indonesia siap ekspor 122 produk inovasi

5
 Indonesia Siap Ekspor 122 Produk Inovasi Jumat, 4 September 2009 | 17:32 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia siap ekspor 122 produk inovasi yang dipatenkan serta tidak ada pesaingnya di dunia internasional. Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi mengatakan 122 ini  produk asli Indonesia dan pemanfaatannya sudah terbukti sukses. "Ini menjadi langkah awal kita untuk mempromosikan kemampuan Indonesia dalam segala produk," kata Edy, ketika ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/9). Barang paten yang siap ekspor ini lingkupnya mencakup bidang farmasi, konstruksi, manufaktur dan teknologi tepat guna lainnya. Salah satu contoh produk yang sudah diterapkan adalah konstruksi tiang untuk jalan layang dikenal dengan 'Sosrobahu'. Model tiang konstruksi ini kini siap diekspor nilai jualnya untuk dipasarkan melawan model konstruksi lain dari luar. "Produk ini kini sudah dipakai di Malaysia," katanya. Ada juga produk yang aplikasinya sudah luas di tingkat internasional adalah model konstruksi sarang laba-laba ramah gempa. Produk lainnya adalah jasa animasi yang dijual  per proyeknya Rp 160 juta dan kertas fancy yang paling dicari didunia. Beberapa contoh lain adalah candid camera untuk ikan Koi, penjernih air, air murni dari air laut, pembaca meteran jarak jauh, suplai daya prosesor masa depan, tabir surya dari mangrove dan aneka produk lain. Menurut Edy, ke 122 produk asal Indonesia itu telah memenuhi empat kriteria yang disebut sebagai produk inovasi. Kriterianya ini yakni merupakan hasil temuan murni, sumber daya manusia dan bahan harus ada di Indonesia, punya potensi market dan memiliki nilai tambah. Produk ini sebenarnya merupakan produk tambahan dari buku kumpulan 100 produk inovasi asal Indonesia yang diterbitkan beberapa waktu lalu saat memperingati 100 tahun hari Kebangkitan Nasional Kementrian Negara Riset dan Teknologi. Buku 100 karya inovasi ini memuat 100 inovasi yang dinilai paling prospektif dari 623 proposal yang datang dari seluruh penjuru tanah air. "Ragam inovasi ini sudah bisa diterima wirausahawan karena telah mencakup penilaian keaslian ide, kemudahan ditiru, penerimaan oleh konsumen, nilai tambah bagi pemakai,  potensi pengembangan, scability, risiko investasi serta risiko bisnis," katanya. Edy menambahkan tidak hanya 122 produk yang layak ekspor, Indonesia juga memiliki 212 produk lain inovasi UMKM (unit usaha kecil dan menengah) yang unggul. Semua  produk ini sudah lolos seleksi dari 22 HS (harmonized system) yang terdata. Inovasi Produk Lokal Entah karena tidak ingin kenal lagi dengan selera lokal atau hanya sekedar mencicipi selera bergaya khas luar negeri akhirnya terjadi ’  penyelewengan’ yang membuat prihatin para pecinta produk lokal. Untuk mengantisipasi akan terjadi

Upload: nurlisa-purnama

Post on 13-Jul-2015

83 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 Indonesia Siap Ekspor 122 Produk Inovasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indonesia-siap-ekspor-122-produk-inovasi 1/5

 

Indonesia Siap Ekspor 122 Produk Inovasi

Jumat, 4 September 2009 | 17:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia siap ekspor 122 produk inovasi yang

dipatenkan serta tidak ada pesaingnya di dunia internasional. Deputi Menko

Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi mengatakan 122 ini

 produk asli Indonesia dan pemanfaatannya sudah terbukti sukses. "Ini menjadi langkahawal kita untuk mempromosikan kemampuan Indonesia dalam segala produk," kata Edy,

ketika ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/9).

Barang paten yang siap ekspor ini lingkupnya mencakup bidang farmasi, konstruksi,manufaktur dan teknologi tepat guna lainnya. Salah satu contoh produk yang sudah

diterapkan adalah konstruksi tiang untuk jalan layang dikenal dengan 'Sosrobahu'. Model

tiang konstruksi ini kini siap diekspor nilai jualnya untuk dipasarkan melawan model

konstruksi lain dari luar. "Produk ini kini sudah dipakai di Malaysia," katanya.

Ada juga produk yang aplikasinya sudah luas di tingkat internasional adalah model

konstruksi sarang laba-laba ramah gempa. Produk lainnya adalah jasa animasi yang dijual

 per proyeknya Rp 160 juta dan kertas fancy yang paling dicari didunia. Beberapa contoh

lain adalah candid camera untuk ikan Koi, penjernih air, air murni dari air laut, pembacameteran jarak jauh, suplai daya prosesor masa depan, tabir surya dari mangrove dan

aneka produk lain.

Menurut Edy, ke 122 produk asal Indonesia itu telah memenuhi empat kriteria yangdisebut sebagai produk inovasi. Kriterianya ini yakni merupakan hasil temuan murni,

sumber daya manusia dan bahan harus ada di Indonesia, punya potensi market dan

memiliki nilai tambah. Produk ini sebenarnya merupakan produk tambahan dari buku

kumpulan 100 produk inovasi asal Indonesia yang diterbitkan beberapa waktu lalu saatmemperingati 100 tahun hari Kebangkitan Nasional Kementrian Negara Riset dan

Teknologi. Buku 100 karya inovasi ini memuat 100 inovasi yang dinilai paling prospektif 

dari 623 proposal yang datang dari seluruh penjuru tanah air.

"Ragam inovasi ini sudah bisa diterima wirausahawan karena telah mencakup penilaiankeaslian ide, kemudahan ditiru, penerimaan oleh konsumen, nilai tambah bagi pemakai,

 potensi pengembangan, scability, risiko investasi serta risiko bisnis," katanya.

Edy menambahkan tidak hanya 122 produk yang layak ekspor, Indonesia juga memiliki212 produk lain inovasi UMKM (unit usaha kecil dan menengah) yang unggul. Semua

 produk ini sudah lolos seleksi dari 22 HS (harmonized system) yang terdata.

Inovasi Produk Lokal

Entah karena tidak ingin kenal lagi dengan selera lokal atau hanya sekedar mencicipi selera bergaya khas luar negeri akhirnya terjadi ’ penyelewengan’ yangmembuat prihatin para pecinta produk lokal. Untuk mengantisipasi akan terjadi

5/12/2018 Indonesia Siap Ekspor 122 Produk Inovasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indonesia-siap-ekspor-122-produk-inovasi 2/5

 

hal yang lebih parah, seperti terkuburnya hasil budaya leluhur, maka anakbangsa yang mulai ’insaf’ dengan nilai produk berbasis budaya ini mulaimengubah kain khas daerah di Indonesia menjadi produk bernilai ekonomistinggi. Salah satu produk lokal yang sedang menjadi trend fashion saat ini. Batikyang dahulu berbentuk lembaran kain yang hanya digunakan untuk upacara

adat. Kini, kain batik mulai dipermak menjadi penghuni pusat-pusat perbelanjaandi Indonesia. Baju batik yang memiliki berbagai model yang bermacam-macamdan dapat digunakan setiap saat, dipromosikan ke dalam dan luar negeri. Produkherbal juga tak kalah ketinggalan. Para pelaku industri herbal ini mulaimewariskan tradisi minum jamu kepada masyarakat Indonesia. Beberapaindustri herbal yang membuka lahan di Indonesia diantaranya Nyonya Meneer,Jago, Air mancur dan perusahaan jamu lainnya Alhasil dengan trend ’back tonature’ masyarakat Indonesia yang sudah sadar akan kesehatan dan sadar bagaimana menjaga produk warisan leluhur. Para pelaku industri herbal mulaiberinovasi dengan produk baru yang sesuai dengan keinginan pasar saat ini.Mengikuti trend sehingga produk ini dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia

yang mulai sadar akan kesehatan. Kini, herbal tidak tampil seperti dulu yanghanya dikonsumsi orang tua saja dengan kemasan dan sediaan yang tidakmenarik. Kesan kuno, rasa pahit, dan bau yang khas membuat generasisekarang enggan mengkonsumsi jamu. Oleh karena itu, para pelaku bisnis inimulai menyajikan herbal bentuk pil, kapsul atau oil. Banyak macam cara yangdilakukan para pelaku industri berbasis warisan budaya ini. Herbal yang tadinyadipercaya sebagai ramuan kesehatan, kini mengubah image menjadi kosmetik,spa, food suplemen, fitofarmaka. 

Perkuat Pasar Domestik

Krisis global memang sangat berdampak bagi perekonomian Indonesia. Hal inimengakibatkan permintaan pasar ekspor menurun, khususnya ekspor nonmigas.Berdasarkan data yang diperoleh pada bulan februari 2009, nilai ekspor Indonesia hanya mencapai 7,08 miliar dolar AS atau mengalami penurunansebesar 32, 36 pesen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.Penurunan tersebut antara lain disebabkan anjloknya ekspor non migas sebesar 2,42 persen dari 6.206 miliar dolar AS menjadi 6,056 miliar dolar AS. Faktanyaberita menurunnya nilai ekspor non migas, produk yang memiliki karakter unikyang bernilai budaya masih memiliki potensi pasar yang besar. Melihat kondisiini, pemerintah mulai berusaha untuk menguatkan pasar domestik dengan

melakukan program ’Cintai Produk Indonesia’. Dimulai dengan mendukungpenyelenggaraan festival-festival dan Bazar yang menjual produk-produk asliIndonesia. Mengurangi nilai impor dan memperkuat pasar domestik sertamengajak masyarakat Indonesia untuk kembali mencintai produk Indonesia.Tentunya pemerintah dan para pelaku bisnis warisan budaya menghimbaumasyarakat tidak hanya bilang CINTA tapi BELI produk Indonesia. Jangan hanyamengobral kata cinta, tapi beli produk Indonesia? Kalau bukan kita, siapa lagi?

5/12/2018 Indonesia Siap Ekspor 122 Produk Inovasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indonesia-siap-ekspor-122-produk-inovasi 3/5

 

Inovasi Produk Masih Lemah

Senin, 27 Oktober 2008

PENETRASI dan inovasi produk derivatif di lantai pasar modal dipandang tidak seberapa kuat. Sehingga, pada gilirannya, para pemodal dan pelaku pasar lainnya tidak 

memiliki cukup banyak pilihan peluang untuk bertransaksi dengan lindung nilai

(hedging ). Padahal, hal tersebut dinilai sangat penting pada saat indeks terkoreksi habis-habisan.

Instrumen derivatif pada kontrak LQ-45 dan kontrak opsi saham (KOS) dinilai kurangmenarik. Kontrak futures dengan underlying aset pada kelompok 45 saham unggulan bisa

dikatakan stagnan karena minimnya likuiditas.

Para analis memandang, ketika indeks anjlok, tidak cukup banyak pelaku pasar yangmelakukan transaksi lindung nilai atas portofolio yang mereka miliki. Akibat situasi

tersebut, pelaku pasar harus menanggung kerugian. Sebaliknya, jika instrumen atau

 produk derivatif yang menarik tersedia, kerugian itu dapat diminimalisasi.

Instrumen derivatif dinilai kurang menarik. "Artinya, investor sebenarnya butuh inovasi

 produk yang baru agar bisa memberi lebih banyak pilihan," ujar pengamat pasar modalHendra Bujang.

Hal tersebut berkebalikan dengan fenomena lantai bursa di sejumlah negara maju.

Menurut dia, di negara maju, pasar sahamnya sudah mengembangkan produk-produk,termasuk instrumen derivatif, yang menarik. Ketersediaan pilihan yang banyak terhadap

instrumen lindung nilai itu dinilainya mutlak diperlukan.

"Apalagi di tengah kondisi pasar masih dalam volatilitas tinggi seperti saat ini yang

diprediksi akan berjalan agak lama," katanya. Jika ada instrumen derivatif tersebut, katadia, pelaku pasar dapat mengantisipasi secara cermat akan potensi kerugian yangdihadapi.

Indikasi lemahnya penetrasi pengembangan instrumen derivatif tersebut tecermin dari

masih minimnya instrumen investasi baru yang diluncurkan pascamerger Bursa Eefek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Padahal, instrumen derivatif yang kini ada

di lantai bursa sendiri kurang begitu diminati. (eri/fan)

Hidup barangkali kini terasa makin nyaman, dan untuk itu kita layak memberikan ucapanterima kasih pada para inovator yang telah mempersembahkan aneka produk inovatif 

dihadapan kita. Dua puluh tahun silam, kita mungkin tak pernah membayangkan betapakita bisa melayangkan sederet kalimat romantis pada kekasih kita melalui medium SMS.

Atau, juga melakukan chatting dengan kawan diseberang samudera melalui fasilitas

internet. Karena itu, siapa tahu dua puluh lima tahun lagi kita bisa menikmati mobilterbang, melayang diatas jalanan kota Jakarta sambil menikmati pendaran emas menara

Monas?

5/12/2018 Indonesia Siap Ekspor 122 Produk Inovasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indonesia-siap-ekspor-122-produk-inovasi 4/5

 

Ya kini tiap hari rasanya kita senantiasa disuguhi aneka produk yang menawarkan

sejumput inovasi demi sebuah kenikmatan hidup. Mulai dari produk kamera digital,

internet banking, media televisi diatas screen telpon genggam, hingga produk celana-dalam-sekali-pakai-kemudian-dibuang. Hidup memang terus bergerak, dan setiap

 perusahaan seperti dipacu untuk terus meluncurkan aneka produk baru. Dengan kata lain,

tanpa inovasi, sebuah perusahaan hampir pasti akan terpelanting mati dalam sirkuit persaingan bisnis yang kian brutal. Persoalannya kemudian adalah : bagaimana caranya

suatu perusahaan bisa menjadi lebih inovatif; bukan hanya dalam aneka produk yang

dibuat, namun juga dalam rangkaian proses pengelolaan manajemennya? Sejumlah penyelidikan menyebut tiga aspek kunci yang layak digenggam dalam perlombaan

menjadi sang jawara inovasi.

Aspek yang pertama adalah, penciptaan iklim inovasi dalam denyut kehidupan suatu

 perusahaan. Tentu saja harus segera disebut bahwa penciptaan iklim ini tidak hanya dapatdilakukan melalui aneka slogan atau lips service belaka. Iklim ini hanya bisa mekar 

melalui sistem pengelolaan manajemen yang demokratis, bergerak cair dalam lintas

departemen, dan diusung melalui pola kepemimpinan yang terbuka terhadap beragam ide baru, betapapun radikalnya ide baru itu. Dalam kenyataannnya, pola kepemimpinan yangdemokratis bahkan disebut sebagai faktor kunci bagi mekarnya kreativitas diantara para

karyawan. Tanpa pola kepemimpinan yang empowering, maka barisan karyawan yang

 penuh daya kreativitas sekalipun, niscaya akan layu dan tenggelam dalam frustasilantaran ide-idenya selalu terbentur dengan tembok birokrasi yang mematikan.

Aspek yang kedua, adalah adanya visi dan arah yang jelas mengenai strategi perusahaan

menghadapi lansekap pasar masa depan. Tanpa strategi yang jelas, acapkali proses

inovatif yang telah dimunculkan hanya akan berputar-putar ditempat tanpa mampuditerjemahkan menjadi produk unggul yang menguntungkan dan menang di pasaran.

Kisah klasik yang tragis mengenai kehebatan para peneliti di Xerox mungkin layak disebut disini.

Pada tahun 70an, para peneliti Xerox inilah yang pertama kali menemukan teknologimouse, dan juga tampilan windows yang kini menghiasi setiap layar komputer. Namun

tragisnya, para petinggi Xerox tidak mampu melihat itu semua sebagai strategi

 penciptaan produk yang menguntungkan. Pada akhirnya, perusahaan lainnya yangkemudian mengeksploitasi beragam temuan inovatif itu menjadi aneka produk legendaris.

Pesannya barangkali jelas : sebuah perusahaan mesti menempatkan segenap proses

inovasinya dalam payung strategi yang jelas mengenai masa depan. Tanpa itu, maka proses inovasi yang melelahkan hanya akan berujung pada kegagalan yang tragis.

Aspek yang terakhir yang juga layak diperhatikan ketika perusahaan hendak berinovasi

adalah kepekaan mengantisipasi kebutuhan masa depan pelanggan. Keberhasilan

fenomenal Apple dalam mendesain dan menjual iPod sungguh tak lepas dari kepaiawaianmereka dalam mengendus perubahan gaya hidup pelanggan menuju digital lifestyle. Dan

kini, mereka mencoba menduplikasi kesuksesan iPod dengan meluncurkan iPhone,

sebuah produk inovatif yang mengundang banyak decak kagum.

5/12/2018 Indonesia Siap Ekspor 122 Produk Inovasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indonesia-siap-ekspor-122-produk-inovasi 5/5

 

Kisah sukses Apple ini mengindikasikan bahwa strategi inovasi yang jitu mesti harus

selalu ditautkan dengan dinamika kebutuhan pelanggan, atac acap disebut sebagaicustomer driven innovation strategy.

Proses menjadi perusahaan yang inovatif memang tidaklah mudah. Dibutuhkan energi,

nafas yang panjang dan juga kreativitas yang jempolan untuk melaksanakan tiga aspek diatas secara optimal. Namun kini ketika hidup terus bergerak kearah yang makin hiper-

modern, barangkali pilihannya memang tinggal inovasi atau mati. Mati pelan-pelandalam kuburan produk-produk usang yang membosankan.

 Note : Jika Anda ingin mendapatkan file powerpoint presentation mengenai management  skills, strategy, marketing dan HR management, silakan datang  KESINI.