interpretasi wawancara

5
Interpretasi Wawancara Penguji Ny. Sorowati Interpretasi Selamat pagi bu, apa yang bisa saya bantu? Selamat pagi Kemampuan bicara dan kontak fisik baik, Saya psikiater di sini, siapa nama anda bu? Sorowati Kooperatif Apa yang ibu rasakan hari ini? Saya merasa sangat buruk dok (terkadang menangis) Hypotymic mood Appropriate affect Mengapa anda menangis? Saya merasa sangat berdosa, sangat banyak dosa yang telah saya lakukan Persistent idea dari dosa (bukan delusi) Apakah kamu yakin dosa yang kamu perbuat itu banyak? Iya, dan saya sangat yakin bahwa saya tidak dapat dimaafkan Tetapi Tuhan Maha Pengampun Saya tidak tahu Boleh saya tahu apa saja dosa itu? Saya lari dari rumah, berbicara kepada setiap orang tentang kejahatan suami saya dan saya sangat menikmatinya Apakah yang anda Tentu saja tidak. Good judgment

Upload: rahman-setiawan

Post on 27-Jun-2015

282 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Interpretasi Wawancara

Interpretasi Wawancara

Penguji Ny. Sorowati Interpretasi

Selamat pagi bu, apa yang bisa

saya bantu?

Selamat pagi Kemampuan bicara dan kontak

fisik baik,

Saya psikiater di sini, siapa nama

anda bu?

Sorowati Kooperatif

Apa yang ibu rasakan hari ini? Saya merasa sangat buruk dok

(terkadang menangis)

Hypotymic mood

Appropriate affect

Mengapa anda menangis? Saya merasa sangat berdosa,

sangat banyak dosa yang telah

saya lakukan

Persistent idea dari dosa (bukan

delusi)

Apakah kamu yakin dosa yang

kamu perbuat itu banyak?

Iya, dan saya sangat yakin bahwa

saya tidak dapat dimaafkan

Tetapi Tuhan Maha Pengampun Saya tidak tahu

Boleh saya tahu apa saja dosa

itu?

Saya lari dari rumah, berbicara

kepada setiap orang tentang

kejahatan suami saya dan saya

sangat menikmatinya

Apakah yang anda lakukan itu

benar?

Tentu saja tidak. mengapa saya

merasa berdosa jika itu benar

Good judgment

Apakah anda mencintai suami

anda?

Tidak Permusuhan kepada suami

Mengapa? Dia memukul kepala saya

(berbicara kepada suami)

Apakah itu benar, pak?

(suaminya menjawab)

Iya, saya di luar kendali

(berbicara kepada ny. Sorowati)

Apakah anda juga berhalusinasi?

Maaf?

Saya maksud suara-suara yang

tidak anda lihat sumbernya atau

terkadang seperti bayangan yang

Tidak

Page 2: Interpretasi Wawancara

hanya anda yang dapat

melihatnya

Ok, saya pikir wawancara

pertama hari ini cukup, saya

harap bisa bertemu dengan anda

lagi minggu depan

Terima Kasih

Wawancara selanjutnya

Selamat pagi nyonya sorowati,

apa yang anda rasakan hari ini?

Baik, sebenarnya saya merasa

baik hari ini.

Euthymic mood

Apakah anda dapat

menjelaskannya?

Saya merasa baik, sekarang saya

telah melepaskan bebab di

pundak saya

Jika saya tidak salah, anda

mencoba untuk memakan

sejumlah besat pill waktu itu. apa

yang anda coba lakukan?

Saya mencoba bunuh diri. saya

tidak bisa menanggung semua

beban

Ide untuk bunuh diri di masa lalu

Apa yang membuat anda

membatalkannya?

Ibu saya mencegah saya sebelum

saya melakukannya, tetapi saya

juga memikirkan anak saya

Apa yang anda lakukan

sekarang?

Saya dapat melakukan banyak

hal secara normal sekarang. saya

dapat memasak lagi

Bagaimana dengan pekerjaan

anda?

Saya tidak dapat hadir disekolah

sekarang, saya masih merasa

malu

Fungsi pekejaan masih belum

normal (lebih baik daripada

wawancara awal).

Sedikit ide untuk bunuh diri

(berkurang dari wawancara

awal)

Epidemiologi

Page 3: Interpretasi Wawancara

Gangguan depresi berat memiliki prevalensi tertinggi (sekitar 17%) dari penyakit psikiatri. insiden

pertahun dari depresi berat adalah 1,59% (Wanita 1,89% : laki-laki 1,1%). Insiden dari gangguan bipolar

adalah kurang dari 11% pertahun.

Hubungan Usia dan Jenis Kelamin

Wanita memiliki prebalensi depresi berat dua kali lebih besar daripada laki-laki. sebaliknya, gangguan

bipolar memiliki prevalensi yang sama antara laki-laki dan wanita. Episode manik lebih sering terjadi

pada laki-laki, dan episode depresif lebih sering terjadi pada wanita. Onset gangguan bipolar I lebih

awal terjadi dari gangguan depresi berat

Hubungan Status Perkawinan

Gangguan depresi berat lebih sering terjadi pada orang-orang tanpa hubungan interpersonal atau orang-

orang yang bercerai. Ganggua bipolar I lebih sering terjadi pada orang yang sendiri dan bercerai

daripada orang yang menikah.

Faktor sosioekonimi dan budaya

Tidak ada korelasi yang ditemukan antara status sosioekonomik dan gangguan depresi. Insiden rata-rata

tertinggi dari gangguan bipolar I ditemukan pada kelompok sosioekonomi atas. gangguan bipolar I

adalah lebih sering pada orang-orang yang tidak lulus sekolah daripada orang-orang yang lulus sekolah.

depresi lebih sering terhadi di daerah pinggiran daripada daerah urban.