info kejadian bencana februari 2014
DESCRIPTION
Info Bencana 2014TRANSCRIPT
-
1
Kabupaten Sleman Terdampak Letusan Gunung Kelud
Pada bulan Februari 2014 kejadian bencana yang menonjol terjadi di Kabupaten Sleman adalah hujan
abu sebagai dampak letusan Gunung Kelud. Gunung Kelud yang terletak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur
meletus pertama kali pada pukul 22.50 WIB tanggal 13 Februari 2014, kemudian disusul erupsi besar (eksplosif)
pukul 23.30 WIB atau hanya berselang 1 jam 40 menit sejak ditetapkan status AWAS pada pukul 21.15 WIB.
Gunung Kelud memuntahkan sebanyak 100 juta meter kubik material dengan tinggi kolom letusan mencapai 17
km. Kekuatan skala letusannya mencapai 4 VEI (Volcanic Explosivity Index), sehingga suaranya sangat dahsyat
dan terdengar sampai di beberapa kota di Jawa Tengah. Besarnya skala letusan Gunung Kelud ini sama
dengan letusan Gunung Merapi tahun 2010. Namun, yang membedakan keduanya adalah durasi waktu letusan,
dimana durasi letusan Gunung Kelud sangat singkat sekitar 4 jam, sedangkan durasi letusan Gunung Merapi
mencapai 1,5 bulan (sumber: http://langitselatan.com/2014/02/28/menyaksikan-letusan-plinian-gunung-kelud-
dari-keluasan-langit/).
INFO KEJADIAN BENCANA EDISI FEBRUARI 2014 PUSDALOPS BPBD KABUPATEN SLEMAN
Jl. Candi Boko, Beran, Tridadi, Sleman
Telp/Fax: (0274) 869375
Dalam edisi ini:
Kabupaten Sleman Terdampak Letusan Gunung Kelud h.1
Tanggap Darurat Bencana Akibat Abu Vulkanik Gunung Kelud h.2
Bencana Hidrometeorologi Masih Dominan pada Bulan Februari h.4
Grafik Jumlah Taksiran Nilai Kerusakan Akibat Bencana Bulan Februari 2014 h.6
Tabel Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Februari 2014 h.6
Peta Frekuensi Kejadian Bencana Bulan Februari 2014 h.6
Dahsyatnya letusan Gunung Kelud terlihat dari Kabupaten
Blitar, Jawa Timur (sumber: www.detiknews.com)
Dahsyatnya letusan Gunung Kelud menyebabkan
abu vulkanik Gunung Kelud menyebar hingga 1.000 km dari
pusat letusan ke arah barat dan selatan Jawa Timur hingga
ke Samudra Hindia (sumber:
http://simomot.com/2014/02/18/foto-citra-satelit-nasa-
menunjukkan-ketinggian-letusan-kelud-mencapai-25-km/).
Peta sebaran abu vulkanik berdasarkan satelit ESA
(European Sattelite Agency) menunjukkan wilayah
Kabupaten Sleman yang berjarak sekitar 214 km (hasil
pengukuran Google Earth) dari pusat letusan juga
terdampak. Hujan abu vulkanik letusan Gunung Kelud
menutupi wilayah Kabupaten Sleman sejak pukul 02.30
WIB.
Peta sebaran abu vulkanik Gunung Kelud berdasarkan
satelit ESA (European Sattelite Agency).
Sumber: http://simomot.com
-
2
Jarak pandang di beberapa titik jalan di wilayah Kabupaten Sleman hanya sekitar 5 meter, sehingga
membahayakan pengguna jalan. Jarak pandang yang terbatas menyebabkan terjadi dua kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan di Jalan Kaliurang dengan korban luka ringan atas nama Muhammad Cahyo (24 thn) dan
kecelakaan di jalan depan Ambarukmo Plaza dengan korban luka ringan atas nama Arum (20 thn). Selain itu,
terdapat 1 korban meninggal dunia di Kompleks Kolombo, Depok atas nama Nawarsih (38 thn) karena jatuh dari
atap rumah saat membersihkan abu vulkanik.
Dampak hujan abu Gunung Kelud juga dirasakan berbagai sektor. Tebalnya abu vulkanik menyebabkan
kantor-kantor pemerintah tutup pada tanggal 14 Februari 2014, sehingga pelayanan publik terganggu. Abu
vulkanik juga melumpuhkan aktivitas penerbangan di Bandara Adisucipto, karena tertutupnya runway (landasan
pacu) dan pesawat terbang. Pantauan di lapangan menunjukkan kios-kios dan pasar di berbagai tempat juga
tutup, sehingga mengganggu aktivitas perekonomian. Sebaran abu vulkanik yang berbahaya bagi kesehatan
juga menyebabkan sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman terpaksa diliburkan. Kerugian akibat hujan abu
diperkirakan mencapai milyaran rupiah.
Tanggap Darurat Akibat Abu Vulkanik Gunung Kelud
Kondisi ini direspon Gubernur DIY dengan mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 27/KEP/2014
tentang Status Tanggap Darurat Akibat Gangguan Abu Vulkanik Dampak Letusan Gunung Kelud selama tujuh
hari, dimulai tanggal 14 Februari sampai 20 Februari 2014. Keputusan status tanggap darurat tersebut
ditetapkan karena hampir seluruh wilayah DIY tertutup abu vulkanik akibat dampak letusan Gunung Kelud.
Menindaklanjuti surat keputusan Gubernur DIY, Pemkab Sleman juga menetapkan status darurat bencana
melalui Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor 22/Kep.KDH/A/2014 tentang Status Keadaan Darurat Bencana
Salah satu sudut Pasar Sleman yang tutup
akibat hujan abu tanggal 14 Februari 2014
Kantor Pelayanan Satu Atap Sleman juga
tutup sehingga pelayanan publik terganggu
Bandara Adisucipto ditutup akibat hujan abu yang menyelimuti
landasan pacu dan pesawat terbang.
Sumber:www.bandaraonline.com
Jarak pandang akibat hujan abu di Jalan
Kaliurang Km.12 yang hanya sekitar 5 meter
-
3
Akibat Abu Vulkanik Letusan Gunung Kelud. Penetapan status tersebut diikuti pencairan anggaran tanggap
darurat berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor 22.1/Kep.KDH/A/2014 tentang Penggunaan
Anggaran Belanja Tidak Terduga APBD Tahun Anggaran 2014 untuk Penanggulangan Bencana Akibat Abu
Vulkanik Letusan Gunung Kelud dan pembentukan Komando Tanggap Darurat Bencana berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Sleman Nomor 22.2/Kep.KDH/A/2014 tentang Komando Tanggap Darurat Abu Vulkanik
Gunung Kelud Tahun 2014
Prioritas kegiatan Komando Tanggap Darurat adalah pembersihan abu vulkanik. Kegiatan yang dilakukan
oleh Komando Tanggap Darurat, diantaranya:
a. Membentuk tim pembersih abu vulkanik dengan sasaran pembersihan di sekolah (SD dan TK),
pasar tradisional, sarana prasarana kesehatan, ruas jalan kabupaten, dan sarana-prasarana
umum lainnya (masjid, panti sosial, bandara, dan terminal).
b. Mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar untuk TK dan SD dilakukan di rumah pada
tanggal 17-18 Februari 2014, sedangkan SMP dan SMA atau yang sederajat tetap masuk untuk
melakukan kerja bakti lingkungan
c. Pemeriksaan kualitas air, terutama sumur milik warga yang terbuka
d. Pengambilan dan pengangkutan abu vulkanik yang sudah dimasukkan karung plastik oleh
masyarakat di sepanjang jalan besar.
e. Aparat kecamatan menggerakkan potensi masyarakat mulai dusun sampai dengan desa untuk
kerja bakti lingkungan masing-masing dan difasilitasi karung plastik .
Komando Tanggap Darurat Abu Vulkanik Gunung Kelud menetapkan dua posko, yakni Pusat
Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPPD Kabupaten Sleman di Jalan Candi Boko, Beran dan Posko Pakem di
Pakem, Hargobinangun. Tahap pertama kegiatan tanggap darurat dilakukan pada tanggal 14-16 Februari 2014.
Pada tahap pertama kegiatan banyak ditujukan untuk pembersihan abu vulkanik di kawasan perkantoran
Pemkab Sleman dan pendistribusian masker terhadap masyarakat. Pembersihan abu vulkanik dilakukan di
rumah dinas Bupati, rumah dinas Wakil Bupati, kawasan Sekretariat Daerah, DPRD, BKD, BPBD, Kejaksaan,
ruas jalan Parasamya, Jalan Candi Boko, jalan Candi Gebang, Jalan Janti, dan Jalan Denggung.
Tahap kedua kegiatan tanggap darurat dilakukan pada tanggal 17-20 Februari 2014, dengan membentuk:
a. 23 tim pembersih abu vulkanik dengan sistim semprot air. Sasaran penyemprotan, yaitu: 353 lokasi sekolah,
2 pasar, 1 RSUD/Puskesmas
Pendistribusian masker dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Sleman dengan cara membagi ke 25 puskesmas
di seluruh wiayah Kabupaten Sleman. Masyarakat yang
membutuhkan dibagi secara gratis di puskesmas tersebut.
Pada tanggal 14 Februari 2014, Dinas Kesehatan Sleman
telah membagikan 50.000 buah masker kepada masyarakat.
Pada tanggal 14 Februari 2014, BPBD juga mendapat
bantuan masker dari Dinas Kesehatan sebanyak 500 buah.
Masker-masker tersebut langsung didistribusikan kepada
masyarakat oleh personil Tim Reaksi Cepat BPBD, salah
satunya di perempatan Lapangan Denggung, Sleman.
Personil TRC BPBD Kabupaten Sleman
mendistribusikan masker kepada pengguna jalan di
perempatan Lapangan Denggung, Sleman
-
4
b. 10 tim pembersih abu vulkanik dengan sistim pengerukan dan menampungnya dalam karung plastik.
Sasarannya adalah ruas jalan utama di Kabupaten Sleman sebanyak 40 lokasi.
c. 3 tim pengangkut karung abu vulkanik yang sudah dikumpulkan oleh masyarakat dengan menggunakan 3
armada truk.
d. Tim dari personil polisi yang mengarahkan 2 unit water canon berjumlah total 30 personil.
e. Pembersih abu vulkanik khusus terminal oleh Tim Dinas Hubkominfo, dilakukan pada terminal Jombor,
Tempel, Condongcatur, dan Pakem.
f. Pembersihan abu vulkanik di lampu penerangan jalan oleh tim Dinas Hubkominfo.
g. Pemeriksaan kualitas air di 25 sumur, dimana masing-masing puskesmas memeriksa 1 sumur.
h. Penyuluhan kesehatan berupa radio spot di UTY FM Medari
Komando Tanggap Darurat Abu Vulkanik Gunung Kelud selama periode tanggap darurat dari tanggal 14
20 Februari 2014 telah melakukan pembersihan abu vulkanik di beberapa lokasi, antara lain:
1. 344 sekolah, terdiri atas: 290 SD, 46 TK, 6 SLB, 1 SMP, dan 1 SMK
2. 8 pasar, terdiri atas: Pasar Turi, Sleman, Denggung, Kebonagung, Balangan, Sambilegi, Condong
Catur, dan Tempel
3. 1 RSUD, yaitu RSUD Morangan
4. 7 puskesmas, yaitu: Puskesmas Depok II, Mlati II, Godean I, Ngaglik I, Seyegan I, Ngaen, dan Minggir
5. 46 ruas jalan
6. 4 terminal, yaitu: terminal Condong Catur, Jombor, Tempel, dan Pakem
7. Fasilitas umum lainnya yang dibersihkan, antara lain: bandara Adi Sucipto, panti asuhan Bina Remaja,
panti wreda Pakem, dan panti asuhan Wiyata Bakti.
Pembersihan abu vulkanik melibatkan personil TNI
dan Polri di Puskesmas Ngaen, Sleman.
Pembersihan abu vulkanik oleh personil UPT
Damkar di SD N Jongkang
Pembersihan abu vulkanik oleh personil Damkar
di Pasar Turi
Pembersihan abu vulkanik di Bandara
Adi Sucipto
-
5
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Status Keadaan Darurat Bencana Akibat Abu Vulkanik Letusan
Gunung Kelud, terdapat beberapa pelajaran penting apabila kejadian serupa terjadi lagi, diantaranya:
1. Pembuangan abu vulkanik tidak boleh di drainase jalan karena malah akan menyumbat saluran drainase
2. Cara pembersihan abu vulkanik perlu diperbaiki. Jadi tidak menyemprot langsung pada jalan yang
tertutup abu, tetapi seharusnya menyemprot dulu abu yang berada di atap rumah dan pohon.
3. Pembersihan abu vulkanik harus dimasukkan dalam karung plastik, tidak boleh abu vulkanik dimasukkan
dalam saluran drainase atau dengan cara ditumpuk.
4. Sistem distribusi masker perlu diperbaiki, terutama puskesmas sebagai tempat distributor masker harus
buka 24 jam pada saat tanggap darurat.
5. Lokasi-lokasi prioritas untuk disemprot, seperti bandara Adisucipto, perlu pengerahan sumber daya lebih
optimal.
Bencana Hidrometeorologi Masih Dominan pada Bulan Februari
Selain bencana akibat abu vulkanik Gunung Kelud, bencana hidrometeorologi masih dominan terjadi di
Kabupaten Sleman pada bulan Februari 2014. Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang terjadi akibat
pengaruh cuaca, seperti: angin kencang, banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Pada bulan Februari posisi
peredaran rutin tahunan matahari sedang melintasi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Posisi matahari
yang tegak lurus dengan permukaan menyebabkan terjadinya perbedaan suhu di permukaan. Perbedaan suhu
di permukaan tersebut membuat terbentuknya awan cumulonimbus yang kemudian berpotensi menyebabkan
angin kencang, menurut Kasi Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika DIY, Tony Agus Wijaya
(sumber: http://sorotjogja.com).
Bencana angin kencang terjadi sebanyak 5 kali selama bulan Februari 2014. Kejadian pertama terjadi
pada tanggal 5 Februari 2014 yang menimpa wilayah Kecamatan Minggir dan Moyudan. Dampak kerusakan
akibat kejadian ini berupa 2 rumah rusak ringan. Kejadian angin kencang kedua terjadi pada tanggal 8 Februari
2014 di Dusun Mancasan, Pendowoharjo, Ngaglik menyebabkan 2 rumah rusak ringan. Pada tanggal 9 Februari
terjadi angin kencang di Dusun Jonggalan, Madurejo, Prambanan menyebabkan 1 rumah rusak sedang. Angin
kencang juga terjadi pada tanggal 11 Februari 2014 di 3 lokasi di wilayah Kecamatan Sleman menyebabkan 1
rumah rusak sedang, 1 rumah rusak ringan, dan jaringan telepon rusak ringan. Pada tanggal 21 Februari 2014
terjadi angin kencang di 9 lokasi di wilayah Kecamatan Kalasan yang menyebabkan 18 rumah rusak ringan, 1
rumah rusak sedang, 1 rumah rusak berat, 4 fasilitas umum rusak, 1 kandang ayam rusak, dan 5.000 ekor ayam
mati. Taksiran nilai kerusakan akibat kejadian angin kencang selama bulan Februari mencapai Rp
285.800.000,00. BPBD Kabupaten Sleman melakukan kerja bakti mengevakuasi pohon tumbang, pembersihan
dan perbaikan rumah bersama relawan dan masyarakat di lokasi bencana angin kencang di wilayah Kecamatan
Minggir, Moyudan, Ngaglik, Prambanan, dan Kalasan. Selain itu, BPBD Kabupaten Sleman juga menyerahkan
bantuan logistik dan peralatan gotong royong kepada korban bencana angin kencang di Kecamatan Moyudan,
Prmabanan, dan Sleman.
Bencana tanah longsor terjadi sebanyak 2 kali selama bulan Februari 2014. Kedua kejadian tanah longsor
terjadi di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, yaitu: di Dusun Umbulsari A pada tanggal 2 Februari dan
di Dusun Dayakan pada tanggal 3 Febrauri 2014. Dampak kerusakan yang terjadi akibat tanah longsor adalah
talud jalan di kedua dusun tersebut ambrol. Taksiran kerusakan senilai Rp 700.000,00. Sedangkan, bencana
banjir juga terjadi sebanyak satu kali pada bulan Februari di Dusun Babadan Baru, Condong Catur, Depok.
Kejadian tersebut terjadi karena letak perumahan warga di wedi kengser, sehingga setiap air sungai meluap
sebanyak sekurangnya 10 rumah warga terendam air setinggi 40 cm - 1 m.
-
6
Dampak kejadian gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR yang berpusat di Kebumen, Jawa Tengah pada
tanggal 25 Januari 2014 ternyata dirasakan sampai wilayah Kabupaten Sleman. Rumah warga atas nama
Partiyo (51 thn) yang doyong akibat gempa bumi tersebut, akhirnya roboh (rusak berat). Rumah beserta perabot
rumah tangga dan 3 kendaraan mengalami kerusakan. Perkiraan nilai kerusakan sebesar Rp. 25.000.000,00.
BPBD Kabupaten Sleman bersama warga, komunitas gereja setempat, Forum PRB Kecamatan Mlati, dan
relawan melakukan kerja bakti pembersihan. Atas bantuan dari gereja berwujud seng dan terpal, serta ditambah
bantuan dari BPBD Kabupaten Sleman berupa pacul (1 bh), pukul (1 bh), logistik keluarga (5 paket), terpal (2
lbr), sekop (2 bh), senggrong (3 bh), linggis (2 bh), mata garu (1 bh), gergaji tangan (2 bh), angkong (1 bh),
sandang (1 bh), dan family kids (1 bh), sehingga mampu membuat hunian darurat untuk korban seluas 4x6 m.
Grafik Jumlah Taksiran Nilai Kerusakan Akibat Bencana Bulan Februari 2014 (Rupiah)
Tabel Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Februari 2014
Jenis Bencana Jumlah
Kejadian Meninggal
Luka-Luka
Kerusakan
Rumah Fasilitas Umum
RR RS RB
Hujan abu 1 1 2 - - - -
Angin kencang 5 - - 21 6 1 4
Tanah longsor 2 - - 1 - - 2
Banjir 1 - - - - - -
Gempa bumi 1 - - - - 1 -
10 1 2 22 6 2 6
Keterangan: RR: Rusak Ringan, RS: Rusak Sedang, RB: Rusak Berat
Peta Kejadian Bencana Per-Kecamatan Bulan Februari 2014
285.800.000
700.000 - 25.000.000
-
100.000.000
200.000.000
300.000.000
400.000.000
Angin kencang
Tanah longsor
Banjir Gempa bumi