iman, iptek, dan amal sebagai satu
DESCRIPTION
iman, iptekTRANSCRIPT
IMAN, IPTEK, DAN AMAL IMAN, IPTEK, DAN AMAL SEBAGAI SATU SEBAGAI SATU
KESATUANKESATUAN
KELOMPOK 7KELOMPOK 7
Present by Present by
KELOMPOK 7KELOMPOK 7
ERVINA LUMBANGGAOL ( 4113240008 )ERVINA LUMBANGGAOL ( 4113240008 ) JEDDAH YANTI JEDDAH YANTI ( 4113240013 ) ( 4113240013 ) JULYHA JULYHA ( 4112240007 ) ( 4112240007 ) IVAN AA SEMBIRING IVAN AA SEMBIRING ( 4093230023 ) ( 4093230023 )
Segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindera, intuisi, firasat, atau yang lainnya.
PENGETAHUAN
ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan yang sudah diklasifikasi, disistemisasi, diorganisasi, dan
diinterpretasi sehingga menghasilkan pengetahuan yang obyektif,
general, dan verivikatif.
PENGERTIAN IPTEK DAN TEKNOLOGIPENGERTIAN IPTEK DAN TEKNOLOGI
TEKNOLOGI
Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis.
SAINS
Pengetahuan yang rasional empiris, obyektif, terukur, verivikatif,
serta general
PENGERTIAN IPTEK DAN PENGERTIAN IPTEK DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAMTEKNOLOGI DALAM ISLAM
Ilmu dalam Islam diartikan sebagai : Segala pengetahuan yang
bersifat dapat menjelaskan/memberi kejelasan terhadap segala
sesuatu yang dihadapi atau dibutuhkan oleh manusia baik dalam
kapasitasnya sebagai hamba ataupun khalifah Allah.
Sumber ilmu dalam pandangan Islam adalah berasal dari wahyu,
pemikiran(akal), serta pengalaman manusia
Ilmu yang berasal dari wahyu bersifat perennial/abadi, mutlak, dan berfungsi
sebagai pedoman hidup manusia.
Sedangkan ilmu yang berasal dari akal ataupun pengalaman manusia itu bersifat
aquired/perolehan, relatif, dan berfungsi sebagai sarana dalam kehidupan
manusia.
Dalam pandangan Islam, Ipteks itu bersifat terikat nilai (tidak bebas nilai), yaitu
harus disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran islam.
Ipteks merupakan hasil olah pikir dan rasa manusia, karenanya harus
dikembangkan sesuai dengan perkembangan akal budi manusia.
Pengembangan ipteks merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia
sebagai makhluk Allah yang berakal
Ipteks merupakan pedoman dan sarana bagi manusia dalam melaksanakan
tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah, agar kualitas ibadah dan
kesejahteraannya meningkat.
Islam sangat mendorong pengembangan ipteks, terbukti dengan banyaknya ayat
Al-Qur’an atau Hadits Nabi yang memerintahkan untuk memperhatikan
penciptaan atau keberadaan alam semesta, bahkan ayat yang pertama adalah
perintah untuk membaca (dalam arti luas) bukan perintah tentang ibadah ritual
tertentu.
PENGERTIAN SENIPENGERTIAN SENI
• Bentuk-bentuk Seni:Bentuk-bentuk Seni:
a. Lukisan.a. Lukisan.
b. Tulisan.b. Tulisan.
c. Kata-kata.c. Kata-kata.
d. Ukiran.d. Ukiran.
e. Gerakan dan lain-lain.e. Gerakan dan lain-lain.
SENI
Hasil ungkapan akal dan budi manusia yang bernilai keindahan.
Pandangan islam terhadap seni:Pandangan islam terhadap seni:
Hukum asal dari seni adalah Hukum asal dari seni adalah mubahmubah/boleh, akan tetapi bisa /boleh, akan tetapi bisa
menjadi makruh atau haram apabila seni tersebut menyimpang menjadi makruh atau haram apabila seni tersebut menyimpang
dari prinsip dari prinsip tauhidullahtauhidullah. .
Manusia terbentuk dari jiwa dan raga, dimana keduanya
memiliki kebutuhan yang berbeda.
Dalam islam sebuah karya seni yang memenuhi syarat Dalam islam sebuah karya seni yang memenuhi syarat
estetik dan dapat dianggap sebagai bentuk ibadah, apabila estetik dan dapat dianggap sebagai bentuk ibadah, apabila
memiliki ciri sebagai berikut:memiliki ciri sebagai berikut:
1.1. Menjadikan ikhlas sebagai titik tolak.Menjadikan ikhlas sebagai titik tolak.
2.2. MardhatillahMardhatillah (Ridho Allah) (Ridho Allah) sebagai tujuan. sebagai tujuan.
3.3. Amal saleh sebagai garis amal.Amal saleh sebagai garis amal.
TANGGUNG JAWAB SENIMAN:TANGGUNG JAWAB SENIMAN:
• Menjadikan karya seninya sebagai media dakwah untuk Menjadikan karya seninya sebagai media dakwah untuk
menyerukan pada kebenaran dan menjauhkan dari kerusakan.menyerukan pada kebenaran dan menjauhkan dari kerusakan.
• Menghindari hal-hal yang dapat merusak tatanan sosial sebuah Menghindari hal-hal yang dapat merusak tatanan sosial sebuah
masyarakat, dengan mengumbar berbagai kemaksiatan dan masyarakat, dengan mengumbar berbagai kemaksiatan dan
hawa nafsu.hawa nafsu.
Dalam pandangan Islam antara iman (taqwa) di satu sisi, dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni di sisi lain, haruslah terjadi hubungan yang
harmonis dan tidak boleh dipisah-pisahkan. Sistem yang terintegrasi inilah yang
dinamakan dengan Dinul Islam karena berarti telah memuat aqidah, syari’ah,
dan akhlaq.
Aktivitas manusia tidak akan bernilai sebagai amal shalih kalau tidak dibangun
di atas iman dan ilmu yang benar.
Pencarian dan pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketaqwaan
tidak akan bernilai ibadah, serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi
umat manusia dan lingkungannya, bahkan bisa menjadi malapetaka.
INTEGRASI IMAN, ILMU DAN AMALINTEGRASI IMAN, ILMU DAN AMAL
MAKNA
Seperti digambarkan dalam Al-Qur’an ; Artinya
“Tidakkah kamu perhatikan Allah telah membuat perumpamaan kalimat yg
baik(Dinul Islam) seperti sebatang pohon yg baik,akarnya kokoh(menghujam ke
bumi)dan cabangnya menjulang ke langit. pohon itu mengeluarkan buahnya
setiap musim dg seizin Tuhannya.Allah membuat perumpamaan – perumpamaan
itu agar manusia selalu ingat” (QS >14;24-25).
Ayat diatas mengindentikkan bahwa Iman adalah akar, Ilmu adalah pohon yg
mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan.Sedangkan amal
ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni. Ipteks
dikembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh
bukan kerusakan alam.
• Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena itu umat Islam diwajibkan Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena itu umat Islam diwajibkan
menuntut ilmu sepanjang hayatnya. (Al-Hadits)menuntut ilmu sepanjang hayatnya. (Al-Hadits)
• Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan ditinggikan derajatnya, bahkan Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan ditinggikan derajatnya, bahkan
tidurnya orang yang berilmu itu lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh. (QS.58:11)tidurnya orang yang berilmu itu lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh. (QS.58:11)
• Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai pemimpin adalah mereka yang lebih Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai pemimpin adalah mereka yang lebih
tinggi ilmunya (Q.S. 2:247)tinggi ilmunya (Q.S. 2:247)
• Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya kehidupan dunia (Al-Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya kehidupan dunia (Al-
Hadits)Hadits)
• Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang berilmu (Q.S. 35:28)Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang berilmu (Q.S. 35:28)
• Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena ilmunya (Q.S. 2:30-32)Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena ilmunya (Q.S. 2:30-32)
• Ibadah yang diterima Ibadah yang diterima Allah Allah adalah yang dilakukan atas dasar iman dan ilmu yang benar adalah yang dilakukan atas dasar iman dan ilmu yang benar
(Al-Hadits)(Al-Hadits)
• Sejarah menunjukkan bahwa bahwa bangsa yang memimpin peradaban adalah yang lebih Sejarah menunjukkan bahwa bahwa bangsa yang memimpin peradaban adalah yang lebih
unggul dalam penguasaan dan penerapan iptek.unggul dalam penguasaan dan penerapan iptek.
Keutamaan Orang-Orang Yang Berilmu
Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam
pemanfaatan dan pelestarian lingkungan dibanding orang-orang awam
Ilmuwan harus mendorong pengembangan ipteks ke arah kemashlahatan
ummat, dan mencegah terjadinya kerusakan yang sia-sia, karena kerusakan
alam dan lingkungan itu lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia.
Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah hamba dan khalifah
Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas keilmuannya.
Tanggung Jawab Ilmuwan
EُهG َل EوُنE Gُك َي Nى Gَّن َأ Eوا َقGاَل Tا Uُك َمGِل GوَتEاَلGَط ZْمE Gُك َل GَثGَعG َب ZْدGَق GُهN اَلِل NُنU ِإ ZْمEُهb Uُّي Gِب َّن ZْمEُهG َل GاَلGَقGَ GُهN اَلِل NُنU ِإ GاَلGَق UاَلGَمZ اَل GَنUَم TًةGَع Gَس GَتZْؤE َي ZْمG َوGَل EُهZ َمUْن UِكZِلEَمZ Uاَل َب bُّقGَحG َأ EَنZْحG َوGَّن Gا Zْن Gُّي َعGِل EِكZِلEَمZ اَل ZَنGَم EُهG Zُك َمEِل Uي EْؤZِت َي EُهN َوGاَلِل U ْم ZْسUِجZ َوGاَل U Zْم ZَعUِل اَل ِفUي TًةGَطZْسG َب EُهGاَد GَزGَو ZْمE Zُك Gُّي َعGِل EاُهGَفGَطZاْص
Uُّيْم~ َعGِل ٌع~ UاَسGَو EُهN َوGاَلِل Eاُء GَشG (٢٤٧ ) َي
247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas Pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.