implementasi jurnalistik advokasi pada delik di rcti · pengesahan panitia ujian skripsi yang...

108
IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memeroleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh ARIF PRIYADI 109051000175 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M

Upload: others

Post on 25-May-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI

PADA DELIK DI RCTI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memeroleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

ARIF PRIYADI

109051000175

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2015 M

Page 2: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

.

IMPLEMENTASI JURNA LISTIK ADVOKASI PADA

PROGRAM DELIK DI RCTII

l

SKRIPSI

Diajukan kepada Faktrltas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memerruhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sa{ana Komunikasi Islam (S. Kom' I)

Oleh:

Arif PrivadiNIM: 109051000175

Pembimbing,

JURI]SAN KOMUNIKASI DAN PEI{YIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNTVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAII

JAKARTA

1436H12015M

201411 1001

Page 3: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA

PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 13 Oktober

2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Komunikasi Islam (S. Kom.I) pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 13 Oktober 2015

Sidang Munaqasyah

Sekretaris Merangkap Anggota,

Dedi Fachrudin. M.IkomNrP. 1 9791 208201411 1 001

Anggota

Penguji II

308231998032001t97611292009121001

Pembimbing

14111001

Page 4: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

L Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memeroleh gelar strata satu di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Oktober 2015

2.

J.

Page 5: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

ii

ABSTRAK

Arif Priyadi

Implementasi Jurnalistik Advokasi pada Program Delik di RCTI

Jurnalisme advokasi merupakan kegiatan jurnalisme yang dilakukan oleh

wartawan dengan cara menyuntikkan opini yang bersifat advokatif ke dalam

berita. wartawan mengarahkan fakta untuk menbentuk opini publik. Penulisan

jurnalisme advokasi lebih "memercayai" objektivitas fakta dari berita yang

dicampur dengan pikiran wartawan. Jurnalistik advokasi lahir dari jurnalistik

baru. Jurnalistik dilengkapi dengan referensi-referensi surat kabar, majalah, buku

dan sebagainya, sehingga beritanya lebih lengkap daripada berita dari jurnalistik

lama. Berita dari jurnalistik lama hanya memiliki satu referensi.

Jurnalistik advokasi bertentangan dengan jurnalistik lama karena gaya

kedua aliran jurnalistik ini dalam menyampaikan berita saling berbeda. Jurnalistik

advokasi berusaha menjalankan fungsi pers yang tidak bisa dijalankan jurnalistik

lama. Jika pers lama hanya sekedar menyampaikan berita, pers baru melakukan

fungsi pengawalan hak-hak warga negara mulai dari mengawal hak-hak pribadi

dan fungsi koreksi sampai senantiasa menyalak ketika melihat berbagai

penyimpangan dan ketidakadilan dalam suatu masyarakat atau negara

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana implementasi jurnalistik

advokasi dalam media penyiaran. Media penyiaran yang dipilih adalah Rajawali

Citra Televisi Indonesia (RCTI). Program berita RCTI yang diungkap praktik

jurnalistik advokasinya adalah program Delik yang ditayangkan setiap Senin

pukul 00:30-01:00. Program Delik yang diteliti adalah edisi11 dan 17 November

2014. Pengungkapan praktik jurnalistik advokasi pada program Delik ini

menggunakan gagasan Eni Setiati berupa unsur-unsur jurnalistik advokasi.

Kemudian, unsur-unsur disajikan sebagai alat analisis terhadap data berupa

transkrip narasi tayangan Delik.

Hasil yang ditemukan dari dua edisi Delik pada November 2014 itu

menunjukan bahwa selalu ada unsur-unsur jurnalisme advokasi dalam setiap

tayangan Delik RCTI. Itu berarti pemahaman jurnalisme advokasi yang diwakili

oleh unsur-unsur jurnalisme advokasi secara konsisten digunakan dalam Delik

RCTI.

Page 6: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang tidak pernah

berhenti memberikan karunia, ridho, dan nikmatNya kepada para makhluknya

yang hidup dan mati atas kehendaknya. Tak lupa, shalawat seiring salamsemoga

tercurah kepada baginda Rasullah SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya,

yang telah menjadi suri tauladan yang baik bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Setelah berhasil menyelesaikan penelitian ini selama beberapa bulan,

peneliti bermaksud mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang selama

ini memberi bantuan, dukungan, dan motivasi untuk penyelesaian skripsi ini.

Mereka yang dimaksud itu sebagai berikut:

1. Kedua orang tua tercinta yaitu Maryati sebagai seorang ibu dan Susyanto

sebagai bapak, yang mendukung secara materi dan nonmateri kepada

peneliti untuk menyelesaikan kuliah. Semoga mereka selalu diberikan

kesehatan yang terjaga, dan umur panjang yang berkah. Aamiin.

2. Drs. Helmi Hidayat, MA. sebagai dosen pembimbing yang tidak lelah

memberi arahan dan motivasi kepada peneliti selama proses penyelesaian

penelitian ini. Semoga ia diberikan ilmu yang lebih dalam dan luas,

sehingga bisa bermanfaat untuk dirinya dan orang lain, serta derajatnya

dinaikkan oleh Allah SWT. Aamiin.

3. Kepala jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yaitu Drs Masran,

MA dan sekretaris jurusan KPI. Kemudian, kepala jurusan KPI terdahulu,

Rachmat Baihaki, MA. dan sekretaris jurusan KPI terdahulu yaitu Umi

Musyarofah, serta dosen Pembimbing Akademik, Siti Napsiyah,

Page 7: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

iv

MSW.Mereka telah memberikan kemudahan kepada peneliti untuk

berkonsultasi mengenai perkuliahan, khususnya tentang penelitian ini.

4. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, Dr. H. Arief

Subhan beserta para stafnya. Semoga bisa terus membawa fakultas ini

menjadi lebih baik dan lebih membanggakan lagi.

5. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, khususnya salah satu

karyawannya bernama Ibnu Pazar yang telah membantu peneliti

memeroleh data tayangan Delik RCTI.

6. Teman-teman kelas KPI E angkatan 2009 telah menjadi wadah pengenalan

kampus lebih jauh, pengenalan teman-teman baru, dan penguasaan materi-

materi kuliah. Semoga kalian diberikan kehatan yang selalu baik, rizqi,

dan kemudahan mencapai cita-citanya. Aamiin

7. Keluarga besar Radio Dakwah dan Komunikasi (RDK) FM terutama

angkatan 2010, yaitu Irni Febriani, Kholil Jufri, Cucu Sulastri, Adjri

Septiani, dan Eza. Selain itu, teman-teman lainya adalah eko, iki, hafid,

dan aziz. Kalian adalah teman belajar dan berjuang bersama.

Peneliti pada akhirnya hanya bisa mengucapkan terimakasih atas

bantuan mereka dan semoga Allah SWT. membalas kebaikan mereka. Penelitian

ini semoga bermanfaat bagi pembacanya. Sekian, semoga Allah senantiasa

memudahkan langkah hambaNya untuk terus berkarya dan bermafaat.

Jakarta, 13 November 2015

Arif Priyadi

Page 8: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN......................................................................i

ABSTRAK.................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..............................................................................iii

DAFTAR ISI..............................................................................................v

DAFTAR TABEL....................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................1

B. Batasan dan Rumusan Masalah.............................................6

C. Tujuan Penelitian...................................................................7

D. Manfaat Penelitian.................................................................7

E. Tinjauan Pustaka....................................................................8

F. Metodologi Penelitian...........................................................10

G. Sistematika Penulisan...........................................................16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Jurnalisme Advokasi.............................................................18

1. Pengertian Jurnalisme....................................................18

2. Pengertian Advokasi dan Jurnalisme Advokasi..........20

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Visi, Misi, dan Struktur Organisasi RCTI...........................39

B. Sarana Penunjang RCTI........................................................42

C. Profil Program Delik............................................................43

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Tayangan Delik RCTI Edisi 10 November 2014 Berjudul Reklmasi

Untuk Siapa?.........................................................................45

1. Transkrip........................................................................45

2. Analisis...........................................................................53

B. Tayangan Delik RCTI Edisi 17 November 2014 Berjudul (Harga)

Bahan Bakar Mahal...............................................................64

1. Transkrip.........................................................................64

2. Analisis...........................................................................69

Page 9: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

vi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................76

B. Saran......................................................................................79

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................81

LAMPIRAN

Page 10: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 198 Metode Advokasi NonlItigasi Tanpa Kekerasan……………..23

Tabel 2 Perbedaan Jurnalisme Umum dan Jurnalisme Advokasi………….36

Tabel 3 Analisis Unsur Pertama Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi 10

November 2014.............................................................................................55

Tabel 4 Analisis Unsur Kedua Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi 10

November 2014.............................................................................................57

Tabel 5 Analisis Unsur Ketiga Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi 10

November 2014.............................................................................................59

Tabel 6 Analisis Unsur Kelima Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi 10

November 2014..............................................................................................59

Tabel 7 Analisis Unsur Keenam Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi 10

November 2014..............................................................................................62

Tabel 8 Analisis Unsur Pertama Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi 17

November 2014..............................................................................................70

Tabel 9 Analisis Unsur Kedua Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi 17

November 2014..............................................................................................72

Tabel 10 Analisis Unsur Ketiga Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi 17

November 2014...............................................................................................73

Page 11: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

viii

Tabel 11 Analisis Unsur keenam Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik

Edisi 17 November 2014......................................................................74

Page 12: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Dewan Komisaris......................................................41

Gambar 2 Struktur Dewan Direksi.......................................................42

Gambar 3 Struktur Tim Program Delik RCTI.....................................44

Page 13: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini media massa menyalurkan informasi tidak hanya melalui surat

kabar, tetapi juga melalui radio, televisi, dan internet sebagai media massa lain

yang memiliki fungsi sama seperti surat kabar, yaitu menyalurkan informasi.

Salah satu media massa yang memiliki pengaruh kuat kepada khalayaknya

adalah televisi melalui sajian informasi yang diberikan pada program-

programnya. Program-program acara tersebut mempunyai karakteristik

tertentu yang dapat memengaruhi, memprovokasi dalam hal positif maupun

negatif, dan mampu mengubah sikap seseorang dari pendiam menjadi agresif.

Hal ini disebabkan oleh daya rangsang televisi sangat tinggi.1 Daya rangsang

itu terdapat pada informasi yang diberikan dalam program TV.

Seiring dengan perkembangan wacana mengenai teknologi komunikasi

yang semakin berkembang pada masyarakat modern, informasi dan berita

menempati posisi yang sangat strategis. Ia menjadi salah satu kebutuhan yang

paling mendesak untuk segera dipenuhi pada masa kini.2 Selanjutnya,

mengingat kebutuhan tersebut, pers memberikan informasi, atau berita, kepada

khalayak ramai dengan cara yang teratur sebagai salah satu fungsinya, yaitu

informatif.3 Sekarang kata pers atau press ini digunakan untuk merujuk semua

kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan yang berhubungan dengan

1 Hidajanto Djamal & Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Media Penyiaran: Sejarah, Oganisasi,

Operasionalisasi, dan Regulasi (Jakarta: Kencana, 2011), h. 162.

2 Tim Redaksi LP3ES, Jurnalisme Liputan 6: antara peristiwa dan ruang publik (Jakarta:

Pustaka LP3ES Indonesia, 2006), h. 33.

3 Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik, 2

nd ed.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 27.

Page 14: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

2

menghimpun berita, baik oleh wartawan media elektronik maupun oleh

wartawan media cetak.4

Istilah "jurnalistik" berasal dari kata "journalistiek" dalam bahasa

belanda atau "journalism" dalam bahasa inggris. Keduanya bersumber dari

bahasa Latin "diurnal" yang berarti harian atau setiap hari. Sedangkan

jurnalistik sendiri berarti kegiatan mengumpulkan bahan berita, mengolahnya

sampai menyebarluaskannya kepada khalayak. Bahan berita itu bisa berupa

kejadian atau peristiwa dan pernyataan yang diucapkan oleh seseorang yang

memiliki pengaruh dalam masyarakat. Setiap kejadian dan pernyataan yang

memiliki daya tarik bagi kahalayak dapat dijadikan berita untuk

disebarluaskan ke tengah masyarakat.5 Peneliti menggunakan istilah

jurnalistik dan journalism (jurnalisme) dalam penelitian ini yang

pemakaiannya disesuaikan dengan konteks pembahasan.

Kegiatan jurnalistik memiliki petugas yang menjalankan kegiatan itu.

Sudirman Tebba mengungkapkan petugas itu adalah wartawan yang berfungsi

menyebarkan informasi kepada khalayak (pembaca, penonton, dan

pendengar). Informasi itu harus digali dari sumber-sumber yang kompeten

agar diperoleh informasi yang akurat dan benar untuk kemudian disebarkan

secara tepat.6 Wartawan pemula biasanya hanya dituntut menulis berita

dengan gaya jurnalistik lama7 yang bersifat linier, yaitu satu refensi.

8

Wartawan seperti itu memberitakan suatu peristiwa hanya menginformasikan

4 Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik, 2

nd ed. h.

27.

5 Sudirman Teba, Jurnalistk Baru (Ciputat, Kalam Indonesia: 2005), h. 9.

6 Sudirman Teba, Jurnalistk Baru, h. 33.

7 Sudirman Teba, Jurnalistk Baru, h. 24.

8 Sudirman Teba, Jurnalistk Baru, h. 23.

Page 15: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

3

peristiwa itu saja tanpa berusaha membandingkan peristiwa yang sama yang

terjadi di tempat lain, dan waktu yang lain. Misalnya kalau terjadi banjir di

suatu tempat, maka beritanya hanya sebatas banjir itu, seperti memberitakan

ketinggian air, jumlah korban manusia, harta benda, dan sebagainya.9 Ruang

gerak wartawan terbatas hanya pada penulisan straight news saja.10

Pers memiliki fungsi tidak hanya informatif, tetapi ada fungsi pers lain.

Namun, dalam penelitian ini hanya dimasukan tiga fungsi pers, pertama,

fungsi kontrol. Fungsi ini menjelaskan pers yang bertanggungjawab adalah

masuk ke balik panggung kejadian untuk menyelidiki pekerjaan pemerintah

atau perusahaan. Pers harus memberitakan apa yang berjalan baik dan tidak

berjalan baik.11

Kedua, fungsi pengawalan hak-hak warga negara, yaitu

mengawal hak-hak pribadi. Demikian pula halnya, bila ada massa rakyat

berdemonstrasi, pers harus menjaga baik-baik jangan sampai timbul tirani

golongan mayoritas di mana golongan mayoritas itu menguasai dan menekan

golongan minoritas. Pers yang bekerja berdasarkan teori tanggung jawab dapat

menjamin hak setiap pribadi untuk didengar dan diberi penerangan yang

dibutuhkannya.12

Ketiga, fungsi koreksi. Untuk itulah, dalam negara-negara

penganut paham demokrasi, pers mengemban fungsi sebagai pengawas

pemerintah dan masyarakat (watchdog function). Pers akan senantiasa

9 Sudirman Teba, Jurnalistk Baru, h. 23.

10 Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan (Yogyakarta: Penerbit Andi,

2005), h. 43. 11

Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik, 2nd

ed.,

h. 27. 12

Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik, 2nd

ed.,

h. 28.

Page 16: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

4

menyalak ketika melihat berbagai penyimpangan dan ketidakadilan dalam

suatu masyarakat atau negara.13

Fungsi-fungsi pers tersebut tidak cukup hanya memerlukan gaya

jurnalistik lama untuk dapat menjalankan fungsi-fungsi pers itu, sehingga

seperti the theory of objective reporting14

yang meskipun di kalangan

wartawan Amerika objective reporting menjadi kebanggaan profesi yang

berpegang teguh pada pendiriannya, bahwa melaporkan fakta adalah satu-

satunya tugas mereka. Kemudian, opini dipisahkan secara tajam dari fakta dan

opini hanya dituangkan dalam tajuk rencana, tetapi tahun-tahun berikutnya

objective reporting itu mendapat kritik yang pedas atas dasar bahwa cara

penulisan seperti itu mengabaikan pengutaraan seluruh kebenaran, dan gagal

dalam menyajikan berita kepada para pembaca atas dasar yang cukup untuk

menilai berita dalam hubungannya dengan tujuan sosial.15

Itu disebabkan

dalam perkembangannya jurnalistik tidak hanya menyebarluaskan informasi,

tetapi juga dipergunakan oleh kaum idealis untuk melakukan kontrol sosial

melalui tindakan persuasif. Jadi, jurnalistik tidak menyiarkan informasi

semata, tetapi juga membujuk dan mengajak khalayak untuk mengambil sikap

tertentu agar berbuat sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.16

Kritik atas jurnalistik lama dan objective reporting tersebut

memunculkan inovasi dalam bentuk tulisan, penyajian serta teknik liputan

lebih mendalam dan menyeluruh.17

Perubahan itu terjadi dalam lingkup

13

Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature; Panduan Praktis

Jurnalis Profesional (Bandung: Sombiosa Rekatama Media, 2005), h. 33. 14

Sudirman Teba, Jurnalistk Baru, h. 13. 15

Sudirman Teba, Jurnalistk Baru, h. 14. 16

Sudirman Teba, Jurnalistk Baru, h. 11. 17

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan, h. 44.

Page 17: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

5

perkembangan jurnalistik yang telah dilakukan oleh salah satu media massa

cetak, yaitu harian Indonesia Raya. Harian Indonesia Raya (1949-1958 dan

1968-1974) bisa dikatakan tipikal awal penerbitan pers yang mengarahkan

liputannya ke dalam bentuk investigatif. P. Swantoro dan Atmakusumah

mengatakan bahwa berbagai berita yang disuguhkan Harian Indonesia Raya

sering mencerminkan sikapnya untuk 'berjihad' menentang apa yang

dipandangnya sebagai korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, ketidakadilan dan

ketidakbenaran serta feodalisme dalam bersikap.18

Visi jurnalismeHarian Indonesia Raya mengambil konsep advocacy

journalism, sebuah aliran dari new journalism yang berkembang di Amerika

Serikat, tahun 1960-an, dengan mengambil format pemberitaan crusading

dalam materi-materi liputannya. Berita penyidikan (investigative reporting)

merupakan perangkat teknik pelaporan surat kabar ini.19

Kemunculan aliran new journalism (jurnalistik baru) menimbulkan

paham baru dalam praktik jurnalistik. lain, seperti wawancara dengan orang

yang mengetahui kejadian itu, kliping Jurnalistik baru beritanya bersifat

multilinear, menggunakan referensi pokok berupa kejadiannya. Selain itu,

jurnalistik baru juga dilengkapi dengan referensi-referensi surat kabar,

majalah, buku dan sebagainya, sehingga beritannya jauh lebih lengkap

daripada berita yang ditulis dengan gaya jurnalistik lama.20

Paham jurnalistik

baru yang memiliki advocacy journalism (jurnalistik advokasi) sebagai

turunannya tidak hanya ada di media massa cetak, tetapi juga ada di media

massa penyiaran, yaitu televisi. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI),

18

Septian Santana K., Jurnalisme Investigasi ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 9. 19

Septian Santana K., Junalisme investigasi, h. 9-10. 20

Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, h. 24-25.

Page 18: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

6

salah satu televisi di Indonesia yang menganut paham jurnalistik baru

khususnya jurnalistik advokasi. Ini terlihat dari salah satu programnya

bernama Delik. Program Delik ditayangkan setiap Senin pkl. 00.30 s/d 01.00

WIB.

Pertentangan antara jurnalistik baru, objective reporting, dan fungsi-

fungsi pers yang telah diuraikan, menghadirkan aliran jurnalistik baru yaitu

jurnalistik advokasi. Hal ini menjadi titik masalah menarik yang perlu diteliti

dalam praktiknya di media massa, terutama stasiun televisi RCTI. Peneliti

tertarik melakukan penelitian ini dengan mengangkat judul: Implementasi

Jurnalistik Advokasi pada Program Delik di RCTI.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan masalah

Untuk memudahkan penelitian ini diperlukan pembatasan masalah:

a. Penelitian ini terfokus kepada praktik jurnalistik advokasi dalam

program Delik di RCTI;

b. Program Delik yang diteliti adalah tiga video dari enam video yang

didapatkan dari Komisi Penyiaran Indonseia (KPI) Pusat. Keenam

video tersebut memiliki jadwal tayang selama November dan

Desember 2014. Semua video itu sebelumnya beriklan, tetapi peneliti

telah membuang atau mengedit iklan tersebut. Peneliti hanya

mengambil dua video untuk diteliti dalam penelitian ini. Video-video

yang diteliti masing-masing pernah ditayangkan, pada, 10 November

berjudul "Reklamasi Untuk Siapa?"; pada, 17 November dengan judul

"(Harga) Bahan Bakar Mahal".

Page 19: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

7

2. Rumusan masalah

Masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana implementasi jurnalistik advokasi melalui unsur titik berat

berita, isu yang diangkat, dan pemilihan narasumber pada program

Delik edisi 10 dan 17 November 2014 di RCTI?

b. Bagaimana implementasi jurnalistik advokasi melalui unsur prioritas

kerja jurnalis, asas legalitas dalam peliputan berita, dan harapan pasca

pemuatan berita pada program Delik edisi 10 dan 17 November 2014

di RCTI?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menangkap implementasi jurnalistik advokasi melalui unsur titik berat

berita, isu yang diangkat, dan pemilihan narasumber pada program Delik

edisi 10 dan 17 November 2014 di RCTI

2. Mengetahui implementasi jurnalistik advokasi melalui unsur prioritas kerja

jurnalis, asas legalitas dalam peliputan berita, dan harapan pasca pemuatan

berita pada program Delik edisi 10 dan 17 November 2014 di RCTI.

D. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat dalam penelitian ini:

1. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan pembaca

terkait dengan pemahaman jurnalistik advokasi di media penyiaran televisi

bagi civitas akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Page 20: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

8

khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

penelitian serupa dan memberi gambaran kepada masyarakat tentang

implementasi jurnalistik advokasi yang terkandung dalam program

televisi.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini tidak lepas dari pengaruh karya skripsi lain yang

pembahasannya mendekati tema yang ditentukan. Meskipun, skripsi lain

tersebut memiliki beberapa perbedaan. Pengaruh dan detail perbedaan-

perbedaan itu didapatkan setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada

Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sehingga

ditemukan tiga skripsi yang memengaruhi penelitian ini. Skripsi-skripsi itu

juga sebagai bukti tidak ada judul skripsi yang sama seperti penelitian ini.

Kedua, skripsi karya Puti Hasanahtu Syadiah dengan NIM

108051100051 Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul Diskursus dan

Implementasi Jurnalisme Damai Dalam pemberitaan Konflik Suriah Di Kabar

Dunia TV One. Ada beberapa perbedaan dalam Skripsi karya Puti Hasanahtu

Syadiah dengan penelitian penulis, yaitu subjek dan objek penelitian, rumusan

masalah, teori jurnalisme yang dipakai berupa teori jurnalisme damai

sedangkan penulis menggunakan teori jurnalisme advokasi. Namun, teknik

Page 21: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

9

analisis yang digunakan sama dengan penulis dalam hal pemakaian analisis

wacana kritis model Norman Fairclough.

Ketiga, skripsi karya Rizki Virda Ulfha dengan NIM 108051100048

Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul Implementasi Jurnalisme Investigasi

Program Sigi Investigasi Di SCTV. Penulis mengambil skripsi ini sebagai

rujukan karena ada kesamaan media massa yg diteliti adalah televisi. Tetapi

ada perbedaan dalam hal rumusan masalah, subjek dan objek penelitian, serta

teknik analisis yang digunakan berupa teori investigative reporting.

Kemudian, perbedaan yang lain, Rizki Virda Ulfha menggunakan teori

jurnalisme investigatif sedangkan penulis menggunakan teori jurnalisme

advokasi beserta unsure-unsurnya.

Keempat, skripsi karya Mekar Ayu Lestari dengan NIM

109051100053 Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah Ilmu Komunikasi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul Aktifitas Produksi Berita

Makanan Tidak Halal Dalam Reportase Investigasi Trans TV. Penulis melihat

ada beberapa perbedaan dalam skripsi karya Mekar Ayu Lestari dengan

penelitian penulis. Perbedaan itu berupa rumusan masalah, subjek dan objek

penelitian, paradigma penelitian, teknik analisis data yang digunakan adalah

model analisis data Interaktif Miles dan Huberman, serta penggunaan teori

jurnalisme investigative pada skripsi milik Mekar Ayu Lestari.

Page 22: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

10

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Harmon, seperti yang dikutip Muhammad Idrus mendefinisikan

'paradigma' sebagai cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai,

dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi

realitas.Penetapan paradigma diperlukan karena implikasinya sangat

penting dalam keseluruhan langkah penelitian ini.21

Selanjutnya,

paradigma kritis ditentukan sebagai paradigma yang digunakan dalam

penelitian ini. Paradigma ini berusaha mengkritisi dan menjelaskan

mengapa realitas sosial dibentuk dan menanyakan alasan atau kepentingan

apa yang melatarbelakangi pembentukan realitas tersebut.22

2. Pendekatan Penelitian

Paradigma kritis yang ditentukan sebelumnya menjadi dasar untuk

menentukan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan penelitian ini.

Pendekatan kualitatif memiliki banyak ciri sebagaimana dipaparkan para

ahli. Berikut ini beberapa ciri penelitian kualitatif,23

pertama, melaporkan

hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-

komentar; Kedua, tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset

mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya. Realitas

dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi sosial; Ketiga, subjektif

dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana

21

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, .26th

ed.(Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA, 2009), h. 56. 22

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2013), h. 52. 23

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif

(Yogyakarta: Penerbit Erlangga, 2009) , h. 24.

Page 23: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

11

penggalian interpretasi data; Dan keempat, lebih pada kedalaman (depth)

daripada keluasan (breadth).24

Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul

berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada

angka.25

Selain itu, penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data di

balik yang teramati).26

Proses penelitian kualitatif bersifat induktif di

mana peneliti membuat konsep, hipotesa dan teori berdasarkan data

lapangan yang diperoleh serta terus mengembangkannya di lapangan

dalam proses “jatuh bangun”.27

3. Metode Penelitian

Penelitian ini juga menentukan metode penelitian dengan

menggunakan teori jurnalistik advokasi berupa unsur-unsur yang ada di

dalamnya. Unsur-unsur tersebut pertama adalah titik berat berita berupa

pengungkapan masalah serius, ancaman terhadap kelompok minoritas dan

penduduk asli atau menekankan unsur kebenaran yang didapat berdasarkan

hasil laporan investigasi. Kedua, isu yang diangkat yaitu permasalahan

orang kecil, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), atau keberanian dan

perlawanan rakyat kecil. Ketiga, narasumber yang dipilih adalah rakyat

kecil, kelompok minoritas, saksi mata. Keempat, prioritas kerja dalam

jurnalistik advokasi yaitu memunculkan masalah pelanggaran negara

terhadap elemen masyarakat yang tidak mampu bersuara. Kelima, asas

24

Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, 5th

ed..( Jakarta:

Kencana, 2010), h. 57-58.

25 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, 9

th ed. (Bandung: ALFABETA, 2014), h, 9.

26 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, 9

th ed., h, 10.

27 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana, 2008), h. 303.

Page 24: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

12

legalitas dalam peliputan bila perlu menyamar seperti anggota intel dan

dalam penulisan berita berusaha menyamarkan nama narasumber

(dikhawatirkan mengalami ancaman dan penghilangan secara paksa).

Terakhir adalah keenam berupa harapan pasca-pemuatan berita yaitu

muncul perdebatan dan polemik pada masyarakat yang berujung pada

penguatan hak-hak rakyat dan tuntutan agar pemerintah memperbaiki

kebijakan.28

4. Objek Penelitian

Penelitian ini memiliki objek yaitu isi program Delik edisi 10 dan 17

November 2014 yang ditayangkan di RCTI.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian diadakan selama tiga bulan sejak Februari 2015–

April 2015. Tempat pengambilan data dokumentasi berupa rekaman

tayangan proram Delik RCTI berada di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

Pusat, Gedung Bapeten Lt. 6, Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat.

Tempat penelitian lainnya untuk mendapatkan data referensi adalah

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum.

6. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga metode pengumpulan data dalam penelitian ini:

a. Dokumentasi

28

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan: Strategi Wartawan Menghadapi

Tugas Jurnalistik, h. 59.

Page 25: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

13

Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi untuk

mengumpulkan data. Dokumentasi bisa berbentuk dokumen publik

atau dokumen privat. Dokumen publik misalnya laporan polisi, berita-

berita surat kabar, transkrip acara TV, dan lainnya. Dokumen privat

misalnya memo, surat-surat, catatan telepon, buku harian individu, dan

lainnya.29

Jadi, data dokumentasi yang kemudian didapatkan berupa

rekaman siaran program Delik edisi November dan Desember 2014

yang ditayangkan di RCTI. Selain itu, dokumen yang juga

dikumpulkan berupa secara umum company profile RCTI.

Dalam mengumpulkan data diperlukan juga buku-buku ilmiah

atau karya-karya ilmiah yang terkait dengan tema penelitian ini dan

juga menggunakan. Semua itu didapatkan melalui pencarian di

perpustakaan.

7. Teknik Analisis Data

Proses penelitian kualitatif akan melibatkan data verbal yang banyak,

yang harus ditranskripkan, objek-objek, situasi, ataupun peristiwa dengan

aktor yang sama atau bahkan sama sekali berbeda. Biasanya data atau

informasi yang diterima oleh peneliti belum siap untuk dianalisis sebab

masih dalam bentuk kasar. Sebut saja misalnya, catatan lapangan yang

masih dalam coretan-coretan yang sulit untuk dibaca orang lain, rekaman

yang belum ditranskripkan (dibuat dalam naskah verbatim, foto-foto yang

belum dicetak, atau belum dikelompokkan). Kesemua itu perlu ditata,

diedit, diperbaiki, kemudian diketik ulang.30

29

Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, h.120. 30

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, h. 147.

Page 26: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

14

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang

lain.31

Selanjutnya, semua data yang terkumpul dan tertata dianalisis

dengan menggunakan teori jurnalime advokasi berupa unsur-unsur teori

tersebut. Teori itu memiliki enam unsur sebagai alat analisis dalam

penelitian ini. Unsur pertama adalah titik berat berita. Kemudian, unsur

kedua berupa isu yang diangkat. Ketiga, unsur ketiga ialah narasumber

yang diwawancarai. Keempat, prioritas kerja dalam jurnalistik advokasi.

Kelima, asas legalitas yang digunakan dalam peliputan jurnalistik

advokasi. Keenam, harapan pasca-pemuatan berita.

Analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada dasarnya

dikembangkan dengan maksud hendak memberikan makna (making sense

of ) terhadap data, menafsirkan (interpreting), atau mentransformasikan

(transforming) data ke dalam bentuk-bentuk narasi. Kemudian, narasi-

narasi itu mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi

ilmiah (thesis) yang akhirnya sampai pada kesimpulan-kesimpulan final.32

8. Sumber Data

Dalam penelitian ini diperrlukan dua jenis sumber data. Penjelasan

masing-masing sumber data tersebut sebagai berikut:

31

Sugiono, Memahami Penelitian Kulalitatif , 9th

ed., h. 89. 32

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LKiS Yoyakarta, 2008), h. 100.

Page 27: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

15

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data

pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa

responden, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, dan observasi.

Dalam analisis isi, data primernya adalah isi komunikasi yang diteliti.

Karena itu sumber datanya berupa dokumentasi. Data primer ini

termasuk data mentah (row data) yang harus diproses lagi sehingga

menjadi informasi yang bermakna.33

Karena itu, data primer yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang bersumber langsung

dari RCTI. Kemudian, penelitian ini menggunakan data yang

bersumber dari dokumentasi, dan studi pustaka.

b. Data Sekunder

Ada sumber data yang berasal selain dari subjek penelitian,

sehingga menurut Rachmat Kriyantono data tersebut adalah data

sekunder atau data yang diperoleh dari sumber kedua/sumber

sekunder. Data ini juga dapat diperoleh dari data primer penelitian

terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti

tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga menjadi

informatif bagi pihak lain. Karena data sekunder itu bersifat

melengkapi data primer, peneliti dituntut hati-hati atau menyeleksi data

sekunder jangan sampai data tersebut tidak sesuai dengan tujuan riset

penelitiatau mungkin terlalu banyak (overloaded). Selain melengkapi,

33

Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, h. 42.

Page 28: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

16

biasanya data sekunder ini sangat membantu periset bila data primer

terbatas atau sulit diperoleh.34

Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari KPI Pusat.

KPIsebagai lembaga negara yang bersifat independen mengatur hal-hal

mengenai penyiaran.35

KPI juga sebagai wujud peran serta masyarakat

berfungsi mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat

akan penyiaran.36

Peran serta masyarakat yang dimaksud itu, yaitu

organisasi nirlaba, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, dan

kalangan pendidikan, dapat mengembangkan literasi dan/atau

pemantauan Lembaga Penyiaran.37

Berdasarkan penjelasan tersebut,

RCTI berarti sebagai media penyiaran yang masuk dalam pengawasan

KPI. Jadi, KPI diputuskan sebagai sumber data sekunder bagi

penelitian ini untuk memeroleh rekaman siaran program Delik yang

tayang di RCTI.

9. Teknik Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku pedoman

penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi

dkk. yang diterbitkan oleh Center for Quality Development and Assurance

(CeQDA)Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini membagi penulisannya ke dalam lima bab untuk

memudahkan pembatasan secara sistematis. Kelima bab itu sebagai berikut:

34

Rachmat kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, h. 42. 35

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pasal 7

Ayat 2. 36

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pasal 8

ayat 1. 37

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pasal 52

ayat 2.

Page 29: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

17

BAB I berupa pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat

Penelitian. Bab ini juga berisi Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II memiliki isi teori-teori yang menjadi landasan penelitian. Judul

pada bab ini dikenal dengan Landasan Teoritis. Bab ini menjelaskan teori yang

mencakup Jurnalistik Advokasi berisi pengertian jurnalistik secara umum,

pengertian advokasi berserta jenis-jenisnya, pengertian jurnalistik advokasi

dengan unsur-unsur yang ada di dalamnya.

BAB III merupakan gambaran umum yang menggambarkan profil

RCTI sebagai sebuah perusahaan media massa, sehingga isinya mencakup

sejarah, visi dan misi, dan struktur organisasi. Selain itu, ada juga penjelasan

profil program Delik.

BAB IV adalah temuan dan analisis data. Dalam bab ini dianalisis

data-data yang telah diperoleh peneliti. Ada enam unsur jurnalistik advokasi

sebagai alat analisis dalam penelitian ini. Unsur pertama adalah Titik Berat

Berita. Kemudian, unsur kedua isu yang diangkat dalan jurnalistik advokasi.

Ketiga, unsur ketiga ialah Narasumber yang diwawancarai. Keempat, prioritas

kerja dalam jurnalistik advokasi. Kelima, asas legalitas yang digunakan dalam

peliputan jurnalistik advokasi. Keenam, harapan pasca-pemuatan berita hasil

dari jurnalistik advokasi.

BAB V berisi kesimpulan dan saran dari hasil analisis penelitian ini.

Penulis memberikan saran untuk RCTI dan Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam terkait hasil penelitian yang telah dilakukan.

Page 30: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

18

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. JURNALISME ADVOKASI

Dalam bab ini diperlukan penjelasan mengenai jurnalisme dan

advokasi sebelum masuk ke dalam pembahasan teori jurnalisme advokasi.

1. Pengertian Jurnalisme

Jurnalisme adalah kegiatan yang berhubungan dengan proses

mencari, mengolah, dan menyiarkan informasi kepada khalayak dan

disebarkan melalui media massa (cetak dan elektronik).1

Jurnalisme (karena ada kata isme) menunjuk pada paham atau aliran.

Paham yang dimaksud adalah paham yang berkaitan dengan jurnalistik.2

Kalaupun jurnalisme harus dikatakan sebuah isme, bisa dikatakan sebuah

perilaku khas yang dipunyai seseorang atau kelompok orang. Orang atau

kelompok orang ini mempunyai cara-cara tersendiri, tuntutan sendiri,

tujuan sendiri yang berbeda dengan yang lain. Jika jurnalisme diartikan

sebagai proses pencarian fakta, menulis dan menginformasikan kepada

orang lain fakta melalui media, maka jurnalisme adalah perilaku khas yang

dipunyai sekelompok orang yang bertugas mencari sampai menyiarkan

informasi itu. Karena menyiarkan berkait erat dengan hal (orang, media),

1 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 9.

2 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, h. 1.

Page 31: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

19

maka jurnalisme juga berkaiatan erat dengan banyak hal tersebut.3 Jadi,

membahas jurnalisme tidak akan bisa dilepaskan dari hal-hal yang

berkaitan dengan:

1. Jurnalis yakni individu-individu yang bekerja, mencari, mengolah,

mengedit, dan menyiarkan informasi. Jurnalis sama dengan wartawan

atau orang yang bertugas melakukan kegiatan jurnalisme. Misalnya,

bagaimana melakukan investigasi ke lapangan, proses mengendus

berita dan lain-lain.

2. Media massa (cetak dan elektronik) atau pers yakni alat untuk

menyebarkan informasi yang sudah dicari oleh jurnalis. Media massa

ini juga termasuk berbagai macam kebijakan yang berkaitan dengan

eksistensinya. Berkaitan dengan media massa juga tidak bisa dilepaskan

dengan tulisan.

3. Bentuk pekerjaan dari jurnalis bisa tulisan, kata ujaran yang diucapkan

seperti seorang penyiar. Tulisan jurnalisme di antaranya adalah segala

bentuk penulisan yang ditulis jurnalis yang ada dalam media massa,

misalnya straight news, depth reporting, feature, dan lain-lain.

4. Khalayak sebagai dampak dari pekerjaan jurnalisme.

5. Genre atau jenis-jenis jurnalisme sebagai dampak dari perkembangan

teknologi komunikasi dan masyarakat.4

3 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, h. 2.

4 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, h. 9-10.

Page 32: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

20

2. Pengertian Advokasi dan Jurnalisme Advokasi

Advokasi adalah melakukan pembelaan. Unsur penting dalam

advokasi adalah melakukan perubahan.5 Mengambil terminologi Yayasan

Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau Lembaga Bantuan Hukum

(YLBHI/LBH), advokasi harus berdimensi struktural. Maksudnya dalam

pembelaan tidak hanya bertujuan menyelesaikan masalah atau kasus yang

sedang ditangani tetapi juga melakukan perubahan sistem melalui advokasi

berbasis masalah atau kasus yang sedang ditangani.6 Advokasi struktural

sering disalahpahami sebagai advokasi terhadap kasus-kasus tertentu yang

berdimensi struktural, yaitu terkait dengan kemiskinan struktural,

pembungkaman hak politik seseorang oleh negara, atau kasus lain yang

memiliki hubungan dengan relasi timpang antara penguasa dengan rakyat.

Kasus struktural adalah penggusuran, kasus buruh, kasus politik, sedangkan

perceraian, kasus kekerasan terhadap perempuan (KTP) adalah bukan kasus

struktural.

Sesungguhnya dimensi struktural dalam sebuah kasus tidak terbatas

dalam relasi timpang dalam modal, kekuasaan politik, pembagian ruang di

perkotaan dan pedesaan tetapi juga tampak dalam relasi jender, atau hal

lainnya yang membuat seseorang terpinggirkan atau didiskriminasi.

Misalnya usia, minoritas agama atau keyakinan, orang dengan disabilitas,

orang dengan identitas jender dan orientasi seksual tertentu, minoritas

5 YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia Edisi 2014: Pedoman Anda Memahami

dan menyelesaikan Masalah Hukum (T.tp: T.pn., 2014), h. 566. 6 YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia Edisi 2014: Pedoman Anda Memahami

dan menyelesaikan Masalah Hukum), h. 566.

Page 33: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

21

bahasa, minoritas etnis dan masyarakat adat serta suku asli.7

Ritu R.

Sharma mendefinisi advokasi sebagai berikut:8

1. Advokasi adalah suatu tindakan yang ditujukan untuk mengubah

kebijakan, kedudukan atau program dari segala tipe institusi.

2. Advokasi berarti mengajukan, mempertahankan atau

merekomendasikan suatu gagasan di hadapan orang lain.

3. Advokasi ialah berbicara, menarik perhatian masyarakat tentang suatu

masalah, dan mengarahkan pengambil keputusan mencari solusi.

4. Advokasi adalah memasukan suatu problem ke dalam agenda,

mencarikan solusi mengenai problem tersebut dan membangun

dukungan untuk bertindak menangani problem maupun solusinya.

Secara garis besar, advokasi terdiri atas penanganan menggunakan

jalur pengadilan (ligitasi) dan di luar pengadilan (nonligitasi). Seringkali

ligitasi dan nonligitasi merupakan rangkaian yang tidak bisa dipisahkan.

Ligitasi dan nonligitasi dapat juga dilakukan secara kombinasi yaitu saat

melakukan gugatan juga melakukan kampanye ataupun upaya negosiasi.9

Dalam bab ini hanya dipaparkan lebih jauh mengenai advokasi nonlitigasi.

Pada dasarnya segala tindakan advokasi nonligitasi memerlukan

sebuah asumsi untuk keberhasilannya, yaitu upaya menyeimbangkan

kekuatan yang tadinya tidak seimbang. Ketidakseimbangan itu misalnya

7 YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia Edisi 2014: Pedoman Anda Memahami

dan menyelesaikan Masalah Hukum, h. 566. 8 Ritu R. Sharma, Pengantar Advokasi Panduan Latihan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2004), h. 7-8. 9 YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia Edisi 2014: Pedoman Anda Memahami

dan menyelesaikan Masalah Hukum, h. 567-568.

Page 34: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

22

kasus yang mendera orang miskin yang herhadapan dengan pemerintah,

atau buruh yang berhadapan dengan penguasa. Selama penyeimbangan

kekuatan ini tidak terjadi, maka negosiasi, mediasi dan segala macam

penyelesaian akan memiliki hasil yang menguntungkan sebelah pihak.10

Beberapa bentuk tindakan umum advokasi nonlitigasi berupa mediasi,

negosiasi, arbitrase, lobi, kampanye, melakukan pengorganisasian

kelompok korban, mengubah kebijakan atau peraturan perundang-

undangan, dan aksi.11

Dari penjelasan tentang jurnalisme dan advokasi tersebut timbul

sebuah teori, yaitu jurnalisme advokasi. Menurut Eni Setiati, jurnalisme

advokasi merupakan kegiatan jurnalisme yang dilakukan oleh wartawan

dengan cara menyuntikkan opini ke dalam berita. Berdasarkan hasil

reportase, wartawan mengarahkan fakta untuk menbentuk opini publik.

Penulisan jurnalisme advokasi lebih "memercayai" objektifitas fakta dari

berita yang dicampur dengan pikiran wartawan.12

Dalam jurnalisme

advokasi, wartawan menyajikan keterampilannya dalam menyajikan fakta

(korelasi hasil liputan dengan pengamatan wartawan) sehingga

memunculkan liputan investigasi.13

Jadi, opini yang ditulis wartawan dalam

pemberitaannya memiliki korelasi erat dengan realitas fakta yang

mengandung kebenaran dan diolah berdasarkan sudut pandang wartawan

10

YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia Edisi 2014: Pedoman Anda Memahami

dan menyelesaikan Masalah Hukum, h. 584. 11

YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia Edisi 2014: Pedoman Anda Memahami

dan menyelesaikan Masalah Hukum, h.568. 12

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan: Strategi Wartawan

Menghadapi Tugas Jurnalistik ( Yogyakarta: CV Andi Offset (Penerbit Andi), 2005), h. 59 13

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan: Strategi Wartawan

Menghadapi Tugas Jurnalistik, h. 59

Page 35: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

23

yang mencatat fakta di lapangan.14

Pemberitaan jurnalisme advokasi lebih

banyak ditujukan untuk suatu kepentingan tertentu yang disajikan dalam

bentuk pemberitaan fakta dan peristiwa.15

Ada aksi lain yang berjumlah 198 selain tindakan umum advokasi

nonlitigasi yang sudah disebutkan sebelumnya. Aksi-aksi itu diungkapkan

oleh Gene Sharp dan dikutip dalam buku Panduan Bantuan Hukum di

Indonesia Edisi 2014, disebut sebagai 198 Metode Tanpa Kekerasan.16

Namun, metode-metode itu biasanya dilakukan oleh para aktivis hukum

atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Berikut disajikan 198 Metode

Tanpa Kekerasan tersebut:

Metode Protes Dan Persuasi

Tanpa Kekerasan

3. Deklarasi oleh organisasi dan

lembaga

4. Pernyataan publik yang

ditandatangani

5. Deklarasi tentang dakwaan dan

niat

6. Petisi kelompok atau massa

Laporan Formal

1. Pidato Publik

2. Surat atau dukungan oposisi

14

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan: Strategi Wartawan

Menghadapi Tugas Jurnalistik, h. 99. 15

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan: Strategi Wartawan

Menghadapi Tugas Jurnalistik, h. 59. 16

YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia Edisi 2014: Pedoman Anda Memahami

dan menyelesaikan Masalah Hukum, h. 586.

Page 36: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

24

Komunikasi dengan

Pemirsa yang lebih luas

Tindakan Publik

secara Simbolis

7. Slogan, karikatur, dan symbol

8. Spanduk, poster, tampilan

komunikasi

9. Leaflet, pamflet, dan buku

10. Koran dan jurnal

11. Merekam, radio, dan televisi

12. Skywriting dan earthwriting

18. Menampilkan bendera dan

warna simbolik

19. Mengenakam simbol

20. Berdoa dan penyembahan (pray

and worship)

21. Menyampaikan benda simbolik

22. Protes dengan menanggalkan

pakaian

23. Penghancuran barang milik

sendiri

24. Lampu simbolik

25. Menampilkan potret

26. Melukis/mengecat sebagai protes

27. Tanda-tanda dan nama baru

28. Suara simbolik

29. Reklamasi Simbolik

Representasi kelompok

13. Pengutusan

14. Penghargaan pura-pura

15. Kelompok lobi

16. Penjaga pemogokan

(pemogokan berganti)

17. Pemilihan pura-pura

Page 37: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

25

30. Isyarat kasar 41. Ziarah

42. Iring-iringan mobil

43. Perkabungan politik

44. Pemakaman pura-pura

45. Pemakaman demonstrasi

46. Penghargaan/pemberian

penghargaan di tempat-tempat

pemakaman

47. Sidang protes atau dukungan

48. Pertemuan protes

49. Pertemuan protes yang

disamarkan

50. Serangkaian acara

Menghormati yang Meninggal

Sidang Umum

Tekanan Terhadap Individu

31. “Menghantui" pejabat

32. Mengejek pendapat

33. Bergaul secara bersahabat

34. Mengamati/memperhatikan pada

saat jam tidur malam hari

Drama dan Musik

35. Sandiwara lucu dan lelucon

yang nakal dan menyakitkan

hati

36. Pertunjukan drama dan musik

37. Nyayian

38. Pawai

39. Parade

40. Prosesi keagamaan

Prosesi

Page 38: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

26

Penarikan dan Penolakan

60. Penghentian sementara kegiatan

sosial dan olahraga

61. Boikot urusan sosial

62. Pemogokan Mahasiswa

63. Ketidaktaatan Sosial

64. Penarikan dari lembaga-

lembaga sosial

65. Tinggal di rumah

66. Non-kooperasi pribadi secara

total

67. "Penerbangan" pekerja

68. Tempat untuk mengungsi

69. Penghilangan Kolektif

Non-kooperasi dengan Acara

Sosial, Adat/kebiasaan,

dan lembaga

Penarikan dari Sistem Sosial

51. Walk out

52. Keheningan

53. Menolak penghargaan

54. Berbalik badan

Metode Non-Kooperasi Sosial

Pengucilan Orang

55. Boikot sosial

56. Boikot sosial yang selektif

57. Mogok untuk berhubungan seks

sampai tuntutan dipenuhi

58. Pengucilan

59. Melarang

Page 39: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

27

70. Emigrasi sebagai bentuk protes

(hijrah)

Tindakan oleh Pekerja

dan Produsen

Metode Non-Koperasi Ekonomi 78. Boikot Pekerja

79. Boikot Produsen

80. Boikot pemasok dan pedagang

81. Boikot pedagang

82. Penolakan untuk membiarkan

atau menjual properti

83. Larangan untuk bekerja

84. Penolakan bantuan industri

85. "Pemogokan umum" pedagang

Tindakan oleh Perantara

Tidakan oleh Pemilik

dan Manajemen

Boikot Ekonomi

Tindakan oleh Konsumen

71. Boikot Konsumen

72. Tidak mengkonsumsi barang

yang diboikot

73. Kebijakan penghematan

74. Pemotongan sewa

75. Penolakan untuk

menyewa/menyewakan

76. Boikot konsumen secara

nasional

77. Boikot konsumen secara

internasional

Page 40: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

28

Aksi oleh Pemegang

Sumber Daya Keuangan

97. Pemogokan protes

98. Walk out kilat

99. Pemogokan Petani

100. Pemogokan pekerja pertanian

101. Penolakan oleh buruh

mengesankan

102. Pemogokan oleh tahanan

103. Pemogokan oleh pengrajin

104. Pemogokan oleh profesional

Metode Ekonomi Non-Kooperasi

Pemogokan

Pemogokan Simbolik

Pemogokan Pertanian

Pemogokan oleh

Kelompok Khusus

86. Penarikan deposito bank

87. Penolakan untuk membayar

biaya, iuran, dan taksiran

88. Penolakan untuk membayar

utang atau bunga

89. Pemutusan dana dan kredit

90. Penolakan Pendapatan

91. Penolakan uang pemerintah

Tindakan oleh Pemerintah

92. Embargo Domestik

93. Daftar hitam pedagang

94. Embargo penjual internasional

95. Embargo pembeli internasional

96. Embargo perdagangan

internasional

Page 41: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

29

Pemogokan Industri Biasa 112. Melaporkan diri sakit ke

perusahaan secara bergantian

tetapi terus menerus

113. Pemogokan dengan

pengunduran diri

114. Pemogokan Terbatas

115. Pemogokan Selektif

105. Pemogokan perusahaan

106. Pemogokan industri

107. Pemogokan untuk mendukung

pekerja lain yang sedang dalam

sengketa industri

Pemogokan Terbatas Pemogokan Multi Industri

108. Pemogokan Detil

109. Mogok sambil mempersuasi

buruh dari perusahaan rival

untuk berproduksi lebih banyak

110. Mogok dengan cara

memperlambat kerja

111. Melakukan kerja secara

minimal sesuai dengan dengan

kontrak kerja, mirip seperti

slowdown

116. Pemogokan dari berbagai sektor

(buruh, pelajar, dll) di sebuah

wilayah

117. Pemogokan umum: dilakukan

buruh dari berbagai industri

biasanya untuk meminta

kebijakan ekonomi suatu negara

Page 42: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

30

Kombinasi Pemogokan dan

Penutupan Ekonomi

Warga Non-Kooperasi

dengan Pemerintah

118. Hartal, berasal dari india yaitu

menutup toko/bisnis dan

menghentikan kerja

119. Menghentikan aktivitas bisnis

dalam skala besar sehingga bisa

melumpuhkan perekonomian

123. Boikot lembaga legislatif

124. Boikot pemilu

125. Boikot kerja dan posisi dalam

pemerintah

126. Boikot dari departemen,

lembaga, dan badan-badan

pemerintah lainnya

127. Penarikan dari lembaga

pendidikan pemerintah

128. Boikot organisasi yang

didukung pemerintah

129. Penolakan memberi bantuan

kepada penegak hukum

130. Penghapusan tanda-tanda

sendiri dan letak

Metode Politik Non-Koperasi

Penolakan Otoritas

120. Pemotongan atau penarikan

kesetiaan

121. Penolakan dukungan publik

122. Sastra dan pidato berisi anjuran

perlawanan

Page 43: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

31

131. Penolakan untuk menerima

pejabat yang ditunjuk

132. Penolakan untuk membubarkan

lembaga yang ada

139. Non-kooperasi dengan

konspirasi dan deportasi

140. Bersembunyi, melarikan diri,

dan menggunakan identitas

palsu

141. Pembangkangan sipil terhadap

hukum yang tidak sah

142. Penolakan Selektif terhadap

bantuan pemerintah

143. Pemblokiran garis komando dan

informasi

144. Mengulur-ulur dan

mengganggu/menghambat

145. Non-kooperasi administrasi

umum

146. Non-kooperasi Yudisial

Tindakan oleh Personil Pemerintah

Alternatif Warga Negara

untuk Taat

133. Enggan dan lamban dalam

kepatuhan

134. Ketidakpaktuhan dalam

ketiadaan pengawasan langsung

135. Ketidaktaatan dengan cara-cara

yang populer/ketidaktaatan

yang meluas

136. Ketidaktaatan Menyamar

137. Penolakan pembubaran suatu

kumpulan/pertemuan

138. Menolak untuk melakukan

pekerjaan

Page 44: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

32

147. Ketidakefisiensian dan non-

kooperatif yang selektif

dilakukan oleh penegak hukum

148. Pemberontakan

153. Pembatalan pengakuan

diplomatik

154. Pemutusan hubungan

diplomatik

155. Penarikan dari organisasi

internasional

156. Penolakan keanggotaan dalam

badan-badan internasional

157. Pengusiran dari organisasi

internasional

158. Membuka diri terhadap

sebagian lawan

Metode Intervensi

Tanpa Kekerasan

Intervensi Psikologis

Masyarakat Aksi Domestik

149. Tindakan menhindari dan

menunda quasi-legal

150. Non-kooperasi oleh konsituen

dari unit pemerintah

Aksi Masyarakat Internasional

151. Mengganti perwakilan

diplomatik dan perwakilan

lainnya

152. Penundaan dan pembatalan

peristiwa diplomatik

Page 45: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

33

159. Puasa

1. Melakukan tekanan moral

melalui puasa

2. Mogok makan

3. Berpuasa dengan melakukan

prinsip satyagraha

160. Membalikkan penghakiman

161. Gangguan tanpa kekerasan

169. Serangan udara tanpa kekerasan

170. Invasi tanpa kekerasan

171. Menyeru tanpa kekerasan

172. Melakukan penghalangan tanpa

kekerasan

173. Pendudukan tanpa kekerasan

174. Membentuk teladan sosial baru

175. Fasilitas yang melebihi batas

176. Menunda-nunda

sesuatu/tindakan

177. Berbicara

178. Teater secara bergerilya

179. Lembaga sosial alternatif

180. Sistem komunikasi alternatif

Intervensi Sosial

Intervensi Fisik

162. Aksi duduk

163. Aksi berdiri

164. Memasuki tempat yang dilarang

165. Berjalan/malalui sesuatu

sehingga orang sulit melaluinya

166. Mill-in

167. Berdoa secara terus menerus

168. Penggerebekan tanpa kekerasan

Page 46: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

34

Intervensi Ekonomi 192. Lembaga ekonomi alternatif

193. Sistem administrasi yang

melebihi kapasitas

194. Pengungkapan identitas agen

rahasia

195. Mencari pemenjaraan

196. Pembangkangan sipil terhadap

hukum yang netral

197. Bekerja untuk mempengaruhi

tanpa kolaborasi

198. Kedaulatan ganda dan

pemerintahan paralel

Intervensi Politik

181. Membalikkan pemogokan

182. Tetap-dalam pemogokan

183. Perampasan tanah tanpa

kekerasan

184. Menentang dan memblokade

185. Pemalsuan bermotif politik

186. Menghalangi pembelian

187. Penyitaan aset

188. Dumping: harga untuk eksport

lebih murah dari harga jual

domestik

189. Pemberian perlindungan

berdasarkan patron secara

selektif

190. Pasar alternatif

191. Sistem transportasi alternatif

Tabel 1 198 Metode Advokasi Nonlotigasi Tanpa Kekerasan

Page 47: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

35

Pada sajian tabel Metode Tanpa Kekerasan sebelumnya, ada satu

istilah dalam aksi nomor 159 poin c yang perlu dijelaskan dalam bab ini,

yaitu satyagraha. Satyagraha adalah tindakan yang dilakukan seseorang

dengan komitmen tidak melakukan kekerasan, tidak menyimpan amarah,

menderita kemarahan dari lawan, dan secara sukarela ditahan atau disita

harta milik pribadinya. Atau tindakan yang dilakukan seseorang untuk tidak

menghormati dan tidak menghina bendera lawan atau pimpinan lawan,

tidak menghina lawan, apabila menjadi tahanan tidak meminta perlakuan

khusus atau tidak berpuasa untuk kenyamanan, serta tidak menjadi sebab

dari pertengkaran atau perselisihan komunal. Selanjutnya, tindakan yang

dilakukan seseorang untuk menghindari peristiwa yang menimbulkan

perselisihan komunal, membela lawan (tanpa kekerasan) dengan hidupmu

jika ia dihina atau diserang, dan jangan pernah mengutuk atau bersumpah.17

3. Pengertian Jurnalisme Advokasi

Definisi advokasi yang dijelaskan dan Metode Tanpa Kekerasan

yang disebutkan tadi tentu saja tidak dilakukan sepenuhnya oleh seorang

jurnalis karena kerja seorang jurnalis hanya sebatas bekerja, mencari,

mengolah, mengedit, dan menyiarkan informasi. Jurnalis sama dengan

wartawan atau orang yang bertugas melakukan kegiatan jurnalisme.

Misalnya, bagaimana melakukan investigasi ke lapangan, proses

mengendus berita dan lain-lain. Hanya saja berdasarkan pemahaman

advokasi dan training yang diterimanya, jurnalis itu menjadikan

17

YLBHI, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia Edisi 2014: Pedoman Anda Memahami

dan menyelesaikan Masalah Hukum, h. 590.

Page 48: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

36

pemahaman advokasi tadi menjadi dasar dalam meliput dan menyajikan

berita. Misalnya, titik berat berita yang dihasilkan berisi pengungkapan

masalah serius, ancaman terhadap minoritas dan penduduk asli. Berita itu

bersumber dari isu yang diangkat adalah permasalah orang kecil,

pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), keberanian dan perlawanan rakyat

kecil terhadap tiran. Kemudian, narasumber dalam berita tersebut biasanya

para korban, yaitu rakyat kecil, kelompok minoritas, dan saksi mata.

Setelah berita dimuat, ada harapan dari kemunculan berita itu timbul

perdebatan dan polemik pada masyarakat yang berujung pada penguatan

hak-hak rakyat dan tuntutan pemerintah memerbaiki kebijakan. Selanjutnya,

untuk lebih jelas, Eni Setiati menyajikan tabel perbedaan jurnalisme umum

dan jurnalisme advokasi berikut ini:18

Jurnalisme Umum Jurnalisme Advokasi

Titik Berat Berita Menekankan unsur

sensasional dan

permasalahan orang

banyak.

Mengungkapkan

masalah serius,

ancaman terhadap

kelompok minoritas

dan penduduk asli.

Menekankan pada

ketentuan liputan

Menekankan unsur

kebenaran yang didapat

18

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan: Strategi Wartawan

Menghadapi Tugas Jurnalistik, h. 59.

Page 49: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

37

berimbang (bersikap

hati-hati pada

pemberitaan yang

mengandung unsur

SARA) dan selalu

menginformasikan

kebenaran informasi.

berdasarkan hasil

laporan investigasi.

Isu yang diangkat Masalah nasional yang

genting, peristiwa yang

terjadi dimasyarakat,

selebritis, wabah

penyakit, hiburan, dan

lain-lain.

Permasalahn orang

kecil, pelanggaran

HAM, keberanian dan

perlawanan rakyat

kecil.

Narasumber Tokoh yang punya

nama besar, pejabat

atau selebritas.

Korban, yaitu rakyat

kecil, kelompok

minoritas, saksi mata.

Prioritas kerja Membuat tulisan

mampu berbicara

seperti layaknya video

klip.

Memunculkan masalah

pelanggaran negara

terhadap elemen

masyarakat yang tidak

mampu bersuara.

Page 50: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

38

Asas legalitas Menekankan tampilan

formal wartawan

dengan menunjukkan

identitas seperti kartu

pers atau surat tugas.

Bila perlu menyamar

seperti anggota intel

dan dalam penulisan

berita berusaha

menyamarkan nama

narasumber

(dikhawatirkan

mengalami ancaman

dan penghilangan

secara paksa).

Harapan pasca-

pemuatan berita

Masyarakat/pembaca

menjadi terhibur,

masyarakat mengetahui

berita mutakhir dan

mengikuti tren isu atau

gosip (mode, kesehatan,

teknologi, dan lain-

lain).

Muncul perdebatan dan

polemik pada

masyarakat yang

berujung pada

penguatan hak-hak

rakyat dan tuntutan

agar pemerintah

memperbaiki

kebijakan.

Tabel 2 Perbedaan Jurnalisme Umum dan Jurnalisme Advokasi

Page 51: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

39

BAB III

A. Visi, Misi, danStrukturOrganisasi

Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan

terluas di Indonesia, melalui 48 stasiun relaynya program-program RCTI

disaksikan olehlebih dari 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di

seluruh Nusantara, atau kira-kira 80,1% dari jumlah penduduk Indonesia.1

Perkembangan RCTI tersebut tidak lepas dari visi dan misi yang

dimilikinya.Visi RCTI adalah sebagai media utama hiburan dan informasi.

RCTI menyajikan acara-acara yang menarik dan bermutu sehingga menjadi

televisi pilihan terbaik untuk hiburan dan informasi di Indonesia.

Keseimbangan antara bisnis dan tanggung jawab social berjalan seiring.Visi itu

didukung oleh sebuah misi berupa bersama menyediakan layanan prima.

RCTI member tekanan pada semangat kebersamaan dalam rangka

menumbuhkembangkan upaya-upaya bersama di mana semua komponen

perusahaan, dari tingkat atas sampai bawah, dirangsang, dikoordinasi serta

disistematisasi untuk berkarya sebaik mungkin dalam memberikan layanan

terbaiknya. Kemudian, ada tiga pilar utama yang berfungsi mewujudkan visi

dan misi tersebut. Pertama, keutamaan dalam kebersamaan. Kedua, bersatu

padu. Ketiga, sebuah kata "oke". Tiga pilar utama itu sekaligus berupa nilai

yang menjadi titik pusat untuk memotivasi dan mengilhami insan RCTI.

1Artikeldiaksespada 12 Agustus 2015dari http://www.rcti.tv/profile/view/1

Page 52: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

40

Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil

yang diharapkan para stakeholder, yang berawal dari kualitas, integritas, dan

dedikasi2.

Di RCTI sebuah kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan

harmonisasi dari mimpi, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan,

dan doa. 6 (enam) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program

RCTI yang mengusung motto "Kebanggaan Bersama Milik Bangsa" namun

tampil dalam kemasan yang "oke". Kualitas program-program RCTI pada

akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam

industry penyiaran TV di Indonesia.3

2Artikeldiaksespada 12 Agustus 2015dari http://www.rcti.tv/profile/view/2/Visi%20-

%20Misi%20Dan%203%20Pilar%20Utama 3Artikeldiaksespada 12 Agustus 2015dari http://www.rcti.tv/profile/view/1

Page 53: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

41

Dewan Komisaris

Komisaris utama

(Posma l. Tobing)

Wakil Komisaris Utama

(B. Rudijanto Tanoesoedibjo)

Komisaris

(Liliana Tanoesoedibjo)

Komisaris

(Ella kartika)

Selain konsep-konsep sebagai dasar pengelolaan RCTI yang sudah

dijelaskan sebelumnya, RCTI memiliki juga struktur organisasi dewan

komisaris4 dan dewan direksi

5 untuk mengimplementasikan konsep-konsep itu.

Struktur yang dimiliki RCTI sebagaiberikut:6

Gambar 1 Struktur Dewan Komisaris

4Artikeldiaksespada 12 Agustus

2015darihttp://www.rcti.tv/profile/views/3/Dewan%20Komisaris 5Artikeldiaksespada 12 Agustus 2015darihttp://www.rcti.tv/profile/views/4/Dewan%20Direksi

Page 54: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

42

Dewan Direksi

Direktur Utama

(Harry Tanoesoedibjo)

Wakil Direktur Utama

(Kanti Mirdiati Imansyah)

Direktur Corporate Affairs

(Syafril Nasution)

Direktur Keuangan

(Jarod Suwahjo)

Direktur Sales &

Marketing (Tantan

Sumartana)

Direktur Produksi & Programming

(Dini Aryanti Putri)

Gambar 2 Struktur Dewan Direksi

B. Sarana Penunjang RCTI

Sebagai stasiun pertama dan nomor satu di Indonesia, RCTI memiliki

beberapa fasilitas penunjang yang memadai untuk mendukung kenyamanan

kerja, diantaranya:7

1. Gedung-gedung yang terdiri dari beberapa bagian gedung berfungsi sebagai

ruang kerja karyawan yaitu gedung utama, gedung annex, gedung studio 4,

gedung studio 1, gedung pergudangan, dan gedung koperasi.

7Artikeldiaksespada 12 Agustus

2015darihttp://www.rcti.tv/profile/view/5/Sarana%20Penunjang

Page 55: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

43

2. RCTI memiliki 9 studio dengan berbagai ukuran, yang dipergunakan untuk

lokasi shooting program–program In House dan shooting berbagai kegiatan

promosi. Studio ini dilengkapi dengan peralatan syuting yang memadai.

3. Ada dua menara pemancar yang dimiliki RCTI, beberapa diantaranya yaitu

satu menara aktif setinggi 275 meter, dan satu lagimenara sebagai back u

psetinggi 151 meter.

4. Komplek RCTI dilengkapi dengan Masjid Raudhatul Jannah, yang cukup luas

dan mampu menampung banyak jamaah, serta dapat juga digunakan untuk

berbagai kegiatan keagamaan. Selain itu, ada kantin, mini market & kafe Le

Signature, serta areal parkir yang luas baik untuk parker karyawan maupun

parker tamu

5. Sarana Kesehatan berupa klinik dokter umum dan dokter gigi yang terdapat di

gedung koperasi, dilengkapi juga dengan apotik, dan ruang istirahat.

C. Profil Program Delik

Program Delik doperkitakan sudah dibentuk sejak tahun 2001. Delik

adalah salah satu program news magazine di RCTI. Program ini tidak

mengangkat isu yang sedang ramai sepanjang minggu atau biasanya para

jurnalis sebut issue of the week. Delik bukan mengangkat issue of the week.

Contohnya pada Oktober 2011 ada isu yang sedang hangat dan diangkat oleh

program berita harian, yaitu banjir Jakata. Tetapi program Delik dangan

Page 56: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

44

Produser

Reporter Reporter

timnya pergi ke Kalimantan dan meliput soal pembantaian orang hutan. Itu

adalah di luar isu mainstream.8

Sumber ide untuk mengangkat sebuah tema dalam program Delik

berasal dari semua anggota tim, baik dari produser, reporter, atau para

kontributor di daerah. Saat ini Delik memiliki tiga anggota dalam satu tim,

yaitu seorang produser dan dua orang reporter.9

Gambar 3 Struktur Tim Program Delik RCTI

8 Wanwancara Pribadi dengan Rizky Hasan, Jakarta, 28 Oktober 2015.

9 Wanwancara Pribadi dengan Rizky Hasan.

Page 57: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

45

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dalam bab ini disajikan data berupa transkrip tayangan Delik RCTI

edisi 10 November 2014 berjudul Anak dalam Cengkeramandan tayangan

Delik RCTI edisi 17 November 2014 berjudul(Harga) Bahan Bakar

Mahal yang sesuai dengan pembatasan masalah pada BAB I. Bagian

pertama diawali dengan penyajian data transkriptayangan Delik RCTI

edisi 11 November 2014 berjudul Anak dalam Cengkeraman. Setelah itu,

dilanjutkan dengan analisis data transkrip tersebut menggunakan unsur-

unsur jurnalistik advokasi.Kemudian, bagian kedua adalah penyajian data

transkrip tayangan Delik RCTIedisi 17 November 2014 berjudul(Harga)

Bahan Bakar Mahal dan diteruskan dengan analisis data transkrip tersebut.

A. Tayangan Delik RCTI Edisi 11 November 2014 Berjudul Reklamasi

Untuk Siapa?

Bagian ini diawali dengan sajian data transkrip tayangan Delik

RCTI Edisi 10 November 2014 Berjudul Reklamasi Untuk

Siapa?Kemudian, data transkrip tayangan itu dianalisis. Berikut ini adalah

data transkrip yang dimaksud:

1. Transkrip

Data transkrip tayangan ini tidak menyajikan semua informasi yang

disampaikan oleh narator Delik dan tokoh-tokoh dalam Delik edisi ini,

karena diseesuaikan dengan kebutuhan penelitian.Tayangan Delik edisi 10

November 2014 berjudul Reklamasi Untuk Siapa?Berita ini berisi tentang

Page 58: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

46

rencana reklamasi Teluk Benoa yang didasarkan atas sebuah Peraturan

Presiden (Perpres).Rencana itu disambut berbagai pendapat dari warga

Bali, khususnya warga Benoa dan para ahli kelautan serta aktivis.Berikut

ini adalah data transkrip selengkapnya:

a. Segmen Pertama

1) Aksi demonstrasi (02:34-02:40): Tolak-tolak reklamasi! Tolak reklamasi

sekarang juga!

2) Narator Delik (02:41-02:53): Rencana reklamasi teluk benoa menuai

penolakan dari sebagian besar masyarakat adat Bali. Aksi penolakan ini

berlangsung sejak setahun lalu. Komunitas pemuda adat Bali turun ke

jalan menyuarakan aspirasi mereka.

3) Narator Delik (03-00-03:23): Tak hanya di jalan. Aksi penolakan

reklamasi juga terjadi di teluk Benoa. Ratusan warga dan pengusaha

pariwisata olahraga air, beramai-ramai melaut menuju rencana tempat

reklamasi. Ini adalah bentuk keprihatinan karena menganggap reklamasi

teluk Benoa akan mematikan ladang pencaharian mereka. Lalu apa

tanggapan warga Bali lainnya dengan rencana reklamasi di teluk Benoa?

4) Ayu Gita (warga) (03:24-03:36): Saya kurang setuju dengan adanya

reklamasi. Karena saya enggak tau akan berdampak seperti apa ke

depannya dengan adanya reklamasi. Sebenarnya kasihan ya dengan

alamnya dengan diadakannya reklamasi.

Page 59: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

47

5) Dewa Ayu (warga) (03:37-03:47): Kasihan juga kalau misalnya

lingkungan Bali kita itu dijadikan reklamasi seperti itu, dijadikan

perkembangan mendingankan lingkungan itu kita jaga.

6) Agung (warga) (03:48-03:53): Kalau untuk reklamasi itu sendiri sih untuk

pribadi saya ya itu bagus sih ke depannya.

7) Narator Delik (03:57-04:10): Rencana reklamasi teluk Benoa memang

harus berhitung dengan keanekaragaman hayati, salah satunya hutan

mangrove. Memiliki luas 1.300 hektare hutan mangrove ini bahkan

memikat hati Cristiano Ronaldo tahun lalu.

8) Narator Delik (04:14-04:25): Ditemui di kampus udayana Bali, Dekan

Fakultas Teknik Kelautan dan Perikanan, Iwayan Artane mengatakan

kawasan mangrove di teluk Benoa tidak tergantikan karena keunikan dan

fungsinya.

9) Iwayan Artane (Dekan Fakultas Kelautan &Perikanan Universitas

Udayana) (04:26-04:55): Kalau kita ngomong teluk benoa ini unik sekali

bagi Bali Selatan karena kita punya kawasan mangrove yang luasnya

1.300 di teluk Benoa ini. Isu lingkungan memang sangat unik dan untuk

teluk Benoa tidak tergantikan. Kita cuma punya itu. Jadi, dari segi

ecological important jadi dari kacamata scientific ini tempat ini sangat

penting.

10) Narator Delik (04:57-05:23): Sementara itu koordinator Forum Rakyat

Bali Tolak Reklamasi atau For BALI, Gendo Suardana mengatakan

rencana reklamasi teluk benoa juga berpotensi mematikan fungsi teluk

Benoa sebagai tampungan banjir dari lima daerah aliran sungai. Lima

Page 60: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

48

daerah aliran sungai tersebut antara lain, Sungai Badung, Sungai Mati,

Sungai Tuban, Sungai Bualu, Sungai Same, serta sungai-sungai lain yang

berasal dari alur rawa.

11) Gendo Suardana (koordinator For BALI) (05:24-05:34): Ada lima fungsi

konservasi teluk Benoa dan jika itu direklamasi di kawasan ini, maka itu

menyebabkan fungsi dan nilai konservasinya hilang bahkan menimbulkan

dampak lingkungan yang luar biasa.

b. Segmen ke dua

1) Narator Delik (06:14-06:38): Mengunjungi Bali maka saya terkejut dengan

tebaran baliho penolakan reklamasi teluk Benoa yang terpasang hampir di

setiap banjar. Baliho ini terpasang mulai dari kawasan kota, tepi pantai,

sampai pegunungan. Banyaknya baliho penolakan reklamasi teluk Benoa

ini, seolah menunjukan keinginan kuat sebagian besar masyarakat Bali

untuk menjaga kelestarian alam dari reklamasi.

2) Reporter Delik (06:45-07:22): Pemirsa. Baliho penolakan terhadap

reklamasi teluk Benoa masih terpasang di Bali. Salah satunya dari di

kawasan Legian, Kute, Bali, seperti ada yang di samping saya ini. Di sini

tertulis setiap organisasi kepemudaan adat Bali menuntut pencabutan

Perpres No. 51 tahun 2014 yang dianggap akan merusak alam. Salah satu

poin pentingnya adalah mengubah zona konservasi teluk Benoa menjadi

zona budidaya yang dapat direklamasi. Lalu, benarkah reklamasi teluk

Benoa akan mengancam biota laut yang ada disekitarnya dan bagaimana

Page 61: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

49

perjuangan masyarakat Bali untuk menolak reklamasi teluk Benoa?

Berikut liputannya.

3) Narator Delik (07:35-07:55): Pulau Bali. Pulau seribu pure ini menjadi

destinasi wisata pelancong dari berbagai negara di dunia. Budaya yang

terjaga dan alamnya yang indah, menjadi paket lengkap untuk

memanjakan diri saat berlibur. Bagi sebagian besar wisatawan, pantai

menjadi salah satu daya tarik, termasuk tanjung Benoa.

4) Narator Delik (08:00-08:16): Keesokan paginya laju mobil kami pun

langsung mengarah ke Benoa untuk mencari tahu apa yang sebenarnya

terjadi. Beberapa orang warga mulai dari nelayan sampai pengusaha

pariwisata yang kami temui berkomentar atas rencana reklamasi di teluk

Benoa.

5) Wayang (nelayan tanjung Benoa) (08:17-08:34): Sekarang susah sekali

untuk dapat ikannya. Beda dengan lima tahun yang lalu. Kalau ikan kita

pancing itu bisa 20 kiloanlah satu hari minimal itu. Kalau sekarang paling-

paling kita dapat lima kiloan.

6) I Made Reken (nelayan tanjung Benoa) (08:35-08:45): Kalau direklamasi

juga kita kan mencari umpan di sana, cari udang. Di mana kita mencari

udang pak. Ya itu tempat-tempat kita mencari udang juga.

7) Made Agus (pengusaha pariwisata olahraga air) (08:46-08:59): Kita di sini

ada empat banjar sudah menolak reklamasi. Di barat itu airnya sudah naik.

Apalagi itu direklamasi terus debet dari air ini mau lari ke mana? Pasti

akan masuk ke desa kami.

Page 62: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

50

8) Nyoman Sudana (warga tanjung Benoa) (09:00-09:20): Yang sangat kami

khawatirkan dengan adanya reklamasi teluk Benoa ini adalah masyarakat

kami di sini untuk mata pencahariannya sebagai nelayan, itu akan

terbunuh. Karena reklamasi teluk Benoa ini akan menyesengsarakan

masyarakat.

9) Narator Delik (09:23-10:02): Keluh kesah nelayan seperti Made dan

Wayang seharusnya menjadi PR bagi pemerintah. Dengan tangkapan yang

semakin sedikit, entahapa kelak yang akan terjadi jika pemerintah tetap

ngotot mereklamasi teluk Benoa. Data yang kami dapatkan dari seorang

narasumber menunjukan rencana pembangunan 14 pulau di teluk Benoa.

Diduga pulau-pulau ini akan digunakan sebagai sarana pariwisata inilah

yang kemudian yang menjadi kekhawatiran pengusaha pariwisata air di

tanjung Benoa. Untuk mengetahui lebih lengkap apa saja yang diinginkan

masyarakat Benoa. Kami bertemu dengan Made Wijaya, seorang

pengusaha wisata bahari dan juga tokoh masyarakat desa.

10) Reporter Delik (10:03-10:07): Kalau yang reklamasi sebenarnya disebelah

mana?

11) Made Wijaya (pengusaha pariwisata olahraga air) (10:08-10:26):

Reklamasi dari sini keliling yang luasannya berkisar 838 hektar sesuai

dengan konteks perjanjian. Dan gambar sideplan-nya sudah dipampang

sudah menyebar luas. Dia berbentuk seperti pulau-pulau.

12) Reporter Delik (10:30-10:38): Nah, pak Made kemudian apa yang paling

dikhawatirkan masyarakat di sekitaran teluk Benoa ini dengan adanya

rencana reklamasi ini selain banjir rob nanti?

Page 63: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

51

13) Made Wijaya (pengusaha pariwisata olah raga air) (10:39-11:13): Jadi,

kekhawatiran yang utama bagi kami adalah dari sudut pandang budaya dan

adat istiadat. Ketergeseran budaya generasi. Itu yang kita takutkan yang

menjadi ikon Bali ini adalah kita bisa mempertahankan budaya kita, adat

istiadat kita, keanekaragaman seni. Kalau ini dibangun menjadi kawasan

terpadu dari sudut yang paling mematikan kesejahteraan masyarakat

adalah kami akan bersaing dengan kaum kapitalis.

14) Narator Delik (11:55-12:25): Jauh sebelum muncul rencana reklamasi

teluk Benoa tahun ini. Pulau serangan menjadi korban kebijakan

reklamasi. Lokasinya pun masih di teluk Benoa. Pemerintah harusnya bisa

berkaca dari reklamasi pulau serangan tahun 1996. Pulau seluas 100 hektar

ini direklamasi menjadi 400 hektar. Sayang, hingga sekarang pulau

serangan tak ubahnya seperti pulau tandus tanpa kejelasan

keperuntukannya.

15) Gendo Suardana (koordinator ForBALI) (12:26-13:07): Dengan mimpi

yang sama indahnya akan menjadi kawasan marine, menjadi ikon wisata

yang baru, destinasi baru, meningkatkan kunjungan wisata, kesejahteraan

rakyat dan segala macamnya tapi faktanya yang ada adalah kemudian

pulaunya terlantar sampai detik ini menjadi hamparan kapur,

menghilangkan corak produksi nelayan, menghilangkan habitat penyu,

menghilangkan ekosistem mangrove, menghilangkan ratusan hektar

trumbu karang, dan diduga menyebabkan abrasi sampai ke wilayah pantai

timur dan selatan bagian timur pulau Bali dan siapa yang menanggung itu?

Ga ada. Lalu mana mimpi-mimpi indah itu? Ga ada.

Page 64: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

52

16) Narator Delik (13:09-13:12): Ini juga yang kemudian membuat Made

Wijaya dan sebagian masyarakat Benoa menolak rencana reklamasi,

ditambah lagi sebelumnya warga tak pernah mendapat sosialisasi.

17) Made Wijaya (pengusaha pariwisata olah raga air) (13:22-13:38): Ada

misskomunikasi yang terjadi dari kebijakan yang diambil. Tidak perlu

rakyat dan tidak sosialisasi ke bawah. Apa yang diinginkan oleh

masyarakat Kuta Selatan dengan mereklamasi teluk Benoa ini? Saya rasa

ini tidak tepat yang kita inginkan.

18) Narator Delik (13:44-14:12): Sebagai salah satu tujuan wisata bahari,

Benoa selalu ramai dikunjungi wisatawan. Pemandangan Benoa selalu

ramai dikunjungi wisatawan. Pemandangan bawah lautnya pun tak kalah

menggoda. Namun, ketenangan tanjung Benoa sontak menjadi

perbincangan warga Bali dalam setahun terakhir. Teluk Benoa terancam

oleh rencana reklamasi pembangunan pulau baru. Pada rezim sebelumnya

SBY sabagai presiden mengeluarkan Perpres No. 45 tahun 2011 tentang

tata ruang perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.

19) Gendo Suardana (koordinator ForBALI) (14:13-14:33): Perpres atau

peraturan presiden No. 45 tahun 2011 tentang rencana tata ruang kawasan

Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan oleh presiden sembari menetapkan

di sini ada perencanaan jalan tol diatas laut maka presiden juga

menetapkan kawasan ini sebagai kawasan konservasi perairan ditandai

dengan warna ungu.

20) Narator Delik (14:36-15:19): Aturan ini kemudian diperkuat dengan

Perpres No. 122 tahun 2012 tentang reklamasi di wilayah pesisir dan

Page 65: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

53

pulau-pulau kecil. Pada pasal dua ayat tiga menyebutkan bahwa reklamasi

tidak bisa dilakukan di kawasan konservasi perairan dan alur laut. Tapi

entah mengapa setahun menjelang masa kepemimpinan berakhir. SBY

justru mengeluarkan Perpres No. 51 tahun 2014 yang menyebabkan

perubahan kawasan konservasi perairan pesisir teluk Benoa menjadi zona

penyangga dan dapat direklamasi. Sementara itu, pengamat kelautan

Zulficar Mochtar mengatakan reklamasi pantai yang dilakukan Indonesia

cenderung tidak menguntungkan rakyat.

21) Zulficar Mochtar (pengamat kelautan) (15:20-15:46): Mayoritas dilakukan

di Indonesia ini inisiatif-inisiatif reklamasi yang dilakukan cenderung

untuk mendorong pemanfaatan untuk properti atau untuk wisata segala

macam yang dalam konteks urgensi mungkin tidak urgen sebenarnya.

Akhirnya dalam konteks manfaat juga ini tidak menguntungkan

masyarakat secara keseluruhan, bahkan mungkin disinyalir, ini hanya

menguntungkan beberapa pihak, termasuk misalnya pemodal gitu.

22) Narator Delik (15:52-16:04): Inisiatif reklamasi pantai bukan sesuatu yang

haram dilakukan. Namun, ada banyak dampak yang akan terjadi akibat

reklamasi. Salah satunya ancaman kerusakan ekosistem dan kehidupan

sosial warga sekitar.

2. Analisis

Tayangan pertama Delik RCTI yang dianalisis adalah edisi 10

November 2014 berjudul Reklamasi Untuk Siapa? Tayangan ini berisi

berita tentang rencana reklamasi teluk Benoa yang didasarkan atas Perpres

No. 51 Tahun 2014.Rencana itu disambut pendapat yang pro dan kontra

Page 66: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

54

dari warga Bali, khususnya warga Benoa.Ada juga pendapat mengenai

keuntungan dan kerugian dari reklamasi Teluk Benoa yang disampaikan

para ahli kelautan dan aktivis ikut. Dalam tayangan ini juga ditampilkan

salah satu kasus kegagalan reklamasi yang pernah terjadi di Pulau

Serangan yang masih terletak di teluk Benoa.

Dalam analisis ini setiap data transkrip yang ditemukan dianalisis

menggunakan enam unsur jurnalistik advokasi. Keenam unsur tersebut

adalahpertama titik berat berita berupa pengungkapan masalah serius,

ancaman terhadap kelompok minoritas dan penduduk asli atau

menekankan unsur kebenaran yang didapat berdasarkan hasil laporan

investigasi. Kedua, isu yang diangkat adalah permasalahn orang kecil,

pelanggaran Hak Asasi Manusia(HAM), keberanian dan perlawanan

rakyat kecil. Ketiga, narasumber ialah korban, yaitu rakyat kecil,

kelompok minoritas, saksi mata.Keempat, prioritas kerja dalam jurnalistik

advokasi yaitu memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap

elemen masyarakat yang tidak mampu bersuara. Kelima, asas legalitas

dalam peliputan bila perlu menyamar seperti anggota intel dan dalam

penulisan berita berusaha menyamarkan nama narasumber (dikhawatirkan

mengalami ancaman dan penghilangan secara paksa). Terakhir adalah

keenam berupa harapan pasca-pemuatan berita yaitu muncul perdebatan

dan polemik pada masyarakat yang berujung pada penguatan hak-hak

rakyat dan tuntutan agar pemerintah memperbaiki kebijakan

Analisis tayangan Delik RCTI edisi ini dimulai dengan analisis

menggunakan unsur pertama jurnalistik advokasi untuk temuan data

Page 67: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

55

berupa narasi di menit 09:23-10:02 yang disampaikan narator Delik RCTI.

Berikut ini adalah analisisnya:

UnsurPertama

Jurnalisme Advokasi

Temuan Data

Titik Berat Berita:

a) Mengungkapkan masalah

serius, ancaman terhadap

kelompok minoritas dan

penduduk asli.

b) Menekankan unsur kebenaran

yang didapat berdasarkan

hasil laporan investigasi

Narator Delik (09:23-10:02): Keluh

kesah nelayan seperti Made dan

Wayang seharusnya menjadi PR bagi

pemerintah. Dengan tangkapan yang

semakin sedikit, entah apa kelak yang

akan terjadi jika pemerintah tetap

ngotot mereklamasi teluk Benoa. Data

yang kami dapatkan dari seorang

narasumber menunjukan rencana

pembangunan 14 pulau di teluk

Benoa. Diduga pulau-pulau ini akan

digunakan sebagai sarana pariwisata

inilah yang kemudian yang menjadi

kekhawatiran pengusaha pariwisata

air di tanjung Benoa.

Analisis

Teks di menit 09:23-10:02 diawali kalimat "Keluh kesah nelayan seperti

Made dan Wayang seharusnya menjadi PR bagi pemerintah. Dengan

tangkapan yang semakin sedikit, entah apa kelak yang akan terjadi jika

Page 68: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

56

pemerintah tetap ngotot mereklamasi teluk Benoa." Dengan mengatakan

kalimat itu, Deliksengaja menunjukan bahwa nelayan akan terancam jika

reklamasi Teluk Benoa terwujud karena nelayanlah yang akan merasakan

dampak negatif dari reklamasi itu. Delik menunjukkan pembelaannya

kepada masyarakat kecil lewat pemberitaan itu.

Sementara itu, dengan kalimat, "Data yang kami dapatkan dari seorang

narasumber menunjukan rencana pembangunan 14 pulau di teluk Benoa.

Diduga pulau-pulau ini akan digunakan sebagai sarana pariwisata inilah

yang kemudian yang menjadi kekhawatiran pengusaha pariwisata air di

tanjung Benoa...Untuk mengetahui lebih lengkap apa saja yang diinginkan

masyarakat Benoa. Kami bertemu dengan Made Wijaya, seorang

pengusaha wisata bahari dan juga tokoh masyarakat desa” Delik

senyatanya telah berpihak pada kelompok minoritas dan penduduk asli. Ini

terlihat dari cara Delik yang lebih memilih rakyat kecil dan penduduk asli

sebagai narasumber ketimbang pengusaha pariwisata. Kemudian

keberpihakan itu juga diperkuat dengan penyataan dari Rizky Hasan,

produser Delik, “Kita mengambil tema itu karena hanya kepentingan

rakyat kecil yang terabaikan. Mereka kan hutuh corong untuk bersuara”1.

Tabel 3 Analisis Unsur Pertama Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik

Edisi 10 November 2014

Analisis kedua tayangan Delik RCTI edisi ini menggunakan unsur

kedua jurnalisme advokasi untuk temuan data berupa narasi di menit

06:45-07:22yang disampaikan reporter Delik RCTI. Berikut ini adalah

analisisnya:

1 Wawancara Pribadi dengan Rizky Hasan, Jakarta, 28 Oktober 2015.

Page 69: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

57

Unsur Kedua Jurnalisme

Advokasi

Temuan Data

Isu yang diangkat adalah

permasalahan orang kecil,

pelanggaran HAM, keberanian

dan perlawanan rakyat kecil

Reporter Delik (06:45-07:22):

“Pemirsa. Baliho penolakan terhadap

reklamasi teluk Benoa masih

terpasang di Bali. Salah satunya dari

di kawasan Legian, Kute, Bali, seperti

ada yang di samping saya ini. Di sini

tertulis setiap organisasi kepemudaan

adat Bali menuntut pencabutan

Perpres No. 51 tahun 2014 yang

dianggap akan merusak alam. Salah

satu poin pentingnya adalah

mengubah zona konservasi teluk

Benoa menjadi zona budidaya yang

dapat direklamasi.” Lalu, benarkah

reklamasi teluk Benoa akan

mengancam biota laut yang ada

disekitarnya dan bagaimana

perjuangan masyarakat Bali untuk

menolak reklamasi teluk Benoa?

Berikut liputannya.

Analisis

Teks pada menit ini jelas terlihat menampilkan sebuah perlawanan dari

Page 70: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

58

penduduk asli Bali untuk menolak rencana reklamasi teluk Benoa dengan

cara menuntut pencabutan sebuah peraturan presiden. Dengan

menampilkan penolakan ini, kru Delik berpihak kepada permasalahan

orang kecil, pelanggaran HAM, keberanian dan perlawanan rakyat kecil

Tabel 4 Analisis Unsur Kedua Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi

10 November 2014

Analisis ketiga tayangan Delik RCTI edisi ini menggunakan unsur

ketigajurnalisme advokasi untuk temuan data berupa kumpulan wawancara

dari sejumlah narasumber yang masing-masing muncul di menit 08:17-

08:34, 08:35-08:45, 08:46-08:59, dan 10:08-10:26 Berikut ini adalah

analisisnya:

Unsur Ketiga

Jurnalisme Advokasi

Temuan Data

Keberpihakan pada pemilihan

narasumber (rakyat kecil,

kelompok minoritas, saksi mata)

A. Wayang (nelayan tanjung Benoa)

(08:17-08:34): Sekarang susah

sekali untuk dapat ikannya. Beda

dengan lima tahun yang lalu.

Kalau ikan kita pancing itu bisa 20

kiloanlah satu hari minimal itu.

Kalau sekarang paling-paling kita

dapat lima kiloan.

B. I Made Reken (nelayan tanjung

Benoa) (08:35-08:45): Kalau

direklamasi juga kita kan mencari

Page 71: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

59

umpan di sana, cari udang. Di

mana kita mencari udang pak. Ya

itu tempat-tempat kita mencari

udang juga.

C. Made Agus (pengusaha pariwisata

olahraga air) (08:46-08:59): Kita

di sini ada empat banjar sudah

menolak reklamasi. Di barat itu

airnya sudah naik. Apalagi itu

direklamasi terus debet dari air ini

mau lari ke mana? Pasti akan

masuk ke desa kami.

D. Made Wijaya (pengusaha

pariwisata olahraga air) (10:08-

10:26): Reklamasi dari sini

keliling yang luasannya berkisar

838 hektar sesuai dengan konteks

perjanjian. Dan gambar sideplan-

nya sudah dipampang sudah

menyebar luas. Dia berbentuk

seperti pulau-pulau.

Analisis

Dengan memilih narusumber Wayang yang hanya berprofesi sebagai

nelayan di Tanjung Benoa, lalu I Made Reken (nelayan tanjung Benoa),

Page 72: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

60

Made Agus (pengusaha pariwisata olahraga air), dan Made Wijaya

(pengusaha pariwisata olahraga air), Delik sangat terlihat berpihak pada

rakyat kecil, kelompok minoritas. Itu disebabkan Delik sendiri tidak

memilih narasumber seperti selebritas, pejabat, atau tokoh terkenal. Jadi,

dapat disimpulkan, kru Delik telah menggunakan unsur ketiga jurnalisme

advokasi.

Tabel 5 Analisis Unsur Ketiga Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi

10 November 2014

Analisis keempat tayangan Delik RCTI edisi ini menggunakan

unsur kelimajurnalisme advokasi untuk temuan data berupa narasi di menit

14:36-15:19 yang disampaikan narator Delik RCTI. Berikut ini adalah

analisisnya:

Unsur kelima

Jurnalisme Advokasi

Temuan Data

Prioritas kerja:

Memunculkan masalah

pelanggaran negara terhadap

elemen masyarakat yang tidak

mampu bersuara

Narator Delik (14:36-15:19): Aturan

ini kemudian diperkuat dengan

Perpres No. 122 tahun 2012 tentang

reklamasi di wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil. Pada pasal dua ayat

tiga disebutkan bahwa reklamasi tidak

bisa dilakukan di kawasan konservasi

perairan dan alur laut. “Tapi entah

mengapa setahun menjelang masa

Page 73: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

61

kepemimpinanberakhir. SBY justru

mengeluarkan Perpres No. 51 tahun

2014 yang menyebabkan perubahan

kawasan konservasi perairan pesisir

teluk Benoa menjadi zona penyangga

dan dapat direklamasi. Sementara itu,

pengamat kelautan Zulficar Mochtar

mengatakan reklamasi pantai yang

dilakukan Indonesia cenderung tidak

menguntungkan rakyat.”

Analisis

Pemerintah melalui Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden

di kala itu dengan mengeluarkan Perpres No. 51 tahun 2014 tentang teluk

Benoa yang dapat direklamasi ditentang secara tidak langsung oleh

Zulficar Mochtar dengan tanggapannya bahwa reklamasi tidak ada

manfaatnya bagi rakyat. Dengan mengungkapkan teks seperti itu, Delik

edisi ini tampak dengan sengaja namun tersamar memperlihatkan

pelanggaran masalah pelanggaran Negara terhadap rakyat kecil di Benoa.

Jadi, bisa disimpulkan teks ini mengimplementasikan unsur kelima

jurnalistik advokasi yang berisi prioritas kerja dalam jurnalitik advokasi

dengan memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen

masyarakat yang tidak mampu bersuara

Tabel 6 Analisis Unsur Kelima Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi

10 November 2014

Page 74: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

62

Analisis kelima tayangan Delik RCTI edisi ini menggunakan unsur

terakhir jurnalisme advokasi yaitu untuk temuan data berupa narasi di

menit 09:23-10:02yang disampaikan narator Delik RCTI. Berikut ini

adalah analisisnya:

Unsur Keenam

Jurnalistik Advokasi

Temuan Data

Harapan pasca-pemuatan berita:

Muncul perdebatan dan polemik

pada masyarakat yang berujung

pada penguatan hak-hak rakyat

dan tuntutan agar pemerintah

memperbaiki kebijakan

Narator Delik (09:23-10:02): “Keluh

kesah nelayan seperti Made dan

Wayang seharusnya menjadi PR bagi

pemerintah. Dengan tangkapanyang

semakin sedikit, entah apa kelak yang

akan terjadi jika pemerintah tetap

ngotot mereklamasi teluk Benoa.”

Data yang kami dapatkan dari seorang

narasumber menunjukan rencana

pembangunan 14 pulau di teluk

Benoa. Diduga pulau-pulau ini akan

digunakan sebagai sarana pariwisata

inilah yang kemudian yang menjadi

kekhawatiran pengusaha pariwisata

air di tanjung Benoa. Untuk

mengetahui lebih lengkap apa saja

yang diinginkan masyarakat Benoa.

Kami bertemu dengan Made Wijaya,

Page 75: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

63

seorang pengusaha wisata bahari dan

juga tokoh masyarakat desa.

Analisis

Kru Delik bukan tanpa sengaja dan rencana ketika memilih kalimat berikut

ini: “Keluh kesah nelayan seperti Made dan Wayang...”, dan ”Dengan

tangkapanyang semakin sedikit.... dibenturkan dengan kalimat “...entah

apa kelak yang akan terjadi jika pemerintah tetap ngotot mereklamasi

teluk Benoa.” Dengan memilih kalimat-kalimat itu, Delik sengaja

menciptakan harapan pasca-pemuatan beritanya ini agar muncul

perdebatan dan polemik pada masyarakat yang berujung pada penguatan

hak-hak rakyat dan tuntutan agar pemerintah memperbaiki kebijakan soal

reklamasi Benoa dan berpihak pada keluhan nelayan-nelayan tersebut.

Apalagi setelah itu kalimat mereka diperkuat dengan potongan kalimat

ini:“...seharusnya menjadi PR bagi pemerintah”. Kemudian juga ditambah

dengan ungkapan dari produser Delik sendiri, “mereka butuh corong

media nasional yang mau. Nah, Delik waktu itu menangkap isu itu dan

kita angkat… Jadi buat saya itu kesempatan buat mengangkat suara-suara

rakyat kecil ini di dengar di nasional.”2 Karena itu jelas unsur keenam

jurnalistik advokasi digunakan pada Delik edisi ini.

Tabel 7 Analisis Unsur Keenam Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi

10 November 2014

B. Tayangan Delik RCTI Edisi 17 November 2014 Berjudul(Harga) Bahan

Bakar Mahal

2 Wawancara Pribadi dengan Rizky Hasan.

Page 76: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

64

Bagian ini diawali dengan sajian data berupa transkrip tayangan Delik

RCTI Edisi 17 November 2014 Berjudul (Harga) Bahan Bakar Mahal.

Kemudian, data transkrip tayangan itu dianalisis. Berikut ini adalah data

transkrip yang dimaksud:

1. Transkrip

Data transkrip tayangan ini tidak menyajikan semua informasi yang

disampaikan oleh narator Delik RCTI dan tokoh-tokoh dalam Delik edisi

ini, karena menyesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

Tayangan kedua Delik RCTI ini adalah Edisi 17 November 2014

berjudul (Harga) Bahan Bakar Mahal.Tayangan berisi mengenai dampak

buruk yang dialami masyarakat Indonesia karena rencana kenaikan harga

BBM.Berikut ini transkrip yang dimaksud selengkapnya:

a. Segmen kesatu

1) Narator Delik (00:57-03:04): Jambi, salah satu propinsi penghasil minyak

bumi di Indonesia bahkan setiap hari wilayah ini mampu menghasilkan

hampir 20.000 barel minyak mentah. Ironisnya saat ini di beberapa SPBU

kota Jambi justru terjadi kelangkaan BBM bersubsidi sejak adanya

rencana kenaikan harga BBM. Hampir setiap hari terjadi antrian warga

untuk mendapatkan BBM. Namun, pasokan sering kali datang terlambat.

Antrian di SPBU hingga tiga km terjadi di Mamuju Utara, Sulawesi barat.

Hampir dua pekan ini salah satunya SPBU Pasanga Kayu berkurang

pasokannya. Kendaraan pengguna bensin maksimal hanya bisa membeli

Rp.150.000, sedangkan solar Rp.250.000. Akibatnya pembeli harus

meluangkan waktu menunggu bahkan sejak pagi hingga malam hari.

Page 77: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

65

Begitu juga di tujuh SPBU kabupaten Palopo, Sulawesi Selatan menjelang

kenaikan BBM bersubsidi antrian kendaraan tidak terhindarkan. Di

wilayah ini pihak pertamina depo karang-karangan hanya memberi

pasokan 400.000 kilo liter BBM setiap hari. Sepekan terakhir di Kupang,

Nusa Tenggara Timur, warga sudah merasakan dampak kelangkaan BBM.

Nelayan terutama kesulitan memperoleh bahan bakar bersubsidi untuk

melaut. Kalimantan Timur berada di urutan kedua sebagai penghasil

minyak setelah provinsi Riau. Provinsi ini setiap harinya menghasilkan

hampir 400.000 barel minyak mentah. Bila wilayah lain harga BBM

bersubsidi selama ini Rp.6.500, diMahakam Ulu, Kalimantan Timur,

warga harus membeli bensin seharga Rp.35.000 per liter. Pertamina

sebagai pengatur distribusi BBM membantah terjadi kelangkaan bahan

bakar minyak. Menurut vice president corporate communication PT

Pertamina, Ali Mudakir, persediaan BBM masih mencukupi hingga akhir

tahun, termasuk BBM bersubsidi. Bahkan persediaan ketahanan stok

hingga 17 hari kebutuhan premium nasional, serta 19 hari kebutuhan solar

nasional.

2) Ali Mudakir (vice president corporate communication PT Pertamina)

(03:05-03:57): Dengan adanya wacana kenaikan harga BBM bersubsidi,

ini memang memicu orang untuk membeli secara berlebih. Kalau orang

biasanya tertarik itu kan solar, karena ada disparitas dengan harga solar itu

sendiri. Tapi beberapa minggu ini fenomena itu justru terbalik. Animo

masyarakat membeli premium itu juga semakin tinggi. Nah inilah yang

menyebabkan yang harusnya di suatu daerah, suatu pulau itu BBMnya

Page 78: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

66

cukup untuk seminggu stock yang ada di situ baru kemudian kapal dateng

untuk mengisi kembali dengan animo masyarakat yang tinggi ini hanya

cukup tiga hari.

3) Narator Delik (03:59-04:10): Antrian untuk memeroleh BBM bersubsidi

sudah sepekan terjadi di beberapa daerah. Persoalan belum terjawab

pasokan terlambat datang bahkan BBM tidak merata sampai ke

masyarakat berhak.

4) Marwan Batubara (pengamat migas) (04:11-04:51): Di darat pun

maksudnya bisa di Jawa bisa di Sumatera itu terjadi penyelewengan dari

BBM bersubsidi itu digunakan oleh apa kalangan industri atau

pertambangan atau pertanian yang memang butuh banyak. Dalam rangka

mereka menghemat biaya itu kan mereka siap saja membayar katakan

kalau yang tidak bersubsidi itu 10.000 lalu yang bersubsidi katakan 6.500

dibeli dengan 7.000 atau 8.000 kan mereka juga masih untung.

b. Segmen kedua

1) Narator Delik (05:33-06:05): Awal pemerintah Jokowi-JK dibuka dengan

rencana kenaikan BBM. Meski hingga kini rencana kenaikan itu belum

diputuskan. Namun, hal ini telah memicu kenaikan sejumlah harga bahan

pokok. Untuk itu kami membuktikannya dengan mendatangi sejumlah

pasar. Salah satunya adalah pasar dikawasan bekasi ini. Dari sejumlah

pedagang kami mendapati beberapa bahan makanan yang sudah naik.

Sejumlah pedagang pun mulai resah dengan kenaikan harga tersebut.

Page 79: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

67

2) Bejo (pedagang sayur) (06:06-06:17): Cabe merah yang tadinya dari 15

sekarang 60.000, cabe rawit merah dari 20 jadi 50, cabe rawit ijo dari 15

sekarang 55.

3) Cik Asuy (pedagang sembako) (06:18-06-24): Yang udah naik sih itu

beras, itu minyak, gula.

4) Narator Delik (06:26-06:33): Rencana kenaikan harga BBM juga

berdampak pada daya beli masyarakat yang menurun dan ini tentu

berimbas pada omset pedagang.

5) Bejo (pedagang sayur) (06:34-06:44): Ya pengaruh banget lah pasti. Kita

biasanya abis 10 kilo, 20 kilo. Kadang-kadang lima kilo, tiga kilo. Biasa

beli seperapat-seperapat, sekarang belinya seons.

6) Narator Delik (06:45-06:52): Lantas bagaimana tanggapan masyarakat

atas melonjaknya harga pangan akibat dari rencana kenaikan BBM?

7) Ani (warga) (06:53-07:10): Cabe 50.000, cabe merah 60, cabe rawit 50.

Ya kalo BBM naik sih, maunya sih direndahin gitu diturunin gitu. Jangan

sampe naik gitu. Duit susah soalnya.

8) Suheni (warga) (07:11-07:38): Cabe kan sekarang udah 60. Tadinya kan

cuma 30, 20. Sekarang telor udah 19. Kita rakyat kecil jadinya terasa

inilah berat gitu. Kalau bisa mah bisa diturunin. Kita kan orang ya itulah,

susah gitu. Ya minta dituruninlah. Jangan sampai naik harganyalah. Kaya

semula gitu.

9) Narator Delik (07:40-09:15): Dalam tiga puluh tahun terakhir, kenaikan

harga BBM cenderung tidak stabil. Harga BBM cenderung berubah-ubah

mengikuti kebijakan pemerintah. Di era pemerintahan Suharto sejak 1980

Page 80: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

68

hingga 1998 harga BBM tertinggi 1.200. Sementara di era BJ. Habibie

harga BBM sempat mengalami penurunan dari Rp.1.200 menjadi Rp.1000

pada 1998. Harga BBM sempat turun drastis di era Abdul Rahman Wahid

menjadi Rp.600 pada 1999. Namun kembali naik hingga Rp.1.450 pada

2001. Pada 2003 di era Megawati harga BBM terus merangkak naik

hingga ke angka Rp.1.800. Sementara di era SBY harga BBM cenderung

tidak stabil dengan harga tertinggi sebesar Rp.6.500 pada 2013, sementara

itu besaran subsidi selalu manjadi alasan naiknya harga BBM dalam 13

tahun terakhir. Besaran subsidi pertahun terus mengalami kelonjakan.

Hanya pada 2003 angka subsidi menurun drastis dari sebelumnya 2002

sebesar Rp. 20 triliun menjadi Rp.12 setengah triliun. Namun, pada tahun-

tahun berikutnya subsidi BBM terus meningkat hingga pada 2013 nilai

subsidi BBM menyentuh angka tertinggi hingga Rp. 193. Namun, pada

tahun yang sama harga BBM bertengger pada kisaran Rp.6.500.

10) Narator Delik (09:17-09:28): Pengamat kebijakan publik Siti Zuhro,

pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif sebagaimana direncanakan

pemerintah yang baru. Tidak ada artinya, jika nasib rakyat terabaikan.

11) Siti Zuhro (pengamat kebijakan publik) (09:29-10:12): Tentunya kita tidak

mengharapkan mereka-mereka yang kurang beruntung ini semakin

terpuruk kondisinya. Karena begitu BBM dinaikkan yang pasti

transportasi naik. Ketika transportasi naik, apa yang terjadi? Semua bahan

pokok itu merangkak naik. Nah ketika semua bahan kebutuhan pokok

naik, nah ini yang lalu mulai mengancam yang tidak beruntung secara

ekonomi, karena mereka tidak mampu lagi membeli secara memadai gitu

Page 81: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

69

ya. Beras naik, gula, kopi, minyak gitu ya. Bahan kebutuhan pokok bahkan

tempe dan tahu pun ikut naik kan gitu.

2. Analisis

Tayangan kedua program Delik RCTI yang dianalisis adalah edisi

17 November 2014 berjudul (Harga) Bahan Bakar Mahal. Tayangan ini

mengenai dampak buruk yang dialami masyarakat Indonesia karena

rencana menaikan harga BBM yang akan dilakukan pemerintahan Jokowi-

JK. Kelangkaan BBM menjadi salah satu akibat dari rencana menaikan

harga BBM.Kelangkaan BBM memiliki dampak juga terhadap kenaikan

harga bahan pokok.Kemudian, itu berimbas pada daya beli masyarakat

menurun yang berakibat omset pedagang juga menurun.Kemudian,

diwarnai dengan pendapat masyarakat yang menolak rencana kenaikan

harga BBM yang dilakukkan pemerintah.

Dalam analisis ini setiap data transkrip yang ditemukan dianalisis

menggunakan enam unsur jurnalistik advokasi. Keenam unsur tersebut

yaitu pertama adalah Titik Berat Berita berupa pengungkapa masalah

serius, ancaman terhadap kelompok minoritas dan penduduk asli atau

menekankan unsur kebenaran yang didapat berdasarkan hasil laporan

investigasi. Kedua, Isu yang diangkat yaitu permasalahn orang kecil,

pelanggaran HAM, keberanian dan perlawanan rakyat kecil.Ketiga,

narasumber ialah korban, yaitu rakyat kecil, kelompok minoritas, saksi

mata.Keempat, Prioritas kerja dalam jurnalistik advokasi yaitu

Page 82: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

70

memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

yang tidak mampu bersuara. Kelima, asas legalitas dalam peliputan bila

perlu menyamar seperti anggota intel dan dalam penulisan berita berusaha

menyamarkan nama narasumber (dikhawatirkan mengalami ancaman dan

penghilangan secara paksa). Terakhir adalah keenam berupa harapan

pasca-pemuatan berita yaitu muncul perdebatan dan polemik pada

masyarakat yang berujung pada penguatan hak-hak rakyat dan tuntutan

agar pemerintah memperbaiki kebijakan

Analisis tayangan Delik RCTI edisi ini dimulai dengan analisis

menggunakan unsur pertama jurnalistik advokasi untuk temuan data

berupa narasi di menit 09:29-10:12 yang disampaikan Siti Zuhro, seorang

pengamat kebijakan publik. Berikut ini adalah analisisnya:

Unsur Pertama

Jurnalisme Advokasi

Temuan Data

Titik Berat Berita:

c) Mengungkapkan masalah

serius, ancaman terhadap

kelompok minoritas dan

penduduk asli.

d) Menekankan unsur kebenaran

yang didapat berdasarkan

hasil laporan investigasi

Siti Zuhro (pengamat kebijakan

publik) (09:29-10:12): Nah ketika

semua bahan kebutuhan pokok naik,

nah ini yang lalu mulai mengancam

yang tidak beruntung secara ekonomi,

karena mereka tidak mampu lagi

membeli secara memadai gitu ya.

Beras naik, gula, kopi, minyak gitu

ya. Bahan kebutuhan pokok bahkan

tempe dan tahu pun ikut naik kan gitu.

Page 83: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

71

Analisis

Jika dicermati kalimat yang dikutip Delik tentang rencana kenaikan BBM

ini, jelas terlihat kru program ini ingin menekankan unsur kebenaran yang

didapat berdasarkan hasil laporan investigasi. Gaya advokasi mereka

terlihat dari cara mereka memilih pernyataan Siti Zuhro, seorang pengamat

keebijakan publik, ketika ia mengatakan bahwa semua bahan kebutuhan

pokok akan naik jika rencana kenaikan BBM jadi dilaksanakan.

Pernyataan bahwa kebijakan ini mengancam masyarakat yang tidak

beruntung secara ekonomi dan tidak mampu membeli barang secara

memadai jelas-jelas menunjukkan bahwa kru Delik memenuhi unsur

pertama dalam jurnalisme advokasi yakni menekankan unsur kebenaran

yang didapat berdasarkan hasil laporan investigasi.

Tabel 8 Analisis Unsur Pertama Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi

17 November 2014

Analisis kedua tayangan Delik RCTI edisi ini menggunakan unsur

kedua jurnalistik advokasi untuk temuan data berupa narasi di menit

09:29-10:12yang disampaikan Siti Zuhro, seorang pengamat kebijakan

publik. Berikut ini adalah analisisnya:

Unsur Kedua

Jurnalisme Advokasi

Temuan Data

Isu yang diangkat adalah

permasalahn orang kecil,

Siti Zuhro (pengamat kebijakan

publik) (09:29-10:12): Tentunya kita

Page 84: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

72

pelanggaran HAM, keberanian

dan perlawanan rakyat kecil

tidak mengharapkan mereka-mereka

yang kurang beruntung ini semakin

terpuruk kondisinya. Karena begitu

BBM dinaikkan yang pasti

transportasi naik. Ketika transportasi

naik, apa yang terjadi? Semua bahan

pokok itu merangkak naik. “Nah

ketika semua bahan kebutuhan pokok

naik, nah ini yang lalu mulai

mengancam yang tidak beruntung

secaraekonomi, karena mereka tidak

mampu lagi membeli secara memadai

gitu ya.”Beras naik, gula, kopi,

minyak gitu ya. Bahan kebutuhan

pokok bahkan tempe dan tahu pun

ikut naik kan gitu.

Analisis

Unsur kedua jurnalistik advokasi dalam teks ini berupa isu yang diangkat

adalah permasalahn orang kecil, pelanggaran HAM, atau keberanian dan

perlawanan rakyat kecil. Itu dapat dilihat pada potongan kalimat berikut

yang mencerminkan permasalah orang kecil, “...mulai mengancam yang

tidak beruntung secara ekonomi, karena mereka tidak mampu lagi

membeli secara memadai gitu ya.”

Page 85: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

73

Tabel 9 Analisis Unsur Kedua Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi

17 November 2014

Analisis ketiga tayangan Delik RCTI edisi ini menggunakan unsur

ketigajurnalistikadvokasi untuk temuan data berupa kumpulan wawancara

dari dua narasumber yang masing-masing muncul di menit 06:53-07:10 dan

07:11-07:38. Berikut ini adalah analisisnya:

Unsur Ketiga

Jurnalisme Advokasi

Temuan Data

Narasumber adalah korban, yaitu

rakyat kecil, kelompok minoritas,

saksi mata

1. Ani (warga) (06:53-07:10): Cabe

50.000, cabe merah 60, cabe rawit

50. Ya kalo BBM naik sih,

maunya sih direndahin gitu

diturunin gitu. Jangan sampe naik

gitu. Duit susah soalnya.

2. Suheni (warga) (07:11-07:38):

Cabe kan sekarang udah 60.

Tadinya kan cuma 30, 20.

Sekarang telor udah 19. Kita

rakyat kecil jadinya terasa inilah

berat gitu. Kalau bisa mah bisa

diturunin. Kita kan orang ya

itulah, susah gitu. Ya minta

dituruninlah. Jangan sampai naik

Page 86: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

74

harganyalah. Kaya semula gitu.

Analisis

Dengan memilih narasumber Ani warga yang hanya berprofesi sebagai

warga, lalu Suheni (warga), Delik sangat terlihat berpihak pada rakyat

kecil, kelompok minoritas. Itu disebabkan Delik sendiri tidak memilih

narasumber seperti selebritas, pejabat, atau tokoh terkenal dengan bukti

lain melalui pernyataan dari produser Delik, “ibu-ibu rumah tangga waktu

itu juga saya wawancarai. Ternyata teriak juga.”3 Jadi, dapat

disimpulkan, kru Delik telah menggunakan unsur ketiga jurnalisme

advokasi.

Tabel 10 Analisis Unsur Ketiga Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi

17 November 2014

Analisis kelima tayangan Delik RCTI edisi ini menggunakan unsur

terakhir jurnalisme advokasi yaitu untuk temuan data berupa narasi di

menit 00:57-03:04 yang disampaikan narator Delik RCTI. Berikut ini

adalah analisisnya:

Unsur Keenam

Jurnalisme advokasi

Temuan Data

Harapan pasca-pemuatan berita:

Muncul perdebatan dan polemik

pada masyarakat yang berujung pada

penguatan hak-hak rakyat dan

Jambi, salah satu propinsi penghasil

minyak bumi di Indonesia bahkan

setiap hari wilayah ini mampu

menghasilkan hampir 20.000 barel

3 Wawancara Pribadi dengan Rizky Hasan.

Page 87: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

75

tuntutan agar pemerintah

memperbaiki kebijakan

minyak mentah. Ironisnya saat ini di

beberapa SPBU kota Jambi justru

terjadi kelangkaan BBM bersubsidi

sejak adanya rencana kenaikan harga

BBM.

Analisis

Mudah ditebak ketika Delik menyampaikan berita bawa Jambi adalah salah

satu propinsi penghasil minyak bumi di Indonesia bahkan setiap hari

wilayah ini mampu menghasilkan hampir 20.000 barel minyak mentah, tapi

ironisnya di sana justru terjadi kelangkaan BBM bersubsidi, Delik

sesungguhnya ingin memunculkan perdebatan dan polemik pada masyarakat

yang berujung pada penguatan hak-hak rakyat dan tuntutan agar pemerintah

memperbaiki kebijakan soal BBM itu. Delik dengan demikian telah

melakukan unsur keenam jurnalisme advokasi.

Tabel 11 Analisis Unsur keenam Jurnalisme Advokasi Tayangan Delik Edisi

17 November 2014

Page 88: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk menemukan implementasi jurnalistik advokasi pada tayangan

Delik edisi 10 dan 17 November 2014 ini, peneliti telah melakukan sebuah

analisis dengan menggunakan unsur-unsur jurnalistik advokasi dalam tabel

perbedaan-perbedaan antara jurnalistik umum dan jurnalistik advokasi sebagai

metode analisis. Berikut ini hasil analisis yang dimaksud tersebut:

1. Tayangan Delik RCTI edisi 10 November 2014 Berjudul Reklamasi untuk

Siapa?

Pada tayangan Delik edisi ini ditemukan unsur-unsur jurnalisme

advokasi dalam isi berita yang disampaikan. Temuan tersebut sebagai berikut:

a. Unsur pertama jurnalisme advokasi yaitu menitikberatkan beritanya pada

pengungkapan masalah serius, ancaman terhadap kelompok minoritas dan

penduduk asli. Ini ditemukan dalam data transkrip pada narasi di menit

09:23-10:02 yang disampaikan narator Delik RCTI

b. Unsur kedua jurnalisme advokasi memfokuskan berita pada berupa isu

yang diangkat adalah permasalahn orang kecil, pelanggaran HAM,

keberanian dan perlawanan rakyat kecil ditemukan dalam data transkrip

pada narasi di menit 06:45-07:22 yang disampaikan reporter Delik RCTI.

Page 89: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

77

c. Unsur ketiga jurnalisme advokasi adalah menaruh perhatian pada rakyat

kecil, kelompok minoritas, saksi mata. Mereka dipilih sebagai narasumber

ini berhasil ditemukan dalam data transkrip pada kumpulan wawancara dari

sejumlah narasumber yang masing-masing muncul di menit 08:17-08:34,

08:35-08:45, 08:46-08:59, dan 10:08-10:26.

d. Unsur kelima jurnalisme advokasi adalah prioritas kerja; Di sini

dimunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

yang tidak mampu bersuara dapat ditemukan dalam data transkrip pada

narasi di menit 14:36-15:19 yang disampaikan narator Delik RCTI.

e. Unsur keenam jurnalisme advokasi adalah harapan pasca-pemuatan berita

adalah muncul perdebatan dan polemik pada masyarakat yang berujung

pada penguatan hak-hak rakyat dan tuntutan agar pemerintah memperbaiki

kebijakan. Unsur terakhir ini juga dapat ditemukan dalam data transkrip

pada narasi di menit 14:36-15:19 yang disampaikan narator Delik RCTI.

Hasilnya dalam Delik edisi ini, implementasi lima unsur dari enam

unsur jurnalisme advokasi telah ditemukan.

2. Tayangan Delik RCTI edisi 17 November 2014 berjudul (Harga) Bahan Bakar

Mahal

Pada tayangan Delik edisi ini ditemukan unsur-unsur jurnalisme

advokasi dalam isi berita yang disampaikan. Temuan tersebut sebagai berikut:

a. Unsur pertama jurnalisme advokasi yaitu menitik beratkan beritanya pada

pengungkapan masalah serius, ancaman terhadap kelompok minoritas dan

Page 90: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

78

penduduk asli. Ini ditemukan dalam data transkrip pada narasi di menit

09:29-10:12 yang disampaikan narator Siti Zuhro, seorang pengamat

kebijakan publik

b. Unsur kedua jurnalistik advokasi yaitu isu yang diangkat adalah

permasalahn orang kecil, pelanggaran HAM, keberanian dan perlawanan

rakyat kecil dapat ditemukan dalam datya transkrip pada narasi di menit

09:29-10:12 yang disampaikan Siti Zuhro, seorang pengamat kebijakan

publik.

c. Unsur ketiga jurnalistik advokasi yang berupa narasumber adalah korban,

yaitu rakyat kecil, kelompok minoritas, saksi mata dapat ditemukan dalam

data translrip berupa kumpulan wawancara dari dua narasumber yang

masing-masing muncul di menit 06:53-07:10 dan 07:11-07:38.

d. Unsur keenam jurnalisme advokasi adalah harapan pasca-pemuatan

berita yaitu muncul perdebatan dan polemik pada masyarakat yang

berujung pada penguatan hak-hak rakyat dan tuntutan agar pemerintah

memperbaiki kebijakan. Unsur terakhir ini juga dapat ditemukan dalam

data transkrip pada narasi di menit 00:57-03:04 yang disampaikan

narator Delik RCTI.

Page 91: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

79

Dari enam unsur jurnalisme advokasi yang ada, empat unsur jurnalisme

advokasi ditemukan dalam Delik edisi ini. Kedua unsur tersebut ialah unsur

pertama, unsur kedua, unsur ketiga, dan unsur keenam jurnalisme advokasi

Hasil yang ditemukan dari dua edisi Delik pada November 2014

menunjukan bahwa selalu ada unsur-unsur jurnalisme advokasi dalam setiap

tayangan Delik RCTI. Itu berarti pemahaman jurnalisme advokasi yang

diwakili oleh unsur-unsur jurnalisme advokasi sendiri, secara konsisten

digunakan dalam Delik RCTI.

B. Saran

Peneliti merasa perlu memberikan masukan berupa saran kepada Delik

RCTI dan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam terkait dengan

penelitian ini. Berikut ini saran yang dimaksud itu:

1. Delik RCTI telah mengimplentasi jurnalisme advokasi melalui unsur-unsur

jurnalisme advokasi itu sendiri, tetapi kedua tayangan Delik itu yang tidak

menggunakan seluruh unsur-unsur tersebut. Karena itu, peneliti

menyarankan untuk Delik RCTI bisa mengimplementasikan unsur kelima

jurnalistik advokasi berupa asas legalitas wartawan dalam meliput

memerlukan penyamaran seperti anggota intel dan dalam penulisan berita

berusaha menyamarkan nama narasumber (dikhawatirkan mengalami

ancaman dan penghilangan secara paksa). Itu agar permasalahan dalam

berita yang ditayangkan terlihat lebih penting, serius, dan urgen untuk

Page 92: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

80

ditindaklanjuti oleh pihak yang terkait pemberitaan dan akhirnya bisa

menjalankan fungsi kontrol sosial dengan optimal

2. Bagi mahasiswa Komunikasi dan Penyaran Islam (KPI) yang ingin

melakukan penelitian dengan media massa sebagai subjeknya, disarankan

untuk meneliti media penyiaran agar sejalan dengan fokus perkuliahan

yang dijalani. Selain itu, ruang lingkup jurnalisme dapat dijadikan pilihan

topik penelitian, karena praktik jurnalisme diimplementasikan juga dalam

media penyaiaran

Page 93: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

81

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Djamal, Hidajanto dan Fachruddin, Andi. Dasar-Dasar Media Penyiaran: Sejarah,

Oganisasi, Operasionalisasi, dan Regulasi. Jakarta: Kencana, 2011.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013.

http://www.rcti.tv/profile/view/1

http://www.rcti.tv/profile/view/2/Visi%20-

%20Misi%20Dan%203%20Pilar%20Utama

http://www.rcti.tv/profile/views/3/Dewan%20Komisaris

http://www.rcti.tv/profile/views/4/Dewan%20Direksi

http://www.rcti.tv/profile/view/5/Sarana%20Penunjang

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif. Yogyakarta: Penerbit Erlangga, 2009.

K., Septian Santana. Jurnalisme Investigasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Kriyantono, Rachmat. Teknis Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi

Pemasaran, 5th

ed..Jakarta: Kencana, 2010.

Kusumaningrat, Hikmat dan Kusumaningrat, Purnama. Jurnalistik: Teori dan Praktik,

2nd

ed. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Page 94: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

82

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, .26th

ed. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Yoyakarta, 2008

Setiati, Eni. Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan. Yogyakarta: Penerbit Andi,

2005.

Sumadiria, Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature; Panduan Praktis

Jurnalis Profesional. Bandung: Sombiosa Rekatama Media, 2005.

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana, 2008.

Tim Redaksi LP3ES, Jurnalisme Liputan 6: antara peristiwa dan ruang publik

Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2006

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002.

Wawancara Pribadi dengan Rizky Hasan, Jakarta, 28 Oktober 2015.

Page 95: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

Jl. lr. H. JuandrNo.95 CiputatWetrsite: rvu,rv.tdkrriniakarta.irc.iclE-ntail

KEMENTERIAN AGAMAUNIVEITSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAII JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

154l2 lndonesia: daLu:tliliik-.uu.&lla.as=Ll

Telepon/Fax : (021) 7112728 / 71i01530

Nomor: Un.ol/F5/P P.oo.qfid Xotq .Takarta,J&ktober 20 I 4

Lamp :1(satu)bundelHal : Bimbingair Skripsi

Kepada Yth.Drs. flelmi Hidayat, NL\Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dart IInru I(otrlurikasiUIN Syarif Flidayatutlah Jaktrrti

As s al cntu' al aikum IItr. lVb.

Bersan'ia ir-ri kami sarnpaikan outline clar-r naskah proposal skripsi yarlg dia.iLlkan olehrr-rahasiswa Fakultas ilnru Dakrvah dan llnru Konruniliasi UIN Syarif Hidayatullah Jaltarta

sebagai berikr-rt,

Arif'Priyadi1 0905 l 000 r 75

Komunikasi darr Penyiaran IslamXl (Sebelas)

0857 1 6524081Ar-ralisis Wacana Topik "Apa ltu Kreatif'' daiant Progranr

Karvasan Flidup lnclah di Radio Nlr-rstang 88 Fivl Jakirrta

Kanii molron kesediaannf ir ur-rtuk meurbinrtring mahasisrva tersebut dalanrpenyLrslrnan dan penyelesaian skripsirrya selanra 6 (enarn) bLtlan clari tar-rggal 20 OktobeL

2014 s.d. 20 April 201 5.

Denlikian. atas pelhatian clarr Ii.escrliaartrrya kanri sitniprriliiur te'rinra ltasih.

lli u.y.t' u I u n i t t' u I u i k u n t trN/r' 141 b.

Teurbusan :

1. Dekan2. Ketua .lurusan Kor-r-r,rnikasi clan l:'enviaran lslttn-r ( KPI;

NamaNomor Pokok.lunrsan/KonseutrasiSemesterTelp.Judul Skripsi

an.l)ekauBiclnng Akadenrik

'l.lid, Irh.[)10330 r9e803 I 001

Page 96: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

KEMBNTBRTAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HTDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax . (021) 7 432728 I 7 4T 03580

Jl. Ir.H.JuandaNo.g5Ciputatl54l2lndonesia website: rrivrrldkrriniakarlaac.id.E-rnail

NomorLampiranHal

: Un.0r/F5/PP.00.e/ fu9,rort: [zin Penelitian (SkriPsi)

Kepada Yth,HRD i-News TV(Penanggungiawab Program Delik)di

Tempat

As s al amu' alaikum Wr. Wb.

Dekan Fakultas Dakwah dan

Jakarta menerangkan bahwa:

Jakarta, $ suti zots

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusarVKonsentrasiAlamat

Telp.

.i:.r..j

,r,

Tembusan : ri: -i

1. Wakil Dekan Bidang Akademik

2. Ketua Jurusan/Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Arif Priyadi1 0905 1 000 I 75

Jakarta, 17 Januari 1991

XII (Duabelas)Komunikasi dan Penyiaran IslamGg. Takwa Kp. Gunung RT 004/008 No. 52

Jombang Ciputat Tangsel0851t6524087

adalah benar mahasiswa aktif pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data

dalam rangka penulisan skriPsi.

Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/lbuiSdr. dapat

menerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatan

diriraksud.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.

Wass alamu' alaikum Wr.Wb.

ubhan, MA 1I r0 199303 I 004

Page 97: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

DAFTAR RTWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap

Alamat

Agama

No. Tlpn/HP

Alamat Email

, P13..?....$\r\\14 tua. t^a"x

rempat & rgl. Lahir , \1.y.*::.f...11.9.9.. t.0LAY1

, 99ff39s:t1:: ...'[i*.89.'. :trfg..Y: ]l:. L.i?

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN. $ttcg+ S mf t( 5ilvalo 2'a

Sd4 ts t,*brqVy (ar'(gtSa l,t Uvra\r

Si (a.,Oicral^ t\ Sof"lt

LATAR BELAKANG PEKERJAAN

I

I

I

Page 98: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

IGNIENTtrIRIAN AGAMAUNIVERSITAS ISI,AM NEGtrRI (UIN)SYARIT HIDAYAT ULLAH JA,I(ARTA

FAi(ULTAS ILMU DAI(WA}I DAN ILNIIJ I(OMUNIKASITeleporr/Fax . t02l) 7432128 / 74703580

Jl. lr. H. iuanda No. 95 Ciputat 154 l2 Indonesia Websire: \r\y\\, titkuinjrkarra.nc.i(i, E.urailEry!.-ry.wry.-*-*l**.* qiqlqqnitlfrysry@,-"ffitrffiw@

NomorLampiran1{al

: Urr.01/Fs/PP.00,q 9{b/20 1 5

:

: Izin Pcnelitian (Skripsi)

I(epada Yth,I(etua I(PI Pusatdi

Tempat

tl s s' al antu' al a i lctutt l{r. t0' b.

Dekan Fakr-rltas

Jakarta menerangkan

NamaNomor Pokok'f empat/Tan ggal LaliirSemesterJ r"r rr:sarVKorisentras iAlainat

Telp.

Tembusan :

L Wakil Dekan Bidang Akademik2. l(etLra Jurusani Procii I(ornunil(asi cli-ut Pen;,in1;1,', 1r1"t,-,

\

Jakerrta, p Februari 201 5

Dakwah dan ilmr-r I(omunikasi UII'I Syarif Hidayatr;llahbahwa:

Arif Priyadi1 0905 1 000 i 75

.lakarta, 17 .lanuari 1991

XI (Sebelas)

I(ot-nunikasi dan Penyiaran IslarnGg. Takwa i(p. Cunung RT CC4i008 No. 52Jombang Ciputat tan gsel0857 i 6524 087

adalah benar mahasisiva aktif pada Fakultas Daki,vah dan Ilntu l(on-u.rnikasiIJIN Syarif Hidayaturllah .lakerta vang akan melahsanakan penelitiar/mencari date'r

diilanr rangka penulisar-r skripsi beriudul Intplententctsi ,lurnciistik Aclvoka,s'i paclaProgrctm Delik RCTL

Sel-rubungan dengan itr"r, ciinrohon kiranya Bapak/lbu/Sclr. clapatrnenerima./t-nengizinkan n-iahasisr.va kan-ii tersebut untuk dapat nrenrperoleh DalcRelcantan Siaran Program Delilc1,angT-ayang Senin Dini Hcu.i ['ukul; 00.30 - 01,00I,'{/lB di Stasiun Televisi RCT"l Selanta Edis'i Bulan Noventber dcrn Des'entber 201-/.

Demikian, atas keriasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.

Was's aI am u' aI ui ku nt Wtr. LVb

E lu#*l iSubhan, MA0r10 199303

Page 99: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

Komisi Penyiaran IndonesiaLembaga Negaia Independen

Telah diterima dari

DitujukanKepada

Hari danTanggal

]umlah

Mengenai

TANDA TERIMA

l{ P I Pvxtdri t P.g* di [4:h*f]2 *: qI l.$,Fto*",Ivrrg t. , t.?. fY.*ret..

.f. h:*h .dvd

PslmltB*r H}*,Ssn pr?Ben Pst\k P c-TI

Gedung Sekretariat Negara, I-antai VI Jl. Gajah Nlada No. 8, Jakarta 10120 Telp. 021-G3S0713, F.atrs. 021-63,{0567, 6340679

Page 100: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

Lampiran Foto DVD Berisi Data Tayangan Delik RCTI yang Diperoleh dari KPI

Pusat

Page 101: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

Lampiran 4 Foto Peneliti Bersama Ibnu Pazar (Salah Satu Karyawan KPI Pusat)

Saat Mengambil Data Tayangan Delik RCTI di KPI Pusat

Page 102: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

Trankrip Wawancara Peneliti dengan Produser Program Delik RCTI

1. Kapan program Delik dibuat?

Kalau perkiraan aku. Aku sendiri masuk RCTI tahun 2011. Waktu itu

Delik sendiri udah ada jauh sebeleum saya masuk. Kira-kira pas kapannya

aku belum tau persis kapan tapi Delik ada sejak kita berkantor di Kebon

Jeruk. Waktu itu news ada dua kan. News harian, news magazine, dan

buletin. Delik ini masuk di news magazine. Waktu itu magazine ada

banyak salah satunya Delik. Kalau taksiran saya Delik udah lama. Sepuluh

tahun sebelum saya masuk Delik udah ada.

2. Apa yang menjadi pertimbangan anda untuk memilih tema yang akan

ditayangkan dalam program Delik?

Ada beberapa hal yang pertama adalah kita lihat kasusnya, magnitude-nya

seberapa. Jadi sebesar apa sih isu yang akan kita angkat ini berdampak?

Seberapa isu yang kita angkat ini nanti punya interest di pemirsa? Tapi

yang pasti awalnya Delik itu bukan mengangkat isu yang sedang ramai

sepanjang minggu atau bukan yang biasanya jurnalis sebut yaitu isu of the

week. Delik bukan mengangkat isu of the week. Misalkan sekarang sedang

ramai soal pedopil. Kita tidak akan angkat tentang pedopil tapi suatu saat

ketika isu itu sedang ramai dan sudah mendapat perhatian yang sangat luas

dari masyarakat. Kita ikut mengangkat masalah itu. Misalnya kabut asap.

Mau ga mau kita meliput kabut asap tapi berbeda dengan teman-teman

harian. Kita akan akan soal pedopil tapi kita akan berbeda dengan program

harian karena itu sudah menjadi hal yang ramai di masyarakat. Kalau ga

Page 103: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

salah tahun 2011 itu, isu yang lagi hangat diangkat sama harian bulan

Oktober, itu soal banjir jakarta. Kita pergi ke kalimantan. Kita liputan soal

pembantaian orang hutan, di luar isu mainstream. Kita liputan soal orang

utan. Justru isu orang utan itu minggu depannya menjadi isu yang dipakai

semua media. Jadi begitu. Sering seperti itu pemilihan temanya. Jadi

seperti kemaren ketika orang ketika orang selesai ngomongin soal

pernikahan sejenis, kita baru angkat pernikahan sejenis, kita baru angkat

pernikahan sejenis tapi angle-nya berbeda. Kita angkat wedding

organizer-nya. Di bali banyak wedding organizer yang menyediakan jasa

itu pernikhan sejenis. Itu yang diangkat. Atau sering kali tema yang

berkaitan dengan isu lingkungan. Itu menjadi main tema kita dan

perlawanan rakyat-rakyat kecil terhadap kebijakan-kebijakan penguasa.

3. Bagaimana proses peliputan dalam program Delik?

Dalam satu bulan kita sudah bisa belanja tema. Belanja temanya apa aja?

Di bulan November ini ada hari besar nasional ga? Atau kita ada tabungan

isu yang belum kita angkat karena kepadatan jadwal misalnya. Nah, semua

ide isu itu bisa dari produser, temen-temen reporter, atau temen-temen

kontributor di daerah. Saya produser sering dua bulan sekali saya selalu

kirim email ke temen-temen kontributor daerah minta sumbangan isu

kalau ada isu soal kejahatan lingkungan, seperti contohnya danau toba. Itu

yang kita angkat. Itu usulan dari temen-temen kontributor, salah satunya

kekeringan di daerah Sulawesi, kalo ga salah pulau ampana. Itu juga akan

menjadi rencana ke depan yang akan kita bahas. Jadi ide temanya dari

mana? Dari tim.

Page 104: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

4. Apa ide itu tidak berarti harus dari jabatan atas?

Tidak mesti

5. Kenapa Delik ditayangkan dini hari?

Itu kebijakan dari programing. Sebagai produser aku ga kuasa untuk

menunda jam tayang itu. Programing punya pertimbangan strategis

terhadap kompetitor. Tapi ketika berbicara kompetitor, program yang

sejenis Delik itu tayang pada jam yang sama. Tapi akhirnya kami berbesar

hati dan ga khawatir Delik ditayangkan tengah malam. Karena secara

share, rating and share kita masih sering unggul dibanding dengan

program-program berita harian di RCTI. Misalnya seputar indonesia pagi,

sore, malam. Itu share Delik lebih besar dari program-program itu

meskipun kita ditaruh malam. Let say satu bulan kemaren Delik itu rating

share-nya bisa di atas 14. Kalu bicara soal logikanya siapa yang nonton?

Oh ternyata ada yang nonton. Share-nya tinggi kok 14. Bahkan kita pernah

mencapai 20. Siapa yang nonton? Ada yang nonton sehingga akhirnya

membentuk pemirsa sendiri. Jadi, mungkin itu strategi yang awalnya

dibuat program untuk pemirsa sendiri di jam tengah malam.

6. Jadi kompetitornya sendiri dari program-program RCTI yang lain?

Itu kalau kita bicara internal. Tapi kalau bicara kompetitor di station

televisi (TV) lain dengan program yang sama indepth reporting. Itu

ditaruh di jam yang sama, head to head. Paling beda 30 menit.

7. Ada berapa total anggota dari tim Delik?

Saya masuk sekitar tahun 2011. Waktu itu Delik ada delapan orang. Tiga

produser, satu korlip, empat reporter. Semakin ke sini tim saya itu tinggal

Page 105: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

bertiga. Satu produser dan dua reporter. Kalau bicara ideal, itu ideal ga?

Itu ga ideal. Kenapa ga ideal? Karena susah merekrut orang untuk masuk

jadi tim Delik.

8. Apa yang anda maksud dengan kesusahan itu?

Men power yang dibutuhkan itu adalah orang-orang militan. Bukan orang-

orang yang bicara seorang sosok reporter, sekarang kan susah. Orang

kalau jadi reporter TV. Nah Delik ga mau kecolongan dapet orang seperti

itu. Cari orang yang militan. Bukan milih-milih liputan ya. Karena bukan

tidak mungkin liputan Delik itu dia akan keluar kota selama satu minggu.

Dan itu liputan di luar kota bukan hal yang gampang. Lebih capek liputan

di luar kota. Karena pagi keluar dari hotel, kemudian balik ke hotel lagi

bisa jam setengah sebelas malam. Beda kalau kita liputan di jabodetabek

kan. Paling liputan bisa delapan sampai sembilan jam. Selesai, pulang.

Gitu kan.

9. Kenapa memilih tema reklamasi pada Delik edisi 10 November?

Jadi soal lingkungan kita sangat concern dengan lingkungan. Jadi

reklamasi itu ga hanya ga cuma di Benoa aja tetapi di Jakarta juga ada.

Ada kan teluk Jakarta. Selama ini yang kita tahu reklamasi itu yang buat

saya bertanya kembali ketika kebijakan membuat reklamasi suatu wilayah

kita kembali bertanya saja. Sebenernya reklamasi ini untuk siapa? Untuk

rakyat kebanyakan atau untuk orang-orang tertentu. Jawabannya pasti ada.

Sudah bisa ketebak kan untuk siapa. Nah kemudian, kalau memang untuk

hanya segelintir golongan, rakyat ini dapat apa? Ini yang kadang ada miss.

Temen-temen harian miss. Karena memang durasinya juga ketat di

Page 106: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

program berita harian. Karena itu kesempatan Delik untuk mengambil

tema-tema ini untuk kita angkat dengan durasi 30 menit itu. Kita

mengambil tema itu karena hanya kepentingan rakyat kecil yang

terabaikan. Mereka kan hutuh corong untuk bersuara. Di Bali, Teluk

Benoa. Sepanjang Teluk Benoa itu banyak usaha wisata dari masyarakat

desa setempat. Nah, mereka bikin usaha wisata paralayang, terus

snorkling. Itu usaha mereka. Bayangkan kalau Benoa itu tiba-tiba berubah

direklamasi jadi kawasan wisata terpadu misalnya. Nah, bagaimana

dengan nasib mereka ini. Nelayan yang tadinya menyewakan perahu

nasibnya gmn? Siapa yang mau nampung. Mungkin janji si pengembang,

ok mereka akan dipekerjakan di tempat kita gitu. Yakin? Ini Indonesia ya.

10. Kenapa memilih narasumber mayoritas adalah para korban?

Satu, pemilihannya pasti availability-nya narasumber. Pasti kan ga semua

narasumber bersedia dan berani untuk ngomong. Karena indepth reporting

itu untuk narasumber, kita harus tahu dulu ini orang mau ga ngomong jadi

narasumber. Karena kadang-kadang mereka kita jadikan narasumber

setelah tayang, mereka dapat ancaman juga. Kan kasihan. Mereka harus

tau konsekuensi itu. Terus beberapa praktisi udayana juga kita kasih

kesempatan bicara soal itu. Nah masalahnya waktu liputan soal reklamasi

untuk siapa itu, pengembangnya ga berani ngomong. Kita udah kasi surat.

Bahkan kita datang ke lokasi kantornya, mereka tetap saja menghindar.

Makanya liputan soal ini agak sedikit dibilang ga balance. Dilihat dulu

gimana ga balancenya. Kalau memang ga ada niatan kita menyediakan

waktu narasumber yang lain itu, mungkin bisa dikatakan ga balance. Tapi

Page 107: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

kita kan menyediakan waktu bahkan kita punya gambar datang ke

kantornya tapi ditolak. Selesai. Jadi ketika berita itu tayang nanti

pengembangnya jangan protes. Kami sudah datang ke kantor anda. Anda

malah yang tidak bersedia bahkan kami diusir.

11. Apa tujuan dari tayangan Delik edisi 10 November 2014 itu?

Kita memberikan kepada orang-orang kecil, nelayan di sekitar Teluk

Benoa, di sekitar Teluk Jakarta. Mereka selama ini kan kurang terekspose.

Adapun yang mengekspose mereka berita-berita lokal. Itu ga sampai ke

nasional. Mereka butuh corong media nasional yang mau. Nah, Delik

waktu itu menangkap isu itu dan kita angkat. Secara isu bagus, rating

share-nya bagus kemudian kasus yang sama terjadi di Jakarta. Jadi buat

saya itu kesempatan buat mengangkat suara-suara rakyat kecil ini di

dengar di nasional.

12. Kenapa tim Delik mengangkat isu rencana kenaikan harga BBM pada 17

November 2014?

Kita melihat ketika sebagian besar masyarakat Indonesia teriak karena

bahan bakar mahal. Sebagai jurnalis kita ga mungkin diem aja dong. Kita

perlu meliput itu. Ini bukan soal siapa presiden dan siapa wakilnya. Bagi

kami bahkan di zaman SBY sekalipun. Ketika SBY menaikan harga BBM,

kita juga angkat kok di Delik.

13. Apa tujuan dari tayangan Delik edisi 17 November itu?

Bahan bakar mahal ini sama ketika pemerintahan Jokowi-JK. Jadi siapa

pun presidennya, siapapun yang bikin kebijakan yang memang mencekik

rakyat kecil, ya sebagai jurnalis kita perlu memberikan harapan kita untuk

Page 108: IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA DELIK DI RCTI · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul '6IMPLEMENTASI JURNALISTIK ADVOKASI PADA PROGRAM DELIK RCTI", telah diujikan

mereka. Menyuarakan kegelisahan mereka. Bayangin sekarang belanja

dari duit 20 ribu bisa beli apa? Mungkin waktu saya kuliah 20 ribu bisa

makan enak. Sekarang bisa makan apa? Semua berawal dari mana? Dari

BBM. Kenapa BBM?. Itu kan dustribusi butuh BBM, distribusi beras,

sayur semua hutuh BBM. Ketika BBM naik berpengaruh ke distribusi

naik. Kemudian, berpengaruh ke harga bahan pokok naik.

14. Kenapa narasumber mayoritas yang dipilih adalah rakyat kecil?

Pertama, kita bikin profil. Bikin profil sebagai rakyat kecil. Menunjukan

ke pemirsa bahwa ga semua kita ini menengah ke atas. Supaya kita

menunjukan profil masyarakat kecil ini. Walaupun ada pemirsa yang

kategori hidupnya sama menengah ke bawah gitu. Mereka akan merasa, oh

iya kehidupan yang digambarksn itu sama dengan kehidupan saya. Ibu-ibu

rumah tangga waktu itu juga saya wawancarai. Ternyata teriak juga. Jadi,

imbas BBM ini kan ke semuanya. Bukan cuma ke OB dan yang lain,

pengguna motor.