implementasi sistem manajemen mutu di smkn 2 …
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU
DI SMKN 2 WONOSARI GUNUNGKIDUL
(Analisis Pelayanan Terhadap Pelanggan Eksternal Primer )
Oleh : CHOIRUN AHMADI,S.Ag
NIM : 07223719
TESIS
Diajukan kepada Program Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister Studi Islam
YOGYAKARTA
2009
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
iii
PENGESAHAN DIREKTUR
iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI
v
NOTA DINAS PEMBIMBING
vi
ABSTRAK
IMPLEMENTASIKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DI SMKN 2 WONOSARI (Analisis Pelayanan terhadap Pelanggan eksternal Primer).
Kesungguhan SMKN 2 Wonosari dalam mengimplementasikan sistem manajemen mutu menjadikan sekolah tersebut sekolah unggulan di Kabupaten Gunungkidul dan sekitarnya sehingga banyak orang tua warga Gunungkidul dan sekitar yang mendaftarkan anak-anaknya untuk sekolah di SMKN 2 Wonosari. Demikian juga, lulusan dari sekolah tersebut banyak yang bisa terserap kerja baik di dalam atau luar negeri.
Problem yang menarik diteliti dengan metode kualitatif adalah sistem manajemen mutu yang diterapkan, dan pelayanannya terhadap pelanggan eksternal primer (murid) sehingga dapat diketahui implementasinya dari sudut pandang Total Quality Management (TQM),kepuasan pelanggan eksternal primer dan dianalisa factor kekuatan (strength),kelemahan (weakness),peluang (opportunity),dan ancaman (treatment) dalam penerapan manajemen mutu. Sistem manajemen mutu yang berfokus pada pelanggan dibuktikan adanya upaya yang sungguh-sungguh menangkap aspirasi dari para pelanggan baik dari murid,orang tua dan juga calon users bagi lulusan sekolah.Dalam hal kualitas sekolah menerapkan kebijakan mutu seperti yang tercermin di visi dan misi sekolah, sasaran mutu yang merupakan arah atau tujuan mutu jangka tahunan, serta prosedur mutu dalam rangka untuk mewujudkan tujuan dan evaluasi mutu yang dilakukan dalam setiap kegiatan,melalui rapat bulanan, tahunan dan RTM (rapat tinjauan manajemen).Perbaikan mutu dapat dilakukan melalui rapat atau bila dijumpai KTS (ketidaksesuaian), atau improvement yang dapat dilaporkan melalui nota SMM atau melalui rapat. Evaluasi dilakukan melalui rapat-rapat,dan audit manajement yang terdiri audit internal dan audit survailent setahun sekali oleh Tim manajemen mutu ISO 9001 :2000 cabang di Indonesia.
Dari sisi kekuatan SMKN 2 banyak factor yang mendukung kuatnya manajemen meliputi SDM, input,sarana prasarana dan hubungan kemitraan dengan lembaga lain. Sedangkan kelemahan bisa terjadi karena pemahaman yang kurang dari sebagian civitas akademik, sedangkan peluang amat besar dari masyarakat bila menerapkan manajemen mutu, dari pemerintah dan dari user lulusan SMKN 2 dan dunia Internasional. Ancaman bagi implementasi sistem manajemen mutu di SMKN 2 Wonosari adalah kemungkinan terjadinya kepala sekolah yang berasal dari luar SMK yang tidak mengerti ISO 9001:2000, atau deficit anggaran untuk pembiayaan manajemen. Pelayanan mutu di SMKN 2 Wonosari secara umum memuaskan para pelanggan khususnya pelanggan eksternal dibuktikan banyaknya pendaftar dan lulusan yang bisa langsung bekerja juga kepercayaan pemerintah SMKN 2 ditunjuk sebagai Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Implementasi sistem manajemen mutu dan pelayanan mutu terhaadap pelanggan eksternal primer di SMKN 2 sangat baik dan dapat menjadi teladan bagi sekolah yang lain terlebih bagi madrasah.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur sudah selayaknya dan sepantasnya dihaturkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya berupa kesehatan, keselamatan dan
kemudahan melalui berbagai rintangan khususnya dalam menyelesaikan tugas
penyusunan tesis ini.
Sholawat dan salam semoga selalu disanjungkan kepada Nabi Muhammad
SAW dan segenap keluarga, para sahabat, pengikuitnya yang setia pada ajaran-
ajarannya sampai hari kiamat.amin.
Penyusunan tesis ini dapat diselesaikan dengan mencurahkan segenap daya,
fikiran dan kemampuan dan bantuan berbagai pihak, yang penulis haturkan banyak
terimakasih terutama kepada :
1. Direktorat Jenderal Depag RI bidang Pendidikan Agama di sekolah dan
Madrasah yang telah memberikan bantuan beasiswa sehingga penulis dapat
mengikuti kuliah program magister (S2) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Kasi Mapenda dan segenap jajarannya di Kantor Wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan informasi dan pelayanannya
untuk dapat mengikuti program beasiswa S2 ini.
3. Segenap civitas akademika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Bapak Rektor
(Prof.Dr.H.M. Amin Abdullah), Bapak Direktur Pascasarjana (Prof Dr.
H.Iskandar Zulkarnain),Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Islam
UIN Sunan Kalijaga (Dr.H.Nizar Ali,M.Ag,dan Dr.H.Sumedi M.Ag).
viii
4. Yang terhormat Bapak Prof.Dr. H.Abd Salam Arief,MA,selaku Pembimbing
Tesis yang dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk
demi terselesaikannya tesis ini.
5. Yang terhormat Bapak-Ibu Dosen Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
yang telah memberikan ilmunya kepada penulis,semoga ilmu yang diajarkan
dapat bermanfaat di dunia dan akhirat,amin.
6. Staf Perpustakaan Program Pascasarjana dan UPT UIN Sunan Kalijaga yang
telah memberikan pelayanan untuk meminjam buku dan mencari literature
untuk selama menempuh kuliah di Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
7. Yang terhormat Bapak Drs Sangkin selaku kepala SMKN 2 Wonosari yang
telah memberikan kesempatan dan ijin untuk mengadakan penelitian, beserta
segenap jajarannya kepala bidang, kabid jurusan dan umum, ketua tata usaha
dan staf-stafnya yang telah membantu memberikan informasi dalam penelitian
tesis ini.
8. Bapak Dahuri dan Ibu selaku orang tua yang selalu memberikan doa dan
restunya serta nasehat-nasehatnya sehingga dapat memberikan dorongan dan
kemudahan penulis dalam menjalani kuliah di UIN Sunan Kalijaga ini.
9. Istri yang tercinta Siti Nurjanah,S.Pd.I dan anak tercinta Muhammad Faiq
Maksum yang senantiasa memberikan doa dan motivasi untuk menyelesaikan
kuliah ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan disini, yang telah membantu
selesainya tesis ini.
ix
Akhirnya, dengan mengucapkan alhamdulillah tesis ini dapat selesai
semoga dapat memberi manfaat bagi penulis dan pembaca,amin.
Yogyakarta,13 April 2009
Penulis
CHOIRUN AHMADI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………… PERNYATAAN KEASLIAN………………………………….. PENGESAHAN DIREKTUR………………………………….. PERSETUJUAN TIM PENGUJI………………………………. ABSTRAK……………………………………………………… KATA PENGANTAR………………………………………….. DAFTAR ISI…………………………………………………… DAFTAR TABEL……………………………………………… DAFTAR GAMBAR…………………………………………..
i ii iii iv v vii x xii xiv
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah…………………..........
B Rumusan Masalah………………………………
C Tujuan Penelitian………………………………
D Manfaat Penelitian……………………………..
E Tinjaun Pustaka……………………………….
F Kerangka Teoritik……………………………..
G Metode Penelitian……………………………..
H Sistematika Penelitian…………………………
1 5 5 6 6 8 16 21
BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU A Pengertian TQM……………………………….
B Sejarah TQM………………………………….
C Prinsip-Prinsip TQM…………………………..
D TQM Dalam Pendidikan………………………
E Analisis SWOT……………………………….
23 30 41 47 54
xi
BAB
III
HASIL PENELITIAN A Sejarah Berdirinya SMK N 2 Wonosari…………
B Visi dan Misi…………………………………..
C Struktur Organisasi Guru, Karyawan …………
D Program Kerja Organisasi Sekolah…………….
E Data Guru, Karyawan dan Siswa………………
58 62 65 80 89
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU DI SMKN 2 WONOSARI GUNUNGKIDUL
A Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan…………..
B Saran Prasarana………………………………
C Implementasi TQM Dalam Pendidikan
di SMKN 2 Wonosari………………………
D Analisis Pelayanan Terhadap Pelanggan
Eksternal Primer………………………………
E Faktor Pendukung dan Penghambat
Pelaksanaan TQM di SMK N 2 Wonosari…
92 97 107 118 125
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………. B. Saran……………………………………………
135 138
DAFTAR PUSTKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Standar mutu…………………………………………………. 10
Tabel 2.Pilar-pilar mutu………………………………………………. 13
Tabel 3.Standar mutu………………………………………………….. 25
Tabel 4. Analisa SWOT……………………………………………….. 56
Tabel 5.Profil Tenaga Pendidik dan Administrasi…….…………….. 89
Tabel 6. Data PSB dan Jumlah siswa…………………………………. 90
Tabel 7.Data lulusan………………………………………………….. 91
Tabel 8. Kondisi Sarana Prasarana sekolah………………………….. 98
Tabel 9. Inventaris TKJ………………………………………………. 100
Tabel 10. Inventaris Bengkel Kayu I…………………………………. 101
Tabel 11. Inventaris Bengkel kayu II………………………………… 102
Tabel 12 Inventaris Teknik Mesin……………………………………. 102
Tabel 13. Inventaris PL………………………………………………. 103
Tabel 14. Ruang Keahlian Listrik……………………………………. 104
Tabel 15. Ruang Tem Evaluasi………………………………………. 104
Tabel 16. Bengkel Komersial Listrik………………………………… 104
Tabel 17. Lab Listrik…………………………………………………. 106
Tabel 19. Keterpercayaan…………………………………………….. 120
Tabel 20. Keterjaminan……………………………………………….. 121
Tabel 21. Bukti Langsung……………………………………………… 122
xiii
Tabel 22. Perhatian……………………………………………………. 123
Tabel 23. Tanggapan………………………………………………….. 124
Tabel 24. Data PSB…………………………………………………… 126
Tabel 25. Nilai UN Pendaftar ………………………………………… 127
Tabel 26. Kondisi Anggaran………………………………………….. 128
Tabel 27. Prestasi siswa ………………………………………………. 129
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hierarki konsep mutu……………………………………… 28
Gambar 2. Struktur Organisasi sekolah……………………………….. 65
Gambar 3.Struktur Jurusan Bangunan…………………………………. 67
Gambar 4. Struktur Jurusan Pemanfaatan Mesin Perkakas……………. 70
Gambar 5. Struktur Jurusan PL………………………………………… 73
Gambar 6. Struktur Jurusan TKJ………………………………………. 76
Gambar 7. Struktur Jurusan Otomotif…………………………………. 78
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia pendidikan tidak dapat lepas dari perkembangan
dunia secara global. Kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat disadari
atau tidak membawa kontribusi terhadap perkembangan pendidikan. Negara yang
maju dapat diukur dengan kemajuannya dalam penguasaan terhadap teknologi
dan informasi. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat
menjawab berbagai permasalahan local dan perubahan global yang terjadi begitu
pesat. Perubahan dan permasalahan tersebut menurut Prof. Sanusi mencakup
social change,turbulance, complexity, and chaos, seperti pasar bebas (free trade),
tenaga kerja bebas (free labour), perkembangan masyarakat informasi, serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang sangat
dahsyat1 Bersamaan itu, realita yang terjadi di bangsa Indonesia ini sumber daya
manusia sangat rendah, daya saing dalam dunia kerja di luar negeri rendah dan
diperparah dengan merosotnya moralitas bangsa dengan maraknya kriminalitas
baik di masyarakat dan paling ironis pada dataran pejabat dengan maraknya
budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
1 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru ( Bandung :Rosdakarya, 2007 ) hlm.3
2
Suatu satuan pendidikan dapat dikatakan berkualitas, jika dapat
menghantarkan pesenta didik dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga
dapat menjadi manusia yang mempunyai wawasan keilmuan yang luas,
ketrampilan dalam teknologi,etos kerja yang tinggi, mempunyai kesadaran hidup
social, berakhlakul karimah serta sehat jasmani dan rohani. Di antara indicator
keberhasilan pendidikan adalah menghasilkan output lulusan yang meningkat
kesejahteraan ekonominya, mampu bersaing dengan masyarakat local atau global
dan berdedikasi terhadap moral yang tinggi.Dalam bahasa yang lebih mudah
difahami bahwa pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan generasi yang
unggul dalam IMTAQ (Iman dan takwa) dan IPTEK ( ilmu pengetahuan dan
teknologi).
Peran pendidikan yang diharapkan adalah dapat memberikan kontribusi
bekal nilai moral dan spiritual bagi para murid. Sehingga mereka di sekolah di
samping berwawasan pengetahuan dan terampil sesuai dengan bidang keilmuan
mereka juga diharapkan mempunyai pengetahuan dan kepribadian moral agama
yang kuat.Tujuan seperti inilah yang diharapkan dapat terwujud sebagaimana
termaktub dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional ( UUSPN) , yaitu :
Pendidikan nasional adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
3
mulia,sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab2.
Suatu satuan pendidikan wajib memberikan pelayanan pendidikan yang
bermutu, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang bermutu baik secara lahir
dan batin. Sebagaimana ditegaskan dalam PP. RI No 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Bab XV pasal 91 yaitu :
(1) Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan.
(2) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.
(3) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dilakukan secara bertahap,sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas3.
Sedangkan untuk mengatur satuan pendidikan nasional sebagaimana
diterangkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Bab IX
Pasal 35 ayat 1-3 sebagai berikut :
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,proses,kompetensi lulusan,tenaga kependidikan,sarana prasana, pengelolaan, pembiayaan,dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunaka sebagai acuan pengembangan kurikulum,tenaga kependidikan,sarana prasarana,pengelolaan,dan pembiayaan.
(3) Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh badan standarisasi,penjamin,dan pengendalian mutu pendidikan4.
2 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, No 20 tahun 2003, BAB II Dasar, Fungsi, dan
Tujuan, Pasal 3 . 3 PPRI No.19 Tahun 2005 Tentang SNP, BAB XV, Pasal 91 ayat 1-3. 4 USPN,Bab IX, Pasal 35 ayat 1-3
4
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara riil, SMKN 2
Wonosari secara gigih menerapkan konsep manajemen mutu terpadu ( TQM)
hingga saat ini. Dalam keunggulannya output yang dihasilkan dapat langsung
bekerja siap pakai baik di perusahaan dalam maupun luar negeri.Bukti
kesungguhan dan kekompakan semua civitas akademik yang ada di dalamnya
SMKN 2 Wonosari dalam menerapkan manajemen mutu pada tangal 12 Maret 2005
memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000.
SMKN 2 telah mendapatkan pengakuan manajemen mutu dengan
sertifikat ISO 9001-2000. ISO 9001-2000 merupakan Standar Internasional yang
menyarankan adopsi pendekatan proses pada saat mengembangkan, menerapkan,
dan memperbaiki keefektifan system manajemen mutu untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dengan memenuhi permintaan pelanggan.Pendekatan proses
ini menekankan pentingnya :memahami dan memenuhi persyaratan,kebutuhan
untuk mempertimbangkan proses dalam pengertian nilai tambah, memperoleh
hasil perikerja (performance) dari proses dan keefektifannya, dan perbaikan
berlanjut dari proses berdasarkan pengukuran yang objektif5. Oleh karena itu,
manejemen mutu yang diterapkan di SMKN 2 Wonosari ini amat unik dan
menarik untuk diteliti, terlebih khususnya upaya pelayanan mutu terhadap
pelanggan eksternal primer. Sebagai sekolah unggulan di Kabupaten
Gunungkidul, dalam hal input dan outputnya memang tidak dapat diragukan lagi
5 Tim Penyusun, Panduan ISO 9001-2000, ( Yogyakarta : SMKN 2 Wonosari Press,
2004) hlm.,14
5
kuantitas dan kualitasnya sebagai sekolah kejuruan. Namun bukan berarti tidak
perlu lagi ada penelitian terhadap implementasi manajemen mutu dan
pelayanannya terhadap para pelanggannya khususnya pelanggan eksternal primer
di SMKN 2 Wonosari.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan elaborasi dari latarbelakang masalah, maka penulis akan
memberikan batasan masalah untuk penelitian tesis ini sebagai berikut :
1. Penelitian ini dibatasi meneliti implementasi system manajemen mutu di
SMKN 2 Wonosari hanya pada tahun pelajaran 2007/2008 dan 2008/2009.
2. Penelitian difokuskan disamping pada implementasi system manajemen
mutu juga pada kepuasan pelanggan khususnya pelanggan eksternal primer
yakni murid.Pelanggan eksternal, yang meliputi : pelanggan eksternal utama
adalah pelajar, pelanggan eksternal kedua adalah orang tua, kepala daerah dan
sponsor, dan pelanggan eksternal ketiganya adalah pemerintah, masyarakat
dan bursa kerja.
C. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah penulis elaborasikan maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi Sistem manajemen mutu di SMKN 2 Wonosari ?
2. Bagaimana pelayanan mutu di SMKN 2 Wonosari Gunungkidul ?
6
3. Bagaimana lingkungan pembelajaran meliputi sarana prasarana dalam
menunjang peningkatan pelayanan mutu di SMK N 2 Wonosari ?
4. Apa factor –faktor pendukung dan penghambat terhadap peningkatan mutu
pelayanan di SMKN 2 Wonosari ?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan di SMKN 2 Wonosari ini diharapkan dapat
mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui Implementasi system manajemen mutu di SMKN 2 Wonosari
Gunungkidul
2. Mengetahui Pelayanan mutu SMKN 2 Terhadap pelanggan eksternal yaitu
siswa SMKN 2 Wonosari Gunungkidul
3. Mengetahui Sarana dan prasarana serta lingkungan pembelajaran untuk
meningkatkan pelayanan mutu.
4. Mengetahui faktor –faktor pendukung dan penghambat dalam Peningkatan
mutu di SMKN 2 Wonosari Gunungkidul.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan system manajemen mutu sebagai upaya
peningkatan mutu dan kualitas pendidikan
2. Dapat memberikan umpan balik (feedback) dalam program pelayanan mutu
terhadap pelanggan internal di SMKN 2 Wonosari Gunungkidul
7
3. Dapat menjadi bahan pembanding untuk peningkatan mutu dan pelayanan
terhadap pelanggan eksternal di sekolah lain.
F. Kajian Pustaka
Penelitian tentang manejemen mutu terpadu merupakan kegiatan yang
sangat banyak menarik untuk dikaji dan diteliti. Penelitian yang penulis jumpai
adalah :Karya Aang Kunaipi dalam Tesisnya yang berjudul “Studi Pelaksanaan
Manajemen Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia (Dalam
Pendekatan TQM)6.Dalam kesimpulannya bahwa UII pada dasarnya merupakan
kegiatan yang terdiri dari kurikuler dan ekstra kurikuler serta hidden curriculum
yang telah dirancang sedemikian rupa agar menjadi program yang berproses,
terpadu dan berkelanjutan, sehingga pendidikan Islam diposisikan dirinya dalam
industri jasa yaitu industri yang memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh pelanggan. Sehingga hasil dari lulusan (output) dapat bermanfaat
bagi masyarakat banyak.
Tesis Dindin Wahyudin yang berjudul “ Pengelolaan Layanan Madrasah
Aliyah Ali Maksum Bantul dalam Perspektif TQM (Tinjauan Terhadap
Pelanggan Eksternal)”. Dalam Tesis itu dinyatakan bahwa pengelolaan layanan
berupa layanan akademik dan layanan administrasi. Strategi manajemen
peningkatan mutu layanan yaitu dengan mengoptimalkan fungsi-fungsi
6 Aang Kunaepi, Studi Pelaksanaan Manajemen Pendidikan PAI di Universitas Islam
Indonesia dalam Pedekatan TQM ( Yogyakarta : Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005 ).
8
manajemen berupa perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian.
Sedangkan untuk layanan administrasi akademik untuk para guru adalah dengan
pengadaan buku-buku administrasi penyelenggara, kemudahan memperoleh
kenaikan pangkat, kemudahan konsultasi akademik, dan lain-lainnya.
Karya M. Khasbi dalam tesisnya, “ Pengelolaan MAN Model Yogyakarta
dalam Perspektif TQM (Tinjauan Terhadap Pelanggan Eksternal Primer)”.
Menyatakan bahwa proses linear-sirkuler yaitu proses sirkuler adanya mekanisme
dan rumusan yang jelas tentang pola hubungan antara MAN Model Yogyakarta
sebagai hubungan penghasil (output) dengan masyarakat sebagai pengguna
(output).
Karya penelitian Sutarmo dalam bentuk tesis yang berjudul “Total
Quality Management sebagai upaya Strategi untuk meningkatkan Mutu
Pendidikan ( Studi Kasus di MAN 2 Jepara)”. Dalam akhir penelitiannya ia
menyimpulkan bahwa lembaga pendidikan harus menyediakan sumber daya
insani yang berkualitas serta siap melakukan perubahan menuju perbaikan. Cara
yang dilakukan adalah dengan menugaskan para guru dan karyawan untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan, memberdayakan seoptimal mungkin para
pelaksana pendidikan dan bekerja sesuai dengan bidangnya serta melaksanakan
manajemen system bottom up, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dari pemaparan kajian pustaka tersebut, maka penelitian ini jelas berbeda
dengan penelitian sebelumnya karena belum ada yang melakukan penelitian di
9
SMKN 2 Wonosari Gunungkidul tentang Sistem manajemen mutu suatu analisis
pelayanan terhadap pelanggan eksternal primer.
G. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Mutu
Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Menurut, Nomi Preffer dan
Anna Coote, mutu adalah “merupakan konsep yang licin”, mutu
mengaplikasikan hal-hal yang berbeda pada masing-masing orang7.Mutu
pendidikan merupakan tujuan dari setiap lembaga Pendidikan. Hanya saja
pengertian mutu masih bervariasi, dan terkadang mutu hanya merupakan
slogan belaka, belum terealisir dalam realita. Dalam kehidupan kita sering
dihadapkan dengan penilaian mutu, misal murah, mahal, baik, jelek, cantik,
ganteng, benar, salah dan lain sebagainya. Mutu yang baik menunjukkan
kepada kualitas yang tinggi (high quality) atau top quality.Artinya semua
orang yang berhadapan dengan mutu yang baik maka ia akan memujinya,
menginginkannya, namun sebagian kecil yang dapat memilikinya. Dalam
konteks pendidikan, maka mutu merupakan sesuatu yang langka karena hanya
dimiliki oleh sebagian kecil institusi pendidikan. Sebagian besar peserta didik
tidak mampu menjangkaunya.
7 Edward Salis, Total Quality Manajement In Education : Manajemen Mutu Pendidikan,
Penerjemah :Ahmad Ali Riyadi & FahruRozi ( Yogyakarta: IrciSod, 2007), hlm.50
10
Dalam TQM (total quality management), mutu bukan hal yang absolut
tetapi relatif. Dalam definisinya mutu adalah bukan suatu atribut produk
layanan, tetapi sesuatu yang dianggap berasal dari produk tersebut. Mutu
dikatakan ada bila sebuah layanan memiliki spesifikasi yang ada. Mutu
merupakan sebuah cara yang menentukan apakah produk terakhir sesuai
dengan standar atau belum8.Definisi relatif tersebut memiliki dua aspek.
Pertama adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi, kedua memenuhi
kebutuhan pelanggan9 atau dapat disebut dengan mutu sesungguhnya (quality
in fact).Sesuatu produk dikatakan bermutu bila dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen. Konsumen merupakan penilai terhadap mutu sebuah
produk.Mutu dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat memuaskan dan
melampui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Definisi ini dikenal dengan
mutu sesuai persepsi (quality in perseption).Dalam hal ini pelanggan yang
membuat keputusan mutu. Mereka yang menentukan terhadap produk yang
terbaik dan dapat bertahan dalam persaingan. Menurut Tom Peters, bahwa
mutu yang ditentukan oleh pelanggan jauh lebih penting disbanding dengan
harga dalam menentukan permintaan barang dan jasa. Maka pelanggan akan
membayar lebih untuk suatu produk atau jasa yang lebih baik tanpa
menghiraukan tipe produknya. Konsep mutu ini disebut mutu yang dirasakan
8 Ibid.,hlm.53 9 Ibid.,hlm. 54
11
(perceived quality)10.Standar mutu dapat diilustrasikan dalam gambar sebagai
berikut :
Tabel 1 Standar mutu
STANDAR PRODUK DAN JASA STANDAR PELANGGAN 1. Kesesuaian dengan spesifikasi
2. kesesuaian dengan tujuan dan
manfaat
3. Tanpa cacat ( zero Defect)
4. Selalu baik sejak awal
1. Kepuasan pelanggan
2. Memenuhi kebutuhan Pelanggan
3. Menyenangkan Pelanggan
Dalam konteks pendidikan, pendidikan bermutu bila dapat memberikan
kepuasan pelanggan yaitu peserta didik, orang tua, masyarakat dan pengguna
lulusan pendidikan.
2. Sistem Manejemen Mutu
Pemikiran tentang model peningkatan mutu pada awalnya berasal dari
dunia industri. Setelah Jepang mengalami kekalahan pada Perang Dunia II
dapat bangkit kembali secara drastis dipicu oleh gagasan W.Edward Deming
tentang pembangunan system kualitas atau mutu yaitu sekitar tahun 1950.
Keberhasilan itu menarik negara-negara industri untuk menyelidiki strategi
Jepang dalam membangun mutu. Dari sinilah maka lahirlah manajemen mutu
terpadu ( TQM)11Jepang menggunakan istilah sendiri dalam manajemen mutu
dengan istilah Kaizen yaitu penyempurnaan berkesinambungan yang
10 Edward Sallis, Total Quality Manajement In Education, hlm ,56 11 Vincent Gaspersz, Total Quality Management, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
cet.kedua,2002) hlm.,4
12
melibatkan semua orang baik manajemen puncak,manajer maupun
karyawan12.Pokok dari Kaizen ialah menyadari bahwa manajemen harus
menyadari untuk memuaskan pelanggan dan memenuhi kebutuhan pelanggan
bila ingin tetap hidup dan memperoleh laba13.Dengan demikian, Produk suatu
negara harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan pemerintah dan
jika standar mutu telah terpenuhi barulah produk suatu industri dapat
dipasarkan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ada beberapa Standar
mutu Internasional misal SII ( Standar Industri Indonesia), SNI ( Standar
Nasional Indonesia), BS 5750 (British Standar 5750) dan ISO 9000
(Internasional Standardization for Organization 9000)14.Standar mutu
Intrenasional merupakan bagian dari peningkatan mutu (TQM).TQM adalah
suatu manajemen kualitas terpadu yang didefinisikan sebagai suatu cara
meningkatkan performansi secara terus-menerus (continuous performance
inprovement) pada setiap level operasi atau proses,dalam setiap area
fungsional dari organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia
dan modal yang tersedia15. TQM pada prinsipnya adalah suatu standar mutu
yang fokusnya memberikan kepuasan pada pelanggan.
Sedangkan penerapan ISO dalam bidang pendidikan adalah sebagai
berikut : (1) komitmen pimpinan puncak lembaga atas mutu;(2) system mutu;
12 Masaaki Imai, Kaizen : Kunci Sukses Jepang Dalam Persaingan, Penerjemah :Dra. Mariani Gandamihardja, (Jakarta, Pustaka Binaman Pressindo, 1996) hlm.,xvi
13 Ibid., hlm.xix 14 Husaini Usman, Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan ( Jakarta : Bumi
Aksara, 2006) hal. 438 15 Vincent Gaspersz, Total Quality,. hlm.,6-7
13
(3) penentuan hak-hak dan kewajiban pelanggan (stakeholders)
pendidikan;(4) dokumen pengendalian; (5) pembelian;(6) kebijakan
penerimaan calon;kebijakan pembelian sarana prasarana (7) pelayanan prima
terhadap stakeholders terutama peserta didik; (8) arsip induk peserta didik; (9)
system penilaian hasil belajar; (10) pengembangan staf edukatif dan
administrative16.
Transformasi menuju sekolah bermutu diawali dengan mengadopsi
dedikasi bersama terhadap mutu oleh dewan sekolah, administrator,
staf,siswa, guru dan komunitas. Prosesnya diawali dengan mengembangkan
visi dan misi mutu untuk wilayah dan setiap sekolah serta departemen dalam
wilayah tersebut. Visi mutu difokuskan pada pemenuhan kebutuhan
konstumer, mendorong keterlibatan total komunitas dalam program,
mengembangkan system pengukuran nilai tambah pendidikan, menunjang
system yang diperlukan staf dan siswa untuk mengelola perubahan,serta
perbaikan berkelanjutan dengan selalu berupaya keras membuat produk
pendidikan menjadi lebih baik17. Dari penjelasan tersebut bahwa sekolah mutu
memenuhi pilar mutu sebagai berikut18 :
16 Husaini Usman, Manajemen : Teori, hlm 439 17 Jerome S.Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu : Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata
Langkah Penerapan ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006), hlm.10 18 Ibid. hlm.,43-44
14
Tabel 2 Pilar-pilar mutu
Pilar-pilar Mutu Kekuatan Kelemahan Fokus Pada kostumer Secara berkala
mengadakan pertemuan dengan staf,siswa, orang tua dan wakil-wakil komunitas untuk merumuskan keinginannya
Tidak menanggapi keluhan atau kepedulian staf,siswa, orang tua atau komunitas.
Keterlibatan Total Para staf sama-sama bertanggungjawab untuk memecahkan masalah saat mengembangkan sekolah bermutu terpadu
Secara umum, staf menunggu manajemen atau orang lain memecahkan masalah
Pengukuran Mengumpulkan data untuk mengukur perbaikan dan untuk mengembangkan solusi
Tidak mencatat kemajuan, dan hanya berjalan menuju masalah berikutnya
Komitmen Manajemen memiliki komitmen untuk memberikan pelatihan,system dan proses yang dibutuhkannya untuk mengubah cara kerja guna memperbaiki mutu dan meningkatkan produktivitas
Dukungan untuk mutu terisolasi dan tidak diakui oleh staf,siswa dan komunitas
Perbaikan berkelanjutan
Secara konstan mencari cara untuk memperbaiki setiap proses pendidikan
Mengisi degan hal-hal sebagaimana adanya dan sekalipun ada masalah tidak menganggapnya masalah
Dalam ISO 9001-2000 elemen-elemen yang harus ada sebagai berikut :
1. Sistem manajemen mutu ( Quality management system)
2. Tanggungjawab manajemen ( Management Responsibility )
3. Manajemen Sumber daya manusia ( Resource management)
15
4. Realisasi produk ( Product Realization)
5. Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan (Measurement,Analysis, and
Improvement)19.
Dari elemen-elemen yang ada dalam ISO 9001-2000 tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Sistem manejemen mutu mensyaratkan beberapa adanya : (1) syarat umum
yaitu: menetapkan, menerapkan, dan memelihara system manejemen
mutunya,serta terus menerus memperbaiki keefektifan system manejemen
mutunya sesuai dengan Standar Internasional. (2) persyaratan dokumentasi
mensyaratkan bahwa setiap aktivitas harus terdokumentasikan secara tertulis
agar dapat dikomunikasikan dan dimengerti semua pihak. (3) dokumen dalam
system manejemen mutu meliputi : kebijakan mutu dan sasaran mutu,
pedoman mutu,prosedur operasi standar, dokumen yang digunakan dalam
manejemen untuk perencanaan operasi, dan pengendalian proses efektif yaitu
intruksi kerja dan formulir, serta rekaman. Dalam ISO 9001-2000 hirarki
dokumen, yaitu (1) Pedoman mutu ( PM), (2) Prosedur Induk ( PI) dan (3)
Instruksi Kerja ( IK).
b. Tanggungjawab Manejemen, meliputi :(1)Komitmen manejemen menjadi
tanggungjawab kepala sekolah dalam menjalankan dan menerapkan
manejemen mutu dibuktikan dengan : sosialisasi ke organisasi masalah
undang-undang dan peraturan,menetapkan kebijakan mutu,sasaran mutu,
19 Tim Penyusun , Panduan ISO 9001-2000 SMKN 2 Wonosari..... hlm 15
16
melakukan tinjauan manejemen, dan memastikan adanya sumberdaya.(2)
focus pada kepuasan pelanggan, (3) merumuskan kebijakan mutu, (4)
perencanaan, (5) tanggungjawab, wewenang dan komunikasi, (5) evaluasi
manejemen, (6) memperhatikan input dari hasil evaluasi.
c. Pengelolaan Sumber Daya yaitu dengan meningkatkan kualitas sumberdaya
baik guru, karyawan dan staf dengan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan
penambahan pengalaman. Juga melengkapi Sarana yaitu gedung, ruang kerja,
dan kelengkapan terkait, dan menciptakana lingkup kerja yang mendukung
untuk mencapai kesesuaian dengan persyaratan produk.
d. Realisasi Produk dengan langkah-langkah sebagai berikut :(1) lingkup
perencanaan meliputi sasaran mutu, persyaratan produk, proses, dokumen,
dan sumber daya yang diperlukan, verifikasi,validasi, pemantauan dan
pengukuran sehingga produk itu bisa diterima dan rekaman sebagai bukti
bahwa produk itu telah memenuhi persyaratan. (2) ketepatan sesuai
permintaan pelanggan, (3) perancangan dan pengembangan, (4) pembelian,
(6) Produksi dan penyediaan jasa dan (7) pengendalian sarana pemantauan
dan pengukuran.
e. Pengukuran, analisis dan perbaikan meliputi :(1) rencana Organisasi, (2)
pengukuran dan pemantauan (audit Internal sesuai dengan Standar ISO),dan
tindak lanjut, (3) Produk yang tidak sesuai, maka diadakan koreksi, atau
melepaskan, (4)analisa data (kepuasan pelanggan, kesesuaian dengan syarat
17
produk, karakterisik kecenderungan proses dan produk, termasuk juga
peluang untuk pencegahan, dan pemasok20.
H. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat di SMKN 2 Wonosari, yang
beralamatkan di Jl. KH.Agus Salim Ledoksari, Kepek, Wonosari
Gunungkidul. Sekolah tersebut merupakan sekolah unggulan di Wonosari,
dengan indicator bahwa setiap tahun menerima jumlah siswa yang banyak
dibanding dari sekolah-sekolah lain. Manajemen yang digunakan dalam
mengelola sekolah ini dengan menggunakan manajemen peningkatan mutu
terpadu (TQM).Penelitian ini dibatasi penerapan manajemen mutu di SMKN
2 Wonosari dari tahun pelajaran 2007/2008 sampai dengan tahun pelajaran
2008/2009.
Sedangkan waktu penelitian ini dimulai sejak Juli 2008 sampai dengan
April 2009.
2. Pendekatan Penelitian
Dari latar belakang yang telah dielaborasikan, penulis menentukan
pendekatan penelitian ini dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
dipandang cocok karena bersifat alamiah dan menghendaki keutuhannya.
Dalam penelitian ini dapat diusahakan untuk mendeskripsikan permasalahan
20 Ibid., hlm.18-49
18
secara komprehensif, holistic, integrative, dan mendalam melalui kegiatan
mengamati orang dalam lingkungannya dan berinteraksi dengan mereka
tentang dunia sekitarnya.21
3. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian adalah semua yang terlibat dan berkaitan
dengan obyek penelitian ini. Penulis menggunakan metode sample purposif
sehingga dapat mengambil dari sumber-sumber yang kaya
informasi22.Penelusuran penelitian ini dengan sample jaringan (network
sampling) yang disebut dengan sample bola salju(snow ball sampling) yaitu
dengan penentuan sample dengan menggunakan partisipan lain untuk
melengkapi informasi dari partisipan terdahulu. Partisipan terdahulu dapat
menunjuk partispan selanjutnya untuk melengkapi informasi dari dia23.
Penggunaan sample ini dapat ditujukan kepada kepala sekolah,guru, pegawai,
karyawan,siswa serta masyarakat yang berada dalam lingkungan SMKN 2
Wonosari Gunungkidul.
4. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang
lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena,jika
21 Nasution, S. Metodologi Penelitian Naturalistik-Kualitatif, (Bandung PT.Tarsito,1998 ),
hlm.5 22 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya,
cet.ke-3,2007) hlm.101 23 Ibid., hlm l.103
19
memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih
dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat
tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan
yang ada di lapangan.24
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi berperan serta (Participant Observation)
Pengamatan berperan serta , menceritakan kepada peneliti, apa
yang akan dilakukan oleh orang–orang dalam situasi penelitian
memperoleh kesempatan mengadakan pengamatan. Sering terjadi
peneliti lebih menghendaki suatu informasi yang lebih sekedar
mengamatinya. Menurut Bogdan seperti yang dikutip Moleong
mendefinisikan secara tepat pengamatan berperan serta adalah sebagai
penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang memakan waktu cukup
lama antara peneliti dengan subyek dalam lingkungan objek.Selama itu
data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan
berlaku tanpa gangguan25.Dalam penelitian ini bertujuan untuk
memahami tentang implementasi manajemen peningkatan mutu di
SMKN 2 Wonosari tentang keefektifannya.
24 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Rosda Karya,2004) hlm.,9 25 Ibid.
20
b. Wawancara Mendalam
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui informasi secara jelas
dan lebih detail serta mendalam dari informan yang telah ditentukan.
Subjek penelitian yang telah ditunjuk agar dapat menfokuskan pada
masalah yang diteliti untuk dijadikan pedoman dan pengamatan.Lexy
Moleong mengatakan bahwa wawancara ini bersifat terstruktur dan tak
terstruktur26.Wawancara terstruktur misalkan dilakukan secara khusus
untuk informan khusus misalnya kepala sekolah,para guru, atau siswa
serta para alumni yang memiliki informasi yang berkaitan dengan
penelitian.
c. Dokumentasi
Metode ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,baik dokumen
tertulis,gambar mapun elektronik.Dokumen yang dipilih sesuai dengan
tujuan dan focus masalah27.Metode dokumentasi ini dapat diterapkan
untuk meneliti tentang profil sekolah, data guru,staf, karyawan dan
siswa. Juga dapat digunakan untuk meneliti dokumen-dokumen yang
ada berkenaan dengan administrasi dan manajemen.
26 Ibid., hlm 13 27 Nana Syaodih, Metode Penelitian, hlm.222
21
6. Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyusunan data, agar data dapat
ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkan ke dalam pola, tema, atau
kategori, tafsiran atau interpretasi. Artinya memberikan makna kepada
analisis menjelaskan pola atau kategori serta mencari hubungan sebagai
konsep. Setelah berbagai data masih “mentah” kemudian di edit dan dipilah-
pilah. Data -data kualitatif yang dikumpulkan dengan pengamatan
berpartisipasi,wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis
dengan model interaktif. Model analisis data interaktif memungkinkan
dilakukan pada waktu peneliti berada di lapangan atau sesudahnya. Kemudian
dianalisis secara deskriptif analitik.Alur analisis yang digunakan sebagaimana
dikemukakan oleh Miles dan Huberman adalah sebagai berikut: pengumpulan
data, reduksi data,display data dan verifikasi atau penyimpulan28 Bila
dikorelasikan dengan penelitian ini, maka setelah data yang berkaitan dengan
peningkatan mutu di SMKN 2 Wonosari terkumpul, maka data–data itu
dipilah-pilah, lalu disajikan secara naratif diferivikasi dan disimpulkan.
I. Sistematika Penelitian
Penelitian ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa bab sebagai berikut :
28 Matthew B. Milles, dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, Penerjemah
:Tjejep Rohendi Rohidi ( Jakarta : UUI Press, 1992) hlm.16
22
Bab I Pendahuluan merupakan bagian yang berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah,tinjauan pustaka,kerangka teoritik,metode penelitian,
dan sistematika penelitian.
Bab II, Sistem Manajemen Mutu, Dalam bab dua ini dijelaskan tentang
Pengertian TQM, Sejarah TQM, Prinsip-Prinsip TQM, TQM dalam
Pendidikan dan Analisis SWOT. Penjelasan di bab dua ini merupakan
paparan yang berisi tentang teori-teori manajemen yang dapat digunakan
penulis untuk menganalisa implementasi sistem manajemen mutu di
SMKN 2 Wonosari.
Bab III, Hasil Penelitian, bab ini merupakan awal penelitian yang merupakan
gambaran secara umum mengenai kondisi sekolah yang meliputi Sejarah
SMKN 2 Wonosari dari awal berdiri sampai pada perkembangan yang
terkini pada tahun 2009, Visi dan Misi, Struktur organisasi guru, dan
karyawan serta sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
Bab IV, Implementasi Manajemen Mutu Terpadu, setelah mengetahui gambaran
umum kondisi sekolah maka akan dipaparkan mengenai Tujuan
Penyelenggaraan Pendidikan di SMK N 2 Wonosari, Implementasi TQM
Dalam Pendidikan di SMKN 2 Wonosari, Analisis Pelayanan Terhadap
Pelanggan Eksternal Primer dan Faktor Pendukung dan Penghambat
Pelaksanaan TQM di SMK N 2 Wonosari erhadap pelanggan eksternal
primer.
23
Bab V, Penutup, bab lima merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan dan dari hasil penelitian maka penulis dapat memberikan
saran/rekomendasi bagi pembaca atau bagi SMKN 2 yang dapat diambil
manfaat dari hasil penelitian ini.
135
135
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari elaborasi hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Implementasi sistem manajemen mutu di SMKN 2 bila ditinjau dari unsure-
unsur dalam Total quality management (TQM) yang meliputi (1) focus pada
pelanggan, (2) Obsesi terhadap kualitas,(3)Pendekatan ilmiah,(4) Komitmen
jangka panjang,(5) Kerjasama tim (team work), (6) Perbaikan system secara
berkelanjutan,(7)Pendidikan dan pelatihan,(8)Kebebasan yang terkendali,
(9)Kesatuan tujuan,(10)Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Dari 10 unsur TQM yang digunakan untuk mengukur implementasi sistem
manajemen mutu di SMKN 2 Wonosari, maka dapat dikatakan bahwa
sekolah tersebut benar-benar menerapkan manajemen mutu.
2. Sedangkan mengenai pelayanan mutu yang dilakukan SMKN 2 terhadap
pelanggan eksternal primer dengan menggunakan angket maka dapat
disimpulkan Keterpercayaan (Relalibility),Keterjaminan ( Assurance),Bukti
langsung yang ditampilkan (Tangibles),Perhatian ( Empathy),Tanggapan
(Responsiveness) dalam dataran memuaskan. Implementasi sistem manajemen
mutu di SMKN 2 bila dianalisis dengan analisis SWOT maka sekolah
tersebut sangat kuat dan banyak peluang untuk tetap mempertahankan sistem
136
manajemen mutu, sedangkan ancaman yang mungkin terjadi adalah bila
terjadi mutasi jabatan kepala sekolah atau waka manajemen dan diganti oleh
orang lain dari luar SMKN 2 Wonosari yang tidak memahami manajemen
mutu.Namun hal itu dapat diantisipasi jika pengkaderan dan sosialisasi sistem
manajemen mutu pada tubuh pengelola SMKN 2 berjalan dengan baik.
3. Lingkungan pembelajaran dan sarana-prasarana yang ada di SMKN 2
Wonosari sangat kondusif dan lengkap untuk mendukung proses
pembelajaran.Hal ini terjadi karena SMKN 2 Wonosari merupakan Sekolah
kejuruan Negeri yang paling banyak muridnya dan menjadi barometer dari
sekolah-sekolah kejuruan lainnya di Kabupaten Gunungkidul dalam hal
standar mutu pendidikan.
4. Dari hasil penelitian tentang implementasi sistem manajemen mutu dan
pelayanan mutu terhadap pelanggan eksternal primer (murid) maka sekolah
tersebut dikelola dengan manajemen yang sangat bagus, sehingga sekolah
menjadi kuat sedangkan pelayanannya terhadap siswa sangat baik hanya ada
beberapa kekurangan di bagian staf administrasi berupa peningkatan
kualifikasi akademik, dan kecepatan dan ketanggapan pelayanannya terhadap
siswa.
137
B. Saran
1. SMKN 2 Wonosari akan selalu menjadi pilihan masyarakat, diantaranya
dengan upaya yang serius untuk mempertahankan sistem manajemen mutu
sudah ada sekarang ini dan selalu melakukan perbaikan secara terus menerus.
2. Fungsi manajemen mutu dapat direalisasikan oleh semua pihak jika di dalam
SMKN 2 Wonosari selalu memberikan perhatian peningkatan kualitas sumber
daya dan memberikan informasi tentang manajemen yang efektif pada setiap
personal di dalamnya. Sehingga ketidak sesuaian (KTS) bisa diminimalisir
karena tidak ada lagi yang melakukan kesalahan karena ketidaktahuannya
tentang manajemen.
3. Untuk mempertahankan sistem manajemen mutu di SMKN 2, maka harus
selalu dianggarkan secara khusus untuk biaya manajemen.
4. Pelayanan terhadap pelanggan perlu mendapatkan perhatian yang lebih,
terutama pelayanan administrasi, kebersihan ruangan,dan sikap para guru dan
karyawan yang selalu ramah dan menyenangkan kepada siswa.
138
DAFTAR PUSTAKA
Arcaro ,Jerome S., Pendidikan Berbasis Mutu : Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata
Langkah Penerapan , Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006. Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka
Cipta,cet.XIII, 2006. Cipto, Fandy, dan Diana Anastasia, Total Quality Management, Yogyakarta : Andi
Offset, 2003. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka, 1991. Danim, Sudarwan, Visi Baru Manajemen Sekolah : Dari Unit Birokrasi ke Lembaga
Akademik, Jakarta :Bumi Aksara, 2006 Echols ,John dan Sadily ,Hasan, Kamus Bahasa Inggris Indonesia An English Indonesia Dictionary, Jakarta: Gramedia,1995. Gaspersz ,Vincent, Total Quality Management, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
cet.kedua,2002. Henryanto,Eko,.dan Marbun,BM.,Pengendalian Mutu Terpadu,Jakarta : Gramedia
cet.ke-3,1993. Imai ,Masaaki, Kaizen : Kunci Sukses Jepang Dalam Persaingan, Penerjemah :Dra.
Mariani Gandamihardja, Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996. Khasbi, Muhammad, Pengelolaan MAN Model Yogyakarta dalam Perspektif TQM
(Tinjauan Terhadap Pelanggan Eksternal Primer),Yogyakarta : Tesis UIN Sunan Kalijaga,2007
Kunaepi ,Aang, Studi Pelaksanaan Manajemen Pendidikan PAI di Universitas Islam
Indonesia dalam Pedekatan TQM ,Yogyakarta : Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.
Mulyasa ,E., Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru ,Bandung :Rosdakarya, 2007. ____________, Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam Konteks Munyukseskan
MBS dan KBK, Bandung : Rosdakarya,2004.
139
____________, Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2003.
Milles , Mathew B., dan Huberman , A. Michael, Analisis Data Kualitatif,
Penerjemah :Tjejep Rohendi Rohidi ,Jakarta : UUI Press, 1992. Moleong ,Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosda Karya,2004. Nasution, S. Metodologi Penelitian Naturalistik-Kualitatif, Bandung
PT.Tarsito,1998. Nawawi ,Hadari , Manajemen Strategik,Yogyakarta : Gadjah Mada Pers ,2005. Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah : Teori,Model,dan Aplikasi,Jakarta:
Gramedia,2003. RI ,Pemerintah, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang No 20
tahun 2003, BAB II Dasar, Fungsi, dan Tujuan, Pasal 3. RI ,Pemerintah, Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan,Bab XV , Jakarta : Cemerlang, 2005. Sallis ,Edward, Total Quality Manajement In Education : Manajemen Mutu
Pendidikan, Penerjemah :Ahmad Ali Riyadi & FahruRozi ,Yogyakarta: IrciSod, 2007.
Syaodih Sukmadinata ,Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Rosdakarya,
cet.ke-3,2007. Sutarmo, Total Quality Management Sebagai Upaya Strategi untuk Meningkatkan
Mutu Pendidikan (Studi Kasus di MAN 2 Jepara), Yogyakarta : Tesis UIN Sunan Kalijaga,2007
Sufyarma, Manajemen Pendidikan, Bandung :Alfabeta,2004 Tim Penyusun, Panduan ISO 9001-2000, Yogyakarta : SMKN 2 Wonosari Press,
2004.
140
Usman ,Husaini, Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan ,Jakarta : Bumi Aksara, 2006.
Wahyudin, Dindin, Pengelolaan Layanan Madrasah Aliyah Ali Maksum Bantul
Dalam Perspektif TQM ( Tinjauan Terhadap Pelanggan Eksternal),Yogyakarta : Tesis UIN Sunan Kalijaga,2007
Zuraini, Pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan di SMAN I
Sleman, Yogyakarta : Tesis UIN Sunan Kalijaga, 2007. --------------------- INTERNET : http//paksigenut,files,wordpress,com/2007/07/tugas-tqm.doc, Diakses tanggal 06
Januari 2009 http:/www.bussisnesball.com/Swotanahsysfreetemplat,htm. Diakses tanggal 08
Januari 2009 http://www.smkn2wonosari.sch.id/media.php?modul=mod/modul&ide=14 Www. Smkn2 wno.com http://www.geocities.com/smknegeri2wonosarigk/
141
LAMPIRAN-LAMPIRAN
142
LAMPIRAN-LAMPIRAN 2. Foto copy sertifikat ISO 9001 :2000
143
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
MANAJEMEN MUTU DI SMK N 2 WONOSARI
A.Kepala Sekolah dan Waka Manajemen
1. Kenapa memilih ISO 2001-9000 sebagai system manajemen ?
2.Bagaimana system manajemen yang diterapkan dalam organisasi ?
Susunan organisasi komite sekolah ?
3.Bagaimana cara mensosialisasikan manajemen di SMK?
4. Bagaimana cara mengevaluasi manajemen ?
5. Bagaimana cara memperbaiki manajemen di SMKN secara terus –menerus ?
6. Upaya apa yang dilakukan untuk kepuasan pelanggan ?
Eksternal ( murid, orang tua, dan Pengguna )
7. Sekolah menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam peningkatan mutu
Apa yang dilakukan ? pihak mana saja ?
8. sejauh manakah sekolah melibatkan komite dalam peningkatan mutu ? berapa
kali dalam setahun mengadakan pertemuan ?siapa saja yang duduk dalam
jabatan komite?
9. Kapan saja sekolah mendakan rapat evaluasi dengan komite ? dengan guru atau
staf ?
10. Apa program tahunan, jangka menengah dan jangka panjang ?
11. Bagaimana sekolah menjembatani guru, staf dan karyawan dalam
meningkatkan sumber daya manusia ?
12. Apa yang menjadi factor pendukung dan penghambat implementasi sistem
manajemen mutu di SMKN 2 Wonosari ?
B. PERTANYAAN UNTUK WAKA I ( SAR PRAS)
1. sejauh manakah daya tampung sekolah menyediakan ruang kelas untuk siswa
SMK N 2 Wonosari ?
144
2. Bagaimana Upaya Sekolah menyediakan atau memperbaiki sarpras belajar
mengajar ?
3. Kendala apa yang dihadapi untuk perbaikan sarpras ?
4. Sejuahmana ketersediaan teknologi untuk peningkatan mutu belajar siswa ?
5. Berapa computer yang tersedia untuk pembelajaran siswa ?
6. Berapa alat olahraga yang tersedia untuk pembelajaran siswa ?
7. berapa alat kesenian untuk pembelajaran siswa ?
8. Bila mengadakan kegiatan ekstra /praktek berapa macam kegiatan dan alat
yang tersedia ?
9. apa semua pembelajaran ada alat prakteknya ?
C. PERTANYAAN UNTUK WAKA II ( KURIKULUM )
1. Bagaimanakah nilai ujian Nasional yang tertinggi dan terendah bagi siswa
yang diterima di SMKN 2 Wonosari ?
2. Bagaimana upaya meningkatkan mutu dalam pengajaran bagi guru ?
D. PERTANYAAN UNTUK WAKA III ( KESISWAAN )
1. Bagaimana pelayanan ekstra kurikuler bagi siswa ?
2. Prestasi apa saja yang pernah diraih oleh siswa SMKN 2 Wonosari ?
E. PERTANYAAN UNTUK WAKA IV ( PEMASARAN)
1. Upaya apa yang dilakukan untuk melayani lulusan siswa SMKN 2 agar dapat
bekerja ?
2. Perusahaan mana saja yang telah menjalin hubungan kerja dengan SMKN 2
Wonosari ?
F. URUSAN PERPUS :
1. Berapa koleksi buku mata pelajaran untuk mencukupi kebutuhan siswa ?
2. Berapa koleksi untuk menambah wawasan siswa dalam peningkatan mutu
belajar?
3. Apakah semua mata pelajaran telah tersedia modul ?
4. Berapa target peningkatan koleksi buku dalam pertahun ?
145
5. Bagaiaman upaya peningkatan pelayanan perpus thdp siswa yang meminjam ?
6. Bagaimana upaya pelayanan untuk peminjaman dan penertibannya ?
7. Bagaimana system yang digunakan untuk mencari buku ?katalog ?komputer?
manual ?
G. KABID UMUM
KABID OTOMOTIF
KABID BANGUNAN
KABID ELEKTRO
KABID TIK
KABID MESIN
1. Bagaimana susunan organisasi Bidang-bidang dari semua bidang yang ada ?
2. Bagaiamana lingkup kerja dan lulusan yang diharapkan dari tiap program di
SMKN 2 Wonosari ?
H. TATA USAHA
1Bagaimana upaya peningkatan SDM para staf tata usaha ?.
2 Bagaimana upaya peningkatan SDM guru dan karyawan ?
3. Berapa guru yang sudah lulus sertifikasi ?
146
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A Identitas Diri : Nama : Choirun Ahmadi,S.Ag Tempat/tgl.lahir : Gunungkidul, 27 Juli 1973 NIP : - Pangkat/Gol. : - Jabatan : Guru Tidak Tetap ( GTT) Alamat Rumah : Ngembes, 05/01, Pengkok, Patuk, Gunungkidul, DI. Yogyakarta Alamat Kantor : MTs Jam’ul Mu’awanah Ngembes, Pengkok, Patuk Gunungkidul Nama Ayah : Dahuri Nama Ibu : Sutiyah (alm) Nama Istri : Siti Nurjanah, S.Pd.I Nama Anak : Muhammad Faiq Maksum
B Riwayat Pendidikan : a SD/MI : MI YAPPI Ngembes, tahun lulus 1987 b SMP/MTs : MTs Al-Munawwir, Krapyak tahun lulus 1989 c SMA/MA : MA Ali Maksum, tahun lulus 1993 d SI : IAIN Suka Yogyakarta, tahun lulus 1999
C Riwayat Pekerjaan : a Guru Tidak Tetap di MTs Jam’ul Mu’awanah Ngembes b Kepala MTs Jam’ul Muawanah YAPPI c Kepala Madrasah Diniyah Darus Sakinah Ngembes
D Prestasi/Penghargaan :- E Pengalaman Organisasi :
a. Ketua Ikatan Remaja Masjid Nurul Badriyah tahun 1999 – 2003 b. Ketua Badko TPA se desa Pengkok tahun 2000 - 2007 c. Ketua Kelompok Ternak Usaha Mandiri tahun 1999 – 2009 d. Ketua Madin Darus Sakinah tahun 1999 – 2009
F Karya Ilmiah :-
Skripsi : Penelitian Hadis-Hadis Dalam Sunan an-Nasa’i Tahun 1999 Yogyakarta, 16 April 2009 CHOIRUN AHMADI
147
GAMBAR GEDUNG SMKN 2 WONOSARI
148
KEGIATAN DI SMKN 2 WONOSARI TIM BOLA BASKET SMKN 2 WONOSARI
PERINGATAN HARI KARTINI
149
PENYERAHAN TROPI KEJUARAAN
TROPI PENGHARGAAN SISWA SMKN 2 WONOSARI