implementasi load balancing dengan metode …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/jurnal-jurnal mita...

12
1 IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DENGAN METODE ECMP (EQUAL COST MULTI PATH ) STUDI KASUS : SMK TEKNOLOGI BISTEK PALEMBANG Mita Anjani 1 Alex Wijaya 2 Febriyanti Panjaitan 3 1) Mahasiswa Informatika Universitas Bina Darma Dosen Ilmu Komputer (2,3) . Jl Jend A. Yani No.12 Plaju, Palembang 30264 Email: [email protected] 1) , [email protected] 2) , [email protected] In doing work activities in Palembang Bistek Technological when accessing the network. data processing, sharing resources on the Internet network connection is less stable because of its network access high demand such as sending emails, downloading, file sharing between computers that make use of internet disruption of activities that make the user uncomfortable in internet usage. So from that point on, Technological Bistek Palembang mengingin the stable Internet connection. Hence arises the solution to use Load Balancing to share the burden of network traffic over multiple links network available to increase throughput and apply the Techniques fail over, ie where if one connection gateway is being lost, the other gateway it will be backup that will carry the all network traffic, the method Load Balancing ECMP (Equal Cost Multi-Path) to determine the total amount of internet traffic with parameter delay, throughput and packet loss of each node and use the system development method is used, the network development Life Cycle (NDLC), Results of this study was to meningakat the speed of the connection and share the burden of traffic on the network Bistek Technological Palembang. Keywords: Load Balancing, ECMP, NDLC, Delay, throughput and packet loss Dalam melakukan aktivitas kerja pada SMK Teknologi Bistek Palembang saat mengakses jaringan. mengolah data, sharing resources pada jaringan internet koneksi jaringannya kurang stabil karena permintaan akses yang tinggi seperti mengirim email, mendownload, sharing file antar komputer sehingga membuat terganggunya aktivitas menggunakan internet yang membuat para pengguna tidak nyaman dalam penggunaan internet. Maka dari pada itu, SMK Teknologi Bistek Palembang mengingin kan koneksi internet yang stabil. Oleh karena itu timbul solusi untuk menggunakan Load Balancing untuk membagi beban jaringan traffic melalui beberapa link network yang tersedia untuk meningkatkan throughput dan menerap kan pula teknik fail over, yaitu dimana jika salah satu koneksi gateway sedang terputus, maka gateway lain nya akan menjadi backup yang akan menompang semua traffic jaringan, metode Load Balancing ECMP (Equal Cost Multi Path) untuk mengetahui jumlah nilai traffic internet dengan parameter delay,throughput dan paket loss dari setiap node dan menggunakan metode pengembangan sistem yang digunakan, yaitu Network Development Life

Upload: vuongbao

Post on 12-Apr-2018

240 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

1

IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DENGAN METODE

ECMP (EQUAL COST MULTI PATH ) STUDI KASUS : SMK

TEKNOLOGI BISTEK PALEMBANG

Mita Anjani 1

Alex Wijaya2

Febriyanti Panjaitan 3

1) Mahasiswa Informatika Universitas Bina Darma

Dosen Ilmu Komputer (2,3)

. Jl Jend A. Yani No.12 Plaju, Palembang 30264

Email: [email protected]) ,

[email protected]) ,

[email protected]

In doing work activities in Palembang Bistek Technological when accessing

the network. data processing, sharing resources on the Internet network

connection is less stable because of its network access high demand such as

sending emails, downloading, file sharing between computers that make use

of internet disruption of activities that make the user uncomfortable in

internet usage. So from that point on, Technological Bistek Palembang

mengingin the stable Internet connection. Hence arises the solution to use

Load Balancing to share the burden of network traffic over multiple links

network available to increase throughput and apply the Techniques fail over,

ie where if one connection gateway is being lost, the other gateway it will be

backup that will carry the all network traffic, the method Load Balancing

ECMP (Equal Cost Multi-Path) to determine the total amount of internet

traffic with parameter delay, throughput and packet loss of each node and use

the system development method is used, the network development Life Cycle

(NDLC), Results of this study was to meningakat the speed of the connection

and share the burden of traffic on the network Bistek Technological

Palembang.

Keywords: Load Balancing, ECMP, NDLC, Delay, throughput and packet loss

Dalam melakukan aktivitas kerja pada SMK Teknologi Bistek Palembang

saat mengakses jaringan. mengolah data, sharing resources pada jaringan

internet koneksi jaringannya kurang stabil karena permintaan akses yang

tinggi seperti mengirim email, mendownload, sharing file antar komputer

sehingga membuat terganggunya aktivitas menggunakan internet yang

membuat para pengguna tidak nyaman dalam penggunaan internet. Maka dari

pada itu, SMK Teknologi Bistek Palembang mengingin kan koneksi internet

yang stabil. Oleh karena itu timbul solusi untuk menggunakan Load

Balancing untuk membagi beban jaringan traffic melalui beberapa link

network yang tersedia untuk meningkatkan throughput dan menerap kan pula

teknik fail over, yaitu dimana jika salah satu koneksi gateway sedang

terputus, maka gateway lain nya akan menjadi backup yang akan menompang

semua traffic jaringan, metode Load Balancing ECMP (Equal Cost Multi

Path) untuk mengetahui jumlah nilai traffic internet dengan parameter

delay,throughput dan paket loss dari setiap node dan menggunakan metode

pengembangan sistem yang digunakan, yaitu Network Development Life

2

Cycle (NDLC), Hasil dari penelitian ini adalah untuk meningakat kan

kecepatan koneksi dan membagi beban traffic pada jaringan SMK Teknologi

Bistek Palembang.

Kata Kunci : Load Balancing, ECMP, NDLC, Delay, throughput dan paket loss

I. PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan zaman,

perkembangan teknologi informasi sudah

sangat luas dan sudah masuk ke elemen

masyarakat. Salah satu teknologi informasi

yang saat ini banyak digunakan adalah

jaringan komputer yang merupakan bukan

hal baru lagi mulai dari kegunaan dan

fungsinya telah banyak dirasakan oleh

pengguna jaringan komputer baik dari

perorangan, instansi maupun perusahaan dan

organisasi tertentu mulai dari swasta maupun

milik pemerintah guna menunjang

kelancaran dalam beberapa kegiatan dan

kepentingan tertentu. Dengan adanya

jaringan komputer pengguna dapat

melakukan sharing data, transfer data,

intergrasi data dan sebagainya akan menjadi

lebih mudah dibandingkan dengan beberapa

sarana yang bukan tergolong dalam jaringan.

Jaringan komputer memilikki kemampuan

untuk dapat diukur dengan kebutuhan

pengguna jaringan komputer dan menjadi

sumber daya yang bearti jaringan komputer

dapat digunakan untuk saling berbagi dan

memakai sumber daya yang ada baik

perangkat keras (hadware ) maupun

perangkat lunak software. Jaringan komputer

dapat terhubung dan dihubungkan dengan

mudah dan memilikki keandalan dalam

pengiriman paket data yang dikirim oleh

pengirim akan sampai dengan baik ke

penerima tanpa ada paket data yang rusak

maupun hilang pada saat proses transfer data.

Keandalan yang semakin tinggi dan semakin

baik pada komputer akan memberikan

kualitas layanan yang lebih baik bagi

pengguna jaringan komputer.

SMK Teknologi Bistek Palembang

adalah sekolah menengah kejuruan swasta

dengan gedung milik sendiri pada tahun

2002, awal mula berdiri SMK Teknologi

Bistek menggunakan nama manajemen

bistek yang memiliki 2 Program Studi, yaitu

Administrasi Perkantoran (AP) dan Teknik

Komputer Jaringan (TKJ). SMK Teknologi

Bistek ini beralamat di Jln. Animan Achyad

(Sukabangun II), No.1446, Kelurahan

Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Kota

Palembang. SMK Teknologi Bistek

Palembang pada saat ini sudah menggunakan

jaringan komputer, koneksi jaringan

komputer menggunakan switch sebagai

koneksi jaringannya dan menyediakan

fasilitas internet yang menggunakan jaringan

LAN yang diperuntuhkan bagi guru dan

siswa. Fasilitas internet yang dimiliki oleh

SMK Teknologi Bistek Palembang memliliki

total bandwitdh sebesar 10 mbps bekerja

sama dengan Telkom Indi-Home sebagai ISP

(internet service provider). Jaringan internet

dipasang di ruang guru, laboratorium KKPI ,

laboratorium TKJ, bengkel TKJ, ruang TU,

ruang kepsek, ruang waka, ruang BP, dan

perpustakaan. Saat ini lebih difokuskan untuk

UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer)

yang berada di labolatorium TKJ dan

Labolatorium KKPI.

Aktivitas yang ada di dalam

Labolatorium TKJ dan Labolatorium KKPI

salah satunya melakukan kegiatan.

Mengakses jaringan komputer, mengolah

data dan sharing resources pada jaringan

internet, kinerja dari jaringan komputer yang

ada belum berjalan dengan baik, ini dapat

3

dilihat dari data pengukuran parameter

bandwidth 0.10 Mbps, delay 304 m/s,

thoughput 52785 kbps dan paket loss 157

atau 3 % karna permintaan akses yang tinggi

seperti menggirim email, mendowload

sharing file antar komputer. Solusi untuk

mengatasi permasalan dengan adanya 2 ISP

diharapkan, jika jalur koneksi internet 1

terputus bisa di gantikan oleh jalur ISP 2

dengan menggunakan router mikrotik RB750

disebut load balance.

ECMP (Equal Cost Multi Path)

merupakan salah satu metode load balance

untuk membagi traffic dua koneksi internet

dengan cost yang sama pada masing-masing

gateway. Dari uraian tersebut, maka penulis

tertarik untuk menyusun penelitian proposal

dengan judul “ Implementasi Load

Balancing dengan metode ECMP (Equal

Cost Multi Path) Pada SMK Teknologi

Bistek Palembang”.

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang

telah diuraikan, peneliti merumuskan

permasalahan pada penelitian ini yaitu,”

Bagaimana Mengimplementasi

Load Balancing ECMP (Equal Cost Multi

Path) Pada jaringan internet di SMK

Teknologi Bistek Palembang?”.

1.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada

penelitian ini adalah :

1. Peneliti mengimplementasi Load

Balancing ECMP (Equal Cost Multi

Path) pada jaringan internet.

2. Peneliti menggunakan teknik fail over

jika salah satu jalur koneksi terjadi

masalah terputus atau mati.

3. Penelitian ini dilakukan Pada SMK

Teknologi Bistek Palembang.

1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengimplementasikan Load Balancing ECMP

(Equal Cost Multi Path) agar dapat

menyetarakan beban di kedua koneksi jaringan

SMK Teknologi Bistek Palembang.

1.5. Metoda Penelitian Sistematika Penulisan proposal proyek akhir

ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis memberikan gambaran

secara jelas mengenai latar belakang

permasalahan, rumusan masalah, tujuan,

manfaat, pembatasan masalah, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai

sejarah SMK Teknologi Bistek Palembang,

Visi dan Misi, Struktur Organisasi serta

tugas dan tanggung jawab dan membahas

teori-teori dasar yang mendukung materi.

BAB III METODOLOGIPENELITIAN

Pada bab ini akan membahas tentang,

proses dan langkah-langkah sebelum masuk

kedalam tahap implementasi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil

dari penelitian dan pembahasan berbagai

masalah yang dihadapi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan

dari semua keseluruhan bab dan mencoba

memberikan saran yang mungkin berguna

untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

1.6 Metode Pengembangan Sistem

Dalam melakukan pengembangan

system, penulis akan menggunakan metode

Network Development Life Cycle (NDLC)

untuk mengimplementasikan konsep Load

Balancing Equal Cost Multi Path (ECMP)

4

pada jaringan internet SMK Teknologi

Bistek Palembang.

1. Analisis

Tahapan awal yang dilakukan dalam

menganalisis adalah analisa kebutuhan,

analisa permasalahan yang ada, analisa

keinginan user, dan analisa topologi jaringan

yang sudah ada, bisa dibilang tahapan ini

adalah tahapan pengumpulan data yang

dibutuhkan untuk perumusan masalah dalam

menyelesaikan kendala yang ada. Dengan

mengidentifikasi sistem yang sedang

berjalan lalu mencoba untuk

menganalisasuatu pengembangan sistem

2. Design

Desain dari data yang didapatkan

sebelumnya, pada tahap desain ini akan

membuat gambar desain topologi jaringan

interkoneksi yang akan dibangun Desain

dapat berupa desain struktur topologi, alur

proses, dan tata layout perkabelan, akan

memberikan gambaran jelas tentang projet

yang akan dibangun, penelitian ini peneliti

menggunakan aplikasi microsoft visiountuk

memperbaharui desain topologi yang lama

menjadi desain topologi yang baru.

3. Simulation

Simulasi merupakan tahap peneliti

membangun prototype sistem pada jaringan

internet SMK Teknologi Bistek Palembang

pengembangan jaringan yang akan membuat

dalam bentuk simulasi dengan bantuan tools

khusus dibidang network seperti packet

tracert. mikrotik sebagai load balancer, dan

dua modem dari ISP yang berbeda,

berdasarkan microsoft office visio untuk

pengembangan skema topologi yang akan

dibuat dan diagram alur kerja dari load

balancing.

4. Implementation Implementasi ditahap ini menerapkan semua

yang telah direncanakan dan dirancang

sebelumnya. Pada tahapan ini akan terlihat

bagaimana system load balancing yang akan

dibangun akan memberikan pengaruh

terhadap system yang ada.

5. Monitoring Monitoring peneliti menggunakan aplikasi

yang ada di mikrotik yang berfungsi untuk

memonitor lalu lintas dengan membuat

graffic dan meng-capture untuk mengukur

ukuran besar paket pada tiap-tiap ISP.

Dengan menggunakan aplikasi Net Tools

Versi 5.0 untuk mengukur kecepatan

bandwidth dan aplikasi online yaitu

www.speedtest.biznetnetworks.com untuk

mengukur kecepatan bandwidth dengan

sistem sebelum dan sesudah diterapkan load

balancing dijaringan internet SMK

Teknologi Bistek Palembang.

6. Management Management tahap manajemen salah

satu yang menjadi perhatian khusus

adalah masalah kebijakan yaitu dalam

aktivitas, pengelolahan dan pemeliharaan

pada tahap ini. Kebijakan perlu dibuat untuk

membuat dan mengatur supaya sistem yang

telah dibangun dapat berjalan dengan baik.

2. Landasan Teori

2.1 Load Balancing Menurut (Towidjojo, 2016:20).

Load Balancing merupakan teknik untuk

membagi beban jaringan (traffic) melalui

beberapa linknetwork yang tersedia untuk

meningkatkan throughput, mengurangi

response time maupun menghindari

penumpukan traffic yang berlebihan. Teknik

load balancing dapat diterapkan jika

routermemiliki beberapa link Dimana router

tersebut terhubung ke internet melalui 2

(dua) ISP berarti router tersebut memiliki 2

(dua) link untuk menuju internet,Sehingga

dapat meningkatkan kehandalan jaringan

karena bisa menerapkan redundancy

5

(cadangan).

2.2 Teknik Load Balancing Menurut (Towidjojo, 2016 : 21).

Teknik load balancing dengan fail over

digunakan untuk membagi beban melalui

beberapa link sekaligus menyediakan link

cadangan jika terjadi kegagalan pada sebuah

link. Pada teknik load balancing, traffic

akan disebar melalui beberapa link, dan

penyebaran ini akan berdasarkan teori (

2.3Router Router adalah jaringan yang dapat

menghubungkan satu jaringan kejaringan

lain. Sepintas router mirip dengan bridge,

namun router lebih pintar dibandingkan

bridge. Router bekerja menggunakan

routing table yang disimpan di memori

untuk membuat keputusan tentang kemana

paket akan kirimkan. Router dapat

memutuskan rule terbaik yang akan

ditempuh paket data.

2.4 Switch Switch adalah sebuah jaringan yang

melakukan brigding transparan atau

penghubung segmentasi banyak jaringan

berdasarkan MAC Addres. Switch juga dapat

digunakan sebagai penghubung komputer

dan routerpada suatu area terbatas, switch

juga bekerja pada lapisan link, cara kerja

switch hampir sama seperti bridge.

2.5 Modem Router

Modem router adalah perangkat

router yang sudah di include dengan modem

HSDPA. Teknologi ini mungkin sudah lama

dikembangkan namun di Indonesia baru

diperkenalkan awal tahun 2011.

probabilitas). Dalam beberapa kondisi, akan

sulit menebak ke arah mana traffic tersebut

akan disebarkan atau dikirimkan. Untuk

meningkatkan probabilitas atau

kemungkinan berhasilnya teknik load

balancing ini, harus diketahui dengan pasti

kondisi dari masing-masing link yang ada

tersebut.

2.6 Network Interface Card (NIC) NIC atau Network Interface Card

merupakan perangkat yang berhubungan

langsung dengan komputer dan desain agar

komputer jaringan dapat saling

berkomunikasi.NIC juga menyediakan akses

media ke fisik jaingan. Bagaimana bit-bit

data seperti tegangan listrik, arus gelombang

elektromagnetik, dan lainya akan ditentukan

oleh NIC. NIC merupakan contoh dari

perangkat yang bekerja pada layer pertama

OSI atau layer physical.

2.7 Personal Komputer (PC) Personal komputer merupakan

perangkat utama dalam suatu jaringan

komputer yang akan bekerja mengirim dan

mengakses data dalam jaringan. Kelebihan

pc sangat menentukan untuk para pekerja

jaringan.

2.8 IP Address Menurut (sofana, 2013). IP Address

adalah sekumpulan bilangan biner sepanjang

32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap

segmen terdiri atas 8 bit. IP Address

merupakan identifikasi setiap host pada

jaringan internet. Secara teori, tidak boleh

ada dua host atau lebih yang tergabung ke

internet menggunakan IP Address yang

sama.

2.9 Subnetting Menurut (Nugroho, 51:2016).

Subnetting merupakan proses dalam

membagi wilayah jaringan besar menjadi

beberapa wilayah jaringan kecil. Seperti

pada kata “sub-net” artinya adalah bagian

kecil (sub) dari sebuah network (alamat

network). Dalam membagi wilayah jaringan

menjadi beberapa wilayah jaringan kecil,

cara yang dilakukan adalah dengan

mengubah-ubah parameter pada nilai subnet

mask yang digunakan. Jadi kata kunci dalam

proses Subnetting adalah pada penggunaan

nilai subnet mask.

6

2.10Network Address Translation

(NAT) Menurut (Herlambang, 2008:76),

Network Address Translation atau yang

biasa disebut dengan NAT adalah suatu

metode untuk menghubungkan lebih dari

satu komputer ke jaringan internet dengan

menggunakan satu alamat IP. Banyak nya

penggunaan ini disebabkan karena

ketersediaan alamat IP yang terbatas,

kebutuhan akan keamanan (security), dan

kemudahan serta fleksibilitas dalam

administrasi jaringan, dengan NAT suatu

jaringan yang besar dapat dipecah-pecah

menjadi jaringan yang lebih kecil. Bagian-

bagian kecil tersebut masing-masing

memilikki satu alamat IP, sehinnga dapat

2.11 Routing Menurut (Sofana, 146:2013). Routing

adalah proses memindahkan data dari satu

network ke network lain dengan cara mem-

forward paket data via gateway. menentukan

ke mana datagram akan dikirim agar

mencapai tujuan yang diinginkan. Routing

merupakan tugas terpenting yang dilakukan

oleh protocol IP.

2.12 Static Route Menurut (Lammle, 2004). Static

route adalah suatu mekanisme routing yang

tergantung dengan routing table dengan

konfigurasi manual. Dalam skala jaringan

yang kecil yang mungkin terdiri dari dua

atau tiga router saja, pemakaian static route

haruslah di konfigurasi secara manual dan

di-maintenace secara terpisah karena tidak

melakukan pertukaran informasi routing

table secara dinamis dengan router-router

lainnya.

2.13 QOS (Quality Of Service)

QoS juga merupakan kemampuan dalam

menjamin pengiriman arus data penting atau

dengan kata lain kumpulan dari berbagai

kriteria performansi yang menentukan

tingkat kepuasan penggunaan suatu layanan

(Kamarullah : 2009).

2.14 Parameter Kualitas Jaringan Menurut (Jousman 2008, dalam

Fatoni). Parameter merupakan karakteristik

dari hasil pengukuran suatu objek. Ukuran

parameter kualitas jaringan LAN terhitung

dari data sampel atau populasi. Beberapa

parameter yang dijadikan refrensi umum

untuk dapat melihat performasi dari jaringan

LAN adalah Bandwidth, Delay,

Troughput Dan Packet Loss. Ada 4

karakteristik pengukuran parameter kualitas

jaringan antara lain:

1. Bandwidth

Bandwidth adalah suatu ukuran waktu

tertentu dalam suatu hari menggunakan

rute internet yang spesifik ketika sedang

men-download suatu file (Dewo, 2010 :

2).

2. Delay

Delay merupakan lamanya waktu yang

dibutuhkan oleh data atau informasi

untuk sampai ke tempat tujuan data atau

informasi tersebut dikirim. Delay pada

suatu jaringan akan menentukan langkah

apa yang akan kita ambil ketika kita

memanajemen suatu jaringan. Ketika

Delay besar, dapat diketahui jaringan

tersebut sedang sibuk atau kemungkinan

yang lain adalah kapasitas jaringan

tersebut yang kecil sehingga bisa

melakukan tindakan pencegahan agar

tidak terjadi overload (Suhervan, 2010 :

21).

3.1 Analisis Sistem Berjalan

Pada tahapan awal peneliti melakukan

observasi tentang penggunaan teknologi

yang saat ini digunakan di SMK Teknologi

Bistek Palembang. dimana peneliti akan

menampilkan topologi jaringan LAN yang

peneliti dapat dari SMK Teknologi Bistek

Palembang. Berikut gambaran topologi

jaringan yang diterapkan di SMK Teknologi

Bistek Palembang.

7

3.2 Perancangan fisik Merupakan struktur jaringan yang

berhubungan langsung dengan paralatan

yang akan digunakan dalam pembentuk

sebuah topologi jaringan. Agar bermaksud

dalam pengimplementasian load balancing

equal cost multi path (ecmp) akan mudah

dipahami dan dapat digunakan untuk

penyelesaian masalah pada jaringan. Berikut

topologi jaringan yang akan dibangun

dengan 2 ISP dan 61 client.

Sfesifikasi Software dan Hardware Setelah mengetahui load balancing

equal cost multi path (ecmp) yang akan di

implementasikan, selanjutnya untuk

menganalisa dan menentukan software dan

hardware apa saja yang digunakan dalam

membangun sistem load balancing equal

cost multi path (ecmp). Berikut tabel yang

menjelaskan tentang software dan hardware

yang digunakan dalam implementasi load

balancing equal cost multi path (ecmp).

3.3 Implementasi

Langkah awal yang dilakukan peneliti

adalah mengumpulkan dan memasang

seluruh hardware yang diperlukan dalam

mengimplementasi load balancing ecual

cost multi path (ecmp) yang sesuai dengan

rancangan topologi yang penulis buat

ditahapan desain. Kemudian penulis

melakukan konfigurasi pada hardware.

8

Inisialisasi Interface Mikrotik

Inisialisasi berguna untuk

memudahkan peneliti dalam melakukan

tahapan pengembangan sistem dangan cara

memberikan nama pada tiap-tiap interface

sesuai dengan fungsinya masing- masing.

Pemberian Alamat IP Address

Pada tahapan ini peneliti akan memberikan

alamat IP address pada setiap interface yang

ada pada jaringan SMK Teknologi Bistek

Palembang, baik pada router maupun pada

mikrotik pada sisi client. Berikut tahapan

pada topologi jaringan yang akan diberikan

IP address .

1. Pada mikrotik untuk melakukan

pemberian IP address pada router dengan

menggunakan perintah sebagai berikut

.

9

2. Pada client

untuk memberikan IP address pada sisi

client yaitu dengan cara sebagai berikut,

klik Start Menu>Control Panel>Network

Connection, pilih dan klik kanan pada

Local Area Connection > Properties.

pilih Internet Protocol (TCP/IP) >

Properties masukan IP address dengan

range 192.168.56.3 dengan subnet mask

255.255.255.0

3.4. Membuat Pengaturan “Fail over”

Sesuai perintah utama dari fail over terdapat

pada pendefinisian distance=2. Pada

perintah routing, gateway diberikan

distance=1 yang paling kecil dahulu. Lalu

perintah add check gateway=ping berarti

gateway akan selalu dilihat dengan cara

melakukan ping, apakah dalam keadaan

hidup diskonek. Jika gateway 192.168.1.81

tidak merapley, maka router akan

menganggap gateway tersebut dalam

Konfigurasi Nat

Konfigurasi Mangle

10

keadaan down dan akan menjadi gateway

200.177.188.0 sebagai gateway dengan.

koneksi tunggal. Berikut ini gambar

tampilan jika salah satu koneksi dalam

keadaan mati.

3.5 Monitoring

Kinerja jaringan komputer sebelum

dibangun 2 ISP pada SMK Teknologi Bistek

PALEMBANG, Mengukur Troughput

dengan menggunakan aplikasi Net Tols

Kinerja jaringan komputer sesudah

dibangun 2 ISP pada SMK Teknologi Bistek

PALEMBANG, Mengukur Troughput

dengan menggunakan aplikasi Net Tols

11

DAFTAR

PUSTAKA

Artikel non-Personal, 2013, Axence

Nettools pro 5.0, diakses 8 oktober

2016, dari

(http://www.axencesofware.com).

Desy, Lukitasari, (2010). Jurnal

Analisa Perbandingan Load Balancing

Web Server Tunggal Dengan Web

Server Cluster Menggunakan Linux

Virtual Server. Mahasiswa Universitas

Sriwijaya.

Eko Sumarno, (2012). Jurnal

Implementasi Metode Load Balancing

Dengan Dua Jalur. Mahasiswa

5.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh setelah

melakukan tahapan-tahapan pada

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Jika salah satu link jaringan internet

terputus, maka seluruh beban

dialihkan

ke jaringan internet yang masih

aktif.

2. Penerapan load balancing ecmp

telah memberikan bandwidth yang

optimal,

namun load balancing tidak dapat

mengakumulasi bandwidth kedua

koneksi.

3. Penerapan load balancing ecmp

telah membagi beban traffic

secaraseimbang

pada ISP-1 dan ISP-2 pada SMK

Teknologi Bistek Palembang

Universitas Sriwijaya.

Iwan, Sofana. (2014). Cisco CCNA

Dan Jaringan Komputer. Penerbit

Informatika Bandung. ISBN 978-602-

8758-77-2.

Iwan, sofana. (2013). Membangun

Jaringan Komputer. Penerbit

Informatika Bandung. ISBN 978-602-

8758-95-6.

Kukuh, Nugroho. (2016). Jaringan

Komputer Menggunakan Pendekatan

12