implementasi nilai-nilai religius bagi peserta didikdigilib.uin-suka.ac.id/33092/1/1420411126__bab...
TRANSCRIPT
i
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI RELIGIUS
BAGI PESERTA DIDIK
(Studi Komparasi di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul)
Oleh:
Nurul Hidayah, S. Pd. I
NIM: 1420411126
TESIS
Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam
Program Studi Pendidikan Islam
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
YOGYAKARTA
2018
vii
ABSTRAK
Nurul Hidayah. Implementasi Nilai-nilai Religius Bagi Peserta Didik (Studi
Komparasi di MIN 1 dan SDN 1 Bantul). Tesis. Program Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2017. Program Studi Pendidikan Islam. Konsentrasi
Pendidikan Agama Islam. Pembimbing: Dr. Muqowim. M.Ag.
Kurang serasinya perkembangan iptek yang semakin canggih dengan
kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan pengamalan nilai-
nilai agama sehingga terjadinya kemerosotan akhlaq peserta didik sehingga
memunculkan berbagai tanggapan dari para orang tua. Selain itu, kurangnya
kesadaran hidup bersih, kurangnya sikap ramah dengan orang lain, dan sifat
individualis merupakan sebagian dampak kemajuan iptek. Oleh karena itu
perlunya peserta didik menerapkan nilai-nilai agama agar memiliki akhlaq yang
baik.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (kualitatif) dengan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan
reduksi data karena pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, bertujuan untuk
mendeskripsikan implementasi nilai-nilai religius pada pesera didi.
Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa bahwa:(1) Nilai-nilai religius
bagi peserta didik yang dikembangkan yaitu ucapan salam, shalat, BTQ (Baca
Tulis al Quran), PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), kebersihan, gemar
membantu, patuh. (2) Pembiasaan, kegiatan rutin dan pembelajaran sebagai upaya
mengimplementasikan nilai-nilai religius bagi peserta didik.(3)Terdapat dua faktor
yang menghambat implementasi nilai-nilai religius bagi peserta didik yaitu faktor
pembawaan (intern) yaitu bakat, minat, sifat lupa, kurang teliti, kurang rajin
sedangkan faktor lingkungan (ekstern) yaitu lingkungan keluarga pendidikan
orang tua, pekerjaan orang tua, kebiasaan di rumah yang tidak baik, di lingkungan
sekolah berupa jam pembelajaran, pendidik, sarana dan di lingkungan masyarakat
berupa pergaulan, komunikasi dan gaya hidup.
Kata Kunci: Implementasi, Nilai-Nilai Religius, Peserta Didik
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987 tanggal
22 Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Keterangan
alif tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ba’ B be
ta’ T te
ṡa’ ṡ es (dengan titik diatas)
jim J je
ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah)
kha Kh ka dan ha
dal D de
żal Ż zet (dengan titik di atas)
ra R er
zai Z zet
sin S es
syin Sy es dan ye
ṣad ṣ s (dengan titik dibawah)
ḍad ḍ de dengan titik di bwah)
ix
ṭa ṭ te (dengan titik dibawah)
ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah)
‘ain ‘ koma terbalik (di atas)
gain Gh ge dan ha
fa F ef
qaf Q ki
kaf K a
lam L el
mim M em
nun N en
wau W we
ha H ha
hamzah ’ koma di atas agak melengkung
ya Y ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap
ditulis ‘iddah عدة
C. Ta’ Marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
Ditulis hibbah هبت
x
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat dan
sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang ‚al‛ serta bacaan kedua ini terpisah,
maka ditulis dengan h.
ʹDitulis Karāmah al-auliyā كرامه الاونيبء
2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan
dammah ditulis t.
Ditulis zakātul fiṭri زكبة انفطر
D. Vokal Pendek
kasrah ditulis i
fathah ditulis a
dammah ditulis u
E. Vokal Panjang
fathah + alif
جبههيت
fathah + yaʹ mati
يسعى
kasrah + yaʹ mati
كريم
dammah + wawu mati
فروض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
Ditulis
a
jāhiliyyah
a
yasʹā
ī
karīm
u
furūd
xi
F. Vokal Rangkap
fathah + yaʹ mati
بينكم
ditulis
ditulis
ai
bainakum
fathah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
au
qaulum
G. Vokal Pendek yang Beruruturan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan
Apostrof (‘)
Ditulis aʹantum ٲٲنتم
Ditulis uʹidat ٲعدث
Ditulis laʹin syakartum نئن شكرتم
H. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti Huruf Qamariyah
Ditulis al-Qiyās انقيبس
2. Bila diikuti Huruf Syamsiah ditulis dengan menggandakan huruf syamsiyyah
yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.
ʹDitulis as-Samā انسمبء
I. Penulisan Kata-Kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis ẓaw ī al-furūd ذوي انفروض
انسنتاهم Ditulis ahl-as-sunnah
xii
KATA PENGANTAR
بسن الله الرحوي الرحين
الحود للّه رب العالويي الصلاة و السلام على أشرف الأًبياء والورسليي سيدًا وهىلاًا هحوّد صلى اللّه عليه
و سلن وعلى أله وأصحبه أجوعيي وهي تبعهن بإحساى إلى يىم الديي. اها بعد
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin, puji syukur penulis haturkan kepada
Allah Swt. Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa
selalu tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad Saw. beserta para
keluarga, para sahabat, para tabi’in, yang membawa risalah kebenaran bagi
seluruh umat manusia.
Syukur alhamdulillah telah selesainya penulisan tesis ini, berkat
dukungan dari semua pihak, baik institusi maupun personal. Penulis
menyadari bahwa tulisan ini belum sepenuhnya tepat dan sempurna,
sehingga penulis sangat memerlukan bimbingan dan arahan dari semua
pihak. Tesis ini merupakan kajian analisa tentang Penanaman Nilai Karakter
Religius Siswa. Untuk itu dalam kesempatan ini tanpa mengurangi rasa
hormat, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijag Yogyakarta.
2. Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijag Yogyakarta.
xiii
3. Ketua dan sekretaris Program Studi Interdiciplinary Islamic Studies
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
4. Bapak Dr. Muqowim. M.Ag, selaku pembimbing tesis yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan studi di
Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
5. Seluruh Dosen dan staf TU serta Karyawan Program Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan
selama belajar di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Bapak Ahmad Musyadad, S.Pd.I,M.SI. Selaku kepala sekolah MIN 1
Bantul Yogyakarta.
7. Ibu Umi Fathonah, M.Pd.I. Selaku kepala sekolah SDN 1 Bantul
Yogyakarta.
8. Staf pengajar beserta para siswa MIN 1 Bantul Yogyakarta.
9. Staf pengajar beserta para siswa SDN 1 Bantul Yogyakarta.
10. Kedua orang tua kandung peneliti, H. Muchson dan Hj. Siti Askuroh
yang selalu mendo’akan, dan senantiasa memberi dukungan menuju
impian, beserta orang-orang tersayang mas Sarifudin, mbak Dwi
Wahyuni, dan adikku Badriyah beserta seluruh keluarga yang selalu
memberikan kasih sayangnya dan dukungannya yang tak terhingga.
Semoga Allah Swt. senantiasa melindungi kita semua.
xiv
11. Suamiku tercinta Denin, S.Kom.I, yang senantiasa memberikan yang
terbaik bagi peneliti, sosok inspirator, mendukung peneliti lahir-batin,
berjuang bersama dalam menggapai masa depan yang lebih baik.
12. Seluruh teman-teman teman-teman PAI-D Non-reguler mba dan mas
(Qoqom, Titik, Ristin, Atun, Wiwin, Anik, Wati, Ira, Arif, Juna, Afif,
Andana, Rais, Hasbi, Agung, Ifda, Zakaria, Dara, Fikri) yang banyak
membantu dan memberikan dorongan dalam penyelesaian tesis ini.
Semua pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak dalam penulisan tesis ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis berterimakasih atas kritik
dan saran yang diajukan kepada penulis untuk perbaikan penelitian ini.
Semoga penelitian ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca
yang budiman. Semoga Allah Swt. selalu melindungi kita semua. Aamiin Ya
Rabbal ‘Alamiin.
Yogyakarta, 30 April 2018
Penulis
Nurul Hidayah, S.Pd.I
NIM. 11420411126
xv
MOTTO
Janganlah membatalkan niat baik yang akan kau lakukan, karena
kau tidak pernah tau ganjaran apa yang mungkin akan kau dapat
dari beratnya rintangan yang di hadapi ketika berusaha
melaksanakan. Karena kebaikan bisa menyelamatkan keluarga dan
bangsamu.
(DessyM. Destiani, Bukan Untuk Dibaca)
xvi
KATA PERSEMBAHAN
TESIS INI
DIPERSEMBAHKAN
UNTUK PRODI PENDIDIKAN ISLAM
KONSENTRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
AYAHANDA DAN IBUNDA TERCINTA
DAN SUAMI TERCINTA
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ..................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS............................... v
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... xiii
MOTTO .......................................................................................................... xv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... xvi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xx
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 9
D. Kajian Pustaka ............................................................................... 10
E. Metode penelitian .......................................................................... 11
1. Jenis Penelitian ......................................................................... 15
2. Pendekatan Penelitian ............................................................... 17
3. Subyek Penelitian ..................................................................... 18
4. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 19
5. Metode Analisis Data ............................................................... 22
6. Keabsahan Data ........................................................................ 25
F. Sistematika Pembahasan ............................................................... 25
BAB II : KAJIAN TEORI
A. Konsep Implementasi Nilai ........................................................... 28
1. Definisi Implement Nilai .......................................................... 28
2. Dasar Hukum Implementasi Nilai-nilai Religius di Sekolah .. 29
3. Nilai-nilai Religius di Sekolah ................................................. 30
4. Tujuan Implentasi Nilai-nilai Religius di Sekolah ................... 31
5. Pelaksanaan Nilai-nilai Religius di Sekolah............................. 31
6. Prinsip Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah ............ 33
7. Tahapan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah .......... 35
xviii
B. Konsep Nilai-nilai Religius .......................................................... 36
1. Definisi Nilai-nilai Religius ..................................................... 36
2. Pentingnya Nilai Religius ........................................................ 43
3. Indikator Nilai-nilai Religius ................................................... 46
4. Aspek-Aspek Nilai Religius ..................................................... 48
C. Faktor Yang Menghambat Implementasi Nilai-nilai Religius ..... 49
1. Faktor Internal .......................................................................... 50
2. Faktor Eksternal ........................................................................ 51
BAB III : GAMBARAN UMUM MIN 1 BANTUL YOGYAKARTA
A. Profil MIN 1 Bantul Yogyakarta .................................................. 57
B. Profil SDN 1 Bantul Yogyakarta ................................................... 84
BAB IV : ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Nilai-Nilai Religius yang Dikembangkan Bagi Peserta Didik di
MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul ................................................. 102
1. Nilai-nilai Religius yang Dikembangkan di MIN 1 Bantul ...... 102
2. Nilai-nilai Religius yang Dikembangkan di SDN Bantul ........ 110
B. Upaya Mengimplementasikan Nilai-Nilai Religius Bagi Peserta
Didik di MIN 1 dan SDN 1 Bantul ............................................... 120
1. Upaya Mengimplementasikan Nilai Religius di MIN 1 Bantul 120
2. Upaya Mengimplementasikan Nilai Religius di SDN Bantul . 149
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai-Nilai Religius Bagi
Peserta Didik di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul ....................... 175
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai-nilai Religius di
MIN 1 Bantul .......................................................................... 175
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai-nilai Religius di
SDN 1 Bantul .......................................................................... 179
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................... 188
B. Saran .............................................................................................. 196
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 197
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai-Nilai Religius ....................................................................... 30
Tabel 3.1 Daftar Nama Kepala Sekolah MIN 1 Bantul ............................... 62
Tabel 3.2 Data Klarifikasi Prestasi Kejuaraan MIN 1 Bantu ....................... 65
Tabel 3.3 Kurikulum/Mata Pelajaran MIN 1 Bantul .................................... 70
Tabel 3.4 Indikator pelajaran Bahasa Jawa ................................................... 72
Tabel 3.5 Rekapitulasi Pendidikan/Tenaga guru .......................................... 77
Tabel 3.6 Daftar nama karyawan ................................................................. 78
Tabel 3.7 Rekapitulasi Jumlah Siswa MIN 1 Bantul .................................... 79
Tabel 3.8 Keadaan jumlah rombongan belajar ............................................. 79
Tabel 3.9 Daftar nama kepala sekolah SDN 1 Bantul ................................... 85
Tabel 3.10 Pencapaian UASDA SDN 1 Bantul ............................................. 91
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konteks makro pendidikan karakter Indonesia ........................ 31
Gambar 2.2 Konteks mikro Pendididikan Karakter Indonesia .................... 33
Gambar 2.3 Tahapan implementasi pendidikan di sekolah ......................... 35
Gambar 3.1 Fisik Bangunan MIN 1 Bantul ................................................ 57
Gambar 3.2 Lokasi MIN 1 Bantul Kampus 1 dari google maps ................. 58
Gambar 3.3 Lokasi MIN 1 Bantul Kampus 2 dari google earth ................. 58
Gambar 3.4 Lokasi MIN 1 Bantul dari Google Earth ................................. 59
Gambar 3.5 Lokasi SDN 1 Bantul dari google Maps .................................. 86
Gambar 3.6 Lokasi SDN 1 Bantul dari google Erath .................................. 88
Gambar 4.1 Kata-kata ajakan untuk memasyurkan 5S ............................... 126
Gambar 4.2 Salah satu slogan yang berisikan ajakan sholat ....................... 141
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara
Lampiran 2 : Pedoman Observasi
Lampiran 3 : Foto Dokumentasi
Lampiran 4 : Surat Penelitian
Lampiran 5 : Struktur Organisasi MIN 1 Bantul
Lampiran 6 : Struktur Organisasi SDN 1 Bantul
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana untuk menciptakan manusia yang cerdas
sekaligus membentuk manusia yang berkarakter. Pendidikan tidak hanya
membentuk manusia yang cerdas dalam segi intelektualnya. Namun adanya
pembentukan karakter juga menjadi bagian yang sangat penting. Sebab, jika
pendidikan hanya mementingkan terciptanya manusia yang berintelektual
tinggi tanpa mengedepankan karakter yang baik, sudah pasti akan
menimbulkan bobroknya bangsa.
Karakter yang dimiliki suatu bangsa sangat menentukan keberadaan
bangsa tersebut dimata dunia. Karakter bangsa merupakan pilar penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Karakter itu ibarat landasan atau pondasi
yang dibutuhkan dalam membangun bangsa yang kuat. Bangsa yang memiliki
jati diri dan karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa
besar yang bermartabat dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain. Apabila
sebuah bangsa kehilangan karakter bangsanya maka bangsa tersebut akan
mudah dikendalikan oleh bangsa lain dan akan susah untuk mandiri.1
Selain sebagai jati diri suatu bangsa, pembentukan karakter sangat
penting karena kekawatiran bangsa Indonesia dengan munculnya fenomena-
1 Kemeniknas, Bahan Pelatihan: Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan
Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (Jakarta: Kemendiknas,
2010), hlm. 1.
2
fenomena amoral yang sekarang sedang marak terjadi di masyarakat akibat
mulai lunturnya karakter bangsa. Character Building dapat dikembangkan
melalui sarana pendidikan “plus” karena melalui pendidikan mampu
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan secara silmutan dan
seimbang. Adapun alasan pokok pendidikan dipandang tepat untuk wahana
transformasi nilai-nilai buda dan karakter yaitu: 2
“Pertama, melalui pendidikan, kemampuan kognitif dan daya
intelektual individu dapat ditumbuh kembangkan dengan baik.
Kemampuan kognitif dan daya intelektual ini sangat penting bagi
individu untuk mengenali dan memahami konsep nilai-nilai religius
yang berlaku di suatu masyarakat yang demikian beragam, unik, dan
bersifat partikular. Pengenalan dan pemahaman itu diharapkan dapat
menumbuhkan apresiasi terhadap perbedaan budaya yang ada dalam
masyarakat.”
Pintu gerbang kemajuan suatu bangsa salah satu dengan melaksanakan
pendidikan yang bermutu untuk warga negaranya. Pendidikan yang bermutu
yaitu pendidikan pendidikan yang dapat menciptakan generasi bangsa sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional yang tertera di dalam Undang-Undang No
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung
jawab.3
2 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensial
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 45.
3 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS & Peraturan Pemerintah
RI tahun 2013 tentang SNP serta Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2014), hal 2.
3
Berdasarkan Undang-Undang di atas, tujuan pendidikan yang utama
adalah untuk menjadikan siswa pribadi yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan memiliki kepribadian yang utuh. Pribadi yang taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran agama menjadi tujuan utama pendidikan
di Indonesia karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragama,
terlihat dari sila pertama dalam pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selain menjadikan siswa pribadi yang religius juaga mempunyai kepribadian
yang utuh yaitu kepribadian yang baik yang berguna bagi agama, nusa dan
bangsa. Melalui pendidikan diharapkan mampu menciptakan generasi bangsa
yang tidak hanya pintar dari segi kognitifnya saja namun juga memiliki
kepribadian yang baik dengan karakter yang kuat sehingga dapat membawa
bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan mampu bersaing di kancah
Internasional dalam rangka menghadapi era globalisasi.
Salah satu upaya untuk memperkuat karakter bangsa yaitu dengan
menerapkan pendidikan karakter di lingkungan sekolah dalam skala nasional.
Hal ini sesuai dengan adanya surat edaran pendidikan karakter
No.1860/C/TU/2011 yaitu pelaksanaan pendidikan karakter yang mulai
diresmikan secara serentak pada hari senin tanggal 18 Juli 2011 dalam upacara
bendera di tiap-tiap sekolah di seluruh Indonesia.4 Surat edaran tersebut
menegasakan bahwa pendidikan karakter resmi diterapkan di setiap jenjang
pendidikan dari tingkat satuan dasar hingga menengah. Pelaksanaan
pendidikan karakter bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah
4 Kemendiknas, Surat Edaran Nomor 1860/C/TU/2011, (Jakarta: Kemendiknas, 2011).
4
namun juga harus mendapatkan dukungan dari lingkungan keluarga dan
masyarakat.
Pendidikan karakter berusaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik
kepada siswa agar bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa. Nilai sendiri merupakan prinsip umum yang dipakai
masyarakat dengan satu ukuran atau standar untuk membuat penilaian dan
pemilihan mengenai tindakan yang dianggap baik ataupun buruk. Terdapat 18
nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan karakter yang terdiri dari
nilai religius, toleransi, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tau, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Diantara nilai-nilai karakter
tersebut, masing-masing sekolah bebas memprioritaskan nilai mana yang akan
dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan
lingkungan sekitar.5
Religius merupakan salah satu nilai karakter yang ada dalam
pendidikan karakter. Nilai religius merupakan nilai yang berhubungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Nilai religius merupakan nilai yang mendasari
pendidikan karakter karena pada dasarnya Indonesia adalah negara yang
beragama.6 Nilai religius yang bersifat universal sebenarnya dimiliki oleh
masing-masing agama sehingga tidak akan terjadi hegemoni agama yang
5 Kemendiknas, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kemediknas,
2011), hlm. 8.
6 Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2011), hlm. 17-18.
5
dipeluk mayoritas kepada orang-orang yang memeluk agama minoritas. Nilai
religius yang dijadikan dalam pendidikan karakter sangat penting karena
keyakinan seseorang terhadap kebenaran nilai yang berasal dari agama yang
dipeluknya bisa menjadi motivasi kuat dalam membangun karakter. Sudah
tentu siswa dibangun karakternya berdasarkan nilai-nilai universal agama
yang dipeluknya masing-masing sehingga siswa akan mempunyai keimanan
dan ketaqwaan yang baik sekaligus memiliki akhlak mulia.
Sayang sekali karakter yang mencerminkan manusia yang beragama
tidak selalu terbangun dalam diri setiap orang walaupun dirinya memiliki
agama. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dalam keberagamaannya.
Lebih menyedihkan lagi apabila seseorang beragama hanya sebatas pengakuan
saja namun dalam praktek kehidupan sehari-hari sama sekali tidak bersikap,
berpandangan, dan berperilaku yang sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya.7
Di Indonesia masih banyak pelajar yang terlibat dalam perilaku yang
tidak bermoral. Seperti kasus tawuran, narkoba, pelecehan seksual,
pembunuhan, dan minum-minuman keras. Kasus anak di bawah umur yang
hamil diluar nikahpun menambah bukti jumlah produk gagal dari pendidikan
yang ada. Dan belum lama ini pada tanggal 25 Agustus 2017 bersumber dari
SINDONEWS.COM terjadi kasus siswa SD yang menjadi korban sodomi
anak SMA berusia 17 tahun.8 Melihat kejadian ini sangat disayangkan sekali,
7 Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter…hlm. 88.
8 http://daerah Sindonews.com/read/1133848/190/bocah-sd-jadi-korban-sodomi-siswa-
sma-1472063807 (diakses Oktober 2017).
6
pelajar yang seharusnya sebagai agen perubahan bangsa justru melakukan
tindakan amoral. Hal ini juga dijelaskan oleh pendapat Gedhe Raka bahwa
keterpurukan bangsa ini tiada lain karena pada hakikatnya kita mengalami
krisis karakter.9
Kasus-kasus yang menyangkut penyimpangan karakter religius anak
Sekolah Dasar (SD) masih banyak ditemukan. Pada tanggal 1 November 2017
(FJAR.CO.ID) talah terjadi pencurian ratusan buku di perpustakaan SDN 3
Menteng Palangkaraya yang dilakukan oleh lima pelajar yaitu pelajar SMP,
dan pelajar SMA dan dua pelajar yang lain adalah anak SD.10
Mereka mencuri
buku untuk dijual karena alasan tidak memiliki uang untuk bermain game
online. Ini merupakan salah satu contoh kasus penyimpangan religius anak
yang banyak terjadi saat ini.
Di lingkungan keluarga dan sekolah, kasus penyimpangan religius
anak SD banyak dijumpai. Seperti berbohong tidak memiliki PR, mencuri
uang kantin, berkata kotor, dan tega menyakiti temannya sendiri saat bermain
serta mencontek saat ujian. Kasus ini merupakan contoh kecil dari tingkat
religius anak SD yang hingga saat ini masih dinilai sangat kurang.
Berdasarkan kasus-kasus tersebut menunjukkan nilai religius belum
benar-benar tumbuh dalam diri seseorang. Oleh karena itu penanaman nilai-
nilai religius perlu diajarkan kepada siswa sejak dini karena ajaran agama
9 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensial
(Jakarta: PT Bumi Angkasa, 2011), hlm. 67
10http://Fajar.co.id/nekat-nyolong-buku-di-perpus-ternyata-duitnya-untuk-main-game-
online/ (diakses 3 November 2017 pukul 14.00 WIB)
7
sangatlah penting untuk pedoman hidup manusia karena dengan bekal agama
yang cukup akan memberikan dasar yang kuat ketika akan bertindak, dalam
nilai religius berisi tentang aturan-aturan kehidupan dan pengendalian diri dari
perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat agama. Nilai religius yang kuat
merupakan landasan bagi siswa untuk kelak menjadi oarang yang dapat
mengendalikan diri terhadap hal-hal yang bersifat negatif.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di MIN 1 Bantul dan SDN 1
Bantul menunjukkan bahwa sebagian sekolah dasar telah menerapkan
pendidikan karakter, namun pengembangan nilai-nilai karakter pada setiap
sekolah berbeda-beda sesuai dengan kebijakan masing-masing sekolah. Oleh
karena itu peneliti akan memfokuskan untuk melakukan penelitian tentang
implementasi nilai-nilai religius pada peserta didik, peneliti memutuskan
untuk melakukan penelitian yang berlokasi di MIN 1 Bantul dan SD N 1
Bantul Yogyakarta. Dikarenakan di sekolah MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul
ini memiliki fasilitas yang paling bagus dan memadai diantara sekolah yang
lainya untuk mendukung pelaksanaan nilai-nilai religius melalui kegiatan
keagamaan. Selain itu kedua sekolah tersebut secara kelembagaan telah
terakreditasi “A” dan termasuk sekolah yang unggul di Kabupaten Bantul.
Terlihat jelas dari visi yang dimiliki sekolah MIN 1 Bantul yaitu
”Mewujudkan warga Madrasah yang religius, cerdas, berprestasi, peduli
lingkungan, modern, sehat, ramah anak dan siaga bencana”. Kemudian
dijabarkan kembali ke dalam misi sekolah yang berbunyi ”Mewujudkan warga
Madrasah sebagai generasi santun, taat beribadah serta terampil dalam
8
pengamalan”. Adapun misi yang dimiliki SDN 1 Bantul yaitu “meningkatkan
kegiatan-kegiatan keagamaan”. Kemudian dijabarkan kembali ke dalam tujuan
sekolah yang berbunyi “mengamalkan pelajaran agama hasil pembelajaran
dalam kegiatan pembiasaan dan keteladanan.” Misi dan tujuan sekolah
tersebut bertujuan untuk membentukk karakter siswa sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya.
Berdasarkan latar belakang di atas dan pengamatan awal yang
dilakukan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tesis tentang
“Implementasi Nilai-Nilai Religius pada Pesaerta Didik (Studi Komparasi
di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul Yogyakarta)”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja nilai-nilai religius yang dikembangkan di MIN 1 Bantul dan SDN
1 Bantul Yogyakarta?
2. Bagaimana upaya mengimplementasikan nilai-nilai religius bagi peserta
didik di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul Yogyakarta?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai religius bagi
peserta didik di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul Yogyakarta?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
9
Adapun tujuan Penelitian ini sebagai berikut:
a. Mengetahui apa saja nilai-nilai religius yang dikembangkan di MIN 1
Bantul dan SDN 1 Bantul
b. Mengetahui upaya mengimplementasikan nilai-nilai religius bagi
peserta didik di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul
c. Mengetahui faktor yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai
religius bagi peserta didik di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul
2. Manfaat Penelitian:
a. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi rujukan bagi akademisi dan
menambah khazanah bagi penelitian yang berhubungan implementasi
b. Secara Praktis
1) Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi MIN 1 Bantul dan SDN
1 Bantul Yogyakarta mengenai implementasi nilai-nilai religius
bagi peserta didik.
2) Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini dapat menjadi referensi
dan refleksi terhadap pelaksanaan implementasi nilai-nilai religius
pada peserta didik di sekolah sehingga dapat memotivasi untuk
memajukan lembaga pendidikan sesuai ajaran agama Islam.
3) Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
implementasi nilai-nilai religius pada peserta didik dan
memberikan informasi mengenai upaya apa yang dapat dilakukan
10
sekolah dalam menerapkan nilai-nilai religius pada peserta didik di
sekolah.
4) Bagi orang tua, penelitian ini dapat memberikan informasi
mengenai nilai-nilai apa saja yang dikembangkan di sekolah, dan
upaya yang dilakukan sekolah dalam mengimplementasikan nilai-
nilai religius pada peserta didik sehingga orang tua dapat
mendukung upaya yang telah dilakukan guru di sekolah dengan
menerapkan nilai-nilai religius dalam lingkungan keluarga.
D. Kajian Pustaka
Istilah karakter sudah sangat populer di dalam pendidikan. Telah
banyak penelitian maupun literatur-literatur yang mengkaji tentang karakter.
Selama penelusuran yang dilakukan oleh penulis, kajian tentang Pelaksanaan
Nilai Religius Dalam Pendidikan karakter belum ada. Akan tetapi, ada
beberapa penelitian dari literatur yang masih terkait dengan kajian dalam
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Pertama, Tesis yang ditulis oleh Ery Pransiska11
pada tahun 2014,
penelitian ini berjudul “Strategi Pendidikan Nilai dalam Membentuk Karakter
Anak di Panti Asuhan Daaru Aytam Baitussalam Pendowoharjo Sewon
Bantul”. Hasil Penelitian yang diungkapkan oleh Erya adalah Strategi yang
ditanamkan dalam bentuk Karakter terhadap anak yatim di panti asuhan Daaru
11
Ery Pansiska, “Strategi Pendidikan Nilai dalam Membentuk Karakter Anak di Panti
Asuhan Daaru Aytam Baitussalam Pendowoharjo Sewon Bantul”, Tesis, Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014
11
Aytam adalah strategi keteladanan, nasehat, knowing the good, pembiasaan,
feeling and Loving the good. Penanaman strategi ini dalam setiap Aktifitas
anak memberikan dampak tersendiri bagi anak asuh yang ada. Dampak
tersebut merupakan perilaku ynng berkarakter jujur, disiplin, tanggung jawab,
kerja keras, mandiri, kreatif, percaya diri, ikhlas, religius, kasih sayang,
bersahabat, dan komunikatif, bergaya hidup sehat, berani, peduli sosial, sopan
dan santun.
Selanjutnya penelitian ini terfokus terhadap pendidikan nilai dalam
membentuk karakter anak panti asuhan yang mana panti ini merupakan
pendidikan non-formal diluar dari lingkungan sekolah, keluarga. Maka telah
terlihat jelas perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan. Penelitian ini dengan yang akan diteliti memiliki kesamaan tentang
nilai karakter akan tetapi subjek penelitian dan lokasinya berbeda dalam
penelitian yang akan dilakukan subjek penelitian merupakan siswa saja.
Perbedaan ini juga terlihat dari fokus yang ada, penelitian ini terfokus pada
melihat bagaimana pendidikan nilai secara menyeluruh dapat membentuk
suatu karakter sedangkan penelitian yang akan dilakukan terfokus pada
implementasi nilai religius pada peserta didik, yang mana dalam penelitian ini
dilakukan di dua tempat yaitu MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul Yogyakarta.
Kedua, penelitian yang ditulis oleh Tri Rahayu12
dalam penelitiannya
yang berjudul “Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Religius Siswa Berbasis
12
Tri Rahayu, “Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Religius Siswa Berbasis Kearifan
Lokal: Pembelajaran Membatik di MI Ma’arif Giriloyo 1 Imogiri Bantul”, Tesis, Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
12
Kearifan Lokal: Pembelajaran Membatik di MI Ma’arif Giriloyo Bantu” dia
mengungkapkan bahwa nilai-nilai karakter religius yang bisa dikembangkan
dengan pembelajaran berbasis kearifan lokal adalah melalui penciptaan motif
batik sebagai pesan doa. Selain itu dalam pembelajaran ini moral knowing
peserta didik diintegrasikan melalui kegiatan eksplorasi tentang sejarah batik.
Sedangkan pengembangan moral feeling diwujudkan dalam kesabaran,
ketelitian dan kekreatifan dalam membatik, serta moral action dikembangkan
dengan menghargai karya orang lain, rendah hati dan kerjasama serta
toleransi.
Dari gambaran tentang penelitian ini maka dapat ditarik persamaan dan
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Persamaan antara keduanya
adalah penelitian ini sama-sama dalam ranah pendidikan karakter terutama
tentang karakter religius, selain itu subjek penelitian antara keduanya sama-
sama siswa. Adapun perbedaan dalam penelitian tersebut yang menjadi fokus
adalah pengembangan dalam pemanfaatan kearifan lokal membatik. Sehingga
tampak jelas perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan, dalam
penelitian yang akan dilakukan memfokuskan bagaimana implementasi nilai-
nilai religius pada peserta didik di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul
Yogyakarta.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Heri Cahyono13
dengan tesis
yang berjudul: Strategi Pendidikan Nilai dalam membentuk Karakter Siswa
13
Heri Cahyono, “Strategi Pendidikan Nilai dalam membentuk Karakter Siswa Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Ali Maksum Krapyak Yogyakarta”. Tesis, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
13
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Dari hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa strategi pendidikan nilai dalam membentuk
karakter siswa di MTs Ali Maksum Krapyak Yogyakarta ialah sebagai
berikut: strategi moral knowing, moral modelling, moral action, moral feeling
and loving, punishment, tradisioanal dan habituasi. Adapun dampak dari
strategi pendidikan nilai tersebut terhadap karkter siswa memiliki dampak
yang cukup baik, dari segi pengetahuan, perasaan dan tindakan yang
mencerminkan karakter baik dalam kesehariannya. Adapun nilai-nilai karakter
yang dimiliki yakni religius, tanggung jawab, jujur, kreatif, demokrasi,
disiplin, mandiri, toleransi, kerja keras, cinta kebersihan/peduli lingkungan,
sopan santun, dan sederhana. Selain iitu dalam penelitian ini ditemukan
beberapa penghambat seperti belum adanya konsep perencanaan pendidikan
nilai dalam membentuk karakter yang terstruktur sebagai madrasah berbasis
pesantren karena tidak semua ynag mengajar adalah alumni pesantren, ruang
perpustakaan kurang memadai, tidak adanya lapangan yang memadahi.
Sementara pendukungnya adalah guru yang profesional, fasilitas yang
memadai, masyarakat yang religius, keterlibatan orang tua dan pembimbing
asrama dalam menerapkan pendidikan nilai pada siswa/anak.
Dari gambaran tentang penelitian ini maka dapat ditarik persamaan dan
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan, persamaan antara keduanya
adalah penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian
dalam ranah pendidikan nilai karakter, dan membahas tentang pengembangan
nilai karakter. Namun demikian terdapat perbedaan yang gamblang yaitu,
14
dalam penelitian ini peneliti sebelumnya memfokuskan pada pembentukan
karakter siswa secara menyeluruh, sedangkan penelitian yang akan dilakukan
lebih memfokuskan pada implementasi nilai religius pada peserta didik di
MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul Yogyakarta. Selain itu perbedaan yang
terlihat juga terlihat dari subyek dan lokasi penelitian antara kedua penelitian,
baik yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan.
E. Metode Penelitian
Dalam penelitian metode bisa berarti cara mengumpulkan dan
menganalisis data. Atau teknik dan prosedur yang dipakai dalam proses
pengumpulan data. Metodologi14
dapat diartikan dengan rancangan yang
dipakai penulis untuk memilih prosedur pengumpulan data dan analisis data
untuk menyelidiki masalah penelitian tertentu (pengujian-pengujian-
penjelasan dan pembenaran metode, dan bukan metodenya sendiri).15
Menurut
Bogdan dan Taylor (1975) dalam Dedy Mulyana, menjelaskan pula bahwa
metodelogi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk
mendekati problem dan mencari jawaban.
14
Metodologi penelitian berbeda dengan metode penelitian. Metodologi penelitian
membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya. Atau dengan kata lain
ia adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari
kebenaran/filsafat epistemology (kualitas kebenaran yang diperoleh dalam berilmu pengetahuan
terkait langsung dengan mutu prosedur kerjanya). Metodologi penelitian dalam ilmu filsafat
merupakan bagian dari logika, karena metodologi penelitian mempelajari tentang alat-alat dalam
penelitian. Sedangkan metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda
yang digunakan dalam penelitian. Lihat Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV,
(Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000), hlm. 3-6.
15 M. Sirozi, Politik Kebijakan Pendidikan di Indonesia; Peran Tokoh-Tokoh Islam dalam
penyusunan UU No 2/1989, (Jakarta: INIS XLIV)2004), hlm. 81.
15
Sedangkan penelitian adalah pengetahuan yang memuat tindakan atau
langkah-langkah sistematis, logis dan ilmiah dalam ekplorasi data yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti sehingga dilakukan
pengolahan analisis disertai kesimpulan hingga pemecahan suatu masalah
penelitian. Dengan demikian metode penelitian adalah strategi yang dilakukan
dengan sistematis guna menemukan suatu data yang diperlukan atas suatu
masalah.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat
kualitatif. Disebut kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya
lebih bersifat kualitatif.16
Penelitian kualitatif meliputi kegiatan
pengamatan, wawncara, atau penelaahan dokumen.17
Alasan menggunakan
jenis penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman secara lebih mendalam
tentang implementasi nilai-nilai religius pada peserta didik.
Penelitian ini berlandaskan pada postmodernisme yang digunakan
untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah.18
Kontribusi aliran ini bagi
penelitian kualittif adalah sebagai acuan dalam menjalankan penelitian
kualitatif untuk menkaji hal-hal yang ditemui di lapangan karena dalam
penelitian ini dibutuhkan sebuah pendekatan yang bersifat sistematik
sebagai upaya untuk mencari, menemukan, atau memberi dukungan bagi
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Cet ke-19 (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm 8.
17 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet-2, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm 9.
18 Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm 9.
16
kebenaran yang relatif.19
lebih menekankan kedalam informasi sehingga
sampai pada tingkat makna. Akan tetapi tidak berarti hasil penelitian tidak
dapat diterapkan di tempat lain. Hasil penelitian dapat diterapkan ditempat
lain manakala kondisi tempat lain tidak jauh berbeda dengan tempat
penelitian.20
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan
menelaah informasi-informasi yang ada kaitanya dengan penanaman nilai-
nilai dasar religius dalam pembelajaran pendidikan Islam. Dalam proses
pengumpulan data, peneliti ini merupakan instrumen penelitian yang
utama, yaitu mengumpulkan data-data mengenai implementasi nilai-nilai
religius.21
Dalam prosesnya, terdapat jalinan interaksi antara peneliti ini
dan para informan sehingga mendapatkan informasi yang dapat diolah
oleh peneliti ini dalam mengungkap permasalahan di lapangan secara
lengkap dan tuntas.
Dalam pengumpulan data/informasi dalam penelitian ini, peneliti
akan melakukan pengamatan langsung ke MIN 1 Bantul dan SDN 1
Bantul, kemudian ia mendeskripsikan melalui kata-kata mengenai
berbagai hal yang ditemui dilokasi tersebut yang berkaitan dengan masalah
yang sedang diangkat.
19
Endang Komara, “Pendekatan Postmodern”, dalam
http:/www.geocitie.wsendangkomara.
20 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Cet ke-19, (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm 9.
21 Ibid., hlm 223.
17
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
psikologi. Pendekatan psikologi merupakan pendekatan yang bertujuan
untuk melihat keadaan jiwa pribadi-pribadi manusia. Pendekatan psikologi
juga bertujuan untuk menjelaskan fenomena beberagaman manusiayang
digambarkan dengan mengurai keadaan jiwa manusia.22
Menurut M.
Ngalim Purwanto, psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang
berusaha menjelaskan masalah-masalah dalam pendidikan yang dialami
oleh siswa mulai lahir hingga usia lanjut, terutama mengatur kondisi yang
mempengaruhi belajar.23
Sedangkan menurut Muhibin Syah, psikologi
pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang eksis dalam dunia
pendidikan, selanjutnya dirumuskan dalam bentuk konsep, teori, dan
metode yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang
berhubungan dengan proses belajar, proses mengajar, dan proses belajar
mengajar.24
Dalam penelitian ini posisi penelitian sebagai pengamat dengan
menggunakan ilmu psikologi karena penelitian ini mengkaji tentang
perilaku siswa khususnya yang berkaitan dengan implementasi nilai-nilai
religius maupun individu-individu didalamnya meliputi interaksi antara
guru dan siaswa, siswa dan siswa, maupun antara siswa, masyarakat dan
22
Hadifauzan, Tarbiyah „Ala Dawan, dalam http://hadifauzan.blogspot.com, diakses
tanggal 15 Maret 2017
23 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
hlm 8.
24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1995), hlm 15.
18
lingkungan. Karena itu prinsip-prinsip psikologi dapat dijadikan landasan
berfikir dan bertindak dalam melakukan penelitian ini.
3. Subyek Penelitian
Responden sebagai sampel penelitian ini diambil menggunakan
teknik purposive sampling, yaitu sebuah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.25
Pertimbangan
tersebut berupa pertimbangan berdasarkan subyek yang diteliti. Guru yang
menjadi sampel adalah guru yang mengajar siswa di kelas.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data atau subyek adalah
yang diwawancarai dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
paling menguasai sehingga memudahkan penelitian ini menggali
obyek/situasi sosial yang diteliti. Dalam hal ini subyek yang yang
dianggap tahu adalah subyek yang bersinggungan langsung dengan siswa.
Ringkasnya yang menjadi subyek penelitian/responden ini adalah:
a. Kepala sekolah MIN 1 Bantul dan Kepala SDN 1 Bantul
b. Ketua tim Imtaq MIN 1 Bantul dan ketua Tim BTAQ SDN 1 Bantul
c. Guru kelas MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul masing-masing sekolah 3
orang
d. Peserta didik MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul masing sekolah 5 orang
e. Staf dan karyawan MIN 1 Bnatul dan SDN 1 Bantul masing-masing
sekolah 2 orang
25
Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm 218-219.
19
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan bagian penting dalam
penelitian. Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penelitian ini,
maka digunakan metode-metode sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena (tingkah
laku) agar peneliti memperoleh gamabran yang lebih luas tentang
permasalahan yang diteliti.26
Pengamatan tersebut digunakan untuk
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, waktu, tempat
pelaku, kegiatan, benda-benda, peristiwa, tujuan, peran, dan data lain
yang dibutuhkan oleh peneliti.27
Observasi yang digunakan disini adalah observasi berperan serta
(participant observation), yaitu peneliti ini terlibat dalam kegiatan
sehari-hari dengan subyek yang diamati atau sebagai sumber data
penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh
akan lebih lengkap dan tajam, serta peneliti ini mengetahui sampai
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.28
Metode ini
digunakan untuk mendapatkan jawaban dari rumusan masalah serta
membuktikan data hasil wawancara dengan realita terkait. Dalam
26
Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Pustaka, 2008), hlm. 94.
27 Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm 63.
28 Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm 204.
20
observasi partisipan dengan menggunakan partisipan aktif (active
participation), yakni dalam observasi ini, peneliti ini melakukan apa
yang dilakukan oleh narasumber, tetapi tidak semuanya.29
Maksudnya
adalah peneliti ini berperan sebagai pengamat serta ikut ambil bagian
atau terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai pendamping.
Namun tidak sepenuhnya peneliti ini mengambil peran sebagai
pengajar layaknya tugas guru di kelas.
b. Metode Interview
Metode wawancara ialah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan itu dan yang diwawancarai
(interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.30
Ciri
utama wawancara adalah kontak lansung dengan tatap muka antara
pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee).31
Dalam pengumpulan data, peneliti ini menggunakan metode
wawancara terstruktur (structured interview) dan wawancara semi
struktur (semistructured interview).
Wawancara terstruktur (structured interview) digunakan sebagai
teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
telah disiapkan sebelumnya. Oleh karena itu, dalam melakukan
29
Ibid., hlm 227.
30 J.Lexy Moleong, Metodelogi Penelitian Kualutatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 2002), hlm 135.
31 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,
1989), hlm 60.
21
wawancara, peneliti telah menyiapkan instument penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis (lihat lampiran).
Sugiyono menyebut bahwa wawancara semi struktur
(semistructure interview) adalah wawancara fleksibel dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan. Metode ini digunakan untuk
memperoleh tanggapan, pendapat, dan keterangan secara lisan dan nara
sumber, melalui dialog langsung dengan narasumber, guna
memperoleh data yang sesungguhnya tentang proses implementasi
nilai-nilai religius di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah alat pengumpul data yang
digunakan untuk mencari atau mengenal hal-hal atau data/fenomena
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, film,atau
foto.32
Metode ini digunakan untuk mengetahui data termasuk letak
geografis, jumlah guru, keadaan siswa dan sarana prasarana. Dokumen
yang akan diteliti yakni dokumen tentang gambaran umum MIN 1
Bantul dan SDN 1 Bantul. Peneliti ini dapat memperoleh informasi
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hlm. 200.
22
dari sumber tertulis suatu dokumen yang ada pada informan atau
institusi.
5. Metode Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar
sehingga tema dapat ditemukan dan hasil penelitian dapat dirumuskan.33
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif, yaitu analisis yang menggunakan kata-kata untuk
menjelaskan fenomena atau data yang diperoleh.34
Dengan kata lain,
penelitian ini ingin menjelaskan fenomena-fenomena yang realita atau
fakta yang sesungguhnya ada dan dijual di lapangan untuk selanjutnya
temuan tersebut dituangkan dalam kalimat-kalimat yang sistematis dan
dapat dideskripsikan secara ilmiah.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, yaitu wawancara, dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto, atau film.
Penelitian ini menggunakan analisis data di lapangan dengan
model Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data dilakukan secara
interaktif dan langsung terus menerus sampai tuntas hingga pengumpulan
33
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…hlm 34.
34 Drajat Suharajo, Metode Penelitian dan Penulisan Laporan Ilmiah, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1993), hlm 178.
23
data mengalami kejenuhan.35
Dengan kata lain bahwa pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan berulang-ulang sampai tuntas dan datanya
dianggap kredibel. Model Miles dan Huberman, dalam Zainal Arifin
dalam menganalisis data kualitatif mencakup beberapa tahap, yaitu:36
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum atau menarik kesimpulan agar
memudahkan pemahaman terhadap data yang diperoleh dengan
memilih data yang relevan dan kurang relevan dengan tujuan untuk
merangkum masalah dalam penelitian. Kemudian peneliti ini
meringkas, memberi kode, selanjutnya mengelompokkan sesuai
dengan tema-tema yang ada.
b. Penyajian Data
Penyajian data dalam bentuk teks dapat diaplikasikan dalam
bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, dan yang paling
sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian
data dalam bentuk tersebut bertujuan untuk menyederhanakan
informasi sehingga membantu dan memudahkan dalam memahaminya.
Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan
sehingga informasi yang didapat disimpulkan dan memiliki makna
tertentu untuk menjawab masalah penelitian.
Penyajian data tidak semata-mata mendeskripsikan secara
naratif, akan tetapi disertai proses analisis yang terus menerussampai
35
Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm 246.
36 Zainal Arifin, Metodologi Reasearch I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1997), hlm 37.
24
proses penarikan kesimpulan. Langkah berikutnya dalam proses
analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan berdasarkan temuan
dan kemudian melakukan verifikasi data.
c. Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan pemaknaan
terhadap data yang telah dikumpulkan. Kesimpulan diverifikasi selama
penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data yang
harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya
Kesimpulan awal yang dikemukakan bersifat sementara, dan
bisa berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pengumpulan data berikutnya. Namun apabila kesimpulan
awal didukung dengan bukti-bukti yang kuat dan konsisten di
lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel/dapat dipertanggung jawabkan. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada atau apabila ada namun sebagai penguat dan verifikasi.37
6. Keabsahan Data
Untuk memperoleh keabsahan data, peneliti ini menggunakan
teknik triangulasi data, yaitu teknik periksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Hal ini dapat
dicapai dengan jalan:
37
Sugiyono, Metode Penelitian…,hlm 253.
25
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
b. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pendapat orang.
c. Membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang
berkaitan.38
Peneliti sebagai intrumen kunci dalam teknik pengumpulan data
melakukan triangulasi, yaitu menggabungkan data dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang ada.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika penelitian tesis ini terdiri dari lima bab. Setiap bab terdiri
atas beberapa sub bab. Kelima bab yang masing-masing terbagi menjadi
beberapa sub bab ini merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh. peneliti
dan rincian dari bab tersebut antara lain :
Bab pertama, berisi tentang pendahuluan, pada bab ini diberikan
gambaran secara singkat mengenai keseluruhan isi tesis sekaligus memberikan
rambu-rambu untuk masuk pada bab-bab berikutnya. Dalam bab ini berisi
tentang latar belakang masalah yang menjelaskan permasalahan yang akan
diangkat sebagai judul dalam penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistemtika pembahasan.
Bab kedua, berisi tentang landasan teori, bab ini menjelaskan teori-
teori tentang yang digunakan untuk menganalisa permasalahan dalam tesis ini
38
Ibid., hlm 331.
26
yaitu pertama, Konsep Nilai-nilai Religius: definisi nilai religius, dasar hukum
implementasi nilai-nilai religius di sekolah, nilai-nilai religius di sekolah,
tujuan implementasi nilai-nilai religius, pelaksanaan nilai-nilai religius di
sekolah, prinsip implementasi pendidikan di sekolah, tahapan implementasi di
sekolah, kedua, konsep nilai-nilia religius: devinisi nilai-nilai religius,
indikator nilai-nilai religius, aspek-aspek religius, ketiga, faktor yang
mempengaruhi implementasi nilai-nilai religius di sekolah: faktor pembawaan,
faktor lingkungan.
Bab ketiga, berisi tentang gambaran umum MIN 1 Bantul Yogyakarta
dan SDN 1 Bantul Yogyakarta seperti, letak dan keadaan geografis, sejarah
berdiri dan proses perkembangannya, visi, misi dan tujuan Madrasah.
Kurikulum sekolah, ekstrakulikuler sekolah, struktur organisasi, keadaan guru,
siswa, karyawan, sarana-prasarana, dan prestasi sekolah.
Bab keempat, berisi pembahasan yang menguraikan jawaban dari
rumusan masalah yang telah ditentukan yaitu: nilai-nilai religius yang
dikembangkan di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul, upaya sekolah
mengimplementasikan nilai-nilai religius pada peserta didik di MIN 1 Bantul
dan SDN 1 Bantul, faktor yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai
religius di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul.
Bab kelima, berisi kesimpulan dan saran. Bab ini berisi kesimpulan
yang menjadi jawaban atas rumusan masalah yang dicantumkan dalam bab
pendahuluan. Selain itu pula dalam bab ini akan memberikan saran-ssaran
konstruktif dengan harapan apa yang digagas dalam penelitian ini akan
27
menjadi pemahaman dan kajian lebih lanjut dalam rangka pengembangan
keilmuan pendidikan Islam.
Sementara pada bagian akhir penulisan, penulis lampirkan daftar
pustaka dan lampiran-lampiran data penelitian. Dan diakhiri dengan
curriculume vitae penulis.
188
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi nilai-nilai religius bagi peserta didik di MIN 1 Bantul dan
SDN 1 Bantul yaitu ucapan salam, shalat, BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an dan
PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), kebersihan, gemar membantu, dan
patuh. Perbedaan dari implementasi nilai-nilai religius dari kedua lembaga
tersebut yaitu pada bentuk dan intensitas praktik keseharian.
2. Upaya mengimplementasikan nilai-nilai religius bagi peserta didik di MIN
1 Bantul dan SDN 1 Bantul yaitu melalui budaya sekolah seperti
pembiasaan mengucapkan salam di lingkungan sekolah, memberikan
keteladanan, kegiatan spontan mengucapkan salam di lingkungan sekolah.
Sedangkan upaya mengimplementasikan kebersihan di SDN 1 Bantul
melalui budaya sekolah yaitu kehidupan keseharian di satuan pendidikan
dengan membiasakan piket kelas, kerja bakti tiap hari Sabtu, menjaga
perilaku diri tidak membuang sampah sembarangan. Diharapkan anak-
anak terbiasa menjaga lingkungannya dan berprilaku hidup bersih.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai religius bagi
peserta didik di MIN 1 Bantul dan SDN 1 Bantul.
189
Faktor yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai religius yaitu,
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (pembawaan) yaitu
lupa, kurang teliti tidak rajin. Kebiasaan tidak baik di rumah dilakukan di
sekolah, seperti membuang sampah sembarangan, tidak menjalankan
shalat Selain itu kurang teliti dalam membawa buku ke sekolah, karena
tidak sempat belajar dan terlalu banyak kegiatan bermainnya di sore hari.
Anak yang tidak rajin juga menjadi pemicu mempengaruhi implementasi
nilai-nilai religius di sekolah, seperti ke sekolah tidak membawa mukena
bagi peserta didik perempuan.
Faktor eksternal (lingkungan) terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Gaya hidup seperti cara
berbicara, berpakaian di lingkungan mereka tinggal tentu mempengaruhi
cara pandang anak-anak. Oleh karena itu penting memberikan bekal ilmu
pengetahuan agama kepada anak-anak di zaman sekarang ini. Lingkungan
keluarga merupakan kelompok masyarakat yang terkecil. Untuk memulai
sesuatu yang besar, diawali dari komponen terkecil yaitu keluarga.
Keluarga memiliki peran strategis dalam berbagai hal, termasuk dalam
penerapan nilai-nilai religius. Keluarga dapat menjadi pengontrol kegiatan
anak dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, namun keluarga juga dapat
menjadi tempat yang aman untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
190
B. Saran
1. Kepala sekolah
a. Sebaiknya kepala sekolah selalu mengontrol pelaksanaan program
sekolah dalam rangka mengimplementasikan visi misi sekolah,
terutama nilai-nilai religius.
b. Sebaiknya kepala sekolah menggalakkan kegiatan-kegiatan
penyuluhan yang terkait nilai-nilai religius, agar pemahaman yang
diperoleh peserta didik sejalan dengan program sekolah.
c. Sebaiknya kepala sekolah bersama guru kelas berkomunikasi secara
kontinue terkait pelaksanaan nilai-nilai religius di sekolah agar
program yang telah dibuat dapat dijalankan secara optimal.
2. Kepada wali kelas
a. Sebaiknya wali kelas lebih dapat membiasakan para peserta didik
menerapkan nilai-nilai religius di sekolah, sehingga mereka akan
terbiasa melaksanakannya dimanapun.
b. Sebaiknya wali kelas memberikan pendampingan kepada para peserta
didik agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai religius secara
optimal.
3. Kepada sekolah lain
Sekolah dengan ciri khas keagamaan terbukti dipercaya masyarakat
untuk mendidik anak-anak melalui tiga pilar strategi. Harapannya dengan
penelitian ini, sekolah yang belum memiliki ciri khas tertentu dapat
termotivasi dan berupaya untuk menjadikan sekolahnya menjadi sekolah
yang memiliki ciri khas.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Azra, Azyurmardi, Paradigma Baru Penelitian Nasional : Rekonstruksi dan
Demokratisasi, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002.
Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Dharma Koesuma, dkk. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
A.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik dan
Implementasi), Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
Fitri Agus, Zaenul, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika Di Sekolah,
Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Gunarsa, Y. Singgih D., Psisikologi Untuk Membimbing, Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1995.
Hasan Basri, Remaja Berkualitas (Problematika Remaja dan Solusinya),
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994.
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, Bandung:
Penerbit Alfabeta, 2014.
Idi, Abdullah, Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat dan Pendidikan
Jakarta: Rajawali Press, 2011.
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta:Rineka Cipta, 1990.
Madjid, Nurcholis, Masyarakat Religius, Jakatra: Paramadina, 1997.
Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, Analis Data Kuantitatif, Jakarta: UI
Press, 2009.
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012.
Muchlas Samani & Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam (Dari Paradigma Pengembangan,
Manajemen Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran),
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.
Muhammad Tolhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, Jakarta:
Lantabora Press, 2003.
Mustakim Bagus, Pendidikan Karakter Membangun Delapan Karakter Emas
Menuju Indonesia Bermartabat, Yogyakarta: Samudra Baru, 2011.
Nana Saodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006.
Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1990.
Patilima, Hamid, Metode Penelitian Kualitatif, cet ke-4, Bandung: Alfabeta, 2013.
Peter Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English
Press, 1991.
Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.
Shihab M, Quraish. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran wahyu dalam
kehidupan masyarakat, Bandung: Mizan Pustaka, 1994.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2009.
Sutrisno, Hadi, Metodologi Research, Jilid II, Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fak.
Psikologi UGM, 1978.
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2013.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Zainal, Aqid, Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Pasif Anak Bangsa,
Bandung:Yrama Widya, 2011
Tabel
Daftar Prestasi Peserta Didik MIN 1 Bantul Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017
No Nama Kejuaraan Lomba Tahun Hasil Kejuaraan/
Lomba
1 Kelompok Dokter Kecil 2007 Juara 1
2 Kelompok Dokter Kecil 2007 Juara III
3 Dokter Kecil 2007 Juara III
4 Lomba Minat dan Budaya 2007 Juara II
5 Cerdas Cermat 2008 Juara Harapan I
6 Drumb Band 2008 Juara II
7 Pe-Sa-Rum 2008 Juara I
8 Takbir Keliling 2008 Juara III
9 Gigi Sehat 2008 Juara III
10 Bid. Studi IPA 2008 Juara III
11 Musik Islami 2008 Juara III
12 Musik Islami 2008 Juara III
13 Azan 2008 Juara II
14 Qur‟an Hadits 2008 Juara III
15 Seni Suara 2008 Juara III
16 Bulu Tangkis 2008 Juara II
17 MHQ 2008 Juara II
18 MKQ 2008 Juara IV
19 Pidato Bahasa Jawa 2008 Juara III
20 MTTQ 2008 Juara II
21 Tembang Jawa 2008 Juara III
22 Bahasa Arab 2008 Juara II
23 Bahasa Indonesia 2008 Juara II
24 Bulu Tangkis 2008 Juara IV
25 Tembang Jawa 2008 Juara II
26 Bahasa Indonesia 2008 Juara II
27 Pidato Bahasa Indonesia 2008 Juara III
28 Pidato Bahasa Arab 2008 Juara II
29 Pidato Bahasa Jawa 2008 Juara II
30 Tartil 2008 Juara I
31 Hifdzil 2008 Juara I
32 Kaligrafi 2008 Juara I
33 Tembang Jawa 2008 Juara I
34 Tembang Jawa 2008 Juara I
35 Tenis Meja 2008 Juara I
36 MTQ 2008 Juara I
37 Catur 2008 Juara III
38 MTK 2008 Juara I
39 Porseni MI Se Kab. Bantul 2008 Juara Umum
40 Menyanyi Tunggal 2008 Juara I
41 Bulu Tangkis 2008 Juara I
42 Lomba Melukis 2008 Juara II
43 Lomba Gigi 2008 Juara III
44 Pelasanaan Program”Fresh” 2008 Juara I
45 Pelaksanaan Program “Fresh” 2008 Juara Umum
46 Pembuatan Alat Peraga 2008 Juara I
47 Festifal Anak Merdeka 2008 Juara II
48 Khifdil Qur‟an 2008 Juara III
49 LSS TK KAB 2008 Juara I
50 LSS TK Provinsi DIY 2008 Juara I
51 Olimpiade Matematika 2008 Juara II
52 Menyanyi Tunggal Putri 2008 Juara II
53 Puisi 2008 Juara III
54 Kerajinan Tangan 2008 Juara I
55 Menyanyi Tunggal Putra 2008 Juara III
56 Lomba Menggambar 2008 Juara I
57 Kerajinan Tangan 2009 Juara I
58 Menyanyi Tunggal Putri 2009 Juara II
59 Tae Kwon Do 2009 Juara II
60 Tae Kwon Do 2009 Juara III
61 Tae Kwon Do 2009 Juara III
62 Tae Kwon Do 2009 Juara II
63 Tae Kwon Do 2009 Juara III
64 Tae Kwon Do 2009 Juara III
65 Tae Kwon Do 2009 Juara III
66 Sekolah Berwawasan Lingkungan 2009 Juara I
67 Sekolah Sehat Tingkat Pusat 2009 Juara IV
68 Sekolah Bewawasn Lingkungan 2009 Juara I
69 Pasukan Drumb Band MIN 1 2009 Juara III
70 Cerdas Cermat Agama 2009 Juara II
71 Pildacil 2009 Juara II
72 Hafalan Juz „Amma 2009 Juara I
73 Menggambar 2009 Juara I
74 Tae Kwon Do 2010 Juara II
75 Tae Kwon Do 2010 Juara III
76 Tae Kwon Do 2010 Juara I
77 Tae Kwon Do 2010 Juara III
78 Tae Kwon Do 2010 Juara II
79 Adiwiyata Nasoinal 2011 Propinsi
80 Adiwiyata Nasional 2012 Nasional
81 Sekolah Siaga Bencana (SEAMEO
Award)
2012 Juara III
82 Olimpiade Sains dan MTK MI 2013 Juara II
83 Lomba Dai Cilik 2013 Juara II
84 Lomba Dinamika Penggalang 2013 Juara I
85 Lomba Tahfidz 2013 Juara III
86 Lomba Pentas seni 2013 Juara III
87 Olimpiade MIPA dan IPS 2014 Juara II
88 Olimpiade MIPA dan IPS 2014 Juara I
89 Karate 2014 Juara II
90 Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
Mapel Matematika
2014 Juara I
91 Matematika 2014 Juara III
91 Tenis Meja 2014 Juara I
92 Tenis Meja 2014 Juara I
93 Pidato Bahasa Jawa 2014 Juara II
94 MHQ 2014 Juara I
95 MHQ 2014 Juara II
96 Hadroh 2014 Juara III
97 Paduan Suara 2014 Juara I
98 KMDM 2014 Juara II
99 KMDM 2014 Juara Umum
100 Tenis Meja 2014 Juara I
101 Paduan Suara 2014 Juara II
102 Konfersi Penulis Cilik 2014 Lulus Terpilih
103 Konfensi Penulis Cilik 2014 Lulus Terpilih
104 Melukis Celengan 2014 Juara I
105 Melukis Celengan 2014 Juara III
106 Melukis Celengan 2014 Juara Harapan I
107 Bulu Tangkis Tunggal Putra 2015 Juara I
108 Bulu Tangkis Tunggal Putri 2015 Juara I
109 Tenis Meja Putri 2015 Juara I
110 Bulu Tangkis Putra 2015 Juara Harapan I
111 Renang Gaya Bebas 50 m 2015 Juara I
112 Pengenalan Air 2015 Juara I
113 Gerakan Kaki Gaya Crowl 2015 Juara II
114 Judo 2015 Juara I
115 Dram band 2015 Juara Umum III
116 Analisis Musik Melodis 2015 Juara I
117 Analisis Ritmis 2015 Juara II
118 Paramanandi 2015 Juara I
119 Field Commander 2015 Juara III
120 Paramanandi 2015 Juara II
121 Olimpiade Matematika 2016 Finalis SD/MI
122 Olimpiade Matematika 2016 Finalis SD/MI
123 Drum Band 2016 Juara II
124 Drum Band 2016 Juara Umum III
125 Drum Band 2016 Juara Favorit
Penonton
126 Drum Band 2016 Juara II
127 Drum Band 2016 Juara II
128 Tae Kwon Do 2016 Juara I
129 Tae Kwon Do 2016 Juara II
130 Tae Kwon Do 2016 Juara III
131 Tae Kwon Do 2016 Juara III
132 Tae Kwon Do 2016 Juara III
133 Bulu Tangkis Putri 2016 Juara I
134 Sepak Bola 2016 Juara II
135 Bulu Tangkis Putri 2016 Juara II
136 Bulu Tangkis Putra 2016 Juara I
137 Bulu Tangkis Putri 2016 Juara I
138 Renang 2016 Juara I
139 Tenis Meja 2016 Juara I
140 Hadroh 2016 Juara I Kategori
Musik
141 Adzan 2016 Juara I
Tabel
Daftar Nama Guru yang Mengajar di MIN 1 Bantul Yogyakarta
NO NAMA MATA PELAJARAN/
WALI KELAS
1 Titik Faizah, S. Pd.I Wali Kelas 1A
2 Supawiyati, S. Pd Wali Kelas 1B
3 Endang Tisngatun, S.Pd Wali Kelas 1C
4 Agus Hariyadi Wali Kelas 1D
5 Uswatun R. S.Ag Wali Kelas II A
6 Lilis Handayani, S.Pd Wali Kelas II B
7 Siti Shofiah Sholeh, S.Ag Wali Kelas II C
8 Dian Aryani, S.E, S.Pd. SD Wali Kelas II D
9 Fathul Anam, S.Pd Wali Kelas III A
10 Muttaqin, S.Ag Wali Kela III B
11 Slamet Waridah, S.Pd Wali Kelas III C
12 Istinari RK, S.Sos.I, M.S.I Wali Kelas III D
13 Try Sumiati, S.Pd.I Wali Kelas IV A
14 Asmah Hidayati, S.Ag Wali Kelas IV B
15 Ibnu Widiyanto, S.Pd Wali Kelas IV C
16 Imam Harowi, S.Ag Wali Kelas IV D
17 Inggit DW, S.Pd.I Wali Kelas V A
18 Akhmad Farid, S.Pd.I Wali Kelas V B
19 Yati Maulana Q, S.Pd.I Wali Kelas V C
20 Rr. Fatkhulia Ayu, S.Pd.I Wali Kelas V D
21 Dra. Hanik Nurul H, M.S.I Wali Kelas VI A
22 Margiyanti, S.Pd Wali Kelas VI B
23 Didik Nursuwanto, S.Pd.I Wali Kelas VI C
24 Agusriyanto, S.Pd.I Wali Kelas VI D
25 Suratman, S.Pd.I Guru Agama
26 Mochamad Chabib, S.Pd.I Gurau Agama
27 Nur Hasyim, S.Pd.I Guru Agama
28 Aris M Nurhidayat, S.Pd.I Guru Agama
29 Musyarofah, S.Pd.I, M. S.I Gurau Agama
30 Syamsul Huda, S.Pd.I Guru Agama
31 Septu Dwi Saputro, S.Pd Guru Agama
Tabel
Sarana dan Prasarana MIN 1 Bantul
Tahun Pelajaran 2016/2017
No Nama Jumlah Keterangan
1 Ruang Kelas 20 Baik
2 Kantor guru 1 Baik
3 Kantor Kepala Madrasah 1 Baik
4 Kantor TU 1 Baik
5 Kamar Mandi/WC 16 Baik
6 Tempat Parkir 3 Baik
7 Kantin Madrasah 1 Baik
8 Ruang Ibadah/Masjid 1 Baik
9 Tempat Wudlu 3 Baik
10 Ruang Perpustakaan 1 Baik
11 Ruang Komputer 1 Baik
12 UKS 1 Baik
13 Gudang 2 Baik
14 Lapangan Olahraga/ Lapangan Upacara 1 Baik
15 Ruang Ketrampilan 1 Baik
16 Washtafel 22 Baik
17 Green House 1 Baik
18 Kolam Ikan 1 Baik
19 Sumber Air Bersih 3 Baik
20 Dapur 1 Baik
Tabel 1 Sarana Umum MIN 1 Bantul
I. Prestasi Belajar Siswa Dilihat dari Hasil UN
No Tahun Rerata
Bahasa
Rerata
Matematika
Rerata
IPA
Rerata
1 2013/2014 8.91 7.85 8.06 24.82
2 2014/2015 83.53 83.41 87.16 254.12
3 2015/2016 86.95 71.84 91.01 249.80
4 2016/2017
II. Prestasi Belajar Siswa Dilihat dari Hasil UAS
No Tahun R.Pkn R.IPS R.B.
Jawa
R.B.
Ing
R. TI
1 2013/2014 7.62 8.47 6.60 8.38 7.67
2 2014/2015 8.24 8.42 7.98 8.85 8.70
3 2015/2016 89.29 86.29 85.25 84.58 87.48
4 2016/2017
III. Prestasi Siswa Bidang Akademik
No Nama Kejuaraan Lomba Tahun Hasil Kejuaraan/
Lomba
1 IMSO 2014 Maju Propinsi
2 Olimpiade IPA dan Karya Ilmiah 2015 Juara 3
3 Macapat 2015 Juara 1
4 Sesorah 2015 Juara 1
5 FLASN Cerpen 2015 Juara 1
6 FLS2N Pidato Bahasa Indonesia 2015 Juara 1
7 FLS2N Pidato Bahasa Indonesia 2015 Juara 1
8 FLS2N Cerpen 2015 Juara 1
9 Lomba menulis 2015 Juara 4
10 Kerawitan 2015 Juara 2
11 Apresiasi Sastra 2015 Juara 3
12 Lomba Pidato Bahasa Jawa 2015 Juara 3
13 FLSN Pidato Bahasa Indonesia 2016 Juara 1
14 Apresiasi Sastra Cipta Puisi 2016 Juara 1
15 MTQ 2016 Juara 2
16 Sari Tilawah 2016 Juara 3
17 Karya Tulis Ilmiah Sains 2016 Juara 1
18 Imaria 2016 Juara 5
19 Olimpiade Sains 2016 Juara 1
IV. Prestasi Sekolah Dalam Bidang Olahraga
No Nama Kejuaraan Lomba Tahun Hasil Kejuaraan/
Lomba
1 Karate Putra O2SN 2014 Juara 3
2 Bola Voly O2SN 2014 Juara 3
3 Bola Voly POR Putri 2015 Juara 3
4 Bola Voly POR Putri 2015 Juara 2
5 Pencak Silat POR Putri 2015 Juara 2
6 Taekwondo 2016 Juara 1
7 Renang 2016 Juara 3
8 Renang KU Putra 2016 Juara 1
9 Renang 2016 Juara 2
10 Taekwondo 2016 Juara 1
11 Taekwondo 2016 Juara 2
12 Pencak Silat Tangan Kosong 2016 Juara 1
13 Pencak Silat 2016 Juara 1
14 Pencak Silat 2016 Juara 1
15 Sepak Takraw 2017 Juara 1
16 Tenis Lapangan 2017 Juara 1
17 Sepak Bola 2017 Juara 1
18 Renang 2017 Juara 1
19 Senam 2017 Juara 3
20 Senam Aerobic 2017 Juara 2
21 Senam Ritmik 2017 Juara 1
22 Bridge 2017 Juara 3
23 Bridge 2017 Juara 2
V. Prestasi Sekolah Dalam Bidang Kesenian
No Nama Kejuaraan Lomba Tahun Hasil Kejuaraan/
Lomba
1 Melukis 2013 Juara 1
2 Menyanyi Tunggal 2014 Juara 1
3 Menyanyi Tunggal 2014 Juara 1
4 Menyanyi Tunggal 2015 Juara 1
5 Pianika 2016 Juara 2
6 Apresiasi Sastra Cipta Puisi 2016 Juara 3
7 Pidato Bahasa 2016 Juara 1
8 Mewarnai 2016 Juara 4
VI. Prestasi Sekolah Dalam Bidang Lainnya
No Nama Kejuaraan Lomba Tahun Hasil Kejuaraan/
Lomba
1 Dansa Kategori Standard
Juvenelle Under 9
2013 Juara 3
2 Dansa Walts Kategori Standard 2013 Juara 1
3 Dokter Kecil 2013 Juara 2
4 Dansa 2 Laaatin juvlenelle Under 2013 Juara 6
5 Dansa Juvenelle 12 2013 Juara 6
6 Kejurda Dansa Kategori Under 12
Latin
2013 Juara 1
7 Kejurnas Dansa Remaja Under 12
Standart
2013 Juara 1
8 50 besar Audisi Jagoan Clevo 2014 50 Besar
9 Dansa Juvenelle 12 Latin 2014 Juara 4
10 Kejurnas Kategori Waltz Open
Syllabus Standard 12
2014 Juara 2
11 Kejurnas Dansa Kategori Open
Syllabus Standard 12 Quikstep
2014 Juara 2
12 Kejurnas Dansa Kategori Open
Syllabus Standard 12 Rumba
2014 Juara 2
13 Kejurnas Dansa Kategori Open
Syllabus Standard 12
2014 Juara 3
14 Kejurnas Dansa Kategori Open
Syllabus Standard 12 Jive
2014 Juara 3
15 Kejurnas Dansa Kategori Open
Syllabus Standard 12 Tango
2014 Juara 1
16 Kejurnas Dansa Kategori
Amalamqati on Syllabus Solo
Standard 12 Waltz
2014 Juara 1
17 Kejurnas Dansa Kategori
Amalamqati on Syllabus Solo
Standard 12 Waltz
2014 Juara 5
18 Kejurnas Dansa Kategori
Amalamqati on Syllabus Solo
Standard 12 Rumba
2014 Juara 1
19 Dansa Yunior 12 W,T 2014 Juara 2
20 Dansa Yunor 12 C,R 2014 Juara 3
21 Dansa Kategori Beginner Rumba 2014 Juara 1
22 Dansa Kategori Biginner
Quikstep
2014 Juara 3
23 Dansa Kategori Juvenelle 12
Latin
2014 Juara 4
24 Dansa Kategori Juvenelle 12 Btap 2014 Juara 4
25 Da‟I Cilik 2014 Juara 3
26 Dansa Kategori Juvenelle 12
Years and Bellow
2014 Juara 1
27 Dansa Kategori Standard Pre
Noriu Waltz
2014 Juara 2
28 Dansa Kategori Standard Nurio
Tayo
2014 Juara 2
29 Dansa Kategori Juvenelle
Standard
2014 Juara 1
30 Lomba Dokter Kecil 2014 Juara 3
31 Kejurnas Dansa Kategori Pre
Amateur Under 12 Latin
2014 Juara 2
32 Kejurnas Dansa Kategori Pre
Amateur Under 12
2014 Juara 2
33 Kejurnas 2014 Juara 1
34 Kejurnas Dansa Kategori Rising
Star Under 12 Latin
2014 Juara 2
35 Kejurnas Dansa Kategori Pre
Amateur Under 12 Latin
2014 Juara 2
36 Kejurnas Dansa Kategori Novi
Under 12 Standard
2014 Juara 2
37 Dokter Kecil Terbaik 2014 Juara 1
38 Mayoret 2015 Juara 2
39 Dansa Klas Latin Amerika 9th
2015 Juara 3
Novice
40 Dansa Klas Standard 9th
Pre
Amateur
2015 Juara 1
41 Dansa Standard Juvenelle Under 9 2015 Juara 2
42 Dokter Kecil 2016 Juara 3
43 Dance Asia Championshi p
Standard Solo
2016 Juara 5
44 Dance Asia Championshi p
Standard Juvenelle Under 9
2016 Juara 2
45 Dokter Kecil 2016 Juara 1
46 Drumband 2016 Juara 1
47 Mayoret 2016 Juara 2
48 Colour Guard 2016 Juara 3
49 Karya Tulis Sain 2016 Juara 1
50 Pesta Siaga 2016 Kecakapan 1
51 Pesta Siaga 2016 Ktangkasan 2
52 Drumband 2016 Juara 1
53 MTQ 2017 Juara 2
54 Sari Tilawah 2017 Juara 3
55 Lomba Polisi Cilik 2017 Juara Harapan 1
VII. Prestasi Guru
No Nama Kejuaraan Lomba Tahun Hasil Kejuaraan/
Lomba
1 Seni Musik 2014 Juara 1
2 Lomba Mengajar 2015 Juara 2
3 UKG 2016 Juara 1
4 Guru Prestasi 2016 Juara 1
5 KS Prestasi 2016 Juara 2
VIII. Prestasi Sekolah Dalam Bidang Inovasi Sekolah
No Nama Kejuaraan Lomba Tahun Hasil Kejuaraan/
Lomba
1 Bidang Pembelajaran 2013 Juara 2
IX. Prestasi Sekolah Dalam Bidang Sosial, Keindahan, dan
Kebersihan
No Nama Kejuaraan Lomba Tahun Bukti Fisik
1 Sekolah Adiwiyata Nasional 2013 Piagam
2 Sekolah Adiwiyata Nasional 2014 Piagam
3 Lomba Lingkungan Peduli
sanitasi
2014 Piagam
4 Lomba Sekolah Sehat Kebugaran 2014 Sertifikat
5 Lomba Sekolah Sehat Provinsi 2014 Sertifikat
6 Lomba Sekolah Sehat Provinsi 2014 Piagam
7 Lomba Kemakmuran Masjid dan
Mushola
2014 Piagam
8 Lomba Dokter Kecil Mahir Gizi 2014 Gambar Pemberian
Hadiah
9 Lomba Sekolah Sehat Nasional 2015 Piagam
10 Lomba Sekolah Sehat Nasional 2015 Piagam
11 Lomba Sekolah Sehat Nasional 2015 Piagam
12 Dokter 2015 Piagam
13 Dokter Kecil 2017 Piagam
Curiculum Vitae
1. Nama lengkap : Nurul Hidayah, S.Pd.I
2. Nama panggilan : Nurul/Nur
3. Tempat, tanggal lahir : Tanjung Anom, 11 Februari 1989
4. Alamat asal : Tanjung Anom, Rt/Rw 01/4 Giri Mulya, BU.
5. Alamat di Yogyakarta : Dusun Kerto, Rt 07 Pleret, Pleret, Bantul, YK
6. Nomor telepon/HP : 085292079437
7. Email : [email protected]
8. Riwayat Pendidikan
Jenjang NamaLembagaPendidikan Th Lulus
SD SDN 15 Tanjung Anom Bengkulu Utara 2001
SMP SMPN 1 Lais Bengkulu Utara 2004
SMA MAN Tempursari Mantingan Ngawi JATIM 2007
S1 UIN Sunan Kalijaga 2011
S2 UIN Sunan Kalijaga 2018
9. Riwayat Pekerjaan
No. Pekerjaan Tahun
1 Guru Iqra’ TK Islam Tunas Melati Yogyakarta 2009-2010
2 Guru TPA Bakti Abdi Condong Catur Yogyakarta 2008-2010
3 Musyrifah asrama Putri SMAIT Abu Bakar Yogyakarta 2011-2014
4 Guru PAI SDIT Husnayain Tempel Yogyakarta 2011-2013
5 Guru PAI SDIT Lukman Al-Hakim Yogyakarta 2013
6 Tim Mentoring SMAIT Abu Bakar Yoyakarta 2010-2012
7 Guru TPA Nurul Huda Banguntapan Bantul 2013-Sekarang
8 Guru les 2013-Sekarang
9 Guru TKIT Alam Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014
10 Guru Qiraaty SDIT Salman Al Farisi Jetis Sleman Yogyakarta 2014-2016
10. Riwayat Organisasi
No. Organisasi Tahun
1 Sekbid Pengkaderan IMM TY Sunan Kalijaga Yogyakarta 2008-2010
2 Waksek Asisten P2KIB Fak.Tarbiyah UIN SUKA Yk 2009-2010
3 Staf Pengkaderan Forum Study Tarbiyah UIN SUKA Yk 2008-2009
4 Staf Biro Kepemanduan LDK UIN SUKA Yk 2009-2010
5 Team Asisten P2KIB Fak.Tarbiyah UIN SUKA Yk 2010-2011
6 Team Mentoring SMAIT Abu Bakar Yk 2010-2012
7 Bendahara IMB (Ikatan Mahasiswa Bengkulu) 2009