ilmuwan kelas dunia yang dianggap bodoh waktu kecil

7
Artikel ini menganai beberapa tokoh dunia ilmuwan jenius yang dianggap bodoh pada saat bersekolah. Belajar dari biografi tokoh ilmuwan legendaris dunia yang diilustrasikan sebagai anak-anak yang bodoh dan mengalami keterlambatan dalam akademik ketika mereka bersekolah di SD kelas rendah, namun menjadi ilmuwan ternama dikemudian hari. Dua per lima populasi dunia hanya memakai otak kiri. Otak kiri berperan dalam kemampuan baca, tulis, hitung, dan fungsi kognitif lainnya sebagai bentuk berpikir serial. Hanya seperlima populasi dunia yang memanfaatkan otak kanan sebagai bentuk berpikir paraler, lebih holistik (menyeluruh), kreatif, intuitif, dan imajinatif. Para pemikir otak kanan inilah yang karya-karyanya banyak membantu perkembangan zaman dan membuat kemudahan bagi banyak orang. Namun banyak orang ternama yang telah mengukir namanya yang abadi dalam sejarah justru dianggap bodoh waktu masih kecil. M enjadi kreatif di zaman modern saat ini sudah menjadi sebuah kewajiban. Suatu negara tentu akan menghadapi banyak masalah jika negara tersebut kurang memberdayakan sumber daya manusianya untuk bisa menjadi kreatif. Menjadi kreatif itu luas maknanya. Kreatif dalam berkarya, kreatif dalam berpikir bahkan berkreatif dalam menyelesaikan masalah. Dalam belajar sains, IPA atau matematika, guru dan siswa seharusnya perlu mengenal latar belakang dari ilmuwan dan bagaimana mereka bisa menciptakan konsep ilmu atau suatu rumus. Dalam realita bahwa umumnya guru dan siswa juga mengenal konsep dan rumus dan proses pembelajaran kerap kali bercorak membahas rumus dan soal-soal saja. Sangat tepat rasanya kalau guru dan siswa juga mengenal proses kreatif para ilmuwan (seperti Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Charles Darwin dan lain-lain) dalam menemukan suatu fenomena lewat membaca buku biografi mereka. 1. Albert Einstein

Upload: aldila-rahma

Post on 16-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Matematika Untuk Anak Usia Dini

TRANSCRIPT

Artikel ini menganai beberapa tokoh dunia ilmuwan jenius yang dianggap bodoh pada saat bersekolah. Belajar dari biografi tokoh ilmuwan legendaris dunia yang diilustrasikan sebagai anak-anak yang bodoh dan mengalami keterlambatan dalam akademik ketika mereka bersekolah di SD kelas rendah, namun menjadi ilmuwan ternama dikemudian hari.Dua per lima populasi dunia hanya memakai otak kiri. Otak kiri berperan dalam kemampuan baca, tulis, hitung, dan fungsi kognitif lainnya sebagai bentuk berpikir serial. Hanya seperlima populasi dunia yang memanfaatkan otak kanan sebagai bentuk berpikir paraler, lebih holistik (menyeluruh), kreatif, intuitif, dan imajinatif. Para pemikir otak kanan inilah yang karya-karyanya banyak membantu perkembangan zaman dan membuat kemudahan bagi banyak orang. Namun banyak orang ternama yang telah mengukir namanya yang abadi dalam sejarah justru dianggap bodoh waktu masih kecil.Menjadi kreatif di zaman modern saat ini sudah menjadi sebuah kewajiban. Suatu negara tentu akan menghadapi banyak masalah jika negara tersebut kurang memberdayakan sumber daya manusianya untuk bisa menjadi kreatif.Menjadi kreatif itu luas maknanya. Kreatif dalam berkarya, kreatif dalam berpikir bahkan berkreatif dalam menyelesaikan masalah.Dalam belajar sains, IPA atau matematika, guru dan siswa seharusnya perlu mengenal latar belakang dari ilmuwan dan bagaimana mereka bisa menciptakan konsep ilmu atau suatu rumus.Dalam realita bahwa umumnya guru dan siswa juga mengenal konsep dan rumus dan proses pembelajaran kerap kali bercorak membahas rumus dan soal-soal saja.Sangat tepat rasanya kalau guru dan siswa juga mengenal proses kreatif para ilmuwan (seperti Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Charles Darwin dan lain-lain) dalam menemukan suatu fenomena lewat membaca buku biografi mereka.

1. Albert Einstein

Albert Einstein dikenal sebagai salah satu ilmuan terbesar di planet bumi. Padahal waktu kecil, tanda-tanda kegeniusannya belum terlihat. Bahkan prestasi di sekolahnya sangat jelek. Guru disekolahnya pun meminta orang tua einstein untuk mengeluarkannya dari sekolah, karena dia terlalu bodoh untuk belajar. Menurut gurunya, ia hanya menghabiskan waktu dan energi percuma untuk mendidik Enstein. Pihak sekolah juga menyarankan agar Enstein dicarikan pekerjaan sebagai buruh secepat mungkin.

Untungnya, ibu Enstein tidak mengikuti saran dari sekolah, ibunya justru membelikan Enstein biola. Enstein sangant suka memainkan alat musik itu sampai ia sangat menguasainya. Menurut Enstein, musik merupakan kunci kecerdasan Enstein yang luar biasa tersebut. Salah satu teman Enstein mengatakan kalau Enstein banyak menyelesaikan masalah fisika dan persamaan matematikanya yang membingungkan saat melakukan improvisasi dengan biolanya. Berkat kemampuan imajinasinya, Enstein dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan membuat banyak orang jadi terinspirasi untuk mewujudkan impiannya.

Cara berbicaranya pada masa kecil tidak begitu menarik. Kemampuan berbahasa atau berbicaranya sangat lambat. Melihat kondisi itu orang tuanya sangat prihatin sehingga ia berkonsultasi dengan dokter.Karena kemampuan berbicaranya yang lambat membuatnya pernah gagal di sekolah dan kepala sekolah menyarankan agar ia keluar dari sekolah. Tentu saja ia memberontak kepada sekolah yang mengusirnya dan menganggapnya sebagai anak yang sangat bodoh.Pada masa kecil, Einstein adalah anak yang baik dan ia punya karakter suka menolong, karakter ini membuatnya makin cerdas. Kemampuan berbahasanya memang lebih rendah dibandingkan kemampuan numerika atau matematika.Ia tidak pernah gagal dalam mata pelajaran matematika. Sebelum ia berumur lima belas tahun ia telah menguasai kalkulus diferensial dan integral yang dipelajarinya secara otodidak.Saat di sekolah dasar, dia berada di atas kemampuan rata-rata kelas, namun ia memiliki kegemaran untuk memecahkan masalah rumit dalam aritmatika terapan.Orang tuanya ikut mendukung minat Einstein dalam matematika. Ia membelikan buku-buku teks sehingga ia bisa menguasai pelajaran angka-angka selama liburan musim panas.

2. Thomas Alfa Edison

Ia belajar bagaimana cara menemukan lampu. Sebelum lampu pertamanya menyala ia melakukan 5.000 eksperimen yang selalu berakhir dengan kegagalan. Namun cara berpikir yang dimiliki oleh Thomas Alfa Edison sangatlah positif dan tahan banting, ini membawanya kepada kreativitas tingkat tinggi.

Guru Thomas Alpha Edison, penemu listrik, menyebutnya anak dungu. Namun kemudian si anak dungumenjadikan bumi terang pada malam hari. Ia mencoba 5000 lebih eksperimen berbeda tanpa hasil. Tapi, pada percobaannya yang ke-10 000, tiba-tiba cahaya muncul. Si anak dungu berhasil!Suatu hari, seorang anak berusia 4 tahun yang telinganya sedikit kurang dan tak pintar di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. Ibunya membaca kertas tersebut:"Tommy pelajar yang sangat bodoh di sekolah, kami minta ibu untuk memberitahunya supaya tidak perlu datang lagi ke sekolah ini."

Si-ibu menangis membaca surat dari sekolah itu, namun hatinya berkata, Anak aku Tommy bukan anak bodoh, biar aku sendiri yang mendidik dan mengajar dia. Siapa yang menyangka bahwa anak kecil yang telinganya sedikit kurang dan bodoh hingga diminta D.O. ini, akhirnya menjadi seorang ilmuwan genius? Siapa yang mengira ketika dewasa Edison muncul sebagai ilmuwan terkemuka dunia yang menciptakan lampu, ponograf dan kamera? Jawabannya adalah ibunya! Ibunya Nancy Edison tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah bahawa anaknya bodoh, dia sebaliknya mendidik sendiri Thomas untuk menjadi seorang ilmuwan yang paling genius. Tanpanya, mungkin hingga kini kita masih bergelut dengan gelap.

Sebelumnya, Nancy pernah menjadi guru di sekolah, namun ia tidak lama mengajar di sana. Di balik semua rahasia kesuksesan Nancy dalam mendidik Thomas Alva Edison, ternyata ia sangat mendedikasikan seluruh waktunya bagi pendidikan anaknya. Ia juga tidak memaksakan kehendak, tetapi mengembangkan pengalaman dan mencari berbagai cara yang menarik untuk menggugah rasa ingin tahun dan keinginan Thomas Alva Edison untuk belajar sendiri.

Selama menjadi guru bagi Thomas Alva Edison, Nancy menanamkan kebiasaan pada anaknya supaya senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yg ada. Dari semua yang dipelajarinya, Thomas Alva Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan cara bereksperimen di laboratorium kecilnya.

Thomas Alva Edison tinggal di laboratoriumnya, dan ia hanya tidur selama 4 jam sehari. Bahkan, ia hanya mengonsumsi makanan yang dibawakan oleh asistennya ke laboratorium. Thomas Alva Edison melakukan percobaan secara terus-menerus hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna.

3. Isaac Newton

Lahir di Woolsthorpe-Lincolnshire, Inggris. Ia adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris.Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur. Ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya.Waktu di sekolah, Isaac Newton punya reputasi sebagai anak yang suka melamun. Bahkan gurunya sering mengomeli kalau ia malas dan kurang memperhatikan. Sang guru bahkan tidak menyangka kalau Isaac Newton akan berhasil nantinya.

Anak-anak yang lebih pintar di sekolah Newton kecil boleh duduk di depan, dan yang kurang pintar duduk di belakang. Newton kecil duduk di belakang. Karena kelihatannya Newton kecil tidak suka sekolah, ibunya pun memindahkannya dari sekolah di usia 14 tahun, dan membawanya pulang ke rumah. Newton sangat suka bermain-main dan mengamati segala sesuatu. Misalnya ia suka membuat jam air, dan salah satu mainannya adalah kincir angin dan ia suka mengamatinya serta membuatnya. Di malam hari, ia membuat lentera untuk diterbangkan bersama layang-layangnya. Sampai-sampai orang-orang di desanya menyangka itu adalah iblis di langit. Walau akhirnya mereka mengetahui kalau itu salah satu mainan Isaac Newton.

Tak disangka kemampuan observasi Newton yang hebat mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya.Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di kost milik apoteker lokal (William Clarke). Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge (usia 19), Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Namun Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran dan kisah cintanya menjadi semakin tidak menentu dan putus begitu saja.Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan barunya. Kepala sekolah Kings School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge (sebagai mahasiswa yang belajar sambil bekerja untuk mengatasi masalah keuangannya). Pada saat itu, kurikulum universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler.Ia kemudian menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus.

4. Charles Darwin

Lahir tanggal 12 Februari 1809 di Shropshire, Inggris. Ia anak ke-lima Robert Waring Darwin. Ia belajar sesuai dengan kurikulum berbahasa Yunani Klasik. Ia tidak memperlihatkan prestasi yang bagus secara akademik.Kemudian ia mengambil jurusan kedokteran tetapi tidak banyak memperoleh kemajuan. Untuk itu ia melakukan usaha lain agar bisa maju. Ayahnya menyarankan Darwin untuk menjadi pendeta dan belajar di Christs College untuk belajar teologi.Tetapi ia juga tidak memperoleh kemajuan, ia malah senang berburu dan permainan menembak. Ternyata Darwin mempunyai minat dalam mengkoleksi tanaman, serangga, dan benda-benda geologi. Ia tertarik dengan bakat berburu sepupunya William Darwin.Darwin mengembangkan minatnya dalam serangga dan spesies langka. Naluri ilmiah Darwin didorong oleh Alan Sedgewick, seorang ahli bumi, dan juga didorong oleh John Stevens Henslow, seorang professor botany.Darwin kemudian menjadi naturalist (pencinta alam) dan ikut melakukan ekspedisi dengan HMS Beagle. Tim ekspedisi HMS Beagle berlayar dan mengunjungi banyak negeri di lautan Pasifik Selatan sebelum kembali ke Inggris melalui Tanjung Harapan Baik di Afrika Selatan, dalam rangka mengelilingi dunia.Darwin juga sangat dipengaruhi oleh pemikiran Thomas Malthus, dengan bukunya "Essay on the Principle of PopulationI". Buku tersebut mengatakan bahwa populasi seharusnya bertambah sesuai dengan batas persediaan makanan, kalau tidak maka akan terjadi persaingan untuk memperebutkan makanan.Setelah membaca buku ini, Darwin memfokuskan teorinya bahwa "The diversity of species centered on the gaining of food food being necessary both to survive and to breed"- semua jenis spesies terfokus dalam memenuhi kebutuhan makanan dan makanan berguna untuk kelangsungan hidup dan untuk berkembang biak.