industrialisasi di indonesia

21
Industrialisasi Di Indonesia Nama : NADIFAH KELAS : 5P - AK NIM : 12140240

Upload: ifatalita

Post on 18-Feb-2017

34 views

Category:

Presentations & Public Speaking


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Industrialisasi di indonesia

Industrialisasi Di Indonesia

Nama : NADIFAHKELAS : 5P - AKNIM : 12140240

Page 2: Industrialisasi di indonesia

Industrialisasi Di Indonesia

Istilah industrialisasi secara ekonomi diartikan sebagai kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dapat pula diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industry dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya.

Page 3: Industrialisasi di indonesia

Sejarah Sektor Industri Di IndonesiaTahun 1920an industry modern di Indonesia hampir semua dimiliki oleh orang asing, walau jumlahnya hanya sedikit. Indutri kecil yang ada pada masa itu berupa industry rumah tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan nira), rokok kretek, kerajinan tekstil, dan sebagainya tidak terkoordinasi dengan baik.

Konsep Dan Tujuan IndustrialisasiDalam sejarah pembangunan ekonomi, konsep industrialisasi berawal dari revolusi industry pertama pada pertengahan abad 18 di Inggris dengan penemuan metode baru untuk pemintalan dan penenunan kapas yang menciptakan spesialisasi dalam produksi dan peningkatan produktivitas dari factor produksi yang digunakan.

Page 4: Industrialisasi di indonesia

Peranan Sektor Industri dalam Pembangunan Ekonomi Industrialisasi sebenarnya merupakan satu jalur

kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata lain, pembangunan industri itu merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat, bukan merupakan kegiatan yang mandiri untuk hanya sekedar mencapai fisik saja.

Page 5: Industrialisasi di indonesia

INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI

A. Konsep dan Tujuan IndustrialisasiKonsep industrialisasi dalam sejarah pembangunan ekonomi berawal dari proses revolusi industri dengan serangkaian penemuan-penemuan baru yang inovativ. Industrialisasi merupakan proses interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi, dan perdaganan antarnegara yang pada gilirannya sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat yang mendorong perubahan struktur ekonomi.Secara umum pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan perkapita hanya dapat terjamin lewat industrialisasi kecuali negara-negara yang sangat kaya akan SDA, seperti Kuwait dan Libya.

Page 6: Industrialisasi di indonesia

Riedel (1992) : Industrialisasi bukanlah tujuan tapi strategi untuk mendukung proses pembangunan untuk mencapai peningkatan perdapatan perkapita.

Chenery (1992) : Industrialisasi merupakan tahapan logis dari perubahan struktur industri yang diujudkan melalui kenaikan kontribusi sektor industri manufaktur dalam permintaan konsumen, produksi, ekspor, dan kesempatan kerja.

Page 7: Industrialisasi di indonesia

PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR

Secara umum industri manufaktur di LDCs relatif masih terbelakang disebabkan faktor-faktor keterbatasan teknologi, kualitas SDM, Dana pemerintah dan swasta, intensitas kerja sama antar instittusi, dan lain-lain. Indikator keterbatasan teknologi salah satunya adalah tingkat produktifitas baik secara parsial ataupun keseluruhan yang disebut Total Faktor Productivity (TFP). Misal dalam kurun waktu 1968-1988 TFP Indonesia turun dari 5% menjadi 1%. Pada saat yang sama TFP Korea Selatan naik dari 3,4% menjadi 5%. Pada periode 1982-1988 TFP Indonesia hanya seperempat TFP Korsel.

Page 8: Industrialisasi di indonesia

Gejala deindustrialisasi terjadi untuk industri padat karya Setidaknya 467 perusahaan

tekstil, pemintalan, pencelupan, dan garmen di Jawa-Bali menutup usaha (API, 2006). Ditutupnya perusahaan berarti menambah panjang barisan pengangguran Indonesia.

Masalah: Kenaikan harga BBM dan UMK Banjir impor dari China dll Tak ada peremajaan mesin Selundupan

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

45.0

Textile Furniture Garment Footwear

Komoditi

%

1990 1993 1996 2000 2001 2003

% Ekspor Industri Padat Karya

Page 9: Industrialisasi di indonesia

Kelemahan-kelemahan Industri Manufaktur Indonesia (Studi UNIDO, 2000)

I. Kelemahan-kelemahan StrukturalII. Kelemahan-kelemahan organisasi

Page 10: Industrialisasi di indonesia

I. Kelemahan-kelemahan Struktural 1.     BASIS EKSPOR DAN PASAR YANG SEMPIT Tergantung 4 produk: kayu lapis, pakaian jadi, tekstil, dan alas

kaki dengan pangsa 50%. Sepuluh (10) produk menguasai 80% total ekspor.

Pasar terbatas kepada negara-negara yang menerapkan kuota (the Multi-fibre Agreement, MFA) seperti USA, EC, Kanada, Norway, dan Turkey. Tiga negara menyerap 50% ekspor manufaktur, sementara 50% ekspor pakaian jadi dan tekstil diserap USA.

Ekspor unggulan padat karya menurun akibat persaingan Cina dan Asia lainnya. Demand produk ekspor Indonesia di negara-negara maju inelastis.

Faktor eksternal berpengaruh signifikan dalam penurunan daya saing ekspor.

Page 11: Industrialisasi di indonesia

2. KETERGANTUNGAN PADA IMPOR SANGAT TINGGI Karena terlalu besar bergantung pada PMA, industri-

industri berteknologi tinggi seperti farmasi, kimia, elektronik, barang-barang konsumsi, alat-alat listrik, dan otomotif, maka industri manufaktur indonesia tidak sebenarnya tapi hanya merupakan penggabungan, pengepakan, dan assembling.

Page 12: Industrialisasi di indonesia

 3. Tidak adanya/kurangnya Industri berteknologi mengengah

Kontribusi industri-industri berteknologi menengah seperti industri karet dan plastik, semen, logam dasar, dan barang-barang sederhana dari logam terus menurun.. Kontribusi produk-produk padat modal seperti material plastik, pupuk, bubuk kertas dan kertas, besi dan baja turun. Kecendrungan ini berbeda dengan negara-negara lain dengan derajat industrialisasi yang relatif sama.

Page 13: Industrialisasi di indonesia

 4. KONSENTRASI REGIONAL

KetimpanganPengembangan yang Tidak optimal

Page 14: Industrialisasi di indonesia

Industri Indonesia terkonsentrasi secara geografis ke Kabarin (Kawasan Barat Indonesia), yaitu Jawa, Bali dan Sumatra. Ini terlihat dari aktivitas industri manufaktur, pajak-pajak pusat, dana & kredit perbankan

0

20

40

60

80

100

Figure 1.1. LME Employment by Main Island 1976-2001 (%)

1976 6.7 89.1 0.9 1.8 0.9 0.7

1985 12.1 78.6 1.0 5.6 1.7 0.9

1995 10.8 82.2 0.7 3.9 1.4 1

2001 11.1 82.0 0.6 3.7 1.4 1.1

Sumatera Jawa Bali Kalimantan SulawesiOther

Eastern

PERMASALAHAN STRUKTURAL INDUSTRI INDONESIA

Penyerapan Tenaga Kerja Industri Manufaktur Menurut Pulau: 1976-2001 (%)

Sumber: Diolah dari BPS

Page 15: Industrialisasi di indonesia

   II. Kelemahan-kelemahan organisasi

1. Industri Kecil dan Menengah masih Underdeveloped

2.    Konsentrasi Pasar. Pangsa output (concentration ratio/CR4) oleh 4 perusahaan besar mencapai 75%

3.  Lemahnya kapasitas untuk menyerap dan mengembangkan teknologi. Memusatkan lobi dibanding teknologi/daya saing untuk membangun relasi dagang.

4.    Lemahnya Sumber Daya Manusia

Page 16: Industrialisasi di indonesia

STRATEGI PEMBANGUAN SEKTOR INDUSTRI STRATEGI SUBSTITUSI IMPOR (SI) – INWARD

LOOKING STRATEGY STRATEGI PROMOSI EKSPOR – OUTWARD

LOOKING STRATEGI

Page 17: Industrialisasi di indonesia

Argumen bagi STRATEGI SUBSTRITUSI IMPOR SUMER DAYA ALAM DAN FAKTOR LAIN PERMINTAAN PASAR DALAM NEGERI GROWTH POLE INDUSTRI DLM NEGERI KESEMPATAN KERJA MENGHEMAT DEVISA DAN

KETERGANTUNGAN DARI LUAR NEGERI

Page 18: Industrialisasi di indonesia

TAHAPAN STRATEGI SUBT. IMPOR MEMBANGUN INDUSTRI BARANG-BARANG

KONSUMSI MENGEMBANGKAN INDUSTRI HULU

(UPSTREAM INDUSTRIES)

Page 19: Industrialisasi di indonesia

PENERAPAN STRATEGI SUBTSTITUSI IMPOR DI INDONESIA BENTUK JOINT VENTURE SKALA BESAR DAN PADAT MODAL INFANT INDUSTRY ARGUMENT- PROTEKSI

BERLEBIHAN DAN DALAM JANGKA WAKTU LAMA HIGH COST ECONOMY-INEFFICIENT TIDAK PROFESIONAL, DAYA SAING RENDAH

TERGANTUNG IMPORTED CONTENTS NERACA PEMBAYARAN TERANCAM

Page 20: Industrialisasi di indonesia

PENYEBAB KEGAGALAN (menurut Hasibuan, 1993) Ketidak siapan bahan baku dan tenaga kerja Kompetisi pasar kecil atau tidak ada Ketergantungan pada impor tinggi Pilihan teknologi produksi yang salah Nilai tambah yang terus menurun Proteksi yang tidak mendidik

Page 21: Industrialisasi di indonesia

STRATEGI PROMOSI EKSPOR

SYARAT EFEKTI

F

ADA SI

GNAL HARGA

YANG JELAS DI PASAR

PROTEKSI IMPOR

RENDAH

NILAI TUKAR

MATA UANG YANG REALISTIS

INSENTIF

YANG MANTAP DALAM PENINGKATAN

EKSPOR