imlementasi p engelolaan k euangan blu

15
IMLEMENTASI IMLEMENTASI P P ENGELOLAAN ENGELOLAAN K K EUANGAN EUANGAN BLU BLU UNIVERSITAS MULAWARMAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Yogyakarta, 14 Mei 2009 Yogyakarta, 14 Mei 2009

Upload: dana

Post on 11-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IMLEMENTASI P ENGELOLAAN K EUANGAN BLU. UNIVERSITAS MULAWARMAN Yogyakarta, 14 Mei 2009. SETELAH DITETAPKAN MENJADI SATKER BLU APA YANG HARUS DILAKUKAN. Menyetorkan seluruh PNBP TA 2009 Menetapkan Saldo Kas Menyusun RBA TA 2009 Merivisi DIPA TA 2009 Menyusun RBA TA 2010 - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

IMLEMENTASI IMLEMENTASI

PPENGELOLAANENGELOLAAN K KEUANGANEUANGAN BLUBLU

UNIVERSITAS MULAWARMAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

Yogyakarta, 14 Mei 2009Yogyakarta, 14 Mei 2009

Page 2: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

SETELAH DITETAPKAN MENJADI SATKER BLUSETELAH DITETAPKAN MENJADI SATKER BLU

APA YANG HARUS APA YANG HARUS DILAKUKANDILAKUKAN• Menyetorkan seluruh PNBP TA 2009Menyetorkan seluruh PNBP TA 2009• Menetapkan Saldo KasMenetapkan Saldo Kas• Menyusun RBA TA 2009Menyusun RBA TA 2009• Merivisi DIPA TA 2009Merivisi DIPA TA 2009• Menyusun RBA TA 2010Menyusun RBA TA 2010• Menyusun SOP Pengelolaan KeuanganMenyusun SOP Pengelolaan Keuangan• Mengajukan usulan DewasMengajukan usulan Dewas• Mengajukan usulan tarifMengajukan usulan tarif

Page 3: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

MENYETORKAN PNBP TA 2009MENYETORKAN PNBP TA 2009

• PNBP TA 2009 agar segera disetorkan PNBP TA 2009 agar segera disetorkan seluruhnya ke Kas Negara.seluruhnya ke Kas Negara.

• PNBP TA 2009 yang belum digunakan agar PNBP TA 2009 yang belum digunakan agar segera diajukan permintaan pengembalian segera diajukan permintaan pengembalian kepada KPPN sesuai Perdirjen No. 58/2008kepada KPPN sesuai Perdirjen No. 58/2008

• Pengembalian PNBP TA 2009 tsb pada waktu Pengembalian PNBP TA 2009 tsb pada waktu mengajukan SPM Pengesahan ke KPPN harus mengajukan SPM Pengesahan ke KPPN harus diperlakukan sebagai penerimaan BLU diperlakukan sebagai penerimaan BLU triwulan bersangkutan pada saat triwulan bersangkutan pada saat pengembalian PNBP diterima BLU.pengembalian PNBP diterima BLU.

Page 4: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

Menetapkan Saldo Kas BLUMenetapkan Saldo Kas BLU• Sisa PNBP TA 2008 dan/atau TA 2009 agar segera Sisa PNBP TA 2008 dan/atau TA 2009 agar segera

diselesaikan dengan KPPN, Satker PK BLU menyampaikan diselesaikan dengan KPPN, Satker PK BLU menyampaikan permintaan pengembalian PNBP sesuai Perdirjen No. permintaan pengembalian PNBP sesuai Perdirjen No. 58/200858/2008

• Penerimaan pengembalian PNBP TA 2008 dan/atau TA 2009 Penerimaan pengembalian PNBP TA 2008 dan/atau TA 2009 diperlakukan sebagai penerimaan BLU TA 2009 pada saat diperlakukan sebagai penerimaan BLU TA 2009 pada saat melakukan SPM Pengesahan.melakukan SPM Pengesahan.

• Apabila ada pendapatan BLU TA 2008 yang belum diajukan Apabila ada pendapatan BLU TA 2008 yang belum diajukan SPM pengesahan Triw IV ke KPPN dan tidak dimasukkan SPM pengesahan Triw IV ke KPPN dan tidak dimasukkan kedalam LK, maka pendapatan BLU tersebut diperlakukan kedalam LK, maka pendapatan BLU tersebut diperlakukan sebagai penerimaan TA 2009sebagai penerimaan TA 2009

• Apabila ada pendapatan BLU TA 2008 yang belum diajukan Apabila ada pendapatan BLU TA 2008 yang belum diajukan SPM pengesahan Triw IV ke KPPN namun sudah SPM pengesahan Triw IV ke KPPN namun sudah dimasukkan kedalam LK, maka pendapatan BLU tersebut dimasukkan kedalam LK, maka pendapatan BLU tersebut diperlakukan sebagai saldo awal TA 2009 dan segera diperlakukan sebagai saldo awal TA 2009 dan segera lakukan memo penyesuaian (MP) ke KPPN.lakukan memo penyesuaian (MP) ke KPPN.

Page 5: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

MENYUSUN RBA TA 2009MENYUSUN RBA TA 2009

• RBA TA 2009 disusun berdasarkan DIPA dan RBA TA 2009 disusun berdasarkan DIPA dan RKAK/L TA 2009, tidak perlu lagi menyusun RKAK/L TA 2009, tidak perlu lagi menyusun target baru.target baru.

• RBA TA 2009 perlu memperhitungkan RBA TA 2009 perlu memperhitungkan penggunaan sisa PNBP TA 2008 dan penggunaan sisa PNBP TA 2008 dan penerimaan TA 2008, baik sebagai perlakuan penerimaan TA 2008, baik sebagai perlakuan saldo kas awal TA 2009 maupun penerimaan saldo kas awal TA 2009 maupun penerimaan TA 2009.TA 2009.

Page 6: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

MEREVISI DIPA TA 2009MEREVISI DIPA TA 2009

• DIPA TA 2009 segera diajukan ke Kanwil DIPA TA 2009 segera diajukan ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan setempat untuk Ditjen Perbendaharaan setempat untuk direvisi baik akun maupun formatnya direvisi baik akun maupun formatnya kedalam DIPA BLU.kedalam DIPA BLU.

• DIPA TA 2009 perlu memperhitungkan DIPA TA 2009 perlu memperhitungkan penggunaan saldo kas awal TA 2009.penggunaan saldo kas awal TA 2009.

Page 7: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

MENYUSUN RBA TA 2010MENYUSUN RBA TA 2010

• RBA TA 2010 harus segera disusun dan RBA TA 2010 harus segera disusun dan dsampaikan ke K/L karena K/L harus dsampaikan ke K/L karena K/L harus menyampaikan RKA K/L ke Ditjen Anggaran menyampaikan RKA K/L ke Ditjen Anggaran pada tgl 28 Pebruariu 2009 hal ini terkait pada tgl 28 Pebruariu 2009 hal ini terkait dengan PEMILU.dengan PEMILU.

• RBA TA 2010 perlu memperhitungkan RBA TA 2010 perlu memperhitungkan kebutuhan dan kemampuan pendapatan kebutuhan dan kemampuan pendapatan yang akan diterima yang akan diterima pada TA 2010.pada TA 2010.

Page 8: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

MENYUSUN SOP PENGELOLAAN MENYUSUN SOP PENGELOLAAN KEUANGANKEUANGAN• Bagi BLU yang besar agar segera menyusun Bagi BLU yang besar agar segera menyusun

SOP Pengelolaan Keuangan BLU yang mengacu SOP Pengelolaan Keuangan BLU yang mengacu pada Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. pada Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per-Per-66/PB/2005 terutama dalam hal:66/PB/2005 terutama dalam hal:

- - Pejabat Pengelola AnggaranPejabat Pengelola Anggaran

- Prosedur Pengajuan SPP dan penerbitan SPM- Prosedur Pengajuan SPP dan penerbitan SPM

- Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang - Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP)Persediaan (TUP)

- Prosedur Surat Perintah Pencairan Dana - Prosedur Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)(SP2D)

- Pelaporan Realisasi Anggaran- Pelaporan Realisasi Anggaran

Page 9: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

99

Dewan PengawasDewan Pengawas

• Satker BLU yang memenuhi persyaratan, dapat Satker BLU yang memenuhi persyaratan, dapat mempunyai Dewas, yang ditetapkan oleh mempunyai Dewas, yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dengan persetujuan Menteri/Pimpinan Lembaga dengan persetujuan Menkeu.Menkeu.

• Persyaratan jumlah Dewas sbb:Persyaratan jumlah Dewas sbb:– Nilai omset Rp 15 miliar s.d 30 miliar/th atau aset Nilai omset Rp 15 miliar s.d 30 miliar/th atau aset

di atas Rp 75 miliardi atas Rp 75 miliar tiga Dewas. tiga Dewas.– Nilai omset di atas Rp 30 miliar/th atau aset Rp 200 Nilai omset di atas Rp 30 miliar/th atau aset Rp 200

miliar miliar tiga atau lima Dewas. tiga atau lima Dewas.

• Unsur dewas terdiri dari unsur kementerian Unsur dewas terdiri dari unsur kementerian negara/lembaga teknis, kementerian keuangan, negara/lembaga teknis, kementerian keuangan, dan tenaga ahli.dan tenaga ahli.

Page 10: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

MENGAJUKAN USULAN TARIFMENGAJUKAN USULAN TARIF

• BLU dapat memungut biaya kepada BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan layanan yang masyarakat sebagai imbalan layanan yang diberikan dalam bentuk tarif yang disusun diberikan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per-unit layanan.atas dasar perhitungan biaya per-unit layanan.

• Tarif layanan diusulkan oleh BLU ke menteri Tarif layanan diusulkan oleh BLU ke menteri tekhnisnya dan selanjutnya ditetapkan oleh tekhnisnya dan selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Keuangan sesuai dengan Menteri Keuangan sesuai dengan kewenangannya.kewenangannya.

• Tarif Layanan harus mempertimbangkan:Tarif Layanan harus mempertimbangkan:- kontinuitas dan pengembangan layanan- kontinuitas dan pengembangan layanan- daya beli masyarakat- daya beli masyarakat- azas keadilan dan kepatutan- azas keadilan dan kepatutan- kompetensi yang sehat- kompetensi yang sehat

Page 11: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

Kontinuitas dan Pengembangan Kontinuitas dan Pengembangan LayananLayanan

• Kontinuitas layanan adalah kemampuan BLU agar usaha layanan yg Kontinuitas layanan adalah kemampuan BLU agar usaha layanan yg dilakukan dpt berkesinambungan, berkelanjutan dan terus menerus utk dilakukan dpt berkesinambungan, berkelanjutan dan terus menerus utk melayani masy dgn mengandalkan pendapatan yg diterima.melayani masy dgn mengandalkan pendapatan yg diterima.

• Pengembangan layanan adalah usaha BLU utk tumbuh menjadi lebih besar Pengembangan layanan adalah usaha BLU utk tumbuh menjadi lebih besar dan mandiri dlm meningkatkan kualitas & kunatitas layanan.dan mandiri dlm meningkatkan kualitas & kunatitas layanan.

• Agar dpt berkembang & berkesinambungan perlu memperhatikan:Agar dpt berkembang & berkesinambungan perlu memperhatikan:* * TTujuan pelayanan dan/atau kebijakan pem. thd pelayanan : ujuan pelayanan dan/atau kebijakan pem. thd pelayanan :

- cost minus: kebijakan penetapan biaya yg diharapkan kembali tanpa - cost minus: kebijakan penetapan biaya yg diharapkan kembali tanpa memperhitungkan dgn biaya pemeliharaanmemperhitungkan dgn biaya pemeliharaan

- cost recovery: penetapan tarif dgn memperhitungkan seluruh biaya - cost recovery: penetapan tarif dgn memperhitungkan seluruh biaya yg yg diharakan kembalidiharakan kembali

- cost plus: penetapan tarif yg memperhitungkan seluruh biaya yg - cost plus: penetapan tarif yg memperhitungkan seluruh biaya yg diharapkan kembali ditambah dengan margin.diharapkan kembali ditambah dengan margin.* Mengidentifikasi biaya produksi dan biaya non produksi.* Mengidentifikasi biaya produksi dan biaya non produksi.* Menganalisa harga pokok produksi (HPP) perunit layanan utk tarif dasar* Menganalisa harga pokok produksi (HPP) perunit layanan utk tarif dasar* Membandingkan perkiraan pendapatan dan biaya dlm 1 tahun anggaran* Membandingkan perkiraan pendapatan dan biaya dlm 1 tahun anggaran* Mempertimbangkan surplus/defisit thn y.l. termasuk subsidi dari APBN* Mempertimbangkan surplus/defisit thn y.l. termasuk subsidi dari APBN

Page 12: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

DAYA BELI MASYARAKATDAYA BELI MASYARAKAT

• Daya beli masy adalah kemampuan masy Daya beli masy adalah kemampuan masy untuk membayar terhadap layanan yg untuk membayar terhadap layanan yg diterima dari BLU.diterima dari BLU.

• Dalam mempertimbangkan besaran tarif Dalam mempertimbangkan besaran tarif perlu memperhatikan:perlu memperhatikan:- Sensitifitas masy thd besaran tarif- Sensitifitas masy thd besaran tarif- Geografis masy yg dilayani BLU- Geografis masy yg dilayani BLU- Sosial budaya masy yg dilayani BLU- Sosial budaya masy yg dilayani BLU- Tingkat pendapatan masy yg dilayani BLU- Tingkat pendapatan masy yg dilayani BLU

Page 13: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

AZAS KEADILAN DAN KEPATUTANAZAS KEADILAN DAN KEPATUTAN

• Azas keadilan: tarif BLU hrs mencerminkan pelayanan Azas keadilan: tarif BLU hrs mencerminkan pelayanan BLU yg adil secara proporsional bg semua lap masy.BLU yg adil secara proporsional bg semua lap masy.

• Azas kepatutan: batasan kewajaran yg berpegang pd Azas kepatutan: batasan kewajaran yg berpegang pd norma-norma yg berlaku pd masy secara umum.norma-norma yg berlaku pd masy secara umum.

• Dalam mempertimbangkan besaran tarif perlu Dalam mempertimbangkan besaran tarif perlu memperhatikan:memperhatikan:- Perbandingan besaran tarif yg berlaku dlm industri - Perbandingan besaran tarif yg berlaku dlm industri yg sejenis/justifikasi usulan besaran/pola tarif dr yg sejenis/justifikasi usulan besaran/pola tarif dr sekt terkaitsekt terkait- Tarif yg dikenakan hrs disesuaikan dgn layanan yg - Tarif yg dikenakan hrs disesuaikan dgn layanan yg diberikandiberikan- Tarif yg dikenakan hrs disesuaikan dgn obyek - Tarif yg dikenakan hrs disesuaikan dgn obyek penerima layanan/target pasar, mis: tarif bersubsidi penerima layanan/target pasar, mis: tarif bersubsidi hanya pd pelayanan kelas IIIhanya pd pelayanan kelas III

Page 14: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU

KOMPETISI YANG SEHATKOMPETISI YANG SEHAT

• Kompetisi yang sehat adalah persaingan usaha Kompetisi yang sehat adalah persaingan usaha dimana setiap penyelenggara usaha tersebut berpacu dimana setiap penyelenggara usaha tersebut berpacu dalam memberikan layanan, dan mutu yg terbaik dgn dalam memberikan layanan, dan mutu yg terbaik dgn harga yg wajar, sehingga mendorong kemajuan satker harga yg wajar, sehingga mendorong kemajuan satker BLU.BLU.

• Dalam mempertimbangkan besaran tarif perlu Dalam mempertimbangkan besaran tarif perlu memperhatikan:memperhatikan:- kondisi BLU dlm persaingan dgn industri sejenis.- kondisi BLU dlm persaingan dgn industri sejenis.- harga pasar yang bersaing- harga pasar yang bersaing- jumlah penyedia barang/jasa sejenis- jumlah penyedia barang/jasa sejenis

Page 15: IMLEMENTASI  P ENGELOLAAN  K EUANGAN   BLU