informasi hilal saat matahari terbenam...

8
1 INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 16 OKTOBER 2012 M PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1433 H Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam, Selasa 16 Oktober 2012 M: Penentu Awal Bulan Dzulhijjah 1433 H sebagai berikut. 1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan kembali terjadi pada hari Senin, 15 Oktober 2012 M, pukul 12 : 2 UT atau pukul 19 : 2 WIB atau pukul 20 : 2 WITA atau pukul 21 : 2 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 202,538 o . Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 2,905 o . Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,542 o . Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 9 jam 52 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon- teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann, 1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 15 Oktober 2012 paling awal terjadi pada pukul 17 : 29 WIT di Jayapura dan paling akhir pada pukul 18 : 24 WIB di Sabang. Adapun pada tanggal 16 Oktober 2012, Matahari terbenam di wilayah Indonesia paling awal terjadi pada pukul 17 : 28 WIT di Jayapura dan paling akhir pada pukul 18 : 24 WIB di Sabang. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 15 Oktober 2012 di wilayah Indonesia dan sebelum Matahari terbenam tanggal 16 Oktober 2012 di wilayah Indonesia. Dengan demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah setelah Matahari terbenam tanggal 16 Oktober 2012.

Upload: trankhanh

Post on 19-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_dzulhijjah...2 2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia Pada Tabel tentang

1

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM

SELASA, 16 OKTOBER 2012 M

PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1433 H

Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam

mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya

adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal

tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang

salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam

penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari

Terbenam, Selasa 16 Oktober 2012 M: Penentu Awal Bulan Dzulhijjah 1433 H sebagai berikut.

1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan

sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian

ini akan kembali terjadi pada hari Senin, 15 Oktober 2012 M, pukul 12 : 2 UT atau pukul 19 : 2

WIB atau pukul 20 : 2 WITA atau pukul 21 : 2 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan

Bulan tepat sama 202,538o. Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi)

adalah 2,905o. Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat

tersebut, yaitu 0,542o. Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga

konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 9 jam 52 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-

teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter

Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl).

Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap

16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann,

1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 15 Oktober 2012

paling awal terjadi pada pukul 17 : 29 WIT di Jayapura dan paling akhir pada pukul 18 : 24 WIB di

Sabang. Adapun pada tanggal 16 Oktober 2012, Matahari terbenam di wilayah Indonesia paling

awal terjadi pada pukul 17 : 28 WIT di Jayapura dan paling akhir pada pukul 18 : 24 WIB di

Sabang.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa

konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 15 Oktober 2012 di wilayah Indonesia dan

sebelum Matahari terbenam tanggal 16 Oktober 2012 di wilayah Indonesia. Dengan demikian,

secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah setelah Matahari

terbenam tanggal 16 Oktober 2012.

Page 2: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_dzulhijjah...2 2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia Pada Tabel tentang

2

2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia

Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam, Selasa, 16 Oktober 2012

M: Penentu Awal Bulan Dzulhijjah 1433 H”, ditampilkan informasi astronomis Hilal dan Matahari

untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 16 Oktober 2012. Informasi ini

adalah informasi dasar penentu awal bulan Dzulhijjah 1433 H.

Pada tabel tersebut, sebagaimana penentuan waktu terbenam Matahari, waktu terbenam Bulan

dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat di horizon-teramati. Dalam perhitungan standar

waktu terbenam Bulan, efek refraksi atmosfer dianggap 34’, elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl

dan semi diameter Bulan adalah nilainya pada saat tersebut (Seidelmann, 1992). Azimuth adalah

besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North) menyusuri bidang horizon ke

arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang horizon. Benda langit

yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat

piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek

refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak sudut antara

pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter

dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan. Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan,

yaitu persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan

menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan. Dari tabel

tersebut dapat juga diperoleh informasi umur Bulan dan lag. Umur Bulan adalah selisih waktu

antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu

terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

Dalam perhitungan tinggi Bulan, efek tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dapat

diikutsertakan dengan menggunakan persamaan (1) berikut, yaitu

daa 0 , (1)

dengan a adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati dengan memperhitungkan efek tinggi lokasi

pengamat dan ao adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati tanpa efek tinggi lokasi pengamat.

Adapun d pada persamaan (1) di atas adalah efek kerendahan horizon (dip) yang dinyatakan oleh1)

hd 02917,0 , (2)

dengan h adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter.

Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Bulan pada 16 Oktober 2012 untuk

pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl. Berdasarkan “Data Hilal dan

Matahari saat Matahari Terbenam, Selasa, 16 Oktober 2012 M: Penentu Awal Bulan Dzulhijjah

1433 H” untuk lokasi Pelabuhan Ratu, diperoleh ao adalah 10,5339o. Berdasarkan persamaan (2) di

atas, nilai d adalah 0,2117o. Setelah hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh nilai a

adalah 10,7456o. Dengan demikian, setelah memperhitungkan elevasinya, tinggi Bulan di

Pelabuhan Ratu dari horizon-teramati saat Matahari terbenam tanggal 16 Oktober 2012 adalah 10o

44,74’. Prosedur yang sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.

Page 3: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_dzulhijjah...2 2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia Pada Tabel tentang

3

3. Peta Ketinggian Hilal

Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60o LU sampai

dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada

tanggal 15 Oktober 2012. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk

pengamat yang berada di Indonesia. Adapun peta ketinggian Hilal saat Matahari terbenam di

Indonesia pada tanggal 16 Oktober 2012 dapat dilihat pada Gambar 2. Pada kedua gambar tersebut,

tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan

elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan

dalam perhitungan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, ketinggian Hilal 0o saat Matahari

terbenam tanggal 15 Oktober 2012 melewati Samudra Hindia, Afrika, Samudra Atlantik, Amerika

bagian Utara dan Samudra Pasifik. Pada Gambar 2 terlihat ketinggian Hilal di Indonesia saat

Matahari terbenam pada 16 Oktober 2012 berkisar antara 8,37o sampai dengan 10,57

o.

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 15 Oktober 2012 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60

o LS.

Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 16 Oktober 2012 untuk pengamat di Indonesia

Page 4: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_dzulhijjah...2 2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia Pada Tabel tentang

4

4. Peta Elongasi

Pada Gambar 3 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia saat matahari terbenam

tanggal 16 Oktober 2012. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat

piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer

Bumi diabaikan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, elongasi saat Matahari terbenam tanggal 16

Oktober 2012 di Indonesia berkisar antara 11,08o sampai dengan 12,82

o.

Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 16 Oktober 2012 untuk pengamat di Indonesia

5. Peta Umur Bulan

Pada Gambar 4 ditampilkan peta umur Bulan saat Matahari terbenam tanggal 16 Oktober 2012.

Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi.

Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, umur Bulan di Indonesia pada tanggal 16 Oktober 2012

berkisar antara 20,43 jam sampai dengan 23,37 jam.

Gambar 4. Peta Umur Bulan tanggal 16 Oktober 2012 untuk pengamat di Indonesia

Page 5: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_dzulhijjah...2 2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia Pada Tabel tentang

5

6. Peta Lag

Pada Gambar 5 ditampilkan peta Lag untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 16 Oktober

2012. Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Sebagaimana

terlihat pada gambar tersebut, selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia pada

tanggal 16 Oktober 2012 berkisar antara 39,53 menit sampai dengan 49,17 menit.

Gambar 5. Peta Lag tanggal 16 Oktober 2012 untuk pengamat di Indonesia

7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan

Pada Gambar 6 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indonesia pada

tanggal 16 Oktober 2012. Fraksi Illuminasi Bulan adalah perbandingan antara luas piringan Bulan

yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas

seluruh piringan Bulan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal

16 Oktober 2012 berkisar antara 0,94 % sampai dengan 1,25 %.

Gambar 6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 16 Oktober 2012 untuk pengamat di Indonesia

Page 6: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_dzulhijjah...2 2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia Pada Tabel tentang

6

8. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal

dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh

dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet,

misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek

astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal.

Pada tanggal 16 Oktober 2012, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam di Indonesia,

tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya kurang dari 5o dari Bulan.

Referensi

Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac,

University Science Books, Mill Valley, CA.

Informasi Lanjut

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Gedung Operasional Baru Lantai 3

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon : (021) 4246321 ext. 3309

situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

surat-e : [email protected]

Page 7: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_dzulhijjah...2 2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia Pada Tabel tentang

KONJUNGSI / IJTIMA':SENIN, 15 OKTOBER 2012 M, PUKUL 19 : 2 WIB

o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %1 SABANG 95 21.00 BT 5 54.00 LU 18 : 24 WIB 19 : 8 WIB 260 54.62 253 2.74 9 23.80 12 48.90 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.252 BANDA ACEH 95 45.00 BT 5 31.00 LU 18 : 22 WIB 19 : 7 WIB 260 54.67 253 7.64 9 26.23 12 47.90 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.253 MEULABOH 96 7.00 BT 4 11.00 LU 18 : 22 WIB 19 : 7 WIB 260 54.58 253 23.66 9 36.62 12 46.72 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.244 GUNUNG SITOLI 97 42.30 BT 1 10.00 LU 18 : 17 WIB 19 : 4 WIB 260 53.34 254 0.31 9 57.07 12 42.46 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.235 MEDAN 98 40.60 BT 3 33.70 LU 18 : 12 WIB 18 : 57 WIB 260 54.59 253 33.25 9 36.16 12 40.79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.236 SIBOLGA 98 53.70 BT 1 33.10 LU 18 : 12 WIB 18 : 58 WIB 260 53.67 253 56.79 9 51.51 12 39.85 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.227 PADANG 100 21.30 BT 0 53.00 LS 18 : 8 WIB 18 : 55 WIB 260 51.71 254 26.04 10 6.29 12 36.10 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.218 PEKANBARU 101 26.70 BT 0 27.70 LU 18 : 3 WIB 18 : 49 WIB 260 53.03 254 11.40 9 54.10 12 33.88 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.209 JAMBI 103 38.30 BT 1 38.10 LS 17 : 55 WIB 18 : 42 WIB 260 51.08 254 36.92 10 4.24 12 28.56 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.19

10 BENGKULU 102 20.30 BT 3 51.80 LS 18 : 2 WIB 18 : 50 WIB 260 47.97 255 1.33 10 22.09 12 31.20 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1911 PALEMBANG 104 42.10 BT 2 54.20 LS 17 : 52 WIB 18 : 39 WIB 260 49.53 254 51.95 10 10.47 12 25.97 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1812 BANDAR LAMPUNG 105 14.40 BT 5 14.40 LS 17 : 51 WIB 18 : 40 WIB 260 45.85 255 18.42 10 24.17 12 24.50 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1713 BATAM 104 6.80 BT 1 7.10 LU 17 : 52 WIB 18 : 37 WIB 260 53.70 254 5.98 9 43.31 12 27.98 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1814 TANJUNG PINANG 104 31.80 BT 0 55.00 LU 17 : 50 WIB 18 : 35 WIB 260 53.57 254 8.60 9 43.90 12 27.00 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1815 RANAI 108 27.00 BT 3 50.00 LU 17 : 33 WIB 18 : 16 WIB 260 55.26 253 38.92 9 12.81 12 18.84 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1616 PANGKAL PINANG 106 8.40 BT 2 8.70 LS 17 : 46 WIB 18 : 32 WIB 260 50.62 254 44.36 10 2.14 12 22.83 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1717 TANJUNG PANDAN 107 45.20 BT 2 45.10 LS 17 : 40 WIB 18 : 26 WIB 260 49.92 254 52.19 10 2.59 12 19.10 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1618 MERAK 106 0.00 BT 5 56.00 LS 17 : 49 WIB 18 : 37 WIB 260 44.62 255 26.50 10 26.64 12 22.73 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1719 PANDEGLANG 106 6.00 BT 6 18.00 LS 17 : 49 WIB 18 : 37 WIB 260 43.91 255 30.61 10 28.58 12 22.47 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1720 SERANG 106 9.00 BT 6 6.00 LS 17 : 48 WIB 18 : 37 WIB 260 44.30 255 28.42 10 27.29 12 22.37 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1721 RANGKAS BITUNG 106 14.00 BT 6 22.00 LS 17 : 48 WIB 18 : 37 WIB 260 43.78 255 31.41 10 28.67 12 22.17 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1723 JAKARTA 106 50.47 BT 6 9.31 LS 17 : 45 WIB 18 : 34 WIB 260 44.24 255 29.38 10 26.04 12 20.81 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1624 PELABUHAN RATU 106 33.46 BT 7 1.74 LS 17 : 47 WIB 18 : 36 WIB 260 42.45 255 38.85 10 32.04 12 21.40 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1625 BANDUNG 107 35.00 BT 6 54.00 LS 17 : 43 WIB 18 : 32 WIB 260 42.78 255 37.91 10 28.68 12 19.08 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1626 LEMBANG 107 36.96 BT 6 49.55 LS 17 : 43 WIB 18 : 32 WIB 260 42.94 255 37.11 10 28.45 12 19.01 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1627 SEMARANG 110 22.80 BT 6 59.00 LS 17 : 32 WIB 18 : 20 WIB 260 42.78 255 40.12 10 22.76 12 12.76 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1428 YOGYAKARTA 110 26.00 BT 7 47.00 LS 17 : 32 WIB 18 : 21 WIB 260 41.05 255 48.77 10 27.13 12 12.60 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1429 PANGGUNG REJO 112 13.00 BT 8 20.00 LS 17 : 25 WIB 18 : 14 WIB 260 39.90 255 55.41 10 26.04 12 8.55 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1230 TANJUNG KODOK 112 21.00 BT 6 52.00 LS 17 : 24 WIB 18 : 12 WIB 260 43.15 255 39.78 10 17.60 12 8.31 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1231 NGLIYEP 112 26.00 BT 8 21.00 LS 17 : 25 WIB 18 : 13 WIB 260 39.87 255 55.67 10 25.63 12 8.06 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1232 PRAPAT,BAWEAN 112 35.00 BT 5 48.00 LS 17 : 22 WIB 18 : 10 WIB 260 45.27 255 28.41 10 10.85 12 7.86 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1233 SURABAYA 112 47.10 BT 7 23.00 LS 17 : 23 WIB 18 : 11 WIB 260 42.08 255 45.51 10 19.52 12 7.30 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1234 PASIBAN 113 20.00 BT 8 20.00 LS 17 : 21 WIB 18 : 9 WIB 260 39.97 255 55.86 10 23.48 12 6.02 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1235 AMBAT,PAMEKASAN 113 25.00 BT 7 13.00 LS 17 : 20 WIB 18 : 8 WIB 260 42.47 255 44.02 10 17.14 12 5.88 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1236 TERANGULASI 114 22.00 BT 8 40.00 LS 17 : 17 WIB 18 : 6 WIB 260 39.24 255 59.80 10 22.88 12 3.68 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1137 PONTIANAK 109 24.50 BT 0 8.60 LS 17 : 31 WIB 18 : 16 WIB 260 52.99 254 24.28 9 40.87 12 15.80 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1538 SINTANG 111 28.60 BT 0 3.90 LS 17 : 23 WIB 18 : 8 WIB 260 53.19 254 24.95 9 35.72 12 11.15 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.13

DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAMSELASA, 16 OKTOBER 2012 M

PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1433 H

AZIMUTH FI BULANBULAN

POSISI BULAN RELATIFTERHADAP MATAHARI (ELONGASI)MATAHARI BULANBUJUR

TINGGINO NAMA LOKASI

POSISI LOKASI WAKTU TERBENAMLINTANG MATAHARI BULAN

Page 8: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_dzulhijjah...2 2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia Pada Tabel tentang

39 PANGKALAN BUN 111 43.00 BT 2 41.00 LS 17 : 24 WIB 18 : 10 WIB 260 50.26 254 53.98 9 53.23 12 10.17 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1340 PALANGKA RAYA 113 56.60 BT 2 13.60 LS 17 : 15 WIB 18 : 0 WIB 260 50.99 254 50.43 9 45.19 12 5.22 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1141 MUARATEWE 114 42.00 BT 0 39.00 LS 17 : 10 WIB 17 : 55 WIB 260 52.83 254 33.75 9 32.71 12 3.79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1142 BANJARMASIN 114 45.20 BT 3 26.30 LS 18 : 12 WITA 18 : 58 WITA 260 49.38 255 4.10 9 51.32 12 3.22 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1143 TENGGARONG 116 59.92 BT 0 26.59 LS 18 : 1 WITA 18 : 45 WITA 260 53.17 254 33.18 9 26.15 11 58.65 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0944 SAMARINDA 117 8.00 BT 0 26.00 LS 18 : 1 WITA 18 : 45 WITA 260 53.19 254 33.17 9 25.78 11 58.35 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0945 TANJUNG REDEP 117 32.00 BT 2 15.00 LU 17 : 57 WITA 18 : 40 WITA 260 55.21 254 4.36 9 5.35 11 58.03 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0946 TARAKAN 117 34.10 BT 3 19.70 LU 17 : 56 WITA 18 : 38 WITA 260 55.67 253 52.65 8 57.03 11 58.21 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0947 JEMBRANA 114 35.00 BT 8 23.00 LS 18 : 16 WITA 19 : 4 WITA 260 39.93 255 56.90 10 20.88 12 3.20 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1148 TABANAN 115 2.00 BT 8 29.00 LS 18 : 14 WITA 19 : 3 WITA 260 39.72 255 58.13 10 20.38 12 2.18 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1049 BULELENG 115 5.00 BT 8 8.00 LS 18 : 14 WITA 19 : 2 WITA 260 40.54 255 54.47 10 18.38 12 2.08 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1050 DENPASAR 115 10.20 BT 8 40.70 LS 18 : 14 WITA 19 : 2 WITA 260 39.26 256 0.24 10 21.10 12 1.87 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1051 BADUNG 115 13.00 BT 8 37.00 LS 18 : 14 WITA 19 : 2 WITA 260 39.41 255 59.61 10 20.67 12 1.76 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1052 GIANYAR 115 20.00 BT 8 31.00 LS 18 : 13 WITA 19 : 1 WITA 260 39.66 255 58.60 10 19.87 12 1.50 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1053 BANGLI 115 22.00 BT 8 27.00 LS 18 : 13 WITA 19 : 1 WITA 260 39.82 255 57.92 10 19.44 12 1.43 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1054 KLUNGKUNG 115 25.00 BT 8 32.00 LS 18 : 13 WITA 19 : 1 WITA 260 39.63 255 58.81 10 19.76 12 1.31 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1055 KARANGASEM 115 31.00 BT 8 26.00 LS 18 : 12 WITA 19 : 0 WITA 260 39.87 255 57.80 10 19.00 12 1.09 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1056 MATARAM 116 6.10 BT 8 33.70 LS 18 : 10 WITA 18 : 58 WITA 260 39.60 255 59.38 10 18.34 11 59.76 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.1057 SUMBAWA BESAR 117 25.00 BT 8 26.00 LS 18 : 5 WITA 18 : 53 WITA 260 39.99 255 58.57 10 14.64 11 56.80 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0958 BIMA 118 41.50 BT 8 32.60 LS 18 : 0 WITA 18 : 47 WITA 260 39.80 256 0.22 10 12.30 11 53.92 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0859 WAINGAPU 120 18.10 BT 9 40.20 LS 17 : 54 WITA 18 : 42 WITA 260 37.11 256 12.41 10 14.42 11 50.26 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0760 KUPANG 123 39.80 BT 10 10.60 LS 17 : 41 WITA 18 : 29 WITA 260 35.98 256 18.68 10 9.20 11 42.67 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0561 KOTAMOBAGU 124 22.00 BT 0 45.00 LU 17 : 31 WITA 18 : 13 WITA 260 54.66 254 25.98 9 1.39 11 42.34 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0462 MANADO 124 55.50 BT 1 32.80 LU 17 : 28 WITA 18 : 10 WITA 260 55.25 254 18.00 8 54.40 11 41.27 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0463 TONDANO 124 56.00 BT 1 18.00 LU 17 : 28 WITA 18 : 10 WITA 260 55.09 254 20.61 8 56.17 11 41.19 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0464 BITUNG 125 13.00 BT 1 26.00 LU 17 : 27 WITA 18 : 9 WITA 260 55.20 254 19.43 8 54.58 11 40.59 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0465 TAHUNA 125 32.00 BT 3 10.00 LU 17 : 25 WITA 18 : 5 WITA 260 56.10 254 1.38 8 40.99 11 40.31 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0466 MIANGAS 125 35.00 BT 5 33.00 LU 17 : 23 WITA 18 : 3 WITA 260 56.50 253 36.17 8 22.24 11 40.86 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0467 KENDARI 122 24.80 BT 4 5.10 LS 17 : 42 WITA 18 : 27 WITA 260 48.86 255 15.56 9 38.12 11 45.89 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0668 LUWUK 122 46.20 BT 1 2.40 LS 17 : 38 WITA 18 : 22 WITA 260 52.92 254 43.72 9 17.45 11 45.57 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0569 PALU 119 54.50 BT 0 54.90 LS 17 : 50 WITA 18 : 34 WITA 260 52.88 254 40.36 9 22.96 11 52.02 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0770 TOLI-TOLI 120 47.60 BT 1 7.40 LU 17 : 45 WITA 18 : 27 WITA 260 54.72 254 19.19 9 6.56 11 50.45 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0771 MAJENE 119 0.00 BT 2 30.00 LS 17 : 54 WITA 18 : 39 WITA 260 50.95 254 56.69 9 35.67 11 53.79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0872 MAKASSAR 119 32.90 BT 5 3.50 LS 17 : 54 WITA 18 : 40 WITA 260 47.05 255 24.17 9 50.57 11 52.23 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0773 GORONTALO 122 51.10 BT 0 38.20 LU 17 : 37 WITA 18 : 19 WITA 260 54.48 254 26.00 9 5.54 11 45.72 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0574 TERNATE 127 22.90 BT 0 49.80 LU 18 : 19 WIT 19 : 0 WIT 260 54.91 254 27.49 8 54.17 11 35.60 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0275 AMBON 128 5.00 BT 3 42.00 LS 18 : 19 WIT 19 : 3 WIT 260 49.80 255 14.92 9 22.92 11 33.20 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0276 SAUMLAKI 131 18.00 BT 7 59.00 LS 18 : 9 WIT 18 : 54 WIT 260 41.89 255 59.71 9 40.41 11 25.54 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0077 TUAL 132 44.00 BT 5 40.00 LS 18 : 2 WIT 18 : 46 WIT 260 46.76 255 37.40 9 24.24 11 22.51 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.9978 SORONG 131 17.00 BT 0 54.00 LS 18 : 4 WIT 18 : 46 WIT 260 53.59 254 48.30 8 57.55 11 26.49 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1.0079 FAK FAK 132 14.00 BT 2 56.00 LS 18 : 2 WIT 18 : 44 WIT 260 51.17 255 9.65 9 8.76 11 24.00 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.9980 MANOKWARI 134 3.00 BT 0 53.00 LS 17 : 53 WIT 18 : 35 WIT 260 53.77 254 50.10 8 51.29 11 20.30 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.9881 BIAK 136 6.20 BT 1 11.00 LS 17 : 45 WIT 18 : 26 WIT 260 53.58 254 54.58 8 48.73 11 15.64 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.9782 TIMIKA 136 53.00 BT 4 32.00 LS 17 : 44 WIT 18 : 27 WIT 260 49.01 255 28.41 9 8.15 11 13.34 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.9683 MERAUKE 140 25.00 BT 8 31.00 LS 17 : 33 WIT 18 : 17 WIT 260 41.21 256 8.60 9 22.33 11 5.04 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.9484 JAYAPURA 140 31.00 BT 2 34.00 LS 17 : 28 WIT 18 : 10 WIT 260 52.18 255 11.27 8 47.85 11 5.51 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.94