implementasi program pembelajaran pada mata...

137
IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA PONDOK CABE Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd. I) Di Susun Oleh: ANA NUR WACHIDAH 1111011000099 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: trandien

Post on 27-May-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN

PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI UNIVERSITAS TERBUKA PONDOK CABE

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

(SPd. I)

Di Susun Oleh:

ANA NUR WACHIDAH

1111011000099

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul '6lmplementasi Program Pembelajaran Pada Mata KuliahPendidikan Agama Islam Di Universitas Terbuka Pondok Cabe"disusun oleh

Ana Nur Wachidah, NIM. 1111011000099. Diajukan kepada Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan

dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 24 Maret20l6

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

NrP. 19700727 199703 2 004

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul "Implementasi Program Pembelajaran Pada Mata Kuliah PendidikanAgama Islam Di Universitas Terbuka Pondok Cabe" disusun oleh ANA NURWACHIDAH Nomor Induk Mahasiswa 1111011000099, diajukan kepada Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulusdalam Ujian Munaqasah,12 Apil20l6 dthadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhakmemperoleh gelar sarjana 51 (S.Pd.D dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Panitia Ujian

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI)

Dr. H. Abdul Majid Khon. M.AgNrP. 19580707 198703 t 00s

Sekretaris (Sekretaris Jurusan PAI

Hj. Marhamah Saleh. Lc.. MANIP. 19720313 200801 2 010

Penguji 1

Drs. H. Achmad Gholib. M. AgNrP. 19541015 197902 I 001

Penguji 2

Heny Narendrany Hidayati. M.PdNrP. 197105t2 t99603 2 002

Jakarta,15 April2016

Munaqasah

Tanggal TandaTangan

vf , ' wr'6

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

t9ss042t

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SURAT PERIIYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama

NIM

Jurusan

Alamat

Demikian surat

menerima segala

sendiri.

: Ana Nur Wachidah

: 1111011000099

: Pendidikan Agama Islam

: Jl. Pondok Cabe No,2Kel. Pondok Cabe Ilir, Kec. Pamulang

Tangerang Selatan, Banten.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Implementasi Program Pembelajaran Pada Mata

Kuliah Pendidikan Agama Islam Di Universitas Terbuka Pondok Cabe

adalah benar karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing : Siti Khadijah, M.A

NIP :19700727 199703 2004

pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

Ana Nur Wachidah

NIM 1111011000099

Jakarta, 24 Maret 2016

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

i

ABSTRAK

Ana Nur Wachidah (NIM: 1111011000099). Implementasi Program

Pembelajaran Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Di Universitas

Terbuka Pondok Cabe

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi program

pembelajaran pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka.

Program pembelajaran yang dimaksud mencakup perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi dant tindak lanjut pada mata kuliah PAI.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang

bersifat kualitatif. Penelitian yang dilakukan adalah dengan cara wawancara dan studi

dokumenter. Dalam proses pemilihan informan, peneliti menggunakan proses

purposive sampling, yaitu peneliti memilih orang yang mengetahui secara jelas

permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini yang menurut peneliti memiliki

informasi berkaitan dengan Program pembelajaran yang dimaksud mencakup

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut pada mata kuliah PAI di

Universitas Terbuka adalah dosen Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam dan

mahasiswa yang mengikuti pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di

Universitas Terbuka.

Setelah penelitian dilakukan, maka penulis memperoleh hasil penelitian berupa

perencanaan pembelajaran dengan menggunakan modul yang berpatok dari

Rancangan Mata Kuliah (RMK), pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

modul dan hasil evaluasi menggunakan modul berupa tes formatif.

Kata Kunci: Modul, Pembelajaran Jarak Jauh, Pendidikan Agama Islam.

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ii

ABSTRACT

Ana Nur Wachidah (NIM :1111011000099) The Implementation of Learning

Program For Islamic Education Lesson at Universitas Terbuka Pondok Cabe.

This research is aimed to know how is the use of islamic education module in

distance learning for islamic education lesson at Universitas Terbuka. The use is

included the use of module for lecturer and students during the process of learning,

in both ; indirect and direct learning .

The methode of this research was descriptive qualitative. The data was collected

by using interview, and documentation. In choosing the interviewee, the researcher

used purposive sampling technic. The reseacrher choosed person who know clearly

the case of study. According to the researcher, those who had information that

related to the use of module in distance learning at Universitas Terbuka were the

tecturer of islamic education and the students who attended islamic education lesson

at Universitas Terbuka.

The result of the result describes the use of islamic education module for lecturer

and students in indirect and direct learning at UT . The module is arranged based on

RMK then the material id made by Dr. Ali Nurdin, M.Ag , Drs. Syaiful Midkar,

M.Pd, Drs. Wawan Suhermawan, M. Pd. Modul is effective learning aid that can be

used for independent learning.

Key words : module, distance learning, islamic education .

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tiada terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

Tuhan semesta alam, tiada yang mengatur segala urusan makhluk-Nya dan telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga pada saat ini penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Modul dalam Pembelajaran Jarak

Jauh Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di Universitas

Terbuka Pondok Cabe)”

Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW, yang telah membimbing dan mengantarkan kita kepada jalan Allah SWT.

Semoga kita mendapatkan syafa’at di yaumul qiyyamah nanti. Amin

Disadari sepenuhnya kemapuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka

adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak, yaitu:

1. Kedua orangtua penulis, Bapak Parmin dan Ibu Umi salamah yang telah

mendidik, merawat dan membesarkan penulis dengan kasih sayang yang

begitu luar biasa. Sehingga penulis bisa menjadi sekarang ini. Sekiranya

ucapan terima kasih saja tidak cukup untuk membalas segala jasa mu.

2. Kakek sekaligus guru tercinta Fima Yurdi (Alm.). Do’a terbaik selalu ku

panjatkan, semoga Allah senantiasa memberikan tempat terbaik untukmu

disana. Terima kasih telah membimbing penulis belajar selama ini.

3. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.A. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

5. Hj. Marhamah Saleh, Lc,. MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

iv

6. Siti Khadijah, M.A. Dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar telah

membimbing dan meluangkan waktu, memberikan masukan, nasihat dan

arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Dr. Jejen Musfah, MA. Selaku dosen Pembimbing Akademik yang setiap

kumpulan selalu memberikan arahan, nasihat dan motivasi.

8. Drs. H. Achmad Gholib, M. Ag dan Heny Narendrany Hidayati, M. Pd yang

telah berkenan menjadi penguji munaqasah dan memberi bimbingan untuk

revisi skripsi.

9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang telah memberikan

ilmunya yang sangat berguna bagi diri pribadi selama masa perkuliahan.

10. Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya yang

membantu pelayanan fasilitas buku-buku demi terselesaikannya skripsi ini.

11. Lembaga Penelitian Masyarakat Universitas Terbuka yang telah memberikan

izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian tersebut sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

12. Drs. Syaiful Mikdar, M.Pd dan Sriyono, M.Pd dosen Pendidikan Agama

Islam di Universitas Terbuka yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan

arahan. Sehingga skripsi ini dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca.

13. Mahasiswa Universitas Terbuka yang telah membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini.

14. Pimpinan Perpustakaan Universitas Terbuka beserta stafnya yang membantu

pelayanan fasilitas buku-buku demi terselesaikannya skripsi ini.

15. Satu-satunya adik tercinta Ridhwan Anang Ma’ruf dan satu-satunya sahabat

sekaligus kakak tercinta Yuniar Rudi Hermawan yang telah mendo’akan, dan

memotivasi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

16. Untuk sang inspirator dari skripsi ini, mas Imam Fitri Rahmadi. Ucapan

terima kasih saja mungkin belum cukup namun penulis hanya bisa

mendo’akan semoga selalu diberi rizki yang berkah dan segera bertemu jodoh.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

v

17. Untuk sahabatku Anggun, Lina, Afifah, Nining, dan teman-teman

seperjuangan PAI angkatan 2011 umumnya, dan khususnya untuk teman kelas

PAI C Rena, Muta’aliyah, Uswah, Azizah, Azkaa, Neha, Syifa, Ayu, Ka Ami,

Irfan, Akmal, Firmansyah, Jaka, Haikal, Bang Ali, Aziz, Wiguna, Abda’u,

Widadi, Syauqi, Ja’far, Taufik A, Firman, Rohmat, Arvin, Taufik M, Syahrul,

yang telah membantu penulis dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi

ini.

18. Untuk sahabat ku dari UIN Sunan Kalijaga, Maya Eka Widiastuti dan

Uswatun Khasanah alumnus IAIN Salatiga yang telah turut membantu dalam

penulisan dan setia menemani penulis untuk melewati segala rintangan

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tak lupa untuk teman-teman

seperjuangan MAPK MAN 1 Surakarta, GATZLLE The Invincible Courage

yang tak bisa ku sebutkan satu per satu.

19. Terimakasih juga untuk keluarga Ikamaksuta Jakarta, sahabat sekaligus

keluarga ku, Karima, Ama, Hamidah Rosichah, Syafri, Ulul, Daus, Jamal dan

lainnya yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-mudahan

segala bimbingan, bantuan, dan do’a yang telah diberikan mendapat imbalan dari

Allah SWT. Semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis

khususnya dan bagi seluruh pembaca.

Jakarta, 12 April 2016

Ana Nur Wachidah

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ................................................................................ i

ABSTRAK ................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .............................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................. vi

DAFTAR TABEL..................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

F. Kegunaan Penelitian .................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Modul dalam Pembelajaran Jarak Jauh ......................................... 9

1. Modul ...................................................................................... 9

a. Pengertian Modul .................................................. ............ 9

b. Karakteristik Modul ........................................................... 10

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

vii

c. Perbedaan Buku Teks dengan Buku Modul ...................... 11

d. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Modul ............... 12

e. Tujuan Pembelajaran Modul ............................................. 14

2. Pembelajaran Jarak Jauh ........................................................ 15

a. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh .................................. 15

b. Latar Belakang Diselenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh 17

c. Sejarah Pembelajaran Jarak Jauh........................................ 20

d. Sasaran dan Tujuan Pembelajaran Jarak Jauh ................... 22

3. Pendidikan Agama Islam ..........................………………..…. 22

a. Pengertian PAI .....................................………………..…. 23

b. Tujuan dan Ruang Lingkup PAI......................................... 27

B. Penelitian Yang Relevan............... ................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 35

B. Metode Penelitian ........................……………………………... 35

C. Teknik Pengumpulan Data ………............................................ 37

1. Studi Dokumenter ................................................................ 37

2. Wawancara .......................................................................... 37

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data .....…………..…. 40

F. Tekhnik Analisis Data .............................................................…. 41

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Universitas Terbuka ...................................... 44

1. Visi dan Misi Universitas Terbuka ...................................... 44

2. Tujuan Diselenggarakannya Universitas Terbuka ............... 45

3. Sistem Pembelajaran di Universitas Terbuka ...................... 46

4. Modul di Universitas Terbuka ............................................. 48

5. Mata Kuliah PAI di Universitas Terbuka ............................ 50

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

viii

B. Program Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di

Universitas Terbuka .............................................................. 55

1. Perencanaan Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Di

Universitas Terbuka.......................................................... 55

2. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Di

Universitas Terbuka ........................................................ 57

3. Evaluasi Dan Tindak Lanjut Pembelajaran Dengan Menggunakan

Modul Di Universitas Terbuka ......................................... 63

C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................…….…………..…. 70

B. Saran .............................................................…….…………..…. 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 74

LAMPIRAN

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Dosen

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Mahasiswa

Lampiran 3 Berita Wawancara Koordinator Dosen PAI Sriyono, M. Pd.

Lampiran 4 Berita Wawancara Dosen PAI Drs. Syaiful Mikdar, M. Pd

Lampiran 5 Berita Wawancara Mahasiswa Rika Nur Dita

Lampiran 6 Berita Wawancara Mahasiswa Irma Rahma Suci

Lampiran 7 Berita Wawancara Mahasiswa Adi Nugroho

Lampiran 8 Berita Wawancara Mahasiswa Amalia Ulfa

Lampiran 9 Berita Wawancara Mahasiswa Ari Budiman

Lampiran 10 RMK Mata Kuliah PAI (MKDU 4221)

Lampiran 11 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian Dari UIN Syahid Jakarta

Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian di Universitas Terbuka

Lampiran 14 Surat Pernyataan Penelitian

Lampiran 15 Uji Referensi

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Buku Teks Biasa dengan Modul

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Untuk Dosen

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Untuk Mahasiswa

Tabel 3.3 Pengkodean Data

Tabel 4.1 Substansi Kajian Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data

Gambar 4.1 Peta Kompetensi Pendidikan Agama Islam/MKDU4221/3sks

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan kita tengah menghadapi berbagai tantangan. Untuk

mengantisipasi era globalisasi, kita dituntut untuk dapat mempersiapkan Sumber

Daya Manusia (SDM) yang kompeten agar mampu bersaing di dunia global. Pada

era globalisasi, akan ditandai dengan adanya perubahan yang sangat cepat dalam

berbagai bidang kehidupan, khususnya dalam bidang pendidikan.

Perubahan tersebut dipacu dengan kemajuan Tekhnologi Informasi dan

Telekomunikasi (TIK) yang menuntut tersedia dan terjangkaunya layanan

pendidikan yang dapat memberikan kesempatan untuk belajar dimana saja, kapan

saja dan pada siapa saja, mengenai apa saja, dengan cara apa saja dan sumber apa

saja yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.1

Mengingat tidak semua kebutuhan akan pendidikan dapat dipenuhi dengan

cara-cara yang konvensional. Disisi yang lain adanya berbagai ragam karakteristik

sasaran didik, kondisi sosial, ekonomi, budaya dan geografis tidak mungkin pula

memberikan pendidikan kepada seluruh orang dengan cara yang lama, maka perlu

dikembangkan alternatif pendidikan yang dapat memberikan layanan pendidikan

tersebut melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang dalam proses pembelajarannya

juga dilaksanakan dengan model pembelajaran jarak jauh.

Pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran dimana

aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pendidikan

jarak jauh merupakan pembelajaran yang menekankan pada kemandirian. Istilah

jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan

1 Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.3.

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2

menggunakan media, buku cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video,

komputer/internet, siaran radio dan televisi). 2

Pengembangan pendidikan jarak jauh bertujuan untuk menyediakan akses

pendidikan seluas-luasnya bagi peserta didik yang tidak memiliki kesempatan

untuk mengikuti pendidikan dengan cara tatap muka karena berbagai kendala.

Pendidikan jarak jauh berfungsi untuk memberikan layanan pendidikan kepada

kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka.3

Pendidikan Jarak Jauh adalah alternatif untuk mewujudkan pemerataan

kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi

manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan

perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.

Selain itu, Pendidikan Jarak Jauh merupakan suatu upaya untuk mewujudkan

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 11 ayat 1 yang

mengamanatkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan

layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang

bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.4

Pendidikan merupakan kebutuhan sekaligus hak dasar bagi setiap warga

negara, tanpa membedakan golongan, gender, usia, status sosial, maupun tempat

tinggal.5 Artinya setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan layanan

pendididkan. Kalau sampai tidak mendapatkan kesempatan karena kendala, maka

menjadi kewajiban pemerintah untuk mencarikan sistem pendidikan yang tepat

yang dapat melayani mereka. Sistem pendidikan jarak jauh merupakan alternatif

yang dapat memberikan layanan kepada setiap orang untuk mendapatkan

pendidikan.

2 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara), 2008, hlm. 34.

3 Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.4.

4 “Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional”, melalui web www.luk.staff.ugm.ac.id, 12 Oktober 2015.

5 Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.2.

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

3

Pendidikan sebagai suatu aktivitas dalam mengembangkan kepribadian

individu sehingga dapat hidup optimal baik sebagai pribadi maupun anggota

masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya.

Pendidikan adalah tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku

seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan aktivitas belajar.6

Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu setiap

kesuksesan usaha pendidikan. Interaksi antara pendidik dan peserta didik

merupakan suatu upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Interaksi

pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun

masyarakat. Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat interaksi ini berjalan

tanpa rencana tertulis dan bersifat non formal, sedangkan pendidikan dalam

lingkungan sekolah lebih bersifat formal. Pendidikan yang berlangsung dalam

lingkungan sekolah disebut pendidikan formal disebabkan ada unsur kesengajaan

yang diatur sedemikian rupa melalui tata cara dan mekanisme sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku untuk itu.

Dalam sistem pendidikan Jarak Jauh, peserta didik di tuntut untuk belajar

secara mandiri. Menurut Fatia Fatimah dan Andriyansah, belajar mandiri bukan

berarti belajar sendiri, mahasiswa PJJ dapat membentuk kelompok-kelompok

belajar baik kelompok belajar yang dapat berdiskusi langsung face to face

maupun membentuk kelompok belajar di dunia maya melalui internet.7 Artinya

belajar mandiri dengan menggunakan bantuan belajar yang telah dikembangkan,

dikemas dan disampaikan melalui media dalam berbagai jenis dengan

memanfaatkan TIK. Media teknologi tersebut dapat berupa media cetak, radio,

televisi, komputer, masyarakat awam, orang tua atau media lain yang dapat

digunakan untuk mengemas materi pembelajaran.

Bantuan belajar mandiri adalah berupa tutorial dan bahan ajar mandiri. Salah

satu bahan ajar mandiri tersebut adalah modul. Didalam kamus besar Bahasa

6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h.32.

7 Fatia Fatimah & Andriyansah, Raih Sukses Belajar di Pendidikan Jarak Jauh, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2013), h. 11.

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

4

Indonesia, tutorial adalah pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk

seorang mahasiswa atau sekelompok kecil mahasiswa.8 Bisa juga diartikan sebuah

pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dengan dipandu oleh seorang tutor

secara jarak jauh tanpa tatap muka dan interaksi, penyampaian materi serta tugas,

sepenuhnya dilakukan secara online menggunakan internet. Menurut Drs. Syaiful

Mikdar, M.Pd, pembelajaran di Universitas Terbuka biasa disebut dengan tutorial

dan dilaksanakan dengan 2 tutorial. Bantuan berupa tutorial tersebut adalah

Tutorial Tatap Muka (TTM) dan Tutorial Online (tuton).9 Sedangkan modul

adalah bahan belajar yang sengaja disusun sedemikian rupa sehingga

memungkinkan peserta didik belajar mandiri tanpa atau dengan bantuan

seminimal mungkin dari orang lain.10

Modul berfungsi sebagai bahan belajar yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran peserta didik.11

Dengan modul, peserta didik diharapkan dapat

belajar lebih terarah dan sistematis. Modul sebagai bahan belajar utama harus

memuat materi pembelajaran yang perlu dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan

standar kompetensi yang berlaku.

Modul berisi materi ajar yang harus dikuasai oleh mahasiswa sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam garis-garis Besar Program

Pembelajaran (GBPP) yang dikenal dengan sebutan bahan ajar lengkap. Hal ini

berarti bahwa mahasiswa cukup mempelajari modul tersebut untuk mencapai

tujuan belajar yang telah ditentukan.

Modul merupakan bahan ajar yang unik dikarenakan konsepnya yang berbeda

dengan buku teks biasa. Seperti yang dijelaskan oleh Yudhi Munadi mengenai

perbedaan antara keduanya bahwa modul merupakan program pembelajaran,

dirancang agar dapat digunakan secara mandiri, didalamnya mengandung tujuan,

bahan/kegiatan dan evaluasi, bahasa yang digunakan sangat komunikatif dan

8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2002), ed.3, cet.2, h.1230

9 Ww. D. PAI/ Syaiful Mikdar/ Jakarta,16 Desember 2015

10

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), h.99.

11

Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 111.

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

5

dapat menggantikan peran pengajar, cakupan pembahasannya terfokus dan

terstruktur. Sedangkan menurutnya, buku teks biasa tidak memiliki keunikan yang

dimiliki oleh modul.12

Mengenai perbedaan modul dan buku teks biasa, Drs. Syaiful Mikdar juga

menerangkan bahwa keduanya memiliki perbedaan terutama pada cara

penulisannya. Untuk menulis modul, yang pertama kali harus dipersiapkan adalah

sebuah Rancangan Mata Kuliah (RMK) sebagai patokan dalam penulisan modul.

Didalam RMK terdapat kebutuhan materi ajar modul yang kemudian dituangkan

didalam sebuah modul.13

Sedangkan untuk menulis buku teks biasa, tidak

dibutuhkan patokan apapun. Karena dalam penulisan ini, hanya bersandar pada

pemikiran dan pengetahuan penulis.

Bahan belajar cetak (modul) didesain tidak hanya memperhatikan segi

kebenaran materi, tetapi juga ketepatan komunikasi, cara penyajian dan

pedagodik. Penyajian uraian materi pada setiap modul ini harus jelas sehingga

mudah dipahami dan dimengerti. Oleh karena itu, cakupan bahasan materi

didalam modul lebih fokus, terukur serta lebih mementingkan aktivitas belajar

pembacanya, semua sajian di sampaikan melalui bahasa yang komunikatif.

Pada abad Ke-21 ini Teknologi Informatika dan Komunikasi berkembang

sangat pesat, dimana TIK menjadi sarana pembelajaran jarak jauh. Selain itu

lembaga penyelenggara telah menyiapkan modul yang merupakan bantuan belajar

paling populer dan dianggap terbaik saat ini sebagai bahan ajar mandiri dalam

sistem pembelajaran jarak jauh. Paradigma pembelajaran saat ini juga telah

berubah, pembelajaran bukan lagi hanya interaksi antara murid dengan guru

melainkan interaksi antara murid dengan guru, sumber belajar dan lingkungan

sekitar.

Dalam pembelajaran jarak jauh, sistem belajar mandiri di terapkan untuk

semua mata kuliah termasuk salah satunya adalah mata kuliah Pendidikan Agama

12 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), h.99.

13 Ww. D. PAI/ Syaiful Mikdar/ Jakarta,16 Desember 2015

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

6

Islam. Kompetensi dasar mata kuliah Pendidikan Agama Islam sebagaimana

disebutkan dalam keputusan Dirjen Dikti yaitu menjadikan ilmuwan dan

profesional yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, dan memiliki etos kerja serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

dan kehidupan. Namun masalah yang muncul dari fenomena tersebut, mampukah

mahasiswa memahami materi Pendidikan Agama Islam ini hanya melalui bahan

ajar modul mengingat sistem pembelajaran di Universitas Terbuka menganut

distance learning dengan ditandai adanya keterpisahan jarak, tempat serta waktu

antara peserta didik dan pendidik. Terlebih lagi pada mata kuliah PAI tidak ada

TTM dikarenakan kurangnya jumlah tutor, sehingga pada mata kuliah PAI

mahasiswa murni belajar hanya dengan bantuan modul.14

Maka berdasarkan pada rangkaian latar belakang permasalahan di atas,

penelitian ini di beri judul “Implementasi Program Pembelajaran Pada Mata

Kuliah Pendidikan Agama Islam Di Universitas Terbuka Pondok Cabe”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah,

didalam latar belakang masalah sudah dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan

masalah. Secara umum, peneliti mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai

berikut:

a. Terpisahnya jarak, tempat, dan waktu antara pendidik dan peserta didik.

b. Interaksi secara langsung antara pendidik dan peserta didik sangatlah

minim.

c. Kurangnya minat mahasiswa dalam membaca modul sebagai bahan ajar.

d. Perbedaan persepsi dalam memahami pendapat melalui bahasa tulisan.

14 Wawancara Koor.D.PAI/Sriyono/Jakarta, 02 Februari 2016

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

7

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus tidak melebar kemana-

mana, perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalahnya penulis

hanya memfokuskan pada Pelaksanaan Program Pembelajaran pada Mata Kuliah

Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka.

D. Perumusan Masalah

Setelah diidentifikasi dan ditentukan pembatasan masalahnya maka perlu

adanya perumusan masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah merupakan

suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Berdasarkan permasalahan yang disebutkan diatas, peneliti hanya merumuskan

masalah tentang bagaimana implementasi program pembelajaran mata kuliah PAI

di Universitas Terbuka?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi program pembelajaran mata

kuliah PAI di Universitas Terbuka.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

bagaimana bagaimana implementasi program pembelajaran mata kuliah PAI di

Universitas Terbuka. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan

masukan bagi peneliti berikutnya.

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

8

2. Secara Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi

pendidikan khususnya dilingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

9

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Deskripsi Teoritis

1. MODUL

a. Pengertian Modul

Modul adalah suatu paket pengajaran yang berkenaan dengan suatu unit

terkecil bertahap dari mata pelajaran tertentu.15

Dalam bukunya, Vembrianto

menjelaskan bahwa modul adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit

konsep dari pada bahan pelajaran. 16

Pengajaran modul itu merupakan usaha

penyelenggaraan pengajaran individual yang memungkinkan siswa mampu

menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya.

Menurut Dr. H. Ali Mudlofir, “modul adalah bahan ajar yang disususn secara

sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat

digunakan secara mandiri.” 17

Sedangkan menurut Bambang, modul adalah bahan

belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan

dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dapat

dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu. 18

Setelah beberapa pendapat diatas Yudi Munadi berpendapat bahwa modul

merupakan bahan belajar yang dapat di gunakan oleh siswa untuk belajar secara

mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. 19

Dikatakan

demikian karena modul dibuat berdasarkan program pembelajaran yang utuh dan

sistematis serta dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri.

15 Oemar Hamalik, Pembelajaran Jarak Jauh dan Pembinaan Ketenagaan,(Bandung: Trigenda

Karya, 1993), h.145

16

Vembrianto, Pengantar Pengajaran Modul, (Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita,

1981), h.20

17 Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar

dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h.149

18

Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.110

19 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), h.99

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

10

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa modul

adalah sumber belajar berisikan petunjuk, materi pembelajaran, alat evaluasi yang

disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasan yang terfokus dan terukur

sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran mandiri.

b. Karakteristik Modul

Pembelajaran dengan menggunakan modul memiliki ciri-ciri yang unik

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hamalik berpendapat bahwa

ciri-ciri tersebut adalah:

1) Belajar mandiri (self instructional)

2) Berdasarkan prinsip perbedaan individual

3) Tujuan instruksional dirumuskan dalam bentuk TIU dan TIK.

4) Asosiasi, strukturisasi, dan urutan pengetahuan.

5) Penggunaan multimedia, artinya kombinasi bermacam-macam media

pembelajaran secara bervariasi.

6) Partisipasi siswa aktif sesuai dengan pendekatan cara belajar siswa aktif.

7) Penguatan(reinforcement) atas respons, sehingga terjadi hubungan

stimulus respons yang kuat pada hasil belajar.

8) Strategi evaluasi berpijak pada penilaian oleh diri sendiri (self

evaluation) sehingga siswa langsung memperoleh umpan balik atas hasil

belajarnya. 20

Dari uraian tersebut dapat penulis simpulkan, bahwasanya karakteristik dari

modul menekankan kepada belajar mandiri (self intructional) baik itu dari teknik

belajar maupun evaluasi hasil belajar dengan mengikuti petunjuk yang ada

didalam modul. Sehingga pengguna modul dapat bebas memilih teknik dan waktu

belajar sendiri serta dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya dengan

cara melakukan penilain sendiri sesuai standar yang ada.

20 Oemar Hamalik, Pembelajaran Jarak Jauh dan Pembinaan Ketenagaan,(Bandung: Trigenda

Karya, 1993), h.145

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

11

c. Perbedaan Buku Teks dengan Buku Modul.

Modul merupakan bahan ajar yang unik karena keberadaannya sengaja

dirancang untuk dapat digunakan dalam pembelajaran mandiri. Karena

keunikannya ini, tentunya terdapat perbedaan antara keduanya. Menurut Yudhi

Munadi, perbedaan tersebut dapat kita amati pada tabel berikut21

:

Tabel 2.1

Perbedaan Antara Buku Teks Biasa dengan Modul

No Buku Teks Biasa Modul

1 Untuk Keperluan umum,

tatap muka

Dirancang untuk sistem pembelajaran

mandiri

2 Bukan merupakan bahan

belajar terprogram

Program pembelajaran yang utuh dan

sistematis

3 Lebih menekankan sajian

materi ajar

Mengandung tujuan, bahan/kegiatan &

evaluasi

4 Cenderung informatif,

searah Disajikan secara komunikatif, dua arah

5 Menekankan fungsi

penyajian materi/informasi

Dapat menggantikan beberapa peran

belajar

6 Cakupan materi lebih

luas/umum Cakupan bahasan terfokus dan terukur

7 Pembaca cenderung pasif Mementingkan aktifitas belajar pemakai

Setelah melihat tabel di atas, maka dapat kita lihat bahwa perbedaan

keduanya terletak pada tujuan penulisan buku tersebut. Buku teks biasa hanya

berperan sebagai sumber informasi, sedangkan buku modul memiliki peran ganda.

21 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), h.99.

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

12

Selain dapat menjadi bahan belajar, fungsinya dapat merangkap sebagai pengganti

pengajar.

d. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Modul

Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya, selain siswa dapat

bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran dengan

modul sangat menghargai perbedaan individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai

dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran yang seperti ini dirasa

semakin efektif dan efisien. Beberapa kelebihan yang diperoleh dalam

pembelajaran dengan menggunakan modul adalah sebagaimana yang diuraikan

berikut ini22

:

1) Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas

pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.

2) Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar,

pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul

yang mana mereka belum berhasil.

3) Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.

4) Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut

jenjang akademik.

Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut dengan belajar

mandiri. Sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa modul memiliki

beberapa kelebihan dibanding pembelajaran konvensional, namun suatu hal yang

dirancang oleh manusia tentunya tak luput dari kekurangan. Setelah beberapa

kelebihan dalam penggunan modul yang telah diuraikan diatas, maka beberapa

kekurangan dari pembelajaran dengan menggunakan modul pun dapat kita lihat

keberadaanya sebagaimana yang telah diuraikan oleh M Basyirudin Usman

berikut ini23

:

22 Vocational Learning, melalui web http://vocational-

learning.blogspot.com/2012/01/pengertian- pentingnya-modul.html di akses pada tanggal 11

Januari 2015 pukul 15.23 23 M Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.69-70

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

13

1) Kesulitan Bagi Siswa

a) Belajar sendiri melalui modul memerlukan disiplin yang tinggi (self

dicipline). Dalam hal ini, peserta didik harus sanggup mengatur

waktu untuk belajar.

b) Kebiasaan siswa belajar tatap muka dikelas melalui guru yang

cenderung membuat mereka menjadi pasif, akan tetapi mengalami

kesulitan-kesulitan untuk beralih kepada situasi baru yang sangat

berbeda dengan pengajaran dikelas yang menuntut peserta didik

banyak belajar secara aktif dan mandiri.

2) Kesulitan Bagi Pengajar

a) Pengajar mendapat kesulitan dalam menyiapkan modul, sebab tidak

semua guru dapat membuat modul yang memenuhi persyaratan.

Modul yang baik memerlukan keahlian dan keterampilan yang

profesional, disamping penyusunannya yang memerlukan waktu

cukup lama.

b) Pengajar akan dihadapkan pada hal-hal biasa yang terjadi dalam

pengajaran konvensional, sehingga menjadi pertanyaan bagi siswa-

siswa, terutama menyangkut fase keseluruhan materi yang akan

disampaikan.

c) Pengajar sulit mengontrol aktivitas siswa yang seketika dan tidak

dapat mengendalikannya sebagaimana dalam sistim klasikal, karena

modul menekankan proses belajarnya yang didasarkan pada

kecepatan dan lamanya waktu yang digunakan oleh masing-masing

peserta didik.

3) Kesulitan Bagi Administrator

a) Pengajaran modul terlalu banyak memerlukan fasilitas dan besarnya

pembiayaan untuk menggandakan modul tersebut.

b) Diperlukan tenaga-tenaga untuk menyiapkan hal-hal yang berkenaan

dengan uji coba modul.

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

14

c) Sulit bagi personalia untuk menyususn jadwal pengajaran yang

fleksibel.

Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran menggunakan modul juga memiliki beberapa kelemahan yang

mendasar yaitu bahwa memerlukan biaya yang cukup besar serta memerlukan

waktu yang lama dalam pengadaan atau pengembangan modul itu sendiri, dan

membutuhkan ketekunan tinggi dari pendidik maupun peserta didik untuk

mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran.

e. Tujuan Pembelajaran Modul

Para pendidik dalam pembelajaran jarak jauh yakin bahwa modul sangat

efektif digunakan untuk membantu peserta didik dalam belajar mandiri tanpa

banyak campur tangan dari pendidik. Menurut Zakiah Daradjat, tujuan pengajaran

sistem modul adalah untuk mengorganisasi kegiatan belajar murid agar mereka

dapat: (1) menguasai tujuan pokok pelajaran, dan (2) memajukan pelajaran secara

berkesinambungan pada suatu kadar yang sesuai dengan kemampuan murid

secara individual.24

Sedangkan menurut S. Nasution menyebutkan dalam

pengajaran modul terdapat 4 tujuan, yaitu:

1) Modul memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatan

masing-masing. Para ahli beranggapan bahwa para siswa memiliki

kesanggupan yang berbeda-beda dalam mempelajari sesuatu dan berbeda-

beda pula dalam penggunaan waktu belajarnya.

2) Modul memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara

mereka masing-masing. Karena mereka memiliki teknik tersendiri dalam

memecahkan suatu masalah menurut latarbelakang pengetahuan dan

kebiasan mereka masing-masing.

3) Dalam pengajaran modul terdapat alternatif atau pilihan dari sejumlah

topik bidang studi atau disiplin ilmu lainnya, bila kita bahwa siswa tidak

mempunyai pola atau minat yang sama.

24 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h.316

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

15

4) Pengajaran modul memberikan kesempatan terhadap murid untuk

mengenal kelebihan dan kekurangannya dalam belajar, dan memperbaiki

kelemahannya melalui remedial, ulangan atau variasi dalam belajar. sebab

dalam pengajaran modul terdapat banyak evaluasi untuk mendiagnosis

kelemahan siswa secepat mungkin untuk memperbaiki dan memberikan

kesempatan yang luas kepada mereka untuk mencapai suatu hasil yang

setinggi-tingginya. 25

2. PEMBELAJARAN JARAK JAUH

a. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh pendidik dalam

proses belajar agar peserta didik dapat belajar dengan baik dan memperoleh ilmu,

pengetahuan, kemahiran serta pembentukan sikap. Suatu kegiatan dapat

dinamakan sebagai pembelajaran apabila memenuhi beberapa syarat berikut ini26

:

1) Kegiatan yang dimaksudkan sebagai pembelajaran harus dilakukan

dengan sengaja dan terencana. Dalam pelaksanaan pembelajaran tidak

bisa dilaksanakan secara spontan atau refleks, jadi memang harus

direncanakan dan terjadwal sejak awal. Dalam pembelajaran sudah ada

program yang akan diajarkan, serta persiapan kearah terjadinya situasi

pembelajaran.

2) Dilakukan oleh pihak yang mempunyai kualifikasi dan profesionalitas

yang diakui. Dalam kegiatan ini dilakukan oleh guru, widyaiswara,

instruktur atau tutor yang diakui kualifikasinya, sehingga dalam expert

pengetahuan maupun ketrampilan dapat dipertanggung jawabkan.

3) Terdapat interaksi edukasional didalam pembelajaran, baik interaksi yang

menempatkan kegiatan tersebut saling sharing pengetahuan, pengalaman

sehingga unsur mendidik sangat dominan dalam interaksi yang terjadi.

25 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.64 26 Jumali dkk, Landasan Pendidikan,(Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2008), h.30

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

16

4) Kegiatan dilandasi dengan metodologi pembelajaran, artinya mekanisme

kegiatan tersebut memang didesain dengan mengikuti pola pedagogik

yang sudah divalidasikan.

5) Mempunyai tujuan intruksional. Kegiatan ini mengandung tujuan

pembelajaran yang diprogramkan dalam kerangka tujuan pendidikan

bukan tujuan lain.

6) Ada verivikasi baik dalam proses maupun akhir kegiatan sehingga dapat

diperoleh feed back untuk penilaian kegiatan pembelajaran maupun

untuk remedial teaching.

7) Terdapat program yang direncanakan, dipresentasikan dalam interaksi

edukasional yang disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mewujudkan

terselenggaranya sebuah pendidikan dengan memberikan keleluasaan kepada

pembelajar untuk mengembangkan strategi belajarnya. Dilihat dari metode

penyampaian materi pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung melahirkan sistem pendidikan konvensional dengan cara tatap muka

dan sistem pendidikan jarak jauh.

Dalam pendidikan konvensional, pendidik dan peserta didik berada pada satu

ruang dan waktu yang sama. Selama proses pembelajaran berlangsung,

pengelolaan kelas sepenuhnya adalah tanggung jawab pendidik. Mulai dari

membuka pembelajaran, menyampaikan materi pembelajaran, melakukan tanya

jawab, sampai mengadakan penilaian dan sebagainya. Sedangkan dalam

pembelajaran jarak jauh, pendidik dan peserta didik tidak berada dalam tempat

dan waktu yang sama karena terpisah secara geografis. Karena adanya jarak

tersebut, pengawasan atau kontrol antara pendidik dan perilaku peserta didik bisa

dibilang sangat minim. Apalagi jika pendidik membatasi interaksi dengan peserta

didik. “Pembelajaran jarak jauh (distance learning) adalah pembelajaran dengan

menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara guru dan

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

17

siswa.”27

Dalam pembelajaran jarak jauh, komunikasi antara pendidik dan peserta

didik dilakukan melalui media. Dari sinilah pendidik dapat mengetahui kemajuan

peserta didiknya apabila peserta didik tersebut memberikan respon terhadap

pembelajaran, tugas atau ujian yang telah diberikan.28

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran jarak jauh adalah

kegiatan belajar yang ditandai dengan adanya keterpisahan jarak, tempat, dan

waktu antara pendidik dan peserta didik. Keduanya melakukan interaksi melalui

media seperti komputer, radio, internet, tv dan lain sebagainya.

Perbedaan pembelajaran konvensional dan pembelajaran jarak jauh terletak

pada bentuk interaksi antara pendidik dan peserta didik, karakteristik peserta

didik, jenis program, peran sumber daya manusia, manajemen, teknologi dan

sebagainya. Namun perbedaan tersebut tidak menjadi penghalang untuk

mengembangkan pembelajaran jarak jauh dalam meningkatkan kualitasnya.

b. Latar Belakang Diselenggarakannya Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh diselenggarakan atas beberapa dasar yang telah di

urai sebagai berikut29

:

1) Untuk mengatasi batasan jarak, tempat dan waktu.

Pembelajaran jarak jauh dirancang untuk melayani peserta didik yang

mempunyai latar belakang yang berbeda baik itu pendidikan, usia maupun tempat

tinggal. Oleh karena itu, pembelajaran jarak jauh memiliki karakteristik atau ciri

khas dalam mengatasi perbedaan latar belakang peserta didiknya. Tentunya

karakteristik disini berbeda dengan karakteristik pembelajaran konvensional yang

dilaksanakan dengan tatap muka. Karakteristik itu adalah adanya jarak antara

pendidik dan peserta didik. Dalam hal ini keduanya berada pada tempat dan waktu

yang terpisah karena letak geografis antara pendidik, peserta didik dan lembaga.

27 Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.5 28 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 16 29 Ibid, h. 7-10

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

18

Hal ini memudahkan bagi mereka yang tidak bisa datang untuk mengikuti kelas

tatap muka.

Untuk mengatasi keterbatasan yang ada, maka pembelajaran jarak jauh

dilengkapi dengan menggunakan media yang memungkinkan adanya interaksi

antara pendidik dan peserta didik sehingga memungkinkan terjadinya

pembelajaran yang efektif dan efisien. Awalnya bantuan pembelajaran utama pada

pembelajaran jarak jauh ini hanyalah modul, namun seiring dengan kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi, muncul media pembelajaran lain seperti

komputer, audio, video, media noncetak, multimedia, internet, dan lain-lain.

2) Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Aset yang sangat penting bagi kehidupan adalah sumber daya manusia yang

berkualitas. Perbedaan kualitas manusia dapat dilihat dari penguasaan ilmu

pengetahuan, sikap, teknologi dan keterampilan seseorang. Meningkatkan kualitas

sumber daya manusia merupakan salah satu tujuan pendidikan. Pendidikan

menciptakan kualitas sumber daya manusia yang unggul, kreatif dan berdaya

saing tinggi. Untuk mencapai tujuan itu, maka dapat dilakukan pendidikan dengan

memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan bagian dari pendidikan,

maka perkembangan ini mempunyai peran dalam memberikan arah

perkembangan dunia pendidikan. Pada awalnya berkembang teknologi percetakan

seperti buku cetak, hingga media telekomunikasi seperti televisi, vedeo,

audio,yang direkam pada kaset atau pada CD (compact disk). Teknologi informasi

dan telekomunikasi sebagai sarana penunjang pembelajaran jarak jauh imi

ditandai dengan adanya pembelajaran online, dengan menggunakan fasilitas

internet, baik dalam pendidikan formal maupun non-formal. Hal ini memberikan

kesempatan kepada siapa saja untuk mengikuti berbagai pendidikan kapan saja

dan dimana saja.

Terdapat keuntungan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak

jauh dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada saat ini.

Menurut Ariesto Hadi Mustopo, keuntungan tersebut adalah keefektifan biaya,

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

19

penggunaan yang mudah, dan interaktif. Sedangkan kekurangannya adalah

kurangnya informasi visual, kualitas audio dan video yang sangat tergantung

dengan jaringan, dan kurangnya pengalaman dalam menggunakan Teknologi

Informasi dan Komunikasi.30

3) Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan.

Sistem pembelajaran jarak jauh merupakan alternatif pemerataan kesempatan

dalam bidang pendidikan. Pembelajaran jarak jauh muncul karena sekolah atau

perguruan tinggi daya tampungnya sangat terbatas. Tidak semua anak bangsa

yang ingin melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi tercapai.

Apalagi, jumlah populasi penduduk Indonesia yang sangat banyak dan tersebar di

berbagai pulau sehingga menjadi penghalang bagi peserta didik untuk

melanjutkan pendidikan yang diinginkan.

Atas dasar uraian di atas, sangat tepat untuk melaksanakan pembelajaran

jarak jauh online ini, penduduk memanfaatkan komputer dengan membuka

internet, sehingga ilmu pengetahuan dan informasi dari berbagai sumbernya dapat

diperoleh.

4) Memberikan kesempatan meningkatkan kemampuan tingkat pendidikan.

Pada bebrapa negara di dunia, terutama di negara-negara yang berkembang

dan berpenduduk banyak, masih memiliki tingkat buta huruf yang

mengkhawatirkan. Sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

tahun 2003 yang menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk

memperoleh pendidikan dan pemerintah bertanggung jawab terhadap pendidikan

warga negaranya.

Pembelajaran jarak jauh memberikan kesempatan kepada anak bangsa yang

belum mengecap pendidikan yang lebih tinggi atau anak yang sempat putus

sekolah untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu,

30 Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.6

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

20

pembelajaran jarak jauh memberi peluang yang terbuka lebar bagi pengajar untuk

mendapatkan pendidikan dalam upaya mengembangkan kompetensinya namun

memiliki keterbatasan tempat karena kondisi tempat bertugas di daerah terpensil,

atau terbatas dari segi waktu karena sibuk mengajar atau melakukan kegiatan

lainnya. Maka dengan pembelajaran jarak jauh ini, peserta didik dapat belajar

kapan pun, dimana pun dengan biaya dan waktu yang efisien.

2. Sejarah Pembelajaran Jarak Jauh

Di Indonesia, pembelajaran jarak jauh (distance learning) merupakan bagian

dari pendidikan jarak jauh (distance education). Dalam Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan jarak jauh yaitu

pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya

menggunakan berbagai sumber belajar melalui tekhnologi komunikasi, informasi

dan media lain. 31

Rumusannya tertulis dalam BAB IV Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan

tentang pendidikan jarak jauh pasal 31 pada bagian ke sepuluh yang berbunyi32

:

1) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada semua jalur, jenjang dan

jenis kependidikan.

2) Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada

kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara

tatap muka atau reguler.

3) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus

dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem

penilaian yang menjamin mutu lulusan yang menjamin mutu lulusan

sesuai dengan standar pendidikan nasional.

31 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, (Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia, 2003), Pasal 1 ayat 15

32 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 12-14

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

21

4) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih

lanjut dengan peraturan pemerintah.

Di dalam bukunya Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi informasi

dan Komunikasi, Munir menjelaskan bahwa diselenggarakannya pendidikan jarak

jauh sebagai upaya pemerintah membenahi sitem pendidikan yang tepat,

terencana, simultan, dan optimal dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.33

Sebenarnya pendidikan jarak jauh ini sudah lama berada di Indonesia, yaitu

semenjak awal kemerdekaan yang tujuannya untuk mengisi kekosongan tenaga

yang diperlukan untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Pada tahun

1950 pemerintah membentuk sebuah lembaga Balai Kursus Tertulis Pendidikan

Guru (BKTPG) yang mendapat tugas untuk meningkatkan kemampuan pengajar

dalam mengajar. Proses pembelajarannya dengan menyediakan berbagai paket

belajar tertulis dalam bidang profesi kependidikan. Pengembangan dari lembaga

ini, sekarang dikenal dengan Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis

(PPPGT). Pengembangan jarak jauh berikutnya dengan adanya kebijakan dalam

GBHN untuk digunakannya siaran radio dan televisi dalam memeratakan

pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan. Selanjutnya pemerintah

membangun sistem komunuikasi dengan satelit domestik yang terkenal dengan

sebutan SKSD Palapa yang salah satu manfaatnya untuk pelaksanaan pendidikan

jarak jauh.

Selanjutnya, pada tahun 1974 Direktorat Pendidikan Masyarakat pada

Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga mulai mengembangkan

paket belajar pendidikan dasar bagi orang dewasa yang disebut KEJAR

(Kelompok Belajar atau Bekerja dan Belajar) Paket A, B dan C. Setelah itu, pada

tahun yang sama diselenggarakan siaran radio pendidikan untuk penataran guru

SD dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun 1979

33 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.13

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

22

diselenggarakan perintisan SMP Terbuka pada 5 lokasi yaitu di Lampung Selatan,

Cirebon,Tegal, Jember, dan Lombok Barat. Hasil evaluasi secara komprehensif

menunjukkan bahwa pada sitem SMP Terbuka memenuhi indikator kualitatif

meliputi fleksibilitas, kelayakan, efisiensi, dan efektifitas. Pada tahun 2000-an

pendidikan jarak jauh dapat kita jumpai baik itu lewat buku-buku, CD-ROM,

Video langsung ke alamat peserta pembelajaran jarak jauh. Perkembangan

teknologi yang pesat di zaman yang modern ini, khususnya perkembangan

teknologi internet turut mendorong berkembangnya konsep pembelajaran jarak

jauh.

Pembelajaran Jarak Jauh diselenggarakan pula pada pendidikan tinggi.

Pendidikan jarak jauh pada jenjang perguruan tinggi di Indonesia dimulai pada

tahun 1984 dengan dibukanya Universitas Terbuka di Jakarta. Pada tahun 1990-an

telah dibuka kemungkinan bagi perguruan tinggi lain untuk menyelenggarakan

pendidikan tinggi jarak jauh.bagi perguruan tinggi di Indonesia yang akan

melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka dengan sistem pembelajaran jarak

jauh secara bersamaan (dual mode instructional system) perlu pemikiran yang

matang. Hal ini dapat dipahami, karena untuk membuka suatu sistem

pembelajaran jarak jauh dibutuhkan investasi yang cukup tinggi karena suatu

sistem pembelajaran jarak jauh harus didukung sistem yang canggih dan akurat

serta penyediaan materi pembelajaran dan proses pembelajaran secara penuh

sebelum mulai dioperasikannya sistem pembelajaran jarak jauh tersebut.

3. Sasaran dan Tujuan Pembelajaran Jarak Jauh.

Sasaran ialah hasil yang akan di capai secara nyata dalam rumusan yang lebih

spesifik. Sedangkan tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai setelah

mengupayakan melalui suatu kegiatan. Munir34

menjelaskan dalam bukunya

Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi mengenai

sasaran program pembelajaran jarak jauh. Sasaran yang dimaksud dalam program

ini adalah pengajar dalam berbagai level dan jenjang, dengan tujuan, antara lain:

34 Ibid, h.115

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

23

1) Meningkatkan kualifikasi atau kemampuan pengajar. Dalam dunia

pendidikan sekarang ini, upaya peningkatan mutu pengajar terus

ditingkatkan, misalnya meningkatkan pengajar yang belum berkualifikasi

S-1.

2) Kurangnya kesadaran pengajar untuk selalu meningkatkan

kompetensinya dengan alasan keterbatasan waktu untuk kegiatan

tersebut. Pengajar yang sedang sedang dalam proses menempuh

perkuliahan S-1 untuk memperoleh kemampuan pengayaan (enrichment)

penguasaan kompetensinya selain untuk memperkaya pengetahuannya

serta membantu menyelesaikan studinya.

3) Meningkatkan keprofesionalisme pengajar yang sudah S-1. Pengajar

perlu dikembangkan kemampuannya sehingga layak untuk memperoleh

sertifikasi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sasaran dan tujuan ini ditujukan

kepada pengajar baik dari kemampuannya dalam mengajar, peningkatan

kompetensi dan peningkatan keprofesionalisme pengajar.

3. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian PAI

Sering kali kita mendengar istilah Pendidikan Agama Islam, namun taukah

pengertian dari istilah tersebut? Sebelum mengartikan secara keseluruhan,

alangkah lebih baik apabila kita cari arti dari perkata terlebih dahulu, agar

mendapat pengertian yang komprehensif.

Dalam bahasa Indonesia, kata pendidikan terdiri dari kata “didik” yang

mendapat awalan “pen” dan akhiran “an”. Sebagaimana dijelaskan dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia, kata “pendidikan” memiliki arti perbuatan (hal, cara,

dan sebagainya) mendidik. Dalam Pendidikan Agama Islam, kata umum yang

digunakan adalah bahsa Arabnya yaitu tarbiyah, dengan kata kerja rabba.

Pengertian ini menunjukkan bahwa kata tarbiyah lebih mengacu pada cara

melakukan suatu perbuatan dalam hal ini mendidik. Selain kata tarbiyah kita juga

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

24

sering mendengar kata ta’lim. Arti kata ta’lim sendiri berbeda dengan tarbiyah.

Jika tarbiyah memiliki arti mendidik, ta’lim sendiri memiliki arti mengajar.

Mendidik berarti tidak hanya memberikan ilmu, akan tetapi juga membentuk

sebuah kepribadian. Sedangkan, mengajar hanyalah sebatas proses transfer ilmu

semata.

Beberapa tokoh pendidikan memiliki pendapat mengenai terminologi

pendidikan. Ki Hajar Dewantara, menjelaskan pendidikan adalah usaha yang

dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan dan

kebahagiaan manusia. Pendidikan merupakan sebuah perjuangan, memelihara

hidup tumbuh ke arah kemajuan, dan pendidikan adalah usaha kebudayaan

berasas peradaban yang memajukan hidup agar mempertinggi derajat manusia.

Zakiah Daradjat berpendapat bahwa pendidikan bukanlah sekedar mengajar.

Menurutnya pendidikan merupakan sebuah usaha/kegiatan dalam membentuk

kepribadian seseorang, baik itu tingkah laku maupun akhlaknya agar menjadi

sosok pribadi yang muslim.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 1 ayat 1 mendefinisikan “pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”.35

Jadi bisa diambil kesimpulan dari beberapa uraian di atas, pendidikan

merupakan sebuah upaya pendidik yang telah direncanakan untuk mempengaruhi

peserta didik dalam proses pendewasaan diri, dan pengembangan potensi. Setiap

individu dapat memperoleh pendidikan baik itu dari setiap pengalaman maupun

institusi pendidikan.

35 “Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional”, melalui web www.luk.staff.ugm.ac.id, 12 Oktober 2015.

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

25

Setelah beruntun mengartikan pendidikan secara etimologis maupun

terminologis. Kata selanjutnya adalah “agama”. Kamus Umum Bahasa Indonesia

mendefinisikan agama sebagai segenap kepercayaan kepada Tuhan, Dewa, dan

sebagainya, serta dengan ajaran, kebaktian, dan kewajiban-kewajiban yang

bertalian dengan kepercayaan itu.

Agama muncul dalam kehidupan manusia dalam berbagai dimensi dan

sejarahnya. Agama adalah sebuah realitas yang senantiasa melingkup manusia.

Maka tak mudah mendefinisikan agama. Termasuk mengelompokkan seseorang

apakah ia terlibat dalam suatu agama atau tidak. Mungkis seseorang dianggap

termasuk pengikut suatu agama tetapi mengingkarinya. Dan mungkin saja

seseorang mengaku memeluk agama, padahal sebagian besar pemeluk agama

tersebut mengingkarinya.

Dalam bahasa Al-qur’an “din” diartikan sebagai agama. Kata din yang

berasal dari akar bahasa Arab dyn mempunyai banyak arti pokok, yaitu:

keberhutangan, kepatuhan, kekuasaan bijaksana, dan kecenderungan alami atau

tendensi. Biasanya sebuah agama melingkupi tiga persoalan pokok, yaitu:

a. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan

supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.

b. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan

dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau

pengakuan dan ketundukannya.

c. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dan manusia lainnya

atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut. 36

Setelah melihat sedikit penjelasan diatas, maka definisi agama adalah sebuah

kepercayaan/keyakinan kepada Tuhan. Definisi agama disini berlaku untuk

seluruh umat agama, dan tuhan yang dimaksud di sini adalah tuhan mereka

masing-masing.

36 Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, h. 31.

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

26

Selanjutnya adalah kata “Islam”. Apabila dicari dari asal katanya, Islam

berasal dari kata salama yang berarti patuh atau menerima. Kata dasarnya salima

yang berarti sejahtera, tidak tercela dan tidak cacat. Dari kata tersebut terbentuk

kata salamat yang kemudian menjadi selamat dalam Bahasa Indonesianya.37

Dari

asal kata tersebut dapat diartikan bahwa dalam islam terkandung makna suci,

bersih, sempurna dan selamat.

Abuddin Nata menjelaskan dari segi bahasa, Islam berasal dari bahasa Arab

salima yang kemudian dibentuk menjadi aslama. Dari kata inilah kemudian

dibentuk menjadi kata Islam. Dengan demikian Islam dari segi bahasa adalah

bentuk ism mashdar (infinitif) yang berarti berserah diri, selamat sentosa atau

memelihara diri dalam keadaan selamat. Sedangkan secara terminologi, islam

adalah agama yang di tutunkan Allah kepada manusia melalui rasul-rasulnya yang

berisi tentang hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah,

manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta. Pengertian tersebut

telah memperlihatkan bahwa Islam berkaitan dengan sikap berserah diri kepada

Allah SWT dalam upaya memperoleh keridhaan-Nya. Seseorang yang bersikap

sebagaimana dimaksud oleh perkataan Islam tersebut disebut Muslim, yaitu orang

yang telah menyatakan dirinya untuk ta’at, berserah diri, patuh, dan tunduk

dengan ikhlas kepada Allah SWT.

Selain itu, Zakiyah Daradjat juga menjelaskan didalam bukunya yang

berjudul Ilmu Pendidikan Islam bahwa pendidikan agama Islam adalah

pendidikan melalui ajaran islam berupa bimbingan terhadap anak didik agar dapat

memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah

di yakininya secara menyeluruh dan menjadikan ajaran agama islam tersebut

sebagai pandangan hidup demi keselamatan di dunia maupun di akhirat.38

Setelah mengartikan secara beruntun dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, serta mengimani ajaran agama Islam.

37 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 49 38 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.63

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

27

Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

mempersiapkan peserta didik menjadi pribadi yang mampu memahami dan

mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-harinya baik itu

hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia lainnya, dan

manusia dengan alam semesta.

b. Tujuan dan Ruang Lingkup PAI

Tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila juga merupakan

Tujuan Pendidikan Agama Islam, karena peningkatan ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa dapat dibina melalui pendidikan agama yang intensif dan efektif.

Zakiah Daradjat39

menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam mempunyai

tujuan-tujuan yang berintikan tiga aspek, yaitu aspek iman, ilmu dan amal, yang

pada dasarnya berisi:

1) Menumbuh suburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap

positif dan disiplin serta cinta terhadap agama dalam pelbagai kehidupan

anak yang nantinya diharapkan menjadi manusia yang bertakwa kepada

Allah SWT taat kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.

2) Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya merupakan motivasi

intrinsik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang harus dimiliki

anak. Berkat pemahaman tentang pentingnya agama dan ilmu

pengetahuan (agama dan umum) maka anak akan menyadari bagaimana

menjadi Hamba Allah yang beriman dan berilmu pengetahuan.

Karenanya, ia tidak berhenti mencari ilmu dan teknologi baru dalam

mencari ridha Allah. Dengan kata lain, tujuan pada aspek ini adalah

pengembangan pengetahuan Agama.

3) Menumbuh dan membina keterampilan beragama dalam semua lapangan

hidup dan kehidupan serta dapat memahami dan mengkhayati ajaran

agama islam secara mendalam dan bersifat menyeluruh sehingga dapat

digunakan sebagai pedoman hidup, baik hubungan dirinya dengan Allah

SWT, hubungan sdengan sesama manusia, maupun hubungan dirinya

39 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.89

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

28

dengan alam melalui cara pemeliharaan dan pengelolaan alam serta

pemanfaatan hasilnya.

Pada intinya, tujuan pendidikan agama Islam secara umum itu menuju ke

satu tempat yaitu kepada sang khaliq, dzat maha segalanya. Yaitu menjadikan

pribadi yang senantiasa taat kepada Allah dalam segala aspek kehidupannya.40

Ruang lingkup pendidikan agama Islam memiliki cakupan sangat luas,

memuat ajaran tentang tata hidup yang meliputi seluruh aspek kehidupan

manusia. Maka pendidikan agama Islam sebenarnya harus berarti pengajaran

tentang tata hidup yang berisi pedoman pokok yang akan digunakan oleh manusia

dalam menjalani kehidupannya di dunia ini dan untuk menyiapkan kehidupan

yang sejahtera di akhirat nanti. Zakiah Darajat menjelaskan ruang lingkup

pendidikan agama Islam meliputi pengajaran pada seluruh aspek kehidupan

sebagai berikut.41

1) Pengajaran Keimanan

Iman berarti percaya. Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar

tentang berbagai aspek kepercayaan. Ilmu tentang keimanan disebut juga ilmu

tauhid, karena di dalamnya membahas tentang aqidah Islam, sehinga seringkali

ilmu keimanan biasa disebut dengan istilah lain yaitu Ilmu Aqidah atau Aqaid

yang membahas tentang kepercayaan, keimanan kepada wujud dan keesaan Allah.

Ruang lingkup pengajaran keimanan itu meliputi rukun iman yang enam, yaitu

percaya kepada Allah, kepada para Rasul Allah, kepada para Malaikat, kepada

Kitab-kitab Suci yang diturunkan kepada para rasul Allah, kepada Hari Kiamat,

dan kepada Qada dan Qadar.

2) Pengajaran Akhlak

Dalam bahasa Indonesia, secara umum akhlak diartikan dengan “tingkah

laku” atau “budi pekerti”. Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang batin

40 H. Tayar Yusuf, Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), h.11

41 Zakiah Darajat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

2008), cet. IV, h. 63-117.

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

29

seseorang yang kelihatan pada tingkah lakunya. Dalam pelaksanaannya,

pengajaran akhlak berarti proses kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan

supaya yang diajar berakhlak baik. Artinya orang atau anak yang diajar itu

memiliki bentuk batin yang baik menurut ukuran nilai ajaran Islan, dan bentuk

batin ini hendaknya kelihatan dalam tindak tanduknya sehari-hari. Pembentukan

ini dapat dilakukan dengan memberikan pengertian tentang baik dan buruk,

melatih dan membiasakan berbuat, mendorong dan memberi sugesti agar mau

senang berbuat.

3) Pengajaran Ibadat

Dalam pengertian yang luas, ibadat itu ialah segala bentuk pengabdian yang

ditujukan kepada Allah semata yang diawali oleh niat. Sedangkan Ibadat dalam

arti khusus adalah suatu upacara pengabdian yang sudah digariskan oleh syari’at

Islam, baik bentuk, cara, waktu, syarat, dan rukunnya.42

Contohnya seperti shalat,

puasa, zakat, haji, dan sebagainya. Materi pelajaran ibadah ini seluruhnya dimuat

dalam ilmu Fiqih.

4) Pengajaran Fiqih

Fiqih (fiqhu) artinya paham atau tahu. Menurut istilah yang digunakan para

ahli Fiqih (Fuqaha’), Fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum

syari’at Islam yang diambil dari dalil-dalil terperinci. Sedangkan dilihat dari segi

ilmu pengetahuan yang berkembang dalam kalangan ulama Islam,43

Fiqih adalah

ilmu pengetahuan yang membicarakan, membahas, dan memuat hukum-hukum

Islam yang bersumber pada Al-qur’an, Sunnah, dan dalil-dalil Syar’i lain.

Pengajaran fiqih itu luas cangkupannya, apabila diperinci lagi dapat

dikembangkan menjadi delapan topik pembahasan, yaitu ibadat, ahwalusy

syakhshiyyah, mu’amalat madaniyat, mu’amalat maliyat, jinayat dan ‘uqubat,

murafat’at, ahkamud dusturiyyah, dan ahkamud dualiyah. Atas dasar ini mata

42 Ibid, h.65 43 Ibid, h.68

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

30

pelajaran Fiqih itu dikembangkan menjadi beberapa mata pelajaran yang berdiri

sendiri, karena memang cakupannya sangat luas.

5) Pengajaran Ushul Fiqih

Kata “Ushul Fiqih” adalah kata yang berasal dari bahasa Arab “Ushulul

Fiqih” yang berarti asal-usul Fiqih. Maksudnya yaitu bahwasannya pengetahuan

Fiqh itu lahir melalui proses pembahasan yang digariskan dalam ilmu Ushul

Fiqih. Pengetahuan Fiqih adalah formulasi dari nash Syari’at yang berbentuk Al-

qur’an dan Sunnah Nabi dengan cara-cara yang disusun dalam pengetahuan Ushul

Fiqih. Sedangkat menurut para ahli Ushul Fiqih, mendefinisikan Ushul Fiqih

sebagai suatu ilmu yang membicarakan berbagai ketentuan atau kaidah yang dapat

digunakan dalam menggali dan merumuskan hokum syari’at Islam dari

sumbernya. Objek utama dalam pembahasan Ushul Fiqih adalah Adillah

Syar’iyah (dalil-dalil syar’i) yang merupakan sumber hokum dalam ajaran

Islam.44

6) Pengajaran Qira’at Qur’an

Qira’at Qur’an artinya membaca Al-qur’an. Membaca Al-qur’an tidak sama

dengan membaca buku atau Kitab Suci lain. Al-qur’an sendiri merupakan wahyu

Allah yang dibukukan, diturunkan kepana Nabi Muhammad saw, sebagai suatu

mukjizat, membacanya dianggap ibadat, dan merupakan sumber utama ajaran

Islam.

7) Pengajaran Tafsir

Pengajaran Tafsir maksunya adalah pengajaran Tafsir Al-qur’an. Tafsir yang

dalam bahasa Arab adalah Tabyin memiliki arti sebagi sebuah penjelasan. Maksud

dari Tafsir Al-qur’an adalah uraian arti Al-qur’an, penjelasan makna dan

penjelasan apa yang dimaksud oleh teks, isyarat, atau rahasia yang terkandung di

dalamnya. Pengajaran Tafsir ini bukan berarti pengajar bagaimana menafsir, tetapi

lebih kepada dan bagaimana tafsirnya.

44 Ibid, h.70

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

31

8) Pengajaran Ilmu Tafsir

Ilmu Tafsir adalah sekelompok teori (ilmu) yang dapat digunakan untuk

menafsirkan Al-qur’an. Dalam ilmu ini dibicarakan masalah uslub ayat Al-qur’an,

(rangkaian kata dan kalimat serta pengaruhnya), kaidah-kaidah untuk menafsir,

syarat-syarat untuk menafsir, istilah-istilah yang digunakan dalam menafsir,

macam-macam tafsiran, ayat muhkam dan mutasyabih, penamaan surat dan

tahapan turun ayat dan banyak lagi yang berhubungan dengan berbagai ketentuan

dan cara menafsir. Pengajaran Ilmu Tafsir berarti proses kegiatan belajar mengajar

yang berisi bahan Ilmu Tafsir. Dalam pengajaran ini dibicarakan sejumlah teori

atau ilmu yang berhubungan dengan berbagai petunjuk dan ketentuan untuk

menafsirkan Al-qur’an. Dengan memahami pengetahuan ini diharapkan agar

orang dapat menafsir Al-qur’an, sekurang-kurangnya mengerti akan cara para

mufassir menafsirkan Al-qur’an setelah membaca buku-buku Tafsir yang ada.

9) Pengajaran Hadis

Arti asli dari “hadis” ialah “baru”. Di dalam Al-qur’an, kata hadis ini berarti

berita (kabar). Hadis Nabi berarti berita dari Nabi. Menurut pandangan para ahli

Ilmu Hadis, Hadis ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad

SAW, baik dari perkataan, perbuatan, ketetapan, ataupun sifat fisik

kepribadiannya. Dalam bentuk seperti ini para ahli Hadis menyamakan antara

Hadis dengan Sunnah. Sebagai sumber sumber hukum Islam, sesudah Al-qur’an

diikuti dengan Hadis, sesudah Al-kitab diiringi dengan As-sunnah. Tujuan yang

akan dicapai dengan dengan pengajaran hadis adalah mengerti akan ajaran Islam

yang berhubungan dengan masalah yang dibicarakan.

10) Pengajaran Ilmu Hadis

Ilmu Hadis ialah sekelompok teori ilmu yang dapat digunakan untuk

mempelajari Hadis, baik dari segi wurud, matan, dan maknanya, dari segi riwayat

dan dirayahnya, dari segi sejarah dan tokoh-tokohnya, dari segi dapat dianggap

menjadi dalil atau tidaknya, dan dari istilah-istilah yang digunakan dalam

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

32

menilainya ataupun dari segi syarat-syarat dan berbagai ketentuan dalam

mamahaminya. Pengajaran Ilmu Hadis artinya proses belajar mengajar yang

materinya berisi bagaimana menilai sesuatu teks hadis untuk dijadikan sumber

hokum dalam ajaran Islam. Apakah hadis itu kuat dan memenuhi syarat untuk

dijadikan hujjah, baik dari segi matan, makna, wurud, dan dalalahnya, atau tidak

dapat dijadikan hujjah baik karena lemah atau palsunya suatu hadis.

11) Pengajaran Tarikh Islam

Tarikh Islam disebut juga Sejarah Islam. Pengajaran Tarikh Islam sebenarnya

pengajaran sejarah, yaitu sejarah yang berhubungan dengan pertumbuhan dan

perkembangan umat Islam. Karena itu dapat juga kita sebut Sejarah Umat Islam.

Dilihat dari segi yang umum, sejarah ini merupakan salah satu aspek dari agama

Islam. Islam lahir dan terus hidup berkembang melalui garis lintas sejarah. Islam

hadir dalam kehidupan di gelanggang sejarah sejak kondisi sebelum Islam yang

berkaitan dengan lingkungan awal mula Islam, dan kemudian sejak orang pertama

mulai menganut ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Tujuan

dari pengajaran sejarah Islam supaya tahu dan mengerti pertumbuhan dan

perkembangan umat Islam sejak dari awalnya, sampai zaman di mana ia hidup.

Selain itu, tujuan yang lebih luas adalah untuk mengenal dan mencinyai Islam

sebagai agama pegangan hidup.

12) Pengajaran Tarikh Tasyri’

Tarikh Tasyri’ atau lengkapnya Tarikh Tasyri’ Islami artinya adalah sejarah

pensyari’atan Ajaran (hukum) Islam atau sejarah resminya berlaku ajaran Islam.

Pengajaran Tarikh Tasyri’ Islami sebenarnya pengajaran sejarah yang sudah

dikembangkan yang materinya khusus mengenai ajaran atau hukum Islam.

Pengajaran khusus dibicarakan karena erat hubungannya dengan mata pelajaran

lain seperti Tafsir, Hadis, Fiqih, dan pengetahuan agama lainnya.45

Namun yang

paling dominan dalam Tarikh Tasyri’ Islami adalah sejarah pertumbuhan dan

perkembangan ajaran (hukum) Islam. Meskipun terdapat berbagai pendapat

45 Ibid, h.117

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

33

tentang kapan isi Tarikh Tasyri’ itu dimulai, namun pendapat mayoritas ulama

Syari’at mengatakan bahwa isi Tarikh Tasyri’ itu dimulai sejak zaman Nabi

Muhammad SAW.

Secara garis besar, dapat di ambil kesimpulan bahwa ruang lingkup agama

islam mencakup 3 hal yaitu:

1. Aspek keyakinan yang di sebut aqidah, yaitu keimanan terhadap Allah

dan semua yang di firmankan-Nya untuk diyakini.

2. Aspek norma atau hukum yang disebut syariah,yaitu aturan Allah yang

mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dan alam

semesta.

3. Aspek perilaku yang disebut akhlak, yaitu sikap atau perilaku yang

nampak dari pelaksanaan aqidah dan syariah.

Ketiga aspek tersebut tidaklah berdiri sendiri, melainkan menyatu,

membentuk kepribadian yang utuh pada diri seorang muslim.

B. Penelitian yang Relevan

Belum ada penelitian deskriptif kualitatif yang secara khusus membahas

tentang penggunaan modul dalam pendidikan jarak jauh pada mata kuliah

Pendidikan Agama Islam. Namun ketika melakukan pencarian referensi untuk

penelitian ini, penulis menemukan skripsi yang di tulis oleh Imam Fitri Rahmadi

mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, skripsi

karyanya adalah Penerapan e-learning Dalam Sistem Pendidikan Jarak Jauh Pada

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. Kesimpulan yang didapat dari judul

skripsi ini adalah perencanaan pelaksanaan tutorial online di Universitas Terbuka

dimana perencanaannya dibuat Rancangan Aktivitas Tutorial (RAT). Selain itu,

pelaksanaan tutorial online dilakukan setiap 8 inisiasi atau pertemuan. Untuk

evaluasi pada tutorial online ini di bagi menjadi dua yaitu formatif dan sumatif.

Selain skripsi tersebut di atas, penulis juga menemukan karya Nurul Fitri

Febrianti yang diberi judul Peranan e-learning pada Pendidikan Jarak Jauh

Terhadap Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. Kesimpulan dari skripsi ini

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

34

adalah peranaan e-learning sebagai bantuan belajar, sumber belajar dan sebagai

sarana komunikasi.

Letak persamaan dari kedua skripsi ini dengan judul yang akan di teliti adalah

sama-sama penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Sedangkan perbedaannya

terletak pada objek yang akan di teliti. Untuk itu demi menambah wawasan

tentang Sistem Pendidikan Jarak Jauh, maka peneliti tertarik meneliti sesuai

dengan judul yang telah di ajukan.

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memfokuskan penelitian dan mendapatkan sumber yang otentik,

penelitian ini langsung dilakukan di Universitas Terbuka pusat yang beralamatkan

di Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Ciputat, Tangerang. Alasan peneliti memilih

Universitas Terbuka adalah Universitas Terbuka merupakan universitas yang

menerapkan pembelajaran jarak jauh dimana dalam pelaksanaannya menggunakan

modul sebagai bantuan belajar.

Penelitian ini dilakukan selama lima bulan, yaitu bulan November, Desember,

Januari, februari dan Maret. Dalam waktu lima bulan inilah penulis menggunakan

waktu untuk penelitian yang dimulai dari tahap persiapan, tahap pengumpulan

data, tahap pengolahan data, dan yang terakhir adalah tahap penulisan laporan dari

data yang telah diolah.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah rangkaian kegiatan yang pelaksanaanya dilakukan

secara ilmiah, untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.46

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif yang bersifat kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif, yaitu

suatu metode yang hasilnya berupa data deskriptif melalui pengumpulan fakta-

fakta dari kondisi alami sebagai sumber langsung dengan instrument dari peneliti

sendiri.47

Pada penelitian kualitatif peneliti bertindak sebagai instrumen aktif

dalam upaya mengumpulkan data-data dilapangan. Peneliti adalah alat instrumen

yang kehadirannya tidak bisa digantikan oleh alat lain. Adapun metode

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

46 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet

ke-18, h.2

47

Lexy Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.4

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

36

1. Penelitian lapangan atau field research adalah penelitian yang berbasis

pada data dilapangan langsung.48

Dalam penelitian ini peneliti mencoba

menganalisa data dilapangan kemudian menghubungkan dengan teori

yang ada sehingga dapat mengetahui relevansi dari keduanya.

2. Penelitian kepustakaan yaitu dengan menelaah buku-buku yang ada

kaitanya dengan masalah yang penulis bahas pada skripsi ini sebagai

bahan teoritis.

Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya berjudul Metode Penelitian

Pendidikan, penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tidak menggunakan manipulasi atau

pengubahan pada variabel-variabel bebas agar menggambarkan suatu fenomena-

fenomena yang sebenarnnya, baik itu sedang berlangsung maupun telah terjadi

dimasa lampau.49

Dalam proses pemilihan informan, peneliti menggunakan proses snowball

sampling, yaitu tekhnik pengambilan sampel sumber data pada awalnya

jumlahnya sedikit, tapi kemudian menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari

jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang

memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber

data. Dari sinilah data yang tadinya sedikit kemudian bertambah menjadi lebih

bnayak.50

Pada penelitian ini yang menurut peneliti memiliki informasi berkaitan

dengan penggunaan modul dalam pembelajaran jarak jauh di Universitas Terbuka

adalah dosen Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam bapak Sriyono, M.Pd dan

bapak Drs. Syaiful Mikdar, M.Pd dan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka.

Dengan metode analisis deskriptif yang bersifat kualitatif, dijelaskan dalam

penelitian ini penggunaan modul dalam sistem pembelajaran jarak jauh pada mata

kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka. Penelitian ini berfokus

48 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta: GP Press Group, 2013),

h.20

49

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010), h. 54

50

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet

ke-18, h.219

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

37

pada bagaimana dosen dan mahasiwa menggunakan modul dalam pembelajaran

jarak jauh maupun pembelajaran tatap muka pada mata kuliah Pendidikan Agama

Islam.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data kualitatif menurut Taylor dan Bogdan berbentuk deskriptif, berupa kata-

kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia yang dapat diamati. Demi

menghasilkan data yang autentik, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Studi Dokumenter

Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan

data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang dihimpun dan dianalisis

berupa buku modul mata kuliah Pendidikan Agama Islam tahun 2015, buku

perkembangan Universitas Terbuka serta dokumen yang lainnya.

2. Wanwancara

Wawancara (interview) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan

data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif

kuantitatif. Lexy J. Moleong menjelaskan wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jabatan atas pertanyaan.51

Dalam penelitian ini digunakan wawancara bebas terpimpin yaitu

pewawancara membawa kerangka pertanyaan, akan tetapi bagaimana pertanyaan

itu diajukan, dengan gaya dan intonasi penyampaian yang seperti apa itu

diserahkan pada pewawancara untuk mendapatkan informasi tentang

implementasi program pembelajaran pada mata kuliah pendidikan agama islam di

Universitas Terbuka.

51 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h.

186.

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

38

Adapun kisi-kisi wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tebel 3.1

Kisi-kisi wawancara untuk Dosen

No Pertanyaan Sub Pertanyaan

1

Bagaimana perencanaan

pelaksanaan pembelajaran

PAI dengan menggunakan

modul?

Apa saja yang direncanakan dalam

pelaksanakan pembelajaran jarak

jauh PAI berbasis modul di

Universitas Terbuka?

Bagaimana perencanaan penilaian

dalam modul?

Kendala apa yang di temui dalam

merencanakan pembelajaran PAI

berbasis modul dan bagaimana cara

mengatasi kendala tersebut?

2

Bagaimana pelaksanaan

pembelajaran PAI dengan

menggunakan modul

Bagaimana pelaksanaan

pembelajaran PAI berbasis modul

di Universitas Terbuka?

Bagaimanakah konsep modul yang

digunakan dalam pembelajaran

PAI?

Apa yang membedakan antara

bahan ajar modul dengan buku teks

biasa?

Bagaimana dosen menggunakan

modul dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran mata kuliah

PAI di Universitas Terbuka?

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

39

Bagaimana dosen dan mahasiswa

berinteraksi selama pelaksanaan

kegiatan pembelajaran PAI di

Universitas Terbuka?

Keuntungan apa yang didapat

dengan menggunakan modul dalam

pembelajaran PAI?

Adakah kendala dalam

menggunakan modul dalam

pelaksanaan pembelajaran jarak

jauh mata kuliah PAI dan

bagaimana cara mengatasinya?

2

Bagaimana evaluasi hasil

pembelajaran PAI dengan

menggunakan modul

Bagaimana evaluasi hasil belajar

dengan menggunakan modul PAI

di UT?

Apabila terdapat nilai mahasiswa

dibawah standar, bagaimana cara

dosen menindak lanjutinya?

Adakah kendala dan bagaimana

cara mengatasi kendala dalam

evaluasi dan menindak lanjuti hasil

belajar dengan menggunakan

modul?

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

40

Tabel 3.2

Kisi-kisi wawancara untuk mahasiswa

NO Pertanyaan Sub Pertanyaan

1

Bagaimana

penggunaan modul

oleh mahasiswa

UT?

Bagaimana tanggapan Anda tentang

pembelajaran PAI dengan menggunakan

modul?

Manfaat apa yang Anda dapat dari modul

dalam pembelajaran PAI?

Bagaimana bentuk modul dalam pembelajaran

PAI?

Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam

melaksanakan pembelajaran jarak jauh maupun

pembelajaran tatap muka?

Terkait tugas dalam modul, seperti apakah tugas

yang diberikan? Dan apa pengaruh tugas tersebut

bagi Anda?

apa saja kendala yang ditemukan selama

pembelajaran PAI dengan menggunakan

modul?

bagaimana cara Anda mengatasi kendala-

kendala yang ada?

apakah modul membantu dalam pembelajaran

jarak jauh pada mata kuliah PAI?

D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data didasarkan kepada kriteria-kriteria untuk

menjamin kepercayaan data yang diperoleh melalui penelitian. Dalam penelitian

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

41

kualitatif, keabsahan data merupakan usaha untuk meningkatkan derajat

kepercayaan data.

Agar data yang digunakan dalam penelitian ini terjamin kepercayaanya dan

validitasnya, maka pengecekan data yang peneliti gunakan adalah triangulasi.

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Trianggulasi merupakan suatu pendekatan dalam

pengumpulan data, dengan cara mengumpulkan bukti dengan cara seksama dari

berbagai sumber.52

Ada empat macam triangulasi sebagai tekhnik pemeriksaan

sumber, metode, penyidik dan teori. Adapun tekhnik triangulasi yang peneliti

gunakan adalah sebagai berikut:

a. Triangulasi Sumber

Peneliti melakukan tekhnik ini dengan cara membandingkan data hasil

wawancara dari pihak lembaga dengan data hasil pengamatan, data hasil

wawancara dari mahasiswa, serta dari hasil pengamatan terhadap dokumen

yang berkaitan. Hal ini dilakukan untuk menguji validitas serta hubungan

antara berbagai data sehingga kesalahan analisis dapat dihindari.

b. Triangulasi metode.

Peneliti melakukan tekhnik ini dengan dua cara, yaitu:

1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan

beberapa tekhnik pengumpulan data.

2) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan

metode yang sama.

E. Teknik Analisis Data

Pada penelitian kualitatif, ada berbagai cara untuk menganalisis data. Namun

secara garis besar, analisis data dimulai dari reduksi data, display data,

pengambilan keputusan dan verifikasi. Dalam mengolah dan menganalisis data

yang diperoleh dari penelitian, peneliti menggunakan analisis data model air yang

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai

52 Boy S Sabarguna, analisis data pada penelitian kualitatif, (Jakarta: Universitas Indonesia

Press, 2004), h.27

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

42

pengumpulan data. Sejumlah langkah analisis terdapat dalam model ini, yakni

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 3.1

Komponen-komponen Analisis Data (Model Alir)53

Masa Pengumpulan Data

REDUKSI DATA

PENYAJIAN DATA ANALISIS DATA

Selama Pasca

PENARIKAN KESIMPULAN/VERIFIKASI DATA

Selama Pasca

Dari gambar tersebut terlihat dengan jelas bahwa penelitian kualitatif, analisis

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Dimulai dengan reduksi data, display

data, hingga penarikan kesimpulan/verifikasi data. Bahkan ada juga yang memulai

analisis data sejak penelitian belum dilaksanakan. Analisis dilakukan terhadap

data hasil pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk fokus

penelitian.

1. Reduksi Data

Data yang didapat dilapangan begitu banyak, untuk itu data yang didapat

dilapangan langsung diketik atau ditulis dengan rapi, terinci, serta sistematis

setiap selesai mengumpulkan data. Setiap harinya, data yang terkumpul akan

bertambah semakin banyak. Oleh karena itu, laporan tersebut harus dianalisis

sejak dimulainya penelitian. Laporan-laporan tersebut perlu di reduksi, yaitu

53 Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), Cet2, h.87

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

43

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya.54

Dengan demikian, data-data yng telah

direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan dan

mempermudah peneliti untuk mencarinya sewaktu-waktu dibutuhkan.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasi data dan

mengkode data. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pengkodean Data

No Aspek Pengkodean Kode

1

Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara Ww

b. Dokumentasi Dok

2

Sumber Data

a. Koordinator Dosen

PAI Koord. D. PAI

b. Dosen PAI D. PAI

c. Mahasiswa PAI M. PAI

2. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah display data.

Data yang semakin bertumpuk kurang dapat memberikan ganbaran yang

menyeluruh. Oleh karena itu, diperlukan display data. Display data ialah

menyajikan data dalam bentuk matriks, network, chart, grafik, dan

sebagainya. Melalui data penyajian tersebut, maka data menjadi

terorganisasikan dan lebih mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan pengumpulan data dan bukti-bukti

yang ditemukan yang mendukung dalam pengumpulan data berikutnya.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan tidak akan

berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung tahap

pengumpulan data berikutnya.

54 Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), Cet2, h.84

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Universitas Terbuka

Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia

yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden

RI Nomor 41 Tahun 1984. UT memiliki 4 Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi

(FEKON), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) dan satu Program Pascasarjana. Pada tahun 2015 UT menyelenggarakan

34 program studi yang terdiri dari 28 Program Sarjana Non Pendas (25 Program

Sarjana dan 3 Program Diploma), 2 Program Sarjana Pendas, dan 4 Program

Magister.55

1. Visi dan Misi Universitas Terbuka

Sebagai perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas Terbuka memiliki

visi dan misi. Visi UT adalah “Universitas Terbuka menjadi salah satu institusi

PTJJ unggulan di Asia pada tahun 2010 dan dunia pada tahun 2020”56

Untuk mencapai visi tersebut, Universitas Terbuka memiliki misi sebagai

berikut:

1) Memperluas kesempatan belajar pada jenjang pendidikan tinggi yang

bermutu bagi masyarakat melalui sistem pendidikan jarak jauh (SPJJ)

2) Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik dan/

profesional yang mampu bersaing secara global.

55 Tentang UT melalui web http://www.ut.ac.id/sejarah-ut, di akses 1 Desember 2015

56

Asnah said, dkk, Perkembangan Universitas Terbuka, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007).

Cet. Pertama

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

45

3) Meningkatkan partisipasi masyarakat pengguna dalam pendidikan

berkelanjutan guna mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan

(knowledge based society)

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan

sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ, khususnya Pendidikan Tinggi Jarak

Jauh (PTJJ)

5) Menyebrluaskan dan berbagi informasi tentang PJJ, khususnya PTJJ

secara inovatif dan berkesinambungan

6) Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui pelayanan

pendidikan tinggi secara luas dan merata

7) Meningkatkan pemahaman lintas budaya dan jaringan kerjasama melalui

kemitraan pendidikan pada tingkat lokal, nasional dan global.

8) Menghasilkan produk-produk akademik bidang PJJ, khususnya PTJJ dan

bidang keilmuan lainnya.

2. Tujuan Diselenggarakannya Universitas Terbuka

Untuk mencapai Visi dan menjalankan Misi, Tujuan penyelenggaraan UT

dirumuskan sebagai berikut.

a. Menyediakan akses pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi

seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan berbagai program

PTTJJ.

b. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik dan/atau

profesional yang mampu bersaing secara global.

c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan berkelanjutan

guna mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based

society).

d. Menghasilkan produk-produk akademik dalam bidang PJJ, khususnya

PTTJJ, dan bidang keilmuan lainnya.

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

46

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan

sistem PJJ, khususnya PTTJJ.

f. Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan

kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan

nasional.

g. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui pelayanan

pendidikan tinggi secara luas dan merata.

h. Meningkatkan pemahaman lintas budaya dan jaringan kerja sama melalui

kemitraan pendidikan pada tingkat lokal, nasional, dan global.

3. Sistem Pembelajaran di Universitas Terbuka

UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak

jauh berarti pembelajaran dilaksanakan secara tidak bertatap muka, melainkan

menggunakan perantara media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak

(audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi).57

Makna dari

terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu

registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap

mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas

(SMA atau yang sederajat) untuk Program Sarjana dan Diploma.

a. Cara Belajar

Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri

menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar

mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam

kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar

yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan

ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk

memanfaatkan bahan bacaan lain diperpustakaan mengikuti tutorial, baik secara

57 Tim Penulis UT, Katalog Universitas Terbuka 2014 Program Pendas, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2014)

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

47

tatap muka maupun melalui internet, radio, dan televisi; serta memanfaatkan

sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program

audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta

informasi tentang bantuan belajar kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh

Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat.

Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara

efektif. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan

kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efektif,

mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang

kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien,

sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan

sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa harus

siap untuk belajar secara mandiri.

b. Sistem Kredit Semester

UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain, menerapkan Sistem Kredit

Semester (SKS) untuk menetapkan beban studi mahasiswa. Dalam sistem ini,

beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan

satuan kredit semester (sks). Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks. Satu

semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.

Dalam pendidikan tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi

satu sks harus mengikuti perkuliahan selama satu jam per minggu di kelas dan

satu jam untuk praktek, praktikum, atau belajar di rumah, sehingga dalam satu

semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar sekitar 32 jam. Untuk

menempuh mata kuliah yang berbobot 3 sks dibutuhkan waktu belajar sekitar 96

jam per semester.58

Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan

waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks).

58 Tim Penulis UT, Katalog Universitas Terbuka 2014 Program Pendas, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2014)

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

48

Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri (belajar

sendiri, belajar berkelompok, atau tutorial).

Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan mengalokasikan

waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil, atau mengambil beban sks

setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat dialokasikan, serta

mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing

4. Modul di Universitas Terbuka.

Pada sebagian besar institusi PJJ di berbagai negara, media cetak merupakan

media utama yang digunakan dalam pembelajarannya. Walaupun ada sebagian

PJJ yang menggunakan media non-cetak, namun presentase dengan menggunakan

media cetak lebih besar jumlahnya. Melihat presentase penggunaan jenis media

cetak ini, UT dikategorikan sebagai universitas jarak jauh yang berbasis pada

media cetak.59

Media cetak yang dikenal di UT adalah modul atau biasa disebut

dengan Buku Materi Pokok (BMP). Dimana dari waktu ke waktu mengalami

perbaikan baik dari aspek pola tim pengembangannya, format isi, maupun

kemasannya.

Dalam pengembangan modul, sejak awal UT menggunakan pola tim penulis-

editor. Pola ini melibatkan dua profesi yaitu penulis dan editor. Penulis memiliki

keahlian dalam bidang materi yang akan disampaikan dan editor memiliki

keahlian dalam mengemas materi dalam format sajian yang telah ditetapkan.

Untuk menunjang proses pengembangan bahan ajar, UT di bantu oleh para ahli

materi/pengajar dari berbagai perguruan tinggi negeri yang terbaik di tanah air

sebagai penulis, seperti UI, UGM, IPB UNAIR, UPI, dan lain-lain.60

Hingga saat

ini jumlah tenaga ahli dari PTN lain yang terlibat dalam penulisan modul/BMP

UT hampir mencapai 97% dari seluruh modul yang pernah dan sedang

dikembangkan oleh UT.

59 Asnah said, dkk, Perkembangan Universitas Terbuka, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007).

Cet. Pertama, h.85

60

Wawancara. D.PAI/ Syaiful Mikdar/ Jakarta,16 Desember 2015

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

49

Dengan menggunakan tenaga-tenaga pengajar dari universitas ternama

tersebut, bahan ajar UT memiliki nilai akademik yang tinggi dan berkualitas,

sehingga tidak heran kalau modul tersebut tidak hanya digunakan oleh mahasiswa

UT tetapi juga digunakan oleh mahasiswa pada perguruan tinggi lain baik itu

negeri maupun swasta.

Modul berisi materi ajar yang harus dikuasai oleh mahasiswa sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam garis-garis Besar Program

Pembelajaran (GBPP) yang dikenal dengan sebutan bahan ajar lengkap. Hal ini

berarti bahwa mahasiswa cukup mempelajari modul tersebut untuk mencapai

tujuan belajar yang telah ditentukan. Format isi modul secara umum memiliki

beberapa komponen yaitu: Pendahuluan, Tujuan Intruksional Umum (TIU),

Tujuan Intruksional Khusus (TIK), Kegiatan Belajar (yang meliputi: uraian dan

contoh, Latihan, Petunjuk Jawaban Latihan, Rangkuman, Tes Formatif, Umpan

Balik dan Tindak Lanjut, serta buku kerja), Kunci Jawaban Formatif, dan Daftar

Kepustakaan.

Modul merupakan bahan ajar yang unik dikarenakan konsepnya yang berbeda

dengan buku teks biasa. Seperti yang telah dibahas pada kajian teori sebelumnya,

Yudhi Munadi telah menjelaskan mengenai perbedaan antara keduanya bahwa

modul merupakan program pembelajaran, dirancang agar dapat digunakan secara

mandiri, didalamnya mengandung tujuan, bahan/kegiatan dan evaluasi, bahasa

yang digunakan sangat komunikatif dan dapat menggantikan peran pengajar,

cakupan pembahasannya terfokus dan terstruktur. Sedangkan menurutnya, buku

teks biasa tidak memiliki keunikan yang dimiliki oleh modul.

Buku pada umumnya dibuat dengan berdasarkan pemikiran dari penulis dan

beberapa rujukan buku lainnya. Untuk menambahkan pengetahuan tentang

perbedaan modul dan buku teks biasa, setelah dilakukan penelitian modul dibuat

dari berbagai sumber buku dengan berpatok kepada Rancangan Mata Kuliah

(RMK)61

sebagai fokus pembahasan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Syaiful

Mikdar kepada peneliti bahwa dilihat dari sistematika penulisan sangatlah

61 Dok.D.PAI/Syaiful Mikdar/Jakarta.02 Februari 2016

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

50

berbeda. Modul ditulis dengan pola yang merujuk pada RMK. Sedangkan buku

teks biasa merupakan hasil pikiran penulis yang cara penulisannya tidak

menggunakan patokan apapun.

5. Mata Kuliah PAI Di Universitas Terbuka

Di Universitas Terbuka, mata kuliah PAI merupakan mata kuliah dasar

umum yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UT yang beragama Islam. Hal

ini didasarkan pada Surat Keputusan Nomor: 43/ DIKTI/ Kep/ 2006 tentang

rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di

perguruan tinggi, bahwa mata kuliah PAI termasuk kedalam kelompok MPK.

Untuk semua jurusan, mata kuliah PAI di UT diselenggarakan dengan beban

3 sks dan dilaksanakan pada semester pertama. Hal ini seperti yang dijelaskan

oleh bapak Syaiful Mikdar selaku dosen mata kuliah PAI kepada peneliti:

“Berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 43/ DIKTI/ Kep/ 2006 tentang rambu-

rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di

perguruan tinggi, bahwa mata kuliah PAI termasuk kedalam kelompok

MKDU. Oleh karena itu, bobot sks yang dibebankan pada mata kuliah PAI

sebanyak 3 sks, dimana mata kuliah ini dilaksanakan pada semester

pertama.”62

Hal ini juga sesuai dengan pengamatan peneliti dilapangan ketika peneliti

mengumpulkan data dari beberapa mahasiswa Universitas Terbuka yang

menyatakan bahwa mata kuliah PAI diselenggarakan pada semester awal dengan

bobot 3 sks.63

Adapun tujuan mata kuliah PAI yang akan dicapai oleh Universitas Terbuka

secara umum adalah mahasiswa diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai ajaran

agama Islam untuk menumbuhkan kerukunan antar umat beragama kehidupan

secara individual, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

62 Wawancara.D.PAI/ Syaiful Mikdar/ Jakarta,16 Desember 2015

63

Lihat lampiran observasi berita wawancara dengan mahasiswa UT

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

51

Secara khusus setelah mahasiswa mempelajari materi mata kuliah ini

diharapkan mampu:

1. Menjelaskan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Menjelaskan hakikat, martabat, dan tanggung jawab manusia.

3. Menjelaskan pengertian masyarakat beradab, peran umat beragama, HAM

dan demokrasi,

4. Menumbuhkan kesadaran untuk taat terhadap hukum dan fungsi agama.

5. Menjelaskan pengertian moral dan akhlak mulia.

6. Menjelaskan budaya akademik, etos kerja, sikap terbuka dan keadilan.

7. Menjelaskan tentang IPTEKS dan IMTAQ.

8. Menjelaskan peran agama dalam kehidupan berpolitik untuk mewujudkan

persatuan dan kesatuan bangsa, nilai-nilai ajaran agama Islam sebaga

rahmat Tuhan YME, dan

9. Mewujudkan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan prularistik

di Indonesia.

Peta kompetensi mata kuliah pendidikan agama Islam di UT dijelaskan pada

Buku Materi Pokok (BMP), sebaga berikut64

:

64 Ali Nurdin, Syaiful Mikdar, dan Wawan Suhermawan, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:

Universitas Terbuka, 2013), h.iii

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

52

Gambar 4.1

Peta Kompetensi Pendidikan Agama Islam/MKDU4221/3 sks

Berdasarkan rambu-rambu materi yang sudah diberikan oleh dikti dan telah

dikembangkan oleh tim dosen pendidikan agama islam di Universitas Terbuka

melalui Rancangan Mata Kuliah (RMK), kemudian baru dibuat materi tersebut

9. Menerapkan Kerukunan antar Umat Beragama

8. Menjelaskan Tentang Politik

9. Menerapkan Kerukunan antar Umat Beragama

7. Menjelaskan Tentang Budaya

6. Menjelaskan Tentang IPTEKS

5. Menjelaskan Tentang Moral

4. Menjelaskan Tentang Hukum

2. Menjelaskan Tentang Manusia

3. Menjelaskan Tentang Masyarakat

1. Menjelaskan Tentang Ketuhanan Yang Maha Esa

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

53

yang selanjutnya akan dituangkan dalam sebuah modul.65

Setiap sks disetarakan

dengan 3 modul, oleh sebab mata kuliah PAI termasuk MKDU dan dibebani

dengan 3 sks, maka jumlah modul yang ada sebanyak 9 modul. Kemudian dari 9

modul tersebut dirangkum menjadi satu buku yang kemudian disebut dengan

Buku Materi Pokok (BMP). Dalam satu modul minimal terdapat 2 kegiatan

belajar dan maksimal terdapat 4 kegiatan belajar. Pada modul UT, setiap kegiatsn

belajar adalah satu sub materi. Jadi setiap materi bisa terdapat 2 sampai 4 sub

materi tergantung berapa kegiatan belajar yang ada pada setiap materinya.

Pembahasan materi mata kuliah ini lebih mengarah kepada pemahaman

ajaran agama islam yang menuntut untuk diterapkan dalam berkiprah sebagai

warga negara yang religius dalam kondisi bangsa yang prularistik yang bersifaat

universal. Untuk lebih jelasnya, berikut penulis paparkan substansi kajian mata

kuliah pendidikan agama islam yang ada pada modul PAI di Universitas Terbuka.

Tabel 4.2

Substansi Kajian Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

No Materi Sub Materi

1 Tuhan Yang Maha Esa dan

Ketuhanan

Keimanan dan ketakwaan

Filsafat ketuhanan

2 Hakikat, martabat dan

tanggung jawab manusia

Hakikat manusia

martabat manusia

tanggung jawab manusia

3

Masyarakat beradab, peran

umat beragama, hak asasi

manusia dan demokrasi.

Masyarakat beradab dan

sejahtera

Peran umat beragama dalam

mewujudkan masyarakat

beradab dan sejahtera

65

Lihat Lampiran

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

54

Hak asasi manusia dan

demokrasi

4 Hukum

Menumbuhkan kesadaran untuk

taat terhadap hukum Allah

SWT

Fungsi profetik agama

(kerasulan nabi Muhammad

SAW) dalam hukum Islam

5

Agama sebagai sumber

moral dan akhlak mulia

dalam kehidupan.

Agama sebagai sumber moral

Akhlak mulia dalam kehidupan

6 Ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni

Iman, ipteks, dan amal sebagai

kesatuan

Kewajiban menuntut dan

mengamalkan ilmu

Tanggung jawab ilmuwan dan

seniman

7

Budaya akademik dan

budaya kerja (etos) dalam

islam

Memahami makna budaya

akademik dalam islam

Etos kerja, sikap terbuka, dan

keadilan dalam Islam

8 Politik

Kontribusi agama dalam

kehidupan politik

Peranan agama dalam

mewujudkan persatuan dan

kesatuan

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

55

9 Kerukunan antar umat

beragama

Agama adalah rahmat dari

Allah SWT bagi seluruh

Hamba-Nya

Kerukunan antar umat

beragama

Setelah mengamati tabel diatas, dapat kita lihat bahwasanya materi pada

modul PAI di UT masih bersifat sangat umum. Di UT, materi Pendidikan Agama

Islam lebih menekankan kepada kewarganegaraan dan kerukunan antar umat

beragama. Apabila dibandingkan dengan ruang lingkup materi Pendidikan

Agama Islam yang telah dijelaskan oleh Zakiyah Daradjat pada bab 2 maka

sangat sempit cakupannya. Zakiah Darajat dalam teorinya menjelaskan

bahwasanya ruang lingkup PAI meliputi seluruh aspek kehidupan. Aspek

kehidupan yang dimaksud antara lain: pengajaran keimanan, pengajaran akhlak,

pengajaran ibadah, pengajaran fiqh, pengajaran ushul fiqh, pengajaran qira’at

qur’an, pengajaran tafsir, pengajaran ilmu tafsir, pengajaran hadits, pengajaran

ilmu hadits, pengajaran tarikh islam dan pengajaran tasyri’.

B. Program Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas

Terbuka

1. Perencanaan Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Di Universitas

Terbuka.

Sebelum melaksanakan sebuah pembelajaran, pertama kali yang harus

dipersiapkan agar program pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran

hendaknya dibuat sebuah perencanaan terlebih dahulu. Begitu banyak

perencanaan yang harus dibuat, namun perencanaan yang harus dibuat

pertama kali dalam pembelajaran menggunakan modul adalah penyusunan

modul itu sendiri. Pembuatan modul dilakukan dengan prosedur yang telah

dirancang sedemikian rupa. Dimulai dari menentukan kebutuhan materi

dengan melihat jumlah sks yang dibebankan pada mata kuliah PAI, sampai

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

56

pembuatan materi yang berpatokan kepada RMK. Seperti yang dijelaskan

oleh Sriyono M. Pd kepada peneliti:

“Jadi awal mula proses pembuatan modul itu dengan RMK. Didalamnya

terdapat point-point penting yang dikemas dalam GBPP. Dari GBPP itu

kemudian menjadi modul. Proses pembuatan RMK yaitu ditulis oleh teman-

teman di UT, kemudian di review oleh pakar yang ahli dibidangnya

minimal bergelar S3. Kalau sudah dilakukan review baru dibuatlah sebuah

modul.”66

Senada dengan itu, Drs. Syaiful Mikdar, M.Pd menjelaskan:

“Sangat banyak perencanaan dalam pembuatan modul. Yang pertama

adalah kebutuhan mata kuliah, kemudian dibuatkan Rancangan Mata

Kuliah (RMK). Kemudian disesuaikan dengan bobot SKS. Sesuai

keputusan DIKTI, PAI mendapatkan bobot 3 sks dan setiap sks nya ditulis

dalam 3 modul. Setiap modul terdapat rancangannya, yang pertama

membuat tujuan kompetensi umum (TKU). Kemudian dirinci ke dalam

tujuan kompetensi khusus (TKK). Beberapa kompetensi yang harus dicapai

dalam modul itu yang diketahui kapasitasnya dari RMK. Selanjutnya dibuat

kegiatan belajar. Setiap modulnya minimal terdapat 2 kegiatan belajar dan

maksimal 4 kegiatan belajar.”67

Setelah dibuat kegiatan belajar, kemudian diberikan tes formatif yang

perencanaannya disesuaikan dengan materi ajar. Tes formatif ini berfungsi

sebagai alat evaluasi sekaligus penentu apakah mahasiswa sudah layak untuk

mempelajari materi selanjutnya atau masih harus mempelajari ulang materi yang

diujikan pada tes fomatif. Didalam tes formatif ada 10 soal, kunci jawaban dari

soal-soal tersebut terdapat pada bagian belakang modul. Apabila nilai diatas 80%

maka mahasiswa diperbolehkan untuk melanjutkan kepada materi selanjutnya.

66 Wawancara Koor.D.PAI/Sriyono/Jakarta, 02 Februari 2016

67

Wawancara.D.PAI/ Syaiful Mikdar/ Jakarta,16 Desember 2015

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

57

Namun apabila nilai dibawah 80% maka mahasiswa tidak diperbolehkan untuk

melanjutkan materi selanjutnya dan wajib mengulang hingga memenuhi standar.68

2. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Di Universitas

Terbuka.

Pembelajaran di UT dilaksanakan dengan dua cara yaitu Tutorial

Online(Tuton) dan Tutorial Tatap Muka (TTM). Tuton terdiri atas Tuton mata

kuliah dan Tuton Tugas Akhir Program (TAP) serta Tuton Pembimbingan Karya

Ilmiah. Hampir semua mata kuliah tersedia tutorial online-nya, pada kegiatan

Tuton tidak jauh berbeda dengan Tutorial Tatap Muka, pada intinya mata kuliah

meliputi 8 inisiasi dan 3 tugas yang dilaksanakan selama 8 minggu, mahasiswa

cukup memiliki perangkat komputer atau alat komunikasi yang tersambung

dengan internet yang cukup baik.

Selain Tuton, UT juga menyediakan bantuan belajar berupa Tutorial Tatap

Muka(TTM). TTM bukanlah sebuah perkuliahan. Dalam waktu delapan kali

pertemuan, tidak semua kompetensi dan materi mata kuliah dapat dibahas dalam

TTM. Oleh karena itu, TTM hanya akan membahas dan mendiskusikan hal-hal

yang dianggap sulit dan sangat penting dikuasai oleh mahasiswa. Dua jawaban ini

juga sesuai dengan paparan dosen Universitas Terbuka bahwa pembelajaran di

Universitas Terbuka dilaksanakan dengan dua cara yaitu, tutorial online (tuton)

dan tutorial tatap muka (TTM).69

Sebenarnya, TTM bukanlah sebuah perkuliahan. Pada TTM dosen tidak

direpotkan dengan mencari dan menuliskan materi dipapan tulis atau mendikte

materi belajar kepada mahasiswanya. Dalam waktu delapan kali pertemuan, tidak

semua kompetensi dan materi mata kuliah dapat dibahas dalam TTM. Oleh karena

itu, TTM hanya akan membahas dan mendiskusikan hal-hal yang dianggap sulit

dan sangat penting dikuasai oleh mahasiswa. Namun setelah dilakukan penelitian,

ternyata khusus mata kuliah PAI tidak ada TTM dikarenakan banyaknya jumlah

68 Wawancara.D.PAI/ Syaiful Mikdar/ Jakarta,16 Desember 2015

69

Lihat lampiran wawancara dosen

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

58

mahasiswa ketimbang jumlah tutor tatap muka. Hal ini juga sesuai dengan

pernyataan dari bapak Sriyono kepada peneliti.

“.... khusus mata kuliah PAI tidak ada pembelajaran tatap muka. Hal ini

dikarenakan jumlah mahasiwa lebih banyak dari pada jumlah dosen PAI.

Kelas yang saya tangani itu ada 42 kelas untuk mata kuliah Pendidikan

Agama Islam. Sedangkan untuk mata kuliah Pendidikan Agama non-Islam

kira-kira 10 kelas. Setiap kelas terdiri dari 140-150 mahasiswa.”70

Selain itu, peneliti juga mendapatkan data dari beberapa mahasiwa UT

bahwasannya pada mata kuliah ini memang tidak ada TTM. 71

Oleh sebab itu,

mahasiswa sangat mengharapkan diadakannya kelas TTM pada mata kuliah ini.

Karena meskipun mata kuliah PAI terlihat mudah dipahami, namun mahasiswa

tak jarang menemukan kesulitan dalam mempelajarinya.

Untuk mengatasi hal ini, apabila mahasiswa menginginkan untuk diadakan

pembelajaran tatap muka, mahasiswa dapat mengajukan permintaan (ATPEM)

dengan syarat mahasiswa yang akan mengikuti TTM minimal 20 orang per kelas,

apabila syarat tidak terpenuhi maka tidak dapat diadakan TTM.72

Selain bantuan belajar yang disediakan oleh UT berupa TTM, UT juga

menyediakan fasilitas belajar berupa Tutorial online (Tuton). Tuton terdiri atas

Tuton mata kuliah dan Tuton Tugas Akhir Program (TAP) serta Tuton

Pembimbingan Karya Ilmiah. Hampir semua mata kuliah tersedia tutorial online-

nya, pada kegiatan Tuton tidak jauh berbeda dengan Tutorial Tatap Muka, pada

intinya mata kuliah meliputi 8 inisiasi dan 3 tugas yang dilaksanakan selama 8

minggu, mahasiswa cukup memiliki perangkat komputer atau alat komunikasi

yang tersambung dengan internet yang cukup baik. Pada kegiatan tuton, dosen

pun tidak perlu repot melaksanakan pengajaran seperti TTM. Tidak perlu bertemu

dengan mahasiswa dalam satu tempat, tetapi tuton ini bisa dilaksanakan kapan

pun, dan dimana pun.

70 Wawancara Koor.D.PAI/Sriyono/Jakarta, 02 Februari 2016

71

Lihat lampiran berita wawancara mahasiswa UT

72

Wawancara D.PAI/Syaiful Mikdar/ Jakarta, 16 Desember 2015

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

59

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan, bahwasannya

penggunaan modul oleh dosen dalam pembelajaran jarak jauh adalah dengan

menggunakan internet. Pembelajaran jarak jauh di UT biasa dikenal dengan istilah

tuton, dalam kegiatan tuton dapat diakses melalui situs UT (elearning.ut.ac.id)

dengan cara mengakses alamat www.ut.ac.id, setelah masuk dihalaman utama

website UT, klik di menu UT ONLINE > TUTORIAL ONLINE. Maka akan

muncul halaman muka UT online. Atau mahasiswa bisa langsung mengakses

melalui alamat www.student.ut.ac.id, pada alamat ini akan langsung menuju ke

muka UT online tanpa harus memasuki halaman utama UT. Untuk mengikuti

tutorial online, mahasiswa harus sudah melakukan aktivasi agar mendapatkan

username dan password sebagai syarat masuk ke UT online kemudian masuk ke

aplikasi tutorial online.

Berdasarkan uraian sebelumnya, bahwa TTM merupakan salah satu

pembelajaran di UT. TTM bukanlah perkuliahan, melainkan kegiatan belajar yang

diisi dengan membahas dan diskusi mengenai hal-hal yang dianggap sulit selama

melaksanakan pembelajaran mandiri. Tutorial tatap muka adalah kegiatan belajar

yang ditandai dengan adanya pertemuan secara langsung antara tutor dengan

mahasiswa. Untuk lebih jelas dalam kegiatan TTM, materi yang akan dibahas

pada kegiatan tersebut mengenai:

a. Masalah yang ditemukan mahasiswa dalam mempelajari modul.

b. Kompetensi atau konsep esensial mata kuliah.

c. Persoalan yang terkait dengan unjuk kerja (praktek/ praktikum) mahasiswa

didalam/ diluar kelas TTM.

d. Masalah yang ditemukan ketika menjalankan tugas sehari-hari.73

Sebelum melaksanakan TTM mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan

sebaik-baiknya dengan cara mempelajari, merangkum, dan membuat pertanyaan

tentang materi modul. Dengan cara seperti itulah mahasiswa dapat berperan aktif

73 Tim Penulis UT, Katalog Universitas Terbuka 2014 Program Pendas, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2014), h.36

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

60

dan memanfaatkan kelas TTM secara maksimal dalam memahami materi modul

yang ditutorialkan.

Sayangnya pada mata kuliah PAI tidak diadakan kelas TTM, sesuai hasil

wawancara dengan Syaiful Mikdar dan Sriyono, hal ini disebabkan oleh

kurangnya jumlah tutor untuk melaksanakan kelas TTM. Terkait dengan hal ini,

salah seorang mahasiswa UT memberikan tanggapannya:

“untuk kedepan mudah2an dalam penggunaan modul PAI ini bisa

mendapatkan tutor jadi selain kita bisa memahami isi modul PAI itu sendiri

dengan membaca kita jga bisa lebih memahaminya jika dibantu juga dengan

penjelasan dari seorang tutor.”74

Oleh sebab itu, agar bantuan TTM dapat dirasakan oleh mahasiswa pada

semua mata kuliah maka alangkah baiknya apabila jumlah tutor yang sesuai

dengan bidang Pendidikan Agama Islam ditambah. Hal ini dapat menambah

sarana dan dapat mengurangi beban dosen yang menggarap kelas terlalu banyak.

Selain pembelajaran tatap muka sebagai salah satu bantuan belajar di UT,

terdapat pula bantuan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh

adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan ditandai terpisahnya dosen dan

mahasiswa secara geografis. Walaupun pembelajaran jarak jauh menuntut untuk

belajar mandiri, tetapi UT sendiri tidak begitu saja melepaskan mahasiswanya

dalam belajar. UT menyediakan beberapa bantuan belajar dengan berbagai macam

Tutorial. Dalam Pembelajaran Jarak Jauh, bentuk bantuan pembelajarannya

adalah berupa tutorial online. Tutorial online adalah bantuan belajar yang

disediakan oleh universitas Terbuka berupa bimbingan melalui internet untuk

memacu dan memicu mahasiswa UT dalam belajar. Meskipun begitu, kegiatan

tuton maupun pembelajaran mandiri tidak lepas dari modul yang menjadi bahan

ajar utama yang digunakan oleh mahasiswa dalam pembelajaran jarak jauh.

Dengan menggunakan modul mahasiswa dapat belajar mandiri, belajar

74 Wawancara M.PAI/Rika Nurdita Purwanti/ via email, 14 Desember 2015.

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

61

mendalami materi sendiri dan belajar mengevaluasi atau mengukur kemampuan

dalam mendalami materi dengan mandiri.

Seperti yang telah dipaparkan dalam buku panduan akademik UT, dalam

mempelajari modul maka mahasiswa diharuskan untuk:

a. Mengkaji modul tersebut.

b. Menggaris bawahi, membuat catatan tentang materi yang penting atau

konsep esensial, atau merangkum isi modul.

c. Mencatat masalah dan kesulitan yang dialami pada saat mempelajari

bahan ajar baik berupa istilah, konsep, formula, gambar, maupun grafik

sebagai bahan diskusi dalam kelompok belajar kecil atay kegiatan

tutorial.

d. Mengerjakan latihan dan tes formatif dalam modul.

Selain itu, setelah melakukan pengumpulan data dilapangan, peneliti

mendapatkan informasi dari Rika Nurdita Purwanti.

“Penggunaan modul dalam melaksanaan pembelajaran jarak jauh diluar kelas

kita bisa membaca, mengkaji, membuat resume dan mengisi tes formatif yang

ada didalam modul itu sendiri dirumah atau diwaktu-waktu senggang.”75

Pernyataan ini senada dengan pernyataan mahasiswa lainnya yang peneliti

pilih sebagai nara sumber bahwa dalam menggunakan modul pada pembelajaran

jarak jauh dengan cara membaca, meringkas, memahami materi dan kemudian

mengevaluasi tentang apa yang telah dipelajari secara mandiri.

Selain bantuan belajar berupa modul yang telah dibukukan, setelah diadakan

penelitian ternyata UT juga menyediakan bantuan modul online atau biasa di

sebut Modul Ruang Baca Virtual (RBV). Cara mengaksesnya pun sangat mudah

yaitu dengan cara mengakses web www.ut.ac.id > online > layanan mahasiswa >

tutorial Online > perpustakaan digital > fakultas > prodi > kode mata kuliah

75 Lihat lampiran berita wawancara mahasiswa.

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

62

kemudian akan Anda akan menemukan modul RBV.76

RBV ini dibuat agar

memudahkan mahasiswa dalam memilikinya. Jadi,

Meskipun modul sudah dirancang dengan sedemikian rupa, tapi tidak

menutup kemungkinan mahasiswa mengalami kendala dalam belajar seperti

materi dalam modul maupun fasilitas pendukung dalam mempelajari modul.

Seperti yang dinyatakan oleh mahasiswa UT kepada penulis.

“Saya menemui kendala dengan beberapa hafalan surat pendek dan

terjemahannya. Namun untuk saya antisipasi dengan cara mengulang kembali,

mempelajarinya dengan teliti.”77

Terkait kendala dalam mempelajari modul pada pembelajaran jarak jauh,

Amalia Ulfa memberikan pernyataan yang lain.

“Kalau kuliah di UT sebenarnya enak apalagi kalau ada TTM itu lebih enak

dapat nilainya, kalau tuton itu kita harus aktif di diskusinya, kendalanya sih ya

di nilai itu kalau tuton, kalau TTM sih udah pasti ip 3,00.”

Melanjutkan pengakuannya itu, Lia menjelaskan bahwa apabila sudah

mengikuti TTM maka bisa tidak mengikuti tuton. Nilai kontribusi TTM memang

besar, tapi bukan berarti apabila hanya mengikuti tuton lantas nilai yang didapat

selalu kecil. Hal ini tergantung oleh mahasiswanya, apakah mahasiswa aktif

mengikuti diskusi pada tuton atau tidak. Senada dengan hal ini, Sriyono selaku

koordinator mata kuliah PAI memberi penjelasan kepada penulis.

“Benar adanya bahwa TTM memiliki kontribusi nilai yang cukup besar, namun

tidak demikian apabila hanya mengikuti tuton nilai yang akan diperoleh

mahasiswa berjumlah kecil. Semua itu tergantung dengan keaktifan mahasiswa

sendiri, aktif apa tidak selama melaksanakan tuton.”78

76 Ww.Koor.D.PAI/ Sriyono/ Jakarta, 02 Februari 2016

77

Ww. M.PAI/ Irma Rahma Suci/ via email, 27 Desember 2015

78

Ww. Koor.D.PAI/ Sriyono,/Jakarta, 02 Februari 2016

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

63

Kendala tidak hanya ditemui dalam modul berbentuk buku saja, bahkan

belajar menggunakan modul berbentuk online pun juga ada kendala sendiri.

Menurut Amalia Ulfa, modul berupa RBV tidak bisa dibuka melalui HP, tetapi

hanya bisa dibuka dengan menggunakan laptop. Jadi untuk mengatasinya, RBV

tersebut harus di download melalui laptop kemudian di pindahkan ke memori hp,

dan kemudian dibuka menggunakan aplikasi Kingsoft Office.79

3. Evaluasi Dan Tindak Lanjut Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Di

Universitas Terbuka.

Evaluasi yang digunakan pada modul adalah berupa tes formatif yang

didalamnya terdapat 10 soal pilihan ganda. Selain itu juga terdapat tugas-tugas

lain yang disampaikan pada saat melaksanakan tuton.80

Tes formatif ini berfungsi

sebagai penentu apakah mahasiswa layak untuk melanjutkan/mengulang materi

pada modul. Seperti yang dijelaskan oleh Drs. Syaiful Mikdar, M.Pd kepada

peneliti:

“Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perencanaan penilaian di

sesuaikan dengan materi ajar. Tes formatif ada 10 soal, terdapat jawaban

dari soal-soal tersebut dibagian belakang. Apabila nilai diatas 80% maka

mahasiswa diperbolehkan untuk melanjutkan kepada materi selanjutnya.

Namun apabila nilai dibawah 80% maka mahasiswa tidak diperbolehkan

untuk melanjutkan materi selanjutnya dan wajib mengulang dengan cara

mempelajari materi tersebut kemudian mengerjakan ulang 10 butir soal

yang telah dikerjakan sebelumnya.”81

Meskipun telah dibuat perencanaan pada pembelajaran dengan menggunakan

modul, terdapat kendala dalam melaksanakan evaluasi padaa pembelajaran ini.

Kendalanya adalah, pada saat mahasiswa mengerjakan tes formatif dosen tidak

dapat memantau langsung. Oleh karena hal itu dosen tidak bisa mengetahui

79 Lihat Berita Wawancara

80 Wawancara Koor.D.PAI/Sriyono/Jakarta, 02 Februari 2016 81 Wawancara.D.PAI/ Syaiful Mikdar/ Jakarta,16 Desember 2015

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

64

apakah mahasiswa melaksanakan evaluasi dengan mengikuti aturan yang ada atau

tidak.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Universitas Terbuka berdiri pada tanggal 14 September 1984 berdasarkan

Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. Universitas Terbuka menerapkan

sistem pembelajaran jarak jauh dan terbuka. Jarak jauh berarti pembelajaran

dilaksanakan dengan cara tidak bertemu langsung antara pengajar dan mahasiswa,

melainkan dengan bantuan media, baik itu media cetak (modul/BMP) maupun

media non cetak; audio, video, komputer, internet, televisi, dan siaran radio.

Sedangkan makna terbuka adalah belajar di UT tidak dibatasi dengan usia, tahun

ijazah, masa belajar, waktu registrasi dan frekuensi mengikuti ujian. Yang

menjadi batasan di UT hanyalah setiap mahasiswa harus sudah menamatkan

jenjang pendidikan menengah atas, SMA/MA/ yang sederajat.

Pembelajaran jarak jauh sejatinya telah lama berada di Indonesia, sejak awal

kemerdekaannya. Namun mulai dikenal luas di Indonesia sejak awal tahun 1996.

Tian Belawati selaku rektor Universitas Terbuka pada periode saat ini

menjelaskan salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang telah

menerapkan pembelajaran jarak jauh adalah Universitas Terbuka yang memiliki

lebih dari 300 ribu mahasiswa yang tersebar diseluruh pelosok tanah air.

Penerapan pembelajaran jarak jauh di Universitas Terbuka ditujukan untuk

meningkatkan interaktivitas mahasiswa dengan materi ajar, dengan tutor, maupun

mahasiswa lainnya.82

Dalam pembelajaran jarak jauh mahasiswa dituntut untuk belajar mandiri,

salah satunya dengan memanfaatkan bantuan yang ada berupa modul. Modul

merupakan sumber belajar berisikan petunjuk, materi pembelajaran, alat evaluasi

yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasan yang terfokus dan

terukur sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran mandiri.

82 Tian Belawati, Penerapan e-learning dalam pendidikan jarak jauh di Indonesia, dalam Duri

Andriani, Cakrawala Pendidikan: e-learning dalam pendidikan, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2003), h. 408-409

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

65

Setelah dilakukan penelitian, maka penulis memperoleh hasil penelitian

berupa informasi mengenai program pembelajaran mata kuliah PAI di Universitas

Terbuka. Di Universitas Terbuka, mata kuliah PAI merupakan Mata Kuliah Dasar

Umum (MKDU) yang diselenggarakan pada semester pertama dengan bobot 3

sks. Karena mata kuliah PAI dibebankan dengan 3 sks, maka terdapat 9 modul

yang terangkum dalam 1 buku yang ditulis oleh Syaiful Mikdar, Wawan

Suhermawan, dan Ali Nurdin. Untuk melengkapi pengetahuan dari modul,

mahasiswa dapat mempelajari materi PAI melalui tutorial online.

Pembelajaran PAI di UT dilaksanakan dengan bantuan belajar tuton dan

TTM. Adapun terkait dengan implementasi program pembelajaran di Universitas

Terbuka, setelah melakukan wawancara kepada dosen PAI di UT peneliti

menemukan bahwa yang pertama, perencanaan yang harus disiapkan pertama kali

adalah Rancangan Mata Kuliah (RMK) sebagai kebutuhan materi ajar. Setelah itu

baru dibuatkan modul kemudian di review oleh pakarnya sampai modul tersebut

layak digunakan. Kedua, di Universitas Terbuka pembelajarannya dilaksanakan

dengan 2 cara yaitu Tutorial Online (tuton) dan Tutorial Tatap Muka (TTM).

umumnya pada pembelajaran tatap muka modul digunakan sebagai sumber

belajar utama. Dimana ketika melaksanakan pembelajaran tatap muka, dosen tidak

perlu menuliskan, membacakan dan mendikte materi melainkan hanya membahas

hal-hal yang dianggap sulit oleh mahasiswa dalam belajar. Dalam pembelajaran

jarak jauh, penggunaan modul oleh dosen melalui internet dengan bantuan

tutorial online. Dalam pembelajaran jarak jauh, dosen tidak perlu repot

melaksanakan pembelajaran dengan bertemu mahasiswa pada tempat dan waktu

tertentu, melainkan cukup menggunakan komputer dan internet dimana pun,

kapan pun.

Selain melakukan wawancara dengan dosen, penulis juga melakukan

wawancara dengan mahasiwa UT mengenai penggunaan modul baik itu dalam

pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh. Dari hasil wawancara

tersebut peneliti menemukan dua hal. Pertama, tutorial tatap muka tidak seperti

perkuliahan tatap muka pada umumnya. Pada TTM hanya perlu mempersiapkan

pertanyaan yang tidak ditemukan kejelasannya terkait dengan materi yang ada

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

66

dalam modul. Mahasiwa hanya perlu menambahkan penjelasan dari dosen dengan

menuliskan pada modul. Kedua, melalui pembelajaran tatap muka mahasiswa

dapat mendapatkan lebih banyak pengetahuan dari dosen terkait materi yang

sedang dibahas. Namun sayangnya khusus mata kuliah PAI tidak ada

pembelajaran tatap muka. Hal ini disebabkan oleh kurangnya jumlah tutor

dibanding dengan mahasiswa yang jumlahnya sangat banyak. Ketiga, dalam

pembelajaran jarak jauh mahasiswa melakukan pembelajaran mandiri. Dalam

pembelajaran ini, mahasiswa sangat mengutamakan modul sebagai bahan belajar.

Karena sebagian besar mahasiswa UT sudah bekerja, maka mahasiswa sangat

memanfaatkan waktu luang untuk membaca, meringkas, dan mengisi tes formatif

yang ada dalam modul. Karena tidak ada pembelajaran tatap muka, ketika

menemukan pertanyaan pada suatu materi, mahasiswa dapat meminta bantuan

kepada teman sejawat, alumni yang lebih paham, dan bisa juga ditanyakan kepada

dosen melalui email.

Selanjutnya, setelah melakukan wawancara mengenai evaluasi dan tindak

lanjut pada modul, peneliti menemukan bahwa evalusi didalam modul

menggunakan tes formatif berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal.

Apabila dalam mengerjakan tes formatif hasil yang didapat oleh mahasiswa >80%

maka mahasiswa dinyatakan layak untuk melanjutkan pembelajaran pada materi

selanjutnya. Namun apabila hasil belajar mahasiswa <80% maka mahasiswa

dinyatakan tidak bisa melanjutkan pembelajaran pada materi selanjutnya dan

harus mengulang pembelajaran pada materi tersebut, dan mengulang mengerjakan

tes formatif sampai hasil evaluasi menunjukan >80%.

Selain itu, menganalisis isi materi ajar PAI di Universitas Terbuka lebih

menekankan kepada kewarganegaraan dan kerukunan antar umat beragama.

Materi ajar tersebut sangat sempit cakupannya apabila dibandingkan dengan

ruang lingkup Pendidikan Agama Islam dimana mencakup seluruh aspek

kehidupan , yaitu pengajaran keimanan, pengajaran akhlak, pengajaran ibadah,

pengajaran fiqh, pengajaran ushul fiqh, pengajaran qira’at qur’an, pengajaran

tafsir, pengajaran ilmu tafsir, pengajaran hadits, pengajaran ilmu hadits,

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

67

pengajaran tarikh islam dan pengajaran tasyri’. Alangkah lebih baik apabila materi

ajar lebih diperluas, sehingga modul sendiri menjadi sangat kompetitif.

Setelah dilakukan penelitian maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modul. Beberapa kelebihan

tersebut antara lain:

5) Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar, karena setiap kali

mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai

dengan kemampuan.

6) Setelah dilakukan evaluasi, dosen dan mahasiswa mengetahui benar,

pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang

mana mereka belum berhasil.

7) Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.

Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut

jenjang akademik

8) Untuk mahasiswa belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja,

karena pada umumnya mahasiswa UT adalah orang-orang yang telah

memiliki kesibukan dalam pekerjaan, jadi belajar bisa dilaksanakan

disela-sela waktu bekerja atau kapan pun mereka mau.

9) Untuk dosen pembelajaran bisa melaksanakan pembelajaran dimana saja,

bisa juga dilaksanakan dengan mengerjakan hal lain yang juga sama

pentingnya. Karena pada pembelajaran jarak jauh ini, dosen hanya

bertugas sebagai sarana. Mahasiswa belajar dengan mandiri, dan dosen

akan membantu ketika ada mahasiswa yang mengalamai kesulitan dalam

belajar mandiri.

Selain kelebihan dari pembelajaran dengan menggunakan modul, terdapat

juga beberapa kekurangan, antara lain:

c) Belajar sendiri melalui modul memerlukan disiplin yang tinggi (self

dicipline). Dalam hal ini, peserta didik harus sanggup mengatur waktu

untuk belajar. Apabila peserta didik tidak dapat mengelola waktu dalam

belajar, maka akan berdampak saat ujian tiba.

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

68

d) Kebiasaan siswa belajar tatap muka dikelas melalui guru yang cenderung

membuat mereka menjadi pasif, akan tetapi mengalami kesulitan-

kesulitan untuk beralih kepada situasi baru yang sangat berbeda dengan

pengajaran dikelas yang menuntut peserta didik banyak belajar secara

aktif dan mandiri.

e) Khusus untuk mata kuliah Pendidikan Agama Islam di UT, tidak ada

tutorial TTM. Meskipun mata kuliah PAI terlihat mudah dipahami,

namun tak jarang mahasiwa yang kesulitan dalam memahami materi

untuk dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari.

f) Dalam pembelajaran jarak jauh, dosen kesulitan dalam mengontrol kelas.

Tidak seperti kelas konvensional dimana dosen dan mahasiswa bertemu

disatu tempat dengan waktu yang sama, sehingga memudahkan dosen

mengontrol kondisi mahasiswa ketika melaksanakan kegiatan belajar.

Melihat kekurangan dari pembelajaran jarak jauh yang ada, maka penulis

berpendapat bahwa:

1. Hendaknya dalam belajar mahasiswa bisa mengelola waktu belajar

dengan baik.

2. Mahasiswa harus mulai belajar aktif, yaitu dengan melaksanakan

pembelajaran diwaktu yang telah ditentukan, memahami setiap materi

yang ada, dan apabila menemukan kesulitan hendaknya menanyakan

kepada yang lebih tau seperti, dosen, teman, kakak kelas,

alumni/siapapun yang mahir dalam hal tersebut.

3. Hendaknya menambah jumlah tutor agar dapat diadakan kelas TTM di

mata kuliah PAI. Penambahan jumlah tutor akan sangat menguntungkan

baik mahasiswa maupun dosen. Untuk mahasiswa, apabila jumlah tutor

memadahi maka dapat dilaksanakan TTM pada mata kuliah ini, itu

artinya setiap terdapat kesulitan mahasiswa akan mudah bertanya dan

akan lebih banyak mendapatkan pengetahuan tentang materi PAI yang

tidak diketahui. Sedangkan untuk dosen, dengan adanya penambahan

jumlah tutor maka dosen akan dengan sangat mudah memantau kelas

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

69

mata kuliah PAI. Evaluasi bisa dilaksanakan setiap TTM agar benar-

benar mengetahui apakah mahasiswa telah memahaminya atau belum.

Selain itu, dosen tidak terlalu keberatan karena dengan bertambahnya

jumlah tutor maka dosen yang biasa memegang banyak kelas akan

terkurangi bebannya dengan membagi tugasnya dengan tutor lain.

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Terbuka tentang

implementasi program pembelajaran dengan menggunakan modul oleh dosen dan

mahasiswa dalam pembelajaran jarak jauh pada mata kuliah pendidikan agama

islam, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan Program Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Pada Mata

Kuliah PAI di Universitas Terbuka.

Sangat banyak perencanaan dalam pembuatan modul. Yang pertama adalah

kebutuhan mata kuliah, kemudian dibuatkan Rancangan Mata Kuliah (RMK)

yang disesuaikan dengan bobot SKS. Sesuai keputusan DIKTI, PAI mendapatkan

bobot 3 sks dan setiap sks nya ditulis dalam 3 modul. Setiap modul terdapat

rancangannya, yang pertama membuat tujuan kompetensi umum (TKU).

Kemudian dirinci ke dalam tujuan kompetensi khusus (TKK). Beberapa

kompetensi yang harus dicapai dalam modul itu yang diketahui kapasitasnya dari

RMK. Selanjutnya dibuat kegiatan belajar. Setiap modulnya minimal terdapat 2

kegiatan belajar dan maksimal 4 kegiatan belajar. Setelah dibuat kegiatan belajar,

kemudian diberikan tes formatif yang perencanaannya disesuaikan dengan materi

ajar.

2. Pelaksanaan Program Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Pada Mata

Kuliah PAI di Universitas Terbuka.

Di Universitas Terbuka, pembelajaran dilaksanakan dengan 2 cara, yaitu

Tutorial online (tuton) dan Tutorial Tatap Muka (TTM). Tuton adalah bantuan

belajar yang disediakan dalam pembelajaran jarak jauh. Pada kegiatan ini dosen

dan mahasiswa melaksanakan pembelajaran dengan bantuan internet. Sedangkan

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

71

TTM adalah bantuan belajar yang dilaksanakan dengan cara dosen dan mahasiswa

melaksanakan pembelajaran bertemu langsung dengan waktu dan tempat yang

sama. Namun setelah diadakan penelitian ternyata pada mata kuliah PAI tidak

disediakan TTM dikarenakan banyaknya jumlah mahasiswa dibandingkan dengan

jumlah dosen. Dalam mata kuliah ini hanya disediakan bantuan belajar berupa

tutorial online saja. Apabila mahasiswa membutuhkan kelas tatap muka, maka

mahasiswa bisa mengajukan TAP dengan syarat minimal terdapat 20 mahasiswa

yang mengikuti kelas tersebut dengan biaya tertentu.

Pembelajaran jarak jauh merupakan ciri khas dari pembelajaran di UT.

Pembelajaran jarak jauh dapat dilaksanakan dengan cara belajar mandiri dimana

saja kapan saja, tentunya dengan bantuan belajar yang telah disediakan berupa

modul. Dalam pembelajaran jarak jauh, dosen menggunakan modul dengan

bantuan internet. Karena jaringan internet memudahkan bagi dosen untuk

melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Jadi pada pembelajaran ini, tidak perlu

dosen dan mahasiswa bertemu langsung untuk melaksanakan pembelajaran

namun cukup melalui jaringan internet yang tersedia.

Selain modul digunakan oleh dosen dengan bantuan internet, modul sangat

mudah digunakan oleh mahasiswa dalam pembelajaran jarak jauh. Karena telah

disusun dengan bahasa yang mudah dipahami, maka modul dapat dicerna oleh

pembacanya. Memang terdapat beberapa kata yang bahasanya tinggi. Namun itu

menjadi motivasi untuk mahasiswa dalam belajar mandiri agar mencari arti kata

tersebut dari sumber mana pun. Dalam pembelajaran jarak jauh mahasiswa hanya

perlu memahami poin-poin dari materi dalam modul, kemudian mengisi beberapa

tes sebagai alat ukur pemahaman mahasiswa pada suatu materi. Setelah itu baca

rangkuman dan selanjutnya mengisi tes formatif.

3. Evaluasi Program Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Pada Mata

Kuliah PAI di Universitas Terbuka.

Dalam melaksanakan evaluasi pada modul, alat evaluasi yang digunakan

berupa tes formatif. Tes formatif ini berfungsi sebagai alat evaluasi sekaligus

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

72

penentu apakah mahasiswa sudah layak untuk mempelajari materi selanjutnya

atau masih harus mempelajari ulang materi yang diujikan pada tes fomatif.

Didalam tes formatif ada 10 soal, kunci jawaban dari soal-soal tersebut terdapat

pada bagian belakang modul. Apabila nilai diatas 80% maka mahasiswa

diperbolehkan untuk melanjutkan kepada materi selanjutnya. Namun apabila nilai

dibawah 80% maka mahasiswa tidak diperbolehkan untuk melanjutkan materi

selanjutnya dan wajib mengulang hingga memenuhi standar.

B. Saran

Pada mata kuliah PAI, hadirnya modul sangat membantu mahasiswa dalam

melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Meski terdapat bantuan belajar berupa

tutorial online, namun bantuan belajar tersebut tidak menyediakan materi seperti

modul. Oleh karena itu, pemahaman mahasiswa berawal dari membaca modul.

Untuk pertanyaan yang ditemukan selama melaksanakan belajar mandiri, dapat

ditanyakan ketika melaksanakan tutorial online. Namun meskipun sudah dibantu

dengan tutorial online, pembelajaran ini tetap terasa kurang apabila tidak ada

layanan bantuan belajar berupa tutorial tatap muka. Oleh karena itu, agar

pembelajaran jarak jauh dalam pelaksanaannya menjadi lebih baik maka ada

beberapa hal yang bisa segera disempurnakan.

1. Mengadakan penambahan tutor

Mengingat setiap kelas terdapat sekitar 150 mahasiswa, sedangkan setiap

tutor dapat jatah mengatasi 2-3 kelas maka tidak bisa dibayangkan bagaimana hal

ini sangat membebani para tutor. Tentunya hal ini menyebabkan tutor kurang

maksimal dalam mengajar setiap mahasiswa. Tugas tutor tidak hanya menjawab

pertanyaan mahasiswa, melainkan memberi tugas sekaligus mengecek tugasnya.

Oleh karena itu, hal ini dirasa kurang efektif.

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

73

2. Menyediakan Tutorial Tatap Muka pada Mata Kuliah Pendidikan Agama

Islam

Selain menambahkan tutor agar lebih efektif membimbing mahasiswa,

penambahan tutor juga dapat mewujudkan adanya pembelajaran tatap muka.

Mengingat TTM khusus mata kuliah PAI tidak ada dikarenakan kurangnya

personil tutor, maka penambahan tutor sangat dibutuhkan. Hal ini dapat

menambah bantuan belajar kepada mahasiswa sekaligus dapat membantu dosen

dalam mengurangi beban membimbing mahasiswa yang terlalu banyak.

Alasan lain mengapa harus ditambahkan tutor adalah salah satu kelemahan

belajar dengan menggunakan modul terletak pada evalusi. Dosen tidak dapat

memantau langsung mahasiswa pada saat melaksanakan evaluasi apakah

mahasiswa benar-benar jujur telah melaksanakan evaluasi dengan hasil <80%

sehingga mahasiswa dapat melanjutkan pada materi selanjutnya. Atau malah

mahasiswa tetap melanjutkan pembelajaran pada materi selanjutnya dengan

mengabaikan berapa pun hasil dari tes formatif. Untuk mengatasi hal ini, maka

dosen dapat mengadakan tes setiap TTM, jadi dosen dapat memantau langsung

evaluasi mahasiswanya.

3. Memperluas Materi pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam.

Seperti yang telah diuraikan pada bab IV, materi Pendidikan agama islam

disini sangat sempit cakupannya. Di UT, materi PAI hanya meliputi

kewarganegaraan dan kerukunan antar umat beragama. Melihat pada zaman

sekarang sangat minimnya pemahaman masyarakat mengenai agama, maka

alangkah lebih baiknya apabila materi PAI di UT ditambah wawasannya

mengenai ibadah dan akhlak. Hal ini sangat dibutuhkan masyarakat, agar pada

zaman yang serba bertekhnologi ini masyarakat bisa mengendalikan tekhnologi,

bukan sebaliknya.

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

74

DAFTAR PUSTAKA

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Daradjat, Zakiah, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi

Aksara, 2008.

Fatimah, Fatia & Andriyansah, Raih Sukses Belajar di Pendidikan Jarak Jauh,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013

Hamalik, Oemar, Pembelajaran Jarak Jauh dan Pembinaan Ketenagaan,

Bandung: Trigenda Karya, 1993

Idrus, Muhammad, Metodelogi Penelitian Ilmu Sosial, (akarta: Erlangga, 2009

Jumali dkk, Landasan Pendidikan, Surakarta: Muhammadiyah University Press,

2008

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009

Moore, Michael G., dan Gerg Kearsley, Distance Education a System View,

United States: Wadsworth Publishing Company, 1996

Mudlofir, Ali, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta: GP Press

Group, 2013

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012

Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,

Bandung: Alfabeta, 2012

Pannen, Paulina, “Pengertian Sistem Terbuka dan Jarak Jauh”, dalam Tian

Belawati (ed.), Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Jakarta: Universitas

Terbuka, 1999

Sabarguna, Boy S, Analisis Data Pada Penelitian Kualitatif, Jakarta: Universitas

Indonesia Press, 2004

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

75

Said, Asnah, dkk , Perkembangan Universitas Terbuka, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2007

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2013

Sutopo, Ariesto Hadi, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia, 2003

Uno, Hamzah B., Model Pembelajaran, Jakarta:Bumi Aksara, 2008

Usman, M Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, akarta: Ciputat

Pers, 2002

Utomo, Tjipto, Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1991

Vembrianto, Pengantar Pengajaran Modul, Yogyakarta: Yayasan Pendidikan

Paramita, 1981

Warsita, Bambang, Pendidikan Jarak Jauh, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011

Yaniawati, R. Poppy, dan Indrawan, Rully, Metodologi Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan campuran untuk manajemen, pembangunan dan pendidikan,

Bandung: PT Reflika aditama, 2014

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PEDOMAN WAWANCARA DOSEN

A. DATA UMUM

Nama :

Jabatan :

Masa Kerja :

Tanggal Wawancara :

B. TEMA WAWANCARA

Tema dalam wawancara ini adalah “Penggunaan Modul dalam

Pembelajaran Jarak Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama

Islam di Universitas Terbuka.”

C. PETUNJUK WAWANCARA

1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya

diwawancarai.

2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara

dilakukan.

3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,

pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik

wawancara.

4. Merekam dan mencatat poin-poin penting wawancara.

5. Mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya wawancara.

D. PERTANYAAN WAWANCARA

1. PERENCANAAN

a. Apa saja yang direncanakan dalam pelaksanakan pembelajaran

jarak jauh PAI berbasis modul di Universitas Terbuka?

b. Bagaimana perencanaan penilaian dalam modul?

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

c. Kendala apa yang di temui dalam merencanakan pembelajaran

PAI berbasis modul dan bagaimana cara mengatasi kendala

tersebut?

2. PELAKSANAAN

a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis modul di

Universitas Terbuka?

b. Bagaimanakah konsep modul yang digunakan dalam pembelajaran

PAI?

c. Apa yang membedakan antara bahan ajar modul dengan buku teks

biasa?

d. Bagaimana dosen menggunakan modul dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran mata kuliah PAI di Universitas Terbuka?

e. Bagaimana dosen dan mahasiswa berinteraksi selama pelaksanaan

kegiatan pembelajaran PAI di Universitas Terbuka?

f. Keuntungan apa yang didapat dengan menggunakan modul dalam

pembelajaran PAI?

g. Adakah kendala dalam menggunakan modul dalam pelaksanaan

pembelajaran jarak jauh mata kuliah PAI dan bagaimana cara

mengatasinya?

3. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

a. Bagaimana evaluasi hasil belajar dengan menggunakan modul PAI

di UT?

b. Evaluasi seperti apa yang digunakan dalam menilai hasil belajar

dalam modul PAI?

c. Apabila terdapat nilai mahasiswa dibawah standar, bagaimana cara

dosen menindak lanjutinya?

d. Adakah kendala dan bagaimana cara mengatasi kendala dalam

evaluasi dan menindak lanjuti hasil belajar dengan menggunakan

modul?

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mengetahui,

Penulis Pembimbing

Ana Nur Wachidah Siti Khadijah, MA

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PEDOMAN WAWANCARA MAHASISWA

A. DATA UMUM

Nama :

Fakultas/ Jurusan :

Semester :

Asal Daerah :

Tanggal Wawancara :

B. TEMA WAWANCARA

Tema dalam wawancara ini adalah “Penggunaan Modul dalam

Pembelajaran Jarak Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di

Universitas Terbuka.”

C. PETUNJUK WAWANCARA

1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya

diwawancarai.

2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara

dilakukan.

3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,

pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik

wawancara.

4. Merekam dan mencatat poin-poin penting wawancara.

5. Mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya wawancara.

D. PERTANYAAN WAWANCARA

1. Kapan Anda mendapat mata kuliah PAI? Berapa bobot sks yang

diambil?

Jawaban:

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2. Bagaimana respon dan tanggapan Anda terhadap pelaksanaan

pembelajaran PAI dengan menggunakan modul?

Jawaban:

3. Bagaimana bentuk modul dalam pembelajaran PAI?

Jawaban:

4. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan

pembelajaran jarak jauh (di luar kelas)?

Jawaban:

5. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan

pembelajaran tatap muka (di dalam kelas)?

Jawaban:

6. Dengan adanya modul dalam pembelajaran PAI, apakah bahasa yang

digunakan mudah dipahami dan membantu dalam memahami materi

PAI?

Jawaban:

Bahasa yang digunakan modul mata kuliah PAI sangat membantu

sekali sehingga membantu sekali dalam memahami isi dari modul PAI

itu sendiri.

7. Terkait tugas dalam modul, seperti apakah tugas yang diberikan?

Jawaban:

8. Bagaimana jika ada materi atau tugas dalam modul yang belum Anda

mengerti?

Jawaban:

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

9. Setelah memahami materi dari modul, adakah pengaruh bagi

kehidupan Anda sehari-hari?

Jawaban:

10. Kendala apa yang Anda temui selama belajar dengan menggunakan

modul dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

Jawaban:

11. Untuk kedepannya, apa yang Anda harapkan dalam pengembangan

modul PAI?

Jawaban:

Mengetahui,

Penulis Pembimbing

Ana Nur Wachidah Siti Khadijah, MA

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BERITA WAWANCARA DOSEN

A. DATA UMUM

Nama : Sriyono, M.Pd

Jabatan : Kaprodi PPKn/Koordinator Mata Kuliah PAI

Tanggal Wawancara : 02 Februari 2016

B. TEMA WAWANCARA

Tema dalam wawancara ini adalah “Penggunaan Modul dalam

Pembelajaran Jarak Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama

Islam di Universitas Terbuka.”

C. PETUNJUK WAWANCARA

1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya

diwawancarai.

2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara

dilakukan.

3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,

pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik

wawancara.

4. Merekam dan mencatat poin-poin penting wawancara.

5. Mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya wawancara.

D. PERTANYAAN WAWANCARA

1. PERENCANAAN

a. Apa saja yang direncanakan untuk melaksanakan pembelajaran

jarak jauh PAI berbasis modul di Universitas Terbuka?

Jawab:

Banyak sekali perencanaan yang harus disiapkan dalam

pembelajaran jarak jauh menggunakan modul. Hal yang paling

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

utama yang harus dipersiapkan, karena ini mengenai pembelajaran

menggunakan modul jadi modul itu yang harus kita siapkan.

Bagaimana cara menyajikan materi agar pembaca mudah dalam

memahami. Jadi awal mula proses pembuatan modul itu dengan

RMK. Didalamnya terdapat point-point penting yang dikemas

dalam GBPP. Dari GBPP itu kemudian menjadi modul. Proses

pembuatan RMK yaitu ditulis oleh teman-teman di UT, kemudian

di review oleh pakar yang ahli dibidangnya minimal bergelar S3.

Kalau sudah dilakukan review baru dibuatlah sebuah modul. Nah

setelah dibuat modul itu, kemudian di review lagi dan memang

panjang prosesnya.

b. Bagaimana perencanaan penilaian dalam modul?

Jawab:

Penilaian, kami beri tes formatif didalam modul. Terkadang kami

beri tugas yang sekiranya bisa menambah skill mahasiswa,

khususnya mahasiswa di FKIP yang notabenenya adalah sudah

menjadi guru. Jadi langsung dipraktekkan pada saat melakukan

kegiatan belajar.

c. Kendala apa yang di temui dalam merencanakan pembelajaran

PAI berbasis modul dan bagaimana cara mengatasi kendala

tersebut?

Jawab:

Tidak ada kendala.

2. PELAKSANAAN

a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis modul di

Universitas Terbuka?

Jawab:

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Di UT terdapat Tutorial online, Tutorial Tatap Muka atau bisa

juga dengan Tutorial Atas Permintaan.

b. Bagaimanakah konsep modul yang digunakan dalam pembelajaran

PAI?

Jawab:

Konsep modul yang digunakan, haruslah sesuai dengan RMK.

Setiap modul harus ada Tujuan Intruksional Umum dan Tujuan

Kompetensi Khusus. Kemudian didalamnya dibuat kegiatan

belajar, materi belajar, latihan, kemudian dibuatkan rangkuman,

yang terakhir ada tes formatif.

c. Bagaimana dosen menggunakan modul dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran mata kuliah PAI di Universitas Terbuka?

Jawab:

Kalo khusus mata kuliah PAI, tidak ada TTM. Tetapi pada

umumnya TTM. Pada TTM tutor harus membuat Rancangan

Acuan Tutorial (RAT) dan Satuan Acuan Tutorial (SAT). Jadi

tutorial ini ada 8 kali pertemuan berdasar RAT - SAT yang telah

dibuat. Pertemuan 3 tugas 1, pertemuan 5 tugas 2 dan pertemuan 7

tugas 3. Kalau tutorial online mahasiswa kita kasih panduan. Jadi

melalui Tutorial online saya bikin panduan. Anda punya modul

atau tidak? Apabila tidak memiliki maka silahkan buka web

www.ut.ac.id > online > layanan mahasiswa > tutorial Online >

perpustakaan digital > fakultas > prodi > kode mata kuliah

kemudian akan ketemu modul RBV.

d. Bagaimana dosen dan mahasiswa berinteraksi selama pelaksanaan

kegiatan pembelajaran PAI di Universitas Terbuka?

Jawab:

Melalui internet, atau bisa lewat telfon.

e. Apa kelebihan dari mengajar dengan menggunakan modul dalam

pembelajaran PAI?

Jawab:

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kelemahanya adalah karena tidak ada tatap muka. Karena kalau

ada tatap muka kan perkembangan selalu di upgrade. Kalau

modul untuk mengcover mangakomodasi perkembangan dibantu

suplemen. Di UT juga tidak mengenal kasih sayang. Kalau

mahsiswa sering ikut TTM tetapi tidak aktif didiskusi ya sama

saja. Kelebihannya banyak, dalam melaksanakan pembelajaran ini

dosen tidak perlu ceramah menjabarkan panjang lebar materi.

Dosen hanya menjelaskan yang belum dipahami oleh mahasiswa

saja.

f. Adakah kendala dalam menggunakan modul dalam pelaksanaan

pembelajaran jarak jauh mata kuliah PAI dan bagaimana cara

mengatasinya?

Jawab:

Tidak ada kendala.

3. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

a. Bagaimana evaluasi hasil belajar dengan menggunakan modul PAI

di UT?

Jawab:

Evaluasi yang digunakan dalam modul adalah dengan tes formatif

dan tugas-tugas yang diberikan saat melaksanakan tuton.

b. Apabila terdapat nilai mahasiswa dibawah standar, bagaimana cara

dosen menindak lanjutinya?

Jawab:

Kita beri tugas dan kita pantau sampai mahasiswa tersebut

mengalami peningkatan dalam belajar.

c. Adakah kendala dalam evaluasi dan menindak lanjuti hasil belajar

dengan menggunakan modul? Bagaimana mengatasi kendala

tersebut?

Jawab:

Tidak ada kendala dalam evaluasi.

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mengetahui,

Interviewer Interviewee

Ana Nur Wachidah Sriyono, M.Pd

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BERITA WAWANCARA DOSEN

A. DATA UMUM

Nama : Drs. Syaiful Mikdar, M.Pd

Jabatan : Dosen

Tanggal Wawancara : 16 Desember 2015

B. TEMA WAWANCARA

Tema dalam wawancara ini adalah “Penggunaan Modul dalam

Pembelajaran Jarak Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama

Islam di Universitas Terbuka.”

C. PETUNJUK WAWANCARA

1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya

diwawancarai.

2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara

dilakukan.

3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,

pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik

wawancara.

4. Merekam dan mencatat poin-poin penting wawancara.

5. Mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya wawancara.

D. PERTANYAAN WAWANCARA

1. PERENCANAAN

a. Apa saja yang direncanakan untuk melaksanakan pembelajaran

jarak jauh PAI berbasis modul di Universitas Terbuka?

Jawab:

Yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan pembelajaran jarak

jauh dengan menggunakan modul ya terutama pembuatan modul

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

itu sendiri. Sangat banyak perencanaan dalam pembuatan modul.

Yang pertama adalah kebutuhan mata kuliah, kemudian dibuatkan

Rancangan Mata Kuliah (RMK). Kemudian disesuaikan dengan

bobot SKS. Sesuai keputusan DIKTI, PAI mendapatkan bobot 3

sks karena PAI merupakan Mata Kuliah Dasar Umum. Modul

yang dikenal mahasiswa itu disebut Buku Materi Pokok (BMP),

setiap sks nya ditulis dalam 3 modul. Setiap modul terdapat

rancangannya, yang pertama membuat tujuan intruksional umum

yg sekarang disebut tujuan kompetensi umum (TKU). Kemudian

dirinci ke dalam tujuan kompetensi khusus (TKK). Beberapa

kompetensi yang harus dicapai dalam modul itu yang diketahui

kapasitasnya dari RMK. Selanjutnya dibuat kegiatan belajar.

Setiap modulnya minimal terdapat 2 kegiatan belajar dan

maksimal 4 kegiatan belajar. setelah dibuat kegiatan belajar maka

dibuatlah uraian. Kemudian dilakukan pelatihan yang disebut tes

formatif.

b. Bagaimana perencanaan penilaian dalam modul?

Jawab:

Perencanaan penilaian di sesuaikan dengan materi ajar. Tes

formatif ada 10 soal, terdapat jawaban dari soal-soal tersebut dibagian

belakang. Apabila nilai diatas 80% maka mahasiswa diperbolehkan

untuk melanjutkan kepada materi selanjutnya. Namun apabila nilai

dibawah 80% maka mahasiswa tidak diperbolehkan untuk

melanjutkan materi selanjutnya dan wajib mengulang hingga

memenuhi standar.

c. Kendala apa yang di temui dalam merencanakan pembelajaran

PAI berbasis modul dan bagaimana cara mengatasi kendala

tersebut?

Jawab:

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Sejauh ini tidak ada kendala. Karena dalam pembuatan modul, kita

sudah ada tim sendiri. Dan tim ini tidak hanya berasal dari UT saja

tetapi berasal dari beberapa universitas ternama di Indonesia.

2. PELAKSANAAN

a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis modul di

Universitas Terbuka?

Jawab:

Pelaksanaannya dilaksanakan dengan 2 cara yaitu tutorial jarak

jauh dan tutorial online.

b. Bagaimanakah konsep modul yang digunakan dalam pembelajaran

PAI?

Jawab:

Konsep modul yang digunakan, haruslah sesuai dengan RMK.

Setiap modul harus ada Tujuan Intruksional Umum dan Tujuan

Kompetensi Khusus. Kemudian didalamnya dibuat kegiatan

belajar, materi belajar, latihan, kemudian dibuatkan rangkuman,

yang terakhir ada tes formatif.

c. Apa yang membedakan antara bahan ajar modul dengan buku teks

biasa?

Jawab:

Jelas beda, dari sistematika penulisan sangatlah beda. Modul

ditulis dengan pola yang merujuk pada RMK. Sedangkan buku

teks biasa merupakan hasil pikiran penulis yang cara penulisannya

tidak menggunakan patokan apapun.

d. Bagaimana dosen menggunakan modul dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran mata kuliah PAI di Universitas Terbuka?

Jawab:

Penggunaan modul oleh dosen dalam pelaksanaan kegiatan ini

adalah dengan menggunakan jaringan internet. Karena jaringan

internet memudahkan bagi kami untuk melaksanakan

pembelajaran jarak jauh. Jadi pada pembelajaran ini, tidak perlu

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

dosen dan mahasiswa bertemu langsung untuk melaksanakan

pembelajaran namun cukup melalui jaringan internet yang

tersedia.

e. Bagaimana dosen dan mahasiswa berinteraksi selama pelaksanaan

kegiatan pembelajaran PAI di Universitas Terbuka?

Jawab:

Dengan cara melakukan pembelajaran tatap muka, melalui email,

dan media sosial lainnya. Tetapi khusus mata kuliah PAI tidak ada

pembelajaran tatap muka. Hal ini dikarenakan jumlah mahasiwa

lebih banyak dari pada jumlah dosen PAI sendiri.

f. Apa kelebihan dari mengajar dengan menggunakan modul dalam

pembelajaran PAI?

Jawab:

Kelebihannya banyak, dalam melaksanakan pembelajaran ini

dosen tidak perlu repot-repot masuk kelas. Tidak repot untuk

mencari kelas juga. Tutor hanya menulis bahan ajar, kemudian

dicetak dan dipakai oleh mahasiswa untuk belajar mandiri. Setelah

itu lepas saja karena ini pembelajaran mandiri. Kami hanya

memantau menggunakan internet. Jadi enak bisa dimana saja kita

mengajar, tidak terikat oleh ruang dan waktu.

g. Adakah kendala dalam menggunakan modul dalam pelaksanaan

pembelajaran jarak jauh mata kuliah PAI dan bagaimana cara

mengatasinya?

Jawab:

Tidak ada kendala.

3. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

a. Bagaimana evaluasi hasil belajar dengan menggunakan modul PAI

di UT?

Jawab:

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Evaluasi yang digunakan dalam modul itu ya dengan tes formatif

berupa pilihan ganda tadi. Bisa juga melalui tugas-tugas yang

diberikan saat melaksanakan tuton.

b. Apabila terdapat nilai mahasiswa dibawah standar, bagaimana cara

dosen menindak lanjutinya?

Jawab:

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perencanaan

penilaian di sesuaikan dengan materi ajar. Tes formatif ada 10

soal, terdapat jawaban dari soal-soal tersebut dibagian belakang.

Apabila nilai diatas 80% maka mahasiswa diperbolehkan untuk

melanjutkan kepada materi selanjutnya. Namun apabila nilai

dibawah 80% maka mahasiswa tidak diperbolehkan untuk

melanjutkan materi selanjutnya dan wajib mengulang dengan cara

mempelajari materi tersebut kemudian mengerjakan ulang 10 butir

soal yang telah dikerjakan sebelumnya.

c. Adakah kendala dalam evaluasi dan menindak lanjuti hasil belajar

dengan menggunakan modul? Bagaimana mengatasi kendala

tersebut?

Jawab:

Tidak ada kendala dalam evaluasi.

Mengetahui,

Interviewer Interviewee

Ana Nur Wachidah Drs. Syaiful Mikdar, M.Pd

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

WAWANCARA MAHASISWA

A. DATA UMUM

Nama : Rika Nurdita Purwanti

Fakultas/ Jurusan : FKIP/ PGSD

Semester : IX

Asal Daerah : Ciwidey, Bandung, Jawa Barat.

Tanggal Wawancara : 14 Desember 2015

B. TEMA WAWANCARA

Tema dalam wawancara ini adalah “Penggunaan Modul dalam

Pembelajaran Jarak Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di

Universitas Terbuka.”

C. PETUNJUK WAWANCARA

1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya

diwawancarai.

2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara

dilakukan.

3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,

pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik

wawancara.

4. Merekam dan mencatat poin-poin penting wawancara.

5. Mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya wawancara.

D. PERTANYAAN WAWANCARA

1. Kapan Anda mendapat mata kuliah PAI? Berapa bobot sks yang

diambil?

Jawaban:

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Saya mendapatkan mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada

semester 5, mata kuliah itu mempunyai bobot 3 sks, serta disajikan

kedalam sebuah modul.

2. Bagaimana respon dan tanggapan Anda terhadap pelaksanaan

pembelajaran PAI dengan menggunakan modul?

Jawaban:

Menurut saya, dengan adanya modul itu sangat membantu sekali

apalagi mata kuliah PAI tidak mempunyai tutor, jadi tidak ditutorkan

melainkan kita belajar sendiri dengan cara membaca dan membuat

sebuah resume agar sedikit demi sedikit bisa membantu ketika UAS

tiba.

3. Bagaimana bentuk modul dalam pembelajaran PAI?

Jawaban:

Pembahasan materi mata kuliah itu lebih mengarah kepada

pemahaman ajaran agama Islam yang menuntut untuk diterapkan

dalam berkiprah sebagai warga negara yang religius dalam kondisi

bangsa yang prularistik yang bersifat universal. Modul mata kuliah

PAI itu membahas tentang Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan,

manusia, masyarakat, hukum, moral, Ilmu Pengetahuan dan Seni

Budaya, Politik dan Kerukunan Antar Umat beragama.

4. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan

pembelajaran jarak jauh (di luar kelas)?

Jawaban:

Penggunaan modul pelaksanaan pembelajaran jarak jauh diluar kelas

kita bisa membaca, mengkaji, membuat resume dan mengisi tes

formatif yang ada didalam modul itu sendiri dirumah atau diwaktu-

waktu senggang.

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

5. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan

pembelajaran tatap muka (di dalam kelas)?

Jawaban:

Untuk penggunaan modul dalam pembelajaran tatap muka, yang

dilakukan didalam kelas ini sangat membantu sekali selain membaca

kita juga dapat penjelasan-penjelasan modul mata kuliah dari seorang

tutor. Tidak perlu menulis kecuali hal-hal yang dianggap penting kita

cukup memberikan tanda pada modul tersebut.

6. Dengan adanya modul dalam pembelajaran PAI, apakah bahasa yang

digunakan mudah dipahami dan membantu dalam memahami materi

PAI?

Jawaban:

Bahasa yang digunakan modul mata kuliah PAI sangat membantu

sekali sehingga membantu sekali dalam memahami isi dari modul PAI

itu sendiri.

7. Terkait tugas dalam modul, seperti apakah tugas yang diberikan?

Jawaban:

mengenai tugas yang diberikan bisa membuat resume,mengisi tes

formatif lengkap dengan isi dan halaman,dan ada jga yang menuntut

untuk diperaktekkan tergantung modul apa dan tergantung keinginan

tutornya juga mau seperti apa tentunya.

8. Bagaimana jika ada materi atau tugas dalam modul yang belum Anda

mengerti?

Jawaban:

jika ada materi didalam modul ya kita biasanya menanyakan kepada

tutor dari modul itu tanpa kecuali yang modul tidak ada tutor itu kita

belajar sendiri saja

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

9. Setelah memahami materi dari modul, adakah pengaruh bagi

kehidupan Anda sehari-hari?

Jawaban:

ada, pengaruhnya sangat baik dalam kehidupan sehari-hari apalagi

saya mengambil jurusan PGSD dan ngajar juga di SD jadi secara tidak

langsung kita bisa mempraktekkan hasil dari semua modul yang sudah

dipelajari.

10. Kendala apa yang Anda temui selama belajar dengan menggunakan

modul dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

Jawaban:

Untuk kendala sih tidak terlalu banyak karena dengan adanya modul

dalam kegiatan pembelajaran di perkuliahan itu benear-benar sangat

membantu sekali dan jika kita mendapat kendala yang sulit kita bisa

bertanya langsung kepada tutor melalui tatap muka,email atau

telpon,bisa jga kita bertanya kepada para alumni yang sudah

berpengalaman di UT.

11. Untuk kedepannya, apa yang Anda harapkan dalam pengembangan

modul PAI?

Jawaban:

ya untuk kedepan mudah2an dalam penggunaan modul PAI ini bisa

mendapatkan tutor jadi selain kita bisa memahami isi modul PAI itu

sendiri dengan membaca kita jga bisa lebih memahaminya jika dibantu

juga dengan penjelasan dari seorang tutor.

Narasumber

Rika Nurdita Purwanti

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

WAWANCARA MAHASISWA

A. DATA UMUM

Nama : Irma Rahma Suci

Fakultas/ Jurusan : FEKON / Akuntansi

Semester : 3

Asal Daerah : Bekasi

Tanggal Wawancara : 15 Desember 2015

B. TEMA WAWANCARA

Tema dalam wawancara ini adalah “Penggunaan Modul dalam Pembelajaran Jarak

Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka.”

C. PETUNJUK WAWANCARA

1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya diwawancarai.

2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara dilakukan.

3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman,

harapan atau saran yang berkaitan dengan topik wawancara.

4. Merekam dan mencatat poin-poin penting wawancara.

5. Mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya wawancara.

D. PERTANYAAN WAWANCARA

1. Kapan Anda mendapat mata kuliah PAI? Berapa bobot sks yang diambil?

Jawaban: Semester 1 (2015.1) , 3 SKS.

2. Bagaimana respon dan tanggapan Anda terhadap pelaksanaan pembelajaran PAI

dengan menggunakan modul?

Jawaban: Sangat membantu.

3. Bagaimana bentuk modul dalam pembelajaran PAI?

Jawaban: Cukup praktis.

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

4. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan pembelajaran

jarak jauh (di luar kelas)?

Jawaban: Diskusi melalui tuton.

5. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan pembelajaran

tatap muka (di dalam kelas)?

Jawaban: Saya tidak ikut TTM.

6. Dengan adanya modul dalam pembelajaran PAI, apakah bahasa yang digunakan

mudah dipahami dan membantu dalam memahami materi PAI?

Jawaban: Beberapa kata dan contoh dalam modul tidak sesuai dengan ajaran

Islam.

7. Terkait tugas dalam modul, seperti apakah tugas yang diberikan? Jawaban:

Diskusi melalui tuton.

8. Bagaimana jika ada materi atau tugas dalam modul yang belum Anda mengerti?

Jawaban: Bertanya dengan teman sejurusan atau menanyakan langsung dosen

tuton via email.

9. Setelah memahami materi dari modul, adakah pengaruh bagi kehidupan Anda

sehari-hari?

Jawaban: Pastinya ada.

10. Kendala apa yang Anda temui selama belajar dengan menggunakan modul dan

bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

Jawaban: Beberapa hafalan Surat pendek dan terjemahannya. Dengan cara

mengulang kembali, mempelajarinya dengan teliti.

11. Untuk kedepannya, apa yang Anda harapkan dalam pengembangan modul PAI?

Jawaban:Penyeleksian contoh kehidupan sehari-hari dengan materi di dalam

modul harus yang lebih Islami.

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Narasumber

Irma Rahma Suci

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

WAWANCARA MAHASISWA

A. DATA UMUM

Nama : Adi Nugroho

Fakultas/ Jurusan : FEKON / Manajemen

Semester : 1

Asal Daerah : Tegal

Tanggal Wawancara : 27 Desember 2015

B. TEMA WAWANCARA

Tema dalam wawancara ini adalah “Penggunaan Modul dalam Pembelajaran Jarak

Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Terbuka.”

C. PETUNJUK WAWANCARA

1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya diwawancarai.

2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara dilakukan.

3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman,

harapan atau saran yang berkaitan dengan topik wawancara.

4. Merekam dan mencatat poin-poin penting wawancara.

5. Mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya wawancara.

D. PERTANYAAN WAWANCARA

1. Kapan Anda mendapat mata kuliah PAI? Berapa bobot sks yang diambil?

Jawaban:

Saya mendapat mata kuliah PAI pada semester 1 ini. Jumlah sks nya 3 sks.

2. Bagaimana respon dan tanggapan Anda terhadap pelaksanaan pembelajaran PAI

dengan menggunakan modul?

Jawaban:

Sangat membantu, tetapi saya masih keteteran karena saya sambil kerja. Dan ini

pengalaman pertama saya, kerja sambil kuliah. Kalau tidak ada modul bisa repot

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

sekali saya, untuk semester awal ini oke lah dapat nilai rendah. Kedepannya saya

akan memanfaatkan betul modul ini.

3. Bagaimana bentuk modul dalam pembelajaran PAI?

Jawaban:

seperti buku pada umumnya, tetapi bahasanya lebih enak. Seperti dosen ngobrol

sama kita.

4. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan pembelajaran

jarak jauh (di luar kelas)?

Jawaban:

Saya biasa menggunakan modul untuk memahami materi dan melakukan tes.

Tetapi saya hanya baca sekilas saja, yang penting pada ujiannya saya bisa

menjawab.

5. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan pembelajaran

tatap muka (di dalam kelas)?

Jawaban:

Saya belum pernah ikut TTM.

6. Dengan adanya modul dalam pembelajaran PAI, apakah bahasa yang digunakan

mudah dipahami dan membantu dalam memahami materi PAI?

Jawaban:

Iya, sangat mudah bahasanya jadi sangat membantu dalam memahami materi.

7. Terkait tugas dalam modul, seperti apakah tugas yang diberikan? Jawaban: tugas

yang diberikan berupa soal esay dan tes formatif.

8. Bagaimana jika ada materi atau tugas dalam modul yang belum Anda mengerti?

Jawaban:

Bertanya kepada teman atau alumni yang lebih tau. Biasanya kalau ada pertanyaan

saya tanyakan pada grup FB Universitas Terbuka.

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

9. Setelah memahami materi dari modul, adakah pengaruh bagi kehidupan Anda

sehari-hari?

Jawaban:

Sejujurnya tidak terlalu berpengaruh, tetapi minimal saya dapat wawasan baru.

10. Kendala apa yang Anda temui selama belajar dengan menggunakan modul dan

bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

Jawaban:

Agak susah menghafal surat pendek dan mengingat poin-poin penting dalam

materi. Dengan cara mengulang terus-menerus.

11. Untuk kedepannya, apa yang Anda harapkan dalam pengembangan modul PAI?

Jawaban:

Kalau bisa modul dibuat lebih praktis lagi agar mudah digunakan sambil kerja.

Narasumber

Adi Nugroho

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

WAWANCARA MAHASISWA

A. DATA UMUM

Nama : Amalia Ulfa

Fakultas/ Jurusan : FKIP/ Sosiologi

Semester : 2

Asal Daerah : Sintang, Kalimantan Barat.

Tanggal Wawancara : 08 Januari 2016

B. TEMA WAWANCARA

Tema dalam wawancara ini adalah “Penggunaan Modul dalam

Pembelajaran Jarak Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di

Universitas Terbuka.”

C. PETUNJUK WAWANCARA

1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya

diwawancarai.

2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara

dilakukan.

3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,

pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik

wawancara.

4. Merekam dan mencatat poin-poin penting wawancara.

5. Mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya wawancara.

D. PERTANYAAN WAWANCARA

1. Kapan Anda mendapat mata kuliah PAI? Berapa bobot sks yang

diambil?

Jawaban:

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mata kuliah PAI saya dapat pada semester lalu, semester satu. Sks

yang dibebankan pada mata kuliah tersebut sebanyak 3 sks.

2. Bagaimana respon dan tanggapan Anda terhadap pelaksanaan

pembelajaran PAI dengan menggunakan modul?

Jawaban:

Bagus, sangat membantu proses belajar saya sebagai mahasiswa UT.

Tetapi saya tidak menggunakan modul buku, saya menggunakan

Ruang Baca Virtual (RBV). RBV ini adalah modul online.

3. Bagaimana bentuk modul dalam pembelajaran PAI?

Jawaban:

Modul yang dipakai disini jelas beda dengan buku teks biasa ya. Kalau

menurut saya, modul seperti ini lebih efektif digunakan dalam belajar

mandiri. Apalagi apabila digunakan dalam belajar oleh pelajar tingkat

menengah ke atas. Karena menurut saya sebagai guru, anak seumuran

mereka tidak butuh diceramahi. Tetapi butuh membaca dan mencoba

sendiri.

4. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan

pembelajaran jarak jauh (di luar kelas)?

Jawaban:

Dalam sehari saya menyempatkan membaca di pagi hari. Biasanya

saya membaca sebelum anak saya bangun tidur. Karena kalau sudah

bangun waktu saya cuma buat ngurus anak. Jadi memang saya harus

pandai mengatur waktu untuk belajar.

5. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan

pembelajaran tatap muka (di dalam kelas)?

Jawaban:

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Ini yang ditanyakan khusus mata kuliah PAI apa secara umum mbak?

Kalau semester lalu mata kuliah PAI sepertinya tidak ada TTM, tetapi

kalau secara umum adanya modul sangat membantu. Pada saat TTM

saya sudah ada pemahaman mengenai materi yang akan dibahas. Jadi

ketika TTM hanya berdiskusi, dan mencatat hasil diskusi.

6. Dengan adanya modul dalam pembelajaran PAI, apakah bahasa yang

digunakan mudah dipahami dan membantu dalam memahami materi

PAI?

Jawaban:

Bicara tentang bahasa, menurut saya tidak ada yang jadi masalah ya.

Cuma terkadang memang ada beberapa kata yang saya kurang

familiar. Tapi itu bisa saya atasi dengan mencari kata lainnya. Dan

menurut saya, sejauh ini modul sangat membantu dan mudah

dipahami.

7. Terkait tugas dalam modul, seperti apakah tugas yang diberikan?

Jawaban:

Kalau tugas yang ada dalam modul, setelah penjabaran materi biasanya

ada beberapa pertanyaan soal essay. Setelah itu ada tes formatif berupa

pilihan ganda. Nah, tes formatif ini sebagai penentu kemampuan kita

memahami materi yang di ujikan.

8. Bagaimana jika ada materi atau tugas dalam modul yang belum Anda

mengerti?

Jawaban:

Kalau saya, biasa menanyakan kepada suami mbak. Kalau tidak, bisa

lihat di grup kelompok belajar. terkadang di grup tersebut ada hasil

diskusi dari pertanyaan mahasiswa lain, yang pertanyaannya sama

dengan yang menjadi kendala saya. Atau kadang saya posting yang

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ingin saya tanyakan. Tinggal nanti melihat teman-teman yang

merespond postingan saya.

9. Setelah memahami materi dari modul, adakah pengaruh bagi

kehidupan Anda sehari-hari?

Jawaban:

Ada, tetapi tidak terlalu banyak. Karena menurut saya memang

materinya tidak terlalu mencakup kepada seluruh aspek kehidupan.

10. Kendala apa yang Anda temui selama belajar dengan menggunakan

modul dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

Jawaban:

Saya pribadi terkadang kesulitan dalam membuka RBV. Karena RBV

tidak bisa dibuka melalui HP, tetapi hanya bisa dibuka dengan

menggunakan laptop. Jadi untuk mengatasinya, RBV tersebut saya

download melalui laptop kemudian saya copy ke memori hp, dan saya

membuka menggunakan aplikasi Kingsoft Office.

11. Untuk kedepannya, apa yang Anda harapkan dalam pengembangan

modul PAI?

Jawaban:

Apa ya? Ya..semoga UT lebih meningkatkan segala sarana dan

prasarananya. Sehingga untuk daerah yang termasuk terpencil dapat

menikmati dan mendapat bantuan belajar yang sama seperti di Ibu

Kota.

Narasumber

Amalia Ulfa

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

WAWANCARA MAHASISWA

A. DATA UMUM

Nama : Ari Budiman

Fakultas/ Jurusan : FISIP/ Ilmu Pemerintahan

Semester : V

Asal Daerah : Cikarang, Jawa Barat.

Tanggal Wawancara : 30 Desember 2015

B. TEMA WAWANCARA

Tema dalam wawancara ini adalah “Penggunaan Modul dalam

Pembelajaran Jarak Jauh pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di

Universitas Terbuka.”

C. PETUNJUK WAWANCARA

1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya

diwawancarai.

2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara

dilakukan.

3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,

pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik

wawancara.

4. Merekam dan mencatat poin-poin penting wawancara.

5. Mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya wawancara.

D. PERTANYAAN WAWANCARA

1. Kapan Anda mendapat mata kuliah PAI? Berapa bobot sks yang

diambil?

Jawaban:

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pada semester pertama, bobotnya 3 sks.

2. Bagaimana respon dan tanggapan Anda terhadap pelaksanaan

pembelajaran PAI dengan menggunakan modul?

Jawaban:

Sangat membantu, jadi saya bisa belajar dimanapun sambil

mengerjakan apapun.

3. Bagaimana bentuk modul dalam pembelajaran PAI?

Jawaban:

Modul itu buku yang isinya materi, dan ada soal sekaligus kunci

jawabannya. Jadi di UT itu belajar sendiri, ujian sendiri, di koreksi

sendiri.

4. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan

pembelajaran jarak jauh (di luar kelas)?

Jawaban:

Dengan cara mengikuti petunjuk pada buku.

5. Bagaimana cara Anda menggunakan modul dalam melaksanakan

pembelajaran tatap muka (di dalam kelas)?

Jawaban:

Saya tidak pernah ikut TM.

6. Dengan adanya modul dalam pembelajaran PAI, apakah bahasa yang

digunakan mudah dipahami dan membantu dalam memahami materi

PAI?

Jawaban:

Bahasanya sangat mudah dipahami, jadi mudah juga bagi saya untuk

memahami materinya.

7. Terkait tugas dalam modul, seperti apakah tugas yang diberikan?

Jawaban:

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Biasanya soal essay yang bersangkutan dengan materi yang sedang

dibahas.

8. Bagaimana jika ada materi atau tugas dalam modul yang belum Anda

mengerti?

Jawaban:

Biasanya saya bertanya kepada tuton atau bertanya kepada orang

disekitar saya yang lebih memahaminya.

9. Setelah memahami materi dari modul, adakah pengaruh bagi

kehidupan Anda sehari-hari?

Jawaban:

Pastinya ada, saya jadi bisa menjalani kehidupan ini sesuai ketentuan

agama seperti yang sudah saya pelajari.

10. Kendala apa yang Anda temui selama belajar dengan menggunakan

modul dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

Jawaban:

Sebenarnya materi yang disampaikan tidak terlalu mendalam, seperti

saat saya sekolah di MAN. Tetapi tetap saja saya kesusahan saat

menghafal surat pendek, dan saya tipe orang yang sulit dengan hafalan.

11. Untuk kedepannya, apa yang Anda harapkan dalam pengembangan

modul PAI?

Jawaban:

Saya berharap isi materi bisa lebih dikaitkan dengan fenomena masa

kini.

Narasumber

Ari Budiman

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

RANCANGAN MATA KULIAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PPKN

JURUSAN PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

KODE/ NAMA MATA KULIAH : MKDU4221/ PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JUMLAH SKS : 3 sks

PENULIS INSTITUSI : DRS. SYAIFUL MIKDAR, M.PD/UT

PENELAAH DAN INSTITUSI : DR. ALI NURDIN, MA/PTIQ

PONDOK CABE, 20 JUNI 2013

MENGETAHUI Ketua Program Studi

Ketua Jurusan IPS,

Pendidikan PPKn,

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Peta Kompetensi

9

Menerapkan Nilai-nilai Ajaran Agama Islam

sebagai Rahmat Tuhan YME dan Mewujudkan

Kerukunan Antar Umat Beragama dalam

Kehidupan Pluralistik di Indonesia.

7

Menjelaskan Peran Ipteks

dan Imtaq

8

Menjelaskan Peran Agama dalam

Kehidupan Berpolitik untuk Mewujudkan

Persatuan dan Kesatuan Bangsa

6

Menjelaskan Budaya Akademik, Etos

Kerja, Sikap Terbuka dan Keadilan

2

Menjelaskan Hakikat,

Martabat dan Tanggung

Jawab Manusia

3

Menjelaskan Pengertian

Masyarakat Beradab, Peran

Umat Beragama, HAM dan

Demokrasi

4

Menumbuhkan Kesadaran

untuk Taat Terhadap

Hukum dan Fungsi Agama

5

Menjelaskan Pengertian

Moral dan Akhlak Mulia

1

Menjelaskan tentang

Ketuhanan Yang Maha Esa

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Nama Mata Kuliah : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Penulis & Institusi : DRS. Syaiful Mikdar, M.Pd

Penelaah & Institusi : Dr. Ali Nurdin, MA

Kode Mk/SKS : MKDU4221/3 sks

Tujuan Mata Kuliah :

Kompetensi yang diharapkan setelah menempuh mata kuliah Pendidikan Agama Islam ini, agar mahasiswa mampu memahami

materi dan menerapkan dalam kehidupan dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.

Deskripsi Mata Kuliah :

Pendidikan Agama Islam pada modul ini menjelaskan tentang : Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan, Manusia, Masyarakat,

Hukum, Moral, Budaya, Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni, Politik dan Kerukunan Antar Umat Beragama.

Kompetensi Umum : mahasiwa mampu menerapkan nilai-nilai dasar ajaran agama islam untuk menumbuhkan kerukunan antar

umat beragama kehidupan secara individual, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kompetensi Khusus :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Mahasiswa mampu menjelaskan hakikat, martabat dan tanggung jawab manusia

3. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian masyarakat beradab, peran umat beragama, HAM dan demokrasi

4. Mahasiswa mampu menumbuhkan kesadaran untuk taat terhadap hukum dan fungsi agama

5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian moral dan akhlak mulia

6. Mahasiswa mampu menjelaskan budaya akademik, etos kerja, sikap terbuka dan keadilan

7. Mahasiswa mampu menjelaskan peran IPTEKS dan IMTAQ

8. Mahasiswa mampu menjelaskan peran agama dalam kehidupan berpolitik untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa

9. Mahasiswa mampu menjelaskan nilai-nilai ajaran agama islam sebagai rahmat Tuhan YME dan mewujudkan kerukunan antar

umat beragama dalam kehidupan pluralistik di Indonesia

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

No Kompetensi

Khusus

Pokok

Bahasan

Sub Pokok

Bahasan

Nomor dan

Judul Modul Judul Kegiatan Belajar

Bahan Ajar* Tutorial* Evaluasi* Daftar

Pustaka Ceta

k

Non

Cetak TTM

TUT

ON

Lain-

lain

Obje

ktif Esai

Lain-

lain

1

Mahasiwa

mampu

menjelaskan

tentang

Ketuhanan

Yang Maha

Esa dan

Ketuhanan

Ketuhanan

Yang Maha

Esa dan

Ketuhanan

1. Keimanan

dan

Ketakwaan

2. Filsafat

Ketuhanan

1

Ketuhanan

Yang Maha

Esa dan

Ketuhanan

1. Keimanan dan

Ketakwaan

2. Filsafat Ketuhanan

DIHARAP

KAN

MENGGU

NAKAN

BUKU-

BUKU

RUJUKAN

TERBARU

2

Mahasiswa

mampu

menjelaskan

hakikat,

martabat dan

tanggung

jawab

manusia

Hakikat,

martabat

dan

tanggung

jawab

manusia

1. Hakikat

Manusia

2. Martabat

Manusia

3. Tanggung

Jawab

Manusia

2

Hakikat,

martabat dan

tanggung

jawab

manusia

1. Hakikat Manusia

2. Martabat Manusia

3. Tanggung Jawab

Manusia

DIHARAP

KAN

MENGGU

NAKAN

BUKU-

BUKU

RUJUKAN

TERBARU

3

Mahasiswa

mampu

menjelaskan

pengertian

masyarakat

beradab,

peran umat

beragama,

HAM dan

demokrasi

Masyarakat

beradab,

peran umat

beragama,

HAM dan

demokrasi

1. Masyarakat

beradab dan

sejahtera

2. Peran umat

beragama

dalam

mewujudkan

masyarakat

beradab dan

sejahtera

3. HAM dan

Demokrasi

3

Masyarakat

beradab,

peran umat

beragama,

HAM dan

demokrasi

1. Masyarakat beradab

dan sejahtera

2. Peran umat

beragama dalam

mewujudkan

masyarakat beradab

dan sejahtera

3. HAM dan

Demokrasi

DIHARAP

KAN

MENGGU

NAKAN

BUKU-

BUKU

RUJUKAN

TERBARU

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

No Kompetensi

Khusus

Pokok

Bahasan

Sub Pokok

Bahasan

Nomor dan

Judul

Modul

Judul Kegiatan

Belajar

Bahan Ajar* Tutorial* Evaluasi* Daftar

Pustaka Cetak Non

Cetak TTM

TUT

ON

Lain-

lain

Objek

tif Esai

Lain-

lain

4

Mahasiswa mampu

menumbuhkan

kesadaran untuk

taat terhadap

hukum dan fungsi

agama

Hukum

1. Menumbuhkan

kesadaran untuk

taat hukum

Allah SWT

2. Fungsi Profetik

agama dalam

hukum Islam

4

Hukum

1. Menumbuhkan

kesadaran untuk

taat hukum

Allah SWT

2. Fungsi Profetik

agama dalam

hukum Islam

DIHARAP

KAN

MENGGU

NAKAN

BUKU-

BUKU

RUJUKAN

TERBARU

5

Mahasiwa mampu

menjelaskan

tentang Pengertian

Moral dan akhlak

mulia

Moral

1. Agama sebagai

sumber moral.

2. Akhlak mulia

dalam

kehidupan

5 Agama

sebagai

sumber

moral dan

akhlak

mulia

dalam

kehidupan

1. Agama sebagai

sumber moral

2. Akhlak mulia

dalam

kehidupan

DIHARAP

KAN

MENGGU

NAKAN

BUKU-

BUKU

RUJUKAN

TERBARU

6

Mahasiswa mampu

menjelaskan

budaya akademik,

etos kerja, sikap

terbuka dan

keadilan

Ilmu

pengetahuan

tekhnologi

dan seni

1. Iman IPTEKS

dan amal

sebagai

kesatuan.

2. kewajiban

menuntut dan

mengamalkan

ilmu

3. Tanggung

jawab ilmuwan

dan seniman.

6 Ilmu

pengetahua

n

tekhnologi

dan seni

1. Iman, Ipteks

dan amal

sebagai

kesatuan

2. kewajiban

menuntut dan

mengamalkan

ilmu

3. Tanggung

jawab ilmuwan

dan seniman

DIHARAP

KAN

MENGGU

NAKAN

BUKU-

BUKU

RUJUKAN

TERBARU

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

No Kompetensi

Khusus

Pokok

Bahasan

Sub Pokok

Bahasan

Nomor dan

Judul Modul

Judul Kegiatan

Belajar

Bahan Ajar* Tutorial* Evaluasi*

Daftar

Pustaka Cetak Non

Cetak TTM

TUT

ON

Lain-

lain

Obje

ktif Esai

Lain-

lain

7

mahasiswa

mampu

menjelaskan

peran IPTEKS

dalam IMTAQ

Budaya

akademik

dan

Budaya

Kerja

(Etos)

dalam

Islam

1. Makna

budaya

akademik

dalam

Islam

2. Etos kerja,

sikap,

terbuka dan

Keadilan

dalam islam

7 Ilmu

Pengetahuan

tekhnologi

dan seni

1. Makna

budaya

akademik

dalam Islam

2. Etos Kerja,

Sikap

terbuka dan

Keadilan

dalam Islam

DIHARAP

KAN

MENGGU

NAKAN

BUKU-

BUKU

RUJUKAN

TERBARU

8

Mahasiswa

mampu

menjelaskan

peran agama

dalam kehidupan

berpolitik untuk

mewujudkan

persatuan dan

kesatuan bangsa,

nilai-nilai ajaran

agama Islam

sebagai rahmat

Tuhan YME

Politik

1. Kontribusi

agama

dalam

kehidupan

politik

2. Peran

agama

dalam

mewujudka

n persatuan

dan

kesatuan

bangsa

8 Politik

1. Kontribusi

agama dalam

kehidupan

politik

2. Peran agama

dalam

mewujudkan

persatuan

dan kesatuan

bangsa

DIHARAP

KAN

MENGGU

NAKAN

BUKU-

BUKU

RUJUKAN

TERBARU

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

No Kompetensi

Khusus

Pokok

Bahasan

Sub Pokok

Bahasan

Nomor dan

Judul Modul

Judul Kegiatan

Belajar

Bahan Ajar* Tutorial* Evaluasi*

Daftar Pustaka Cetak

Non

Cetak TTM TUTON

Lain-

lain Objektif Esai

Lain-

lain

9

Mahasiswa

mampu

mewujudkan

kerukunan antar

umat beragama

dalam

kehidupan

pluralistik di

Indonesia.

Kerukunan

Antar Umat

Beragama

1. Agama

merupakan

rahmat dari

Allah SWT

bagi

seluruh

hamba-

Nya

2. Kerukunan

Antar

Umat

Beragama

Kerukunan

Antar Umat

Beragama

1. Agama

merupakan

rahmat dari

Allah SWT

bagi seluruh

hamba-Nya

2. Kerukunan

Antar Umat

Beragama

DIHARAPKAN

MENGGUNAKAN

BUKU-BUKU

RUJUKAN

TERBARU

*Diberi tanda contreng ( ) sesuai dengan karakteristik kompetensi pada mata kuliah

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UJI REFERENSI

Nama : Ana Nur Wachidah

NIM :1111011000099

Judul Skripsi : Penggunaan Modul Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di

Universitas Terbuka).

Pembimbing : Siti Khadijah, MA.

NO REFERENSIPARAF

PEMBIBING

BAB I1. Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh, (Bandung:

PT Remaia Rosdakarya,20ll), h.3. 11 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta:Bumi

Aksara),2008, hlm. 34.3. Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh, (Bandung:

PT Remaia Rosdakaryu2011), h.4.4. Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya,20Il), h.25. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT

Remaia Rosdakarya, 2010), h.326. Fatia Fatimah & Andriyansah, Raih Sul<ses Belajar di

Pendidikan Jarak Jauh, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), h. 11

7. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: GaungPersada Press, 2012), hS9 ,w

8. Bamb-ang Warsita, Pendidiknn Jarak Jauh, (Bandung:PT Remai a Rosdakary a, 2011 ). h. I 1 1 .

BAB II9. Oemar Hamalik, Pembelajaran Jarak Jauh dan

Pembinaan Ketenagaan,(Bandung: Trigenda Karya,1993), h.145

10. Vembrianto, Pengantar Pengajaran Modul,(Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita, 1981),h.20

11. Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar dalamPendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raia Grafindo I

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Persada. 2011). h.14912. Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh, (Bandung:

PT Remaia Rosdakarya, 2011), h.l1013. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung

Persada Press, 2012), h.99

14. Oemar Hamalik, Pembelajaran Jarak Jauh dan

Pembinaan Ketenagaan,(Bandung: Trigenda Karya,1993). h.14s

15. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (lakarta: Gaung

Persada Press, 2012). h.99.16. M Basyirudin lJsman, Metodologi Pembelajaran

Asama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),h.69-7017. Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama

Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h.316

18. M. Basyiruddin lJsman, Metodologi PembelaiaranAgama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),h.64

19. Jumali dkk, Landasan Pendidikan,(Surakarta:Muhammadiyah University Press, 2008), h.30

20. Ariesto Hadi Sutopo, Telcnologi InformasiKomunikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta:Ilmu.2012). h.5

danGraha

trfr21. Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Telmologi

Informasi dan Komunikasi, (Bandung: Alfabeta,2012\.h.16

\

'r1 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Tel*tologiInformasi dan Komunikasi, (Bandung: Alfabeta,2012\.h.7-10

23. Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta: GrahaIlmu. 2012). h.6

24. Undang-undang Republik lndonesia Nomor 20 Tahun2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta:

Pemerintah Republik lndonesia, 2003), Pasal I ayat 15

25. Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Telcnologi

Informasi dan Komunikasi, (Bandung: Alfabeta,20t2).h.12-14

26. Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis TehtologiInformasi dan Komuniknsi, (Bandung: Alfabeta,2012). h.13

27. Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis TeknologiInformasi dan Komunikasi, (Bandung: Alfabeta,2012\- h.115

28. Direktorat Jenderal Kelernbagaan Agama IslamDepartemen Agama RI, Buku Telu PendidikanmAsama Islam Pada Persuruan Tinggi Umum, h. 31'

\

)

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN . PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

29. Mohammad Daud Ali, Pendidiknn Agama Islam,(Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h.49 1

30. Zaloah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:

H. Tayar Yusuf, Syaiful Anwar, MetodologiPengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: pT.Raja Grafindo Persada, 1995), h.1l

31. Zakiah Darajat, dk&, Metodik Khusus pengajaranAgama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), cet. IV, h.63-1t7.

BAB III32. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan

R&D, (Bandung: Alfabeta, 2Ol3), cet ke-l8, h.233. Lexy Moelong, Metode penelitian Kualitatif,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2OO4), h.434. Mukhtar, Metode Praktis penelitian Deskriptif

Kualitatif, (Jakarta: GP Press Group, 2}l3),h.2035. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode penelitian

Pendidikan, (Bandung: Rernaja Rosdakarya, 2010), h.54 4

36. Rully Indrawan dan RP enelitian kuantitatif,manaj emen, p emb an gunan dan p endidikan (Bandung:PT Reflika Aditama, 2014),h.72

37. Muhammad Idrus, Metodelogi penelitiqn Ilmu Sosial,(Jakarta: Erlangga, 2009), cet 2, h.61.

38. Lexy J. Moleong, Metodologi penelitian Kualitatif,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),h. I 86.

39. Sabarguna, Boy S, analisis data pada penelitiankualitatif (Jakarta: Universitas Indonesia press, 2OO4),h.27

40. Husaini Usman, dan Pumomo Setiady Akbar,Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara,2009), Cet2,h.87

41. Husaini lJsman, dan Pumomo Setiady Akbar,Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara,2009),CeA,h.84