implementasi sistem rekam medik …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_11.11.5139.pdf · 4 1....
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI SISTEM REKAM MEDIK ELEKTRONIK BERBASIS TEKNOLOGI CLOUD SERVER BERSKALA NASIONAL (Studi Kasus: RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh
Aditya Rifa Kartika
11.11.5139
kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
2
IMPLEMENTATION ELECTRONIC MEDICAL RECORD SYSTEM BASED ON CLOUD SERVER TECHNOLOGY IN NATIONAL SCALE (Case of Study: RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten)
IMPLEMENTASI SISTEM REKAM MEDIK ELEKTRONIK BERBASIS TEKNOLOGI CLOUD SERVER BERSKALA NASIONAL (Studi Kasus: RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten)
Aditya Rifa Kartika Erik Hadi Saputra
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Now, progress development in health scope by leaps and bounds. The progress
not only use of medical technology tools. But it also provide comfort and easy in the healthcare process with use information technology. Application of information technology in the health field is using of an electronic medical record system. Health services is potential industry's. Because it has influence can be felt directly in the quality of human life. Factors that affect quality of the life is environment, weather changes, natural disasters and evolution of the disease. In addition there are determinants of health among other things is tangibel quality, realibility, responsiveness, empathy, and asurance accessibility.
Acceleration growth of population in a country have a positive impact . Can mint human resources superior in quality and quantity . But in the reality, it becomes a problem when there is no good governance . Governance in process control and monitor in level of health by government through the Ministry Health. But in the governance process under way have barriers and obstacles at collecting data population of health. So with the " Implementation of Electronic Medical Record System Based Cloud Server Technology in National Scale " , expected to be a solution to these problems .
The system refers to requirement of the Ministry of Health. Based on the Ministry of Health of the Republic of Indonesia Number 1171/Minister of Health/PER/VI/2011 about hospital information system. The system includes a reporting application identity data of hospital, data of medical officer, data summary service activities, data compiled by illness or morbidity inpatients and outpatients. Reporting workflow system is renewable at any time. So it can be used by hospitals as data recovery plan when data is damage with the cloud server technology. Each hospital register to use the system.
Keyword : electronic medical record system, recapitulation activities, hospital, cloud server
1
1. Pendahuluan
Percepatan peningkatan pertumbuhan penduduk pada suatu negara memberikan
dampak positif. Dapat mencetak sumber daya manusia unggul secara kualitas maupun
kuantitas. Akan tetapi memberikan tantangan tersendiri kepada institusi maupun industri
kesehatan dalam proses pengelolaan. Tata kelola tersebut seperti pada proses
mengontrol dan memonitor tingkat kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah melalui
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Karena bila tidak dikelola dengan baik
mengakibatkan perbandingan jumlah petugas pelayanan kesehatan yang tidak ideal. Bila
dibandingkan dengan jumlah yang membutuhkan layanan kesehatan. Sehingga
memerlukan metode baru untuk memecahkan masalah tersebut. Bila tidak segera diatasi
akan menimbulkan penurunan kualitas pelayanan kesehatan dan mengakibatkan
peningkatan biaya operasional. Oleh karena itu penulis akan mengangkat permasalahan
tersebut untuk diteliti. Dan diharapkan mendapatkan hasil yang dapat menjadi solusi dari
permasalahan tersebut.
Di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sering terjadi
permasalahan berkaitan dengan penyimpanan data pasien, pengaksesan data hasil uji
laboratorium, pengaksesan data hasil pemeriksaan radiologi, pembuatan statistik jumlah
penyakit, pembuatan statistik jumlah pasien, pembuatan statistik jumlah petugas, data
recovery plan dan server terpusat serta efisiensi penggunaan kertas untuk mengurangi
biaya operasional dalam pengadaan alat tulis. Sehingga untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan tersebut menggunakan sistem rekam medis elektronik berbasis teknologi
cloud server. Dalam membangun sistem terdapat hal-hal yang harus diperhatikan. Antara
lain, kerahasiaan data pribadi pengguna, efek psikologis pengguna terhadap sistem,
kemudahan dalam penggunaan sistem, dan integrasi yang baik antara sistem baru
dengan sistem yang lama. Sehingga sistem dapat diterima dan dikembangkan untuk
memberikan peningkatan kualitas pelayanan dari sistem. Sistem menggunakan basis
web, basis data dan menggunakan teknologi cloud server.
Sistem memiliki landasan hukum yang jelas dengan mengacu pada kebutuhan-
kebutuhan dari Kementerian Kesehatan. Berdasarkan pada Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/ MENKES/PER/VI/2011 tentang sistem
informasi rumah sakit. Sistem tersebut berupa aplikasi pelaporan yang meliputi data
identitas rumah sakit, data petugas medis, data rekapitulasi kegiatan pelayanan, data
kompilasi penyakit atau morbiditas pasien rawat inap dan pasien rawat jalan. Sehingga
diharapkan sistem dapat menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan dan digunakan
diseluruh rumah sakit yang ada pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua pendekatan untuk menjelaskan konsep dasar sistem. Konsep dasar
sistem yang pertama menekankan pada prosedur. Sedangkan konsep dasar yang kedua
menekankan pada pada komponen atau elemen dari sistem. Definisi sistem dari
pendekatan yang menekankan suatu prosedur adalah sebagai berikut:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu”1 .
Sedangkan definisi sistem dari pendekatan yang menekankan pada elemen atau
komponen dari sistem adalah sebagai berikut:
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan”2.
2.2 Pengertian Informasi
Informasi terdiri dari data mentah, data tersusun, dan kapasitas sebuah saluran.
“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan untuk saat ini atau saat
mendatang”3.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem infomasi merupakan sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi
informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi),
dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Berikut merupakan
beberapa definisi sistem informasi (Kadir, 2003):
(Alter, 1992), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi,
orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah organisasi.
(Bodnar dan Hopwood, 1993), Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk
informasi yang berguna.
1 Jogiyanto H.M, “Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis”, (Edisi ketiga; Yogyakarta: ANDI, 2005), hal. 1. 2 Ibid., 3 Davis Gordon B., Olson Margrethe H. “Management Information Systems”, (Edisi pertama; New
York : McGraw-Hill, 1976), hal. 28.
3
(Gelinas, Oram, dan Wiggins, 1990), Sistem informasi adalah suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan
manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
(Hall, 2001), Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana
data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
(Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999), Sebuah sistem informasi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang
spesifik.
(Wilkinson, 1992), Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan
sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(informasi), guna mencapai sasarn-sasaran perusahaan.
2.4 Pengertian Rekam Medis
Rekam Medis merupakan catatan yang disimpan oleh dokter di rumah sakit,
puskesmas, poliklinik, maupun pusat pelayanan kesehatan lainnya dalam proses
pengobatan pasien. Rekam medis tersebut merangkum data pasien berupa
pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan yang diberikan kepada pasien pada saat
proses pengobatan. Data rekam medis terbagi 2 (dua) yaitu:
1) Data Medis atau Data Klinis
Yang termasuk data medis adalah segala data tentang riwayat penyakit, hasil
pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan serta hasilnya, laporan dokter, perawat,
hasil pemeriksaan laboratorium, ronsen, dan lain-lain. Data-data ini merupakan data
yang bersifat rahasia (confidential) sebingga tidak dapat dibuka oleh pihak ketiga
tanpa izin dari pasien yang bersangkutan kecuali jika ada alasan lain berdasarkan
peraturan atau perundang-undangan yang memaksa dibukanya informasi tersebut.
2) Data sosiologis atau data non-medis
Yang termasuk data ini adalah segala data lain yang tidak berkaitan
langsung dengan data medis, seperti data identitas, data sosial ekonomi, alamat, dan
lain-lain. Data ini oleh sebagian orang dianggap bukan rahasia, tetapi menurut sebagian
lainnya merupakan data yang juga bersifat rahasia (confidensial).
2.5 Pengertian Rumah Sakit
Beberapa pengertian Rumah Sakit yang dikemukakan oleh para ahli sebagaimana
dikutip Azwar (2010:88–89) adalah sebagai berikut:
4
1. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien (American Hospital Association,
1974).
2. Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan
kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran,
perawat dan tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan (Wolper dan Pena,
1987).
3. Rumah Sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan
serta penelitian kedokteran diselenggarakan (Association of Hospital Care, 1947).
4. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009, Rumah Sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pasien adalah setiap orang
yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah
Sakit.
2.6 Pengertian Cloud Computing
Cloud computing adalah sebuah model client-server, dimana resource seperti
server, storage, network, dan software dipandang sebagai layanan yang dapat diakses
oleh pengguna secara remote dan setiap saat. Pengguna dapat menikmati berbagai
layanan yang disediakan oleh provider cloud computing, tanpa perlu terlalu banyak
meminta bantuan teknis atau support dari pihak provider. Infrastruktur cloud computing
meliputi server, storage, network, dan berbagai software.
Menurut National Institute of Standards and Technology (NIST), cloud computing4
didefinisikan sebagai berikut:
“Cloud computing is a model for enabling convenient, on-demand network access to
a shared pool of configurable computing resource (e.g., network, servers, storage,
applications, and services) that can be rapidly provisioned and released with minimal
management effort or sevice provider interaction. This cloud model promotes
4 Mell and Grance, “Draft Working Definition of Cloud Computing” V14, US National Institute of
Standards, June 2009.
5
availability and is composed of five essential characteristics, three delivery models,
and four deployment models. ”
Cloud computing merupakan hasil evolusi dari teknologi yang sudah ada, yakni
grid computing. Grid computing merupakan gabungan dari berbagai jenis komputer yang
terhubung dengan jaringan. Sehingga menghasilkan tenaga komputasi yang besar.
2.7 Pengertian Data Center
Data center merupakan suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem
komputer dan komponen-komponen yang terkait, seperti sistem telekomunikasi dan
penyimpanan data. Fasilitas ini mencakup catu daya cadangan (redundant), pengontrol
lingkungan (AC, ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, piranti keamanan fisik, dan
komunikasi data redundan. Data center identik dengan Network Operating Center (NOC).
NOC merupakan sebuah area terbatas (tetutup bagi orang luar), dan di dalamnya
terdapat berbagai fasilitas untuk memonitor aktivitas server, web traffic, dan performa
network.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Analisis Kelemahan Sistem Menggunakan SWOT
Dalam melakukan analisis atas strategi yang dilakukan oleh perusahaan, hal yang
harus diperhatikan adalah kondisi-kondisi internal dan eksternal yang berkaitan dengan
perusahaan. Hal ini tergambar dengan jelas ketika melakukan analisis SWOT sebagai
langkah awal menuju pembuatan strategi yang tepat pada perusahaan. Pertama-tama
dilakukan analisis sumber kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dan mungkin tidak
dimiliki oleh pihak lain. Kekuatan ini merupakan modal dari RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro sendiri baik yang bersifat tangible dan intangible.
3.1.1 Kekuatan (Strength)
Kekuatan merupakan hal-hal yang dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimiliki oleh
perusahaan lain yang berkaitan dengan sistem rekam medis. Faktor-faktor internal yang
menjadi kekuatan dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro adalah sebagai berikut:
1) Memiliki divisi IT
2) Memiliki dukungan terhadap IT
3) Memiliki integrasi jaringan komputer
4) Memiliki sistem informasi rumah sakit yang terus berkembang
5) Memiliki pegawai yang sudah terbiasa menggunakan komputer
6
6) Mulai membuka diri terhadap perkembangan SIMRS yang dibuat oleh pemerintah
melalui kementerian kesehatan
7) Biaya operasional sistem yang lebih murah daripada sistem manual
8) Pada sistem manual mengalami kesulitan dalam pengaksesan data yang banyak
9) Sebagai rumah sakit pusat belum menerapkan data recovery plan (DRP)
3.1.2 Kelemahan (Weakness)
Kelemahan merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan yang
bersifat tangible maupun intangible tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan yang berkaitan
dengan sistem rekam medis. Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan dari RSUP
dr. Soeradji Tirtonegoro adalah sebagai berikut:
1) Penggunaan sistem manual relatif tinggi
2) Pada sistem manual belum memiliki basis data untuk menyimpan rekam medis
3) Pada sistem manual belum memiliki basis data untuk menyimpan data pasien
4) Belum semua bagian memanfaatkan komputer secara optimal
5) Belum optimalnya penggunaan infrastruktur jaringan komputer
6) Kurangnya sikap adaptif stake holder terhadap sistem rekam medis
7) Sulit mengembangkan sistem, karena hanya berpatokan pada kebijakan
pemerintah
3.1.3 Peluang (Opportunity)
Tahap ketiga dalam analisis ini merupakan hal yang dapat menentukan strategi
perusahaan dilihat dari eksternal perusahaan yang menjadi suatu peluang untuk
perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dari RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro adalah sebagai berikut:
1) Letak geografis yang menghubungkan 2 (dua) provinsi, yakni Jawa Tengah dan D.I
Yogyakarta sehingga dijadikan rujukan utama untuk RSUD yang ada di Jawa
Tengah dan D.I Yogyakarta.
2) Sering terjadi bencana alam yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat
3) Himbauan dari kementerian kesehatan untuk mempersiapkan dan beralih ke sistem
informasi manajemen rumah sakit sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia tentang sistem informasi manajemen rumah sakit
4) Peningkatan tren positif pengaruh teknologi terhadap kesehatan
5) Semakin dibutuhkannya teknologi untuk membantu meningkatkan kualitas
kehidupan
7
3.1.4 Ancaman (Threat)
Tahap terakhir dalam analisis ini suatu hal yang harus diwaspadai oleh
perusahaan yaitu ancaman yang ada dari lingkungan yang ada saat ini. Faktor-faktor
eksternal yang menjadi ancaman dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro adalah sebagai
berikut:
1) Legalitas data digital sebagai sumber informasi yang sah
2) Bermunculan rumah sakit swasta baru yang menerapakan sistem informasi
3) Banyak rumah sakit daerah yang sudah menggunakan teknologi untuk meningkatkan
pelayanan terhadap pengguna sistem
4) Kebanyakan pasien adalah golongan ekonomi menengah ke bawah yang belum
mempunyai device untuk mengakses sistem
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Rekam Medis
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis pada bagian
pelayanan pasien RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Analisis sistem yang
dilakukan berguna untuk mendapatkan gambaran sistem manual yang telah berjalan di
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Gambar 3.1 merupakan gambar yang
menunjukkan alur pelayanan pasien di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Gambar 3.2.1 Alur Pelayanan Pasien
Keterangan :
1. Baik pasien lama maupun pasien baru melakukan pendaftaran terlebih dahulu
sebelum melakuakan pemeriksaan di loket pendaftaran.
2. Pasien menunggu penyelesaian proses pengecekan dan entri data oleh petugas,
untuk mengetahui apakah pasien sudah memiliki nomer rekam medis atau belum.
Jika belum, pasien diwajibkan melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Jika sudah
8
memiliki nomer rekam medis, petugas melakukan pengecekan apakah pasien
menggunakan jaminan kesehatan atau tidak, jika iya pasien diharuskan membawa
dan menyertakan kartu jaminan kesehatan sebagai bukti pada saat pendaftaran.
3. Pasien akan menerima layanan sesuai dengan unit yang akan dituju, jika diperlukan
penanganan lain, maka pasien akan dirujuk ke unit lain, atau diberikan pemeriksaan
penunjang oleh dokter, atau dirujuk ke fasilitas kesehatan lain. Kemudian pasien
melakukan pembayaran di kasir, dan mengambil hasil pemeriksaan dan obat di
bagian farmasi bila diperlukan. Kemudian pasien pulang.
4. Jika pemeriksaan pada unit yang dituju oleh dokter unit tujuan tersebut tidak ada
rujukan, maka setelah pemeriksaan selesai pasien melakukan pembayaran di kasir.
Kemudian pasien mengambil hasil pemeriksaan dan obat ke bagian farmasi bila
diperlukan. Kemudian pasien pulang.
3.2.1 Analisis Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi untuk sistem rekam medis di RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro adalah sebagai berikut :
1) Proses login untuk petugas, dokter, dan pasien.
2) Proses pengolahan data, yang meliputi: data pasien, data dokter, data petugas,
informasi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, data penyakit, dan data ruang rawat.
3) Proses pembuatan laporan, yang meliputi : laporan data dokter, data petugas,
data pasien, data rekam medis, statistik penyakit, statistik dokter, statistik pasien,
statistik petugas dan rekapitulasi hasil pemeriksaan.
4) Proses pencarian : pencarian data pasien, statistik penyakit, data dokter, data
rekam medis, data hasil laboratorium, dan data radiologi.
3.2.2 Analisis Kebutuhan Pengguna (User)
Kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna (petugas rekam medis, dokter, dan
pasien) pada sistem rekam medis adalah sebagai berikut:
1) Pengguna dapat mengoperasikan sistem rekam medis dengan mudah.
2) Pengguna dapat memperoleh keamanan dan privasi dari data pengguna.
3) Pengguna dapat mengakses data pada sistem rekam medis dikawasan RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten.
3.3 Perancangan Sistem Rekam Medis
3.3.1 Diagram Alur Program (Flowchart Program)
9
Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana
setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini
menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.
Berikut ini adalah flowchart program yang diusulkan pada sistem ini :
Gambar 3.3.1.1 Diagram Alur Program
3.3.2 Diagram Alur Sistem (Flowchart System)
Flowchart sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang
mentransformasikan data tersebut. Berikut ini adalah flowchart program yang diusulkan
dalam sistem ini.
10
Gambar 3.3.2.1 Diagram Alur Sistem
11
3.3.3 Entity Relationalship Diagram (ERD)
Pada Entity Relationship Diagram (ERD) hubungan antar tabel direlasikan
dengan kunci relasi (Relational Key) yang merupakan kunci utama dari masing-masing
tabel. ERD terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas-entitas yang saling
berhubungan dalam sistem rekam medis yaitu sebagai berikut :
Gambar 3.3.3.1 ERD
3.3.4 Perancangan Sistem Cloud Server
Perancangan cloud server merupakan perancangan yang dibuat untuk
menyimpan data-data dari database server local RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro ke dalam
database cloud server storage sebagai data recovery plan. Adapun permodelan sistem
tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3.4.1 Proses Sinkronisasi Database Local Server
Dengan Cloud Server
OwnCloud
OwnCloud
12
4. Implementasi dan Pembahasan Sistem
4.1 Uji Coba Sistem dan Program
4.1.1 Metode Whitebox Testing
Pengujian white box disebut juga dengan pengujian glass box, yakni metode
desain case test yang menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk
memperoleh test case. Pengujian ini dimaksudkan untuk memprediksi cara kerja
perangkat lunak secara rinci. Karena logical path (jalur logika) perangkat lunak akan dites
dengan menggunakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi atau
pengulangan secara spesifik.
4.1.2 Metode Blackbox Testing
Pengujian sistem secara keseluruhan merupakan bagian yang penting untuk
melihat integrasi antar modul dalam membangun sebuah sistem. Pengujian sistem ini
dilakukan untuk menjamin kualitas dengan mencari kesalahan dan kekurangan sistem,
sehingga dapat dilakukan perbaikan. Selain itu tujuan dari pengujian sistem ini adalah
untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun merupakan sistem yang mampu
mempresentasikan hasil analisis, perancangan, dan pengkodean dari sistem itu sendiri.
Pengujian sistem menggunakan metode pengujian Black Box, dimana pada pengujian
tersebut berfokus pada kebutuhan fungsional perangkat lunak yang dibangun serta
memperhatikan kebutuhan sistem dari hasil tahap spesifikasi. Pada black box testing,
cara pengujiannya dilakukan dengan menjalankan unit atau modul. Kemudian mengamati
hasil dari unit tersebut, apakah sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Skenario
pengujian sistem ini dilakukan pengguna dengan mengakses aplikasi melalui local web
server (localhost) dan mengakses cloud server secara langsung. Kemudian pengguna
mengisi kuisoner yang diberikan.
4.1.3 Hasil Pengujian Sistem
Hasil pengujian fungsionalitas sistem sebagai pasien pada menunjukkan bahwa
100% mengatakan Ya dan 0% mengatakan Tidak. Hasil pengujian fungsionalitas sistem
sebagai dokter menunjukkan bahwa 100% mengatakan Ya dan 0% mengatakan Tidak.
Hasil pengujian fungsionalitas sistem sebagai petugas menunjukkan bahwa 97.52%
mengatakan Ya dan 2.48% mengatakan Tidak. Hasil pengujian fungsionalitas sistem
sebagai admin pada menunjukkan bahwa 100% mengatakan Ya dan 0% mengatakan
Tidak. Pengujian fungsionalitas sebagai admin hanya melibatkan dua orang responden
yang lebih mengetahui tentang masalah teknis teknologi informasi yakni staff SIRS RSUP
dr. Soeradji Tiritonegro. Hasil Pengujian antar muka sistem menunjukkan bahwa 60%
mengatakan Sangat Setuju, 36.19% mengatakan Setuju, dan 3,81% mengatakan Netral.
13
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat
diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam penyimpanan data pasien.
2. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam mengakses data hasil uji laboratorium.
3. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam mengakses data hasil radiologi.
4. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam membuat statistik penyakit.
5. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam menerapkan teknologi data recovery plan untuk
mengantisipasi terjadinya kerusakan data yang diakibatkan oleh kerusakan pada
server, misal ketika terjadi bencana alam.
6. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam membuat server terpusat agar stake holder dapat
mengakses data diberbagai tempat di kawasan rumah sakit.
7. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam memberikan informasi yang berisi data identitas rumah
sakit dalam bentuk website lokal.
8. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam memberikan informasi yang berisi data rekapitulasi
kegiatan pelayanan.
9. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam pengolahan basis data berkaitan dengan sistem rekam
medis.
10. Sistem rekam medis dapat digunakan untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro dalam membuat sistem yang dapat diakses oleh stake holder
rumah sakit tanpa melakukan instalasi satu per satu pengkat komputer dengan
menggunakan sistem client-server.
11. Sistem berbasis web, sehingga hanya dapat dibuka dengan menggunakan Web
browser.
14
5.2 Saran
Penulis berharap penelitian tentang “Implementasi Sistem Rekam Medis
Elektronik Berbasis Teknologi Cloud Server Berskala Nasional (Studi Kasus: RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten)” dapat berguna dan dikembangkan lebih lanjut ke sistem
yang lebih bermanfaat. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik dari segi
pengetahuan, waktu, maupun pemikiran, maka penulis hanya dapat memberikan
beberapa saran yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pengembangan aplikasi ini
dimasa yang akan datang, yakni sebagai berikut:
1. Selama melakukan penelitian, penulis terkendala untuk memperoleh data informasi
rekam medis pasien dari bagian SIRS. Penulis memberi saran agar untuk penelitian
serupa kedepannya mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan informasi otentik
tentang informasi rekam medis pasien yang ada di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro.
Sehingga mempermudah dalam proses perancangan maupun implementasi secara
nyata di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro.
2. Selama melakukan penelitian, penulis terkendala untuk membuat spesifikasi sistem
yang diinginkan dan dibutuhkan oleh RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Karena
kebutuhan user tidak diungkapkan secara jelas dan berubah-ubah. Sehingga
menyebabkan keluarnya banyak waktu, tenaga dan biaya yang seharusnya
digunakan dalam tahapan yang lain. Penulis memberi saran agar dalam penelitian
maupun pembuatan sebuah sistem, user menjelaskan secara rinci tentang seperti apa
sistem yang diinginkan dan dibutuhkan. Sehingga dapat mempercepat proses
pengerjaan penelitian maupun pembuatan sistem tersebut.
3. Selama melakukan penelitian, penulis terkendala untuk menyamakan pemahaman
dengan setiap bagian terkait dengan sistem rekam medis, misalnya bagian SIRS,
radiologi, laboratorium patologi maupun catatan medis. Penulis memberi saran agar
mendapat kemudahan dalam melakukan penyamaan pemahaman, semua bagian
dipertemukan dan saling berkomunikasi untuk menghasilkan pemahaman yang
terbentuk dan disepakati oleh semua bagian.
4. Fitur statistik penyakit pada penelitian ini sangat berguna bagi rumah sakit dalam
menentukan penyakit yang mewabah pada suatu tempat. Penulis memberi saran agar
pada penelitian selanjutnya fitur ini dikembangkan menjadi lebih kompleks dengan
penambahan penghitungan statistik per periode waktu dan perhitungan statistik per
penyakit.
5. Penulis memberi saran agar pada penelitian selanjutnya dapat mengoptimalkan fitur
sinkronisasi otomatis. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dikembangkan 1
(satu) sistem rekam medis elektronik digunakan untuk seluruh rumah sakit yang ada
15
di Indonesia. Dan nantinya yang menjadi admin pusat adalah Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Sehingga Pemerintah melalui Kementerian Nasional bisa
mengetahui secara real time tentang kondisi kesehatan warga negaranya. Untuk
melakukan upaya pencegahan maupun penangulangan penyakit yang mewabah pada
suatu tempat dengan cepat. Dan diharapkan dengan hal tersebut, peningkatan
kualitas kesehatan bisa segera terwujud untuk menjamin dan menciptakan
kesejahteran warga negara Indonesia.
6. Penulis memberi saran agar pada penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dan
ditambahkan tombol navigasi pada setiap halaman. Sehingga diharapkan pengguna
lebih dimudahkan dalam penggunaan sistem rekam medis elektronik.
7. Penulis memberi saran agar pada penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dan
ditambahkan tanda tangan digital pada setiap hasil pemeriksaan, baik pemeriksaan
rawat inap, jalan, hasil tes laboratorium maupun hasil radiologi. Sehingga dapat
menambah keabsahan data digital yang dihasilkan oleh sistem.
16
DAFTAR PUSTAKA
KR Aditya, 2014. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2014, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. HM Jogiyanto, 2005. Analisis & Disain Sistem Informasi:Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi, Edisi ketiga. Sofana Iwan, 2012. Cloud Computing Teori dan Praktik (OpenNebula, VMware, dan Amazon AWS), Bandung: Informatika. Fathansyah, 2012. BASIS DATA Edisi Revisi, Bandung: BI-Obses. http://3.bp.blogspot.com/_56MPkmdwABE/S5pKu67zP9I/AAAAAAAAAFM/qIeBndsf7pU/s1600/SWOT.bmp 21 maret 2014 pukul 5.45 http://digilib.uin-suka.ac.id/7250/1/BAB%20II,%20III,%20IV,%20V,%20VI.pdf diakses 31 maret 2014 http://journal.amikom.ac.id/index.php/KIDA/article/viewFile/4515/2282 diakses 28 april 2014 pukul 23.00 http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/132531-T%2027771-Perancangan%20strategy-Analisis.pdf diakses pada tangga; 28 april pukul 23.30 http://elearning.amikom.ac.id/index.php/materi/555140-ST091-29/Rifki%20Indra,%20S.Kom/Analisa%20sistem%20dan%20Renstra diakses 24 april 2014 pukul 16.20