in d ik a to r k o n stru k si...tanah) oleh pihak pemborong/kontraktor atas pekerjaan yang...

BADAN PUSAT STATISTIK

Triwulan III

Indikator Konstruksi

2010

Indikator KonstruksiIndikator Konstruksi

2010

https:

//www.b

ps.go.id

Triwulan III

https:

//www.b

ps.go.id

INDIKATOR KONSTRUKSI,

rdCONSTRUCTION INDICATOR, 3

ISSN. 1979-8024No. Publikasi / Publication Number : 05340.1101Katalog BPS / BPS Catalogue : 6302002Ukuran Buku / Book Size : 21 cm x 29 cmJumlah Halaman / Total Pages : xvi + 136 halaman / pages

Naskah / Manuscript :Subdirektorat Statistik KonstruksiSubdirectorate of Construction Statistics

Gambar Kulit / Cover Design :Subdirektorat Publikasi dan Kompilasi StatistikSubdirectorate of Statistical Publication and Compilation

Diterbitkan oleh / Published by :Badan Pusat Statistik, Jakarta, IndonesiaBPS-Statistics Indonesia, Jakarta, Indonesia

Dicetak oleh / Printed by :

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernyaMay be cited with reference to the sources

Triwulan III - 2010

Quarterly-2010

https:

//www.b

ps.go.id

KATA PENGANTAR

Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian

Indonesia. Untuk mengetahui perkembangan sektor tersebut setiap triwulan, maka

Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan Survei Konstruksi Triwulanan secara sampel

terhadap perusahaan konstruksi di Indonesia.

Publikasi ini menyajikan data dan informasi hasil Survei Triwulanan

Perusahaan Konstruksi Triwulan 3 Tahun 2010. Data yang disajikan dalam publikasi

ini terdiri atas beberapa indeks, seperti indeks jumlah tenaga kerja, indeks nilai balas

jasa pekerja tetap, indeks pekerja harian lepas, indeks nilai pekerjaan yang

diselesaikan, indeks kondisi bisnis, indeks prospek bisnis dan indeks masalah bisnis

serta pertumbuhan sektor konstruksi.

Akhirnya pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada semua pihak, khususnya kepada para Pengusaha dan Pimpinan

Perusahaan Konstruksi yang telah membantu kelancaran pelaksanaan survei.

Jakarta, Februari 2011 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Dr. Rusman Heriawan

https:

//www.b

ps.go.id

FOREWORD

Construction sector is one of the important sectors in Indonesian economy.

BPS-Statistics Indonesia has conducted Quarterly Construction Establishment Survey

to provide the information of the growth of construction sector.

This publication presents some construction indices based on the Quarterly

Construction Establishment Survey in the third quarter 2010, such as number of

workers indices, workers compensation indices both for permanent, daily workers

indices, construction value indices, business condition indices, business prospect

indices, business problem indices and growth rate construction sector.

Finally, we would like to express our gratitude to all parties, especially for the

executives of construction establishments who have given contribution in providing

data for the survey.

Jakarta, February 2011 BPS-Statistics Indonesia,

Dr. Rusman Heriawan Chief Statistician

https:

//www.b

ps.go.id

v

DAFTAR ISI

CONTENTS

Halaman/Pages

KATA PENGANTAR / FOREWORD ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI / CONTENTS ....................................................................................................... v

PENJELASAN / EXPLANATION .............................................................................................. vii

ULASAN SINGKAT/ REVIEW .................................................................................................. xiii

TABEL-TABEL / TABLES:

Indeks Pekerja Tetap, Pekerja Harian, Balas Jasa, dan Nilai Konstruksi menurut Provinsi

tahun 2004 - 2010 Triwulan 3

Indices of Permanent Workers, Daily Workers, Compensation, Value of Construction,

by Province 2004 - the third quarter 2010 ………………………………………………….………… 1 - 34

Indeks Kondisi dan Prospek Bisnis Sektor Konstruksi Triwulanan menurut Provinsi

tahun 2004 - 2010 Triwulan 3

Indices of Condition and Business Prosprct in Construction Sector

by Province 2004 - the third quarter 2010 ……………………………………….……...….………. 35 - 68

Indeks Masalah Bisnis Sektor Konstruksi menurut Provinsi tahun 2004 - 2010 Triwulan 3

Indices of Business Problems in Construction Sector by Province

2004 - the third quarter 2010 ………………………………………………………………………. 69 -102

Pertumbuhan Pekerja Tetap, Pekerja Harian, Balas Jasa, dan

Nilai Konstruksi menurut Provinsi tahun 2004 - 2010 Triwulan 3

Growth of Permanent Workers, Daily Workers, Compensation, Value of Construction, by Province 2004 - the third quarter 2010 …………………..………….……........................... 103 - 136

https:

//www.b

ps.go.id

vii

PENJELASAN

1. Pendahuluan

Publikasi Indikator Konstruksi bertujuan untuk menunjukkan perubahan atau perkem-bangan dari kegiatan perusahaan sektor konstruksi. Sumber data yang digunakan untuk penyusunan indikator konstruksi tersebut adalah Survei Konstruksi Triwulanan. 2. Ruang Lingkup

Survei Konstruksi Triwulanan (VKT)

dilakukan oleh BPS sejak tahun 1988, meliputi 10 provinsi, yaitu provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Jogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Selanjutnya, untuk tahun 1993 cakupannya diperluas ke seluruh provinsi di Indonesia. Pada tahun 2010 jumlah sampelnya sebesar 3.000 perusahaan. 3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan VKT ini yaitu untuk mengetahui perkembangan sektor konstruksi secara umum dengan referensi waktu yang lebih pendek. Karakteristik yang diteliti meliputi jumlah pekerja tetap, pekerja harian, balas jasa, nilai pekerjaan konstruksi yang diselesaikan, kondisi bisnis, serta prospek bisnis dan masalah bisnis konstruksi dalam periode triwulanan.

EXPLANATION 1. Introduction

Construction sector indicator aims to show changes or growth of business and economic activities of construction firm. Source of data that was used to develop the construction indicator was Quarterly Construction Survey. 2. The Coverage

Quarterly Construction Survey (QCS) has been implemented since 1988 covered 10 provinces, namely: Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan and Sulawesi Selatan. In 1993, the QCS was expanded to cover over all provinces in Indonesia. In 2010 the number of respondents included in the survey is 3,000 establishments.

3. The Main Purpose

The main purpose of the QCS was to present the progress of construction sector dynamic quarterly (three months period). The characteristics that were observed in the survey are: the number of permanent workers, the number of daily workers, the amount of compensation, the total value of construction work completed, business condition and business prospect & construction business problems in quarterly period.

4. Indeks Berantai

Metode indeks berantai digunakan untuk menghitung indeks pekerja tetap, pekerja harian, balas jasa dan nilai konstruksi. Formula indeks berantai tersebut adalah sebagai berikut:

4. Chained Index

The quarterly indices for permanent workers, daily workers, compensation and construction value are calculated by using chained index method. The chained index formula is:

https:

//www.b

ps.go.id

viii

100

1)1(

1 ×=

∑

∑

=−

=n

iit

n

iti

t

V

VI . . . (1)

dimana, I t = Indeks pekerja tetap, pekerja harian,

balas jasa, nilai konstruksi pada triwulan ke t

V t i = Jumlah pekerja tetap, pekerja harian,

balas jasa, nilai konstruksi pada perusahaan ke i triwulan ke t

V (t-1) i = Jumlah pekerja tetap, pekerja harian,

balas jasa, nilai konstruksi pada perusahaan ke i triwulan ke (t-1)

5. Indeks Diffusion

Metode indeks diffusion digunakan untuk menghitung indeks kondisi dan prospek bisnis pengusaha. Formula dari indeks diffusion sebagai berikut:

2%% tetapmeningkatID += . . . (2.1)

where , I t = Index of permanent workers, daily

workers, compensation, construction value in the t th quarter

V t i = Number of permanent workers, daily

workers, compensation, construction value at i th company in the t th quarter

V (t-i) i = Number of permanent workers, daily

workers, compensation, construction value at i th company in the (t-i) th quarter

5. Diffusion Index

Condition and business prospect are calculated by diffusion index method. The diffusion index formula is:

2%% samehigherID += . . . (2.1)

dimana, ID = indeks diffusion % meningkat= persentase pendapat pengusaha

yang menyatakan kondisi usahanya pada periode tertentu meningkat dibanding dengan periode sebelumnya

% tetap = persentase pendapat pengusaha

yang menyatakan kondisi usahanya pada periode tertentu tetap dibanding dengan periode sebelumnya

Nilai ID akan terletak dalam range 0 - 100 % yang diinterpretasikan sebagai berikut: ID = 100% : Semua pengusaha menyatakan

kondisi usahanya meningkat

Where, ID = diffusion index % higher = percentage of responses reporting

“higher” compare to previous period

% same = percentage of responses reporting

“same” compare to previous period

ID value are bounded between 0 to 100 percent where summarized by ID = 100 % : all the response are higher

https:

//www.b

ps.go.id

ix

ID > 50 % : Jumlah pengusaha yang menyata-

kan kondisi usahanya meningkat lebih banyak dibandingkan yang menyatakan menurun, umumnya pengusaha cenderung optimis akan kondisi usahanya

ID = 50 % : Jumlah pengusaha yang menyata-

kan kondisi usahanya meningkat sama dengan yang menyatakan menurun

ID < 50 % : Jumlah pengusaha yang menyata-

kan kondisi usahanya menurun lebih banyak dibandingkan yang menyatakan meningkat, umumnya pengusaha cenderung pesimis akan kondisi usahanya

ID = 0 % : Semua pengusaha menyatakan

kondisi usahanya menurun Penghitungan ID menurut persamaan (2.1) dilakukan untuk setiap kondisi/variabel, kemudian dihitung indeks komposit ID-nya, yaitu sebagai berikut:

ID > 50 % : most of the response (more

than 50%) are higher. They are optimist about the business.

ID = 50 % : number of response higher and lower equal ID < 50 % : most of the response (more

than 50%) are lower. They are pessimist about the business

ID = 0 % : all the response are lower ID that calculated by equation (2.1) is conducted for each business condition (variable). Then composite index for the ID is calculated by :

v

IDID

v

ii

c

∑== 1

. . . (2.2)

dimana, IDC = indeks diffusion komposit IDi = indeks diffusion kondisi/variabel ke-i v = jumlah kondisi/variabel 6. Indeks Masalah Bisnis

Metode indeks masalah bisnis digunakan untuk menghitung kondisi derajat kegawatan kinerja pengusaha. Formula dari indeks masalah bisnis sebagai berikut:

where, IDc = Diffusion’s composite index IDi = Diffusion’s composite index for

particular condition / variable v = number of condition / variable 6. Business Problem Index

The problems of particular are calculated by business problem index method. The business problem index formula is:

https:

//www.b

ps.go.id

x

∑

∑

=

=

×= 10

1

10

1

vv

vvv

T

IMTIMB . . . (3.1)

∑=

=n

iviv ST

1 . . . (3.2)

nT

vIM v

v%100

= . . . (3.3)

dimana, IMB = indeks masalah bisnis IMv = indeks masalah untuk kondisi ke-v Tv = total nilai skor untuk kondisi ke-v Svi = nilai skor untuk kondisi ke-v pada

perusahaan ke-i n = jumlah perusahaan Nilai IMv dan IMB akan terletak dalam range 0 - 100 %, dan diinterpretasikan sebagai berikut: Mv atau IMB = 0 % : tidak ada masalah 0 % < IMv atau IMB ≤ 25% : sedikit masalah 25% < IMv atau IMB ≤ 50% : cukup bermasalah 50% < IMv atau IMB ≤ 75% : bermasalah 75% < IMv atau IMB ≤ 100% : sangat bermasalah

7. Konsep dan Definisi 7.1. Nilai Konstruksi

Nilai konstruksi adalah besarnya nilai pekerjaan yang diselesaikan secara fisik selama jangka waktu tertentu (tidak termasuk harga tanah) oleh pihak pemborong/kontraktor atas pekerjaan yang diperoleh baik berdasarkan surat perjanjian kontrak atau berdasarkan surat perintah kerja antara pemilik (bouwheer) dengan kontraktor.

where, IMB = business problem index IMv = problem index of vth condition Tv = total score of vth condition Svi =score of vth condition of ith establishment n = number of sample establishment IMv and IMB values are bounded between 0 to 100 percent where summarized by : Mv or IMB = 0 % : there is no problem0 % < IMv or IMB ≤ 25% : a little bit problem25% < IMv or IMB ≤ 50% : a few problem 50% < IMv or IMB ≤ 75% : there is problem 75% < IMv or IMB ≤ 100% : crucial

7. The Concepts and The Definitions 7.1. The Value of Construction

The value of construction is defined as the total value of work completed by contractor (excluding value of land) based on the letter of agreement signed by the owner and the contractor in the certain period of time.

https:

//www.b

ps.go.id

xi

7.2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dibagi dalam dua kategori yaitu pekerja tetap dan pekerja harian. Pekerja tetap adalah pekerja yang bekerja pada perusahaan/ usaha dengan menerima upah/gaji secara tetap, baik ada kegiatan maupun tidak ada kegiatan. Pekerja harian adalah pekerja yang tidak terikat secara tetap dengan perusahaan, dimana mereka hanya bekerja selama pekerjaan/proyek ada dan bila pekerjaan/proyek telah selesai maka secara otomatis mereka tidak mempunyai hubungan kerja lagi dengan perusahaan. 7.3. Balas Jasa Balas Jasa adalah seluruh pengeluaran yang dibayarkan kepada pekerja tetap dan pekerja harian lepas berupa upah gaji, upah lembur, hadiah, bonus, dana pensiun, tunjangan kecelakaan dan pengeluaran lainnya yang dibayarkan dalam bentuk uang maupun barang sebagai balas jasa. 7.4 Laju Pertumbuhan Laju pertumbuhan menunjukkan per- gerakan agregat yang berfluktuasi dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya. Laju pertumbuhan diperoleh dengan cara mengurangi angka indeks yang diperoleh pada tahun n dikurangi 100 persen.

7.2. The Manpower

The manpower is divided into two categories namely: permanent workers (skilled labor workers) and daily workers. Permanent worker is a worker who works at the company on a fixed wages/salaries basis whether there is activities or not in their company. Daily workers is a worker who works freely at the company as long as the project is still going on and doesn't have permanent relationship with the company if the work of the project has been completed 7.3. Compensation Compensation is all expenditures paid to both permanent workers and daily workers in the form of wage/salary, overtime payment, gifts, bonuses, pension benefits, accident allowances and other expenditures either in the form of money or goods as compensation. 7.4 The Growth Rate The growth rate showed a fluctuation aggregate movement from time to time. The growth rate is derived by subtracting the indices derived in the year n by 100 percent.

https:

//www.b

ps.go.id

xiii

ULASAN SINGKAT

1. Indeks Konstruksi Triwulanan

Pola indeks kegiatan konstruksi triwulanan selama 2004 − 2010 triwulan 3 menunjukkan adanya fluktuasi, pada jumlah pekerja, balas jasa pekerja, nilai pekerjaan konstruksi, kondisi bisnis, dan prospek bisnis serta masalah bisnis konstruksi. 1.1. Sumber Daya Manusia

Jumlah pekerja tetap dan hari orang yang

diserap sektor konstruksi sangat erat kaitannya dengan nilai proyek dan jenis teknologi konstruksi yang digunakan serta jadwal pelaksanaannya. Penyerapan pekerja tetap triwulan 3 tahun 2009 dan tahun 2010 masing-masing adalah sebesar 101,16 dan 103,12.

REVIEW 1. Quarterly Construction Indices

The Quarterly Construction Indices during 2004 − the third quarter 2010 fluctuated on number of human resources, level of compensation, value of construction, condition and business prospect and construction business problems 1.1. Human Resources The number of permanent workers and mandaysrs absorbed by construction sector has close relationship with construction value, kind of construction technology and also the project schedule. The Third Quarter index of labor absorbed in the year 2009 was 101.16 and 103.12 in the year 2010.

Di lain pihak pekerja harian mempunyai indeks triwulan 3 sebesar 110,16 pada tahun 2009 dan 104,56 pada tahun 2010. Adapun untuk melihat fluktuasi angka indeks sumber daya manusia disajikan pada Gambar 1. 1.2. Balas Jasa

Besarnya balas jasa yang dikeluarkan sektor konstruksi terdiri dari jumlah balas jasa yang dibayarkan untuk pekerja tetap dan pekerja harian lepas.

On the other side, daily workers indices in the third quarter was 110.16, in the year 2009 and 104.56 in the year 2010. Figure 1 displays the fluctuation of human resources index. 1.2. Compensation

The amount of compensation were paid by construction sector consists of compensation paid to permanent workers and daily workers.

https:

//www.b

ps.go.id

xiv

Balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja

sektor konstruksi bervariasi pada triwulan 3. Pada tahun 2009 indeks triwulan 3 sebesar 110,14 dan 105,60 pada tahun 2010. Dari masing - masing indeks triwulanan tersebut terlihat adanya fluktuasi pada triwulan 3. Fluktuasi indeks balas jasa disajikan pada Gambar 2.

Compensation paid to construction labor varied in

the third quarters. In 2009 the third quarter indices was 110.14 and 105.60 in the year 2010. There are showed fluctuation among in the third quarter indices numbers. Figure 2 shows the fluctuation of compension indices.

1.3. Nilai Konstruksi

Nilai pekerjaan sektor konstruksi tergantung pada realisasi fisik pekerjaan proyek-proyek yang diselesaikan dalam periode satu triwulan.

Indeks triwulan 3 nilai konstruksi tahun 2009

sebesar 110,70 dan 104,68 pada tahun 2010. Fluktuasi indeks nilai konstruksi yang diselesaikan sektor konstruksi di Indonesia ditunjukkan pada Gambar 3.

1.3. Value of Construction

The value of work of the construction sector depends on the value of work completed in the quarterly period.

The third quarter indices of construction work

finished in 2009 was 110.70 and 104.68 in the year 2010. Figure 3 shows the fluctuation of construction value.

https:

//www.b

ps.go.id

xv

2. Kondisi dan Prospek Bisnis

Kegiatan sektor konstruksi merupakan

penggerak dalam sistem pembangunan ekonomi. Penyediaan sarana dan prasarana fisik (infrastruktur) dapat menggiatkan sektor ekonomi lainnya. Namun demikian investasi di sektor konstruksi masih belum menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Selama periode 2004 – 2010 triwulan 3, secara umum kondisi dan prospek bisnis mayoritas pengusaha pada kemajuan sektor konstruksi lebih optimis. Ini tercermin dari besaran nilai indeksnya yang lebih besar dari 50, yaitu ditunjukkan dengan nilai indeks kondisi bisnis sebesar 53,17 dan prospek bisnis sebesar 54,33 pada triwulan 3 tahun 2009 sedangkan pada triwulan 3 tahun 2010 diperkirakan mencapai 46,84 untuk kondisi bisnis dan prospek bisnis sebesar 60,62

3. Masalah Bisnis Pada periode ini pengusaha konstruksi juga masih menganggap cukup bermasalah dalam menjalankan bisnisnya dibanding triwulan sebe-lumnya, yang ditunjukkan dengan Indeks Umum masalah bisnis yang nilainya sebesar 26,82 pada triwulan 3 tahun 2009 dan 26,61 pada triwulan 3 tahun 2010. Ada tiga masalah utama yang dihadapi oleh para pengusaha yaitu tidak stabilnya harga bahan bangunan, penurunan permintaan, dan tingkat persaingan yang tinggi. Harga bahan bangunan sangat menentukan kontrak pekerjaan. Bila harga bahan bangunan tidak stabil akan merugikan kontraktor karena rentang waktu antara kontrak dan pelaksanaan berbeda. Fluktuasi nilai indeks kondisi bisnis, prospek bisnis dan masalah bisnis ditunjukkan pada Gambar 4.

2. Condition and Business Prospect

The construction sector is a leading sector to

national economic development system. In other words, infrastructure facilities and basic facilities supplied by construction sector can generate other sectors to improve national economic development. However, construction sector activity that represents an investment in a real sector did not show a significant role yet. During period of 2004 - the third quarter 2010, business conditions and prospect of contractors on construction business improvement showed more optimistic tendency. It was reflected on indices of higher than 50, i.e. the indices business condition and prospect in the third quarter 2009 was 53.17 and 54.33 estimated business condition and business prospect was 46.84 and 60.62 in the third quarter 2010.

3. Problem Business

In this period, several contractors still faced business problem as seen in the value of general index of business problems, where the indicators from the third quarter 2009 was 26.82 and the third quarter 2010 was 26.61. There were three serious problems faced by contractors; they were unstable of constructor material prices, decreasing demand & tight competitions among then. As prices of construction material determine a contract value, unstable price of materials will make contractors loss because there is a time lag between a contract signed and work under taken. Figure 4 shows the fluctuation of indices of business conditions, business prospect and business problems.

https:

//www.b

ps.go.id

xvi

0102030405060708090

100

3/04 3/05 3/06 3/07 3/08 3/09 3/10

Kondisi Bisnis/Conditions Problem Prospek Bisnis/Business ProspectMasalah Bisnis/Business Problems

Gambar/Figure 4Indeks Kondisi, Prospek Bisnis dan Masalah Bisnis

Indices of Business Conditions, Prospect and Business Problems

,.

Hubungan Kondisi, Prospek dan Masalah Bisnis pada Triwulan 3 tahun 2010 ini menunjukkan angka indeks yang cukup signifikan, dimana kondisi bisnis 46,84 (<50), prospek bisnis 60,62 (>50) dan diikuti masalah bisnis 26,61 (<50). Hubungan ini membuat pengusaha atau pengembang jasa konstruksi cenderung optimis di masa yang akan datang.

Relations Conditions, Prospect and Business Problems in the third quarter 2010 figures are showing a significant index, where the conditions of business 46.84 (<50), prospects of business 60.62 (>50) and followed by a business problem 26.61 (<50). This relationship makes entrepreneur or developer optimist construction services in the future.

4. Laju Pertumbuhan

Laju pertumbuhan pekerja tetap, pekerja harian lepas, balas jasa dan nilai konstruksi pada triwulan 3 tahun 2009 terjadi kenaikan masing-masing sebesar 1,16; 10,16; 10,14; dan 10,70 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada triwulan 3 tahun 2010 juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 3,12; 4,56; 5,60; dan 4,68 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

4. The Growth Rate The growth rate of permanent workers, daily

workers, compensations and value of constructions in the third quarter of 2009 increased by 1.16, 10.16, 10.14, and 10.70 respectively compared to the previous quarter. In the third quarter of 2010 the growth increased by 3.12, 4.56, 5.60, and 4.68 respectively compared to the previous quarter.

https:

//www.b

ps.go.id

TABEL - TABEL

TABLES

https:

//www.b

ps.go.id

TABEL 1. Indeks Pekerja Tetap, Pekerja Harian, Balas Jasa, dan Nilai Konstruksi TriwulananTABLE

INDONESIA

Tahun dan Pekerja Pekerja Harian Balas NilaiTriwulan Tetap Jasa Konstruksi

Year and Permanent Daily Workers Compensation Value ofQuarter Workers Construction

(1) (2) (3) (4) (5)

2004 Triw / Qrt I 97.77 94.38 94.27 95.36 Triw / Qrt II 96.06 92.78 94.50 87.24 Triw / Qrt III 100.57 106.77 107.03 106.47 Triw / Qrt IV 99.29 104.66 102.00 104.082005 Triw / Qrt I 104.75 107.72 108.52 110.85 Triw / Qrt II 110.21 109.19 111.53 115.23 Triw / Qrt III 102.77 108.71 109.54 114.01 Triw / Qrt IV 100.38 110.48 110.46 111.272006 Triw / Qrt I 108.27 107.83 110.82 110.01 Triw / Qrt II 108.44 105.31 110.80 110.63 Triw / Qrt III 100.58 103.74 103.84 105.97 Triw / Qrt IV 100.46 112.14 115.97 113.092007 Triw / Qrt I 101.59 98.28 97.54 99.92 Triw / Qrt II 100.77 100.07 101.10 101.37 Triw / Qrt III 102.13 108.57 111.75 112.51 Triw / Qrt IV 102.67 107.62 108.80 109.022008 Triw / Qrt I 98.69 96.50 97.46 96.93 Triw / Qrt II 101.88 114.71 111.67 111.47 Triw / Qrt III 102.21 111.00 111.90 111.08 Triw / Qrt IV 101.92 109.50 113.40 113.102009 Triw / Qrt I 99.99 99.84 99.94 99.78 Triw / Qrt II 101.14 107.42 109.14 109.06 Triw / Qrt III 101.16 110.16 110.14 110.70 Triw / Qrt IV 102.23 108.08 108.24 108.092010 Triw / Qrt I 102.18 104.83 101.61 100.35 Triw / Qrt II 102.30 102.84 104.24 103.23 Triw / Qrt II*) 103.12 104.56 105.60 104.68

Catatan / Note : *) angka sementara/preliminary figure

Indikator Konstruksi 1

Quarterly Indices of Permanent Workers, Daily Workers, Compensation,and Value of Construction

https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : NANGGROE ACEH DARUSSALAM



(1) (2) (3) (4) (5)



2 Indikator Konstruksi


https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : SUMATERA UTARA



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : SUMATERA BARAT



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : R I A U



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : J A M B I



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : SUMATERA SELATAN



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : BENGKULU



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : LAMPUNG



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : BANGKA BELITUNG



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : KEPULAUAN R I A U



(1) (2) (3) (4) (5)

2004 Triw / Qrt I n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt II n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt III n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt IV n.a n.a n.a n.a2005 Triw / Qrt I n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt II n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt III n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt IV n.a n.a n.a n.a2006 Triw / Qrt I n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt II n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt III n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt IV n.a n.a n.a n.a2007 Triw / Qrt I 101.82 100.03 100.00 100.96 Triw / Qrt II 100.00 102.60 100.77 107.68 Triw / Qrt III 106.86 105.81 111.62 110.04 Triw / Qrt IV 100.00 100.35 100.18 100.442008 Triw / Qrt I 98.42 99.73 95.13 90.05 Triw / Qrt II 102.38 107.34 114.00 113.19 Triw / Qrt III 100.64 104.56 116.04 120.81 Triw / Qrt IV 100.00 103.79 105.57 103.332009 Triw / Qrt I 99.70 97.52 99.49 98.02 Triw / Qrt II 102.01 103.10 106.06 110.05 Triw / Qrt III 100.00 101.24 100.96 100.15 Triw / Qrt IV 100.26 105.99 106.64 109.312010 Triw / Qrt I 97.86 96.58 97.70 93.41 Triw / Qrt II 100.27 109.77 109.36 105.39 Triw / Qrt II*) 102.50 103.87 109.54 110.33




https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : DKI JAKARTA



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : JAWA BARAT



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : JAWA TENGAH



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : D.I. YOGYAKARTA



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : JAWA TIMUR



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : B A N T E N



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : B A L I



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : NUSA TENGGARA BARAT



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : NUSA TENGGARA TIMUR



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : KALIMANTAN BARAT



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : KALIMANTAN TENGAH



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : KALIMANTAN SELATAN



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : KALIMANTAN TIMUR



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : SULAWESI UTARA



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : SULAWESI TENGAH



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : SULAWESI SELATAN



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : SULAWESI TENGGARA



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : GORONTALO



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : SULAWESI BARAT



(1) (2) (3) (4) (5)

2004 Triw / Qrt I n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt II n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt III n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt IV n.a n.a n.a n.a2005 Triw / Qrt I n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt II n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt III n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt IV n.a n.a n.a n.a2006 Triw / Qrt I 100.00 104.56 108.19 110.86 Triw / Qrt II 100.00 97.44 96.36 93.37 Triw / Qrt III 100.00 105.26 107.55 114.20 Triw / Qrt IV 100.00 110.99 120.66 125.002007 Triw / Qrt I 100.00 100.00 100.04 100.00 Triw / Qrt II 100.00 105.88 104.81 109.20 Triw / Qrt III 104.84 115.49 110.44 111.55 Triw / Qrt IV 100.00 111.52 103.52 104.082008 Triw / Qrt I 89.53 81.66 91.09 88.93 Triw / Qrt II 100.00 109.97 111.92 119.90 Triw / Qrt III 101.64 109.16 107.03 109.79 Triw / Qrt IV 100.00 101.11 101.89 101.572009 Triw / Qrt I 98.63 97.08 99.39 98.76 Triw / Qrt II 100.00 100.40 100.14 100.31 Triw / Qrt III 100.00 101.77 101.19 102.38 Triw / Qrt IV 105.17 106.35 105.13 108.712010 Triw / Qrt I 97.04 95.82 99.68 99.64 Triw / Qrt II 100.00 100.20 101.00 101.00 Triw / Qrt II*) 101.61 101.45 101.64 104.24




https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : MALUKU



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : MALUKU UTARA



(1) (2) (3) (4) (5)

2004 Triw / Qrt I n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt II n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt III n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt IV n.a n.a n.a n.a2005 Triw / Qrt I 85.71 76.00 81.16 86.96 Triw / Qrt II 100.00 136.39 123.12 132.59 Triw / Qrt III 116.67 116.06 116.03 120.67 Triw / Qrt IV 100.00 101.20 105.19 101.152006 Triw / Qrt I 100.00 102.29 107.32 103.72 Triw / Qrt II 106.45 110.53 107.66 108.00 Triw / Qrt III 90.91 85.71 89.33 88.89 Triw / Qrt IV 100.00 110.62 124.96 114.292007 Triw / Qrt I 92.86 89.14 94.24 95.34 Triw / Qrt II 102.50 124.66 134.20 146.57 Triw / Qrt III 100.51 112.25 117.68 112.55 Triw / Qrt IV 100.57 117.44 119.24 112.152008 Triw / Qrt I 100.00 100.00 100.48 100.00 Triw / Qrt II 100.00 103.96 117.90 117.13 Triw / Qrt III 101.94 101.29 102.44 103.07 Triw / Qrt IV 100.93 106.88 111.82 112.142009 Triw / Qrt I 102.59 100.00 102.04 100.79 Triw / Qrt II 101.59 101.76 103.87 105.27 Triw / Qrt III 100.00 104.19 108.45 107.97 Triw / Qrt IV 100.86 112.39 110.35 110.522010 Triw / Qrt I 106.36 107.20 107.52 104.55 Triw / Qrt II 100.00 102.33 101.00 101.00 Triw / Qrt II*) 104.55 103.30 103.30 102.13




https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : PAPUA BARAT



(1) (2) (3) (4) (5)

2004 Triw / Qrt I n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt II n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt III n.a n.a n.a n.a Triw / Qrt IV n.a n.a n.a n.a2005 Triw / Qrt I 100.00 112.54 110.55 114.36 Triw / Qrt II 100.00 112.05 110.00 118.14 Triw / Qrt III 116.13 109.41 110.42 114.66 Triw / Qrt IV 100.00 116.71 114.12 118.682006 Triw / Qrt I 100.00 101.25 100.42 100.33 Triw / Qrt II 100.00 101.11 102.05 104.74 Triw / Qrt III 100.00 94.13 94.74 90.00 Triw / Qrt IV 100.00 108.96 112.50 107.142007 Triw / Qrt I 100.00 106.90 105.49 107.35 Triw / Qrt II 96.41 94.11 95.30 94.53 Triw / Qrt III 109.77 113.73 109.05 112.05 Triw / Qrt IV 105.41 106.05 104.16 104.082008 Triw / Qrt I 99.38 99.91 98.41 98.40 Triw / Qrt II 101.84 102.97 101.04 101.25 Triw / Qrt III 104.12 107.14 106.57 108.36 Triw / Qrt IV 104.35 117.72 114.26 116.192009 Triw / Qrt I 99.48 97.55 98.45 97.99 Triw / Qrt II 101.73 101.22 101.96 101.93 Triw / Qrt III 103.92 104.72 105.88 103.25 Triw / Qrt IV 101.60 104.06 103.15 107.192010 Triw / Qrt I 99.28 94.24 94.80 93.29 Triw / Qrt II 100.50 101.33 102.40 100.22 Triw / Qrt II*) 101.49 102.11 104.60 102.42




https:

//www.b

ps.go.id


PROVINSI / PROVINCE : PAPUA



(1) (2) (3) (4) (5)





https:

//www.b

ps.go.id

TABEL 35. Indeks Kondisi dan Prospek Bisnis Sektor KonstruksiTABLE Indices of Condition and Business Prospect in Construction Sector

INDONESIA

Tahun dan Prospek Kondisi Triwulan Bisnis Bisnis

Year and Business Business Quarter Prospect Condition

(1) (2) (3)

2004 Triw / Qrt I 52.66 47.11 Triw / Qrt II 52.62 49.76 Triw / Qrt III 51.42 49.64 Triw / Qrt IV 52.98 47.992005 Triw / Qrt I 56.58 53.25 Triw / Qrt II 54.09 53.32 Triw / Qrt III 55.89 53.02 Triw / Qrt IV 63.08 50.032006 Triw / Qrt I 58.77 49.13 Triw / Qrt II 55.57 54.04 Triw / Qrt III 52.35 54.11 Triw / Qrt IV 53.90 51.242007 Triw / Qrt I 59.43 51.39 Triw / Qrt II 57.75 55.94 Triw / Qrt III 55.26 56.18 Triw / Qrt IV 59.47 52.412008 Triw / Qrt I 61.47 55.77 Triw / Qrt II 60.78 57.08 Triw / Qrt III 56.46 55.81 Triw / Qrt IV 59.90 50.782009 Triw / Qrt I 60.76 54.16 Triw / Qrt II 58.00 55.25 Triw / Qrt III 54.33 53.17 Triw / Qrt IV 60.55 49.312010 Triw / Qrt I 62.03 59.28 Triw / Qrt II 61.12 46.98 Triw / Qrt III 60.62 46.84



https:

//www.b

ps.go.id





(1) (2) (3)

2004 Triw / Qrt I 40.57 39.80 Triw / Qrt II 26.53 27.40 Triw / Qrt III 46.36 39.80 Triw / Qrt IV 40.48 27.402005 Triw / Qrt I 62.24 48.81 Triw / Qrt II 57.14 48.75 Triw / Qrt III 55.00 48.44 Triw / Qrt IV 55.36 48.672006 Triw / Qrt I 55.10 51.67 Triw / Qrt II 47.86 51.67 Triw / Qrt III 45.57 56.70 Triw / Qrt IV 38.78 43.382007 Triw / Qrt I 50.00 61.11 Triw / Qrt II 50.00 59.76 Triw / Qrt III 50.00 45.27 Triw / Qrt IV 47.84 45.082008 Triw / Qrt I 46.72 45.27 Triw / Qrt II 52.14 48.44 Triw / Qrt III 50.00 46.96 Triw / Qrt IV 78.57 43.402009 Triw / Qrt I 43.77 42.15 Triw / Qrt II 37.07 33.78 Triw / Qrt III 31.22 31.25 Triw / Qrt IV 39.19 31.932010 Triw / Qrt I 55.44 41.48 Triw / Qrt II 37.76 29.46 Triw / Qrt III *) 34.57 26.13



https:

//www.b

ps.go.id