implementasi nilai-nilai pendidikan agama...

116
i IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA 8 SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh : NUR ROFIQ NIM. 053111028 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: buicong

Post on 01-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

i

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA 8

SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh :

NUR ROFIQ NIM. 053111028

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

ii

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka telp/ fax (024)7601295, 7615387

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan

Drs. Widodo Supriyono, M. A Pembimbing I Drs. Abdul Wahid, M. Ag Pembimbing II

Page 3: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

iii

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka telp/ fax (024)7601295, 7615387

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) Eksemplar Semarang, 17 Juni 2010

Hal : Naskah Skripsi

An. Sdr. Nur Rofiq

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah mengadakan koreksi dan perbaikan sepenuhnya, maka bersama ini

saya kirimkan naskah saudara:

NAMA : NUR ROFIQ

NIM : 053111028

JURUSAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JUDUL : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang Tahun

Ajaran 2009/2010.

Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut dapat diujikan. Atas

perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Widodo Supriyono, M. A Drs. Abdul Wahid, M. Ag NIP. 19591025 198708 1 003 NIP. 19691114 199403 1 003

Page 4: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

iv

Page 5: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

v

MOTTO

﴾7: االنشراحفإذا فرغت فانصب ﴿

” Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain1 ”

1Fadhal AR Bafadal, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30, (Jakarta: C.V Pustaka Agung Harapan, 2006), hlm. 902.

Page 6: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

1. Ayahanda Muzamil dan Ibunda Rokhaniyah tercinta.

2. Drs. Widodo Supriyono, M.A dan Drs. Abdul Wahid, M. Ag yang telah

membimbing dan memberi motivasi yang luar biasa dari awal sampai

akhir.

3. Seorang yang sangat istimewa, Jita Risana yang telah memotivasi dan

menemaniku selama pembuatan skripsi

4. Keluarga besar Racana Walisongo IAIN Walisongo Semarang.

5. Teman-teman Tim Outbound Choleric Zone 907

6. Kakak-kakak Dewan Kerja Ranting (DKR) Kecamatan Ngaliyan.

7. Para pecinta ilmu pengetahuan yang budiman.

Page 7: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

vii

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 17 Juni 2010

Deklarator,

NUR ROFIQ NIM. 053111028

Page 8: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

viii

ABSTRAKSI PENELITIAN Nur Rofiq (NIM. 053111028). Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang, bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang, dan bagaimana implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (Qualitative Research) dengan metode penelitian deskriptif, kemudian menggunakan triangulasi data untuk validasi.

Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, catatan lapangan, foto, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Pembahasan skripsi ini peneliti menggunakan pola fikir yang berangkat dari fakta-fakta yang sifatnya khusus kemudian digeneralisasikan kepada hal-hal yang bersifat umum. Hasil analisis tersebut berupa pemaparan mengenai nilai-nilai kepribadian meliputi: 1) Matin al-Khuluq yang meliputi kejujuran, amanah, kasih sayang, dan kedisiplinan. 2) Qodirun Ala al-Kasbi dalam Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang dalam bentuk uraian naratif.

Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang yaitu nilai-nilai pendidikan kepribadian yang meliputi: Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) dan Qodirun Ala Al-Kasbi (Kemampuan Untuk Berusaha Sendiri/Mandiri). Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang yang dilakukan di ruang Bimbingan dan Konseling. Implementasi dari nilai Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) ditekankan pada kejujuran, amanah, kasih sayang, dan kedisiplinan. Sedangkan implementasi dari Qodirun Ala Al-Kasbi (Kemampuan Untuk Berusaha Sendiri/Mandiri) penekananya pada kegiatan koperasi sekolah yang kemudian dikembangkan oleh peserta didik dengan berjualan pulsa dan berjualan di kelas.

Selanjutnya, semoga penelitian ini diharapkan menjadi khazanah dan masukan

bagi pengelola SMA Negeri 8 Semarang, bahan informasi sivitas akademika dan

semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang

Page 9: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan atas segala nikmat dan karunia

Allah SWT yang telah diberikan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul Implementasi Nilai-nilai

Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 tanpa halangan sesuatu apapun.

Shalawat salam peneliti sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Beliau adalah orang yang diutus untuk menyempurnakan akhlak. Mudah-mudahan

kita bisa mencontoh akhlak yang telah beliau praktikan. Semoga kita diakui

sebagai ummat yang akan mendapatkan syafaatnya di hari pembalasan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian karya ilmiah bukanlah pekerjaan

yang mudah, tetapi merupakan pekerjaan yang menuntut keseriusan, kejelian,

pikiran, dan waktu yang cukup serta bantuan dari beberapa pihak yang bersifat

materil maupun spiritual.

Atas bantuan, bimbingan, dan kritik yang konstruktif yang telah diberikan,

Peneliti sampaikan terima kasih. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Drs. Widodo Supriyono,M.A dan Drs. Abdul Wahid, M.Ag selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran serta waktu

luangnya untuk memberikan bimbingan, dan kritikan yang konstruktif demi

terselesaikanya karya ilmiah ini.

3. Drs. Haryoto,M. Ed selaku kepala SMA Negeri 8 Semarang yang telah

memberikan ijin kepada Peneliti untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 8

Semarang.

4. Bapak Muzamil dan Ibu Rokhaniyah dan adikku Sohirin tercinta yang

senantiasa mendukung, membimbing, dan mendoakan selama masuk kuliah.

Page 10: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

x

5. Kakak-kakak Dewan dan anggota Racana Walisongo IAIN Walisongo

Semarang, pengurus BIRAWA, teman-teman Choleric Zone 907, serta Dewan

Kerja Ranting Ngaliyan yang telah berpacu bersama dalam meraih cita-cita

dan membina tunas-tunas muda harapan bangsa.

6. Sahabat-sahabat yang telah membantu dan meluangkan waktunya untuk

sharing idea.

Tidak ada kata yang dapat peneliti ucapkan selain terima kasih atas

bantuan yang telah diberikan, semoga Allah SWT membalas jasa dan amalnya

dengan balasan yang setimpal.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak, peneliti menyadari bahwa dalam

karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang

konstruktif dari para pembaca senantiasa peneliti harapkan demi perbaikan dan

kebaikan. Semoga Allah SWT meridhai dan memberikan manfaat bagi peneliti

khususnya dan sivitas akademika pada umumnya. Terima kasih.

Semarang, 17 Juni 210

Peneliti

Page 11: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... iii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

DEKLARASI................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

ABSTRAKSI ................................................................................................. xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Penegasan Istilah ................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ................................................................. 6

D. Tujuan Penelitian .. ................................................................ 7

E. Kajian Pustaka ....................................................................... 7

F. Metode Penelitian .................................................................. 9

BAB II : NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam ..................................... 15

1. Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15

2. Dasar Pendidikan Agama Islam di SMA ........................ 17

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam di SMA .. ..................... 20

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMA ...................... 21

5. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA ................. 22

B. Bimbingan dan Konseling di SMA .. ..................................... 26

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling ............................. 26

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling di SMA ..................... 29

Page 12: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

xii

3. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA ............ 31

4. Jenis Bimbingan dan Konseling di SMA ........................ 34

5. Bentuk Bimbingan dan Konseling di SMA ..................... 36

C. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA ....................................... 36

1. Implementasi nilai kepribadian Muslim dalam Bimbingan

dan Konseling ................................................................. 37

2. Implementasi Qadirun Ala al-Kasbi (Memiliki

Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri) ............................. 41

BAB III: LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Umum SMA Negeri 8 Semarang ............................ 43

1. Letak Geografis ............................................................... 43

2. Tinjauan Historis ............................................................. 43

3. Struktur Organisasi .......................................................... 44

4. Keadaan Guru, Karyawan, dan Peserta Didik ................. 46

a. Keadaan Guru ............................................................ 46

b. Keadaan Karyawan ................................................... 46

c. Keadaan Peserta Didik .............................................. 47

5. Sarana dan Prasarana ....................................................... 47

B. Kondisi Khusus tentang Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam..48

1. Nilai Pendidikan Kepribadian Muslim ............................ 48

a. Matin al-Khuluq ........................................................ 48

b. Qadirun Ala al-Kasbi ................................................ 52

C. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang ........ ....................................................................... . 53

D. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang ...... 57

1. Nilai Marin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) ................ 57

2. Nilai Qadirun ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha

Sendiri/Mandiri) ............................................................. 60

Page 13: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

xiii

BAB IV: ANALISIS DATA

A. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (Nilai Pendidikan

Kepribadian Muslim) di SMA Negeri 8 Semarang ............... 62

B. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang ........ ....................................................................... 69

C. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang ....... 74

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 76

B. Saran-saran ........................................................................... 77

C. Penutup .................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

xiv

.

Page 15: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan cultural transition (transisi kebudayaan) yang

bersifat dinamis ke arah suatu perubahan secara continue (berkelanjutan) maka

pendidikan dianggap sebagai suatu jembatan yang sangat vital untuk

membangun kebudayaan dan peradaban bagi manusia. Sebagai proses

transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya

dari satu generasi ke generasi yang lain.1

Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih sensibilitas murid-

murid, sehingga dalam perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah-langkah

dan keputusan, begitu pula pendekatan mereka terhadap semua ilmu

pengetahuan, diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat dalam dirasakan.2

Menurut Ahmad D. Marimba, dalam bukunya Nur Uhbiyati dan Abu

Ahmadi mengatakan Pendidikan Agama Islam merupakan bimbingan jasmani,

rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain,

sering dikatakan oleh Ahmad D. Marimba dengan istilah “kepribadian

muslim”, yakni kepribadian yang memiliki nilai-nilai pendidikan Islam,

memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam.3

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang di dalamnya ada

pembinaan, pengarahan, dan pengembangan pola pikir peserta didik, sehingga

terampil dalam memecahkan berbagai problematika yang dihadapinya. Oleh

karena itu, seorang pendidik harus bertanggung jawab penuh untuk memenuhi

                                                            

1Umar Tirtarahardja dan La Sulo, Pengantar Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), Cet. II, hlm. 33. 

2Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2006), Cet. 1, hlm. 29-30.  

3Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam I (IPI), (Bandung: Pustaka Setia, 1997), Cet. I, hlm. 9.  

Page 16: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  2

seluruh kebutuhan para peserta didik, baik kebutuhan spiritual, intelektual,

moral, estetika maupun kebuhan fisik peserta didik.

Adanya Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8 Semarang

diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang selalu berupaya

menyempurnakan iman, taqwa dan akhlak serta aktif membangun peradaban

dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa

yang bermartabat.

SMA Negeri 8 Semarang sebagai salah satu lembaga yang

menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peranan yang sangat

penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan. SMA Negeri 8 Semarang juga

merupakan tumpuan harapan para orang tua, peserta didik dan warga

masyarakat guna memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap dan sifat-sifat

kepribadian utama sebagai sarana pengembangan karir, peningkatan status

sosial, dan bekal hidup lainya didunia dan akhirat.

Pendidikan yang baik dan ideal hendaknya mencakup 3 (tiga) bidang

dalam pendidikan sekolah, yaitu bidang pimpinan sekolah (kepala sekolah),

bidang pengajaran (guru bidang studi) dan bidang pendidik (guru bimbingan-

konseling). Ketiga bidang tersebut harus bekerja sama untuk mencapai tujuan

pendidikan sekolah.

Begitu juga yang dilakukan di SMA Negeri 8 Semarang, kepala

sekolah, guru bidang studi dan guru Bimbingan dan Konseling bekerja sama

untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah.

Guru mempunyai beberapa peran, yaitu: guru sebagai mediator

kebudayaan, guru sebagai mediator dalam belajar, guru sebagai pembimbing,

guru sebagai mediator antar sekolah dan masyarakat, guru sebagai penegak

disiplin, guru sebagai administrator dan pengelola kelas dan guru menjadi

anggota suatu profesi.4 Untuk melaksanakan tugas tersebut, guru tidak dapat

meninggalkan aspek bimbingan. Dengan demikian, pelayanan Bimbingan dan

                                                            

4Eddy Hendrarno, SU,dkk., Bimbingan dan Konseling, (Semarang: Swadaya Manunggal Semarang,2003), Cet. III, hlm. 14  

Page 17: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  3

Konseling di sekolah bukanlah merupakan usaha yang dicari-cari, akan tetapi

merupakan kegiatan yang harus ada.

Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya menguasai kompetensi

dasar yang meliputi pemahaman, penghayatan dan ketrampilan yang baik

dalam melaksanakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam

bidang Bimbingan dan Konseling di sekolah. Dalam melaksanakan program

bimbingan di sekolah terdapat berbagai komponen.

Komponen yang dimaksud adalah saluran-saluran untuk melayani

peserta didik, tenaga-tenaga bimbingan atau kependidikan lain, serta orang tua

peserta didik. Guru Bimbingan dan Konseling juga tidak boleh berperan

sebagai “polisi sekolah”, akan tetapi guru Bimbingan dan Konseling harus

tampil sebagai seorang teman yang siap membuka diri terhadap persoalan

peserta didik tanpa disertai prasangka negatif.

Dalam Bimbingan dan Konseling tersebut terdapat suatu proses yang

berkesinambungan, bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan. Karena

bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan

terencana, yang terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.

Pendidikan dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembinaan peserta

didik, dalam hal ini Pendidikan Agama Islam dijadikan sebagai proses

pembentukan kepribadian peserta didik secara sitematis dan sistemik, salah

satunya yaitu dengan Bimbingan dan Konseling, baik di sekolah maupun di

luar sekolah. Bimbingan dan Konseling dapat dijadikan sebagai alat dalam

pembentukan moral peserta didik, karena didalam Bimbingan dan Konseling

terdapat nilai-nilai Pendidikan Agama Islam, yakni nilai-nilai pendidikan

keimanan, nilai pendidikan kepribadian, dan nilai-nilai pendidikan sosial.

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang juga

merupakan upaya guru Bimbingan dan Konseling untuk memberikan bantuan

atau pelayanan kepada peserta didik, khususnya yang mengalami kesulitan

belajar tanpa terlepas dari pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik.

Page 18: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  4

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang tahun ajaran

2009/2010 tidak dilakukan dalam pertemuan di kelas (pembelajaran), akan

tetapi dilakukan di ruang Bimbingan dan Konseling

Dipilihnya SMA Negeri 8 Semarang, selain letaknya yang berdekatan

dengan IAIN Walisongo Semarang, alasan lain karena di lembaga pendidikan

ini belum pernah ada yang meneliti tentang Implementasi nilai-nilai

Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan pengertian serta

memberikan gambaran yang jelas terhadap judul skripsi ini, maka perlu

adanya penegasan istilah atau pengertian, yakni sebagai berikut.

1. Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan, penerapan.5 Yakni,

pelaksanaan/penerapan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (nilai-nilai

pendidikan kepribadian Muslim) dalam melaksanakan kegiatan Bimbingan

dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang.

2. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

Menurut Sidi Gazalba yang dikutip oleh Chabib Thoha, Nilai adalah

sesuatu yang bersifat abstrak, ia ideal, nilai bukan benda kongkrit, bukan

fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang menuntut pembuktian

empirik, melainkan penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki.6

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam

dari sumber utamanya kitab suci al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan

                                                            

5Hoetomo, M.A., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hlm. 196 

6Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 61  

Page 19: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  5

bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.7 Di SMA

Negeri 8 Semarang Pendidikan Agama Islam juga merupakan Mata

Pelajaran (Mapel) yang diberikan selama 2 jam pelajaran dalam satu

minggu.

Jadi, nilai-nilai Pendidikan Agama Islam adalah sifat-sifat atau hal-

hal yang melekat pada Pendidikan Agama Islam yang digunakan sebagai

dasar manusia untuk mencapai tujuan hidup yaitu pengabdian diri kepada

Allah SWT.

3. Bimbingan dan Konseling

Menurut Donald G Mortensen dan Alan M. Schmuller, dalam

bukunya Achmad Juntika Nurihsan dikemukakan bahwa bimbingan adalah

pelayanan dari staf agar tiap-tiap individu dapat mengembangkan

sepenuhnya kemampuan-kemampuanya dan kapasitas-kapasitasnya dalam

kerangka gagasan demokratis.8

Prayitno dan Ernan Amti, mengemukakan bahwa konseling adalah

proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling

oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang

mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya

masalah yang dihadapi.9

Jadi, Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk

peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan

berkembang secara optimal, serta mengatasi masalah-masalah pribadi,

sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan

pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

                                                            

7Abdul Aziz, “Pendidikan Agama Islam Untuk Hidup Yang Lebih Bermakna”, http://islamblogku.blogspot.com/2009/07/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-agama_1274.html, hlm. 1  

8Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan, (Bandung: PT. Refika aditama, 2007), cet II, hlm. 7.  

9Eddy Hendrarno, dkk., Ibid., hlm. 25.

Page 20: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  6

4. SMA Negeri 8 Semarang

SMA Negeri 8 Semarang adalah salah satu Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri yang berdiri pada tanggal 3 September 1979 berdasarkan

surat keputusan menteri pendidikan Republik Indonesia No. 0188/0/1070

dengan No. Induk sekolah 530, nomor statistik 301036301008 dan

berlokasi di Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.

SMA Negeri 8 Semarang ini merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bernaung dibawah Depdiknas dan bukan termasuk

lembaga pendidikan yang bercorak agama, sehingga keberagamaan peserta

didik yang berada di SMA Negeri 8 Semarang berdasarkan agamanya

terbagi dalam beberapa komunitas yaitu Islam, Kristen, Katolik dan

Hindu.10 SMA ini Peneliti jadikan sebagai objek penelitian guna

melengkapi data dalam penyusunan skripsi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengangkat judul

“Implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan

Konseling di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2009/2010”, yang di

fokuskan pada nilai Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh), dan Qodirun

Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri).

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8 Semarang?

2. Bagaimanakah pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang?

3. Bagaimanakah implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang?

                                                            

10Tim PPL SMA Negeri 8 Semarang, Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Semester Gasal Tahun Akademik 2008/2009,(Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo semarang, 2009), hlm. 7.

 

Page 21: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  7

D. Tujuan Penelitian

Mengacu kepada permasalahan yang ada dalam rumusan masalah,

maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8

Semarang.

2. Mengetahui pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang.

3. Mengetahui implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang.

E. Kajian Pustaka

Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil penelitian yang

dilakukan seseorang dalam bentuk karya ilmiah yang membahas persoalan

yang sama, maka sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini peneliti

perlu menampilkan beberapa penelitian yang telah dilakukan. Dari sini akan

peneliti jadikan sebagai sandaran teori dan sebagai perbandingan dalam

mengupas berbagai permasalahan. Sehingga memperoleh hasil penemuan baru

yang benar-benar otentik, diantaranya peneliti paparkan sebagai berikut:

Pertama, penelitian saudara Dwi Sulistyowati (3102131) ”Studi

tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dan implikasinya terhadap

pemecahan masalah peserta didik di MAN Kendal”. Peneliti menyimpulkan

bahwa pelaksanaan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bagian

dari tercapaianya tujuan pendidikan yang diinginkan. Begitu juga pelaksanaan

Bimbingan dan Konseling di MAN Kendal, membantu peserta didik dalam

membina kepribadian dan memecahkan masalah serta mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada

Alla SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dengan

berlandaskan pada syariat Islam.11 Penelitian tersebut berfokus pada

                                                            

11Dwi Sulistyowati (3102131), ”Studi tentang Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dan Implikasinya terhadap Pemecahan Masalah Peserta Didik di MAN Kendal”, skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, 2006) 

Page 22: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  8

pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dan implikasinya terhadap pemecahan

masalah pribadi peserta didik di MAN Kendal.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh saudara Dwi Ayu Ningrum

(15.204.0784) ”Implementasi nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Bimbingan

dan Konseling (studi kasus pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam

mengatasi kesulitan belajar PAI siswa di SMA Islam Sultan Agung 3

Semarang)”, dalam analisisnya peneliti menyimpulkan bahwa nilai-nilai

Pendidikan Islam yang dapat dikembangkan melalui Bimbingan dan

Konseling yakni nilai-nilai pendidikan aqidah, nilai-nilai pendidikan akhlak,

dan nilai-nilai pendidikan ibadah.12 Bimbingan dan Konseling juga memiliki

fungsi membina peserta didik agar menjadi manusia yang berwatak dan

berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ketiga, penelitiaan yang dilakukan oleh Winarsih (3197014)

”Keaktifan konseli dalam Bimbingan dan Konseling pengaruhnya terhadap

kemampuan peserta didik dalam mengatasi masalah di SMU Negeri Subah

Batang”, dalam penelitian tersebut peneliti banyak menyoroti kinerja guru

Bimbingan dan Konseling dalam melaksanakan pelayanan terhadap peserta

didik.13

Penelitian yang dilakukan saudara Dwi Sulistyowati berfokus pada

pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dan implikasinya terhadap pemecahan

masalah pribadi peserta didik di MAN Kendal. Penelitian saudara Dwi Ayu

Ningrum menghasilkan nilai-nilai pendidikan aqidah, nilai-nilai pendidikan

akhlak, dan nilai-nilai pendidikan ibadah. Sedangkan Penelitian yang

dilakukan saudara Winarsih berfokus pada kinerja guru Bimbingan dan

Konseling dalam melaksanakan pelayanan terhadap peserta didik.

                                                            

12 Dwi Ayu Ningrum (15.204.0784) ”Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Bimbingan dan Konseling (Studi Kasus Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar PAI Siswa di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang)”, skripsi Fakultas Tarbiyah Universitas Sultan Agung, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah,2008). 

13Winarsih (3197014), “Keaktifan Konseli dalam Bimbingan dan Konseling Pengaruhnya terhadap Kemampuan Peserta Didik dalam Mengatasi Masalah di SMU Negeri Subah Batang”, skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, 2001). 

Page 23: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  9

Penelitian ini akan berfokus pada nilai-nilai Pendidikan Agama Islam,

yakni nilai Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh), dan Qodirun Ala al-Kasbi

(Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri). Inilah yang membedakan

karya tersebut dengan skripsi ini, sehingga sekripsi ini perlu ditulis.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (Qualitative

Research), yaitu penelitian yang mendiskripsikan dan menjelaskan suatu

fenomena, tingkah laku sosial, yang merupakan turunan filosofi

fenomenologi. Artinya, Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk

memperoleh data yang akurat serta objektif tentang nilai-nilai Pendidikan

Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang.

Adapun objek dari penelitian ini yang pertama, SDM (Sumber

Daya Manusia) yang meliputi kepala sekolah, guru Pendidikan Agama

Islam (PAI), guru Bimbingan dan Konseling, dan peserta didik di SMA

Negeri 8 Semarang. Kedua, Sarana dan prasarana, yang meliputi bangunan

fisik dan fasilitas gedung SMA Negeri 8 Semarang.

2. Fokus Penelitian

a. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8 Semarang

Berdasarkan Pra-riset pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2010,

nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling

yang ada di SMA Negeri 8 yaitu, nilai-nilai pendidikan kepribadian,

nilai pendidikan sosial dan nilai-nilai pendidikan karir14.

Dalam penelitian ini, peneliti akan berfokus pada nilai

pendidikan kepribadian Muslim yaitu: Matin al-Khuluq (Akhlak yang

                                                            

14Hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Ibu Maftuchah, sabtu, 23 Januari 2010 di ruang Guru. 

Page 24: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  10

Kokoh), dan Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha

Sendiri/Mandiri).15

b. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang tahun

ajaran 2009/2010 dilaksanakan di ruang Bimbingan dan Konseling.16

Peserta didik datang ke ruang Bimbingan dan Konseling

dengan kesadarannya sendiri untuk mengutarakan permasalahan yang

sedang dihadapinya ataupun mencari informasi yang dibutuhkannya.

Ada juga yang dipanggil oleh guru Bimbingan dan Konseling, karena

peserta didik tersebut melanggar peraturan sekolah atau tidak masuk

sekolah tanpa ada keterangan yang jelas.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber

pertama.17 Data primer tersebut diperoleh melalui guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI), guru Bimbingan dan Konseling,

kepala sekolah, dan peserta didik18 mengenai:

1) Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8 Semarang.

Yaitu tentang Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh), dan

Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha

Sendiri/Mandiri).

2) Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang. Karena tahun ajaran 2009/2010 Bimbingan dan

Konseling di SMA Negeri 8 Semarang tidak dilaksanakan dalam

                                                            

15Tim Dakwatuna, “Kepribadian Muslim”, http://www.dakwatuna.com/2007/kepribadian-muslim/, hlm. 1. diunduh pada tanggal 2 Mei 2010. 

16Hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling, Ibu Ganeviani (Koord. Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang), sabtu, 23 Januari 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling. 

17Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1993), hlm. 93. 18Peserta yang dimaksud peneliti adalah peserta didik yang pernah menggunakan jasa

pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang pada tahun ajaran 2009/2010.  

Page 25: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  11

pertemuan di ruang kelas (pembelajaran), akan tetapi dilakukan di

ruang Bimbingan dan Konseling.

3) Implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang. Yakni

tentang implementasi nilai pendidikan kepribadian Muslim,

khususnya tentang Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh), dan

Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha

Sendiri/Mandiri).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penunjang dalam bentuk dokumen-

dokumen yang diperoleh dari tangan kedua.19 Data sekunder ini

berupa dokumen-dokumen dan monografi SMA Negeri 8 Semarang

yang akan diperoleh melalui wakil kepala sekolah SMA Negeri 8

Semarang.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data, yaitu:

a. Metode Observasi

Observasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai

fenomena yang terjadi.20 Obsevasi adalah studi yang disengaja dan

sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan

pengamatan dan pencatatan. Tujuan dari observasi ini adalah mengerti

ciri-ciri dan interelasi tingkah laku manusia pada fenomena sosial yang

komplek.

Observasi partisipatif merupakan teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini. Observasi berguna

dalam memahami dan memaknai atas suatu kejadian/fenomena pada

situasi yang tampak serta kemungkinan-kemungkinan yang ada dibalik

keadaan tersebut.                                                             

19Ibid., hlm. 93 20Margono, Metodologi Penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 10  

Page 26: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  12

Metode ini digunakan secara langsung untuk berinteraksi

dengan kegiatan dan peristiwa alami yang terjadi di SMA Negeri 8

Semarang yang berkaitan dengan nilai-nilai Kepribadian Muslim,

yakni Matin al-Khuluq dan Qodirun Ala al-Kasbi dalam Bimbingan

dan Konseling, serta untuk mengetahui keadaan fisik SMA Negeri 8

Semarang.

b. Metode Wawancara (interviu)

Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara

lisan.21 Ciri utama wawancara adalah kontak langsung dan tatap muka

antara pencari informasi dan sumber informasi.

Peneliti akan menggunakan wawancara terbuka yang mula-

mula menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah berstruktur

kemudian satu persatu diperjelas dalam mengorek keterangan lebih

lanjut, dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua

variable dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi

yang rinci tentang nilai pendidikan kepribadian Muslim khususnya

tentang Matin al Khuluq (Akhlak yang Kokoh), dan Qodirun Ala al-

Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri) dalam

Bimbingan dan Konseling secara lengkap dan mendalam.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data yang berupa catatan,

buku, surat kabar, majalah, notulen, data peserta didik, agenda,

program Bimbingan dan Konseling dan sebagainya22.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang

letak geografis, tinjauan historis, keadaan guru, keadaan karyawan,

                                                            

21Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 236. 

22Ibid., hlm. 236. 

Page 27: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  13

keadaan peserta didik, sarana dan prasarana sekolah serta data-data

lain yang bersifat dokumen.

5. Teknik Analisis Data

Analisis dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu: wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam

catatan lapangan, hasil rekaman dan hasil observasi.

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara

sistematis catatan hasil wawancara, observasi dan data lain yang relevan

untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti.

Dalam menganalisis data, Peneliti menggunakan metode analisis

deskriptif23 tentang nilai-nilai Pendidikan kepribadian Muslim (Matin al-

Khuluq dan Qodirun Ala al-Kasbi) dalam Bimbingan dan Konseling di

SMA Negeri 8 Semarang, dengan demikian laporan penelitian ini akan

digambaran dalam bentuk kata-kata yang akhirnya dapat disimpulkan.

Setelah data terkumpul maka tiga komponen analisis (reduksi

data24, sajian data dan penarikan simpulan) berinteraksi. Data tersebut

berasal dari transkip interviu, hasil observasi, catatan lapangan, foto,

dokumentasi pribadi, dan dokumen resmi lainnya.25 Data yang diperoleh

dari penelitian sifatnya masih komplek dan rumit direduksi, maka peneliti

akan merangkum dan memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal

penting, dan membuang hal-hal yang tidak perlu. Karena data yang akan

diinvestigasi itu merupakan fenomena yang sama dan bersifat kompleks

dan rumit, maka peneliti perlu menggunakan analisis triangulasi26 untuk

menganalisis seperangkat data yang sama untuk tujuan validasi.

                                                            

23Metode Analisis Deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan suatu gejalah, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang atau memusatkan perhatian pada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.  

24Reduksi data adalah proses pemilihan atau pengurangan, penyederhanaan, dan pentransformasian data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.   

25Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif Ancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), cet. I, hlm. 51. 

26Triangulasi adalah aplikasi studi yang menggunakan multimetode untuk menelaah fenomena yang sama. 

Page 28: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

  14

Data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang berisi

tentang nilai pendidikan kepribadian Muslim (Matin al-Khuluq, dan

Qodirun Ala al-Kasbi) akan direduksi. Dari hasil reduksi akan disajikan

atau didisplay kedalam bentuk yang mudah dipahami, biasanya penyajian

ini berbentuk naratif, table, atau grafik.

Kemudian Peneliti menganalisis data tersebut dan menyusunya

dalam bentuk aslinya. Hal ini dilakukan untuk menelaah satu persatu

pertanyaan apa, dan bagaimana. Dengan demikian penelitian ini tidak

memandang sesuatu itu sudah demikian adanya27.

Untuk membuat kesimpulan, Peneliti menggunakan metode

induktif yaitu suatu metode pengambilan keputusan dengan menggunakan

pola fikir yang berangkat dari fakta-fakta yang sifatnya khusus kemudian

digeneralisasikan kepada hal-hal yang bersifat umum28. Hasil analisis

tersebut akan berupa pemaparan mengenai nilai-nilai kepribadian Muslim,

yakni Matin al-Khuluq, dan Qodirun Ala al-Kasbi dalam Bimbingan dan

Konseling di SMA Negeri 8 Semarang dalam bentuk uraian naratif.

 

                                                            

27Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.4. 

28Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1997), Jilid I, hlm. 42. 

Page 29: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  15

BAB II

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA

a. Pengertian Nilai

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, nilai berarti

sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.1

Dalam hal ini adalah mutu seseorang setelah berproses dalam dunia

pendidikan. Khususnya yang berkaitan dengan kepribadian.

Kepribadian diartikan sebagai suatu organisasi yang dinamis didalam

individu dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian-

penyesuaian yang unik terhadap lingkunganya.2

Menurut Milton Rokeach dan James Bank, nilai adalah suatu tipe

kepercayaan yang berada dalam lingkup sistem kepercayaan dimana

seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai

sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan.3

Jadi, dapat diketahui bahwa nilai adalah sesuatu yang bersifat

abstrak, bisa diukur akan tetapi tidak bisa tepat, merupakan sesuatu

yang bermanfaat bagi manusia sebagai acuan tingkah laku yang

bersumber pada hati (perasaan).

b. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) bahwa yang

dimaksud pendidikan adalah sebagai berikut.

                                                            

1Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), cet. I, hlm. 963.  

2Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984), hlm. 47.  

3Ibid., hlm. 60. 

Page 30: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  16

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.4

Ahmad D. Marimba merumuskan pengertian Pendidikan Agama

Islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-

hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama

menurut ukuran-ukuran Islam.5 Dengan pengertian yang lain sering

kali beliau mengatakan kepribadian yang didalamnya terdapat nalai-

nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan

nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai

Islam. Kepribadian itu tidak hanya terdiri atas jasmani dan rohani saja,

akan tetapi mencakup semua kegiatan badan dan mental yang menyatu

kedalam kesatuan pribadi yang berbeda dalam individu.

Menurut Zakiyah Daradjat, Pendidikan Agama Islam adalah suatu

usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa

dapat memahami ajaran agama Islam secara komprehensif.6

Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam

adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar memahami

ajaran agama Islam (knowing), terampil melakukan atau

mempraktekkan ajaran agama Islam (doing), dan mengamalkan ajaran

agama Islam dalam kehidupan sehari-hari (being).7

                                                            

4Tim Redaksi Fokusmedia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Bandung: Fokusmedia, 2003), cet. II, hlm. 3.  

5Starawaji, “Pengertian Pendidikan Agama Islam Menurut Berbagai Pakar”, http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertian-pendidikan-agama-islam-menurut-berbagai-pakar/, hlm. 1. diambil pada tanggal, 1 Januari 2010. 

6Ibid.  7Abdul aziz, “Pengertian dan Tujuan Pendidikan Agama Islam”,

http://islamblogku.blogspot.com/2009/07/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-agama_1274.html, hlm. 1. diambil pada tanggal 1 Januari 2010.  

Page 31: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  17

Dari beberapa pengertian tersebut dapat penulis simpulkan bahwa

Pendidikan Agama Islam yaitu usaha sadar dan terencana yang

dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk

memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam secara menyeluruh

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah

ditentukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Jadi, dapat dipahami bahwa nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

yaitu sifat-sifat atau hal-hal yang melekat pada Pendidikan Agama

Islam yang digunakan sebagai dasar manusia untuk mencapai tujuan

hidup yaitu pengabdian diri kepada Allah SWT.

2. Dasar Pendidikan Agama Islam di SMA

Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang di sengaja untuk

mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang

baik dan kuat. Oleh karena itu pendidikan agama Islam sebagai suatu

usaha membentuk manusia, harus mempunyai landasan bagi semua

kegiatan didalamya.

Dasar Pendidikan Agama Islam menurut Zuhairini, dkk. dapat

ditinjau dari berbagai segi, yaitu:

a. Segi Religius

Yang dimaksud dengan dasar religius agama dalam uraian ini,

adalah dasar pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMA yang

bersumber dari ajaran agama Islam.

1) Al-Qur’an

Secara lengkap al-Qur`an didefinisikan sebagai firman Allah

SWT yang diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad SAW,

melalui ruh al-Amin (Jibril) dengan lafal-lafalnya yang berbahasa

arab dan maknanya yang benar, dijadikan sebagai undang-undang

bagi manusia dan memberi petunjuk kepada mereka, serta menjadi

Page 32: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  18

sarana ibadah kepada Allah SWT bagi orang yang membacanya.8

Terhimpun dalam sebuah mushaf yang diawali dengan surat al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Naas, diturunkan dengan jalan

mutawatir baik secara lisan maupun tulisan dari generasi

kegenerasi, dan ia terpelihara dari berbagai perubahan atau

pergantian.

Dasar religius Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

a) Dalam Q.S al-Nahl:125

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله

وهو أعلم بالمهتدينArtinya:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah9 dan pelajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.10

b) Dalam Q.S Ali Imran: 104

ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون

Dan hendaknya di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menerus kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar: merekalah orang-orang yang beruntung.11

2) As-Sunnah

                                                            

8Abu Aufa, “Mukhtashar Ulumil-Qur’an”, http://alilmu.wordpress.com/2007/04/13/mukhtashar-ulumil-quraan/, hlm. 1. diambil pada tanggal 3 Mei 2010.  

9Dengan cara hikmah maksudnya yaitu dengan perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang haq dan yang batil.  

10Fadhal AR Bafadal, Al-Qur’an dan Terjemahnya Jus 1-30, (Jakarta: C.V Pustaka Agung Harapan, 2006), hlm. 383.  

11Ibid., hlm. 79.  

Page 33: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  19

As-Sunnah menurut istilah syari'at ialah segala sesuatu yang

bersumber dari Rosulullah Muhammad SAW dalam bentuk qaul

(ucapan), fi'il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta

akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri (pensyariatan)

bagi orang Islam.

Seperti Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh

Imam Bukhari, dalam kitab Shahih Bukhari Juz III. بلغوا : قل وسلم عليه اهللا صلى النبى ان عمرو بن اهللا عبد عن

12)رى البخا رواه (اية ولو عنىDari Abdullah bin ‘Amr, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sampaikanlah apa yang kamu dapat dari ku (ajaranku) kepada orang lain walapun hanya satu ayat.” (HR. Bukhari).  

b. Dasar Yuridis/Hukum

1) Dasar ideal, yaitu Pancasila, sila pertama : Ketuhanan Yang Maha

Esa.

2) Dasar konstitusional, yaitu UUD 1945 dalam Bab XI pasal 29 ayat

1 dan 2, yang berbunyi : 1). Negara berdasarkan atas ketuhanan

Yang Maha Esa; 2). Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah

menurut agama dan kepercayaan itu.13

3) Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

2008 tentang standar kompetensi lulusan dan standar isi

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.14

c. Aspek Psikologis

                                                            

12Imam Bukhari, Shahih Bukhari Juz III, (Birut Lebanon: Darul Kutub al Ilmiah, 1992), hlm. 500.  

13Dedy GNR., UUD 1945 Amandemen Plus Profil Lembaga Pemerintah (MPR, DPR, DPD, BPK, MA, Kementerian, dll ), (Jakarta: Pustaka Widyatama, 2010), cet. I, hlm. 20-21.  

14Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2008 Tentang Standar kompetensi lulusan dan standar isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, http://nhidayat62.files.wordpress.com/2009/08/permenag-no2-th2008.pdf., diunduh pada tanggal 11 Mei 2010. 

Page 34: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  20

Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek

psikis/kejiwaan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Zuhairini dkk. Bahwa setiap

manusia membutuhkan adanya pegangan hidup, dalam hal ini adalah

agama. Mereka merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang

mengakui adanya Dzat yang Maha Kuasa, tempat mereka

mengabdikan diri serta tempat mereka berlindung dan memohon

pertolongan-Nya.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam di SMA

Hasan Langgulung menyatakan bahwa Pendidikan Agama Islam

memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam

masyarakat pada masa yang akan datang.15 Peranan ini berkaitan erat

dengan kelanjutan hidup (survival) dalam bermasyarakat.

b. Memindahkan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) yang

bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua

kepada generasi muda.

c. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan

kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup

(survival) suatu masyarakat peradaban.16

Dari beberapa fungsi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

fungsi dari Pendidikan Agama Islam adalah sebagai media untuk

mentransformasikan ilmu-ilmu Pendidikan Agama Islam kepada peserta

didik, agar dapat memegang peranan yang penting di masyarakat.

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMA

Dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat

SMA/MA/SMK/MAK disebutkan bahwa tujuan dari Pendidikan Agama

Islam yaitu pertama untuk menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,                                                             

15Haries, “Pendidikan Agama Islam”, http://haries3.wordpress.com/2009/12/10/pendidikan-agama-islam/, hlm. 1 diambil pada tanggal 7 April 2010.  

16Ibid. 

Page 35: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  21

pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam secara

menyeluruh sehingga menjadi manusia Muslim yang terus berkembang

keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Kedua, Mewujudkan

manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia

yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,

berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal

dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, pengamalan dan pengalaman peserta didik

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia yang terus berkembang

dalam hal keimanan dan ketaqwaannya dalam berbangsa dan bernegara,

serta untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.17

Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang tujuan Pendidikan

Agama Islam sebagai berikut: Imam al-Ghazali berpendapat bahwa tujuan

Pendidikan Agama Islam adalah membina insan paripurna yang

bertaqarrub kepada Allah SWT, sejahtera dalam kehidupan di dunia dan di

akhirat.18

Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan Pendidikan

Agama Islam, yaitu tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara,

yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh peserta didik dalam

melaksanakan Pendidikan Agama Islam di sekolah. Berbagai kemampuan

seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, dan ilmu-

ilmu lainnya dapat dicapai. Tujuan akhir, yaitu terwujudnya kepribadian

Muslim yang mencakup aspek-aspeknya untuk merealisasikan atau

menceminkan ajaran agama Islam.

Sedangkan Zakiah Daradjat membagi tujuan Pendidikan Agama

Islam menjadi 4 (empat) macam. Pertama, tujuan umum yaitu tujuan yang

                                                            

17Ibid.  18Starawaji, loc.cit.  

Page 36: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  22

akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran

atau dengan cara lain. Kedua, tujuan akhir yaitu tercapainya wujud insan

kamil.19 Ketiga, tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah

anak diberi sejumlah pengalaman dan pengetahuan tertentu yang

direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Keempat, tujuan

operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah

kegiatan pendidikan tertentu.20

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa tujuan

Pendidikan Agama Islam disekolah adalah pertama, membina dan

memupuk akhlak al-Karimah. kedua, untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan peserta didik melalui pemberian pengetahuan,

pengamalan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam secara

komprehensif sehingga menjadi manusia yang terus berkembang dalam

hal keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

5. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, nilai berarti mutu.21 Dalam

hal ini adalah mutu seseorang setelah berproses dalam dunia pendidikan.

Khususnya yang berkaitan dengan kepribadian. Kepribadian diartikan

sebagai suatu organisasi yang dinamis didalam individu dari sistem-sistem

psikofisik yang menentukan penyesuaian-penyesuaian yang unik terhadap

lingkunganya.22

Nilai yang penulis maksud adalah nilai yang berkaitan dengan nilai

kepribadian Muslim. Nilai tersebut adalah ciri khas atau karakter pribadi

Muslim23 yaitu:

a. Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh)                                                             

19Yaitu orang yang telah mencapai ketakwaan dan menghadap Allah SWT dalam ketakwaannya. 

20Starawaji, loc.cit.  21Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hlm.

349.  22Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1984), hlm. 47.  23Ria Firdaus, “10 Karekter atau Ciri Khas Pribadi Muslim”,

http://Halaqah.Net/V10/Index.Php?Action=Printpage;Topic=3850.0, hlm. 1.  

Page 37: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  23

1) Pengertian akhlak

Secara etimologi, akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq

(khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau

tabiat.24 Akhlak juga disamakan dengan sopan santun.

Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran

lahiriah manusia, seperti bentuk raut wajah, gerak anggota badan dan

seluruh tubuh. Akhlak juga diartikan sebagai ilmu tata krama, yaitu

ilmu yang berusaha untuk mengenal tingkah laku manusia,

kemudian memberi nilai kepada perbuatan baik atau buruk sesuai

dengan norma-norma yang berlaku.

Dari segi terminologi, banyak para ahli yang mendefinisikan

akhlak dengan definisi yang berbeda, akan tetapi esensi dari definisi

yang dikemukakan sama, yaitu tentang perilaku manusia. Menurut

Al-Ghazali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang

menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan mudah, tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Ibn Miskawaih dalam bukunya Yatimin Abdullah ”Studi

Akhlak Dalam Perspektif al-Quran” mendefinisikan akhlak sebagai

keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang berbuat dengan

mudah, tanpa melalui proses pemikiran atau pertimbangan.25

Jadi, pada hakekatnya khuluq merupakan suatu kondisi atau

sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian.

Matin al-Khuluq merupakan sifat dan perilaku yang harus

dimiliki oleh setiap Muslim, baik dalam hubungan vertikal (kepada

Allah SWT) maupun hubungan horisontal (dengan para makhluk-

Nya). Seseorang akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia

maupun di akhirat. Karena akhlak yang mulia sangat penting bagi

kehidupan umat manusia.

                                                            

24M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif al-Quran, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm. 2.  

25Ibid., hlm. 4.  

Page 38: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  24

Salah satu tugas diutusnya Rasulullah Muhammad SAW adalah

untuk memperbaiki akhlak manusia, beliau langsung mencontohkan

kepada ummatnya bagaimana keagungan akhlaknya sehingga

diabadikan oleh Allah SWT di dalam al-Qur’an sesuai firman-Nya

dalam surat al-Qalam ayat 4.

وإنك لعلى خلق عظيمDan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung.26

2) Sumber ajaran akhlak

Sumber ajaran akhlak adalah al-Quran dan Hadits. Seperti yang

telah dijelaskan Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab ayat 21.

رجو الله لقد آان لكم في رسول الله أسوة حسنة لمن آان ي واليوم الآخر وذآر الله آثيرا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.27

Dalam hadits Nabi Muhammad SAW juga disebutkan, yang

diriwayatkan oleh Abi Zar

 آنت حيثما اهللا اتق وسلم عليه اهللا صلى اهللا رسول قال رقال ذ ابي عن

  28حسن بخلق الناس وخالق تمحها الحسنة السيئة واتبع

Artinya:

Dari Abi Zar berkata, Rosulullah SAW bersabda: bertaqwalah kamu dimnapun kamu berada, ikutilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik (setelah perbuatan jelek ikuti dengan perbuatan baik) dan bergaulah dengan manusia dengan pergaulan (akhlak) yang baik.

3) Tujuan pembinaan akhlak

Tujuan dari pembinaan akhlak adalah untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Sedangkan

                                                            

26Fadhal AR Bafadal, loc.cit, hlm. 826.  27Ibid., hlm. 595.  28Al-Daarami, Sunan Al Daarami Juz II, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, TT), hlm. 323.  

Page 39: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  25

ketinggian akhlak terletak pada hati yang sejahtera (qalbun salim)

dan pada ketentraman hati.

b. Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri)

Qodirun Ala al-Kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri

seorang Muslim. Kepribadian ini merupakan sesuatu yang amat

diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya

baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian

terutama dari segi ekonomi.

Kemandirian dan keahlian yang dimiliki menjadi sebab baginya

mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah SWT sediakan

harus diambil, dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau

ketrampilan.

Tidak sedikit orang yang mengorbankan prinsip yang telah

dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena

pribadi Muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya

bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan

umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang

baik.

Perintah untuk mencari nafkah banyak di dalam al-Qur’an maupun

Hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Oleh karene

itu seorang Muslim dituntut untuk memiliki keahlian yang baik, sesuai

dengan kemampuannya.

Penanaman nilai-nilai kemampuan untuk usaha sendiri perlu

diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Salah

satu kegiatan untuk menanamkan kemampuan untuk usaha madiri di

sekolah adalah dengan ’menghidupkan’ dan mengembangkan koperasi

sekolah, yang dikelola oleh para peserta didik.

B. Bimbingan dan Konseling di SMA

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

a) Pengertian Bimbingan

Page 40: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  26

Istilah Bimbingan dan Konseling, sebagaimana digunakan

dalam literatur profesional di Indonesia, merupakan terjemahan dari

kata Guidance dan Counseling dalam bahasa Inggris.29

Kata “guidance” berasal dari kata “(to) guide”, yang berarti

menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan mengemudikan,30

Adapun pengertian bimbingan yang lebih formulatif adalah

bantuan yang diberikan kepada individu (dalam hal ini peserta didik),

agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara

optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan,

mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih

baik.

Bimbingan dalam arti umum, tidak dapat dipungkiri berada

dalam seluruh bentuk pendidikan. Pendidikan yang mengandung

layanan kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan dan kepada

siapa saja yang dapat dibantu. Dalam konteks bimbingan dalam

lingkup sekolah, dengan sendirinya terdapat penyuluhan di dalamnya.

Hal ini didasari adanya pandangan bahwa konseling merupakan bagian

yang integral dari bimbingan.

Untuk dapat memperoleh pengertian yang lebih jelas, berikut

akan dikutip beberapa definisi Bimbingan. Donald G Mortensen dan

Alan M Schmuller, mengemukakan pengertian bimbingan sebagai

berikut.

Guidance may be defined as that part of the total educational program that helps provide the personal opportunities and specialized staff services by which each individual can develop to the fullest of his abilities and capacities in term of the democratic idea.31

                                                            

29W.S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Yogyakarta: Media Abadi, 2007), Cet. VII, hlm. 27.  

30Abu Ahmadi dan M. Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: P.T. Rinneka cipta, t.th.), hlm. 1. 

31Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan, (Bandung: PT. Refika aditama, 2007), cet II, hlm. 7.  

Page 41: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  27

Artinya, bimbingan dapat didefinisikan sebagai bagian dari

program pendidikan total yang membantu menyediakan kesempatan-

kesempatan personal dan pelayanan-pelayanan staff yang

dispesialisasikan agar masing-masing individu dapat mengembangkan

kemampuan-kemampuannya dan kapasitas-kapasitasnya secara

optimal dalam kerangka gagasan demokrasi.

William A. Yeagr, yang dikutip Ahmad Rohani memberikan

rumusan Pengertian bimbingan sebagai berikut.

“ Bimbingan sebagaimana layanan pendidikan, kesemuanya diselenggarakan mengandung berbagai perwujudan, kesemuanya diselenggarakan untuk membantu peserta didik ke arah perkembangan dini dan pertumbuhan individual, dan sering kali pula ke arah pencapaian suatu tujuan dan penyesuaian yang harmonis dengan lingkungan dan penuh keserasian dengan pandangan hidup demokratis.”32

Dengan demikian, dari pengertian-pengertian di atas dapat

diambil suatu kesimpulan bahwa pengertian bimbingan yaitu suatu

proses pemberian bantuan yang dilakukan secara sistematis, metodis,

dan demokratis dengan cara wawancara sesuai keadaan individu dari

seseorang yang memiliki kompetensi memadai dalam menerapkan

pendekatan metode dan teknik layanan pada individu (peserta didik)

sehingga seseorang dapat memahami dan menerima dirinya sendiri dan

memiliki kemampuan untuk mencapai penyesuaian-penyesuaian,

membuat pilihan serta memecahkan persoalan-persoalan yang

dihadapinya.

b) Pengertian Konseling

Secara etimologi, istilah konseling berasal dari bahasa Inggris

“counseling” atau memberi saran dan nasihat.33 Istilah konseling juga

berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau                                                             

32M. Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: P.T. Rinneka Cipta, t.th.), hlm. 5. 

33John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 2000), cet. XXIV, hlm. 150.  

Page 42: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  28

“bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”.

Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, yaitu “sellan” yang berarti

“menyerahkan” atau “menyampaikan”.34

Dalam bukunya Robert L. Gibson dan Marianne H. Mitchell

menyebutkan bahwa counseling is a one-to-one helping relationship

which focuses upon the individuals growth and adjustment, problem

solving and decision making needs.35 Artinya konseling adalah

hubungan pertolongan antara orang perorang yang berfokus pada

perkembangan dan penyesuaian individu, pemecahan masalah dan

kebutuhan membuat keputusan.

Menurut Priyatno dan Erman Anti, konseling adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh

seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami

masalah (klien/konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang

sedang dihadapi.36

Dari pengertian tersebut, dapat ditarik pemahaman bahwa

konseling adalah suatu proses bantuan yang dilakukan oleh seorang

konselor kepada konseli dalam wawancara konseling agar individu

tersebut dapat membuat keputusan dan memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi, khususnya yang berhubungan dengan masalah pribadi,

social, karir, dan kependidikan.

Jadi, Bimbingan dan Konseling merupakan Proses bantuan

yang diberikan kepada seseorang agar seseorang tersebut mampu

mengembangkan (bakat, minat, dan kemampuannya) yang dimiliki

mengenai dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan, sehingga

                                                            

34Priyatno dan Erman Anti, Dasa-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), hlm. 99.  

35Robert L. Gibson and Marianne H. Mitchell, Introduction to Guidance, (London: Collier Macmillan, TT), hlm. 27.  

36Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan, (Bandung: PT. Refika aditama, 2007), cet II, hlm. 10.  

Page 43: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  29

mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung

jawab tergantung pada orang lain.

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling di SMA

a) Tujuan Bimbingan

Tujuan diberikannya layanan bimbingan di SMA ialah agar

peserta didik dapat:

1) Mengenal dan memahami dirinya sendiri termasuk kekuatan dan

kelemahannya.37

2) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir,

serta kehidupanya pada masa yang akan datang.

3) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya

seoptimal mungkin.

4) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan

masyarakat, serta lingkungan kerjanya.

5) Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi,

penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat,

maupun lingkungan kerja.38

Dari penjelasan diatas penulis berpendapat bahwa layanan

Bimbingan dan Konseling di sekolah bertujuan untuk membantu

peserta didik agar aspek pribadi, sosial, belajar dan karier dapat

berkembang secara optimal. Bimbingan pribadi dimaksudkan untuk

mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan

pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan

sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan

sosial. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan

tugas perkembangan pendidikan. Sedangkan bimbingan karier

dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang kreatif dan

produktif.

                                                            

37Eddy Hendrarno, Bimbingan dan Konseling, (Semarang: Perc. Swadaya Manunggal, 2003), cet. III, hlm. 41.  

38Achmad Juntika Nurihsan, op.cit, hlm. 8.  

Page 44: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  30

b) Tujuan Konseling

Tujuan konseling di SMA adalah sebagai berikut.

1) Penyelesaian masalah. Hal ini berdasar pada kenyataan, bahwa

individu (peserta didik) yang mempunyai masalah tidak mampu

menyelesaikan masalahnya sendiri. Disamping itu, peserta didik

biasanya datang kepada konselor karena ia percaya bahwa konselor

dapat membantu menyelesaikan masalahnya.

2) Membantu peserta didik menjadi lebih matang dan lebih

mengaktualisasikan dirinya.

3) Membantu peserta didik untuk lebih maju dengan cara yang positif.

4) Membantu dalam sosialisasi peserta didik dengan memanfaatkan

sumber-sumber dan potensinya sendiri.

5) Mengadakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga

memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan.

6) Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif.

7) Mencapai keefektivan pribadi. Blocher mengatakan, bahwa yang

dimaksud pribadi yang efektif adalah pribadi yang sanggup

memperhitungkan diri, waktu, dan tenaganya, serta bersedia

menanggung resiko-resiko ekonomi, psikologi, dan fisik.

8) Mendorong individu agar mampu mengambil keputusan yang

penting bagi dirinya.39

Mengacu pada tujuan yang telah disebutkan maka penulis,

dapat menyimpulkan bahwa tujuan layanan konseling di sekolah

adalah untuk membantu menuntaskan permasalahan (pribadi, sosial,

kependidikan, dan karir) yang dihadapi peserta didik, khususnya bagi

peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Singkat kata, tujuan dari Bimbingan dan Konseling disekolah

adalah membantu mengentaskan permasalahan yang dihadapi oleh

                                                            

39Ibid., hlm. 12-13.  

Page 45: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  31

peserta didik, dan membimbingnya agar peserta didik dapat

mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.

3. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA

Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling sekolah di Indonesia dalam

perkembanganya dapat dikatakan cukup menggembirakan (mengalami

perkembangan yang signifikan). Pada umumnya sekolah-sekolah telah

menyadari akan pentingnya layanan Bimbingan dan Konseling.

Pelaksanaaan Bimbingan dan Konseling telah menuju pada tingkat

baku, terutama di SMP dan SMA/SMU. Buku-buku pedoman kurikulum

yang khusus mengatur pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada

sekolah-sekolah juga telah banyak yang dikeluarkan departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kegiatan Bimbingan dan Konseling telah menjadi bagian yang tak

terpisahkan dari program pendidikan yang lain. Layanan Bimbingan dan

Konseling sekolah merupakan komponen pendidikan yang integral,

merupakan kesatuan dengan komponen pendidikan lain, seperti

kurikulum, supervisi dan administrasi pendidikan.40

Dengan demikian Bimbingan dan Konseling sekolah telah

terprogramkan dan kegiatannya dilaksanakan secara sistematis oleh para

petugas bimbingan, baik oleh konselor sekolah, wali kelas maupun guru-

guru yang ada di institusi pendidikan tersebut.

Adapun layanan Bimbingan dan Konseling di SMA meliputi:

a) Layanan orientasi, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik

memahami lingkunagan baru, terutama lingkungan sekolah.

b) Layanan informasi, yaitu merupakan layanan yang memungkinkan

peserta didik dapat menerima dan memahami berbagai informasi.

c) Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang

memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan yang tepat.

                                                            

40Eddy Hendrarno, op.cit, hlm. 7.  

Page 46: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  32

d) Layanan penguasaan konten, yaitu layanan yang memungkinkan

peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik

dalam menguasai materi yang sesuai dengan kemampuan dirinya.

e) Layanan bimbingan individual atau bimbingan perseorangan41, yaitu

layanan yang memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan

langsung tatap muka untuk mengentaskan permasalahan.

f) Layanan Bimbingan kelompok, yaitu layanan yang memungkinkan

sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika

kelompok memperoleh bahan dan membahas topik-topik tertentu.

misalnya dibentuk kelompok kecil dalam rangka layanan konseling

(konseling kelompok), dibentuk kelompok diskusi, diberi bimbingan

karir kepada peserta didik yang tergabung dalam satu kesatua kelas di

SMA.

g) Layanan konseling kelompok, yaitu layanan memungkinkan peserta

didik masing-masing anggota kelompok memperoleh kesempatan

untuk membahas dan pengentasan permasalahan pribadi melalui

dinamika kelompok.42

h) Layanan konsultasi, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik

memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu

dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau permasalahan orang

lain yang menjadi kepeduliannya.43

Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA, terdapat

beberapa tahapan dalam memberikan bimbingan penyuluhan terhadap

individu (peserta didik) yang mengalami berbagai persoalan, yaitu dengan:

a) Mengadakan penelitian terhadap diri individu (peserta didik) beserta

latar belakangnya sehingga akan mendapatkan data yang diperlukan.

                                                            

41W.S Winkel SJ., loc.cit, hlm. 122.  42Ibid.  43Bandono, “Program Kerja Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam KTSP SMA Negeri

7 Yogyakarta”, http://bandono.web.id/2008/05/05/program-kerja-pelayanan-bimbingan-konseling-dalam-ktsp-sma-negeri-7-yogyakarta.php, hlm. 1.  

Page 47: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  33

b) Mengadakan temu wicara dengan individu yang bermasalah sehingga

individu pada akhirnya akan mengutarakan segala perasaannya.

c) Mengadakan home visit sehingga akan diperoleh keterangan tentang

situasi lingkungan.

d) Mengambil kesimpulan tentang jenis persoalan apa yang dihadapi

individu, sehingga akan menetapkan jenis bantuan apa yang akan

diberikan dan bagaimana cara untuk mengatasinya.44

Tahapan lain yang tidak kalah penting adalah Identifikasi Anak,

tahapan ini berguna untuk mengenal karekteristik anak beserta gejala-

gejala yang nampak dengan memilih akan yang perlu mendapat bimbingan

lebih dahulu. Dan Langkah Evaluasi45 yaitu tahapan terakhir yang

dimaksudkan untuk mengetahui kondisi peserta didik setelah diberi

(dibantu) layanan Bimbingan dan Konseling.

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang

(individu) atau sekelompok orang agar mereka dapat berkembang menjadi

pribadi-pribadi yang mandiri. Kemandirian itu mencakup lima fungsi

pokok yang hendaknya dijalankan oleh pribadi mandiri, yaitu: mengenali

diri sendiri dan lingkungannya, menerima diri sendiri dan lingkungan

secara positif dan dinamis, mengambil keputusan, mengarahkan diri, dan

mewujudkan diri, yang pada dasarnya agar mawas diri secara tulus hati,

baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan, termasuk

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Sehingga dirinya akan mampu beradaptasi dan secara kreatif di dalam

menutupi kekurangan, termasuk dalam pengambilan keputusan terhadap

masalah yang dihadapi.

4. Jenis Bimbingan dan Konseling di SMA

                                                            

44Abu Ahmadi dan M. Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: P.T. Rinneka cipta, t.th.), hlm. 165-167. 

45Ibid., hlm. 168.  

Page 48: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  34

Jenis-jenis bimbingan dapat dikelompokan berdasarkan masalah-

masalah yang dihadapi oleh individu (peserta didik). Jenis bimbingan di

sekolah dapat dikelompokan sebagai berikut.

a) Bimbingan Pengajaran/belajar (Instructional Guidance)

Jenis bimbingan ini memberikan bantuan kepada peserta didik

dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan

masalah belajar, baik di sekolah maupun diluar sekolah.46 Tujuan dari

bimbingan belajar ini adalah untuk membantu peserta didik agar

mendapat penyesuaian yang baik dalam situasi belajar.

b) Bimbingan Pendidikan (Educational Guidance)

Bimbingan pendidikan bertujuan untuk membantu peserta didik

dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dalam bidang

pendidikan pada khususnya.47

Bimbingan pendidikan memberikan bantuan kepada peserta didik

dalam hal pengenalan terhadap situasi pendidikan yang dihadapi,

pengenalan terhadap studi lanjutan, perencanaan pendidikan, dan

pemilihan spesialisasi.

c) Bimbingan Pekerjaan/jabatan (Vocational Guidance)

Kegiatan dalam vocational guidance adalah mengenal berbagai

jenis pekerjaan yang mungkin dapat dimasuki oleh tamatan pendidikan

tertentu, mengenal berbagai jenis pekerjaan dengan segala syarat-

syarat dan kondisinya, membantu dalam mendapatkan pekerjaan

sambilan bagi yang membutuhkannya.

Tujuan dari bimbingan ini adalah untuk membantu peserta didik

dalam mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan                                                             

46Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1975), hlm. 35.  47Ibid., hlm. 36.  

Page 49: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  35

pemilihan pekerjaan atau jabatan, dalam hak ini dimanfaatkan oleh

pesert didik kelas XII yang tidak melanjutkan kejenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

d) Bimbingan Sosial (Social Guidance)

Merupakan jenis bimbingan yang bertujuan untuk membantu

individu (peserta didik) dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-

kesulitan dalam masalah sosial, sehingga peserta didik mendapat

penyesuaian yang baik dalam lingkungannya.

e) Bimbingan dalam menggunakan waktu senggang (Leisure Time

Guidance)

Dengan bimbingan jenis ini diharapkan peserta didik mampu

memanfaatkan waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan yang

produktif, belajar, bekerja atau rekreasi yang bermanfaat.

f) Bimbingan dalam masalah-masalah pribadi.48

Jenis bimbingan ini membantu peserta didik untuk mengatasi

masalah-masalah yang bersifat pribadi sebagai akibat kekurangan

peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan pribadinya sendiri,

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

5. Bentuk Bimbingan dan Konseling di SMA

Istilah bentuk bimbingan menunjuk pada jumlah orang yang diberi

pelayanan bimbingan. Apabila peserta didik yang dilayani hanya satu

orang, maka digunakan istilah bimbingan individual atau bimbingan

perseorangan. Apabila peserta didik yang dilayani lebih dari satu orang,

maka digunakan istilah bimbingan kelompok.49

Bimbingan individual disalurkan melalui layanan konseling,

apabila peserta didik berhadapan muka dengan konselor untuk

membicarakan suatu masalah. Bimbingan individual juga dapat

berlangsung di luar wawancara konseling. Misalnya, seorang peserta didik

                                                            

48Ibid., hlm. 38.  49W.S Winkel SJ., loc.cit.  

Page 50: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  36

menanyakan cara mendaftarkan diri untuk ikut dalam Ujian Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).

Bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan berbagai cara,

misalnya dibentuk kelompok kecil dalam rangka layanan konseling

(konseling kelompok), kelompok diskusi, dan kelompok bimbingan karir.

C. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan

Konseling di SMA

Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu disiplin

ilmu yang secara profesional memberikan pelayanan bimbingan kepada

peserta didik. Sebagai layanan profesional, Bimbingan dan Konseling tidak

bisa dilakukan secara asal-asalan, namun harus berangkat dan berpijak dari

suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan

penelitian yang mendalam.

Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan

pengembangan layanan Bimbingan dan Konseling, baik dalam tataran teoritik

maupun praktek, dapat semakin lebih mantap dan bisa dipertanggungjawabkan

serta mampu memberikan manfaat besar bagi kehidupan, khususnya bagi para

peserta didik sebagai penerima jasa layanan (klien). Dengan pelayanan yang

baik akan tercipta suatu iklim yang kondusif serta menciptakan masyarakat

yang berakhlak dan bermoral.

1. Implementasi nilai kepribadian Muslim dalam Bimbingan dan Konseling

a. Implementasi Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh)

Dalam konsep agama Islam, akhlak yang kokoh merupakan sikap

dan perilaku yang sangat disitimewakan. Manusia yang mampu

mengoptimalkan sikap dan perilaku tersebut, maka kebahagiaan di

dunia maupun diakherat akan didapatnya.

Akhlak merupakan sesuatu yang dijadikan sebagai tolak ukur dari

suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Seseorang dikatakan

memiliki akhlak yang baik, jika hatinya bersih, dan tindakannya sesuai

Page 51: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  37

dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dimana mereka

berada.

Akhlak dibagi menjadi dua, yaitu akhlak mahmudah dan akhlak

madzmumah. Akhlak mahmudah adalah akhlak yang baik yang sesuai

dengan ajaran agama Islam. Sedangkan akhlak madzmumah adalah

adalah akhlak yang jelek atau akhlak yang tidak sesuai dengan ajaran

agama Islam dan juga tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku

dalam masyarakat tertentu.

Pendidikan akhlak tidak hanya dikemukakan secara teoris,

melainkan disertai contoh-contoh yang konkret untuk dihayati

maknanya. Dalam al-Qur`an surat Luqman ayat 14 dijelaskan bahwa

penekanan utama dalam Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan

akhlak dengan jalan melatih anak membiasakan hal-hal yang baik,

menghormati orang tua, bertingkah laku yang baik (sopan), dan

bertutur kata yang penuh hikmah.

Pendidikan akhlak juga dikembangkan melalui Bimbingan dan

Konseling. Hal ini diharapkan agar anak didik mampu membedakan

antara perbuatan-perbuatan yang perlu dan tidak perlu dilakukan, mana

yang baik dan mana yang buruk, serta mana yang salah dan mana yang

benar.

Pendidikan akhlak secara dini akan berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak yang bersangkutan.

Oleh karena itu, akhlak merupakan cermin dari kepribadian seseorang

dan perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Keikutsertaan

Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan nilai-nilai

Pendidikan Agama Islam membawa dampak yang positif bagi

perkembangan akhlak anak didik.

Adapun nilai-nilai Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) yang

dapat dikembangkan diantaranya:

1) Kejujuran

Page 52: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  38

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, jujur berarti lurus

hati, tidak curang.50 Kata Jujur jika diartikan secara baku adalah

mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai

kenyataan dan kebenaran.

2) Amanah

Amanah berasal dari bahasa arab ’amuuna’-’ya’munu’-

’amanah’ yang bermakna “yang harus ditepati” atau ”titipan yang

harus ditunaikan”. Jadi, apapun nikmat yang telah Allah SWT

anugerahkan kepada kita seperti harta, jabatan, keluarga, anak-anak

bahkan anggota tubuh seperti mata, telinga, kedua kaki dan kedua

tangan dan sebagainya adalah amanah. Maka semuanya akan

dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

Macam-macam amanah yang ada di SMA Negeri 8 Semarang

diantaranya:

a) Amanah terhadap Allah SWT dan Rasulullah Muhammad

SAW

Yaitu menjalankan tanggungjawab sebagai hamba dan

khalifah Allah SWT, sesuai dengan tujuan hidup manusia.

Amanah yang pertama ini merupakan amanah yang paling

utama. Pelaksanaan tanggungjawab sebagai hamba merupakan

pengukuhan hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah

SWT). Dengan memelihara dan menghargai amanah Allah

SWT dan Rasulullah Muhammad SAW seseorang dapat

melahirkan suasana aman, tenteram dan penuh keharmonisan.

b) Amanah Terhadap Diri Sendiri.

Yaitu amanah terhadap dirinya sendiri, seperti anggota-

anggota jasadnya (mata, telinga, mulut, perut, tangan, kaki dan

                                                            

50Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar,2005), hlm.224.  

Page 53: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  39

kemaluan) dan anggota-anggota batinnya (aqal, hati dan nafsu)

yang telah dikaruniakan Allah SWT.

c) Amanah Terhadap Masyarakat.

Amanah terhadap masyarakat timbul kerana sifat

masyarakat yang tidak bisa hidup sendiri. Orang kaya dan

orang miskin, penjual dan pembeli, pemimpin dan pengikut,

pegawai dan kakitangannya, pemerintah dan rakyat, dan

pendidik dengan peserta didik semuanya bergantung antara satu

dengan yang lain, karena pada dasarnya manusia adalah

makhluk sosial.

3) Kasih sayang

Kasih sayang dapat diartikan sebagai kecenderungan secara

total kepada sesuatu yang dicintai, kemudian rela mengorbankan

diri, nyawa dan hartamu demi dirinya, kemudian engkau

mengikutinya secara sembunyi atau terang-terangan.

Dalam hal ini adalah kasih sayang sesama manusia, yakni

kasih sayang guru dan karyawan kepada peserta didik, kasih

sayang antar sesama peserta didik dan cinta terhadap lingkungan

sekitar sekolah.

4) Kedisiplinan

Seorang peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar di

sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib

yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap peserta didik dituntut

untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang

yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan peserta

didikterhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di

sekolahnya itu biasa disebut disiplin peserta didik. Sedangkan

peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang

berupaya mengatur perilaku peserta didik disebut disiplin sekolah.

Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara

perilaku peserta didik agar tidak menyimpang dan dapat

Page 54: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  40

mendorong peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan norma,

peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk

memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari

pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi

kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga

terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical

maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis.

Disiplin merupakan istilah yang sudah memasyarakat di

berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Kita mengenal

adanya disiplin kerja, disiplin lalu lintas, disiplin belajar dan

macam istilah disiplin yang lain. Dalam hal ini adalah

dititikberatkan pada kedisiplinan yang dilakukan peserta didik

dalam kegiatan belajarnya baik di rumah maupun di sekolah.

Seorang peserta didik yang bertindak disiplin karena ada

pengawasan dari pihak sekolah. Peserta didik akan bertindak

semaunya dalam proses belajarnya apabila tidak ada pengawasan

dari pihak keluarga dan sekolah. Karena itu kedisiplinan perlu

ditegakkan di sekolah berupa koreksi dan sanksi. Apabila

melanggar dapat dilakukan dua macam tindakan yaitu koreksi

untuk memperbaiki kesalahan dan berupa sanksi. Keduanya harus

dilaksanakan secara konsisten untuk mencegah terjadinya

penyimpangan dan pelanggaran terhadap norma dan kaidah yang

telah ditentukan.

Disiplin juga merupakan suatu kondisi yang tercipta dan

terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang

menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan

dan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian

perilaku dalam kehidupannya. Perilaku tersebut tercipta melalui

proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman di

masyarakat. Sikap disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui

Page 55: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  41

latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan

tertentu, yang harus dimulai sejak berada dalam lingkungan

keluarga, mulai masa kanak-kanak sampai tumbuh berkembang

dan menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat.

b. Implementasi Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha

Sendiri/Mandiri).

Qodirun Ala al-Kasbi harus ditanamkan pada diri peserta didik

sejak dini. Kepribadian ini merupakan kepribadian yang diperlukan

dalam berinteraksi dengan lingkungan keluarga, sekolah maupun

masyarakat.

Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya

dapat dilaksanakan dengan optimal ketika seseorang memiliki sikap

kemandirian terutama dari segi ekonomi.

Beberapa usaha yang dilakukan oleh sivitas akademika untuk

menanamkan kepribadian Qodirun Ala al-Kasbi kepada peserta didik

diantaranya, memotivasi dan menganjurkan peserta didik agar mandiri,

menganjurkan serta membimbing peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan koperasi sekolah.

Dari pemaparan diatas dapat dikatahui bahwa hubungan kerjasama

antara Guru Bimbingan dan Konseling dengan Guru Pendidikan Agama Islam

harus terjalin dengan baik dan saling melengkapi, dengan menyadari dan

memahami fungsi dan perannya masing-masing. Dengan hubungan yang

saling melengkapi itulah nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan Agama Islam

dapat diimplementsikan dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di

sekolah. .

Guru Bimbingan dan Konseling lebih banyak memberikan bimbingan

melalui pendekatan psikologis, sedangkan Guru Pendidikan Agama Islam

memberikan bimbingan/arahan melalui pendekatan keagamaan.

Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling

yang diinternalisasikan dianataranya adalah nilai-nilai aqidah, nilai-nilai yang

Page 56: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

 

  42

berhubungan dengan ibadah (baik yang sifatnya vertikal mapun horisontal),

nilai-nilai akhlak, nilai-nilai sosial, dan nilai-nilai pendidikan karir.

 

Page 57: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

43

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Umum SMA Negeri 8 Semarang

1. Letak Geografis

SMA Negeri 8 Semarang terletak di Kelurahan Tambak Aji

Kecamatan Ngaliyan. Mempunyai lahan seluas ± 15.424 m² dengan luas

tanah yang sudah dibangun ± 8.000 m² dan hampir semua bangunan

dipagar permanen.1

SMA Negeri 8 Semarang dapat dijangkau dari semua jurusan,

karena berada dalam jalur pantura. Sehingga sekolah yang kaya akan

prestasi ini dapat diakses oleh berbagai kendaraan dan angkutan umum,

yang memudahkan transportasi peserta didik, guru dan karyawan.

SMA Negeri 8 Semarang berada di perbukitan yang lokasinya

berbatasan dengan:

a. Sebelah barat berbatasan dengan lahan kosong milik penduduk dan

pabrik yang jaraknya kurang lebih 15 meter.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan tebing. Tinggi tebing kurang lebih

21 meter yang dimanfaatkan penduduk sekitar sebagai tempat

pemakaman.

c. Sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk.

d. Sebelah utara berbatasan dengan perumahan penduduk, dan jalan raya

panturan, yang berjarak 100 meter dari SMA Negeri 8 Semarang.2

2. Tinjauan Historis

SMA Negeri 8 Semarang berdiri pada tanggal 3 September 1979

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No.

0188/0/1070 dengan Nomor Induk Sekolah (NIS) 530, dan nomor statistik

1Hasil dokumentasi SMA Negeri 8 Semarang, yang diperoleh dari Siti Chotijah, S. Pd

selaku Waka. Humas SMA Negeri 8 Semarang, pada hari Selasa tanggal 27 April 2010 di ruang Wakil Kepala Sekolah.  

2Hasil Observasi, pada hari Rabu tanggal 21 April 2010 di SMA Negeri 8 Semarang.  

Page 58: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

44

301036301008.3 Berlokasi di Karanganyar Kecamatan Tugu Semarang,

dan diberi nama SMA Negeri 8 Semarang yang berstatus Negeri.

Seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun 1979 tahun pelajaran

1979/1980 ditangani oleh Departemen Pendidikan dan Kebuyaan

Kecamatan Tugu Semarang dengan memakai sistem tes yang bertempat di

SD Karanganyar 1 Tugu. Dalam sejarah perkembangannya sejak berdiri

sampai sekarang 2009/2010 tercatat 11 kali periode kepemimpinan

sekolah. Adapun periode kepemimpinan kepala SMA Negeri 8 Semarang

sejak berdiri sampai sekarang 2009/2010 terlampir.

SMA Negeri 8 Semarang merupakan sebuah lembaga pendidikan

yang bernaung di bawah Depdiknas dan bukan termasuk lembaga

pendidikan yang bercorak agama, sehingga kominitas keberagamaan

peserta didik yang berada di SMA Negeri 8 Semarang beraneka ragam,

yanr terbagi dalam beberapa komunitas keberagamaan yaitu Islam,

Kristen, Katolik, dan Hindu.4

Demikian kondisi umum tentang sejarah ringkas SMA Negeri 8

Semarang yang berada di Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan,

Kota Semarang. Hingga saat ini SMA Negeri 8 Semarang berusaha untuk

meningkatkan mutu dan berusaha menciptakan sumber daya manusia yang

tangguh, berkompeten, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Struktur Organisasi

Sebagai lembaga pendidikan formal, SMA Negeri 8 Semarang

mempunyai banyak kegiatan yang harus dilaksanakan, dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk memudahkan pencapaian

tujuan tersebut, maka dibentuklah struktur organisasi sekolah yang terdiri

dari kepala sekolah, komite sekolah, kepala tata usaha, waka. kurikulum,

waka. kesiswaan, waka. sarpras, waka. humas, unit laboratorium, koord.

3Hasil dokumentasi SMA Negeri 8 Semarang, yang diperoleh dari Siti Chotijah, S. Pd

selaku Waka. Humas SMA Negeri 8 Semarang, pada hari Selasa tanggal 27 April 2010 di ruang Wakil Kepala Sekolah.  

4Hasil dokumentasi SMA Negeri 8 Semarang, yang diperoleh dari Siti Chotijah, S. Pd selaku Waka. Humas SMA Negeri 8 Semarang, pada hari Selasa tanggal 27 April 2010 di ruang Wakil Kepala Sekolah. 

Page 59: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

45

Perpustakaan, dewan guru, dan peserta didik. Masing-masing mempunyai

fungsi dan tugas yang tersistem guna mewujudkan tujuan yang telah

ditentukan.

Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer,

administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator. Komite Sekolah

berfungsi untuk membina dan menghimpun potensi warga sekolah dalam

rangka mendukung penyelenggaraan sekolah yang berkualitas. Kepala

Tata Usaha bertugas menyusun program tata usaha sekolah, mengurus

administrasi ketenagakerjaan dan peserta didik, membina dan

pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah, menyusun administrasi

perlengkapan sekolah, menyusun dan penyajian data/statistik sekolah, dan

membuat laporan kegiatan tata usaha. Waka. Kurikulum bertugas

menyusun program pengajaran, pembagian tugas guru dan jadwal

pelajaran, jadwal ulangan/evaluasi,kriteria kenaikan/ ketidaknaikan/

kelulusan peserta didik, mengarahkan pembuatan satpel, membina lomba

akademis, dan MGMP. Waka. Kesiswaan bertugas menyusun program

pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan pengarahan kegiatan

OSIS, pemilihan peserta didik teladan/penerima beasiswa, mutasi peserta

didik, program ekstra kurikuler, dan membuat laporan kegiatan kesiswaan

secara berkala. Waka. Sarana bertugas Menyusun rencana kebutuhan

sarana dan prasarana, mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan

prasarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran, dan menyusun

laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala. Waka.

Humas bertugas mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah

dengan orang tua/wali peserta didik, membina hubungan antar sekolah,

komite sekolah, lembaga dan instansi terkait, dan membuat laporan

pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.5

Dengan adanya pembagian fungsi dan tugas yang teratur maka

perkembangan sekolah akan lebih cepat dan tujuan sekolah maupun tujuan

5Hasil wawancara dengan Siti Chotijah, S. Pd selaku Waka. Humas SMA Negeri 8

Semarang, pada hari Selasa tanggal 27 April 2010 di ruang Wakil Kepala Sekolah. 

Page 60: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

46

pendidikan akan mudah untuk diwujudkan. Adapun struktur organisasi

SMA Negeri 8 Semarang terlampir.

4. Keadaan Guru, Karyawan, dan Peserta Didik

a. Keadaan Guru

Untuk menunjang proses kegiatan belajar-mengajar, SMA Negeri 8

Semarang mempunyai sumberdaya manusia berupa guru yang

berjumlah 72 orang. Yang terdiri dari, 62 orang sebagai guru tetap

(PNS), 9 orang guru bantu (belum diangkat PNS), dan 95 % guru

(pendidik) di SMA Negeri 8 Semarang adalah lulusan sarjana/S1 dari

beberapa perguruan tinggi yang sesuai dengan mata pelajaran yang

diajarkan.6

Standar pendidikan dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 8

Semarang sudah disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.7 Sehingga sudah sesuai dengan standar yang telah

ditentukan.

b. Keadaan Karyawan

Untuk mewujudkan tujuan sekolah yang telah ditentukan kepala

sekolah dibantu oleh 19 karyawan, yang bertugas sesuai dengan tugas

yang telah ditentukan. Karyawan SMA Negeri 8 Semarang terbagi

dalam 4 bagian yakni bagian keamanan (security) yang bertugas untuk

menjaga keamanan di lingkungan sekolah, petugas kebersihan/ tukang

kebun yang bertugas untuk menjaga kebersihan dan merawat

perkebunan dan taman sekolah, pembantu umum bertugas

mempersiapkan konsumsi bagi para guru dan karyawan dan tata

usaha/keadministrasian sekolah bertugas untuk membantu administrasi

6Hasil wawancara dengan Siti Chotijah, S. Pd selaku Waka. Humas SMA Negeri 8

Semarang, pada hari Selasa tanggal 27 April 2010 di ruang Wakil Kepala Sekolah. 7Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,2005), hlm. 27.  

Page 61: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

47

sekolah dan peserta didik. Dengan tugas yang telah tersusun rapi, maka

sekolah berstandar nasional dapat diwujudkan.

c. Keadaan Peserta Didik

Berdasarkan data yang diperoleh melalui Waka. Kesiswaan, Drs.

Yuwana, jumlah peserta didik tahun ajaran 2009/2010 mengalami

penurunan. Pada tahun ajaran 2008/2009 jumlah peserta didik dari

kelas XA sampai XII Bahasa mencapai 980 peserta didik. Sedangkan

tahun ajaran 2009/2010 jumlah peserta didik hanya 946 yang terdiri

dari kelas XA sampai kelas XII Bahasa. Adapun table jumlah peserta

didik tahun ajaran 2009/2010 terlampir.

Selama 3 tahun terakhir prestasi yang diperoleh dari beberapa

perlombaan yang diikuti, bisa dikatakan cukup bagus dan mengalami

peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan adanya

sarana dan prasarana yang memadahi dan adanya kesadaran serta

kerjasama dari kepala sekolah, guru/pelatih, guru Bimbingan dan

Konseling, dan peserta didik, sehingga dapat memperolah hasil yang

maksimal.8 Adapun prestasi peserta didik SMA Negeri 8 Semarang

selama 3 tahun terakhir terlampir.

5. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan pada hari Rabu dan

Kamis, tanggal 21 dan 22 April 2010 terdapat ruang kepala sekolah, ruang

wakil kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, ruang bendahara,

kamar kecil kepala sekolah, kamar kecil guru, 27 ruang kelas yang terbagi

menjadi, kelas X terdiri dari 9 ruang (XA-XI) kelas XI terdiri dari 9 ruang

(XI IPA ada 4 ruang, XI IPS ada 4 ruang, XI Bahasa ada 1 ruang), dan

kelas XII terdiri dari 9 ruang (XII IPA ada 3 ruang, XII IPS ada 5 ruang,

XII Bahasa 1 ruang), juga terdapat 5 laboratorium yaitu, Lab. Kimia, Lab.

Biologi, Lab. Fisika, Lab. Bahasa, dan Lab. Komputer.9 Selain itu,

8Hasil dokumentasi SMA Negeri 8 Semarang, yang diperoleh melalui Bapak Drs.

Yuwana, selaku Waka. Kesiswaan SMA Negeri 8 Semarang, pada hari Selasa tanggal 27 April 2010 di ruang Wakil Kepala Sekolah.  

9Hasil observasi pada hari kamis tanggal 22 April 2010 di SMA Negeri 8 Semarang.  

Page 62: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

48

berdasarkan catatan lapangan peneliti, terdapat juga dapur sekolah dan pos

keamanan di SMA Negeri 8 Semarang sudah memenuhi standar sarana

dan prasarana.

Fasilitas–fasilitas lain yang menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan seperti ruang Bimbingan dan Konseling, ruang

UKS, ruang biro data dan evaluasi, ruang OSIS, 4 kantin, 2 mushola,

ruang multimedia, ruang band, ruang perpustakaan, ruang agama, ruang

internet, koperasi, 4 toilet putra dan 4 toilet putri.10

Berdasarkan hasil observasi secara umum keadaan fisik SMA

Negeri 8 Semarang bisa dikatakan baik, memadai dan fasilitas yang telah

ada difungsikan dengan baik dan maksimal. Sarana dan prasarana yang

ada di SMA Negeri 8 Semarang ini sudah memenuhi standar sarana dan

prasarana sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan.

B. Kondisi Khusus tentang Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

1. Nilai Pendidikan Kepribadian Muslim

a. Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh)

Pendidikan akhlak ditanamkan sejak penerimaan peserta didik tahun

ajaran baru. Akhlak tersebut dipraktekan oleh para guru dan karyawan ketika

bertatap muka dan berkomunikasi dengan wali murid ataupun dengan calon

peserta didik yang baru. Kemudian dikembangkan dalam setiap kegiatan yang

dilakukan dilingkungan sekolah, seperti proses pembelajaran, ekstra kurikuler,

dan interaksi dengan guru dan karyawan.

Di lingkunagan sekolah guru, karyawan, dan peserta didik harus bersikap

sesuai dengan aturan yang telah dibuat, seperti sikap memasuki ruang kelas,

ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, dan ruang Bimbingan dan

Konseling, sikap duduk di kelas, sikap terhadap kepala sekolah, guru, dan

karyawan, dan sikap terhadap sesama teman, cara berpakaian seragam sekolah,

sikap saat mengikuti upacara sekolah, sikap dilapangan dan sebagainya.

10Hasil observasi pada hari Rabu tanggal 21 April 2010 di SMA Negeri 8 Semarang.  

Page 63: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

49

Nilai-nilai Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) di SMA Negeri 8

Semarang yang diperolah dari Dra. Hj. Faricha selaku guru Pendidikan Agama

Islam diantaranaya:

1) Kejujuran

Di SMA Negeri 8 Semarang, kejujuran dijadikan prioritas yang

utama. Guru, karyawan, dan peserta didik diperintahkan untuk selalu

menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Kejujuran dilakukan oleh semua

sivitas akademika yang ada di SMA Negeri 8 Semarang dalam setiap

kegiatan di lingkungan sekolah, baik kegiatan harian, kegiatan mingguan

maupun dalam kegiatan tahunan. Termasuk dalam kegiatan ekstra kurikuler

yang ada di sekolah, misalnya saja dalam kegiatan ekstra pramuka, peserta

didik akan dipanggil oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk dimintai

keterangan dan diberi sangsi apabila tidak masuk ekstra pramuka selama 4

kali berturut-turut.

Pada waktu proses pembelajaran, usaha yang dilakukan Guru

Pendidikan Agama Islam untuk menanamkan kejujuran diantaranya

memberikan tugas kepada peserta didik, memberikan tauladan yang

berkenaan dengan cara berpakaian, dan menceritakan kisah orang-orang

yang sukses karena kejujuran.

Pada waktu ulangan, guru membebaskan buku dan tas peserta didik

tetap disamping tempat duduk peserta didik. Hal itu dilakukan agar peserta

didik belajar untuk melatih kejujuran dalam setiap melakukan kegiatan,

termasuk juga dalam mengerjakan ulangan/semesteran.11

Berdasarkan hasil observasi dan catatan peneliti, kejujuran juga

terlihat dari aktivitas di kantin sekolah, pada waktu dikantin guru, karyawan

dan peserta didik mengambil dan membayar senilai dengan barang yang

diambil.

Ketika menggunakan jasa layanan Bimbingan dan Konseling,

peserta didik juga mengutarakan maksud/permasalahan sesuai dengan

11Hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam, Dra. Hj. Faricha, pada hari

Kamis tanggal 22 April 2010 di ruang guru.  

Page 64: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

50

kebenaran/kenyataan. Misalnya, peserta didik mengungkapkan

kekecewaannya pada saat putus hubungan dengan orang yang dicintainya,

mengungkapkan kesulitannya dalam menerima pelajaran. Dalam hal ini

yang dilakukan guru Bimbingan dan Konseling yakni dengan memberikan

motivasi dan masukan-masukan agar peserta didik itu bisa mengambil

keputusan dan menyelesaikan permsalah yang dihadapi.

2) Amanah

Sifat amanah yang dikembangkan di SMA Negeri 8 Semarang yaitu:

a) Amanah terhadap Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW

Diwujudkan dalam kegiatan setiap kegiatan sekolah baik harian,

mingguan maupun tahunan. Memulai dan mengakhiri setiap kegiatan

dengan berdoa adalah tradisi yang sudah mengakar kuat di SMA Negeri

8. Sholat dhuhur berjamaah di musholah sekolah, walaupun tidak semua

peserta didik melakukanya, akan tetapi hampir 50 % dari peserta didik

(muslim) melakukanya. Sholat jum’at selama 2 minggu sekali yakni

pada minggu pertama dan ketiga, sholat tarawih, tadarus, dan buka

bersama bersama pada bulan Ramadhan.12

Berdasarkan catatan lapangan peneliti, dalam kegiatan ekstra

kurikuler sekolah, peserta didik diberi kesempatan untuk beribadah

sesuai dengan kepercayaannya masing-masing dengan alokasi waktu

yang telah dijadwalkan. Membaca asma al-husna juga dilakukan untuk

menentramkan hati peserta didik, yang dilakukan sebelum proses

kegiatan belajar mengajar dimulai terutama pada pelajaran Pendidikan

Agama Islam jam pertama.

b) Amanah terhadap Diri Sendiri

Amanah terhadap diri sendiri dilakukan dalam kegiatan sehari-hari

di lingkungan sekolah seperti menggunakan panca indra yang telah

dikaruniakan Allah SWT dengan baik, misalnya menggunakan tangan

untuk berkreativitas, menggunakan mata untuk melihat yang baik dan

12Hasil wawancara dengan Dra. Faricha selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMA Negeri 8 Semarang, pada hari Kamis, 22 April 2010 di ruang guru.  

Page 65: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

51

berguna, memanfaatkan waktu luang untuk membaca di perpustakaan

sekolah. Dengan membaca di perpustakaan maka pikiran yang telah

dianugerahkan Allah akan digunakan untuk berfikir dan memahami,

mata untuk melihat tulisan yang bermanfaat, dan kaki yang melangkah

kearah kebaikan.

c) Amanah terhadap Masyarakat.

Yaitu menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar sekolah.

Misalnya tidak mendholimi para pedagang yang berdagang dikantin

sekolah, menghormati tamu dan orang yang lebih tua yang datang ke

sekolah, menebarkan senyum pada saat berpapasan dengan warga

masyarakat sekitar sekolah.

3) Kasih sayang

Kasih sayang ini diwujudkan dalam berinteraksi dengan semua

sivitas akademika sekolah. Misalnya, ketika ada peserta didik yang sakit

atau orang tua peserta didik yang meninggal dunia didoakan bersama-sama.

Selain didoakan, sekiranya diperlukan maka guru Bimbingan dan

Konseling, guru mata pelajaran, wali kelas dan peserta didik melakukan

kunjungan rumah.

Bentuk kasih sayang guru terhadap peserta didik adalah

membimbingnya agar berkembang, memiliki rasa tanggung jawab yang

tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, memiliki akhlak mulia, dan

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sedangkan bentuk kasih sayang murid terhadap guru yaitu melaksanakan

perintah guru.

Setiap hari Jum’at, kegiatan ‘Jum’at Beramal’ juga sudah berjalan,

kemudian hasil dari amal tersebut diakumulasikan dan diberikan kepada

pihak-pihak yang membutuhkan, mengadakan kegiatan bakti sosial, baik di

lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah misalnya di panti

asuhan terdekat.13 Berdasar pada observasi dan catatan lapangan, SMA yang

13Hasil wawancara dengan Dra. Faricha selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMA Negeri 8 Semarang, pada tanggal 22 April 2010 di ruang guru.  

Page 66: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

52

kaya akan prestasi tersebut mengadakan kegiatan Jum’at bersih yang

dilakukan pada jumat minggu pertama sebagai bukti bahwa SMA Negeri 8

Semarang peduli terhadap kenyamanan dan keindahan sekolah.

4) Kedisiplinan

SMA Negeri 8 Semarang menanamkan kedisiplinan kepada peserta

didik dan guru serta karyawan yang ada disana dengan menaati setiap

peraturan yang telah dibuat, dan memberikan sangsi kepada pihak yang

melanggar aturan tersebut. Misalnya, memberikan sangsi kepada peserta

didik untuk membersihkan sebagian lingkungan sekolah bagi peserta didik

yang terlambat datang ke sekolah.

Guru Bimbingan dan Konseling berperan sebagai motivator yang

akan memotivasi dan membimbing serta memperingatkan peserta didik

yang melanggar aturan yang telah dibuat.

Kegiatan lain yang dilakukan yaitu dengan melaksanakan sholat

dhuhur berjamaah tepat waktu, dan menyelesaikan proses pembelajaran

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

b. Qadirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri)

Di SMA Negeri 8 Semarang Qadirun Ala al-Kasbi (Memiliki

Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri) diterapkan dalam beberapa kegiatan

diantaranya:

1) Kegiatan koperasi sekolah.

Untuk menanamkan nilai-nilai jiwa interpreneur pada diri peserta

didik, sekolah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengaktualisasikan diri kedalam kegiatan koperasi sekolah. Peserta didik

diberi tanggung jawab untuk mengelola koperasi sekolah. Seperti,

menentukan harga jual barang, membelanjakan barang yang akan dijual,

dan memenejemen keuangan koperasi sekolah, kemudian dilaporkan

kepada pembina koperasi sekolah.14

14Hasil wawancara dengan Ibu Ganefiani selaku guru Bimbingan dan Konseling SMA

Negeri 8 Semarang, pada hari Jum’at tanggal 23 April 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling. 

Page 67: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

53

2) Berjualan pulsa

Dari pelatihan dan pengalaman dari koperasi sekolah itu, peserta

didik dapat mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya untuk

mandiri yakni dengan berjualan pulsa kepada peserta didik maupun kepada

guru dan karyawan yang ada di SMA Negeri 8 Semarang. Mula-mula

berjualan pulsa dengan teman satu kelasnya, kemudian berkembang di

lingkungan sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Siti Zulaekha, peserta didik

kelas XI IS 1, misalnya saja di kelas XI A 3 ada 1 peserta didik yang

berjualan pulsa yaitu Asasul Masfaroh, di kelas XI IS 1 yang berjualan

pulsa ada 3 orang yaitu Siti Zulaekha, Rifki Rahardwianto dan Miftahul

Jannah, sudah lebih dari 6 bulan mereka berjualan pulsa di sekolah,

bahkan Siti Zulaekha sendiri sudah 1 tahun berjualan pulsa, baik di rumah

maupun di sekolah.15

3) Berjualan di kelas

Peserta didik yang sejak dini sudah dikenalkan dunia interpreneur

oleh keluarganya, maka untuk membantu meringankan biaya sekolah dan

membantu keluarganya mereka berjualan dikelas. Bermacam-macam yang

dijual di kelas seperti pernik-pernik, jilbab, Pin, maupun makanan ringan.

Untuk memulainya membutuhkan mental yang kuat, akan tetapi setelah

melakukanya menjadi hal yang biasa16. Menjual pernik-pernik, pin,

makanan ringan dan jilbab kepada teman se kelas.

C. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang sudah berlangsung

sejak sekolahan itu berdiri, yakni pada tahun 1979. Sebelum tahun ajaran

2009/2010, Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang dilaksanakan

secara klasikal, yakni dengan mengadakan pertemuan selama satu jam selama satu

15Hasil wawancara dengan siti zulaekhah, peserta didik kelas XI IS 1, pada hari Jum’at,

23 April 2010 di depan kelas XI IS 1.  16Hasil wawancara dengan Ibu Ganefiani selaku guru Bimbingan dan Konseling SMA

Negeri 8 Semarang, pada hari Jum’at tanggal 23 April 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling. 

Page 68: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

54

minggu (satu jam pelajaran). Bahkan pada tahun ajaran 2007/2008 Bimbingan dan

Konseling diberikan selama 2 jam pelajaran dalam satu minggu.

Pada tahun ajaran 2009/2010 pelaksanaan tidak lagi dilakukan secara

klasikal tetapi Bimbingan dan Konseling dilakukan di ruang Bimbingan dan

Konseling (BK). Hal itu dilakukan karena ada pemadatan materi untuk kelas XII.

Dengan kesadaranya sendiri peserta didik datang ke ruang Bimbingan dan

Konseling untuk memanfaatkan jasa layanan bimbingan. Bagi mereka yang

sedang ada masalah, mereka menemui guru Bimbingan dan Konseling di ruang

Bimbingan dan Konseling untuk mengutarakan segala permasalahan yang sedang

dialaminya. Dengan harapan, mereka dapat menerima, memahami dan

mengaktualisasikan dirinya, dapat mengambil keputusan dan dapat mengatasi

masalah yang sedang dialaminya, serta dapat mengembangkan segala potensi

yang dimilikinya secara optimal.

Bimbingan dan Konseling memberikan jalan pemecahan masalah pribadi,

sosial, kependidikan, dan karir melalui pengubahan orientasi pribadi, penguatan

mental/psikis, penguatan tingkah laku, pengubahan lingkungan, dan upaya-upaya

perbaikan.

Diantara permasalahan yang diutarakan oleh peserta didik pada tahun

ajaran 2009/2010 yaitu:

1. Masalah pribadi

Masalah yang diutarakan beraneka ragam yang menyangkut pribadi

peserta didik, seperti putus hubungan dengan orang yang pernah dicintainya,

hubungan yang kurang harmonis dengan keluarganya, dan masalah keuangan.

Peran guru Bimbingan dan Konseling dalam membantu mengentaskan

permasalahan pribadi ini dengan mengidentifikasi permasalahan yang sedang

dihadapai peserta didik, mengadakan temu wicara dengan peserta didik yang

bermasalah sehingga peserta didik dapat mengutarakan segala perasaannya,

mengadakan home visit untuk memperolah keterangan tentang situasi

lingkungan, dan bertindak sebagai motivator.

Page 69: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

55

2. Masalah sosial

Peserta didik mengutarakan permasalahan tentang hubungan

persahabatan dengan peserta didik lain yang tidak nyaman, dan hubungan

yang kurang harmonis dengan pihak guru dan karyawan yang ada di SMA

Negeri 8 Semarang.

Untuk membantu memecahkan masalah sosial ini guru Bimbingan dan

Konseling mengadakan penelitian terhadap peserta didik yang bersangkutan

untuk mendapatkan data yang valid, kemudian mempertemukan kedua belah

pihak untuk klarifikasi tentang masalah yang sedang dihadapi. Kemudian,

guru Bimbingan dan Konseling memberikan masukan-masukan kepada

mereka yang sedang bermasalah, agar mereka bisa memahami dirinya dan

mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

3. Masalah kependidikan

Masalah kependidikan yang diutarakan peserta didik diantaranya

masalah kesulitan dalam menerima dan memahami pelajaran (materi) yang

disampaikan. Langkah yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling

diantaranya dengan mengadakan penelitian terhadap peserta didik yang

mengalami kesulitan dalam menerima dan memahai materi, untuk

mendapatkan informasi yang diperlukan.

Setelah diketahui penyebabnya, guru Bimbingan dan Konseling

memberikan motivasi dan beberapa saran yang konstruktif, dan memberikan

jalan pemecahan masalah melalui pengubahan orientasi peserta didik.

4. Masalah karir

Permasalahan peserta didik yang berusaha untuk berdikari di sekolah,

guna meringankan biaya pendidikan yang dikhawatirkan menggangu

aktifitasnya sebagai peserta didik. Misalnya, peserta didik prestasinya

menurun karena harus memikirkan usaha yang dilakukanya. Jika ditemukan

kasus semacam ini maka yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling

yaitu dengan memberikan solusi kongkrit untuk mengatasi permasalah itu,

yakni dengan menyuruhnya untuk bisa mengatur waktu seefektif mungkin,

serta memberikan motivasi agar peserta didik lebih semangat dalam belajar.

Page 70: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

56

Sedangkan bagi mereka yang membutuhkan informasi yang terkait dengan

pribadi, sosial, kependidikan, maupun karir, mereka akan datang sendiri maupun

berkelompok untuk mendapat informasi yang mereka butuhkan. Misalnya,

peserta didik ingin mengetahui persyaratan dan cara masuk perguruan tinggi

negeri maupun swasta, ingin tahu informasi tentang kesehatan reproduksi (seks),

maupun cara untuk bersosialisasi secara baik di masyarakat.

Apabila peserta didik yang datang ke ruang Bimbingan dan Konseling satu

orang (sendiri) maka dinamakan layanan perseorangan, sedangkan yang datang ke

ruang Bimbingan dan Konsdeling dua orang atau lebih (berkelompok) maka

dinamakan layanan bimbingan kelompok.

Secara menyeluruh, kegiatan Bimbingann dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang meliputi bidang bimbingan, yang meliputi bimbingan pribadi,

bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir.

Dalam melaksanakan keempat bimbingan tersebut, Bimbingann dan

Konseling (BK) di SMA Negeri 8 Semarang dengan memaksimalkan 9 layanan

yaitu layanan orientasi, layanan penyaluran/penempatan, layanan konseling

perseorangan, layanan konseling kelompok, layanan informasi, layanan

pembelajaran, layanan bimbingan kelompok, layanan konsultasi, dan layanan

mediasi.17

Sedangkan jenis kegiatan yang mendukung kesembilan layanan tersebut

adalah aplikasi instrumentasi Bimbingan dan Konseling, himpunan data,

konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.

Dalam pelaksanaannya, Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 8

Semarang mengacu pada visi dan misi Bimbingan dan Konseling yang sudah

ditetapkan, yaitu:

Visi: terwujudnya perkembangan diri dan kemandirian secara optimal

dengan hakekat kemanusiaanya sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa sebagai

makhluk individu dan makhluk sosial dalam perkembangan dengan manusia dan

alam semesta.

17Hasil dokumentasi yang diperolah melalui Ibu Ganefiani, pada hari Jumat tanggal 23

April 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling.  

Page 71: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

57

Misi: menunjang perkembangan diri dan kemandirian siswa untuk dapat

menjalani kehidupannya sehari-hari sebagai peserta didik secara efektif, kreatif,

dan dinamis serta memiliki kecakapan hidup untuk masa depan karir dalam:

1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. pemahaman perkembangan diri dan lingkungan

3. pengarahan diri kearah dimensi spiritual

4. pengambilan keputusan berdasarkan IQ, EQ, dan SQ

5. pengaktualisasian diri secara optimal.18

Berpedoman dengan Visi dan Misi yang telah ditentukan dan sembilan

layanan yang diberikan serta adanya kegiatan lain yang mendukung kesembilan

layanan tersebut, maka palaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang sudah berjalan secara ideal dan maksimal.

D. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan

Konseling di SMA Negeri 8 Semarang

Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang diimplementasikan di SMA

Negeri 8 Semarang dalam Bimbingan dan Konseling yaitu Nilai pendidikan

Kepribadian yang meliputi Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) dan Qadirun

Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri). Adapun

implementasi dari nilai Matin al-Khuluq dan Qadirun Ala al-Kasbi sebagai

berikut.

1. Nilai Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh)

Nilai-nilai Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) di SMA Negeri 8

Semarang diterapkan yaitu:

a. Kejujuran

Kejujuran dilakukan oleh semua sivitas akademika yang ada di

SMA Negeri 8 Semarang dalam setiap kegiatan yang ada di SMA Negeri 8

Semarang. Penerapanya yaitu dengan membiasakan peserta didik untuk

berkata jujur dan bertutur kata santun pada saat memanfaatkan jasa

18Hasil dokumentasi yang diperolah melalui Ibu Ganefiani, pada hari Jumat tanggal 23

April 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling. 

Page 72: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

58

layanan Bimbingan dan Konseling. Yakni peserta didik mengungkapkan

kekecewaannya pada saat putus hubungan dengan orang yang dicintainya,

mengungkapkan kesulitannya dalam menerima pelajaran.19 Berdasarkan

observasi dan catatan peneliti, guru memberikan tugas kepada peserta

didik, guru memberikan tauladan yang berkenaan dengan cara berpakaian,

dan bertutur kata dengan orang yang lebih tua. Serta pada saat membayar

di kantin sekolah yakni membayar senilai dengan barang yang diambil

pada saat makan di kantin sekolah.

b. Amanah

Implementasi dari sifat ini yakni membaca asmaul husna sebelum

pelajaran Pendidikan Agama Islam dimulai, khususnya pada jam pertama.

Memulai dan mengakhiri setiap kegiatan dengan berdoa. Melaksanakan

sholat dhuhur berjamaah di musholah sekolah. Menjalankan sholat jum’at

selama 2 minggu sekali yakni pada minggu pertama dan ketiga, sholat

tarawih, tadarus, dan buka bersama bersama pada bulan Ramadhan.

Peserta didik memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca di

perpustakaan sekolah. Dengan membaca di perpustakaan, maka mata akan

tertuju pada hal-hal yang positif yakni tulisan, tangan akan menulis atau

membuat kreatifitas yang inovatif, dan pikiran akan berfikir.

Begitu juga dalam kegiatan ekstra kurikuler sekolah, misalnya pada

saat kegiatan pramuka di sekolah, dalam berkegiatan peserta didik diberi

kesempatan untuk beribadah sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.

c. Kasih sayang

1) Kasih sayang sesama manusia

Kegiatan yang dilakukan di SMA Negeri 8 Semarang dalam

menanamkan dan menerapkan nilai-nilai kepribadian kasih sayang

terhadap sesama, diantaranya menyebarkan/membudayakan salam di

lingkungan sekolah, menutup keaiban/kejelekan saudaranya, empati

terhadap sesama, membiasakan kepada peserta didik untuk bersedekah

19Hasil wawancara dengan koordinator sekaligus guru Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang, Ibu Ganefiani, pada hari Selasa tanggal 27 April 2010, di ruang Bimbingan dan Konseling.  

Page 73: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

59

pada hari Jum’at yang diakumulasikan untuk diberikan kepada orang

yang membutuhkan, bakti sosial terhadap masyarakat setempat

maupun di panti asuhan setiap enam bulan sekali, dan saling

mendo’akan antar sesama.

Bagi guru, wujud kasih sayang terhadap peserta didik adalah

dengan memberikan bimbingan dan arahan yang positif. Dengan

harapan peserta didik tersebut dapat memiliki akhlak yang mulia,

kepribadian yang tangguh, keterampilan yang diperlukan dirinya, dan

masyarakat.

2) Cinta lingkungan

Penanaman dan pelaksanaan sikap cinta terhadap lingkungan

dilakukan setiap hari, yakni dengan tetap menjaga kebersihan dan

kenyamanan kelas.20 Kebiasaan untuk membuang sampah di tempat

yang telah disediakan, tidak merusak pekarangan dan tanaman yang

ada di sekolah, tidak membuang air kecil di tempat yang sering

digunakan untuk berkumpul, dan mengadakan reboisasi tanaman.

d. Kedisiplinan

Kedisiplinan diterapkan dalam hal berpakaian, yaitu harus sesuai

dengan standar berpakaian (standards of clothing) yang ditetapkan di

sekolah, mengerjakan tugas yang diberikan guru sesuai dengan waktu

yang ditentukan, mematuhi setiap peraturan yang telah dibuat sekolah, dan

memberikan sangsi kepada pihak yang melanggar aturan tersebut.

Misalnya, memberikan sangsi kepada peserta didik untuk membersihkan

sebagian lingkungan sekolah bagi peserta didik yang terlambat datang ke

sekolah, sholat dhuhur dengan berjamaah yang dilakukan oleh peserta

didik dan guru di mushalla sekolah juga bertujuan menanamkan nilai-nilai

kedisiplinan pada diri peserta didik sejak dini.

20Hasil wawancara dengan Ibu Ganefiani selaku guru Bimbingan dan Konseling SMA

Negeri 8 Semarang, pada hari Jum’at tanggal 23 April 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling. 

Page 74: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

60

2. Nilai Qadirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri).

Implementasi dari nilai Qadirun Ala al-Kasbi yaitu:

a. Kegiatan Koperasi Sekolah

Peserta didik diberi kekuasaan untuk mengoperasikan koperasi sekolah

dengan semaksimal mungkin. Seperti, menentukan harga jual barang,

membelanjakan barang yang akan dijual, dan memenejemen keuangan

koperasi sekolah, dengan bimbingan dari para guru yang diberi tugas

kepala sekolah untuk mengurusi perpustakaan di SMA Negeri 8

Semarang. Peserta didik yang mengktualisasikan diri dalam koperasi

sekolah sekitar 5 % dari jumlah peserta didik yang ada di SMA Negeri 8

Semarang.

Peserta didik yang bertugas di koperasi sekolah, harus mempersiapkan

segala sesuatunya 5 menit sebelum waktu istirahat.21 Setiap harinya,

koperasi sekolah dijaga oleh peserta didik sesuai dengan jadwal yang telah

disepakati pengurus.

b. Jualan Pulsa

Banyak peserta didik di SMA Negeri 8 Semarang yang berjualan

pulsa. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Ganefiani selaku koordinator guru

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang bahwa di kelas XI

A 3 ada 1 peserta didik yang berjualan pulsa yaitu Asasul Masfaroh, di

kelas XI IS 1 yang berjualan pulsa ada 3 orang yaitu Siti Zulaekha, Rifki

Rahardwianto dan Miftahul Jannah, sudah lebih dari 6 bulan mereka

berjualan pulsa di sekolah.22 Berdasarkan observasi, peneliti menemukan

ada salah satu guru dan karyawan di SMA Negeri 8 Semarang yang

berjualan pulsa elektrik.

c. Jualan di kelas

Selama tidak mengganggu proses pembelajaran, peserta didik

diperbolehkan untuk berdikari di sekolah. Peserta didik membawa barang

21Hasil wawancara dengan Ibu Ganefiani selaku guru Bimbingan dan Konseling SMA

Negeri 8 Semarang, pada hari Jum’at, 23 April 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling.  22Hasil wawancara dengan Ibu Ganefiani selaku guru Bimbingan dan Konseling SMA

Negeri 8 Semarang, pada hari Jum’at, 23 April 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling.  

Page 75: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

61

dagangan dari rumah, kemudian menjualnya pertama kepada teman

dekatnya kemudian kepada teman sekelasnya. Barang yang dijual di kelas

misalnya saja pernak-pernik, pin, jilbab, dan makanan ringan yang belum

ada di sekolah.23

Berdasarkan observasi, guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 8

Semarang berperan sebagai motivator yang akan membantu mengembangkan

potensi dan usahan yang dilakukan oleh peserta didik, menganjurkan peserta

didik agar mandiri, menanamkan sifat pantang menyerah kepada semua

peserta didik. Kegiatan pameran keterampilan yang bertujuan untuk memacu

kreatifitas peserta didik juga dilakukan setiap satu semester sekali. Hal itu

dilakukan agar peserta didik benar-benar memiliki kepribadian Qadirun Ala

al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri).

23Hasil wawancara dengan Ibu Ganefiani selaku guru Bimbingan dan Konseling SMA

Negeri 8 Semarang, pada hari Jum’at, 23 April 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling. 

Page 76: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

62

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (Nilai Pendidikan Kepribadian

Muslim) di SMA Negeri 8 Semarang

Berdasarkan teori yang terdapat pada Bab II bahwa nilai-nilai

Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling serta uraian Bab

III, yang berisi tentang hasil penelitian, maka peneliti akan menyampaikan

analisis penelitian.

Analisis penelitian ini akan peneliti sajikan secara deskriptif kualitatif,

artinya gambaran tentang keadaan real di SMA Negeri 8 Semarang. Caranya,

setelah melakukan data collection (pengumpulan data), peneliti kemudian

mengelompokkan data-data yang sifatnya masih komplek dan rumit tersebut

sesuai dengan kerangka laporan penelitian, yang dijadikan sebagai data

pendukung.

Berdasarkan teori di Bab II, nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dapat

dikembangkan dalam berbagai macam aktivitas, baik dalam aktivitas

pembelajaran, aktivitas ekstra kurikuler, kegiatan harian selama di lingkungan

sekolah, termasuk dalam aktivitas Bimbingan dan Konseling yang ada di

sekolah. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang yaitu nilai pendidikan

kepribadian, nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan karir.

Akan tetapi fokus peneliti pada nilai pendidikan kepribadian. Adapun

nilai-nilai pendidikan kepribadian (muslim) meliputi Matin al-Khuluq dan

Qadirun Ala al-Kasbi, sebagai berikut.

1. Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh)

a. Kejujuran

Memberikan informasi yang sesuai dengan kebenaran, agar dapat

memegang peranan yang penting di masyarakat, merupakan usahan

yang dilakukan sekolah untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan

Page 77: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

63

kejujuran di sekolah. Kejujuran merupakan salah satu aspek dari

sekian banyak aspek pendidikan yang harus dimiliki dan dijalani oleh

guru dan peserta didik.1 Membiasakan peserta didik untuk berkata

jujur dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama di sekolah, baik

dalam proses belajar mengajar, ulangan, pemberian tugas, ataupun

dalam berinteraksi selama di lingkungan sekolah. Guru juga

memberikan contoh-contoh kejujuran dalam setiap kegiatan yang

dilakukan selama di lingkungan sekolah. Menurut hemat Peneliti,

usaha yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dan guru mata

pelajaran lain untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran di lingkungan

sekolah sudah bagus dan sudah berjalan sesuai dengan teori yang ada

di bab II, hanya saja belum maksimal. Dengan membiasakan dan

melatih kejujuran peserta didik dalam setiap kegiatan, memberikan

tauladan yang baik, maka nilai-nilai kejujuran akan tetanam kuat pada

diri peserta didik.

SMA Negeri 8 Semarang menjadikan kejujuran sebagai prioritas

yang diutamakan. Pendidik, karyawan, dan peserta didik diperintahkan

untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Setiap kegiatan

yang dilakukan di lingkungan sekolah, baik kegiatan harian, kegiatan

mingguan maupun dalam kegiatan tahunan nilai-nilai kejujuran itu

selalu ditanamkan. Kejujuran ditanamkan melalui proses

pembelajaran. Misalnya, seorang peserta didik terlambat masuk kelas,

dan guru bertanya kepada peserta didik tersebut, kenapa terlambat

masuk kelas padahal jadwal sudah terpampang bahkan bel masuk pun

telah dibunyikan. Peserta didik tersebut akan berkata jujur, kalau

kejujuran itu sudah mengakar kuat dalam dirinya, dan sebaliknya

peserta didik itu akan mencari banyak alasan kalau sifat jujur tersebut

belum tertanam dalam dirinya. Indikasi untuk mengetahui anak itu

jujur atau tidak bisa dilihat dari alasan dan ekspresi muka peserta

1Setyo Purnomo, ”Upaya Menanamkan Kejujuran dan Komunikasi yang Sehat”,

http://www.klubguru.com/index.php, hlm. 1. Diunduh pada tanggal 2 Mei 2010.  

Page 78: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

64

didik. Akan tetapi, tauladan yang dilakukan oleh guru itulah salah satu

cara yang digunakan untuk menanamkan nilai kejujuran kepada

peserta didik. Dengan membiasakan peserta didik untuk berkata atau

memberikan informasi sesuai dengan kebenaran, serta memeberikan

tauladan kejujuran dalam setiap kegiatan, maka peserta didik akan

menjadi pribadi yang berakhlak mulia.

Dalam pembayaran SPP sekolah, bagi peserta didik yang sudah 3

bulan tidak membayar SPP akan dipanggil ke ruang Bimbingan dan

Konseling untuk diklarifikasi. Guru Bimbingan dan Konseling akan

bertanya banyak hal kepada peserta didik tersebut. Kejujuran adalah

keterbukaan, jika peserta didik itu terbuka dan mengutarakan yang

sebenarnya maka kejujuran sudah tertanam dalam dirinya. Menurut

hemat Peneliti, yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling

tersebut sangat tepat dan sesuai dengan kode etik yang ada dalam

Bimbingan dan Konseling. Berdasarkan hasil observasi dan catatan

lapangan, Peneliti menemukan hubungan yang harmonis antara guru

Bimbingan dan Konseling dengan peserta didik, setelah diselidiki lebih

lanjut, ternyata itu adalah salah satu cara yang dipakai guru Bimbingan

dan Konseling untuk mendapatkan informasi dari peserta didik yang

bersangkutan.

b. Amanah

Sifat amanah yang telah dikembangkan di SMA Negeri 8

Semarang diantaranya:

a) Amanah terhadap Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW

Menurut hemat Peneliti, kegiatan harian yang dilakukan di

SMA Negeri 8 Semarang untuk menanamkan nilai-nilai kepribadian

yang berhubungan dengan amanah sudah tepat dan sesuai dengan

ajaran agama Islam, seperti memulai dan mengakhiri setiap kegiatan

dengan berdoa. Membaca asma al-husna sebelum pelajaran

Pendidikan Agama Islam jam pertama dimulai. Shalat dhuhur

berjamaah di musholah sekolah, walaupun tidak semua peserta didik

Page 79: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

65

melakukanya, akan tetapi berdasarkan hasil catatan lapangan selama

di SMA Negeri 8 Semarang, setiap hari aktif (senin, selasa, rabu,

kamis, dan sabtu) ada 4 kelas yang dijadwalkan untuk shalat dhuhur

berjama’ah. Masing-masing kelas, jumlah peserta didiknya rata-rata

34 peserta didik, baik putra maupun putri. Dari 136 peserta didik,

yang melakukan shalat berjamaah di sekolah hanya 40 peserta didik.

Menurut hemat Peneliti, berdasarkan observasi selama di SMA

Negeri 8 Semarang hanya 29,41 % yang melakukan shalat dhuhur

berjama’ah di sekolah. Dari jumlah yang cukup sedikit itu, peneliti

dapat mengatakan bahwa rutinitas shalat dhuhur berjamaah di SMA

Negeri 8 Semarang belum berjalan secara maksimal dan perlu

ditingkatkan lagi.

Rutinitas bershadaqah dengan sesama peserta didik, menolong

dan mengasihi sesama, serta menjaga lingkungan sekolah sudah

berjalan secara maksimal. Tidak hanya peserta didik, akan tetapi

pendidik dan karyawan yang ada di SMA Negeri 8 Semarang juga

melaksanakan titipan yang harus ditunaikan kepada dirinya baik

terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, maupun kepada sesama

manusia.

Kegiatan mingguan seperti shalat Jum’at di sekolah selama 2

minggu sekali yakni pada minggu pertama dan ketiga, tadarus

setelah pulang sekolah setiap hari selasa, dan bershadaqah untuk

kemanusiaan yang dilakukan pada hari Jum’at, hingga muncullah

istilah Jum’at beramal juga sudah berjalan, akan tetapi belum

maksimal. Menurut hemat Peneliti, penerapan nilai-nilai Pendidikan

Agama Islam, khususnya dalam menerapkan nilai-nilai amanah di

lingkungan sekolah sudah berjalan sebagaimana mestinya,

terprogram dalam setiap kegiatan yang dilakukan, akan tetapi

pelaksanaanya belum maksimal.

b) Amanah terhadap Diri Sendiri

Page 80: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

66

Menurut hemat Peneliti, amanah terhadap diri sendiri yang

dilakukan di lingkungan sekolah yaitu dengan menggunakan panca

indra yang telah dikaruniakan Allah SWT dengan melakukan hal-hal

yang edukatif, kreatif, inovatif. Misalnya menggunakan tangan

untuk membuat hasta karya, untuk melukis/menulis di mading

sekolah, menggunakan mata untuk melihat yang baik dan berguna,

seperti membaca buku di perpustakaan, memanfaatkan waktu luang

untuk berdiskusi dengan guru. Menggunakan akal untuk berfikir

positif dan berusaha memahai dan mengagumi ciptaan-ciptaan Allah

SWT, menggunakan mata untuk melihat tulisan yang bermanfaat

atau hal-hal yang berdampak positif untuk perkembangan diri, dan

menggunakan kaki yang melangkah kearah kebaikan, seperti

berangkat ke sekolah, menuju ke Musholah untuk shalat berjamaah,

dan sebagainya. Begitu juga di SMA Negeri 8 Semarang,

penanaman nilai amanah terhadap diri sendiri tersebut belum

berjalan secara maksimal. Berdasarkan hasil observasi dan catatan

Peneliti selama penelitian di SMA Negeri 8 Semarang, tiap harinya

dari 946 peserta didik yang berkunjung ke perpustakaan sekolah

rata-rata hanya 60 peserta didik. Berarti dapat peneliti simpulkan

bahwa 6.34 % peserta didik di SMA Negeri 8 Semarang

menghabiskan waktu luangnya untuk berkunjung keperpustakaan,

dan 95.65 % menggunakan waktu luangnya untuk bermain dengan

teman, kongko di kantin sekolah, berdiskusi, dan aktivitas di kelas.2

c) Amanah terhadap Masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan pihak sekolah untuk menjalin

hubungan baik dengan masyarakat sekitar sekolah sudah cukup baik.

Misalnya, menghormati tamu dan orang yang lebih tua yang datang

ke sekolah, menebarkan senyum pada saat berpapasan dengan warga

2Hasil observasi pada hari Jum’at, 23 April 2010 di SMA Negeri 8 Semarang.  

Page 81: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

67

masyarakat sekitar sekolah, tidak menyinggung dan menyakiti

perasaan orang lain, dan bakti sosial di masyarakat sekitar sekolah.

d) Kasih Sayang

Bentuk kasih sayang guru terhadap peserta didik diantaranya

memberikan penghargaan ketika peserta didik melakukan sesuatu

yang dianggap baik. Membimbing dan memotivasi peserta didik

ketika mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Membelikan

buku qiraati bagi peserta didik yang belum lancar membaca al-

Qur’an. Mendoakan peserta didik yang sedang sakit, serta

menjenguknya apabila diperlukan, ataupun yang akan berlomba

demi mengharumkan nama SMA Negeri 8 Semarang.

Bentuk kasih sayang yang dilakukan antar peserta didik yaitu

menjaga nama baik teman se kelasnya. Memberikan sesuatu yang

bermanfaat untuk peserta didik yang membutuhkanya. Bahkan ada

juga yang mengajari mengaji, agar teman yang belum lancar

membaca al-Qur’an cepat bisa membaca al-Qur’an dengan lancar

dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Kasih sayang di SMA yang bervisi luhur dalam berbudi dan

unggul dalam prestasi ini terlihat pada wujud kepedulian seluruh

pihak sekolah terhadap kebersihan sekolah. Kegiatan yang dilakukan

diantaranya menanam dan merawat tanaman di pekarangan sekolah,

baik tanaman jenis apotek hidup ataupun yang lainya, dan

membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

Menurut hemat Peneliti, Sesuai dengan kandungan isi yang

terdapat dalam QS. Ali Imran ayat 104, yakni amar makruf nahi

mungkar, SMA Negeri 8 Semarang dalam rangka menanamkan rasa

kasih sayang terhadap sesama manusia maupun lingkungan sudah

berjalan secara sistematis dan sesuai dengan ajaran agama Islam.

e) Kedisiplinan

Page 82: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

68

Kedisiplinan sangat ditekankan di SMA yang berlokasi di

Kelurahan Tambak Aji Kecamatan Ngaliyan ini. Kedisiplinan

terlihat pada setiap kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekolah.

Seperti, sekolah masuk (kegiatan belajar mengajar) dimulai pukul

07.00 WIB dan berakhir pada pukul 13.30 WIB. Apabila ada peserta

didik yang terlambat, maka pihak guru (Bimbingan dan Konseling

beserta stafnya) memberikan peringatan dan sanksi kepada peserta

didik yang bersangkutan. Sanksi yang diberikan bukanlah hukuman

fisik akan tetapi hukuman yang edukatif, seperti membersihkan

lingkungan sekolah yang masih kelihatan kotor. Pada saat

memberikan sanksi kepada peserta didik yang telambat, guru

Bimbingan dan Konseling beserta stafnya tidak bersikap seperti

‘polisi sekolah’, akan tetapi bersikap seperti teman.

Pergantian jam pelajaran juga sudah terjadwal secara teratur,

sehingga proses belajar mengajar berjalan secara lancar. Apabila ada

peserta didik yang terlambat masuk kelas setelah pergantian jam

pelajaran maka guru memberikan teguran kepada peserta didik yang

bersangkutan.

Pada saat melaksanakan rutinitas shalat dhuhur, guru (guru

Pendidikan Agama Islam) datang lebih awal untuk mempersiapkan

segala sesuatunya. Sedangkan melaksanakan shalat dhuhur sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan. Begitu juga peserta didik,

ketika mendengar seruan untuk shalat segera menuju ke mushalah

sekolah untuk menunaikan shalat dhuhur berjamaah.

Menurut hemat Peneliti, upayah yang dilakukan sekolah untuk

menanamkan kedisiplinan pada diri guru dan peserta didik sudah

baik dan perlu ditingkatkan lagi, terutama pada kegiatan shalat

dhuhur berjamaah yang diselenggarakan oleh sekolah.

2. Qadirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri)

Peserta didik diberi tanggung jawab untuk mengelola koperasi

sekolah semaksimal mungkin. Mulai dari penentuan harga jual barang,

Page 83: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

69

membelanjakan barang yang akan dijual, membuat jadwal piket, dan

memenejemen keuangan. Guru pembimbing koperasi sekolah hanya

membimbing dan mengarahkan serta memotivasi peserta didik yang

mengaktualisasikan diri dalam dunia interpreneur sekolah.

Setelah mendapat bekal dan pengalaman yang cukup, baik dari

dalam dan luar sekolah, peserta didik mengembangkan diri dengan

mencoba berjualan pulsa. Misalnya, di kelas XI A 3 ada 1 peserta didik

yang berjualan pulsa yaitu Asasul Masfaroh, di kelas XI IS 1 yang

berjualan pulsa ada 3 orang yaitu Siti Zulaekha, Rifki Rahardwianto dan

Miftahul Jannah, sudah lebih dari 6 bulan mereka berjualan pulsa di

sekolah, bahkan Siti Zulaekha sendiri sudah 1 tahun berjualan pulsa, baik

di rumah maupun di sekolah. berjualan aksesoris handphone, berjualan

makanan ringan di kelas. Peserta didik membawa donat/kue/pernik-

pernik/pin, kemudian menjualnya kepada teman satu kelasnya.

Selain koperasi sekolah, kegiatan tahunan yang dilakukan yaitu

dengan mengadakan pelatihan jurnalistik dan kewirausahaan yang

diperuntukan bagi seluruh peserta didik yang ada di SMA Negeri 8

Semarang.

Menurut hemat Peneliti, penanaman Qadirun Ala al-Kasbi (Memiliki

Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri) melalui kegiatan koperasi sekolah

dan kegiatan lain seperti pelatihan jurnalistik merupakan langkah yang

tepat untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam dunia

interpreneur. Koperasi sekolah dijadikan sebagai wadah bagi peserta didik

untuk berdikari, dan sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai

kepribadian peserta didik.

B. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA 8 Semarang

Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling sekolah di Indonesia

mengalami perkembangan yang signifikan. Setidap sekolah menyadari akan

pentingnya layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, termasuk sekolah

yang berada di Kelurahan Tambak Aji Kecamatan Ngaliyan. SMA Negeri 8

Page 84: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

70

Semarang juga menyadari bahwa layanan Bimbingan dan Konseling sekolah

dijadikan sebagai salah satu bagian yang tak terpisahkan dari program

pendidikan yang lain, seperti kurikulum, supervisi dan administrasi sekolah.

Dengan dijadikannya Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu bagian

yang tak terpisahkan dari program pendidikan, maka menurut hemat Peneliti

pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang sudah

terprogram dengan baik dan kegiatan yang dilakukannya juga dilaksanakan

secara sistematis oleh para petugas bimbingan, baik oleh konselor dan staf-

stafnya,a wali kelas maupun guru Pendidikan Agama Islam yang ada di SMA

Negeri 8 Semarang.

Layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan diantaranya:

1. Layanan orientasi

Layanan ini dimanfaatkan peserta didik untuk dapat memahami

lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah. Guru Bimbingan dan

Konseling SMA Negeri 8 Semarang memberikan layanan ini pada saat

masa orientasi siswa (MOS). Menurut hemat peneliti, pelayanan yang

diberikan sangat tepat bagi peserta didik yang belum begitu tahu tentang

konsdisi lingkungan di SMA egeri 8 Semarang.

2. Layanan informasi

Layanan ini bertujuan agar peserta didik dapat menerima dan

memahami berbagai informasi yang dibutuhkan, misalnya saja informasi

tentang beasiswa, informasi tentang UMPTN, dan lain sebagainya.

Berdasarkan catatan lapangan pelayanan informasi yang diberikan

sangatlah bermanfaat bagi peserta didik.

3. Layanan penempatan dan penyaluran

Agar tidak terjadi kesalahan dalam penempatan kelas, guru Bimbingan

dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang memberikan layanan ini

kepada peserta didik di SMA Negeri 8 Semarang terutama peserta didik

yang akan naik ke kelas XI. Menurut hemat peneliti, layanan ini sangat

membantu peserta didik untuk menentukan pilihan yang tepat.

4. Layanan penguasaan konten

Page 85: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

71

Menurut hemat peneliti, layanan ini diberikan sangat tepat diberikan

kepada peserta didik yang berusaha untuk mengembangkan sikap dan

kebiasaan yang baik dalam menguasai materi yang sesuai dengan

kemampuan dirinya. Misalnya saja pada saat inginn mengikuti

perlombaan, mengikuti tryout, dan ujian sekolah maupun ujian nasional.

5. Layanan bimbingan perseorangan

Layanan ini sudah berjalan maksimal. Berdasarkan observasi yang

telah dilakukan oleh peneliti, peserta didik mendapatkan layanan langsung

tatap muka untuk mendapatkan masukan-masukan dan motivasi dari guru

Bimbingan dan Konseling. Tujuan dari pelayanan ini yaitu agar peserta

didik dapat menerima dan memahami dirinya, mampu mengambil

keputusan, dan mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.

6. Layanan bimbingan kelompok

Menurut peneliti layanan ini kurang efektif dilakukan, karena dengan

banyaknya peserta didik yang datang ke ruang Bimbingan dan Konseling

membuat ruang Bimbingan dan Konseling tersebut ramai, sesak dana

panas. Akibatnya, pelayanan tidak maksimal. Menurut hemat peneliti,

layanan ini akan efektif apabila dilakukan secara klasikal atau diluar kelas.

Dengan memberikan topik-topik tertentu kemudian membahasnya dengan

membentuk kelompok diskusi.

7. Layanan konsultasi

Layanan ini dimanfaatkan peserta didik untuk memperoleh wawasan,

pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani

kondisi dan atau permasalahan yang menyangkut dirinya sendiri maupun

orang lain. Menurut hemat peneliti, layanan ini tepat diberikan kepada

peserta didik agar kedewasaan peserta didik bisa bertambah.

Pelayanan yang dilakukan di SMA Negeri 8 Semarang juga sama

dengan layanan Bimbingan dan Konseling di tingkat SMA, yakni ada layanan

orientasi, layanan informasi, sampai layanan konsultasi. Hanya saja, dalam

pelaksanaan Bimbingan dan Konseling tahun ajaran 2009/2010 di SMA

Negeri 8 Semarang dilakukan di ruang Bimbingan dan Konseling (BK).

Page 86: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

72

Menurut hamat Peneliti, pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri

8 sudah bagus dan perlu ditingkatkan lagi. Walaupun pelayanan Bimbingan

dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang tidak dilakukan secara klasikal,

akan tetapi semua jenis layanan Bimbingan dan Konseling sudah dilakukan

dengan sistematis dan maksimal.

Peningkatan jumlah pengunjung juga salah satu indikasi bahwa

pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA yang kaya akan prestasi ini

sudah berjalan dengan baik, tersistem, terprogram dan berjalan sebagaimana

mestinya Bimbingan dan Konseling di SMA.

Dengan kesadaran dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun, peserta

didik datang ke ruang Bimbingan dan Konseling untuk berkonsultasi dan

memanfaatkan jasa layanan Bimbingan dan Konseling sekolah, walaupun ada

peserta didik yang datang ke ruang Bimbingan dan Konseling (BK) karena

dipanggil ke ruang Bimbingan dan Konseling karena sesuatu yang perlu

diklarifikasikan.

Walaupun sejak awal sudah ditekankan bahwa Bimbingan dan

Konseling (BK) disekolah bukanlah ‘polisi sekolah’, dan Bimbingan dan

Konseling di sekolah bertujuan untuk mengentaskan segala permasalah yang

dihadapi peserta didik yang menyangkut masalah pribadi, sosial, kependidikan

dan karir, tetap saja ada peserta didik yang masih beranggapan bahwa Guru

Bimbingan dan Konseling dijadikan sebagai ‘polisi sekolah’.

Bagi peserta didik yang sedang ada masalah, mereka menemui guru

Bimbingan dan Konseling di ruang Bimbingan dan Konseling untuk

mengutarakan segala permasalahan yang sedang dialaminya. Dengan harapan,

mereka dapat mengambil keputusan dan dapat mengatasi masalah yang sedang

dialaminya. Menurut hemat Peneliti, wawancara yang akan dilakukan

konselor dengan konseli merupakan layanan perseorangan. Tidak menutup

kemungkinan juga kalau Bimbingan dan Konseling itu dilakukan di ruang

UKS sekolah, tempat ibadah, teras sekolah, dan perpustakaan. Peserta didik

yang mencari informasi terkait dengan masalah pribadi, sosial, kependidikan,

maupun karir, mereka akan datang sendiri maupun berkelompok untuk

Page 87: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

73

mendapat informasi yang mereka butuhkan. Apabila pelayana itu dilakukan

berkelompok maka dinamakan bimbingan kelompok, dan apabila yang datang

hanya seorang, maka dinamakan layanan atau bimbingan perseorangan.

Menurut Peneliti, pelaksanaan Bimbingan dan Konseling, dan jenis

Bimbingan dan Konseling SMA Negeri Semarang, seperti bimbingan

pendidikan, bimbingan pribadi, bimbingan sosial maupun karir pekerjaan

sudah bagus karena sudah dilakukan sesuai dengan teori yang ada di Bab II.

Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang

meliputi: layanan orientasi, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik

memahami lingkunagan baru, terutama lingkungan sekolah, layanan

penyaluran/penempatan, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik

SMA Negeri 8 Semarang memperoleh penempatan yang tepat, setelah naik ke

kelas XI. Layanan konseling perseorangan, yaitu layanan yang memungkinkan

peserta didik SMA Negeri 8 Semarang mendapatkan layanan langsung, untuk

mengentaskan permasalahan yang dihadapinya. Layanan konseling kelompok,

yaitu layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-

sama. Layanan informasi, yaitu dengan memberikan beberapa informasi yang

dibutuhkan peserta didik yang ,menyangkut informasi akademik, karir, dan

sosial. Layanan pembelajaran, yaitu layanan yang digunakan untuk membantu

mengatasi problematika dalam pembelajaran. layanan konsultasi, yaitu

pelayanan untuk mengkonsultasikan segala permasalahan yang menyangkut

pribadi peserta didik, maupun hubungan sosial, termasuk juga tentang karir.

Peserta didik yang membutuhkan informasi yang terkait dengan

pribadi, sosial, kependidikan, maupun karir, mereka akan datang sendiri

maupun berkelompok untuk mendapat informasi yang mereka butuhkan.

Misalnya, peserta didik ingin mengetahui persyaratan dan cara masuk

perguruan tinggi negeri maupun swasta, ingin tahu informasi tentang

kesehatan reproduksi (seks), maupun cara untuk bersosialisasi secara baik di

masyarakat. Peneliti sependapat dengan apa yang telah dilaksanakan.

Banyaknya permasalah yang berhasil diselesaikan, seperti masalah

pribadi, sosial, karir dan kependidin. Banyaknya peserta didik yang

Page 88: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

74

memaksimalkan jasa layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Apalagi

jenis-jenis layanan tersebut di dukung dengan kegiatan aplikasi dan

instrumentasi Bimbingan dan Konseling, kegiatan konferensi peserta didik.

Mengadakan penelitian terhadap diri peserta didik, beserta latar belakangnya.

Mengadakan temu wicara dengan individu yang bermasalah sehingga individu

pada akhirnya akan mengutarakan segala perasaannya. Mengadakan home

visit sehingga diperoleh keterangan tentang situasi lingkungan. Menurut hemat

Peneliti, perkembangan dan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA

Negeri 8 Semarang mengalami perkembangan yang signifikan.

C. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan

Konseling di SMA Negeri 8 Semarang.

1. Implementasi Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh)

Implementasi nilai-nilai tersebut terlihat dalam setiap kegiatan

yang dilakukan sivitas akademika SMA Negeri 8 Semarang dalam

kegiatan sehari-hari, kegiatan mingguan, maupun kegiatan tahunan.

Implementasi dari Matin al-Khuluq itu dapat dilihat dari beberapa

sikap yang ditunjukan oleh peserta didik maupun guru, seperti:

a. Kejujuran peserta didik dalam berkata maupun bertindak

Implementasi kejujuran di SMA Negeri 8 Semarang sudah

dilakukan dalam berbagai kegiatan sekolah, diantaranya dalam proses

pembelajaran. Misalnya, guru memberikan tugas kepada peserta didik

dan dikumpulkan besok pagi. Keesokan harinya seorang guru akan

bertanya tentang tugas yang telah diberikanya. Dalam kegiatan ekstra

sekolah juga diterapkan nilai-nilai kejujuran seperti setoran hafalan

surat-surat pendek kepada guru Pendidikan Agama Islam.

Implementasi yang lain yaitu pada kegiatan tahunan, yaitu pada saat

peringatan Idul Adha (hari raya qurban). Peserta didik diperintahkan

untuk membayar iuran qurban. Peserta didik akan mengutarakan sesuai

dengan surat yang diberikan sekolah kepada orang tuanya tentang

jumlah nominal iuran qurban. Akan tetapi, kalau menyampaikan

kepada orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, maka peserta didik

Page 89: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

75

tidak jujur. Peserta didik yang belum lunas membayar iuran tersebut

akan dipanggil keruang Bimbingan dan Konseling untuk diklarifikasi.

Dalam proses Bimbingan dan Konseling ada istilah asas

keterbukaan. Seseorang akan berusaha untuk membuka diri apabila

dilayani dengan baik. Peran dari guru Bimbingan dan Konseling

sebagai mediator, motivator dan evaluator bagi peserta didik yang

bersangkutan. Sehingga peserta didik, dapat membuka diri dan bisa

mengambil keputusan-keputusan serta menyelesaikan permsalahan

yang dihadapi.

Peneliti sependapat bahwa kejujuran merupakan sikap dan perilaku

yang sangat diperlukan di lingkungan sekolah. Pendidikan kejujuran

yang praktikan sesuai dengan ajaran agama Islam, dan kejujuran tidak

hanya dikemukakan secara teoris, melainkan disertai contoh-contoh

yang konkret untuk dihayati maknanya. Penerapan nilai-nilai kejujuran

di SMA Negeri 8 Semarang sudah disesuaikan dengan ajaran agama

Islam, sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW.

b. Amanah terhadap Allah SWT, rasul, orang lain dan diri sendiri.

Memulai dan mengakhiri setiap kegiatan dengan berdoa, membaca

asmaul husna sebelum pelajaran Pendidikan Agama Islam jam

pertama dimulai. Shalat dhuhur berjamaah di musholah sekolah. Setiap

hari ada 4 kelas yang dijadwalkan untuk shalat berjama’ah. Jumlah

peserta didik dari masing-masing kelas, rata-rata 34 peserta didik. Dari

4 kelas yang telah dijadwalkan sekitar 40 peserta didik yang shalat

dhuhur berjamaah di mushalah sekolah dan mayoritas jama’ah adalah

laki-laki. Menurut hemat Peneliti, berdasarkan observasi selama di

SMA Negeri 8 Semarang hanya 29.41 % peserta didik (muslim) yang

melakukan shalat dhuhur berjama’ah di sekolah. Dari angka tersebut

dapat Peneliti simpulkan bahwa pelaksanaan sholat dhuhur untuk

menanamkan nilai amanah terhadap Allah SWT belum berjalan secara

maksimal.

Page 90: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

76

Rutinitas lain seperti bershadaqah dengan sesama peserta didik,

menolong dan mengasihi sesama, serta menjaga lingkungan sekolah

sudah berjalan akan tetapi belum maksimal. Shalat Jum’at di sekolah,

tadarus setelah pulang sekolah, dan bershadaqah untuk kemanusiaan

yang dilakukan pada hari jum’at, memberikan waktu yang cukup untuk

beribadah dalam setiap kegiatan ekstra kurikuler adalah wujud

implementasi dari nilai amanah yang telah dilakukan di SMA Negeri 8

Semarang. Menggunakan panca indra yang telah dikaruniakan Allah

SWT dengan melakukan hal-hal yang edukatif, kreatif, inovatif.

Misalnya menggunakan tangan untuk membuat hasta karya, untuk

melukis/menulis di mading sekolah, menggunakan mata untuk melihat

yang baik dan berguna, seperti membaca buku di perpustakaan,

memanfaatkan waktu luang untuk berdiskusi dengan guru.

Menggunakan akal untuk berfikir positif dan berusaha memahai dan

mengagumi ciptaan-ciptaan Allah SWT, menggunakan mata untuk

melihat tulisan yang bermanfaat atau hal-hal yang berdampak positif

untuk perkembangan diri, dan menggunakan kaki yang melangkah

kearah kebaikan, seperti berangkat ke sekolah, menuju ke Mushalah

untuk shalat berjamaah, dan sebagainya, hanya saja pelaksanaan dari

rutinitas mulya tersebut belum maksimal.

Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar sekolah adalah

salah satu usaha yang dilakukan. Misalnya, menghormati tamu dan

orang yang lebih tua yang datang ke sekolah, menebarkan senyum

pada saat berpapasan dengan warga masyarakat sekitar sekolah. Tidak

menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain, merupakan wujud

real dari amanah kepada orang lain.

Menurut hemat Peneliti, amanah terhadap diri sendiri yang

diterapkan di lingkungan sekolah sudah cukup bagus dan perlu

dimaksimalkan lagi.

c. Kasih Sayang

Page 91: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

77

Penerapan kasih sayang ini terlihat dari hubungan yang saling

menghormati dan menghargai baik guru terhadap guru, guru terhadap

peserta didik, dan peserta didik dengan peserta didik. Diantaranya guru

memberikan penghargaan ketika peserta didik melakukan sesuatu yang

dianggap baik. Membimbing dan memotivasi peserta didik ketika

mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Membelikan buku

qiraati bagi peserta didik yang belum lancar membaca al-Qur’an.

Mendoakan peserta didik yang sedang sakit, serta menjenguknya

apabila diperlukan.

Berdasarkan observasi dan catatan lapangan selama penelitian,

bentuk kasih sayang yang dilakukan antar peserta didik yaitu menjaga

nama baik teman. Memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk peserta

didik yang membutuhkanya. Bahkan ada juga yang mengajari mengaji,

agar teman yang belum lancar membaca al-Qur’an cepat bisa membaca

al-Qur’an dengan lancar dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Kasih sayang di SMA yang bervisi luhur dalam berbudi dan unggul

dalam prestasi ini terlihat pada wujud kepedulian seluruh pihak

sekolah terhadap kebersihan sekolah. Kegiatan yang dilakukan

diantaranya menanam dan merawat tanaman di pekarangan sekolah,

baik tanaman jenis apotek hidup ataupun yang lainya, dan membuang

sampah pada tempat yang telah disediakan.

Guru Bimbingan dan Konseling harus tampil dengan paradigma

baru. Dengan semboyan Bimbingan dan Konseling peduli peserta

didik.yakni jika anak (peserta didik) dibesarkan dengan celaan, maka

ia belajar memaki. Jika dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar

berkelahi, jika dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri,

jika dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri, jika

dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri,

jika dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri, jika

dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan, jika

dengan pujian, ia belajar menghargai, jika dibesarkan dengan rasa

Page 92: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

78

aman, ia belajar menaruh kepercayaan, jika dibesarkan dengan

dukungan, ia belajar menyenangi dirinya, dan jika seorang anak

dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia akan

belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

Menurut hemat Peneliti, setiap kegiatan yang dilakukan di SMA

Negeri 8 Semarang sudah bagus sesuai dengan ajaran agama Islam,

yang telah diuraikan di bab II, dan usaha guru Bimbingan dan

Konseling untuk menerapkan nilai-nilai kasih sayang tersebut juga

sudah sesuai dengan teori yang ada dalam Bimbingan dan Konseling.

d. Kedisiplinan

Sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa disiplin sekolah untuk

memelihara peserta didik agar tidak menyimpang dari norma yang

berlaku. Peserta didik yang bertindak disiplin karena adanya

pengawasan dari pihak sekolah.

Kedisiplinan di SMA Negeri 8 Semarang dapat dilihat pada saat

masuk sekolah (kegiatan belajar mengajar) dimulai pukul 07.00 WIB

dan berakhir pada pukul 13.30 WIB. Apabila ada peserta didik yang

terlambat, maka pihak guru (Bimbingan dan Konseling beserta

stafnya) memberikan peringatan dan sanksi kepada peserta didik yang

bersangkutan. Sanksi yang diberikan bukanlah hukuman fisik akan

tetapi hukuman yang edukatif, seperti membersihkan lingkungan

sekolah yang masih kelihatan kotor. Dan pada saat memberikan sanksi

kepada peserta didik yang telambat, guru Bimbingan dan Konseling

beserta stafnya tidak bersikap seperti ‘polisi sekolah’, akan tetapi

bersikap seperti teman. Begitu juga apabila ada guru yang sering

terlambat juga ada peringatan dari kepala sekolah.

Pergantian jam pelajaran juga sudah terjadwal secara teratur,

sehingga proses belajar mengajar berjalan secara lancar. Apabila ada

peserta didik yang terlambat masuk kelas setelah pergantian jam

pelajaran maka guru memberikan teguran kepada peserta didik yang

bersangkutan.

Page 93: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

79

Pada saat melaksanakan rutinitas shalat dhuhur, guru (guru

Pendidikan Agama Islam) datang lebih awal untuk mempersiapkan

segala sesuatunya. Sedangkan melaksanakan shalat dhuhur sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan. Begitu juga peserta didik, ketika

mendengar seruan untuk shalat segera menuju ke mushalah sekolah

untuk menunaikan shalat dhuhur berjamaah.

Menurut hemat Peneliti, implementasi dari nilai kedisiplinan di

SMA Negeri 8 Semarang yang dilaksanakan oleh sivitas akademika

sudah baik. Membina kedisiplinan peserta didik secara dini dengan

membiasakan dan memberikan tauladan kedisiplinan kepada peserta

dalam setiap kegiatan, sehingga kejujuran akan tertanam kuat dalam

diri peserta didik.

2. Nilai Qadirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha

Sendiri/Mandiri).

Kegiatan koperasi sekolah dijadikan sebagai wadah bagi peserta

didik untuk berdikari, dan dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan

nilai-nilai kemandirian pada diri peserta didik. Peserta didik diberi

tanggung jawab untuk mengelola koperasi sekolah. Mulai dari penentuan

harga jual barang, membelanjakan barang yang akan dijual, membuat

jadwal piket, dan memenejemen keuangan. Dengan membiasakan

kemandirian tersebut, maka jiwa Qadirun Ala al-Kasbi peserta didik akan

cepat berkembang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Siti Zulaekha, peserta didik

kelas XI IS 1 SMA Negeri 8 Semarang, berdikari lain yang dilakukan oleh

sebagian kecil peserta didik yaitu dengan mencoba berjualan pulsa,

misalnya saja di kelas XI A 3 ada 1 peserta didik yang berjualan pulsa

yaitu asasul masfaroh, di kelas XI IS 1 yang berjualan pulsa ada 3 orang

yaitu Siti Zulaekha, Rifki Rahardwianto dan Miftahul Jannah, sudah lebih

dari 6 bulan mereka berjualan pulsa di sekolah, bahkan Siti Zulaekha

sendiri sudah 1 tahun berjualan pulsa, baik di rumah maupun di sekolah.

Page 94: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

80

Berjualan di kelas, selain jualan pulsa ada juga peserta didik yang

mencoba menjual donat ataupun pernik-pernik kepada teman se kelasnya.

Menurut hemat Peneliti, peran dari guru pembimbing koperasi

sekolah tidak hanya membimbing dan mengarahkan serta memotivasi

peserta didik yang mengaktualisasikan diri dalam dunia interpreneur

sekolah. Akan tetapi dengan memberikan contoh kongkrit kepada peserta

didik. Peran guru Bimbingan dan Konseling juga tidak cukup kalau hanya

sebagai pembimbing, motivator, dan mediator dalam mengembangkan

koperasi yang ada di sekolah, akan tetapi harus memberikan contoh

berdikari yang baik kepada peserta didik. Menurut Peneliti, penerapan

Qodirun Ala al-Kasbi melalui koperasi sekolah sangatlah tepat. Karena

koperasi sekolah merupakan media yang tepat untuk mengembangkan

potensi peserta didik dalam dunia interpreneur di sekolah.

Page 95: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang ada di bab IV maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling

yang ada di SMA Negeri 8 Semarang yaitu nilai pendidikan

kepribadian yang meliputi nilai Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh)

dan nilai Qadirun Ala al-Kasbi (Kemampuan Untuk Berusaha

Sendiri/Mandiri).

2. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang

dalam perkembanganya sampai tahun 2010 ini dapat dikatakan ideal,

tersistem dan berjalan sebagaiman yang ada dalam teori, serta

mengalami perkembangan yang signifikan. Hanya saja, pada tahun

ajaran 2009/2010 pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA

Negeri 8 Semarang dilaksanakan di ruang Bimbingan dan Konseling.

Sehingga untuk memanfaatkan jasa layanan Bimbingan dan Konseling

peserta didik harus datang ke ruang Bimbingan dan Konseling untuk

mengutarakan segala sesesuatu yang terkait dengan pribadi, sosial,

karir, maupun kependidikan. Karena tujuan adanya Bimbingan dan

Konseling di SMA Negeri 8 Semarang adalah untuk mengentaskan

segala permasalah yang dihadapi peserta didik dan mengembangkan

segala potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal yang

menyangkut masalah pribadi, sosial, kependidikan dan karir.

3. Implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan

dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang selama tahun ajaran

2009/2010 sudah berjalan sebagaimana mestinya, dan di praktekan

dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Nilai Matin al-Khuluq yang di

kembangkan yaitu kejujuran, amanah, kasih sayang dan kedisiplinan.

Page 96: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

82

Sedangkan implementasi dari Qadirun Ala al-Kasbi yaitu dalam

kegiatan koperasi sekolah, berjualan pulsa, dan berjualan di kelas.

B. Saran-saran

Demi peningkatan mutu SMA Negeri 8 Semarang dan kemajuan

program Bimbingan dan Konseling yang ada di SMA Negeri 8 Semarang,

khususnya nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan

Konseling sebagai realisasi dari tujuan penyusunan skripsi ini, maka

peneliti sampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Kepala SMA Negeri 8 Semarang hendaknya memberikan kebijakan

terkait dengan pelayanan Bimbingan dan Konseling. Sehingga

pelaksanaan Bimbingan dan Konseling tidak hanya dilakukan di ruang

Bimbingan dan konseling (BK), tetapi juga dilakukan dalam proses

pembelajaran di kelas atau bimbingan yang dilakukan secara klasikal.

2. Koordinator dan staf guru Bimbingan dan Konseling lebih

meningkatkan pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada peserta

didik, baik yang bermasalah maupun peserta didik yang potensial di

SMA Negeri 8 Semarang.

3. Hendaknya dibuatkan ruang khusus Konseling, agar peserta didik

secara leluasa dapat mengungkapkan segala permasalahan yang

dihadapinya dan demi menjaga kerahasiaan klien (peserta didik).

4. Kepala sekolah, guru Bimbingan dan Konseling, guru pelajaran, dan

wali kelas, hendaknya lebih ditingkatkan lagi dan lebih aktif dalam

membina peserta didik agar menjadi manusia yang berkompeten,

berakhlak mulia dan percaya dengan kemampuan yang dimilikinya.

5. Kepada seluruh pesertra didik di SMA Negeri 8 Semarang, hendaknya

perilaku (akhlak) yang baik (sopan) baik terhadap teman lebih-lebih

terhadap guru yang ada di SMA Negeri 8 Semarang lebih ditingkatkan

lagi, selalu mengembangkan Matin al-Khuluq dan Qadirun Ala al-

Kasbi di lingkunagan sekolah, keluarga, maupun di lingkuangan

masyarakat.

Page 97: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

83

C. Penutup

Demikian skripsi yang dapat disampaikan. Semoga bermanfaat,

khususnya di kalangan sivitas akademika IAIN Walisongo Semarang.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif guna

perbaikan skripsi ini Peneliti harapkan. Terima kasih.

Page 98: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

DAFTAR PUSTAKA

, “Pengertian dan Tujuan Pendidikan Agama Islam”, http://islamblogku.blogspot.com/2009/07/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-agama_1274.html, Januari 2010.

Abdullah, M. Yatimin, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al Quran, Jakarta: Amzah, 2007.

Ahmadi, Abu dan M. Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: PT Rinneka cipta, t.th.

Al-Daarami, Sunan Al Daarami Juz II, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, TT), hlm. 323.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Aufa, Abu, “ MukhtasharUlumil-Qur’an ”, http://alilmu.wordpress.com/ 2007/ 04/ 13/ mukhtashar-ulumil-quraan/, 3 Mei 2010.

Aziz, Abdul, “Pendidikan Agama Islam Untuk Hidup Yang Lebih Bermakna”, http://islamblogku.blogspot.com/ 2009/ 07/ pengertian-dan-tujuan-pendidikan-agama_1274.html, Januari 2010.

Bafadal, Fadhal AR, Al-Qur’an dan Terjemahnya Jus 1-30, Jakarta: C.V Pustaka Agung Harapan, 2006.

Bandono, “Program Kerja Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam KTSP SMA Negeri 7 Yogyakarta”, http://bandono.web.id/2008/05/05/program-kerja-pelayanan-bimbingan-konseling-dalam-ktsp-sma-negeri-7-yogyakarta.php, hlm. 1.

Bukhari, Imam, Shahih Bukhari Juz III, Birut Lebanon: Darul Kutub al-Ilmiah, 1992.

Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif Ancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Dedy, UUD 1945 Amandemen Plus Profil Lembaga Pemerintah (MPR, DPR, DPD, BPK, MA, Kementerianm dll ), Jakarta: Pustaka Widyatama, 2010.

Page 99: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,2005.

Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV. Ilmu, 1975.

Echols, John M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT Gramedia, 2000.

Firdaus,  Ria, “10 Karekter atau Ciri Khas Pribadi Muslim”, http://Halaqah.Net/V10/Index.Php?Action=Printpage;Topic=3850.0, Mei 2010.

Gibson, Robert L. and Marianne H. Mitchell, Introduction to Guidance, London: Collier Macmillan, TT.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1997.

Haries, “Pendidikan Agama Islam”, http://haries3.wordpress.com/ 2009/ 12/ 10/ pendidikan-agama-islam/, 7 April 2010.

Hendrarno, Eddy, dkk., Bimbingan dan Konseling, Semarang: Swadaya Manunggal Semarang,2003.

Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Mitra Pelajar, 2005.

Margono, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Ningrum, Dwi Ayu (15.204.0784), ”Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Bimbingan dan Konseling (Studi Kasus Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar PAI Siswa di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang)”, skripsi Fakultas Tarbiyah Universitas Sultan Agung, Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah,2008.

Nurihsan, Achmad Juntika, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan, Bandung: PT. Refika aditama, 2007.

Priyatno dan Erman Anti, Dasa-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999.

Page 100: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Starawaji, “Pengertian Pendidikan Agama Islam Menurut Berbagai Pakar”, http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertian-pendidikan-agama-islam-menurut-berbagai-pakar/, Januari 2010.

Sugono, Dendy, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi IV, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Suharto, Toto, Filsafat Pendidikan Islam, Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2006.

Sukardi, Dewa Ketut, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984.

Sulistyowati, Dwi (3102131), ”Studi tentang Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dan Implikasinya terhadap Pemecahan Masalah Peserta Didik di MAN Kendal”, skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, 2006.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 1993.

Thoha, Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

Tim Dakwatuna, “Kepribadian Muslim”, http://www.dakwatuna.com/ 2007/ kepribadian-muslim/, 2 Mei 2010.

Tim PPL SMA 8 Semarang, Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Semester Gasal Tahun Akademik 2008/2009, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009.

Tim Redaksi Fokusmedia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), Bandung: Fokusmedia, 2003.

Tirtarahardja, Umar dan La Sulo, Pengantar Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005.

Uhbiyati, Nur dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam I (IPI), Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Walgito, Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset, 1993.

Winarsih (3197014), “Keaktifan Konseli dalam Bimbingan dan Konseling Pengaruhnya terhadap Kemampuan Peserta Didik dalam Mengatasi Masalah di SMU Negeri Subah Batang”, skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, 2001.

Page 101: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Winkel, W.S. dan M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta: Media Abadi, 2007.

Page 102: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LEMBAR OBSERVASI

No Observasi Ada Tidak Keterangan 1 Ruang Kepala Sekolah V 1 ruang

2 Ruang Wakil Kepala Sekolah V 1 ruang

3 Ruang Tata Usaha V 1 ruang 4 Ruang Guru V 1 ruang 5 Ruang Bendahara V 1 ruang

6 Kamar Kecil Kepala Sekolah V 1 ruang

7 Kamar Kecil Guru V 1 ruang 8 Ruang Kelas V 27 ruang 9 LABORATORIUM V - 10 Lab. Kimia V 1 ruang 11 Lab. Biologi V 1 ruang 12 Lab. Fisika V 1 ruang 13 Lab. Bahasa V 1 ruang 14 Lab. Komputer V 1 ruang 15 Dapur Sekolah V 1 ruang 16 Pos Keamanan V 1 ruang

17 Ruang Bimbingan dan Konseling V 1 ruang

18 Ruang UKS V 1 ruang

19 Ruang Biro Data dan Evaluasi V 1 ruang

20 Ruang Osis V 1 ruang 21 Kantin V 4 ruang 22 Mushola V 2 ruang 23 Ruang Multimedia V 1 ruang 24 Ruang Band V 1 ruang 25 Ruang Perpustakaan V 1 ruang 26 Ruang Agama, V 1 ruang 27 Internet V 1 ruang 28 Koperasi V 1 ruang 29 Toilet Putra V 4 ruang 30 Toilet Putri V 4 ruang 31 Lapangan Olah Raga V 1 komplek 32 Apotek Hidup V 1 komplek

Page 103: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

DAFTAR PRESTASI SMA NEGERI 8 SEMARANG

SELAMA 3 TAHUN TERAKHIR

No Jenis lomba Nama peserta Tanggal/ tahun Keterangan

1. KIR Dana, Willy, Nurul 13 Feb 2007 Juara III

2 Mapel Siswa Berprestasi Eni Putri 01 Des 2007 Juara III

3. Accounting Competition Plus VII

Endang Mujiarti Mufasiha 12 Maret 2007 Juara I

4. Sepak Bola Fernando, dkk (tim sepak bola SMA 8) Januari 2007 Juara I

5. LKTI Nasional Agus Nur Arifin 2 Mei 2007 -

6. Sekilah Sehat SMA N 8 Juli 2007 Juara II

7. Turnamen Futsal Tim Futsal SMA 8 2 Mei 2007 Juara II

8. Paskibra Paskib SMA 8 Agustus 2008 Juara I

9. Cerita Rakyat Agustia 2008 Juara II

10. Drama Bahasa Inggris Fernandus, dkk 14 Mei 2008

Juara II

11. Spec Contes Ana Fatimah 14 Mei 2008 Juara II

12. Lempar Lembing Fernandus 14 Mei 2008 Juara I

13. Lomba Pramuka Ana F 30 Maret 2008 Juara I

14. Lari 100 M Hamada 14 Mei 2008 Juara II

15. Lari 200 M Safril K. 14 Mei 2008 Juara II

16. Lomba Pramuka Ambalan ASRI 25 April 2010 Juara Favorit

Page 104: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

PEDOMAN WAWANCARA Hasil wawancara dengan Ibu Ganefiani selaku Guru dan Koordinator Bimbingan dan Konseling (BK) di SMA Negeri 8 Semarang tahun ajaran 2009/2010. Pada hari Jum’at, 23 April 2010 di ruang Bimbingan dan Konseling. A. Tentang Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang

1. Apa tujuan diadakannya Bimbingan dan Konseling di SMA NEGERI

8Semarang?

Tujuan diadakannya Bimbingan dan Konseling di SMA NEGERI 8ini tidak

lain adalah untuk membantu mengentaskan permasalahan peserta didik.

Dan berusaha untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh

peserta didik.

2. Kapan Bimbingan dan Konseling diadakan?

Sejak sekolahan ini berdiri, yakni pada tahun 1979. Pada waktu itu tenaga

yang membantu dalam pelaksanaan/pelayanan Bimbingan dan Konseling

sedikit. Sedangkan jam tatap mukanya juga tidak jelas.

3. Apa latar belakang diadakanya Bimbingan dan Konseling di SMA

NEGERI 8Semarang?

Latar belakang diadakanya Bimbingan dan Konseling di SMA NEGERI

8ini karena untuk membantu memecahkan permasalahan dikalangan

peserta didik. Mengingat peserta didik masih relatif muda, yang rawan

akan permasalahan, maka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut

peserta didik membutuhkan bantuan dari tenaga ahli. Selain itu juga

menyesuaikan dengan isi kurikulum yang dipakai.

4. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA NEGERI

8Semarang?

Bimbingan dan Konseling ini sudah berjalan cukup lama. Pelaksanaanya

disesuaikan dengan Pola umum Bimbingan dan Konseling di sekolah.

Pada tahun ajaran 2007/2008 Bimbingan dan Konseling ada jam tatap

muka (pertemuan dikelas/klasikal) yakni selama 2 jam pelajaran.

Sebelumnya juaga ada jam tatap muka, walaupun Cuma 1 jam pelajaran.

Page 105: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Akan tetapi, pada tahun ajaran 2009/2010 ini Bimbingan dan Konseling

tidak dilakukan dalam pertemuan di kelas, akan tetapi Bimbingan dan

Konseling dilakukan diruang Bimbingan dan Konseling (BK).

5. Metode apa yang dipakai dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di

SMA NEGERI 8Semarang?

Metode yang dipakai yaitu metode ceramah. Baik layanan bimbingan

maupun konseling. Selain cerama, dipakai juga metode wawancara,

metode ini dipakai dalam wancara bimbingan dan waancara konseling.

Baik dalam bentuk bimbingan perorangan maupun kelompok. Home visit

juga sering dilakukan manakalah ada peserta didik yang sering tidak

masuk atau lagi ada masalah yang sifatnya berat.

6. Apakah dalam Bimbingan dan Konseling telah dikembangkan nilai

pendidikan kepribadian, yakni Matin al Khuluq (akhlak yang kokoh), dan

Qodirun Ala al Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri).

Ya. Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling juga dikembangkan

nilai-nilai kepribadian, misalnya kejujuran, sopan santun, amanah, kasih

sayang, kedisiplinanl. Kemampuan untuk berusaha sendiri juga

dikembangkan, yakni dengan memberikan materi tentang kewirausahaan.

Dan memberikan tanggung jawab kepada peserta didik untuk mengelola

koperasi sekolah. Bahkan, ada peserta didik yang berjualan di kelas.

7. Kendala apa yang dihadapi ?

Ada beberapa kendala yang dihadapi, misalnya:

- Komunikasi dengan orang tua peserta didik, karena jarak yang cukup

jauh.

- Apa yang dikatakan oleh peserta didik kadang-kadang tidak sesuai

dengan kenyataan.

- Peserta didik tidak masuk sekolah karena tidak mempunyai transport

untuk berangkat ke sekolahan.

- Masih ada asumsi dari minoritas peserta didik yang menganggap

bahwa BK adalah ”polisi sekolah”. Ruang BK hanya untuk peserta

didik yang bermasalah, padahal kan tidak.

Page 106: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

8. Implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan

Konseling di SMA NEGERI 8Semarang, apa saja nilai-nilai Pendidikan

Agama Islam yang telah diterapkan?

Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang telah diterapkan yaitu niali-nilai

pendidikan akhlak. Akhlak itu dapat diketahui dari kejujuran peserta

didik, amanah baik kepada Tuhan YME, orang lain, maupun diri sendiri,

kasih sayang terhadap sesama dan lingkungan, disiplin dalam

melaksanakan tugas dan menaati peraturan sekolah, pendidikan sosial,

pendidikan karir, pendidikan kepribadian, dan nilai pendidikan keimanan.

Sedangkan penerapan pendidikan kepribadian itu melalui kejujuran,

amanah, kedisiplinan, dan kasih sayang. Semuanya itu ditanamkan dalam

setiap kegiatan yang dilakukan, seperti pembelajaran, pelayanan

bimbingan, iuaran peserta didik, ulangan, dll. Kalau yang berdikari itu

melalui koperasi sekolah. Ada juga yang berjualan pulsa di kelas XI IS 1

ada tiga, zuli, mifta, dan rifki.

Page 107: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Faricha selaku Guru dan Koordinator Bimbingan dan Konseling (BK) di SMA Negeri 8 Semarang tahun ajaran 2009/2010. Pada hari Kamis, 22 April 2010 di ruang Guru. B. Tentang Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

1. Apa saja nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8 Semarang ?

Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA NEGERI 8Semarang ini

sesuai dengan kurikulum yang dipakai. Misalnya tentang pendidikan

akhlak, kejujuran, amanah, kasih sayang dan kedisiplinan. Seperti yang

disebutkan dalam al-Qur’an Surat An Nahl ayat 125, yang berisi tentang

menghargai karya orang lain, dan menghindari perbuatan dosa.

Dalam materi kelas XII juga diajarkan tentang Etos kerja, ikhtiar, doa, dan

rawakal. Misalnya usaha sendiri sesuai dengan kemampuanya.

2. Apakah nilai pendidikan Kepribadian Muslim diterapkan di SMA NEGERI

8Semarang? Yakni nilai Kepribadian Muslim yang meliputi Matin al-

Khuluq (Akhlak yang Kokoh), dan Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki

Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri).?

Ya. Misalnya menghormati guru, tegur sapa yang santun, salam dan

senyum ketika berjumpa, bagi peserta didik yang telambat datang, dihukum

dengan membuang sampah/ mengambil sampah yang ada di halaman

sekolah.

3. Bagaimana menerapkan nilai kepribadian muslim, yakni Matin al-Khuluq

(Akhlak yang Kokoh), dan Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan

Usaha Sendiri/Mandiri)?

Penerapanya ya dalam kegiatan belajar mengajar (proses pembelajaran),

kegiatan-kegiatan harian, seperti pemberian tugas kepada peserta didik,

membimbing peserta didik yang belum lancar membaca al-Qur’an,

membiasakan peserta didik untuk sholat dhuhur berjamaa’ah di musholah

sekolah. Kegiatan mingguan seperti mengajarkan dan membiasakan

sadaqah/beramal pada hari jumat, membudayakan jum’at bersih, dan

sholat jumat di sekolah, dan tahunan seperti iuran qurban, buka dan

tadarus bersama pada bulan ramadhan, semua kegiatan ditekankan pada

Page 108: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

kepribadian peserta didik. Sedangkan tentang kemandirian diterapkan

dalam mengelolah koperasi sekolah, ada juga yang jualan pulsa, bahkan

jualan donat di kelas.

4. Bagaimana menerapkan Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) antara

peserta didik dengan Guru dan Karyawan di SMA Negeri 8 Semarang?

Dengan membiasakan diri untuk berbicara santun dan jujur kepada orang

yang lebih tua, dan sopan terhadap teman sebaya. Jujur dalam membayar

uang SPP. Membudayakan senyum salam sapa pada sesama sivitas

akademika SMA Negeri 8. menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih

dan asri. Tidak membuang sampah di lingkungan sekolah kecuali pada

tempat yang telah disediakan.

5. Bagaimana menerapkan Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) antara

peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain di SMA NEGERI

8Semarang?

Sama mas, dengan membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang islami.

Menjaga rahasia teman lain. Kadang-kadang ada yang mentraktir

temannya.

6. Bagaimana menanamkan Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan

Usaha Sendiri/Mandiri) kepada peserta didik di SMA Negeri 8 Semarang?

Dengan memberikan motivasi dan kesempatan serta tanggung jawab untuk

mengelola dan mengembangkan koperasi yang ada di sekolahan.

Memberikan pelatihan jurnalistik dan kewirausahaan kepada peserta didik,

guna menggalih potensi yang ada.

7. Apakah Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha

Sendiri/Mandiri) sudah diterapkan oleh peserta didik dan guru serta

karyawan di SMA Negeri 8 Semarang?

Sudah. Hal itu bisa dilihat dari beberapa aktifitas sehari-hari yang ada di

sekolah. Seperti pengelolaan koperasi sekolah, berjualan pulsa, ada yang

jualn di kelas juga, selama itu tidak mengganggu pembelajaran peserta

didik tidak dilarang.

Page 109: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Hasil wawancara dengan kepala sekolah yang di wakili oleh Siti Chotijah, S.Pd selaku Waka.Humas di SMA Negeri 8 Semarang tahun ajaran 2009/2010. Pada hari Selasa, 27 April 2010 di ruang wakil kepala sekolah. C. Tentang Profil Sekolah (kepada kepala sekolah)

1. Bagaimana Latar belakang berdirinya SMA NEGERI 8Semarang?

SMA Negeri 8 Semarang berdiri pada tanggal 3 September 1979

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No.

0188/0/1070 dengan Nomor Induk Sekolah (NIS) 530, dan nomor statistik

301036301008 Berlokasi di Karanganyar Kecamatan Tugu Semarang, dan

diberi nama SMA Negeri 8 Semarang.

2. Bagaimana proses perkembangan sekolah sampai saat ini?

Dalam sejarah perkembangannya sejak berdiri sampai sekarang

2009/2010 tercatat 11 kali periode kepemimpinan sekolah. Dan mengalami

perkembangan yang sangat signifikan, baik dalam perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Tehnologiyan maupun perkembangan bangunannya.

3. Berapa jumlah tenaga guru, karyawan dan karyawati, serta siswa?

Guru SMA Negeri 8semarang berjumlah 72 orang. Yang terdiri dari, 62

orang sebagai guru tetap (PNS), 9 orang guru bantu (belum diangkat

PNS), 95 % lulusan sarjana/S1. dibantu oleh 19 karyawan, dan jumlah

peserta didik pada tahun ajaran 2009/2010 menurun dibanding tahun

kemarin yakni 946 yang terdiri dari kelas XA sampai kelas XII Bahasa,

yang kemarin lebih banyak sekitar 980 peserta didik.

4. Bagaimana fasilitas gedung SMA Negeri 8Semarang?

Fasilitas sudah meningkat dan ada juga yang tahap perbaikan. Dan

semuanya sudah dilaksanakan secara maksimal.

5. Bagaimana prestasi siswa/sekolah selama 3 tahun terakhir?

Dalam tiga tahun terakhir, Prestai guru, yakni beberapa guru menjadi

guru pemandu dalam MGMP. Sedangkan prestasi peserta didiknya banyak

sekali mas, misalnya Juara I lomba Pramuka, Juara II lomba lari 100

meter, dll. bisa dilihat di buku data peserta didik.

Page 110: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Hasil wawancara dengan sebagian peserta didik yang telah memanfaatkan jasa layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang tahun ajaran 2009/2010. Dengan Siti Zulaekha, peserta didik kelas X I IS 1 Pada hari Jum’at, 23 April 2010 di depan kelas XI IS 1

D. Tentang Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (kepada peserta didik)

1. Sejauhmana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang?

Baik, dan teratur

2. Bagaimana pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8

Semarang,khususnya pada tahun ajaran 2009/2010?

Baik. Guru Bimbingan dan Konseling selalu membantu menyelesaikan

permasalahan yang dialami peserta didik. Selalu memotivasi untuk

belajar.

3. Apakah ada yang perlu ditingkatkan dalam melaksanakan Bimbingan dan

Konseling di SMA Negeri 8 Semarang?

Ya. Yang perlu ditingkatkan yaitu pelayanannya lebih ditambahkan lagi.

Seperti tahun sebelumnya, Bimbingan dan Konseling dilakukan didalam

kelas, ada pelajaran Bimbingan dan Konseling.

4. Pengaruh Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang terhadap

prestasi akademik kamu, seperti apa?

Pengaruhnya luar biasa. Saya dulu paling tidak suka dengan pelajaran

Pendidikan Agama Islam, selain materinya yang menjenuhkan, saya juga

paling tidak pahaman dengan materi pelajaran tersebut. Setelah dipanggil

ke ruang Bimbingan dan Konseling, saya di beri motivasi dan masukan-

masukan oleh guru BK, dan akhirnya karena motivasi dari guru BK

tersebut, saya berusaha untuk suka dengan pelajaran tersebut. Ternyata,

dari kesukaan itu, saya jadi lebih mudah untuk memehami. Dan ternyata,

Pendidikan Agama Islam itu sangat di perlukan di masyarakat.

5. Bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan kepribadian dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Semarang?

Page 111: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Penerapanya, dalam proses pembelajaran. Misalnya pada waktu ulangan

peserta didik tidak diperkenankan untuk menyontek.

Guru memberi pengertian dan memberikan contoh-contoh dan tauladan

kepada peserta didik tentang kejujuran, kasih sayang, kedisiplinan. Guru

juga memberikan motivasi untuk menjadi seorang yang mempunyai

kepribadian yang luhur.

Kalau berusaha sendiri, guru menganjurkan peserta didik untuk

berwirausaha. Seperti peserta didik diberi tanggung jawab untuk

mengelola koperasi sekolah, berjualan pulsa, berjualan makanan ringan

yang dibawanya dari rumah, dan lain-lain.

Satu kelas, saya ada 3 anak yang jualan pulsa yaitu saya (Zuli), Rifki, dan

Mifta. Di kelas XI A 3 ada 1 anak yaitu Asasul

Page 112: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Wawancara dengan Anitha Witri Kusuma Sari, peserta didik kelas XII A 3 hari Rabu, 28 April 2010 di teras depan ruang Bimbingan dan Konseling.

E. Tentang Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (kepada peserta didik)

1. Sejauhmana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA NEGERI

8Semarang?

Cukup menggembirakan. Sudah berjalan dengan lancar. Cuma pada

tahun 2009/2010 ini BK dilaksanakan hanya di ruang BK.

2. Bagaimana pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMA NEGERI

8Semarang,khususnya pada tahun ajaran 2009/2010?

Baik. Setiap datang ke ruang Bimbingan dan Konseling pasti ada solusi

yang diberikan. Dan guru-guru BK tersebut juga merahasiakan apa yang

menjadi privasi klien.

3. Apakah ada yang perlu ditingkatkan dalam melaksanakan Bimbingan dan

Konseling di SMA NEGERI 8Semarang?

Ya. Ruangan BK perlu direnovasi lagi dan dibuatkan ruang khusus

konseling

4. Pengaruh Bimbingan dan Konseling di SMA NEGERI 8Semarang

terhadap prestasi akademik kamu, seperti apa?

Guru BK itu memberikan motivsi dan pengarahan serta membimbing

setiap peserta didik dan pengaruhnya dari motivasi dan masukan-

masukan dari guru BK itu dapat mengubah pola pikir saya. Dan

menjadikan saya lebih semangat dan lebih dewasa.

5. Bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan kepribadian dalam

Bimbingan dan Konseling di SMA NEGERI 8Semarang?

Penerapanya, dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Misalnya pada

waktu ulangan peserta didik tidak diperkenankan untuk menyontek. Sholat

dhuhur berjamaah. Sadaqah pada hari jumat dan menjaga kebersihan.

Kalau berusaha sendiri, guru menganjurkan peserta didik untuk

berwirausaha. Seperti peserta didik diberi tanggung jawab untuk

mengelola koperasi sekolah Ada yang jualan pulsa juga.

Page 113: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

LAMPIRAN PHOTO

Gedung SMA N 8 Semarang dari depan Ruang B & K tampak dari depan Viai dan Misi SMA N 8 Semarang Gedung Perpus dan rurang Guru

Page 114: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Salah satu layanan Bimbingan Kelompok Peserta Didik sedang memanfaatkan

jasa layanan Bimbingan dan Konseling Proses layanan Bimbingan Perseorangan Proses layanan Konseling di SMA N

8 Semarang

Page 115: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

Prestasi yang pernah diraih Ruang Tunggu Tamu Pola Umum Bimbingan dan Konseling Peserta Didik berjabat tangan setiap SMA Negeri 8 Semarang bertemu dengan Guru

Page 116: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/93/jtptiain-gdl... · Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SMA.. 15 ... Matin

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : NUR ROFIQ Nama Penggilan : OFI Alamat : Jl. Kauman RT 03 / III Desa Juwiring

Kec. Cepiring Kab. Kendal Tempat Tanggal Lahir : Kendal, 12 Mei 1986 Nomor Handphone : 08562785600 Nama Orangtua : Ayah : Muzamil Ibu : Rokhaniyah Anak ke : 1 dari 2 bersaudara Riwayat Pendidikan Formal :

SD Negeri 01 Juwiring lulus 1999 MTs NU 01 Cepiring lulus 2002 MA Negeri Kendal lulus 2005 IAIN Walisongo Semarang sekarang

Pengalaman Organisasi : Pengurus BIRAWA Racana Walisongo periode 2008-2009 Ketua Dewan Kerja Ranting Ngaliyan periode 2009-2012 Pengurus Tim OutBound Choleric Zone 907 periode 2009-

sekarang

Motto : Live is not only for bread Wisdom : 1000 sungai gunung turun ke laut