hout intro perwil

14
PERENCANAAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH PENGEMBANGAN WILAYAH Permasalahan, Relevansi Permasalahan, Relevansi dan Ruang Lingkup dan Ruang Lingkup © 2004 Jawoto Sih Setyono – [email protected]

Upload: imaniar-nastiti

Post on 28-Nov-2014

1.249 views

Category:

Technology


7 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Hout intro perwil

PERENCANAAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAHPENGEMBANGAN WILAYAH

Permasalahan, Relevansi dan Permasalahan, Relevansi dan Ruang LingkupRuang Lingkup

© 2004 Jawoto Sih Setyono – [email protected]

Page 2: Hout intro perwil

Rencana Pembangunan vs Rencana Pembangunan vs Rencana WilayahRencana Wilayah

• Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan – identifikasi dan perumusan kebijakan untuk mencapai identifikasi dan perumusan kebijakan untuk mencapai

tujuan-tujuan sosial dan ekonomitujuan-tujuan sosial dan ekonomi

• Elemen Dasar Rencana PembangunanElemen Dasar Rencana Pembangunan– gambaran tentang kondisi ekonomi saat inigambaran tentang kondisi ekonomi saat ini– daftar belanja publik (pemerintah) yang diinginkan daftar belanja publik (pemerintah) yang diinginkan – arahan pengembangan untuk sektor swastaarahan pengembangan untuk sektor swasta– proyeksi makroekonomi tentang ekonomi nasionalproyeksi makroekonomi tentang ekonomi nasional– kejian tentang kebijakan pemerintahkejian tentang kebijakan pemerintah

((Faridad 1981, 94Faridad 1981, 94))

Page 3: Hout intro perwil

Rencana Pembangunan vs Rencana Pembangunan vs Rencana WilayahRencana Wilayah

Dimana Pembangunan Harus Dilakukan?Dimana Pembangunan Harus Dilakukan?• menjadi prioritas kedua atau ketigamenjadi prioritas kedua atau ketiga

– tujuan nasional diterjemahkan dulu dalam sasaran tujuan nasional diterjemahkan dulu dalam sasaran ekonomi dan sosialekonomi dan sosial

• terlupakan (terlupakan (neglectedneglected) ) – akar teoritis perencanaan pembangunan pada model akar teoritis perencanaan pembangunan pada model

pertumbuhan (pertumbuhan (growth modelsgrowth models) yang pada dasarnya ) yang pada dasarnya bersifat bersifat spacelessspaceless dan kaburnya definisi tentang dan kaburnya definisi tentang “wilayah” (“wilayah” (what do we mean by regionwhat do we mean by region))

• menganggap permasalahan menganggap permasalahan kewilayahankewilayahan identikidentik dengan permasalahan dengan permasalahan nasionalnasional

Page 4: Hout intro perwil

Rencana Pembangunan vs Rencana Pembangunan vs Rencana WilayahRencana Wilayah

• padahal, ada (banyak) masalah, yang padahal, ada (banyak) masalah, yang pada dasarnya itu pada dasarnya itu berkaitan dengan berkaitan dengan aspek keruanganaspek keruangan– mengapa tingkat urbanisasi demikian tinggimengapa tingkat urbanisasi demikian tinggi– mangapa ada keprimatan (mangapa ada keprimatan (primacyprimacy) dalam ) dalam

struktur sistem kota-kotastruktur sistem kota-kota– mengapa ada kesenjangan perkembangan mengapa ada kesenjangan perkembangan

antara desa dan kotaantara desa dan kota– mengapa ada perbedaan perkembangan mengapa ada perbedaan perkembangan

antara satu daerah dengan daerah yang lainantara satu daerah dengan daerah yang lain

Page 5: Hout intro perwil

Mengapa ada Mengapa ada Permasalahan?Permasalahan? LIMA KURVA BEL (Alonso, 1980)LIMA KURVA BEL (Alonso, 1980)

tahapan perkembangantahapan perkembangan ketimpangan sosial (ketimpangan sosial (social inequalitysocial inequality)) ketimpangan wilayah (ketimpangan wilayah (regional inequalityregional inequality)) konsentrasi geografis (konsentrasi geografis (geographic geographic

concentrationconcentration)) transisi demografis (transisi demografis (demographic transitiondemographic transition))

interaksi kelima kurva pada tahapan awal interaksi kelima kurva pada tahapan awal (sisi kiri kurva) mengindikasikan masalah-(sisi kiri kurva) mengindikasikan masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara masalah yang dihadapi oleh negara-negara berkembangberkembang

Page 6: Hout intro perwil

Perencanaan Wilayah Vs Perencanaan Wilayah Vs Perencanaan KotaPerencanaan Kota

► Rencana kota bersifat lokal dan sangat Rencana kota bersifat lokal dan sangat beorientasi fisik;beorientasi fisik;

► Masalah berkaitan dengan kawasan Masalah berkaitan dengan kawasan supra-urbansupra-urban► Keterkaitan dengan kota lain (sistem kota)Keterkaitan dengan kota lain (sistem kota)► Masalah dengan aspek konurbasi Masalah dengan aspek konurbasi

(membengkaknya ukuran kota: metropolis; (membengkaknya ukuran kota: metropolis; megapolis; urban regions)megapolis; urban regions)

► Perlu jembatan antara rencana nasional Perlu jembatan antara rencana nasional (ekonomi-sektoral) dengan rencana kota (fisik-(ekonomi-sektoral) dengan rencana kota (fisik-komprehensif)komprehensif)

Page 7: Hout intro perwil

Perencanaan Perencanaan Pengembangan WilayahPengembangan Wilayah

menempatkan wilayah sebagai tujuan menempatkan wilayah sebagai tujuan pertama pembangunanpertama pembangunan

distribusi yang seimbangdistribusi yang seimbang

alokasi yang disesuaikan dengan bobot populasialokasi yang disesuaikan dengan bobot populasi

mengkonsentrasikan sumberdaya pada wilayah-mengkonsentrasikan sumberdaya pada wilayah-wilayah yang terbelakangwilayah yang terbelakang

mengkonsentrasikan sumberdaya pada wilayah yang mengkonsentrasikan sumberdaya pada wilayah yang berpotensi tinggiberpotensi tinggi

alokasi sumberdaya berdasar rencana wilayah yang alokasi sumberdaya berdasar rencana wilayah yang disepakatidisepakati

Page 8: Hout intro perwil

Apa Wilayah? Bagaimana Apa Wilayah? Bagaimana Membatasinya?Membatasinya?

Isu utamaIsu utama • tidak adanya kesepakatan batasantidak adanya kesepakatan batasan• kabupaten, dua kabupaten, propinsi, kota + kabupaten, dua kabupaten, propinsi, kota +

kawasan sekitarnya kawasan sekitarnya • subnasional (wilayah supra-urban)subnasional (wilayah supra-urban)

Karakteristik utamaKarakteristik utama • keterbukaan (keterbukaan (opennesopennes) ) terbukanya mobilitas terbukanya mobilitas

barang dan jasa; barang dan jasa; • tidak ada batasan (tidak ada batasan (barrierbarrier) sebagaimana ) sebagaimana

halnya dengan nasional. halnya dengan nasional. • diskusi: bagaimana dengan globalisasi-diskusi: bagaimana dengan globalisasi-

perdagangan bebas?perdagangan bebas?

Page 9: Hout intro perwil

Klasifikasi Klasifikasi (Simplifikasi?) Wilayah(Simplifikasi?) Wilayah

Wilayah homogenWilayah homogen• Batasan atas kesamaan karakteristikBatasan atas kesamaan karakteristik• Indikator: ekonomi, sosial, fisikIndikator: ekonomi, sosial, fisik

Wilayah fungsionalWilayah fungsional• Ada perbedaan dalam ruangAda perbedaan dalam ruang• Indikator: struktur ruang, hirarkiIndikator: struktur ruang, hirarki

Wilayah perencanaan Wilayah perencanaan • Batasan fleksibel: sesuai tujuanBatasan fleksibel: sesuai tujuan• Indikator: politik, kebudayaanIndikator: politik, kebudayaan

Wilayah administratifWilayah administratif• Batasan administratifBatasan administratif

Page 10: Hout intro perwil

Peran/Kedudukan Rencana Peran/Kedudukan Rencana WilayahWilayah

►Aspek wilayah dalam kebijakan Aspek wilayah dalam kebijakan pembangunan nasional pembangunan nasional Kebijakan ruang – Kebijakan ruang – spatial/regional policiesspatial/regional policies

matra ruang pembangunan nasionalmatra ruang pembangunan nasional Bagian (proyek) dari kebijakan sektoralBagian (proyek) dari kebijakan sektoral

►Kebijakan tersendiri Kebijakan tersendiri RTRWPRTRWP rencana kawasan andalan, rencana kapetrencana kawasan andalan, rencana kapet

Page 11: Hout intro perwil

Ruang Lingkup/CakupanRuang Lingkup/Cakupan

Fisik dan alokasi sumber daya alam Fisik dan alokasi sumber daya alam (1950an); zonasi lahan sebagaimana (1950an); zonasi lahan sebagaimana halnya dalam rencana kota.halnya dalam rencana kota.

Rencana makroekonomi (seperti Rencana makroekonomi (seperti dalam rencana nasional) dengan skala dalam rencana nasional) dengan skala diperkecildiperkecil

Model tersendiri: ekonomi, sosial, Model tersendiri: ekonomi, sosial, communitycommunity developmentdevelopment, , locallocal economiceconomic developmentdevelopment, sistem kota, sistem kota

Page 12: Hout intro perwil

Isu KebijakanIsu Kebijakan

Sejauh mana kebijakan wilayah bisa Sejauh mana kebijakan wilayah bisa mereduksi ketimpangan dalam mereduksi ketimpangan dalam pembangunanpembangunan

Bagaimana hubungan antara wilayah inti Bagaimana hubungan antara wilayah inti dan wilayah pinggirandan wilayah pinggiran

Bagaimana membangun keterkaitan Bagaimana membangun keterkaitan antara kota utama dan kota kedua antara kota utama dan kota kedua sehingga meminimalkan primasi kotasehingga meminimalkan primasi kota

Hubungan kota-desa dalam kaitan dengan Hubungan kota-desa dalam kaitan dengan kemiskinankemiskinan

Page 13: Hout intro perwil

Perencanaan Wilayah di Perencanaan Wilayah di Indonesia: IsuIndonesia: Isu

Sangat sektoral pada awal pembangunan Sangat sektoral pada awal pembangunan (repelita)(repelita)

Beberapa studi pengembangan wilayah pada Beberapa studi pengembangan wilayah pada masa oil boom (1970an)masa oil boom (1970an)– Aspek wilayah dalam pembangunan sektoral Aspek wilayah dalam pembangunan sektoral

(regionalisasi)(regionalisasi)– Dampak: disparitas antarwilayah; kemiskinanDampak: disparitas antarwilayah; kemiskinan

Pendekatan baru: rencana tata ruang; kaku, Pendekatan baru: rencana tata ruang; kaku, cenderung fisikcenderung fisik

Krisis: beberapa program pragmatis; Krisis: beberapa program pragmatis; kecamatan development programkecamatan development program

Desentralisasi dan otonomi: apa selanjutnya?Desentralisasi dan otonomi: apa selanjutnya?

Page 14: Hout intro perwil

Perencanaan Wilayah di Perencanaan Wilayah di Indonesia: KelembagaanIndonesia: Kelembagaan

Instrumen: RTRWP, apakah sebuah Instrumen: RTRWP, apakah sebuah model yang sesuai?model yang sesuai?

Prosedur: P5D (proses penyusunan Prosedur: P5D (proses penyusunan kebijakan pembangunan wilayah) kebijakan pembangunan wilayah) masih relevan?masih relevan?

Organisasi: BAPPEDA, instansi vertikal, Organisasi: BAPPEDA, instansi vertikal, BAPPENASBAPPENAS

Model penanganan: pemerintah daerah, Model penanganan: pemerintah daerah, otorita, badan koordinasi, badan otorita, badan koordinasi, badan pelaksanapelaksana