induksi sputum untuk pemeriksaan mycobacterium tuberculosis_edit

3
INDUKSI SPUTUM UNTUK PEMERIKSAAN MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS Kategori :Klinis Tujuan : Diagnosis Prosedur : Induksi sputum Tanggal : I. PENGERTIAN Induksi sputum adalah prosedur noninvasif menggunakan nebuliser untuk mengeluarkan sputum agar dapat dilakukan pemeriksaan mikrobiologis berbagai organisme termasuk Mycobacterium tuberculosis dan Pneumocystis carinii. Induksi sputum adalah prosedur alternatif selain bronchoaveolar lavage untuk mendapatkan diagnosis yang cepat dan penting untuk terapi yang tepat dan cepat. II. TUJUAN 1. Untuk mendapatkan sputum secara noninvasif dengan nebuliser. 2. Untuk mengkonfirmasi diagnosis. 3. Untuk menila efikasi terapi obat pada pasien yang telah didiagnosis dan diterapi. III. KONTRAINDIKASI 1. Anak dalam serangan asma akut 2. Terdapat tanda distres napas 3. Terdapat wheezing 4. Tanda vital abnormal 5. Epistaksis 6. Pneumotoraks 7. Fraktur iga atau trauma toraks 8. Baru menjalani prosedur pada mata 9. Riwayat penyakit dengan kejang IV. INTERVENSI PADA EFEK SIMPANG Jika bronkospasme terjadi, prosedur segera dihentikan, dan segera mendaptkan bronkodilator.

Upload: sita-munawir

Post on 27-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

induksi sputum

TRANSCRIPT

Page 1: Induksi Sputum Untuk Pemeriksaan Mycobacterium Tuberculosis_edit

INDUKSI SPUTUM UNTUK PEMERIKSAAN MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

Kategori :Klinis

Tujuan : Diagnosis

Prosedur : Induksi sputum

Tanggal :

I. PENGERTIANInduksi sputum adalah prosedur noninvasif menggunakan nebuliser untuk mengeluarkan sputum agar dapat dilakukan pemeriksaan mikrobiologis berbagai organisme termasuk Mycobacterium tuberculosis dan Pneumocystis carinii. Induksi sputum adalah prosedur alternatif selain bronchoaveolar lavage untuk mendapatkan diagnosis yang cepat dan penting untuk terapi yang tepat dan cepat.

II. TUJUAN1. Untuk mendapatkan sputum secara noninvasif dengan nebuliser.2. Untuk mengkonfirmasi diagnosis.3. Untuk menila efikasi terapi obat pada pasien yang telah didiagnosis dan

diterapi.III. KONTRAINDIKASI

1. Anak dalam serangan asma akut2. Terdapat tanda distres napas3. Terdapat wheezing4. Tanda vital abnormal5. Epistaksis6. Pneumotoraks7. Fraktur iga atau trauma toraks8. Baru menjalani prosedur pada mata9. Riwayat penyakit dengan kejang

IV. INTERVENSI PADA EFEK SIMPANGJika bronkospasme terjadi, prosedur segera dihentikan, dan segera mendaptkan bronkodilator.

V. PENGENDALIAN INFEKSI1. Petugas kesehatan menggunakan masker dan sarung tangan sekali pakai.2. Pasien berada berlawanan dengan arah angin.

VI. PERALATAN1. Salbutamol nebul 2,5 mg/2cc2. Masker untuk petugas medis3. Larutan NaCl 3%4. Ekstraktor mukus dengan reservoir5. Alat saturasi oksigen6. Tabung oksigen

Page 2: Induksi Sputum Untuk Pemeriksaan Mycobacterium Tuberculosis_edit

7. Nebuliser 8. Wadah steril yang telah diberi label9. Sarung tangan sekali pakai10. Desinfektan11. Formulir laboratorium yang telah dilengkapi identitas pasien

VII. PERSIAPAN PASIEN1. Puasa ± 4 jam sebelum prosedur.2. Pemeriksaan darah rutin sebelum prosedur

VIII. PROSEDUR1. Tenaga kesehatan yang melakukan minimal seorang perawat terlatih.2. Anak diberikan premedikasi dengan inhalasi salbutamol 2,5 mg/2cc untuk

mencegah bronkokonstriksi.3. Inhalasi larutan NaCl 3% 5 cc selama 10 menit dengan nebulisasi.4. Dada bagian anterior dan posterior ditepuk-tepuk (vibrasi/perkusi)5. Pengumpulan sampel sputum setelah ekspektorasi spontan atau melakukan

suction naso-orofaring. 6. Induksi sputum dilakukan selama 2 hari berturut-turut.7. Spesimen langsung diantarkan ke laboratorium.8. Spacer dan nebuliser harus disterilisasi setelah digunakan setiap pasien.

IX. PASCAPROSEDUR1. Menilai pernafasan pasien, adanya mengi, atau komplikasi prosedur.2. Kosongkan air dari cangkir nebuliser dan membuang semua barang sekali

pakai di kontainer limbah medis yang terletak didalam kamar pasien.3. Bersihkan nebuliser dengan desinfektan.

SUMBER:

1. National Institute of Health. Sputum Induction/oral wash.2. Grant LR, Hammitt LL, Murdoch DR, Obrien KL, Scott JA. Procedures for collection

of induced sputum specimens from children. CID. 2012: 54 (2): 140–5. 3. Jones PD, Hankin R, Simpson J, Gibson PG, Henry RL. The tolerability, safety, and

success of sputum induction and combined hypertonic saline challenge in children. Am J Respir Crit Casre Med. 2001; 164: 1146-9