indera perasa dan pembau
DESCRIPTION
anatomi fisiologi hewanTRANSCRIPT
TIKET MASUK ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN
INDERA PERASA DAN PEMBAU
Nama : Ayu Hilyatul Millah
NIM : 115090107111017
LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012
RINGKASAN
Panca indera merupakan organ-organ tertentu yang dispesialisasikan untuk menerima
jenis rangsangan dengan perantara serabut syaraf yang membawa kesan tertentu dari organ
indera menuju otak yang akhirnya akan ditafsirkan. Kesan tertentu itu seperti sentuhan,
pengecap, penglihatan, penciuman dan suara. Serabut syaraf-syaraf sensorik telah dilengkapi
dengan ujung akhir khusus yang digunakan untuk mengumpulkan rangsangan perasaan khas
tersebut pada setiap organ berhubungan (Pearce,2002).
Organ yang khusus kaitannya dengan indera pengecap adalah lidah. Lidah terdiri atas
dua kelompok oto yaitu otot intrinsik digunakan untuk gerakan halus dan otot ekstrinsik
digunakan untuk gerakan-gerakan kasar. Lidah terletak pada dasar mulut (Pearce,2002).
Gambar 1. Bagian - bagian Lidah (Pearce, 2002)
Menurut Syaifuddin (2009), berdasarkan penelitian ditemukan paling sedikit terdapat
empat empat kesan pengecap primer yaitu asam, asim, manis, dan pahit, namun terkadang
seseorang dapat merasakan beraratus-ratus rasa yang diduga merupakan gabungan dari empat
kesan primer tersebut. Rasa manis dirasakan oleh ujung lidah, bagian anterolateral sensitive
terhadap rasa asin, bagian posterolateral sensitive terhadap rasa asin dan pangkal lidah
sensitive terhadap rasa pahit.
Papila pengecap memiliki fungsi utama yaitu sebagai indera pengecapan. Papil
pengecap terdiri ± 50 sel epitel yang telah mengalami modifikasi. Pada orang dewasa
terdapay 3.000 sampai 10.000 papil pengecap pada tiga jenis papilla lidah. Setiap papil
pengecap biasanya hanya merespons terhadap satu dari empat substansi primer (Hall, 2010).
Pada saat makanan masuk kedalam mulut, impuls dari ujung pengecap lidah akan
melewati tiga syaraf yang berbeda. Impuls itu akan berjalan pada serat-serat di syaraf
glosofaringeal menuju batang otak. Dilanjutkan membawa sensori menuju ke lobus parietal.
Dari sanalah impuls akan diterjemahkan oleh otak (Sloane,1994).
Indera penciuman atau pembau adalah alat dalam rongga badan yang erat hubungannya
dengan indera perasa. Sebagian rasa makanan merupakan kombinasi dari indera perasa dan
pembau. Pada manusia, bau memiliki muatan afeksi yang bisa menyenangkan atau
membangkitkan rasa penolakan atau nafsu makan. Hidung merupakan organ indera
penciuman. Hidung memiliki bentuk dan struktur menyerupai kerucut. Olfaktori adalah organ
pendeteksi bau yang berasal dari makanan. Reseptor olfaktorius berda pada bagian khusus
mukosa hidung dan berpigmen kekuningan. Pada setiap reseptor olfaktorius merupakan satu
neuron (Syaifuddin, 2009).
Gambar 2 Anatomi Hidung (Wasida, 2010)
Ujung syaraf pada indera pembau memiliki selaput lendir yang berfungsi sebagai
pelembab. Syaraf ini akan membawa impuls menuju otak di bagian pusat pembau. Di impuls
pusat pembau otak akan diterjemahkan dari impuls yang telah diterima. Selaput lender ini
diekskresikan oleh sel-sel pembau yang sel-sel ini juga akan menerima rangsang (Guyton,
1988).
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C. 1988. Fisiologi Kedokteran. EGC: Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Hall, John E. 2010. Pocket companion to Guyton and Hall textbook of Medical Physiology.
Texas : Elsevier Inc.
Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomy and Physiology for Nurses. Jakarta : PT. Gramedia.
Sloane, Ethel. 1994. Anatomy and Physiology : An Easy Learner. Burlington : Jones and
Bartlett Publishers Inc.
Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Wasida. 2010. Indera Penciuman. http://wasidhagono.blogspot.com/2011/03/indera-
penciuman.html. Diakses 02 Oktober 2012.