intro

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi barang dan jasa yang sejenis dan memasuki segmen pasar yang sama, berusaha untuk mendapatkan bagian terbesar atau menguasai pangsa pasar tersebut. Perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain saling beradu strategi untuk mendapatkan pangsa pasar terbesar. Demikian juga yang dialami oleh CV. Duta Java Tea Industri sebagai produsen teh kering dengan merek “2 Tang”, yang terletak di Kabupaten Tegal-Jawa Tengah. Kabupaten Tegal yang memiliki beberapa industri teh, seperti PT. Gunung Slamet yang produknya antara lain Teh Sosro dan Teh Poci, CV. Duta Java Tea Industri yang memproduksi Teh 2 Tang dan Tjatoet, CV. Limas Jaya yang memproduksi Teh Gopek, Perusahaan Teh Cap Dua Burung yang memproduksi Teh Tong Tjie. (Palupi Panca Astuti, 2001:1) Dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri teh saat ini, menuntut CV. Duta Java Tea Industri untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat. Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan serta strategi yang berbeda dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman bisnis. Kekuatan suatu perusahaan dapat mendorong perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan lingkungan sebaik-baiknya atau dapat menghadapi tantangan lingkungan dengan kemampuan yang lebih tinggi, sehingga dapat mempercepat pencapaian tujuan 1

Upload: anggaina-elfandora

Post on 09-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai

satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

memproduksi barang dan jasa yang sejenis dan memasuki segmen pasar yang sama,

berusaha untuk mendapatkan bagian terbesar atau menguasai pangsa pasar tersebut.

Perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain saling beradu strategi untuk

mendapatkan pangsa pasar terbesar. Demikian juga yang dialami oleh CV. Duta Java

Tea Industri sebagai produsen teh kering dengan merek “2 Tang”, yang terletak di

Kabupaten Tegal-Jawa Tengah. Kabupaten Tegal yang memiliki beberapa industri

teh, seperti PT. Gunung Slamet yang produknya antara lain Teh Sosro dan Teh Poci,

CV. Duta Java Tea Industri yang memproduksi Teh 2 Tang dan Tjatoet, CV. Limas

Jaya yang memproduksi Teh Gopek, Perusahaan Teh Cap Dua Burung yang

memproduksi Teh Tong Tjie. (Palupi Panca Astuti, 2001:1)

Dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri teh saat ini, menuntut

CV. Duta Java Tea Industri untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat.

Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan serta strategi yang berbeda

dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman bisnis. Kekuatan suatu

perusahaan dapat mendorong perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan

lingkungan sebaik-baiknya atau dapat menghadapi tantangan lingkungan dengan

kemampuan yang lebih tinggi, sehingga dapat mempercepat pencapaian tujuan

1

perusahaan. Sebaliknya, kelemahan suatu perusahaan dapat menghalangi

pemanfaatan kesempatan lingkungan atau memperlemah perusahaan di dalam

pencapaian tujuan perusahaan.

Dalam menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan khususnya CV.

Duta Java Tea Industri membutuhkan analisis perencanaan strategis, karena analisis

ini mempermudah perusahaan dalam merumuskan alternatif strategi yang dapat

digunakan pada masa yang akan datang. Perencanaan strategis tersebut berupa

analisis faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang ada dalam

perusahaan, dan analisis faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan. Analisis faktor internal-eksternal ini digunakan untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan sebagai dasar

dalam menghadapi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi. Jika sudah diketahui

lebih mendalam tentang faktor internal dan eksternal perusahaan yang ada, maka

diharapkan dapat diketahui strategi yang tepat bagi CV. Duta Java Tea Industri.

Berdasarkan dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa penting bagi suatu

perusahaan untuk mengetahui strategi perusahaannya antara lain berdasarkan Matriks

Internal Eksternal. Hal ini diperlukan karena dengan mengetahui posisi strategis

perusahaan pada Matriks Internal Eksternal maka dapat diketahui strateginya dan

setidaknya CV. Duta Java Tea Industri dapat mengatasi persaingan dengan

memperluas pangsa pasarnya, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan

perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup.

Dari alasan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang

dihadapi perusahaan dengan mengambil judul: Analisis Penetapan Strategi

2

Perusahaan Berdasarkan Matriks Internal Eksternal Pada CV. Duta Java Tea

Industri di Kabupaten Tegal – Jawa Tengah.

1.2. Rumusan Masalah

Penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Strategi apakah yang tepat

untuk dijalankan oleh CV. Duta Java Tea Industri berdasarkan Matriks Internal

Eksternal?”

1.3. Batasan Masalah

Agar tujuan penelitian dapat tercapai maka penulis membatasi penelitian

dengan batasan-batasan sebagai berikut.

1. Strategi adalah program untuk menentukan dan mencapai tujuan perusahaan dan

mengimplementasikan misinya. Pengertian lain menyebutkan strategi sebagai

pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu

(Fandy Tjiptono, 1995:2). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi

adalah suatu program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi serta

mengimplementasikan misi dan respon organisasi terhadap lingkungan sepanjang

waktu. Strategi yang tepat dalam penelitian ini adalah strategi yang ditentukan

berdasarkan posisi strategis perusahaan pada matriks internal eksternal sesuai

dengan kondisi eksternal dan internal perusahaan saat ini.

2. Matriks Internal Eksternal merupakan suatu matriks yang memiliki sembilan sel

pilihan strategi yang dapat digunakan perusahaan dalam menentukan strategi.

Pilihan strategi tersebut adalah strategi pertumbuhan konsentrasi melalui

3

integrasi vertikal, strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal, strategi

penciutan (turnaround), strategi stabilitas, strategi konsentrasi melalui integrasi

horizontal, strategi divestasi, strategi diversifikasi konsentrik, strategi

diversifikasi konglomerasi, dan strategi likuidasi. (Freddy Rangkuti, 2002:42)

3. Faktor internal merupakan faktor yang menjadi kendali perusahaan meliputi

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Faktor eksternal merupakan

lingkungan bisnis yang melingkupi operasi perusahaan meliputi peluang dan

ancaman bisnis.

4. Variabel faktor internal dan eksternal yang digunakan sebagai dasar penentuan

dalam Matriks Internal Eksternal diperoleh melalui prasurvei kepada manajer

CV. Duta Java Tea Industri. Selain itu variabel-variabel faktor internal dan

eksternal juga ditentukan menurut Suwarsono (1994:137). Variabel faktor

internal yang diteliti adalah:

a. Pangsa pasar yang luas

Pangsa pasar adalah besarnya bagian pasar atau luasnya total pasar yang

dapat dikuasai oleh suatu perusahaan. Bagi suatu perusahaan, pasar

merupakan sasaran untuk keberhasilan dalam mencapai tujuannya dibidang

pemasaran yang juga merupakan keberhasilan perusahaan dalam memasarkan

produknya.

b. Keinginan konsumen yang terpenuhi

Dalam memproduksi sebuah produk, setiap perusahaan selalu berusaha untuk

mengikuti perkembangan sesuai dengan keinginan konsumen yang selalu

berubah.

4

c. Segmen pasar yang luas

Setiap perusahaan perlu meraih segmen pasar yang besar dalam bersaing

dengan perusahaan lain.

d. Tenaga kerja yang berkualitas

Setiap perusahaan menginginkan perusahaan yang dikelola memiliki tenaga

kerja yang terampil dan berpengalaman lebih. Perusahaan yang memiliki

tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman diharapkan akan mampu

menghasilkan kualitas SDM yang baik.

e. Keuntungan yang diperoleh mencapai target

Perusahaan dalam memasarkan produknya salah satunya dapat memperoleh

keuntungan yang sesuai dengan harapan perusahaan sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai.

f. Kualitas produk yang lebih baik dari pesaing

Produk yang dihasilkan Perusahaan lebih berkualitas dibandingkan produk

pesaingnya.

g. Image masyarakat yang tinggi terhadap produk

Image produk merupakan pandangan atau pikiran masyarakat terhadap suatu

produk. Jika produk memiliki kualitas baik atau keunggulan yang lebih, maka

image masyarakat terhadap suatu produk juga baik.

h. Produk yang bervariasi

Berbagai macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan pasar yang berlainan.

5

i. Saluran distribusi yang lebih baik dari pesaing

Perusahaan harus menyediakan saluran distribusi yang baik sehingga

mempermudah konsumen untuk mendapatkan produk yang dimiliki

perusahaan.

j. Lokasi perusahaan yang strategis

Perusahaan yang menunjukkan keunggulan lebih dibandingkan dengan

pesaing salah satunya dalam pemilihan lokasi yang tepat dan mudah

dijangkau oleh konsumen, atau dapat dikatakan memilih lokasi yang strategis.

Variabel faktor eksternal yang diteliti adalah:

a. Daya beli konsumen yang tinggi

Daya beli konsumen yang semakin meningkat, merupakan sesuatu yang

diharapkan setiap perusahaan untuk meningkatkan pendapatan. Hal tersebut

juga menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan

semakin tinggi.

b. Semakin banyak media yang dapat digunakan sebagai sarana promosi

Semakin banyaknya media massa merupakan peluang yang baik bagi setiap

perusahaan untuk mempromosikan produknya sehingga dapat dikenal

masyarakat secara luas.

c. Masuknya pesaing baru dengan usaha sejenis

Masuknya pesaing baru dengan usaha sejenis merupakan salah satu ancaman

bagi setiap perusahaan, maka setiap perusahaan harus memiliki kemampuan

dalam membuat strategi yang lebih baik sehingga dapat mencegah datangnya

ancaman dari pesaing-pesaing baru yang muncul.

6

d. Hubungan yang baik dengan pemasok

Adanya hubungan yang baik dengan pemasok diharapkan dapat menyediakan

sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan.

e. Perkembangan teknologi yang semakin pesat

Perubahan dan perkembangan teknologi yang terjadi sangat berpengaruh bagi

kelangsungan perusahaan. Teknologi yang terus mengalami perubahan dan

selalu berkembang sangat memberi manfaat yang memuaskan bagi

perusahaan untuk berubah dan berkembang.

f. Persaingan yang semakin ketat

semakin banyak perusahaan yang mempunyai kesamaan tujuan dan

penawaran produk membuat persaingan semakin ketat sehingga dituntut

masing-masing perusahaan memiliki strategi agar lebih unggul dari pesaing.

g. Keberadaan perusahaan berpengaruh pada lingkungan sosial

Perusahaan berperan aktif dalam lingkungan sosial, sehingga keberadaannya

akan didukung oleh lingkungan setempat. Variabel ini merupakan peluang

perusahaan untuk mendapatkan perhatian lebih dari konsumen.

h. Peraturan pemerintah

Peraturan pemerintah dapat menjadi peluang dan ancaman terhadap suatu

bisnis. Kebijakan pemerintah seringkali menciptakan kesempatan dan bisnis

baru tetapi kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi kelangsungan

hidup perusahaan dan laba secara negatif. Perusahaan harus mengamati

lingkungan pemerintah, mencoba untuk mempengaruhi kebijakan

pemerintah, dan mencoba untuk menyesuaikan dirinya.

7

i. Pengaruh Inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan penurunan nilai mata uang

yang disebabkan oleh terlalu banyaknya jumlah uang yang beredar dalam

masyarakat tanpa diimbangi jumlah barang dan jasa yang beredar dalam

masyarakat. Inflasi dapat mengakibatkan kenaikan biaya tenaga kerja, bahan

baku, dan komponen lainnya, sehingga dapat menaikkan harga jual produk.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi apakah

yang tepat untuk dijalankan oleh CV. Duta Java Tea Industri berdasarkan Matriks

Internal Eksternal.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan :

Dapat memberikan masukan dimana hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai

bahan pertimbangan untuk menentukan kebijaksanaan selanjutnya, mengenai

strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan yang semakin

kompetitif.

2. Bagi Penulis :

Dapat digunakan untuk memperluas wawasan dan menambah pengetahuan

dibidang strategi pemasaran dengan membandingkan teori dari bangku kuliah

dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi diperusahaan.

8

1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Data Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data variabel internal

dan eksternal CV. Duta Java Tea Industri sebagai data utama. Data lain yang

diperlukan adalah data tentang gambaran umum perusahaan meliputi sejarah

berdirinya perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

data produksi, dan data pemasaran.

1. Variabel Internal, terdiri dari:

a. Pangsa pasar yang luas

b. Keinginan konsumen yang terpenuhi

c. Segmen pasar yang luas

d. Tenaga kerja yang berkualitas

e. Keuntungan yang diperoleh mencapai target

f. Kualitas produk yang lebih baik dari pesaing

g. Image masyarakat yang tinggi terhadap produk

h. Produk yang bervariasi

i. Saluran distribusi yang lebih baik dari pesaing

j. Lokasi perusahaan yang strategis

2. Variabel eksternal, terdiri dari:

a. Daya beli konsumen yang tinggi

b. Semakin banyak media yang dapat digunakan sebagai sarana promosi

c. Masuknya pesaing baru dengan usaha sejenis

d. Hubungan yang baik dengan pemasok

9

e. Perkembangan teknologi yang semakin pesat

f. Persaingan yang semakin meningkat

g. Keberadaan perusahaan berpengaruh pada lingkungan sosial

h. Peraturan pemerintah

i. Pengaruh inflasi

1.6.2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah CV. Duta Java Tea Industri yang beralamatkan

di Jalan Raya Selatan No. 130 Banjaran, Slawi-Tegal, Jawa Tengah.

1.6.3. Responden Penelitian

Responden penelitian ini adalah manajer puncak CV. Duta Java Tea

Industri. Karena responden tersebut mengetahui kebijakan dalam penentuan

strategi perusahaan dan memiliki hak untuk mengambil keputusan.

1.6.4. Metoda Pengumpulan Data

Metoda pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data melalui tanya

jawab secara langsung dengan pihak yang bersangkutan. Wawancara

tersebut dilakukan dengan manajer puncak perusahaan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan, yaitu data faktor internal dan

eksternal CV. Duta Java Tea Industri.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

10

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2002:135). Kuesioner yang

digunakan terdiri dari pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang sudah

ada alternatif pilihan jawabannya dan tinggal dipilih dari alternatif yang

ditawarkan (Freddy Rangkuti, 2003:47). Kuesioner digunakan untuk

mengumpulkan data faktor internal dan eksternal CV. Duta Java Tea

Industri.

3. Study Pustaka

Merupakan suatu cara pengumpulan data melalui buku-buku ekonomi

manajemen yang ada di perpustakaan, dan sumber-sumber lain yang ada

kaitannya dengan masalah yang diteliti.

1.6.5. Metoda Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Matriks Internal

Eksternal. Matriks Internal Eksternal digunakan untuk mengetahui posisi

strategis perusahaan yang didasarkan pada Internal Factor Analysis Summary

(IFAS) dan Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS). IFAS adalah

analisis faktor internal perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan yang ada dalam perusahaan, sedangkan EFAS adalah analisis

faktor eksternal perusahaan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada

dalam perusahaan (Freddy Rangkuti, 2002:26). Selanjutnya dalam

penyusunan Matriks Internal Eksternal diperlukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Menyusun Tabel IFAS dan EFAS. Tabel tersebut memuat kolom bobot,

rating dan skor yang harus dihitung. Tabel EFAS – IFAS dapat dilihat

11

pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. IFAS - EFAS

FAKTOR

INTERNAL/EKSTERNAL BOBOT RATING

SKOR

(BOBOT X

RATING)

JUMLAH 1,00

Sumber : Freddy Rangkuti (2002:24)

Tahapan yang diperlukan dalam penyusunan Tabel IFAS-EFAS terdiri

dari:

a. Menentukan bobot pada masing-masing faktor internal dan faktor

eksternal

Menentukan bobot masing-masing faktor internal dan eksternal CV.

Duta Java Tea Industri sesuai dengan kontribusi dari manajer

perusahaan berdasarkan tingkat kepentingan faktor-faktor tersebut

bagi perusahaan dan sesuai dengan pendapat manajer atau responden.

Dengan ketentuan jumlah bobot adalah 1,00. Langkah perhitungan

bobot adalah:

i). Menyusun urutan kepentingan

Variabel faktor internal dan eksternal yang sudah ada diurutkan

berdasarkan tingkat kepentingan. Urutan 1 bila variabel tersebut

paling penting bagi perusahaan dan urutan 10 bila variabel

tersebut tidak penting.

ii). Memberi nilai urutan kepentingan

12

Berdasarkan urutan kepentingan, variabel faktor internal dan

eksternal diberikan nilai 10 untuk variabel yang paling penting

dan nilai 1 untuk variabel yang tidak penting. Sehingga dapat

menentukan angka pembagi untuk masing-masing variabel,

yang diperoleh dari 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10 = 55. Angka 55

digunakan sebagai angka pembagi untuk menentukan bobot.

iii). Menyusun bobot tiap variabel

Masing-masing variabel dapat ditentukan bobotnya, cara

penyusunan bobot masing-masing variabel adalah :

Bobot = Nilai urut kepentingan masing-masing variabel Jumlah nilai urut kepentingan tiap variabel

Hasil perhitungan bobot untuk masing-masing variabel faktor

internal dan eksternal adalah sama.

b. Menentukan rating

Menentukan rating pada masing-masing variabel, berdasarkan

jawaban responden atas pertanyaan strategis variabel faktor internal

dan eksternal, yaitu: Sangat setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3,

Tidak setuju = 2, Sangat tidak setuju = 1.

c. Menghitung skor

Setelah variabel-variabel internal diidentifikasi, langkah selanjutnya

yang diperlukan adalah menghitung skor pada faktor internal dan

eksternal CV. Duta Java Tea Industri. Skor adalah hasil perkalian

antara bobot dengan rating.

13

2. Menyusun Matriks Internal Eksternal perusahaan

Cara menyusun Matriks Internal Eksternal adalah dengan pemetaan,

Langkah-langkah pemetaan untuk membuat tabel internal eksternal

adalah jumlah skor faktor internal dipetakan pada sumbu horizontal dan

jumlah skor faktor eksternal dipetakan pada sumbu vertikal.

Sumbu horizontal merupakan sumbu yang menggambarkan kekuatan

pengaruh faktor eksternal bisnis yang terdiri dari beberapa indikator yang

ada dalam lingkungan bisnis. Sedangkan sumbu vertikal menggambarkan

besarnya kepentingan faktor internal perusahaan yang sebelumnya telah

diukur dan dihitung berdasarkan pendapat manajer. Kekuatan pengaruh

faktor eksternal maupun besarnya kepentingan faktor internal diukur

dengan skala Tinggi, Sedang, Rendah. Baik sumbu vertikal maupun

sumbu horizontal yang menggambarkan skala kekuatan pengaruh faktor

eksternal dan besarnya kepentingan faktor internal, diperoleh berdasarkan

pada jawaban: Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju

= 2, dan Sangat Tidak Setuju = 1.

Angka 0,00 sebagai angka terendah dalam Matriks Internal Eksternal,

angka 5,00 pada Matriks Internal Eksternal diperoleh dari nilai rating

tertinggi yaitu 5. Untuk memperoleh jumlah kriteria pemilihan strategi

(sel I sampai dengan IX), maka masing-masing sumbu dibagi menjadi 3

blok secara vertikal dan horizontal. Penentuan nilai-nilai pada sumbu

vertikal dan sumbu horizontal adalah 0,00 ; 1,66 ; 3,33 ; 5,00. Nilai 1,66

diperoleh dari 5,00 dibagi 3 blok (1/3 x 5,00). Nilai pada sumbu ketiga

14

vertikal dan horizontal yaitu 3,33 diperoleh dari (2/3 x 5,00). Tabel

Matriks Internal Eksternal dapat dilihat pada Tabel 1.2. dibawah ini:

Tabel 1.2. Matriks Internal Eksternal To

tal S

kor F

akto

r Stra

tegi

Eks

tern

al

5.00 III II I

VI V IV

IX VIII VII

Tinggi

3,33

Sedang

1.66

Rendah

0 Rendah 1.66 Sedang 3.33 Tinggi 5.00

Total Skor Faktor Strategi Internal Sumber : Freddy Rangkuti(2002:42)

3. Pemetaan Data Internal Eksternal

Pemetaan faktor internal dan eksternal dapat ditemukan suatu titik

antara skor faktor internal dan skor faktor eksternal yang menunjukkan

pilihan strategi yang dapat dilakukan perusahaan, yang ditunjukan pada

Tabel Matriks Internal Eksternal tersebut diatas. Matriks Internal

Eksternal memiliki sembilan sel yang terbentuk setelah masing-masing

sumbu dibagi ke dalam tiga bagian titik pembagi yang telah ditentukan.

Masing-masing bagian itu adalah ditunjukkan dengan skala Tinggi,

Sedang, dan Rendah. Skala tersebut menunjukkan kekuatan pengaruh

faktor eksternal dan besarnya kepentingan faktor internal bagi

perusahaan.

15

Dalam Matriks Internal Eksternal terdapat sembilan sel yang terdapat

pilihan strategi yang berbeda pada setiap selnya. Pilihan strategi pada sel I

– IX Matrik Internal Eksternal (Fred R. David, 1999:58;Suwarsono,

1994:186) terdiri dari:

Sel I : Strategi Konsentrasi Melalui Integrasi Vertikal

Strategi pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui

integrasi vertikal dengan cara menjalin kerjasama dengan supplier

atau dengan cara menambah jaringan distribusi. Hal ini merupakan

strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif

pasar yang kuat dalam industri yang berdaya tarik tinggi.

Sel II : Strategi Konsentrasi Melalui Integrasi Horizontal

Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu

kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun di

lokasi yang lain, dan meningkatkan jenis produk/jasa. Tujuannya

adalah untuk meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara

memanfaatkan keuntungan skala ekonomi baik di produksi maupun

pemasaran.

Sel III : Strategi Penciutan (Turnaround)

Strategi turnaround adalah usaha memperkecil atau mengurangi

usaha yang dilakukan perusahaan.

Sel IV : Strategi Stabilitas

Strategi stabilitas adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah

arah strategi yang telah ditetapkan.

16

Sel V : Strategi Konsentrasi Melalui Integrasi Horizontal atau Stabilitas

Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu

kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun

dilokasi yang lain dan meningkatkan jenis produk/jasa. Tujuannya

adalah menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit.

Perusahaan yang berada dalam sel ini dapat memperluas pasar,

fasilitas produksi, dan teknologi melalui akuisisi atau joint ventures

dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Sel VI : Strategi Divestasi

Strategi divestasi dilaksanakan apabila manajer tidak mampu untuk

memperbaiki kinerja perusahaan dan gagal memutar arah

kecenderungan perusahaan menuju perusahaan yang siap kembali

berkembang.

Sel VII : Strategi Diversifikasi Konsentrik

Strategi diversifikasi konsentrik terjadi apabila perusahaan

memutuskan melakukan ekspansi usaha dengan menambah unit

usaha baru, baik dengan cara pertumbuhan internal maupun

akuisisi, pada bidang usaha yang masih memiliki keterkaitan

langsung maupun tidak langsung, dalam bidang usaha yang

sebelumnya telah dimiliki.

Sel VIII : Strategi Diversifikasi Konglomerasi

Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling

berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi posisi

17

kompetitif yang tidak begitu kuat dan nilai daya tarik industrinya

sangat rendah. Kedua faktor tersebut menuntut perusahaan itu

melakukan usahanya ke dalam perusahaan lain.

Sel IX : Strategi Likuidasi

Strategi ini dilaksanakan dengan menjual harta kekayaan

perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud secara

individual.

1.7. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II berisi landasan teori mengenai proses manajemen pemasaran,

pemasaran, manajemen pemasaran, dan matriks internal eksternal.

Bab III Menguraikan gambaran umum perusahaan CV. Duta Java Tea

Industri yang berisi sejarah berdirinya, struktur organisasi, aspek produksi, aspek

pemasaran, aspek sumber daya manusia, dan aspek strategi.

Bab IV merupakan analisis data untuk melakukan penetapan strategi

perusahaan berdasarkan posisi strategis CV. Duta Java Tea Industri di Kabupaten

Tegal – Jawa Tengah pada matriks internal eksternal.

Bab V Berisi simpulan-simpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian

yang diperoleh dan saran-saran penulis untuk perusahaan.

18