infeksi jamur pada sistem syaraf pusat.doc ( asep ridwan)

6
INFEKSI JAMUR PADA SISTEM SYARAF PUSAT Referat ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti KKS Neurologi Pembimbing dr. Juliani Evalina Ginting, Sp.S Asep Ridwan 08310035 KKS SMF NEUROLOGI RSUD DR.RM DJOELHAM BINJAI

Upload: asep-nha-dhea

Post on 11-Dec-2015

229 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

kulah

TRANSCRIPT

Page 1: Infeksi Jamur Pada Sistem Syaraf Pusat.doc ( Asep Ridwan)

INFEKSI JAMUR PADA SISTEM SYARAF PUSAT

Referat ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti KKS Neurologi

Pembimbing

dr. Juliani Evalina Ginting, Sp.S

Asep Ridwan

08310035

KKS SMF NEUROLOGI RSUD DR.RM DJOELHAM BINJAI

UNIVERSITAS MALAHAYATI FAKULTAS KEDOKTERAN BANDAR LAMPUNG

2015

Page 2: Infeksi Jamur Pada Sistem Syaraf Pusat.doc ( Asep Ridwan)

BAB I

PENDAHULUAN

Jamur dalam kehidupan sehari-hari berguna dan menguntungkan secara komersial dan

pengobatan. Namun demikian, jamur juga dapat menimbulkan berbagai problem bagi manusia.

Beberapa jenis jamur patogen seperti Cryptococcus, Hystoplasma, Blastomyces, dan

Coccidiolides immitis dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan gejala local maupun

penyakit yang desiminata termasuk infeksi sistem syaraf pusat.

Jamur terdiri dari 2 macam bentuk, yaitu bentuk molds dan yeast. Mold terbentuk sebagai

filament tubular dan kadang-kadang bercabang yang disebut hifa, sedangkan yeast merupakan

organisme uniseluler yang mempunyai dinding sel yang tebal yang dikelilingi oleh kapsul yang

bentuk nya tegas.

Jamur jamur pathogen yang opurtunistik seperti aspergilosus dan dan candidda

mengancam jiwa pasien immunocompremised dan neonatus, pasien post operasi, dan pasien

dengan keganasan, atau dengan pasien yang terkena acquired immunodeficiency. Mnifestasi

klinis infeksi jamur susunan syraf pusat dapat berupa meningitis, meningoensefalitis, intracranial

tromboflebitis, abses otak, bentuk granulomadan sangat jarang terjadi aneurisma mikotik.

Meningitis oleh jamur merupakan penyakit yang relative jarang ditemukan, namun

dengan meningkatnyapasien dengan gangguan imunitas, angka kejadian meningitis jamur

semakin meningkat. Problem yang dihadapi oleh para klinis adalah ketepatan diagnose dan terapi

yang efektif.

Infeksi pertama biasanya melalui inhalasi sehingga terbentuk focus primer pada paru

yang biasanya asimptomatik dan sembuh spontan. Dari focus primer ini dapat terjadi penyebaran

hematogen ke tulang, viscera dan otak.

Page 3: Infeksi Jamur Pada Sistem Syaraf Pusat.doc ( Asep Ridwan)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Infeksi Jamur Pada Susunan Syaraf Pusat

Jamur yang menginfeksi manusia terdiri dari 2 kelompok yaitu, patogenik dan

oportunistik. Jamur patogenik adalah beberapa jenis spesies yang dapat menginfeksi

manusia normal setelah inhalasi atau inflantasi spora. Secara ilmiah, manusi dengan

penyakit kronis atau dengan keadaan gangguan imunitas lainnya lebih rentan terserang

infeksi jamur di bandingkan manusia normal. Selama infeksi, jamur dapat beradaptasi

terhadap temperature yang tinggi dan kemampuan/potensi reuksi-oksidasi jaringan yang

rendah. Jamur juga dapat mengatasi system pertahanan tubuh dengan bertambah nya

kecepatan bertumbuh dan menjadi relative insentivity terhadap mekanisme system

kekebalan tubuh seperti fagositosis. Jamur patogenik menyebabkan histiplasmosis,

blastomycosis, coccidiodomycosis dan paracoccidiodomycossis.

Kelompok kedua adalah kelompok jamur apportunistik. Kelompok ini tidak

menginfeksi orang normal. Penyakit yang termasuk disini adalah, Aspergilosis, candidiasis,

cryptococcosis, mucormycosis, dan nocardiosis.

Perubahan minor dari system imun dapat menyebabkan manifestasi klinis jamur

ini misalnya, ( Candida, dapat berkembang pada membran mukosa). Jika terjadi perubahan

yang besar, maka dapat terjadi pada susunan saraf pusat seperti pada pasien yang

menggunakan antimikroba jangka panjang, penggunaan terapi immunosupresif, adanya

penyakit-penyakit sistemik seperti penyakit hodkin, leukemia, diabetes mellitus, AIDS atau

penyakit lainnya yang dapat menggangu system kekebalan tubuh manusia.

Page 4: Infeksi Jamur Pada Sistem Syaraf Pusat.doc ( Asep Ridwan)

Diagnosis infeksi jamur pada susunan saraf pusat seringkali sukar dan sangat

tergantung dari kesiagaan klinis. Selain gejala klinis, sangat penting dilakukan pemeriksaan

radiologis paru-paru dan organ lainnya, skin tes, antobodi serum dan pemeriksaan cairan

serebrospinal. Isolasi kuman dari lesi dan cairan serebrospinal merupakan pembantu

diagnostic yang penting.Pengguanaan MRI dan CT-Scan dapat juga mebantu dalam

penegakan diagnosis infeksi jamur. Perubahan cairan serebrospinal pada infeksi jamur,

biasanya meningkat bervariasi, pleiositosis moderat, biasanya kurang dari 1000sel/mm3,

dengan prdominan limfosit. Kecuali pada kasus akut, sel dapat meningkat lebih dari

1000sel/mm3 dengan predominan polimorfnuklear. Glukosa biasanya agak menurun dan

protein meningkat kadang-kadang pada sampai kadar yang sangat tinggi. Diagnosis spesifik

dapat dibuat dari hapusan cairan serebrospinal dan dari kultur dan juga dengan menemukan

antigen