interpretasi jurnal
DESCRIPTION
Interpretasi jurnal biofarmasiTRANSCRIPT
BIOFARMASI
INTERPRETASI JURNAL
“Farmakokinetika dari Absorpsi Kalsium terhadap Dua Suplemen Kalsium yang
Beredar Di Pasaran”
Kelompok : 2 Genap
Kelas : B
Anggota : 1. Almi Selly S. 066112004
2. Ryan Supriono 066112046
3. Indra Suryadibrata 066112066
4. Pungky Umi Sa’diyah 066112070
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015
INTERPRETASI JURNAL
Suplemen kalsium banyak beredar di pasaran dan biasanya digunakan untuk
mencegah osteoporosis. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan absorpsi antara dua
suplemen kalsium, Citracal (kalsium sitrat) dan Os-Cal (kalsium karbonat), setelah pemberian
500 mg kalsium secara oral dengan dosis tunggal.
Subjek terdiri dari 18 wanita yang mengalami postmenopause dengan rata-rata usia
61,5 tahun. Subjek tidak mengalami hiperparatiroidisme, hiperkalsemia, kelebihan tiroid,
malabsorpsi usus, diare kronis, batu ginjal atau penyakit hati. Subjek tidak mengkonsumsi
bifosfonat, fluoride, kalsitonin, steroid, diuretik atau antikonvulsan. Endogen kreatinin lebih
dari 50 ml/menit.
Subyek terbagi dalam tiga perlakuan, yaitu Citracal (perlakuan 1), Os-Cal (perlakuan
2) dan plasebo (perlakuan 3). Selama 1 minggu sebelum tes, subjek diharuskan untuk
melakukan diet rendah kalsium dan natrium. Sebelum tes dilaksanakan, terlebih dahulu
subjek sarapan standar dan diberikan salah satu obat uji secara oral. Sampel darah diambil
sebelum perlakuan dan setiap satu jam setelah perlakuan sampai jam ke-6. Sampel serum
dianalisis kadar kalsiumnya dengan spektrofotometri serapan atom.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ΔAUC, variasi puncak basal dan tmax serum
kalsium setelah pemberian Os-Cal tidak berbeda secara signifikan dari plasebo. Kenaikan
kalsium serum setelah pemberian Os-Cal lebih tinggi dari plasebo hanya pada jam ke-6.
Sebaliknya, ΔAUC, variasi puncak basal dan tmax dari Citracal secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan plasebo. Selain itu, kenaikan pada kalsium serum setelah pemberian Citracal
lebih tinggi dari plasebo pada semua periode waktu. Dibandingkan dengan Os-Cal, Citracal
memberikan ΔAUC 2,5 kali lipat lebih tinggi dan variasi puncak basal 76% lebih besar dalam
serum kalsium. Hal ini disebabkan karena kenaikan kalsium total serum pada pemberian
Citracal (kalsium sitrat) sebanding dengan kenaikan kalsium serum terionisasi dan ini
merupakan respon fisiologis dengan menekan paratiroid. Penelitian ini menunjukkan bahwa
Citracal memiliki bioavaibilitas yang lebih tinggi dari Os-Cal.
Peningkatan kalsium serum dari keadaan awal sampai jam ke-6 setelah pemberian
kalsium masih cukup besar, hal ini menunjukkan bahwa absorpsi kalsium belum selesai.
Namun pengambilan sampel darah setelah jam ke-6 tidak memungkinkan, sebab sebagian
besar subjek tidak bersedia untuk tidak makan siang lebih dari 6 jam setelah sarapan.
Sehingga, AUC maksimum atau t1/2 dari penurunan pada puncak tidak dapat diukur.