kelompok 4_akuntansi blu

71
KELOMPOK 4: A’THFI-NINI-NUNI-TIRTA-YANI AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM

Upload: hendra-yani

Post on 08-Feb-2016

62 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 4_Akuntansi BLU

KELOMPOK 4:A’THFI-NINI-NUNI-TIRTA-YANI

AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM

Page 2: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PMK NOMOR 76/PMK.05/2008

TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

Page 3: Kelompok 4_Akuntansi BLU

SISTEM AKUNTANSI BLU

• Sistem akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan pokok untuk tujuan umum :• Akuntabilitas • Manajemen• Transparansi

Sistem Akuntansi Keuangan

• menghasilkan laporan tentang aset tetap untuk keperluan manajemen aset.

Sistem Akuntansi Aset Tetap

• menghasilkan informasi tentang harga pokok produksi, biaya satuan (unit cost) per unit layanan, dan evaluasi varian.

Sistem Akuntansi Biaya

Page 4: Kelompok 4_Akuntansi BLU

Komponen

Sistem Akuntansi BLU

Kebijakan Akuntansi• prinsip-prinsip,

dasar-dasar, konvensi, peraturan

Sub Sistem Akuntansi• bagian dari sistem

akuntansi. Contoh : sub sistem akuntansi penerimaan kas dan sub sistem pengeluaran kas

Prosedur Akuntansi• menganalisis,

mencatat, mengklasifikasi, dan mengikhtisarkan informasi untuk disajikan di laporan keuanganBagan Akun

Standar (BAS)• daftar perkiraan

buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis oleh Pimpinan BLU

Page 5: Kelompok 4_Akuntansi BLU

LAPORAN KEUANGAN BLU

• menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, operasional keuangan, arus kas BLU yang bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan ekonomi

Tujuan• Pimpinan BLU bertanggung jawab atas

penyusunan dan penyajian laporan keuangan BLU yang disertai dengan surat pernyataan tanggung jawab

Tanggung Jawab

• Laporan Realisasi Anggaran/Laporan Operasional• Neraca• Laporan Arus Kas• Catatan atas Laporan Keuangan

Komponen

Page 6: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

nama BLU atau identitas lain;

cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu unit usaha atau beberapa unit usaha;

tanggal atau periode pelaporan;

mata uang pelaporan dalam Rupiah; dan

satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.

Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas dan menyajikan informasi antara lain mencakup:

Page 7: Kelompok 4_Akuntansi BLU

KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN BLU KE DALAM LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BLU menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). BLU merupakan satker kementerian negara/lembaga, oleh karena itu laporan keuangan BLU dikonsolidasikan dengan laporan keuangan kementerian negara/lembaga.Komponen Laporan Keuangan BLU yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan kementerian negara/lembaga meliputi: Laporan Realisasi Anggaran/ Laporan Operasional dan Neraca;Transaksi keuangan BLU yang bersumber dari pendapatan usaha dari jasa layanan, hibah, pendapatan APBN, dan pendapatan usaha lainnya wajib dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran kementerian negara/lembaga dan Pemerintah.Pos-pos neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas juga dikonsolidasikan ke neraca kementerian negara/lembaga. Untuk tujuan ini perlu dilakukan reklasifikasi pos-pos neraca agar sesuai dengan SAP dengan menggunakan BAS yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Page 8: Kelompok 4_Akuntansi BLU

DALAM HAL SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BLU BELUM DAPAT MENGHASILKAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK TUJUAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, BLU PERLU MELAKUKAN KONVERSI LAPORAN KEUANGAN BLU BERDASARKAN SAK KE DALAM LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAP.

• Apabila ada pengertian akun menurut SAK yang berbeda dengan SAP, maka untuk tujuan konsolidasi pengertian akun menurut SAP.

Pengertian

• Klasifikasi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya perlu disesuaikan dengan klasifikasi aset sesuai dengan Bagan Akun Standar yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan.

Klasifikasi

• Disesuaikan dengan SAP

Pengakuan dan Pengukuran

• Pengungkapan laporan keuangan sesuai dengan SAP

Pengungkapan

Page 9: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI PENDAPATAN BLU (PMK 76/PMK.05/2008)

Page 10: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI PENDAPATAN BLU (PMK 76/PMK.05/2008)

• PENDAPATAN ADALAH ARUS MASUK BRUTO DARI MANFAAT EKONOMI YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS BLU SELAMA SATU PERIODE YANG MENGAKIBATKAN PENAMBAHAN EKUITAS BERSIH.

• KLASIFIKASI PENDAPATAN• PENDAPATAN USAHA DARI JASA LAYANAN• HIBAH

• PENDAPATAN APBN• PENDAPATAN USAHA LAINNYA• KEUNTUNGAN PENJUALAN ASET NON LANCAR

• PENDAPATAN DARI KEJADIAN LUAR BIASA

Page 11: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENGAKUAN PENDAPATAN

Jasa layanan dan pendapatan

lainnya• Diterima;

atau• Hak untuk

menagih timbul

APBN• Pengeluaran

belanja dipertanggung jawabkan

• (diterbitkannya SP2D)

HIBAB• Barang ->

Hak kepemilikan berpindah

• Uang -> Kas diterima

Page 12: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENGUKURAN PENDAPATAN

Jasa layanan dan pendapatan

lainnya

•Nilai wajar

APBN• Nilai bruto belanja pada SPM

HIBAB•Nilai wajar saat perolehan

Page 13: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENGUNGKAPAN PENDAPATAN

Disajikan secara

terpisah untuk setiap

jenis pendapatan

Rincian pendapatan diungkapkan pada CaLK

Page 14: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI BIAYA BLU (PMK 76/PMK.05/2008)

Page 15: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI BIAYA BLU (PMK 76/PMK.05/2008)

Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas bersih

Biaya Layanan

Biaya Umum

dan Administr

asi

Biaya Layanan

Rugi Penjualan Aset Non Lancar

Biaya dari Kejadian

Luar Biasa

Page 16: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI BIAYA BLU (PMK 76/PMK.05/2008)

Pengakuan

saat terjadinya penurunan

manfaat ekonomi masa depan

yang berkaitan dengan

penurunan aset atau peningkatan

kewajiban dan dapat diukur

dengan andal.

Pengukuran

Jumlah kas yang

dibayarkan -> dibayar

pada periode berjalan.

Jumlah biaya

periode berjalan

yang harus dibayar

pada masa yang akan

datang.

Alokasi sistematis

untuk periode berjalan

atas biaya yang telah dikeluarka

n.

Jumlah kerugian

yang terjadi.

Pengungkapan

terpisah untuk

setiap jenis biaya

Rincian jenis biaya diungkapkan pada

CaLK

Page 17: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI ASET BLU (PMK 76/PMK.05/2008)

Page 18: Kelompok 4_Akuntansi BLU

ASET

sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/ atau dimiliki oleh BLU

akibat dari peristiwa masa lalu manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh

dapat diukur dalam satuan uang, sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya

Page 19: Kelompok 4_Akuntansi BLU

ASETASET DIKLASIFIKASIKAN KE DALAM ASET LANCAR DAN ASET NON LANCARSUATU ASET DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI ASET LANCAR, JIKA ASET TERSEBUT:

diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu 12 bulan; atau

dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau

berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.

Page 20: Kelompok 4_Akuntansi BLU

ASET

ASET LANCAR • KAS DAN SETARA KAS, INVESTASI

JANGKA PENDEK, PIUTANG USAHA, PIUTANG LAIN-LAIN, PERSEDIAAN, UANG MUKA, BIAYA DIBAYAR DI MUKA

ASET NON LANCAR • INVESTASI JANGKA PANJANG, ASET

TETAP, DAN ASET LAINNYA

Page 21: Kelompok 4_Akuntansi BLU

KAS DAN SETARA KAS• Kas adalah uang tunai atau saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat

digunakan untuk membiayai kegiatan BLU. -> kas (cash on hand) dan rekening giro

• Setara kas (cash equivalent) merupakan bagian dari aset lancar yang sangat likuid, yang dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu 1 s.d. 3 bulan tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan, tidak termasuk piutang dan persediaan ->deposito berjangka kurang dari 3 bulan dan cek yang baru dapat diuangkan dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan

• diukur sebesar nilai nominal• disajikan pada urutan pertama unsur aset dalam neraca

Page 22: Kelompok 4_Akuntansi BLU

INVESTASI JANGKA PENDEK• Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat

ekonomi seperti bunga, dividen, royalti, atau manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan BLU dalam rangka pelayanan kepada masyarakat

• lnvestasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 3 sampai 12 bulan• 1. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;• 2. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya BLU

dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas;• 3. Beresiko rendah

• diakui sebagai investasi apabila kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh BLU atau nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable)

Page 23: Kelompok 4_Akuntansi BLU

INVESTASI JANGKA PENDEK (2)• dicatat dalam neraca berdasarkan biaya perolehan• disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca• yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan :

• rincian jenis dan jumlah penempatan dana;• jenis mata uang;• jumlah penempatan dana pada pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa;• kebijakan akuntansi untuk:

• penentuan nilai tercatat dari investasi;• perlakuan perubahan dalam nilai pasar investasi lancar yang dicatat pada nilai pasar; dan jumlah

signifikan yang dilaporkan sebagai penghasilan investasi untuk bunga, royalti, dividen, dan sewa pada investasi jangka panjang dan lancar; dan laba dan rugi pada pelepasan investasi lancar dan perubahan dalam nilai investasi tersebut;

• BLU yang layanan utamanya mengelola investasi menyajikan analisis portofolio investasi.

Page 24: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PIUTANG USAHA• Piutang usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau jasa dalam rangka

kegiatan operasional BLU• Karakteristik :

• Terdapat penyerahan barang, jasa, uang, atau timbulnya hak untuk menagih berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

• Persetujuan atau kesepakatan pihak-pihak terkait; dan• Jangka waktu pelunasan.

• diakui pada saat barang atau jasa diserahkan• diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value) setelah

memperhitungkan nilai penyisihan piutang tak tertagih• jatuh tempo < satu tahun disajikan : disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca• jatuh tempo > satu tahun disajikan : disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca

Page 25: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PIUTANG LAIN-LAIN• Hak yang timbul dari penyerahan barang atau jasa serta uang di luar kegiatan operasional

BLU• Contoh : piutang pegawai, piutang bunga, dan piutang sewa• karakteristik :

• Terdapat penyerahan barang/jasa, atau uang di luar kegiatan operasional;• Persetujuan atau kesepakatan pihak-pihak terkait; dan• Jangka waktu pelunasan.

• Piutang lain-lain diakui pada saat barang, jasa, atau uang diserahkan• diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value) setelah

memperhitungkan nilai penyisihan piutang tak tertagih• disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca• piutang lain-lain yang jatuh tempo lebih dari satu tahun disajikan dalam kelompok aset non

lancar

Page 26: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PERSEDIAAN• Aset yang diperoleh dengan maksud untuk dijual dalam kegiatan usaha normal,

digunakan dalam proses produksi, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa

• diakui pada saat barang diterima atau dihasilkan• diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the

lower of cost and net realizable value)• Penurunan nilai persediaan pada periode pelaporan di bawah biaya perolehannya

diakui sebagai biaya pada periode berjalan• Persediaan disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca• Persediaan yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai perolehan atau nilai

realisasi bersih• Persediaan perlengkapan (supplies) habis pakai yang tidak dapat dikaitkan langsung

dengan kegiatan operasional BLU disajikan sebesar harga perolehannya

Page 27: Kelompok 4_Akuntansi BLU

UANG MUKA• Uang muka kegiatan adalah pembayaran di muka untuk suatu kegiatan

mendesak BLU yang belum diketahui secara pasti jumlah biaya/pengeluaran sebenarnya dan harus dipertanggungjawabkan setelah kegiatan tersebut selesai

• Uang muka pembelian barang/jasa adalah pembayaran uang muka kepada pemasok/rekanan atas pembelian barang dan jasa yang saat pembayaran tersebut barang dan jasa belum diterima

• diakui pada saat pembayaran kas• diukur sejumlah nilai nominal• disajikan pada kelompok aset lancar di neraca

Page 28: Kelompok 4_Akuntansi BLU

BIAYA DIBAYAR DI MUKA• Pembayaran di muka yang manfaatnya akan diperoleh pada masa yang akan

datang• berfungsi untuk membiayai operasional jangka panjang bagi kepentingan

BLU, misalnya premi asuransi dan sewa dibayar di muka• diukur sebesar jumlah uang yang dibayarkan atas prestasi atau jasa yang

diterima• disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca secara neto

Page 29: Kelompok 4_Akuntansi BLU

INVESTASI JANGKA PANJANG• Investasi yang dimaksudkan untuk dimilki selama lebih dari 12 bulan• terdiri dari investasi non-permanen dan investasi permanen• diakui pada saat keluarnya sumber daya ekonomi BLU untuk memperoleh investasi jangka

panjang dan dapat diukur dengan andal• Investasi permanen dinilai berdasarkan biaya perolehan, kecuali jika harga pasar investasi

jangka panjang menunjukkan penurunan nilai di bawah biaya perolehan secara signifikan dan permanen, perlu dilakukan penyesuaian atas nilai investasi tersebut

• Non Permanen dinilai berdasarkan harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasikan.• Metode :

• Kepemilikan <20% : Metode biaya• 20% -50%; <20% tetapi meiliki pengaruh signifikan; atau >50% : Metode ekuitas

• disajikan dalam kelompok aset non lancar pada neraca

Page 30: Kelompok 4_Akuntansi BLU

ASET TETAP• Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau penyediaan

barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan lebih dari satu tahun

• Meliputi: Tanah; Gedung dan bangunan; Peralatan dan mesin; Jalan, irigasi, dan jaringan; Aset tetap lainnya; Konstruksi dalam pengerjaan.

• Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaat

• Aset tetap diakui sebagai aset jika:• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;• Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara andal;• Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal BLU; dan• Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

• diukur berdasarkan biaya perolehan, disajikan pada pos aset non lancar pada neraca berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan disajikan secara terpisah dari aset tetap

Page 31: Kelompok 4_Akuntansi BLU

ASET LAINNYA• Aset lainnya adalah aset BLU selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset

tetap• Aset tak berwujud• Aset Kerja Sama Operasi (KSO);• Aset Sewa Guna Usaha;• Aset Lain-lain

• diakui apabila kemungkinan besar BLU akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut; dan biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal

• dicatat sebesar biaya perolehan yaitu seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung maupun tidak langsung yang dapat dialokasikan atas dasar yang rasional dan konsisten

• disajikan setelah aset tetap. Amortisasi untuk aset tak berwujud disajikan secara terpisah dari aset tak berwujud

Page 32: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI KEWAJIBAN

Page 33: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI KEWAJIBAN• KEWAJIBAN ADALAH UTANG YANG TIMBUL DARI PERISTIWA MASA LALU YANG

PENYELESAIANNYA MENGAKIBATKAN ALIRAN KELUAR SUMBER DAYA EKONOMI BLU• KEWAJIBAN DISAJIKAN DI NERACA JIKA BESAR KEMUNGKINAN BAHWA

PENGELUARAN SUMBER DAYA YANG MENGANDUNG MANFAAT EKONOMI AKAN DILAKUKAN UNTUK MENYELESAIKAN KEWAJIBAN (OBLIGATION) MASA KINI DAN JUMLAH YANG HARUS DISELESAIKAN DAPAT DIUKUR DENGAN ANDAL.

Page 34: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENYELESAIAN KEWAJIBAN

Pembayaran kas

Penyerahan aset lainnya diluar kas

Pemberian jasa

Penggantian kewajiban tersebut dengan

kewajiban lain

Kreditor membebaskan

atau membatalkan

haknya

Page 35: Kelompok 4_Akuntansi BLU

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK• kewajiban yang diharapkan akan dibayar/diselesaikan atau jatuh

tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.• utang usaha, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar,

pendapatan diterima di muka, bagian lancar utang jangka panjang, utang jangka pendek lainnya

Definisi• Utang usaha diakui pada saat BLU menerima jasa/hak atas

barang/jasa, tetapi BLU belum membayar atas barang/jasa yang diterima.

• Utang pajak diakui pada saat transaksi atau kejadian telah mewajibkan BLU untuk membayar pajak kepada negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

• Biaya yang masih harus dibayar diakui pada saat BLU telah menerima manfaat ekonomis dari pihak lain tetapi BLU belum melakukan pembayaran atas manfaat ekonomi yang telah diterima.

• Pendapatan diterima di muka diakui pada saat diterimanya kas dari pihak ketiga dan BLU sebagai pembayaran jasa tertentu tetapi BLU belum memberikan jasa tersebut kepada pihak ketiga. Bagian lancar utang jangka panjang diakui pada saat reklasifikasi utang jangka panjang pada setiap akhir periode akuntansi.

Pengakuan

Page 36: Kelompok 4_Akuntansi BLU

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK• Kewajiban jangka pendek dinilai sebesar nilai nominal

kewajiban jangka pendek.• Kewajiban jangka pendek berkurang pada saat

pembayaran/penyelesaian oleh BLU.Pengukuran

• disajikan pada neraca dalam kelompok kewajiban jangka pendekPenyajian

• Jumlah saldo kewajiban jangka pendek yang diklasifikasi berdasarkan pemberi pinjaman (kreditur);

• Bunga pinjaman yang terutang dan tingkat bunga yang berlaku;

• Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang berdasarkan kreditur.

Pengungkapan

Page 37: Kelompok 4_Akuntansi BLU

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG• Kewajiban yang diharapkan akan dibayar/diselesaikan atau

jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca.

• Kewajiban jangka panjang tetap diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang walaupun akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca apabila: 1) Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan; 2) BLU bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang yang didukung dengan perjanjian kembali atau penjadualan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.

Definisi

• saat BLU menerima hak dari pihak lain tetapi BLU belum memenuhi kewajiban kepada pihak tersebut

Pengakuan

Page 38: Kelompok 4_Akuntansi BLU

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG• dinilai sebesar nominal utang jangka panjang.Pengukuran• disajikan dalam neraca sebesar bagian utang yang belum

dibayar/diselesaikan atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca.

• bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca direklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek.

Penyajian

• jumlah rincian jenis utang jangka panjang;• karakteristik umum setiap utang jangka panjang termasuk

informasi tingkat suku bunga dan pemberi pinjaman;• jumlah tunggakan utang jangka panjang yang disajikan

dalam bentuk daftar umur utang berdasarkan kreditur;• hal-hal penting lainnya seperti persyaratan kredit yang tidak

dapat dipenuhi.

Pengungkapan

Page 39: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI EKUITAS• EKUITAS ADALAH HAK RESIDUAL BLU ATAS ASET SETELAH DIKURANGI SELURUH

KEWAJIBAN YANG DIMILIKI.

Ekuitas

Tidak Terikat

Terikat Tempor

er

Terikat Perman

en

Page 40: Kelompok 4_Akuntansi BLU

EKUITAS TIDAK TERIKAT• ekuitas berupa sumber daya yang penggunaannya

tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.• ekuitas awal, surplus & defisit tahun lalu, surplus &

defisit tahun berjalan, ekuitas donasi.Definisi

• Saat ditetapkannya nilai kekayaan BLU.• Saat diterimanya dana sumbangan/bantuan yang

tidak mengikat.• Saat diterimanya aset tetap dari sumbangan/bantuan

yang tidak mengikat.• Saat pengalihan ekuitas terikat temporer menjadi

ekuitas tidak terikat.

Pengakuan

Page 41: Kelompok 4_Akuntansi BLU

EKUITAS TIDAK TERIKAT• Nilai buku ekuitas tidak terikat pada saat penetapan BLU.• Nominal dana sumbangan/bantuan yang tidak mengikat.• Nilai perolehan atau nilai wajar aset sumbangan/bantuan

yang tidak mengikat mana yang lebih andal.• Jumlah dana/nilai wajar aset yang dialihkan dari ekuitas

terikat temporer menjadi ekuitas tidak terikat.

Pengukuran

• Ekuitas tidak terikat disajikan dalam kelompok Ekuitas pada Neraca sebesar saldonya.Penyajian

• Rincian jumlah ekuitas tidak terikat berdasarkan jenisnya;• Informasi mengenai sifat ekuitas tidak terikat.Pengungkapan

Page 42: Kelompok 4_Akuntansi BLU

EKUITAS TERIKAT TEMPORER• ekuitas berupa sumber daya ekonomi yang penggunaannya

dan/atau waktunya dibatasi untuk tujuan tertentu dan/atau jangka waktu tertentu oleh pemerintah atau donatur.

• dapat berupa pembatasan waktu dan/atau pembatasan penggunaan ekuitas tersebut oleh BLU.

• sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu, investasi untuk jangka waktu tertentu, dana yang penggunaanya ditentukan selama periode tertentu dimasa depan, dana untuk memperoleh aset tetap.

Definisi

• Saat ditetapkannya nilai kekayaan BLU;• Saat diterimanya dana sumbangan/bantuan yang

mengikat secara temporer;• Saat diterimanya aset sumbangan/bantuan yang

mengikat secara temporer.

Pengakuan

Page 43: Kelompok 4_Akuntansi BLU

EKUITAS TERIKAT TEMPORER• Nilai buku ekuitas terikat temporer pada saat penetapan BLU.• Nominal dana sumbangan/bantuan yang sifatnya mengikat

temporer.• Nilai perolehan atau nilai wajar aset sumbangan/bantuan yang

tidak mengikat mana yang lebih andal.Pengukuran

• Ekuitas terikat temporer disajikan dalam kelompok Ekuitas pada Neraca sebesar saldonya.Penyajian

• Rincian jumlah ekuitas terikat temporer berdasarkan jenisnya;

• Informasi mengenai sifat dan pembatasan ekuitas terikat temporer.

Pengungkapan

Page 44: Kelompok 4_Akuntansi BLU

EKUITAS TERIKAT PERMANEN• ekuitas berupa sumber daya yang penggunaannya

dibatasi secara permanen untuk tujuan tertentu oleh pemerintah/donatur.

• Tanah atau gedung/bangunan yang disumbangkan untuk tujuan tertentu dan tidak untuk dijual, aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen, donasi pemerintah atau pihak lain yang mengikat secara permanen.

Definisi• Saat ditetapkannya nilai kekayaan entitas pada saat

ditetapkan untuk menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU.

• Saat diterimanya dana dan/atau aset sumbangan/bantuan yang mengikat secara permanen.

• Saat digunakannya aset untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen.

Pengakuan

Page 45: Kelompok 4_Akuntansi BLU

EKUITAS TERIKAT PERMANEN• Nilai buku ekuitas terikat permanen pada saat penetapan BLU.• Nominal dana sumbangan/bantuan yang sifatnya mengikat

permanen.• Nilai perolehan atau nilai wajar aset sumbangan/bantuan yang

terikat permanen mana yang lebih andal.• Nilai tercatat aset yang digunakan untuk investasi.

Pengukuran

• Ekuitas terikat permanen disajikan dalam kelompok Ekuitas pada Neraca sebesar saldonya.Penyajian

• Rincian jumlah ekuitas terikat permanen berdasarkan jenisnya;

• Informasi mengenai sifat dan pembatasan ekuitas terikat permanen.

Pengungkapan

Page 46: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI BLU BERDASARKAN PP NO 74/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP NO 23/2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

Page 47: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENDAPATAN• Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBN/APBD diberlakukan sebagai pendapatan BLU.

• Pendapatan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat dan hibah tidak terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan operasional BLU.

• Hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan yang harus diperlakukan sesuai dengan peruntukan.

• Hasil kerjasama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya merupakan pendapatan bagi BLU.

• Pendapatan tersebut diatas dapat dikelola langsung untuk membiayai belanja BLU sesuai RBA.

• Pendapatan ini dilaporkan sebagai pendapatan negara bukan pajak kementerian/lembaga atau pendapatan bukan pajak pemerintah daerah.

Page 48: Kelompok 4_Akuntansi BLU

BELANJA• Belanja BLU terdiri dari unsur biaya yang sesuai dengan struktur biaya yang dituangkan

dalam RBA definitif.

• Pengelolaan belanja BLU diselenggarakan secara fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran, mengikuti praktek bisnis yang sehat.

• Fleksibilitas pengelolaan belanja tersebut berlaku dalam ambang batas sesuai dengan yang ditetapkan dalam RBA.

• Belanja BLU yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus mendapat persetujuan Menteri Keuangan/gubernur/bupati/ walikota atas usulan menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD, sesuai dengan kewenangannya.

• Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, BLU dapat mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBN/APBD kepada Menteri Keuangan/PPKD melalui menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya.

• Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan jasa kementerian negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah.

Page 49: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENGELOLAAN KAS

Dalam rangka pengelolaan kas, BLU menyelenggarakan hal-hal sebagai berikut: • merencanakan penerimaan dan pengeluaran kas;• melakukan pemungutan pendapatan atau tagihan;• menyimpan kas dan mengelola rekening bank;• melakukan pembayaran;• mendapatkan sumber dana untuk menutup defisit jangka

pendek;• memanfaatkan surplus kas jangka pendek untuk

memperoleh pendapatan tambahan.Pemanfaatan surplus kas dilakukan sebagai investasi jangka pendek pada instrumen keuangan dengan risiko rendah.

Page 50: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENGELOLAAN PIUTANGBLU dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang,

jasa, dan/atau transaksi lainnya

yang berhubungan langsung atau tidak

langsung dengan kegiatan BLU.Piutang BLU dapat

dihapus secara mutlak atau bersyarat

oleh pejabat yang berwenang, yang

nilainya ditetapkan secara berjenjang

Page 51: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENGELOLAAN UTANG

BLU dapat memiliki utang

sehubungan dengan kegiatan

operasional dan/atau perikatan

peminjaman dengan pihak

lain.

Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan

peminjaman jangka pendek

ditujukan hanya untuk belanja operasional.

Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan

peminjaman jangka panjang ditujukan hanya untuk belanja

modal.

Perikatan peminjaman

dilakukan oleh pejabat yang berwenang

secara berjenjang

berdasarkan nilai pinjaman.

Page 52: Kelompok 4_Akuntansi BLU

INVESTASI

BLU tidak dapat melakukan investasi jangka panjang, kecuali atas persetujuan

Menteri keuangan/gubernur/bupati/w

alikota sesuai dengan kewenangannya.

Keuntungan yang diperoleh dari investasi jangka panjang merupakan pendapatan BLU.

Page 53: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENGELOLAAN BARANGPengadaan barang/jasa oleh BLU dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi dan ekonomis, sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.Kewenangan pengadaaan barang/ diselenggarakan berdasarkan jenjang nilai yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota.Barang inventaris milik BLU dapat dialihkan kepada pihak lain dan/atau dihapuskan berdasarkan pertimbangan ekonomis.Pengalihan kepada pihak lain dilakukan dengan cara dijual, dipertukarkan, atau dihibahkan.Penerimaan hasil penjualan barang inventaris sebagai akibat dari pengalihan merupakan pendapatan BLU.

Page 54: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENGELOLAAN BARANGBLU tidak dapat mengalihkan, memindahtangankan, dan/atau menghapus aset tetap, kecuali atas persetujuan yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerimaan hasil penjualan aset tetap sebagai akibat dari pemindahtanganan diatur sebagai berikut:• Penerimaan hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya

berasal dari pendapatan BLU selain dari APBN/APBD merupakan pendapatan BLU dan dapat dikelola langsung untuk membiayai belanja BLU.

• Penerimaan hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya sebagian atau seluruhnya berasal dari APBN/APBD bukan merupakan pendapatan BLU dan wajib disetor ke rekening Kas Umum Negara/Daerah.

Page 55: Kelompok 4_Akuntansi BLU

PENYELESAIAN KERUGIANSetiap kerugian

negara/daerah pada BLU yang disebabkan

oleh tindakan melanggar hukum

atau kelalaian seseorang

diselesaikan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

mengenai penyelesaian

kerugian negara/daerah.

Page 56: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTANSI, PELAPORAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi

Indonesia

Laporan keuangan BLU setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi anggaran/laporan

operasional, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, disertai laporan mengenai kinerja

Laporan keuangan BLU disampaikan secara berkala kepada menteri/pimpinan

lembaga/gubernur/bupati/walikota, sesuai dengan kewenangannya, untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan kementerian

negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah paling lambat 1 (satu)

bulan setelah periode pelaporan berakhir

Laporan pertanggungjawaban keuangan BLU diaudit oleh pemeriksa ekstern sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 57: Kelompok 4_Akuntansi BLU

AKUNTABILITAS KINERJA

Pimpinan BLU bertanggungjawab terhadap kinerja operasional BLU sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan dalam RBA. Pimpinan BLU mengihktisarkan dan melaporkan kinerja operasional BLU secara terintegrasi dengan laporan keuangan.

Page 58: Kelompok 4_Akuntansi BLU

SURPLUS DAN DEFISIT• Surplus anggaran BLU dapat digunakan dalam tahun anggaran

berikutnya kecuali atas perintah Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota, sesuai dengan kewenangannya, disetorkan sebagian atau seluruhnya ke Kas Umum Negara/Daerah dengan mempertimbangkan posisi likuiditas BLU.

• Defisit anggaran BLU dapat diajukan pembiayaannya dalam tahun anggaran berikutnya kepada Menteri Keuangan/PPKD melalui menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD, sesuai dengan kewenangannya.

• Menteri Keuangan/PPKD, sesuai dengan kewenangannya dapat

mengajukan anggaran untuk menutup defisit pelaksanaan anggaran BLU dalam APBN/APBD tahun anggaran berikutnya.

Page 59: Kelompok 4_Akuntansi BLU

DRAFT PSAPPENYAJIAN LAPORAN

KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

Page 60: Kelompok 4_Akuntansi BLU

• Selaku penerima anggaran belanja pemerintah (APBN/APBD) yang menyelenggarakan akuntansi, BLU adalah entitas akuntansi, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada entitas akuntansi/entitas pelaporan yang secara organisatoris membawahinya.

• Disamping sebagai entitas akuntansi, BLU adalah entitas pelaporan karena merupakan satuan kerja pelayanan yang walaupun bukan berbentuk badan hukum yang mengelola kekayaan Negara/Daerah yang dipisahkan

Entitas Pelaporan/E

ntitas Akutansi

Page 61: Kelompok 4_Akuntansi BLU

• adalah instansi di lingkungan pemerintah pusat/daerah dan yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijua tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas

BLU

• adalah bentuk pertanggungjawaban BLU yang disajikan dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

LAPORAN KEUANGAN BLU

Page 62: Kelompok 4_Akuntansi BLU

TUJUAN LAPORAN KEUANGANTujuan umum, menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas BLU yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber dayaTujuan Khusus, menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya , seperti Menyediakan informasi mengenai posisi dan perubahan sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas BLU, menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi, menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya,menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan dan kemandirian BLU dalam mendanai aktivitasnya, dll

Page 63: Kelompok 4_Akuntansi BLU

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN BLU

• LAPORAN REALISASI ANGGARAN• LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH• LAPORAN OPERASIONAL• LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS• NERACA• LAPORAN ARUS KAS• CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 64: Kelompok 4_Akuntansi BLU

LRA BLU sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:• Pendapatan-LRA, diakui pada saat pendapatan kas yang diterima BLU

disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum• Belanja, diakui pada saat pengeluaran kas yang dilakukan oleh

BLU disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.

• Surplus/deficit-LRA, selisih antara pendapatan-LRA dan belanja pada BLU selama satu periode pelaporan

• Penerimaan pembiayaan, terjadi pada saat terjadinya penerimaan pinjaman jangka panjang. Diakui saat kas yang diterima disahkan oleh fungsi perbendaharaan umum.

• Pengeluaran pembiayaan, terjadi pada saat pelunasan pinjaman jangka panjang.

• Pembiayaan neto, selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu perode pelaporan

• Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA), selisih lebih/kurang realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiyaan selama satu periode pelaporan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Page 65: Kelompok 4_Akuntansi BLU

• Pendapatan BLU yang dikelola sendiri dan tidak disetor ke kas Negara/Daerah merupakan pendapatan negara/daerah.

• Satker pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU diberikan fleksibilitas dalam rangka pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas dan pengadaan barang jasa

• Penyetoran kas ke Kas Negara/Kas Daerah yang berasal dari pendapatan LRA BLU tahun berjalan dibukukan sebagai pengurang SILPA pada BLU, penambah SILPA pada pemerintah pusat/daerah.

• Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA BLU tahun sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo Anggaran Lebih pada periode penyetoran dan penambah SAL pada pemerintah Pusat/Daerah.

Page 66: Kelompok 4_Akuntansi BLU

Pendapatan LRA pada BLU diklasifikasikan menurut jenis pendapatan dan merupakan pendapatan bukan pajak:1. Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat2. Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas

pelaporan3. Pendapatan hasil kerja sama4. Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas5. Pendapatan BLU lainnya

**Pendapatan hibah berupa barang/jasa tidak dilaporkan pada LRA karena pengakuan pendapatan berbasis kas. Pendapatan hibah berupa barang/jasa dilaporkan pada Laporan Operasional yang berbasis akrual.

Belanja diklasifikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi untuk BLU

adalah belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal.

Page 67: Kelompok 4_Akuntansi BLU

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIHLaporan perubahan saldo anggaran lebih BLU menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut:• Saldo Anggaran Lebih Awal• Penggunaan Saldo Anggaran Lebih• Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun

berjalan• Koreksi kesalahan pembukuan tahun

sebelumnya• Lain-lain• Saldo anggaran lebih akhirBLU juga menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam laporan perubahan saldo anggaran lebih dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Page 68: Kelompok 4_Akuntansi BLU

LAPORAN OPERASIONALStruktur Laporan Operasional BLU mencakup pos-pos:• Pendapatan-LO, diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan, dan/atau pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Pendapatan-LO pada BLU merupakan pendapatan bukan pajak.• Beban diakui saat:a. timbulnya kewajiban, yaitu saat terjadi perlaihan hak dari pihak lain ke

BLU tanpa diikuti keluarnya kasb. terjadinya konsumsi asset, yaitu saat pengeluaran kas kepada pihak lain

yang tidak diahului timbulnya kewajiban dan.atau konsumsi asset nonkas dalam kegiatan operasional BLU

c. terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, terjadi pada saat penurunan nilai asset sehubungan dengan penggunaan asset bersangkutan.berlalunya waktu. Contohnya penyusutan atau amortisasi.

• Surplus/deficit dari operasi• Kegiatan non operasional• Surplus/deficit sebelum Pos Luar Biasa• Pos Luar Biasa• Surplus/Defisit-LOPendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber pendapatan, Beban pda BLU diklasifikasikn menurut klasifikasi ekonomi, yaitu beban pegawai, beban barang , beban penyisihan dan beban penyusutan asset tetap/amortisasi.

Page 69: Kelompok 4_Akuntansi BLU

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASPos-pos dalam Laporan Prubahan Ekuitas BLU, sekurang-kurangnya:• Ekuitas awal• Surplus/deficit-LO pada periode bersangkutan• Koreksi-koreksi yang langsung

menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya:

a. Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya b. Perubahan nilai asset tetap karena revaluasi asset tetap• Ekuitas akhir

Page 70: Kelompok 4_Akuntansi BLU

NERACADisajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya, pos-pos dalam neraca:• Kas dan setara kas. Harus dibedakan antara yang sudah dan

belum dipertanggungjawabkan kepada unit yang mempunyai fungsi perbndaharaan umum.

• Investasi jangka pendek. BLU tidak dapat melakukan investasi jangka panjang, kecuali atas persetujuan Menteri Keuangan atau Gubernur/ Bupati/Walikota. Investasi jangka panjang dimaksud terdiri dari investasi permanen dan non permanen.

• Piutang dari kegiatan BLU• Persediaan• Asset tetap• Aset lainnya• Kewajiban jangka pendek• Kewajiban jangka panjang• Ekuitas

Page 71: Kelompok 4_Akuntansi BLU

LAPORAN ARUS KASMenyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan pada BLU. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan BLU memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban BLU pada tanggal pelaporan dan arus umber daya ekonomi selama periode berjalan. Informasi ini diperlukan pengguna untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan ekonomi BLU dalam menyelenggarakan kegiatannya di masa mendatang