implementasi uu no. 5 tahun 1999 tentang …

50
i IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT SERTA KEPPRES RI NO. 75 TAHUN 1999 TENTANG KPPU TERHADAP PASAL 33 UUD 1945 DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEBAGAI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU OLEH: FATACH YASIN (10340141) PEMBIMBING: 1. ISWANTORO, S.H., M.H. 2. FAISAL LUQMAN HAKIM, S.H., M.Hum. PRODI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Upload: others

Post on 09-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

i

IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN

PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

SERTA KEPPRES RI NO. 75 TAHUN 1999 TENTANG KPPU TERHADAP

PASAL 33 UUD 1945

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

SEBAGAI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA

STRATA SATU

OLEH:

FATACH YASIN

(10340141)

PEMBIMBING:

1. ISWANTORO, S.H., M.H.

2. FAISAL LUQMAN HAKIM, S.H., M.Hum.

PRODI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2014

Page 2: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

ii

ABSTRAK

UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat sebagai kebijakan publik hendaknya dilaksanakan dengan

memperhatikan landasan idiil-nya yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat yang

sebesar-besarnya. Kekurangan dan kelebihan UU No. 5 Tahun 1999 beserta

implementasinya harus dipandang secara aktual. Kondisi undang-undang tersebut

harus selalu dicermati agar kehadirannya dapat memenuhi tuntutan stakeholder

dan mampu memenuhi tuntutan lingkungan usaha yang bergerak dinamis serta

untuk mengkaji efektifitas implementasi penegakan hukum persaingan usaha di

Indonesia. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dibentuk melalui Keppres

No. 75 Tahun 1999. KPPU sebagai komisi pengawas dan penegak hukum

undang-undang tersebut juga memiliki peran yang sangat penting dalam rangka

penegakan hukum UU No. 5 Tahun 1999. Sudah barang tentu di dalam

menjalankan tugas dan kewenangannya KPPU menemui hambatan dan

kelemahan.

Penelitian ini adalah library research, yaitu sebuah penelitian dengan

pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber

dan dipublikasikan secara luas. Metode berfikir yang dipergunakan adalah metode

induktif, yaitu dari data/fakta menuju ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi,

termasuk juga melakukan sintesis dan mengembangkan teori jika diperlukan. Dari

analisis tersebut kemudian akan ditarik kesimpulan sebagai jawaban atas

permasalahan yang ada.

Permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah tentang implementasi

UU No. 5 Tahun 1999 terhadap pasal 33 UUD 1945 dan menganalisa hambatan

dan kelemahan KPPU dalam menjalankan tugas dan kewenangannya serta

menganalisa kelemahan dari UU No. 5 Tahun 1999 itu sendiri.

Pasal 33 UUD 1945 dengan tegas menyatakan bahwa perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Amanah

konstitusi pembukaan UUD 1945 alinea keempat ialah “kesejahteraan umum”.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan jika negara Indonesia menganut

sistem ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi dan konsep negara welfare

state. Temuan penelitian ini, implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 serta

Keppres RI No. 75 Tahun 1999 sudah sesuai namun kurang maksimal

dikarenakan berbagai faktor yang dibahas dalam bab analisa. Masih maraknya

persaingan yang timpang antar pasar tradisional versus pasar modern serta

Pelonjakan harga yang tidak wajar bawang putih yang masih hangat dibicarakan

dan masih dalam proses pemeriksaan di KPPU juga merupakan bukti bahwa iklim

persaingan usaha di Indonesia masih diwarnai praktek monopoli. KPPU sebagai

komisi pengawas dan penegak hukum UU No. 5 Tahun 1999 juga masih belum

maksimal dalam menjalankan tugas dan kewenangannya dikarenakan beberapa

kekurangan yang dibahas di dalam bab IV. Tidak hanya itu, UU No. 5 Tahun

1999 ternyata juga masih ditemukan berbagai kekurangan di dalamnya dan akan

dibahas dalam bab IV.

Page 3: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

iii

Page 4: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

iv

Page 5: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

v

Page 6: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

vi

Page 7: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

vii

Motto:

TUHAN TAHU DAN MAMPU, TAPI MASIH

MENUNGGU

Page 8: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan lantunan Basmalah dan tetes air mata, kupersembahkan

skripsi ini kepada:

Emak tercinta, terima kasih atas doa yang selalu engkau

lantunkan dan kasih sayangmu yang tak lekang oleh

waktu.

Bapak terkasih, perjuanganmu telah mengajarkanku arti

sebuah tanggungjawab .

Kedua adekku dan kakakku tersayang, terima kasih atas

spirit kalian.

Almamaterku tercinta Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang

telah diberikan, tanpamu niscaya skripsi ini takkan pernah ikut larut

dalam euforia intelektual.

Page 9: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

ix

KATA PENGANTAR

والسلام والصلاة, الظلام ومصابيح الهدى نجوم, بعثه والأخر نوره نبيه أول جعل الذي, والإكرام الجلال ذي العلام الملك لل دمالح. والقلم اللوح مادامت وصحبه آله وعلى عليه الله صلى, الأفخام وأصحابه الكرام آله وعلى والحكم العلم منبع, الإسلام صحيح على

بعد ماأ

Alhamdulillah, segala puji kepunyaan Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG

LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA

TIDAK SEHAT SERTA KEPPRES RI NO. 75 TAHUN 1999 TENTANG

KPPU TERHADAP PASAL 33 UUD 1945”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan kepada seluruh umat Islam yang

dirahmati oleh Allah SWT.

Skripsi ini tiada lain untuk memenuhi tugas akhir yang diberikan oleh

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagai salah satu

syarat yang wajib dipenuhi dalam rangka mendapatkan gelar strata satu dalam

bidang ilmu hukum, yang kemudian disebut Sarjana Hukum (S.H). Selama

penyusunan skripsi ini dan selama penyusun belajar di Fakultas Syari’ah dan

Hukum, Jurusan Ilmu Hukum, penyusun banyak mendapat bantuan, motivasi,

Page 10: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

x

serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penyusun akan menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Musa Asy’ari, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Noorhaidi, M.A., M. Phil., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syari’ah

dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum, selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.

4. Bapak Ach Tahir, S.H.I., L.L.M., M.A., selaku Sekretaris Program Studi

Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.

5. Bapak Iswantoro, S.H., M.H., selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing I, dan Bapak Faisal Luqman Hakim, S.H., M.Hum., selaku

Pembimbing II yang penuh pengorbanan waktu, tenaga, fikiran dan

kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan serta motivasi

kepada penyusun dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih dari lubuk hati

yang terdalam atas ilmu, bimbingan dan arahannya.

6. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu Hukum yang telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada penyusun selama perkuliahan.

7. Segenap staf TU yang memberikan pelayanan terbaik serta kesabaran demi

kelancaran segala hal-ikhwal perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

8. Kedua orang tua, Ibu Maslakhah dan Bapak Muchrisun tercinta, terkasih

dan yang dirahmati Allah SWT. Dari beliau berdualah aku diperantarakan

untuk hidup, berkembang untuk hidup, mengerti arti hidup, memaknai hidup

Page 11: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

xi

untuk berbuat yang terbaik agar mendapat Ridha Sang Pembuat hidup.

Semua jasa-jasa panjenengan tidak dapat dinilai dengan apapun di dunia ini.

9. Kedua adekku, Muhammad Bhaidhowi dan Muhammad Irkham serta kakak

perempuanku, Muzayyanah yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi

bagi penyusun untuk tetap semangat mengerjakan skripsi ini.

10. Murabbi Ruuhi, Drs. K.H Aly As’ad, MM. yang telah mendidik lahir batin

dunia akhirat penyusun dalam kawah condrodimuko Ponpes Nalul Ula.

11. Teman-teman Prodi Ilmu Hukum 2010 kelas IH C khususnya yang selalu

menyertai penyusun mulai awal semester I hingga detik ini, Syukron, Zaki,

Afnan, Novi, bapak ketua IHC Umar, dan yang tidak bisa penyusun

sebutkan satu persatu. Kebersamaan kita tidak berhenti sampai di sini,

namun hingga akhirat, amin.

12. Teman-teman senasib seatap di Ponpes Nailul Ula khususnya saudara Lutfi,

Syauki, Huda, Aris, Fahmi, Kholis, Wahid, Galih, Daniel, Tibyan, Ubed,

Evi, Farid, Deq Billy, Deq shofa, Mas Emqi, Mas Rajif, Kakak Vikram dan

M.Taufik.

13. Teman-teman KKN di Dusun Cabeyan, Bligo, Ngluwar Magelang, terima

kasih untuk semangat, kekompakan dan kebersamaan kita, khususnya Dia

Intan Timur yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan spirit

menemani penyusun menyelesaikan skripsi ini.

Dan semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan di sini, dengan

ketulusan hati, penyusun mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Penyusun

sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,

Page 12: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

xii

masukan, saran dan kritik konstruktif sangat penyusun harapkan agar terus

menambah khazanah intelektual yang lebih mendekati sempurna.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi Jurusan Ilmu Hukum

dan Almamater UIN Sunan Kalijaga khususnya, dan berguna bagi ilmu

pengetahuan umumnya, Amîn Yâ Rabb Al-’Âlamîn.

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Fatach Yasin

NIM: 10340141

Page 13: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

ABSTRAK .............................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI I ......................................................... iv

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI II ........................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ............................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan penelitian .............................................................................. 5

D. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 6

E. Telaah Pustaka .................................................................................. 7

F. Kerangka Teoritik ............................................................................. 11

G. Metode Penelitian ............................................................................. 17

H. Sistematika Pembahasan ................................................................... 20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SISTEM PEREKONOMIAN

INDONESIA .............................................................................. 21

Page 14: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

xiv

A. Dasar Hukum Perekonomian Indonesia ............................................ 21

B. Sejarah Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia (Pasal 33 UUD

1945) .................................................................................................. 26

C. Demokrasi Ekonomi ......................................................................... 38

D. Sistem Perekonomian Indonesia ....................................................... 42

BAB III TINJAUAN UMUM PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

DAN PRAKTEK MONOPOLI SERTA EKSISTENSI KOMISI

PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)

................................................................................................. 45

A. Pengertian Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ... 45

B. Dampak Negatif Adanya Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak

Sehat .................................................................................................. 50

C. Pengaturan tentang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

............................................................................................................ 53

D. Sanksi Terhadap Pelanggaran Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 . 57

E. Eksistensi Komisi Pengawas Pesaingan Usaha (KPPU) Sebagai Lembaga

Pengawas Undang-Undang Antimonopoli ........................................ 63

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik

Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Serta Keppres RI No.

75 Tahun 1999 Tentang KPPU Terhadap Pasal 33 UUD 1945 ........ 75

Page 15: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

xv

1. Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Implementasi Undang-

Undang ......................................................................................... 76

2. Efektifitas implementasi hukum persaingan usaha terhadap Pasal 33

UUD 1945 ..................................................................................... 91

B. Hambatan KPPU dalam Upaya Penegakan UU No. 5 Tahun 1999 ..

93

1. Kewenangan KPPU yang terbatas pada ranah perdata ................ 95

2. Keterbatasan anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha ...... 96

3. Lemahnya putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha ............ 97

4. Perekrutan anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang kurang

kompeten ....................................................................................... 98

C. Kelemahan UU No. 5 Tahun 1999 tentanng Larangan Praktik Monopoli

dan Persaingan Usaha Tidak Sehat .................................................... 101

1. Penamaan UU No. 5 Tahun 1999 dengan mencantumkan

“PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT” .............................. 101

2. Kesalahan sistematika dan pengulangan substansial Undang-Undang

No. 5 Tahun 1999 ........................................................................ 103

3. Tidak adanya penjelasan yang memadai terhadap istilah-istilah yang

penting di dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 ................. 107

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 111

A. Kesimpulan ........................................................................................ 111

B. Saran .................................................................................................... 113

Page 16: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

xvi

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemunculan suatu aliran ekonomi di dunia akan selalu terkait dengan

aliran ekonomi yang telah berkembang sebelumnya, begitu pula dengan garis

hidup perekonomian Indonesia. Pergulatan sengit kapitalisme dan sosialisme

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ideologi perekonomian

Indonesia.1

Era pra-kemerdekaan merupakan masa dimana kapitalisme mencengkeram

erat Indonesia, bahkan dapat dikatakan dalam bentuk yang paling ekstrim. Pada

masa ini, Belanda sebagai agen kapitalisme benar-benar mengisi tiap inchi tubuh

bangsa Indonesia dengan ide-ide kapitalisme dari Eropa. Dengan ide kapitalisme

itu, seharusnya bangsa Indonesia berada dalam kelas pemilik modal. Namun

ironisnya, sebagai pemilik, bangsa Indonesia dirampok hak-haknya. Sebuah

bangsa yang seharusnya menjadi tuan di tanahnya sendiri harus menjadi budak

dari sebuah bangsa asing. Hal ini berlangsung hingga bangsa Indonesia mampu

melepaskan diri dari penjajahan Belanda.2

1 Adi Sulistyono, Reformasi Hukum Ekonomi Indonesia, (Surakarta: Lembaga

Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS, 2008), hal. 5.

2 Ibid., hal. 6.

Page 18: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

2

Setelah Indonesia merdeka, barulah tersusun sebuah narasi besar aturan

yang paling mendasar negara. Tak terkecuali sistem perekonomian negara juga

diatur dalam aturan tersebut, UUD 1945 pasal 33 ayat 1 berbunyi:3

Perekonomian disusun atas usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan.

Perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan. Demikianlah

substansi pokok sistem perekonomian Indonesia pasca kemerdekaan. 4

Seiring dengan laju perkembangan zaman dan arus globalisasi yang tidak

dapat dihindari, persaingan merupakan sebuah keniscayaan. Sehinga ajang

kompetisipun digelar. Untuk menjamin adanya kompetisi yang sehat ini banyak

negara yang membuat undang-undang kompetisi yang mengatur berbagai

mekanisme persaingan usaha dan menjamin adanya kompetisi yang bebas, sehat,

dan adil. Tujuan dari sebuah undang-undang kompetisi ialah memberikan

kesejahteraan kepada konsumen. Sudah barang tentu perlindungan kepada

kompetisi yang akan menguntungkan konsumen, memiliki perbedaan pemahanam

terhadap perlindungan kepada pelaku bisnis yang menjadi aktor kompetisi.5

Ada sebuah ilustrasi sangat menarik yang diperoleh dari dunia sepak bola

untuk menggambarkan sebuah persaingan. Dalam permainan sepak bola ada

empat elemen kunci yang harus bekerja sama dengan baik. Pertama, adalah

3 Jimly Asshidiqie, Konstitusi Ekonomi, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010), hal. 216.

4 Tulus T.H Tambunan, Perekonomian Indonesia (Kajian Teoritis dan Analisis Empiris), (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), hal. 7-9.

5 Abdul Halim Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen (Kajian Teoritis dan Perkembangan Pemikiran), (Banjarmasin: FH Unlam Press, 2008), hal. 19.

Page 19: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

3

pemain yang berkompetisi, kedua adalah tempat bermain, ketiga adalah aturan

permainan, dan yang keempat adalah wasit pertandingan. Jika salah satu dari

keempat elemen ini buruk atau bahkan tidak ada, maka dapat dibayangkan

permainan akan buruk atau bahkan kacau.6

Ilustrasi yang sama dapat pula dianalogikan dalam dunia ekonomi.

Perusahaan-perusahaan merupakan peserta kompetisi, pasar adalah tempat untuk

melakukan kompetisi, aturan atau perundang-undangan sebagai rule of the game

dan ada sebuah lembaga pengawas kompetisi yang berlaku sebagai wasit. Pemain

yang baik, aturan kompetisi yang baik, dan lapangan permainan yang baik, tidak

akan berguna jika wasit yang mengawasi pertandingan buruk. Begitu pula dalam

sebuah mekanisme kompetisi dunia perekonomian, dibutuhkan lembaga pengawas

guna menjaga agar kompetisi para pelaku ekonomi berjalan dengan baik dan dapat

berguna bukan hanya bagi pemain itu sendiri, tetapi juga para penonton

(konsumen) yang sudah membeli tiket pertunjukan.7

Menyadari bahwa seiring dengan arus globalisasi yang tak dapat dihindari

oleh Indonesia, mau tidak mau perusahaan yang ada di Indonesia harus berdaya

saing secara Internasional. Daya saing ini bukan hanya menyangkut kemampuan

mereka bersaing memasok produk ke pasar Internasional, akan tetapi juga dalam

pasar domestik guna menghadapi pesaing luar negeri. Maka pada 5 maret 1999

diterbitkanlah UU Nomor 5 Tahun 1999, tentang larangan praktek monopoli dan

persaingan tidak sehat.

6 Rainer Adam dkk, Persaingan dan Ekonomi Pasar di Indonesia, (Jakarta: Friedrich

Naumann Stifftung-Indonesia, 2006), hal. iv.

7 Ibid., hal. v.

Page 20: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

4

Sebagai wujud pengawasan yang ingin dipraktekkan oleh undang-undang

ini, setelahnya dibentuk Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)

berdasarkan Keppres RI No. 75 Tahun 1999. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1999,

KKPU merupakan lembaga independen, di mana dalam menangani, memutuskan

atau melakukan penyelidikan suatu perkara tidak dapat dipengaruhi oleh

pemerintah atau pihak-pihak yang memiliki conflict of interest.

Kini, pada tahun 2014 tidak terasa UU No. 5 Tahun 1999 telah berusia

lebih 14 tahun. Sementara Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang lahir

dari undang-undang tersebut telah berusia 13 tahun. Akan tetapi ironisnya, banyak

sekali ditemukan relita ketimpangan persaingan usaha antara pasar tradisional vis

a vis pasar modern dan praktek-praktek persaingan usaha tidak sehat masih saja

mewarnai iklim usaha di Indonesia, seperti larangan trust yang dilakukan oleh

Temasek Holdings Pte. Ltd., Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT

Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd., Asia Mobile

Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communications Limited, Indonesia

Communications Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., Singapore

Telecom Mobile Pte. Ltd., PT. Telekomunikasi Selular. Contoh lain ialah

perjanian penetapan harga SMS yang dilakukan oleh PT Excelcomindo Pratama,

Tbk., PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat, Tbk., PT Telekomunikasi

Indonesia, Tbk., PT Hutchison CP Telecommunication, PT Bakrie Telekom, Tbk.,

PT Mobile 8 Telekom, Tbk., PT Natrindo Telepon Seluler, PT Smart Telecom.

Yang mana fenomena tersebut merupakan indikator kuat atmosfer sistem

Page 21: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

5

perekonomian kapitalistik yang sangat bertentangan dengan sistem ekonomi

kekeluargaan yang diamanatkan oleh UUD 1945.8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan

Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta Keppres RI

No. 75 Tahun 1999 tentang KPPU terhadap Pasal 33 UUD 1945?

2. Apa saja hambatan KKPU dalam upaya penegakan hukum terhadap

pelanggaran atas UU No. 5 Tahun 1999 serta kelemahan dari UU No. 5

Tahun 1999 itu sendiri?

C. Tujuan Penelitian

Dan yang menjadi tujuan penelitian ini meliputi:

1. Untuk mengetahui implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 tentang

Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta

Keppres No. 75 Tahun 1999 tentang KPPU terhadap Pasal 33 UUD

1945.

2. Guna menganalisa apa saja hambatan dan kelemahan KKPU dalam

upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran atas UU Nomor 5

8 Rainer Adam dkk, Persaingan dan Ekonomi Pasar di Indonesia, hal. vi-ix.

Page 22: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

6

Tahun 1999 serta merekomendasikan langkah-langkah yang harus

ditempuh dan menganalisa kelemahan-kelamahan UU No. 5 Tahun

1999 yang nanti apabila memungkinkan digunakan sebagai salah satu

bahan revisi undang-undang tersebut.

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka hasil

penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat yang penulis

kelompokkan menjadi dua:

1. Secara teoritis

a. Sebagai usaha pengembangan ilmu pengetahuan ketatanegaraan

khususnya yang berhubungan dengan sistem perekonomian di Indonesia.

b. Jika dianggap layak dan diperlukan dapat dijadikan salah satu referensi

bagi peneliti berikutnya yang mengkaji permasalahan yang sama.

2. Secara praktis

a. Bagi masyarakat Indonesia, sebagai masukan bagi mereka untuk

mengetahui tentang hak dasar mereka sebagai warga negara dan bisa

digunakan untuk menuntuk haknya apabila hak dasar warga negara

tersebut tidak terpenuhi.

b. Bagi penyusun, dengan adanya penulisan hukum ini dapat menambah

pengetahuan mengenai implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 tentang

Page 23: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

7

Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat serta KPPU yang

merupakan pelaksana dari undang-undang tersebut.

E. Telaah Pustaka

Setelah melewati penelusuran kepustakaan di Perpustakaan Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan menjelajahi website Universitas

Indonesia, penulis menemukan beberapa buah dokumentasi penelitian yang

hampir serupa:

1. Dewi Yuliana Sari “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Monopoli

(studi terhadap Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan

Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pasal 17), Skripsi,

Yogyakarta, Mua’malat, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.9 Dalam

skripsi tersebut fokus kajian hanya terbatas pada komoditas yang

dimonopolikan yang tertuang dalam UU No. 5 Tahun 1999 serta pisau

analisis terbatas dari tinjauan hukum islam. Berbeda dengan penulisan

hukum yang akan penyusun susun, yang mana analisanya lebih luas serta

didukung dengan undang-undang pelaksana dari UU No. 5 Tahun 1999.

2. Ungki Miftahul Muttaqin, “Peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha

(KPPU) Perspektif Hukum Islam”, Skripsi, Muamalat, UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2009.10 Penelitian ini titik fokusnya hanya sebatas

9 Dewi Yuliana Sari, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Monopoli (Studi Terhadap

Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli pasal 17), Skripsi, Muamalat, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2007).

10 Ungki Miftahul Muttaqin, “Peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Perspektif Hukum Islam, Skripsi, Muamalat, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2009).

Page 24: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

8

peran dari KPPU dalam mengawasi persaingan usaha menurut perspektif

hukum islam berdasarkan nash-nash Al-Qur’an dan Al-Hadist serta

pendapat para ulama. Berbeda dengan penulisan hukum yang akan

penyusun susun, dikarenakan penulisan hukum yang akan penyusun susun

bukan hanya KPPU yang merupakan lembaga pengawas persaingan usaha,

akan tetapi undang-undang yang merupakan sumbernya.

3. Muhammad Darmadi, “Monopoli Dalam Dunia Usaha Pandangan Hukum

Islam dan Undang-undang No. 5 Tahun 1999”, Skripsi, Perbandingan

Madzhab dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2006.11 Dalam

penulisan hukum tersebut, analisa dan pembahasan terbatas pada

pandangan hukum islam dan UU No. 5 Tahun 1999 tentang monopoli

dilihat dari segi subyek, motivasi dan komoditinya. Berbeda dengan

penulisan hukum yang akan penyusun susun, yang mana pembahasannya

lebih luas dan lebih komprehensif dikarenakan dikaitkan dengan KPPU

yang merupakan badan pengawas dari Undang-Undang tersebut.

4. Imam Prayudhi, “Dugaan Terjadinya Praktek Persaingan Usaha Tidak

Sehat Dalam Industri Crude Palm Oil (CPO) Ditinjau Dari Undang-

Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat,” Skripsi, Program Studi Ilmu Hukum,

Program Kekhususan Hukum tentang Kegiatan Ekonomi, Fakultas Hukum

11 Muhammad Darmadi, “Monopoli Dalam Dunia Usaha Pandangan Hukum Islam dan

Undang-Undang No.5 Tahun 1999”, Skripsi, Perbandingan Madzhab dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2006).

Page 25: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

9

Universitas Indonesia, Jakarta, 2009.12 Dalam penulisan hukum tersebut,

persoalan yang diteliti hanyalah kasuistik parsial dan menggunakan

metodologi field research, serta tertentu hanya dalam industri Crude Palm

Oil saja, berbeda dengan penulisan hukum yang akan diteliti oleh

penyusun. Dalam penelitian penyusun, metodologi yang digunakan ialah

library research dan permasalahan yang diteliti lebih universal dan

komprehensif.

5. Deasita Diah Susanti, “Dugaan Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat

Pada Sistem Pemasaran Golongan Obat Keras di Indonesia Ditinjau dari

Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli

dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,” Program Studi Ilmu Hukum, Program

Kekhususan Hukum tentang Kegiatan Ekonomi, Fakultas Hukum,

Universitas Indonesia, Jakarta, 2009.13 Dalam penulisan hukum tersebut,

persoalan yang diteliti sebatas permasalahan parsial dan menggunakan

metodologi field research, serta tertentu hanya dalam sistem pemasaran

golongan obat keras di Indonesia, berbeda dengan penulisan hukum yang

akan diteliti oleh penyusun. Dalam penelitian penyusun, metodologi yang

digunakan ialah library research dan permasalahan yang akan dijadikan

bahan penelitian lebih umum dan substansial.

6. Boogee Garyshto, “Analisa Yuridis Dugaan Praktek Kartel Industri Semen

Indonesia Ditinjau dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang

12 http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20325756&lokasi=Perpustakaan%20UI,%20

Lantai.3 diakses pada tanggal 14 November 2013 pada pukul 08:15

13Ibid., diakses pada tanggal 14 November 2013 pukul 08:24.

Page 26: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

10

Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,” Program

Studi Ilmu Hukum, Program Kekhususan Hukum tentang Kegiatan

Ekonomi, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 2010.14 Dalam

penelitian hukum tersebut, permasalahn pokok yang diteliti sebatas

permasalahan parsial dan menggunakan metodologi field research, serta

tertentu hanya dalam dugaan praktek kartel industri semen Indonesia,

berbeda dengan penulisan hukum yang akan diteliti oleh penyusun. Dalam

penelitian penyusun, metodologi yang digunakan ialah library research

dan permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian lebih lebih luas

dan lebih komprehensif dikarenakan dikaitkan dengan KPPU yang

merupakan badan pengawas dari undang-undang tersebut.

Dengan demikian, penyusun menyimpulkan bahwa belum ada penelitian

serupa yang mengkaji akan implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 tentang

Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat terhadap Pasal 31 UUD

1945.

Maka, penyusun menyatakan bahwa masalah yang akan diteliti dalam

penulisan hukum kali ini merupakan karya yang belum pernah diajukan oleh

orang lain.

14 Ibid., diakses pada tanggal 14 November 2013 pukul 08:39.

Page 27: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

11

F. Kerangka Teoritik

1. Konsep negara welfare state

Dari sejumlah definisi yang ada, inti dari dari istilah welfare state adalah

tanggungjawab negara terhadap kesejahteraan warganya. Seperti dalam

Encyclopedia Britannica, welfare state diartikan sebagai konsep pemerintahan

dimana negara memainkan peran kunci dalam menjaga dan memajukan

kesejahteraan ekonomi dan sosial warga negaranya. 15 Sedangkan the Concise

Oxford Dictionary of Politics mendefinisikannya sebagai sebuah sistem dimana

pemerintah menyatakan diri bertanggung jawab untuk menyediakan jaminan

sosial dan ekonomi bagi penduduk melalui sarana pensiun, tunjangan jaminan

sosial, layanan kesehatan gratis dan semacamnya.16

Di dalam negara modern (welfare state), pemerintah atau negara tidak

hanya bertugas sebagai penjaga malam, namun juga harus aktif turut serta dalam

kegiatan masyarakat sehingga kesejahteraan bagi setiap orang terjamin. Dengan

demikian, pemerintah harus memberikan perlindungan bagi warganya bukan

hanya dalam bidang politik, tetapi juga dalam bidang sosial ekonomi sehingga

kesewenang-wenangan dari golongan kaya harus dicegah oleh pemerintah. Jadi di

dalam welfare state pemerintah diserahi bestuurzorg, yaitu penyelenggaraan

15 Alvitri, Ideologi Welfare State dalam Dasar Negara Indonesia: Analisis Putusan

Mahkamah Konstitusi Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam JURNAL KONSTITUSI Volume 9 Nomor 3 2012, hal. 454. Diakses dari https://www.academia.edu/Download pada tanggal 21 Januari 2014 pada pukul 12:11 WIB

16 Ibid.

Page 28: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

12

kesejahteraan umum. Ciri-ciri atau persyaratan negara hukum yang baru (welfare

state) adalah:17

1) Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain

menjamin hak-hak individu harus menentukan juga cara prosedural

untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin itu;

2) badan kehakiman yang bebas (independent anda inpertial tribunals);

3) pemilihan umum yang bebas;

4) kebebasan untuk menyatakan pendapat;

5) kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi;

6) pendidikan kewarganegaraan.

2. Sistem ekonomi kerakyatan

Dalam ekonomi kerakyatan yang murni tanpa muatan politis, sebenarnya

ide tentang kesejahteraan ekonomi, welfare economics mencapai bentuknya yang

ideal dalam bisnis sehari-hari. Konsep welfare state yang masih bersifat abstrak

pada dasarnya adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan ekonomi.

Sementara itu, kesejahteraan ekonomi yang dimaksud dalam negara yang

berkembang seperti Indonesia ialah ekonomi kerakyatan. Konsep tersebut

memberi peluang yang adil bagi setiap warga negara (tanpa pandang bulu) untuk

berpartisipasi dalam perekonomian. Untuk itu, hukum harus berperan

memfasilitasinya.18

17 SF. Marbun dan Moh. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara,

(Yogyakarta : Liberty, 2009), hal. 45-46.

18 Johnny Ibrahim, Hukum Persaingan Usaha (Filosofi, Teori, dan Implikasi Penerapannya di Indonesia), (Malang: Bayu Media Publishing, 2009), hal. 207.

Page 29: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

13

Istilah “sistem” berasal dari kata “systema” (bahasa Yunani), yang dapat

diartikan sebagai keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. 19 Pada

dasarnya sebuah sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai

subjek atau objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.

Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan

memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar

(pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi.20

Berikut adalah pengertian sistem ekonomi menurut para ahli antara lain:

1. Menurut Dumairy, sistem ekonomi ialah suatu sistem yang mengatur

serta menjalin hubungan hubungan ekonomi antar manusia dengan

seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah

sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subyek;

barang-barang ekonomi sebagai obyek; serta seperangkat kelembagaan

yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi.

Perangkat kelembagaan yang dimaksud meliputi lembaga-lembaga

ekonomi (baik formal maupun nonformal); cara kerja; mekanisme

hubungan; hukum dan peraturan-peraturan perekonomian; serta kaidah

dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis); yang dipilih atau

diterima atau ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan

yang bersangkutan berlangsung. Jadi dalam perangkat kelembagaan ini

19 ummpress.umm.ac.id/uploads/files/Sistem%20Ind.ppt, diakses pada tanggal 14

November 2013 pukul 10:03 WIB. 20 Ibid.

Page 30: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

14

termasuk juga kebiasaan, perilaku dan etika masyarakat; sebagaimana

mereka terapakan dalam berbagai aktifitas yang berkenaan dengan

pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan kebutuhan.21

2. Sheridan, menurutnya dalam publikasi mengenai sistem-sistem

ekonomi yang ada di Asia mengatakan, bahwa “Echonomics system

refers to the way people perform economic acticities in their search for

personal happiness.” Dengan kata lain, sistem ekonomi ialah cara

manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan

atau memberikan kepuasan pribadinya.22

3. Sanusi, beliau menguraikan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu

organisasi yang terdiri atas lembaga atau pranata (ekonomi, sosial-

politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya

dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem serta produksi-

distribusi konsumsi yang merupakan problem dasar setiap

perekonomian. Beliau juga mengutip pengertian sistem ekonomi dari

Lemhannas, bahwa sistem ekonomi merupakan cabang dari ilmu

ekonomi. Adapun sistem diartikan sebagai suatu totalitas terpadu yang

terdiri atas unsur-unsur yang saling berhubungan, saling terkait, saling

mempengaruhi dan saling tergantung menuju tujuan-tujuan tertentu.23

21 Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1991), hal. 30.

22 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia (Kajian Teoritis dan Analisis Empiris), hal. 1.

23 Ibid.

Page 31: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

15

Menurut Suharsono Sagir, perekonomian setiap negara pasti berjalan

menurut sistem ekonomi tertentu. Jenis sistem perekonomian Indonesia dari

waktu ke waktu adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan (SEK). Dalam sistem ini,

kedaulatan ekonomi ada di tangan rakyat, dan ekonomi kerakyatan ini terkait

dengan gagasan demokrasi ekonomi yang tidak lain ialah paham kedaulatan

rakyat di bidang ekonomi. Yang menjadi sasaran dari dari Sistem Ekonomi

Kerakyatan ialah membebaskan rakyat dari kemiskinan, kebodohan,

ketergantungan, perlakuan tidak adil, kerusakan lingkungan dan rasa was-was

dalam menatap masa depan. Karena itu, kebijakan pembangunan nasional sudah

seharusnya tidak keluar dari asas ekonomi kerakyatan yang menurut Suharsono

Saqir tercermin dalam prinsip triple track development, yaitu pro-poor, pro-job

dan pro-growth.24

Dalam mengimplementasikan ketiga prinsip itu, ada enam tolok ukur yang

dapat dipakai untuk menilai berhasil tidaknya suatu proses pembangunan, yaitu:25

1. Rakyat terbebas dari kemiskinan dengan laju pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas.

2. Rakyat terbebas dari kebodohan dan menjadi sumber daya insani

(human capital) yang produktif.

3. Rakyat terbebas dari penganggguran dan bekerja kreatif dan produktif

untuk meningkatkan penghasilan sendiri dan orang lain.

4. Negara terbebas dari ketergantungan kepada utang luar negeri.

24 Jimly Asshidiqie, Konstitusi Ekonomi, hal. 354.

25 Ibid., hal. 355.

Page 32: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

16

5. Negara terbebas dari kekurangan devisa karena nilai ekspor melebihi

impor, dan

6. Negara terbebas dari kerusakan ekosistem sehingga pembangunan

dapat dikembangkan secara berkelanjutan.

Gagasan demokrasi ekonomi tercantum baik dalam Penjelasan UUD 1945

maupun Pasal 33 ayat (4) UUD pasca reformasi. UUD 1945 memang

mengandung gagasan demokrasi politik sekaligus demokrasi ekonomi. Artinya,

pemegang kekuasaan tertinggi Negara Indonesia adalah rakyat, baik di bidang

politik maupun ekonomi. Seluruh sumber daya politik dan ekonomi dikuasai oleh

rakyat yang berdaulat. Dalam demokrasi eknomi yang dibangun tentu tidak

semuanya dilakukan langsung oleh rakyat. Beberapa bagian pokok yang wajib

diwakilkan pengurusannya kepada negara, dalam hal ini kepada:26

(i) MPR, DPR, DPD dan Presiden dalam urusan penyusunan haluan-

haluan dan perumusan kebijakan-kebijakan resmi bernegara, dan

(ii) kepada Presiden dan lembaga-lembaga eksekutif-pemerintahan

lainnya dalam urusan-urusan melaksanakan haluan-haluan dan

kebijakan-kebijakan negara itu, serta

(iii) secara tidak langsung kepada lembaga peradilan dalam urusan

mengadili pelanggaran terhadap haluan dan kebijakan-kebijkan negara

itu.

Namun, terlepas dari adanya pendelegasian kewenangan dari rakyat yang

berdaulat kepada para delegasi rakyat, baik di bidang legeslatif, eksekutif dan

26 Ibid.

Page 33: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

17

yudikatif itu, makna kedaulatan rakyat sebagai kekuasaan tertinggi menurut

sistem demokrasi politik dan demokrasi ekonomi itu tidak dapat dikurangi dengan

dalih kewenangan rakyat sudah diserahkan kepada para pejabat. Dalam konteks

bernegara, kedaulatan rakyat itu bersifat relatif mutlak, meskipun harus diberi

makna yang terbatas sebagaimana diakui dalam Alinea Ketiga Pembukaan UUD

1945. Sebagai konsekuensi tauhid, yaitu keimanan bangsa Indonesia kepada Allah

swt, Tuhan Yang Maha Esa, maka setiap manusia Indonesia dipahami sebagai

Khalifah Tuhan di atas muka bumi yang diberi kekuasaan untuk mengolah dan

mengelola alam kehidupan untuk sebesar-besarnya kemakmuran bersama berdasar

atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi-berkedailan,

berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemnadirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, sebagaimana

dirumuskan dalam Pasal 33 Ayat (4) UUD1945.27

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan normatif

Penulisan hukum ini menggunakan pendekatan normatif, metode tersebut

digunakan untuk mengkaji atau menganalisis data skunder yang berupa bahan-

bahan hukum, terutama bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum

sekunder.28

27 Jimly Asshidiqie, Konstitusi Ekonomi, hal. 353-354.

28 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988), hal. 11-12.

Page 34: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

18

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan undang-undang (statute

approach) dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut

paut dengan isu hukum yang sedang ditangani, pendekatan ini akan membuka

kesempatan bagi peneliti untuk mempelajari adakah konsistensi dan kesesuaian

antara suatu undang-undang dengan undang-undang lainnya atau antara undang-

undang dengan undang-undang dasar atau antara regulasi dan undang-undang.29

2. Spesifikasi penelitian

Spesifikasi penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif. Soerjono

Soekanto menyatakan bahwa penelitian berbentuk deskriptif bertujuan

menggambarkan realitas obyek yang diteliti, dalam rangka menemukan hubungan

diantara dua gejala dengan memberikan gambaran secara sistematis, mengenai

peraturan hukum dan fakta-fakta sebagai pelaksanaan peraturan perundang-

undangan tersebut di lapangan.30

3. Sifat penelitian

Sifat penelitian skripsi ini adalah studi pustaka (library research), yang

dimaksud dengan studi kepustakaaan adalah pengkajian informasi tertulis

mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara

luas serta dibutuhkan dalam penelitian hukum normatif,31 yakni penulisan yang

didasarkan pada data-data yang dijadikan obyek penelitian, seperti peraturan

29 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), hal. 93.

30 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 1984), hal. 96.

31 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004), hal. 81.

Page 35: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

19

perundang-undangan, buku-buku pustaka, majalah, artikel, surat kabar, buletin

tentang segala permasalahan yang sesuai akan disusun dan dikaji secara

komprehensif.

4. Jenis data

Dalam proses pengumpulan bahan hukum, penyusun menggunakan jenis

data sumber hukum primer, sekunder dan tersier, yaitu:

1. Sumber hukum primer dalam hal ini adalah UUD 1945, UU No. 5 Tahun

1999, Keppres No. 75 Tahun 1999 dan juga peraturan-peraturan yang

terkait dengan fokus penulisan dalam penulisan hukum ini.

2. Sumber hukum sekunder dalam hal ini adalah yang memberikan

penjelasan dan tafsiran terhadap sumber bahan hukum primer seperti buku

ilmu hukum, jurnal hukum, laporan hukum, media cetak atau elektronik,

pendapat para sarjana, kasus-kasus hukum, serta simposium yang

dilakukan pakar terkait dengan pembahasan.32

3. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau

penjelasan bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum,

ensiklopedia, dan dokumen yang terkait.33

5. Metode analisis data

Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu metode

analisis yang pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis dengan

32 Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang:

Bayumedia, 2006), hal. 392.

33 Ibid.

Page 36: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

20

logika, dengan induksi, analogi/interpretasi, komparasi dan sejenisnya. Metode

berfikir yang dipergunakan adalah metode induktif, yaitu dari data/fakta menuju

ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi, termasuk juga melakukan sintesis dan

mengembangkan teori (bila diperlukan dan datanya menunjang).34 Dari analisis

tersebut kemudian akan ditarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan

yang ada.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk lebih mempermudah penulisan hukum ini, maka penulis dalam

penelitiannya membagi menjadi lima bab dan pada tiap bab dibagi dalam sub bab

yang disesuaikan dengan pembahasannya. Adapun sistematika penulisan hukum

ini adalah sebagai berikut :

Pada bab pertama, berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka,

kerangka teoritik, metode penelitian, pendekatan masalah dan sistematika

penulisan.

Pada bab kedua, pembahasan ditujukan pada tinjauan umum tentang

Sistem Perekonomian Indonesia sesuai dengan dasar konstitusional Pasal 33 UUD

1945.

Pada bab ketiga, pembahasan akan ditujukan tinjauan umum tentang

Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat sesuai dengan UU No. 5

34 Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif:Dasar-Dasar dan Aplikasi, (Malang, 1990), hal. 39.

Page 37: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

21

Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak

Sehat serta Keppres RI No. 75 Tahun 1999 Tentang KPPU.

Pada bab keempat, pembahasan akan ditujukan pada analisis dan

pembahasan.

Pada bab kelima, bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang

berisikan kesimpulan dan saran. Dalam bab ini penulis akan menguraikan

mengenai kesimpulan dan saran terkait permasalahan yang ada.

Page 38: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

111

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari Bab I hingga Bab IV, maka penyusun dapat

menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi UU No. 5 Tahun 1999 terhadap sistem perekonomian

Indonesia sudah sesuai dengan semangat Pasal 33 UUD 1945 yang

mengamanatkan negara untuk menganut sistem demokrasi ekonomi serta

sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat secara yuridis,

filosofis dan sosiologis. Namun belum maksimal dalam tataran realita,

contoh kecil dari belum maksimalnya implementasi UU No. 5 Tahun 1999

ialah belum berubahnya perilaku pasar yang ada di Indonesia, masih

banyaknya ditemukan persaingan yang timpang antara pasar tradisional

versus pasar modern merupakan bukti riil dari fenomena tersebut. UU No.

5 Tahun 1999 merupakan produk hukum ekonomi dalam sistem hukum di

Indonesia dan merupakan implementasi dari Pasal 33 UUD 1945.

Sementara itu, demokrasi Perekonomian Indonesia berdasarkan pasal 33

UUD 1945 dan penelusuran terhadap gagasan para pendiri negara

(founding father’s) dibangun atas dasar prinsip ekonomi kekeluargaan,

dimana kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan dibanding

kemakmuran individu. Sehingga, demokrasi ekonomi di Indonesia

Page 39: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

112

menururt Pasal 33 UUD 1945 berada dalam format sistem ekonomi

sosialisme pasar, berbeda dengan prinsip-prinsip kapitalisme liberal.

Selain itu, konsep negara welfare state sesuai amanah Pembukaan UUD

1945 Alinea Keempat juga telah dimanifestasikan oleh negara. Terlahirnya

Undang-undang No. 5 Tahun 1999 merupakan salah satu bukti dari

manifestasi konsep negara welfare state oleh Negara Indonesia.

2. Dalam rangka implementasi UU No. 5 Tahun 1999 maka sudah pasti

memerlukan pengawasan pemberlakuan undang-undang tersebut, maka

dibentuklah peraturan pelaksana dari undang-undang antimonopoli.

Dengan demikian, dibentuklah Keppres RI No. 75 Tahun 1999. Dengan

Keppres tersebut dibentuklah Komisi Pengawas Persaingan Usaha

(KPPU), komisi tersebut mempunyai tugas dan kewenangan yang sangat

luas sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1999 dan Keppres RI No. 75 Tahun

1999 guna memastikan dan melakukan pengawasan terhadap dipatuhinya

ketentuan dalam undang-undang antimonopoli tersebut. Namun dari

kewenangan yang sangat luas tersebut masih terdapat beberapa kelemahan

KPPU dalam rangka menunaikan tugasnya sebagai lembaga penegak

hukum dari UU No. 5 Tahun 1999 dan telah penyusun jelaskan dalam bab

analisis.

3. Secara teoritis, UU No. 5 Tahun 1999 tentang larangan monopoli dan

persaingan usaha tidak sehat pada dasarnya telah mengatur prinsip-prinsip

utama bagi terselenggaranya persaingan yang sehat. Sehingga memberikan

jaminan kepastian hukum untuk lebih mendorong percepatan

Page 40: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

113

pembangunan ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umum

sesuai Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat. Meski demikian, undang-

undang ini masih menyisakan beberapa kelemahan seperti yang penulis

jelaskan pada bab analisis.

B. Saran

1. Agar implementasi dan penegakan UU No. 5 Tahun 1999 dapat

maksimal dan efektif serta efisien, harus ada keterkaitan erat dengan

kebijkan industri yang dijalankan pemerintah. Direkomendasikan agar

dalam upaya mencegah terbentuknya struktur pasar yang bersifat

monopoli dan berbagai manifestasi perilaku para pelaku usaha dalam

menguasai pasar, maka disarankan agar Departemen Perindustrian dan

Departemen Perdagangan hendaknya mendukung melalui kebijakan

industri dan perdagangan yang mengarahkan pelaku usaha yang besar

untuk bersaing secara produktif dalam pasar ekspor agar pasar dalam

negeri tidak terkontaminasi dan tidak jenuh. Langkah tersebut akan

membantu iklim persingan usaha yang sehat di dalam negeri dan

mendorong berkembangnya perusahaan kecil dan menengah. Selain

itu, berbagai peraturan dan undang-undang yang akan dibuat oleh DPR

dan pemerintah seharusnya juga mendukung upaya menciptakan

persaingan yang sehat.

2. Perlu dilakukan amandemen terhadap beberapa Pasal dalam UU No. 5

Tahun 1999 sesuai kelemahan yang telah penyusun jelaskan dalam bab

Page 41: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

114

analisa, terutama dengan penamaan undang-undang tersebut,

sistematika penyusunan undang-undang itu sendiri serta penjelasan-

penjelasan terhadap istilah-istilah penting dalam UU No. 5 Tahun

1999.

3. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) harus diberdayakan dari

segi kelembagaan maupun segi sumber daya manusianya. Dari segi

kelembagaan, agar diupayakan melalui ketersediaan anggaran yang

memadai dalam APBN guna menunjang kebutuhan perangkat lunak

dan perangkat keras. Sedangkan dari segi sumber daya manusianya

dilakukan melalui pola rekrutmen anggota KPPU dan perangkat

pendukungnya. Pola rekrutmen anggota KPPU hendaknya bukan

ditujukan untuk mencari calon birokrat guna mengisi lowongan

pekerjaan, tetapi orientasinya pada professionalisme dan pengabdian.

Dengan demikian, saran-saran dari KPPU terhadap pemerintah dapat

diterima dengan baik, dimana pemerintah tidak mersa didikte oleh

KPPU. Interaksi KPPU dan pemerintah akan memberikan sinergi

terhadap upaya menciptakan iklim persaingan sehat, meski tetap harus

disadari bahwa independensi KPPU tetap perlu dijaga.

Page 42: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

115

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku-buku

Adam, Rainer dkk, Persaingan dan Ekonomi Pasar di Indonesia, (Jakarta:

Friedrich Naumann Stifftung-Indonesia), 2006.

Ali, Achmad, Keterpurukan Hukum di Indonesia (Penyebab dan Solusinya),

(Jakarta : Ghalia Indoensia, 2002).

Alrasid, Harun, Naskah UUD 1945 Sesudah Empat Kali Dirubah, (Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), 2007).

Asshidiqie, Jimly, Konstitusi Ekonomi, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010).

Barkatullah, Abdul Halim, Hukum Perlindungan Konsumen (Kajian Teoritis dan

Perkembangan Pemikiran), (Banjarmasin: FH Unlam Press, 2008).

Basri, Faisal H., Perekonomian Indonesia (Tantangan dan Harapan Bagi

Kebangkitan Ekonomi Indonesia), (Jakarta : Erlangga, 2002).

Caldwell, Malcom dan Ernst Utrecht, Sejarah Alternatif Indonesia, alih bahasa

Saut Pasaribu, (Yogyakarta : Penerbit Djaman Baroe Yogyakarta, 2011).

Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1991).

Dwiyanto, Djoko dan Ignas G. Saksono, Ekonomi (Sosialis) Pancasila vs

Kapitalisme, (Yogyakarta: Keluarga Besar Marhaenisme DIY, 2011).

Faisal, Sanapiah, Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar dan Aplikasi, (Malang),

1990.

Gadjong, Agussalim Andri, Pemerintah Daerah (Kajian Politik dan Hukum),

(Bogor : Ghalia Indonesia, 2007).

Page 43: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

116

Hanitijo Soemitro, Ronny, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri,

(Jakarta:Ghalia Indonesia), 1988.

Hartanto, Frans Mardi, Beberapa Pokok Pikiran untuk Perubahan UUD 1945 di

Bidang Ekonomi dalam “Amandemen UUD 45 (Gagasan Beberapa

Anggota Masyarakat Akademik ITB)”, (Bandung : Penerbit ITB, 2000).

Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, (Jakarta :

Kencana Prenada Media Group, 2009).

HR, Syaukani dkk, Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan, (Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2005).

Ibrahim, Jhonny, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang:

Bayumedia), 2006.

----Hukum Persaingan Usaha (Filosofi, Teori, dan Implikasi Penerapannya di

Indonesia), (Malang: Bayu Media Publishing, 2009).

Imaniyati, Neni Sri, Hukum Bisnis (Telaah tentang Pelaku dan Kegiatan

Ekonomi), (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009).

Kadir Muhammad, Abdul, Hukum Dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti), 2004.

Kuncoro, Mudrajad, Ekonomika Industri Indonesia (Menuju Negara Industri Baru

2030?), (Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2007).

Mahmud Marzuki, Peter, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group), 2008.

Marbun, SF. dan Moh. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara,

(Yogyakarta : Liberty, 2009).

Page 44: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

117

Mubyarto, Ekonomi Rakyat dan Program IDT, (Yogyakarta : Aditya Media,

1996).

----Ekonomi Rakyat, Program IDT dan Demokrasi Ekonomi Indonesia,

(Yogyakarta : Aditya Media, 1997)

----Ekonomi Pancasila (Gagasan dan Kemungkinan), (Jakarta : PT Pustaka

LP3ES Indonesia, 1993).

Muliono, Anton dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Bali Pustaka, 1998).

Partanto, Pius A dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya :

Penerbit Arkola, 2001).

Puspaningrum, Galuh, Hukum Persaingan Usaha (Perjanjian dan Kegiatan yang

Dilarang dalam Hukum Persaingan Usaha di Indonesia), (Yogyakarta :

Aswaja Presindo, 2013).

Rachbini, Didik J, Ekonomi Politik (Kebijakan dan Strategi Pembangunan),

(Jakarta : Granit, 2004).

Ricklefs, M.C, Sejarah Indonesia Modern, alih bahasa Drs. Dharmon.

Hardjowidjono, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2007).

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press), 1984.

Siswanto, Arie, Hukum Persaingan Usaha, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002).

Sitompul, Asril, Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Tinjauan

Yuridis Terhadap UU No. 5 Tahun 1999), (Bandung : Citra Aditya Bhakti,

1999).

Page 45: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

118

Subiantoro, Heru dan Singig Ripat (ed.), Kebijakan Fiskal (Pemikiran, Konsep

dan Implementasi), (Jakarta : Penerbit Buku Kompas, 2004).

Suhasril dan Mohammad Taufik Makarao, Hukum Larangan Praktik Monopoli

dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di Indonesia, (Bogor : Ghalia

Indonesia, 2010).

Sulistyono, Adi, Reformasi Hukum Ekonomi Indonesia, (Surakarta: Lembaga

Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan

Percetakan UNS, 2008).

Tambunan, Tulus, Perekonomian Indonesia (Kajian Teoritis dan Analisis

Empiris), (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011).

Yustika, Ahmad Erani, Pembangunan dan Krisis (Memetakan Perekonomian

Indonesia), (Jakarta : Grasindo, 2002).

2. Skripsi

Darmadi, Muhammad, “Monopoli Dalam Dunia Usaha Pandangan Hukum Islam

dan Undang-Undang No.5 Tahun 1999”, Skripsi, Perbandingan Madzhab

dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2006).

Miftahul Muttaqin, Ungki, “Peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

Perspektif Hukum Islam, Skripsi, Muamalat, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, (2009).

Yuliana Sari, Dewi, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Monopoli (Studi

Terhadap Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik

Page 46: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

119

Monopoli pasal 17), Skripsi, Muamalat, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

(2007).

3. Makalah, Jurnal dan Publikasi Ilmiah

Alvitri, Ideologi Welfare State dalam Dasar Negara Indonesia: Analisis Putusan

Mahkamah Konstitusi Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam

Jurnal Konstitusi Volume 9 Nomor 3 2012, hal. 454. Diakses dari

https://www.academia.edu/Download pada tanggal 21 Januari 2014 pada

pukul 12:11 WIB.

Katalog Putusan KPPU (Periode 2000 – September 2009), hal. 14-15. Diakses

dari http://www.kppu.go.id/id/publikasi/buku/ pada tanggal 12 Januari

2014 pukul 11:28 WIB.

Media Berkala Komisi Pengawas Persaingan Usaha “KOMPETISI” Edisi 3

Tahun 2006, hal. 5. Diakses dari

http://www.kppu.go.id/docs/Majalah%20Kompetisi/kompetisi_2006_edisi

03.pdf pada tanggal 13 Januari 2014 pukul 06:41 WIB.

Rizkiyana, HMBC Rikrik S.H. dkk, Catatan Kritis Terhadap Hukum Acara

Persaingan Usaha Di Indonesia, Disampaikan dalam Lokakarya

Penelitian Komisi Hukum Nasional RI Tahun 2011 “Penegakan Hukum

Persaingan Usaha: Kajian terhadap Hukum Acara dan Pelaksanaan

Putusan KPPU” Jakarta, 20 Oktober 2011.

Page 47: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

120

Sukarmi, Pelaksanaan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam Jurnal

Persaingan Usaha Edisi 7 Tahun 2012, hal. 5. Diakses dari

www.kppu.go.id/docs/jurnal/JURNAL_7_2012_ok.pdf pada tanggal 13

Januari 2014 pukul 06:41 WIB.

Yoseva, Diana dalam Jurnal Persaingan Usaha (Komisi Pengawas Persaingan

Usaha) Edisi 3 Tahun 2010, Efisiensi dan Pelaksanaan Hukum Persaingan

Usaha, (Jakarta : Komisi Pengawas Persaingan Usaha, 2010), hal. 115.

diakses dari www.kppu.go.id/docs/jurnal/JURNAL_3_2010_ok.pdf pada

tanggal 12 Januari pukul 23:01 WIB.

4. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Undang-undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.

Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat

Keputusan Presiden RI No. 75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan

Usaha.

Page 48: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

121

5. Website

http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20325756&lokasi=Perpustakaan%20UI,

%20Lantai.3 diakses pada tanggal 14 November 2013 pada pukul 08:15

ummpress.umm.ac.id/uploads/files/Sistem%20Ind.ppt, diakses pada tanggal 14

November 2013 pukul 10:03 WIB.

http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1997/09/28/0027.html diakses pada

tanggal 1 Januari 2014 pada pukul 08:08 WIB.

http://kbbi.web.id/ diakses pada tanggal 11 Januari 2004 pukul 11:51 WIB.

http://business-law.binus.ac.id/2013/01/20/catatan-seputar-hukum-persaingan-

usaha/ diakses pada hari selasa, 23 April 2013 pukul 23:45.

http://www.kppu.go.id/id/tentang-kppu/visi-dan-misi/ diakses pada tanggal 6

Januari 2014 pukul 08:16.

Page 49: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

122

LAMPIRAN

CURICULLUM VITAE

Nama : Fatach Yasin

Tempat & Tanggal lahir : Magelang, 15 Juli 1986

Ayah : Mucrhisun

Ibu : Maslakah

Alamat : Sembir 008/004, Rejosari, Pakis, Magelang, Jateng

Nomor HP : 085643657224

Alamat email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal:

1. SD N Rejosari lulus tahun 1998.

2. SLTP N I Tegalrejo lulus tahun 2001.

3. SMK N 1 Magelang lulus tahun 2004.

4. Mts Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo Kota Kediri lulus tahun 2007.

5. MA Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo Kota Kediri lulus tahun 2010.

6. Kuliah Strata satu (S1) Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2010- sekarang).

Riwayat Pendidikan Non-Formal:

1. Pondok Pesantren Raudhatul Huda, Cikono, Tegalrejo, Magelang (1998-

2004)

2. Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri (2004-2010)

3. Pondok Pesantren Mahasiswa dan Alumni Nailul Ula, Plosokuning,

Minomartani, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta (2010-sekarang)

Page 50: IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG …

123

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Yang menyatakan,

Fatach Yasin

NIM. 10340141