indonesia vs inggris
DESCRIPTION
pelajaran CCU cross culture understandingTRANSCRIPT
PERBEDAAN PENDIDIKAN DI NEGARA INDONESIA DAN INGGRIS
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting baik negara yang sudah maju maupun negara-negara
yang sedang berkembang. Bagi negara maju, pendidikan digunakan sebagai upaya untuk terus
meningkatkan kualitas hidup para warga negaranya. Sedangkan bagi negara-negara yang sedang
berkembang, pendidikan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan mereka
dikancah internasional sehingga mereka dapat disejajarkan dengan negara-negara maju.
Namun, pendidikan baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang bukanlah
tanpa masalah. Negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Jepang, yang tergolong maju juga
masih memiliki masalah mengenai pendidikan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Apalagi
dengan negara yang sedang berkembang. Dengan segala kekurangannya, negara yang sedang
berkembang juga memiliki masalah pendidikan yang semakin kompleks.
Melalui perbandingan pendidikan dapat diketahui apa sebenarnya masalah-masalah yang
membelit dunia pendidikan di negara-negara maju dan juga negara-negara yang berkembang.
Perbandingan itu tentunya akan menjadi refleksi dari sistem pendidikan di Indonesia sendiri. Oleh
karena itu, menarik untuk dikaji, apa sebenarnya masalah-masalah pendidikan yang terjadi di
negara-negara tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa problem pendidikan yang terjadi di Inggris?
2. Apa problem pendidikan yang terjadi di Indonesia?
3. Apa perbedaan Pendidikan antara Indonesia dan Inggris?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui perbedaan pendidikan di Indonesia dan Inggris secara mendalam
2. Sebagai Tugas Akhir dari mata kuliah CCU
BAB II
Pembahasan
A. Problem Pendidikan di Inggris
Pendidikan di negara-negara maju bukannya tidak mengalami masalah. Seperti halnya di
negara-negara berkembang ada beberapa masalah yang dihadapi oleh pendidikan di negara-negara
maju. Sebagai contoh negara-negara maju yang mengalami beberapa masalah di bidang pendidikan
antara lain Inggris, Jepang, Amerika Serikat dan Turki.
Ada beberapa masalah pendidikan di Inggris yang cukup mendapatkan perhatian dari kalangan
pemerhati pendidikan di sana. Persatuan Guru Nasional Inggris dan Wales mengemukakan ada
beberapa masalah kependidikan yang dihadapi oleh pendidikan Inggris. Masalah-masalah tersebut
antara lain:
a. The relationship between education and employment and preparation for the transition from school
to work.
Masyarakat Inggris berpandangan bahwa tugas pokok sekolah adalah membantu siswa
memecahkan masalah. Termasuk di dalamnya yaitu membantu siswa memecahkan masalah transisi
dari sekolah menuju dunia kerja. Masyarakat Inggris menghendaki adanya fungsi nyata dari lulusan
suatu sekolah dalam arti bagaimana lulusan tersebut dapat didayagunakan dalam dunia kerja.
Mereka menginginkan adanya hubungan antara lingkungan pendidikan dengan dunia kerja. Oleh
karenanya, sekolah diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan, holding
company dan sebagainya.
b. A commitment to life-longeducation
Pendidikan di Inggris tengah berupaya agar prinsip pendidikan sepanjang hayat (long life
education) dapat terlaksana. Upaya ini dilakukan agar mereka yang sudah berusia lanjut juga terus
mendapatkan pendidikan. Hal ini dikarenakan ada sebagian orang-orang lanjut usia yang pada masa
kanak-kanaknya kurang mengenyam pendidikan. Dengan adanya usaha ini diharapkan adanya
pemerataan pendidikan baik muda maupun tua sesuai dengan prinsip long life education.
c. The expansion of educational facilities
Salah satu resiko dari pengembangan sarana pendidikan adalah biaya yang dikeluarkan akan
semakin banyak. Apalagi di era arus informasi dan teknologi yang semakin hari semakin
berkembang dengan cepat sehingga membutuhkan sarana pendidikan yang dapat disesuaikan
dengan perkembangan zaman. Hal ini agar pendidikan Inggris tidak ketinggalan zaman.
Dampak dari pengembangan sarana pendidikan berteknologi tinggi, akan mengurangi tenaga
kerja guru itu sendiri. Akibatnya banyak guru-guru yang akan menganggur. Namun di lain pihak
apabila fasilitas tidak terpenuhi atau kurang maka akan menimbulkan hambataan belajar sehingga
kurang optimalnya proses belajar siswa. Hal ini juga akan berdampak pada ekonomi Inggris di masa
mendatang.
d. Teacher education for tomorrow
Pendidikan guru juga merupakan masalah yang harus diperhatikan. Sistem dan metode
pengajaran hendaknya dapat memenuhi permintaan masyarakat yang menginginkan hasil yang
bagus. Untuk menangani masalah tersebut, pendidikan profesi keguruan di Inggris dipersiapkan
secara matang selama 4 tahun. Melalui pendidikan tersebut, guru diharapkan dapat menjelaskan
tentang kenyataan hidup dalam masyarakat plural yang multirasial dan multikultural.
B. Problem Pendidikan di Indonesia
Negara-negara berkembang merupakan negara yang baru memulai untuk bangkit
mengadakan pembangunan di berbagai aspek baik itu ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan lain-lain. Dengan demikian ada beberapa ciri dari negara berkembang yaitu:
1. Secara politis, pada umumnya baru mengalami kemerdekaan atau lepas dari penjajahan
2. Secara ekonomi, pada umumnya miskin dan masih sangat bergantung pada alam
3. Secara demografis, pada umumnya padat penduduk, dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang
tinggi
4. Secara budaya, kokoh berpegang pada warisan budaya
Beberapa hal di atas sangat berpengaruh terhadap kebijakan yang diambil pemerintah dalam
pembangunan. Hal ini pun berdampak pada sistem pendidikan nasional.
Seperti halnya negara maju, negara berkembang memiliki berbagai masalah pendidikan yang
semakin kompleks. Yang dimaksud kompleks adalah karena dari segi ekonomi dan teknologi,
negara yang berkembang memang ketinggalan. Dengan berbagai ketertinggalannya tersebut
mengakibatkan masalah yang timbul di dunia pendidikan pun semakin kompleks. Dengan demikian
dapat disimpulkan masalah yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya pemerataan kesempatan belajar (equity) disertai banyaknya peserta didik yang putus sekolah, serta banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini identik dengan ciri-ciri kemiskinan.
2. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu pengetahuan alam (IPA), matematika, serta bahasa terutama bahasa inggris padahal penguasaan materi tersebut merupakan kunci dalam menguasai dan mengembangkan iptek.
3. Rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi melampaui waktu standart yang sudah ditentukan.
4. Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut dengan relevansi pendidikan, yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang cenderung terus meningkat. Secara empiris kecenderungan meningkatnya pengangguran tenaga terdidik disebabkan oleh perkembangan dunia usaha yang masih di dominasi oleh pengusaha besar yang jumlahnya terbatas
dan sangat mengutamakan efisiensi (padat modal dan padat teknologi). Dengan demikian pertambahan kebutuhan akan tenaga kerja jauh lebuh kecil dibandingkan pertambahan jumlah lulusan lembaga pendidikan.
5. Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moral yang menyebabkan lunturnya tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, seperti terjadinya tawuran pelajar dan kenakalan remaja. Dalam hal ini pendidikan agama menjadi sangat penting menjadi landasan akhlak dan moral serta budi pekerti yang luhur perlu diberikan kepada peserta didik sejak dini. Dengan demikian, hal itu akan menjadi landasan yang kuat bagi kekokohan moral dan etika setelah terjun ke masyarakat. Masalah-masalah diatas erat kaitanya dengan kendala seperti keadaan geografis, demografis, serta sosio-ekonomi besarnya jumlah penduduk yang tersebar diseluruh wilayah geografis Indinesia cukup luas. Kemiskinan juga merupakan salah satu kendala yang memiliki hubungan erat dengan masalah pendidikan. Rendahnya mutu kinerja sistem pendidikan tidak hanya disebabkan oleh adanya kelemahan menejemen pendidikan tingkat mikro lembaga pendidikan, tetapi karena juga menejemen pendidikan pada tingkat makro seperti rendahnya efisiensi dan efektivitas pengolahan sistem pendidikan. Sistem dan dan tata kehidupan masyarakat tidak kondusif yang turut menentukan rendahnya mutu sistem pendidikan disekolah yang ada gilirannya menyebabkan rendahnya mutu peserta didik dan lulusannya. Kebijaksanaan dan progran yang ditujukan untuk mengatasi berbagai permasalahan di atas, harus di rumuskan secara spesifik karena fenomena dan penyebab timbulnya masalah juga berbeda-beda di seluruh wilayah Indonesia.
C. Perbedaan pendidikan antara Indonesia dan Inggris
Sistem Pendidikan di Inggris
Secara garis besar, sistem pendidikan di Inggris adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Wajib
a. Sekolah Dasar
Dimulai pada umur 5 – 11 tahun. Tidak ada ujian kecuali pada usia tujuh tahun,
anak (siswa) diharuskan menempuh ujian kemampuan. Penekanan ada pada
belajar secara praktikal dibandingkan menghafal.
b. Sekolah Menengah
Dimulai dari umur 11 – 16 tahun. Disinilah mulai dilaukan pendalaman
pelajaran. Di tahun ke-4, siswa mengikuti ujian GSCE. Setelah ujian tersebut,
siswa dapat bekerja, mengikuti program training di sekolah kejuruan atau
teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk
universitas, yang dikenal dengan A-Levels.
2. Pendidikan Pilihan
a. A levels
A Levels adalah lanjutan dari sekolah menengah atas jika mereka ingin masuk
ke bangku universitas.Ditempuh selama 2 tahun.
b. Program sarjana
c. Pasca sarjana dan doktoral
Pada dasarnya, sekolah-sekolah di Inggris menanamkan sikap tanggung
jawab terhadap diri sendiri. Hal ini dilakkan untuk membentuk kedaulatan
sendiri (self government). Sikap ini memberikan kebebasan pada siswa untuk
mengatur sekolahnya sendiri secara kolektif dari tingkat dasar hingga tingkat
tinggi. Dengan metode tersebut diharapkan siswa menjadi pribadi yang
mandiri pada saat dewasa nanti.
Pendekatan pendidikan yang diterapkan yaitu discovery. Implikasi dari
pendekatan ini yaitu siswa dididik untuk mampu melakukan penelitian agar
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Dengan catatan
mereka tidak boleh takut dan tidak boleh malas. Dengan melakukan penelitian,
siswa akan menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya khasanah
pengetahuannya.
Corak sistem pendidikan di Inggris yaitu pendalaman pada aspek tertentu
atau dapat dikatakan sekolah di Inggris lebih mementingkan spesialisasi
keahlian dan keterampilan dalam berbagai lapangan hidup sesuai dengan
bakat dan kemampuan siswa. Dengan sistem ini maka cara yang tepat untuk
memperdalam ilmu adalah dengan melalui penjurusan. Pendalaman keahlian
dan keterampilan biasanya dilakukan pada tingkat menengah.
Pengembangan bidang teknologi praktis di tingkat menengah dan
teknologi akademis di tingkat akademi dan perguruan tinggi benar- benar telah
di mulai secara terarah pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Pengarahan
demikian akan mempermudah siswa- siswa untuk memilih langsung terjun ke
dunia kerja atau meneruskan ke tingkat pendidikan tinggi. Demikian pula
pengembangan bidang- bidang disiplin ilmu social dan humaniora serta arts
(seni budaya) atau bahasa.
Dengan demikian, pola pengembangan pendidikan dalam sistem
pendidikan di Inggris adalah dengan menggunakan pola press schematic. Pola
ini berarti menunjukkan bahwa pendidikan Inggris menginginkan siswa-
siswanya menjadi tenaga ahli di bidang masing-masing.
Pendidikan agama juga diterapkan di negara Inggris. Adapun pendidikan
agama di sana adalah pendidikan agama Kristen. Pendidikan agama Kristen ini
dilaksanakan untuk memperkuat kepribadian siswa dalam rangka
memperdalam kekhususan ilmu pengetahuan.
Pemerintah Inggris juga memberikan otonomi bagi organisasi keagamaan
yang ingin mendirikan sekolah dengan cirinya masing-masing. Hal ini dilakukan
untuk mewujudkan demokratisasi dalam pendidikan. Meskipun demikian,
pemerintah berhak mengawasi dan mencampuri bila perlu. Campur tangan
pemerintah hanya sebatas pada tingkat dasar dan menengah. Sedangkan
untuk Universitas baik negeri maupun swasta merupakan lembaga otonom
yang bebas dari campur tangan pemerintah.
Perbandingan Sistem Pendidikan di Inggris dengan Indonesia
Secara garis besar sistem pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Taman Kanak-kanak
2. Wajib Belajar 9 tahun (SD/MI sampai SMP/MTs)
3. Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK)
4. Perguruan Tinggi.
Dan baru-baru ini pemerintah akan mencanangkan wajib belajar 12 tahun
yang artinya pendidikan minimal bagi warga Indonesia adalah sampai pada
tingkat sekolah menengah atas. Selain itu juga ada sekolah-sekolah swasta
yang berlandaskan agama seperti SD-IT,SMP-IT dan lain-lain.
Jika dilihat secara sekilas sistem pendidikan yang ada di Indonesia hampir
mirip dengan sistem pendidikan yang ada di Inggris. Hal ini tentunya terlepas
dari segi ekonomi yang memang Indonesia masih sangat jauuh tertinggal.
Namun, selain dari segi material ada perbedaan yang mencolok juga dari
sistem pendidikan di Inggris dengan Indonesia. Perbedaan tersebut terdapat
pada pola sistem pendidikan. Seperti yang telah disebut di depan bahwa
sistem pendidikan di Inggris lebih mementingkan spesialisasi keahlian dan
keterampilan yang mendalam sehingga pola yang diterapkan adalah pola press
schematic. Sedangkan di Indonesia, pola yang diterapkan kebanyakan adalah
pola breadth schematic sehingga kedalaman ilmunya juga kurang.
Pola breadth schematic terlihat dari banyaknya jumlah mata pelajaran
yang ada. Rata-tata mata pelajaran yang harus dikuasai siswa dalam satu
tahun ajaran adalah sekitar 14-16 mata pelajaran, dengan materi yang banyak,
abstrak dan kurang fungsional.
Dengan sistem tersebut berimplikasi pada pemaksaan pendidikan kepada
siswa sehingga membuat mereka tertekan. Akibatnya siswa menjadi malas
sekolah, takut, jika nantinya mereka tidak lulus lantaran tidak bisa menguasai
seluruh mata pelajaran. Hal ini dikarenakan aspek yang dibangun adalah dari
segi kognisi saja yang terlihat pada raport. Pemenuhan kebutuhan siswa dalam
menghadapi hidup sangat kurang. Akhirnya banyak sekali pengangguran yang
ada di Indonesia yang tidak sedikit dari mereka adalah orang-orang yang
mengenyam pendidikan.
Negara Indonesia seharusnya dapat belajar dari pola sistem Inggris
tersebut. Jangan hanya menekankan pada aspek kognisi dengan memberikan
materi pelajaran yang overload. Seharusnya dari tingkat SD, para guru
bekerjasama dengan orang tua saling memperhatikan kegiatan siswa
mengenai bakat dan minatnya. Dengan mengetahui hal tersebut, guru dapat
memberikan bimbingan agar siswa tersebut dapat berkembang dengan baik.
Perlu menjadi catatan bahwa anak yang tumbuh tersebut bukanlah budak
pendidikan yang hanya dijejali dengan doktrin-doktrin dan pemaksaan baik dari
orang tua maupun guru itu sendiri. Biarkan mereka berkembang sesuai denagn
bakatnya masing-masing karena setiap manusia itu pasti memiliki potensi
masing-masing. Orang tua dan guru hanyalah sebagai pembimbing agar
mereka berkembanng sesuai fitrahnya. Poin ini juga penting untuk
menumbuhkan jiwa kemandirian dan sikap penelitian (discover) anak seperti
yang dilakukan di Inggris.
Mengenai masalah penjurusan, menurut kabar terkahir, pemerintah juga
mulai merencakan akan membuat sekolah kejuruan yang lebih banyak dengan
presentase sekitar 70% untuk sekolah kejuruan. Dengan demikian pemerintah
berusaha agar tingkat keahlian para siswa lebih mendalam. Penambahan
sekolah kejuruan ini memang perlu dilakukan mengingat ke depannya
Indonesia akan menghadapi pasar bebas. Jika seorang siswa tidak punya
spesialisasi tertentu maka akan kalah saing dengan orang-orang asing yang
akan memasuki Indonesia.
Dari uraian di atas, tentunya masing-masing pola tersebut memiliki
kelebihan dan kelemahannya. Namun, bangsa yang besar tentunya mau
belajar dari bangsa lain yang lebih maju. Perbandingan pendidikan ini dapat
dijadikan sebagai referensi untuk membuat sebuah sistem pendidikan yang
lebih baik.
Menurut Tadjab dalam bukunya Perbandingan Pendidikan ada beberapa hal mendasar yang
menjadi persoalan pendidikan di negara berkembang. Setidaknya ada tiga masalah, yaitu:
1. Peningkatan pendidikan guru
Banyak negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang kekurangan guru. Sebagian besar
dari guru-guru tersebut kurang memiliki kompetensi yang memadai sebagai guru yang professional
sehingga peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan guru merupakan tugas utama negara
berkembang.[9] [9]
2. Sistem tradisional yang ditinggalkan
Negara-negara berkembang biasanya memiliki kebudayaan yang menjadi produk unggulannya.
Namun seiring perkembang zaman kebudayaan tersebut mulai diabaikan dan beralih ke sektor
modern. Pengabaian kebudayaan tersebut justru akan semakin menjatuhkan pendidikan, sehingga
isu menipisnya karakter siswa mencuat akhir-akhir ini.
3. Sistem sekolah yang banyak meng-impor dari luar negeri
Beberapa negara berkembang terutama negara jajahan mewarisi model pendidikan para
penjajahnya. Hal ini terjadi di beberapa negara-negara Afrika dan Asia, yang mengadopsi model-
model pendidikan seperti Perancis dan Inggris.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Negara-negara di dunia selalu berupaya untuk memajukan negaranya melalui sistem
pendidikan. Namun usaha tersebut bukanlah tidak mengalami hambatan. Hambatan tersebut tidak
hanya di alami oleh negara-negara yang sedang berkembang namun juga negara-negara yang
notabene sudah maju seperti Inggris, Jepang, AS dan lain-lain.
Masalah yang di alami oleh sebagian negara maju antara lain, persoalan transisi,
pemerataan, program long life education, pendidikan guru serta keefektivan penambahan fasilitas.
Amerika Serikat sebagai negara super power juga mengalami masalah pendidikan terutama
pendidikan di perguruan tinggi yang semakin mahal. Sedangkan Turki sebagai negara Islam modern
mengalami berbagai masalah di universitasnya.
Sedangkan dari Negara yang berkembang terjadi permasalahan pendidikan yang lebih
kompleks. Sebagian besar permasalahan pendidikan yang terjadi di negara berkembang disebabkan
oleh faktor ekonomi. Hal ini terlihat banyaknya siswa tidak melanjutkan pendidikannya. Selain itu,
kurangnya dana juga menyebabkan kurang tersedianya sarana prasarana serta teknologi yang
memadai.
[9]
Peningkatan kualitas guru merupakan masalah utama yang harus dibenahi oleh negara-
negara berkembang. Pendidikan dan pelatihan menjadi guru profesional menjadi sangat penting
bagi negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan guru merupakan ujung tombak sistem
pendidikan.
Masalah sosial seperti gender masih kerap terjadi di dunia pendidikan negara yang
berkembang. Sebagian dari wanita-wanita itu putus sekolah karena dipandang tidak perlu
mengenyam pendidikan. Masyarakat sosial di negara-negara berkembang beranggapan bahwa
wanita nantinya hanya menjadi ibu rumah tangga sehingga pendidikan dipandang tidak begitu
penting.
Jika dicermati ada beberapa persamaan permasalahan yang terjadi antara negara maju
dengan negara berkembang. Contohnya, masalah peningkatan guru. Setiap negara menyadari bahwa
guru merupakan sosok penting dalam dunia pendidikan sehingga perlu adanya usaha peningkatan
kualitas guru. Baik negara maju maupun berkembang sedang berupaya untuk selalu meningkatkan
kualitas guru agar pendidikan semakin maju.
DAFTAR PUSTAKA
Tadjab, 1994, Perbandingan Pendidikan: Studi Perbandingan tentang Beberapa Aspek Pendidikan
Barat Modern, Islam dan Nasional, Surabaya : Karya Abditama
Buchori, Mochtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia. Yogyakarka: Tiara Wacana Yogya
Rochaety, Eti dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Idris, Zahara dan Jamal, Lisma. 1992. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta: PT Grasindo
Sardjan Kadir dan Umar Ma’sum. 1982. Pendidikan di Negara Sedang Berkembang. Surabaya: Usaha Nasional
http://triananur.wordpress.com/2010/09/24/masalah-pendidikan-di-indonesia-dan-solusinya/
http://comprehendanddonowon.blogspot.com/p/mengukur-tingkat-kesejahteraan-suatu.html
DIFFERENCES IN EDUCATION AND ENGLISH COUNTRY INDONESIA
CHAPTER Ipreliminary
A. backgroundEducation is important both advanced countries and countries emerging . For developed countries , education is used as an effort to continuously improve the quality of life of its citizens . As for the countries that are developing, education implemented in an effort to catch up with their international arena so that they can be compared with developed countries .
However , education in both developed and developing countries is not without problems . Countries such as the UK , USA , Japan , which is quite advanced also still have problems regarding education caused by several factors . Moreover, the developing countries . With all its shortcomings , the developing countries have also increasingly complex educational problems .Through the comparison of education can be known what exactly the problems are twisted world of education in developed countries and developing countries . Comparison it certainly would be a reflection of the education system in Indonesia itself . Therefore, it is interesting to study , what exactly educational problems that occur in these countries .
B. problem Formulation1 . What educational problems that occur in the UK ?2 . What are the problems of education in Indonesia ?3 . What is the difference between Indonesian and English Education ?
C. Objective Problems1 . To determine differences in Indonesian and English education in depth
2 . As a final project of the course CCU
CHAPTER IIdiscussion
A. Problems of Education in the UK Education in developed countries rather than not having problems . As is the case in developing countries there are some problems faced by education in developed countries . For example, developed countries are experiencing some problems in the field of education , among others, the UK , Japan , USA and Turkey .There are some problems of education in the UK is enough to get the attention of observers education there . National Teachers' Association of England and Wales suggests there are several educational problems faced by British education . These problems include:a. The relationship between education and employment and preparation for the transition from school to work .British Society holds that the principal task of the school is to help students solve problems . This includes solving problems that help students transition from school to employment . British Society calls for a real function of graduate school graduates in terms of how it can be utilized in the workplace . They want the relationship between education and the workplace environment . Therefore , the school is expected to establish cooperation with companies , holding companies and so on .b . A commitment to life - longeducationEducation in England is working so that the principle of lifelong education ( life long education) can be accomplished . This work is done so that those who are elderly also continue to get an education . This is because there are some elderly who in childhood are less educated . These efforts are expected educational inequality both young and old in accordance with the principles of life long education .c . The expansion of educational facilitiesOne risk of the development of educational facilities is the cost will be more and more . Especially in the current era of information and technology that is increasingly growing rapidly and thus require educational facilities that can be adapted to the times . This is so the British education is not obsolete .The impact of the development of high-tech educational facilities , will reduce the teacher workforce itself. As a result many teachers who will be unemployed . But on the other hand, if the facility is not fulfilled or less it will cause hambataan learn that less optimal student learning . It will also have an impact on the UK economy in the future .d . Teacher education for tomorrowTeacher education is also an issue that must be considered . Systems and methods of teaching should be able to meet the demand of people who want great results . To address the problem, education teaching profession in England prepared properly for 4 years . Through education , the teacher is expected to explain the facts of life in a pluralistic society is multiracial and multicultural . B. Problems of Education in IndonesiaDeveloping countries are countries that are just starting to rise held in various aspects of development be it economic , political , science and technology , and others . Thus there are several characteristics of developing countries , namely :1 . Politically , in general, a new experience of freedom or escape from colonialism2 . Economically , the generally poor and still very dependent on the nature3 . Demographically , the general populous , with a high population growth rate
4 . Culturally , solid hold on the cultural heritageSome of the above is very influential on policies taken by the government in development . It is also an impact on the national education system .As with developed countries , developing countries have a variety of increasingly complex educational problems . The meaning is complex because of the economic and technological terms , developing countries did miss . The catch with the various problems that arise resulting in world education became more complex . It can be concluded that the problem occurs in Indonesia are as follows :1 . The low equity of learning opportunities ( equity ) with the number of students who drop out of school , and the number of graduates who did not continue to pursue higher education . It is identical to the characteristics of poverty .2 . The low academic quality , especially the mastery of natural science ( IPA ) , mathematics , and English language especially when control of these materials is key in mastering and developing science and technology .3 . The low internal efficiency due to the length of the study period exceeded the predetermined time standard .4 . The low external efficiency of the education system is called the relevance of education , which led to the unemployment of educated workers is likely to continue to increase . Empirically increasing trend of unemployment of educated workers caused by the development of the business world is still dominated by a limited number of large employers and prioritizes efficiency ( capital-intensive and technology -intensive ) . Thus the increase in demand for labor is much more configurable than the small increase in the number of graduates of educational institutions .5 . A trend towards decreasing character and morals led to the erosion of responsibility and social solidarity , such as the student brawls and juvenile delinquency . In this case religious education becomes very important form the basis of good character and morals and noble character should be given to students from an early age . Thus , it will be a strong foundation for moral and ethical robustness after plunging into society . The issues above are closely relation to constraints such as geographical situation , demographic , socio - economic as well as the large number of people spread across vast geographical area Indinesia enough . Poverty is also one of the obstacles that have close ties with educational problems . The low quality of education system performance is not only caused by the weakness of the education level of micro- management of educational institutions , but also because education management at the macro level such as low processing efficiency and effectiveness of the education system . Systems and procedures are not conducive to community life that determines the low quality of school education system that is turn leads to low quality of the students and graduates . Wisdom and programming are intended to overcome the above problems , it must be formulated specifically because of the phenomenon and the cause of the problem also varies throughout Indonesia .C. The difference between Indonesian and English educationEducation System in UKBroadly speaking , the education system in the UK is as follows :1 . Compulsory Educationa. Elementary SchoolStarting at the age of 5-11 years . There is no test except at the age of seven, children ( students ) are required to take the test capability . The emphasis is on learning rather than memorisation .b . high schoolStarting from the age of 11-16 years . This is where started to take place deepening lesson . In year 4 , students GSCE exams . After the exam , students can work , follow the training program in vocational or technical school , or continue another 2 years to prepare for the university entrance exam , known as A - Levels .2 . Education optionsa. A levelsA Levels is a continuation of high school if they want to go to school for 2 years
universitas.Ditempuh .b . degree programc . Post- graduate and doctoral
Basically , the schools in the UK instill an attitude of self responsibility . This dilakkan to form their own sovereignty ( self-government ) . This attitude gives freedom to the students to organize themselves collectively schools from elementary to high levels . With this method, students are expected to become an independent person when I grow up .Educational approach that is applied to discovery . The implication of this approach is that students are educated to be able to do research in order to develop the knowledge gained . With their records should not be afraid and do not be lazy . By doing research , students will find new things that could enrich his knowledge .The style of education system in the UK that is deepening in certain aspects , or may be more concerned with schools in the UK specialized expertise and skills in the various fields of life according to their talents and abilities of students . With this system the right way to deepen knowledge is through the majors . The deepening of expertise and skills typically done at the secondary level .Development of a practical technology in the field of secondary and academic technology at the college level and the academy has really begun to focus on the primary and secondary school level . The briefing will thus facilitate the students to choose the plunge into the world of work or go on to higher education level . Similarly, the development of the fields of social sciences and humanities disciplines and the arts ( arts and culture ) or language .Thus , the pattern of development of education in the education system in the UK is to use the press schematic pattern . This pattern of means indicates that English education wants her students become experts in their respective fields .Religious education is also applied in the UK . As for religious education there is a Christian religious education . Christian education is carried out to strengthen the student 's personality in order to deepen the knowledge specificity .The British government also provide autonomy for religious organizations that want to set up schools with the characteristics of each . This is done to achieve democratization in education . Nonetheless , the government has the right to supervise and interfere if necessary . Government intervention was limited to the primary and secondary levels . As for both public and private university is an autonomous institution that is free from government interference .
Comparison of Education System in the UK with IndonesiaBroadly speaking, the education system in Indonesia is as follows :1 . Kindergarten2 . Compulsory 9 years ( SD / MI through SMP / MTs )3 . Senior High School ( SMA / MA / SMK )4 . Higher Education .And recently the government will declare the 12-year compulsory education means at least for citizens of Indonesia is up to the high school level . In addition, there are private schools based on religion such as SD - IT , SMP - IT and others.When viewed at a glance the existing education system in Indonesia is almost similar to the existing education system in the UK . This is of course apart from the economic point of view is very jauuh Indonesia still lags behind .However , apart from the material terms there are also striking differences of the education system in the UK and Indonesia . The differences found in the pattern of the education system . As was mentioned earlier that the education system in the UK is more concerned with specialized expertise and in-depth skills that are applied pattern schematic pattern press . While in Indonesia , the pattern is a pattern that is applied mostly schematic breadth so that the depth of his knowledge is also lacking .
Breadth schematic pattern seen from the large number of existing subjects . Governance score of subjects that must be mastered students in one school year is approximately 14-16 subjects , with a lot of material , abstract and less functional .With such a system has implications for the imposition of education to the students so as to make them depressed . As a result, students become lazy school , scared , if it will not pass because they can not master all subjects . This is because the aspect that is constructed in terms of cognition are visible on the report cards . Meeting the needs of students in the face of life is very less . Finally, there is a lot of unemployment in Indonesia is not the least of them are the ones who get an education .Indonesian state should be able to learn from the pattern of the British system . Do not just emphasize on aspects of cognition by providing subject matter overload . Supposedly from the elementary level , teachers in cooperation with parents regarding student activities for each other talents and interests. By knowing this , the teacher can provide guidance so that the student can thrive.Should be noted that the growing child is not only packed with educational slaves with doctrines and coercion from both parents and teachers themselves . Let them develop according to their respective talents denagn because every man definitely has the potential , respectively . Parents and teachers merely as a guide so that they berkembanng appropriate disposition . This point is also important to foster a spirit of independence and attitude research ( discover ) the child as is done in England .Regarding the issue of majors , according to the last news , the government also began to plan to create more vocational schools with a percentage of about 70 % for vocational schools . Thus the government tried to keep the students' skill level deeper . The addition of these vocational schools is needed considering the future Indonesia will face the free market . If a student does not have a particular specialization it will be less competitive with foreign people who will enter Indonesia .From the above description , of course, each of these patterns has its advantages and disadvantages . However , a great nation is certainly willing to learn from other more advanced nations . Comparison of this study can be used as a reference to create a better education system .According Tadjab Comparative Education in the book there are some fundamental things that a problem of education in developing countries . There are at least three issues , namely :1 . Improved teacher educationMany countries in Asia , Africa and Latin America are shortages of teachers . Most of the teachers lacked sufficient competence as a professional teacher that improvement through education and training of teachers is a major task of the developing world . [ 9 ]2 . Abandoned the traditional systemDeveloping countries typically have a culture that became their products . But as the culture ages ranging DEVELOPMENT ignored and switch to the modern sector . Abandonment of the culture it will increasingly impose education , so the issue of depletion of the student's character sticking lately .3 . Many school systems Import the foreignSome developing countries , especially the colonies inherited the colonial model of education . This happens in some African countries and Asia , which adopts educational models such as France and the UK .
CHAPTER IIICLOSING
knotThe nations of the world have always sought to advance his country through the education system . However, these efforts are not without obstacles . The obstacles are not only experienced by countries but also developing countries that in fact already advanced as Britain, Japan , the U.S. and others.
Problems experienced by most developed countries , among others , the issue of transition , equity , life long education program , teacher education and the effectiveness of additional facilities . United States as a super power country is also experiencing problems in education , especially college education increasingly expensive . While Turkey as a modern Islamic state experienced a variety of problems at the university .While developing country occurred more complex educational problems . Most of the problems of education in developing countries due to economic factors . It is seen many students do not continue their education . In addition , the lack of funds also led to less availability of adequate infrastructure and technology .Improving the quality of teachers is a major problem that must be addressed by developing countries . Education and training to be a professional teacher becomes very important for developing countries . This is because the teacher is spearheading the education system .Social issues such as gender is often the case in developing countries education . Most of the women dropped out of school because education is deemed not necessary . Social communities in developing countries assume that women will just be a housewife so that education is seen not so important .If there are some similarities observed problems that occur between developed countries with developing countries . For example , the problem of improving teacher . Every country realizes that the teacher is an important figure in the world of education so that the need for efforts to improve teacher quality . Both developed and developing countries are working to constantly improve the quality of teachers so that more advanced education .
REFERENCES
Tadjab , 1994 , Comparative Education : A Comparative Study of Some Aspects of Modern Western Education , Islam and National , Surabaya : Work AbditamaBuchori , Mochtar . , 1994. Problems of Education in Indonesia spectrum . Yogyakarka : Tiara Discourse YogyaRochaety , Eti et al . , 2006. Education Management Information System . Jakarta : PT Earth Literacy .Tirtarahardja , Umar and La Sulo . , 2005. Introduction to Education . Jakarta : PT Rineka Reserved .Idris , Zahara and Jamal , Lisma . , 1992. Introduction to Education 2 . Jakarta : PT GrasindoSardjan Omar Kadir and Ma'sum . , 1982. Education in Developing Countries . New York: National Businesshttp://triananur.wordpress.com/2010/09/24/masalah-pendidikan-di-indonesia-dan-solusinya/http://comprehendanddonowon.blogspot.com/p/mengukur-tingkat-kesejahteraan-suatu.html