penerapan nilai-nilai agama islam peserta didik …

76
PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK MELALUI METODE PEMBIASAAN DI SMP YAPIP SUNGGUMINASA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada prodi Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh DWI INDRIYANTI 105191105016 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441H/2020M

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

i

PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA

DIDIK MELALUI METODE PEMBIASAAN

DI SMP YAPIP SUNGGUMINASA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada prodi Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

DWI INDRIYANTI

105191105016

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441H/2020M

Page 2: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Penerapan Nilai-nilai Agama Islam Peserta Didik Melalui

Metode Pembiasaan Di SMP Yapip Sungguminasa

Nama : Dwi Indriyanti

Nim : 105191105016

Fakultas/Jurusan : Agama Islam/Pendidikan Agama Islam

Setelah dengan seksama memeriksa dan meneliti, maka skripsi ini dinyatakan

telah memenuhi syarat untuk diujikan di depan tim penguji ujian skripsi pada

Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 18 Dzulkaidah1441 H

9 Juli 2020 M

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Atika Achmad, M.Pd Ya’kub S.P.d. M.Pd.I

NIDN: 2017085703 NIDN: 0918098505

v

Page 3: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

iii

ABSTRAK

Dwi Indriyanti. 105 191 105 016. 2020. Penerapan Nilai-nilai Agama Islam

Peserta Didik Melalui Metode Pembiasaan di SMP Yapip Sungguminasa Di

bimbing Dra. Atika Achmad, M.Pd dan Ya’kub S.Pd., M.Pd.I

Skripsi ini membahas mengenai Nilai-nilai Pendidikan Islam melalui metode

pembiasaan SMP Yapip Sungguminasa. Rumusan masalah dalam penelitian ini

Bagaimana penerapan Nilai-nilai Agama Islam di SMP Yapip Sungguminasa?

Bagaimana Metode Penerapan Nilai-nilai Agama Peserta Didik Melalui Metode

Pembiasaan di SMP Yapip Sungguminasa? Apa Faktor Pendukung dan

Penghambat Penanaman Nilai-nilai Pembiasaan Agama Peserta Didik di SMP

Yapip Sungguminasa? Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

mengenai nilai-nilai Pendidikan Islam Peserta didik SMP Yapip Sungguminasa

melalui metode pembiasaan SMP Yapip Sungguminasa.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif deskriptif, subjek penelitian ini adalah peserta didik SMP Yapip

Sungguminasa sebagai responden. Instrumen penelitian yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar dokumentasi berupa

dokumenpendukung bahan skripsi yaitu foto wawancara.

Dari data yang di peroleh dapat di ketahui bahwa metode pembiasaan untuk

menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam pada peserta didik SMP Yapip

Sungguminasa membentuk nilai-nilai pendidikan islam yang di tanamkan kepada

peserta didik dengan menanamkan akhlak, yang baik dengan sholat berjamaah,

hafal surat-surat pendek, doa sehari-hari, membaca Al- Qur’an , menghafal as-

maul Husna, budaya salam sapa berdampak positif kepada peserta didik dan orang

tua peserta didik yang sangat mendukung metode pembiasaan dalam menanamkan

nilai-nilai Islam peserta didik SMP Yapip Sungguminasa.

vii

Page 4: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

iv

KATA PENGANTAR

حِيم حْمَنِ الره ِ الره بسِْمِ اللَّه

لاةَُ وَالسهلامَُ عَلىَ أشَْرَفِ اْلأنَْبيِاَءِ وَالْمُرْسَليِْنَ وَعَلىَ الَِهِ وَصَحْبهِِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالمَِيْنَ وَالصه

ا بعَْدُ أجَْمَعِيْنَ أمَه

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan

nikmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Shalawat menyertai salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan juga para

pengikut-pengikutnya yang senantiasa mengikuti ajaran-ajarannya hingga akhir

zaman.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kendala yang

penulis alami, tetapi berkat petolongan Allah Shubhanahu Wata’ala. doa,

motivasi, serta dukungan untuk menyelesaikannya meskipun penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Kedua orang tua, ayahanda Heriyanto , dan Ibunda Raksamala Rasyid, beserta

keluarga.

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, bapak Prof. Dr. H. Abd.

Rahman Rahim, S.E,. M.M. beserta wakil-wakil Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd. I, selaku Dekan Fakultas Agama Islam,

Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta Wakil Dekan I, Dra.

Mustahidang U. M.Si., Wakil Dekan II, Drs. Abd. Samad T., Wakil Dekan III,

Dr. Ferdinan S.Pd.I., M.Pd.I, Wakil Dekan IV, Ahmad Nasir S.Pd.I., M.Pd.I.

4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.A. selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

viii

Page 5: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

v

5. Dra. Atika Achmad, M.Pd dan Ya’kub S.Pd., M.Pd.I, selaku pembimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Para Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang merupakan sumber

ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis selama proses perkuliahan,

hingga skripsi ini selesai.

7. Seluruh Staff Fakultas agama Islam, yang telah banyak memberikan

kemudahan selama peneliti menempuh pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Teman-temanku Mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2016,

terkhusus kepada PAI .B, yang telah memenjatkan do’a dan memberi motivasi

atas kesuksesan peneliti.

9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak

memberikan sumbangsihnya kepada peneliti selama kuliah hingga skripsi ini

selesai.

Akhirnya, hanya kepada Allah Shubhanahu Wata’ala jualah peneliti

serahkan segalanya, semoga semua pihak yang membantu peneliti mendapat

pahala serta kebaikan di sisi Allah Shubhanahu Wata’ala., serta semoga skripsi

ini bermanfaat bagi semua orang yang membacanya, terkhusus bagi peneliti

sendiri.

Makassar, Senin 6 April 2020

Peneliti,

Dwi Indriyanti

NIM: 105191105016

xi

Page 6: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH .............................................................. iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 9

A. Penerapan Nilai-Nilai Agama ......................................................... 9

B. Dasar,Tujuan,Langkah dan Faktor Metode Pembiasaan ................ 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 33

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 33

B. Lokasi dan Obyek Penelitian ...................................................... 33

C. Fokus Penelitian ........................................................................... 34

D. Deskripsi Penelitian ..................................................................... 34

E. Sumber Data ................................................................................. 34

F. Instrumen Penelitian .................................................................... 35

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 36

H. Teknik Analisis Data .................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 39

A. Gambaran Umum SMP Yapip Sungguminasa ............................ 39

x

Page 7: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

vii

B. Penerapan Metode Pembiasaan ................................................... 42

C. Bentuk Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Islam ........................ 46

D. Penerapan Metode Pembiasaan Untuk Menanamkan

Nilai-nilai Pendidikan Islam Pada Peserta Didik SMP

Yapip Sungguminasa ................................................................... 50

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 55

A. Kesimpulan .................................................................................. 55

B. Implikasi ....................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58

LAMPIRAN ..................................................................................................... 62

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... 73

xi

Page 8: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

1

Page 9: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan kini menjadi pusat sorotan dan perhatian utama sebagai

satu bentuk lembaga pendidikan yang menjalankan sistem dan proses pendidikan,

namun apakah dunia pendidikan kita sampai hari ini dapat di katakana berhasil?

Ini merupakan satu tanda Tanya besar buat kita semua sebagai penanggung jawab

terhadap kemajuan dan perkembangan pendidikan.

Hampir semua orang butuh terhadap pendidikan dan melaksanakan

pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia.

Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini

sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu

pula di sekolah dan perguruan tinggi, peserta didik dan di didik oleh dosen.

Pendidikan adalah khas milik dan alat manusia. Tidak ada makhluk lain yang

membutuhkan pendidikan.

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia

untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

kebudayaan. Bagaimana sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya

terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karna itulah sering dinyatakan

pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia.1

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju menuntut adanya

peningkatan mutu dalam pendidikan. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu

1 Tim Dosen Fip-Ikip Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan (Surabaya: usaha

nasional, 1998), h. 2.

1

Page 10: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

3

kegiatan berproses yang berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai dan tujuan itu

harus mengarah pada perubahan tingkah laku, yang merupakan bagian dari tujuan

pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu program pendidikan

nasional yang dirancang dengan sangat baik oleh pemerintah, hal ini disebabkan

oleh terjadinya krisis yang cukup serius dalam bidang pendidikan. Krisis dalam

bidang pendidikan tidak hanya disebabkan oleh kurangnya anggaran pemerintah

dalam membiayai kebutuhan pokok pendidikan namun juga kurangnya tenaga ahli

dalam bidang pendidikan.

Penyelenggaraan pendidikan salah satunya adalah melalui pendidikan

sekolah. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar

mengajar merupakan kegiatan yang pokok. Belajar tidak dapat dipisahkan dengan

mengajar, peserta didik belajar karna pendidik mengajar demikian juga

sebaliknya. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan hasil belajar adalah

memperbaiki pengajaran yang dalam hal ini banyak ditentukan oleh pendidik.

Terjemahan:

Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara

(isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur’an

dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang

dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti

Page 11: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

4

sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk

menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang

mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam

ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat,

semuanya itu dari sisi Tuhan kami”. Dan tidak dapat mengambil

pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal . (Surah Ali

imran ayat 7).2

Dalam uraian di atas dapat di gambarkan sebagai berikut:

negara-negara yang sudah berkembang ataupun yang sudah mengalami

stabilitas politik dan agama, pendidikan menjadi perhatian penting bagi

masyarakat. Orang-orang yang memperdebatkan pendidikan cenderung

berpendirian, bahwa tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Khususnya di negara Indonesia yang memiliki tujuan pendidikan sesuai

yang tertera dalam undang-undang Repuplik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang sistem pendidikan Nasional, menegaskan bahwa:

“pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan

menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.”3

Oleh karna itu, sebagai calon pendidik kita di tuntut untuk membantu

pendidik, agar supaya dalam hal belajar mengajar siswa dapat memahami setiap

apa yang sedang di ajarkan, khususnya pembelajaran tentang pendidikan Agama

Islam. Agar pembelajaran berjalan efektif dan efesien maka dala proses belajar

mengajar harusnya pendidik menetapkan beberapa metode pembelajaran dalam

2 Khanza Safitra, Dalami Islam, Pusat Ilmu Nusantara Landasan agama Al-Qur’an ayat-

ayat Al-Qur’an Tentang Ilmu 2018

3 Repuplik Indonesia, Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, “(Jogyakarta: Laksana, 2012), h. 15.

Page 12: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

5

hal mengajar ada dalam beberapa metode yang biasa di pakai, salah satunya

adalah metode pembiasaa.

Pembiasaan yang sifatnya pengulangan merupakan teknik pendidikan jitu,

walaupun ada kritik terhadap metode ini karena cara ini tidak mendidik anak

untuk menyadari tentang apa yang di lakukannya. pada mulanya anak merasa di

paksa untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut, namun lama kelamaan anak

akan terbiasa untuk melakukannya dan akan melekat kedalam jiwa sang anak dan

bahkan kalau tidak melakukannya akan terasa ada beban yang membebaninya.

sedangkan di tinjau dari segi perkembangan anak, pembentukan tingkah laku

melalui pembiasaan akan membantu anak untuk tumbuh dan berkembang secara

seimbang.

Metode pembiasaan tidak akan sempurnah jika tidak di iringi dengan

metode metode keteladanan . karena anak didik selain melakukan kebiasaan, juga

perlu adanya seorang figure yang di jadikan contoh untuk di tiru. secara psikologis

anak senang meniru, tida saja yang baik-baik yang jelek pun ditirunya, dan secara

psikologis pula manusia membutuhkan tokoh teladan dalam hidup. disinilah letak

relevansi dan keterkaitan antara metode keteladanan dengan metode pembiasaan,

artinya pendidik tidak hanya berbica ( memerintah ) tetapi juga harus mampu

menjadi teladan yang baik bagi anak.

Internalisasi nilai-nilai Agama Islam melalui pembiasaan misalkan dalam

bidang akhlak yaitu dengan jalan membiasakannya untuk bertingkah laku dan

beraklak baik seperti ; kejujuran, adil, berlaku benar, memelihara lidah, tidak

Page 13: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

6

dusta, yang kesemuanya itu dapat bermanfaat untuk membentuk pribadi muslim

anak.

Dalam hal ini orang tua asuh atau pendidik harus mampu memberikan

contoh dalam kehidupan sehari-hari maka dalam diri sang anak akan tertanam

kepribadian yang baik. contoh, si anak terbiasa menerima perilaku adil dan di

biasakan berbuat adil, maka dalam diri pribadi anak akan tertanam rasa keadilan

dan akan menjadi salah satunya unsur pribadinya.

Dalam bidang ibadah yaitu dengan membiasakan setiap harinya sholat

wajib lima waktu berjamaah dan membiasakan sholat sunnah baik sholat sunnah

rawatib maupun sholat malam, serta membiasakan setiap senin dan kamis

berpuasa sunnah. dengan begiru anak akan terbiasa melaksanakan syariat Islam

dalam dirinya akan tertanam pribadi yang baik. tidak lupa pula sebagai pendidik

juga harus memberi contoh terhap apa yang mereka anjurkan.

Dengan pembiasaan-pebiasaan akan dapat memasukkan unsur-unsur

positif dalam pribadi anak yang sedang tumbuh, karena kebiasaan-kebiasaan baik

yang sudah terbentuk pada diri seorang anak akan terasa ringan untuk

mengerjakan apa-apa yang telah menjadi kebiasaannya.

Zakariah Drajat berpendapat : “Apabila si anak terbiasa melaksanakan

ajaran Islam terutama ibadah (secara konkrit seperti sembahyang, puasa,

membaca Al-Quran dan berdoa) dan tidak pula di latih atau di biasakan

melaksanakan hal-hal yang di suruh tuhan dalam kehidupan sehari-hari,

serta tidak di latih untuk menghindari larangan-Nya, maka pada waktu

dewasanya nanti ia akan cenderung kepada acuh tak acuh, anti Agama atau

sekurang-kurangnya ia tidak merasakan pentingnya Agama bagi dirinya.

tapi sebaiknya anak yang banyak mendapat latihan dan pembiasaan

Page 14: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

7

Agama, pada waktu dewasanya nanti akan semakin merasakan kebutuhan

akan Agama.“4

Membiasakan anak terhadap ibadah seperti di atas, dalam kehidupan

sehari-hari akan besar manfaatnya terhadap peserta didik atau anak asuh dimana

kesan Agama akan semakin meresap dalam kehidupam pribadinya secara

mendalam sehingga benar-benar menyatuh dan tercermin dari segala gerak

langkahnya dalam perjalanan hidupnya kelak.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “Pengembangan nilai-nilai Agama Islam Peserta didik melalui metode

Pembiasaan pada siswa SMP Yapip Sungguminasa”

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian adalah :

1. Bagaimana penerapan Nilai-nilai Agama Islam di SMP Yapip

Sungguminasa?

2. Bagaimana Metode Penerapan Nilai-nilai Agama Peserta Didik Melalui

Metode Pembiasaan di SMP Yapip Sungguminasa?

3. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai-nilai

Pembiasaan Agama Peserta Didik di SMP Yapip Sungguminasa?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Nilai-nilai Agama Islam di SMP Yapip Sungguminasa.

2. Mengetahui Metode Penerapan Nilai-nilai Agama Peserta Didik Melalui

Metode Pembiasaan di SMP Yapip Sungguminasa.5

4Zakariah Darajat, llmu Jiwa Agama ,(Jakarta: P.T . Bulan Bintang . 2005), h. 74

Page 15: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

8

3. Mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai-nilai

Pembiasaan Agama Peserta Didik di SMP Yapip Sungguminasa

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Mendapatkan pengetahuan tentang penerapan metode pembiasaan untuk

menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam pada peserta didik.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik adalah dengan adanya hasil penelitian ini di harapkan

mampu melakukan tingkah laku yang baik langsung merespon tanpa

adanya perintah dari pendidik.

b. Bagi pendidik adalah dengan adanya hasil penelitian ini di harapkan

mampu menerapkan metode pembiasaan pada peserta didik secara efektif

c. Bagi sekolah adalah dapat dijadikan salah satu cara yang dapat di gunakan

untuk melatih dan membiasakan peserta didik berbuat baik, sopan, jujur,

sabra, dan amanah. Baik dalam proses pembelajaran maupun diluar

pembelajaran.

d. Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian lanjutan khususnya

mahasiswa pendidikan Agama Islam fakultas Agama Islam.

5 M. Asrori Ardiansyah, M.Pd, Metode Penanaman Nilai Islam, Malang : Kabar

Pendidikan, 2011

Page 16: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

9

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Penerapan Nilai-Nilai Agama

1. Pengertian Penerapan Agama

Menurut J.S Badudu dan Sultan Mohammad Zaid mengemukakan bahwa

penerapan adalah hal, cara atau hasil6. Adapun menurut Lukman Ali penerapan

adalah mempraktekkan, memasangkan.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa penerapan

merupakan suatu cara atau hasil yang dilakukan baik secara individu maupun

kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan adapun

unsur-unsur penerapan meliputi:

a. Adanya program yang di lakukan

b. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran

diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut

c. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun

pengawasan dari proses penerapan tersebut.7

6 Badudu, Zain 1996 1487 https://docplayer.info/30779286-Bab-ii-Kajian-teori-adalah-

hal-cara-atau-hasil-adapun-menurut-Lukman-Ali-penerapan-adalah-

mempraktekkan.html.(Diakses 13 Januari 2020) 7 Wahab, 1990 45 http://belajarpendidikanpkn.blogspot.com/2017/03/pengertian-

penerapan-dan-unsur-unsur.html.(Diakses 13 Januari 2020)

8

Page 17: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

10

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama merupakan kata majemuk yang terdiri dari dari kata

“Pendidikan” dan “Agama” dalam kamus umum Bahasa Indonesia, pendidikan

berasal dari kata didik, dengan diberi awalan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti

“proses pengubahan sikap dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan latihan (ajaran) mengenai akhlas kecerdasaran pikiran.

Istilah pendidikan adalah terjemahan dari bahasa Yunani Paedagogie yang

berarti “pendidikan” dan Paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak-anak”.

Sementara itu, orang yang tugas membimbing atau mendidik dalam

pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri disebut Paedagogos. Istilah

Paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing,

memimpin).

Dalam bahasa inggris, kata yang menunjukkan pendidikan adalah

Education yang berarti pengembangan atau bimbingan.

Sementara itu, pengertian agama dalam kamus Bahasa Indonesia yaitu:

“kepercayaan kepada Tuhan (dewa dan sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan

kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.”

Pengertian Agama menurut Frezer dalam Aslam Hadi yaitu :

“menyembah atau menghormati kekuatan yang lebih agung dari manusia

yang di anggap mengatur dan menguasai jalannya alam semesta dan

jalannya peri kehidupan manusia.”

Menurut M.A. Tihami pengertian agama yaitu:

Page 18: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

11

a. Al-din (Agama) menurut bahasa terdapat banyak makna, antara lain al-

Tha’at (ketaatan), al-lbadat (ibadah), al-Jaza (pembalasan), al-Hisab

(perhitungan).

b. Dalam pengertian syara; al-din (Agama) adalah keseluruhan jalan hidup

yang di tetapkan Allah melalui lisan Nabi-Nya dalam bentuk ketentuan-

ketentuan (hukum). Agama itu dinamakan al-din karna kita (manusia)

menjalankan ajarannya berupa keyakinan (kepercayaan) dan perbuatan.

Agama dinamakan al-Milah, karna Allah menurut ketaatan Rasul dan

kemudian Rasul menuntut ketaatan kepada kita (manusia). Agama juga

dinamakan syara’ (syari’ah) karna Allah menetapkan atau menentukan

cara hidup kepada kita (manusia) melalui lisan Nabi S A W.

Dari keterangan diatas dan pendapat dapat di simpulkan bahwa agama

adalah peraturan yang bersumber dari Allah SWT, yang berfungsi untuk mengatur

kehidupan manusia, baik hubungan manusia dengan sang pengcipta maupun

hubungan antara sesamanya yang di landasi dengan mengharap ridha Allah SWT

untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.8

Kemudian pengertian Islam itu sendiri adalah Agama yang diajarkan oleh

Nabi Muhammad SAW berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an, yang di turunkan

ke dunia melalui wahyu Allah SWT. Agama islam merupakan sistem tata

kehidupan yang pasti biasa menjadikan manusia damai, bahagia, dan sejahtera.

“Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan

jasmani maupun rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam menuju

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.9

“Menurut Chabib Thoha Pendidikan Agama Islam pendidikan yang

falsafah dasar dan tujuan serta teori-teori yang di bangun untuk

melaksanakan praktek pendidikan berdasarkan nilai-nilai dasar Agama

Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits.10

“Menurut Zakiyah Darajat, menekankan bahwa pendidikan Agama Islam

adalah upaya mendidik seseorang kearah pembentukan pribadi muslim

8

ibid h, 13 9 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung : Al Ma’arif, 1989), h.

19 10

HM. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar ,

1996), h. 99

Page 19: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

12

yang tangguh, dengan ciri-cirinya perubahan sikap dan tingkah laku sesuai

dengan petunjuk ajaran Islam. Pendidikan Agama Islam mempunyai

cakupan yang sama dengan pendidikan umum, bahkan melebihinya

. (a)Pendidkan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar setelah selesai dari pendidkannya dapat

memahami dan mengamalkan ajaran Agama Islam serta menjadikannya

sebagai pandangan hidup (way of life).

b)Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan

berdasarkan ajaran Islam.

c) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-

ajaran Agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,

menghayati, dan mengamalkan ajaran Agama Islam yang telah di yakini

menyeluruh, serta menjadikan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat

kelak. 11

Selanjutnya “Menurut Arifin, menekankan bahwa pendidikan Agama

Islam pada khususnya bersumberkan ajaran Islam disamping menanamkan

sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai pendidikan Agama Islam juga

mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-

nilai yang melandasinya merupakan proses ikhtiarah yang secara

pedagogis mampu mengembangkan hidup anak didik kearah kedewasaan

yang menguntungkan dirinya.12

Berdasarkan rumusan-rumusah diatas, dapat di ambil suatu pengertian,

bahwa pendidikan Agama Islam merupakan sarana untuk membentuk kepribadian

yang utama yang mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari

sesuai dengan norma dan ukuran Islam.

Pendidikan ini harus mampu membimbing, mendidik dan mengajarkan

ajaran-ajaran Islam terhadap murid baik mengenai jasmani maupun rohaninya,

agar jasmani dan rohani, berkembang dan tumbuh secara selaras. Jadi Pendidikan

Agama Islam adalah usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan

terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati,

11

Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Cet. V ; Jakarta: Bumi aksara, 2004) h. 20 12

Muhammad Arifin, Ilmu Pendidikan Agama Islam (Cet. ll; Jakarta : Bumi Aksara,

1993), h. 57.

Page 20: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

13

dan mengamalkan Agama Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan,

baik pribadi maupun kehidupan masyarakat.

Untuk memenuhi harapan tersebut, pendidikan harus dimulai sedini

mungkin, agar dapat meresap dihati sanubari anak didik, sehingga ia mampu

menghayati, memahami dan mengamalkan ajaran islam dengan tertib dan benar

dalam kehidupannya, Dengan kata lain beliau menekankan bahwa pendidikan

Agama Islam dimaknai sebagai upaya memersiapkan individu untuk kehidupan

yang lebi sempurna. Hal senada juga apa yang dikemukakan oleh :

“Tadjab bahwa pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang

dilaksanakan dengan bersumber atas ajaran Islam. Sedangkan pendidikan

Islam di Indonesia termasuk bagian dari pendidikan Agama Islam dimana

tujuan utamanya adalah membina dan mendasari kehidupan anak-anak

dengan nilai-nilai Agama.”13

“Menurut Al-Syaibani dalam Jalalunddin menegaskan bahwa tujuan

pendidikan Agama Islam adalah untuk mempertinggi nilai-nilai akhlak

hingga mencapai tingkat akhlak al-karimah.14

pendikan Agama Islam merupakan upaya membentuk pribadi muslim

yang senantiasa mendasarkan hidup. Sikap dan tingkah lakunya pada ajaran Islam

atau pembinaan moral yang berdasarkan alquran dan hadis Nabi saw, dengan

senantiasa berpedoman pada seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi

maupun ukhrawi demi mencapai predikat muttaqin.

Dari pendapat ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai

adalah kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang di anggap penting dan

baik yang menjadi dasar penentu untuk bertingkah laku atau cita-cita yang ingin

di capai seseorang.

13

Tadjab, Perbandingan Pendidikan: Study Perbandingan Tentang Perbandingan Barat

Modern, islam dan Nasional (Surabaya : Karya Abditama, 1994), h. 55. 14

Jalaluddin, Psikologi Agama (cet. V; Jakarta : Rajawali Pres, 2003), h. 56.

Page 21: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

14

3. Nilai-Nilai Agama

a. Pengertian Nilai – Nilai Agama

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pengembangan berarti hal,

cara, atau hasil kerja mengembangkan 15

sedangkan Bambang Daroeso

mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap

sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang.16

sedangkan

menurut Kartono Kartini dan Dali Guno dalam Qiqi Yulianti Z dan A. nilai

sebagai hal yang anggap penting dan baik. semacam keyakinan seseorang

terhadap yang seharusnya atau tidak seharusnya di lakukan (misalnya, jujur,

ikhlas, ) atau cita-cita yang ingin di capai oleh seseorang (misalnya kebahagiaan,

kebebasan).

Nilai artinya sifat – sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi

kemanusian menurut Sidi Gazalba dalam W.JS Purwadarma, yang bersifat

abstrak, ideal, bukan benda konkrit, bukan fakta.

Tidak hanya persoalan benar dan salah yang menurut pembuktian empirik,

melainkan penghayatan yang di kehendaki dan tidak di kehendaki17

.

Sedang menurut Chabib Thoha nilai merupakan sifat yang melekat pada

suatu (system kepercayaan) yang telah berhubungan dengan subjek yang

memberi arti (manusia yang meyakini)18

. jadi nilai adalah suatu yang

bermanfaat dan berguna bagi manusia sebagai acuan tingkah laku.

Dalam beberapa uraian di atas maka di tarik kesimpulan nilai-nilai Agama

adalah sifat-sifat atau hal-hal yang melekat pada Agama yang di gunakan sebagai

15

JS Badudu , Sultan Mohammad Zain , Kamus Umum Bahasa Indonesia . ( Jakarta

Pusaka Sinar Harapan 2001) , hlm 655 16

AR Muchsan , Samsuri , Dasar – Dasar Pendidikan Moral , (Yogyakarta : Ombak ,

2013), hlm 21

18

Loc.cit Chabib Thoha, h. 18

Page 22: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

15

dasar manusia untuk mencapai tujuan hidup manusia yaitu mengabdi pada Allah

SWT. Nilai-nilai tersebut perlu di tanamkan pada anak sejak kecil, karna pada

waktu itu adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan yang baik

padanya. Bila pendidikan kita sebagai suatu proses, maka proses tersebut akan

berakhir pada pencapaiannya tujuan akhir pendidikan. suatu tujuan yang hendak

di capai oleh pendidikan pada hakekatnya adalah suatu perwujudan nilai-nilai

ideal yang terbentuk dalam pribadi manusia.

Arifin , mengatakan bahwa : adapun dimensi kehidupan yang mengandung

nilai ideal Islami dapat kita kategorikan dalam tiga macam sebagai berikut :

a) Dimensi yang mengandung nilai yang meningkan kesejahteraan hidup

manusia di dunia. dimensi nilai kehidupan ini mendorong kegiatan untuk

mengolah memanfaatkan dunia ini agar menjadi bekal atau sarana bagi

kehidupan di akhirat.

b) Dimensi yang mengandung nilai yang mendorong manusia untuk berusaha

keras meraih kehidupan akhirat yang membahagiakan. dimensi ini

menuntun manusia untuk tidak terbelenggu oleh nilai kekayaan dunia atau

materi yang dimiliki, namun kemudaratan atau kemiskinan harus di

berantas, sebab kemelaratan duniawi biasa menjadi ancaman yang

menjerumuskan manusia dalam kekufuran.

c) Dimensi yang mengandung nilai yang dapat memadukan antara

kepentingan hidup duniawi dan ukhrawi, keseimbangan dan keserasian

antara kepentingan kedua kepentingan hidup ini menjadi daya tangkap

terhadap pengaruh-pengaruh negative dari berbagai gejolak kehidupan

Page 23: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

16

yang menggoda ketenangan hidup manusia, baik yang bersifat spiritual,

sosial, kultur, ekonomi, ideology dalam pribadi manusia19

.

Disinilah kita dapat melihat dimensi nilai-nilai Agama yang menekankan

keseimbangan dan keselamatan hidup duniawi dan ukhrawi menjadi landasan

ideal, yang hendak di kembangkan dan dibudayakan dalam pribadi manusia

melalui pendidikan sebagai adat kebudayaan.

Nilai-nilai Islami yang fundamental yang mengandung kemutlakan bagi

kehidupan manusia selaku pribadi dan selaku anggota masyarakat, tidak

berkecenderungan untuk berubah mengikuti selera-selera nafsu manusia yang

berubah-ubah sesui tuntutan perubahan sosial. nilai-nilai islam absolut dari Allah

SWT, itu sebaliknya akan berfungsi sebagai pengendali terhadap pengaruh dan

tuntutan perubahan-perubahan individu.

Jadi, nilai-nilai yang hendak diwujudkan adalah berdimensi transcendental

(melampaui wawasan hidup duniawi) sampai nilai duniawi sasarannya.

Arifin, mengemukakan bahwa nilai-nilai yang mencakup di dalam system

nilai yang merupakan kompenen sub-sistem, yaitu :

a) Sistem nilai kultur yang senada dan senafas dengan Islam

b) Sistem nilai sosial yang memiliki mekanisme gerak yang berorientasi

kepada kehidupan sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat.

c) sistem nilai bersifat psikologisnya untuk berperilaku secara nilai yang

menjadi sumber rujuknya, yaitu Islam.

19

Muhammad Arifin,loc.cit h, 1

Page 24: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

17

d) sistem nilai tingkah laku dari manusia-manusia yang mengandung

interkomunikasi dengan yang lainnya, tingkah laku ini timbul karna ada

nya faktor-faktor dari kebutuhan mempertahankan hidup yang banyak di

warnai oleh nilai-nilai yang memotivasi dalam pribadinya.20

oleh karna itu antara tujuan pendidikan secara tarbiat saling berkaitan

dengan eratnya, Nilai-nilai tersebut merupakan hasil dari proses pendidikan yang

di inginkan, namun yang paling penting dalam proses pendidikan ini adalah nilai

merealisasikannya dalam kehidupan sehari-harinya. nilai-nilai itu adalah yang

terwujud di dalam keseluruhan hidup pribadi dan sosial manusiawi.

perkembangan nilai-nilai Agama artinya perkembangan dalam

kemampuan memahami, mempercayai dan menjujung tinggi kebenaran-kebenaran

yang berasal dari sang pencipta, dan berusaha menjadikan apa yang di percayai

sebagai pedoman dalam bertutur kata, bersikap, dan bertingkah laku yang baik

dan benar dalam berbagai situasi.

b. Tujuan Pengembangan Nilai Agama

Menurut Sjarkawi, pendidkan Agama bertujuan membina bentuknya

perilaku yang baik bagi setiap orang, artinya, pendidikan bukan sekedar

memahami tentang aturan benar dan salah atau mengetahui tentang

ketentuan baik dan buruk, tetapi harus benar-benar meningkatkan perilaku

seseorang21

.

Menurut Syarifuddin tujuan dari pendidikan dan pengembangan nilai

Agama adalah dalam rangka pembentukan kepribadian yang harus dimiliki

manusia seperti :

1) Dapat beradaptasi pada berbagai situasi dalam relasinya dengan orang lain

dan dalam hubungan dengan berbagai kultur.

20

) Ibid h,140 21

Desmita , Psikologi Perkembangan Peserta Didik , (Bandung : Remaja Rosdakarya ,

2011) hlm . 266

Page 25: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

18

2) Selalu dapat memahami sesuatu yang berbeda dan menyadari bahwa

darinya memiliki dasar pada identitas kulturnya,

3) Mampu menjaga batas yang tidak kaku pada dirinya, bertanggung jawab

terhadap bentuk batasan yang di pilihnya sesaat dan terbuka pada

perubahan.22

Sedangkan menurut Frankena dalam Sjarkawi mengemukakan lima tujuan

pendidikan nilai Agama sebagai berikut :

1) Mengusahakan suatu pemahaman “ pandangan nilai Agama “ ataupun

cara-cara dalam pertimbangan tindakan-tindakan dan penetapan

keputusan apa yang seharusnya di kerjakan seperti membedakan hal

estetika, legalitas atau pandangan tentang kebijaksanaan.

2) Membantu mengembangkan kepercayaan atau pengadopsian satu atau

beberapa prinsip umum yang fundamental, ide atau nilai sebagai suatu

pijakan atau landasan atau pertimbangan dalam menetapkan keputusan,

3) Membantu mengembangkan kepercayaan pada dan atau mengadopsi

norma-norma konkret, nilai-nilai, kebaikan-kebaikan seperti pada

pendidikan yang selama ini di praktikkan mengembangkan suatu

kecenderungan untuk melakukan sesuatu.

4) Mengembangkan suatu kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang

secara baik dan benar.

4. Pengertian Peserta Didik

Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat

pengajaran ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu

yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan

bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari

sturuktural proses pendidikan. Dengan kata lain peserta didik adalah seorang

individu yang tengah mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari

segi fisik, mental dan pikiran.

Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah individu yang sedang tumbuh

dan berkembang, baik secara fisik maupun psikis untuk mencapai tujuan

22 Syarifuddin, dkk Ilmu Pendidikan Agama Islam, Jakarta: hijri Pustaka Utama, 2016

Page 26: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

19

pendidikannya melalui lembaga pendidikan. Dalam bahasa Arab, peserta didik

dikenal dengan istilah tilmidz (sering digunakan untuk menunjukkan peserta didik

tingkat sekolah dasar) dan thalib al-ilm (orang yang menuntut ilmu dan biasa

digunakan untuk tingkat yang lebih tinggi seperti Sekolah Lanjutan Pertama dan

Atas serta Perguruaan tinggi).

“Peserta didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan menurut fitrahnya masing-masing. Mereka perlu

bimbingan dan pengaraan yang konsisten dan berkesinambungan menuju kearah

titik optimal kemampuan fitrahnya. Peserta didik tidak hanya sebagai objek atau

sasaran pendidikan tetapi juga sebagai subyek pendidikan, diperlakukan dengan

cara melibatkan mereka dalam memecahkan masalah-masalah dalam proses

pembelajaran. Peserta didik juga dapat dicirikan sebagai orang yang tengah

memerlukan pengetahuan (ilmu), bimbingan dan pengarah dari pendidik dan

orang- orang disekitarnya”.23

peserta didik juga dapat diartikan sebagai salah satu komponen manusia

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar, peserta didiklah

yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tumpuan perhatian. Didalam proses

belajar mengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,

memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Peserta didik

ini akan menjadi faktor “penentu” sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi

segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.24

23

Ibid , 24

Sadirman , lnteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Jakarta : PT Raja Grafind

Persada , 2010

Page 27: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

20

Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur

jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa yang dimaksud peserta

didik adalah setiap orang atau sekelompok orang tanpa ada batasan usia tertentu

serta menjadi sasaran pengaruh kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh pendidik

dalam rangka tercapainya tujuan pendidikan.

5. Kedudukan Peserta Didik

Peserta didik adalah pokok persoalan dalam suatu proses pendidikan.

Didalam proses belajar mengajar peserta didik merupakan pihak yang memiliki

tujuan serta memiliki cita-cita yang ingin dicapai secara optimal. Peserta didik

akan menuntut dan melakukan sesuatu agar tujuan belajarnya dapat terpenuhi.

Jadi dalam proses belajar mengajar peserta didiklah yang harus diperhatikan.

Pendidikan merupakan suatu keharusan yang harus diberikan kepada

peserta didik atau anak didik. Peserta didik sebagai manusia yang memiliki akal,

harus dibina dan dibimbing sebaik mungkin dengan perantaraan pendidik.

Pendidik harus memahami hakikat peserta didiknya sebagai subjek dan objek

pendidikan dalam proses belajar mengajar. Peserta didik adalah amanat bagi para

pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan kebaikan, niscaya ia akan

tumbuh menjadi orang yang baik, selanjutnya memperoleh kebahagian dunia dan

akhiratlah kedua orang tuanya dan juga setiap mu’alim dan murabbi yang

menangani pendidikan dan pengajarannya. Sebaliknya, jika peserta didik

Page 28: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

21

dibiasakan melakukan hal-hal yang buruk dan ditelantarkan tanpa pedidikan dan

pengajaran maka dia akan menjadi seseorang yang celaka dan binasa.25

Dengan demikian dalam konsep pendidikan Islam tugas mengajar,

mendidik, dan memberikan tuntutan sama artinya dengan upaya untuk meraih

surga. Sebaliknya, menelantarkan hal tersebut berarti sama dengan menjuruskan

diri kedalam neraka. Jadi kita tidak boleh melalaikan tugas ini.

Ada beberapa hal yang terkait dengan hakekat peserta didik yaitu :

1. Peserta didik bukan miniature orang dewasa, ia mempunyai dunia sendiri

2. Peserta didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu yang

mempunyai pola perkembangan serta tempo dan iramanya yang harus

disesuaikan dalam proses pendidikan.

3. Peserta didik memiliki kebutuhan diantaranya kebutuhan biologis, rasa

aman, rasa kasih sayang, rasa harga diri dan realisasi diri

4. Peserta didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu lain,

baik perbedaan yang disebabkan oleh faktor endogen (fitrah) maupun

eksogen (lingkungan) yang meliputi segi jasmani, intelegensi, sosial,

bakat, minat, dan lingkungan yang mempengaruhinya.

5. Peserta didik dipandang sebagai kesatuan system manusia walaupun terdiri

dari banyak segi tetapi merupakan satu kesatuan jiwa dan raga (cipta, rasa,

dan karsa).

25 Abddul Rahman , J, Tahapan Mendidik Anak , Bandung : lrsyarad Baitus Salam , 2008

Page 29: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

22

6. Peserta didik merupakan objek pendidikan yang aktif dan kreatif serta

produktif. Anak didik bukanlah sebagai objek pasif yang biasanya hanya

menerima dan medengar saja .26

Adapun pengertian metode pembiasaan yang di kemukakan oleh para ahli

pendidikan, di antaranya:

“Menurut Ramayus, metode pembiasaan adalah cara atau upaya yang

praktis dalam pembentukan (pembinaan) dan persiapan anak “ senada

dengan pengertian Abdullah Nasir Ulwan, Ramayulis juga mengemukakan

bahwa “metode pembiasaan adalah cara untuk menciptakan suatu

kebiasaan atau tingkah laku tertentu bagi anak didik “27

Menurut Armai Arif, “metode pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat

dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai

dengan tuntunan Agama Islam.”28

Oleh karna itu, dapat di simpulkan bahwa yang di maksud metode

pembiasaan adalah sebuah cara yang di pakai pendidik untuk membiasakan anak

didik secara berulag ulang sehingga menjadi kebiasaan yang sulit untuk di

tinggalkan dan akan terus terbawa sampai hari tua.

Ciri khas metode pembiasaan adalah kegiatan yang berupa pengulangan

berkali-kali dari suatu hal yang sama. pengulangan ini sengaja di lakukan berkali-

kali supaya asosiasi antara stimulus dengan suatu respon menjadi sangat kuat. atau

dengan kata lain, tidak mudah di lupakannya.

Dalam beberapa defenisi di atas, terlihat adanya kesamaan pandangan

walaupun redaksinya berbeda-beda, namun pada prinsipnya, mereka sepakat

26 Ibid 27

Ibid. 103 28

Armai Arif , Pengantar llmu dan Metodologi Pendidikan lslam , (Jakarta : Ciputat

Press , 2002), h 110

Page 30: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

23

bahwa pembiasaan merupakan salah satu upaya pendidikan yang baik dalam

pembentukan manusia dewasa, oleh karna itu dapat tertanam dalam dirinya ini

kemudian akan termanifestasikan dalam kehidupannya semenjak ia mulai

melangkah ke usia dewasa.

Pendekatan pembiasaan sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai

positif kedalam diri anak didik, baik pada aspek kognitif, efektif

danpsikomotorik. selain pendekatan pembiasaan juga dinilai sangat efesien

dalam mengubah kebiasaan negative menjadi positif, namun demikian

pendekatan ini akan jauh dari keberhasilan jika tidak di iringi dengan

contoh tauladan yang baik. Penanaman yang di maksud di dalam

penelitian ini adalah cara yang di lakukan oleh sekolah dalam

menanamkan nilai Agama peserta didik.

B. Dasar, Tujuan, Langkah Dan Faktor Metode Pembiasaan

1. Dasar Pembiasaan

Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat penting,

terutama bagi anak peserta didik, mereka belum menyadari apa yang di sebut baik

dan buruk dalam arti susila. mereka juga belum mempunyai kewajiban-kewajiban

yang harus di kerjakan seperti pada orang dewasa, sehingga mereka perlu di

biasakan dengan tingkah laku, keterampilan kecakapan, dan pola pikir tertentu

yang baik, kemudian peserta didik akan mengubah seluruh sifat-sifat baik menjadi

kebiasaan, sehingga jiawa dapat menunaikan kebiasaan itu tanpa perlu perlu susah

payah, tanpa kehilangan banyak tenaga, dan tanpa menemukan banyak

kesulitan.29

Pembiasaan dalam hal beribadah kepada Allah. Sebagaimana Allah swt

berfirman dalam QS. Al-Luqman 31/17

29

Abuddin Nata , Filsafat Pendidikan lslam , (Jakarta : Logos Wcana llmu , 1997), h. 101

Page 31: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

24

Terjemahan:

“Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan

yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan

Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang

demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” 30

Seseorang yang telah mempunyai kebiasaan tertentu akan dapat

melaksanakannya dengan mudah dan senang hati, bahkan segala sesuatu yang

telah menjadi kebiasaan dalam usia muda sulit untuk di ubah dan tetap

berlangsung sampai hari tua. untuk mengubahnya seseringkali di perlukan terapi

dan pengendalian diri yang serius. atas dasar ini, para ahli pendidkan senantiasa

mengingatkan peserta didik segera dibiasakan dengan sesuatu yang di harapkan

menjadi kebiasaan yang baik sebelum terlanjur menjadi kebiasaan lain yang

berlawanan dengannya. tindakan praktis mempunya kedudukan penting Islam.

Islam dengan segala penjelasan menuntut manusia untuk mengarahkan tingkah

laku, instik, bahkan hidupnya untuk merealisasi hukum-hukum ilaihi secara

praktis, praktik ini akan sulit terlaksana manakalah seseorang tidak terlatih dan

terbiasa untuk melaksanakannya.

Untuk membina anak didik agar mempunyai sifat-sifat terpuji tidaklah

mungkin dengan penjelasan pengertian saja, akan tetapi perlu membiasakannya

30

Syaikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, Pustaka Azzam, Jakarta Selatan, 2009,

h. 163-164

Page 32: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

25

untuk membina anak didik agar mempunyai sifat-sifat terpuji tidaklah mungkin

dengan pejelasan pengertian saja. akan tetapi perlu membiasakannya untuk

melakukan yang baik di harapkan nanti mereka akan mempunyai sifat-sifat baik

dan menjauhi sifat tercela.

“Menurut Zakiyah, semakin muda umur di anak, hendaknya semakin

banyak latihan dan pembiasaan agama yang di lakukan pada anak. dan

semakin bertumbuh umur si anak, hendaknya semakin tambah pula

penjelasan dan pengertian tentang Agama itu di berikan sesuai dengan

perkembangan kecerdasannya”.31

2. Tujuan Pembiasaan

Menurut Arif ada beberapa tujuan yang perlu di perhatikan dalam

melakukan metode pembiasaan kepada peserta didik.

a) Memulai pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum peserta didik itu

mempunyai kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal yang akan

dibiasakan.

b) Pembiasaan itu hendak terus menerus (berulang-ulang)dijalankan secara

teratur sehingga akhirnya menjadi kebiasaan ulang otomatis.

c) Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap

pendiriannya yang telah diambilnya. Jangan memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk melanggar pembiasaan yang telah ditetapkan itu.

d) Pembiasaanya yang mula-mulanya mekanistik itu harus semakin menjadi

pembiasaan yang di sertai kata hati anak itu sendiri.32

Pembentukan kebiasaan-kebiasaan tersebut terbentuk melalui pengulangan

dan memperoleh bentuknya yang tetap apabila disertai dengan kepuasan.

Menanamkan kebiasaan itu sulit dan kadang-kadang memerlukan waktu yang

lama. Kesulitan itu yang hendak dibiasakannya, oleh karna itu pembiasaan hal-hal

yang baik perlu dilakukan sedini mungkin sehingga dewasa nanti hal-hal yang

baik telah menjadi kebiasaanya.

31Loc.cit. Zakiyah Darajat,. h. 74

32 Tilaar, H.A.R, Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif

untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo, 2002

Page 33: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

26

Menurut Muhibbin syah, pembiasaan adalah proses pembentukan

kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah

ada. pembiasaan selain menggunakan hukuman dan ganjaran . tujuannya

agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang

lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan

waktu (kontekstual) . selain itu , arti menggunakan perintah , suri tauladan

,dan pengalaman khusus juga tetap positif di atas ialah selaras dengan

norma dan tata nilai yang berlaku, baik yang bersifat religius maupun

tradisional dan kultural.33

Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa diadakannya metode

pembiasaan di sekolah adalah untu melatih serta membiasakan anak didik secara

konsisten dan kontinyu dengan sebuah tujuan, sehingga benar-benar tertanam

pada diri anak dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan di

kemudian hari.

Menurut Nasuprawoto pembiasaan (habituation) merupakan proses

pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis

melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang.

Sikap yang menjadi kebiasaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Sikap tersebut relatif menetap.

b) Pembiasaan umumnya tidak memerlukan fungsi berfikir yang cukup

tinggi, misalnya untuk dapat mengucapkan salam cukup fungsi berfikir

berupa mengingatkan atau meniru saja.

c) Kebiasaan bukan menjadi hasil dari proses kematangan, tetapi sebagai

akibat atau hasil pengalaman belajar.

d) Sikap tersebut tampil secara berulang-ulang sebagai respons terhadap

stimulus yang sama.34

Dari penjelasan diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa, pembiasaan

adalah proses membentuk peserta didik dengan membiasakan tingkah lakudan

melakukan aktifitas melalui proses pembelajaran yang dilakukan secara berulang-

33

Muhibbin Syah , Psikologi Pendidikan , (Bandung : Remaja Rosdakarya , 2000), h.

123. 34

Nasuprawoto, Implementasi Pembiasaan Sikap 2010, h. 4

Page 34: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

27

ulang agar peserta didik terbiasa untuk melakukannya. Sikap peserta didik yang

telah menjadi kebiasaan maka sikap relatif akan menetap pada diri peserta didik.

3. Langkah Pembiasaan

Dalam menanamkan kebiasaan yang baik, islam mempunyai berbagai cara

dan langkah yaitu : Islam menggunakan gerak hati yang hidup dan intuitif, yang

secara tiba-tiba membawa perasaan dari suatu situasi ke situasi yang lain, lalu

Islam tidak membiarkannya menjadi dingin, tetapi langsung mengubahnya

menjadi kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan-kaitan dengan waktu, tempat, dan

orang lain.35

Langkah-langkah pembiasaan yaitu pendidik hendaknya sesekali

memberikan motivasi dengan kata-kata yang baik dan sesekali dengan petunjuk-

petunjuk. suatu saat dengan memberi peringatan dan pada saat yang lain dengan

kabar gembira, kalau memang di perlukan, pendidik boleh memberikan sanksi

jika ia melihat ada kemaslahatan bagi anak guna meluruskan penyimpangan dan

penyelewengannya.

Pendidik hendaknya membiasakan anak didik dengan teguh akidah

sehingga peserta didik pun akan terbiasa tumbuh kembang dengan akidah islam

yang mantap, dengan moral yang ada di dalam AL-Qur’an yang tinggi. lebih jauh

mereka akan dapat memberikan keteladanan yang baik, perbuatan yang mulia dan

sifat-sifat terpuji kepada orang lain.

Langkah-langkah pembiasaan untuk menanamkan nilai-nilai Agama dapat

di lakukan dengan berbagai materi, sebagai berikut :

35

Salman Harun , sistem Pendidikan lslam , (Bandung : Al-Ma’rif, 1984), h. 367

Page 35: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

28

1) Akhlak berupa pembiasaan bertingkah laku yang baik, baik di sekolah

maupun di luar sekolah, seperti berbicara sopan santun dan berpakaian

bersih dan rapi.

2) Ibadah berupa pembiasaan shalat berjamaah di mushallah sekolah,

mengucapkan salam sewaktu masuk kelas, kemudian membaca

“Basmalah” dan “Hamdalah” ketika memulai dan menyudahi

pembelajaran.

3) Akidah, berupa pembiasaan agar peserta didik beriman dengan sepenuh

jiwa dan hatinya, dengan membawa peserta didik memperhatikan alam

semesta, memikirkan dan merenungkan ciptaan, langit dan bumi dengan

berpindah secara bertahap dari alam natural kea lam super natural.

4) Sejarah, berupa pembiasaan agar peserta didik membaca dan mendengar

sejauh mana kehidupan Nabi dan Rasul serta sahabat nabi dan para

pembesar dan mujahid Islam, agar peserta didik mempunyai semangat dan

mengikuti perjuangan mereka.36

Semua langkah tersebut memberikan arti positif dalam membiasakan

peserta didik dengan keutamaan-keutamaan jiwa, akhlak mulia dan tata cara

sosial. Dari kebiasaan ini ia akan menjadi orang yang mulia, berfikir matang dan

bersifat istiqomah.

4. Faktor Pembiasaan

Faktor terpenting dalam pembentukan kebiasaan adalah pengulangan,

sebagai contoh peserta didik melihat sesuatu yang terjadi di hadapannya, maka ia

36

Ramayulis loc.cit. h. 185

Page 36: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

29

akan meniru dan kemudian mengulang-ulang kebiasaan tersebut yang pada

akhirnya akan menjadi kebiasaan. melihat hal tersebut factor pembiasaan

memegang peran penting dalam mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan

peserta didik untuk menanamkan agama yang lurus. Pembiasaan merupakan

proses pembelajaran yang di lakukan oleh orang tua atau pendidik kepada anak.

hal tersebut agar anak mampu untuk membiasakan diri pada perbuatan yang baik

dan di anjurkan baik oleh norma Agama maupun hukum yang berlaku. kebiasaan

adalah reaksi otomatis dari tingkah laku terhadap situasi yang di peroleh dan

dimenifestasikan secara konsisten sebagai hasil dari pengulangan terhadap tingkah

laku tersebut menjadi mapan dan relatif otomatis.

Menurut Ngalim Purwanto, Supaya pembiasaan itu cepat tercapai dan baik

hasilnya , harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain:

a) Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum anak itu

mempunyai kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal yang akan

dibiasakan.

b) Pembiasaan itu hendaknya terus menerus (berulang-ulang) dijalankan

secara teratur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang otomatis.

untuk di butuhkan pengawasan.

c) Pembiasaan itu hendaknya konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh

terhadap pendirian yang telah diambilnya, jangan memberi kesempatan

kepada anak untuk melanggar kebiasaan yang telah di tetapkan.

d) Pembiasaan yang mula-mulanya mekanistik itu harus makin menjadi

pembiasaan yang di sertai hati anak itu sendiri.37

Pembentukan kebiasaan-kebiasaan tersebut terbentuk melalui pengulangan

dan memperoleh bentuknya yang tetap apabila disertai dengan kepuasaan.

menanamkan kebiasaan itu sulit dan kadang-kadang memerlukan waktu yang

lama. kesulitan itu di sebabkan pada mulanya seorang anak atau anak belum

mengenal secara praktis sesuatu yang hendak di biasakannya. apa lagi kalau yang

37

M. Ngalim Purwanto , llmu Pendidikan Teoritis dan Praktis , (Bandung : Remaja

Rosdakarya , 2002), h. 178

Page 37: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

30

dibiasakan itu di rasakan kurang menyenangkan. oleh sebab itu dalam

menanamkan kebiasaan diperlukan pengawasan. pengawasan hendak digunakan,

meski pun secara berangsur-angsur peserta didik di beri kebebasan, dengan

perkataan lain, pengawasan dilakukan dengan mengingat usia peserta didik, serta

perlu ada kelebihan da kekurangan Metode pembiasaan sebagaimana metode-

metode pendidikan lainnya di dalam proses pendidikan, metode pembiasaan tidak

bias terlepas dari dua aspek yang seimbang antara pengawasan dan kebebasan.

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan

Sebagaimana metode-metode pendidikan lainnya di dalam proses

pendidikan, metode pembiasaan tidak bias terlepas dari dua aspek yang saling

bertentangan, yaitu kelebihan dan kekurangan, agar menjadi kebiassan yang di

sertai kesadaran (kehendak dan kata kata hati) tidak satupun dari hasil pemikiran

manusia yang sempurnah dan bebas dari kelemahan. adapun kelebihan dan

kekurangan metode pembiasaan sebagai berikut.

a) Kelebihan

1) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan mempergunakan

metode ini akan menambah ketepatan pelaksaan.

2) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan tidak memerlukan banyak

konsentrasi dalam pelaksanaannya.

3) Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks,

rumit menjadi otomatis.

Page 38: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

31

b) Kekurangan

1) Metode ini dapat menghambat bakat dan inisiatif peserta didik, karna

peserta didik lebih banyak bawah kepada konformasi dan di arahkan

kepada uniformitas,

2) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang

merupakan hal yang menoton dan membosankan.

3) Membentuk kebiasaan yang kaku karena siswa lebih banyak di tujukan

untuk mendapat kecakapan memberi respon secara otomatis, tanpa

menggunakan intelegensinya.

4) Dapat menimbulkan verbalisme karena peserta didik lebih banyak di

latih dan menghafal soal-soal dan menjawabnya secara otomatis.

6. Cara Mengatasi Kelemahan

1) Latihan hanya untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.

2) Latihan harus memiliki arti yang luas karenanya harus di jelaskan

terlebih dahulu tujuan latihan tersebut agar peserta didik dapat

memahami kehidupan peserta didik agar perlu mempunyai sikap-sikap

bahwa latihan itu di perlukan untuk melengkapi belajar.

3) maka latihan harus relatif singkat tetapi harus sering di lakukan pada

waktu-waktu tertentu.

4) Latihan harus menarik, gembira, dan tidak membosankan, untuk itu

perlu di bandingkan minat intrinsik, tiap-tiap kemajuan yang dicapai

peserta didik harus jelas, hasil latihan terbaik dengan menggunakan

sedikit emosi.

Page 39: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

32

5) Proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan

proses perbedaan individual.38

Dari pemaparan di atas, dapat di lihat beberapa kelebihan dan kekurangan metode

pembiasaan serta cara mengatasi kelemahannya. dengan demikian, di harapkan

metode pembiasaan dapat di lakukan dengan lebih baik dalam proses

pembelajaran.

38

Syaiful Sagala , Konsep dan Makna Pembelajaran , (Bandung : Alfabeta 2003), h.

217-218

Page 40: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat Kualitatif dengan mengeksplorasi data yang ada di

lapangan terkait permasalahan yang telah di rumuskan dengan metode analisis

deskriptif yang bertujuan memberi uraian secara tepat tentang Penerapan Nilai-

nilai Agama Islam Peserta Didik Melalui Metode Pembiasaan di SMP Yapip

Sungguminasa.

Sugiono mendefenisikan metode kualitatif adalah metode yang

berlandaskan ada filsafat postpositivisme, di gunakan untuk meneliti pada kondisi

objek yang alamiyah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana penelitian

adalah sebagai instrumen kunci39

.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah SMP Yapip Sungguminasa. Alasan yang melatar

belakangi penulis memilih lokasi ini karna penulis adalah warga sehingga akan

memudahkan akses dalam melakukan penelitian, peniliti akan lebih mudah

memahami kondisi sosial dan adat kebiasaan di lingkungan tersebut. Yang di

maksud objek penelitian, adalah hal menjadi sasaran penelitian.

Adapun alasan penulis mengambil sekolah SMP Yapip Sungguminasa

karna nilai-nilai Agama Islam peserta didik masih kurang dan butuh penerapan

39

sugiono , Metodologi Penelitian kuantitatif ,kualitatif Dan R Dan D (Cet, VI;Bandung:

CV. Alfa Beta , 2009), h. 9.

32

Page 41: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

34

nilai Agama melalui metode pembiasaan yang akan di lakukan berulang-ulang

agar menjadi kebiasaan yang baik.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah pendidik dan peserta didik di SMP Yapip

Sungguminasa Kabupaten Gowa,

C. Fokus Penelitian

1. Penembangan Nilai-nilai Agama Peserta Didik

2. Metode Pembiasaan

D. Deskripsi Fokus Penelitian

1. penerapan Nilai-nilai Agama

penerapan Nilai-nilai Agama adalah suatu cara atau hasil yang dilakukan baik

secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang

telah dirumuskan.

2. Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan adalah sebuah cara yang di pakai pendidik untuk

membiasakan anak didik secara berulag ulang sehingga menjadi kebiasaan yang

sulit untuk di tinggalkan dan akan terus terbawa sampai hari tua.

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini yaitu pendidik dan peserta didik di SMP

Yapip Sungguminasa. Pendidik merupakan sumber data untuk mengetahui

keaktifan pengembangan nilai-nilai Agama dalam mengajar dan peserta didik

Page 42: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

35

merupakan sumber data untuk mengetahui keaktifan nilai-nilai Agama sekaligus

sarana pengembangan nilai-nilai Agama yang di terapkan oleh pendidik.

Adapun sumber data dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: sumber

primer dan sumber data sekunder.

1. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.40

data di dapatkan

melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan landasan dalam

penyusunan argumentasi logis menjadi fakta41

adapun yang dimaksud sumber data

primer adalah kepala sekolah dan pendidik.

2. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain. Data

tidak langsung di peroleh oleh peneliti dan subjek penelitian.42

Data sekunder

biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.

Sebagai data sekunder, penelitian mengambil dari buku-buku atau dokumentasi

yang berhubungan dengan penelitian ini.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Pedoman wawancara

Wawancara adalah salah satu jenis instrumen yang sering di pakai dalam

penelitian. pedoman wawancara terbagi meliputi :

a. Wawancara terstruktur

40

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.62. 41

Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian Dan Teknis Penyusunan Skripsi,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006) hlm. 104 42

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 91

Page 43: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

36

Wawancara terstruktur yaitu wawancara dimana peneliti ketika melaksanakan

tatap muka dengan informan menggunakan pedoman wawancara yang telah

disiapkan lebih dahulu. penggunaan pedoman secara terstruktur ini penting bagi

peneliti agar mereka dapat menekankan pada hasil informasi yang telah di

rencanakan dalam wawancara.

b. Wawancara bebas

Wawancara bebas atau sering pula di sebut tak terstruktur, yaitu wawancara

dimana peneliti dalam menyampaikan pertanyaan pada informasi tidak

menggunakan pedoman. dengan wawancara bebas ini, peneliti dapat

memodifikasi jalannya wawancara menjadi lebih baik. santai dan membuat

informan ramah dalam memberikan informasi.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara lain yang di lakukan peneliti untuk mendapatkan

data. pada tekhnik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari

bermacam-macam sumber tertulis maupun dokumen yang ada pad

G. Teknik Penggumpulan Data

Sesuai dengan jenis metode yang peneliti pakai yaitu metode penelitian

kualitatif, maka teknik pengumpulan data yaitu

1. Observasi

Observasi adalah mengumpulkan data dengan pengamatan langsung pada

lokasi penelitian dan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang di

teliti. sebagaimana yang di kemukakan oleh mardalis, bahwa observasi adalah

mengumpulkan data melalui studi yang disengaja dan sistematis dengan jalan

Page 44: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

37

mengamati dan mencatat tentang keadaan fenomena sosial dan gejala psikis43

.

Dalam penelititian ini peneliti mengamati keadaan sekolah dan proses belajar

mengajar di kelas.

2. Wawancara

Menurut Marzuki, wawancara adalah pengumpulan data dengan jalan

Tanya-jawab sepihak yang di kerjakan sistematis dan berlandaskan pada tujuan

penelitian44

. Guna untuk mendapatkan data yang akurat tentang penetapan nilai-

nilai Agama dalam metode pembiasaan maka peneliti mewawancarai langsung

Kepala Sekolah kemudian guru SMP Yapip Sungguminasa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu foto atau gambar peserta didik dan

pendidik yang sedang melakukan proses belajar mengajar dalam kelas di SMP

Yapip Sungguminasa.

H. Tekhnik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul dengan lengkap melalui penelitian lapangan

maupun literatur, maka proses selanjutnya peneliti menganalisa dan mengelolah

data secara kualitatif. dalam hal ini penulis menggunakan beberapa tahap dalam

menganalisis data, yaitu :

1. Tahap reduksi data, yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, terhadap data yang umum.

2. Tahap display data, yaitu penyajian data yang sudah terreduksi.

43

Mardalis, Metode Penelitian , Suatu Pendekatan Proposal, (Cet. ll; Jakarta: Bulan

Bintang, 1995), h. 55. 44

Marzuki, Metodologi Reset, (Yogyakarta: BPFE,UII, 2002), h. 62.

Page 45: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

38

3. Tahap verification data, yaitu penarikan kesimpulan pada data yang sudah

terdisplay.

Data yang peneliti maksud adalah hasil wawancara dari para informan,

dokumentasi, hasil observasi, dan teori-teori yang di kemukakan oleh para pakar.

Page 46: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Yapip Sungguminasa

1. Identitas sekolah

Nama Sekolah : SMP Yapip Sungguminasa

Alamat: Jalan/Desa : Jl. A. Mallombassang No. 40 C/ Sungguminasa

Kecamatan : Somba Opu

Kabupaten : Gowa

No tlp / hp : (0411) – 865664 – 085299062450

Nama Yayasan : Yayasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan YAPIP)

Alamat Yayasan : Jln. Gagak No. 3 Lambaselo tlp. 08529906450

NSS/NDS : 204.19030101/SO2122001

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A

Tahun Didirikan : Tahun 1987

Tahun Beroprasi : Tahun 1987

Kepemilikan Tanah : Yayasan

Status Tanah : Kepemilian

Luas Tanah : 4000 m2

Status Bangunan : Milik Yayasan

Luas Seluruh Bangunan : 2000 m2

No . Rek Sekolah : 0120997700 An. Yapip

Bank BNl Cab. Mattoanging krt. Capen Gowa

38

Page 47: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

40

2. Visi Dan Misi SMP Yapip Sungguminasa

a. Visi SMP Yapip Sungguminasa

“ Unggul dalam imtek keolahragaan dan keterampilan serta berbudi

pekerti yang luhur “

b. Misi SMP Yapip Sungguminasa

1. Menumbuh kembangkan semangat kreatif siswa dalam peningkatan

mutu pendidikan sesuai ilmu iman, dan takwa serta menetapkan

manajemen

2. Partisifatif pada semua sektor kegiatan sesuai kemampuan lokal

siswa

3. Daftar pendidik SMP Yapip Sungguminasa

Tenaga pendidik di SMP Yapip Sungguminasa berjumlah 16 orang, guru

honorer sebanyak 12 orang , tenaga pendidik di SMP Yapip Sungguminasa

sebanyak 3 orang dengan status PNS .

Tabel 4.1

Nama –Nama Guru di SMP Yapip Sungguminasa

No

Nama Guru

Gelar

Nama Jabatan/ mata

pelajaran

1. Putri Ratu Rasyid S.pd, M.pd Kepala Sekolah

2. Wa ode Samarni T, S.pdi Pendais

3. Masnovensel S.pdi Bahasa inggris

4. Nurhayati Mansyir, S.pd Bahasa Indonesia

Page 48: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

41

5. Nurhayati. M S.pd Ipa

6. Nurhayani, S.pd Ekonomi

7. Istiqlal, S.pd Penjais

8. Syamsul, S.pd Prakarya, bimbingan dan

konseling

9. Resqi Nurhasti, S.pd Bahasa inggris

10. Dwi Suci

Rahmadani

S.pd Bahasa Inggris

11. Nurjannah S.pd Matematika

12. Hasryanti Ruslan S,pd Pkn

13. Nurmiati, S.pd Matematika

14. Indah Puspita Murni S.pd Bahasa Indonesia

15. Ida Zubaidah, S.pdi Pendais

16. Hervina, S S.pd Bahasa indonesia

Sumber Data : Papan potensi pendidik SMP Yapip Sungguh Minasa tahun Ajaran

2019/2020

Page 49: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

42

4. Sarana dan prasarana

Tabel 4.2

Sarana dan Prasarana

Nama prasarana Keterangan

Ruang Kelas 7 B Baik

Ruang Guru Baik

Ruang Kelas 7 Baik

Ruang Kelas 8 A Baik

Ruang Kelas 8 B Baik

Ruang kelas 9 A Baik

Ruang kelas 9 B Baik

Ruang Kelas 9 C Baik

Ruang laboratorium Baik

Ruang Perpustakaan Baik

Sumber Data : Papan potensi pendidik SMP Yapip Sungguminasa tahun

Ajaran 2019/2020

5. Keadaan Siswa

Jumlah peserta didik di SMP Yapip Sungguminasa berdasarkan

jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

98 64 162

Page 50: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

43

Sumber Data : Papan potensi pendidik SMP Yapip Sungguminasa tahun Ajaran

2019/2020

Keadaan siswa SMP Yapip Sungguminasa berdasarkan tingkat kelas

Tingkat kelas Laki-laki Perempuan Total

kelas 7 18 15 33

Kelas 8 25 23 48

Kelas 9 55 26 81

Sumber Data : Papan potensi pendidik SMP Yapip Sungguminasa tahun Ajaran

2019/2020

B. Penerapan Metode Pembiasaan Peserta Didik SMP Yapip

Sungguminasa

Penerapan metode pembiasaan pada peserta didik SMP Yapip Sungguminasa

merupakan kebiasaan yang sudah lama di terapkan ke semua peserta didik oleh

guru di sekolah, penerapan pembiasaan dengan mengamalkan nilai-nilai islam

karena metode pembiasaan ini berdampak positif pada peserta didik untuk

membangun karakter islami sejak dini.

Sebagaimana yang di kemukakan oleh Putri Ratu Rasyid S.pd, M.pd selaku

kepala sekolah di SMP Yapip Sungguminasa :

“Metode pembiasaan yang di terapkan peserta didik adalah selalu

membaca doa bersama ,sebelum memulai pelajaran itu wajib, dan di akhir

pembelajaran juga wajib membaca doa sebelum pulang, pembiasaan yang

di lakukan peserta didik dan pendidik, untuk sopan dan santun baik dalam

lingkungan sekolah, maupun di luar sekolah. Contohnya memberikan

salam, saling menyapa baik di pagi hari ketika datang ke sekolah maupun

pulang sekolah.”45

45 Putri Ratu Rasyid, S.pd. M.pd . Kepala Sekolah SMP Yapip Sungguminasa, 8 Juli

2020

Page 51: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

44

Salah satu contoh kecil pembiasaan yang di terapkan di sekolah yang

berdampak besar pada akhlak peserta didik di antaranya memberi salam ketika

hendak masuk kelas, memberi salam ketika berpapasan dengan guru baik dalam

lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Dengan adanya pembiasaan memberi

salam kepada guru setiap hari maka peserta didik secara otomatis akan melakukan

pembiasaan tersebut sampai kelak nanti.

Terkait dengan penggunaan pembiasaan pendidikan islam maka hasil

wawancara dengan salah seorang guru pendidikan agama islam Wa ode Samarni

T, S.pdi menyatakan bahwa:

“Metode pembiasaan yang di terapkan di SMP Yapip yaitu pembiasaan di

siplin salam, baik bertemu guru, karyawan sekolah, atau teman, maupun

saat masuk kelas. Sebelum pembelajaran dimulai peserta didik berjabat

tangan dengan guru, membaca doa bersama-sama saat awal dan akhir

pembelajaran”.46

Lanjut pernyataan seorang guru pendidikan islam Ida Zubaidah, S.pdi

menyatakan bahwa :

“ Metode pembiasaan peserta didik selalu melakukan metode seperti

pembiasaan menghafal Al-Qur’an dan As- maul husna itu menjadi

metode yang selalu di lakukan di sekolah.” 47

Terkait dengan pembiasaan yang di lakukan di sekolah dari hasil wawacara

dengan peserta didik pembiasaan yang selalu di terapkan Ariel Multhazan bahwa:

Pembiasaan yang di lakukan di sekolah memberikan dampak positif

terhadap diri dan teman-teman yang lain karena dapat mengajarkan nilai-

nilai islam seperti sholat lima waktu, sholat berjamaah di mushollah,

mengaji, menghafal surat-surat pendek, sopan santun dan di siplin.48

46 Wa ode Samarni T, S.pdi, Guru Pendidikan Islam SMP Yapip Sungguminasa, 30 juni

2020 47

Ida Zubaidah, S.pdi, Guru Pendidikan Islam SMP Yapip Sungguminasa, 7 Juli 2020

48 Ariel Multhazan, Peserta Didik kelas Vlll SMP Yapip Sungguminasa ,wawancara

sungguminasa 2 juli 2020

Page 52: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

45

Terkait dengan semua hasil wawancara dengan orang tua peserta didik

mengenai pembiasaan yang di tanamkan di sekolah dan di luar sekolah, ibu fitah

menyatakan bahwa :

Pembiasaan yang di terapkan di sekolah membantu orang tua dalam

mendidik peserta didik agar dapat mengerti nilai-nilai Islami membentuk

pribadi peserta didik tidak susah untuk di suruh mengaji karna penanaman

nilai-nilai Islami berdampak positif kepada anak dengan keseharian yang

di lakukan di sekolah dan di lingkungan rumah.49

C. Bentuk Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Islam Pada Peserta

Didik SMP Yapip Sungguminasa

Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Islam pada peserta didik SMP Yapip

Sungguminasa. Penanaman nilai Pendidikan Islam memberikan dampak positif

terhadap peserta didik dan sangat membantu mengembangkan pengetahuan

spiritual dengan pembiasaan penanaman nilai-nilai Pendidikan Islam seperti

pengalaman sholat berjamaah, kepribadian, budi pekerti, yang baik sehimgga

peserta didik memiliki bekal sejak dini.

Bentuk penanaman nilai-nilai Pendidikan ini merupakan suatu perilaku atau

sikap untuk menambah pengetahuan peserta didik dan membiasakan menanamkan

Pendidikan Islam seperti nilai keimanan, ibadah, akhlak, yang bertujuan agar

peserta didik mampu mengamalkan pengetahuan dan wawasan dalam kehidupan

sehari-hari dengan baik dan benar.

49 fitrah, Orang Tua Peserta Didik, SMP Yapip Sungguminasa , Wawancara

Sungguminasa, 2 Juli 2020

Page 53: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

46

Terkait dengan bentuk penanaman nilai-nilai Pendidikan Islam di SMP Yapip

Sungguminasa maka peneliti mewawancarai Putri Ratu Rasyid S.pd. M.pd Kepala

sekolah bahwa :

“Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya pebiasaan yang biasa kita

lakukan dengan doa, permulaan pembelajaran di mulai dengan doa mau pu

menutup pembelajaran, dan selalu memberika pendidikan karakter, dimana

penndidikan karakter itu di dalamnya yaitu selalu bersikap sopan,

berprilaku yang baik di sekolah baik dengan teman- teman maupun guru/

pendidik dan selalu mengutamana saling menghargai.”50

Lanjut peneliti mewawancarai Ida Zubaidah S.pdi Guru Pendidkan Agama

Islam mengenai Pembentukan nilai-nilai Pendidikan Islam di sekolah bahwa :

“Penanaman nilai-nilai Pendidikan Islam kepada peserta didik di SMP

Yapip Sungguminasa dilakukan dengan pendekatan secara Islami dengan

membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan ibadah

seperti sholat berjamaah di mushollah, Jum’at Ibadah, kegiatan ekskul

yang di sertai dengan hafalan-hafalan surat-surat pendek serta doa-doa

sehari-hari yang di lakukan setiap di sekolah.”51

Lanjut mewawancarai Indah Puspita Murni S.pd mengenai bentuk penanaman

nilai-nilai Islam yang dilakukan di dalam kelas:

“Yang dilakukan di kelas khususnya bentuk penanaman nilai-nilai Islam

yang dilakukan adalah hafalan doa-doa sehari-hari yang dilakukan secara

kontinyu seperti doa keluar rumah, doa kedua orang tua”.52

Lanjut mewawancarai Dwi Suci Rahmadani S.pd , seorang guru menyatakan

bahwa :

“Bentuk penanaman Nilai-nilai Islam di lakukan untuk membantu peserta

didik untuk menjadi pribadi yang berakhlak baik dan dapat mengharumkan

nama sekolah.”53

50 Putri Ratu Rasyid, S.pd, M.pd. Kepala Sekolah SMP Yapip Sungguminasa, wawancara 8 Juli 2020

51

Ida Zubaibadah S.pdi ,Guru Pendidikan Islam SMP Yapip Sungguminasa, , wawancara .

30 Juni 2020

52

Indah Puspita Murni S.pd, Guru Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Yapip Sungguminasa

, Wawancara 2 Juli 2020 53

Dwi Suci Rahmadani S.pd, Guru Bahasa Inggris, SMP Yapip Sungguminasa 7 Juli 2020

Page 54: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

47

Lanjut dengan pertanyaan yang di lakukan Nur Risna.s peserta didik

mengenai kendala penanaman nilai-nilai Islam di sekolah :

“Kendala yang sering di hadapi dalam nilai-nilai Islam di sekolah ketika

peserta didik belum terlalu memperhatikan proses belajar di dalam kelas

ketika guru menjelaskan, tatapi hal itu bukan kendala berat karna guru dan

orang tua peserta didik bekerja sama untuk saling membimbing “.54

Lanjut pernyataan orangtua/wali Warni Irawati menyatakan bahwa :

“Sebagai orang tua peserta didik bentuk penanaman nilai-nilai Islam yang

di lakukan pihak sekolah sangat membantu karena anak-anak lebih belajar

menghormati orang tua.”55

Terkait dengan pernyataan di atas, penulis mewawancarai peserta didik,

bentuk penanaman nilai-nilai Islam Saldi menyatakan :

“Di sekolah penanaman nilai tersebut dalam kelas yaitu belajar mengaji

,sholat berjamaah di mushollah, dengan membaca surat-surat pendek”.56

Lanjut pernyataan Mutia Anggreni, peserta didik bahwa :

“Menanamkan akhlak yang baik pada kisah-kisah nabi yang di ajarkan

oleh guru dan mengikuti perilaku yang baik pada nabi.”57

Dari hasil wawancara di atas peneliti menyimpilkan bahwa pentuk

penanaman nilai-nilai Islam di sekolah berdampak positif agar peserta didik dapat

yaitu : a) memotivasi peserta didik, b) menumbuhkan nilai spiritual peserta didik

c) memiliki akhlak yang baik, d) di siplin waktu dalam beribadah e) memberi rasa

tanggung jawab dan jujur kepada diri sendiri dan lingkungan sekitar, dan f)

memiliki budi pekerti dan kepribadian yang lebih baik.

54Nur Risna . s Peserta Didik SMP Yapip Sungguminasa, Wawancara 2 Juli 2020

55

Warnia Irawati, Orangtua Peserta Didik SMP Yapip Sungguminasa, Wawancara 2 Juli

2020

56

Saldi, Peserta Didik SMP Yapip Sungguminasa , Wawancara , 2 Juli 2020

57

Mutia Angreani, Peserta Didik SMP Yapip Sungguminasa, 2 Juli 2020

Page 55: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

48

D. Penerapan Metode Pembiasaan Metode Pembiasaan Untuk

Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Islam Pada Peserta Didik

SMP Yapip Sungguminasa.

Kepala sekolah dan para guru merupakan para pendidik dalam dunia

pendidikan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelolah pendidikan.

Di samping itu kepala sekolah dan para guru di tuntut untuk mewujudkan tujuan

pendidikan.

Untuk itu peneliti mencoba mewawancarai kepala sekolah SMP Yapip

Sungguminasa terkait dengan metode pembiasaan yang di lakukan oleh gurunya.

“Yang lebih awal di sampaikan bahwa aturan-aturan kita sebelum belajar,

seperti memulai membaca doa, setelah membaca doa, merifyu kembali

pembelajaran yang telah di berikan, untuk mereka lakukan secara rutin

agar menjadi sebuah kebiasaan “.58

Untuk mengetahui pertanyaan di atas peneliti meminta pendapat para guru

terkait dengan upaya yang di lakukan kepala sekolah dalam meningkatkan metode

pembiasaan yang di lakukan di kelas, Wa Ode Samarni Tauta, menyatakan bahwa:

“Metode pembiasaan yang mampu meningkatkan belajar peserta didik

pada SMP Yapip Sungguminasa yaitu dengan cara mengajar yang menarik

sesuai dengan dengan perkembangan peserta didik dan media

pembelajaran yang menarik”. 59

Lanjut pernyataan Ida Zubaeda , S.pdi menyatakan bahwa :

“Mengajarkan pada peserta didik untuk saling menghormati , terutama

kepada guru, kakak kelas dan sesama peserta didik, berbica yang sopan

dan saling menghargai” .60

Lanjut pernyataan Indah Puspita Murni S.pd menyatakan bahwa :

58 Putri Ratu Rasyid S.pd. M.pd, Kepala Sekolah SMP Yapip Sungguminasa, wawancara 8

Juli 2020

59 Wa Ode SamarniTauta, S.pdi, Guru Pendidikan Agama Islam SMP Yapip Sungguminasa ,

Wawancara, 30 juni 2020

60

Ida Zubaedah , S.pdi, Guru Pendidikan Agama Islam, SMP Yapip Sungguminasa, 7 Juli

2020

Page 56: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

49

“Terkait dengan penerapan kebiasaan yang di lakukan di sekolah dengan

menanamkan nilai-nilai Pendidikan Islam, kepala sekolah sangat

mendukung kegiatan ini karna dapat dampak positif kepada sekolah

khususnya dan guru-guru serta peserta didik maupun orang tua/wali

dengan program kegiatan yang di lakukan di sekolah.”61

Lanjut pernyataan seorang peserta didik, Ariel Multhazam menyatakan

bahwa:

“Semakin giat dalam beribadah seperti sholat, mengaji, membaca doa,,

membiasakan agar memiliki budi pekerti yang baik dengan penanaman

nilai-nilai Islam , guru selalu mengajarkan bersikap jujur, disiplin, patuh

kepada orang tua , tidak lupa sholat dan menghafal surat-surat pendek itu

sudah menjadi kebiasaan di sekolah”.62

Lanjut pernyataan peserta didik, Saldi, menyatakan bahwa :

“Di dalam kelas sebelum belajar selalu berdoa, selalu ingatkan nilai-nilai

Islam, pengenalan huruf hijaiyah, doa-doa sehari-hari “. 63

Berdasarkan pendapat di atas nampak jelas bahwa pembiasaan nilai-nilai

Islam berdampak positif kepada sekolah, guru, peserta didik, maupun orang tua

peserta didik, pembiasaan ini di lakukan di sekolah sangat membantu untuk nilai-

nilai Islam tnpa mengabaikan pembelajaran yang lainnya yang di seimbangikan

antara penanaman nilai-nilai Islam dengan mata pelajaran yang lain yang di

seimbangkan antara penanaman nilai-nilai Islam dengan pelajaran karena

pembiasaan yang di lakukan dapat sinkronkan dengan bentuk-bentuk penanaman

nilai-nilai Islam dalam proses belajar mengajar di kelas, sehingga seorang

pendidik haruslah mampu menimbulkan minat belajar yang bermakna dan

memiliki nilai lebih buat peserta didik. Untuk membangkitkan nilai belajar peserta

61 Indah Puspita Murni S.pd, Guru Bahasa Indonesia SMP Yapip Sungguminasa ,

wawancara 2 juli 2020

62

Ariel Multhazam, peserta didik, SMP Yapip Sungguminasa, 2 Juli 2020 63

Saldi , Peserta Didik SMP Yapip Sungguminasa, 2 Juli 2020

Page 57: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

50

didik sangat bervariasi dengan berbagai macam kegiatan dapat di ciptakan di SMP

Yapip Sungguminasa itu lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar

menjadi pusat aktifitas belajar yang maksimal dengan perpaduan nilai-nilai Islam

kepada peserta didik agar lebih memahami memiliki ilmu yang bermanfaat.

Bahwa penanaman nilai-nilai Islam di kelas berfariasi metode yang di

gunakan di sesuai dengan karakteristik peserta didik yang di lakukan pendidik

yang professional yang tau akan karakter peserta didik akan mempelajari ilmu itu

dengan senang dan waktu yang di lewati di rasakan lama. Sehingga pedidik

menciptakan kondisi tertentu agar peserta didik itu selalu butuh dan ingin terus

belajar. Pendidik harus menyadari bahwa tidak semua bahan pelajaran menarik

perhatian peserta didik sebagaimana juga tidak setiap peserta didik menaruh

perhatian terhadap bahan pelajaran yang sama. Karena itu pendidik dapat

memberikan motivasi, membangkitkan minat dan perhatian peserta didik terhadap

bahan pelajaran yang di ajarkannya dengan penanaman nilai-nilai Islam kepada

peserta didik agar lebih menarik dan menyadari kodrat sebagai peserta didik yaitu

menuntut ilmu setinggi-tingginya.

Berdasarkan uraian dia atas, dapat di sempulkan bahwa antara pembiasaan

yang di lakukan, bentuk-bentuk penanaman nilai-nilai Islam dan respon orang tau

mempunyai hubungan sangat erat yaitu berawal dari pembiasaan yang di lakukan

di sekolah dengan sholat berjamaah, salam saat bertemu guru, hafalan doa-doa

sehari-hari dan surah-surah pendek menimbulkan minat peserta didik karena

dengan adanya perhatian dan minat yang besar dalam peserta didik.

Page 58: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut sebagai hasil penelitian yang telah di

laksanakan, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan metode pembiasaan pada peserta didik SMP Yapip

Sungguminasa Kab. Gowa yang di lakukan dengan pembiasaan salam

sapa dengan warga sekolah sejak datang ke sekolah dan saat pulang

sekolah, membiasakan berdoa sebelum jam pelajaran di mulai yang di

lakukan setiap harinya dan pembiasaan yang lainnya adalah penanaman

nilai-nilai Agama kepada peserta didik.

2. Bentuk penanaman nilai-nilai Pendidikan Islam pada peserta didik SMP

Yapip Sungguminasa dalam hal ini bentuk-bentuk penanaman nilai-nilai

Islam pada peserta didik adanya sholat berjamaah (sholat wajib) yang di

kemukakan oleh pihak sekolah setiap harinya. mengaji dan membaca

surat-surat pendek. Penanaman nilai-nilai Pendidikan Islam untuk

membangun karakter peserta didik yang lebih Islami.

3. Penerapan metode pembiasaan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan

Islam pada peserta didik SMP Yapip Sungguminasa dari hasil penelitian

dapat di simpulkan bahwa pembiasaan yang di lakukan dengan bentuk

nilai-nilai Islam pada peserta didik sangat efektif karena dapat

meningkatkan akhlak peserta didik yang lebih baik lagi terbukti dari hasil

penelitian terhadap peserta didik dan orang tua murid puas akan

50

Page 59: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

52

penerapan metode pembiasaan yang di lakukan di sekolah karena

membantu peserta didik dan orang tua peserta didik sekaligus

meningkatkan kualitas Pendidikan SMP Yapip Sungguminasa Kab. Gowa

lebih baik lagi dengan metode yang di gunakan membangun nilai-nilai

Islam.

B. Implikasi

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan

baik dari aspek penelitian ataupun isi penelitian, tetapi ada beberapa hal yang

terlebih dahulu kita pahami apa yang ingin di teliti, kemudian mengumpulkan

informasi sebagai data awal barulah melakukan penelitian sehingga memudahkan

dalam mengelolah dan menganalisis data.

Dengan selesainya penulisan ini penelitian yang telah di lakukan oleh

penulis walaupun dalam bentuk yang sederhana, maka penulis menyarankan agar :

1. Pembiasaan yang di lakukan hendaknya secara kontinyu atau terus

menerus menerus dengan bimbingan para guru agar peserta didik terbiasa

dengan pembiasaan yang dilakukan di sekolah.

2. Skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau bahan pemikiran

kepada semua guru bidang studi, khusus, khususnya guru SMP Yapip

Sungguminasa Kab. Gowa agar penerapan pembiasaan yang di lakukan di

sekolah dapat menggunakan sebagai macam strategi pembelajaran yang

lebih menantang.

3. Disarankan pula kepada pihak yang lebih terkait baik peserta didik

maupun pendidik agar dapat menjalin kerja sama yang baik dengan

Page 60: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

53

peserta didik dan orangtua/wali dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan yang di

inginkan.

4. Skripsi ini diharapkan pula dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti

yang ada hubungan nya dengan masalah ini.

Page 61: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

54

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qurthubi Imam Syaikh, Tafsir Al-Qurthubi,2009,Pustaka Azzam, (Jakarta

Selatan), h. 163-164

Abddul Rahman, J, 2008, Tahapan Mendidik Anak , Bandung : Irsyad Baitul

Salam ,

Abdullah Nasir Ulwan 1992, Pendidikan Anak Menurut Islam , (Bandung :

Remaja Rosdakarya), h. 62

Ardiansyah Asrori M, M.Pd, 2011, Metode Penanaman Nilai Islam, Malang :

Kabar Pendidikan,

Arif, 2002 Jurnal Pendidikan Agama Islam, hlm 114-155

Arif, Armai, 2002, Pengantar llmu dan Metodologi Pendidikan lslam , (Jakarta :

Ciputat Press), h 110

Arifin Muhammad, 1993, llmu Pendidikan lslam (Cet.ll;Jakarta : Bumi Aksara ),

h, 1 .

Aunul Ma’bud, Abdul Rahman Muhammad Usman 1979 , (Syarah Sunan Abi

Daud). (Libanon: Darul fikr ), h. 161

Azwar Saifuddin, 2010, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm 91

Angreani Mutia, Peserta Didik SMP Yapip Sungguminasa, 2 Juli 2020

Chabib Thoha, HM,1996, Kapita Selekta Pendidikan Agama lslam (Yogyakarta

: Pustaka Pelajar) ,

Darajat, Zakiyah, 2005. llmu Jiwa Agama ,(Jakarta: P.T . Bulan Bintang), h. 74

Departemen Pendidkan Nasional, 2007 , Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai

Pustaka), h. 1135

Desmita , 2011, Psikologi Perkembangan Peserta Didik , (Bandung : Remaja

Rosdakarya) hlm . 266 .

Fathoni Abdurrahman, 2006, Metodologi Pendidikan Dan Teknis Penyusunan

skripsi, (Jakarta: Rineka Cipta), hlm 10

Page 62: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

55

Fitrah, Orang Tua Peserta Didik, SMP Yapip Sungguminasa , Wawancara

Sungguminasa, 2 Juli 2020

H.A.R Tilaar, 2002, Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik

Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo,

Harun, Salman, 1984, sistem Pendidikan lslam , (Bandung : Al-Ma’rif), h. 367

Jalaluddin, 2003, Psikologi Agama (cet. V; Jakarta : Rajawali Pres), h. 56.

Khanza Safitra, 2018, Dalami Islam, Pusat Ilmu Nusantara, Landasan Al-Qur’an

ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Ilmu

lrsyarad Baitus Salam , 2008 . Ramayus , Metodologi Pendidikan Agama lslam ,

(Jakarta : Kalam Mulia , 2005) , h. 103 .

Irawati Warnia, Orangtua Peserta Didik SMP Yapip Sungguminasa, Wawancara

2 Juli 2020

Mardalis, 1995, Metode Penelitian , Suatu Pendekatan Proposal, (Cet. ll; Jakarta:

Bulan Bintang), h. 55

Marimba D Ahmad,1989, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung : Al

Ma’arif), h. 19

Marzuki, 2002, Metodologi Reset, (Yogyakarta: BPFE,UII), h. 62.

Multhazan Ariel, Peserta Didik kelas Vlll SMP Yapip Sungguminasa ,wawancara

sungguminasa 2 juli 2020

Murni Puapita Indah S.pd, Guru Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Yapip

Sungguminasa , Wawancara 2 Juli 2020

Nasuprawoto, 2010, Implementasi Pembiasaan Sikap, (Jakarta: FiskaAgung

Insani), h. 4

Nata, Abuddin ,1997, Filsafat Pendidikan lslam , (Jakarta : Logos Wcana llmu ),

h. 101

Purwadarma, W. JS, 1999, Kamus Umum Bahasa lndonesia , (Jakarta : Balai

Pustaka), h. 677

Repuplik Indonesia 2012, Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, “(Jogyakarta: Laksana), h. 15.

Page 63: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

56

Rosdakarya , 1992), h. M. Ngalim Purwanto , llmu Pendidikan Teoritis dan

Praktis , (Bandung : Remaja Rosdakarya , 2002), h. 178 64

Rahmadani Suci Dwi S.pd, Guru Bahasa Inggris, SMP Yapip Sungguminasa 7

Juli 2020

Rasyid Ratu Putri S.pd, M.pd, Kepala Sekolah SMP Yapip Sungguminasa,

wawancara 2020

Risna Nur, Peserta Didik SMP Yapip Sungguminasa, Wawancara 2 Juli 2020

Sadirman, 2010, lnteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Jakarta : PT Raja

GrafindPersada .

Sagala, Syaiful, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran , (Bandung : Alfabeta,

h. 217-218

Samsuri Muchsan AR, 2013, Dasar – Dasar Pendidikan Mor al , (Yogyakarta :

Ombak), hlm 21

Shiddiq Ash Hasbi Muhammad Tengku,1987, Ridjalul Hadits, (tk), Matahari h.

37

Sugiono, 2009, Metodologi Penelitian kuantitatif ,kualitatif Dan R Dan D (Cet,

VI;Bandung: CV. Alfa Beta), h. 9

Syah, Muhibbin , 2000, Psikologi Pendidikan , (Bandung : Remaja Rosdakarya),

h. 123.

Syarifuddin , dkk , 2016, llmu Pendidikan Agama lslam , Jakarta : hijri Pustaka

Utama.

Samarni T Ode Wa, S.pdi, Guru Pendidikan Islam SMP Yapip Sungguminasa, 30

juni 2020

Saldi, Peserta Didik SMP Yapip Sungguminasa , Wawancara , 2 Juli 2020

Tadjab, 1994, Perbandingan Pendidikan: Study Perbandingan Tentang

Perbandingan Barat Modern, islam dan Nasional (Surabaya : Karya

Abditama), h. 55

Tim Dosen Fip-Ikip Malang, 1998, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan

(Surabaya: usaha nasional), h. 2.

Wahab, 1990 45 http://belajarpendidikanpkn.blogspot.com/2017/03/pengertian-penerapan-dan-unsur-unsur.html.(Diakses 13 Januari 2020)

Page 64: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

57

Zain, Badudu, 1996 1487 https://docplayer.info/30779286-Bab-ii-Kajian-teori-

adalah-hal-cara-atau-hasil-adapun-menurut-Lukman-Ali-penerapan-

adalah-mempraktekkan.html.(Diakses 13 Januari 2020)

Zain, Mohammad Sultan Badudu, JS, 2001, Kamus Umum Bahasa Indonesia . (

Jakarta Pusaka Sinar Harapan) , hlm 655

Zubaidah, Ida S.pdi, Guru Pendidikan Islam SMP Yapip Sungguminasa, 7 Juli

2020

Page 65: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

58

LAMPIRAN

Page 66: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

59

Pedoman Wawancara

1. Apakah metode pembiasaan diterapkan pada peserta didik saat belajar ?

2. Bagaimana gambaran penerapan metode pembiasaan peserta didik di SMP

Yapip sungguminasa ?

3. Apakah metode pembiasaan mampu meningkatkan minat belajar peserta

didik ?

4. Bagaimana bentuk penanaman nilai – nilai agama islam pada peserta didik

SMP Yapip sungguminasa.

5. Apa kendala yang di temui dalam penerapan metode pembiasaan dalam

menanamkan pendidikan islam.

6. Apa manfaat yang di dapatkan ketika menerapkan metode pembiasaan

tersebut.

7. Apa bentuk positif yang di dapatkan peserta didik setelah menerapkan

metode pembiasaan tersebut?

\

Page 67: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

60

DOKUMENTASI PENELITIAN

TAMPAK DEPAN SMP Yapip Sungguminasa

Page 68: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

61

Wawancara dengan kepala sekolah SMP Yapip Sungguminasa

Page 69: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

62

Page 70: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

63

Wawancara dengan peserta didik SMP Yapip Sungguminasa

Page 71: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

64

Proses wawancara dengan peserta didik dan orang tua peserta didik

Page 72: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

65

Page 73: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

66

Proses wawancara dengan guru SMP yapip Sungguminasa

Page 74: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

67

Page 75: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

68

Proses wawancara dengan Guru Agama Islam SMP Yapip Sungguminasa.

Page 76: PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK …

69

RIWAYAT HIDUP

Dwi Indriyanti . Lahir di Sungguminasa, 23 Desember

1997 dari pasangan Raksamala Rasyid dan Heriyanto.

Penulis masuk Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2003 di SD

Negeri 5 Sungguminasa dan tamat pada tahun 2009. Pada

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Bontomarannu dan tamat

pada tahun 2012, kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah

Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bontomarannu dan tamat pada tahun

2015. Pada tahun 2016, penulis diterima di Universitas Muhammadiyah Makassar

melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMP) pada program S1 jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam dengan judul Skripsi :

“Penerapan Nilai-nilai Agama Islam Peserta Didik Melalui Metode Pembiasaan

Di SMP Yapip Sungguminasa ”