intiqad vol. 8 no. 2 desember 2016: 120 – 146 dosen

27
Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146 120 Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita dengan Menggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Widya Masitah dan Juli Hastuti Dosen Fakultas Agama Islam UMSU (Email : [email protected] ) Abstrak Penelitian yang dilakukan di RA Saidi Turi ini menggunakan PTK dengan melihat sampel dari kelompok B Di RA Saidi Turi, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, tanya jawab, diskusi serta dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknis analisis data dengan meneliti setiap aspek kegiatan penelitian pada waktu dilaksanakan penelitian serta dianalisa secara baik, Hasil penelitian bahwa ada peningkatan kemampuan bahasa anak melalui metode bercerita dengan menggunakan media audio visual dari kondisi awal yang hanya 9 anak (43%) meningkat di siklus pertama menjadi 13anak (66%) dan di siklus yang kedua mencapai 17 anak (85%). Maka dapat disimpulkan kemampuan bahasa anak dapat meningkat melalui metode bercerita dengan media audio visual di Kelompok B RA Saidi Turi. Kata Kunci : Kemampuan Bahasa, Metode Bercerita, Media Audio Visual Korespondensi : FAI Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Jalan Kapten Mukhtar Basri No. 03 Medan A. Pendahuluan Raudhatul Athfal (RA) merupakan salah satu lembaga tempat pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur formal, di mana pada usia ini merupakan masa keemasan (golden age) khususnya usia 5-6 tahun, dengan adanya RA bertujuan membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak antara lain nilai- nilai agama,moral, sosial, emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan juga kemandirian, maka dari itu pengembangan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut hendaknya dilaksanakan dengan berbagai metode kegiatan belajar yang kreatif dan menyenangkan bagi anak didik. 1 Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di dalam Al-Quran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik 1 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kurikulum Raudhatul Athfal (Kementrian Agama:Jakarta,2011),h.3.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

120

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi

Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

Widya Masitah dan Juli HastutiDosen Fakultas Agama Islam UMSU(Email : [email protected])

Abstrak

Penelitian yang dilakukan di RA Saidi Turi ini menggunakan PTK denganmelihat sampel dari kelompok B Di RA Saidi Turi, teknik pengumpulan datadilakukan dengan cara observasi, tanya jawab, diskusi serta dokumentasi denganmenggunakan teknik analisis deskriptif. Teknis analisis data dengan menelitisetiap aspek kegiatan penelitian pada waktu dilaksanakan penelitian sertadianalisa secara baik, Hasil penelitian bahwa ada peningkatan kemampuan bahasaanak melalui metode bercerita dengan menggunakan media audio visual darikondisi awal yang hanya 9 anak (43%) meningkat di siklus pertama menjadi13anak (66%) dan di siklus yang kedua mencapai 17 anak (85%). Maka dapatdisimpulkan kemampuan bahasa anak dapat meningkat melalui metode berceritadengan media audio visual di Kelompok B RA Saidi Turi.

Kata Kunci : Kemampuan Bahasa, Metode Bercerita, Media Audio VisualKorespondensi : FAI Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Jalan Kapten Mukhtar Basri No. 03 Medan

A. PendahuluanRaudhatul Athfal (RA)

merupakan salah satu lembagatempat pendidikan anak usia diniyang berada pada jalur formal, dimana pada usia ini merupakan masakeemasan (golden age) khususnyausia 5-6 tahun, dengan adanya RAbertujuan membantumengembangkan potensi yangdimiliki oleh anak antara lain nilai-nilai agama,moral, sosial, emosional,kognitif, bahasa, fisik motorik, danjuga kemandirian, maka dari itupengembangan potensi yang dimilikioleh anak tersebut hendaknyadilaksanakan dengan berbagai

metode kegiatan belajar yang kreatifdan menyenangkan bagi anak didik.1

Pendidikan anak adalahperkara yang sangat penting di dalamIslam. Di dalam Al-Quran kita dapatibagaimana Allah menceritakanpetuah-petuah Luqman yangmerupakan bentuk pendidikan bagianak-anaknya. Begitu pula dalamhadits-hadits Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam, kita temui banyakjuga bentuk-bentuk pendidikanterhadap anak, baik dari perintahmaupun perbuatan beliau mendidik

1Direktorat Jenderal PendidikanIslam Kurikulum Raudhatul Athfal(Kementrian Agama:Jakarta,2011),h.3.

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi KecamatanPancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

121

anak secara langsung.Seorangpendidik, baik orangtua maupun guruhendaknya mengetahui betapabesarnya tanggung-jawab mereka dihadapan Allah ‘azza wa jallaterhadap pendidikan putra-putriislam.Tentang perkara ini, Allah azza wajalla berfirman,یا أیھا الذین آمنوا قوا أنفسكم وأھلیكم نارا وقودھا الناس والحجارة “Hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamudari api neraka yang bahan bakarnyaadalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)Dan di dalam hadits yangdiriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim,Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda,كلكم راع ومسئول عن رعیتھ “Setiap di antara kalian adalahpemimpin dan akan dimintaipertanggungjawaban”

Untuk itu -tidak bisa tidak-,seorang guru atau orang tua harustahu apa saja yang harus diajarkankepada seorang anak serta bagaimanametode yang telah dituntunkan olehjunjungan umat ini, RasullullahMuhammad SAW.2

Bahasa merupakan suatu wujud yangtidak dapat dipisahkan darikehidupan manusia, sehingga dapat

2http/AnakMuslim.Blogspot.com/PendidikanIslam:Internet(Diakses tanggal 19 Mei 2016)

dikatakan bahwa bahasa itu adalahmilik manusia yang telah menyatudengan pemiliknya. Sebagai salahsatu milik manusia, bahasa selalumuncul dalam segala aspek dankegiatan manusia. Tidak ada satupunkegiatan manusia yang tidak disertaidengan kehadiran bahasa. Olehkarena itu, jika orang bertanyaapakah bahasa itu, maka jawabannyadapat bermacam-macam sejalandengan bidang kegiatan tempatbahasa itu digunakan. Dengandemikian dapat kita simpulkanbahwa perkembangan bahasaharuslah dirangsang sejak dini.3

Metode bercerita merupakansalah satu pemberian pengalamanbelajar bagi anak di Taman Kanak-kanak melalui cerita yangdisampaikan secara lisan. Berceritaadalah menuturkan sesuatu yangmengisahkan tentang perbuatan atausuatu kejadian dan disampaikansecara lisan dengan tujuanmembagikan pengalaman danpengetahuan kepada orang lain.4

Dengan demikian bercerita dalamkonteks komunikasi dapat dikatakansebagai upaya mempengaruhi oranglain melalui ucapan dan penuturantentang sesuatu ide. Sementara dalamkonteks pembelajaran anak usia dinibercerita dapat dikatakan sebagai

3Abdul Chaer,Psikolinguistik(Jakarta:PT RINEKA CIPTA,2009)h.1.2

4Moeslichatun,MetodeBercerita,(Jakarta:Purnama Ekspres2009),h.194.

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

122

upaya untuk mengembangkanpotensi kemampuan berbahasa anakmelalui pendengaran dan kemudianmenuturkannya kembali dengantujuan melatih anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan idedalam bentuk lisan. Kegiatanbercerita memberikan sumbanganbesar pada perkembangan anaksecara keseluruhan sebagai implikasidari perkembangan bahasanya,sehingga anak akan memilikikemampuan untuk mengembangkanaspek perkembangan yang laindengan modal kemampuan berbahasayang sudah baik.

Sebelumnya penelitimelakukan pengamatan terhadaplaporan perkembangan anak padasemester satu atau gasal terhadappermasalahan yang terjadi,khususnya di RA Saidi Turi,Kecamatan Pancur Batu padakelompok B yang seluruhnyaberjumlah 20 anak, dimana anakbelum mampu mengulang kalimatsederhana, menjawab pertanyaansederhana, mengutarakan pendapatpada orang lain dan menyatakanalasan terhadap sesuatu/ tidak setuju.Maka dari jumlah tersebut anak yangmampu mengembangkankemampuan bahasanya masih jauhdari standart pencapaian. Yaknimasih 50 % atau sekitar 10 anak.Untuk itu dapat disimpulkan bahwakemampuan bahasa anak dikelompok B RA Saidi Turi masihdalam tahap kesulitan dan

membutuhkan peningkatan lebihlanjut.

Berdasarkan uraian di atas,maka keadaan yang seperti ini tidakuntuk di diamkan begitu saja, karenapermasalahan yang terjadi tidakterlepas dari kurangnya wawasanguru dalam memilih metode danmedia pembelajaran yang tepat, olehkarena itu juga peneliti inginmelakukan penelitian tindakan kelasdi kelompok B RA Saidi Turi,dengan harapan dapat melakukanperbaikan dan dapat meningkatkanbahasa anak, salah satunya melaluimetode bercerita dengan mediaAudio Visual, dengan metodetersebut di harapkan kegiatanpembelajaran bermakna danmenyenangkan serta tidakmembosankan lagi bagi anak, denganmetode dan penggunaan mediatersebut di harapkan kemampuanbahasa anak tercapai dengan baik.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penganalisaandan penelitian, masalah yangteridentifikasiyaitu:

a. Perkembangan Bahasa anakmasih kurang

b. Metode pembelajaran yangmonoton

c. Kurangnya kreatifitas gurudalam pengelolaankemampuan bahasa anak

2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar

permasalahan di atas, maka rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi KecamatanPancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

123

ApakahMelalui Metode berceritadengan Menggunakan media audiovisual dapat meningkatkankemampuan bahasa pada siswakelompok B di RA Saidi TuriKecamatan Pancur Batu ?3. Hipotesis Tindakan

Rumusan hipotesis tindakanberdasarkan pada cara memecahkanmasalah PTK adalah :Dengan memodifikasi metodebercerita dengan media audio visualdapat meningkatkan kemampuanbahasa anak di kelompok B RA SaidiTuri Kecamatan Pancur Batu.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian danrumusan masalah yang telahdiuraikan di atas, maka penelitian inibertujuan untuk mengetahuipeningkatan kemampuan bahasaanak melalui metode berceritadengan menggunakan media audiovisual di kelompok B RA Saidi TuriKecamatan Pancur Batu.5. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang ingindiperoleh dari beberapa aspek, baikterlibat secara langsung maupuntidak langsung, adalah sebagaiberikut :a. Manfaat Teoritis

1). Hasil penelitian ini diharapkandapat memberikan masukandalam pengembangan ilmupengetahuan, selain itu jugadapat memberi pemahamanpsikologis terhadap guru-guru

dalam penggunaan metodebercerita dengan media audiovisual dalam upayameningkatkan perkembanganbahasa anak.2). Untuk mengembangkanmetode pembelajaran yangmenyenangkan.

b. Manfaat Praktis1). Bagi guru

Peneliti dan teman sejawatakan memperolehpengetahuan danpengalaman yangberdampak meningkatkankemampuan bahasa anakmelalui metode berceritadengan media audio visualyang dilakukan seadanya,untuk meningkatkanprofesionalisme guru untuklebih berkompetensi dalampelaksanaan pembelajaran.

2). Bagi SiswaHasil penelitian inidiharapkan dapatmeningkatkanperkembangan bahasa anak,anak mampu meningkatkanpembendaharaan kosa kata,dan dapat mengungkapkanide, serta meningkatkankecerdasan bahasa.

3). Bagi SekolahHasil penelitian diharapkandapat membantumenyelesaikan masalahyang terjadi selama proses

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

124

belajar mengajarberlangsung terutamamasalah meningkatkanperkembangan bahasa anakdengan metode bercerita

B. Tinjauan Pustaka1. Pengertian Kemampuan

BahasaKemampuan bahasa adalah dua

suku kata yang digabungkan menjadisatu yaitu kata “Kemampuan”5dalamkamus bahasa Indonesia yang artinyamampu atau sanggup melakukansesuatu, sedangkan “Bahasa”6adalahsebuah sistem, yang artinya bahasaitu dibentuk oleh sejumlahkomponen yang berpola secaratetapdan dapat dikaidahkan. Jadikemampuan bahasa adalah suatuproses lambang lambang yangmemberikan bunyi dan mengonsepimakna tertentu.7

Bahasa dapat diartikansebagaisistem simbol yang teratur untukmenstransfer berbagai ide maupuninformasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal.8

Bahasa adalah alat penghubung ataualat komunikasi antara anggotamasyarakat yang terdiri dariindividu-induvidu yang menyatakanpikiran, perasaan, dan keinginannya.

5 W.J.S Poerwadarminta,dkk,KamusBesar BahasaIndonesia (Jakarta: BalaiPustaka,2007),h.708.

6 Abdul Chaer,dkk,Sosiolinguistik,Rineka Cipta,(Jakarta :2009),h.11.

7 Ibid.h.138 Nurbiana Dhieni,dkk, Metode

Perkembangan Bahasa(Jakarta:Erlangga,2008),h.12.

Pengertian lain dari bahasaadalahsebagai suatu sistem lambang bunyiyang bersifat arbiter (manasuka)digunakan masyarakat dalam rangkauntuk bekerja sama, berinteraksi danmengidentifikasi diri.9

2. Faktor yang MepengaruhiPerkembangan Bahasa Anak

Dalam kehidupanperkembangan anakbanyak faktoryang dapat mempengaruhi jalannyaperkembangan anak,mulai dariperkembangan tubuh anak hinggafaktor perkembangan bahasa anakyang biasanya mengalamipermasalahan atau kendala sehinggamenjadikan anak mengalamiketerlambatan komunikasi padaumumnya.10

Faktor perkembangan bahasaanak dapat di sebabkan oleh banyakfactor antara lain yaitu :a. Faktor Kesehatan

Kesehatan merupakan faktoryang sangat mempengaruhiperkembangan bahasa anak, terutamapada usia awal kehidupannya.Apabila pada usia dua tahun pertama,anak mengalami sakit terus-menerus,maka anak tersebut cenderung akanmengalami kelambatan ataukesulitan dalam perkembanganbahasanya. Oleh karena itu, untukmemelihara perkembangan bahasaanak secara normal, orangtua perlumemperhatikan kondisi kesehatananak. Upaya yang dapat ditempuh

9 Ibid.h.12.10 Gusti Yarmi,dkk,Karakteristik dan

Bentuk Bahasa(Modul5:PGTK2203),h.5.1

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi KecamatanPancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

125

adalah dengan cara memberikan ASI,makanan yang bergizi, memeliharakebersihan tubuh anak atau secarareguler memeriksakan anak ke dokteratau ke puskesmas.b. Inteligensi

Perkembangan bahasa anakdapat dilihat dari tingkatinteligensinya. Anak yangperkembangan bahasanya cepat, padaumumnya mempunyai inteligensinormal atau di atas normal.c. Keadaan Sosial Ekonomi

Anak dari kelompokyangkeadaan sosial ekonominya tinggiakan lebih mudah belajar berbicaraketimbang anak dari kelompok yangsosial ekonominya lebih rendah.Penyebab utamanya adalah bahwaanak dari kelompok lebih tinggi lebihbanyak didorong untuk lebihberbicara dan lebih banyakdibimbing untuk melakukannya.d. Jenis Kelamin

Dibandingkan dengan anakperempuan, anak laki-laki tertinggaldalam belajar berbicara. Padasetiapjenjang umur, kalimat nk laki-lakilebihpendek dan kurang betul tatabahasanya, kosakata yang diucapkanlebih sedikit, dan pengucapannyakurang tepat ketimbang anakperempuan.e. Hubungan Keluarga

Hubungan ini dimaknaisebagai proses pengalamanberinteraksi dan berkomunikasidengan lingkungan keluarga,

terutama dengan orangtua yangmengajar, melatih dan memberikancontoh berbahasa kepada anak.11

1. Keterampilan BahasaSebagaimana kita ketahui

bahwa keterampilan bahasa meliputi4 area utama, yaitu mendengarkan,berbicara, membaca, dan menulis.12

Berikut ini akan diuraikan bagaimanamenciptakan lingkungan yang dapatmemperkaya terhadap keterampilanbahasa tersebut.a. Mendengarkan

Mampu mendengarkandengan benar dan tepat merupakanbagian yang penting dalam belajardan berkomunikasi. Hal ini sangatpenting dalam tahap-tahap pertamadari belajar membaca. Untukmeningkatkan kemampuanmendengarkan pada anak, maka yangdapat dilakukan oleh orang tua danpendidik adalah menjadi model yangbaik bagi anak, berkomunikasi yangjelas kepada anak, dan memberikanpenguasaan pengetahuan danaktivitas yang berkenaan dengankegiatan mendengarkan itu sendiri.Aktivitas yang mendukung yangdapat dilakukan adalah:

1) bermain denganmendengarkan musik2) menceritakan tentangcerita/dongeng

11 Ibid,h.5.1.312 Henry Guntur Tarigan, Berbicara

sebagai suatu keterampilanberbahasa(Bandung:Angkasa,2007)h.1.

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

126

3) memperdengarkanberbagai suara (sound effects)4) memperdengarkancerita dengan musik5) mempertanyakan apayang di dengarkan.

b. BerbicaraBerbicara merupakan salah

satu alat komunikasi yang palingefektif. Berbicara tidak sekedarmerupakan prestasi bagi anak, akantetapi juga berfungsi untuk mencapaitujuannya, misalnya:1) Sebagai pemuas kebutuhan dan

keinginan2) Sebagai alat untuk menarik

perhatian orang lain3) Sebagai alat untuk membina

hubungan sosial4) Sebagai alat untuk mengevaluasi

diri sendiri5) Untuk dapat mempengaruhi

pikiran dan perasaan orang lain6) Untuk mempengaruhi perilaku

orang lain.13

c. MembacaDalam belajar membaca

permulaan pada anak, orangtua ataupendidik sebaiknya menggunakankata-kata yang bermakna bagi anak.Anak akan tertarik membaca sebuahkata karena kata tersebut mempunyaimakna yang dapat dimengerti anak.Janganlah mengajarkan kata-katayang tidak umum tanpa memberikankonteks atau petunjuk mengenaimaknanya. Gambar dengan kata-kata, label pada objek, tanda dalamsituasi-situasi, semuanya ini

13 Ibid.h.8

memberikan suatu konteks kepadakata itu. Misalnya : Kata ”pelangi‟dibaca anak bersamaan denganadanya ”gambar pelangi”.d. Menulis

Kemampuan menulis sangatberkaitan dengan menggambar padaanak. Karena menulis danmenggambar sama-samamemerlukan keahlian psikomotor,dan mempunyai kemampuan kognitifyang sama.Berdasarkan 4 keterampilanberbahasa dapat disimpulkan bahwa,perkembangan bahasa anak dapattercapai apabila anak dapatmengembangkan 4 keterampilanbahasa yang sudah ada atau di milikioleh anak, yaitu terampil dalammendengarkan, berbicara, membaca,serta menulis, jika 4 keterampilanbahasa tersebut dapat di lakukandengan baik maka perkembanganbahasa anak juga akan berkembangdengan baik pula.14

2. Karakteristik bahasa anakusia dini

Berdasarkan padapermendiknas no. 58 tahun 2009tentang standar tingkat pencapaianperkembangan disusun berdasarkankelompok usia. Tingkat pencapaianmenggambarkan pertumbuhan danperkembangan anak yang diharapkandicapai pada rentang tertentu.Dibawah ini adalah perkembanganbahasa anak secara umum dantingkat pencapaian perkembanganbahasa anak berdasarkan

14 Ibid.h.10.

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi KecamatanPancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

127

pengelompokan usia pada lingkupperkembangan bahasa yang termuatdalam PP No.17 Tahun 2010.Tabel perkembangan bahasa anakusia 5-6 secara umum:

a) Percakapan anak cukup jelas,sehingga orang lain dapatmemahamisebagaian besarpesan yang disampaikannya.

b) Semakin terampimengucapkan dan memaknaikata-kata

c) Mampu mengikuti suatu jalancerita dan akan memahamiserta mengingat beberapa idedan beberapa informasi yangterdapat dalam buku

d) Menyenangi puisi dan kata-kata humor yangmenggunakan susunan katayang kurang masuk akal

e) Kosakata telah berkembangmencapai 1500 kata

f) Dapat menjelaskan ceritadengan kalimat kompleks

3. Pengertian Metode BerceritaMetode adalah cara

menyampaikan sesuatu denganbertutur dan memberikanpenerangan/penjelasan secara lisanmelalui cerita. Guru bukanlahmemberi ceramah kepada anak usiaRA, cerita harus menarik, dengantujuan yang ingin dicapai, dengangerak-gerak wajar dan intonasi yangbervariasi. Anak diberi kesempatan

bertanya memberi tanggapan ataukesimpulan.15

Bercerita adalah suatu kegiatan yangdilakukan seseorang secara lisankepada orang lain dengan alat atautanpa alat tentang apa yang harusdisampaikan dalam bentuk pesan,informasi atau hanya sebuahdongeng, yang dikemas dalambentuk cerita yang dapat didengarkandengan rasamenyenangkan.16Bercerita adalahmenuturkan sesuatu yangmengisahkan tentang perbuatan atausesuatu kejadian dan disampaikansecara lisan dengan tujuanmembagikan pengalaman danpengetahuan kepada orang lain.17

4. Manfaat Metode BerceritaBeberapa manfaat metode

bercerita bagi anak usia dinidiantaranya :

a) Melatih daya serap atau dayatangkap anak . Artinya anakusia dini dapat dirangsanguntuk mampu memahami isiatau ide-ide pokok dalamcerita secara keseluruhan

b) Melatih daya pikir anak.Untuk terlatih memahamiproses cerita, mempelajarihubungan bagian-bagiandalam cerita termasuk

15 Ibid,h.12.16Bachri, S Bachtiar. Pengembangan

Kegiatan Bercerita, Teknik danProsedurnya. (Jakarta:2005)h.9.12.

17Direktorat Jenderal,KurikulumRA,h.12.

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

128

hubungan-hubungan sebabakibatnya.

c) Melatih daya konsentrasianak yaitu untuk memusatkanperhatiannya kepadakeseluruhan cerita

d) Mengembangkan dayaimajinasi anak. Artinyadengan bercerita anak dengandaya fantasinya dapatmembayangkan ataumenggambarkan sesuatusituasi yang berada di luarjangkauan inderanya

e) Menciptakan situasi yangmenggembirakan sertamengembangkan suasanahubungan yang akrab sesuaidengan tahapperkembangannya

f) Membantu perkembanganbahasa anak dalamberkomunikasi secra efektifdan efisien sehingga prosespercakapan menjadikomunikatif.18

5. Hubungan KemampuanBahasa dengan Metode Bercerita

Hubungan kemampuan bahasadengan metode bercerita adalahdimana suatu metode yakni berceritamengajak peserta didik untuk aktifkomunikasi baik secara verbalmaupun nonverbal.6. Pengertian Media

Kata media merupakanbentuk jamak dari kata medium. Kataini berasal dari bahasa Latin yangsecara harfiah berarti perantara atau

18 Ibid.h.198.

pengantar. media adalah sesuatuyang digunakan untuk menyalurkanpesan dari pengirim ke penerimasehingga dapat merangsang pikiran,perasaan, minat, serta perhatian anakdidik sehingga proses belajarterjadi.19

a). Penyediaan Media PembelajaranPenyediaan pembelajaran merupakankomponen instruksional yangmeliputi pesan, orang, dan peralatan.Dalam perkembangan mediapembelajaran mengikutiperkembangan teknologi. Teknologiyang paling tua yang dimanfaatkandalam proses belajar adalahpercetakan yang bekerja atas dasarprinsip mekanis. Kemudian lahirteknologi audiovisual yangmenggabungkan penemuan mekanisdan elektronis untuk tujuanpembelajaran. Teknologi yangmuncul terakhir adalah teknologimikro prosesor yang melahirkanpemakaian komputer dan kegiataninteraktif. Berdasarkan teknologitersebut, media pembelajaran dapatdikelompokkan ke dalam empatkelompok yaitu :1) Teknologi cetak adalah cara

yang menghasilkan ataupenyampaian materi, sepertibuku dan materi visual statisterutama melalui prosespercetakan mekanis ataufotografi.

2) Teknologi audiovisual caramenghasilkan atau

19 Darianto,dkk,Media Pembelajaran,(Bandung:Satu Nusa,2010), h.1-3.

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi KecamatanPancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

129

menyampaikan materi denganmenggunakan mesin-mesinmekanis dan elektronik untukmenyajikan pesan-pesan audiodan visual.

3) Pengajaran melalui audiovisualjelas bercirikan pemakaianperangkat keras selama prosesbelajar, seperti mesin proyektorfilm, tipe recorder dan proyektorvisual yang lebar.

4) Teknologi berbasis komputermerupakan cara menghasilkanatau menyampaikan materidengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor.

5) Teknologi gabungan adalah carauntuk menghasilkan danmenyampaikan materi yangmenggabungkan pemakaianbeberapa bentuk media yangdikendalikan oleh komputer.Perpaduan beberapa jenisteknologi ini dianggap teknikyang paling canggih apabiladikendalikan oleh komputeryang memiliki kemampuanhebat seperti jumlah randomacces memory yang besar, harddisk yang besar dan monitoryang beresolusi tinggi ditambahdengan periperal (alat-alattambahan seperti video discplayer, perangkat keras untukbergabung dalam satu jaringan,dan sistem audio.

7. KarakteristikPembelajaran Media Audiovisual

Teknologi media audiovisualadalah cara menghasilkan ataumenyampaikan materi denganmenggunakan mesin-mesin mekanisdan elektronik untuk menyajikanpesan-pesan audio dan visual.Pembelajaran media audio visualjelas bercirikan pemakaian perangkatkeras selama proses belajar, misalnyamesin proyektor film dan proyeksifilm layar lebar. Jadi pengajaranmelalui media audio visual adalahproduksi an penggunaan materi yangmenyerapnya melalui pandanganserta tidak seluruhnya tergantungpada pemahaman kata atau simbol-simbol.

Media audio visual adalahsuatu media yang terdiri dari mediavisual yang disinkronkan denganmedia audio, yang sangatmemungkinkan terjalinnyakomunikasi dua arah antara guru dananak didik di dalam proses belajar-mengajar.Media audio visual jugamerupakan perpaduan yang salingmendukung antara gambar dan suara,yang mampu menggugah perasaandan pemikiran bagi yang menonton”.Contoh media audio visual adalahsound slide, televisi,film, dansebagainya. Adapun jenis mediaaudio visual terdiri dari softwareyaitu bahan-bahan informasi yangterdapat dalam sound slide, kasettelevisi, film, dan hardware yaitu

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

130

segenap peralatan teknis yangmemungkinkan software bisadinikmati, contohnya tape, proyektor,slide, dan proyektor film.20

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan media audio visual adalahmenyampaikan materi yangmenggabungkan dua bentukteknologi yaitu audio (dengar) danvisual (pandang).Dalam pembahasan ini audio visualyang akan di sajikan dalampembelajaran kepada siswaKelompok B RA Saidi TuriKecamatan Pancur Batu dalam upayamengembangkan bahasa adalahberupa kartun yang ada di laptop,televisi dan VCD, yang di tampilkandalam bentuk vidio, dengandemikian di harapkan prosespembelajaran akan lebih efektif danmenyenangkan bagi anak.

C. Metodologi Penelitian1. Setting Penelitian

Pada setting penelitian inimenjelaskan tempat danwaktudilakukan penelitian tindakankelas yang dilakukan serta sikluspenelitian tindakan kelas yang akandilakukan.a. Tempat PenelitianPenelitian tindakan kelas inidilakukan dikelompok B RA SaidiTuri yang beralamatkan di Desa SeiGlugur Dusun V Kecamatan PancurBatu Kabupaten Deli Serdang.b. Waktu Penelitian

20 Ibid.h.11.

Penelitian itu dilaksanakan padasemester genap tahun ajaran2015/2016, yaitu bulan April sampaidengan Juni, penentuan waktupenelitian mengacu pada kalenderakademik sekolah,karena penelitianini di rencanakan 2 siklus yang harusdilaksanakan untuk mendapatkanhasil yang maksimal.c. Siklus Penelitian1). Penelitian ini dilaksanakanmelalui 2 siklus, untuk meningkatkankemampuan bahasa melalui metodebercerita dengan media audio visualdi kelompok B RA Saidi Turi,kecamatan Pancur Batu KabupatenDeli Serdang.2). Persiapan Penelitian TindakanKelas (PTK)Sebelum melaksanakan Penelitiantindakan kelas (PTK), dilakukanberbagai rencana persiapanpembelajaran yang akan dijadikanpenelitian seperti, rencana modifikasiyang akan dipilih untukpembelajaran modifikasi rencanakegiatan mingguan memvariasikanrencana kegiatan harian,menyediakan berbagai metodepembelajaran dan alat observasi.

2. Persiapan PenelitianSebelum pelaksanaan PTK

dilakukan berbagai rancanganpersiapan pembelajaran yang akandijadikan PTK yaitu berupa RKM,RKH, Penguasaan Materi,menyediakan media dan sumberbelajar, metode pembelajaran

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi KecamatanPancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

131

penataan kegiatan,pengelolaan kelas,penggunaan waktu, penilaiaan.Selain itu juga akan dibuat perangkatpembelajaran yang berupa lembarkerja siswa, lembar pengamatandiskusi,lembar evaluasi danobservasi. Dalam persiapan jugaakan disusun daftar nama kelompokyang dibuat secara heterogenberdasarkan latar belakang masalahmasing-masing anak didik.a. Subjek Penelitian

Sebjek penelitian ini adaahanak-anakdi kelompok B RA SaidiTuri yang terdiri dari dua puluhempat (20) orang anak denganperincian : tiga belas (12) orang anakpermpuan dan sebelas (8) anak laki-laki.b. Sumber Data Anak

Jumlah seluruh anak dua puluhempat (20) orang anak denganperincian : sebelas (8) anak laki-lakidan dua belas (12) anak perempuan.c. Teknik dan Alat Pengumpul

Data1). Teknik Pengmpul DataPenelitian Tindakan KelasPrinsip pengumpulan data dalamPTK tidak jauh berbeda denganpenelitian formal, untuk mendapatdata yang akurat perlu disusun suatuinstrumen yang valid, maka dari ituteknik yang dipakai di PTK hanyabeberapa saja yang dipakai karenaada yang tidak relevandenganpelaksanaa penelitian yangdilakukan,tehnik yang dipakai yaitu :

a). ObservasiDipergunakan untuk

mengumpulkan data tentang aktivitasdalam proses pelaksanaan upayameningkatkan kemampuan bahasaanak melalui metode berceritadengan menggunakan media audiovisualseadanya. Observasimenggunakan lembar observasiuntuk mengukur proses kegiatanbelajar. Observasi juga dapatdiartikan sebagai pengamatandanpencatatan secara sistematis terhadapgejala yang tampak pada objekpenelitian.21

b). Tanya JawabMerupakan suatu cara yang

digunakan oleh seorang guru untukmembantu lebih dalam pada anak itu,guru dapat mengamati tanggapan danreaksi terhadap anak didiknya padapercakapan dan dialog sambilberinteraksi secara wajar, untukmengetahuikebutuhan kemapuanbahasa anak yang telah dilakukanselama ini melalui metode berceritadenga media audio visual.c). Diskusi

Diskusi merupakan salah satutehnik pengumpulan data yangdilakukan pada kegiatan belajarmengajar dimana interaksi antarapeneliti dan anak untukmeningkatkan kemampuan dasaranak khususnya bahasa, mampu

21 Denny Setiawan,dkk,2010 Analisiskegiatan pengembangan pedidikan anak usiadini(Jakarta:Universitas Terbuka.2010),h.5.

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

132

mengungkapkan ide atau gagasan,mampu menjawab pertanyaan yanglebih kompleks dan lain sebagainya.d). Dokumentasi

Dokumentasi yangmenyangkut pada partisipanpenelitian akan menyediakankerangka bagi data yang mendasar.Yang berguna untuk membuktikanpelaksanaan PTK yang dilaksanakanuntuk mnganalisa tindakanselanjutnya.d. Indikator Kinerja

Dalam melaksanakanpenelitian tindakan kelas dapatdilakukan dengan melihat dariindikator kinerjadalam mningkatkankemampuan bahasa melalui metodebercerita dengan menggunakanmedia audio visual. Hal ini dapatdilihat dari indikator kinerja siswadan guru, karena guru berperanpenting sebagai fasilitator dansebagai teman bagi siswa ketikamelakukan metode bercerita denganmedia audio visual yang akanberpengaruh terhadap aktivitas danpekembangan anak. Observasikeberhasilan yang dicapai anaksekurang-kurangnya 85% anak dapatmengerti tentang banyak hal yangberhubungan dengan kemampuanbahasa melalui metode berceritadengan media audio visual.Keaktifan siswa dan ketertarikansiswa untuk mengembangkankemampuan bahasa mereka melaluimetode bercerita dengan media audiovisual.e. Analisis Data

1). Teknik Analisis DataData yang dikumpulkanpadapenelitian tindakan kelas berasaldari setiap kegiatan yang diamattiatau observasi yang dilakukan padaproses pelaksanaan perbaikanpembelajaran,pelaksanaan sikluspeneliian dianalisis secara deskriptifdengan melihat kecenderungan yangterjadi dalam proses pembelajaran.Guru yang berperan sebagai penelitiharus merangkum secara akurat datayang telah dikumpulkan dalambentuk yang dapat dipercaya danbenar.2). Alat Pengumpul DataDalam penelitian tindakan kelas,datayang diambil sejak dilakukannyatindakan dari awal, segala aspekpelaksanaan kegiatan penelitidimulai dari pencatatan dari hasiltes,pengamatan,observasi tentangkegiatan pembelajaran yangdilakukan dengan dua (2) cara :a). Data KuantitatifData kuantitatif dapat dilakukandengan cara menganalisis secaradeskriptif, biasanya penelitimenggunakan analisis statistikdeskriptif dengan mencarikeberhasilan biasanya ditunjukkandengan peningkatan perkembangankemampuan bahasa melalui metodebercerita dengan menggunakanmedia audio visual. Adapun rumusandata kuantitatif adalah:

P = X 100%

Keterangan : P = Angka PersentaseF = Jumlah Siswa Yang mengalamiperubahan \

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi KecamatanPancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

133

N = Jumlah seluruh siswaa. Data KualitatifYaitu data yang berupa informasiberbentuk kalimat yang memberigambaran tentang:b). Hasil Belajar

Yaitu dengan menganalisistentang tingkat pemahaman siswaterhadap suatu mata pelajaran dalamhal ini kemapuan bahasa dankemudian memberikan penilaiandengan mengklasifikasikan denganbelum muncul,mulai muncul,berkembang sesuai harapan,berkembang sangat baik.c). Aktivitas siswa dalammenggunakan melalui metodebercerita dengan menggunakanmedia audio visual. Melalui metodebercerita dengan menggunakan audiovisual untuk meningkatkankemampuan bahasa anak munculkemudian dikategorikan dalamklasifikasi belum muncul, mulaimuncul, berkembang sesuai harapandan berkembang sangat baik.d). Mempraktekkan metode berceritadengan media audio visual untukmeningkatkan kemampuan bahasaanak dengan menganalisa tingkatkeberhasilan implementasi denganmengikuti pelajaran pemahaman danantusias dalam belajar, kepercayaandiri, motivasi, kemudiandikategorikan dalam klasifikasibelum muncul, mulai muncul,berkembang sesuai harapan danbekembang sangat baik.

f. Prosedur PenelitianDalam penelitian tindakan kelas inipeneliti membagi dalam dua (2)siklus. Siklus pertama adalahpemberlakuan tindakan yang akandicapai, dalam siklus yang keduaadalah tindakan lanjut dari siklusyang pertama. Dalam setiap siklusyang dilakukan meliputi: analisi datamembuat rencana pembelajaran,alternatif-alternatif solusi,pengamatan, refleksi dan penilaian.

D. Hasil Dan PembahasanPenelitian

1. Deskripsi Hasil Penelitian PraSiklus

Peneliti melakukanpengamatan atau observasi terhadaptingkat kemampuan bahasa anakmelalui Metode bercerita denganmenggunakan media Audio visualpada anak kelompok B di RA Saidituri Kecamatan Pancur batu tahunajaran 2015-2016 sebagai langkahawal sebelum diadakan penelitiantindakan kelas. Kondisi awal perludiketahui agar penelitian ini sesuaidengan apa yang diharapkan. Hasilyang diperoleh pada kemampuanawal sebelum tindakan akandibandingkan dengan hasil setelahtindakan. Perbandingan bertujuanuntuk menunjukkan adanyapeningkatan sebelum dan sesudahtindakan.

Pada kondisi awal ini, anak-anak diberi kebebasan dalam

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

134

mengungkapkan bahasanya denganbahasa ibu maupun bahasa sesuaikemampuan anak tanpa ada paksaandari guru. Mereka bebas dalammengungkapkan cerita yang maumereka inginkan. Berdasarkanobservasi yang dilakukan dikondisiawal ada beberapa masalah yangberkaitan dengan kemampuanbahasa anak dengan metodeberceritayaitu kemampuan bahasa anakdalammengungkapkan cerita masih rendah.Anak masih bingung untukmengungkapkan cerita.Walaupunsudah diberi kebebasan oleh guru,ada sebagian anak meminta untuktidak mau berpartisipasi , merekatidak antusias untuk menuangkanimajinasinya melalui berbicara.Komposisi bahasa anak juga masihrendah. Misalnya dalam memberipenjelasan, alasan atau pendapatsederhana. Observasi pra siklusdilakukan pada bulan Mei tanggal 18tahun 2016. Pada tahap ini penelitidan kolaborator mengamatikemampuan bahasa anak denganmelalui metode bercerita. Hasilobservasi prasiklus anak RA SaidiTuri kecamatan Pancur batu denganmenggunakan instrumen lembarobservasi disajikan pada tableberikut:2. Deskripsi Hasil Penelitiana. Siklus 1

Pelaksanaan penelitian tindakankelas dalam meningkatkan

kemampuan bahasa anak melaluimetode bercerita denganmenggunakan media audio visualpada anak kelompok B di RA SaidiTurikecamatan Pancur batudilaksanakan sebanyak 2 siklusdimana setiap siklus terdiri dariperencanaan, pelaksanaan, observasi,dan refleksi. Dalam penelitian ini,peneliti bekerjasama dengan gurukelas , yakni Bu Helen dan BuKamariah sebagai kolaborator,sedangkan peneliti sendiri sebagaipengajar. Kegiatan menontonmenggunakan media VCD/laptopdari awal hingga akhir siklusdilaksanakan oleh peneliti yangdibantu oleh guru, sedangkanpengamatan jalannya kegiatanmengajar dan menonton denganmedia audio visual dilakukan olehpeneliti sendiri.

3. Hasil Observasi TindakanSiklus I

Hasil pertemuan kesatusampai pertemuan keenam sudahmenunjukkan peningkatan. Hasilobservasi kemampuan bahasa melauimetode bercerita denganmenggunakan media audio visualpada siklus pertama ditunjukkanpada tabel berikut:

Tabel 1. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Siklus I Kemampuan BahasaAnak melalui metode bercerita dengan menggunakan Media audio Visualpada anak kelompok B

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

136

No NamaAnak

MengulangKalimat

sederhana

Menjawabpertanyaansederhana

Mengutarakanpendapat pada

orang lain

Menyatakan alasanterhadap sesuatu /

tidak setujuBB

MB

BSH

BSB

BB

MB

BSH

BSB BB MB

BSH

BSB BB

MB

BSH

BSB

1. Affan

2. Alpah

3. Aira

4. Alin

5. Celsi

6. Fadhil

7. Fasha

8. Hariska

9. Ilham

10. Vino

11. Alief

12. Nazwa

13. Natasya

14. Rafif

15. Syasya

16. Sri yuni

17. Sopiah

18 Siti

19. Syifa

20. Bella

Keterangan : BSB = Berkembang Sangat BaikBSH = Berkembang Sesuai HarapanMB = Mulai BerkembangBB = Belum Berkembang

Berdasarkan data observasi di atas, maka diperoleh persentase tingkatkemampuan bahasa anak sebagai berikut:

Tabel 2 Persentase Hasil Pengamatan Anak Siklus INo Indikator F1 F2 F3 F4 Jlh Anak

(N)BB MB BSH BSB P %

1. Mengulang Kalimat Sederhana 2 4 8 6 2010% 20% 40% 30% 100%

2. Menjawab Pertanyaan Sederhana 3 5 6 6 20

15% 25% 30% 30% 100%

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

136

3. Mengutarakan Pendapat PadaOrang Lain

3 3 7 7 20

15% 15% 35% 35% 100%

4. Menyatakan Alasan terhadapSesuatu / tidak setuju

4 3 5 8 20

20% 15% 25% 40% 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahuibahwa kemampuanbahasa anakmelaluimetode bercerita denganmenggunakan media audiovisualdengan indikator mengulangkalimat sederhana dimana yangbelum berkembang (BB) sebanyak 2anak (10%), mulai berkembang(MB) sebanyak 4 anak (20%),berkembang sesuai harapan (BSH)sebanyak8 anak (40%), dan yangberkembang sangat baik (BSB)sebanyak 6 anak (30%).Kemampuanbahasa anak melaluimetode bercerita denganmenggunakan media audio visualdengan indikator menjawabpertanyaan sederhana yang belumberkembang sebanyak 3 anak (15%),mulai berkembang sebanyak 5 anak(25%), berkembang sesuai harapansebanyak 6 anak (30%), danberkembang sangat baik sebanyak 6anak (30%), kemampuanbahasa anakmelalui metode bercerita denganmenggunakan media audio visualdengan indikator mengutarakanpendapat pada orang lain yangbelum berkembang sebanyak 3 anak(15%), mulai berkembang sebanyak3 anak (15%), berkembang sesuaiharapan sebanyak 7 anak (35%), danberkembang sangat baik sebanyak 7anak (35%), kemampuanbahasa anak

melalui metode bercerita denganmenggunakan media audio visualdengan indikator menyatakan alasanterhadap sesuatu / tidak setuju yangbelum berkembang sebanyak 4 anak(20%), mulai berkembang sebanyak3 anak (15%), berkembang sesuaiharapan sebanyak 5 anak (25%), danberkembang sangat baik sebanyak 8anak (40%).

Berdasarkan data tabel diatas, maka persentase anak dapatdilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 1. Persentase HasilObservasi Kemampuan

bahasamelalui metode berceritadengan media audio visual Siklus I

02468

10

BB

MB

BSH

BSB

Berdasarkan tabel dan grafik diatasmaka dapat diperoleh rata-ratapersentase kemampuan visual-spasial anak dengan menggunakanplastisin pada siklus I dapat dilihatpada tabel di bawah ini:

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi KecamatanPancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

137

Tabel 3. Persentase Rata-rataHasil Pengamatan KemampuanBahasa melalui metode bercerita

dengan menggunakan media audiovisual pada siklus I

No

Indikator F3 F4 PersentaseBS

HBSB

1 Mengulangkalimatsederhana

8 6 1440%

30%

70%

2 Menjawabpertanyaansederhana

6 6 12

30%

30%

60%

3 Mengutarakanpendapatpada oranglain

7 7 1435%

35%

70%

4 Menyatakan alasanterhadapsesuatu /tidak setuju

5 8 1325%

40%

65%

Rata-rata 66%

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwakemampuanBahasa anak melaluimetode bercerita denganmenggunakan media audio visualdengan indikator mengulang kalimatsederhana yang berkembang sesuaiharapan (BSH) sebanyak 8 anak(40%), dan yang berkembang sangatbaik (BSB) sebanyak 6 anak (30%).Kemampuanbahasa anak denganmenggunakan media audio visualdengan indikator menjawabpertanyaan sederhana yangberkembang sesuai harapan sebanyak6 anak (30%), dan berkembang

sangat baik sebanyak 6 anak (30%),kemampuanbahasa anak denganmenggunakan media audio visualdengan indikator mengutarakanpendapat pada orang lain yangberkembang sesuai harapan sebanyak7 anak (35%), dan berkembangsangat baik sebanyak 7 anak(35%),kemampuan bahasa anakdengan menggunakan mediaaudiovisualdengan indikatormenyatakan alasan terhadap sesuatu /tidak setujuyang berkembang sesuaiharapan sebanyak 5 anak (25%), danberkembang sangat baik sebanyak 8anak (40%). Dengan melihatpersentase rata-rata kemampuanbahasa anak melalui metodebercerita dengan menggunakanmedia audio visualsudah mulaimenunjukkan perkembangan yangbaik yakni sebesar 66 % danmengalami peningkatam sebesar23%.Peningkatan tersebut belummenunjukkan perkembangan yangnyata sehingga harus dilanjutkan kesiklus II.

4. Refleksi siklus IPada tahap refleksi ini, penelitimelakukan perbandingan denganmelihat tabel dan grafik hasilobservasi sebelum melakukantindakan dan pada pelaksanaantindakan siklus I. Peningkatankemampuan bahasa anak melaluimetode bercerita denganmenggunakan media audio visualpada anak kelompok B dapat dilihat

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

138

melalui persentase yang diperolehpada pra siklus hingga siklus I daripertemuan pertama sampaipertemuan keenam. Peneliti dankolaborator melakukan diskusimengenai kegiatan yang telahdilaksanakan dari pertemuan pertamasampai pertemuan keenam kemudianmenjabarkan permasalahan apa sajayang menjadi kendala pada siklus 1sehingga belum dapat mencapaitarget yang ditetapkan. Permasalahanyang muncul pada siklus 1 antaralain:1). Sebagian anak masih bingungdalam menuangkan pendapatnya2). Sebagian anak masih malu dalammenceritakan kalimat sederhanatentang suatu kejadian yang telahdilihatnya.3). Anak belum mampumengembangkan kalimat yang bagusdalam bercerita di depan umum4). Masih banyak anak yangmemerlukan bimbingan dalammenyatakan alasan atau menjawabpertanyaan sederhanaBerdasarkan permasalahan yangmuncul di atas pada siklus 1 penelitidan kolaborator melakukan diskusiuntuk mencari solusi daripermasalahan yang ada. Untukmemperbaiki kelemahan/permasalahan dan mempertahankankeberhasilan yang telah dicapai padasiklus I, maka pada pelaksanaansiklus II dapat dilakukanperbaikan/perencanaan ulang(replanning) sebagai berikut:

1). Memberikan motivasi kepadaanak untuk terus mencoba dalammengembangkan ide mereka lewatcerita/ kalimat sederhana yangmereka punya2). Memberikan contoh ceritasederhana tentang suatu kejadianyang diambil dari film yang telahditonton3). Memberikan penghargaan berupapujian kepada anak yang dapatmenceritakan kalimat/ memberikanpernyataan tentang suatu kejadian4). Mengganti media tontonanmenjadi lebih variasi agar anak anaktidak merasa bosan5. Siklus II

Seperti pada siklus I, siklus IIjuga terdiri dari 4 tahap, yakniperencanaan, pelaksanaan, observasi,dan refleksi seperti berikut ini.a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan pada siklus IIberdasarkan replanning pada siklus Iyaitu:1). Memberikan motivasi kepadaanak untuk tetap bersemangat danterus berlatih dalam mengembangkankemampuan bahasa2). Memberikan contoh kata ataukalimat sederhana yang dapatdipahami anak sehingga anak lebihmudah untuk menerapkannya.3). Membuat Rencana KegiatanHarian (RKH), sebagai acuanpeneliti dan kolaborator dalammelaksanakan penelitian.4). Peneliti menyiapkan instrumenpenelitian berupa lembar observasi

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita denganMenggunakan Media Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi KecamatanPancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

139

5). Peneliti menyiapkan alat untukmendokumentasi kegiatan anak didikselama mengikuti pembelajaran.6). Peneliti mempersiapkan mediayang dibutuhkan untuk penelitiandimanaPeneliti berinisiatif untukmembawakan buku cerita yangdidalam buku tersebut terdapatgambar gambar yang menarik yangmampu menarik perhatian anak-anak

sehingga mereka lebih optimal dalammengungkapkan bahasa merekamelalui cerita-cerita sederhana.c. Observasi hasil tindakan siklusII

Hasil observasi siklus keduasudah menunjukkan peningkatansesuai dengan harapan dan hasilobservasinya dapat dilihat pada tabelberikut

Tabel 4. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Siklus II Kemampuan BahasaAnak melalui metode bercerita dengan menggunakan Media audio Visualpada anak kelompok B

No Nama Anak Mengulang Kalimatsederhana

Menjawabpertanyaan sederhana

Mengutarakanpendapat pada orang

lain

Menyatakan alasanterhadap sesuatu /

tidak setuju

BB MB

BSH

BSB

BB

MB BSH

BSB

BB MB

BSH

BSB

BB

MB

BSH

BSB

1. Affan

2. Alpah

3. Aira

4. Alin

5. Celsi

6. Fadhil

7. Fasha

8. Hariska

9. Ilham

10. Vino

11. Alief

12. Nazwa

13. Natasya

14. Rafif

15. Syasya

16. Sri yuni

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

140

17. Sopiah

18 Siti

19. Syifa

20. Bella

Keterangan :BSB = Berkembang Sangat BaikBSH = Berkembang Sesuai HarapanMB = Mulai BerkembangBB = Belum Berkembang

Berdasarkan data observasi di atas, maka diperoleh persentase tingkat kemampuanbahasa anak sebagai berikut:

Tabel 5. Persentase Hasil Pengamatan Anak Siklus IINo Indikator F1 F2 F3 F4 Jlh

Anak(N)

BB MB BSH BSB P %1. Mengulang Kalimat Sederhana 0 2 5 13 20

0% 10% 25% 65% 100%

2. Menjawab Pertanyaan Sederhana 1 2 8 9 205% 10% 40% 45% 100%

3. Mengutarakan Pendapat Pada OrangLain

0 2 7 11 200% 10% 35% 55% 100%

4. Menyatakan Alasan terhadap Sesuatu/ tidak setuju

0 3 8 9 20

0% 15% 40% 45% 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahuibahwa kemampuanbahasa anakmelaluimetode bercerita denganmenggunakan media audiovisualdengan indikator mengulangkalimat sederhana dimana yang belumberkembang (BB) sebanyak 0 anak(0%), mulai berkembang (MB)sebanyak 2 anak (10%), berkembangsesuai harapan (BSH) sebanyak 5 anak(45%), dan yang berkembang sangatbaik (BSB) sebanyak 13 anak (65%).Kemampuanbahasa anak melaluimetode bercerita dengan

menggunakan media audio visualdengan indikator menjawabpertanyaan sederhana yang belumberkembang sebanyak 1 anak (5%),mulai berkembang sebanyak 2 anak(10%), berkembang sesuai harapansebanyak 8 anak (40%), danberkembang sangat baik sebanyak 9anak (45%), kemampuanbahasa anakmelalui metode bercerita denganmenggunakan media audio visualdengan indikator mengutarakanpendapat pada orang lain yang belumberkembang sebanyak 0 anak (0%),

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita dengan MenggunakanMedia Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi Kecamatan Pancur BatuKabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

141

mulai berkembang sebanyak 2 anak(10%), berkembang sesuai harapansebanyak 7 anak (35%), danberkembang sangat baik sebanyak 11anak (55%), kemampuanbahasa anakmelalui metode bercerita denganmenggunakan media audio visualdengan indikator menyatakan alasanterhadap sesuatu / tidak setuju yangbelum berkembang sebanyak 0 anak(0%), mulai berkembang sebanyak 3anak (15%), berkembang sesuaiharapan sebanyak 8 anak (40%), danberkembang sangat baik sebanyak 9anak (45%).

Berdasarkan data tabel di atas,maka persentase anak dapat dilihatpada grafik di bawah ini :

Grafik 2. Persentase HasilObservasi Kemampuan

bahasamelalui metode berceritadengan media audio visual Siklus II

Berdasarkan tabel dan grafik diatasmaka dapat diperoleh rata-ratapersentase kemampuan visual-spasialanak dengan menggunakan plastisin

pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 6. Persentase Rata-rata HasilPengamatan Kemampuan Bahasamelalui metode bercerita denganmenggunakan media audio visual

pada siklus INo Indikator F3 F4 Persen

taseBSH BSB1 Mengulang

kalimatsederhana

5 13 1845% 55% 90%

2 Menjawabpertanyaansederhana

8 9 1740% 45% 85%

3 Mengutarakanpendapat padaorang lain

7 11 1835% 55% 90%

4 Menyatakanalasanterhadapsesuatu / tidaksetuju

8 9 1740% 45% 85%

Rata-rata 88%

Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwakemampuanBahasa anak melaluimetode bercerita denganmenggunakan media audio visualdengan indikator mengulang kalimatsederhana yang berkembang sesuaiharapan (BSH) sebanyak 5 anak(45%), dan yang berkembang sangatbaik (BSB) sebanyak 13 anak (65%).Kemampuanbahasa anak denganmenggunakan media audio visualdengan indikator menjawabpertanyaan sederhana yangberkembang sesuai harapan

02468

101214

BB

MB

BSH

BSB

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

142

sebanyak 8 anak (40%), danberkembang sangat baik sebanyak9anak (45%), kemampuanbahasa anakdengan menggunakan media audiovisual dengan indikator mengutarakanpendapat pada orang lain yangberkembang sesuai harapan sebanyak7 anak (35%), dan berkembang sangatbaik sebanyak 11 anak(55%),kemampuan bahasa anakdengan menggunakan mediaaudiovisualdengan indikatormenyatakan alasan terhadap sesuatu /tidak setujuyang berkembang sesuaiharapan sebanyak 8 anak (40%), danberkembang sangat baik sebanyak 9anak (45%). Dengan melihatpersentase rata-rata kemampuanbahasa anak melalui metode berceritadengan menggunakan media audiovisualsudah mulai menunjukkanperkembangan yang baik yaknisebesar 88% dan mengalamipeningkatam sebesar 25%. Denganmelihat persentase rata-ratakemampuan bahasaanak melauimetode bercerita denganmenggunakan media audio visual padasiklus II dapat dilihat bahwaperkembangan kemampuan bahasaanak sudah berada pada berkembangsangat baik yakni sebesar 85%kembang. Perolehan rata-rata di atassudah mencapai target keberhasilanyang diinginkan yaitu dengan kriteriaberkembang sangat baik denganpersentase yang mencapai 85 %.Dengan demikian penggunaan mediaaudio visual dapat dijadikan landasanuntuk meningkatkan kemampuan

bahasa anak pada anak kelompok B diRA Saidi Turi Kecamatan Pancurbatu.

6. Refleksi Tindakan Siklus IIRefleksi pada tindakan ini adalahevaluasi terhadap tindakan yangdilakukan selama siklus II.Berdasarkan hasil data di atas,menunjukkan bahwa perbaikan selamasiklus II mengalami peningkatankemampuan bahasa denganmenggunakan media audio visual padaanak kelompok B di RA Saidi TuriKecamatan Pancur batu. Berdasarkanhasil observasi yang diperoleh daritindakan siklus II, kekurangan yangterjadi di siklus I sudah dapat diatasidengan baik sehingga kemampuanbahasa sudah dapat berkembang lebihbaik dari siklus sebelumnya.Persentase rata-rata kemampuanbahasa dengan menggunakan mediaaudio visual telah mencapai indikatorkeberhasilan yaitu sebesar 85%dan haltersebut sudah memenuhi indikatorkeberhasilan yaitu 85% anak sudahmenguasai materi. Oleh karena itupeningkatan kemampuan bahasa anakdengan menggunakan media audiovisual pada anak kelompok B tidakperlu dilanjutkan lagi dan cukupdihentikan pada siklus II.

7. PembahasanHasil penelitian pada pra siklus, siklusI, dan siklus II menunjukkan adanyapeningkatan kemampuan bahasa anakdengan menggunakan media audiovisual pada anak kelompok B di RASaidi Turi kecamatan Pancur batu, danpeningkatan ini terjadi pada setiap

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita dengan MenggunakanMedia Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi Kecamatan Pancur BatuKabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

143

pertemuan. Pada pra sikluskemampuan bahasa anak hanyamencapai 43%, pada siklus 1mencapai 66 % tetapi masih belummemenuhi target sehingga dilanjutkanke siklus II dan Siklus II sudahmencapai 85% dan sudah memenuhitarget keberhasilan yaitu mencapaisekitar 85%. Peningkatankeberhasilan pada setipa siklus dapatdilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 3 Perbandingan PersentaseRata-rata Hasil Kemampuan bahasa

anak melalui metodeberceritadengan menggunakan

media audio visual

0

20

40

60

80

100

PraSiklus

Siklus I Siklus II

43%

66%

85%

Dari grafik di atas dapat diketahuibahwa kemampuan bahasa anakdengan menggunakan media plastisinpada anak kelompok B di RA SaidiTuri kecamatan Pancur batumengalami peningkatan yang cukupbaik. Pada pra siklus kemampuanbahasa anak hanya mencapai 43%.Pada tindakan ini masih banyakditemukan masalah yang menghambatpeningkatan kemampuan bahasa anakmelalui metode bercerita dengan

menggunakan media audio visualsehingga perlu dilakukan penelitian.Pada siklus I sudah meningkatmencapai 66% tetapi belum mencapaiperkembangan sesuai harapan.Peningkatan yang terjadi dari prasiklus ke siklus I sebesar 23%.Pada siklus ini anak-anak masih ragudalam menuangkan pendapatmya ,mereka masih malu-malu dan perludibimbing dalam menuangkanpendapatnya dengan menggunakanbahasa sederhana. Media yangdiberikan kurang menarik perhatiananak-anak. Kendala ini dapat diatasidengan memberikan motivasi kepadaanak dan memberikan penghargaanberupa pujian kepada anak yang dapatmengembangkan bahasanya lewatkalimat atau bahasa sederhana denganbaik. Pada siklus II, masalah yangdihadapi adalah anak mulai jenuhdengan tontonan berupa kartun yangitu-itu saja. Masalah yang munculpada siklus II dapat diatasi denganmemberikan tontonan lewat kartunanimasi dengan cerita lebih baru. Padasiklus II kemampuan bahasa anaksudah berkembang sangat baik yaitumencapai 85% dan sudah mencapaitarget indikator keberhasilan sehinggapenelitian dihentikan. Berdasarkangrafik persentase perbandingankeberhasilan tindakan yang dilakukanpada siklus I, dan siklus II dapatdisimpulkan bahwa metode berceritadengan menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

144

kemampuanbahasa anak pada anakkelompok B di RA Saidi Turikecamatan Pancur batu.Kemampuanbahasa anak usia dinidapat ditingkatkan dengan mengajakanak untuk terus bercakap-cakapmelalui ide ide sederhana. Melaluibercerita anak dapat melatihkreativitas dan kemampuan bahasadan dapat membangun rasa percayadiri anak. Kegiatan berbahasa dapatdilakukan melalui metode berceritadengan menggunakan media audiovisual.

E. Simpulan Dan Saran1. Simpulan

Berdasarkan hasil tindakan kelas dankolaborasi yang dilakukan selama duasiklus dapatlah disimpulkan bahwapenelitian tindakan kelas dengan judul“Meningkatkan Kemampuan Bahasamelalui metode bercerita denganmenggunakan media audio visual padaKelompok B di RA Saidi Turi”Kecamatan Pancur Batu dilaksanakanmelalui dua siklus telah menghasilkankesimpulan sebagai berikut:1. Perkembangan aspek menerima

bahasa sebelum di beri tindakanhanya 43% yaitu sebanyak 9 anak,dengan di adakannyapembelajaran dengan metodebercerita dengan bantuan mediaaudio visual maka perkembanganbahasa kelompok B RA Saidi Turimengalami peningkatan, dimanapeningkatan tersebut terjadi secarabertahap pada siklus pertamaterjadi peningkatan sekitar 66%,

selanjutnya pada siklus keduaterjadi peningkatan sekitarmencapai 85% atau sebanyak 17anak dari 20 anak,

2. Hasil akhir penelitian anak dapatmengulang kalimat sederhana,menjawab pertanyaan sederhana,mengutarakan pendapat padaorang lain, menyatakan alasanterhadap sesuatu sebesar 85 %yakni sebanyak 17 orang anak

3. Anak-anak Kelompok B RA SaidiTuri sudah lebih mudah diajakberkomunikasi, menyampaikanpendapatnya dan mampumenerima bahasa sebagai sumberinformasi melalui metodebercerita dengan media audiovisual.

Berdasarkan pengamatan darisiklus I dan II dapat disimpulkanbahwa metode bercerita dengan mediaaudio visual dapat meningkatkankemampuan berbahasa anak didik dikelompok B RA Saidi TuriKecamatan Pancur Batu.

2. SaranBerdasarkan pembahasan pada hasilperbaikan, maka saran yang terbaikuntuk dilakukan adalah :Sebagai pendidik harus mampumerencanakan, melaksanakan danmengevaluasi program pembelajaran.Ketiga kegiatan itu sangat penting dansangat erat hubungannya. Perencanaana. Pembelajaran didasarkan pada

pelaksanaan dan evaluasisebelumnya, pelaksanaan programdidasarkan pada perencanaan danevaluasi, evaluasi dilakukan

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita dengan MenggunakanMedia Audio Visual di Kelompok B RA Saidi Turi Kecamatan Pancur BatuKabupaten Deli Serdang (Widya Masitah dan Juli Hastuti)

145

berdasarkan perencanaan danpelaksanaan program. Evaluasiberguna untuk menentukanlangkah pembelajaran berikutnyautamanya jika ditemukan masalahmaka akan segera bisa melakukantindakan.

b. Guru di dalam melakukankegiatan hendaknya memilihmetode dan media yang sesuaidengan perkembangan anak agarmenarik dan menyenangkan,sehingga tujuan pembelajarandapat dicapai dengan baik.

c. Metode bercerita dengan mediaaudio visual telah terbukti dapatdigunakan untuk mencapai tujuanpendidikan pengembangan bahasaanak di kelompok B RA SaidiTuri, yang sebelumnyaperkembangan bahasa anak masihbelum dapat mencapai indikatorkeberhasilan.

d. Bagi pendidik diharapkan dapatmengembangkan mediapembelajaran sendiri yangdisesuaikan dengan kebutuhanperkembangan anak utamanyauntuk mencari dan menemukanmetode-metode baru yangdisesuaikan dengan tujuanpendidikan.

Daftar Pustaka

Abdul Chaer, Psikolinguistik.Jakarta:PT Rineka Cipta.2009

Abdul Chaer, dkk, Sosiolinguistik.Jakarta: PT Rineka Cipta.2010

Arikunto, Suharsimi,dkk,PenelitianTindakan Kelas.Jakarta:BumiAksara.2007

Christiana Hari Soetjaninhsih,Perkembangan Anak. Jakarta:Prenada Media.2014

Daryanto,Media Pembelajaran;Cetakan I, Bandung;SatuNusa.2010

Dhieni Nurbiana, dkk. MetodePengembangan Bahasa. Jakarta:Elangga.2008

Diretorat Jenderal Pendidikan Islam.Kurikulum RA.Jakarta:Kementrian Agama.2011

Gusti Yarmi,dkk,Karakteristik danBentukBahasa.Modul5:PGTK2203

Henry Guntur Tarigan, Berbicarasebagai suatu keterampilanberbahasa.Bandung:Angkasa.2007.

Kusnandar, Langkah MudahPenelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Rajawali Press.2011

Moeslichatun,MetodeBercerita.Jakarta:Purnama Ekspres 2009

Poerwadarminta W.J.S.Poerdawaminta. KAMUS UmumBahasa Indonesia.Jakarta.Balain Pustaka.2007

Rusman. Model-Model Pembelajaran,Jakarta: PT RAJAGrafindo.2012

Santrock, W. John. PerkembanganAnak. Jakarta: Erlangga.2007

Intiqad Vol. 8 No. 2 Desember 2016: 120 – 146

146

Setiawan,Deny,dkk,Analisis KegiatanPengembangan Anak Usia Dini.Jakarta. UniversitasTerbuka.2010

Sujiono, Yulianti Nuraini, dkk.MetodePengembangan Kognitif.Jakarta: Universitas Terbuka.2007

Suratno.Pengembangan KreatifitasAnak Usia Dini. Jakarta :Depdiknas Suyatno.PermainanPendukung Bahasa & Sastra.Jakarta : PT Grasindo.2005

Http//www.yabunayya.com/2013/05.Media Audio Visual.html