imunisasi dan autisme

13
IMUNISASI Jurnal review LALU DEDE HERMAWAN H1A010054 JUDUL:VAKSIN MMR DAN AUTISME Pendahuluan Imunisasi adalah salah satu alat paling efektif dalam upaya perlindungan kesehatan masayarakat. Vaksin bisa di katakan adalah salah satu penemuan terbesar dalam dunia kesehatan. Program imunisasi saat ini sudah terbukti bisa mencegah penyakit yang sebelumnya merupakan wabah berbahaya dan merupakan ancaman kesehatan di seluruh dunia. Tetapi dengan seiring berkembangnya imunisasi dan manfaat besar yang di berikan,muncul masalah baru terkait dengan pemberian imunisasi. Karena sangat efektif dan berguna nya imunisasi selama ini,pemberian secara rutin terus di berikan hampir di seluruh dunia. Tetapi muncul ketakutan akan keamanan imunisasi karena vaksin yang cukup banyak di berikan kepada anak – anak yang usianya masih cukup kecil. Akhirnya muncul pertanyaan apakah imunisasi ini tidak akan memiliki dampak buruk atau memberikan efek samping kepada anak – anak yang di berikan imunisasi?.

Upload: adul-yasubhanalloh-ahrs

Post on 23-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

print

TRANSCRIPT

IMUNISASI

Jurnal review

LALU DEDE HERMAWAN

H1A010054

JUDUL:VAKSIN MMR DAN AUTISME

Pendahuluan

Imunisasi adalah salah satu alat paling efektif dalam upaya perlindungan

kesehatan masayarakat. Vaksin bisa di katakan adalah salah satu penemuan

terbesar dalam dunia kesehatan. Program imunisasi saat ini sudah terbukti bisa

mencegah penyakit yang sebelumnya merupakan wabah berbahaya dan

merupakan ancaman kesehatan di seluruh dunia.

Tetapi dengan seiring berkembangnya imunisasi dan manfaat besar yang

di berikan,muncul masalah baru terkait dengan pemberian imunisasi. Karena

sangat efektif dan berguna nya imunisasi selama ini,pemberian secara rutin terus

di berikan hampir di seluruh dunia. Tetapi muncul ketakutan akan keamanan

imunisasi karena vaksin yang cukup banyak di berikan kepada anak – anak yang

usianya masih cukup kecil. Akhirnya muncul pertanyaan apakah imunisasi ini

tidak akan memiliki dampak buruk atau memberikan efek samping kepada anak –

anak yang di berikan imunisasi?.

Kita mulai dari penelitian yang di lakukan oleh Andrew Wakefield dan

rekan – rekannya pada tahun 1998 yang di laporkan pada the lancet medical

journal menemukan delapan anak mengalami gejala autis dan masalah dengan

ususnya setelah menerima vaksin MMR. Hal ini kemudian membuat para peneliti

lain melakukan banyak penelitian untuk meneliti klaim dari Andrew Wakefield

dan rekan – rekannya.

Vaksin yang di curigai memberikan efek samping berupa ASD dan

gangguan usus adalah vaksin MMR dan vaksin yang mengandung timerosal. Mari

kita bahas mulai dari penyakit yang mungkin di sebabkan terlebih dahulu yaitu

autisme.

Autisme

Autisme adalah sebuah penyakit neuropsikologi di mana gejala nya berupa

sekumpulan gangguan pada perilaku. Autisme terjadi pada tahun – tahun pertama

kehidupan biasanya terdeteksi pada usia 3 tahun. Autistic spectrum disorder

memiliki beberapa type yang bervariasi tergantung dari berat ringan gejala yang di

timbulkan. Anak autisme pada umunya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi

dan berhubungan dengan orang lain dan cenderung memiliki kebiasaan

mengulang – ulang gerakan dan biasanya sensitif terhadap bunyi dan bising.

(vaccine education center ,2012).

Etiologi

Belum ada penyebab spesifik yang di ketahui yang bisa menyebabkan

ASD tetapi satu hal yang pasti adalah autisme “highly genetic” berdasarkan

penelitian pada anak kembar identik memiliki kemungkinan untuk terkena

autisme 90%. Sedangkan pada kembar tidak identik kemungkinannya menurun

drastis sampai kurang dari 10%.( vaccine education center ,2012)

Vaksin MMR

Vaksin MMR pertama kali di lisensikan di Amerika pada tahun 1971.

Vaksin ini cukup memberikan dampak yang positif pada pencegahan penyakit

mumps,measles,dan rubella. Sebagai contoh kasus measles menurun dari 500.000

dengan 500 kematian tiap tahun menjadi hanya beberapa kasus per tahun,tetapi

pada tahun 2008 di laporkan terdapat 100 kasus,setelah penelusuran dari CDC

kasus tersebut muncul pada orang – orang yang tidak mendapat vaksinasi.

(Stratton,2009 dan 2)

Lalu apakah vaksin MMR dapat menyebabkan autisme? Dari beberapa

penelitian yang sudah di lakukan untuk meneliti hubungan antara vaksin MMR

dan autisme kesimpulannya tidak ada data yang kuat untuk mendukung hipotesis

tersebut.(NCIRS,2009)

Pada tahun 1999 study berbasis populasi yang besar di adakan di Inggris

meneliti status vaksinasi dari 498 anak dengan autisme di Inggris dengan kontrol

nya adalah anak tanpa autisme dan tidak menemukan hubungan antara waktu

pemberian imunisasi MMR dengan onset dari autisme.(generation rescue,2009)

Pada tahun 2004 penelitian di Inggris meneliti 5.500 anak dengan autisme

yang mendatangi dokter praktik umum dan telah di imunisasi MMR menemukan

tidak ada link antara vaksin dan autisme. Pada tahun 1990 an penelitian pada

anak – anak di denmark sebanyak 440.000 anak yang telah di imunisasi dan di

bandingkan denga 96.000 anak yang tidak terimunisasi menemukan tidak ada

hubungan antara vaksin MMR dan autisme.

Penelitian besar di finlandia meneliti hampir 600.000 anak dalam 20 tahun

setelah vaksinasi MMR dan menemukan tidak ada bukti hubungan antara MMR

dan autisme.

Penelitian di Prancis meneliti rerata kejadian IND dan autisme dari 6.100

anak dan hasilnya tidak menemukan asosiasi antara MMR dan penyakit tersebut.

Penelitian di Swedia pada tahun 1998 meneliti prevalensi autisme selama

10 tahun dan menemukan tidak ada perubahan tren penyakit semenjak MMR di

perkenalkan.

Dua kelompok peneliti independen dari UK melakukan penelitian

epidemiologi untuk menentukan apakah ada hubungan antara autism/gejala

penyakit usus dengan MMR. Dua penelitian itu menghasilkan kesimpulan yang

sama tidak ada hubungan.

Penelitian di amerika dan UK menemukan tidak ada korelasi antara

imunisasi MMR pada awal masa kanak – kanak dengan kejadian

autisme,contohnya di California rerata kejadian autisme meningkat 375% selama

15 tahun sedangkan penignkatan jumlah anak yang di imunisasi MMR adalah

hanya 14%.

Sebuah penelitian di USA yang meneliti pasien yang terlahir dengan IBD

selama 32 tahun tidak menemukan vaksinasi dengan MMR atau vaksin yang

mengandung measles tidak meningkatkan resiko IBD.

Penelitan laboratorium menemukan tidak ada virus measles pada spesimen

usus pasien dengan IBD.

Timerosal

Timerosal adalah bahan pengawet vaksin yang paling banyak di gunakan

pada awal kemunculan vaksin sampai beberapa tahun terakhir. Timerosal

mengandung mercury sebanyak 50% berdasarkan beratnya. Yang harus di garis

bawahi dalam hal ini adalah bahwa mercury pada timerosal akan di rubah di

dalam tubuh menjadi etilmercury yang tidak berbahaya bagi tubuh karena akan di

bersihkan dan di keluarkan secara total dari dalam tubuh,mercury yang menjadi

concern adalah metilmercury karena merupakan zat yang bioavailable dan bisa

terakumulasi di otak dan bisa menyebabkan kerusakan saraf.(miller,2009).

Tetapi walaupun timerosal cukup aman pada tahun 1999 CDC

mengeluarkan statement bahwa para produsen vaksin harus mengurangi

penggunaan timerosal khususnya pada vaksin yang di berikan untuk pada

neonatus. Kemudian pada tahun 2001 para produsen vaksin mulai mengurangi

penggunaan timerosal khusunya pada vaksin yang di berikan pada anak usia

kurang dari 6 tahun dan saat ini hampir semua vaksin sudah tersedia bentuk tanpa

timerosal nya.

Walaupun timerosal sudah tidak banyak di gunakan tetapi berdasarkan

banyak penelitian yang di lakukan menunjukkan tidak ada korelasi atau hubungan

yang signifikan antara timerosal dan gangguan neurologi yang mungkin bisa di

timbulkannya.

Pada tahun 2003 stehr-green dan kawan – kawan melakukan penelitian di

denmark dan swedia untuk mencari hubungan antara autisme dan pemberian

vaksin dengan timerosal. Ternyata di dapatkan hasil bahwa data tidak cukup kuat

untuk mengasosiasikan hubungan kedua variabel tersebut. Di Denmark dan

Swedia sendiri timerosal sudah tidak di gunakan sejak 1992 dan angka autisme di

sana terus meningkat.

Pada tahun 2003 Vaccine Safety Datalink melakukan penelitian untuk

mengetahui hubungan antara timerosal dan gangguan ginjal,neurologi,dan

gangguan perkembangan,hasil yang di dapat juga sama tidak ada signifikansi yang

kuat untuk mengatakan variabel tersebut berhubungan.

Pada tahun 2007 CDC melakukan follow up dari penelitian Vestraeten dan

kawan – kawan dan penelitian VSD. Hasil yang di dapatkan juga sama tidak ada

data yang cukup kuat untuk mengasosiasikan timerosal dan gejala autisme

maupun gangguan lainnya.

Thompson dan kawan – kawan pada tahun yang sama juga mengadakan

penelitian hal yang sama dan mendapatkan hasil data tidak cukup kuat untuk

mendukung hipotesis hubungan antara timerosal dan neurodevelopmental

problem pada anak – anak usia 7 – 10 tahun.(miller,2009)

Apakah Pemberian Vaksin Terlalu Banyak Pada Usia Dini Aman?

Pada dasarnya setiap vaksin sebelum di lepas ke masyarakat luas,vaksin

tersebut terlebih dahulu telah di buktikan keamanannya jadi pada dasarnya

pemberian vaksin aman pada anak – anak sejak usia dini.(Stratton,2009)

Tetapi hal ini bukannya tidak menimbulkan keraguan,banyak akhirnya

para orang tua yang menunda memberikan imunisasi kepada anaknya,tetapi hal

iini juga tidak bisa di anggap langkah yang benar karena menunda memberikan

vaksin akan sangat beresiko bagi sang anak.(jurnal Q A autisme)

Berikut data jadwal vaksinasi,angka autisme ,dan angka mortalitas di bawah 5

tahun.(generation rescue,2009)

sumber :generation rescue,2009

sumber:generation rescue,2009

Amerika merupakan negara di dunia dengan pemberian imunisasi paling

banyak di dunia dan menduduki peringkat 34 angka mortalitas di bawah 5 tahun

dan memiliki angka prevalensi autism yang tinggi yaitu 1 : 150.

Penelitian ini bisa jadi acuan untuk menyeimbangkan jumlah vaksin yang

di berikan. Sebagai bentuk pencegahan dan peningkatan kualitas pemberian

vaksin dengan jadwal dan dosis pemberian yang lebih aman untuk anak – anak.

Kesimpulan

Menurut rekomendasi WHO dari banyak penelitian yang sudah di lakukan

dan pendapat para ahli bahwa vaksin MMR aman di berikan dan tidak di temukan

hubungan antara pemberian vaksin MMR dan kejadian ASD pada anak yang

mendapat kan vaksin tersebut.(NCIRS,2009)

Daftar Pustaka

Miller L.2009.Autism and Vaccination:Current Evidence. Journal

Compilation.Wiley Periodical.Inc.

NCIRS.2009. MMR vaccine, inflammatory bowel disease and autism.USA

Stratton K.2009. immunization safety review: measles-mumps-rubella vaccine

and autism.Institute Of medicine.

The Authors.2009. autism and vaccines around the world: Vaccine Schedules,

Autism Rates, and Under 5 Mortality.Generation Rescue.

Vaccine education center.2012.Vaccine and Autism :What you should know.the

children hospitalof philadelphia.USA.

IMUNISASI

Jurnal review

“Vaksin MMR dan Autisme”

LALU DEDE HERMAWAN

H1A010054

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

2013