emcoturn 120

79
EMCOTURN 120 Mesin Bubut CNC – Ukuran Kecil Informasi Mesin Instruksi Pemrograman Instruksi Pengoperasian

Upload: galih-bayu-wijaya

Post on 07-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

smk tjp tuban

TRANSCRIPT

EMCOTURN 120

EMCOTURN 120

Mesin Bubut CNC Ukuran Kecil

Informasi Mesin

Instruksi Pemrograman

Instruksi PengoperasianHak Cipta

RI 0180 1990 oleh EMCO MAIER Ges.m.b.H.

P.O. BOX 131

A-5400 Hallein, Austria

Daerah Kerja

Daerah kerja adalah ditentukan oleh pembatas mekanik dari eretan-eretan. Pembatas perangkat lunak ditempatkan lebih-kurang 0.5 mm sebelum pembatas mekanik. Pembatas perangkat lunak ini berfgungsi untuk mencegah eretan bergerak ke pembatas mekanik.

Titik referensi N adalah merupakan titik dasar pengukuran.

Pada model manual, 10 mm sebelum pembatas perangkat lunak dicapai, kontrol akan menayangkan melampaui batas target. Dalam jarak antara ini, kecepatan pemakanan akan berkuarang secara otomatis sampai setengahnya.

Parameter untuk melampaui batas target dapat di modifikasi pada mode Monitor Pemakai.

Titik Referensi pada Sistim Sumbu EMCOTURN 120

Titik Nol Mesin M :

Titik nol mesin M ditempatkan pada ujung bagian depan spindel. Titik nol mesin ini adalah merupakan titik awal sistim sumbu.

Sistim sumbu :

Sistim koordinat dengan arah putaran jarum jam.

Titik Referensi alat potong terpasang N :

Titik referensi alat potong terpasang terletak pada sumbu lubang alat pencek data koreksi (sumbu-X), sedangkan untuk sumbu Z, terletak pada sisi muka plat turet.

Titik Nol Benda-Kerja W :

Titik Referensi R :

Data alat potong :

Langkah Awal sebelum Bekerja pada Mesin

Pindahkan pencegah karat

Oleskan oli dengan tipis dan merata pada eretan melintang dan eretan memanjang, spindel kepala lepas, dan pada bantalan-bantalan aksial kepala lepas, sebelum mesin dihidupkan.

Perhatikan bahwa benda kerja dan alat potong telah terpasang dengan baik dan kokoh.

Menghidupkan mesin

Hidupkan sakelar operasi yang terdapat pada panel kontrol (kipas dalam lemari akan bekerja).

TOMBOL DARURAT-MATI (EMERGENCY-OFF) harus terbuka (tidak terkunci). Penayangan monitor akan terlihat setelah lebih-kurang 20 detik.

Persiapkan mesin dalam MODE MANUAL.

2 alarm akan tertayang pada monitor :

ALARM 060 TURET ALAT POTONG TIDAK SIAP

ALARM 460 TITIK REFERENSI TIDAK AKTIF

Alarm dapat dibatalkan dengan menekan tombol C.E (CLEAR ENTRY)

Hidupkan penggerak bantu dengan menekan tombol AUX ON.

Dengan menekan tombol lunak REFERENSI dan CYCLE-START, maka ke dua eretan akan bergerak ke posisi referensi secara otomatis.

Dengan menekan tombol MANUAL-JOG dan tombol turet alat potong secara bersamaan, maka turet akan berputar ke posisi yang dikehendaki (sinkronisasi).

Mematikan Mesin

- Mematikan sakelar utama pada panel kontrol.

Catatan :

- Apabila tombol RESET ditekan, maka operasi akan berhenti.

- Interfal waktu untuk menghidupkan mesin kembali setelah dimatikan harus paling sedikit 20 detik.

Perhatian :

Sakelar utama dapat dimatikan, hanya jika spindel utama mati (tidak berputar), kalau tidak sekering-sekering penggerak utama akan terbakar.

Pengukuran Data Alat-Alat Potong

Beberapa kemungkinan untuk Mendapatkan

Data Alat Potong1. Jangka Sorong

Gambar dibawah menunjukkan posisi pengukuran. Ukuran yang tepat hanya diperoleh melalui titik N atau sumbu lubang alat potong, sedangkan ukuran-ukuran lainnya adalah merupakan hasil pengukuran bebas.

2. Penyentuhan Puncak Mata Alat Potong ke Permukaan

Diameter yang Telah Diketahui dan ke Ujung Muka

dari Suatu Benda Kerja

3. Pendaftaran Data Koreksi Alat potong dengan

Menggunakan Pencek Optik

3.a) Menghitung Selisih Hasil Pengukuran

Puncak Mata Alat Potong ke Titik N

3.b) Pemindahan Titik Nol pada Salib Sumbu Optik

3.c) Pemindahan Titik Nol pada Salib Sumbu Optik dan

penggantian Monitor Pemakai untuk Pemrograman

berdasarkan Radius Benda Kerja

Penyetelan pada Monitor Pemakai :

Parameter 011 Bit 0 TINGGI (Nilai1) : Pemrograman berdasarkan diameter benda kerja.

Parameter 011 Bit 0 RENDAH (Nilai1) : Pemrograman berdasarkan radius benda kerja.

Kemudian, anda dapat (jika anda melaksanakan prosedur sama seperti butir 3.b) membaca langsung nilai-X

Pantulan kedudukan posisi alat potong, harus merupakan kebalikan dari posisi yang sebenarnya.

3.d) Pendafataran Langsung Data Alat Potong ke dalam memori

Pendafataran langsung data alat potong ke dalam memori dengan perangkat lunak mulai dari Versi 1.11 dan selanjutnya.

4) Pemasukan Langsung Data ke dalam

Memori Data Alat Potong

5) Pemuatan Data Koreksi Alat Potong Tersusun

dari Kaset ke Memori Mesin

6) Pengubahan Angka-Angka yang Terdapat

dalam Memori Data Alat Potong

Angka-angka yan gterdapat dalam memori data alat potong dapat diubah dengan interfal pendakian 1/10 mm, 1/100 mm, 1/1000 mm melalui penekanan tombol MANUAL-JOG (lihat gambar).

Tabel Kecepatan Spindel

Diketahui :

Diameter benda kerja[ mm ] Kecepatan Potong[ m/min ]Tentukan :

Kecepatan Spindel[ R.P.M ]

Tabel Kecepatan Potong

(lihat tabel di atas)

Diketahui :

Diameter benda kerja[ mm ] Kecepatan Spindel[ R.P.M ]Tentukan :

Kecepatan Potong[ m/min ]

Tabel Kecepatan Pemakanan [ mm/min ]

Diketahui :

Kecepatan Spindel[ R.P.M ] Lebar Pemakanan[ mm/rev. ]Tentukan :

Kecepatan pemakanan[mm/min ]

Tabel Lebar Pemakanan [ mm/rev. ]

Diketahui :

Kecepatan spindel[ R.P.M ]

Kecepatan pemakanan[ mm/min ]

Tentukan :

Lebar pemakanan[ mm/rev. ]

Tabel Kedalaman Pemotongan dan Lebar Pemakanan

untuk Diameter Benda Kerja Tertentu

Diketahui :

Diameter benda kerja [ mm ] Lebar pemakanan [ mm/rev. ]Tentukan :

Kedalaman pemotongan [ mm ]Diketahui :

Diameter benda kerja [ mm ]

Kedalaman pemotongan [ mm ]

Tentukan :

Lebar pemakanan [ mm/rev. ]

Tabel di atas menunjukkan nilai-nilai pemotongan tertinggi (maksimum), untuk EMCOTURN 120, mis. Kecepatan potong dari baja 9S20 = 170 m/min.

Untuk bahan yang lebih keras, kecepatan potong harus lebih rendah dan sebaliknya untuk bahan yang lebih lunak, kecepatan potongnya harus lebih tinggi.

Jarak Kebebasan Sisi Luar dan Sisi Dalam (A)

utuk Penguliran

INDEKS

BAB 1

Ringkasan, data-data teknis Panel pengendali depan 1/1

1. Layar1/2

2. Panel pengendali1/3

Data data teknis1/4

Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi G1/5

Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi M1/6

Adres adres dan ukuran masukannya1/7

Parameter P dalam program1/8

Parameter D dalam program1/9

BAB 2

Catatan umum untuk pemrograman Struktur program2/1 2/2

Ketentuan sintaksis2/2 2/3

Uraian singkat tentang adres adres2/4 2/6

Blok blok lompat2/7

Pemrograman harga absolut dan inkremental2/8

Fungsi G, formatnya, dan uraian format2/9 2/10

Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata2/11 2/14

1. Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata

isi kata dalam suatu program2/11 2/12

2. Pengambil alihan fungsi G, M dan kata kata

dalam program berikutnya 2/13 2/14

3. Pengambil alihan dari mode EXECUTE/ Pelaksanaan2/14

Status mula2/15

BAB 3

Pemrograman alat potong

Penggeseran titik nol

Pemrograman alat potong3/1 3/6

Penguncian 3/1

Keterangan tentang adres T3/1

Harga koreksi alat potong3/2

Pengukuran data alat potong3/2

Memori data alat potong3/2

Pemanggilan adres T3/3

Catatan pemrograman 3/4

Contoh 13/5

Contoh 23/6

Penggeseran titik nol3/7 3/14

Pencatat penggeseran posisi 3/7

Perintah pemanggilan 3/7

Kemungkinan kemungkinan masukan 3/7

Pemanggilan dan pembatalan pencatat penggeseran posisi3/8

Contohh G53 G593/9 3/10

Hal hal khusus

G92 - Ketentuan untuk pencatat penggeseran posisi 5 dalam program NC

G59 - Pengaktifan harga pencatat penggeseran posisi 53/11

Jenis ukuran masukan dari G923/12 3/13

Contoh contoh G923/14

BAB 4

Fungsi fungsi G

Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi G4/1

G00Gerakan cepat4/2

G01Interpolasi lurus4/3 4/4

G02Interpolasi melingkar dalam arah jarum jam

G03Interpolasi melingkar dalam arah berlawanan jarum jam4/5 4/8

G04 Waktu tinggal diam4/9

G25Pemanggilan sub program /M17Perintah kembali4/10 4/12

G26 Pemanggilan program poligon4/13

G27Lompatan tanpa syarat4/14

G33Penguliran dengan blok tunggal4/15 4/16

G40Pembatalan penggeseran jalannya alat potong

G41Penggeseran jalannya alat potong sebelah kiri

G42Penggeseran jalannya alat potong sebelah kanan 4/17 4/45

G53-G59Penggeseran titik nol dengan pencatat penggeseran posisi4/46

G70Pemrograman dalam inchi4/47

G71Pemrograman dalam mm4/47

G84Siklus pembubutan memanjang4/48 4/52

G84Siklus pembubutan melintang4/53 4/56

G85Siklus penguliran 4/57 4/81

G86Siklus pengaluran sisi memanjang 4/82 4/85

G86 Siklus pengaluran sisi melintang4/86 4/88

G87Siklus pemboran dengan pemutusan tatal4/49

G88Siklus pemboran dengan penarikan kembali4/90 4/92

G92Pembatasan jumlah putaran sumbu utama / penetapan pencatat penggeseran posisi 5 dalam program NC4/93

G94Penetapan asutan dalam mm/menit (1/100 inchi/menit)4/94

G95Penetapan asutan dalam m/putaran (1/10000 inchi/putaran)4/94

G96Kecepatan potong konstan4/95

G97Pemrograman jumlah putaran langsung4/95

BAB 5

Fungsi fungsi M

Fungsi fungsi M5/1

Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi M5/2

M00Berhenti antara, terprogram5/3

M03Sumbu utama berputar searah jarum jam5/3

M04Sumbu utama berputar berlawanan arah jarum jam5/3

M05Sumbu utama berhenti5/3

M08Pendingin hidup5/3

M09Pendingin mati5/3

M17Akhir sub program 5/3

M20Kepala lepas mundur5/4

M21kepala lepas maju5/4

M23Penangkap benda kerja mundur5/5

M24Penangkap bend kerja maju5/5

M25Pencekam membuka5/6 5/8

M26Pencekm menutup5/6 5/8

M30Akhir program dan kembali ke awal program 5/9

M38Berhenti tepat, aktif5/10 5/11

M39Berhenti tepat, tidak aktif5/10 5/11

M50Pembatalan logik arah 5/12

M51Pemilihan logik arah5/12

M52Pembatalan pintu otomatis5/13

M53Pengaktifan pintu otomatis5/13

BAB 6

Monitor Pemakai

Pemanggilan monitor pemakai6/1

Parameter parameter6/3 6/21

BAB 7

Antar aparat serial RS 232 C

1.Data dat teknis 7/1

2.Hubungan dua perkakas umum melalui V247/2

3.Steker RS 232 C V247/3

4.Steker 20 mA7/4 7/5

5.Penempatan steker dari perkakas yang ditawarkan EMCO7/6

6.Skema saklar7/7

Format data7/8 7/10

BAB 8

Alarm

Alarm000 029:Pengendali persumbuan 8/1 8/2

Alarm030 080:Peripheri8/2 8/4

Alarm100 190:Pengendali persumbuan8/4 8/10

Alarm200 260:Siklus pengerjaan 8/11 8/12

Alarm300 340:Jalannya program8/13

Alarm350 440:program benda kerja Penafsir8/14 8/16

Alarm450 490:Kesalahan pelayanan umum8/17

Alarm500 580:Kompensasi radius alat potong8/18 8/19

Alarm600 710:Editor8/19 8/21

Alarm 780 799:Kesalahan pelayanan umum8/22

Alarm800 870:Data antar aparat (Kaset, RS 232)8/23 8/24

Alarm900 969:Peralatan peripheri8/25 8/26

Alarm970 999: Kesalahan sistim pelayanan8/72

BAB 1

Ringkasan, data data teknis

Panel pengendali depan 1/1

1. Layar1/2

2. Panel pengendali1/3

Data data teknis1/4

Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi G1/5

Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi M1/6

Adres adres dan ukuran masukannya1/7

Parameter P dalam program1/8

Parameter D dalam program1/9

Panel pengendali depan

Pembagian ke dalam 2 kelompok utama

1. Layar

2. Panel pengendaliLayar

Panel pengendali

Data data teknis

Mikro komputer pengendali kontur 2-sumbu, interpolasi lurus dan melingkar.

Memori program untuk 20 KB (sekitar 110 m pita berlubang)

Posisi aktual

Jarak gerakan tersisa

Putaran sumbu utama

Kompensasi alat potong

Asutan

Parameter parameter lebih lanjut

Layr 12 hitam putih

Ketepatan masukan0,001 mm

(0,0001 Zoll)

Kisar ulir 0,01 10 mm

Pengaturan asutan 0 120 %

Pengaturan putaran sumbu utama50 120 %

Jenjang interpolasi 9999,999 mm

Memori alat potong99 alat potong

Mode mode

Mode manual (Menggerakkan eretan dengan manual)

Mode Execute/pelaksanaan (Kerja dari memori masukan)

Mode Edit (Masukan program melalui softkey, antar aparat, data alat potong, pencatat penggeseran posisi, monitor pemakai)

Mode otomatis (Pengerjaan program-program NC)

Sub sub mode

Blok tunggal, Blok lompat, penjajagan titik referensi, Status, grafik

Format program

Struktur menurut DIN 66025

Masukan titik desimal

Memori program permanen untuk data mesin, pencatat data alat potong dan pencatat penggeseran posisi, program benda kerja.

Masukan / keluaran data]

Antar aparat (V24 dan 20mA) 150 4800 bd.

Tape recorder (Philip MDCR) 600 tanda/detik (setara dengan 6 k baud).

Dicadangkan perubahan teknis dan penyempurnaan!

Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi G

Kelompok 0*

*

*

*

*

*

G00: Gerakan cepat

G01: Interpolasi linear

G02: Interpolasi melingkar seaarah jarum jam

G03: Interpolasi melingkar lawan arah jarum jam

G04: Tinggal diam

G33: Pemotongan ulir

G84: Siklus pembubutan

G85: Siklus pemotongan ulir

G86: Siklus pengaluran

G87: Siklus pemboran dengan pemutusan tatal

G88: Siklus pemboran dengan pemutusan tatal dan kembali ke titik awal

Kelompok 1**G96: Kecepatan potong konstan

G97: jumlah putaran konstan

Kelompok 2**G94: Data sutan dalam mm/menit atau 1/100 inchi/menit

G95: Data asutan dalam m/putaran atau 1/10.000 inchi/putaran

Kelompok 3**G53: pembatalan penggeseran 1 dan 2

G54: Pemanggilan penggeseran 1

G55: Pemanggilan penggeseran 2

Kelompok 4 *G92: 1. Pembatasan kecepatan putaran

2. Pemanggilan penggeseran 5

Kelompok 5**G56: Pembatalan penggeseran 3, 4, 5

G57: Pemanggilan penggeseran 3.

G58: Pemanggilan penggeseran 4.

G59: Pemanggilan penggeseran 5

Kelompok 6*

*

*G25: Pemanggilan sub program

G26: Pemanggilan program poligon

G27: Lompatan tanpa sarat

Kelompok 7G70: Data ukuran dalam inchi

G71: Data ukuran dalam mm

Kelompok 8**G40: Netralisasi penggeseran jalannya alat potong

G41: Penggeseran jalannya alat potong disebelah kiri

G42: Penggeseran jalannya alat potong disebelah kanan

*Efektif secara blok

**Status mula

Status mula yang dapat ditentukan dalam mode Monitor pemakai (MON)

Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi M

Kelompok 0*M03: Putaran sumbu utama searah jarum jam

M04: Putaran sumbu utama berlawanan arah jarum jam

M05: Sumbu utama berhenti

M19: Sumbu utama berhenti tepat

Kelompok 1**M38: Berhentiui tepat, aktif

M39: Berhenti tepat, batal

Kelompok 2*

*

*M00: Berhenti terprogram

M17: Sub program terakhir

M30: program terakhir dan kembali ke awal program

Kelompok 3**M08: Pendingin hidup

M09: Pendingin mati

Kelompok 5M25: Alat pencekam membuka

M26: Alat pencekam menutup

Kelompok 6M20: Sumbu kepala lepas mundur

M21: Sumbu kepala lepas maju

Kelompok 7**M23: Penangkap benda kerja mundur

M24: Penangkap benda kerja maju

Kelompok 8M50: Pembatalan logik arah revolver pahat

M51: Pemilihan logik arah revolver pahat

Kelompok 9M52: Pembatalan pintu pelindung tatal otomatis

M53: Pengaktifan pintu pelindung tatal otomatis

*Efektif secara blok

**Status mula

Status mula yang dapat ditentukan dalam mode Monitor pemakai (MON)

CATATAN:Realisasi dari masing masing fungsi M, disesuaikan dengan perlengkapan perangkat keras masing masing mesin.

Adres dan ukuran masukannya

AdresMetrikInci

Adres jalannya X, Y absolut [mm] [inchi]

Adres jalannya U, W inkremental [mm] [inchi]

Parameter interpolasi busur melingkar I, K [mm] [inchi]

1. F-Kisar ulir (G33, G85)[m][1/10000 inchi]

2. F-asutan tiap menit (G94)[mm/men][1/100 inchi/men]

3. F-asutan tiap putaran (G95)[m/put][1/10000 inchi/put]

1. S-Pemrograman jumlah putaran (G97)[put/men][put/men]

2. S-Pembatasan jumlah putaran (G92)[put/men][put/men]

3. S-Kecepatan potong (G96)[m/men][inchi/men]

4. S-Sumbu utama berhenti tepat (M19)[0][0]

Parameter P dalam program

Kemungkinan masukan: 0 - 10 000,000

ParameterDefault Option

G84: Ukuran tirus, dalam X (U) [mm]Tidak ada ukuran tirus, dalam X (U)

P0G85: 1. Ukuran tirus pada ulir memanjang 450 [mm]Tidak ada ukuran tirus

P1TIDAK TERPAKAI--------

P2G84: Ukuran tirus, dalam Z(W) [mm]Tidak ada ukuran tirus, dalam Z(W)

G85: 1. Kemiringan keluar ulir pada ulir memanjang 450 [mm]Keluar secara lurus

P3, P4, P5, P6, P7TIDAK TERPAKAI--------

Parameter Dalam program

Kemungkinan masukan: 0-32.767

Parameter Default Option

D0G84: Kelebihan ukuran dalam X(U) [m]Tak ada kelebuhan ukuran dalam X(U)

D1TIDAK TERPAKAI------

D2G84: Kelebihan ukuran dalam Z(W) [m]Tak ada kelebihan ukuran dalam Z(W)

D3G84: Pembagian pemotongan [m]Tak ada pembagian tiap pemotongan

G85: parameter mode [m], []------

G86: Kedalaman tiap pemotongan [m]Tak ada kedalaman tiap pemotongan

G87: Kedalaman pemboran pada pemotongan ke 1 [m]Tak ada pembagian pemotongan

G88: Kedalaman pemboran pada pemotongan ke 1 [m]Tak ada pembagian pemotongan

D4G04: Tinggal diam [1/10 detik]Tak tinggal diam

G85: Jumlah pemotongan kosong []Jumlah pemotongan kosong yang ditentukan pada monitor pemakai

G86: Tinggal diam.[1/10 detik]Tanpa tinggal diam

G87: Tinggal diam.[1/10 detik]Tanpa tinggal diam

G88: Tinggal diam.[1/10 detik]Tanpa tinggal diam

D5G85: Sudut ulir [0]Pemakanan masuk tegak lurus

G86: Lebar pahat [m]------

G87: Prosentase pengurangan dalamnya pemotongan [%]Tanpa pengurangan dalamnya pemotongan

G88: Prosentase pengurangan dalamnya pemotongan [%]Tanpa pengurangan dalamnya pemotongan

D6G85: Dalamnya ulir [m]------

G86: Dalamnya pemboran minimal [m]Tanpa dalamnya pemboran minimal

G87: Dalamnya pemboran minimal [m]Tanpa dalamnya pemboran minimal

D7G85: parameter mode []Lihat G85

Perhatikanlah parameter D dalam monitor pemakai MON

BAB 2

Catatan umum untuk pemrograman

Struktur program2/1 2/2

Ketentuan sintaksis2/2 2/3

Uraian singkat tentang adres adres2/4 2/6

Blok blok lompat2/7

Pemrograman harga absolut dan inkremental2/8

Fungsi G, formatnya, dan uraian format2/9 2/10

Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata2/11 2/14

4. Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata

isi kata dalam suatu program2/11 2/12

5. Pengambil alihan fungsi G, M dan kata kata

dalam program berikutnya 2/13 2/14

6. Pengambil alihan dari mode EXECUTE/ Pelaksanaan2/14

Status mula2/15

Struktur Program

Struktur program pengendali PU-2A menurut DIN 66025 dan ISO 1056.

Program:

Suatu program NC berisi semua perintah dan informasi yang diperlukan untuk pengerjaan benda kerja.

Suatu program terdiri atas:

Awal program

Isi program

Akhir program

Pada pengendali PU-2A kita bedakan antara program pokok. Sub program dan program polygon.

Struktur program pokok

1. Awal program

Awal program adalah nomor program.Nomor program ditetapkan dengan huruf O.

2. Isi program

Blok blok NC

3. Akhir program

M30

Ketentuan untuk nomor program dari program pokok

Kemungkinan nomor program O 0000 sampai O 6999. Pada monitor pemakai (MON) dapat ditentukan nomor nomor yang diperuntukkan bagi sub program. Dalam pabrik telah ditetapkan nomor program untuk sub program O 0080 sampai O 0255.

Untuk detailnya lihat monitor pemakai.

Struktur sub program

1.Awal sub program

Awal sub program adalah nomor program. Kemungkinan masukan dari O22 sampai O 0255. kemungkinan nomor sub program terendah ditentukan dalam monitor pemakai dengan O22. Jika suatu nomor program tidak diantara O22 dan O 0255 mincul alarm 630.

2.Isi program

3.Akhir program

M17

Program polygon

Nomor nomor program O 7000 sampai O 9999 adalah untuk program polygon simulasi grafik. Untuk detailnya lihat simulasi grafik.

Blok-blok program, blok NC

Adres: N

Kemungkinan nomor blok N 0000 sampai N 9999. suatu blok terdiri atas nomor blok dan kata-kata. Kata-kata tersebut membentuk isi blok. Adalah bermanfaat untuk menomori blok-blok program dalam penambahan sepuluh yang demikian, memungkinkan blok dapat disisipkan tanpa mempengaruhi program lain selama masukan, penomoran blok program dalam penambahan sepuluh diusulkan secara otomatis oleh pengendali.

O 00 15

N 00 00

N 00 10

N 00 20

Kata-kata

Suatu blok biasanya terdiri atas beberapa kata.

N0010/G01/X40,000/Z5,000/F 120

Kata

Kata terdiri atas satu huruf (adres) dan kombinasi angka. Setiap adres punya arti tertentu, menurut harga gabungan numeris yang sesuai. Adres-adres dan artinya, di uraikan dalam petunjuk pemrograman.

Ketentuan-ketentuan sintaksis:

Panjang blok:

Panjang blok maksimal dapat bervariasi antara 3 dann 4 baris tergantung pada kata-kata yang diprogram. Bila panjang blok maksimal terlampaui, muncul alarm 650. untuk mencapai struktur program yang jelas, dianjurkan menyusunnya yang logis.

-Ketentuan urutan kata kataSelain dari urutan X(U), Z(W) dalam siklus G84, G85, G86, tidak ada ketentuan mutlak tentang urutan kata. Namun, untuk memperoleh struktur program yang jelas, harap anda memperhatikan urutan-urutan berikut ini

Setiap blok dimulai dengan nomor blok

Fungsi G harap diprogram setelah nomor blok

Kata kata untuk koordinat X(U), Z(W), perhatikan urutan X(U), Z(W) dalam siklus G84, G85, G86 jangan terbalik.

Jika diprogram G02, G03 parameter interpolasi I, K harap diprogram setelah X(U), Z(W).

Jika diprogram siklus, parameter harap diprogram setelah adres X(U), Z(W).

Kata F (kisar ulir)

Kata S (kecepatan putaran sumbu utama, kjecepatan potong)

Kata T (adres alat potong)

Kata M (fungsi tambahan)

Beberapa fungsi G dan M dari kelompok yang sama

Jika dua atau lebih fungsi G atau M dari kelompok yang sama dari satu blok (tak berarti) fungsi yang diprogram terakhir efektif.

Kata kata yang sama dalam satu blok: Selain dari kata G dan M

Yang berlaku yang dimasukkan terakhir.

Kata G dan M yang sama dari kelompok yang sama dalam satu blok

Dengan kata G dan M dari kelompokk yang sama yang berlaku adalah yang dimasukkan terakhir.

Pemrograman titik desimal

Harga harga X, Z, U, W, P0, P2, I, K harus diprogram dengan titik desimal, tanpa titik desimal harga-harga akan dianggap sebagai m (pada G71) atau 1/10000 inchi (G70) nol didepan dan nol berikutnya harus diprogram.

Catatan tambahan

Ketentuan untuk pemanggilan alat potong dan pemanggilan pencatat penggeseran posisi:

Perintah gerakan pertama setelah pemanggilan alat potong dan pemanggilan pencatat penggeseran posisi harus perintah G00. Keterangan lebih lanjut diberikan dalam keterangan pemrograman dan uraian masing-masing perintah G.

Masing-masing adres dan artinya dan kemungkinan ukuran masukan masing-masing, kemungkinan masukan harga numeris plus minus dapat ditemukan dalam ringkasan adres-adres. Uraian detailnya diberikan dalam bab bab berikut.

Uraian singkat tentang adres-adres

Adres jalannya X dan Z

Titik tujuan dalam sistem koordinat absolut ditetapkan dengan X dan Z. sistem koordinat aslinya adalah M (titik nol mesin) atau titik W (titik nol benda kerja) yang anda tentukan.

Ukuran X diberikan sebagai diameter (penetapan pabrik).

Dengan parameter L0, bit 0 pada monitor pemakai anda juga dapat menetapkan pemrograman X sebagai radius.

Adres jalannya U dan W

Data jalannya dalam inkremental diberikan dengan U dan W.

Adres I dan K

I dan K adalah parameter interpolasi untuk pemrograman busur lingkaran, untuk urain detail, lihat G02, G03.

Asutan F

1. F dalam hubungannya dengan G94.

Dengan adres F, asutan diprogram sebagai kecepatan asutan dalam mm/menit (inchi/menit). Untuk ukuran masukannya, lihat ringkasan adres-adres dan ukuran masukannya.

2.F dalam hubungannya dengan G95.

Asutan ditetapkan dalam mm/putaran atau inchi/putaran untuk ukuran masukannya, lihat ringkasan adres-adres dan ukuran masukannya.

3.F dalam hubungannya G33 dan G85.

Dengan F diprogram kisar ulir dalam mm dan inchi. Untuk ukuran masukannya, lihat ringkasan adres-adres dan ukuran masukannya.

Adres S

1. S dalam hubungannya dengan G96.

Kecepatan potong diprogram dalam mm/menit atau inchi/menit. Untuk ukuran masukannya lihat ringkasan.

2. S dalam hubungannya dengan G97.

Kecepatan putaran sumbu utama diprogram dalam putaran/menit

3. S dalam blok dengan G92

Di program batas kecepatan sumbu utama tertinggi.

4. D dalam blok dengan M19.

Di program posisi berhenti darii sumbu utama.

Adres T

Dengan kata T, alat potong (posisi revolver pahat) dan data pahat dipanggil.

Uraian detailnya lihat adres T.

Fungsi M

Dengan M, fungsi pemindah atau fungsi lain-lain dipanggil.

Adres L

1. Dengan L, sub program dipanggil, pengulangan program dan lompatan tujuan ditetapkan. Uraian detailnya lihat G25/M17, program poligon G26.

2. L dalam pencatat pahat.

Pada L dituliskan posisi potong dari pahat. Uraian detailnya lihat G40/G41/G42.

Adres R

Pada R dituliskan radius ujung pahat. Uraiann detailnya lihat G40/G41/G42

Parameter P dan DJenis pelaksanaan khusus dalam siklus diprogram dengan parameter P dan D. Detailnya anda dapatkan pada uraian masing-masing siklus.

Fungsi G

Persyaratan jalannya, dipanggil dengan G. uraian detailnya lihat fungsi G.

Adres O

Adres O ditetapkan untuk nomor-nomor program NC. Nomor program ini dipakai sebagai tanda pengenal, misal dari program yang tersimpan pada kaset dan sebagai tanda awal program.

Pembagian adres O:

Nomor program pokok:O0000 sampai O 6999

Nomor sub program:O22 sampai O 0255

Dengan O22 pada monitor pemakai dapat ditetapkan nomor sub program terendah yang berlaku. Dalam pabrik ditetapkan O22 = 80.

Nomor program poligon :O 7000 sampai O 9999

Memori data-data potong

Data alat potong dimasukkan secara inkremental kedalam memori alat potong dengan adres X, Z.

(Lihat pemrograman pahat/alat potong).

Pencatat penggeseran posisi (PSO):

1. Masukan langsung inkremental dalam pencatat penggeseran posisi dengan X ( = ukuran radius) dan Z.

2. Penulisan untuk pencatat penggeseran posisi 5 dalam blok G92.

Ukuran pengggeserannya ditentukan secara inkremental dengan X dan Z (X = ukuran radius).

Setelah pengaktifan, hanya X dan Z menghapus harga lama dalam pencatat penggeseran posisi 5. harga baru X dan Z tersimpan. Jika ukuran penggeseran diberikan dalam U dan W dalam blok G92, setelah pengaktifannya, harganya ditambahkan atau dikurangkann (lihat penggeseran titik nol).

Blok-blok lompat

Untuk beberapa hal (percobaan pemotongan, produksi masal) adalah bermanfaat, bahwa blok-blok dapat dilompati.

Blok-blok yang dilompati ditandai dengan garis miring. Garis miring ini harus ditemptkan setelah nomor bloknya.

N90 G00 X20, Z30,

N100/M00 blok lompat

Tombol

Urutan dalam program

Tombol lompat ditekan:

Blok-blok lompat tidak dilaksanakan.

Tombol lompat tidak ditekan:

Blok-blok lompat akan dilaksanakan.

Pemrograman harga absolut dan

inkremental

Kode-kode G, formatnya dan uraian format

Adres-adres khusus, pada umumnya ditunjukkan dengan kode G

Contoh:

G00/X .,./Z .,.

Atau

G01/X .,./Z .,./F.

Untuk singkat dan mudahnya dipahami, uraian adres bersangkutan (uraian format) datanya dikodekan.

Kode:

1. Sebagai ganti memberikan kemungkinan masukan, diberikan jumlah angkanya.

Contoh:

Sebagai ganti :N dari 0 sampai 9999

atau N . kita tuliskan N4.

N . N4 4

2. Spesifikasi kemungkinan jumlah angka sebelum dan sesudah titik desimal ditandai dengan dua angka.

X .,. X43

4 3

Angka pertama: jumlah angka sebelum titik desimal

Angka kedua: jumlah angka setelah titik desimal

3. Jika harga-harga dapat positif atau negatif, dituliskan tanda + diantara adres dan jumlah angkanya.

X + 43

Keterangan :

Untuk ketentuan lebih baik, sering ditulis tanda (X 43).

Contoh:

N4G01X 43Z 43F4

UW

[mm][mm][m/put]

[mm/men]

N4 : Empt angka tanpa titik desimal dan tanda.

X, Z ....,...

U, W ....,...

F4:Empat angka tanpa titik desimal dan tanda.

Contoh:

N4G01X 43Z 43I 43K 43F4

UW

[mm][mm][mm][mm][m/put]

[mm/men]

Contoh:

N4G04D4 5

[1/10 det]

D45Lima angka tanpa titik desimal dan tanda.

Fungsi-fungsi tetap berlaku,

kata-kata

sebagian besar fungsi G dan M dan juga kata-kata lain adalah fungsi tetap berlaku/modal. Itu berarti mereka tetap aktif, sam pai dialihkan atau dibatalkan.

Itu berarti untuk pemrograman suatu penyederhanaan dan pemendekan.

1. Fungsi-fungsi berlaku/modal kata-kata,

isi kata di dalam suatu program

Fungsi-fungsi G dan M

Fungsi-fungsi G dan M dibagi ke dalam kelompok-kelompok.

Fungsi-fungsi G dan M tetap berlaku/modal adalah tetap berlaku sampai mereka ditimpa oleh fungsi G atau M lain daari kelompok yang sama (lihat pembagin kelompok fungsi-fungsi G/M).

Beberapa fungsi G atau M dapat juga dibatalkan secara langsung.

Pembatalan:

G54, G55 dibatalkan dengan G53.

G57, G58, G59 dibatalkan dengan G56

G41, G42 harus dibatalkan dengan G40

M30 secara otomatis menyebabkan program berakhir, dan:

M05 sumbu utama berhenti

M09 Pendingin mati

M23 Mangkok penangkap kembali

Contoh:

Penerimaan G00 ke dalam blok N0110.

Dalam blok N01210 G00 dibatalkan oleh G01. G01 aktif.

N0100G00X50,000Z + 10,000

N0110G00X36,000Z + 2,000

N0120G01X40,000Z 10,000F

Contoh:

M03 di aktifkan dalam blok N0050. Dalam blok-blok N0050 sampai N0120 berlaku M03. Dalam blok N0120 M03 dibatalkan dengan M04. Mulai dari blok N0120, M04 aktif.

Contoh:

Dalam blok N0050, M03 diaktifkan. Dalam blok N0050 sampai N0120 berlaku M03. Dalam blok N0120, M03 dibatalkan dengan M04. Mulai dari N0120, M04 aktif.

N0050M03

N0060

M03

N0120M04

M04

Penerimaan kata dan isi kata

Isi kata X(U), Z(W), F, S, T, diambil alih ke blok-blok berikutnya. Isinya dibatalkan melalui pemrograman harga yang lain.

Contoh:

Dalam blok blok N00550, N00660 dan N0070 berlaku dengan isi kata yang sama.

N0040G01X40,000Z10,000F 120S1500M03

N0050G01X35,000

N0060G01Z-18,000

N0070G00X48,000-----

2. Pengambil alihan fungsi G, M dan kata

kata ke dalam program berikutnya

Fungsi G, M

Semua fungsi G tetap berlaku, kecuali dari kelompok O, juga diambil alih ke dalam program berikutnya.

Contoh: Pengambil alihan fungsi G

Fungsi fungsi G, G54, G94, yang aktif dalam program O 10 juga diambil alih ke dalam program O 20.

O 10

N0000G54G94

N0200M30G94

G54, G94 aktif

N0000. . . . . . . . . . . . . .

Contoh:

Fungsi M, M38 yang aktif dalam program O 62 juga diambil alih ke dalam progam O 74.

O 62

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N0140 M38

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N0200M30

M38 aktif

O 74

N0200. . . . . . . . . . . . . .

Kata-kata:

Kata-kata F, S, T, diambil alih ke-dalam program berikutnya.

Contoh:

Isi kata F, T, yang ada dalam blok blok N0120, N0130 diaktifkan dalam program O 20. Pada akhir program hal ini masih tetap berlaku dan diambil alih ke dalam program O 30.

Parameter lain tidak terambil alih ke dalam program lain.

O 20

N0000

N0120F 150

N0130T0303

N0140S1500

N0230M30------------------

F 150, T0303, S1500 aktif

O 30

N0000

Catatan:

Jika nanda memilih sub mode STATUS, anda dapat melihat keadaan G, M, F, S, T, yang aktif.

3. Pengambil alihan dari mode pelayanan

execute/pelaksanaan

semua fungsi tetap berlaku dari fungsi G, M, kecuali fungsi G dari kelompok O, yang diaktifkan pada mode execute, akan tetap aktif dalam program program berikutnya.

Status mula

Status mula ditentukan oleh pabrik pembuat. Beberapa status dapat diubah oleh pemakai. Kriteria untuk penentuannya karena alasan praktis dan keamanan.

Contoh:

M05: Bila menghidupkan pengendali, sumbu utama tidk boleh berputar.

Status mula adalah aktif, jika pengendali dihidupkan, tidk dengan tombol darurat aktif atau RESET.

Status mula:

KELOMPOK012345678

G979553567140

M05390925*20*23*51*

Sikap F : 00000

Sikap S : 0000

Sikap T : 0000

Pada mesin USA sebagai ganti G71 ditentukan G70.

Fungsi M yang ditandai dengan (*) hanya aktif pada beberapa perangkat keras yang sesuai.

Fungsi M kelompok 5/6

Kelompok 5 : perintah alat pencekam M25/26

Kelompok 6 : perintah kepala lepas M20/M21

Untuk fungsi M kelompok 5 dan 6 berlaku:

Perintah yang aktif sebelum mematikan, akan tetap aktif sesudah pengendali dihidupkan kembali.

Status mula dapat ditentukan dalam monitor pemakai:

1. Dengan parameter O11 dapat ditentukan status mula yang aktif, apakah G70 atau G71.

O11 bit 0 = 0 (rendah) G71 pemrograman dalam mm

O11 bit 0 = 1 (tinggi) G70 pemrograman dalam inchi

2. Dengan parameter O11 bit 3 dapat ditentukan status mula yang aktif, apakah M50 atau M51.

O11 Bit 3 = 0 (rendah) M50 pembatalan logik arah revolver pahat

O11 Bit 3 = 1 (tinggi)

M51 pemilihan logik arah revolver pahat

BAB 3

Pemrograman alat potong

Penggeseran titik nol

Pemrograman alat potong3/1 3/6

Penguncian 3/1

Keterangan tentang adres T3/1

Harga koreksi alat potong3/2

Pengukuran data alat potong3/2

Memori data alat potong3/2

Pemanggilan adres T3/3

Catatan pemrograman 3/4

Contoh 13/5

Contoh 23/6

Penggeseran titik nol3/7 3/14

Pencatat penggeseran posisi 3/7

Perintah pemanggilan 3/7

Kemungkinan kemungkinan masukan 3/7

Pemanggilan dan pembatalan pencatat penggeseran posisi3/8

Contohh G53 G593/9 3/10

Hal hal khusus

G92 - Ketentuan untuk pencatat penggeseran posisi 5 dalam program NC

G59 - Pengaktifan harga pencatat penggeseran posisi 53/11

Jenis ukuran masukan dari G923/12 3/13

Contoh contoh G923/14

Pemrograman alat potong

Alat potong diprogram dengan adres T dengan nomor 4 angka.

Penguncian

T .. ..

01 99

01 99

Penjelasan tentang adres T

T .. ..

Nomor alat potong

Nomor koreksi

Alat potong

Harga kompensasi alat potong

Pengukuran data alat potong

Beberapa metode seperti pengukuran data alat potong dengan mistar insut, menggores diameter benda kerja yang diketahui dan permukaan maupun metode kerja dengan perkakas optis diuraikan dalam petunjuk pelayanan masing-masing mesin.

Masukan harga adres R dan L

Jika bekerja dengan G40, G41, G42 (kompensasi radius ujung potong pahat), harga adres R dan L harus diprogram. Uraian detailnya diberikan dalam bab kompensasi radius ujung potong pahat G40, G41, G42.

Memori data alat potong

Pemanggilan adres T

Catatan untuk pemrograman

1. Pemberian nomor koreksi

Nomor koreksi dan nomor lat potong tidak harus sama, misalnya: T05 01. Untuk mudahnya adalah bermanfaat untuk memberi nomor koreksi sama dengan nomor alat potong. Contoh: T03 03

2. Pembatalan koreksi alat potong sebelum menggerakkan ke titik pengganti alat potong

Koreksi alat potong dari alat potong yang aktif harus dibatalkan sebelum gerakan kembali ke titik pengganti alat potong. Gerakan jalannya alat potong menjadi lebih pendek, karena titik N (titik referensi pemegang alat potong) dicapai dan bukan ujung potong dari alat potong dengan koreksi alat potong aktif. Dalam hal ini memungkinkan untuk mencegah gerakan jalannya maksimal terlampaui (lihat contoh).

Catatan:

Revolver pahat harus diindeksi dengan metode MANUAL untuk mencegah tabrakan.

Contoh 1

Pencapaian titik penggantian alat potong dengan

koreksi alat potong aktif

Contoh 2

Pencapaian titik penggantian alat potong dengan

koreksi alat potong terbatalkan

Penggeseran titik nol

Sistem koordinat asli dapat digeser ke posisi yang anda pilih.

Melalui perintah pemanggilan, harga penggeseran yang dimasukkan sebelumnya ke pencatat penggeseran posisi diaktifkan.

Pencatat penggeseran posisi

Ukuran untuk penggeseran titik nol dengan tanda yang benar dimasukkan ke pencatat penggeseran posisi 1-5.

G54

G55

G57

G58

G59

Pencatat penggeseran posisi 1-5 juga disebut PSO (Position shift Offset).Perintah pemanggilan

Jika suatuu perintahh pemanggilan diprogram dalam program NC, sistim koordinatnya digeser sejumlah yang ada pedas pencatat penggeseran

Contoh:

N./G54/.

Kemungkinan masukan

1. Masukan secara manual ke pencatt penggeseran posisi 1-5

Lihat petunjuk pelayanan pengendali PU-2A, Bab 4 Edit.

2. Pembacaan data pencatat penggeseran posisi dari kaset ke mesin

Lihat petunjuk pelayanan pengendalu PU-2A, Bab 4 EDIT INTERFACE.

3. Hal-hal khusus:

G92 penetapan untuk pencatat penggeseran posisi 5 dalam program NC

G59 pengaktifan harga penggeseran dari pencatat penggeseran posisi 5

Pemanggilan dan pembatalan pencatatpenggeseran posisiPembagian kelompok dari perintahKelompok 3G53 Pembatalan dari G54, G55

G54 1Pemanggilan dari pencatat penggeseran posisi (PSO)1, 2.G56 2

Kelompok 5G56 Pembatalan dari G57, G58, G59

G57 3G58 4 Pemanggilan pencatat penggeseran posisi (PSO) 3, 4, 5.G59 5

Contoh G53 G59

Hal-hal khusus G92: Penetapan untuk pencatat penggeseranposisi 5 dalam program NCG59: Pengaktifan harga penggeseran daripencatat penggeseran posisi 5KetentuanPemrograman harga penggeseranUkuran penggeseran dicatat dengan G92 dalam program.Contoh:N/G92/X00,000/Z+40,000Pengaktifan penggeseranSelama pelaksanaan program, ukuran penggeseran diambil alih ke dalam pencatat penggeseran posisi 5 (PSO 5).Penggeserannya dilaksanakan dengan G59.Contoh:N/G92/X00,000/Z+40.000/

Pengambil alihan

Penggeseran dilaksanakan bila G59 berada pada blok ne berikutnya.N/G59Syntaksis; G59 tidak dapat diprogram dalam blok yang sama dengan G92, melainkan harus diprogram dalam blok-blok berikutnya,

Jika G59 aktif dalam mencapai blok G92 muncul alarm 700.

Jika G59 ditambahkan bersama-sama dengan G54 atau G55, kedua penggeseran ditambahkan.

Pembatalan:

Pembatalan dalam program dilaksanakan dengan G56.

2. Jenis masukan ukuran G92

Harga lama

Harga baru

Harga lama

Harga baru

Harga lama

Harga baru

Contoh-contoh G92

Sistim koordinat dapat dipindahkan dari titik nol mesin ke setiap titik yang dikehendaki penyusun program (pemrogram). Ukuran jarak pemindahan ZMW dimasukkan dalam PSO.

Titik referensi ini harus diaktifkan dan dicapai setelah menghidupkan kontrol. Jarak M N didaftarkan oleh kontrol melalui sistem pengukuran yang telah dikalibrasi.

Bandingkan : Pencapaian titik referensi.

Data alat potong X, Z diukur dari titik N. Perhatikan, bahwa sistim koordinat berada pada titik N. panjang alat potong diukur dari titik N. hasil pengukuran ini dimasukkan ke dalam memori data alat potong.

Pengukuran diambil berdasarkan titik N (titik referensi alat potong terpasang), dan dituliskan ke dalam memori data alat potong dengan tanda yang benar (secara inkremental).

Persiapan :

Set parameter 040 Bit 1 ke tinggi (Nilai untuk Bit 1 = 2), sehingga status kontrol akan dapat menyimpan hasil penyentuhan secara langsung.

Pasang sebuah benda kerja dengan diameter dan panjang yang telah diketahui.

Penyimpanan Data Koreksi Alat Potong

Sentuhkan untuk arah X

Masukkan diameter benda kerja.

Nilai X dari alat potong didaftarkan.

3.Sentuhkan alat potong ke ujung muka benda kerja (arah Z).

Masukkan nilai Z.

Nilai Z ini dihitung berdasarkan titik nol aktif .

Nilai Z dari alat potong didaftarkan.

4.Masukkan nomor alat potong.

Nilai-nilai X dan Z dari alat potong didaftarkan dalam nomor koreksi 01.

Catatan :

Anda hanya dapat menyimpan nilai data koreksi alat potong dengan berurutan, yakni mulai dengan nilai X, baru kemudian nilai Z. Pendaftaran nilai koreksi tidak tercatat apabila nilai Z dimasukkan lebih dulu dari nilai X.

Pemasangan Pencek Optik :

Kencangkan pendukung (1) dengan pengikat (2). Pendukung harus terpasang tepat sesumbu dengan bahu baut (3), sehingga apabila anda ingin memasang optik kembali, maka posisi optik akan tetap terjamin sama.

Pensetan kefocusan

Jarak antara tabung optik dengan sumbu mesin (puncak mata alat potong) adalah kira-kira 80 mm.

Fungsi tabel :

Pasang alat pencek pada lubang alat potong-dalam yang terdapat pada turet. Alat pencek ini diperlukan karena anda tidak dapat melihat titik N melalui optik.

Gerakan alat pencek, hingga sudut alat pencek tersebut berada pada titik sumbu optik.

Masukkan nilai X = 20.256 mm dan

Z = 116.250 20 mm ke sdalam tabel.

Catatan :

Sistim optik adalah dengan pemantulan, sehingga yang terlihat melalui optik adalah merupakan kebalikan posisi yang sebenarnya.

2.Pasang alat potong, gerakkan puncak mata alat potong ke salib sumbu optik. Masukkan nilai tayangan pada tabel.

Data alat potong :

Hitung selisih ukuran N dan T.

Nilai X :

EMBED Equation.3

Nilai Z :

ZN ZT = 96.250 (+98.507) = -2.257

Contoh :

Gerakkan turet arah memanjang mesin, sehingga aat pencek berada tepat pada titik salib sumbu.

-Masukkan nilai tertayang ke dalam daftar Pso :

X = 20.256

Z = 116.250 20 = 96.250

Cara berikut ini adalah untuk memindahkan titik nol :

Pintu harus tertutup, kalau tidak akan alaram.

Tayangan :

X = 0

Z = 0

Apabila titik N berada tepat pada titik salib sumbu.

-Gerakan alat potong ke salib sumbu optik.

X EMBED Equation.3 (setengah dari nilai yang sebenarnya)

Z EMBED Equation.3 (pembacaan langsung)

Catatan :

Hasil pantulan kedudukan alat potong adalah merupakan kebalikan posisi yang sebenarnya.

Catatan : Parameter 040 Bit 1 tidak boleh diubah atau diset.

1. Pendaftaran posisi alat pencek berdasarkan salib sumbu optik.

Gerakkan turet arah memanjang mesin, sehingga sudut alat pencek berada tepat pada salib sumbu.

Komputer mengetahui titik N melalui salib sumbu optik.

2.Pendaftaran data alat potong.

2.1 Gerakkan alat potong, sehingga berada tepat pada salib sumbu.

Nilai X dan Z langsung didaftarkan dalam memori data alat potong.

Catatan :

Alat potong terpilih juga akan menerima nomor koreksi yang identik.

Mis. : T01 EMBED Equation.3 nomor koreksi 01

Apabila perlu, perbaikilah data nilai X dengan cara biasa.

Penggagalan :

RESET

(nomor alat potong)

1.Pemilihan mode operasi

Pilih mode operasi

2.Pemanggilan memori data alat potong

Panggil memori data alat potong dengan :

3.Pemanggilan daftar data alat potong.

Masukkan nomor daftar.

4.Pengubahan data

-Dengan atau, nilai yang ada akan dihapus

-Masukkan angaka yang dikehendaki dan simpan dengan

5.Keluar dari memori data alat potong :

Dengan menekan atau , maka anda keluar

dari memori data alat potong.

1. Umum :

Daftar PSO dan data ALAT POTONG (data-TO) dapat dimuat atau ditayangkan pada monitor, sehingga disebut Daftar Koreksi Alat Potong Tersusun (Offset Arrays).

2.Pemanggilan Mode Kaset :

Tekan Tombol lunak ,

Sehingga kontrol bekerja pada mode kaset.

3.Pilih Daftar Koreksi Alat Potong Tersusun :

Mis. :

Daftar koreksi alat potong tersusun akan dipanggil dan akan dimuat ke dalam memori mesin, apabila tombol lunak

dtekan.

4.Penggagalan :

Tekan

Jarak kebebasan sisi luar dan sisi dalam (A) harus diprogram pada jarak yang sama.

Keterangan :

Jika ada pemrograman P2 < A, maka gerak mundur pahat ulir (arah X) harus diprogram 3 kali harga A sehingga pahat tidak berhenti tepat pada titik Z (lihat gambar disamping).

Layar terbagi dalam 6 bagian.

1) Informasi tentang

Mode utama.

Submode

Sajian dalam mm atau inchi.

Nomor progam.

Status antar aparat

2) Sajian alarm

Untuk daftar lengkap, lihat tanda tanda alarm.

3. Bagian sajian dan masukan

Isinya ditunjukkan pada modenya.

4. Daerah masukan

Tempat menyimpan pada edisi/pelaksanaan (EDIT/EXECUTE)

Blok yang aktif pada mode otomatis.

Catatan :

Selesai

Baru

Memuat

Ada

Merekam

Menghapus

5. Simbol menu

Sajian tombol-tombol pengendali yang aktif

Pengaturan sumbu utama

Sajian tenaga penggerak utama

6. Softkey

Sajian dari penunjukkan kunci-kunci yang tidak terlihat dibalik layar.

adres

Kombinasi angka

kata

G 01

Pemrograman harga absolut

Uraiannya terjadi dengan adres:

X, Z

Data X, Z selalu dihubungkan dengan sistem koordinat asli aktual (lihat penggeseran titik nol)

Contoh:

EMBED Equation.3 P0 N ./.

P0 EMBED Equation.3 P1 N ./G01/X40,000/Z-25,000/F.

P1 EMBED Equation.3 P2 N ./G01/X60,000/Z-40,000/F.

P2 EMBED Equation.3 N ./

Pemrograman harga inkremental

Uraiannya terjadi dengan adres:

U, W

Data U, W selalu menunjuk pada titik awal setiap blok.

Contoh:

EMBED Equation.3 P0 N ./.

P0 EMBED Equation.3 P1 N ./G01/U5,000/W-25,000/F.

P1 EMBED Equation.3 P2 N ./G01/U10,000/W-15,000/F.

P2 EMBED Equation.3 N ./

Pemrograman campuran

Pemrograman juga dapat dilakukan campuran (absolut dan inkremental)

Contoh:

EMBED Equation.3 P0 N ./.

P0 EMBED Equation.3 P1 N ./G01/U5,000/Z-25,000/F.

P1 EMBED Equation.3 P2 N ./G01/X60,000/W-15,000/F.

P2 EMBED Equation.3 N ./

Kemung-kinan tanda

Empat angka sebelum titik desimal

Tiga angka setelah titik desimal

X35,000

Z10,000

Z-18,000

F 120

F 120

S1500

S1500

S1500

T0303

T0303

T0303

Nomor alat potong

Nomor alat potong pada revolver pahat. Alat otong hanya dengan pemegang pahat tukar cepat.

Nomor koreksi alat potong

Nomor koreksi alat potong ditulis dalam memori data alat potong.

1. Nomor alat potong

Dua angka pertama dari adres T, adalah nomor alat potong. Nomor alat potong menunjukkan posisi alat potong pada revolver pahat. Jika adres T dipanggil, revolver pahat bergerak ke posisi terpanggil.

2. Nomor koreksi alat potong

Harga koreksi alat potong disimpan dengan nomor koreksi dalam memori alat potong.

Contoh

1 dalam memori data alat potong EMBED Equation.3 korektur T..01

20 dalam memori data alat potong EMBED Equation.3 korektur T..2

Data alat potong

Bayangkan sistim koordinatnya pada titik N. Dari titik N (titik referensi pemegang alat potong), jukur data alat potong XZ, ukurannya dimasukkan kedalam memori data alat potong.

Radius ujung potong pahat R

Sebagai tambahan data alat potong X, Z juga harus dimasukkan radius ujung potong pahat.

Posisi ujung potong pahat

Masukan dari ujung potong pahat kedalam memori data alat potong dengan adres L.

Harga koreksi alat potong dimasukkan kedalam memori data alat potong dengan metode pelayanan EDIT.

1 sesuai dengan koreksi T.. 01

20 sesuai dengan koreksi T.. 20

Data alat potong: dengan adres X, Z

Radius ujung alat potong pahat dengan R

Panjang ujung potong pahat dengan L

Penghitungan:

Jika alat potong dipanggil dengan koreksi alat potong, pengendali memperoleh data X, Z (R, L) yang telah dimasukkan dalam nomer kodenya.

1. Ketentuan sintaksis

Setiap pemanggilan adres T baru harus dengan blok G00 (jika tidak muncul alarm).

Contoh: Pemanggilan dalam blok yang sama dengan G00

N0090/M00

N0100/G00/X/Z/T0202

Contoh: Setelah pemnggilan T perintah gerakan G00 mengikuti

N0100/T0202

N0110/G94/F130

N0120/G54

N0130/G00/X/Z/

2. Tanpa pemanggilan koreksi alat potong

T.. 00

Jika nomor kunci T.. 00 diprogram sistim pengukuran menunjuk ke titik referensi pemegang alat potong N. Revolver alat potong bergerak ke posisi alat potong terpanggil, koreksi alat potong diabaikan oleh pengendali, kemungkinan koreksi yang aktif sebelumnya dibatalkan.

1. Tidak ada alat potong aktif

Jika tidak ada alat potong aktif, harga koordinat dari titik N (titik referensi pemegang alat potong)dihitung.

N./T0000/G00/X60,000/Z50,000

2. Mengerakkan dengan koreksi alat potong aktif

T0101 adalah aktif, ujung potong dari alat potong bergerak ke titik P terprogram.

N./T0101/G00/X30,000/Z2,000

3. Menggerakkan ke titik penggantian alat potong dengan koreksi alat potong aktif

T0101 adalah aktif, titik S sicapai oleh ujung potong pahat.

N./T0101/G00/X60,000/Z50,000

Catatan:

Untuk menjaga gerakan jalan lebih pendek, harap anda membatalkan koreksi alat potong sebelum pencapaian ke titik penggantian alat potong (lihat contoh 2).

1. Menggerakkan dengan alat potong aktif

T0101 adalah aktif. Titik P dicapai oleh ujung potong pahat.

2. Pembatalan koreksi alat potong

Koreksi alat potong dibatalkan = T0100

N./T0100

3. Menggerakkan ke titik penggantian alat potong dengan koreksi alat potong terbatalkan

Koreksi alat potong dibatalkan = T0100 titik S dicapai.

N./T0100/

N./G00/X60,000/Z50,000

Perintah

pemanggilan

Pencatat penggeseran 1-5

Pembagian kelompok dan pengge-seran/pembatalan suatu penggeseran

Beberapa perintah dari kelompok yang sama dalam suatu program:

Yang berlaku adalah selalu perintah yang terakhir diprogram.

Perintah sebelumnya dibatalkan oleh perintah berikutnya (lihat contoh).

Dua perintah dari kelompok yang berbeda

Perintah perintah dari berbagai kelompok saling menambahkan secara vektorial. (Mereka tidak membatalkan satu sama lain. Lihat contoh).

Pembatalan penggeseran:

G53 membatalkan G54 dan G55

G56 membatalkan G57, G58 dan G59

Ketentuan sintaksis

Perintah penggeseran harus diprogram dalam hubungan dengan blok G00.

Kemungkinan 1

Dalam blok yang sama dengan G00

N0100/G00/X/Z/G54

Kemungkinan 2

Perintah gerakan berikutnya dengan blok G00

N0100/G54

N0110/G94/F120

N0120/G00/X/Z

Contoh 1:

Pemanggilan suatu penggeseran titik nol dengan G54 pada arah Z. Pembatalan penggeseran titik nol dengan G53.

N/G54/ Pemanggilan PSO 1 Penggeseran

Pengaktifan dari M ke W

N/G53/Pembatalan PSO 1

Contoh 2

Pemanggilan penggeseran titik nol dengan G54pada arah X dan Z. (X=ukuran radius). Pembatalan penggeseran titik nol dengan G53

N/G54/Pemanggilan PSO 1 Penggeseran

Pengaktifan Dari M ke W

N/G53/Pembatalan PSO 1

Contoh 3

Pemanggilan dua pengeseran titik nol dari kelompok yang sama dengan G54 dan G55. Pemanggilan penggeseran yang terakhir darikelompok yang sama yang efektif. Tetapkan kembali penggeseran titik nol dengan G53.

N/G54/ Pemanggilan PSO 1 Penggeseran

M ke W1

N/G55/ Pemanggilan PSO 1 Penggeseran

W1 kw M

Pemanggilan PSO 2 Penggeseran

Pengaktifan Dari M ke W2

N/G53/Pembatalan PSO 2

Contoh 4

Pemanggilan dua penggeseran titik nol dari kelompok yang berbeda dengan G54 dan G57.

N/G54/ Pemanggilan PSO 1 Penggeseran

dari M ke W1

N/G57/ Pemanggilan PSO 3 Penggeseran

dari W1 ke W2

Pengaktifan

Catatan untuk pembatalan penggeseran titik nol dari kelompok yang berbeda

Perhatikan hubungan kelompok dari perintah penentuan kembali G53 dan G56, dan yakinkan bahwa semua kelompok penggeseran telah dibatalkan.

Pembatalan PSO 1 (dan PSO 2) dengan G53

Pembatalan PSO 3 (dan PSO 4 dan 5) dengan G56

Pembatalan PSO 1 dan PSO 3 dengan G53 dan G56

Pembatalan PSO 3 dan PSO 1 dengan G56 dan G53

Harga absolut

Jika ukuran penggeseran untuk G92 ditetapkan dengan X, Z harga lama pada pencatat penggeseran posisi 5 terhapus dan harga G92 aktif.

N0100/G92/X00,000/Z10.000

Harga inkremental

Jika ukuran penggeseran untuk G92 ditetapkan dengan U,W ditambahkan ke ukuran pencatat penggeseran posisi 5.

N0100/G92/X00,000/W30.000

CATATAN:

Jika harga penggeseran dimasukkan secara inkremental, harga ini ditambahkan ke harga yang ada dalam pencatat penggeseran posisi selama pengulangan pelaksanaan program.

3. Harga campuran

Jika ukuran untuk G92 dicampur itu berarti diberikan secara absolut dengan X, Z dan secara inkremental dengan U, W maka:

Ukuran absolut G92 diambil alih ke dalam pencatat.

Ukuran inkremental G92 ditambahkan ke harga dari pencatat penggeseran posisi 5.

N0100/G92/X00,000/W30.000

Catatan:

Harga diameter dari program NC, muncul sebagai harga radius pada pencatat penggeseran posisi 5.

Kecuali:

Pemrograman radius aktif.

Contoh 1:

Masukan penggeseran titik nol dengan G92 dalam arah Z.

Pengaktifan dengan G59

Pembatalan dengan G56

Pemanggilan

N/G92/X00,000/Z110,000

Pengambil alihan

N/G59/ Pemanggilan PSO 5 Penggeseran

dari M ke W

N/G56/ Pembatalan PSO 5

Contoh 2:

Pemanggilan beberapa penggeseran titik nol.

N/G54/ Pemanggilan PSO 1 Penggeseran

dari M ke W1

Pengaktifan

Pemanggilan W2

N/G92/X00,000/Z85,000

Pengambil alihan

N/G59/ Pemanggilan PSO 5 Penggeseran

dari W1 ke W2

N/G56/G53/ Pembatalan PSO 5 dan PSO 1.

PAGE

_1305105884.unknown

_1305119661.unknown

_1307420988.unknown

_1307421009.unknown

_1305119770.unknown

_1307275181.unknown

_1305106372.unknown

_1305106396.unknown

_1304899047.unknown

_1304900184.unknown

_1304873513.unknown

_1304899030.unknown