industrialisasi
TRANSCRIPT
Industrialisasi
A. Konsep industrialisasi
industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang merubah sistem pencaharian
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu
keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin
beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian
dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya
dengan inovasi teknologi.‘
Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia dimana manusia merubah pandangan
lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan,
efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi).
Menurut para peniliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan
perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia industri
dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan juga
sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi
dengan pekerjaanny.
Sejarah ekonomi duniai menunjukan bahwa industrialissi merupakan suatu proses interasksi
antara pengemebangan teknologi, inovasi, spesialisasi, produksi, dan perdagangan anatarnegara,
yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong perubahan
struktur ekonomi dibanyak negara, dari yang tadinya berbasis pertanian menjadi berbasis
industri.
Pengalaman di hampir semua negara menunjukan bahwa indutrialisasi sangat perlu karena
menjamin pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Hanya sebagian kecil negara dengan jumlah
penduduknya yang sedikit dan kekayaan minyakatau SDA yang melimpah berharap mencapai
tingkat pendapatan perkapita yang tinggi tanpa lewat proses indusrtrialisasi atau pembangunan
sektor industri yang kuat, tetapi hanya mengandalkan minyak.
Walaupun demikian, industriliasasi bukanlah merupakan tujuan akhir dari pembangunan
ekonomi, melainkan hanya salah satu strategi yang harus ditempuh untuk mendukung proses
pembangunan ekonomi guna mencapai tingkat pendapatan perkapita yang tinggi yang
berrkelanjutan.
B. faktor-faktor pendorong industrialisasi
a) Kemampuan teknologi dan inovasi
b) Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
c) Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri
dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi
akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat
d) Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk.
Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
e) Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis
industri unggulan dan insentif yang diberikan.
f) Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam
industrialisasi
g) Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi
ekspor.
C.Dampak Sosial dan Lingkungan
1. Urbanisasi :Terpusatnya tenaga kerja pada pabrik – pabrik di suatu daerah, sehingga daerah
tersebut berkembang menjadi kota besar.
2. Eksploitasi tenaga kerja :Pekerja harus meninggalkan keluarga agar bisa bekerja dimana industri
itu berada.
3. Perubahan pada struktur keluarga : Perubahan struktur sosial berdasarkan pada pola pra
industrialisasi dimana suatu keluarga besar cenderung menetap di suatu daerah. Setelah
industrialisasi keluarga biasanya berpindah pindah tempat dan hanya terdiri dari keluarga inti (orang
tua dan anak – anak). Keluarga dan anak – anak yang memasuki kedewasaan akan semakin aktif
berpindah pindah sesuai tempat dimana pekerjaan itu berada.
4. Lingkungan hidup : Industrialisasi menimbulkan banyak masalah penyakit. Mulai polusi udara,
air, dan suara, masalah kemiskinan, alat alat berbahaya, kekurangan gizi. Masalah kesehatan di
Negara industri disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial politik, budaya dan juga patogen
(mikroorganisme penyebab penyakit)
Industrialisasi di Indonesia
Industrialisasi di Indonesia semakin menurun semenjak krisis ekonomi tahun 1998. Kemunduran
ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri
dalam negeri, tetapi lebih kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri.
Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit
lagi karena saat ini pasar Indonesia dikuasai oleh produk produk asing.
Faktor-faktor pembangkit Industri Indonesia
Adapun faktor-faktor pembangkit industri di Indonesia, antara lain:
1. Struktur organisasi :Dilakukan inovasi dalam jaringan institusi pemerintah dan swasta yang
melakukan impor. Sebagai pihak yang membawa,mengubah, mengembangkan dan
menyebarluaskan teknologi.
2. Ideologi : Perlu sikap dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan suatu teknologi apakah
menganut tecno-nasionalism,techno-globalism, atau techno-hybrids
3. Kepemimpinan : Pemimpin dan elit politik Indonesia harus tegas dan cermat dalam mengambil
keputusan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun
luar negeri.
Faktor penghambat Industri Indonesia:
Faktor-faktor yang menjadi penghambat industri di Indonesia
meliputihttp://id.wikipedia.org/wiki/Industrialisasi - cite_note-10:
1. Keterbatasan teknologi :Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi
menghambat efektifitas dan kemampuan produksi.
2. Kualitas sumber daya manusia : Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi
penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru.
3. Keterbatasan dana pemerintah :Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah
untuk mengembangkan infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi
Dampak Industrialisasi di Indonesia
Teknologi memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan hutan
untuk meningkatkan devisa negara dan pembangunan infrastruktur. Hilangnya hutan di
Indonesia berarti hilang juga tanaman - tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat dan juga
fauna langka yang hidup di ekosistem hutan tersebut.
Dibalik kesuksesan Indonesia dalam pembangunan sebenarnya ada kemerosotan dalam cadangan
sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan. Pada kota kota yang sedang
berkembang seperti Gresik, Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Lhoksumawe, bahkan hampir
seluruh kota kota di pulau Jawa sudah mengalami peningkatan suhu udara, Walaupun daerah
tersebut tidak pesat perkembangan industrinya.
Pencemaran dapat diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk menurut pola
pengelompokannya. mengelompokkan pecemaran atas dasar/
1. Bahan pencemar yang menghasilkan bentuk pencemaran biologis, kimiawi, fisik, dan budaya.
2. Pengelompokan menurut medium lingkungan menghasilkan bentuk pencemaran udara, air, tanah,
makanan, dan sosial.
3. Pengelompokan menurut sifat sumber menghasilkan pencemaran dalam bentuk primer dan
sekunder.
Peranan Sektor Industri dalam Pembangunan Ekonomi
Industrialisasi sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat dalam arti tingkat yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata
lain, pembangunan industri itu merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat,
bukan merupakan kegiatan yang mandiri untuk hanya sekedar mencapai fisik saja.
Industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan
kemampuannya memanfaatkan secara optimal sumber daya alam dan sumber daya lainya. Hal
ini berarti pula sebagai suatu usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga manusia disertai
usaha untuk meluaskan ruang lingkup kegiatan manusia. Dengan demikian dapat diusahakan
secara “vertikal” semakin besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus secara
“horizontal” semakin luasnya lapangan kerja produktif bagi penduduk yang semakin bertambah.
Banyak pendapat muncul bahwa industri itu mempunyai peranan penting sebagai sektor
pemimpin (leading sector). Sektor pemimpin ini maksudnya adalah dengan adanya
pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainya
seperti sektor pertanian dan sektor jasa. Pertumbuhan industri yang pesat akan merangsang
pertumbuhan sektor pertanian untuk menyediakan bahan-bahan baku bagi industri. Sektor jasa
pun berkembang
dengan adanya industrialisasi tersebut, misalnya berdirinya lembaga-lembaga keuangan,
lembaga-lembaga pemasaran/periklanan, dan sebagainya, yang kesemuanya itu nanti akan
mendukung lajunya pertumbuhan industri.
Industri dan Tujuan Pembangunan
peranan yang diharapkan dari industri terhadap pembangunan. Pertama, industrialisasi bukanlah
suatu “obat yang paling mujarab” untuk mengobati keterbelakangan. Tidak ada satupun faktor
produksi, atau kebijaksanaan, atau sektor, yang bisa menyelesaikan secara sendiri-sendiri proses
pembangunan.
Tetapi sektor industri mempunyai 2 pengaruh yang penting dalam setiap program pembangunan.
Pertama, produktivitas yang lebih besar dalam industri merupakan kunci untuk meningkatkan
pendapatan per kapita. Kedua, industri pengolahan memberikan kemungkinan-kemungkinan
yang lebih besar bagi Industri Subsitusi Impor (ISI) yang efesien dan meningkatkan ekspor
daripada industri primer.
Jika industrialisasi bukan merupakan obat yang mujarab bagi keterbelakangan, demikian juga
halnya pembangunan perdesaan. Masing-masing membutuhkan yang lainnya, dan akan gagal
jika pertumbuhan tidak seimbang
Pola Pengembangan Industri
pola pikir industrialisasi secara keseluruhan telah tercakup dalam Pola Pengembangan Indutri
Nasional (PPIN) yang dibuat oleh Departemen Perindustrian (dalam Siahaan, 1996). PPIN
tersebut berintikan 6 butir kebijakan :
1. Pengembangan industri yang diarahkan untuk pendalaman dan pemantapan struktur industri
serta dikaitkan dengan sektor lainnya.
2. Pengembangan indutri permesinan dan elektronika penghasil barang modal.
3. Pengembangan industri kecil.
4. Pembangunan ekspor komoditi industri.
5. Pembangunan kemampuan penelitian, pengembangan dan rancang bangun khususnya
perangkat lunak dan perekayasaan.
6. Pembangunan kemampuan para wiraswasta dan tenaga kerja industri berupa manajemen,
keahlian, kejujuran serta keterampilan.
KESIMPULAN
Saat ini adalah masa-masa sulit bagi bangsa kita untuk melepaskan dari keterpurukan ekonomi.
Globalisasi semakin membuka kebebasan negara asing dalam memperluas jangkauan
ekonominya di Indonesia, sehingga bila bangsa kita tidak tanggap dan merespon positif, maka
justru akan memperparah situasi ekonomi dan industri dalam negeri.
Sejauh ini pengembangan sektor industri makin marak, itu sebenarnya tuntutan globalisasi itu
sendiri. Di Indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan menghasilkan barang-barang
produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri pula di Indonesia yang sebagian sahamnya
adalah ahasil investasi asing, bahkan ada juga perusahaan dan industri yang secara mutlak berdiri
dan beroperasi di Indonesia. Mereka (investor), hanya akan menuai keuntungan dari modal yang
ditanamkan. Sehingga, disini dijelaskan bahwa yang menjalankan dan pengelolaan industri itu
ditangani pihak pribumi, mengapa bisa demikian? Karena bila melihat dari sudut pandang
terhadap keuangan negara atau swasta dalam negeri lemah, yaitu dalam arti kekurangan biaya
pengembangan untuk industri (defisit).
Sebagai contoh saja, industri otomotif sepertai Astra, Indomobil, New Armada. Pada dasarnya
perusahaan-perusahaan itu hanya merakit dan kemudian menjualnya ke masyarakat. Berarti hal
itu dapat dikatakan bukan hasil karya anak negeri, melainkan modal asing yang ada di Indonesia.
Untuk itulah, seharusnya bangsa ini lebih dalam untuk meningkatkan sumber daya manusianya.
Dengan demikian dapat disimpulkan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah sarana dalam
mengembangkan SDM termasuk menumbuhkembangkan industrialisasi dan menjalankan
perekonomian bangsa dengan baik.