internas indah revisia

21
No Judul, Penulis, Tahun Tujuan Teori Dasar Metode Hasil 1 Judul : Determinant export china: Determinants of interest in the acquisition of export skills for Chinese exporters Penulis : Zhou, Ting; Gui-jun, Lin; Yang, Li Tahun : 2010 Untuk Merancang program pelatihan keterampilan yang lebih efektif dan untuk membimbing alokasi sumber daya mereka. Teori pengembangan ekspor oleh Johansson dan Wiedersheim- Paul Metode : Analisis korespondensi Variabel Dependen : GNP, income per kapita Variabel independen : Biaya tenaga kerja, kegiatan R&D, pengembangan produk baru Penelitian ini menemukan bahwa Koefisien positif da biaya tenaga kerja dalam analisis faktor penentu eks tidak jarang biaya. R & D pengeluaran dan investasi tenaga kerja terampil memil efek positif pada intensita ekspor perusahaan swedia, sedangkan faktor biaya memiliki dampak. 2 Judul : Determinants of China’s Energy Imports: An Empirical Analysis Penulis : Xingjun Zhao dan Yanrui Wu Tahun : Untuk menginvestigasi faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan serta strategi impor energi di China Teori pertumbuhan ekonomi pemicu impor energi menggunakan kointegrasi dan VECM. Metode : Engel-Granger dan Johansen- Juselius Variabel Dependen : Harga minyak dalam negeri Variabel Independen : Harga minyak mentah, produksi energy domestic, industry keluaran, Hasil : Dari hasil penelitian impor energy China dipengaruhi ol Energy domestic, industry keluaran dan jumlah volume lalu lintas tetapi harga re minyak mentah internasional tidak memiliki hubungan jan panjang yang stabil dengan import minyak.

Upload: mumun-munawaroh

Post on 09-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

NoJudul, Penulis, TahunTujuanTeori DasarMetodeHasil

1Judul :Determinant export china:Determinants of interest in the acquisition of export skills for Chinese exporters Penulis :Zhou, Ting; Gui-jun, Lin; Yang, LiTahun : 2010Untuk Merancang program pelatihan keterampilan yang lebih efektif dan untuk membimbing alokasi sumber daya mereka.

Teori pengembangan ekspor oleh Johansson dan Wiedersheim-Paul

Metode :Analisis korespondensi

Variabel Dependen :GNP, income per kapita

Variabel independen :Biaya tenaga kerja, kegiatan R&D, pengembangan produk baru

Penelitian ini menemukan bahwa Koefisien positif dari biaya tenaga kerja dalam analisis faktor penentu ekspor tidak jarang biaya. R & D pengeluaran dan investasi dalam tenaga kerja terampil memiliki efek positif pada intensitas ekspor perusahaan swedia, sedangkan faktor biaya memiliki dampak.

2Judul :Determinants of Chinas Energy Imports:An Empirical Analysis

Penulis :Xingjun Zhao dan Yanrui WuTahun : 2011

Untuk menginvestigasi faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan serta strategi impor energi di ChinaTeori pertumbuhan ekonomi pemicu impor energi menggunakan kointegrasi dan VECM.

Metode :Engel-Granger dan Johansen- JuseliusVariabel Dependen :Harga minyak dalam negeri

Variabel Independen :

Harga minyak mentah, produksi energy domestic, industry keluaran, jumlah volume lalu lintasHasil : Dari hasil penelitian import energy China dipengaruhi oleh Energy domestic, industry keluaran dan jumlah volume lalu lintas tetapi harga relatif minyak mentah internasional tidak memiliki hubungan jangka panjang yang stabil dengan import minyak.

3Judul : Determinants of export performance in a European contextPenulis : Constantine Katsikeas S, Nigel Piercy F, Chris IoannidisTahun 1998membuat suatu sintesis dan suatu model tes empiris mengenai kinerja ekspor yang memfokuskan pada eksportir di negara kecil di Eropa teori dari Engle-Granger, mereka menemukan bahwa ada hubungan kointegrasi di antara variabel ketika permintaan impor adalah variabel dependenMetodologi :Pengujian model menggunakan analisis regresii berganda dan mengidentifikasi beberapa elemen yang berhubungann secara langsung terhadap kinerja ekspor.Independent variables 1. Skala perusahaan 1. Pengalaman melakukan ekspor. 1. Stimulus Ekspor (ES). 1. Permasalahan Ekspor.1. Komitmen ekspor. Hasil dari penelitian adalah stimulus ekspor dalam kebijakan ekspor nasional (ES4) memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja ekspor (H3). Seperti yang telah diduga sebelumnya, factor permasalahan yang dipresepsikan sebagai informasi atau komunikasi dalam pasar ekspor (EP1) memiliki dampak negative yang sangat substansial terhadap kinerja ekspor (H4). Selanjutnya tanda positif dari kemampuan pemasaran (CA2) mengindikasikan bahwa keuntungan kompetitif memiliki hubungan langsung dengan kinerja ekspor. Dua variable komitmen ekspor, yaitu penelitian pemasaran ekspor (COM4) dan perencanaan ekspor dan kegiatan pengendalian (COM5), secara statistic signifikan pada a = 0.05. tanda positif pada penelitian pasar ekspor (COM4) estimasi parameter menyatakan hubungan yang positif dengan kinerja ekspor (H6). perencanaan ekspor dan control (COMS) memiliki hubungan negative dengan kinerja ekspor. Berlawanan dengan apa yang telah dihipotesiskan (H1 dan H2), masing-masing skala perusahaan dan pengalaman ekspor (dua dimensi) justru tidak signifikan dalam determinan kinerja ekspor.

4The Determinants of Agricultural Export: Cocoa and Rubber in Cote dIvoire.Penulis : GRAFOUTE AMORO & Yao ShenTujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan neraca perdagangan neto dalam perdagangan pertanian, menentukan faktor yang mungkin mempengaruhi karet dan ekspor kakao perdagangan dan akhirnya menawari beberapa rekomendasi kebijakan berdasarkan temuan penelitian iniTeori dasar dalam penelitian ini menggunakan teori Endowment dari Heckscher-Ohlin yang digunakan untuk menentukan pola perdagangan internasional.Analisis dari penelitian ini metode Ordinary kuadrat terkecil (OLS). Dinyatakan dalam fungsi, dependen variabel : kuantitas ekspor kakao dan karet. Independen variable : a. jumlah karet alam output \ kakao.b. harga produsen rata-rata karet alam Atau kakaoc. harga pasar dunia rata-rata karet alam \ kakaod.nilai tukare. total rata-rata curah hujane. Tingkat bungapeningkatan produsksi dalam negeri akan meningkatkan ekspor, sedangkan penurunan konsumsi domestic juga meningkatkan ekspor. Harga produsen dalam negeri signifikan tetapi memiliki korelasi negative terhadap tingkat ekspor. Selain itu nilai tukar (kurs) juga memiliki pengaruh yang signifikan serta hubungannya negative terhadap kegiatan ekspor.

5Determinants of Export Performance: a Study of Large Brazilian Manufacturing Firms.Penulis : J. Carneiro, A. Da Rocha, J. F. da Silva

Penelitian ini bertujuan menyelidiki dampak lingkungan eksternal, karakteristik perusahaan dan strategi perusahaan pada kegiatan kinerja ekspor oleh produsen besar di Brazil.Porter (1980), Dalam strategi managemen ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Adanya variabel yang berhubungan dengan eksternal lingkungan, seperti struktur industri dan jenis industri.Kinerja expor sedemikian kompleks dan beragam (Cavusgil &Zou, 1994; Matthyssens &Pauwels, 1996; Shoham, 1998, 1999). Sukses suatu perusahaan, divisi, atau export venture biasanya tidak bisa digunakan dengan single metric.Dependent variable: kinerja ekspor yaitu dilihat dari segi pendapatan ekspor, pertumbuhan pendapatan ekspor, dan profitabilitas ekspor.Independent variable: Jarak fisik, jarak usaha, halangan masuk ke negara yang dituju, status kegiatan ekspor, penyusunan perencanaan ekspor.

korelasi yang tinggi antara indikator jarak dan indikator tingkat pembangunan negara yang dituju dalam kegiatan ekspor, masing-masing dampaknya seharusnya diintrepertasikan dengan baik. Pendapatan ekspor memiliki korelasi yang positif jika diasosiasikan dengan kegiatan ekspor, dan memiliki korelasi negatif jika dihubungkan dengan halangan yang ada di negara yang dituju dalam destinasi ekspor. Keuntungan ekspor menunjukan korelasi positif jika dihubungkan dengan sistematika perencanaan ekspor, dan korelasi yang negatif jika dihubungkan dengan jarak dan halangan masuk dari negara destinasi ekspor. Kebalikan dari yang diekspektasikan di awal, jarak usaha tidak menunjukan dampak yang signifikan terhadap pendapatan maupun keuntungan ekspor.

6Import Inflows of Bangladesh: the Gravity Model ApproachPenulis : Md. Mahmudul Alam, Md. Gazi Salah Uddin, Khan Md. Raziuddin TaufiqueTujuan dari penelitian ini untuk menjabarkan beberapa inisiatif untuk suatu usaha yang dapat merubah neraca perdangangan Bangladesh dengan mitranya.physical principles dari gravity: dua kekuatan yang berlawanan yang mendasari volume perdangan bilateral antarnegara (tingkat kegiatan ekonomi negara dan pendapatannya, halangan untuk memperluas pedangangannyaModel classical gravity.

Jika populasi tidak dipertimbangkan, maka PDB menunjukkan hasil hubungan yang positif dengan impor Bangladesh. populasi di negara asal memiliki tingkat signifikan yang tinggi terhadap impor di Bangladesh.PDB negara-negara mitra memiliki dampak signifikan yang positif terhadap impor Bangladesh dan populasi pada negara-negara mitra telah mnunjukan hasil campuran terhadap impor Bagladesh.jarak geografis memiliki dampak yang signifikan terhadap pengaruh impor

7AN ECONOMETRIC ANALYSIS OF JAMAICAS IMPORT DEMAND FUNCTION WITH THE US AND UK.Penulis : Kira Hibbert, Ranjini Thaver, and Mark HutchinsonTujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan fungsi permintaan impor untuk Jamaika dengan dua mitra dagang utama sepuluh, yaitu, AS dan Inggris untuk periode 1996 2010 serta untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan impor negara itu melalui estimasi empiris penentu dari Q1: 1996 sampai Q3: 2010.Teori yang digunakan dalam enelitian ini yaitu teori dari Engle-Granger, ereka menemukan bahwa ada hubungan kointegrasi unik di antara variabel ketika permintaan impor adalah variabel dependen. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa total konsumsi, investasi, dan ekspor memiliki dampak inelastis dan positif terhadap permintaan impor, sementara kenaikan harga relatif menginduksi impor lebih sedikitFungsi permintaan impor ini diperkirakan menggunakan pendekatan batas pengujian untuk kointegrasi dan model koreksi kesalahan-terbatas atau Error Correction Mode (ECM). Variabel terikat adalah impor riil, dan regressors adalah GDP riil, harga relatif impor, cadangan devisa yang nyata, dan variabel dummy yang mewakili periode kebijakan moneter ketat di Jamaika (2000-2010).Dalam perdagangan Jamaica-US, GDP mempengaruhi impor negatif dalam jangka pendek tapi positif dalam jangka panjang. Impor lebih responsif terhadap perubahan harga relatif dalam jangka pendek daripada jangka panjang. Volatilitas memiliki dampak yang lebih besar pada impor dalam jangka panjang. Cadangan devisa berperilaku sama terlepas dari waktu. Di Jamaika-Inggris perdagangan, GDP dan volatilitas kurang elastis dalam jangka pendek dibandingkan dalam jangka panjang seperti yang diharapkan, namun cadangan devisa nyata dan harga relatif menyesuaikan lebih cepat. Selanjutnya, D1 mengungkapkan bahwa jangka pendek kebijakan moneter yang ketat secara signifikan mempengaruhi fungsi permintaan impor Jamaika dengan Inggris tapi tidak dengan AS karena ketergantungan lebih besar pada perdagangan dengan Amerika Serikat.

8EksporJudul : Analisis Determinan Ekspor Karet Indonesia dengan Pendekatan Gravity Model Penulis : Baida Soraya, SP, MP, M.SiTahun : 2011Untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Produk Domestik Bruto (PDB) negara tujuan ekspor karet Indonesia, jarak Indonesia dengan negara tujuan ekspor karet Indonesia, populasi negara tujuan ekspor karet Indonesia, nilai tukar riil negara tujuan ekpor karet Indonesia serta kebijakan perdagangan terhadap nilai ekspor karet Indonesia ke negara tujuan.Teori H-O dengan fenomena perdagangan intraindustri, teori tentang gravity model oleh Yuniarti, (2008), Sitorus (2009), Martha (2011).Metode yang digunakan adalah regresi berganda dengan gravity model. Adapun model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:dimana :Ln = 0 + 1ln + 2ln + 3ln + 4ln+ 5ln + 6D1 +1. Variabel DependenEXPV : Variable nilai ekspor karet Indonesia2. Variabel Independena) POP : populasi negara tujuan eksporb) REER : nilai tukar riil, c) DST : jarak geografis antara ibukota indonesia dan ibukota negara importir, d) PDBi (nilai PDB Indonesia) e) PDBj (nilai PDB negara importer) danf) Kebijakan International Rubber Consortium Limited (IRCo)Variabel nilai tukar riil dan jarak menunjukkan pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap variabel nilai ekspor karet Indonesia, variabel PDB negara tujuan ekspor menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel nilai ekspor karet Indonesia, sedangkan variabel PDB Negara Indonesia, kebijakan IRCo, dan populasi negara tujuan ekspor karet tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap variabel nilai ekspor karet Indonesia.

9ImporJudul: The Determinants of the Demand for Imports in GCC CountriesPenulis: Mohamed AbdullahTahun : 2012

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi parameter kritis fungsi permintaan impor GCC (Gulf Cooperation Council) dan faktor penentu dari permintaan impor untuk negara-negara GCC (Bahrain, Uni Emirat Arab, Kuwait, Oman Qatar dan Arab Saudi).

Teori tentang fungsi permintaan oleh Doroodian et al. (1994), Bahmani-Oskooee et al. (1998), Alias dan Tang (2000), Aldakhil K. dan Al-Yousef N. (2002). Hetroskedasticity (Maddala 1992). Maddala dan Wu (1999); Levin, Lin, dan Chu (2002) tentang unit panel akar dan stasioneritas tesMetode yang dinggunakan model SUR (Seemingly Unrelated Regression) Dengan demikian, fungsi permintaan impor di negara-negara GCC melibatkan variabel-variabel berikut: log RMi,t = i,t + i,t + i,t + i,t + i,t + i,t +

1. Variabel DependenRM = nilai riil impor2. Variabel Independen

a) = PDB riil b) = nilai cadanagan devisa c) = nilai riil pembentukan modal bruto d) = nilai riil pengeluaran konsumsi pribadi e) = nilai riil pengeluaran konsumsi masyarakat f) PMPD = harga relativ impor terhadap harga domestikg) Permintaan impor

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, baik jangka panjang dan jangka pendek, ada yang positif dan signifikan antara permintaan impor dan PDB riil , konsumsi swasta, cadangan devisa, pembentukan modal bruto terhadap nilai riil impor. Di sisi lain, ada hubungan negatif dan signifikan antara permintaan impor dan harga relatif impor ke harga domestik dan konsumsi pemerintah terhadap nilai riil impor dalam jangka panjang, tetapi hubungan negatif dan tidak signifikan dalam jangka pendek.

10Analyzing the Determinants of Export Trade in Cameroon (1970 - 2008),

Ngouhouo, Ibrahim, PhD; Makolle, Alex Audrin,

2013Untuk menganalisis faktor-faktor yang menentukan volume perdagangan ekspor di KamerunHubungan teoritis antara FDI dan pertumbuhan ekspor dapat dijelaskan dengan menggunakan model angsa terbang, hidup produk teori siklus Vernon dan model pertumbuhan baru. Ketiga teori semua sepakat bahwa FDI memiliki Pengaruh pada ekonomi penerima.Analisis empiris dan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar, tertinggal nilai ekspor dan keterbukaan perdagangan memiliki efek signifikan pada perdagangan ekspor Kamerun selama periode kami studi. Hubungan negatif yang ada antara nilai tukar dan perdagangan ekspor konsisten dengan temuan masa lalu tetapi bertentangan dengan hasil Majeed dan Ahmad (2006), yang menemukan hubungan positif antara nilai tukar dan pertumbuhan ekspor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa FDI tidak signifikan dalam menentukan pertumbuhan ekspor di Kamerun selama masa studi. Inflasi dan suku bunga juga ditemukan tidak signifikan dalam menyebabkan variasi dalam volume ekspor Kamerun

11Import Demand in Ghana:Structure, Behaviourand Stability

Simon Harvey and Kordzo Sedegah

2011

Studi ini menganalisis struktur, dan permintaan model untuk impor ke Ghana menggunakan data time series dari tahun 1967 sampai 2004. Dan juga, menilai jangka panjang dan elastisitas jangka pendek impor agregat dan komponen mereka, dan menentukan apakah fungsi permintaan impor telah bergeser selama periode dipertimbangkan sebagai akibat dari liberalisasi perdagangan.

Dalam tulisan ini, model yang digunakan untuk mempelajari permintaan impor berdasarkan permintaan konsumen teori dalam konteks impor bagi negara.Tingkat impor agregat, bagaimanapun, ditentukan oleh semua makroekonomi variabel dalam jangka panjang, kecuali dalam hal nilai tukar riil efektif. Pendapatan per kapita memiliki dampak negatif pada permintaan impor yang menyiratkan bahwa ada rendah permintaan impor pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Hal ini tampaknya bertentangan dengan tradisional literatur tentang permintaan impor tetapi bermakna bagi negara-negara berkembang miskin di umum, dan Ghana pada khususnya. Biaya produksi yang tinggi di negara berkembang membuat harga produk lokal yang tinggi dan terjangkau relatif terhadap pengganti asing lebih murah. sebagai pendapatan meningkat, produk lokal menjadi lebih terjangkau, yang mengarah ke pengurangan dalam permintaan impor.

12Analisis pengaruh ekspor-impor china terhadap laju pertumbuhan ekspor dan impor indonesia menjelang acfta di implementasikan. Sri Wahyuni, S.E, M.Si dan Idaryani, S.E, M.Si. 2013

Tujuan Pemerintah dalam mereliasasikan ACFTA adalah untuk meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di dalam negeri, ASEAN bahkan di pasar dunia.

Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat diukur melalui pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product). GDP adalah hasil output produksi dalam suatu perekonomian dengan tidak memperhitungkan pemilik faktor produksi dan hanya menghitung total produksi dalam suatu perekonomian saja. Rumusnya:GDP = C + G + I + ( X - M )Penelitian menggunakan acuan model penelitian Santos-Pauline .Model permintaan ekspor dan impor yang digunakan adalah:Ln Xt = 0 + 1 Ln PXt + 2 Ln YWt +

Ln Mt = 0 + 1 Ln PMt + 2 Ln Yt +

Hasil analisis dapat dinyatakan bahwa pengaruh ekpor dan impor China terhadap laju pertumbuhan ekspor-impor Indonesia sudah berdampak positif dan negatif menjelang ACFTA diberlakukan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya permintaan impor China dan pendapatan China akan meningkatkan ekspor Indonesia khususnya ke China. Dari hasil analisis tersebut dapat diprediksi pemberlakuan ACFTA akan semakin memacu ekspor Indonesia ke china sehingga akan menambah devisa Negara. Dan impor barang China juga akan meningkat sehingga akan membawa dampak buruk bagi pengusaha-pengusaha lokal. Namun, peningkatan impor China juga dapat memacu pengusaha-pengusaha dalam negeri untuk menciptakan produk-produk lebih berkreasi dan berkualitas.

13Determinants of Indias Manufactured Exports to South and North:A Gravity Model Analysis.

Tahun : Vol. 4, No. 1, 2014, pp.144-151Penulis:1. Suresh K GIBS Business School, Dehradun, India.1. Neeraj AswalFaculty of Science and Technology, ICFAI University,Dehradun, India.Menganalisis faktor-faktor penentu ekspor India ke selatan dan utarapada perspektif komparatif.

Menggunakan variabel teori perdagangan baru, seperti total GDP, kesamaan GDP dan perbedaan pendapatan perkapita sebagai indikator teori perdagangan Heckschor-Ohlin .Menggunakan pendekatan Gravity Model

Variabel Dependent: RX ijt = ekspor Rill

Variabel Independent:TGDP = Total GDP negara i dan jSGDP = kesamaan GDP antara negara i dan jDPIC = selisih pendapatan perkapita antara negara i dan jRER = nilai tukar mata uang antara negara i dan jDis = jarak antara negara i dan jCL = bahasa umumCB = perbatasan bersamaCC = koloni umumRTA = variabel untuk menunjukkan adanya perjanjian antara negara i dan j Hasil menunjukkan bahwa perdagangan India ke selatan dan utara didukung oleh New variabel teori perdagangan; Jumlah GDP dan Kesamaan dan teori variabel Hekchor-Ohlin; DPCI. Parameter Jarak menunjukkan transportasi biaya atau biaya transaksi dalam perdagangan. Hasil penelitian menunjukkan biaya transaksi India selatan kurang dibandingkan dengan utara. Perdagangan India ke utara ini lebih didukung oleh boneka bahasa dan ini menunjukkan bahwa keuntungan bagi India di pasar utara adalah bahasa Inggris sebagai bahasa umum. Namun dalam estimasi selatan ini koefisien bahasa kecil dan ini menunjukkan keuntungan bahasa tidak banyak dengan negara-negara selatan.

14JUDUL: TURKISH AGRICULTURAL IMPORT AND EXPORT DEMAND FUNCTIONS: ESTIMATES FROM BOUNDS TESTING APPROACH

Tahun: Dec 2012Penulis:Yazici, Mehmet.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memperkirakan fungsi permintaan impor dan ekspor untuk pertanian Turki berdasarkan data tahunan yaitu 1970-2003, Menggunakan batas penggunaan strategi baru.Model Akaike Information Criterion (AIC) dan kointegrasi dan uji diognostic dengan model yang dipilih. Autoregressive Distributed Lag (ARDL).

Variabel dependen:impor riil (M)

Variabel Independen:pendapatan domestik riil, harga impor, harga barang domestik, nilai tukar efektif nominal, dan istilah kesalahan.Implikasi dari hasil ini adalah bahwa ekspor pertanian Turki akan tidak mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dunia atau terluka dari perlambatan ekonomi dunia, karena pertanian Turki sahamnya kurang dari 1 persen dari total ekspor pertanian dunia. Mengenai permintaan impor, pendapatan domestik sama sekali bukan penentu yang signifikan. Permintaan nilai tukar nominal berpengaruh pada jangka panjang, sedangkan harga relatif berpengaruh pada jangka pendek dan jangka panjang. Jadi variabel harga relatif adalah penentu yang paling penting untuk impor pertanian Turki. Implikasi lain dari hasil ini adalah bahwa kebijakan nilai tukar dapat digunakan untuk mempengaruhi permintaan impor pertanian dengan cara yang diinginkan dan mengingat ukuran koefisien nilai tukar nominal, dampak dari kebijakan nilai tukar akan lebih dari proporsional.

15DETERMINANTS OF EXPORT PERFORMANCE IN ETHIOPIA: VAR MODEL ANALYSIS

Penulis : Belayneh Kassa Anagaw and Wondaferahu Mullugeta Demissie 2012Tujuan : mengetahui secara empiris faktor-faktor yang menentukan kinerja ekspor negara itu dengan menentukan model ekonometrik untuk periode 1970-1971 sampai tahun 2010/11.

Teori : Portuga-Perez dan S.Wilson (2010) mencoba menganalisis peran infrastruktur keras (jalan, pelabuhan, bandara, infrastruktur rel dan informasi teknologi komunikasi) dan infrastruktur lunak (efisiensi bea cukai dan domestik transportasi dan bisnis regulasi dan transparansi) dari kinerja ekspor dari 101 negara selama 2004 -07. Model Analisis: Analisis model variabel dan analisis regresi berganda

Dimana :Laba EX = Ekspor pada waktu t dalam bentuk log RGDPTP = PDB riil mitra dagang kami (sekitar 78 persen dari ekspor Ethiopia negara tujuan) REER = Nyata Efektif tukar dalam bentuk log (yang ditemukan oleh perdagangan tertimbang Birr / mata uang asing * Indeks harga asing / indeks harga domestik) OPN = Ekspor ditambah impor sebagai persentase dari PDB, pendekatan untuk tingkat keterbukaan bentuk log PDRB = PDB di negara asal dalam bentuk log TCEX = Pengeluaran pemerintah dalam transportasi dan komunikasi sebagai rasio GDP sebagai pendekatan untuk pembangunan infrastruktur dalam bentuk log RRC = kredit sektor swasta sebagai rasio GDP dalam bentuk log

Variabel dependen: Laba EXVariabel Independen: Hasil : Menurut penelitian yang dilakukan oleh Belayneh Kassa Anagaw dan Wondeferahu Mullugeta Demissie pada tahun 2012 di Ethiopia menunjukan bahwa GDP riil bagi negara pengekspor, nilai tukar riil, pembangunan finansial, liberalis perdagangan dan pembangunan infrastruktur memliki pengaruh signifikan dan hubungan positif terhadap kinerja ekspor.

Determinants of Import in Nigeria: Application of Error Correction Model . : Bayo Fatukasi dan Bernard Olagboyega AwomuseTahun 2009Tujuan: untuk menyelidiki perilaku agregat Nigeria permintaan impor dan determinannya (fungsi) dan kemudian menganalisis data dari periode 1970-2008 dan berdasarkan pada tujuan tersebut, mengajukkan kebijakan berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis, untuk melaksanakan pilihan dan mengontrol impor di NigeriaTeori hechsher-Ohlin menyatakan bahwa penyebab langsung dari perdagangan internasional adalah perbedaan dalam kebijakan relatif, yang disebabkan oleh perbedaan dalam permintaan relatif dan pasokan faktor (harga faktor) sebagai akibat dari perbedaan faktor donasi antar negara.

Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan Error Correction Model.Ln AIMt = 0+ LnEXTRt + Ln RGDPt + Ln REXCHt + Ln OPNSt + ECMt-1 + tKeterangan:Ln AIM = logaritma natural dari agregat atau total imporLn RGDP = logaritma natural dari produk domestik bruto riil Ln EXTR = logaritma natural dari cadangan eksternal/devisaLn REXCH = logaritma natural dari nilai tukar riil Ln OPNS = logaritma natural dari rasio keterbukaan ECM = error correction term ECMt-1 = Satu periode tertinggal error correction term diperkirakan dari persamaan 2 t = error atau jangka random pada periode t. = operator Perbedaan pertama Ln = logaritma natural. Variabel dependen = Ln AIM (logaritma natural dari agregat atau total impor) Variabel Independen = Ln RGDP, Ln EXTR, Ln REXCH, Ln OPNS, ECMt-1, t.

Hasil akhir dari model koreksi kesalahan (ECM) menunjukkan bahwa ECM adalah signifikan dan memiliki tanda negatif. Adanya hubungan jangka panjang antara permintaan impor dan yang variabel independen. Semua variabel kecuali nilai tukar riil yang signifikan secara statistik pada 5% dan sesuai dengan apriori harapan. Hasilnya menunjukkan bahwa masing masing variabel independen, Produk domestik bruto riil , nilai tukar riil dan rasio keterbukaan sebenarnya memiliki hubungan yang signifikan dengan impor agregat di Nigeria. Ada hubungan positif dari koefisien variabel independen Nyata Produk Domestik Bruto (PDRB), nilai tukar riil dan indeks keterbukaan menyatakan bahwa suatu unit perubahan dalam setiap komponen variabel-variabel ini akan menghasilkan perubahan positif dalam tingkat permintaan impor.

16Import Elasticity of Tea: A Case of Pakistan.(Khan, Rana Ejaz Ali; Hussain, Tanveer. 2011)Menetukan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kegiatan impor teh di Pakistan Hechscher-Ohlin (OH) theory Tinbergen (1946) Teori konsumsiData time series tahunan untuk tahun 1977-2000 di tingkat nasional.Variable independen: GDP Konsumsi domestik Harga domestik Bea masuk atas impor Pertumbuhan pendudukVariabel dependen: Produksi teh dalam negeri Pendapatan per kapita petani teh lokalDitemukan bahwa impor teh secara positif dipengaruhi oleh PDB, konsumsi teh dalam negeri, dan populasi manusia. Para pembuat kebijakan harus mengurangi tagihan impor dengan cara mengubah perilaku konsumsi masyarakat dan memperkenalkan pengganti teh yang tersedia di dalam negeri

17Determinants of Exports of Pakistan: A Country-wise Disaggregated Analysis(Naseeb Zada, Malik Muhammad and Khan Bahadar. 2011)

Menguji faktor-faktor penentu kegiatan ekspor PakistanCountry-wise disaggregated analysis

Generalised Methods of Moments (GMM)Empirical bayesian MethodVariabel independen: GDP dunia Nilai tukar nyata Harga teh dunia Elastisitas harga PendapatanVariabel dependen: GNPTemuan menunjukkan bahwa ekspor Pakistan jauh lebih sensitif terhadap perubahan permintaan dunia dan harga dunia. Ini menetapkan pentingnya faktor sisi permintaan seperti GDP dunia, nilai tukar nyata, dan harga dunia untuk menentukan ekspor Pakistan. Di sisi penawaran ,ditemukan elastisitas harga dan pendapatan yang relatif kecil. Hasil menunjukkan bahwa permintaan ekspor relatif lebih tinggi bagi negara-negara di NAFTA, Uni Eropa dan Timur Tengah. Penelitian ini merekomendasikan konsentrasi khusus pada mitra dagang di wilayah ini untuk meningkatkan kinerja ekspor Pakistan.

18PENULIS : KIRK HERIOT C, NOEL CAMPBELL DJUDUL : Ukuran Perusahaan sebagai Fakor yang Menentukan Kecenderungan Ekspor : Sebuah Studi Empiris Perusahaan California Selatan

Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengevaluasi kecenderungan ekspor perusahaan dalam studi empiris untuk mengatasi teori yang bersaing didukung oleh Mittlelstaedt, et al (203) dan Wolffand Pett (2000). Kesimpulan kami menunjukkan bahwa para peneliti belum sepenuhnya memahami hubungan antara ukuran perusahaan dan perilaku ekspor.Sejumlah penelitian telah menemukan hubungan positif antara ukuran perusahaan dan internasionalisasi. Misalnya, Baird, Lyles, dan Orris (1994) .Studi-studi lain telah mengukur hasil kinerja dalam hal kinerja ekspor atau intensitas ekspor. Namun, temuan tampaknya dicampur. Beberapa studi mengidentifikasi hubungan positif antara ukuran perusahaan dan keberhasilan ekspor. Penelitian terbaru juga memberikan bukti yang bertentangan tentang hubungan antara ukuran perusahaan dan kegiatan ekspor. INDIPENDEN VARIABEL : Ini adalah jumlah karyawan (variabel bebas utama kami), usia setiap perusahaan dalam beberapa tahun, apakah perusahaan tertentu memiliki kehadiran website, dan apakah perusahaan tertentu yang diimpor dari luar negeri. Sementara variabel lain mungkin diinginkan untuk tujuan ceteris paribus, ini adalah satu-satunya variabel yang cocok kita bisa mengekstrak dari kumpulan data kami.DEPENDENT VARIABEL : Mengingat bahwa kita meneliti dampak jumlah karyawan pada kecenderungan ekspor, kita membagi seluruh data kami, contohnya sebagai berikut: dua puluh atau lebih sedikit karyawan, lebih dari dua puluh karyawan, 100 karyawan atau kurang, lebih dari 100 karyawan, dan kumpulan data lengkap.

kita menemukan bahwa perusahaan yang lebih besar lebih mungkin untuk ekspor dari perusahaan-perusahaan kecil, yang diukur dengan cara sub-sampel. Koefisien pada jumlah karyawan positif dan sangat signifikan di semua perkiraan. Oleh karena itu, mengenai kecenderungan ekspor, hal ukuran, tetapi hal-hal yang berbeda untuk perusahaan yang berbeda ukuran. Hubungan antara peningkatan ukuran dan peningkatan kecenderungan ekspor semakin lemah sebagai ukuran perusahaan meningkat sampel.

19Exports, imports and firm survival: first evidencefor manufacturing enterprises in Germany/ Joachim WagnerJurnal ini meneliti tentang hubungan antara keberlangsungan perusahaan dan tiga jenis aktivitas perdagangan internasional yang berupa ekspor, impor, dan perdagangan dua arah atau two-way trade di Jerman.Jurnal ini mengacu pada bahasan di Vogel dan Wagner (2010) berupa adanya bukti empiris bahwa terjadinya hubungan yang positif antara impor dan produktivitas. Selain itu, perdagangan dua arah cenderung lebih produktif daripada perusahaan yang baik hanya impor, atau hanya ekspor, atau tidak melakukan perdagangan sama sekali.Metode yang digunakan adalah Probit Model. Pada model ini terdapat variable dummy. Adapun yang termasuk variabel dummy di jurnal ini yaitu perusahaan yang hanya melakukan impor, perusahaan yang melakukan ekspor dan perdagangan dua arah. Dalam variable dummy di jurnal tersebut, nilai 1 untuk perusahaan yang keluar dan nilai 0 untuk perusahaan yang bertahan.

Analisis di jurnal ini menunjukkan: adanya hubungan positif yang kuat antara keberlangsungan perusahaan pada satu sisi, impor, dan perdagangan dua arah (two-way trading) pada sisi yang lain, dimana perusahaan yang melakukan ekspor itu sendiri tidak mengambil peran untuk mempertahankan pasar atau tidak. Kemudian antara ukuran, usia, dan diversifikasi produk dari perusahaan mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap ekspor. Impor juga mempunyai hubungan yang positif terhadap kelangsungan hidup perusahaan karena banyak dari perusahaan yang memerlukan bahan baku dengan cara impor.

20Determinants of Export Performance: Evidence from Chinese IndustriesLiu, Xiaohui;Chang, ShuEconomics of Planning; 2003Paper ini secara empiris menginvestigasi determinan kinerja ekspor negara China menggunakan data cross-sectional pada level industri. Pondasi teori pada penelitian empiris ini menggunakan teori perdagangan internasional Heckscher-Ohlin atau kerangka kerja (H-O)

Dependen variable : kinerja eksporDependen variable :Intensitas eksporIndependen variable :

FDI, ukuran perusahaan, biaya tenaga kerja, dan tingkat R&DHasil penelitian menunjukan bahwa kinerja dari berbagai macam industri secara signifikan dipengaruhi oleh biaya upah, FDI, dan ukuran perusahaan.

21Determinants of Relative Demand for Imported Beef and a Review of Livestock Self-Sufficiency in IndonesiaPenulis : Risti PermaniMenganalisis determinan pada perubahan permintaan relatif untuk impor daging sapi. Paper ini juga menganalisa hubungan jangka panjang antara harga relatif domestic dan kuantitas impor.

Menggunakan multi-country computable general equilibrium model, GTAP, Vanzetti et al. (2010). Studi tersebut menyimpulkan bahwa menerapkan program pemenuhan kebutuhan secara mandiri melalui tariff pada impor daging sapi sangatlah mahal atau berbiaya tinggi. Penerapan program pemenuhan kebutuhan sendiri sebaiknya melalui peningkatan program R&D (researcj and development) untuk meningkatkan produksi daging sapi dalam negri..Vector Error Correction Model (VECM) berdasarkan data annual dari 1992 to 2010.Dan menggunakan Impulse Response Functions (IRFs).Dependen variable : kuantitas impor daging sapiIndependen varibel : harga relative domestic daging sapi di Indonesia, pendapatan perkapita dan tarrif. Hasilnya menunjukan bahwa peningkatan pendapatan di Indonesia berhubungan dengan peningkatan permintaan relatif terhadap kuantitas impor daging sapi. Pada kuantitas relatif impor daging sapi, sebagai hasil dari keputusan pemerintah memotong kuota impor daging sapi, sebagai contohnya, akan memiliki dampak jangka panjang terhadap harga relative domestic.

KESIMPULAN1. EKSPORBerdasarkan beberapa penelitian yang menganalisa mengenai kinerja ekspor menunjukan beberpa factor yang dinilai memiliki pengaruh terhadap kinerja ekspor. Berdasarkan penelitian Katsikeas Constantine, Piercy Nigel dan Ioannidis Chris pada tahun 1996 menunjukan beberapa factor yang mempengaruhi kinerja ekspor di Yunani, diantaranya stimulus ekspor dalam artian sebagai kebijakan ekspor nasional Yunani signifikan dan memiliki korelasi yang positif terhadap kinerja ekspor. Keuntungan kompetitif dalam persaingan internasional dan penelitian pasar ekspor juga signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja ekspor. Sedangkan permasalahan ekspor, perencanaan dan pengendalian ekspor justru memiliki korelasi negative terhadap kinerja ekspor. Selain itu factor lain yang diestimasi memiliki pengaruh terhadap ekspor, skala perusahaan dan pengalaman ekspor, dari hasil penelitian justru tidak signifikan terhadap kinerja eskpor. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Krik Heriot C. Noel dan Campbel d pada tahun 2002 di negara California menunjukan bahwa ukuran perusahaan justru signifikan dan memiliki korelasi positif terhadap kinerja ekspor, dimanan perusahaamm yang lebi besar lebih memungkinkan untuk melakukan ekspor. Selain itu perusahaan yang memiliki jaringan internasional dan jumlah karyawan dinilai signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadp kinerja ekspor. Penelitian yang dilakukan oleh Can Hang, Minggian Zhang, Yanyin Zhao dan Celeste Amorin Varum pada tahun 2008 di China menunjukkan hasil yang sama seperti penelitian di atas (California) dimana ukuran perusahaan secara signifikan memiliki korelasi positif terhadap tingkat ekspor. Intensitas modal asing juga sigifikan dan berkorelasi positif terhadap kinerja ekspor. Sedangkan dalam penelitian ini upah tenaga kerja tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja ekspor. Penelitian lain yang dilakukan oleh J. Cameiro, A. da Rocha dan J.F da Silva pada tahun 2011 di Brazil mengenai factor-faktor yang mempengaruhi ekspor menunjukan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara indicator jarak dan indicator pembangunan negara tujuan ekspor terhadap kegiatan ekspor, keduanya memiliki korelasi negative terhadap kinerja ekspor. Selain itu hambatan ekspor di negara tujuan juga memiliki korelasi negative terhadpa kinerja ekspor. Sedangkan pendapatan dan keuntungan ekspor memiliki korelasi positif terhadap kinerja ekspor.Penelitian yang dilakukan oleh Baida Soraya pada tahun 2011 mengenai kinerja ekspor karet di Indonesia menunjukan bahwa variable nilai tukar dan jarak menunjukan hasil yang signifikan dan memiliki korelasi negative terhadap kegiatan ekspor. Selain itu variable PDB negara tujuan ekspor menunjukan hasil yang signifikan serta memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja ekspor. Sedangkan PDB negara eksportir (Indonesia), kebijakan ekspor Indonesia dan populasi negara tujuan tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap negara tujuan. Penelitian yang dilakukan oleh Naseeb Zada, Malik Muhammad dan Khan Bahadar pada tahun 2011 di Pakistan menunjukan bahwa GDP dunia riil, nilai tukar riil dan harga dunia signifikan terhadap kegiatan eskpor negara tersebut. GDP dunia riil dan harga dunia memiliki hubungan yang positif, sedangkan nilai tukar memiliki korelasi negative terhadap kegiatan ekspor. Penelitian di negara dan tahun yang sama namun lebih dalam wilayah yang lebih spesifik yaitu Gujranwala, yang dilakukan oleh Khizra Safadr Khan dan M Wasif Siddiqi memiliki hasil yang cukup berbeda. Dari penelitian ini hasil yang ada menunjukan bahwa strategi investasi, ukuran perusahaan dan asosiasi atau keterlibatan eksportir dengan serikat buruh menunjukan pengaruh yang signifikan serta memiliki korelasi yang positif terhadp kinerja ekpsor. Keterbukaan informasi juga memiliki korelasi positif sedangkan upah buruh memiliki pengaruh yang signifikan namun hubungannya negative dengan kinerja ekspor. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Joachim Wagner pada tahun 2012 di Jerman menunjukan bahwa ukuran perusahaan, umur perusahaan dan produktivitas perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan serta berkorelasi positif terhadap kegiatan ekspor di negara Jerman. Pada tahun yang sama, penelitian yang dilakukan oleh Belayneh Kassa Anagaw dan Wondeferahu Mullugeta Demissie pada tahun 2012 di Ethiopia menunjukan bahwa GDP riil bagi negara pengekspor, nilai tukar riil, pembangunan finansial, liberalis perdagangan dan pembangunan infrastruktur memliki pengaruh signifikan dan hubungan positif terhadap kinerja ekspor. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Grafoute Amoro dan Yao Shen pada tahun 2013 di Pantai Gading menunjukan bahwa peningkatan produsksi dalam negri akan meningkatkan ekspor, sedangkan penurunan konsumsi domestic juga meningkatkan ekspor. Harga produsen dalam negri signifikan tetapi memiliki korelasi negative terhadap tingkat ekspor. Selain itu nilai tukar (kurs) juga memiliki pengaruh yang signifikan serta hubungannya negative terhadap kegiatan ekspor. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ibrahim Nguohouo dan Alex Audrin Makolle di Cameroon pada tahun 2013 menunjukan bahwa selama periode penelitian nilai tukar atau kurs memiliki pengaruh yang signifikan serta hubungan yang negative terhadap kegiatan ekspor. Selin itu FDI (investasi asing langsug), inflasi dan tingkat bunga menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap kegiatan ekspor. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Suresh K.G dan Neeraj Aswal pada tahun 2014 di India menunjukan bahwa biaya transaksi dan penggunaan Bahasa juga memiliki pengaruh yang signifikan. Menurut hasil penelitian biaya transaksi yang dikeluarkan jika India melakukan perdagangan dengan Negara di daerah selatan relative lebih kecil dibandingkan dengan biaya transaksi yang diperlukan jika india melakukan perdagangan dengan Negara-negara di sebelah utara India. Sehingga pertumbuhan ekspor india condong ke Negara-negara di sebelah selatan India. Selain itu dalam hal Bahasa India akan memiliki keunungan komparatif jika India menggunakan Bahasa Inggris dalam melakukan perdagangan dengan Negara di sebelah utara.

1. IMPORBerikut merupakan kesimpulan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan di beberapa negara. Kesimpulan pertama muncul dari penelitian yang dilakukan oleh Olarn Chawang pada tahun 2002 di Thailand menunjukan bahawa nilai tukar riil signifikan terhadap perubahan volume ekspor dan impor. Memiliki hubungan negative dengan volume ekspor sedangakan dengan impor berkorelasi postif, ketika nilai tukar baht terhadap dolar turun maka volume ekspor meningkat sedangkat volume impor menurun. Kedua, hasil menyarankan bahwa semua variable yang digunalan dalam fungsi permintaan impor, ekspor maupun neraca perdagangan adalan terkointegrasi. Penulis menemukan bahwa permintaan impor adalah harga dan pendapatannya elastis dalam jangka panjang. Pada kasus permintaan ekspor, penulis menemukan kesulitan untuk menentukan apakah elastisitas harganya tinggi atau rendah, namun penulis menemukan bahwa elastisitas pendapatannya tinggi.Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Md. Mahmudul Alam, Md. Gazi Salah Uddin, Khan Md. Raziuddin Taufique pada tahun 2009 di Bangladesh menunjukan bahwa Dewasa ini perdangangan di Bangladesh mengalami penurunan dibanding dengan negara tetangganya dan volume perdangangannya meningkat dengan jarak yang jauh sepeti kasus Cina dan India. Oleh karena itu, untuk melihat pengaruh dari model gravity pada pola perdangangan Bangladesh, impor yang diuji pada PDB rumah, PDB negara-negara mitra, jarak geografi antara ibu kota dan ibu kota negara-negara mitra, populasi penduduk, dan populasi pada negara-negara mitra. Surat kabar menunjukkan hasil bauran dari pengaruh PDB Bangladesh pada importnya. Jika populasi tidak dipertimbangkan, maka PDB menunjukkan hasil hubungan yang positif dengan impor Bangladesh. PDB negara-negara mitra memiliki dampak signifikan yang positif terhadap impor Bangladesh dan populasi pada negara-negara mitra telah mnunjukan hasil campuran terhadap impor Bagladesh. Yang terpenting telah ditemukan bahwa jarak geografis memiliki dampak yang signifikan terhadap pengaruh impor Bangladesh dimana biaya transportasi dan transaksi lainnya, seperti, Probabilitas utuh yang menerima penggabungan dari barang-barang tahan lama, dll, masih memiliki dampak yang signifikan pada bagian mengimpor. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Xingjun Zhao dan Yanrui Wu pada tahun 2011 di China. Dari penelitian tersebut menunjukan hasil sebagai berikut :Pertama, harga relatif minyak internasional tampaknya tidak menjadi penentu utama China impor minyak. Dalam hubungan jangka panjang yang dilaporkan dalam tabel, koefisien Harga minyak relatif (Lnrpoilsa) yang baik secara signifikan positif atau tidak signifikan. Dalam model (1), (4) dan (5), sampel berkisar dari tahun 1995: Q1 2006: Q1, dan harga minyak variabel menunjukkan hubungan yang signifikan positif dengan impor, yang menyiratkan bahwa elastisitas harga minyak mentah positif. Kedua, nilai tambah sektor industri menunjukkan efek positif pada impor minyak. Dari hasil yang dilaporkan dalam Tabel 11, jangka panjang efek dari total industri nilai tambah pada impor minyak secara signifikan positif. Ketiga, produksi energi dalam negeri memiliki efek substitusi yang kuat pada impor minyak, terutama untuk output minyak dan batubara. Koefisien output total energi di semua model kecuali (9) secara signifikan negatif, meskipun besaran mereka berbeda.Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Khan, Rana Ejaz Ali, Hussain dan Tanveer pada tahun 2011 di Pakistan. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kenaikan GDP menjadi salah satu penentu lonjakan impor teh. Hal tersebut mencerminkan sejumlah implikasi yaitu peningkatan GDP berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dimana asyarakat lebih banyak mengkonsumsi teh serta makanan dan non makanan. Konsumsi domestic merupakan factor penting yang menentukan impor teh. Selain itu hambatan perdagangan impor (tariff) juga mengurangi tingkat Impor di negara tersebut. pertumbuhan penduduk dan peningkatan konsumsi teh mempunya hubungan positif. Penelitian menunjukan bahwa peningkatan populasi aakan meningkatkan impor teh sebesar 1,17%. Hasil ini juga menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun mendatang akan aka nada permintaan yang lebih tinggi untuk teh dan tagihan impor yang lebih tinggi. Penelitian lain juga dilakukan oleh Simon Harvey and Kordzo Sedegah pada thun 2011 di Ghana. Pada penelitian tersebut menunjukan bahwa Tingkat impor agregat, bagaimanapun, ditentukan oleh semua makroekonomi variabel dalam jangka panjang, kecuali dalam hal nilai tukar riil efektif. Pendapatan per kapita memiliki dampak negatif pada permintaan impor yang menyiratkan bahwa ada rendah permintaan impor pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi.Hal ini tampaknya bertentangan dengan tradisional literatur tentang permintaan impor tetapi bermakna bagi negara-negara berkembang miskin di umum, dan Ghana pada khususnya. Biaya produksi yang tinggi di negara berkembang membuat harga produk lokal yang tinggi dan terjangkau relatif terhadap pengganti asing lebih murah. sebagai pendapatan meningkat, produk lokal menjadi lebih terjangkau, yang mengarah ke pengurangan dalam permintaan impor.Mokhtar Metwally, pada tahun yang sama melakukan penelitian di negara-negara GCC (Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab). Hasil penelitian menunjukan bahwa Negara-negara GCC (Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab) sangat tergantung pada dunia luar untuk pasokan sebagian besar kebutuhan mereka. Hal ini karena relatif lemah kapasitas produktif ekonomi ini, karena kurangnya sumber daya, khususnya tenaga kerja, bahan dan air. Penurunan harga minyak mengakibatkan penurunan drastis dalam tingkat pertumbuhan impor semua produsen minyak dari GCC. Perubahan PDB memberikan pengaruh yang kuat pada permintaan impor di negara-negara GCC. Namun, perubahan harga relatif tampaknya tidak untuk mengerahkan pengaruh yang signifikan pada permintaan impor di sebagian besar negara-negara tersebut. Fungsi impor negara-negara GCC dipengaruhi oleh parsial mekanisme penyesuaian. Ada bukti dari pergeseran struktural dalam fungsi GCC impor. Mencegat fungsi jauh lebih tinggi selama boom tahun. permintaan impor adalah sangat elastis terhadap PDB di semua negara GCC belajar (dengan pengecualian Oman) selama tiga dekade terakhir. metode kemungkinan maksimum Johansen kointegrasi menunjukkan bahwa hipotesis nol nol kointegrasi vektor antara impor agregat dan komponen lain dari agregat permintaan (ekspor, konsumsi masyarakat, investasi dan swasta konsumsi) sangat ditolak di semua negara GCC belajar di Tingkat persen 5 per signifikansi. Menurut maksimal yang uji eigenvalue tampaknya ada, paling banyak, satu kointegrasi vektor di Kuwait dan UEA dan dua vektor di Oman dan Arab Saudi.Penelitian yang dilakukan oleh Kira Hibbert, Ranjini Thaver, Mark Hutchinson pada tahun 2012 di Jamaica menunjukan bahwa Dalam perdagangan Jamaica-US, GDP mempengaruhi impor negatif dalam jangka pendek tapi positif dalam jangka panjang. Impor lebih responsif terhadap perubahan harga relatif dalam jangka pendek daripada jangka panjang. Volatilitas memiliki dampak yang lebih besar pada impor dalam jangka panjang. Cadangan devisa berperilaku sama terlepas dari waktu. Di Jamaika-Inggris perdagangan, GDP dan volatilitas kurang elastis dalam jangka pendek dibandingkan dalam jangka panjang seperti yang diharapkan, namun cadangan devisa nyata dan harga relatif menyesuaikan lebih cepat. Selanjutnya, D1 mengungkapkan bahwa jangka pendek kebijakan moneter yang ketat secara signifikan mempengaruhi fungsi permintaan impor Jamaika dengan Inggris tapi tidak dengan AS karena ketergantungan lebih besar pada perdagangan dengan Amerika Serikat. Pada tahun yang sama peneliti Mechmet Yazici meneliti mengenai impor agricultural di Turki. Dari penelitiannya menunjukan bahwa pendapatan domestic bukan penentu yang signifikan mengenai permintaan impor. variable harga relatif merupakan penentu paling penting untuk impor pertanian di Turki. Kebijakan nilai tukar juga signifikan atau memiliki pengaruh terhadap permintaan impor. Penelitian lain yang dilakukan oleh Mohamed Abdullah pada tahun 2012 mengenai negara GCC menunjukan hasil bahwa baik jangka panjang dan jangka pendek, ada yang positif dan signifikan antara permintaan impor dan PDB riil , konsumsi swasta, cadangan devisa, pembentukan modal bruto terhadap nilai riil impor. Di sisi lain, ada hubungan negatif dan signifikan antara permintaan impor dan harga relatif impor ke harga domestik dan konsumsi pemerintah terhadap nilai riil impor dalam jangka panjang, tetapi hubungan negatif dan tidak signifikan dalam jangka pendek.