info bencana - bnpb.go.id · kejadian bencana di indonesia januari ‐ ... hujan buatan juga dak...
TRANSCRIPT
INFO BENCANA
Dalam edisi ini:
Kejadian Bencana Bulan Maret 2014 P.1
Akhir Maret 2014, Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau P.1
Mulai Reda
Tabel Jumlah Kejadian Bencana Indonesia (Maret 2014) P.3
Peta Kejadian Bencana Indonesia (Maret 2014) P.4
Edisi Maret 2014 Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual
Kejadian Bencana Bulan Maret 2014
Sepanjang bulan Maret 2014 Pusda nmas BNPB mencatat telah terjadi kejadian bencana sebanyak 132 kali. Tiga bencana yang
paling banyak terjadi adalah pu ng beliung, banjir, dan tanah longsor. Jumlah ke ga bencana tersebut mencapai 95% dari se-
luruh kejadian pada bulan Maret 2014. Sedangkan sisanya terdiri dari gelombang pasang/abrasi, banjir dan tanah longsor, gem-
pa bumi, kebakaran lahan dan hutan, serta kecelakaan transportasi (laut dan udara).
Korban meninggal dan hilang akibat bencana pada bulan Maret 2014 adalah sebanyak 32 jiwa, dimana korban terbanyak
disebabkan oleh bencana tanah longsor. Adapun korban luka berjumlah 63 orang, terdiri dari pu ng beliung menyebabkan
korban luka sebanyak 44 orang, tanah longsor 17 orang, dan banjir 2 orang. Korban menderita dan mengungsi sebanyak 22.714
orang, dimana penyebab terbanyak adalah bencana banjir (lebih dari 22 ribu jiwa menderita dan mengungsi).
Total kerusakan permukiman akibat bencana pada bulan Maret 2014 adalah sebanyak 3.359 unit, terdiri dari 462 unit rumah
rusak berat, 376 unit rusak sedang, serta 2.521 unit rusak ringan. Rumah yang terendam banjir pada bulan Maret 2014 mencapai
7.898 unit. Kerusakan permukiman warga ini paling banyak disebabkan karena bencana pu ng beliung.
Akhir Maret 2014, Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau Mulai Reda
Sejak awal Februari 2014 sudah mulai terpantau k api yang cukup banyak jumlahnya di Riau. Banyaknya jumlah k api ini
sebenarnya tergolong anomali karena pada tahun-tahun sebelumnya biasanya jumlah k api baru mulai meningkat pada
pertengahan tahun. Ti k api yang terdeteksi muncul akibat adanya kebakaran lahan dan hutan. Awal Maret 2014 sebenarnya
jumlah k api sempat menurun, namun menginjak pertengahan bulan jumlah k api kembali meningkat hingga kemudian
menimbulkan asap yang sangat mengganggu ak fitas warga, mulai dari ak fitas belajar mengajar para siswa, kegiatan per-
kantoran, hingga penerbangan. Sebanyak 16 maskapai menghen kan penerbangannya dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II
Pekanbaru, Riau sampai tanggal 15 Maret 2014. Sembilan diantaranya merupakan penerbangan reguler dan sisanya adalah mas-
Tabel Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Maret 2014
Kejadian Bencana di Indonesia Januari‐Maret 2014
Jumlah Kejadian 538
Korban Meninggal dan Hilang (jiwa) 299
Korban Menderita dan Mengungsi (jiwa) 1.608.373
Kerusakan Permukiman (unit) 31.029
P.1
Rusak
Berat
Rusak
Sedang
Rusak
RinganTerendam
Puting Beliung 53 3 44 260 319 347 2,281 2 13 6
Banjir 41 5 2 22,288 83 8 173 7,898 - 3 3
Tanah Longsor 32 23 17 64 33 19 56 - 1 2
Gelombang Pasang 2 - - 102 26 - - -
Banjir Dan Tanah Longsor 1 - - - 2 - - -
Gempa Bumi 1 - - - 1 11 - 4 -
Kebakaran Lahan Dan Hutan 1 - - - - - -
Kecelakaan Transportasi (Laut
dan Udara)1 1 - - - - -
Total 132 32 63 22,714 462 376 2,521 7,898 2 21 11
Unit
Jenis BencanaJumlah
Kejadian
Meninggal
& Hilang
Menderita &
Mengungsi
Kerusakan
Fasilitas
Kesehatan
Fasilitas
Peribadatan
Fasillitas
Pendidikan
Jiwa
Luka‐
luka
Rumah
kapai penerbangan
carteran, menurut
data dari Airlines
Operator Comi ee
(AOC) Pekanba-
ru. Dampak asap juga
menyebabkan pe-
nerbangan menuju
Padang dan Jambi
mengalami penun-
daan hingga 5 jam
lebih.
Banyaknya asap yang
terjadi menyebabkan
jarak pandang menjadi
rendah, hanya 200
meter, sehingga dak
memungkinkan pe-
sawat mendarat dan
terbang di Pekanbaru.
Sementara itu, jarak
pandang yang rendah
juga mengakibatkan
helikopter untuk wa‐
ter bombing maupun
hujan buatan juga dak dapat beroperasi sehingga makin memperparah bencana asap yang terjadi.
Pada 14 Maret 2014 Presiden RI melakukan rapat koordinasi penanganan bencana asap akibat pembakaran lahan dan hutan
dengan menggunakan teleconference di Semarang-Jakarta-Pekanbaru. Presiden telah memberikan arahan dan instruksi bahwa
operasi terpadu harus di ngkatkan dengan 3 pilar yaitu:
1. Kegiatan pemadaman api dan asap. Danrem Riau ditunjuk untuk melanjutkan tugas ini.
2. Perawatan dan kesehatan yang dipimpin oleh pejabat senior dari Pemda Riau.
3. Penegakan hukum dipimpin Kapolda Riau, yang sebelumnya telah bekerja pada satgas penegakan hukum.
Ke ga pilar perlu diperkuat dan di ngkat-
kan efek vitas kecepatannya agar mem-
berikan dampak psikologis yaitu efek jera
bagi pembakar. Operasi terpadu tersebut
dipimpin oleh Kepala BNPB dibantu perwira
nggi TNI untuk mengendalikan operasi di
lapangan. Presiden memberikan alokasi
waktu 3 minggu untuk operasi terpadu ter-
sebut. Semua harus dikerahkan secara op -
mal, bahkan Presiden menyebutkan bahwa
upaya pemadaman ini adalah operasi mili-
ter selain perang. Tahun 2013, saat
melakukan pemadaman api dan asap ter-
nyata berhasil hanya dalam waktu 12 hari.
Presiden RI juga menyempatkan diri menin-
jau lokasi kebakaran lahan dan hutan di
Riau, yaitu dengan rute udara menuju Pa-
dang serta jalur darat dari Padang ke Riau.
Helikopter BNPB Sedang Melakukan Operasi Water Bombing
P.2
Presiden RI Memberi Arahan Kepada Pasukan dalam Menanggulangi Kebakaran Lahan dan Hutan
Tabel Jumlah Kejadian Bencana Indonesia (Maret 2014)
Penyusun :
Tim Pusda nmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Jl. Ir. H. Juanda no. 36 Lt. 4, website: www.bnpb.go.id, email: pusda [email protected]
P.3
Provinsi Banjir Banjir Dan
Tanah Longsor Gelombang Pasang
Gempa Bumi
Kebakaran Lahan Dan Hutan
Kecelakaan Transportasi
Pu ng Beliung
Tanah Longsor
Total
Aceh 1 1 2
Sumatera Utara 3 3
Jambi 1 1
Sumatera Selatan 1 1 2 1 5
Bengkulu 1 1
Lampung 3 3 6
DKI Jakarta 1 1
Jawa Barat 18 1 10 17 46
Jawa Tengah 4 12 9 25
DI Yogyakarta 1 1
Jawa Timur 4 10 2 16
Banten 1 1 2
Nusa Tenggara Barat 6 6
Nusa Tenggara Timur 1 2 3
Kalimantan Barat 1 1
Kalimantan Tengah 2 2
Kalimantan Selatan 2 2
Kalimantan Timur 2 1 3
Sulawesi Utara 2 2
Sulawesi Selatan 1 1
Sulawesi Tenggara 1 1
Gorontalo 1 1
Sulawesi Barat 1 1
Total 41 1 2 1 1 1 53 32 132
Tabel Indeks Standar Pencemaran Udara dan Jumlah Hotspot dari Pantauan Satelit NOAA di Kabupaten/Kota di Riau selama Bulan Maret 2014
Baik Sedang Tidak Sehat Sangat Tidak Sehat Berbahaya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 RUMBAI 85 135 137 172 85 124 101 192 359 148 163 321 310 500 238 122 68 40 99 99 40 34 87 74 58 111 83 82 79 73 128
2 MINAS 107 144 174 159 84 84 75 380 500 120 301 403 388 500 154 111 55 42 83 83 51 60 54 88 101 80 65 142 122 107 133
3 DURI CAMP 135 324 500 158 96 94 154 438 500 409 191 418 500 500 330 97 26 87 97 97 38 92 35 167 105 187 108 171 146 126 96
4 DURI FIELD 224 361 361 285 153 170 186 426 500 500 403 431 500 500 398 189 73 81 138 138 48 94 89 184 156 118 214 160 334 138 117
5 DUMAI ‐ 218 500 153 115 57 37 225 391 57 228 183 500 310 313 40 63 93 107 107 67 99 50 33 78 66 86 79 97 196 406
6 PKU KOTA 155 174 178 ‐ 177 ‐ 141 ‐ ‐ 294 241 305 345 500 351 37 58 58 41 63 83 95 82 115 77 70 78
7 PKU PPE ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 295 ‐ ‐ 71
8 SIAK 500 500 500 531 500 500 116 500 348 500 500 500 500 288 500 32 32 45 85 23 19 89 269 114 211 211 363
9 KANDIS 500 500 500 296 500 500 500 500 434 500 500 250 102 101 101 102 165 68 500 374 374 332
10 PERAWANG 500 500 500 183 500 302 500 500 454 500 500 500 500 295 486 133 151 103 100
11 BANGKO 100 500 500 136 159 212 445 500 500 500 500 500 500 500 500 270 96 112 151 151 175 80 102 500 457 344 492 315 191 500
12 LIBO ‐ 500 ‐ 190 128 500 305 500 500 449 449 500 500 500 500 401 71 142 130 130 68 68 168 159 113 143 123 196 455
13 PANAM ‐ ‐ 265 ‐ 135 ‐ ‐ ‐ ‐ 500 74
14 PETAPAHAN 147 172 155 500 131 97 37 44 74 25 33 64 32 92 97 104 97 139 67 120
15 ROHUL 454
HOTSPOT NOAA 129 54 14 0 5 0 0 51 79 145 168 46 2 17 0 0 1 8 10 5 11 12 22 5 41 68 171 121 1 0 1
NO LOKASIMARET
Di akhir kunjungannya ke Riau, Presiden RI menetapkan 2 kebijakan untuk menangani bencana asap di Riau. Kebijakan jangka pen-
dek yaitu untuk memas kan agar api benar-benar padam sehingga asap hilang. Kebijakan jangka panjangnya tak lain adalah pe-
ner ban kawasan dan pencegahan kawasan dari pembakaran.
Pada akhir Maret 2014, beberapa parameter keberhasilan pemadaman sudah menunjukkan kemajuan. Hujan mulai turun di be-
berapa tempat sejak 29 Maret 2014 dan berhasil memadamkan k api. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) terus membaik
di berbagai wilayah di Riau dan jarak pandang pun semakin meningkat.
BALI
BANTEN
BENGKULU
D.I.YOGYAKARTA
DKIJAKARTA
GORONTALO
PAPUABARATJAMBI
JAWABARAT
JAWATENGAH
KALIMANTANBARAT
KALIMANTANSELATAN
KALIMANTANTENGAH
KALIMANTANTIMUR
KEPULAUANBANGKA
BELITUNG
KEPULAUANRIAU
LAMPUNG
MALUKU
MALUKUUTARA
ACEH
NUSATENGGARA
BARATNUSA
TENGGARATIMUR
PAPUA
RIAU
SULAWESIBARAT
SULAWESISELATAN
SULAWESITENGAH
SULAWESITENGGARA
SULAWESIUTARA
SUMATERABARAT
SUMATERASELATAN
SUMATERAUTARA
JAWATIMUR
0° 0°
PETA KEJADIAN BENCANA INDONESIA (Maret 2014)
Sumber Data: 1. Peta Dasar: Bakosurtanal 2006
2. Data Bencana: Pusdatinmas, BNPB3. Indeks Rawan Bencana Indonesia, 2012
(IRBI), BNPB
Disusun oleh:Pusat Data, Informasi dan Humas, BNPB
Jl. Ir. H. Djuanda, No. 36, Jakarta PusatTelp: 021-3458400; Fax: 021-3458500
F!U0 350 700175 Km
Rekapitulasi kejadian bencanaPeriode Januari - Maret Tahun 2014:
1.608.373 jiwa menderita dan mengungsim
538 kejadian bencana299 jiwa meninggal dan hilangm
Jumlah Kejadian0 - 34 - 1617 - 46
Peta Multirisiko BencanaTinggi
Rendah