implementasi manajemen keuangan...

168
IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Wahidin NIM 1112018200053 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1438 H

Upload: lehanh

Post on 08-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN

DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH JAKARTA

TIMUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Wahidin

NIM 1112018200053

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M/1438 H

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber
Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber
Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Implementasi Manajemen Keuangan Pendidikan di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah Jakarta Timur disusun oleh Wahidin NIM

1112018200053. Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada

sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 25 November 2016

Yang mengesahkan

Dosen Pembimbing Skripsi I Dosen Pembimbing Skripsi II

Dr.Sita Ratnaningsih,M.Pd Tri Harjawati,M.Si

NIP.- NIDN. 2014118001

Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skrips berjudul Implementasi

Manajemen Keuangan Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jakarta

Timur disusun oleh Wahidin NIM 1112018200053. Jurusan Manajemen Pendidikan,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 25

November 2016

Jakarta, 25 November 2016

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing Skripsi I Dosen Pembimbing Skripsi II

Dr.Sita Ratnaningsih,M.Pd Tri Harjawati,M.Si

NIP. - NIDN. 2014118001

Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

i

ABSTRAK

Wahidin (NIM 1112018200053). Implementasi Manajemen Keuangan

Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jakarta Timur, Jurusan

Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui Implementasi Manajemen

Keuangan Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah, (2) untuk mengetahui

hambatan-hambatan dalam manajemen keuangan, (3) untuk mengetahui cara

mengatasi kendala-kendala dalam manajemen keuangan pondok pesantren.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif

deskriptif dimana pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan

studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

diantaranya: Pimpinan Pondok Pesantren, Bendahara, dan Kepala Sekolah di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah Jakarta Timur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Manajemen Keuangan

pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah belum berjalan dengan baik, yaitu

belum adanya Petunjuk teknis dalam penyusunan RAPBP, Pelaksanaan keuangan

yang belum sesuai dengan aturan dan petunjuk teknis penggunaan dan pelaksanaan

dengan realisasinya.. Fakta ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren belum

sepenuhnya melakukan proses pengelolaan keuangan sesuai dengan aturan

pemerintah atau petunjuk teknis dalam pengelolaanya. Kurangnya tenaga professional

terkait pengelolaan keuangan pondok pesantren, sistem keuangan pondok pesantren

dan madrasah yang masih digabung antara pondok, Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah

menjadi hambatan-hambatan pada sistem akuntansi pondok pesantren.

Kata Kunci: Implementasi Manajemen Keuangan Pendidikan, Pondok Pesantren

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

ii

ABSTRACT

Wahidin (NIM 1112018200053). Implementation of Financial Management

Education in Boarding School Nurul Hijrah East Jakarta. Education

Management Department, Department of Management of Education, Faculty of

Science and Teaching State Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta.

The purpose of this study is: (1) to know the Implementation of Financial

Management Education in Islamic Boarding School Nurul Hijrah, (2) to identify any

obstacles in financial management, (3) to know how to overcome the obstacles to the

financial management of the boarding school.

The method used in this research is descriptive qualitative research method, data

collection using the techniques of interview, observation and document study. In this

study, the authors interviewed several speakers including: Head of Boarding Schools,

Treasurer and Principal

The results showed that the implementation of Financial Management education in

Islamic Boarding School Nurul Hijrah has not gone well, namely the lack of technical

instructions for preparing RAPBP, Financial performance that has not been in

accordance with the rules and technical instructions of use and implementation with

the realization. This fact shows that the boarding school has not fully carry out the

process of financial management in accordance with government regulations or

technical guidelines in its management. The lack of professionals related to the

financial management of the boarding school, financial system Islamic school that

was merged between the lodge, Senior high school and junior high school become

obstacles to the accounting system of the boarding school

Keywords: Implementation of Financial Management Education, Islamic

Boarding School

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,

hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan untuk

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan

kepada junjungan kita yakni Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan

sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Implementasi Manajemen Keuangan Pendidikan di

Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jakarta Timur” disusun sebagai persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Manajemen Pendidikan,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan dan

bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis.

3. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, Dosen Pembimbing I skripsi yang dengan penuh

kesabaran dan ketulusan hati telah membimbing saya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

4. Tri Harjawati, M.Si, Dosen Pembimbing II skripsi yang dengan penuh kesabaran

dan ketulusan hati telah membimbing saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

iv

5. KH.Abu Hanifah Thoyyib, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah yang telah

menerima saya untuk melaksanakan penelitian dan juga atas bimbingan serta

arahannya selama penelitian ini berlangsung.

6. Dra. Nurhayati., Kepala MA Nurul Nurul Hijrah yang telah menerima saya untuk

melaksanakan penelitian dan juga atas bimbingan serta arahannya selama

penelitian ini berlangsung.

7. Ahmad Sodiqun, S.Pdi, Kepala MTs Nurul Hijrah yang telah menerima saya

untuk melaksanakan penelitian dan juga atas bimbingan serta arahannya selama

penelitian ini berlangsung.

8. Orang tua tercinta yang senantiasa memberikan segala bentuk dukungan baik

moril maupun materiil, serta doa yang selalu dipanjatkan demi kesuksesan dan

tercapainya cita-cita penulis.

9. Teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012 yang telah

memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis.

10. Keluarga besar Semut Ranger yang senantiasa memberikan semangat dan hiburan

disaat mengerjakan skripsi

11. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan di sini yang telah memberikan

bantuan dan dukungan sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan dengan baik,

semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.

Akhir kata, besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Penulis menyadari betul bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,

untuk itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan.

Jakarta, 25 November 2016

Penulis

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ............................................................. v

DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 8

C. Pembatasan Masalah........................................................................ ......... 8

D. Perumusan Masalah .................................................................................. 9

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Manajemen .................................................................................... 12

1. Pengertian Manajemen ........................................................................ 12

2. Fungsi Manajemen ............................................................................... 15

B. Konsep Manajemen Keuangan Sekolah ..................................................... 17

1. Pengertian Manajemen Keuangan .......................................................... 17

2. Pengertian Manajemen Keuangan Sekolah ............................................ 18

3. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah ................................................. 20

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

vi

4. Fungsi Manajemen Keuangan Sekolah .................................................. 22

5. Manajemen Pembayaran SPP ................................................................ 22

6. Siklus Manajemen Keuangan Sekolah ................................................... 22

C. Manajemen Pondok Pesantren .................................................................... 25

1. Pengertian Pondok Pesantren .................................................................. 25

2. Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan ................................................... 26

3. Realisasi Manajemen Keuangan di Pesantren ......................................... 26

4. RAPBPP .................................................................................................. 27

5. Langkah-langkah penyusunan RAPBP ................................................... 29

6. Pendapatan Pondok Pesantren ................................................................. 30

7. Pengeluaran Pondok Pesantren ............................................................... 30

8. Pertanggungjawaban Keuangan Pondok Pesantren ................................ 31

D. Manajemen Keuangan Madrasah ................................................................ 34

1. Penyusunan RAPBM............................................................................... 35

2. Pengembangan RAPBM ......................................................................... 36

E. Hasil Penelitian yang relevan...................................................................... 39

F. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 47

B. Metode Penelitian....................................................................................... 48

C. Sumber Data ............................................................................................... 49

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 51

E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Nurul Hijrah .................................... 58

1. Sejarah singkat Pondok Pesantren Nurul Hijrah .................................. 58

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

vii

2. Profil Sekolah ...................................................................................... 59

3. Visi dan Misi Pondok Pesantren .......................................................... 60

4. Struktur Organisasi Pondok ..................................................... ........... 61

5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............................................ 61

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Keuangan Pondok Secara Umum......................................................... 62

2. Realisasi RAPBP 2015-2016 ............................................................... 69

3. Hasil Observasi .................................................................................... 72

4. Analisis Penelitian ................................................................................ 75

C. Pembahasan..................................................................... ........................... 75

1. Perencanaan Keuangan Pondok Pesantren .......................................... 75

2. Pelaksanaan Keuangan Pondok Pesantren ........................................... 78

3. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ........................................ 80

4. Aspek-Aspek Perencanaan Usaha Unit Produksi ................................ 62

D. Temuan Hasil Penelitian ............................................................................ 82

E. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 89

B. Saran .......................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 94

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 35

Tabel 3.1 Rencana penyusunan skripsi ................................................................. 44

Tabel 3.2 Lembar Observasi ................................................................................. 45

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Studi Dokumentasi ................................................ 48

Tabel 4.1 RAPBP Penerimaan Dana 2015-2016 .................................................. 60

Tabel 4.2 RAPBP Pengeluaran Dana 2015-2016 ................................................. 61

Tabel 4.3 Realisasi Rencana dan Penggunaan Dana ............................................. 62

Tabel 4.4 Hasil Observasi ..................................................................................... 69

Tabel 4.5 Analisis Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana ............................... 71

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

ix

DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1 Kerangka Berfikir.................................................................................. 55

Tabel 3.1 Model Analisis ...................................................................................... 46

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Intrumen Pedoman Studi Dokumen

Lampiran 2: Instrumen Pedoman Observasi

Lampiran 3: Instrumen Pedoman Wawancara

Lampiran 4: Rekap Hasil Studi Dokumen

Lampiran 5: Hasil Observasi

Lampiran 6: Hasil Wawancara

Lampiran 7: Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Lampiran 8: Data Rombongan Belajar

Lampiran 9: RAPBP Pondok Pesantren Nurul Hijrah 2015-2016

Lampiran 10:RKAM Madrasah Aliyah Tahun 2015-2016

Lampiran 11 : RKAM Madrasah Tsanawiyah Tahun 2015-2016

Lampiran 12: Laporan PertanggungJawaban Pondok Pesantren Tahun 2015-2016

Lampiran 13: Foto Pondok Pesantren

Lampiran 14: Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 15: Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 16: Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 17: Lembar Uji Referensi

Lampiran 18: Biodata Penulis

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

xi

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh

komponen bangsa. Dalam prakteknya masyarakat ikut terlibat pada upaya

mencerdaskan bangsa ini, tidak hanya dari segi materi dan moril, namun telah

pula ikut serta memberikan sumbangsih yang cukup signifikan dalam

penyelenggaraan pendidikan. Dengan munculnya berbagai lembaga

pendidikan atau perguruan swasta yang merupakan bentuk dari

penyelenggaraan pendidikan masyarakat, termasuk pendidikan dipondok

pesantren. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 (16) “ Pendidikan berbasis

masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama,

sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan

pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat.

Setiap bangsa di dunia, tidak terkecuali Indonesia, meletakkan pendidikan

sebagai upaya strategis untuk meninggkatkan mutu kebudayaan dan

peradabannya sebagai dua hal yang saling berkaitan. Pendidikan tanpa

orientasi budaya akan menjadi gersang dari nilai-nilai luhur. Sebaliknya

kebudayaan tanpa pendukung-pendukungnya yang sadar dan terdidik pada

akhirnya akan memudar sebagai sumber nilai dan akhirnya menjadi “tak

terhitungkan” dalam perjalanan sejarah. Pondok pesantren merupakan

lembaga pendidikan dan memiliki akar budaya yang kuat di masyarakat.1

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memberikan

layanan dalam kajian agama Islam (tafaqquh fid dien). Dengan begitu pada

1 Subhan, Peranan kyai dalam manajemen pembiyaan pendidikan di Pondok Pesantren

As’ma Chusna, Journal of Economic Education, Vol. 1, 2012, h.79

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

2

awalnya orientasi dan model penyelenggaraan pendidikan pesantren diarahkan

untuk menciptakan ahli ilmu agama Islam (kyai) yang mengemban misi unutk

memberi penerangan atau guide tentang ajaran agama Islam kepada

masyarakat.

Pada perjalanan berikutnya Pondok Pesantren memberikan respon terhadap

tuntutan kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, pesantren tidak hanya

mengajarkan agama tapi juga umum terbukti banyak pesantren

menyelenggarakan pendidikan sekolah disamping pendidikan madrasah. Kita

temukan beberapa pesantren yang membuka madrasah (Tsanawiyah dan

Aliyah, dan juga membuka sekolah umum (SMP dan SMA) atau bahkan

mendirikan perguruan tinggi agama atau umum.2

Pembiayaan pendidikan adalah faktor penting dalam menjamin mutu dan

kualitas proses pendidikan. Meskipun pembiayaan bukan satu-satunya faktor

keberhasilan, tanpa adanya pembiayaan yang mencukupi, maka pendidikan

berkualitas hanya dalam angan-angan. Pemerintah menyadari betul hal ini.

Ditetapkan dana pendidikan sebesar 20% dari APBN/APBD adalah terbukti

keseriusan pemerintah dalam memajukan mutu pendidikan Indonesia.3

Pembangunan pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan

nasional. Karena pada dasarnya proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari

proses pembangunan nasional itu sendiri. Pembangunan nasional yang

dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia diarahkan dan bertujuan untuk

mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan

sector ekonomi, serta sector-sektor lainnya yang satu dengan lainnya saling

berkaitan dan berlangsung secara bersamaan.4

2 Husni Rahim, Madrasah dalam politik pendidikan di Indonesia (Ciputat :Logos wanaca

ilmu,2013), h.190 3 Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2010), h.5

4 Darwyan Syah, Supardi, Nurdin Ali, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan

Agama Islam, (Jakarta: Faza Media, 2006), h. 1

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

3

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk

menigkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk

mengingkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses

pembelajaran di sekolah.5

Selain sekolah, lembaga pendidikan nasional yang juga memiliki peran

penting dalam menyelenggarakan pendidikan adalah pondok pesantren.

Pesantren adalah lembaga pendidikan agama Islam dengan system asrama atau

pondok, di mana kyai sebagai figure sentralnya, masjid sebagai pusat kegiatan

yang menjiwainya, dan pengajaran agama islam di bawah bimbingan kyai

yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya.6Sedangkan menurut Nara,

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan islam tertua di

Indonesia. Ia memiliki hubungan fungsional simbiotik dengan ajaran Islam.

Yaitu, dari satu sisi keberadaan pesantren diwarnai oleh corak dan dinamika

ajaran Islam yang dianut oleh para pendiri dan kiai pesantren yang

mengasuhnya; sedangkan pada sisi lain, ia menjadi jembatan utama (main

bridger) bagi proses internalisasi dan transmisi ajaran Islam kepada

masyarakat.7 Dan Menurut M.Arifin, pondok pesantren adalah suatu lembaga

pendidikan agama islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar dengan

sistem asrama.8

Sebagai lembaga pendidikan, pesantren tentu saja memiliki tujuan yang

ingin dicapainya. Untuk mengidentifikasi tujuan pendidikan pesantren tersebut

diperlukan identifikasi terhadap pesantren itu sendiri. Semakin lengkap

elemen suatu pesantren, semakin luas pula tujuan yang ingin dicapai oleh

pesantren tersebut, secara umum, elemen yang dipakai untuk mengukur

5 Jasmani, Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan, ( Jogjakarta; Ar-ruzz media, 2013),

h.15 6Abdullah Syukri Z, Gontor & Pembaharuan Pendidikan Pesantren, Jakarta :

PT.RajaGrafindo Persada,2005, Cet. Ke-1,h.4 7 Abuddin Nata, Sejarah Sosial Intelektual Islam dan Institusi Pendidikannya, Jakarta :

PT.RajaGrafindo Persada , 2012, Cet. Ke-1,h.307 8 Irhamni, Rahman, Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Jawab Barat, Skripsi

Universitas Indonesia, 2010

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

4

kredibilitas suatu pesantren dapat mengacu pada teori yang di kemukakan

Mulyono, yaitu terpenuhinya elemen pondok, masjid, pengajaran kitab-kitab

Islam klasik, santri, dan kiai.9

Sejalan dengan penyelenggaraan pendidikan formal, memang beberapa

pesantren mengalami perkembangan pada aspek manajemen, organisasi, dan

administrasi pengelolaan keuangan. Dari beberapa kasus, perkembangan ini

dimulai dari perubahan gaya kepemimpinan pesantren; dari kharismatik ke

rasionalistik, dari otoriter-paternalistik ke diplomatic-partisipatif, atau dari

laissez faire ke demokratik. Sebagai contoh kasus, kedudukan “Dewan Kiai”

di Pesantren Teru Ireng menjadi bagian atau salah satu unit kerja kesatuan

administrasi pengelolaan penyelenggaraan pesantren, sehingga pusat

kekuasaan sedikit terdistribusi di kalangan elit pesantren, sehingga pusat

kekuasaan sedikit terdistribusi di kalangan elit pesantren dan tidak terlalu

terpusat pada kiai. Pengaruh system pendidikan formal menuntut kejelasan

pola hubungan dan pembagian kerja di antara unit-unit kerja.10

Salah satu sumber yang mendukung keberhasilan pondok pesantren dalam

melakukan pembangunan adalah keuangan, dikarenakan bidang keuangan

merupakan salah satu penunjang dalam pengelolaan pendidikan. Untuk itu

diperlukan pengelolaan keuangan yang baik dan transparan, agar kelemahan

dan kekurangan pesantren dapat diketahui oleh pihak-pihak lain, termasuk

orang tua santri.

Pengelolaan keuangan yang baik ini sebenarnya juga merupakan bagian

dari upaya melindungi personil pengelolaan pesantren ( kiai, ustadz/ustadzah,

atau pengelola lainnya) terhadap pendangan yang kurang baik dari luar

pesantren. Selama ini banyak pesantren yang tidak memisahkan antara harta

kekayaan pesantren individu, walaupun disadari bahwa pembiayaan pesantren

9 Muljono Damopolii, Pesantren Modern IMMIM Pencetak Muslim Modern, Jakarta :

PT.RajaGrafindo Persada, 2011, Cet.Ke-1,h.80 10

Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta : Dewi Putaka, 2005,

Cet.Ke-5.h.15

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

5

justru lebih banyak bersumber dari kekayaan individu sebab sumber-sumber

lain penopang pesantren kurang memadai.11

Manajemen sekolah dapat diartikan sebagai model pengelolaan yang

memberikan otonomi (kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar

kepada sekolah), memberikan fleksibilitas/keluwesan kepada sekolah,

mendorong partisipasi secara langsung dari warga sekolah (guru,siswa,kepala

sekolah, karyawan) dan masyarakat (orangtua siswa, tokoh masyarakat,

ilmuwan, pengusaha), dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan

kebijakan pendidikan nasional serta peraturan perunfangan yang berlaku.10

Namun faktanya masih banyak sekolah yang belum secara efektif

menjalankan sistem manajemen keuangan pendidikan sesuai dengan prinsip-

prinsip manajemen keuangan, penganggaran, dan perencanaan keuangan

sekolah. Hal itu terlihat dari data yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan (Kemendikbud) per 15 Desember 2011. Dari 497

kabupaten/kota di Indonesia, untuk triwulan II (April-Juni) baru 493 (99,2

persen) kabupaten/kota yang melaporkan sistem keuangan sekolah,

sementara untuk triwulan III (Juli- September) baru 439(88,3 persen)

kabupaten/kota, dan untuk triwulan IV (Oktober-Desember) hanya108

(21,7 persen) kabupaten/kota yang tuntas menjalankan sistem

manajemen keuangan yang sesuai.11

Permasalahan yang terjadi di Pondok Pesantren Nurul Hijrah diantaranya

terkait dengan keterbatasan dana yang dimiliki sekolah. Sekolah hanya

mengandalkan bantuan dari dana BOS dari pemerintah, beasiswa dari Bank

Rakyat Indonesia (BRI), dan juga Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)

dan tidak ada sumber dana lain selain dana tersebut. Akibatnya sering

terlambatnya dana BOS cair, pembanyaran SPP yang berbeda-beda

berdasarkan kemampuan siswa, dan juga besar beasiswa yang diberikan tidak

sesuai dengan pembayaran SPP santri tiap bulannya, hal ini mengakibatkan

11 Indra Akuntono, Utak-Atik Mekanisme Penyaluran Dana BOS,

2011, (http://edukasi.kompas.com/utakatik.mekanisme.penyaluran.dana.bos).

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

6

pembayaran gaji guru menunggak. Peneliti juga mengambil beberapa sampel

terkait dengan keuangan sekolah yaitu dari tingkat Tsanawiyah dan Aliyah,

karena pondok pesantren nurul hijrah menggabungankan penggunaan dana

SPP dari kedua jenjang tersebut untuk keperluan pondok pesantren.

Sistem manajemen keuangan yang belum terkoordinir dengan rapih,

program yang meleset dari perencanaan, serta pengelolaan anggaran yang

belum maksimal disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan perhatian

pimpinan pondok dalam mengelola dana yang dimiliki.

Bukan hanya permasalahan dana saja terlebih masih banyak guru yang

tidak mengajar sesuai dengan bidang keahliannya sehingga tidak optimalnya

proses pembelajaran. Ditambah lagi dengan pembayaran gaji guru yang

tersendat dikarenakan keterlambatan dana BOS mengakibatkan guru yang

mengajar menjadi tidak semangat dan berimbas pada siswa. Siswa merasa

malas untuk belajar dikarenakan guru-gurunya tidak bersemangat dalam

mengajar. Dengan demikian pencapaian prestasi siswa disekolah akan

menurun dan cenderung lemah dalam prestasi.

Masalah selanjutnya adalah sarana dan prasarana sekolah yang kurang

memadai dikarenakan luas tanah yang kurang luas hanya sekitar 1000 m2 dan

dana yang minim untuk operasional sekolah, sehingga penerimaan siswa

yang dapat diterima hanya sedikit saja, setiap jenjang kelas hanya ada satu

lokal kelas saja, dengan jumlah 54 siswa untuk tingkat menengah pertama,

dan 42 siswa untuk tingkat menengah keatas pada tahun 2016.

Masalah lain juga timbul dari kekurangan tenaga ahli tentang

pembendaharaan madrasah/pondok pesantren disekolah ini, di Madrasah

Aliyah Pondok Pesantren Nurul Hijrah memiliki hanya satu orang bendahara

tetap, yang mana bendahara tersebut memilik kekurangan tentang

pengetahuan pembuatan proposal keuangan untuk diajukan kepada

pemerintah, sehingga dana pemasukan untuk operasional sekolah kurang

maksimal.

Siswa/ santri pondok pesantren nurul hijrah mayoritas berasal dari

keluarga yang perekonomiannya kebawah dan banyak juga mereka yang

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

7

yatim dan piatu, bagi siswa/santri yang yatim/piatu pimpinan pondok

pesantren nurul hijrah yaitu KH.Abu Hanifah Thoyyib memberikan

keringanan berupa biaya gratis full sampai selesai tamat sekolah dari pondok

tersebut, dan bagi mereka yang perekonomiannya kurang diberikan

keringanan berupa pemotongan biaya SPP perbulan sesuai kemampuan dari

siswa/santri tersebut, hal ini yang menyebabkan biaya SPP dipondok tersebut

berbeda-beda.

Penulis tertarik untuk membahas tentang manajemen keuangan pondok

pesantren, khususnya pondok pesantren Nurul Hijrah yang terletak di

Jl.Penggilingan III, kelurahan Kampung Dukuh, Kecamatan Kramat Jati

Jakarta Timur yang mana merupakan pondok pesantren modern, karena

system pendidikan tidak hanya menekankan pada keagamaan saja, juga

melainkan kepengetahuan umum . Dalam beberapa tahun ini, pondok

pesantren Nurul Hijrah telah menerapkan manajemen keuangan yang kurang

transparan dan cekatan dalam mengatur kondisi keuangan pondok. Selain itu,

pondok pesantren Nurul Hijrah merupakan salah satu pondok pesantren

bertahap yang bertahan cukup lama, dan cukup dikenal dikalangan

masyarakat, namun dari segi bagunanan sekolah tersebut belum memadai

untuk menampung kapasitas banyak santri dikarenakan minim biaya dan lahan

untuk memperluas bangunan tersebut, sehingga pondok pesantren tersebut

kurang untuk berkembang dikarenakan letaknya yang kurang strategis.

Pemasukan pondok pesantren didapat dari berbagai sumber yaitu Bantuan

Operasional Sekolah (BOS), Beasiswa Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan

bayaran iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Selain itu sosok Kyai

Sebagai figur pondok pesantren tersebut juga sibuk dengan dakwahnya keluar

daerah setiap harinya, sehingga peran pimpinan pondok pesantren belum

sepenuhnya berkontribusi langsung dalam pelaksanaan manajemen

keuangan.12

Hal ini menarik perhatian penulis, karena bukanlah hal yang

mudah untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan yang

sedemikian.

12

Hasil wawancara oleh Liza fairuz, Bendahara Pondok, tanggal 20 april 2015, pukul 16.00

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

8

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana

implementasi keuangan pondok pesantren. Dengan judul “Implementasi

Manajemen Keuangan Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah “

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan

masalah- masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu implementasi

pengelolaan manajemen keuangan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Jakarta Timur. Penjabaran dari hal tersebut adalah :

1. Proses manajemen keuangan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah

yang belum terkoordinir dengan rapi.

2. Kurangnya pengetahuan bendahara pondok tentang pembuatan

proposal keuangan dari pemerintah

3. Minimnya sumber pemasukan keuangan pondok pesantren.

4. Adanya keterlambatan penyaluran dana BOS, pembayaran

SPP, yang menyebabkan terhambatnya pemberian gaji bagi

guru.

5. Masih terdapat guru yang tidak professional dibidangnya.

6. Belum terorganisir dan terkomunikasikan dengan baik perencanaan

dan penganggaran keuangan di Pondok Pesantren.

7. Belum terdapat prosedur pelaksanaan dan pertanggungjawaban

keuangan di Pondok Pesantren.

8. Belum terbentuk mekanisme pengawasan keuangan di Pondok

Pesantren.

9. Pembayaran SPP yang berbeda-beda berdasarkan kemampuan

santri.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak terlalu meluas, maka

peneliti membatasi masalah tersebut yaitu Proses manajemen keuangan di

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

9

Pondok Pesantren Nurul Hijrah yang belum terkoordinir dengan rapi serta

minimnya pemasukan pondok pesantren.

D. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam peneliti ini adalah :

1. Bagaimana Implementasi manajemen keuangan di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah ?

2. Apa saja Hambatan-hambatan dalam manajemen keuangan di

Pondok Pesantren Nurul Hijrah ?

3. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala manajemen keuangan

di pondok pesantren Nurul Hijrah ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki

tujuan untuk mendeskripsikan :

1. Mengetahui implementasi manajemen keuangan di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah.

2. Mengetahui hambatan-hambatan keuangan di pondok pesantren

Nurul Hijrah.

3. Mengetahui cara mengatasi kendala-kendala dalam manajemen

keuangan pondok pesantren Nurul Hijrah.

F. Keguanaan / manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain :

1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khazanah kepustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Manajemen Pendidikan serta menjadi bahan masukan bagi mahasiswa

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan untuk

penelitian yang terkait atau sebagai contoh untuk penelitian dimasa

yang akan datang, khususnya mengenai pelaksanaan manajemen

keuangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Pondok

Pesantren.

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

10

2. Secara Praktis, hasil penelitian memberikan masukan

1. Peneliti :

Sebagai bahan masukan dalam menambah informasi pengetahuan

mengenai perencanaan dan pengganggaran, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban, system akuntansi dan pelaporan. Sistem dan

prosedur pengawasan keuangan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah.

2. Pimpinan Pondok Pesantren :

Agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan guna membantu

penyusunan kebijakan terkait dengan perencanaan dan

penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, sistem

akuntansi dan pelaporan, sistem dan prosedur pengawasan

keuangan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah.

3. Warga Pondok Pesanten :

Sebagai alat evaluasi dan peningkatan kinerja bidang perencanaan

dan penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, sistem

akuntansi dan pelaporan, sistem dan prosedur pengawasan di

Pondok Pesantren Nurul Hijrah.

4. Masyarakat :

Sebagai alat pertanggungjawaban dan akuntabilitas pelaksanaan

manajemen keuangan yang meliputi perencanaan dan

penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, sistem

akuntansi dan pelaporan, sistem dan prosedur pengawasan

keuangan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah.

5. Bagi penelitian lainnya:

Adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan terkait

dengan manajemen keuangan yang meliputi perencanaan dan

penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, sistem

akuntansi dan pelaporan, sistem dan prosedur pengawasan

keuangan.

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

11

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

11

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Hakikat Manajemen

1.Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari Bahasa inggris to manage yang berarti

mengatur, mengurus, atau mengelola. Menurut Malayu S.P. Hasibuan,

manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lain dalam

organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam manajemen, terdapat dua

system, yaitu organisasi dan system administrasi.

Ramayulis (2008;362) menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan

hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan

derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al-Quran

seperti firman Allah SWT,:

يدبر الأمر مه السماء إلى الأرض ثم يعرج إليو في يوم كان مقداره ألف

سنة مما تعدون )السجدة:5(

Artinya :

“Dia mangatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudia (urusan) itu

naik kepada-Nya dalam suatu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu

tahun menurut perhitunganmu.”(As-Sajadah : 5)

Dari ayat diatas diketahui bahwa Allah SWT, merupakan pengatur alam.

Akan tetapi, sebagai khalifah di bumi ini, manusia harus mengatur dan

mengelola bumi dengan sebaik- baiknya sebagaimana Allah SWT, mengatur

alam raya ini.

Manajemen menurut istilah adalah proses mengoordinasikan aktivitas-

aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

12

melaluioranglain. Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan (P3) sumber daya organisasi untuk mencapai

tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam arti sempit adalah

manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program

sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan

kepala sekolah/madrasah, pengawasan evaluasi, dan system informasi

sekolah/madrasah.1

Dalam praktiknya, melakukan manajerial dapat menggunakan

kemampuan atau keahlian dengan mengikuti suatu alur/prosedur keilmuan

secara ilmuah dan ada juga karena berdasarkan pengalaman dengan lebih

menonjolkan kekahsan atau gaya manajer dalam mendayagunakan

kemampuan orang lain. Dengan demikian terdapat tiga focus untuk

mengartikan manajemen yaitu :

a. Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang

selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu

profesi. Manajemen sebagai suatu ilmu menekankan perhatian

pada keterampilan dan kemampuan manajerial yang

diklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan teknikal,

manusiawi dan konseptual.

b. Manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah

yang sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen.

c. Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style)

seseorang dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain

untuk mencapai tujuan.2

Menurut Mulyono, Manajemen adalah suatu pekerjaan melalui orang lain

(Management is getting done through other people). Definisi tersebut

kelihatannya

1 Husaini usman, Manajemen teori, praktik, dan riset pendidikan ( Jakarta : Remaja

Rosdakarya,2014) h.5 2 Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2012), h.85

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

12

3 masih belum lengkap, karena manajemen sebagai penggerak dalam organisasi

itu untuk mencapai tujuan. Di samping itu, perlu juga dijelaskan bagaimana

orang-orang lain itu mencapai tujuan melalui kerja sama. Oleh karena itu,

definisi yang kemudian berkembang adalah bahwa “ manajemen adalah proses

pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan dan kerja sama orang-orang lain”4

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

suatu tujuan (Hasibuan, 2007:2).5

Menurut Ricky W.Griffin dikutip oleh Suparlan (2013), manajemen tidak

lain adalah “satu proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

Pelaksanaan (actuating), pengoordinasian (coordinating), dan pengontrolan

(controlling)sumber daya untuk mencapai sasaran (goal’s)secara efektif dan

efesien”6

Menurut George R.Terry dikutip oleh Uhar(2010) , manajemen merupakan

sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan : Perencanaan,

pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan, yang telah dilakukan untuk

menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui

pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain.”7

Menurut Mery Parker Follet (Stoner, 1989) manajemen sebagai seni untuk

melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang”. (The art of getting thing done

through people)8

3 Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam. (Bandung : CV Pustaka Setia, 2012), h.1

4 Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi pendidikan, (Yogyakarta : Ar-ruzz media,

2008), h.15 5Badrudin, Manajemen peserta didik, (Jakarta : PT.Indeks, 2014), h.2

6 Suparlan, Manajemen berbasis sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), h.41

7 Uhar, Administrasi Pendidikan, (Bandung : PT.Refika Aditama, 2010), h.6

8 Nanang Fatah, Landasan Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004)h.13

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

13

Menurut Millet (1954) management is the process of directing and

facilitating in the work of people toward organizational in formal group to

achieve a desired goal9

Menurut Dalf (2010:5) Management is attainment of organizational goals in

an effective and efficient manner through planning, organizing, leading, and

controlling organizational resources.”.10

Berdasarkan kutipan diatas, maka manajemen adalah praktek dalam

mengarahkan, mengorganisasikan, dan mengembangkan seseorang, teknologi,

dan keuangan, sumber keuangan dalam tugas mengorientasikan system

pelayanan pengadaan dan produk yang lain.

Jadi dapat diambil kesimpulan pengertian manajemen menurut beberapa para

ahli diatas adalah suatu seni dalam proses perencanaan, pengawasan,

pengendalian, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian anggota

organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama.

2. Fungsi Manajemen

Ada tiga belas pakar manajemen yang mengutarakan fungsi-fungsi

manajemen. Dari semua fungsi tersebut, secara garis besar dapat dipahami

bahwa seluruh kegiatan manajemen tidak dapat dari proses perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi. Penjelasan

mengenai fungsi manajemen adalah sebagai berikut :

a. Planning

Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan unutk mencapai hasil

yang diinginkan.

9 Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung : PT.Alfabeta CV, 2012), h.25

10 Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Manajemen, (Depok : PT Rajagrafindo Persada,

2013), h.34

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

14

b. Organizing

Organizing (Organisasi) adalah kerja sama antara dua orang atau lebih

dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah

sasaran.

c. Leading

Leading meliputi lima kegiatan, yaitu : mengambil keputusan,

mengadakan komunikasi agar saling pengertian, memberi semangat,

inspirasi, dan dorongan, memilih orang-orang yang menjadi anggota

kelompokknya..

d. Directing/Commanding

Directing/Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan

dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah atau instruksi kepada

bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing.

e. Motivating

Motivating atau pemberian inspirasi, semangat, dan dorongan kepada

bawahan agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai dengan

keinginan atasan.

f. Coordinating

Coordinating atau pengoordinasian merupakan salah satu fungsi

manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi

kekacauan dan percekcokan.

g. Controlling

Controling atau pengawasan dan pengendalian adalah salah satu fungsi

manajemen yang berupa mengadakan penilian, mengadakan koreksi

terhadap segala hal yang telah dilakukan oleh bawahan.

h. Evaluating

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

15

Mengevaluasi artinya menilai semua kegiatan untuk menemukan indicator

yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga

dapat dijadikan bahan kajian berikutnya.11

Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari Planning

(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), leading (terkemuka),

directing/commanding (Penggerak), motivating (motivasi), coordinating

(koordinasi), controlling (pengawasan), evaluating (evaluasi).

B.Konsep Manajemen Keuangan Sekolah

1. Pengertian Manajemen Keuangan `

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, pengganggaran,

pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana

yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.12

Manajemen keuangan (financial management ) adalah segala aktivitas

organisasi yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan

dana, dan mengelola aset sesuai tujuan organisasi secara menyeluruh.13

Manajemen keuangan merupakan pengendalian atas fungsi-fungsi keuangan

di mana kemudian fungsi-fungsi ini diterjemahkan dalam kegiatan perencanaan,

penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan

penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi.14

11

Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung : CV.Pustaka Setia, 2012),h.21 12

Muhammad Mustari, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Rajawali, 2014), h.163 13

Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi pendidikan, (Yogyakarta : Ar-ruzz

media, 2008), h.180 14

Johannes, Peningkatan Manajemen melalui Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas di

Sekolah/Madrasah, 2011, h.162

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

16

Menurut Suad Husna (1992:4) yang dikutip oleh Dadang, mengatakan

manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.

Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan

oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu.15

Manajemen keuangan secara sederhana bisa diartikan sebagai suatu proses

melakukan kegiatan mengatur keuangan dengan menggerakkan tenaga orang

lain, dengan mempertimbangkan aspek efektivitas dan efisiensi yang berkaitan

dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan

menyeluruh yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

sampai dengan pengawasan.16

Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.

Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan

oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu.17

Manajemen keuangan merupakan bagian dari system manajemen secara

keseluruhan, yang mencakup juga manajemen personlia/kepegawaiaan,

manajemen produksi, manajemen pemasaran.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

keuangan menyangkut pada unsur perencanaan keuangan, menganalisis

penggunaan keuangan dan mengendalikan pengeluaran atau penggunaan uang

suatu lembaga atau organisasi.

2. Pengertian Manajemen Keuangan Sekolah

Keuangan sekolah, merupakan sesuatu simbol yang sangat menarik bagi

seluruh warga sekolah. Banyak warga sekolah yang berkeinginan untuk terlibat

15

Dadang, suhardan, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2011), h.256 16

Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta : Ar-ruzz Media, 2011),h.212 17

Dadang Suhardan, Dkk. Manajemen Pendidikan, (Bandung : Alfabeta,2009)h.255

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

17

dalam pengelolaan keuangan sekolah, bahkan tidak sedikit juga yang selalu

ingin tahu mengenai pemakaian dana-dana sekolah.18

Manajemen keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang

direncanakan dan dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan sungguh-

sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadapa biaya operasional sekolah

sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien serta membantu

pencapaian tujuan pendidikan.19

Menurut H.M. Levin (1987:426) yang dikutip oleh Uhar mengatakan,

“School finance refers to the process by which tax revenues and other resources

are derived for the information and operation of elementary and secondary

schools as well as the process by which those resources are allocated to school

in different geographical area and to types and levels of education”.20

Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat penulis simpulkan bahwa

manajemen keuangan sekolah adalah bagian dari pembiyaan pendidikan yang

tercermin dari anggaran yang ditetapkan oleh sekolah, serta bagaimana

memperoleh dana dan mengalokasikan dana dalam lingkungan yang berbeda

dengan tingkat pendidikan yang berbeda pula.

3. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah

Dengan adanya kegiatan manajemen keuangan sekolah, maka kebutuhan

pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya,

dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan

program sekolah secara efektif dan efisien.

Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah adalah :

18

Harsono, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan, (Yogyakarta : Surayajaya Press,

2007),h.90 19

Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,

2010),h.181 20

Uhar, Administrasi Pendidikan,(Bandung: PT.Refika Aditama, 2010), h.270

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

18

1) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah

2) Meningkatkan akuntabilitas dan transparasi keuangan sekolah; dan

3) Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativiatas kepala

sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menepatkan bendaharawan yang

menguasai dalam pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta

memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.21

Menurut Mulyono, tujuan utama manajemen keuangan sekolah adalah :

1) Menjamin agar dana tersedia dipergunakan untuk harian sekolah dan

menggunakan kelebihan dana diinvestasikan kembali

2) Memelihara barang (aset) sekolah

3) Menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan, dan

pengeluaran uang diketahui dan dilaksanakan.22

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen keuangan Sekolah menurut

pendapat para ahli diatas adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi

lebih baik lagi berdasarkan penggunaan dana sekolah yang efektif dan efisien.

4.Fungsi Manajemen Keuangan Sekolah

1. Fungsi Manajemen Keuangan Sekolah

Manajemen atau pengelolaan keuangan tidak luput dari fungsi manajemen

yaitu adanya perencanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban yang

dialokasikan untuk penyelenggaraan keuangan pendidikan.

Dalam pelaksanaan manajemen keuangan sekolah terdiri dari beberapa

fungsi antara lain :

a. Perencanaan

21

Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2014), h.168 22

Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2010), h.172

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

19

Perencanaan dalam manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan

sumber dana untuk menunjang kegiatan pendidikan dan tercapainya tujuan

pendidikan.23

Perencanaan dalam keuangan adalah merencanakan sumber dana untuk

menunjang kegiatan pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.24

b.Ketatausahaan Keuangan

Dalam pengaturan keuangan terdapat dua bagian, yaitu penerimaan dan

pengeluaran. Setiap penerimaan dan pengeluaran dilakukan transaksi dan

pencatatan dalam pembukuan.

Setiap transaksi keuangan yang berpengaruh terhadap pengeluaran atau

pembayaran uang oleh bendaharawan harus dicatat dalam buku kas umum dan

kas pembantu.

c. Pertanggungjawaban

Menurut E. Mulyasa dalam buku Manajemen Berbasis Sekolah,

Pertanggungjawaban keuangan sekolah menyangkut seluruh dana sekolah

dalam kaitannya dengan apa yang telah dicapai sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan. Proses ini disebut evaluasi (evaluation involves auditing).25

d.Pengawasan

Pertanggungjawaban sebagaimana yang telah diuraikan diatas dapat

mempermudah pengawasan, baik dalam mencegah terjadinya penyimpangan

terhadap kebijakan keuangan maupun penindakan terhadap penyimpan.

Pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah dan secara eksternal oleh

badan lain yang ditentukan oleh pemerintah yaitu berupa berita acara.

23

Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah,(Semarang:PT.Pustaka

Rizki Putra,2011), h.113 24

E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: Pt. Remaja Rosdakarya, 2003), h.174-

175 25

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: Pt. Remaja Rosdakarya, 2003), h.178.

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

20

Jadi dapat disimpulkan fungsi manajemen keuangan sekolah menurut

penulis adalah perencanaan, ketatausahaan keuangan, pertanggungjawaban,

serta pengawasan.

5. Manajemen Pembayaran SPP

Dasar hukum penyusunan SPP adalah keputusan bersama tiga menteri yaitu:

1. Menteri P&K (No.0257/K/1974).

2. Menteri dalam Negeri (No.221 Tahun 1974)

3. Menteri Keuangan (No. Kep.1606/MK/II/1974).

SPP dimaksudkan untuk membantu pembinaan pendidikan seperti yang

ditunjukkan pada pasal 12 keputusan tersebut yakni membantu

penyelenggaraan sekolah, kesejahteraan personel, perbaikan sarana dan

kegiatan supervise.

Yang dimaksud untuk membantu penyelenggaraan sekolah ialah:

1) Pengadaan alat atau bahan manajemen

2) Pengadaan alat atau bahan pelajaran

3) Peyelenggaraan ulangan, evaluasi belajar, kartu pribadi, rapor dan

STTB

4) Pengadaan perpustakaan sekolah

5) Prakarya dan pelajaran praktik.

6. Manajemen keuangan yang berasal dari negara (Pemerintah)

Yang dimaksud keuangan dari negara ialah meliputi pembayaran gaji

pegawai atau guru dan belanja barang. Unutk pertanggungjawaban uang

tersebut diperlukan beberapa format sebagai berikut:

1. Lager gaji (daftar permintaan gaji)

2. Buku catatan SPMU ( Surat Perintah Mengambil Uang)26

26

M.Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 2014), h.169

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

21

Siklus Manajemen

Keuangan Sekolah

Costing and Pricing

Jasa

Pola Subdisi

pendidikan

Audit Kinerja Pendidikan

Audit Keuangan

Pendidikan

Anggaran

Pendidikan

Pengukuran dan Pelaporan

Kinerja Pendidikan

6. Siklus Manajemen Keuangan Sekolah

Bastian (2007) menjelaskan siklus manajemen keuangan sekolah di dalam

perspektif akuntansi seperti terdapat pada gambar 2.1.

Adapun tahapan manajemen keuangan sekolah sesuai gambar 4 sebagai

berikut.

Anggaran

Gambar 2.1 : Siklus Manajemen Keuangan Sekolah

1) Anggaran Pendidikan

Anggaran merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif

dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu (Fattah, 2002).

2) Pola Subsidi Pendidikan

Subsidi pendidikan merupakan sumber pendanaan dari Pemerintah,

Pemerintah Daerah, pengusaha, dan masyarakat untuk membiayai aktivitas

investasi fisik dan nonfisik dalam rangka menignkatkan kapasistas dan mutu

layanan sekolah.

3) Pengukuran dan Pelaporan Kinerja pendidikan

Dengan adanya laporan kinerja pendidikan, maka stakeholders sekolah dapat

mengetahui secara jelas tentang organisasi sekolah sehingga akan menjadi

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

22

bahan masukan bagi proses perencanaan kinerja pendidikan selanjutnya. Salah

satu tujuan diadakannya pelaporan kinerja pendidikan adalah dalam rangka

pelaksanaan akuntabilitas pada sektor publik (Akdon, 2007).

4) Cost dan pricing jasa pendidikan

Menurut James dan Philips (1995), unsur-unsur biaya dan penetapan harga

pendidikan meliputi pertama ialah pembiayaan (costing) jasa pendidikan,

yaitu membandingkan pengeluran sekolah dengan manfaatnya bagi pelanggan

jasa pendidikan. Kedua penetapan harga (pricing)jasa pendidikan, yaitu

penerima jasa pendidikan, yaitu penerima jasa pendidikan akan dikenakan

harga jasa pendidikan tertentu sesuai dengan tujuan sekolah. Ada tiga aspek

penetapan harga jasa pendidikan : diferensiasi jasa pendidikan, faktor-faktor

penentu jasa pendidikan, serta biaya pengembangan produk jasa pendidikan.

5) Audit Keuangan Pendidikan

Audit keuangan pendidikan bertujuan untuk menetukan apakah laporan

keuangan sekolah secara keseluruhan telah disajikan sesuai dengan prinsip-

prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

6) Audit kinerja pendidikan

Audit kinerja merupakan upaya sistematis untuk mengumpulkan, menyusun,

mengolah, dan menafsirkan informasi, dengan tujuan menyimpulkan

peringkat kompetensi seseorang dalam satu jenis keahlian profesi pendidikan

berdasarkan norma kriteria tertentu, serta menggunakan kesimpulan tersebut

di dalam proses pengambilan keputusan kinerja yang direkomendasikan

(Sagala, 2007)27

27

David wijaya, Implementasi Manajemen Keuangan sekolah terhadap kualitas pendidikan,

Jurnal pendidikan penabur, 13, 2009, h.87

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

23

Jadi dapat disimpulkan bahwa siklus manajemen keuangan sekolah terdiri

dari anggaran pendidikan, pola subsidi pendidikan, pengukuran dan pelaporan

kinerja pendidikan, cost dan pricing jasa pendidikan, audit keuangan

pendidikan, audit kinerja pendidikan.

C. Manajemen Pondok Pesantren

a. Pengertian Pondok Pesantren

Secara terminology, pesantren didefinisikan sebagai lembaga pendidikan

tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan

mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan

sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Perlu dijelaskan bahwa pengertian

“tradisional” dalam definisi ini bukan berarti kolot atau ketinggalan zaman,

tetapi menunjuk pada pengertian bahwa lembaga ini telah hidup sejak ratusan

yang lalu.28

Menurut Yacub, pesantren berarti lembaga pendidikan Islam yang umumnya

dengan cara non-klasikal, pengajarnya seorang yang mempunyai ilmu agama

Islam melalui kitab-kitab agama Islam Klasik (kitab kuning) dengan tulisan

Arab dalam Bahasa melayu kuno dalam Baharasa arab.

Sedangkan (almarhum)K.H. Imam Zarkasyi mendefinisikan pondok

pesantren sebagai “lembaga pendidikan agama Islam dengan system asrama

atau pondok, di mana kyai sebagai figure sentralnya, masjid sebagai pusat

28

Muljono Damopolii, Pesantren Modern IMMIM Pencetak muslim modern (Jakarta :

Rajagrafindo Persada, 2011)h.56

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

24

kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran agama islam di bawah bimbingan

kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan utamnya.29

Jadi dari beberapa pengertian pondok pesantren diatas, penulis dapat menarik

kesimpulan, yaitu pondok pesantren adalah lembaga pendidikan modern atau

tradisional dengan system asrama, untuk memahami, mengamalkan,

mendalamkan, serta mengahayati ajaran islam, dimana kyai sebagai figure

utamanya, masjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran

agama islam dibawah bimbingan kyai dan santri sebagai kegiatan utamanya.

b.Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan Pondok Pesantren

Penggunaan anggaran dan keuangan, dari sumber manapun, apakah dari

pemerintah ataupun masyarakat perlu didasarkan pada prinsip-prinsip umum

pengelolaan keuangan sebagai berikut :

1. Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan

2. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

3. Terbuka dan transparan, dalam pengertian dari dan untuk apa keuangan

lembaga tersebut perlu dicatat dan dipertanggungjawabkan disertai

penggunaannya.

4. Sedapat mungkin menggunakan kemampuan/hasil produksi dalam negeri

sejauh hal ini dimungkinkan.30

29

Abdullah syukri zarkasyi, Gontor & Pembaharuan Pendidikan pesantren, (Jakarta :

RajaGrafindo Persada, 2005)h.3 30

Shulton Masyhud dan Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta : Diva Pustaka,

2003), Cet.I, h.187

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

25

Jadi dapat penulis simpulkan bahwa prinsip-prinsip manajemen keuangan

pondok terdiri dari hemat, efisien, sesuai kebutuhan, terarah dan terkendali

sesuai rencana, terbuka, terkendali dan transparan.

c. Realisasi Manajemen Keuangan di Pesantren

Implementasi prinsip-prinsip di atas pada lembaga pendidikan, khususnya di

lingkungan pesantren dan keserasian antara pendidikan dalam keluarga,

sekolah, pesantren dan masyarakat, maka untuk sumber dana sekolah, pesantren

tidak hanya memperoleh anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau

penyandang dana tetap saja, tetapi dari sumber dana dari ketiga komponen

diatas.

Untuk itu di pesantren sebenarnya juga perlu dibentuk organisasi orang tua

santri yang identic dengan BP3 atau kalau perlu disesuikan denga keadaan

sekarang dengan membentuk Komite Pesantren, yang beranggotakan wakil wali

santri, tokoh masyarakat, pengelola, wakil pemerintah, dan wakil

ilmuwan/ulama di luar pesantren.

Selanjutnya pihak pesantren bersama Komite Pesantren pada setiap tahun

anggaran perlu bersama-sama merumuskan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Pesantren (RAPBP) sebagai acuan bagi pengelola pesantren dalam

melaksanakan manajemen keuangan yang baik.31

Dalam pelaksanaan kegiatan, jumlah yang direalisasikan bisa terjadi tidak

sama dengan rencana anggarannya, bisa kurang atau lebih dari jumlah yang

telah dianggarkan. Menurut Rahimi Hadi dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Keuangan hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab, yakni :

a. Adanya efesiensi atau inefisiensi pengeluaran

b. Terjadinya penghematan atau pemborosan

31

Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta : Diva Pustaka, 2005), h.188

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

26

c. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan yang telah diprogramkan

d. Adanya perubahan harga yang tidak terantisipasi, dan

e. Penyusunan anggaran yang kurang tepat

d. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pondok Pesantren

(RAPBPP)

Implementasi prinsip-prinsip di atas pada lembaga pendidikan, khususnya

di lingkungan pesantren dan keserasian antara pendidikan dalam keluarga,

sekolah, pesantren dan masyarakat, maka untuk sumber dana sekolah, pesantren

tidak hanya memperoleh anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau

penyandang dana tetap saja, tetapi dari sumber dana dari ketiga komponen di

atas.

Untuk itu di pesantren sebenarnya juga perlu dibentuk organisasi orang tua

santri yang identic denga BP3 atau kalua perlu disesuaikan dengan keadaan

sekarang dengan membentuk Komite Pesantren, yang beranggotakan wakil wali

santri, tokoh masyarakat, pengelola, wakil pemerintah, dan wakil

ilmuwan/ulama di luar pesantren. Komite pesantren ini dapat memberikan

pertimbangan dan sekaligus membantu mengontrol kebijakan program

pesantren, termasuk penggalian dan penggunaan keuangan pesantren.

Selanjutnya pihak pesantren bersama Komite Pesantren pada setiap tahun

anggaran perlu bersama-sama merumuskan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Pesantren (RAPBP) sebagai acuan bagi pengelola pesantren dalam

melaksanakan manajemen keuangan yang baik. Hal –hal yang perlu dimuat

dalam RAPBP tersebut antara lain:

1) Rencana sumber pendapatan dalam satu tahun yang bersangkutan,

termasuk di dalamnya keuangan bersumber dari: (a) kontribusi santri, (b)

sumbangan dari individu atau organisasi, (c) sumbangan dari pemerintah

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

27

bila ada, (d) dari hasil usaha, misalnya koperasi (syirkah)pesantren,

kerjasama dengan pihak luar, hasil penanaman modal, dan sumber-

sumber lainnya yang sah dan halal.

2) Rencana penggunaan keuangan dalam satu tahun yang

bersangkutan.semua penggunaan keuangan pesanten dalam satu tahun

anggaran perlu direncanakan dengan baik agar kehidupan pesantren dapat

berjalan dengan baik. Pengguanaan keuangan pesantren tersebut

menyangkut seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan kebutuhan

pengelolaan pesantren, termasuk dana operasional harian, pengembangan

sarana-prasarana pesantren, honorarium atau gaji, atau infaq semua

petugas atau pelaksana di pesantren (pengelola, ustadz/ustadzah sampai

pembantu pesantren), pengembangan profesionalitas ustadz/ustadzah,

dana kerjasama, pengabdian masyarakat dan bahkan dana taktis dan lain-

lain semuanya perlu direncanakan dengan baik.

Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Pesantren adalah menerapkan prinsip

anggaran berimbang, artinya rencana pendapatan dan pengeluaran harus

berimbang, diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan minus.

d. Langkah-langkah Penyusunan RAPBPP

Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun RAPBPP adalah harus

menerapkan prinsip anggaran berimbang, artinya rencana pendapatan dan

pengeluaran harus berimbang, diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan

minus. Dengan anggaran berimbang tersebut, maka kehidupan pesantren akan

menjadi solid dan kokoh dalam hal keuangan. Oleh karena itu, sentralisasi

pengelolaan keuangan perlu difokuskan pada bendaharawan pesantren, dalam

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

28

rangka untuk mempertanggungjawabkan keuangan. Penyusunan RAPBPP

hendaknya mengikuti langkah sebagai berikut.32

a. Mengintervertarisasi rencana yang akan dilaksanakan

b. Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas pelaksanaannya.

c. Menentukan program kerja dan rincian program.

d. Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program.

e. Menghitung dana yang dibutuhkan.

f. Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana.

e. Pendapatan Pondok Pesantren

Masalah keuangan merupakan masalah yang cukup mendasar baik di sekolah

maupun pondok pesantren, karena keuangan merupakan salah sastu komponen

masukan instrumental yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan,

dan sangat berpengaruh secara terhadap pondok pesantren yang berkaitan

dengan sarana, prasarana dan sumber belajar. Meskipun tuntutan reformasi

bahwa pendidikan yang murah dan berkualitas, namun pendidikan yang

berkualitas senantiasa memerlukan dana yang cukup banyak.

Manajemen keuangan pondok pesantren juga merupakan bagian dari kegiatan

pembiayaan yang secara keseluruhan menuntut kemampuan pimpinan pondok

pesantren untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan. Dalam

penyelenggaraan pendidikan di pondok pesantren, manajemen keuangan

32

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di sekolah dan

Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.148

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

29

merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak

terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan.33

f. Pengeluaran Pondok Pesantren

Setiap penggunaan keuangan perlu melalui pengajuan secara tertulis dan

sedapat mungkin hanya program-program yang termasuk dalam perencanaan

keuangan saja yang didanai, agar mudah pengawasannya.

Dana yang diperoleh dari berbagai sumber perlu digunakan secara efektif dan

efisien. Setiap perolehan dana dalam pengeluarannya harus didasarkan pada

kebutuhan-kebutuhan yang telah disesuaikan dengan perencanaan pembiayaan

pendidikan di pondok pesantren.

Pengeluaran pondok pesantren berhubungan dengan pembayaran keuangan

pondok pesantren untuk pembelian beberapa sumber atau input dari proses

pendidikan seperti tenaga administrasi, guru, saran dan prasarana.

Dalam manajemen keuangan pondok pesantren, pengeluaran keuangan harus

dibukukan sesuai dengan pola yang ditetapkan oleh peraturan. Beberapa hal

yang harus dijadikan patokan bendahara dalam pertanggungjawaban

pembukuan, meliputi:”buku kas umum, buku persekot atau uang muka, daftar

potongan-potongan, daftar gaji atau honorium, buku tabungan, buku iuran atau

kontribusi santri (SPP), dan buku catatan lainnya”.34

Pengeluaran anggaran

harus dicatat sesuai dengan waktu dan peruntukannya.

Anggaran dasar pengeluaran adalah jumlah yang dibelanjakan setiap tahun

untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan. Pengeluaran sekolah atau pondok

pesantren dapat dikategori dalam beberapa item, yaitu:

33

Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

2004). Cet. Ke-2.h.23. 34

Sulthon Masyhud Et. All, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2003),

h.190

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

30

a. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran

b. Pengeluaran tata usaha sekolah

c. Pemeliharaan saran dan prasarana sekolah

d. Kesejahteraan pegawai

e. Administrasi

f. Pembinaan teknis educative, dan

g. Pendataan.35

g. Pertanggungjawaban Keuangan Pondok Pesantren

Semua pengeluaran keuangan pondok pesantren dari sumber manapun harus

dipertanggung jawabkan. Hal tersebut merupakan bentuk transparasi dalam

pengelolaan keuangan. Namun demikian, prinsip transparasi dan kejujuran

dalam pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalam kaitan

dengan pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh

bendaharawan adalah bahwa pada setiap akhir tahun anggaran, bendahara harus

membuat laporan keuangan kepada komite atau majelis pesantren untuk

dicocokan dengan RAPBP. Laporan keuangan tersebut harus dilampiri bukti-

bukti pengeluraan yang ada (Kuintasi atau bukti-bukti pembelian atau bukti

penerimaan) serta neraca keuangan. . selain buku neraca keuangan yang erat

hubungannya dengan pengelolaan keuangan, ada juga beberapa buku lain yang

penting bagi bendaharawan pondok pesantren ,yaitu36

:

35

Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2002), cet.ke-2, h.24. 36

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di sekolah dan

Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.150

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

31

1. Buku kas umum

2. Buku persekit uang muka

3. Daftar potongan-potongan

4. Daftar gaji/honorium

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

32

5. Buku tabungan

6. Buku iuran/kontribusi santri (SPP/Infaq); dan

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

33

7. Buku catatan lain-lain yang tidak termasuk diatas, seperti catatan

pengeluaran insidentil.

Buku –buku tersebut perlu diadakan, agar manajemen keuangan pondok

pesantren dapat berjalan dengan baik, transparan, memudahkan dilakukan

pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang ditetapkan, serta tidak

menimbulkan kecurigaan atau fitnah.

D. Manajemen Keuangan Madrasah

Pola manajemen keuangan madrasah terbatas pada pengelolaan dana tingkat

operasional. Salah satu kebijaksanaan manajemen keuangan madrasah adalah

adanya pencarian tambahana dana dari partisipasi masyarakat. Selanjutnya cara

pengelolaannya dipadukan sesuai tatanan yang lazim dengan peraturan yang

berlaku. Pada umumnya di setiap madrasah telah ditetapkan bendahara sesuai

dengan peran dan fungsinya dan sebagai atasannya langsung adalah kepala

madrasah. Uang yang dibukukan merupakan aliran masuk dan keluar sekolah

mendapat perintah dari atasan langsung.

Perencanaan keuangan madrasah setidaknya mencakup 2 kegiatan, yakni :

1. Penyusunan anggaran atau anggaran belanja madrasah (RAPBM)

Biasanya dikembangkan dalam format-format yang meliputi :

a. Sumber pendapatan antara lain DPP (Dana Pembinaan Pendidikan, OPF

(Operasi Pembangunan dan Fasilitas, dan BP3 (Badan Pembantu

Penyelenggara Pendidikan).

b. Pengeluran untuk kegiatan belajar mengajar, pengadaan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana, bahan-bahan dan alat pelajaran,

honorarium dan kesejahteraan.37

Dalam kaitannya dengan proses penyusunan anggaran ini, Lipham

(1985) mengungkapkan 4 fase kegiatan pokok sebagai berikut :

37

Ibid, h.114

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

34

a. Merencanakan Anggaran yaitu, kegiatan mengindetifikasikan tujuan,

menentukan prioritas, menyebarkan tujuan ke dalam penampilan

operasional yang dapat diukur menganalisis alternative pencapaian

tujuan dengan analisis cost effectiveness, membuat rekomendasi

alternative pendekatan mencapai sarana.

b. Mempersiapkan anggaran, yaitu menyesuaikan kegiatan dengan

mekanisme anggaran yang berlaku, bentuknya, distribusinya, dan

sasaran program pengajaran perlu dirumuskan dengan jelas. Melakukan

inventarisasi kelengkapan peralatan dan bahan-bahan yang telah

tersedia.

c. Mengelola pelaksanaan anggaran, yaitu mempersiapkan pembukaan,

melakukan pembelajaan dan membuat transaksi, membuat perhitungan,

mengawasi pelaksanaan sesuai dengan prosedur kerja berlaku, serta

membuat laporan dan pertanggung jawaban keuangan.

d. Menilai pelaksanaan anggaran, yaitu menilai pelaksanaan proses

belajar-mengajar, menilai bagaimana pencapaian sasaran program, serta

membuat rekomendasi untuk perbaikan anggaran yang akan datang.38

Jadi penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penyusunan anggaran

belanja madrasah harus meliputi perencanaan anggaran, persiapan anggaran,

pengelolaan anggaran, dan evaluasi pelaksanaan anggaran.

2. Pengembangan Rencana Anggaran Belanja Madrasah (RAPBM)

Proses pengembangan RAPBM pada umumnya menempuh langkah-

langkah pendekatan dengan prosedur sebagai berikut :

a. Pada tingkat kelompok kerja

Kelompok kerja yang dibentuk madrasah memiliki tugas antara lain

melakukan identifikasi kebutuhan-kebutuhan biaya yang harus dikeluarkan,

38

Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, strategi, dan Implementasi, (Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2004), h. 174

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

35

selanjutnya diklasifikasikan dan dilakukan perhitungan sesuai dengan

kebutuhan.

b. Pada tingkat kerjasama dengan komite madrasah

Hal ini perlu dilakukan unutk mengadakan rapat pengurus dan rapat

anggota dalam rangka mengembangkan kegiatan yang harus dilakukan

sehubungan dengan pengembangan RAPBM.

c. Sosialisasi dan legalitas

Pada tahap ini kelompok kerja melakukan konsultasi dan laporan pada

pihak pengawas serta mengajukan usulan RAPBM kepada Kanwil

Departemen Agama untuk mendapat pertimbangan dan pengesahan.39

1) Pelaksanaan keuangan madrasah

Dalam garis besarnya dapat dikelompokkan dalam kegiatan, yakni

penerimaan dan pengeluaran.

1. Penerimaan

Madrasah sebagai suatu lembaga pendidikan dalam melaksanakan

tuganya menerima dana dari beberapa sumber.

a. Penerimaan dari masyarakat

Banyak tuntutan masyarakat terhadap madrasah, adakalanya

tuntutan/harapan itu tidak sejalan dengan tujuan madrasah yang telah

ditetapkan sebagai suatu kebijaksanaan.

b. Penerimaan dari siswa/orang tua murid

Bantuan dari siswa atau orang tua murid adalah berbentuk bantuan

yang bersifat wajib kecuali bagi mereka atas pertimbangan khusus

dibebaskan dari sumbangan ini. Adapun sumbagan dari orang tua dan

siswa dipungut setiap bulan atau setengah tahun sekali.

2. Pengeluaran

39

Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan berbasis madrasah, (Semarang : Pustaka Rizki

Putra, 2011), h.117-118

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

36

Dana yang diperoleh dari berbagai sumbe perlu digunakan secara

efektif dan efisien. Artinya, setiap perolehan dana dalam

pengeluarannya harus didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan yang

telah disesuaikan dengan perencanaan keuangan pendidikan di

Madrasah.

Penentuan pengeluaran biaya pendidikan melibatkan

pertimbangan tentang tiap kategori anggaran belanja berikut:

a. Pengawasan umum

b. Pengajaran

c. Pelayanan bantuan

d. Pemeliharaan gedung

e. Operasi

f. Pengeluaran tetap.

2) Evaluasi dan pertanggungjawaban

Evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan madrasah dapat

diidentifikasikan ke dalam tiga hal:

a) Pendekatan pengendalian penggunaan alokasi dana

b) Pertanggungjwaban dana pendidikan tingkat madrasah

Hal ini dilaksanakan dalam bentuk laporan bulanan dan triwulan

kepada :

a. Kepala Kanwil Departemen Agama

b. Kepala Bidang Mapenda Islam

c. Kepala Departemen Agama setempat.

c) Keterlibatan pengawasan pihak eksternal madrasah.

Hal ini dilaksanakan oleh petugas dari Baswada, dan Departemen Agama

baik dari bersumber dari pemerintah maupun dana dari masyarakat dilakukan

secara rutin satu tahun sekali melalui pemeriksaan pembukuan keuangan

madrasah.

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

37

Format berikut merupakan contoh laporan pertanggungjawaban

keuangan sekolah.40

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEUANGAN SEKOLAH

I. Pemasukan

1. ………………… Rp. …………………

2. ………………… Rp. …………………

3. ………………… Rp. …………………

4. Dan seterusnya Rp. …………………

Jumlah Pemasukan Rp. …………………

II. Pengeluaran

1. ………………… Rp. …………………

2. ………………… Rp. …………………

3. ………………… Rp. …………………

4. Dan seterusnya Rp. …………………

Jumlah Pengeluaran Rp. …………………

Saldo lebih/kurang Rp. ………………….

Jadi dapat penulis simpulkan bahwa pengembangan rencana anggaran

belanja madrasah harus menempuh langkah-langkah prosedur yaitu pada tingkat

kelompok kerja, tingkat kerjasama dengan komite sekolah, sosialisasi dan

legalitas.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang terdahulu, ada beberapa penelitian yang

memiliki relevansi dengan judul yang diteliti oleh penulis yaitu Penelitian

dilakukan oleh Muhibbah (2008) dalam skripsi yang berjudul :” Aplikasi

Manajemen Keuangan di Pondok Pesantren Madinnatunajah Jombang”,

program Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

Deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pelaksanaan Manajemen

40

Ibid, h.120-122

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

38

keuangan di pondok pesantren madinatunnajah sudah baik berdasarkan fungsi

manajemen yaitu bagaimana seorang manajer atau pimpinan pondok pesantren

bisa merencanakan, mengorganisasikan, memberi pengawasan, mengevaluasi,

dan mempertanggungjawabkan keuangan pondok pesantren kepada semua

pihak yang ada dilingkungan pondok pesantren. Dari penelitian yang dilakukan

oleh Muhibbah memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan

yaitu meneliti mengenai implementasi manajemen keuangan, serta jenis sekolah

yang diteliti adalah lingkup pondok pesantren. Perbedaannya ialah lokasi

sekolah yang diteliti.

Penelitian lain dilakukan oleh M.Abid Dzulfikar (2015) dalam skripsi yang

berjudul: “Analisis Pengelolaan Keuangan Sekolah di SMAN Se-Kabupaten

Kendal”, jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantatif. Dari penelitian

tersebut diperoleh bahwa perencanaan dalam pengelolaan keuangan sekolah

yang diimplementasikan melalui RABSMA Negeri se-Kabupaten Kendal

dilakukan dengan adil dan mematuhi peraturan yang berlaku. Penelitian ini

memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu meneliti

tentang pengelolaan keuangan sekolah. Perbedaannya metode yang digunakan

adalah kuantatif dan peneliti menggunakan kualitatif dengan pendekatan

deskriptif.

Penelitian lain dilakukan oleh Nurul Hidayatullah (2013) dalam skripsi yang

berjudul “Pelaksanaan Manajemen Keuangan Sekolah di SMP An-

Nurmaniyah”, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah &

Keguruan, UIN Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif mix

kuantitatif dengan metode deskripsi analisis. Dari penelitian tersebut diperoleh

bahwa pelaksanaan manajemen keuangan sekolah di SMP An-Nurmaniyah

sudah berjalan dengan baik seperti menyusun perencanaan sekolah,

pengelolaan, pelaksanaan program kegiatan, pembukuan, dan evaluasi,

penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

39

meneliti mengenai implementasi manajemen keuangan. Perbedaannya ialah

lokasi sekolah yang diteliti dan jenis sekolah yang diteliti adalah tingkat

Sekolah Menengah Pertama bukan jenis pondok pesantren.

Penelitian lain dilakukan oleh Ummu Salamah (2013) dalam skripsi yang

berjudul “Studi mengenai system pengelolaan keuangan sekolah di Pondok

Pesantren Al-Kholidin terhadap penguatan manajemen keuangan”, Jurusan

Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan, UIN Jakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.

Dari penelitian tersebut diperoleh bahwa perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,

dan pengawasan manajemen keuangan sekolah di pondok pesantren Al-

Kholidin sudah cukup baik, semua itu terlihat dengan adanya beberapa

pelaksanaan program kegiatannya kurang sesuai dengan teori yang ada.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu

pada jenis sekolah yang diteliti yaitu pondok pesantren dan terkait dengan

manajemen keuangan. Perbedaannya pada lokasi sekolah yang diteliti.

lain dilakukan oleh Dewi Arianti dalam skripsi yang berjudul “ Penerapan

Manajemen Keuangan di Man Insan Cendekia Serpong”. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Hasil

penelitian ini menyatakan bahwa penerapan keuangan pada MAN Insan

Cendekia Serpong sudah berjalan dengan baik dan sistematis. Hal ini dibuktikan

dengan proses penerapan manajemen keuangan dilaksanakan sesuai dengan

teori-teori yang berkaitan dengan proses pelaksanaan keuangan. Penelitian ini

memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu sama-sama

meneliti tentang penerapan manajemen keuangan. Perbedaannya pada lokasi

sekolah yang diteliti dan juga jenis sekolah diteliti adalah Madrasah Aliyah

Negeri bukan Pondok Pesantren.

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

40

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No

Nama

Peneliti/

Tahun

Judul Penelitian

Hasil Persamaan/ perbedaan

1. Muhibbah

(2008)

Aplikasi Manajemen

Keuangan di Pondok

Pesantren

Madinnatunajah

Jombang 41

Pelaksanaan Manajemen

keuangan di pondok

pesantren madinatunnajah

sudah baik.

Persamaan: Variabel penelitian

tentang implementasi

manajemen keuangan dan jenis

sekolah yang diteliti.

Perbedaan : Lokasi sekolah

2. M.Abid

Dzulfikar,

(2015)

Analisis Pengelolaan

Keuangan Sekolah di

SMAN Se-Kabupaten

Kendal42

Perencanaan dalam

pengelolaan keuangan

sekolah yang

diimplementasikan

melalui RABSMA

Negeri se-Kabupaten

Kendal dilakukan

dengan adil dan

mematuhi peraturan

yang berlaku

Persamaan : Variabel

penelitian tentang manajemen

keuangan

Perbedaann : metode yang

digunakan peneliti yaitu

kuantitatif.

3. Nurul

Hidayatulla

h(2013)

Pelaksanaan Manajemen

Keuangan Sekolah di

SMP An-Nurmaniyah.43

Pelaksanaan manajemen

keuangan sekolah di

SMP An-Nurmaniyah

sudah berjalan dengan

Persamaan :

Variabel Pembahasan

1. Pelaksanaan

manajemen keuangan

41Muhibbah, Aplikasi Manajemen Keuangan di Pondok Pesantren Madinnatunajah

Jombang,2008 42

M.Abid Dzulfikat, Analisis Pengelolaan Keuangan Sekolah di SMAN se-Kabupaten

Kendal, 2015 43

Nurul Hidayatullah, Pelaksanaan Manajemen Keuangan Sekolah di SMP An-Nurmaniyah,

2013.

Page 59: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

41

baik seperti menyusun

perencanaan sekolah,

pengelolaan,

pelaksanaan program

kegiatan, pembukuan,

dan evaluasi.

sekolah

Perbedaan : Lokasi sekolah dan

Jumlah sekolah yang diteliti.

4. Ummu

Salamah

(2013)

Studi mengenai system

pengelolaan keuangan

sekolah di Pondok

Pesantren Al-Kholidin

terhadap penguatan

manajemen keuangan.44

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

perencanaan, pelaksanaan,

pelaporan, dan pengawasan

manajemen keuangan

sekolah di pondok

pesantren Al-Kholidin

sudah cukup baik, semua

itu terlihat dengan adanya

beberapa pelaksanaan

program kegiatannya

kurang sesuai dengan teori

yang ada.

Persamaan : Variabel

penelitian tentang pengelolaan

dana BOS.

Perbedaan : lokasi sekolah.

5 Dewi

Arianti

(2014)

Penerapan Manajemen

Keuangan di Man Insan

Cendekia Serpong 45

Partisipasi pengelolaan

anggaran dana BOS

dalam program RKAS,

banyak pihak yang

berpartisipasi. Hal

tersebut dapat dilihat

dari terlibatnya

masyarakat. Pengelolaan

anggaran dana BOS

dalam program RKAS

dapat dilihat dengan

laporan

Persamaan : Variabel

penelitian tentang pengelolaan

dana BOS dan Jenis sekolah.

Perbedaan : lokasi sekolah dan

variabel penelitian tentang

manajemen keuangan dan

penentuan.

44 Ummu Salamah, Study mengenai system pengelolaan keuangan sekolah di Pondok Pesantren

Al-Kholidin terhadap penguatan manajemen keuangan,2013

45

Dewi Arianti, Penerapan Manajemen Keuangan di Man Insan Cendekia Serpong, 2014

Page 60: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

42

pertanggungjawaban

penggunaan dana BOS

berupa lampiran

formulir BOS.

F. Kerangka Berfikir

Sekolah adalah tempat utama dimana individu mengikuti proses pendidikan

formal untuk menambah pengetahuan dan mengasah keterampilan sebagai bekal

kehidupannya di kemudian hari. Jenis sekolah formal untuk saat ini berbagai

macam, ada yang dikemas dalam bentuk pembelajaran di alam yang biasa di

sebut sebagai sekolah alam, atau ada yang dikemas dalam balutan agama yang

biasa disebut sebagai sekolah pesantren atau pondok pesantren.

Pondok pesantren dewasa ini merupakan lembaga gabungan antara sistem

lembaga pondok pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama

islam, serta menyelenggarakan pendidikan formal berbentuk madrasah dan

bahkan sekolah umum dalam berbagai tingkatan dan aneka kejuruan menurut

kebutuhan masyarakat masing-masing.46

Saat ini Pondok Pesantren memberikan respon terhadap tuntutan kebutuhan

masyarakat. Dengan begitu, pesantren tidak hanya mengajarkan agama tapi juga

umum terbukti banyak pesantren menyelenggarakan pendidikan sekolah

disamping pendidikan madrasah. Kita temukan beberapa pesantren yang

membuka madrasah (Tsanawiyah dan Aliyah, dan juga membuka sekolah

umum (SMP dan SMA) atau bahkan mendirikan perguruan tinggi agama atau

umum.47

Pondok pesantren sama halnya dengan Sekolah lain yaitu sebuah aktivitas

besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan. Empat

46

Nur Inayah, “Sistem Pendidikan Formal di Pondok Pesantren”, Junal Sociologie, Vol. 1,

2011, h.215 47

Husni Rahim, Madrasah dalam politik pendidikan di Indonesia (Ciputat :Logos wanaca

ilmu,2013), h.190

Page 61: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

43

komponen yang dimaksud adalah Staf Tata Laksana Administrasi, Staf Teknis

pendidikan di dalamnya ada Kepala Sekolah dan Guru, Komite Sekolah sebagai

badan independen yang membantu terlaksananya operasional pendidikan, dan

siswa sebagai peserta didik yang bisa ditempatkan sebagai konsumen dengan

tingkat pelayanan yang harus memadai. Hubungan keempatnya harus sinergis,

karena keberlangsungan operasional sekolah terbentuk dari hubungan “

simbiosis mutualis” keempat komponen tersebut, karena kebutuhan akan

pendidikan demikian tinggi, tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang

optimal semata-mata demi kebutuhan anak didik. Salah satu unsur yang penting

dimiliki oleh suatu sekolah agar menjadi sekolah yang dapat mencetak anak

didik yang baik adalah dari segi keuangan.48

Pengelolaan keuangan sekolah/madrasah perlu memperhatikan sejumlah

prinsip Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa

pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,

transparasi, dan akuntabilitas public.49

Dalam implementasinya di sekolah, manajemen keuangan merupakan salah

satu substansi manajemen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya

kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi

manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan

dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengoordinasian, pengawasan, atau pengendalian.50

Setiap sekolah dan satuan pendidikan lainnya ( madrasah dan pondok

pesantren) seyogianya memiliki rencana strategis unutk periode waktu tertentu

yang didalamnya mencakup visi, misi, dan program serta sasaran tahunan. Oleh

karena itu, pembiayaan pendidikan yang terintegritas dan komprehensif dengan

48

Bambang Ismaya, Pengelolaan Pendidikan (Bandung: PT.Refika Aditama, 2015), h.135 49

Siswandari, Pengelolaan Keuangan Sekolah/Madrasah, (Jakarta: LPPKS, 2013), h.5 50

M.Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT.Rajagrafindo, 2014), cet.1, h.163

Page 62: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

44

renstra di sekolah diarahkan unutk ketercapaian tujugan lembaga sebagaimana

sudah didokumentasikan.51

Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan

dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan

dan pertanggungjawaban anggaran berasal dari orangtua siswa dan masyarakat

dilakukan secara rinci dan trasparan sesuai dengan sumber dananya.52

Cost dan princing jasa pendidikan membandingkan pengeluaran keuangan

sekolah dengan melihat manfaat yang didapat bagi para stakeholder pendidikan,

dan juga penetapan jasa pendidikan yaitu penerima jasa pendidikan akan

dikenakan harga jasa pendidikan sesuai dengan apa yang telah didapat sesuai

dengan tujuan sekolah.

Sedangkan audit keuangan pendidikan ditujukan untuk mengetahui apakah

laporan keuangan sekolah secara keseluruhan telah disajikan sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

Audit kinerja pendidikan merupakan upaya sistematis untuk mengumpulkan,

mengolah, dan menafsirkan informasi, dengan tujuan menyimpulkan

kemampuan seseorang dalam satu jenis keahlian pada profesi pendidikan

berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh norma yang ada, serta

menggunakan kesimpulan dari hasil pengumpulan informasi tersebut dalam

proses pengambilan keputusan kinerja sebagai bahan rekomendasi .

51

Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h.171 52

Op.cit, h.205

Page 63: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

45

Bagan 2.1

Kerangka Berfikir

Sekolah

Pondok Pesantren

Pengelolaan

Keuangan

Pengukuran &

Pelaporan Kinerja

Pola Subsidi

Pendidikan

Manajemen Keuangan

Sekolah

Anggaran

Pendidikan

Cost &

Pricing

Jasa

Audit

Keuangan

Pengembangan Keuangan Pondok Pesantren

Pelaksanaan RAPBPP RAPBPP

Laporan Keuangan Sekolah

Audit

Kinerja

Page 64: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah yang beralamat

di Jl.Penggilingan Baru III Rt011/004, Kelurahan Kampung Dukuh, Kecamatan

Kramat Jati, Jakarta Timur. Adapun waktu penelitian direncanakan 9 bulan mulai

dari bulan Januari 2016 sampai dengan Desember 2016. Dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Rencana Penelitian

No Kegiatan Bulan

sept Okt Feb Mar Apr Mei Jun Des Jan Feb

1 Penyusunan

Proposal

2 Pengumpulan

Proposal

3 Seminar Proposal

4 Revisi proposal

5 Bimbingan Bab 1-3

6 Penyusunan surat

izin ke lapangan

7 Penelitian ke

lapangan

8 Pengolahan data

9 Penyusunan Bab 4-5

10 Sidang munaqosah

Page 65: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

47

11 Revisi Skripsi

12 Wisuda

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan deskriptif

analisis, yaitu penelitian yang memaparkan apa yang terjadi dalam sebuah situasi,

lapangan atau wilayah tertentu.1 Penelitian deskriptif ini digunakan untuk

mengetahui gambaran mengenai “Implementasi Manajemen Keuangan

Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah.”

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, karena berupaya mengkaji

fenomena atau peristiwa, orang, objek, atau proses yang terkait dengan

implementasi manajemen keuangan Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Jakarta Timur. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-

fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-

orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data,

pendapat, pemikiran dan persepsinya.

Dilihat dari tujuan penelitian, fokus penelitian ini adalah mengamati, dan

melihat bagaimana implementasi manajemen keuangan pendidikan di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah. Dengan demikian penelitian ini dapat dikategorikan

sebagai penelitian kualitatif. Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat

diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna,

kenyataan, dan fakta yang relevan. Dalam penelitian ini, sasaran yang hendak

dicapai adalah untuk mendeskripsikan, memahami dan memaknai Implementasi

Manajemen keuangan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jakarta

Timur.

Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) melalui

1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT Rineka

Cipta,2010),h. 198

Page 66: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

48

pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen.2 Sedangkan menurut Bogdan

dan Taylor, metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkandata deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

atau pelaku yang dapat diamati.3 Oleh sebab itu, berdasarkan pada kajian teori

dan kerangka berfikir yang telah dipaparkan didepan, untuk mendapatkan data

yang akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan, maka jenis penelitian

yang dianggap tepat adalah penelitian kualitatif deskriptif analisis.

C. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.4 Terdapat 3 macam

sumber data, yaitu:

1. Person, yaitu sumber dana yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan

melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. 5Adapun sumber

data yang berupa person dalam penelitian ini yakni Pimpinan Pondok

Pesantren, bendahara Pondok dan sekolah, dan kepala sekolah.

2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan

bergerak.6 Sumber data ini berasal pada tempat penelitan yakni Pondok

Pesantren Nurul Hijrah.

Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka,

gambar, atau symbol-simbol lain.7

Sumber data ini meliputi dokumen

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAM) Tahun 2015/2016,

Rencana Anggaran dan Pendapatan Pondok (RAPBP) Tahun 2015-2016, SPP

bulanan, Beasiswa BRI Tahun 2015, dan Bantuan dana BOS Tahun 2015,

2Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,

Bandung: Alfabeta, 2010, h.15

3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: RinekaCipta, 1998,

h. 231.

4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: RinekaCipta, 1998,

h. 172

5 Ibid, h. 172

6 ibid, h. 172

7 Ibid , h. 172

Page 67: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

49

dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Adapun dalam penelitan ini menggunakan sumber data seperti person dan

paper untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data

dalam penelitian ini yakni

1. Data primer

Data primer adalah data yang bersumber dari informan secara langsung yang

ditemui di lapangan atau lokasi penelitian.8 Dalam penelitian ini, sumber data

berasal dari key information berupa dokumen-dokumen dan wawancara di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah, yakni sebagai berikut.

a. Dokumen-dokumen sekolah (data tenaga pendidik dan kependidikan, ,

dokumen keuangan).

b.Hasil wawancara dari:

1) Pimpinan Pondok/Yayasan

2) Bendahara Pondok Pesantren dan Madrasah

3) Kepala Sekolah

c.Lembar observasi (buku kas umum, buku persekit uang muka, daftar

potongan-potongan, daftar gaji, buku tabungan, buku iuran).

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari sumber data ketiga yakni paper dengan

menggunakan teknik dokumentasi. Data sekunder adalah sumber yang tidak

langsung memberikan data/informasi kepada peneliti yang diperoleh dari

pihak lain selain dari sumber primer, dan berfungsi sebagai data pendukung

8 Sugiyono, Metodologi Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d, (Bandung:

Alfabeta, 2009), h. 225.

Page 68: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

50

penelitian.9Data sekunder yang dibutuhkan adalah data gaji guru, dan laporan

keuangan.

D.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat tentang penelitian ini maka peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Tehnik Observasi

Observasi adalah kemampuan seorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan

pancaindra lainnya.10

Dalam pelaksanaan observasi yang dilakukan peneliti, berpedoman pada

lembar pengamatan (observation sheet). Teknik observasi digunakan untuk

mengamati dan mencatat seluruh kegiatan manajemen keuangan di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah Jakarta Timur. Kegiatan yang menjadi objek observasi

yaitu: Mengamati daftar buku keuangan yang dipergunakan oleh pondok

pesantren dalam mengelola keuangan.

Tabel 3.2

Lembar Observasi

No. Indikator Ada Tidak Ada

1. Buku Kas umum

2. Buku Persekit uang muka

3. Daftar potongan-potongan

4. Daftar Gaji/Honorarium

5. Buku Tabungan

6. Buku iuran/kontribusi santri (SPP/Infaq)

9 Ibid.

10 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan public, dan

ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2009), cet.3, h.115

Page 69: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

51

2.Wawancara

Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari

wawancara adalah adanya kontak langsung dengan tatap muka antara pemcari

informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee).11 Wawancara

digunakan untuk memperoleh data tentang berbagai kegiatan yang dilakukan

oleh Pimpinan Pondok Pesantren dalam mengelolah manajemen keuangan dan

pemanfaatannya untuk mencapai keberhasilan pendidikan.. Dalam pelaksanaan

wawancara yang dilakukan oleh peniliti berpedoman pada pedoman wawancara

(Interview guide) mengenai:

a. Perencanaan keuangan yang dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah

b. Pelaksanaan keuangan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul

Hijrah.

c. Evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan di Pondok Pesantren Nurul

Hijrah.

Teknik wawancara diharapkan mendapat informasi dan data mengenai

penerapan manajemen keuangan diPondok Pesantren Nurul Hijrah, adapun

pihak-pihak tersebut adalah Pimpinan Pondok/yayasan, bendahara pondok dan

madrasah.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen pengumpulan data

No. Indikator Nara Sumber

11 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Kualitatif : Komunikasi, ekonomi, kebijakan

public, dan ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana prenada media group, 2009), cet.3, h.

115

Page 70: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

52

1. - Pengelolaan Keuangan Pondok

Pesantren

- Perencanaan Keuangan Pondok

Pesantren

Pimpinan Pondok

Pesantren dan

Kepala Sekolah

2. - Mengidentifikasi sumber dana

- Menyusun RAPB Pondok

Pesantren

- Merealisasikan dana sesuai

RAPBP dan pengelolaan dana

secara Transparan.

- Kendala yang dihadapi dalam

mengelola keuangan pondok

pesantren

Bendahara Sekolah

3. - Pelaksanaan pengawasan keuangan

- Proses evaluasi terhadap

pencapaian tujuan

- Mengadakan kegiatan setelah

evaluasi

- Pelaksanaan Pertanggungjawaban

Pimpinan Pondok

Tabel 3.4

Instrumen Pedoman Wawancara

No. Nara Sumber Pertanyaan

1.

Pimpinan Pondok 1. Bagaimana sistem perencanaan keuangan

pondok?

Page 71: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

53

2. Kapan dilakukan perencanaan keuangan?

3. Siapa saja yang terlibat dalam

perencanaan keuangan tersebut?

4. Bagaimana proses perencanaan

keuangan?

5. Apa bentuk dari hasil perencanaan

keuangan?

6. Bagaimana penyusunan keuangan

dilaksanakan?

7. Apa pertimbangan dalam penyusunan

keuangan?

8. Kendala yang dihadapi dalam proses

penyusunan?

9. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

10. Berpedoman pada apakah penyusunan

dilakukan?

2. Bendahara Pondok 11. Darimana sumber keuangan di Pondok

Pesantren?

12. Bagaimana prosedur pengelolaan

penerimaan keuangan Pondok pesantren ?

13. Seperti apa bentuk pembukuan pada

penerimaan keuangan Pondok Pesantren ?

14. Bagaimana pengalokasian sumber

keuangan tersebut ?

15. Apakah ada sumber penerimaan lain yang

bersumber dari masyarakat (dalam hal

dukungan komite sekolah)?

Page 72: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

54

16. Bagaimana penyusunan penerimaan

keuangan?

17. Siapa saja yang terlibat dalam

penanganan pembukuan?

18. Apakah pengeluaran sesuai dengan tujuan

program Pondok Pesantren ?

19. Apakah pihak pondok membentuk

penggungjawab dalam setiap kegiatan

program pondok?siapa?

20. Siapa saja pihak yang diperbolehkan

dalam penggunaan keuangan pondok?

21. Apa saja kendala terkait pelaksanaan

keuangan pondok?

22. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

23. Bagaimana sistem akuntansi dan

pelaporan keuangan pondok pesantren?

3 Pimpinan Pondok 24. Bagaimana Pimpinan Pondok melakukan

pengendalian pengeluaran sesuai dengan

RAPBP yang sudah dibuat ?

25. Bagaimana bentuk evaluasi yang

dilakukan?

26. Siapa saja yang melakukan evaluasi?

27. Kapan evaluasi dilakukan?

28. Apakah setiap penyelenggaraan program

pondok selalu dilakukan evaluasi ?

29. Apa tindak lanjut dari evaluasi yang

dilakukan?

30. Bagaimana peran pimpinan pondok

Page 73: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

55

dalam hal mengevaluasi?

31. Apakah ada evaluator yang berasal dari

eksternal pondok pesantren?

32. Siapa saja pihak eksternal tersebut?

33. Seperti apa pelaksanaan atau prosedur

yang dilakukan pihak eksternal ?

34. Kapan saja pihak eksternal melaksanakan

evaluator?

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Studi Dokumen

No. Dimensi Sumber Dokumen Keterangan

Ada Tidak ada

1. Organisasi Profil Pondok Pesantren

Sejarah berdirinya Pondok

Visi, misi, tujuan, dan sasaran

Pondok

Struktur organisasi Pondok

2. Ketenagaan Data tenaga pendidik

Data tenaga kependidikan

Data peserta didik

3. RAPBP Laporan Keuangan dan SPJ

Pondok Pesantren

RKAM Madrasah Aliyah

RKAM Madrasah Tsanawiyah

RAPBP

Beasiswa BRI

Page 74: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

56

3.Teknik Dokumentasi

Studi Dokumen merupakan pencarian data awal untuk melihat keadaan/ sutau

kondisi. Studi dokumen adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif

dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen. Adapun data dari studi ini

berkaitan dengan visi, misi yayasan, data jumlah warga belajar, data jumlah

pengajar, jadwal kegiatan keseharian warga belajar di Pondok Pesantren Nurul

Hijrah, serta data lainnya yang relevan dengan penelitian. Data yang diperoleh

melalui tekhnik di atas dianalisis dengan analisis kulaitatif.

F.Teknis Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif adalah

analisis data yaitu dengan analisis data model Milles dan Huberman, yang

meliputi: (1) reduksi data, (2) display/penyajian data, dan (3) mengambil

kesimpulan lalu verifikasi. Apabila digambarkan dapat dilihat seperti gambar

berikut ini.12

12

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif : Sebuah upaya mendukung penggunaan penelitian

kualitatif dalam berbagai disiplin ilmu,(Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada, 2015), h.180

Pengumpulan

data

Penyajian data

Reduksi data Kesimpulan :

penarikan/ verifikasi

Page 75: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

57

Gambar 3.1 Model Analisis Miles dan Huberman

a) Pengumpulan Data

Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi,

wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang terkait

dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.

b) Reduksi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaan seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yakni dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi

data. Langkah ini berkait erat dengan proses menyeleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstraksikan dan mentransformasikan data mentah yang

diperoleh dari hasil penelitian. Reduksi data dilakukan selama penelitian

berlangsung. Langkah ini dilakukan sebelum data benar-benar dikumpulkan.

Peneliti sudah megetahui data-data apa saja yang dilakukan terkait penelitian.

c)Penyajian Data

Penyajian data atau kumpulan informasi yang memungkinkan peneliti

melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang mudah dilakukan

dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara panjang

lebar temuan penelitian.

a) Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan atau verikfikasi merupakan langkah selanjutnya.

Analisisnya menggunakan analisis model interaktif. Artinya analisis ini

dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut. Data

yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang

terkait dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk

disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah

dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk

disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah

Page 76: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

58

untuk pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab

pertanyaan penelitian.13

13 Ayu Nur Azizah, Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Anak

Terlantar di Panti Asuhan Nurul Qur’an Bekasi, Jakarta: nn, 2014, h. 37-38.

Page 77: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum objek penelitan

1. Sejarah singkat Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Sebagai salah satu lembaga pendidikan, Pondok Pesantren Modern Nurul

Hijrah Jakarta Timur secara tidak langsung telah ikut andil dalam

pembangunan skill pemuda Indonesia melalui lembaga yang di naunginya

yakni Pondok Pesantren Modern Nurul Hijrah. Skill merupakan salah satu

hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembentukan mental pemuda

Indonesia. Hl ini terbukti di bawah naungan Yayasan Nurul Hijrah Jakarta

Timur dalam berbagai lini dan aspek kehidupan masyarakat, baik di bidang

politik, ekonomi, sosial budaya pendidikan sampai seni dan lain sebagainya.

Pondok Pesantren Modern Nurul Hirah yang dinaungi oleh Yayasan ini

berdiri tepat pada tahun 2000, semua keberhasilan itu tentunya tidak lepas

dari Rahmat Allah SWT yang dikaruiakan pada hambanya yang mau

berusah. Manusia pun harus sesuai denga nilai-nilai luhur Islam, dan hal ini

di wujudkan Pendiri Yayasan Nurul Hijrah Jakarta dalam Panca Jiwa

Pondok Modern yang berisi tentang jiwa keikhlasan, jiwa kesederhanaan,

jiwa kemandirian, jiwa ukhuah islamiyah dan jiwa kebebasan.

Pondok Pesantren Modern Nurul Hijrah ini berakibat kepada Al-Quran

dan Al-Hadist. Melalui Pondok Pesantren tersebut, akan dididik putra-putri

sebagai generasi penerus yang diharapkan akan dapt melaksanak ajaran

normatif dala Islam yaitu “Amar Ma’ruf Nahi Munkar” berakhlak mulia,

berbudi luhur, berfikiran bebas dan luas berpihak pada keadilan dan

kebenaran, seingga dapatlah kiranya menjadi sumbangan dalam

pembangunan khususnya Sumber Daya Manusia dan berguna bagi

masyarakat, Bangsa dan Negara. Amin

Yayasan Nurul Hijrah adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah

naungan yayasan Nurul Hijrah. Sebuah Yayasan pembina pendidikan, sosial

Page 78: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

60

dan Dakwah yang berdiri sejak tahun 1995, Pondok Pesantren Modern

Nurul Hijrah sebagai lembaga pendidikan non formal berfungsi sebagai

tempat penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan kebudayaan,

sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan Pondok

Pesantren Modern Nurul Hijrah melaksanakan proses belajar mengajar di

mana guru-guru berupaya mendidik siswa untuk mengembangkan

kemampuan intelektual dan emosional hingga menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi, terbina sikap mental dan spiritualnya sesuai dengan nilai-nilai

luhur serta memiliki bekal untuk hidup.

2. Profil Sekolah

I. IDENTITAS PESANTREN

1. Nama Pesantren : Pesantren MODERN NURUL HIJRAH

2. Tahun Berdiri : 2000

3. Pimpinan Yayasan : KH.Abu Hanifah Thoyyib

4. Pimpinan Pesantren : KH. Abu Hanifah Thoyyib

5. Alamat : Jl.Penggilingan baru III No.81 Rt. 011/04

Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati Kota Jakarta Timur

6. No. Telp : (021)87780218 / 0877877504293

II. IDENTITAS MADRASAH

1. Nama Madrasah : MA Nurul Hijrah

2. Nama Kepala Madrasah : Dra. Nurhayati

3. Alamat :

a. Jalan : Penggilingan Baru III

b. Desa/ Kelurahan : Dukuh

c. Kecamatan : Kramat Jati

d. Kabupaten/ Kodya : Jakarta Timur

e. Propinsi : DKI Jakarta

f. Kode Pos : 13550

g. Telephon :021- 87780218

h. E- mail Madrasah : [email protected]

Page 79: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

61

4. Status Madrasah : B

5. SK Akreditasi :

a. Nomor :KW.09.4/4/KP.07/2962/2012

b. Tanggal : 8 April 2011

6. Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 131231375004

7. Tahun Bediri : 2005

3. Visi dan Misi Pondok Pesantren

Visi

“Menciptakan Sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlakul

karimah, berwawasan yang luas, berbekal kualitas ilmu yang memadai, mandiri

dan berdisplin yang tinggi”.

Misi

1. Menanamkan nilai-nilai Islam.

2. Membentuk kepribadian yang berakhlaqul karimah.

3. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif, kreatif dan inovatif.

4. Memberdayakan semua potensi tenaga pendidik, sarana dan prasarana.

5. Melaksanakan sistem pembelajaran dan bimbingan secara aktif, tertib,

disiplin dan efisien.

6. Menumbuhkan sikap mandiri, disiplin serta berwawasan luas.

7. Membentuk kemampuan siswa dengan bahasa asing.

Dapat dilihat bahwa visi dan misi Pondok Nurul HIjrah bertujuan untuk

meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

yang berpegang teguh kepada ajaran islam dan menumbuhkan kepribadian

dan akhlak mulia dari hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.

Page 80: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

62

4. Struktur organisasi Pondok Pesantren

Pembina : KH.Misbahul Munir Hadnah

Ketua I : KH.Abu Hanifah Thoyyib

Ketua II : Hamid Fahmi

Sekretaris I : drg.Hayati Kamelia

Sekretaris II : Haidar Zulkarnain

Bendahara I : Hasbiyalloh Syukri, S.Pd.I

Bendahara II : Liza Fairuz, S.S

Pengawas

Ketua : Ahmad Syauqibik, S.IP

Anggota : Siti Cholifah

Hidayatullah, S.Pd.i

5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Guru di Pondok Pesantren Nurul Hijrah Kampung Dukuh yang meliputi

Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah berjumlah 19 orang yang

terdiri dari 8 orang berjenis kelamin laki-laki dan 11 orang berjenis kelamin

perempuang. Saat ini tenaga pendidik yang memiliki NUPTK (Nomor Unik

Pendidik dan Tenaga Kependidikan) berjumlah 14. Guru tetap yayasan

berjumlah 13 orang dan guru honor berjumlah 1 orang. Guru yang memiliki

pendidikan terakhir S2 berjumlah 2 orang, pendidikan terakhir S1 berjumlah

12 orang . Rincian data pendidik dan tenaga kependidikan untuk lebih

jelasnya terdapat pada lampiran no.3 dan 4. Sumber: Laporan Sekolah,

Tahun 2016

6. Data Rombongan Belajar (Rombel)

Madrasah Aliyah Nurul Hijrah memiliki 3 rombongan belajar, yang

terdiri dari 1 rombongan belajar kelas X, 1 rombongan belajar kelas XI, dan

1 rombongan belajar kelas XII. Jumlah seluruh siswanya sebanyak 45 anak,

yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 24 siswa percempuan. Sedangkan

untuk Madrasah Tsanawiyah memiliki 3 rombongan belajar, yang terdiri

dari 1 rombongan kelas VII, 1 rombongan belajar kelas VIII, dan 1

Page 81: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

63

rombongan belajar kelas IX. Jumlah seluruh siswanya sebanyak 57 anak,

yang terdiri dari 37 siswa laki-laki dan 20 siswi perempuan. Rincian data

rombongan belajar untuk lebih jelasnya terdapat pada lampiran no.8.

Sumber: Laporan Sekolah Tahun 2016.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Keuangan Pondok secara umum

a. Penerimaan Dana Pondok Pesantren

1. RAPBP Penerimaan Dana Pondok Pesantren

Tabel 4.1

RAPBP Penerimaan Dana

No

Urut

No Kode Uraian Jumlah

1 2 3 4

I 1 Sisa Tahun Lalu Rp.-

II 2 PENDAPATAN RUTIN

2.1 SPP Siswa -

SPP Siswa MTs Rp.331.500.000

SPP Siswa MA Rp.284.700.000

2.2 Gaji pegawai tidak tetap -

2.3 Belanja barang dan jasa -

2.4 Belanja pemeliharaan -

2.5 Belanja lain-lain -

III 3 BANTUAN OPERASIONAL

SEKOLAH

3.1 Bantuan BOS Pusat

Bantuan BOS MA Rp.45.600.000

Bantuan BOS MTs Rp.50.000.000

3.2 Bantuan BOS Provinsi -

3.3 Bantuan BOS Kabupaten -

3.4 Dana Alokasi Khusus -

3.5 Dana Komite Sekolah -

IV 4 SUMBER PENDAPATAN

LAINNYA

4.1 Pendapatan Asli Pondok -

Page 82: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

64

4.2 Beasiswa BRI

Beasiswa BRI MTs Rp.72.000.000

Beasiswa BRI MA Rp.67.200.000

4.2 Dana tugas pembantuan -

4.3 Dana alokasi khusus -

4.4 Lain-lain (bantuan luar

Negeri/hibah)

-

Jumlah Penerimaan Rp. 851.000.000

(Sumber RAPBP Tahun Ajaran 2015/2016 Pondok Pesantren Nurul Hijrah)

Penerimaan dana Pondok Pesantren Nurul Hijrah pada tahun ajaran

2015/2016 terdiri dari 5 sumber dana, yaitu (a) Dana sisa tahun ajaran

2014/2015 berjumlah Rp.-, (b) Dana pendapatan rutin yang terdiri dari : SPP

siswa dibayarkan per bulan sebesar Rp.650.000 sebanyak 35 siswa =

Rp.22.750.000/bulan , dan Rp.325.000 sebanyak 15 siswa =

Rp.4.875.000/bulan untuk tingkat MTs, jadi total bayaran SPP dalam 1

tahun adalah Rp.22.750.000 + Rp.4.875.000 = Rp.27.625.000 x 12 bulan =

Rp.331.500.000 dan Rp.650.000 sebanyak 30 siswa = Rp.19.500.000/bulan

dan Rp.325.000 sebanyak 13 siswa = Rp.4.225.000/bulan untuk tingkat

MA, jadi total bayaran SPP dalam 1 tahun adalah Rp.19.500.000 +

Rp.4.225.000 = Rp.23.725.000 x 12 bulan = Rp.284.700.000/tahun (c)

Bantuan dari pemerintah yaitu BOS pusat besaran dana yang diterima

Rp.250.000 per triwulan per siswa untuk jenjang MTs dan Rp.300.000 per

triwulan per siswa untuk jenjang MA, (d) Sumber Pendapatan Asli Pondok

Rp.-, (e) Bantuan dari Beasiswa Bank BRI besaran dana yang diterima

@Rp.1.200.000 per triwulan x 15 siswa = Rp.18.000.000 x 4 =

Rp.72.000.000/tahun untuk jenjang MTs dan @Rp.1.400.000 per triwulan x

12 siswa = Rp.16.800.000 x 4 = Rp.67.200.000/tahun.

Dapat disimpulkan bahwa penerimaan dana pondok pesantren nurul

hijrah secara keseluruhan berjumlah Rp.851.000.000, dengan melihat

RAPBP penerimaan dana Pondok Pesantren Nurul Hijrah Pada tahun ajaran

2015/2016 bahwa penerimaan dana pondok pesantren Nurul Hijrah terdiri

dari 4 sumber dana, yaitu (a) Dana sisa tahun ajaran 2014/2015 Rp.-, (b)

Page 83: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

65

SPP siswa Rp.650.000 bagi yang membayar penuh dan Rp.350.000 bagi

siswa yang membayar setengahnya, (c) Bantuan Operasional Sekolah dari

BOS Pusat Rp.45.600.000 untuk jenjang MA dan Rp.50.000.000 untuk

jenjang MA, (d) Sumber pendapat asli pondok Rp.-, (e) Bantuan Beasiswa

BRI Rp.72.000.000 per tahun untuk jenjang MTs dan Rp.67.200.000 untuk

tingkat MA per tahunnya.

b. Pengeluaran Dana/ Belanja Pondok Pesantren

1. Dana Pengeluaran/Belanja

Tabel 4.2

Pengeluaran Dana

No

Urut

No

Kode

Uraian Jumlah

I 1 PROGRAM SEKOLAH MA

1.1 Pengembangan Kompetensi Lulusan Rp. 2.560.000

1.2 Pengembangan Standar Isi Rp. 5.500.000

1.3 Pengembangan Proses Pembelajaran Rp. 8.700.000

1.4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

Rp. 10.500.000

1.5 Pengembangan sarana dan prasarana

sekolah

Rp. 6.290.000

1.6 Pengembangan Pengelolaan Rp. 6.000.000

1.7 Pengembangan Pembiayaan Rp. 3.050.000

1.8 Pengembangan dan Implementasi

Sistem Penilaian

Rp. 3.000.000

TOTAL Rp.45.600.000

II 2 PROGRAM SEKOLAH MTs

2.1 Pengembangan Kompetensi lulusan Rp.1.600.000

2.2 Pengembangan Standar Isi Rp.4.200.000

2.3 Pengembangan Standar proses Rp.1.110.000

2.4 Pengembangan Pendidik dan tenaga

kependidikan

Rp.2.000.000

2.5 Pengembangan sarana dan prasarana Rp.5.100.000

2.6 Pengembangan standar pengelolaan Rp.1.2.60.000

2.7 Pengembangan standar Pembiayaan Rp.33.680.000

2.8 Pengembangan dan Implementasi

sistem penilaian

Rp.1.040.000

TOTAL Rp.50.000.000

III 3 PROGRAM PONDOK

3.1 Belanja Barang dan Jasa Rp.-

3.2 Makan Santri Rp.620.400.000

Page 84: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

66

3.3 Beasiswa BRI Rp.139.200.000

Jumlah pengeluaran Rp. 779.600.000

III 3 Saldo akhir tahun ajaran Rp. -

Jumlah Rp. 851.000.000

(Sumber RABPP Tahun Ajaran 2015/2016 Pondok Pesantren Nurul Hijrah)

Pengeluaran dana Pondok Pesantren Nurul Hijrah pada Tahun Ajaran

2015/2016 terdiri dari 3 kelompok pengeluaran, yaitu 8 standar pendidikan

yang terealisasi ke dalam (a) program sekolah (pengembangan kompetensi

kelulusan, pengembangan standar isi, pengembangan proses, pengembangan

peserta didik, pengembangan sarana dan prasarana sekolah, pengembangan

standar pengelolaan, pengembangan standar pembiayaan, dan

pengembangan implementasi sistem penilaian) untuk jenjang Madrasah

Aliyah, (b) program sekolah madrasah Tsanawiyah (pengembangan

perpustakaan, kegiatan penerimaan siswa baru, kegiatan pembelajaran dan

eskul, kegiatan ulangan dan ujian, pembelian barang habis pakai, langganan

barang dan jasa, perawatan madrasah, pembayaran honorarium, membantu

siswa miskin, pembiayaan pengelolaan BOS, pembeliaan perangkat

komputer, biaya lainnya), (c)belanja ( barang dan jasa, makan santri,

honorarium guru)

Anggaran yang diperoleh oleh pihak Pondok Pesantren Nurul Hijrah baik

dari orang tua santri ataupun dari pihak yayasan dan dan BOS dialokasikan

untuk peningkatan kualitan pendidikan agar tercapainya keberhasilan

pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah dalam bentuk kegiatan yang

menunjang proses pendidikan, yaitu :

1. Program pengembangan kompetensi lulusan terdiri dari sub program

pencapaian akademis peserta didik, yaitu pelaksanaan uji coba UN tingkat

kecamatam, ujian sekolah dan ujian nasional dengan rencana pengeluaran

biaya sebesar Rp. 2.560.000.

2. Program pengembangan standar isi terdiri dari sub program relevansi dan

kesesuaian kurikulum, yaitu penyusunan program tahunan dan semester

dengan rencana pengeluaran biaya sebesar Rp. 5.500.000

Page 85: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

67

3. Program pengembangan standar proses terdiri dari sub program rencana

pembelajaran yang efektif, yaitu ekstrakulikuler, kepramukaan. Sub

program penyediaan sumber belajar terdiri dari pengadaan sarana

penunjang proses pembelajaran, alat pembelajaran, dan buku

perpustakaan. Rencana pengeluaran program pengembangan standar

proses sebesar Rp. 8.700.000

4. Program pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari program

kecukupan pendidik dan tenaga kependidikan (peningkatan kualitas guru

kelas, mata pelajaran, dengan rencana pengeluaran dana sebesar Rp.

10.500.000

5. Program pengembangan sarana dan prasarana terdiri dari 2 sub program

yaitu sub program kecukupan pengadaan sarana sekolah (pengadaan

printer dan adaptor keyboard, papan tulis, dan pembuatan rak sepatu). Dan

sub program pemeliharaan sekolah (ruang kelas, dan pengecetan gedung)

dengan rencana pengeluaran biaya sebesar Rp. 6.290.000

6. Program pengembangan standar pengelolaan terdiri dari 2 sub program

yaitu sub program pengelolaan berbasis kerja tim (pelaksanaan rapat kerja

kepala sekolah), sub program pengumpulan dan penggunaan data sekolah

(updating data kesiswaan, guru dan karyawan, dan penyusunan laporan)

dengan pengeluaran dana sebesar Rp.6.000.000

7. Program pengembangan standar pembiayaan terdiri dari sub program

pengelolaan keuangan, operasional, pembayaran rekening listrik,

penggunaan internet dan pengadaan kebersihan dengan rencana

pengeluaran dana sebesar Rp. 3.050.000

8. Program pengembangan implementasi sistem penilaian terdiri dari sub

program ketersediaan penilaian bidang akademik dan non akademik, yaitu

ujian akhir sekolah (UAS), rapot, dan ijazah. Dengan rencana pengeluaran

dana sebesar Rp. 3.000.000

9. Program Pengembangan Kompetensi Lulusan Madrasah Tsanawiyah

untuk pelaksanaan kegiatan TryOut kelas XII sebesar Rp.800.000, dan

intensive pendalaman materi sebesar Rp. 800.000

Page 86: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

68

10. Pengembangan kurikulum/KTSP (Standar isi) untuk penyusunan buku

kurikulum (buku 1 dan 2) sebesar Rp.3.600.000, pelaksanaan Rapat

pembahasan struktur kurikulum sebesar Rp.600.000

11. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pelatihan

peningkatan metode pembelajaran sebesar Rp.2.000.000

12. Pengembangan proses pembelajaran (Standar Proses) untuk pembelian

ATK sebesar Rp.660.000 dan pelaksanaan PPDB sebesar Rp.450.000

13. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah untuk pengedaan alat

kebersihan sekolah sebesar Rp.550.000, pengadaan sarana komputer

sebesar Rp.3.460.000, pengadaan Hardisk eksternal sebesar Rp.500.000,

perawatan komputer sebesar Rp.600.000

14. Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah (standar

pengelolaan) untuk pembayaran rekening listrik sebesar Rp.1.800.000,

honorarium guru honor sebesar Rp.22.680.000, honorarium tenaga

kependidikan sebesar Rp.7.200.000, pembayaran rekening telepon sebesar

Rp.1.200.000, pengelolaan dana BOS sebesar Rp.800.000

15. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian untuk penyusunan soal

ujian akhir semester sebesar Rp.440.000, koreksi ujian akhir semester

sebesar Rp.300.000, insentif penyusunan rapot sebesar Rp.300.000

16. Makan Santri, yaitu belanja sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dll.

Dengan rencana pengeluaran dana sebesar Rp.620.400.000

17. Beasiswa Bank BRI sebesar Rp.139.200.000/tahun

Dana yang telah diperoleh oleh Pondok Pesantren Nurul Hijrah dari

berbagai pihak salah satunya sudah dialokasikan untuk proses Kegiatan

Belajar Mengajar dikelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4.2

yang telah diuraikan sebelumnya.

Dapat disimpulkan pengeluaran dana Pondok Pesantren Nurul Hijrah

digunakan untuk program pengembangan kompetensi lulusan yakni ujian

nasional dengan jumlah Rp.2.560.000, untuk program standar isi yakni

penyusunan PROTA dan PROMES sebesar Rp.5.500.000, program standar

Page 87: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

69

proses yakni esktrakurikuler, pembelajaran efektif sebesar Rp.8.700.000,

program pendidik dan tenaga kependidikan sebesar Rp.10.500.000, program

sarana dan prasarana untuk pengecatan gedung, rak sepatu, papan tulis

sebesar Rp.6.290.000, selanjutnya untuk program standar pengelolaan yakni

pembuatan laporan dan pengelolaan rapat kerja kepala sekolah sebesar

Rp.6.000.000, selanjutnya untuk standar pembiayaan sebesar Rp.3.050.000

dan pengembangan sistem penilaian sebesar Rp.3.000.000, selanjutnya pada

tingkat Tsanawiyah untuk kompetensi lulusan sebesar Rp.1.600.000,

pengembangan kurikulum sebesar Rp.4.200.000, pengembangan proses

pembelajaran sebesar Rp.1.110.000, pengembangan pendidik dan tenaga

kependidikan sebesar Rp.2.000.000, pengembangan sarana dan prasarana

sebesar Rp.5.110.000, pengembangan dan implementasi manajemen sekolah

sebesar Rp.1.260.000, pengembangan dan penggalian sumber dana

pendamping sebesar Rp.33.680.000, pengembangan dan implementasi

sistem penilain sebesar Rp.1.040.000, selanjutnya untuk makan santri

sebesar Rp.620.400.000,. dan beasiswa BRI sebesar Rp.139.200.000/tahun

untuk jenjang MA dan MTs

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pondok Pesantren Tahun

Ajaran 2015/2016

Tabel 4.3

Realisasi Rencana dan Penggunaan Dana

Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Tahun Ajaran 2015/2016

No Rencana Rencana Pengeluaran

dana

I PROGRAM SEKOLAH MA

Pengembangan Kompetensi Lulusan Rp. 2.560.000 Rp. 2.560.000

Pengembangan Standar Isi Rp. 5.500.000 Rp. 5.500.000

Pengembangan Proses Pembelajaran Rp. 8.700.000 Rp. 8.700.000

Pengembangan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

Rp. 10.500.000 Rp. 10.500.000

Pengembangan sarana dan prasarana

sekolah

Rp. 6.290.000 Rp. 6.290.000

Pengembangan Pengelolaan Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000

Page 88: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

70

Pengembangan Pembiayaan Rp. 3.050.000 Rp. 3.050.000

Pengembangan dan Implementasi

Sistem Penilaian

Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000

TOTAL Rp.45.600.000 Rp.45.600.000

II PROGRAM SEKOLAH MTs

Pengembangan Kompetensi lulusan Rp.1.600.000 Rp.1.600.000

Pengembangan Standar Isi Rp.4.200.000 Rp.4.200.000

Pengembangan Standar proses Rp.1.110.000 Rp.1.110.000

Pengembangan Pendidik dan tenaga

kependidikan

Rp.2.000.000 Rp.2.000.000

Pengembangan sarana dan prasarana Rp.5.100.000 Rp.5.100.000

Pengembangan standar pengelolaan Rp.1.2.60.000 Rp.1.2.60.000

Pengembangan standar Pembiayaan Rp.33.680.000 Rp.33.680.000

Pengembangan Implementasi sistem

penilaian

Rp.1.040.000 Rp.1.040.000

TOTAL Rp.50.000.000 Rp.50.000.000

III Program Pondok Pesantren

Belanja Barang dan Jasa - -

Makan Santri Rp.616.200.000 Rp.620.400.000

Beasiswa BRI Rp.139.200.000 Rp.139.200.000

TOTAL Rp.755.400.000 Rp.759.600.000

Jumlah pengeluaran Rp.851..000.000 Rp.855.200.000

Saldo akhir tahun ajaran

Jumlah -Rp.4.200.000

Realisasi pengeluaran dana Tahun Ajaran 2015/2016 pada post

pengeluaran yaitu : (1) Pengembangan kompetensi lususan Rp.2.560.000,

(2) Pengembangan standar isi sebesar Rp.5.500.000, (3) Pengembangan

proses pembelajaran sebesar Rp.8.700.000, (4) Pengembangan Pendidikan

dan Tenaga kependidikan sebesar Rp.10.500.000, (5) Pengembangan

pengelolaan sebesar Rp.6.000.000, (6) Pengembangan standar pembiyaan

sebesar Rp.3.050.000, (7) Pengembangan Implementasi sistem penilaian

sebesar Rp.3.000.000, (8) Belanja Pegawai Rp.48.000.000, (9) Belanja

Barang dan Jasa sebesar Rp.-, (10) Makan Santri sebesar Rp.620.400.000,

(11) Beasiswa BRI Rp.139.200.000

Dari data diatas pada table 4.3 mengenai realisasi penggunaan dana di

Pondok Pesantren Nurul Hijrah tahun 2015/2106 dapat ditarik kesimpulan

bahwa jumlah penggunaan dana/belanja lebih besar dari rencana

Page 89: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

71

pengeluaran/belanjanya. Dengan selisih pengeluaran dana/belanja pada

tahun 2015/2016 berjumlah sebesar Rp.4.200.000.

2. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi di Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jakarta

Timur, Kamis, 06 Oktober 2016, Pukul 10.00-11.30 menunjukkan bahwa

buku kas umum ada, buku persekit uang muka tidak ada, daftar potongan-

potongan tidak ada, daftar gaji/honorarium ada, buku tabungan tidak ada,

buku iuran SPP ada.

Buku kas umum ini dipergunakan untuk menulis uang masuk ke

bendahara pondok secara global yang bersumber dari pembayaran SPP, dll,

sedangkan Buku persekit uang muka tidak dipergunakan dalam pembukuan

keuangan pondok. Daftar potongan-potongan tidak dipergunakan dalam

pembukuan keuangan pondok, karena di pondok tidak ada potongan-

potongan harga, Daftar gaji dipergunakan untuk mencatat gaji para guru-

guru pondok pesantren, Pondok Pesantren Nurul Hijrah tidak memiliki buku

tabungan khusus, karena pemasukan keuangan pondok diterima secara cash

dan untuk dana bos menggunakan cek untuk pencairan dana. Buku iuran

SPP dipergunakan untuk bendahara mencatat pembayaran santri tiap

bulannya, dan juga sebagai bukti bahwa santri sudah melakukan pembayaran

SPP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.4

LEMBAR OBSERVASI

No Uraian Pengamatan Ada Tidak Ada Keterangan

1. Buku Kas Umum

Buku kas umum ini

dipergunakan untuk

menulis uang masuk

ke bendahara pondok

secara global yang

Page 90: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

72

bersumber dari

pembayaran SPP, dll.

2. Buku persekit uang

muka

Buku persekit uang

muka tidak

dipergunakan dalam

pembukuan keuangan

pondok

3. Daftar Potongan-

Potongan

Daftar potongan-

potongan tidak

dipergunakan dalam

pembukuan keuangan

pondok, karena di

pondok tidak ada

potongan-potongan

harga

4. Daftar

Gaji/Honorarium

Daftar gaji ini

dipergunakan untuk

mencatat gaji para

guru-guru pondok

pesantren

5. Buku Tabungan

Pondok Pesantren

Nurul Hijrah tidak

memiliki buku

tabungan khusus,

karena pemasukan

keuangan pondok

diterima secara cash

dan untuk dana bos

menggunakan cek

untuk pencairan dana.

Page 91: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

73

6. Buku iuran SPP Buku iuran SPP

dipergunakan untuk

bendahara mencatat

pembayaran santri

tiap bulannya, dan

juga sebagai bukti

bahwa santri sudah

melakukan

pembayaran SPP.

3. Analisis Penelitian

1. Analisis Rencana dan Realisasi Anggaran dan Pendapatan Belanja

Pondok Pesantren Tahun Ajaran 2015/2016

Setelah membuat rencana anggaran dana dan menggunakan dana untuk

belanja keperluan yang dibutuhkan, pondok pesantren akan mengetahui

berapa jumlah keseluruhan dana yang dikeluarkan, dan pondok pesantren

dapat melihat pengeluaran yang sesuai dengan rencana, pengeluaran yang

lebih rendah dari rencana, dan pengeluaran yang lebih besar dari rencana.

Untuk dapat mengetahui pengeluaran sekolah seperti yang disebutkan diatas,

maka dilakukan analisis rencana dan realisasi anggaran dan pendapatan

belanja sekolah seperti yang terdapat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Analisis Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana

Pondok Pesantren Nurul Hijrah Tahun Ajaran 2015/2016

No Uraian Rencana Realisasi

Pengeluaran Keterangan

Naik

(+)

Turun

(-)

PROGRAM

SEKOLAH MA

Page 92: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

74

1 Pengembangan

Kompetensi

Lulusan

Rp. 2.560.000 Rp. 2.560.000

2 Pengembangan

Standar Isi

Rp. 5.500.000 Rp. 5.500.000

3 Pengembangan

Proses

Pembelajaran

Rp. 8.700.000 Rp. 8.700.000

4 Pengembangan

Pendidik dan

Tenaga

Kependidikan

Rp. 10.500.000 Rp.

10.500.000

5 Pengembangan

sarana dan

prasarana sekolah

Rp. 6.290.000 Rp. 6.290.000

6 Pengembangan

Pengelolaan

Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000

7 Pengembangan

Pembiayaan

Rp. 3.050.000 Rp. 3.050.000

8 Pengembangan dan

Implementasi

Sistem Penilaian

Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000

TOTAL Rp.45.600.000 Rp.45.600.000

9 Pengembangan

Kompetensi lulusan

Rp.1.600.000 Rp.1.600.000

10 Pengembangan

Standar Isi

Rp.4.200.000 Rp.4.200.000

11 Pengembangan

Standar proses

Rp.1.110.000 Rp.1.110.000

12 Pengembangan

Pendidik dan

tenaga

kependidikan

Rp.2.000.000 Rp.2.000.000

13 Pengembangan

sarana dan

prasarana

Rp.5.100.000 Rp.5.100.000

14 Pengembangan

standar pengelolaan

Rp.1.2.60.000 Rp.1.2.60.000

15 Pengembangan

standar Pembiayaan

Rp.33.680.000 Rp.33.680.000

16 Pengembangan

Implementasi

sistem penilaian

Rp.1.040.000 Rp.1.040.000

TOTAL Rp.50.000.000 Rp.50.000.000

Page 93: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

75

Dari tabel diatas mengenai analisis rencana dan realisasi dana anggaran

Pondok Pesantren Nurul Hijrah dapat diketahui bahwa rencana dan realisasi

dana secara keseluruhan mengalami perbedaan dari rencana yang telah

dibuat sebelumnya oleh pondok pesantren. Dalam analisis yang peneliti

lakukan bahwa ada satu kegiatan yang mengalami dana pengeluaran yang

lebih besar dibandingkan dengan rencana yang telah dibuat yakni,makan

santri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis rencana dan

realisasi penggunaan dana mengalami jumlah yang lebih besar dari rencana

yang dibuat pondok pesantren yakni dengan kenaikan jumlah Rp.4.200.000.

C. Pembahasan

Sistem Implementasi manajemen keuangan di Pondok Pesantren Nurul

Hijrah dapat melalui beberapa tahapan, yakni tahap perencanaan keuangan

Pondok Pesantren, tahap Pelaksanaan Keuangan Pondok Pesantren, dan

tahap evaluasi serta pertanggungjawaban pelaporan keuangan pondok

pesantren. Berikut adalah tahapan dalam implementasi manajemen keuangan

di Pondok Pesantren Nurul Hijrah:

1. Perencanaan Keuangan Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Perencanaan merupakan langkah awal dalam mengidentifikasi segala

kebutuhan organisasi . perencanaan menentukan untuk apa, dimana, kapan

dan berapa lama akan dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya.

Program Pondok

Pesantren

17 Belanja Barang dan

Jasa

Rp.- Rp.-

18 Makan Santri Rp.616.200.000 Rp.620.400.000 (+)

19 Beasiswa BRI Rp.139.200.000 Rp.139.200.000

TOTAL Rp.755.400.000 Rp.759.600.000

Jumlah pengeluaran Rp.851..000.000 Rp.855.200.000

Saldo akhir tahun ajaran

Jumlah -Rp.4.200.000

Page 94: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

76

Perencanaan keuangan pondok pesantren ialah kegiatan merencanakan

sumber dana untuk menunjang kegiatan pendidikan dan tercapainya tujuan

pendidikan di pondok pesantren. Perencanaan sebagai kegiatan yang

sistematis, berarti perencanaan meliputi beberapa tahapan kegiatan.

Kegiatan yang satu menjadi landasan tahapan berikutnya. Tahapan kegaitan

tersebut dapat dijadikan panduan sehingga penyimpangan dapat segera

diketahui dan diatasi. Sedangkan tujuan perencanaan itu sendiri arahnya agar

kegiatan yang dilaksanakan tidak menyimpang dari arah yang ditentukan.

Untuk mengetahui perencanaan keuangan di Pondok Pesantren Nurul

Hijrah, peneliti melakukan metode wawancara dan studi dokumen dalam

menggali informasi yang berkaitan. Informasi ini didapatkan dari informan

yang terlibat langsung dalam implementasi manajemen keuangan Pondok

Pesantren, yaitu Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah dan Bendahara

Pondok Pesantren.

Dalam pembuatan perencanaan keuangan Pondok Pesantren, Pondok

membuat Rencana Anggaran Belanja Pondok Pesantren (RAPBP) sebagai

rencana yang dirumuskan oleh satuan pendidikan sesuai wewenangnya.

Dilaksanakan oleh tim yang secara khusus dibentuk pondok dengan

diketahui komite sekolah dan juga orang tua santri. Dalam pembuatan

RAPBP dilakukan bersamaan dengan pembuatan RABPM dengan sistem

bottom up, yaitu usulan anggaran kegiatan dari bawah (guru dan karyawan)

dan disetujui oleh atasan yaitu Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah.

Sesuai dengan penuturan Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jakarta

Timur :

“Proses perencanaan keuangan Pondok Pesantren Nurul Hijrah dilakukan

oleh kepala sekolah masing-masing berikut jajarannya, walaupun pada

prosesnya diikuti, diawasi dan disahkan oleh Kyai Pondok Pesantren

Nurul Hijrah. Segala kegiatan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah tidak

terlepas dari satu sama lainnya, misalnya seperti kegiatan belajar mengajar

disekolah, itu juga tidak terlepas dari rangkaian pondok lainnya, seperti

kegiatan di asrama, di masjid, di lapangan, dan kebutuhan di dapur umum

dan lain-lainnya, sehingga keadaan ini jadi sangat mempengaruhi proses

perencanaan keuangan yang mana pada pelaksanaan perencanaan

Page 95: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

77

keuangan untuk Pondok Pesantren dilakukan bersama dengan perencanaan

keuangan di sekolah/madrasah.”1

Dalam kegiatan perencanaan keuangan Pondok Pesantren Nurul Hijrah

melakukan dua kegiatan yaitu :

a. Memilih program. Dalam memilih program yang akan dilakukan dalam

setahun kedepan berpedoman pada tujuan yang ingin dicapai dengan

memperhatikan perkiraan besarnya sumber dana yang dapat diperoleh dan

sumber daya lainnya, serta sumber daya manusia yang ada.

b.Identifikasi dan pengerahan sumber daya yang ada. Identifikasi dilakukan

dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari berbagai pihak, yang

kemudian diidentifikasi oleh Kyai dan Kepala Madrasah. Data dan

informasi ini berupa sumber daya manusia, sarana maupun dana atau

biaya.

Perencanaan keuangan pada dasarnya dilakukan setahun sekali, yaitu

setiap akhir tahun ajaran setelah semua laporan diterima dan dibahas dalam

rapat akhir tahun, akan tetapi dalam prosesnya ada perencanaan setiap bulan

dan setiap akhir semester, hal ini karena keuangan di Pondok Pesantren

Nurul Hijrah tidak stabil dan belum berjalan lancer pada kenyataannya, hal

ini dikarenakan Pondok Pesantren Nurul Hijrah tidak mempunyai donator

tetap. Sesuai dengan penuturan Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah :

“perencanaan keuangan pondok pesantren dilakukan setiap setahun sekali,

akan tetapi pada pelaksanaannya sering terjadi perubahan rencana, karena

ketidak stabilan keuangan pondok.”2

Dalam proses perencanaan keuangan yang utama dilakukan adalah

mengindetifikasi sumber pemasukan keuangan bagi Pondok Pesantren Nurul

Hijrah, diantaranya :

1. Sumbangan Pendidikan dari Masyarakat :

a. SPP

1 Hasil wawancara dengan Abu Hanifah sebagai Pimpinan Pondok. Pada hari Selasa, 4

Oktober 2016 2 Hasil wawancara dengan Abu Hanifah sebagai Pimpinan Pondok. Pada hari Rabu, 27

September 2016, Pukul 10.00-10.30 WIB

Page 96: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

78

b.Uang Bangunan

2. Bantuan dari Pemerintah

a. BOS

3. Bantuan dari Lembaga

a. Beasiswa Bank BRI

Hal ini dikatakan oleh Abu Hanifah Thoyyid selaku Pimpinan Pondok

Pesantren Nurul Hijrah :

“Pendapatan pondok Pesantren bersumber dari SPP, uang bangunan, BOS

dari pemerintah, dan Beasiswa Bank BRI untuk beberapa santri, yang

mana hasil dari pendapatan tersebut akan dikelolah untuk kegiatan pondok

pesantren dan Madrasah.”3

Dari hasil penelitian di atas dan teori mengenai penyusunan RAPBP,

pemasukan, dan pengeluaran keuangan Pondok Pesantren, peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa perencanaan yang dibuat oleh Pondok Pesantren

Nurul Hijrah belum sepenuhnya tersusun sesuai dengan teori yang ada, hal

ini dikarenakan pondok pesantren hanya melakukan dua kegiatan saja dalam

perencanaan yaitu memilih program, identifikasi dan pengerahan sumber

daya yang ada saja.

2.Pelaksanaan Keuangan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Pelaksanaan keuangan ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah

dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian bila diperlukan. Pelaksanaan

dalam manajemen keuangan terbagi atas proses pengelolaan dan

penerimaan.

Dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan proses pelaksanaan

keuangan Pondok Pesantren penulis melakukan wawacara dan dokumentasi.

Informasi dan data diperoleh bersumber dari informan yang terlibat dalam

proses manajemen keuangan. Informan tersebut yaitu Pimpinan Pondok

3 Hasil wawancara dengan Abu Hanifah, sebagai Pimpinan Pondok. Pada hari Rabu, 27

September 2016, Pukul 10.00-10.30 WIB

Page 97: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

79

Pesantren, Bendahara Pondok, dan Kepala Sekolah yang bertugas dalam

mengelola pelaksanaan keuangan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Dalam pelaksanaan manajemen keuangan Kyai Pondok Pesantren Nurul

Hijrah merupakan tanggungjawab penuh terhadap pengeluaran keuangan.

Setiap dana yang keluar harus disetujui oleh Kyai Pondok Pesantren Nurul

Hijrah, proses pelaksanaan keuangan untuk melakukan setiap kegiatan yang

telah tercantum dalam anggaran harus membuat proposal kegiatan beserta

rincian dana yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut, setelah disetujui oleh

Kepala Sekolah baru kemudian Kyai Pondok Pesantren Nurul Hijrah

menandatangi proposal tersebut dan Bendahara Pondok baru bisa

mengeluarkan uang sesuai dengan yang ada diproposal, akan tetapi

bendahara terlebih dahulu memilih dana yang lebih terpenting terlebih

dahulu untuk diberikan, karena Kyai Pondok Pesantren Nurul Hijrah kurang

mengerti tentang keadaan keuangan yang ada di Pondok

Pesantren.Pelaksanaan manajemen keuangan mempunyai dua jenis kegiatan

penerimaan dan pengeluaran.

a. Penerimaan

Penerimaan yang diterima oleh Pondok Pesantren Nurul Hijrah berasal

dari pendapatan rutin. Pendapatan rutin berasal dari pembayaran santri

(SPP), uang kegiatan selama 1 tahun, bantuan BOS Pemerintah, dan

Beasiswa Bank BRI dan lain-lain yang digunakan untuk membiayai semua

kegiatan ekstrakurikuler dan operasional kegiatan sekolah dan Pondok

Pesantren.

b.Pengeluaran

Pelaksanaan pengeluaran di Pondok Pesantren Nurul Hijrah meliputi

pengeluaran rutin dan pengeluaran non rutin. Pengeluaran rutin meliputi

biaya pengeluaran rutin setiap bulan dikeluarkan setiap bulan. Pengeluaran

non rutin ini dilaksanakan jika ada kebutuhan mendadak atau kebutuhan

yang dilaksanakan setiap tahun sekali dan juga kebutuhan yang sebelumnya

Page 98: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

80

direncanakan pada RAPBP. Dalam sistem pengeluaran dana di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah proses pengajuan dana sampai pada pencairan dana

tidaklah melalui proses yang sulit, dikarenakan hanya melalui persetujuan

dari Pimpinan Pondok dan Bendahara Pusat asalkan dana yang diajukan

sesuai dengan rencana yang telah dibuat bersama.

Secara Teoritik, langkah-langkah dalam penyusunan RABPP hendaknya

mengikuti langkah sebagai berikut : a)Mengintervertarisasi rencana yang

akan dilaksanakan, b)Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas,

c)Menentukan program krja dan rincian program, d)menetapkan kebutuhan

untuk pelaksanaan rincian program, e)menghitung dana yang dibutuhkan,

f)Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana. Dan untuk

pengeluran Pondok Pesantren dapat dikategorikan dalam beberapa item,

yaitu: pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran, pengeluaran untuk tata

usaha sekolah, pemeliharaan sarana dan prasarana, kesejahteraan pegawai,

administrasi, pembinaan teknis pendidikan, dan pendataan.

Secara teoritik, pengelolaan anggaran dan keuangan dari sumber

manapun, baik dari pemerintah ataupun masyarakat perlu didasarkan pada

prinsip-prinsip umum pengelolaan keuangan, yaitu : a) hemat, tidak mewah,

efisien dan sesuai dengan kebutuhan, b) terarah dan terkendali sesuai dengan

rencana, c) terbuka dan transparan, d) sedapat mungkin menggunakan hasil

buatan sendiri.4

Dengan demikian dari hasil penelitian diatas dan teori mengenai

pengelolaan keuangan maka pelaksanaan keuangan di Pondok Pesantren

belum sepenuhnya sesuai dengan teori yang ada, masih banyak program

yang direncakan belum terealisasikan dengan baik, dan pengeluaran

keuangan belum bisa sesuai dengan target yang diinginkan.

4 Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta : Diva Pustaka, 2005), h.187

Page 99: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

81

3.Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pondok Pesantren Nurul

Hijrah

Pertanggungjawaban keuangan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah dalam

bentuk laporan bulanan dan tahunan yang dilaporkan kepada pimpinan,

pengawasan bulanan khususnya dilakukan bendahara kepada Kyai.

Bendahara melaporakan setiap laporan kegiatan yang menyangkut

keuangan dari setiap kegiatan dan bagian, yang dilaporkan berupa

pembuktian penerimaan, penyimpanan dan pembayaran kepada pihak-pihak

yang bersangkutan yang kemudian dilaporkan bendahara kepada Pimpinan

Pondok Pesantren Nurul Hijrah. Sedangkan untuk operasional yang berasal

dari pemerintah seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dikoreksi

oleh masing-masing Kepala Sekolah Madrasah baik jenjang Aliyah maupun

Tsanawiyah tanpa melibatkan Pimpinan Pondok Pesantren dalam hal

pengoreksian BOS dan langsung diserahkan kepada pemerintah. Menurut

penuturan Ibu Liza Fairuz selaku Bendahara Pondok mengatakan :

“sistem akuntansi dan pelaporan keuangan di pondok pesantren nurul

hijrah di buat dalam bentuk Laporan pertanggungjawaban yang diserahkan

kepada Pimpinan Pondok Pesantren sebagai pembuktian penerimaaan

maupun pembayaran yang sudah dilakukan, sedangkan pada operasional

madrasah pelaporan dana dari pemerintah melibatkan kepala sekolah

langsung berserta Tata Usaha dan bendahara untuk melaporkannya ke

Pemerintah tanpa melibatkan Pimpinan Pondok Pesantren.”5

maka Bendahara Pondok yang lebih selektif untuk mencairkan uang

tersebut. Setiap kegiatan yang dilakukan langkah selanjutnya adalah

membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ). Membuat LPJ merupakan

suatu keharusan bagi setiap bagian yang ada di Pondok Pesantren dan

Madrasah, setiap LPJ dari masing-masing bagian nantinya akan di audit oleh

bendahara, dan hasilnya kemudian diserahkan kepada Kyai Pondok

Pesantren Nurul Hijrah, dan disimpan sebagai dokumentasi bendahara. Akan

tetapi hasil dari audit untuk dana Pondok Pesantren jarang dilakukan

evaluasi oleh Kyai Pondok Pesantren Nurul Hijrah, melainkan hanya pihak

5 Hasil wawancara dengan Liza Fairuz, sebagai Kepala Keuangan dan Bendahara Pondok.

Pada hari Kamis, 6 Oktober 2016

Page 100: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

82

Kepala Madrasah saja yang mengevaluasi hasil audit yang berkenaan

dengan dana Madrasah. Hal ini dituturkan oleh Pimpinan Pondok Pesantaren

KH.Abu Hanifah :

“Untuk evaluasi keuangan pondok dilakukan dengan diadakannya rapat

masalah keuangan dengan pihak yayasan, wakasek, dan para wali kelas

setiap tiga bulan sekali.”6

Dalam membuat pembukuan keuangan, Pondok Pesantren Nurul Hijrah

dapat dikatakan belum cukup modern. Karena belum semua laporan

keuangan yang dibuat oleh bendahara dengan menggunakan komputer tetapi

masih ada yang tulis tangan. Bagian bendahara Pondok Pesantren Nurul

Hijrah belum bisa memanfaatkan teknologi yang sudah ada pada saat ini.

dikarena kan kurangnya tenaga bendahara dalam menginput data semua

keuangan di Pondok Pesantren dan juga Madrasah. Hal ini dituturkan oleh

Bendahara Pondok pesantren :

“Pembukuan keuangan di Pondok Pesantren belum sepenuhnya

menggunakan komputerisasi, tetapi masih beberapa laporan yang ditulis

dengan tangan, dikarenakan begitu banyaknya laporan keuangan yang ada

sehingga bendahara belum sempet mengetiknya dikomputer, dan tenaga

bendahara di Pondok Pesantren Nurul Hijrah cuma ada satu orang saja,

sehingga tidak maksimal dalam pembukuan keuangan Pondok Pesantren

Nurul Hijrah.7”

Setiap laporan yang dibuat merupakan sebagai alat ukur apakah rencana

dan tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Hijrah telah dicapai dengan

efektif dan efisien sesuai dengan acuan yang telah ditetapkan sebelumnya

dalam RAPBP, dan juga berguna untuk mencegah dan meminimalisir

terjadinya penyimpangan terhadap kegaitan yang telah direncanakan dan

penggunaan dana di Pondok Pesantren Nurul Hijrah, hasil tersebut menjadi

bahan evaluasi dan menghasilkan temuan-temuan untuk perencanaan di

tahun selanjutnya.

6 Hasil wawancara dengan Abu Hanifah, sebagai Pimpinan Pondok Pesantren. Pada hari,

Senin, 10 Oktober 2016 7 Hasil wawancara dengan Liza Fairuz, sebagai Kepala Keuangan dan Bendahara Pondok.

Pada hari Kamis, 6 Oktober 2016

Page 101: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

83

Secara teoritik, semua pengeluaran keuangan pondok pesantren dari

sumber manapun harus dipertanggungjawabkan. Hal tersebut bentuk

transparasi dalam pengelolaan keuangan, bendaharawan harus

memperhatikan bahwa setiap akhir tahun anggaran, bendahara harus

melaporannya kepada komite atau majelis pesantrenuntuk dicocokan dengan

RAPBPP. Dan dengan dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang ada seperti

(Kuitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan).

Dengan demikian dari hasil penelitian diatas dan teori mengenai

pertanggungjawaban keuangan Pondok Pesantren maka peneliti

menyimpulkan bahwa proses akuntansi dan pelaporan keuangan di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah belum sepenuhnya sesuai dengan teori, hal ini

dikarenakan bendahara belum melaporakan hasil laporan keuangan kepada

pihak komite sekolah, hal ini dikarenakan kurang transparasinya bendahara

pondok kepada pihak komite sekolah.

D. Temuan Hasil Penelitian

Terdapat beberapa temuan hasil penelitian mengenai Implementasi

manajemen keuangan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Kampung Dukuh Jakarta Timur. Temuan hasil penelitian mengenai

implementasi keuangan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan dan Pertanggungjawaban, pada aspek

perencanaan keuangan pondok pesantren menggunakan penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Pondok Pesantren (RAPBP), menurut

Sulthon :

“Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Pesantren adalah menerapkan prinsip anggaran

berimbang, diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan minus. Dengan

RAPBP berimbang maka kehidupan pesantren akan menjadi solid, dan

benar-benar kokoh dalam hal keuangan.”8

8 Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta : Diva Pustaka, 2005), h.189

Page 102: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

84

Menurut Gamer (2004) yang dikutip oleh KEMENDIKBUD :

Merumuskan sikuensi perencanaan keuangan yang strategis

sebagai berikut : 1) misi (mission), 2) tujuan jangka panjang (goal), 3)

tujuan jangka pendek (objectives), 4) program, layanan, aktivitas

(programs, services, activities), tujuan jangka panjang, tujuan jangka

pendek berdasarkan kondisi riil unit sekolah (site-based unit goals &

objectives), 5) target: baik outcomes maupun outputs, 6) anggaran

(budget), dan 7) perencanaan keuangan yang strategis (strategic financial

plan).9

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil penelitian di Pondok Pesantren

Nurul Hijrah Jakarta Timur sudah menggunakan penyusunan Rencana

Belanja dan Pendapatan Pesantren (RAPBP), yaitu dengan adanya RAPBP

yang dimiliki pondok pesantran Nurul Hijrah, akan tetapi Pondok Pesantren

Nurul Hijrah belum menggunakan prinsip berimbang, yaitu masih adanya

anggaran pendapatan yang minus keluar dari rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya, hal ini dibuktikan dengan tabel Realisasi penggunaan dana

pada tahun ajaran 2015-2016.

Dapat disimpulkan bahwa perencanaan belum sepenuh dikatakan baik,

hal itu terbukti dengan adanya anggaran pendapatan yang minus keluar dari

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dan juga pondok pesantren belum

merumuskan perencanaan keuangan yang strategis.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ummu Salamah, bahwa

proses perencanaan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin dilakukan

oleh Kepala Sekolah masing-masing berikut jajarannya, walaupun pada

prosesnya diikuti, diawasi dan disahkan oleh Kyai Pondok Pesantren Al-

Kholidin, dalam perencanaan keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin perlu

memperhatikan berbagai hal melalui data dan informasi yang dikumpulkan

9 Johannes Manggar, Bahan Pembelajaran Pengelolaan Keuangan Sekolah, (Indonesia :

LPPKS, 2013), h.14

Page 103: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

85

kemudian data dan informasi tersebut dikaji yang pada akhirnya nanti

disusun sebagai bahan masukan dalam penyusunan RAPBS. Hal tersebut

memiliki kesamaan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Jakarta Timur, bahwa perencanaan keuangan di pondok pesantren dilakukan

oleh kepala sekolah masing-masing jenjang baik jenjang MA maupun MTs

berikut jajarannya, yang kemudian dari hasil informasi data tersebut

dimasukan kedalam RAPBP.

Hal serupa penelitian yang dilakukan oleh Muhibbah, bahwa sistem

perencanaan dalam keuangan di SMP Bantar Jati Yayasan Indocement,

diformulasikan dalam bentuk rancangan anggaran untuk setiap komponen

kegiatan-kegiatan tersebut membuat berbagai penerimaan dan pengeluaran

yang biasa disebut RAPBS atau Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Sekolah, hal tersebut juga memiliki kesamaan yang dilakukan oleh Pondok

Pesantren Nurul Hijrah, bahwa bentuk rancangan anggaran untuk setiap

komponen kegiatan-kegiatan tersebut membuat berbagai penerimaan dan

pengeluaran, tetapi pada rancangan pondok pesantren biasa disebut RAPBP

atau Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pondok.

Sedangkan hasil penelitian Dewi Arianti mengemukakan bahwa pada

proses perencanaan yang dilakukan di MAN Cendikia Serpong dilakukan

beberapa tahap, hal ini dilakukan agar segala bentuk perencanaan yang

dibuat sesuai dengan kebutuhan masa yang akan datang. Tahapan tersebut

dimulai dengan menganalisa kebutuhan yang diperlukan serta kegiatan yang

akan dilaksanakan dan melakukan penyusunan keuangan dalam waktu satu

tahun anggaran dan juga dalam perencanaan keuangan MAN Cendikia

Serpong menggunakan pendekatan yang umum digunakan yaitu planning

Programming Budgeting Evaluation System yaitu penganggaran yang

berorientasi pada rencana dan sasaran program secara khusus dan umum,

pendekatan ini menganalisis kebutuhan dana untuk pelaksanaannya. Namun

di Pondok Pesantren Nurul Hijrah belum menggunakan pendekatan PPBS

tersebut dalam penyusunan RAPBP di Pondok Pesantren.

Page 104: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

86

Selanjutnya mengenai pelaksanaan keuangan yang terdapat di Pondok

Pesantren dalam pelaksanaan kegiatan, jumlah yang direalisasikan bisa

terjadi tidak sama dengan rencana anggarannya, bisa kurang atau lebih dari

jumlah yang telah dianggarkan, Menurut Mohamad Mustari :

“Hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab, yakni : adanya efesiensi atau

inefisiensi pengeluaran, terjadinya penghematan atau pemborosan,

pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan yang diprogramkan, adanya

perubahan harga yang tidak terantisipasi, dan penyusunan anggaran yang

kurang tepat.”10

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil penelitian di Pondok Pesantren

Nurul Hijrah Jakarta Timur, Dalam pelaksanaan manajemen keuangan Kyai

Pondok Pesantren Nurul Hijrah merupakan penanggungjawab penuh

terhadap pengeluaran keuangan. Setiap dana yang keluar harus disetujui oleh

Kyai Pondok Pesantren Nurul Hijrah, proses pelaksanaan keuangan untuk

melakukan setiap kegiatan yang telah tercantum dalam anggaran harus

membuat proposal kegiatan beserta rincian dana yang dibutuhkan dalam

kegiatan tersebut, setelah disetujui oleh Kepala Sekolah baru kemudian Kyai

Pondok Pesantren Nurul Hijrah menandatangi proposal tersebut dan

Bendahara Pondok baru bisa mengeluarkan uang sesuai dengan yang ada

diproposal.

Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan keuangan pondok pesantren

Nurul Hijrah belum berjalan dengan baik sesuai dengan teori yang ada, hal

ini dibuktikan dengan adanya kegiatan yang tidak sesuai dengan yang telah

diprogramkan, dan penyusunan anggaran yang kurang tepat, semua itu

dijelaskan pada tabel 4.5 tentang analisis dan realisasi pengelolaan dana

pondok pesantren Nurul Hijrah.

Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Muhibbah, bahwa dalam

pelaksanaan manajemen keuangan Kyai Pondok Pesantren Al-Khlidin

merupakan otorisator penuh terhadap pengeluaran keuangan. Setiap dana

10

M.Mustari. Maanajemen Pendidikan, (Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada, 2014), h.192

Page 105: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

87

yang keluar harus disetujui oleh Kyai Pondok Pesantren Al-Kholidin, proses

pelaksanaan keuangan untuk melakukan setiap kegiatan yang telah

tercantum dalam anggaran harus membuat proposal kegiatan beserta rincian

dana yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut. Hal tersebut memiliki

kesamaan yang dilakukan oleh Pondok pesantren Nurul Hijrah yaitu

pelaksaan manajemen keuangan pondok yang harus melalui persetujuan

pimpinan pondok untuk pencairan dana yang diperlukan.

Hal berbeda dengan hasil penelitian Dewi Arianti, yang mengatakan

pada proses pelaksanaan keuangan madrasah sebagai pedoman disesuaikan

dengan rencana awal yang sudah dibuat. DIPA yang telah disetujui oleh

Kementerian Keuangan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan

.RKA-AL yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Pada proses

pelaksanaan keuangan dibagi pada aspek penerimaan dan pengeluaran.

Selanjutnya pada aspek Akuntansi dan pelaporan keuangan Pondok

Pesantren menurut Rahmini Hadi :

“Laporan keuangan harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang

ada (kwitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan)

serta neraca keuangan, selain buku neraca keuangan yang erat

hubungannya dengan pengelolaan keuangan, ada juga beberapa

buku lain yang penting bagi bendaharawan pondok pesantren.”11

Menurut Johannes, mengemukakan bahwa Penerimaan dan pengeluaran

keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin

sesuai peratuaran yang berlaku. Pelaporan dan pertanggungjawaban

anggaran yang berasal dari orang tua siswa dan masyarakat dilakukan secara

rinci dan transparan sesuai dengan sumber dana. Pelaporan dan

11

Rahmini Hadi, Parno, Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di sekolah

dan Pondok Pesantren. (Purwokerto : STAIN Press, 2011), h.150

Page 106: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

88

pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari usaha mandiri sekolah

dilakukan secara rinci dan transparan kepada dewan guru dan staf sekolah.12

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil penelitian di Pondok Pesantren

Nurul Hijrah Jakarta Timur, dalam sistem akuntansi dan pelaporan keuangan

Pondok Pesantren Nurul hijrah belum sepenuhnya dikatakan baik, hal

tersebut karena tidak lengkapnya bukti-bukti pengeluaran yang ada dan juga

buku yang penting bagi bendaharawan pondok pesantren seperti, buku kas

umum, buku persekit uang muka, daftar potongan-potongan, daftar

gaji/honorarium, buku tabungan, dan buku iuran/kontribusi santri, hal ini

dibuktikan dengan hasil observasi lapangan pada tabel 4.4.

Dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi dan pelaporan keuangan

pondok pesantren Nurul Hijrah belum sepenuhnya berjalan dengan baik, hal

ini dibuktikan dengan hasil observasi lapangan tentang kelengkapkan buku

bagi bendaharawan yang kurang lengkap dan juga belum transparannya

laporan bendahara kepada dewan guru dan staff sekolah.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muhibbah mengemukakan

bahwa semua pertanggung jawaban di Pondok Pesantren Madinatunnajah

dilakukan secara transparasi dan tertulis dalam bentuk jurnal atau buku kas,

kemudia diserahkan kepada pimpinan pondok pesantren. Dalam

pertanggungjawaban, pondok pesantren Madinatunnajah membutuhkan

adannya standar pembukuan, inventarisasi sarana dan prasarana, pendataan

santri, guru dan karyawan yang harus benar-benar dilakukan untuk

mengantisipasi kesalahan. Hal tersebut memiliki kesamaan yang dilakukan

di Pondok Pesantren Nurul Hijrah yaitu Bendahara melaporkan setiap

laporan kegiatan yang menyangkut keuangan dari setiap kegiatan dan

bagian, yang dilaporkan berupa pembuktian penerimaan, pengeluaran,

penyimpanan dan pembayaran kepada pihak- pihak yang bersangkutan yang

12

Johannes, Bahan Pembelajaran Diklat Calon Kepala Sekolah, (Indonesia : LPPKS,

2013),h.22

Page 107: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

89

kemudian dilaporkan bendahara kepada pimpinan pondok Pesantren Nurul

Hijrah.

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi Arianti

mengemukakan bahwa penerapan evaluasi yang dilakukan di MAN

Cendikia Serpong terdapat dalam bentuk evaluasi lisan dan tulisan serta

terdapat evaluator internal dan eksternal dalam melakukan evaluasi. Namun

di Pondok Pesantren Nurul Hijrah tidak dilakukan evaluasi lisan, dan juga

evaluator eskternal dalam mengaudit keuangan pondok pesantren.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini tidak ada sesuatu yang sempurna, pastinya memiliki

keterbatasan, salah satunya adalah kesulitan yang penulis alami pada saat

melakukan penelitian ini, salah satunya yakni sebagai berikut :

1. Bendahara Pondok Pesantren dan Madrasah masih terpusat oleh satu orang

saja, sehingga data keuangan di Pondok dan Madrasah masih belum

terkoodinir dengan rapih.

2. Bendahara pondok yang belum transparan terhadap rincian pengeluaran

keuangan pondok pesantren.

3. Pembukuan keuangan di Pondok Pesantren masih ada yang berupa tulis tangan,

sehingga peneliti membutuhkan waktu lama untuk menulis ulang data

keuangan yang masih ditulis tangan tersebut, untuk keperluan data penelitian.

4. Saat pelaksanaan penelitian, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah sedang

sibuk dakwah keluar kota, sehingga peneliti pengalami kesulitan untuk

mewawancarai pimpinan Pondok Pesantren.

Page 108: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

90

Page 109: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Bab IV, dapat penulis simpulkan bahwa

Implementasi Keuangan Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah

belum berjalan dengan baik dan tidak sistematis, hal ini dibuktikan dengan

proses implementasi manajemen keuangan belum sesuai dengan teori-teori

yang berkaitan dengan proses pelaksanaan keuangan.

Selanjutnya hambatan-hambatan dalam manajemen keuangan di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah yaitu kurangnya tenaga professional terkait

pengelolaan keuangan, sistem keuangan Pondok Pesantren dan Madrasah

yang masih digabung antara keuangan Pondok, Madrasah Tsanawiyah, dan

Madrasah Aliyah.

Cara mengatasi kendala-kendala manajemen keuangan di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah adalah dengan memfungsikan kembali bendahara I

pada struktur organisasi yang ada, bendahara Madrasah Tsanawiyah, dan

bendahara Madrasah Aliyah harus dipisahkan, sehingga bendahara dengan

mudah mengelolah data keuangan dengan baik dan sistematis.

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan

pertimbangan sekolah dalam kegiatan bantuan operasional sekolah , yaitu

sebagai berikut:

1.Bagi Yayasan

Melakukan pengawasan secara intensif langsung kepada sekolah dan

bendahara agar masalah mengenai implementasi manajemen keuangan

pendidikan di Pondok Pesantren dapat langsung dengan cepat ditanggulangi.

Page 110: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

91

2.Bagi Bendahara

1) Sebaiknya laporan, disusun oleh bendahara yang berbeda yang

menangani keuangan Pondok dan Madrasah, tidak merangkap antara

bendahara keuangan Pondok Pesantren dengan bendahara Madrasah.

2) Ditunjuk satu orang sebagai penanggungjawab untuk administrasi

Keuangan Pondok Pesantren agar dokumen bukti transaksi tidak

tercecer dan hilang.

3) Membuat Pola Sistem Informasi Keuangan Pondok Pesantren.

4) Mengadakan Pelatihan terkait pengelolaan keuangan pondok

pesantren.

3. Bagi orang tua siswa

Agar memperhatikan dan peduli dengan biaya pembayaran SPP Santri,

karena saat keterlambatan pembayaran SPP akan menghambat kegiatan di

Pondok Pesantren.

4. Bagi peneliti lain

Agar melakukan penelitian berkaitan dengan Implementasi manajemen

keuangan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah disarankan

mengambil masalah penelitian pada aspek Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pondok Pesantren, hal ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam

segi kemampuan, dan waktu untuk melakukan penelitian berkaitan dengan

hal tersebut.

Page 111: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

92

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif : Sebuah upaya mendukung penggunaan

penelitian kualitatif dalam berbagai disiplin ilmu, Jakarta :

PT.Rajagrafindo Persada, 2015

Arianti, Dewi, Penerapan Manajemen Keuangan di Man Insan Cendekia

Serpong, 2014

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT

Rineka Cipta,2010.

Azizah Nur Ayu, Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Anak

Terlantar

Badrudin, Manajemen peserta didik, Jakarta : PT.Indeks, 2014.

Bambang Ismaya, Pengelolaan Pendidikan . Bandung: PT.Refika Aditama, 2015

Bungin M. Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

public, dan ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group,2009), cet.3

Damopolii Muljono, Pesantren Modern IMMIM Pencetak muslim modern .Jakarta

: Rajagrafindo Persada, 2011

Dzulfikar M.Abid, Analisis Pengelolaan Keuangan Sekolah di SMAN se-

Kabupaten Kendal, 2015

E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Pt. Remaja Rosdakarya, 2003

Engkoswara, Administrasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta, 2012

Fatah ,Nanang, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

Fatah ,Nanang, Landasan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah.

Semarang:PT.Pustaka Rizki Putra,2011

Hadi Rahmini. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. Purwokerto: STAIN Press, 2011

Page 112: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

93

Harsono, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan. Yogyakarta : Surayajaya Press,

2007.

Hidayatullah Nurul, Pelaksanaan Manajemen Keuangan Sekolah di SMP An-

Nurmaniyah, 2013.

Inayah ,Nur, “Sistem Pendidikan Formal di Pondok Pesantren”, Junal Sociologie,

Vol. 1, 2011

Indra Akuntono, Utak-Atik Mekanisme Penyaluran Dana BOS, 2011.

(http://edukasi.kompas.com/utakatik.mekanismepenyaluran.dana.bos)

Jasmani, Mustofa, Syaiful, Supervisi Pendidikan. Jogjakarta; Ar-ruzz media, 2013

Johannes, Peningkatan Manajemen melalui Penguatan Tata Kelola dan

Akuntabilitas di Sekolah/Madrasah, 2011

Masyhud Sulthon, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta : Dewi Putaka, 2005,

Cet.Ke-3

Muhibbah, Aplikasi Manajemen Keuangan di Pondok Pesantren Madinnatunajah

Jombang,2008

Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2010

Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi pendidikan. Yogyakarta : Ar-

ruzz media, 2008

Mustari Muhammad, Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajawali, 2014

Nata, Abuddin , Sejarah Sosial Intelektual Islam dan Institusi Pendidikannya,

Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada , 2012, Cet. Ke-1

Putra Nusa, Metode Penelitian Kualitatif Manajemen, (Depok : PT Rajagrafindo

Persada, 2013

Rahim, Husni, Madrasah dalam politik pendidikan di Indonesia . Ciputat :Logos

wanaca ilmu,2013

Rahman, Irhamni Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Jawab Barat,

Skripsi Universitas Indonesia, 2010

Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam..Bandung : CV Pustaka Setia, 2012.

Page 113: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

94

Salamah,Ummu ,Study mengenai system pengelolaan keuangan sekolah di

Pondok Pesantren Al-Kholidin terhadap penguatan manajemen

keuangan,2013

Siswandari, Pengelolaan Keuangan Sekolah/Madrasah.Jakarta: LPPKS, 2013

Sri Minarti, Manajemen Sekolah. Jogjakarta : Ar-ruzz Media, 2011.

Subhan, Peranan kyai dalam manajemen pembiyaan pendidikan di Pondok

Pesantren As’ma Chusna, Journal of Economic Education, Vol. 1,

2012

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R & D, Bandung: Alfabeta, 2010

Suhardan, Dadang , Manajemen Pendidikan. Bandung:Alfabeta, 2011

Suparlan, Manajemen berbasis sekolah,Jakarta : Bumi Aksara, 2013.

Syah Darwyan , Supardi, DKK, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan

Agama Islam. Jakarta: Faza Media, 2006

Syukri Z, Abdullah , Gontor & Pembaharuan Pendidikan Pesantren, Jakarta :

PT.RajaGrafindo Persada,2005, Cet. Ke-1,h.4

Uhar, Administrasi Pendidikan. Bandung : PT.Refika Aditama, 2010

Usman, Husaini, Manajemen teori, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta : Remaja

Rosdakarya,2014

Wijaya David, Implementasi Manajemen Keuangan sekolah terhadap kualitas

pendidikan, Jurnal pendidikan penabur, 13, 2009.

Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Kualitatif : Komunikasi, ekonomi, kebijakan

public, dan ilmu social lainnya, Jakarta: Kencana prenada media group,

2009.

Page 114: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

95

Lampiran-lampiran

Page 115: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

96

Lampiran 1

PEDOMAN DOKUMENTASI

Nama Sekolah : Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Alamat Sekolah :Jl.Penggilingan Baru III Kel.Kampung Dukuh,

Kec.Kramatjati

No. Dimensi Sumber Dokumen Keterangan

Ada Tidak ada

1. Organisasi Profil Pondok Pesantren

Sejarah berdirinya Pondok

Visi, misi, tujuan, dan sasaran

Pondok

Struktur organisasi Pondok

2. Ketenagaan Data tenaga pendidik

Data tenaga kependidikan

Data peserta didik

3. RAPBP Laporan Keuangan dan SPJ

Pondok Pesantren

RKAM Madrasah Aliyah

RKAM Madrasah Tsanawiyah

Pembukuan BOS

Beasiswa BRI

Page 116: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

97

Lampiran 2

PEDOMAN OBSERVASI

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Lembar Observasi

No. Indikator Ada Tidak

Ada

Deskripsi

Hasil

Pengamatan

1. Buku Kas umum

2. Buku Persekit uang muka

3. Daftar potongan-potongan

4. Daftar Gaji/Honorarium

5. Buku Tabungan

6. Buku iuran/kontribusi santri

(SPP/Infaq)

Page 117: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

98

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

PERENCANAAN

1. Bagaimana sistem perencanaan keuangan pondok?

2. Kapan dilakukan perencanaan keuangan?

3. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan keuangan tersebut?

4. Bagaimana proses perencanaan keuangan?

5. Apa bentuk dari hasil perencanaan keuangan?

6. Bagaimana penyusunan keuangan dilaksanakan?

7. Apa pertimbangan dalam penyusunan keuangan?

8. Kendala yang dihadapi dalam proses penyusunan?

9. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

10. Berpedoman pada apakah penyusunan dilakukan?

PELAKSANAAN

1. Darimana sumber keuangan di Pondok Pesantren?

2. Bagaimana prosedur pengelolaan penerimaan keuangan Pondok pesantren ?

3. Seperti apa bentuk pembukuan pada penerimaan keuangan Pondok Pesantren

?

4. Bagaimana pengalokasian sumber keuangan tersebut ?

5. Apakah ada sumber penerimaan lain yang bersumber dari masyarakat (dalam

hal dukungan komite sekolah)?

6. Bagaimana penyusunan penerimaan keuangan?

7. Siapa saja yang terlibat dalam penanganan pembukuan?

8. Apakah pengeluaran sesuai dengan tujuan program Pondok Pesantren ?

9. Apakah pihak pondok membentuk penggungjawab dalam setiap kegiatan

program pondok?siapa?

10. Siapa saja pihak yang diperbolehkan dalam penggunaan keuangan pondok?

11. Apa saja kendala terkait pelaksanaan keuangan pondok?

Page 118: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

99

12. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

13. Bagaimana sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pondok pesantren?

EVALUASI & PERTANGGUNGJAWABAN

1. Bagaimana Pimpinan Pondok melakukan pengendalian pengeluaran

sesuai dengan RAPBP yang sudah dibuat ?

2. Bagaimana bentuk evaluasi yang dilakukan?

3. Siapa saja yang melakukan evaluasi?

4. Kapan evaluasi dilakukan?

5. Apakah setiap penyelenggaraan program pondok selalu dilakukan

evaluasi ?

6. Apa tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan?

7. Bagaimana peran pimpinan pondok dalam hal mengevaluasi?

8. Apakah ada evaluator yang berasal dari eksternal pondok pesantren?

9. Siapa saja pihak eksternal tersebut?

10. Seperti apa pelaksanaan atau prosedur yang dilakukan pihak eksternal ?

11. Kapan saja pihak eksternal melaksanakan evaluator?

Page 119: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

100

Lampiran 4

REKAP HASIL DOKUMENTASI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN

DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH TAHUN 2016

Nama Sekolah : Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Alamat Sekolah : Jl. Penggilingan Baru III Rt.14/04 Kel.Kampung Dukuh,

Kec.Kramat Jati, Jakarta Timur.

No. Dimensi Sumber Dokumen Keterangan

Ada Tidak ada

1. Organisasi Profil Pondok Pesantren -

Sejarah berdirinya Pondok -

Visi, misi, tujuan, dan sasaran

Pondok

-

Struktur organisasi Pondok -

2. Ketenagaan Data tenaga pendidik -

Data tenaga kependidikan -

Data peserta didik -

3. RAPBP Laporan Keuangan dan SPJ

Pondok Pesantren

-

RKAM Madrasah Aliyah -

RKAM Madrasah Tsanawiyah -

Pembukuan BOS -

Beasiswa BRI -

Page 120: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

101

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Pelaksanaan observasi : Berlangsung Januari-Maret 2016

No Uraian Pengamatan Ada Tidak Ada Keterangan

1. Buku Kas Umum

Buku kas umum ini

dipergunakan untuk

menulis uang masuk

ke bendahara pondok

secara global yang

bersumber dari

pembayaran SPP, dll.

2. Buku persekit uang muka Buku persekit uang

muka tidak

dipergunakan dalam

pembukuan keuangan

pondok

3. Daftar Potongan-Potongan Daftar potongan-

potongan tidak

dipergunakan dalam

pembukuan keuangan

pondok, karena di

pondok tidak ada

potongan-potongan

harga

4. Daftar Gaji/Honorarium Daftar gaji ini

dipergunakan untuk

mencatat gaji para

guru-guru pondok

pesantren

Page 121: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

102

5. Buku Tabungan

Pondok Pesantren

Nurul Hijrah tidak

memiliki buku

tabungan khusus,

karena pemasukan

keuangan pondok

diterima secara cash

dan untuk dana bos

menggunakan cek

untuk pencairan dana.

6. Buku iuran SPP Buku iuran SPP

dipergunakan untuk

bendahara mencatat

pembayaran santri

tiap bulannya, dan

juga sebagai bukti

bahwa santri sudah

melakukan

pembayaran SPP.

Page 122: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

103

LAMPIRAN 6

Hasil Wawancara

Informan : KH.Abu Hanifah Thoyyib

Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah

Hari/tanggal : Rabu, 27 September 2016

Waktu : 10.00 – 11.15 WIB

Tempat : Ruang Pimpinan Pondok Pesantren

1. Bagaimana sistem perencanaan pondok pesantren?

Jawaban :

Proses perencanaan keuangan Pondok Pesantren Nurul Hijrah

dilakukan oleh kepala sekolah masing-masing berikut jajarannya,

walaupun pada prosesnya diikuti, diawasi dan disahkan oleh Kyai Pondok

Pesantren Nurul Hijrah. Segala kegiatan di Pondok Pesantren Nurul Hijrah

tidak terlepas dari satu sama lainnya, misalnya seperti kegiatan belajar

mengajar disekolah, itu juga tidak terlepas dari rangkaian pondok lainnya,

seperti kegiatan di asrama, di masjid, di lapangan, dan kebutuhan di dapur

umum dan lain-lainnya, sehingga keadaan ini jadi sangat mempengaruhi

proses perencanaan keuangan yang mana pada pelaksanaan perencanaan

keuangan untuk Pondok Pesantren dilakukan bersama dengan perencanaan

keuangan di sekolah/madrasah.

2. Kapan dilakukan perencanaan keuangan?

Jawaban :

Perencanaan keuangan pondok pesantren dilakukan setiap setahun

sekali, akan tetapi pada pelaksanaannya sering terjadi perubahan

rencana, karena ketidak stabilan keuangan pondok

3. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan keuangan?

Jawaban :

Melibatkan seluruh Stakeholder yang ada, mulai dari guru-guru,

komite madrasah, pimpinan-pimpinan madrasah, dan wakil-wakil

bidang

Page 123: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

104

4. Bagaimana proses perencanaan keuangan?

Jawaban :

Mengidentifikasi sumber pemasukan keuangan bagi Pondok

Pesantren Nurul Hijrah, yaitu : SPP santri, uang bangunan, BOS,

dan Beasiswa BRI.

5. Apa pertimbangan dalam penyusunan keuangan?

Jawaban :

Pertimbangan berasal dari Rencana Strategis, dan usulan-usulan

dari guru yang kemudian diolah oleh wakil-wakil bidang setelah

itu menjadi rumusan perencanaan madrasah dan Pondok Pesantren.

6. Kendala yang dihadapi dalam proses penyusunan ?

Jawaban :

Kendala terjadi ketika banyaknya lomba-lomba kegiatan eskul

meningkat,seperti pramuka, marawis, dll, sehingga rencana yang

sudah dibuat tidak sesuai dengan keadaan yang ada.

7. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

Jawaban :

Bendahara pondok harus menganggarkan kebutuhan eskul sesuai

dengan perencanaan di RAPBP pondok pesantren.

8. Berpedoman pada apakah penyusunan dilakukan ?

Jawaban :

Berpedoman pada tujuan yang ingin dicapai dengan

memperhatikan perkiraan besarnya sumber dana yang dapat

diperoleh dan sumber daya lainnya, serta sumber daya

manusia yang ada.

9. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian pengeluaran pondok

sesuai dengan RAPBP yang sudah dilihat?

Jawaban :

Page 124: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

105

Disesuaikan dengan kebutuhan pondok apabila terdapat

kekurangan biaya di ambil dari kegiatan lain yang memiliki dana

lebih.

10. Apa saja kendala terkait pelaksanaan keuangan pondok ?

Jawaban :

Antara RAPBP dengan pelaksanaannya sering terjadi tidak

sinkron, ada kegiatan-kegiatan tambahan yang tidak ada di RAPBP

tetapi harus dilaksanakan contoh : PORSENI, Lomba Pramuka, dll

11. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

Jawaban :

Mencari dana dari siswa dan diambil dari kelebihan dana kegiatan.

12. Bagaimana bentuk evaluasi yang dilakukan?

Jawaban :

Mengadakan rapat terkait masalah keuangan

13. Siapa saja yang melakukan evaluasi?

Jawaban :

Yayasan, Wakasek, dan para wali santri.

14. Kapan evaluasi dilakukan ?

Jawaban :

Setiap tiga bulan sekali

15. Apakah setiap penyelenggaraan program pondok selalu dilakukan

evaluasi?

Jawaban :

Ya, setiap penyelenggaran program pondok selalu diadakan

evaluasi.

16. Apa tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan ?

Jawaban :

Pembenahan dan penyesuaian kegiatan dengan RAPBP

17. Bagaimana peran kepala sekolah dalam hal mengevaluasi?

Jawaban :

Page 125: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

106

Memberikan petunjuk dan pengarahan tentang pemilihan kegiatan-

kegiatan sekolah.

18. Apakah ada evaluator yang berasal dari eksternal pondok?

Jawaban :

Ada, komite sekolah

19. Siapa saja pihak eksternal tersebut?

Jawaban :

Para orang tua murid dan pengurus komite sekolah

20. Seperti apa pelaksanaan atau prosedur yang dilakukan pihak eksternal?

Jawaban :

Melihat RAPBP, memiliki kegiatan yang sesuai dengan minat dan

kemampuan santri, dan memberi solusi tentang pendanaan.

21. Kapan saja pihak eksternal melaksanakan evaluator?

Jawaban :

Setiap tiga bulan sekali.

Jakarta, 01 Oktober 2016

(KH.Abu Hanifah Thoyyib)

Page 126: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

107

Hasil Wawancara

Hasil Wawancara Informan : Liza Fairuz S.S

Jabatan : Bendahara Pondok Pesantren dan Madrasah

Hari/tanggal : Rabu, 30 September 2016

Waktu : 09.00 – 10.20 WIB

Tempat : Ruang Guru

1. Darimana sumber keuangan di Pondok Pesantren ?

Jawaban :

Pendapatan rutin berasal dari pembayaran santri (SPP), uang

kegiatan selama 1 tahun, bantuan BOS Pemerintah, dan Beasiswa

Bank BRI

2. Bagaimana prosedur pengelolaan penerimaan keuangan pondok ?

Jawaban :

Dalam pelaksanaan pengelolaan penerimaan keuangan, pondok

melakukan pencatatan terhadap setiap uang yang masuk dari pembayaran

SPP, dan donator dll, setiap penggunaan keuangan pondok harus dengan

sesuai prosedur yang ada.

3. Seperti apa bentuk pembukuan pada penerimaan keuangan pondok ?

Jawaban :

Pembukuan keuangan di Pondok Pesantren belum sepenuhnya

menggunakan komputerisasi, tetapi masih beberapa laporan yang

ditulis dengan tangan, dikarenakan begitu banyaknya laporan

keuangan yang ada sehingga bendahara belum sempet

mengetiknya dikomputer, dan tenaga bendahara di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah cuma ada satu orang saja, sehingga tidak

maksimal dalam pembukuan keuangan Pondok Pesantren Nurul

Hijrah

4. Bagaimana pengalokasian sumber keuangan tersebut ?

Jawaban :

Page 127: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

108

Pengalokasian sumber keuangan tersebut sesuai dengan rencana

yang telah dibuat sebelumnya,

5. Apakah ada sumber penerimaan lain yang bersumber dari masyarakat

(dalam hal dukungan komite sekolah)?

Jawaban :

Ada, dari beberapa donatur tidak tetap

6. Bagaimana penyusunan penerimaan keuangan?

Penyusunan penerimaan keuangan berdasarkan dana yang masuk pertiap

bulan yang kemudian ditulis dibuku kas umum secara keseluruhan.

7. Siapa saja yang terlibat dalam penanganan pembukuan?

Jawaban :

Hanya bendahara pondok saja

8. Apakah pengeluaran sesuai dengan tujuan program pondok ?

Jawaban :

Pengeluaran terkadang tidak sesuai dengan tujuan program

pondok, dikarenakan banyaknya kegiatan yang tidak diduga

sehingga budget yang dikeluarkan lebih banyak dari apa yang

sudah dianggarkan.

9. Apakah pihak Pondok Pesantren membentuk penggungjawab dalam

setiap kegiatan program pondok?siapa?

Jawaban :

Ya, pihak pondok membentuk penangungjawab dalam setiap

kegiatan program pondok, yaitu ketua kegiatan yang ditunjuk oleh

pimpinan pondok pesantren.

10. Siapa saja pihak yang diperbolehkan dalam penggunaan keuangan

Pondok?

Jawaban :

Pihak yang diperbolehkan dalam penggunaan keuangan ialah bagi

mereka yang disudah mengajukan anggaran pada proses

penyusunan RAPBP

11. Apa saja kendala terkait pelaksanaan keuangan pondok pesantren?

Page 128: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

109

Jawaban :

Masih banyaknya kegiatan yang tidak sesuai dengan anggaran

yang telah dibuat, penerimaan keuangan pondok tidak sesuai

dengan pengeluaran yang terjadi.

12. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

Jawaban :

Cara mengatasinya dengan mengajukan proposal terkait dengan

kegiatan yang membutuhkan dana lebih besar.

13. Bagaimana sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pondok pesantren?

Jawaban :

Sistem akuntansi dan pelaporan keuangan di pondok pesantren

nurul hijrah di buat dalam bentuk Laporan pertanggungjawaban

yang diserahkan kepada Pimpinan Pondok Pesantren sebagai

pembuktian penerimaaan maupun pembayaran yang sudah

dilakukan, sedangkan pada operasional madrasah pelaporan dana

dari pemerintah melibatkan kepala sekolah langsung beserta Tata

Usaha dan bendahara untuk melaporkannya ke Pemerintah tanpa

melibatkan Pimpinan Pondok Pesantren

Jakarta, 01 Oktober 2016

(Liza Fairuz S.S)

Page 129: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

110

Hasil Wawancara

Hasil Wawancara Informan : Dra.Nurhayati

Jabatan : Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Hari/tanggal : Kamis, 01 Oktober 2016

Waktu : 09.00 – 10.20 WIB

Tempat : Ruang Guru

1. Bagaimana sistem perencanaan pondok pesantren?

Jawaban :

Pada proses perencanaan keuangan pondok pesantren nurul hijrah

kepala sekolah tidak terlibat langsung, karena kepala sekolah hanya focus

pada pembuatan perencanaan anggaran kegiatan madrasah saja

2. Kapan dilakukan perencanaan keuangan?

Jawaban :

Perencanaan keuangan pondok pesantren dilakukan setiap setahun

sekali bersamaan dengan pembuatan RAPBM untuk sekolah.

3. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan keuangan?

Jawaban :

Melibatkan seluruh Stakeholder yang ada, mulai dari guru-guru, komite

madrasah, pimpinan-pimpinan madrasah, dan wakil-wakil bidang

4. Bagaimana proses perencanaan keuangan?

Jawaban :

Mengidentifikasi sumber pemasukan keuangan bagi madrasah

Nurul Hijrah, yaitu : BOS, dan Beasiswa BRI.

5. Apa pertimbangan dalam penyusunan keuangan?

Jawaban :

Page 130: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

111

Pertimbangan berasal dari Rencana Strategis, dan usulan-usulan

dari guru yang kemudian diolah oleh wakil-wakil bidang setelah

itu menjadi rumusan perencanaan madrasah .

6. Kendala yang dihadapi dalam proses penyusunan ?

Jawaban :

Kendala terjadi ketika banyaknya lomba-lomba kegiatan eskul

meningkat,seperti pramuka, marawis, dll, sehingga rencana yang

sudah dibuat tidak sesuai dengan keadaan yang ada.

7. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

Jawaban :

Bendahara madrasah harus menganggarkan kebutuhan eskul sesuai

dengan perencanaan di RAPBM

8. Berpedoman pada apakah penyusunan dilakukan ?

Jawaban :

Berpedoman pada buku petunjuk teknis penggunaan dana BOS

untuk tingkat Madrasah.

9. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengendalian pengeluaran pondok

sesuai dengan RAPBP yang sudah dilihat?

Jawaban :

Disesuaikan dengan kebutuhan pondok apabila terdapat

kekurangan biaya di ambil dari kegiatan lain yang memiliki dana

lebih.

10. Apa saja kendala terkait pelaksanaan keuangan pondok ?

Jawaban :

Antara RAPBP dengan pelaksanaannya sering terjadi tidak

sinkron, ada kegiatan-kegiatan tambahan yang tidak ada di RAPBP

tetapi harus dilaksanakan contoh : PORSENI, Lomba Pramuka, dll

11. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

Jawaban :

Mencari dana dari siswa dan diambil dari kelebihan dana kegiatan.

12. Bagaimana bentuk evaluasi yang dilakukan?

Page 131: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

112

Jawaban :

Mengadakan rapat terkait masalah keuangan

13. Siapa saja yang melakukan evaluasi?

Jawaban :

Yayasan, Wakasek, Pembina osis, dan para wali santri.

14. Kapan evaluasi dilakukan ?

Jawaban :

Setiap tiga bulan sekali

15. Apakah setiap penyelenggaraan program pondok selalu dilakukan

evaluasi?

Jawaban :

Ya, setiap penyelenggaran program pondok selalu diadakan

evaluasi.

16. Apa tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan ?

Jawaban :

Pembenahan dan penyesuaian kegiatan dengan RAPBM

17. Bagaimana peran kepala sekolah dalam hal mengevaluasi?

Jawaban :

Memberikan petunjuk dan pengarahan tentang pemilihan kegiatan-

kegiatan sekolah.

18. Apakah ada evaluator yang berasal dari eksternal pondok?

Jawaban :

Ada, yaitu Komite Sekolah

19. Siapa saja pihak eksternal tersebut?

Jawaban :

Para orang tua murid dan pengurus komite sekolah

20. Seperti apa pelaksanaan atau prosedur yang dilakukan pihak eksternal?

Jawaban :

Melihat RAPBM, memiliki kegiatan yang sesuai dengan minat dan

kemampuan santri, dan memberi solusi tentang pendanaan.

21. Kapan saja pihak eksternal melaksanakan evaluator?

Page 132: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

113

Jawaban :

Setiap tiga bulan sekali.

Jakarta, 15 Oktober 2016

(Dra.Nurhayati)

Page 133: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

114

Lampiran 7

DATA GURU MADRASAH NURUL HIJRAH 2016/2017

NO NAMA KETERANGAN

1 Dra. Nurhayati

2 H.Sodikun,S.Pd.I

3 Karunia Akbar,M.Pd.I

4 Arum Umiyati,S.Ag

5 Puput Riyani,S.Pd

6 Khairiyyah,S.Ag

7 Hj.Zakia,S.Ag

8 Hidayatullah,S.Pd.I

9 Hari Prasetio,S.Kom

10 Kiftia Nurdini,S.Pd

11 Sugiastuti,S.E

12 Liza Fairus,S.S

13 Innaki Rohmati

14 Komaru Sobar

15 Devi Nur Indah Sari,S.Pd

16 Ahmad Firdaus,S.H.I

17 Irfan Maulana

18 Fajar Adnan Hawari

19 Fauziah Anovita Rizki,

S.Pd

Page 134: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

115

DATA GURU PENGABDIAN PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH 2016/2017

NO NAMA KETERANGAN

1 Hidayatullah, S.Pd.I

2 Liza Fairus S.S

3 Innaki Rohmati

4 Komaru Sobar

5 Ahmad Firdaus, S.H.I

6 Irfan Maulana

7 Fajar Adnan Hawari

8 Ahmad Syatari

9 Abdullah Metboki

10 Haidar Zurlkainaen

11 Syauqi Bik

12 Denti

13 Rizki Hidayatullah

Page 135: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

116

Lampiran 8

DATA ROMBONGAN BELAJAR MTs Nurul Hijrah 2015/2016

No Kelas

Jenis Kelamin

L P Total

1. VII 11 5 16

2. VIII 10 8 18

3. IX 9 2 11

Jumlah Total 30 15 45

DATA ROMBONGAN BELAJAR MA Nurul Hijrah 2015/2016

No Kelas

Jenis Kelamin

L P Total

1. X 5 9 14

2. XI 7 3 10

3. XII 9 10 19

Jumlah Total 21 22 43

Page 136: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

117

DATA ROMBONGAN BELAJAR MTs Nurul Hijrah 2016/2017

No Kelas

Jenis Kelamin

L P Total

1. VII 13 7 20

2. VIII 11 11 22

3. IX 13 2 15

Jumlah Total 37 20 57

DATA ROMBONGAN BELAJAR MA Nurul Hijrah 2016/2017

No Kelas

Jenis Kelamin

L P Total

1. X 5 9 14

2. XI 7 3 10

3. XII 9 12 21

Jumlah Total 21 24 45

Page 137: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

118

Lampiran 9

Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Pondok (RAPBP) 2015-2016

No

Urut

No Kode Uraian Jumlah

1 2 3 4

I 1 Sisa Tahun Lalu Rp.-

II 2 PENDAPATAN RUTIN

2.1 SPP Siswa -

SPP Siswa MTs Rp.331.500.000

SPP Siswa MA Rp.284.700.000

2.2 Gaji pegawai tidak tetap -

2.3 Belanja barang dan jasa -

2.4 Belanja pemeliharaan -

2.5 Belanja lain-lain -

III 3 BANTUAN OPERASIONAL

SEKOLAH

3.1 Bantuan BOS Pusat

Bantuan BOS MA Rp.45.600.000

Bantuan BOS MTs Rp.50.000.000

3.2 Bantuan BOS Provinsi -

3.3 Bantuan BOS Kabupaten -

3.4 Dana Alokasi Khusus -

3.5 Dana Komite Sekolah -

IV 4 SUMBER PENDAPATAN

LAINNYA

4.1 Pendapatan Asli Pondok -

4.2 Beasiswa BRI

Beasiswa BRI MTs Rp.72.000.000

Beasiswa BRI MA Rp.67.200.000

4.2 Dana tugas pembantuan -

4.3 Dana alokasi khusus -

4.4 Lain-lain (bantuan luar

Negeri/hibah)

-

Jumlah Penerimaan Rp. 851.000.000

Page 138: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

119

Lampiran 10

Rencana Kegiatan Anggaran Madrasah (RKAM) Aliyah Tahun 2015-2016

Page 139: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

120

Page 140: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

121

Page 141: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

122

Page 142: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

123

Page 143: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

124

Page 144: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

125

Page 145: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

126

Page 146: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

127

Page 147: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

128

Lampiran 11

Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) MTs Tahun 2015-2016

Page 148: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

129

Page 149: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

130

Lampiran 12

Laporan Pertanggung Jawaban Pondok Pesantren

Page 150: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

131

Page 151: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

132

Lampiran 13

FOTO PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH

GEDUNG PONDOK PESANTREN

Page 152: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

133

RUANG KELAS

Page 153: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

134

RUANG GURU

Page 154: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

135

KAMAR SANTRI

Page 155: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

136

Lampiran 14 :

Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Page 156: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

137

Lampiran 15

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 157: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

138

Lampiran 16

Surat Keterangan Penelitian

Page 158: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

139

Lampiran 17

Lembar Uji Referensi

Page 159: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

140

Page 160: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

141

Page 161: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

142

Page 162: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

143

Page 163: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

144

Page 164: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

145

Page 165: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

146

Page 166: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

147

Page 167: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

148

Page 168: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33688/1/Skripsi... · studi document.Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber

149

Lampiran 18

BIODATA PENULIS

Wahidin NIM 1112018200053 Program Studi

Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Penulis lahir di Jakarta, 01 Mei 1991.

Bertempat tinggal di Jl.Pondok Sari Raya Rt.10/10

Kel.Kalisari, Kec.Pasar Rebo. Penulis merupakan

anak ke lima dari 6 bersaudara. Orang tua penulis

ialah H.Sahrin, dan HJ.Dinah.

Riwayat pendidikan di SDN 01 Pagi Kalisari tahun 1997-2003, Mts Nurul

Hijrah tahun 2003-2006, Pondok Pesantren Darussalam Gontor tahun 2006-2010,

dan perguruan Tinggi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta Tahun 2012-2016.

Organisasi yang pernah diikuti selama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

adalah HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), IMMAPSI (Ikatan Mahasiswa

Manajemen Pendidikan/Administrasi Pendidikan Seluruh Indonesia. Senat

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah (2015-2016). Alamat Email :

[email protected]