implementasi good governance kelurahan sungai...

28
1 IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI LEKOP KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh DORIS TIARA ANDI NIM. 110565201006 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Upload: phamhanh

Post on 17-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

1

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI LEKOP

KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

DORIS TIARA ANDI

NIM. 110565201006

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

2

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI LEKOP

KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014

Doris Tiara Andi

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISIP UMRAH

ABSTRAK

Dalam pelaksanaan otonomi daerah tidak lepas dari bagaimana

menciptakan pemerintahan yang baik atau sering disebut dengan good governance.

Secara keseluruhan di Kabupaten Bintan, penerapan Good Governance diturunkan

ke tingkat kecamatan hingga kelurahan. Dan hal ini menjadi suatu kewajiban dari

pemerintah daerah agar menerapkan prinsip good governance diseluruh kelurahan

dan kecamatan yang ada di Kabupaten Bintan.

Dengan dilakukannya penelitian mengenai implementasi good governance

di Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan ini

diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana pelaksanaan prinsip-prinsip

good governance di Kelurahan Sungai Lekop.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat digambarkan

bahwasanya Kelurahan Sungai Lekop telah melaksanakan prinsip-prinsip good

governance dalam pelayanan publik kepada masyarakat. Prinsip-prinsip good

governance tersebut dalam berbagai sektor dengan penerapan pola interaksi dan

kolaborasi antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat yang disebut

kemitraan. Penerapan prinsip-prinsip good governance yang telah dilaksanakan

Kelurahan Sungai Lekop harus di tingkatkan. Penulis berharap agar Kelurahan

Sungai Lekop dapat mempertahankan dan meningkatkan prinsip-prinsip good

governance yang telah dijalankan.

Kata kunci: Implementasi, Good Governance

Page 3: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

3

ABSTRACT

The implementation of regional autonomy can not be separated from how

to create a good governance. In general, the implementation of good governance in

Bintan district was relegated to sub district level to the village level. This issue

becomes an obligation for the local government to implement good governance all

over the sub district and village in Bintan district.

The study about good governance implementation in Sungai Lekop village,

East Bintan sub district, Bintan district was expected could describe how the

principles of good governance was implemented in Sungai Lekop village.

The result shows that Sungai Lekop village has implemented the principles

of good governance in public service. The principle in many sector implemented

collaboration and interaction pattern among government, private and community

which called partnerships. The implementation of good governance principle that

have been done in Sungai Lekop village must be improved. We hope Sungai Lekop

village can maintain and improve principles of good governance that have been

implemented.

Keywords: Implementation, Good Governance

A. LATAR BELAKANG

Lahirnya otonomi daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat

sesuai dengan perundang-undangan. Dengan adanya otonomi daerah berarti

sebagian besar kewenagan telah diserahkan yang tadinya berada di pemerintah

pusat kini diserahkan kepada daerah otonom untuk mengatur daerahnya secara

mandiri. Sehingga pemerintah daerah otonom dapat lebih cepat dalam merespon

tuntutan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Karena kewenangan

membuat kebijakan sepenuhnya menjadi wewenang daerah otonom, maka dengan

otonomi daerah pelaksanaan tugas umum menjadi lebih cepat.

Page 4: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

4

Dalam pelaksanaan otonomi daerah tidak lepas dari bagaimana

menciptakan pemerintahan yang baik atau sering disebut dengan good governance.

Good governance sebagai norma pemerintahan, adalah suatu sasaran yang akan

dituju dan diwujudkan dalam pelaksanaan pemerintahan yang baik dan asas-asas

umum pemeritahan yang layak sebagai norma mengikat serta serta menuntun

pemerintah dalam mewujudkan good governance. Sinergitas antara Good

Governance dengan asas-asas umum pemerintahan yang layak menciptakan

pemerintahan yang bersih (clean Government) dan pemerintahan yang berwibawa.

Pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan isu yang menonjol

dalam pengelolaan administrasi publik yang muncul sekitar dua dasa warsa yang

lalu. Tuntutan kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan

pemerintahan adalah sejalan dengan kemajuan tingkat pengetahuan serta pengaruh

globalisasi.

Penyelenggaraan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good

governance merupakan landasan bagi penyusunan dan penerapan kebijakan negara

yang demokratis. Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi

tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif sesuai

dengan cita-cita terbentuknya suatu masyarakat madani. Tata kepemerintahan yang

baik terkait erat dengan kontribusi, pemberdayaan, dan keseimbangan peran antara

tiga pilarnya (pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat). Tata

kepemerintahan yang baik juga mensyaratkan adanya kompetensi birokrasi sebagai

pelaksana kebijakan politik/publik atau sebagai perangkat otoritas atas peran-peran

negara dalam menjalankan amanat yang diembannya.

Page 5: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

5

Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan dalam wujud

pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab telah

menjadikan Pemerintah Daerah sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan tugas-

tugas pemerintahan terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai konsekuensi dari perubahan tersebut maka perlu adanya penataan ulang

berbagai elemen dalam sistem penyelengggaraan pemerintahan dalam rangka

manifestasi pelaksanaan otonomi daerah. Karena pada dasarnya tujuan pelaksanaan

otonomi daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berangkat dari pengantar tentang good governance diatas, maka sudah

seharusnya setiap daerah menerapakan prinsip good governance tersebut. Hal ini

diharuskan agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat lebih maksimal.

Salah satu daerah yang telah menerapkan prinsip good governance adalah

Kabupaten Bintan. Dimana penerapannya diturunkan ke tingkat kecamatan hingga

kelurahan. Dan hal ini menjadi suatu kewajiban dari pemerintah daerah agar

menerapkan prinsip good governance diseluruh kelurahan dan kecamatan yang ada

di Kabupaten Bintan. Dan hal ini terbukti, pada tahun 2014 yang lalu, salah satu

Kelurahan yang berada di wilayah Kabupaten Bintan mendapatkan peringkat ke

tiga tingkat nasional dalam ajang lomba kelurahan. Sungguh suatu kemajuan yang

baik yang ditunjukkan oleh kinerja kelurahan dan kecamatan yang ada di

Kabupaten Bintan.

Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Bintan Timur, telah ditetepkan

sebagai Kelurahan terbaik tingkat Kabupaten Bintan dan tingkat Provinsi Kepri

Page 6: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

6

tahun 2014 dan keluar sebagai peringkat III Lomba Kelurahan Terbaik Tingkat

Nasional Pada Tahun 2014

Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur merupakan kelurahan yang

berhasil meraih juara ke tiga dalam perlombaan kelurahan tingkat nasional. Dari

keberhasilan Kelurahan Sei Lekop tersebut antara lain berhasil menerapkan konsep

good governance dibeberapa bidang antara lain;

a. Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana dibidang pendidikan

Kelurahan Sungai Lekop yang baru dimekarkan menjadi daerah kawasan

pendidikan Kabupaten Bintan Sejak Tahun 2009. hal itu dibuktikan dengan

pembangunan sarana pendidikan dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

sampai tungkat SMA/Sederajat. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,

Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan Luar Sekolah (PLS)

serta jam wajib belajar. Kebijakan itu bertujuan untuk menekan angka buta aksara.

b. Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana dibidang kesehatan

Keunggulan yang di punyai oleh Kelurahan Sungai Lekop ini adalah

menurunnya angka kematian ibu hamil dan angka kematian bayi melalui program

Keluarga Berencana (KB) dan Posyandu Holistik. Dan memiliki kelompok Donor

Sukarela (KDDS). Pada program ini setiap warga wajib melaporkan jenis golongan

darahnya ke kantor kelurahan. Dari data tersebut, para kader dengan sukarela

mendonorkan darahnya guna ditabing di bank darah. Sehingga setiap ada warga

yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit yang membutuhkan darah, bisa

menghubungi petugas kelurahan. Menariknya, bank darah ini disediakan bukan

Page 7: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

7

sekedar diperuntukan warga Sungai Lekop saja, akan tetapi seluruh warga Bintan

dan TanjungPinang yang berkebutuhan darah bisa mendapatkan stok darah di bank

darah Sungai Lekop. Labih Inovatif lagi, tanpa perlu datang ke bank darah, warga

bisa memiliki stok darah yang tersedia di media online www.seilekop.com disitu

semuanya sudah tercantum.

c. Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana dibidang ekonomi

Keunggulan dari segi Ekonomi bisa dilihat dari program pengembangan

ekonomi pemberdayaan masyarakat. Program itu berjalanan melalui

Pengembangan kelompok usaha bersama (kube). Kelurahan Sungai Lekop juga

telah mengelola bank sampah masyarakat. Penjualan sampah rumah tangga

itujustru menjadi tabungan kesehatan dan tabungan pendidikan masyarakat.

d. Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana dibidang keamanan dan ketertiban

serta pemberdayaan kesejahteraan keluarga pada masyarakat.

Keunggulan lainnya yang dimiliki oleh Kelurahan Sungai Lekop iyalah,

Pelayanan Satu Pintu (PTSP), pembentukan Forum RT/RW sampai dengan pola

pembangunan infrastruktur dan fisik sarana dan prasarana PNPM dan DAK yang

melibatkan seluruh komponen Masyarakat. Kelurahan Sungai Lekop juga telah

mengelola Babul Khairat yang dibentuk dalam ruang lingkup yang cukup luas.

Oleh karena itu, beranjak dari keberhasilan Kelurahan Sei Lekop

Kecamatan Bintan Timur dalam menerapkan good governance dalam kinerja nya,

maka penulis tertarik untuk mengangkat ini sebagai sebuah penelitian dengan judul

Page 8: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

8

“Implementasi Good Governance Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan Bintan

Timur Kabupaten Bintan Tahun 2014.”

B. KERANGKA TEORI

1. Tinjauan Umum Tentang Implementasi

a. Pengertian Implementasi

Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya

mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu

kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan (Dwijowijoto,

2003:70). Harsono (2002: 67) mengatakan implementasi adalah suatu proses untuk

melaksanakan kebijakan menjadi tindakan kebijakan dari politik ke dalam

administrasi. Pengembangan kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu

program.

Implementasi menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul Sabatier (1979)

sebagaimana dikutip dalam Coleman M. & Bush T. (2006: 65), mengatakan bahwa:

“Implementasi adalah memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah

suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus

perhatian implementasi kebijaksanaan yakni kejadian-kejadian dan

kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman

kebijaksanaan negara, yang mencakup baik usaha-usaha untuk

mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata

pada masyarakat atas kejadian-kejadian”.

Implementasi secara sederhana diartikan pelaksanaan atau penerapan.

Browne dan Wildavsky (dalam Diana A. & C. Tjipto, 2003:7) mengemukakan

bahwa:

“implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.

Implementasi melibatkan usaha dari policy makers untuk memengaruhi apa

Page 9: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

9

yang oleh Lipsky disebut “street level bureaucrats” untuk memberikan

pelayanan atau mengatur prilaku kelompok sasaran (target group).

Sedangkan menurut Susilo (2007:174), implementasi merupakan suatu

penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis

sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan

maupun nilai, dan sikap.

Implementasi kebijakan menurut Edward III dalam Budi Winarno

(2012:177), Edward menyarankan untuk memperhatikan empat faktor agar

implementasi kebijakan menjadi efektif, yaitu Communication, Resources,

Disposition, Bureucratic Structure. patut diperhatikan disini implementasi

kebijakan merupakan suatu proses yang dinamis, yang mencakup banyak interaksi

dari banyak variabel. Oleh karena itu, tidak ada variabel tunggal dalam proses

implementasi, sehingga perlu dijlaskan keterkaitannya antar satu variabel ke

variabel yang lain, dan bagaiman variabel-variabel ini mempengaruhi proses

implementasi kebijakan.

Berdasarkan uraian mengenai pendapat tentang pengertian implementasi

diatas, maka peneliti perlu memberikan batasan. Implementasi adalah pelaksanaan

dari apa yang telah ditetapkan dan menerima segala akibat/dampak setelah

dilaksanakan tersebut. Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat

dikatakan bahwa implementasi adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan

yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma

tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

Page 10: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

10

2. Pemahaman Good Governance

a. Pengertian Good Governance

Dalam penyelenggaraan pemerintah dewasa ini telah terjadi pergeseran

paradigma rule government menjadi good governance. Dalam paradigma rule

government penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik

senantiasa menyandarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu paradigma good governance tidak hanya terbatas pada penggunaan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga menerapkan prinsip

penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yang tidak hanya melibatkan pemerintah

atau negara semata, tetapi harus melibatkan internal maupun eksternal birokrasi

(Hari Sabarno, 2007: 16).

Menurut Koiman (2009:273), governance merupakan serangkaian proses

interaksi sosial politik antara pemerintah dengan masyarakat dalam berbagai bidang

yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas

kepentingan-kepentingan tersebut. Governance merupakan mekanisme-

mekanisme, proses-proses dan institusi-institusi melalui warga Negara

mengartikulasi kepentingan-kepentingan mereka, memediasi perbedaan- perbedaan

mereka serta menggunakan hak dan kewajiban legal mereka.

Governance merupakan proses lembaga-lembaga pelayanan, mengelola

sumber daya publik dan menjamin realita hak azasi manusia. Dalam konteks ini

good governance memiliki hakikat yang sesuai yaitu bebas dari penyalahgunaan

wewenang dan korupsi serta dengan pengakuan hak yang berlandaskan pada

pemerintahan hukum.

Page 11: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

11

Menurut Mardiasmo (2005:114) mengemukakan bahwa orientasi

pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan good governance, dimana

pengertian dasarnya adalah tata kelola pemerintahan yang baik. Menurut OECD

dan World Bank (Sedarmayanti, 2009:273), Good Governance sebagai

penyelenggaraan manajemen pembangunan solid dan bertanggungjawab yang

sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana

investasi yang langka, dan pencegahan korupsi secara politik dan administrasi,

menjalankan disiplin anggaran serta pendiptaan kerangka kerja politik dan hukum

bagi tumbuhnya aktivitas kewiraswastaan.

Dalam implementasinya, governance meliputi tiga institusi yang satu

dengan yang lainnya berkaitan, yaitu negara (state), sektor swasta (private sector),

dan lembaga swadaya masyarakat (civil society). Negara menciptakan lingkungan

politik dan hukum yang kondusif, sektor swasta menciptakan pekerjaan dan

pendapatan, dan lembaga swadaya masyarakat berperan positif dalam interaksi

sosial, ekonomi, dan politik, termasuk mengajak kelompok dalam masyarakat

untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial, dan politik.

Kata Good Governance terdiri dari dua kata “good” dan “governance”.

Dalam buku Leo Agustino (2007: 182) dijelaskan bahwa arti good dalam good

governance mengandung dua pengertian, yaitu: pertama, nilai-nilai yang

menjunjung tinggi keinginan/ kehendak rakyat dan nilai-nilai yang dapat

meningkatkan kemampuan rakyat yang dalam pencapaian tujuan (nasional)

kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial; serta kedua, aspek-

aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan

Page 12: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

12

tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sedangkan Governance atau

kepemerintahan dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai “ the act, fact, manner of

governing” atau “tindakan, fakta, pola cara-cara penyelenggaraan pemerintahan”.

Konsepsi good governance muncul dalam pemahaman mengenai perlunya

perubahan wacana pemerintahan, yaitu dari konsep yang selama ini dipakai

(pemerintah atau government) menjadi pemerintahan (governance). Konsep

governance lebih bermakna dinamis dan akan sulit dimanipulasi, sedangkan

government lebih statis sehingga, dengan demikian, akan mudah dimanipulasi oleh

pihak yang mengendalikannya (Koirudin, 2005: 159).

United Nations Development Programme (UNDP) merumuskan istilah

governance sebagai suatu exercise dari kewenangan politik, ekonomi, dan

administrasi untuk menata, mengatur dan mengelola masalah-masalah sosialnya.

Istilah “governance” menunjukkan suatu proses di mana rakyat bisa mengatur

ekonominya, institusi dan sumber-sumber sosial dan politiknya, tidak hanya

dipergunakan untuk pembangunan, tetapi juga untuk menciptakan kohesi, integrasi

dan untuk kesejahteraan rakyatnya. Dengan demikian jelas sekali, bahwa

kemampuan suatu negara mencapai tujuan-tujuan pembangunan itu sangat

tergantung pada kualitas tata kepemerintahannya di mana pemerintah melakukan

interaksi dengan organisasi-organisasi komersial dan civil society (Miftah Thoha,

2003: 63).

Sedangkan World Bank (dalam Koirudin, 2005: 160) mendefinisikan good

governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid

dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang

Page 13: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

13

efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik

secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta

penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.

Ditinjau dari aspek pemerintahan (government), Good Governance dapat

dilihat melalui aspek-aspek :

1. Hukum/kebijakan. Hukum/kebijakan ditujukan pada perlindungan

kebebasan sosial, politik dan ekonomi.

2. Administrative competence and transparency. Kemampuan membuat

perencanaan dan melakukan implementasi secara efisien, kemampuan

melakukan penyederhanaan organisasi, penciptaan disiplin dan model

administrative, keterbukaan informasi.

3. Desentralisai. Desentralisasi regional dan dekonsentrasi didalam

departemen.

4. Penciptaan pasar yang kompetitif. Penyempurnaan mekanisme pasar,

peningkatan peran pengusaha kecil dan segmen lain dalam sektor swasta,

deregulasi, dan kemampuan pemerintah dalam mengelola kebijakan

ekonomi makro (LAN dalam AKIP, 2001).

Dari berbagai pengertian tentang Good Governance dapat disimpulkan

bahwa suatu konsep tata pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan

penggunaan otoritas politik dan kekuasaan untuk mengelola sumber daya demi

pembangunan masyarakat yang solid dan bertanggung jawab secara efektif melalui

pembuatan peraturan dan kebijakan yang absah dan yang merujuk pada

Page 14: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

14

kesejahteraan rakyat, pengambilan keputusan, serta tata laksana pelaksanaan

kebijakan.

Dapat disimpulkan bahwa good governance adalah suatu proses

pengelolaan berbagai bidang kehidupan (sosial, politik, ekonomi) di suatu negara

atau daerah dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders)

dalam penggunaan sumber daya (alam, manusia dan keuangan) dengan cara yang

sesuai dengan prinsip keadilan, efisiensi, partisipasi, transparansi, predictability,

akuntabilitas publik dan hak-hak asasi manusia.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Good Governance

merupakan tata pemerintahan, adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik, dan

administrasi guna mengelola urusan-urusan Negara pada semua tingkat. Tata

pemerintahan tersebut mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembagalembaga

dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan

mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani

perbedaan-perbedaan diantara mereka.

b. Prinsip-Prinsip Good Governance

Kunci utama untuk memahami kepemerintahan yang baik (good

governance) adalah pemahaman atas prinsip-prinsip yang terdapat di dalamnya.

Selain itu, penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bertanggungjawab baru

akan tercapai apabila dalam penerapan otoritas politik, ekonomi, dan administrasi

ketiga komponen good governance tersebut memiliki jaringan dan interaksi yang

setara.

Page 15: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

15

Menurut United Nation Development Program (UNDP) prinsip-prinsip

yang dikembangkan dalam Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good

Governance) adalah sebagai berikut :

1) Partisipasi

Setiap orang atau warga Negara memiliki hak suara yang sama dalam

proses pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun lembaga

perwakilan, sesuai dengan kepentingan dan aspirasi masing-masing.

Partisipasi yang luas ini perlu dibangun dalam suatu tatanan kebebasan

berserikat dan berpendapat, serta kebebasan untuk berpartisipasi secara

konstruktif.

2) Kepastian Hukum (Rule Of Law)

Kerangka aturan hukum dan prundangan-undangan haruslah

berkeadilan dan dapat ditegakkan serta dipatuhi secara utuh

(impartialy), terutama tentang atuaran hukum dan hak azasi manusia.

3) Transparansi

Transparansi harus dibangun dalam kerangka kebebasan aliran

informasi berbagai proses, kelembagaan dan informasi harus dapat di

akses secara bebas oleh mereka yang membutuhkannya dan harus dapat

disediakan secara memadai dan mudah dimengerti sehingga dapat

digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi.

4) Tanggung Jawab (Responsiveness)

Page 16: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

16

Setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk

melayani berbagai pihak yang berkepentingan. Keselarasan antara

program dan kegiatan pelayanan yang diberikan oleh organisasi publik

dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang diprogramkan dan

dijalankan oleh organisasi publik, maka kinerja organisasi tersebut akan

semakin baik. Responsivitas yang sangat rendah ditunjukkan dengan

ketidakselarasan antara pelayanan dan kebutuhan masyarakat. Hal

tersebut jelas menunjukkan kegagagalan organisasi dalam mewujudkan

misi dan tujuan organisasi publik.

5) Berorientasi Konsensus (Consensus Orientation)

Pemerintahan yang Baik (Good Governance) akan bertindak sebagai

penengah (mediator) bagi berbagai kpentingan ang berbeda untuk

mencapai consensus atau kesepakatan yang terbaik bagi kepentingan

masing-masing pihak, jika mungkin juga dapat diberlakukan terhadap

berbagai kebijakan dan prosedur yang akan ditetapakan pemerintah.

6) Berkeadilan (Equity)

Pemerintah yang Baik akan memberikan kesempatan yang sama baik

terhadap laki-laki maupun perempuan dalam upaya mereka untuk

meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya.

7) Efektifitas dan Efisiensi

Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan

sesuatu yang benar-benar seusai dengan kebutuhan melalui

pemanfaatan yang sebaik- baiknya dari berbagai sumber yang tersedia.

Page 17: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

17

8) Akuntabilitas

Para pengambil keputusan (Decision Maker) dalam organisasi sektor

pelayanan dan warga Negara madani memiliki pertanggungjawaban

(akuntabilitas) kepada public sebagaimana halnya kepada para pemilik

(stakeholder).

9) Visi Strategis (Strategic Vision)

Para pemimpin dan warga Negara memiliki perspektif yang luas dan

jangka panjang tentang penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik

(Good Governance) dan pembangunan manusia, bersamaan dengan

dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut.

Prinsip-prinsip diatas merupakan suatu karakteristik yang harus dipenuhi

dalam hal pelaksanaan good governance yang berkaitan dengan kontrol dan

pengendalian, yakni pengendalian suatu pemerintahan yang baik agar cara dan

penggunaan cara sungguh-sugguh mencapai hasil yang dikehendaki stakeholders.

Upaya untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik hanya dapat

dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran ketiga pilar yaitu pemerintah, dunia

usaha swasta, dan masyarakat. Ketiganya mempunyai peran masing-masing.

Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) memainkan peran menjalankan

dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur

lain dalam governance. Dunia usaha swasta berperan dalam penciptaan lapangan

kerja dan pendapatan. Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial,

ekonomi dan politik. Ketiga unsur tersebut dalam memainkan perannya masing-

Page 18: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

18

masing harus sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam

tata kepemerintahan yang baik.

Beberapa gambaran situasi dan kondisi yang terjadi bilamana tata

kepemerintahan yang baik diterapkan antara lain sebagai berikut:

1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi.

2. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang

bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel, serta semakin

baiknya hasil kerja organisasi/institusi dan prestasi pegawai.

3. Terhapusnya peraturan perundang-undangan dan tindakan yang bersifat

diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan masyarakat.

4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik

yang ditunjukkan dengan berjalannya mekanisme dialog dan musyawarah

terbuka dengan masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan

layanan publik (seperti forum konsultasi publik).

Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan

perundang-undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan demikian,

hukum menjadi landasan bertindak bagi aparatur pemerintah dan masyarakat untuk

mewujudkan pelayanan publik prima. Di samping itu, kalangan dunia usaha swasta

akan merasa lebih aman dan terjamin ketika menanamkan modal dan menjalankan

usahanya karena ada aturan main (rule of the game) yang tegas, jelas, dan mudah

dipahami oleh masyarakat. Aspek positif lainnya adalah tidak akan ada

kebingungan di kalangan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya serta

Page 19: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

19

berkurangnya konflik antarpemerintah daerah serta antara pemerintah pusat dengan

pemerintah daerah.

C. HASIL PENELITIAN

Sesuai konsep operasional dalam penelitian ini adalah mengacu pada teori

implementasi dari Edward III (2012:177), untuk memerhatikan empat isu pokok

agar implementasi kebijakan good governance menjadi lebih efektif yaitu,

communication, resource, despotition or ottitudes, dan bureaucratis structures.

Adapaun konsep tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Komunikasi (Communication)

Komunikasi sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari

implementasi kebiajakan publik, termasuk juga dalam implementasi good

governance. Implementasi yang efektif terjadi apabila para pembuat keputusan

sudah mengetahui apa yang akan mereka kerjakan. Pengetahuan atas apa yang

mereka kerjakan dapat berjalan bila komunikasi berjalan dengan baik, sehingga

setiap keputusan kebijakan dan peraturan implementasi harus dikomunikasikan

kepada bagian personalia yang tepat. Selain itu, kebijakan yang dikomunikasikan

pun harus tepat, akurat, dan konsisten.

Menurut Zulkarnain (2002:21) good governance merupakan sesuatu yang

baru bagi masyarakat Indonesia, dimana aplikasi daripada konsep ini seringkali

tergantung pada kerjasama pemerintah dan masyarakat untuk mencapai dua tujuan

yaitu pemerintah yang bersih dan demokratis. Penerapan dari good governance

sendiri sudah seharusnya melibatkan semua pihak, baik itu pemerintah, masyarakat

Page 20: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

20

maupun pihak swasta. Seperti yang dijelaskan oleh Lurah Sungai Lekop beliau

mengatakan pasti ada komunikasi antara Kelurahan (pemerintah), masyarakat dan

pihak swasta. Hal ini diperlukan agar penerapan good governance dapat berjalan

sesuai semestinya.

Kelurahan Sungai Lekop mencoba menerapkan prinsi transparansi dalam

pemerintahannya. Hal ini dilihat dari komunikasi dan informasi yang dijalin antara

masyarakat dan pihak swasta. Secara konseptual, transparansi dibangun atas dasar

arus informasi yang bebas. Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan

informasi perlu dapat di akses oleh pihak-pihak yang berkepentingan,dan informasi

yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau. Dengan prinsip

transparansi yang benar-benar diimplementasikan pada setiap aspek dan fungsi

pemerintahan di daerah, apalagi bila di lengkapi dengan penerapan prinsip merit

system dan reward and punishment dan keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan didaerah.

Kelurahan Sungai Lekop membangun kerjasama baik itu dengan

masyarakat maupun dengan membangun komunikasi yang baik antara ke tiga

elemen tersebut. Bapak Rahmat salah satu masyarakat Kelurahan Sungai Lekop

menjelaskan bahwa kelurahan selalu menjalin komunikasi yang baik terhadap

masyarakat. Setiap kegiatan selalu disosialisasikan ke masyarakat melalui ketua-

ketua RT. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat peneliti katakana bahwasanya

komunikasi yang dibangun antara kelurahan dan masyarakat sudah berjalan cukup

baik. Sebagaimana ditambahkan pula oleh Lurah Sei Lekop yang mengatakan

bahwa Kelurahan juga memiliki forum RT/RW setiap tanggal 5, disitu setiap kritik,

Page 21: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

21

saran masukan untuk kelurahan semua dibahas. Jadi jika misalnya ada

permasalahan yang terjadi di bulan ini, bulan depan bisa terselesaikan.

Hal ini dipertegas juga oleh ketua RT 01 / RW 02, beliau mengatakan setiap

bulannya kita ada Forum RT/RW untuk membahas permasalahan-permasalahan di

kelurahan sei lekop dan mencari solusinya yang pasti. Jika ada kritik dan saran serta

masukan untuk Kelurahan Sungai Lekop, bisa disampaikan juga pada forum

tersebut.

Berdasarkan informasi dari beberapa narasumber diatas, dapat dikatakan

bahwasanya Kelurahan Sungai Lekop telah membangun kemitraan yang baik

dengan elemen masyarakat. Tidak hanya dengan masyarakat saja, tapi juga dengan

pihak swasta seperti yang dijelaskan oleh Lurah Sei Lekop ada beberapa perusahaan

di wilayah kelurahan Sungai Lekop seperti PT Tirtamadu, PT Philips Bintan, PT.

Tenaga Listrik Bintan dan lain sebagainya.

Berdasarkan keterangan tersebut, dapat penulis katakan bahwasanya

Kelurahan Sungai Lekop telah menjalin kemitraan dengan pihak swasta maupun

dengan masyarakat. Hal ini sangat baik karena implementasi prinsi good

governance sangat dibutuhkan semua elemen saling membantu untuk

mensukseskan good governancei di kelurahan Sungai Lekop.

2. Sumber daya (Resource)

Sumber daya yang utama dalam implementasi kebijakan adalah staf atau

pegawai. Kegagalan yang sering terjadi dalam implementasi kebijakan salah

satunya disebabkan oleh staf atau pegawai yang tidak mencukupi, kurang memadai,

atau tidak kompeten dibidangnya. Dalam hal penerapan good governance di

Page 22: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

22

Kelurahan Sungai Lekop, pemerintah kelurahan juga harus menyiapkan staff atau

pegawai agar implementasi good governance dapat berjalan dengan baik.

Hasil wawancara dengan Bapak M. Ridwan, Lurah Sungai Lekop

menerangkan bahwa masalah sumber daya khususnya sumber daya manusia di

Kelurahan Sungai Lekop terdapat 18 staff. 4 diantaranya di nota dinaskan di kantor

kecamatan.

Lebih lanjut, Bapak M. Ridwan juga menerangkan mengenai kapasitas staff

yang dimiliki Kelurahan Sungai Lekop, rata-rata staff di Kelurahan Sungai Lekop

adalah tamatan S1. Ada juga yang tamatan SD/SMP tapi harus sesuai dengan

pekerjaannya.

Dari keterangan Lurah Sungai Lekop tersebut, dapat kita lihat bahwa

Kelurahan Sei Lekop memiliki sumber daya yang cukup untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang pastinya menjalankan prinsip-

prinsip dari good governance.

3. Disposisi atau sikap (Despotition or ottitudes)

Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimilik oleh implementer,

seperti komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. Apabila implementer memiliki

disposisi yang baik, maka pelaksana akan menjalankan tugas dengan baik seperti

yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Ketika implementer memiliki sikap yang

berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga

menjadi tidak efektif.

Komitmen dari aparatur pelaksana sebuah kebijakan dapat menunjang

berjalannya kebijakan tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan. Sebuah

Page 23: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

23

kebijakan tidak bisa berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan jika

para aparatur pelaksananya tidak memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas

dan tanggungjawabnya sebagai pelaksana kebijakan.

Terkait pelaksanaan good governance di Kelurahan Sungai Lekop,

Pemerintah kelurahan telah berupaya dan berkomitmen untuk menerapkan prinsip-

prinsip good governance kedalam pemerintahan. Seperti yang dikatakan bapak M.

Ridwan, Lurah Sungai Lekop bahwasanya Kelurahan selalu berkomitmen untuk

menerapkan prinsi-prinsip good governance dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Semua pegawai juga kami telah beri arahan agar melakukan tugas dan

fungsinya sebagai pelayan masyarakat.

Berdasarkan keterangan dari Lurah Sungai Lekop tersebut dapat kita lihat

bagaimana komitmen kelurahan Sungai Lekop untuk menerapkan prinsip-prinsip

good governance dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Dengan prinsip

good governance yang benar-benar diimplementasikan pada setiap aspek dan

fungsi pemerintahan di daerah, apalagi bila di lengkapi dengan penerapan prinsip

merit system dan reward and punishment dan keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan didaerah. Secara konkrit, penerapan salah satu prinsip transparansi

yang dilaksanakan di Kelurahan Sungai Lekop dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Adanya arus informasi dan komunikasi yang akurat bagi masyarakat umum

dalam kaitannya dengan program-program pemerintahan yang dilakukan

oleh pemerintah Kelurahan Sungai Lekop.

b) Adanya keterbukaan dalam hal pengambil keputusan publik dan dalam

proses implementasi atau pelaksanaannya.

Page 24: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

24

Penerapan prinsip good governance adalah mereka yang merasakan bahwa

berbagai proses penyelenggaraan pemerintahan daerah telah berjalan secara

transparan/terbuka dan dapat diakses oleh berbagai pihak, termasuk elemen

masyarakat yang membutuhkan informasi. Realitas hasil penelitian ini senada

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Lurah Sungai Lekop bahwa salah satu

bentuk penerapan prinsip transparansi yang diterapkan oleh pemerintah Kelurahan

antara lain dengan melakukan fungsi pelayanan komunikasi kepada masyarakat,

unsur pers; serta fungsi koordinasi dengan instansi terkait berkaitan dengan tugas-

tugas pemerintahan yang hasilnya kemudian di sosialisasikan secara langsung

kepada masyarakat dan swasta.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, peneliti melihat ada komitmen dan

sikap yang jelas dari Kelurahan Sungai Lekop untuk melaksanakan dan

menerapkan prinsip-prinsip good governance disetiap pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat.

4. Struktur birokrasi (Bureaucratis structures)

Dari segi struktur birokrasi Kelurahan Sungai Lekop, dapat kita lihat

penerapan good governance sesuai prinsip akuntabilitas. Kelurahan Sungai Lekop

telah memiliki bagian-bagian dari struktur organisasi yang jelas serta pembagian

tugas yang memudahkan kegiatan operasional kantor maupun lapangan. Setiap

bagian telah melaksanakan tugasnya dengan baik karena koordinasi yang baik pula,

serta adanya peranan dari seorang pemimpin yaitu Lurah. Sebagaimana penjelasan

Lurah Sungai Lekop yang mengatakan bahwa Kelurahan Sungai Lekop telah

Page 25: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

25

memiliki struktur birokrasi yang sudah diatur, masing-masing posisi dan jabatan

memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.

Berdasarkan wawancara diatas, dapat kita lihat bahwasanya Kelurahan

Sungai Lekop sudah memiliki struktur birokrasi untuk menjalankan

pemerintahannya. Hal ini dapat kita lihat dari sudah adanya struktur organisasi dan

pembagian tugas dan fungsi setiap perangkat pemerintahannya.

D. PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisa pada Bab IV diatas, maka penulis

mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini:

1. Kelurahan Sei Lekop telah melaksanakan prinsip-prinsip good

governance dalam pelayanan publik kepada masyarakat. Prinsip-prinsip

good governance tersebut dalam berbagai sektor dengan penerapan pola

interaksi dan kolaborasi antara pemerintah dengan swasta dan

masyarakat yang disebut kemitraan.

2. Kelurahan Sei Lekop membangun kerjasama dan mejalin komunikasi

baik dengan masyarakat maupun pihak swasta. Kelurahan Sei Lekop

berusaha dengan mencapai keadaan yang baik dan sinergi antara

pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil dalam pengelolaan

sumber-sumber alam, sosial, lingkungan dan ekonomi.

Page 26: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

26

3. Kelurahan Sei Lekop juga telah berkomitmen untuk melaksanakan

prinsip-prinsip good governance tersebut dalam setiap pelayanan publik

yang diberikan kepada masyarakat.

4. Dalam pelaksanaanya, Kelurahan Sei Lekop juga mendapati hambatan-

hambatan untuk menerapkan prinsip good governance di lingkungan

Kelurahan Sei Lekop. Namun pelaksanaannya, hambatan tersebut dapat

diatasi perlahan-lahan dengan kerjasama semua pihak.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat penulis berikan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Kelurahan Sei Lekop diharapkan dapat mempertahankan dan

meningkatkan prinsip-prinsip good governance yang telah dijalankan.

Karena mempertahankan yang baik itu lebih sulit, oleh karena itu penulis

menyarankan agar pihak kelurahan mampu memperthankan apa yang sudah

baik, dan kalau perlu di tingkatkan kembali.

2. Masyarakat Sei Lekop diharapkan untuk mendukung, memantau serta

mengawasi Kelurahan Sei Lekop dalam menerapkan prinsip-prinsip good

governance yang ada. Saran dan kritik yang membangun sudah seharusnya

masyarakat berikan kepada Kelurahan Sei Lekop.

3. Kepada pihak swasta di Kelurahan Sei Lekop, supaya mampu menciptakan

suasana yang aspiratif serta mampu bermitra dengan baik kepada

masyarakat maupun kelurahan.

Page 27: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

27

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adi, Tarwiyah Tuti. 2005. Kebijakan pendidikan Era 0tonomi Daerah.Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Agustino, Leo. 2007. Perihal Politik, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Bush, T., dan Coleman, M. 2006. Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan.

Yogyakarta: IRCiSod.

Diana, A dan C. Tjipto. 2003. Pengantar Kebijakan Negara. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar Offset.

Dwiyanto, Agus. 2008. Mewujudkan Good Governance melalui Pelayanan Publik.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Fadhli, Muhammad. 2011. Implementasi Good Governance dalam Struktur dan

Kultur Lokal. Jurnal.

Koirudin. 2005. Sketsa Kebijakan Desentralisasi Di Indonesia Format Masa Depan

Otonomi Menuju Kemandirian Daerah, Malang: Averroes Press.

Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.

Moleong, Lexy. J. 2011. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Pattilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Prasetijo. 2009. Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate Governance. Jakarta: Total

Media.

Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 28: IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE KELURAHAN SUNGAI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lurah telah mengedarkan Surat Keputusan tentang Pendidikan

28

Sabarno, Hari. 2007. Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa,

Jakarta : Sinar Grafika Offset.

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Thoha, Mifthah. 2003. Birokrasi dan Politik Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Widodo, Joko.2010. Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia.

Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik. Teori, Proses, dan Studi Kasus.

Yogjakarta: Media Presindo.

Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Dokumen dan Undang-Undang

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas). 2007. Penerapan Tata

Kepemerintahan yang Baik. Jakarta: Sekretariat Tim Pengembangan

Kebijakan Nasional.

Undang-Undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.