indera rasa kulit

21
14 INDERA RASA KULIT 1. Persiapan Alat dan Bahan 1. Bak 2. Stempel 3. Penutup mata 4. Kerucut kuningan 5. Jangka 6. Penggaris 7. Jarum 8. Anak timbangan 9. Kertas gosok berbagai ukuran 10. Benda kecil berbagai bentuk (segitita, bulat, lonjong, kotak, segitiga, empat persegi panjang, silinder, dan benda dengan bentuk tidak beraturan) 11. Air hangat (50ºC, 40ºC, 30ºC) 12. Air es (5ºC) 13. Alkohol 2. Prosedur Percobaan Paleosensibilitas 2.1 Rasa Panas dan Dingin 2.1.1 Jari Tangan

Upload: putrimasiverminoz

Post on 26-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Indera Rasa Kulit

INDERA RASA KULIT

1. Persiapan Alat dan Bahan

1. Bak

2. Stempel

3. Penutup mata

4. Kerucut kuningan

5. Jangka

6. Penggaris

7. Jarum

8. Anak timbangan

9. Kertas gosok berbagai ukuran

10. Benda kecil berbagai bentuk (segitita, bulat, lonjong, kotak,

segitiga, empat persegi panjang, silinder, dan benda dengan bentuk

tidak beraturan)

11. Air hangat (50ºC, 40ºC, 30ºC)

12. Air es (5ºC)

13. Alkohol

2. Prosedur Percobaan Paleosensibilitas

2.1 Rasa Panas dan Dingin

2.1.1 Jari Tangan

1. sediakan 3 buah gelas kimia diisi air dengan suhu (40ºC, 30ºC, 5ºC )

2. Masukkan jari telunjuk kanan ke air dengan suhu 5ºC

3. Masukkan jari telunjuk kiri ke air dengan suhu 40ºC

4. Catat perasaan yang dialami

5. Masukkan kedua telunjuk ke dalam air dengan suhu 30ºC

Page 2: Indera Rasa Kulit

6. Catat perasaan yang dialami

2.1.2 Pada Punggung Tangan

1. Tempatkan punggung tangan 10 cm di depan mulut

2. Tiuplah perlahan-lahan

3. Catatlah apa yang dirasakan

4. Basahilah punggung tangan dengan alkohol

5. Tempatkan punggung tangan 10 cm di depan mulut

6. Tiuplah perlahan-lahan

7. Catatlah apa yang dirasakan

2.2 Reaksi-reaksi di Kulit

1. Stempel telapak tangan kiri dengan daerah ukuran 3 x 3 cm

2. Letakkan telapak tangan kiri di atas meja

3. Selidiki titik panas dengan kerucut kuningan pada daerah-daerah

4. Tandai daerah yang merasakan suhu panas

5. Lakukan hal di atas untuk menentukan titik dingin

6. Tandai daerah yang merasakan suhu dingin

7. Lakukan percobaan di atas untuk menentukan titik tekan dan nyeri

8. Lakukan langkah 1-7 di daerah lengan bawah, kudukm, dan pipi

Page 3: Indera Rasa Kulit

3. Prosedur Percobaan Neo-sensibilitas

3.1 Lokalisasi Rasa Tekan

1. Tutup mata orang coba

2. Suruh orang coba menunjukkan dengan tepat letak rangsangan

3. Tentukan jarak antara titik tunjuk dalam milimeter

4. Ulangi percobaan tersebut 3 kali dan tentukan reratanya

5. Lakukan percobaan tersebut di telapak tangan, lengan bawah,

lengan atas, pipi, dan kuduk

3.2 Diskriminasi Rasa Tekan

1. Tutup mata orang coba

2. Tekan kedua ujung dengan jangka serentak pada ujung jarinya

3. Ambil mula-mula jarak ujung jangka kecil hingga orang coba tidak

dapat membedakan dua titik dan perbesar setiap kali 2 mm sampai

dapat dibedakan oleh orang coba.

4. Ulangi langkah di atas dengan jarak ujung jangka yang besar.

5. Lakukan percobaan 1-4 dengan ujung jangka succesif

6. Tentukan ambang diskriminasi dua titik di kuduk, pipi, lidah, dan

Bibir

3.3 Diskriminasi Kekuatan Rangsangan

1.Tutup mata orang coba

2. Telapak tangan di atas meja dan menghadap ke atas

Page 4: Indera Rasa Kulit

3. Letakkan alat dari kertas di atas jari tangan kemudian beban 5 gr

4. Tambahkan beban hingga orang coba merasakan perbedaan

5. Catatlah selisih berat yang dirasakan

6. lakukan percobaan 1-5 dengan beban mula mula 10, 50, 100 g

3.4 Kemampuan Diskriminasi

3.4.1 Kemampuan Diskriminasi Kekasaran

1. Tutuplah mata orang coba

2. Suruhlah orang coba meraba kertas gosok yang berbeda kasarnya

3. Catatlah kemampuan orang coba mengenali perbedaan kasar

4. Lakukan percobaan di atas di lengan bawah, kuduk, telapak tangan

3.4.2 Kemampuan Diskriminasi Bentuk

1. Tutuplah mata orang coba

2. Suruhlah orang coba memegang benda-benda kecil

3. Suruhlah orang coba menyebutkan benda-benda tersebut

4. Catatlah kemampuan orang coba mengenali bentuk

5. Ulangi percobaan ini dengan lengan bawah, kuduk, telapak tangan

Page 5: Indera Rasa Kulit

LANDASAN TEORI

1. Kulit

Kulit merupakan indera peraba yang memilki reseptor khusus

untuk rangsangan panas, dingin, sentuhan, sakit, dan tekanan. Kulit memilki

lapisan-lapisan, lapisan luar disebut epidermis dan lapisan dalam disebut

dengan epidermis.

Di dalam epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel syaraf.

Lapisan ini terdiri dari 4 lapis sel. Dari luar ke dalam lapisan tersebut adalah

stratum korneum, stratum lusideum, stratum granulosum, dan lapisan

germinativum.

Selain sebagai alat indra kulit juga berfungsi sebagai pelindung

bagian dalam semisal otot, dan tulang, alat ekskresi, dan pengatur suhu tubuh.

Sebagai indera peraba kulit memilki resptor-reseptor khusus. Reseptor untuk

rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor tekan

berada di dermis jauh dari epidermis. Rangsangan untuk sentuhan dan panas

berada di dekat epidermis. Kulit memilki reseptor lain yang terklasifikasi yakni

termoreseptor, mekanoreseptor, kemoreseptor, dan osmoreseptor.

Lebih lengkapnya reseptor yang ada pada alat indra peraba antara

lain ujung saraf bebas, korpuskulus peraba, korpuskulus berlamel, korpuskulus

gelembung, korpuskulus ruffini, dan spindel neuromuskular.

Ujung saraf bebas merupakan serat saraf sensorik aferen berakhir

sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan rubuh dan merupakan

reseptor sensorik utama pada kult. Serat saraf ini merupakan serat saraf tak

bermielin atau nermielin berdiameter kecil yang dilanjutkan dengan serat saraf

terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Beberapa berhubungan dengan

epitel khusus, sedangkan pada epidermis berhubungan dengan sel folikel

rambut dan mukosa oral, akhir saraf membentuk diskus.

Page 6: Indera Rasa Kulit

Kospuskulus peraba terletak pada papilla dermis khususnya pada

ujung jari, bibir, puting, dan genetalia. Memilki bentuk silindris, tegak lurus

dengan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya 40 mikron.

Korpuskulus ini peka pada sentuhan dan memungkinkan diskriminasi dua titik.

Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan

subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum,

mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau

lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang

paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip

bawang. Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar

dan juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson

saraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela

yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral

dengan dua alur longitudinal pada sisinya. Korpuskulus ini berfungsi untuk

menerima rangsangan tekanan yang dalam.

Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis

(bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut.

Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron.

Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di

dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi

tetap diselubungi dengan sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau

berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai

gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.

Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.

Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan

kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang

mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini

merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi. 

Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal) yang

Page 7: Indera Rasa Kulit

terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak bermielin yang bebas,

bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh

regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima

rangsangan panas.

2. Diskriminasi Titik

Diskriminasi titik merupakan kemampuan membedakan rangsan

kulit oleh satu ujung benda dari dua ujung benda. Tubuh memilki variasi dalam

membedakan diskriminasi dua titik ini. Sensasi taktik dibawa ke korda spinalis

oleh satu dari tiga jenis neuron sensorik ; serat tipe A beta yang besar, serat tipe

A delta yang kecil, dan serat tipe C yang paling kecil. Kedua jenis serat A

memiliki mielin dan menyalurkan potensial aksi dengan cepat. Kemudian

potensial aksi ini dikirim ke otak melalui sistem lemniskus kolumna dorsalis

dan bersinaps di talamus

3. Stimulus Taktil

Reseptor kinaesthesi menerima rangsangan kinaesthesi, yaitu

gerakan – gerakan dan ketegangan pada otot – otot serta selubung persendian.

Kegunaannya adalah untuk mengetahui sikap anggota badan dan beban yang

dibawa ( berat atau ringan ). Senasasi – sensasi lain berupa pencampuran

rangsangan pada beberapa reseptor secara bersama – sama dalam kondisi

tertentu. Sensasi – sensasi tersebut berupa geli, gatal, dan pedih. Kita dapat

membedakan benda – benda dengan reseptor panas, dingin, dan atau tekanan,

tanpa melihat bendanya. Bentuk dan besar benda dapat dibedakan dengan

reseptor tekanan yang digeserkan.

Pada tempat – tempat dimana tidak ada rambut, tetapi dengan

kepekaan besar terhadap stimulus taktil, terdapat banyak corpusculum tractus.

Perasaan taktil dapat dibedakan menjadi perasaan taktil kasar dan perasaan

taktil halus. Impuls taktil kasar dihantarkan oleh tractus spinothalamicus

anterior, sedangkan implus taktil halus dihantarkan melalui faciculus gracilis

dan faciculus cunneatus. Sensasi taktil yang terdiri dari raba, tekanan dan

Page 8: Indera Rasa Kulit

getaran sering di golongkan sebagai sensasi terpisah, mereka semua dideteksi

oleh jenis reseptor yang sama. Satu – satunya perbedaan diantara ketiganya

adalah sensasi raba umunya disebabkan oleh reseptor taktil di dalam kulit atau

di dalam jaringan tepat dibawah kulut, sensasi tekanan biasanya disebabkan

oleh perubahan bentuk jaringan yang lebih dalam, sensasi getaran, disebabkan

oleh sinyal sensori yang berulang dengan cepat, tetapi menggunakan beberapa

jenis reseptor yang sama seperti yang digunakan untuk raba dan tekanan.

Kepekaan kulit yang berambut terhadap stimulus besar, karena

akhiran syaraf yang mengelilingi foliculus rambut adalah reseptor taktil

sehingga kita dapat membedakan benda – benda tanpa melihat bentuknya.

Disini yang berperan adalah reseptor kinaesthesi. Bentuk dan berat benda dapat

dibedakan dengan reseptor tekanan yang digeserkan. Pada tempat di mana

tidak ada rambut, tetapi dengan kepekaan yang besar terdapat stimulus taktil

dan corpuscullum tactus.

Page 9: Indera Rasa Kulit

HASIL PENGAMATAN

1. Hasil Percobaan Paleosensibilitas

1.1 Rasa Panas dan Dingin

1.1.1 Pada Jari Tangan

Jari Stimulus Respon

Kanan Es Terasa panas dan sedikit sakit

Kiri Air hangat Terasa dingin

Kanan Kiri Air biasa Jari kanan lebih hangat jari kiri lebih dingin

1.1.2 Pada Punggung Tangan

Lokasi Stimulus Respon

Punggung tangan - Dingin

Punggung tangan Alkohol Lebih dingin

1.2 Reaksi-reaksi di Kulit

No

.Perlakuan

Jumlah Reseptor

Rasa-rasa Kulit

Telapak Tangan Lengan Bawah Kuduk Pipi

1. Nyeri 4 6 7 3

2. Tekan 9 9 9 9

3. Dingin 6 9 8 4

4. Panas 4 5 5 3

Telapak Tangan Lengan Bawah Kuduk Pipi

Page 10: Indera Rasa Kulit

2. Hasil Percobaan Neo-Sensibilitas

2.1 Lokalisasi Rasa Tekan

LokasiJarak Titik Tunjuk (mm)

I II III Rata-rata

Ujung Jari 0 0 0 0

Telapak Tangan 15 5 6 8,7

Lengan Bawah 10 10 2 7,3

Lengan Atas 0 0 0 0

Pipi 9 18 7 11,3

Kuduk 11 5 5 7

2.2 Diskriminasi Rasa Tekan

2.2.1 Rangsangan Simultan

No

.Lokasi

Dari Kecil ke Besar Dari Besar ke Kecil

Jarak Dua Titik

Rerata

Jarak Dua Titik

RerataMilimeter Milimeter

I II III I II III

1.Telapak

Tangan

5 10 15 10 25 15 5 15

2.Lengan

Bawah

10 15 30 18,3 90 70 25 61,7

3.Lengan

Atas

30 45 60 45 70 50 35 51,7

4. Pipi 15 30 55 33,3 70 45 20 45

5. Kuduk 15 30 60 35 45 25 5 25

6. Bibir 15 25 30 23,3 35 25 10 23,3

7. Lidah 14 23 40 25,7 27 21 14 23,3

8.Depan

Telinga

25 40 55 40 55 40 25 40

Page 11: Indera Rasa Kulit

2.2.2 Rangsangan Berurutan

No

.Lokasi

Dari Kecil ke Besar Dari Besar ke Kecil

Jarak Dua Titik

Rerata

Jarak Dua Titik

RerataMilimeter Milimeter

I II III I II III

1.Telapak

Tangan

25 27 41 31 56 31 20 35,7

2.Lengan

Bawah

20 40 60 40 60 40 28 42,6

3.Lengan

Atas

25 40 60 41,7 60 40 30 43,3

4. Pipi 25 30 53 36 70 47 31 49,3

5. Kuduk 45 60 70 58,3 65 45 37 49

6. Bibir 10 16 30 18,7 29 20 15 21,3

7. Lidah 15 25 34 24,6 28 21 14 21

8.Depan

Telinga

21 37 50 36 55 40 25 40

2.3 Diskriminasi Kekuatan Rangsangan

No.

Beban AwalUlangan (gram)

RerataI II III

1. Beban awal 5 gr 5 95 40 46,32. Beban awal 10 gr 40 40 90 563. Beban awal 50 gr 45 50 40 454. Beban awal 100 gr 95 95 95 955. Beban awal 200 gr 195 195 195 195

Page 12: Indera Rasa Kulit

Menurut hasil percobaan sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Weber-Fecher, karena kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsang rasa-

rasa, pada umumnya tidak tergantung pada kekuatan mutlak dari rangsangan

tersebut, tetapi pada perbedaan relatifnya.

2.4 Kemampuan Diskriminasi

2.4.1 Kemampuan Diskriminasi Kekasaran

No.

Kekasaran

Kertas

Gosok

Jari Tangan Telapak Tangan Lengan Bawah Kuduk

Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan

I II III I II III I II III I II III

1. 0 - - - - - - - - - - - -

2. 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

0 5 10 50 100 2000

50

100

150

200

250

46.356

45

95

195

Hubungan Beban Awal dan Beban yang Dirasakan

Beban Awal (gr)

Beba

n ya

ng D

irasa

kan

(gr)

Page 13: Indera Rasa Kulit

2.4.2 Kemampuan Diskriminasi Bentuk

No.Bentuk

Benda

Jari Tangan Telapak Tangan Lengan Bawah Kuduk

Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan

I II III I II III I II III I II III

1. Kubus √ √ √ √ √ √ √ √ √ × × √

2.Persegi

Panjang√ √ √ × √ √ √ √ √ √ √ √

3. Segitiga √ √ √ × √ √ √ √ √ √ √ √

4. Bulat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 14: Indera Rasa Kulit

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kulit merupakan salah satu alat indera manusia, yakni indera peraba.

Kulit merupakan indera peraba yang memilki reseptor khusus untuk rangsangan

panas, dingin, sentuhan, sakit, dan tekanan. Kulit memilki lapisan-lapisan, lapisan

luar disebut epidermis dan lapisan dalam disebut dengan epidermis. Sebagai alat

indra kulit juga berfungsi sebagai pelindung bagian dalam semisal otot, dan

tulang, alat ekskresi, dan pengatur suhu tubuh. Sebagai indera peraba kulit

memilki resptor-reseptor khusus, antara lain ujung saraf bebas, korpuskulus

peraba, korpuskulus berlamel, korpuskulus gelembung, korpuskulus ruffini, dan

spindel neuromuskular. Kulit memilki reseptor lain yang terklasifikasi yakni

termoreseptor, mekanoreseptor, kemoreseptor, dan osmoreseptor.

Diskriminasi titik merupakan kemampuan membedakan rangsan kulit oleh

satu ujung benda dari dua ujung benda. Tubuh memilki variasi dalam

membedakan diskriminasi dua titik ini.

Pada tempat – tempat dimana tidak ada rambut, tetapi dengan kepekaan

besar terhadap stimulus taktil, terdapat banyak corpusculum tractus. Perasaan

taktil dapat dibedakan menjadi perasaan taktil kasar dan perasaan taktil halus.

Kepekaan kulit yang berambut terhadap stimulus besar, karena akhiran

syaraf yang mengelilingi foliculus rambut adalah reseptor taktil sehingga kita

dapat membedakan benda – benda tanpa melihat bentuknya.