengan adanya intrusibatuan granitik menunjukkan bahwa batuankuarsitik berwarna lebih terang dengan spot-spot hitam yang tersusun oleh agregratmineral biotit, andalusit, turmalin. Agregratdari mineral tersebut membentuk tekstur"leopard" sehingga dikenali sebagai batuankuarsitik leopard. Penyebaran dari batuan initerbatas kurang lebih 1.75 m di sekitar intrusi

granit.

Dalam rangka menunjang usahapengadaan bahan galian uranium, penelitianini dimaksudkan untuk menginventarisasikanpotensi U di sektor Tanah Merah dan tujuanyang ingin dicapai adalah perolehan

pengetahuan tentang geologi, penyebaran,karakteristik, serta geometri zonapemineralan U.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukanberkaitan erat dengan permasalahan tentangacianya keterbatasan keberadaan singkapanyang berperan sebagai sumber atau obyekdalam proses pendataan lapangan, analisislaboratorium, serta bahan evaluasi dalamlaporan. Untuk mencapai tujuan di atas carakerja yang dilakukan adalah denganmelakukan pemetaan topografi, radiometrisoil dan batuan, pembuatan kupasan dan

paritan uji, pendataan geologi, percontohanbatuan dan analisisnya di laboratorium sertaevaluasi.

Kuarsit turmalin; dijumpai secaraterbatas (tidak terpetakan) di dalam batuankuarsit biotit. Secara mikroskopismenunjukkan tekstur granoblastik yangtersusun oleh butiran mineral berbentukanhedral hingga euhedral berukuran 0.05-0.25 mm. Mineral penyusun berupa kuarsa,turmalin (15.3-44.5%), mineral opak, monazit,serisit, zirkon, epidot, klorit, rutil dan felsparyang terubah menjadi minerallempung.

Batuan terobosan (urat) takterpetakan, secara megaskopis maupunmikroskopis pad a batuan kuarsitik tersebut diatas terdapat intrusi-intrusi kecil berupa uratdari batuan gran it, greisen dan agregrat darimineral-mineral; kuarsa, turmalin, biotit,felspar, oksida besi, rutil dan minmeral opak,biotit, monazit, klorit dan oksida besi, kuarsa,epidot dan alkali felspar, gipsum dan uskovit.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Variasi ketebalan dari kelompok urat-ural tersebut di atas berkisar dari kurang dari1 mm sampai 10 cm.

Intrusi batuan granit biotit secarajelas tersingkap di TR. I (17,4 mx2,75 m) dansekitar TR.AO mencapai ketebalan 1,05m.

Petrologi

Pengamatan yang dilakukanterhadap singkapan batuan di sepanjangjalan buldozer. lintasan sungai dan lokasikupasan menunjukkan bahwa secara umumdaerah telitian tersusun oleh batuan kuarsitik.

Sifat fisik batuan tidak menunjukkanfoliasi, bertekstur granoblastik yang tersu-sun

Batuan granit tersebut tampak jelasmenerobos bidang-bidang kekar yangdibatasi oleh bidang-bidang kekar berarah N1200_1250 E (vertikal), N 00-300 E (subvertikal) dan N 830 E sub horizontal (300kearah SE).

110

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuk/ir VP27BDU dan P2BGN-BATAN Jakarla, 22 Pebruari 2000

Dalam kondisi lapuk berwarna coklatmuda dan dalam kondisi segar kelabu terang.Batuan tersusun oleh butiran berukuran (1mm -0.5 cm) dan kadang-kadang mencapai1 cm; bentuk mineral sub hedral sampaieuhedral dan bertekstur panidiomorfik.Secara mikroskopis menun-jukkan teksturholokristalin hipidiomorfik granular (0.2-4.2mm). Mineral penyusun terdiri dari ortoklas,kuarsa, plagiokalas dan mengandung mineralikutan berupa gum it, autun it, apatit, mineralopak radioaktif, mineral opak, biotit, monazit,tul"malin, klorit, muskovit, epidot, serisit danzirkon. Pada tubuh intrusi granit biotitdijumpai juga adanya "xenolith" dari batuankuarsit berukuran 30 cm sampai 1 m.

Struktur Geologi

adanya data berupa distribusi bidangfraktur yang terdisposisi berlawanan arahjarum jam maka diinterpretasikan bahwafraktur tersebut merupakan pencerminanjenis segar mendatar sinistral, MantoWidodo dkk, 1995[4].

2. Kelompok fraktur barat baratdayatimur timurlaut (mendatar dekstral).

Kelompok fraktur ini terlihat dilapangan sangat intensif dengan ukurankurang dari 1 m sampai lebih besar 5 mdan mempunyai kerapatan 3-10/m.Secara stereografis fraktur terse butmemperlihatkan kedudukan umumberarah barat baratlaut-timur tenggara

sampai baratiaut-tenggara,berkemiringan sub horizontal kearahtimurlaut dan baratdaya sampai vertikal.

Bidang-bidang fraktur tersebutterorga-nisasi dalam sistem silindrik yangdikontrol oleh sumbu gaya menengahsub vertikal yang sekaligus berperansebagai sumbu sinematik. Secara umumindikasi sinematik menunjukkan gerakdekstral dan sebagian kecil sinistral.

Pengolahan terhadap data elemenstruktur baik primer (stratifikasi) maupunsekunder (frakturasi) (gambar 4), dapatdikenali bahwa secara umum daerahpenelitian telah terpengaruh oleh tektonik.

Struktur geologi yang berkembang didaerah ini adalah berupa perlipatan batuandan frakturasi (pembentukan sesar), lihat

peta geologi (gambar 3).

Perlipatan

Menurut Sarwiyana AS. den Lilik S.,1992[2] adanya perbedaan indikasi sine-matik fraktur berarah baret baratlaut -

timur timurlaut tersebut merupakanpencerminan dari perkembangan segarmendatar sinistral baret baratlaut -timurtimurlaut pede jam an Kapur yangkemudian berkembang sebaliknya pad aKala Tersier (Oligomiosen) menjadi segarmendatar dekstral.

Dari hasil pengukuran bidang-bidangstratifikasi. menunjukkan bahwa secarasetreografis kedudukan umum bidang sisastratifikasi berarah timurlaut -baratdaya.miring lemah kearah baratlaut atau tenggara.Bidang-bidang tersebut dikontrol oleh sumbusub horizontal yang menunjam lemah kearahtrimurlaut sampai sub horizontal [4].

Fraktur Dan Pensesaran

3. Kelompok Fraktur barat baratlaut -

timurtenggara (naik).

Merupakan fraktur minor yangperkembangannya tidak begitu baik. Oilapangan teramati sebagai bidang-bidangfraktur yang mempunyai dimensi 1sampai 5 m dengan kerapatan frakturmencapai 6/m.

Secara umum distribusi pole bidangfraktur menunjukkan kedudukan denganarah umum barat baratlaut -timurtenggara, miring sub horizontal (30°-40°)kearah utara timurlaut. Distribusi bidangfraktur dikontrol oleh sumbu geometriksub horizontal (10° -20°) kearah barat.Indikasi sinematik sebagai fraktur yangberpotensi sebagai segar naik terlihatoleh adanya disposisi bidang secaravertikal semakin kecil kearah up dip.

Pengolahan data fraktur dandidukung dengan kedapatan indikasisinematik dapat dikenali tentang adanyakelompok-kelompok fraktur dari segarmendatar maupun segar normal (gambar 3dan 4), seperti diuraikan di bawah ini.

1. Kelompok Fraktur timurlaut-baratdaya ( mendatar sinistral ).

Fraktur tersebut secara stereografismemperlihatkan kedudukan umumberarah timurlaut -baratdaya hinggatimur timurlaut -barat baratdaya miringkearah baratlaut dan tenggara subvertikal hingga vertikal. Berdasarkansumbu gaya menengah (sub vertikal),sinematik (gores garis) serta didukung

111

Prosiding Presentasi I/miah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU dan P2BGN-BA TAN Jakalta, 22 Pebruari 2000 ISSN 1410-1998

4. Kelompok Fraktur utara timurlaut -selatan baratdaya (mendatar sinistral).

Fraktur ini sang at berkembangmerata di daerah penelitian dengandimensi umum 1 sampai 5 m dan

mempunyai kerapatan 11m.

Pad a stereogram terlihatmempunyai kedudukan umum utaratimurlaut -selatan baratdaya, mempunyaikemiringan sub hori-zontal sampaivertikal. Berdasarkan adanya disposisibidang fraktur (mengecil berlawananarah jarum jam) dan didukung olehterdapatnya indikasi sinematik makadapat disimpulkan bahwa keberadaanfraktur ini telah efektif berkembangsebagai segar mendatar sinistral.

5. Kelompok beradaan FrakturBersinematik Normal.

Fraktur dari jenis ini secara umum

merupakan perkembangan gaya tariksetelah terjadinya kompresi utama

penyebab terja-dinya sesar utaratimurlaut -selatan baratdaya (sinistral).

Produk-produk utama yang dapatdikenali terutama berarah timurlaut -baratdaya dan barat-daya -tenggara.Disamping itu dapat dikenali juga adanyasegar normal berarah barat baratlaut -timur tenggara. Keberadaan darikelompok fraktur ini berpotensimembentuk horst dan graben dengansudut kemiringan bidang bervariasi dari30° -60°.

Anomali radiometri soil yang

diharapkan dapat memberikan petunjukterhadap keberadaan adanya mineralisasi Udiasumsikan bernilai lebih besar 200 cIs.

Pada Peta Distribusi Radiometri Soildapat dikenali bahwa di daerah penelitianterdapat empat lokasi zona anomali utama.Distribusi anomali radiometri pada em patlokasi tersebut secara umum menunjukkanpengelompokkan dan membentuk suatu polamenjalur pada punggungan bukit denganarah pemanjangan barat baratlaut -timur

tenggara.

Radiometri Batuan; pengukuranradiometri batuan yang dilakukan padalintasan jalan, sungai dan di 12 Jokasi

kupasan menunjukkan (gambar 5 dan 6) nilairadiometri terendah 200 cIs dan nilai tertinggilebih besar >15.000 cIs. Nilai radiometri latarpada lingkungan adalah 150 -250 cIs.

Dengan pertimbangan radiometri ter-endah dan nilai radiometri Jatar lingkungandapat diasumsikan bahwa nilai radiometriyang menarik adalah lebih besar tiga kali nilailatar (Iebih besar 500 cis).

Nilai radiometri tertinggi dari setiappengukuran secara umum menempatiperpotongan-perpotongan fraktur berarahbarat baratlaut -timur tenggara (sub ho-rizontal) pada satuan kuarsit biotit maupunmuskovit dan mempunyai penyebaran

setempat-setempat.

Zona anomali radioaktivitas signifikan

Berdasarkan pad a keberadaan 4lokasi utama distribusi anomali radiometri soildan didukung oleh adanya distribusi dankarakteristik anomali radiometri batuan pad asingkapan dapat direkonstruksikan adanya 4lokasi zona pemineralan signifikan(terkoreksi) utama yaitu zona I = 2134,217m2, zona II = 2176,65 m2, zona III = 1320,27m2, dan zona IV = 1493,55 m2.

KARAKTER GEOLOGIS PEMINERALAN

IDENTIFIKASI DANZONA ~EMINERALAN

KARAKTERISTIK

Radioaktivitas

Litologi

Radioaktivitas soil; pengukuranradioak-tivitas soil diutamakan pad a lokasi-lokasi anomali radiometri terpilih yangsebelumnya telah dikenali [2.3.4.5], titik-titikacuan yang diukur secara sistematisberukuran 10m x 5m dan 5m x 5m.

Radioaktivitas soil di daerahpenelitian secara umum bernilai 75 cissampai 125 cis dengan nilai terendah 60 cisdan nilai tertinggi 500 cis. Nilai radioaktivitaslatar di sekitar titik-titik pengukuran berkisardari 50 cis sampai 125 cis. Berdasarkansuatu anggapan bahwa tiga kali nilai latarmerupakan nilai yang menarik makadiperoleh anomali terendah bernilai 150 cis.

Pemineralan U terjadi pada batuaninduk metamorfik berfasies amfibolit terdiridari batuan kuarsit biotit, kuarsit serisit,kuarsit andalusit dan kuarsit turmalin denganindikasi pemineralan U berupa jejak partikelalpha. Batuan tersebut diterobos oleh batuanaplit granit dan granit klorit yangmengandung jejak partikel alpha dari mineral

112

ISSN 1410-1998Prosiding Presentasi ffmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V

P27BDU dan P2BGN-BA TAN Jakarla, 22 Pebruari 2000

opak radioaktif yang terdistribusi diantarabutiran mineral.

Tekstur dan Struktur Batuan

urat kuarsa, turmalin, biotit, mineral opaktidak radioaktif, felaspar dan rutil, biotit danmonazit, kuarsa, epidot dan alkali felspar,gipsum dan muskovit.

Dua contoh batuan granit selainmengandung monazit juga mengandunguranin it, branerit, gum it, autunit dan gutit.Mineral-mineral tersebut berukuran O.O35mm-O.14mm dan terdistribusi diantara butiranmineral.

Batuan induk bermineralisasi Umemperlihatkan tekstur granoblastik yangtersusun oleh butiran-butiran mineralberukuran halus sampai kasar. Pada batuan

kadang-kadang juga dijumpai adanyastruktur-struktur khusus berupa strukturdekuset (semi orientasi mineral secararandom), struktur augen, struktur sisir(terbentuk oleh adanya mineral yangpertumbuhannya kearah tegak lurus bidangtraktur).struktur cincin, vein dan vein lets.

Menurut Alan Spray, 1976[6],keberadaan tekstur maupun struktur yangkomplek pada batuan adalah penciri daribatuan yang telah mengalami poli metamor-toga dan adanya pengaruh thermal meta-

morphisme.

Mineralogi

Hasil analisis mineral logam dari 38contoh batuan menunjukkan bahwa batuan

bermineralisasi U (16 contoh) pada zonamineralisasi lain tersebar diantara butir

mineral, terdapat juga dalam bentuk uralbersama-sama dengan kelompok mineral

logam dengan urutan frekuensi keberadaanseperti berikut ini.; rutil, molibdenit, pirhotit,

magnetit, pirit,. limen it, 'gum it, autun it, hematitdan kalkopirit

Berdasarkan analisis hubungankronologis mineral U dengan mineral bijihdan didukung dengan "Tabel Kejadian

Mineral" dari Paul Ramdhor, 1980 [8], dapat

diketahui bahwa kelompok mineral tersebutdi alas sekuen paragenesis pemben-

tukannya terjadi dalam dua fase sepertiberikut ini.

1. Magnetit, molibdenit, pirhotit, pirit,

uraninit, ilmenit, rutil, aphalerit, covelit

2. Kalkopirit, uraninit, hematit dan pirit

Sekuen paragenesis kelompok-

kelompok mineral tersebut merupakan penciri

yang dapat menunjukkan bahwa kejadianmineralisasi U berkaitan dengan proses

pembentukan ural pneumatolitik("pneumatolitik vein") dan" "contact

pneumatolitic replacement", Paul Ramdohr,1980 [8].

Hasil anal is is petrografi dari 39 con-toh batuan dapat dikenali bahwa 19 daricontoh batuan kuarsit dan granit (2contoh)mengandung monazit mencapai 96.25 %.

Kandungan persentase mineralturmalin (mencapai 60%) berwarna hijauhampir terdapat pada seluruh batuan. Mineralturmalin ini menurut Wa Deer. RA. Howie danJ. Zussman, 1996[ 8] merupakan tipe mineral

berbentuk ural terbentuk pada fase alterasiakibat adanya intrusi gas Boron dari intrusibatuan granit alkali. Kehadiran mineral epidotmerupakan penciri bahwa batuan kuarsityang terdapat di lokasi ini mengalamiretrograde metamorfisme yang berasosiasidengan metamorfosa dinamo.

Hasil analisis petrografi dari 39contoh batuan menunjukkan bahwa 20contoh batuan kuarsit mengandung jejak-jejak partikel alpha. Secara mineralogis (hasilanalisis bijih) jejak partikel alpha tersebutteridentifikasi sebagai mineral uraninit dankadang-kadang branerit yang sebagian telahteralterasi menjadi autun it, gumit dan gutit.Mineralisasi uraninit secara umum berbentukurat mengisi retakan-retakan dan sebagianberada diantara butir, sedangkan mineralalterasinya tersebar diantara butir mineraltransparan atau hematit yang terdapat disekitarnya. kedapatan ural (agregrat)mineralisasi U tersebut menunjukkanasosiasi dengan kelompok-kelompok mineraltransparan dengan urutan seperti berikut;

Dari hasil analisis mineralogi dapatdikenali juga adanya mineral uraninit yangterselimuti secara melingkar oleh mineralklorit. Kenampakan tersebut merupakanpenciri bahwa mineralisasi U terbentuksebagai endapan tipe vein dalam batuanmetamorf, Mickle DG and Mathews GW,dalam David GM and Geofrey, 1978[9].

Kimia

Analisis multi unsur dari 75 contohbatuan (singkapan dan bongkah)menunjukkan kadar seperti pada tabel 1.

Secara umum kadar rata-rata darimulti unsur pad a tabel di atas menunjukkan

113

Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

ISSN 1410-1998

potensi yang cukup baik bila dibandingkandengan kandungan rata-rata pada batuannormal.

Geometri, zona mineralisasi dan potensikandungan U

Kedapatan mineral U danasosiasinya secara umum berbentuk uratmengisi dalam fraktur dan tersebar jugadalam batuan dinding. Urat-urat mineralisasidalam fraktur tersebut mempunyai ketebalanbervariasi dari 1 mm sampai 15 cm danmempunyai panjang bervariasi denganukuran kurang dari 5 cm sampai dengan 3meter.

Dari hasil korelasi menggunakan"Diagram Scatter Plot" dapat diketahui bahwam1neralisasi U menunjukkan hubunganantara kadar U dengan unsur asosiasinyadengan koefisien korelasi positip relatip baik(R positip). Kehadiran U tersebut mempunyaihubungan relatif baik dengan unsur-unsur Cu(R = 0,75), Co (R = 0,601), Ni (R = 0,558), Zn(R = 0,650), Pb (R = 0,739), dan dari 24

contoh batuan yang dianalisis menunjukkanhubungan yang baik dengan Au (R = 704).

Menurut Robert GY dalam Devivo,1984[10J serta Kominex dan Desely dalamDalkhamp, 1997[11) keberadaan aosiasi unsurterseb:Jt di alas merupakan penciri daricebakan U tipe vein, sub tipe granit "related",klas polimetalik metasedimen.

Keberadaan unsur asosiasi sepertitersebut, secara mineralogis tercermin olehmineral-mineral sulfida berupa molibdenit,kalkopirit, pirit, sphalerit serta kovelit. Kondisitersebut dapat diartikan bahwa kedapatanmineralisasi U berkaitan erat denganpembentukan zona mineralisasi sulfida.Mineralisasi kemungkinan terjadi dari satuproses yang sam a yaitu oleh adanyapengaruh larutan sisa mgma dari intrusi

magma granitik.

Distribusi mineralisasi secara umumlebih cenderung mengikuti pol a frakturberarah barat baratlaut -timur tenggaradengan kerapatan 2-3/m.

Berdasarkan kedudukan dandistribusi mineralisasi yang didukung jugadengan batas pola penyebaran anomali soildapat direkonstruksi keberadaan zonamineralisasi di sektor penelitian.

Distribusi zona mineralisasi U disektor penelitian mempunyai bentuk tabular,terdistribusi memanjang sesuai dengan arahdari jurus fraktur barat baratlaut -timurtenggara dengan kemiringan sub vertikaldengan luas total 5468,44 m2 (4 lokasi).

Potensi kandungan U

Perhitungan potensi kandungan Udilakukan atas dasar data yang berupa luaszona mineralisasi, kadar U rata-rata, beratjenis batuan, koreksi penyebaran lateral danvertikal.

Asosiasimineralisasi,

struktur dan dimensiBerdasarkan pad a asumsi-asumsi

tersebut maka dapat diketahui potensikandungan U di sektor penelitian sebesar524,85 ton U seperti pad a tabel 2.

Mineralisasi U di sektor penelitianterdapat sebagai urat yang menempatiperpotongan-perpotongan dari frakturberarah barat baratlaut-timur tenggara subvertikal, utara timurlaut-selatan baratdayasub vertikal dan fraktur berarah timurlaut-baratdaya sampai timur tenggara-baratbaratlaut miring sub horizontal kearah N

(Iampiran 3).

SIMPULAN DAN SARAN

Secara megaskopis dapat dikenalibahwa fraktur bukaan tersebut terisi olehmineral kuarsa, biotit, turmalin, muskovit,felspar dan autun it sedangkan dari hasilpengamatan mikroskopis selain mineraltersebut dapat dikenali mineral lain yaituberupa monazit, uraninit, branerit, gumit,epidot, klorit, molibdenit, sphalerit, magnetit,ilmenit, rutil, hematit, pirhotit dan gutit.

Hasil prospeksi sistematikmenunjukkan bahwa di sub sektor TanahMerah dapat diinventarisasikan sektorpotensial U berupa empat zona pemineralanyang terletak secara terpisah dengan luaskeseluruhan 5.468,44 m2. Pada soilkeberadaan zona tersebut dikenali denganadanya zona anomali radioaktivitas bernilailebih besar 200 cacah/detik (cIs), penyebaranzona berarah umum ESE -WNW.

Mineralisasi U terdistribusi dalambatuan kuarsitik yang berasosiasi dengankorok batuan granit dan atau ural-uralgreisen. Secara umum berbentuk u rat-u rat

14

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

secara rinci dengan metode paritan uji danpemboran evaluasi ( pemboran dangkal ).

PUSTAKA

tunggal dengan distribusi setempat-setempat.Ketebalan urat mineralisasi bervariasi darikurang 1 mm sampai 15 cm, mempunyaipanjang kurang dari 5 cm sampai 3 m danmempunyai kerapatan 2 sampai 31m.

Secara mineralogis adanyamineralisasi U dikenali sebagai uraninit{dominan} dan branerit serta produkalterasinya berupa autun it, gumit dan gutit.Keberadaan mineral-mineral tersebutcenderung berasosiasi dengan agregrat darimineral transparan berupa monazit, turmalin,biotit, felspar, kuarsa dan muskovit.

Mineral logam asosiasi U yangdikenali adalah berupa molibdenit, pirhotit,rutil, magnetit, pirit, hematit, kalkopirit danilmenit.

Analisis kimia kadar U dari contohbatuan chip sampling menunjukkan kadarterendah 8,45 gr/ton, rata-tata 1.545,05gr/ton dan tertinggi 15.259,73 gr/ton.Kehadiran U tersebut mempunyaikecenderungan berhubungan relatif baikdengan unsur Cu, Ph, Co, Zn dan Ni.

Secara struktural keberadaanmineralisasi U dan mineral asosiasinya

cenderung mengisi pada perpotongan-perpotongan fraktur yang mempunyaikedudukan WNW -ESE ( sub vertikal ). NNE-SSW ( sub vertikal ) dan WNW -ESE ( subhorizontal kearah N ). Penyebaran secaralateral lebih dominan mengikuti arah WNW -

ESE.

[1]. CEA -BATAN, Prospect to DevelopUranium Deposits in KalimantanVolume II, CEA-BATAN (1977).

[2]. SARWIYANA, LlLIK SUBIAN TORO,FX. SUDJIMAN, SETYO DARMONO ;Pencarian Asal Bongkah A4onazitA4engandung U di Tanah A4erah Selatan,Kalimantan Barat, PPBGN -BAT AN ,

(1992).[3]. SARWIYANA, SUHARTADI, MANTO

WIDODO dkk; Prospeksi Sistematiklanjutan di Sektor I B, Dalam RangkaPencarian Asal Bongkah MonazitMengandung U Daerah Tanah Merah,PPBGN-BA TAN (1994) (Iaporan

internal).[4]. MANTO WIDODO, SUHARTADI, dkk. ;

Prospeksi Sistematik Lanjutan Di SektorII Tanah Merah Kalimantan Barat,Dalam Rangka Pencarian Asal BongkahMonazit Mengandung Uranium, PPBGN-BAT AN , Jakarta, (1995).

[5]. LlLIK SUBIANTORO dkk. ; InventarisasiSektor Potensial U Di Sub Sektor IIITanah Merah Kaliman tan Barat,Tahapan Prospeksi Sistema tik, laporanakhir, PPBGN -BATAN, Jakarta (1996).

[6]. ALAN SPRAY, A4etamorphic TexturesDepartements of Phy sics, MonashUniversity, Australia, Parga-mon, Press,( 1976).

[7]. WA DEER, RA HOWIE, J. ZUSSMAN,An Introduction To The Rock FormingA4inerals, Log Man Group Limited. LogMan House, Burnt Hill, Harloww, EsexCM. 202 SE, England, 1966.

[8]. PAUL RAMDOHR, The One A4ineral andTheirn Intergrowth 2nd Edition,International Series In Earth science vol.35, Departement of Geology Universityof Texas, Academic -Verlag Berlin,

(1980).[9]. DAVID G.M AND GEOFFREY W.M,

Geologic Characteristics OfEnvironments Favourable For UraniumDeposits, Bendix field EngineeringsCorporation Grand Junction Operations,33Grand Junction, Colorado, (1978).

[10]. DE VIVO B, Et All, Uranium

Geochemistry, A4ineralogy, Geology,Exploration and Resources, TheInstitution of Mining and Metallurgy,

Jenis alterasi yang menyertaimineralisasi U pad a zona mineralisasi adalahberupa hematisasi, argilitisasi, silifikasi,kloritisasi dan serisitisasi. Oistribusi lateralsecara umum mempunyai arah WNW -ESE.

Berdasarkan pada hasil perhitunganterhadap kadar U dari batuan contoh paritan( channel sampling) mengha-silkan kadarrata-rata 380 gr/ton (zona I), 395 gr/ton (zona II ),319,4 gr/ton (zona III) dan 1189,52gr/ton (zone IV). Potensi kandungan Usecara keseluruhan diperki-rakan berjumlahlebih kurang 524,85 ton U.

Secara genetik dapat dikenali bahwapembentukan mineral U, termasuk dalamklasifikasi vein type, sub type granit related,klas perigranitik, sub klas polymetalic vein

type deposits in metamorphic rocks.

Lebih lanjut untuk mengetahuipotensi cadangan U di sub sektor TanahMerah agar dilakukan evaluasi cadangan

115

Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000 ISSN 1410-1998

1984, 44 Portland Place London WJEngland, (1984).

[11]. DAHLKAMP FJ, Classification Schemeof Uranium Deposits Proceeding ofTechnical Commeette Meetting,Viennna, IAEA (1987).

TANYAJAWAB

Sudjiman.Bagaimana cara menghitung jumlah

cadangannya

.Berapa kerapatan vier/malmineral isasinya/ demensinya

Lilik S..Dasar perhitungan jumlah cadangan :

.Penentuan volume = Luas zonefavorabel (ano radiometri/X CA) tebalmineralisasi (berbedaan level kedapatananamoli radiometri

.Penentuan jumlah bijih = (Aj x B) batuanrata-rata (hasil percobaan)

Cadangan = B x kadar rata-rata tiap

zone.Kerapatan urat mineralisasi = padadaerah penelitian berkisar dari 2 -3/m.

Handoko.Dari ke 4 zone favarabel yang mana

paling menarik lengkap dengan ciri-cirinya

Lilik S..Zone yang menarik adalah p61. Zone

faverabel U I dengan luas = 4062 m2dan kandungan U mencapai 1,5 %,secara geologi keberadaan U btyuraninit & branerit, berorasiasi denganmonozit, termalin min sulfida.Terperangkap dalam fraktur brekaanberarah berat barat laut-timur tenggara.

116

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

Gambar 2. Peta lokasi sektor

117

ISSN 1410-1998Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BA TAN Jakarla. 22 Pebruari 2000

Gambar 3. Peta geologi daerah Tanah Merah

18

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta. 22 Pebruari 2000

u u

/:J~~",0 ~f .

u~ u.-or'--,'. " -~\t. ct::" o'

y ~..B~,~."

9' "..~..~. "" ., "

.-;:/s

Stereogram keduduk~ umumpole bideng-bidang fr~ur deriproduk sesar mend&!« berge-gerek dekstrel, berkedudl.d<enN 110 -140 T,mring sub ver-like!

~f

B -\ v-',

\,.,

")~T~;T

--"'"""," oJB B~T T-G

~/s

Stereogram kedudukan umumbidsng-~ang fraktl.l' moo .produk sesar-sesar naik ber-pa .sangan dengan ke~anunun U 100 T dan U 200 /26

U

"'--t-"-"-s

Stereogram keduciJk~ urnumbidMg-~eng fraktur ~odukdari penjJenllJ<an seS8I'-sesarnormal berkeoiJdukan ~

U20T/30, U65T/60TG,U 42 T /30 eo den U 40 T /26 a.

U

~". ""."~

ue ..

""~~'

u

/~,.

'\

B~t ~ T

8,

T

---"'"

'---

.-:---S

Siklografik Ddang fraktlX ber

mineraisasi U, biollt, andakA-

sit dan turmalin Iokasi H-S

--,--S

S~lografik bidang bermne-raisasi andalusit, muskov.den bOX.

SPole dan siklografik tidang frakturbermneratisasi

I -.Ga,:!!b.a~4_. Stereogram dan siklografik

r -,

.1

:,-:,

~f1

.- 1._~-~ '-""':::'].,.~-~',\

I...".. I .,

.....

V,/" .,~ "'/' ~,'..,.~ .;

\~I I;. /' ".. ->-.~.~~~ ' ..\ I''-.,- ')(/1 """"", ", ""\ .-<"., , .' '\. , .'~""'"

.~~ , ~'\'.'\. '-.-'.~ ~"'..~-'... " "~'. ~',. ,..'p ;~--.; :'~-::;'~-,_I ~., ,. '- ".'. ' ~'.. .

-.'

_\1.'"-.-

.--==-

J.-

_\(~~~~

~"\ ,. , I-.,..~-'- ..;

.", ,,.S .",.'.t.,. ,~.;..."...";"... ~1::1 _.T"",

.~ ~'.'~,'-:;;~. '...',';\' \:...~'"CO! "S ~...::J ""'".,- T",. ,.." "" "

,~.,.,...,..,~~~ ::';:::;::;:;:';:'.,"~;: .."... l~: ...,." ~"

t'.::) .,.,",,",..,

IL.:5/

..;.,~,\-;~'

\\"""

~="c.j.,,:"-""

LCGambar 5. Peta distribusi mineralisasi U berdasarkan pengukuran radiometri kupasan J

119

S

Stereogram keduwkan unJJm

.~dang-bidang fraktur bercispo-

sisi beriaWanM ereh ;arum jam

~oduk deri seser mend~er si-

ristr8i U 0 T -U 30 T sub

ver1~eJ

Po~ bo;ang mneraisasi U bera-sosiasi de!"lg8n anda~si. U, tur-malin, bat den muskov~

Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

ISSN 1410-1998

Kadar ( ppm ) Kandungan rata-ratanormal

PotensiI ( ppm ) M. Evans.

Levinson, 1986T ertinggi

Tabel1. Hasil analisis kadar multi unsur

r:~--I unsurr~:~: :

r-u- 8,456,859,202,20 i~_~==!=n 2,30:1 , 5

,,

I

15259,735, 801,001

487,620

611,201

!~~, !~~ Ir-~;~~~1I

~:566

I 25~00

55,0075,00

70,00~=~~==I

0-,004

{.;O

CuNi

-R!=' 5 I

,0,0 7

I 0,001

of-

~+ I

-0,0004 i

Ag-AU

BeratJenis Berat bijihKedalaman

(ton) I(m)

Tabel 2. Potensi Kandungan U Sektor Tanah Merah

Koreksi ASums,lNo Luas luas > Luas koreksl Volume

.Zona 500 ds terkoreksil distri.buSII bijihvertlkal

(m1 (%) (m1 (%) (m3) I (ton/m3} (ton) (ppm)

I 4062,0 52,54 2134,17 50 52,54 26,25 56064,60 2,7 151374,54 320 I 48,439

3488,5 62,395 2176,65 50 62,345 31,255 67904,94 2,7 183343,33 395 72,4212116,0 62,395 1320,27 50 62,395 31,25 41189,12 2,7 111210,63 754,76 83,9372067,2 72,25 1493,55 50 72,25 36,00 53954,49 2,7 145677,13 1189,52 173,2852100,0 62,395 1310,295 50 62,398 31,00 40877,27 2,7 1110368,637 754,76 83,301600,0 62,395 998,32 I:f\ 62395 31,00 31144.59 2.7 I 84090.34 754,76 63,468

L 1524,85--

II§II IV V VI

IPotensi "U. Tanah Merah = 524.85 t; U

120

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

~~, ""'"

}

' "'...., " , ..'~ ~~~ "I,."'" ,

,.,...LN .W ,'

...,:f:,::;:;.:~ :.:~.~.!.:.! '."'" :"~~;.'.'

~~

',' , -",;.' lo;~'ol'I J'~l l lll.1

o. ° I~ o~I,1 ~ 1 I":~ ".1 1 ' -. . '

I ( ,

.';',' .,. --~.' °"""' '.--'::"~',.-"""'-. .

.,.

Gambar 7. Sketsa blok diagram distribusi mineralisasi U dalam zona favorabel di TR. F, G, Hdan I.

/""

Gambar 8. Sketsa blok diagram distribusi mineralisasi U dalam zona favorabel di TR. AOA,AOB, J, K, Ldan M

121