indikator program malaria
TRANSCRIPT
MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN & KEMATIAN,
ARAH KEBIJAKAN PROGRAM MALARIA
TUJUAN
UMUM
PENEMUAN PENDERITA DG KONFIRMASI LAB. PENEMUAN PENDERITA DG KONFIRMASI LAB. PENGOBTAN PENDERITA DG CEPAT DAN TEPAT.PENGOBTAN PENDERITA DG CEPAT DAN TEPAT. PENANGGULANGAN FAKTOR RESIKO.PENANGGULANGAN FAKTOR RESIKO. PEMBERDAYAAN MASYARAKT, ADVOKASI & KEMITRAANPEMBERDAYAAN MASYARAKT, ADVOKASI & KEMITRAAN SURVEILANCE.SURVEILANCE.
KHUSUS
POKOK KEGIATAN POKOK KEGIATAN PEMBERANTASAN MALARIA 2006-2010 PEMBERANTASAN MALARIA 2006-2010
a)a) Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko selektif Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko selektif yang lokal spesifik.yang lokal spesifik.
b)b) Penemuan dan tatalaksana kasus cepat, tepat dan Penemuan dan tatalaksana kasus cepat, tepat dan efektif.efektif.
c)c) Peningkatan surveilans epidemiologi dan Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah.penanggulangan KLB/wabah.
d)d) Peningkatan komunikasi, informasi, edukasi serta Peningkatan komunikasi, informasi, edukasi serta dukungan dalam pencegahan dan pemberantasan dukungan dalam pencegahan dan pemberantasan malaria.malaria.
CARA CARA PENEMUAN PENEMUAN PENDERITAPENDERITA
Survey-survey :Survey-survey :
-Mass Fever Survey (MFS)-Mass Fever Survey (MFS)
-Mass Blood Survey (MBS)-Mass Blood Survey (MBS)
-Surveilans Migrasi-Surveilans Migrasi
Passive Case Detection (ACD)Passive Case Detection (ACD)
-Survei Kontak-Survei Kontak
-Malariometric Survey (MS)-Malariometric Survey (MS)
POSMALDESPOSMALDES
Active Case Detection(PCD) Active Case Detection(PCD)
Kelompok beresiko:Kelompok beresiko: Semua kelompok umur dan jenis kelamin Semua kelompok umur dan jenis kelamin
positif malaria. positif malaria. Di desa yang lebih luas (> 30 rumah) Di desa yang lebih luas (> 30 rumah)
penularan malaria seringkali berkelompok penularan malaria seringkali berkelompok dekat tempat perindukan di satu bagian dekat tempat perindukan di satu bagian desa saja. desa saja.
Jika bayi dan balita juga positif, beberapa Jika bayi dan balita juga positif, beberapa penularan kemungkinan terjadi di dalam penularan kemungkinan terjadi di dalam rumahrumah
Kemungkinan masuknya penderita Kemungkinan masuknya penderita malaria di suatu daerah disebut malaria di suatu daerah disebut Malariogenic Potential, yang Malariogenic Potential, yang ditentukan :ditentukan :
Receptivity, adalah adanya Receptivity, adalah adanya vektor malaria dalam jumlah vektor malaria dalam jumlah besar dan terdapatnya faktor-besar dan terdapatnya faktor-faktor ekologis dan iklim yang faktor ekologis dan iklim yang memudahkan penularan.memudahkan penularan.
Vulnerability, dekatnya dengan Vulnerability, dekatnya dengan daerah malaria atau daerah malaria atau kemungkinan masuknya kemungkinan masuknya penderita malaria dan atau penderita malaria dan atau vektor yang telah terinfeksivektor yang telah terinfeksi
Penduduk Berisiko (Population of Risk)Penduduk Berisiko (Population of Risk)
Pencatatan & Pelaporan di PuskesmasPencatatan & Pelaporan di Puskesmas
Nama Pencatatan & PelaporanNama Pencatatan & Pelaporan WaktuWaktu Kode FormKode Form
Laporan bulanan penemuan penderitaLaporan bulanan penemuan penderita BulananBulanan PU-1PU-1
Laporan bulanan penderita positif & pengobatan Laporan bulanan penderita positif & pengobatan penderitapenderita BulananBulanan PU-1aPU-1a
Laporan tahunan penemuan penderita Laporan tahunan penemuan penderita TahunanTahunan PU-2PU-2
Laporan penyemprotan rumahLaporan penyemprotan rumah Selesai KegiatanSelesai Kegiatan PU-IRS3PU-IRS3
Laporan pemolesan kelambuLaporan pemolesan kelambu Selesai KegiatanSelesai Kegiatan PU-IBNPU-IBN
Laporan pelaksanaan larvacidingLaporan pelaksanaan larvaciding Selesai KegiatanSelesai Kegiatan PU-LCPU-LC
Lap pelaksanaan penebaran ikan pemakan jentikLap pelaksanaan penebaran ikan pemakan jentik Selesai KegiatanSelesai Kegiatan PU-BCPU-BC
Catatan harian penyemprot Catatan harian penyemprot KegiatanKegiatan PU-IRS1PU-IRS1
Catatan kepala regu penyemprot Catatan kepala regu penyemprot KegiatanKegiatan PU-IRS2PU-IRS2
Pemetaan dengan kompas lensatikPemetaan dengan kompas lensatik KegiatanKegiatan GR1GR1
Sensus penduduk dan lingkunganSensus penduduk dan lingkungan KegiatanKegiatan GR2GR2
Pengukuran luas rumahPengukuran luas rumah KegiatanKegiatan GR3GR3
NoNo NaNamama
SD SD DipDiperieriksksaa
SD PositifSD Positif MalMalaria aria BerBeratat
MMatiati
Jml Pend DiobatiJml Pend Diobati Jumlah Obat Jumlah Obat diberikandiberikan
JmJmll
<1t<1thh
1-2 1-2 thth
2-2-4 4 thth
5-9 5-9 thth
10-10-14 14 thth
>1>15 5 thth
LaLaki2ki2
PrPrpp
KliKlinisnis
RaRadikdikalal
GaGagal gal ObObat at
MaMal l BeBeratrat
KloKlorokrokuinuin
PriPri ACACTT
ArtArt/Q /Q injinj
Laporan Penderita Positif dan Laporan Penderita Positif dan Pengobatan PenderitaPengobatan Penderita
INDIKATOR PROGRAM MALARIAINDIKATOR PROGRAM MALARIA
1. API 1. API (Annual Parasite Incidence)(Annual Parasite Incidence)
Jumlah penderita positif malariaJumlah penderita positif malaria Jumlah penduduk Jumlah penduduk X 1.000X 1.000
Indikator OutcomeIndikator Outcome
KEGUNAANKEGUNAAN :: untuk mengetahui incidenceuntuk mengetahui incidencemalaria pada satu daerahmalaria pada satu daerah
tertentu selama satu tahuntertentu selama satu tahun
2. AMI 2. AMI (Annual Malaria Incidence)(Annual Malaria Incidence) Jumlah penderita malaria klinisJumlah penderita malaria klinis Jumlah penduduk Jumlah penduduk
X 1.000X 1.000
KEGUNAANKEGUNAAN :: untuk mengetahui incidenceuntuk mengetahui incidence
malaria klinis pada satu daerahmalaria klinis pada satu daerah tertentu selama satu tahun tertentu selama satu tahun
3. MoPI 3. MoPI (Monthly Parasite Incidence)(Monthly Parasite Incidence)
Jumlah penderita positif malaria per bulanJumlah penderita positif malaria per bulan
Jumlah penduduk Jumlah penduduk
X 1.000 X 1.000
KEGUNAANKEGUNAAN :: untuk mengetahu incidenceuntuk mengetahu incidencemalaria pada satu daerahmalaria pada satu daerahtertentu selama satu bulan tertentu selama satu bulan
4. MoMI 4. MoMI (Monthly Malaria Incidence)(Monthly Malaria Incidence) Jumlah penderita malaria klinis per bulanJumlah penderita malaria klinis per bulan Jumlah penduduk Jumlah penduduk X 1.000 X 1.000
KEGUNAANKEGUNAAN :: untuk mengetahui incidenceuntuk mengetahui incidencemalaria klinis pada satu daerahmalaria klinis pada satu daerahtertentu selama satu bulan tertentu selama satu bulan
5. CFR 5. CFR (Case Fatality Rate) :(Case Fatality Rate) :
Jumlah penderita meninggalJumlah penderita meninggal karena malaria .karena malaria . Jumlah penderita malaria Jumlah penderita malaria
X 100 X 100 %%
Kegunaan :Kegunaan :Untuk mengukur angka kematian Untuk mengukur angka kematian (kematian disebabkan malaria) (kematian disebabkan malaria) dibandingkan dengan jumlah dibandingkan dengan jumlah penderita malaria, biasanya penderita malaria, biasanya digunakan pada saat KLB digunakan pada saat KLB
1. PR 1. PR (Parasite Rate), kegiatan Malariometrik (Parasite Rate), kegiatan Malariometrik
Survey (MS)Survey (MS)
Jumlah malaria positif 0 – 9 thJumlah malaria positif 0 – 9 th Jumlah anak 0 – 9 th yg diperiksa SD Jumlah anak 0 – 9 th yg diperiksa SD
X 100 X 100 %%
KEGUNAANKEGUNAAN :: untuk mengetahui prevalenceuntuk mengetahui prevalencemalaria pada satu daerahmalaria pada satu daerahtertentu tertentu
2. IPR 2. IPR (Infant Parasite Rate), kegiatan (Infant Parasite Rate), kegiatan Malariometrik Survey (MS)Malariometrik Survey (MS)
Jumlah malaria positif 0 – 11 blJumlah malaria positif 0 – 11 bl Jumlah anak 0 – 11 bl yg diperiksa SD Jumlah anak 0 – 11 bl yg diperiksa SD
X 100 X 100 %%
KEGUNAANKEGUNAAN : : untuk mengetahui prevalenceuntuk mengetahui prevalencekasus malaria penularan kasus malaria penularan setempat (indigenous) pada setempat (indigenous) pada satu daerah tertentu satu daerah tertentu
KEGUNAANKEGUNAAN : :
untuk mengetahui prevalenceuntuk mengetahui prevalencemalaria pada satu daerahmalaria pada satu daerahtertentu tertentu
X 100 X 100 %%
3. SR 3. SR (Spleen Rate), kegiatan Malariometric (Spleen Rate), kegiatan Malariometric Survey Dasar (MSD)Survey Dasar (MSD)
Jumlah anak 2 – 9 th membesar limpanyaJumlah anak 2 – 9 th membesar limpanya Jumlah anak 2 – 9 th yg diperiksa limpanya Jumlah anak 2 – 9 th yg diperiksa limpanya
4. SPR 4. SPR (Slide Positive Rate), dari kegiatan PCD (Slide Positive Rate), dari kegiatan PCD di sarana pelayanan kesehatandi sarana pelayanan kesehatan
Jumlah malaria positif Jumlah malaria positif Jumlah malaria klinis yg diperiksa SD Jumlah malaria klinis yg diperiksa SD
X 100 X 100 %%
KEGUNAANKEGUNAAN : : untuk mengetahui proporsiuntuk mengetahui proporsiketepatan diagnosa ketepatan diagnosa
5. % P. falciparum + mix :5. % P. falciparum + mix :
Jumlah malaria dg P. falciparum + mixJumlah malaria dg P. falciparum + mix
. . . . Jumlah malaria positip Jumlah malaria positip
X 100 X 100 %%
TrophoTrophozoitzoit
SchizoSchizontnt
GametoGametocytcyt
KEGUNAANKEGUNAAN : :
- Menentukan kebijakan pengobatan pada - Menentukan kebijakan pengobatan pada daerah tertentudaerah tertentu
- Salah satu indikator KLB malaria- Salah satu indikator KLB malaria
X 100 %
STRATIFIKASISTRATIFIKASI
AMI :AMI :
• High Incidence Area (HIA) : AMI High Incidence Area (HIA) : AMI >> 50 ‰ 50 ‰
• Medium Incidence Area (MIA) : AMI 10 – 50 ‰Medium Incidence Area (MIA) : AMI 10 – 50 ‰
• Low Incidence Area (LIA) : AMI < 10 ‰Low Incidence Area (LIA) : AMI < 10 ‰
API :API :
• High Case Incidence (HCI) : API > 5 ‰High Case Incidence (HCI) : API > 5 ‰
• Moderate Case Incidence (MCI) : API 1 - < 5 ‰Moderate Case Incidence (MCI) : API 1 - < 5 ‰
• Low Case Incidence (LCI) : API < 1 ‰Low Case Incidence (LCI) : API < 1 ‰
Spleen Rate : Spleen Rate :
• Hypo Endemis : SR < 10 %Hypo Endemis : SR < 10 %
• Meso Endemis : SR 10 – 50 Meso Endemis : SR 10 – 50 %%
• Hyper Endemis : SR > 50 Hyper Endemis : SR > 50 %%
Parasite Rate :Parasite Rate :
• Low Prevalence Area (LPA) : PR < 2 Low Prevalence Area (LPA) : PR < 2 %%
• Medium Prevalence Area (MPA) : PR 2 – 3 Medium Prevalence Area (MPA) : PR 2 – 3 %%
• High Prevalence Area (HPA) : PR High Prevalence Area (HPA) : PR >> 4 4 %%
Berdasarkan Malariometric Survey DasarBerdasarkan Malariometric Survey Dasar
PUSK. RESEPTIFPUSK. RESEPTIF PUSK.ENDEMISPUSK.ENDEMISPUSK. BEBASPUSK. BEBAS
• • Tak ada tempt Tak ada tempt perindukan mal.perindukan mal.
• • Tak ada Vektr Tak ada Vektr atau suspect vktratau suspect vktr
• • Perub lingk 0. Perub lingk 0.
Desa kasus import Desa kasus import + atau -. + atau -. • Desa tak • Desa tak ada penularan mal . ada penularan mal . • Desa kasus relaps • Desa kasus relaps + atau -. + atau -.
Desa kasus Desa kasus import /relaps. import /relaps. • Desa ada • Desa ada penularan mal . penularan mal . • Biasanya • Biasanya kematian mal +kematian mal +
•• Ada tempat Ada tempat perindukan mal.perindukan mal.
• • Ada Vektor atau Ada Vektor atau suspect vktr.suspect vktr.
• • Perub lingk 0.Perub lingk 0.
• • Ada tempat Ada tempat perindukan. perindukan.
• • Ada Vektor at Ada Vektor at suspect vkr suspect vkr
• • Prub lingk 0Prub lingk 0
• • Tlaksana kss + Tlaksana kss + • • Pemb. Jentik 0 • PV Pemb. Jentik 0 • PV mal dws 0 • mal dws 0 • Penc.gigitan 0 • Penc.gigitan 0 • Modif lingk 0.Modif lingk 0.
• • Tlaksana kss +Tlaksana kss + • • Pemb. Jentik + • PV Pemb. Jentik + • PV mal dws 0. • Penc. mal dws 0. • Penc. gigitan 0 • Modif gigitan 0 • Modif lingk 0.lingk 0.
• • Tlaksna kss+ Tlaksna kss+ • • Pemb Jentik+ • PV Pemb Jentik+ • PV dewasa + • Penc dewasa + • Penc gigitn + • Modif gigitn + • Modif ligk 0ligk 0
PUSK. POT. KLBPUSK. POT. KLB
Desa kasus import + Desa kasus import + atau -. atau -. • Desa tak • Desa tak ada penularan mal . ada penularan mal . • Desa kasus relaps • Desa kasus relaps + atau -. + atau -.
• • Desa kasus Desa kasus import/relaps. import/relaps. • Ada kasus • Ada kasus indigeneous . • indigeneous . • Kematian mal + Kematian mal +
dan tinggidan tinggi. .
• • Ada tempat Ada tempat perindukan mal.perindukan mal.
• • Ada Vektor at Ada Vektor at suspect vkr malsuspect vkr mal
• • Ada prub lingkAda prub lingk
• • Tlaksna kss+ Tlaksna kss+ • • Pemb Jentik + • PV Pemb Jentik + • PV dewasa + • Penc dewasa + • Penc gigitan + • Modif gigitan + • Modif lingk +lingk +
STRATIFIKASI PUSKESMAS DAN KEGIATAN STRATIFIKASI PUSKESMAS DAN KEGIATAN P2 MALARIAP2 MALARIA
PENGOBATAN YANG TEPATPENGOBATAN YANG TEPAT
MENGAPA HARUS MENGAPA HARUS ACT ??ACT ??
PENGOBATAN MALARIAPENGOBATAN MALARIA
Didasarkan Eliminasi PlasmodiumDidasarkan Eliminasi Plasmodium Indonesia Indonesia Klorokuin (Standar/ First Line Klorokuin (Standar/ First Line
Drug) ,Sekarang ACTDrug) ,Sekarang ACT Kendala PengobatanKendala Pengobatan
Kesulitan Diagnosis DiniKesulitan Diagnosis Dini Keterlambatan TerapiKeterlambatan Terapi Ketidaktepatan Regimen dan DosisKetidaktepatan Regimen dan Dosis ResistensiResistensi Belum adanya obat yang idealBelum adanya obat yang ideal
Obat yang Ideal :Obat yang Ideal : Efektif pada semua jenis/stadium parasitEfektif pada semua jenis/stadium parasit Efektif pada Infeksi akut/latenEfektif pada Infeksi akut/laten Cara pemakaian mudahCara pemakaian mudah Harga terjangkauHarga terjangkau Mudah diperolehMudah diperoleh Efek samping rendahEfek samping rendah Toksisitas rendahToksisitas rendah
Malaria ResistenMalaria Resisten Resistensi parasit malariaResistensi parasit malaria Sensitivitas Sensitivitas
Respon Pengobatan
Derajat Resistensi
Keterangan
Sensitif S Hilangnya semua parasit aseksual dari darah perifer dalam waktu 7 (tujuh) hari dihitung setelah hari pertama minum obat, tanpa ada rekrudensi
Resisten
R I Hilangnya semua parasit aseksual dari darah perifer seperti halnya pada S, tetapi selalu ada rekrudensi dalam waktu 28-42 hari
R II Penurunan yang jelas (75% atau lebih) dari jumlah parasit aseksual dalam darah perifer, tetapi tidak pernah hilang sama sekali
R III Tidak ada perubahan yang berarti (kurang 75%) atau lebih dari jumlah parasit aseksual dalam darah perifer
Tab Derajat Resistensi Parasit Aseksual Plasmodium Falsiparum Terhadap Kloroquin (Kutip WHO 1990, Depkes 1991)
SIFAT DAN CARA KERJA OBAT SIFAT DAN CARA KERJA OBAT MALARIAMALARIA
Plasmodium : dua siklus hidupPlasmodium : dua siklus hidup Aseksual pada manusia dalam eritrosit & organ Aseksual pada manusia dalam eritrosit & organ
lainlain Seksual : pada nyamukSeksual : pada nyamuk siklus aseksual : fase eritrosit (“erythrocytic siklus aseksual : fase eritrosit (“erythrocytic
schizogony”) dan fase dalam parenkim hati (“exo schizogony”) dan fase dalam parenkim hati (“exo erythrocytic schizogony”)erythrocytic schizogony”)
Stadium hati dimulai saat nyamuk menggigit Stadium hati dimulai saat nyamuk menggigit manusia--> masuklah sporozoit dalam air liur manusia--> masuklah sporozoit dalam air liur nyamuk kedalam darah manusia, setelah 30-60 nyamuk kedalam darah manusia, setelah 30-60 menit sampai di hati dan menginfeksi sel hati.menit sampai di hati dan menginfeksi sel hati.
Di Hati selama 5-16 hari sporozoit Di Hati selama 5-16 hari sporozoit mengalami reproduksi aseksual---> mengalami reproduksi aseksual---> “skizogoni”, menghasilkan 10.000-30.000 “skizogoni”, menghasilkan 10.000-30.000 “merozoit” yg dikeluarkan dari sel hati dan “merozoit” yg dikeluarkan dari sel hati dan selanjutnya menginfeksi eritrosit.selanjutnya menginfeksi eritrosit.
Derajat parasitemia yang dihasilkan Derajat parasitemia yang dihasilkan spesies plasmodium sangat berbedaspesies plasmodium sangat berbeda
P vivaks dan ovale menyerang eritrosit P vivaks dan ovale menyerang eritrosit muda (retikulosit)muda (retikulosit)
P malariae menyerang eri lebih tua <1%P malariae menyerang eri lebih tua <1% P falsiparum afinitas thd setiap eritrosit P falsiparum afinitas thd setiap eritrosit
--> 10-40%---> sering timbul komplikasi--> 10-40%---> sering timbul komplikasi
29
HatiHatiKelenjar LudahKelenjar Ludah
Dalam eritrositDalam eritrosit Lambung NyamukLambung Nyamuk
Sporozoit
HipnozoitSchizont
SchizontMerozoit
Sporozoit
Tropozoit
Gametocyt
Schizont Merozoit
zygot
ookinet
oocyst
MANUSIA NYAMUK ANOPHELES
MANUSIA NYAMUK ANOPHELES DALAM DARAH DALAM JARINGAN / hati
Sporozoit Gamet
Sporozoit Skizon Faffffffff Faa Gametosit
Obat SkizontosidJaringan Eksoeritrositik Primer Skizogoni Merozoit Eksoeritrositik Laten Skizogoni Relaps
Obat Skizon- tosid darah
Obat Anti Gametosid
SPOROGONI
Eritrositik Skizogoni
Obat Anti Relaps
Obat Sporontosidal
1. KLOROKUIN1. KLOROKUIN Obat anti malaria standarObat anti malaria standar Dosis 10 mg/kgBB hari I dan IIDosis 10 mg/kgBB hari I dan II
5 mg/kgBB hari III5 mg/kgBB hari III Golongan 4 AminokuinolinGolongan 4 Aminokuinolin Sifat : Skizontosida darah Sifat : Skizontosida darah ke-4 ke-4
spesies, Gametosida P. vivax dan P. spesies, Gametosida P. vivax dan P. malariaemalariae
KLOROKUIN KLOROKUIN Mekanisme kerja :Mekanisme kerja :
Menghalangi sintesa enzimMenghalangi sintesa enzim Bersenyawa dengan DNA Bersenyawa dengan DNA pembelahan dan pembelahan dan
pembentukan RNA terganggupembentukan RNA terganggu Konsentrasi puncak dalam plasmaKonsentrasi puncak dalam plasma
3 jam setelah pemberian oral3 jam setelah pemberian oral 15 menit setelah pemberian IM15 menit setelah pemberian IM
Waktu paruh 6-10 hariWaktu paruh 6-10 hari Dapat diberikan pada wanita hamilDapat diberikan pada wanita hamil Efek samping : mual, muntah, sakit perut, sakit Efek samping : mual, muntah, sakit perut, sakit
kepala, gangguan penglihatan, dermatitis (Tjitra kepala, gangguan penglihatan, dermatitis (Tjitra 2000)2000)
Klorokuin :Klorokuin : - Sizon darah, untuk 4 Plasmodium- Sizon darah, untuk 4 Plasmodium - Gamet, untuk P.vivax dan P.malarie- Gamet, untuk P.vivax dan P.malarie SP :SP : - Sizon jaringan/hati, untuk P.falciparum- Sizon jaringan/hati, untuk P.falciparum - Sizon darah, untuk 4 Plasmodium- Sizon darah, untuk 4 Plasmodium - Sporosoit, untuk 4 Plasmodium- Sporosoit, untuk 4 Plasmodium Kina :Kina : - Sizon darah, untuk 4 Plasmodium- Sizon darah, untuk 4 Plasmodium - Gamet, untuk P.vivax dan P.malarie- Gamet, untuk P.vivax dan P.malarie
Primaquin :Primaquin :
- Sizon jaringan/hati, untuk 4 Plasmodium- Sizon jaringan/hati, untuk 4 Plasmodium
- Gamet, untuk 4 Plasmodium- Gamet, untuk 4 Plasmodium
- Sporosoit, untuk 4 Plasmodium- Sporosoit, untuk 4 Plasmodium
- Hipnosoit, untuk P. vivax - Hipnosoit, untuk P. vivax Artesunat :Artesunat :
- Sizon darah, untuk P.falciparum dan P.vivax- Sizon darah, untuk P.falciparum dan P.vivax Amodiakuin :Amodiakuin :
- Struktur dan aktivitas sama dengan klorokuin - Struktur dan aktivitas sama dengan klorokuin Tetracyclin :Tetracyclin :
- Sizon jaringan/hati, untuk P.falciparum- Sizon jaringan/hati, untuk P.falciparum
- Sizon darah, untuk 4 Plasmodium- Sizon darah, untuk 4 Plasmodium
Efek SampingEfek Samping
Artesunat :Artesunat :Tidak menunjukkan efek samping yang berat Tidak menunjukkan efek samping yang berat (penelitian di Thailand), sedangkan efek samping (penelitian di Thailand), sedangkan efek samping yang timbul sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, yang timbul sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, gatal, demam, perdarahan abnormal, gatal, demam, perdarahan abnormal, hematuria/urine warna kemerahanhematuria/urine warna kemerahan
Amodiakuin :Amodiakuin :Efek samping penggunaan amodiakuin (dosis Efek samping penggunaan amodiakuin (dosis standard) untuk terapi adalah sama dengan klorokuin standard) untuk terapi adalah sama dengan klorokuin seperti mual, muntah, sakit perut, diare dan gatal-seperti mual, muntah, sakit perut, diare dan gatal-gatal.gatal.
Efek SampingEfek Samping
Kina :Kina :• Sindrom cinchonism Sindrom cinchonism : tinitus/telinga berdenging, : tinitus/telinga berdenging,
gangguan pendengaran, gangguan pendengaran, vertigo/dizzines/sempoyongan, gejala akan timbul vertigo/dizzines/sempoyongan, gejala akan timbul bila total konsentrasi plasma 5 mg/l.bila total konsentrasi plasma 5 mg/l.
• Gangguan pada peredaran darah Gangguan pada peredaran darah jantung/cardiovasculer : hipotensi berat bila pasien jantung/cardiovasculer : hipotensi berat bila pasien diinjeksi terlalu cepat.diinjeksi terlalu cepat.
• Hipoglikemia terjadi bila ibu hamil diberi terapi Hipoglikemia terjadi bila ibu hamil diberi terapi infus kina, hal ini disebabkan obat menstimuli infus kina, hal ini disebabkan obat menstimuli sekresi insulin dari sel B pancreas.sekresi insulin dari sel B pancreas.
Efek SampingEfek Samping
Klorokuin :Klorokuin :• Penggunaan klorokuin dalam dosis pengobatan Penggunaan klorokuin dalam dosis pengobatan
untuk malaria menimbulkan efek samping seperti untuk malaria menimbulkan efek samping seperti gejala intestinal yaitu mual, muntah, sakit perut dan gejala intestinal yaitu mual, muntah, sakit perut dan diare terutama bila obat diminum dalam keadaan diare terutama bila obat diminum dalam keadaan perut kosong.perut kosong.
• Gejala lain yang jarang terjadi adalah pandangan Gejala lain yang jarang terjadi adalah pandangan kabur, sakit kepala, pusing (vertigo) dan gangguan kabur, sakit kepala, pusing (vertigo) dan gangguan pendengaran yang akan hilang bila obat pendengaran yang akan hilang bila obat dihentikan.dihentikan.
Efek SampingEfek Samping
Primakuin :Primakuin :• Anoreksia, mual, muntah, sakit perut, dan Anoreksia, mual, muntah, sakit perut, dan
kram (sakit pada lambung/perut dapat kram (sakit pada lambung/perut dapat dihindari bila minum obat bersama makanan)dihindari bila minum obat bersama makanan)
• Kejang-kejang/gangguan kesadaranKejang-kejang/gangguan kesadaran• Gangguan sistim hemopoitikGangguan sistim hemopoitik• Pada penderita G6PD terjadi hemolisis.Pada penderita G6PD terjadi hemolisis.
SEDIAAN OBATSEDIAAN OBAT
Kombinasi Artesunate + Amodiaquine yang Kombinasi Artesunate + Amodiaquine yang saat ini tersedia di Indonesia dengan nama saat ini tersedia di Indonesia dengan nama dagang al. : dagang al. :
ArtesdiaquineArtesdiaquine® (1 paket terdiri dari: 12 tablet Artesunate ® (1 paket terdiri dari: 12 tablet Artesunate (@ 50 mg/tablet) dan 8 tablet Amodiaquine (@ 200 (@ 50 mg/tablet) dan 8 tablet Amodiaquine (@ 200 mg/tablet).mg/tablet).
Artesunate + Amodiaquin (generik) 1 paket terdiri dari 12 Artesunate + Amodiaquin (generik) 1 paket terdiri dari 12 tablet Artesunate dan 12 tablet Amodiaquin (baru)tablet Artesunate dan 12 tablet Amodiaquin (baru)
2. ARTEMETER2. ARTEMETER Derivat ArtemisininDerivat Artemisinin Kelompok Seskuiterpen laktonKelompok Seskuiterpen lakton Skizontosida darahSkizontosida darah Tradisional CinaTradisional Cina Ekstrak Tumbuhan Artemisia annua (Qing Ekstrak Tumbuhan Artemisia annua (Qing
Hao)Hao) Komponen Aktif : (1972), Anti MalariaKomponen Aktif : (1972), Anti Malaria
Mekanisme KerjaMekanisme Kerja Sifat : Skizontosida darahSifat : Skizontosida darah Berintegrasi dengan zat besi dan heme dalam Berintegrasi dengan zat besi dan heme dalam
hemozoin malariahemozoin malaria Efek sampingEfek samping
Gangguan saluran cerna : sakit perut, diareGangguan saluran cerna : sakit perut, diare Foetotoksik : Hamil (-)Foetotoksik : Hamil (-)
SediaanSediaan Kapsul/tablet Kapsul/tablet oral (1 kapsul/tablet 50 mg oral (1 kapsul/tablet 50 mg
Artemeter)Artemeter) Ampul Ampul IM (1 ampul 80 mg Artemeter) IM (1 ampul 80 mg Artemeter)
OralOral : Konsentrasi puncak 3 jam: Konsentrasi puncak 3 jam: Waktu paruh 6 jam: Waktu paruh 6 jam
IMIM : Konsentrasi puncak 6 jam: Konsentrasi puncak 6 jam: Waktu paruh 12 jam: Waktu paruh 12 jam
DosisDosis Malaria tanpa komplikasiMalaria tanpa komplikasi
PO : 2 mg/kgBB/dosis - 2x sehari Hari IPO : 2 mg/kgBB/dosis - 2x sehari Hari I 2 mg/kgBB/dosis - tunggal 4 hari2 mg/kgBB/dosis - tunggal 4 hari
Malaria Berat / Dengan komplikasiMalaria Berat / Dengan komplikasiIM : 1,6 mg/kgBB /dosis - 2x sehari Hari IIM : 1,6 mg/kgBB /dosis - 2x sehari Hari I
1,6 mg/kgBB/dosis - tunggal 4 hari1,6 mg/kgBB/dosis - tunggal 4 hari
Uji Coba diUji Coba di Irja Irja : :
Artemeter dosis 480 mg (5 hari)Artemeter dosis 480 mg (5 hari)
Efikasi baik dan amanEfikasi baik dan aman
KaltimKaltim (Malaria berat) : Baik dan aman (Malaria berat) : Baik dan aman
Penelitian Penelitian ThailandThailand : :
Malaria tanpa komplikasiMalaria tanpa komplikasi
Dosis 500-700 mgDosis 500-700 mg
Kesembuhan 74-98%Kesembuhan 74-98%
Price 1998Price 1998 Artesunal : ArtemeterArtesunal : Artemeter
Waktu bebas demam Arteseunal 1,6 hari, Waktu bebas demam Arteseunal 1,6 hari, Artemeter 1,4 hari Artemeter 1,4 hari
Waktu bebas parasit Arteseunal 1,7 hari, Waktu bebas parasit Arteseunal 1,7 hari, Artemeter 1,6 hari Artemeter 1,6 hari
Angka kesembuhan Artesunal 98%, Angka kesembuhan Artesunal 98%, Artemeter 92% Artemeter 92%
3. K I N A3. K I N A
Kelompok Alkaloida KinkonaKelompok Alkaloida Kinkona Skizontosida DarahSkizontosida Darah Gametosida : P. vivak & malariaeGametosida : P. vivak & malariae Alternatif Alternatif Malaria Resisten Malaria Resisten Obat untuk Malaria BeratObat untuk Malaria Berat Mekanisme KerjaMekanisme Kerja
Belum jelasBelum jelas Membentuk ikatan HMembentuk ikatan H22 dengan DNA dengan DNA menghambat sintesis protein menghambat sintesis protein pembelahan pembelahan DNA DNA perubahan menjadi RNA tidak terjadi perubahan menjadi RNA tidak terjadi
SediaanSediaan Tablet (oral) : 1 tablet 220 mg Kina SulfatTablet (oral) : 1 tablet 220 mg Kina Sulfat Ampul (parenteral)Ampul (parenteral)
250 mg Kina Dihidroklorida + 125 mg Antipirin250 mg Kina Dihidroklorida + 125 mg Antipirin Absorbsi Absorbsi Baik Baik Konsentrasi puncak : 1-3 jamKonsentrasi puncak : 1-3 jam Waktu ParuhWaktu Paruh
Pada orang sehatPada orang sehat : 11 jam: 11 jam Tanpa komplikasiTanpa komplikasi : 16 jam: 16 jam Malaria BeratMalaria Berat : 18 jam: 18 jam
DosisDosis Malaria tanpa komplikasiMalaria tanpa komplikasi
10 mg/kgBB/dosis : 3x/hari 10 mg/kgBB/dosis : 3x/hari 7 hari 7 hari Malaria Berat / KomplikasiMalaria Berat / Komplikasi
10 mg/kgBB/dosis 10 mg/kgBB/dosis 10 cc/kgBB Larutan 10 cc/kgBB Larutan Dextrose 5% Dextrose 5% per infus dalam 4 jam per infus dalam 4 jam diulang tiap 8 jamdiulang tiap 8 jam
Bila sadar Bila sadar ganti oral ganti oral
Efek SampingEfek Samping
Tinitus, tuli nada tinggiTinitus, tuli nada tinggi
Nausea, DisforiaNausea, Disforia
Penglihatan kaburPenglihatan kabur
HipoglikemiHipoglikemi
4. DOKSISIKLIN4. DOKSISIKLIN
Kelompok AntibiotikKelompok Antibiotik Skizontosida jaringan dan darahSkizontosida jaringan dan darah Kerja lambat, kurang efektif Kerja lambat, kurang efektif
kombinasi kinakombinasi kina Sediaan : Tablet dan KapsulSediaan : Tablet dan Kapsul 1 Tablet : 100 mg Doksisiklin1 Tablet : 100 mg Doksisiklin
Konsentrasi puncak 2 jamKonsentrasi puncak 2 jam Waktu Paruh 15-25 jamWaktu Paruh 15-25 jam Dosis : 1,5-2 mg/kgBB/hr dosis tunggalDosis : 1,5-2 mg/kgBB/hr dosis tunggal Profilaks : 1,5 mg/kgBB/hr dosis tunggalProfilaks : 1,5 mg/kgBB/hr dosis tunggal Efek Samping : Gangguan Saluran CernaEfek Samping : Gangguan Saluran Cerna
(mual, muntah, sakit perut)(mual, muntah, sakit perut)
Taylor 2001Taylor 2001 89 Malaria falsiparum tanpa 89 Malaria falsiparum tanpa
komplikasikomplikasi Klorokuin-Doksisiklin, Doksisiklin, Klorokuin-Doksisiklin, Doksisiklin,
KlorokuinKlorokuin Angka kesembuhan :Angka kesembuhan :
Klorokuin-Doksisiklin 90,9%Klorokuin-Doksisiklin 90,9% Doksisiklin 64,7%Doksisiklin 64,7% Klorokuin 20%Klorokuin 20%