ILMUILMU

Nuim HidayatNuim HidayatDosen Pasca Sarjana UMS dan UIKADosen Pasca Sarjana UMS dan UIKA

Peneliti InsistsPeneliti Insists

Ilmu?Ilmu?

Rusaknya Peradaban Dunia Saat Rusaknya Peradaban Dunia Saat IniIni

Rusaknya Politik, Ekonomi, Sosial Rusaknya Politik, Ekonomi, Sosial &Teknologi&Teknologi

Rusaknya IlmuRusaknya Ilmu

IlmuIlmu ““Ilmu ialah sesuatu yang tidak memberikan Ilmu ialah sesuatu yang tidak memberikan

sebagian dari dirinya kepadamu sehingga kamu sebagian dari dirinya kepadamu sehingga kamu sendiri memberikan keseluruhan diri kamu sendiri memberikan keseluruhan diri kamu kepadanya. Dan apabila kamu telah kepadanya. Dan apabila kamu telah memberikan keseluruhan diri kamu kepadanya, memberikan keseluruhan diri kamu kepadanya, barulah kamu mendapat peluang, tetapi kamu barulah kamu mendapat peluang, tetapi kamu tidak mendapat kepastian ilmu akan tidak mendapat kepastian ilmu akan memberikan sebagian tersebut kepada kamu.” memberikan sebagian tersebut kepada kamu.” (an Nazzam, petikan oleh al Jahiz dalam (an Nazzam, petikan oleh al Jahiz dalam Knowledge Triumphant, Knowledge Triumphant, Franz Rosenthal).Franz Rosenthal).

Syarat-Syarat Ilmu (Barat)Syarat-Syarat Ilmu (Barat) ObjektifObjektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama . Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama

sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.penelitian.

MetodisMetodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

SistematisSistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu . Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.

UniversalUniversal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum . Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Definisi IlmuDefinisi IlmuSemacam pengetahuan yang mempunyai Semacam pengetahuan yang mempunyai

ciri, tanda dan syarat tertentu: sistematik, ciri, tanda dan syarat tertentu: sistematik, rasional, empiris,umum dan komulatif rasional, empiris,umum dan komulatif (Ralph Ross dan Ernest vd Haag)(Ralph Ross dan Ernest vd Haag)

Lukisan dan keterangan yang lengkap dan Lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang di konsisten mengenai hal-hal yang di studinya dalam ruang dan waktu sejauh studinya dalam ruang dan waktu sejauh jangkauan pemikiran dan penginderaan jangkauan pemikiran dan penginderaan manusia (Karl Pearson)manusia (Karl Pearson)

Sifat Ketidaknetralan Ilmu : Rene Descartes (1596-1650) : cogito ergo sum yang artinya ”. Rasio adalah satu-satunya pengetahuan, rasiolah sang raja pengetahuan dan ia harus terbebas dari mitos-mitos keagamaan seperti wahyu, Tuhan, credo, nilai dan lain sebagainya Lahir Renaisans (yang berarti kelahiran kembali) dalam ilmu pengetahuan serta diikuti Aufklarung (pencerahan) yang menandakan bangkitnya ilmu pengetahuan dengan prinsip dasar rasionalisme, netralisme dan bebas nilai. Dikembangkan David Hume (1711-1776), John Locke (1632-1704) Auguste Comte (1798-1857) aliran positivisme dalam sains. Ciri-ciri positivisme adalah ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang ”bebas nilai” atau ”netral” atau ”objektif”. Paham membuat garis demarkasi antara fakta dan nilai. Fakta berdiri sendiri di luar nilai. Dengan begitu subjek peneliti harus mengambil jarak dengan realita dan bersikap imparsial-netral. Ciri lainnya adalah ”mekanisme”, yaitu semua gejala alam dapat dijelaskan secara mekanikal-determinis seperti layaknya mesin.

Sifat Ketidaknetralan Ilmu (Lanjutan) : Abad ke-20 paham positivisme sangat mendominasi. Paham ini mempengaruhi para ilmuwan dan mereka yang mempelajari ilmu. Positivisme bukan sekedar paham dalam cabang ilmu filsafat, tetapi telah menjadi agama baru yang dianut para ilmuwan. Positivisme telah dilembagakan di institusi-institusi pendidikan dan dijadikan doktrin bagi berbagai ilmu-ilmu yang berkembang dengan tetap berpegang teguh pada prinsip bebas nilai dan objektif. Muncul istilah ”objektif”. Masalah yang diteliti punya objek jelas, dalam hal ini objek fisik. Ilmu yang objeknya tidak jelas –tidak fisik, maka dinilai tidak objektif. Ilmuwan atau peneliti yang memasukkan unsur nilai ke dalam penelitiannya juga disebut ”tidak objektif”. Objektivitas dimaksudkan untuk memisahkan objek dari subjek peneliti atau ilmuwan itu sendiri. Positivisme menetapkan syarat ilmu pengetahuan : dapat diamati (observable), dapat diulang (repeatable), dapat diukur (measurable), dapat diuji (testable) dan dapat diramalkan (predictable).

Sifat Ketidaknetralan Ilmu (Lanjutan) : Paham netralitas ilmu terus berkembang dan dikembangkan oleh para ilmuwan sebagai ide dasar pengembangan ilmu pengetahuan dalam 250 tahun terakhir. Penolak paham netralitas ilmu :

Ilmuwan Islam : Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Ismail Raji Al-Faruqi, Seyyed Hossein Nasr, Ziauddin Sardar, dan lain-lain. Ilmuwan Barat : Karl R. Popper, para filsuf Mazhab Frankfurt, Paul Feyerabend, Withehead, Paul Illich, Thomas Kuhn, dan lainnya.

Karl Raimund Popper (1902-1994) Kita tidak bisa memastikan secara logis telah mencapai kebenaran lewat verifikasi fakta meski juga kita dapat semakin mendekati kepastian semacam itu lewat pengguguran teori-teori yang terbukti salah (falsifikasi). Thomas S Kuhn ide netralitas ilmu atau bebas nilai hanyalah sekedar ilusi. Paradigmalah yang menentukan jenis eksperimen yang dilakukan para ilmuwan, jenis pertanyaan yang mereka ajukan, dan masalah yang mereka anggap penting.

Sifat Ketidaknetralan Ilmu (Lanjutan) :Ilmuwan Mazhab Frankfurt klaim bebas nilai itu menunjukkan vested interest. Di balik itu tersembunyi nilai-nilai ideologis yang mempunyai maksud tersendiri. Syed M. Naquib Al-Attas ilmu pengetahuan tidak netral; karena setiap kebudayaan memiliki pemahaman yang berbeda-beda mengenainya. Antara Islam dan kebudayaan Barat terbentang pemahaman yang berbeda mengenai ilmu, dan perbedaan itu begitu mendalam sehingga tidak bisa dipertemukan.Sardar “Jika sains itu sendiri netral, maka sikap kita dalam mendekati sains itulah yang menjadikan sains itu sekular atau Islami. Pendekatan Islam mengakui keterbatasan otak dan akal manusia, serta mengakui bahwa semua ilmu pengetahuan itu berasal dari Tuhan.”

SainsSainsProf Naquib al Attas: “Perkembangan ilmu Prof Naquib al Attas: “Perkembangan ilmu

sains di Eropah sejak Abad sains di Eropah sejak Abad Pertengahannya telah memberi harapan Pertengahannya telah memberi harapan kepada kebudayaan Barat bahawa ilmu kepada kebudayaan Barat bahawa ilmu sains itulah satu-satunya cabang ilmu sains itulah satu-satunya cabang ilmu pengetahuan dan falsafah yang akan pengetahuan dan falsafah yang akan dapat membawa keyakinan terhadap yang dapat membawa keyakinan terhadap yang dicari-carinya iu.”dicari-carinya iu.”

SainsSains ““Maka dengan demikian mereka telah Maka dengan demikian mereka telah

mengenalkan rasionalisme dan mengenalkan rasionalisme dan empirikisme pada cara berfikir dan empirikisme pada cara berfikir dan menyelidik kepada bidang-bidang ilmu lain menyelidik kepada bidang-bidang ilmu lain seperti ilmu-ilmu kemanusiaan dan seperti ilmu-ilmu kemanusiaan dan kemasharakatan.”kemasharakatan.”

SainsSains ““Mereka lupa bahawa ilmu sains adalah satu Mereka lupa bahawa ilmu sains adalah satu

dari pelbagai cabang ilmu-ilmu yang menjadi dari pelbagai cabang ilmu-ilmu yang menjadi dari pohon Ilmu, dan yang bertujuan dari pohon Ilmu, dan yang bertujuan menghasilkan pengetahuan termasuk cara-cara menghasilkan pengetahuan termasuk cara-cara menguji, mengkaji, mencuba, perkara-perkara menguji, mengkaji, mencuba, perkara-perkara yang terhad pada jasmani di alam tabii. Ia yang terhad pada jasmani di alam tabii. Ia seakan-akan ilmu yang diperalatkan bagi seakan-akan ilmu yang diperalatkan bagi kegunaan insan; dan hasil serta kejayaannya kegunaan insan; dan hasil serta kejayaannya sebagai alat tiada dapat dijadikan nilai atau sebagai alat tiada dapat dijadikan nilai atau penilai dan bukan maksudnya menjadi penilai penilai dan bukan maksudnya menjadi penilai kehidupan.”kehidupan.”

Sofisme (Sofisme (السوفسطائيةالسوفسطائية) : Semua kebenaran ) : Semua kebenaran relatif. Ukuran kebenaran itu manusia (relatif. Ukuran kebenaran itu manusia (man man

is the measure of all thingsis the measure of all things). Karena ). Karena manusia berbeda-beda, jadi kebenaran pun manusia berbeda-beda, jadi kebenaran pun

berbeda-beda tergantung manusianya. berbeda-beda tergantung manusianya. Menurut anda mungkin benar, tetapi Menurut anda mungkin benar, tetapi

menurut saya tidak.menurut saya tidak.

Maka muncullah Socrates, yang jejaknya Maka muncullah Socrates, yang jejaknya diikuti oleh Plato dan Aristoteles. diikuti oleh Plato dan Aristoteles. Menurut mereka tidak semua kebenaran Menurut mereka tidak semua kebenaran relatif, ada kebenaran yang umum, yang relatif, ada kebenaran yang umum, yang mutlak benar bagi siapapun. Kebenaran mutlak benar bagi siapapun. Kebenaran ini disebut idea oleh Plato, dan definisi ini disebut idea oleh Plato, dan definisi oleh Aristoteles.oleh Aristoteles.

SOFISME MODERNSOFISME MODERN Skeptisisme: Menolak semua klaim Skeptisisme: Menolak semua klaim

kebenaran. Meragukan kebenaran dan kebenaran. Meragukan kebenaran dan membenarkan keraguan.membenarkan keraguan.

Relativisme : Menganggap semua orang dan Relativisme : Menganggap semua orang dan golongan sama-sama benar, semua golongan sama-sama benar, semua pendapat (agama, aliran, sekte, kelompok, pendapat (agama, aliran, sekte, kelompok, dan lain sebagainya) sama benarnya. Cikal-dan lain sebagainya) sama benarnya. Cikal-bakal pluralisme agama. bakal pluralisme agama.

ISLAM MENENTANG SOFISMEISLAM MENENTANG SOFISME Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau

beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah [1]: 6-7)(QS. Al-Fatihah [1]: 6-7)

Alif laam miim, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi Alif laam miim, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (mereka yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah [2] : 1-2)QS. Al-Baqarah [2] : 1-2)

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (termasuk orang-orang yang ragu. (QS. Al-Baqarah [2] : 147)QS. Al-Baqarah [2] : 147)

Islam mewajibkan pencarian ilmu pengetahuan.Islam mewajibkan pencarian ilmu pengetahuan. Islam selalu memberikan dua pilihan; Islam selalu memberikan dua pilihan; haqq haqq dan dan bathil, bathil, benar (benar (shawabshawab) dan ) dan

keliru (keliru (khatha`khatha`), sejati (), sejati (shadiqshadiq) dan palsu () dan palsu (kadzibkadzib), baik (), baik (thayyibthayyib) dan busuk ) dan busuk ((khabitskhabits), bagus (), bagus (hasanahhasanah) dan jelek () dan jelek (sayyi`ahsayyi`ah), lurus (), lurus (hidayahhidayah) dan tersesat ) dan tersesat ((dlalalahdlalalah).).

Islam mewajikan mencari ilmu pengetahuan. Islam Islam mewajikan mencari ilmu pengetahuan. Islam menghormati ilmu dan pencari ilmu dengan menghormati ilmu dan pencari ilmu dengan setinggi-tingginyasetinggi-tingginya

Ajaran tersebut menciptakan sebuah Ajaran tersebut menciptakan sebuah budaya ilmu budaya ilmu yang universalyang universal di kalangan umat Islam. Di mana di kalangan umat Islam. Di mana umat Islam, dengan berpedoman pada ajaran-umat Islam, dengan berpedoman pada ajaran-ajaran yang diyakininya, bersikap terbuka terhadap ajaran yang diyakininya, bersikap terbuka terhadap khazanah keilmuan yang berasal dari peradaban khazanah keilmuan yang berasal dari peradaban lain, dengan tetap kritis untuk selalu lain, dengan tetap kritis untuk selalu menyelaraskannya dengan nilai dan tuntutan Islam.menyelaraskannya dengan nilai dan tuntutan Islam.

Kaidah deduktif: Bertolak dari prinsip al-Kaidah deduktif: Bertolak dari prinsip al-Qur`an, Sunnah dan akal yang sehat.Qur`an, Sunnah dan akal yang sehat.

Kaidah induktif: Mementingkan fakta Kaidah induktif: Mementingkan fakta kejadian alam semesta serta pengalaman kejadian alam semesta serta pengalaman manusia dalam sejarah atau dalam dirinya.manusia dalam sejarah atau dalam dirinya.

Eksesnya, ilmu yang dikembangkan Eksesnya, ilmu yang dikembangkan mencakup mencakup al-‘ulûm al-syar’iyyah al-‘ulûm al-syar’iyyah dan ilmu dan ilmu pengetahuan secara umum.pengetahuan secara umum.

(1)(1) Matematika: Menemukan angka nol, aljabar dan logaritma.Matematika: Menemukan angka nol, aljabar dan logaritma.(2)(2) Kedokteran: Kedokteran: al-Qânûn fi al-al-Qânûn fi al-TTibb ibb ((The Canon) The Canon) telah telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada kira-kira abad diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada kira-kira abad ke-12, dan telah menjadi ke-12, dan telah menjadi textbook textbook utama selama 600-700 utama selama 600-700

tahun di universitas-universitas terkenal Eropa seperti tahun di universitas-universitas terkenal Eropa seperti Oxford, Paris, dan Budapest. Membahas persoalan-Oxford, Paris, dan Budapest. Membahas persoalan-

persoalan medis, farmasi, farmakologi, dan zoology; di persoalan medis, farmasi, farmakologi, dan zoology; di samping ilmu bedah dan saraf.samping ilmu bedah dan saraf.

(3)(3) Al-Biruni telah mendahului Newton dalam menemukan Al-Biruni telah mendahului Newton dalam menemukan hukum gravitasi. al-Biruni, pada awal abad ke-11, telah hukum gravitasi. al-Biruni, pada awal abad ke-11, telah memahami bahwa bumi ini bulat, mendahului Vasco Da memahami bahwa bumi ini bulat, mendahului Vasco Da

Gama atau Columbus.Gama atau Columbus.(4)(4) Ibn Haitsam dalam Ibn Haitsam dalam al-Manâal-Manâzzir ir telah meneliti spektrum telah meneliti spektrum cahaya, meneliti terjadinya pelangi melalui teori refleksi dan cahaya, meneliti terjadinya pelangi melalui teori refleksi dan refraksi, menciptakan alat-alat optik seperti gelas cembung, refraksi, menciptakan alat-alat optik seperti gelas cembung, cekung dan parabolik, serta lensa-lensa kacamata, teleskop cekung dan parabolik, serta lensa-lensa kacamata, teleskop dan "camera obscura", gambar terbalik dalam lensa kameradan "camera obscura", gambar terbalik dalam lensa kamera. .

(5)(5) Astronomi Islam: non-Ptolemius, mengkritik teori geosentris. Astronomi Islam: non-Ptolemius, mengkritik teori geosentris.

Fakhruddin Ar-RaziFakhruddin Ar-RaziIa telah menulis 6 karya dalam ilmu Tafsir, 20 karya dalam Ia telah menulis 6 karya dalam ilmu Tafsir, 20 karya dalam

ilmu Kalam, 9 karya dalam bidang filsafat, 6 karya dalam ilmu Kalam, 9 karya dalam bidang filsafat, 6 karya dalam ilmu Filsafat dan Kalam, 5 karya dalam Logika, 2 dalam ilmu Filsafat dan Kalam, 5 karya dalam Logika, 2 dalam Matematika, 6 karya dalam ilmu Kedokteran, (48 karya Matematika, 6 karya dalam ilmu Kedokteran, (48 karya

dalam MIPA) 9 karya dalam ilmu Syariah, 4 karya dalam dalam MIPA) 9 karya dalam ilmu Syariah, 4 karya dalam bidang sastra, dan masih puluhan lagi karyanya dalam bidang sastra, dan masih puluhan lagi karyanya dalam

berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya. Masih banyak berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya. Masih banyak juga karyanya masih dalam bentuk manuskrip dan belum juga karyanya masih dalam bentuk manuskrip dan belum

dikaji.dikaji.

Fakhruddin Ar-RaziFakhruddin Ar-Razi

Ar-Razi adalah seorang dokter pada zamannya. Ia juga menulis beberapa Ar-Razi adalah seorang dokter pada zamannya. Ia juga menulis beberapa komentar terhadap buku-buku kedokteran. Pada usia 35 tahun, ia komentar terhadap buku-buku kedokteran. Pada usia 35 tahun, ia telah menerangkan bagian-bagian yang sulit dari telah menerangkan bagian-bagian yang sulit dari al-qanun fi al-tibbal-qanun fi al-tibb kepada seorang dokter terkemuka di Sarkhes, yaitu Abd al-Rahman kepada seorang dokter terkemuka di Sarkhes, yaitu Abd al-Rahman

bin Abd al-Karim. Ia juga seorang ahli di bidang ilmu-ilmu Bahasa bin Abd al-Karim. Ia juga seorang ahli di bidang ilmu-ilmu Bahasa Arab (Sastra, Balaghah dan tata bahasa). Ia menulis Arab (Sastra, Balaghah dan tata bahasa). Ia menulis Nihayat al-Ijaz fi Nihayat al-Ijaz fi

Dirayat al-’IjazDirayat al-’Ijaz. Dalam karya tersebut, ia mengkritik beberapa . Dalam karya tersebut, ia mengkritik beberapa pendapat al-Jurjani dan menambahkan beberapa hal baru. Selain itu, pendapat al-Jurjani dan menambahkan beberapa hal baru. Selain itu, kekuatan hafalan Ar-Razi juga luar biasa. Selain menghafal al-Qur’an kekuatan hafalan Ar-Razi juga luar biasa. Selain menghafal al-Qur’an

dan banyak al-Hadist, ia juga menghafal dan banyak al-Hadist, ia juga menghafal al-Shamilal-Shamil, karya Imam al-, karya Imam al-Haramayn, Haramayn, al-Mu’tamadal-Mu’tamad, karya Abu al-Husayn al-Basri, dan , karya Abu al-Husayn al-Basri, dan al-al-

MustasfaMustasfa, karya al-Ghazali., karya al-Ghazali.

Fakhruddin Ar-RaziFakhruddin Ar-Razi Dalam penguasaan Al-Razi terhadap berbagai ilmu itu di antaranya Dalam penguasaan Al-Razi terhadap berbagai ilmu itu di antaranya

pada ilmu-ilmu Rasional, dialah yang pertama kali menjadikan logika pada ilmu-ilmu Rasional, dialah yang pertama kali menjadikan logika sebagai ilmu tersendiri. Fakhruddin al-Razi juga pelopor ilmu kalam sebagai ilmu tersendiri. Fakhruddin al-Razi juga pelopor ilmu kalam

baru dengan memasukkan persoalan-persoalan fisika ke dalam baru dengan memasukkan persoalan-persoalan fisika ke dalam metafisika. Sains dan filsafat menjadi wacana dalam ilmu Kalam. metafisika. Sains dan filsafat menjadi wacana dalam ilmu Kalam.

Fakhruddin al-Razi menggagas fisika Non-Aristoteles, sebuah teori Fakhruddin al-Razi menggagas fisika Non-Aristoteles, sebuah teori baru, yang mendahului zamannya. Ia telah mendahului zaman baru, yang mendahului zamannya. Ia telah mendahului zaman

modern Barat, seperti yang selama ini diklaim telah dilakukan oleh modern Barat, seperti yang selama ini diklaim telah dilakukan oleh Francis Bacon. Francis Bacon.

Teori Fakhruddin al-Razi mengenai objek-objek dalam ilmu Teori Fakhruddin al-Razi mengenai objek-objek dalam ilmu pengetahuan alam seperti materi, gerak, waktu, ruang, jarak, pengetahuan alam seperti materi, gerak, waktu, ruang, jarak,

dibangun di atas konsep atom. dibangun di atas konsep atom.

Peradaban Barat modern membedakan Peradaban Barat modern membedakan pengetahuan ke dalam dua istilah teknis, yaitu pengetahuan ke dalam dua istilah teknis, yaitu science (ilmu pengetahuan) science (ilmu pengetahuan) untuk bidang-bidang untuk bidang-bidang ilmu fisik atau empiris dan ilmu fisik atau empiris dan knowledge knowledge (pengetahuan) (pengetahuan) untuk bidang-bidang ilmu nonfisik untuk bidang-bidang ilmu nonfisik seperti konsep mental dan metafisika. seperti konsep mental dan metafisika.

Konsekuensinya, hanya ilmu yang sifatnya fisik Konsekuensinya, hanya ilmu yang sifatnya fisik dan empiris saja yang bisa dikategorikan ilmu, dan empiris saja yang bisa dikategorikan ilmu, sementara sisanya, seperti ilmu agama, tidak sementara sisanya, seperti ilmu agama, tidak bisa dikategorikan ilmu (ilmiah).bisa dikategorikan ilmu (ilmiah).

Definisi Ilmu Menurut Barat : Science is empirical, rational, general and cumulative; and it is all four at once. (Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag) Science is the complete and consistent description of the facts of experience in the simplest possible terms. (Karl Pearson)Science is a systematized knowledge derived from observation, study, and experimentation carried on order to determine the nature of principles of what being studied. (Ashley Montagu) Ilmu pengetahuan, suatu sistem dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu yang disusun demikian rupa menurut asas-asas tertentu, hingga menjadi kesatuan; suatu sistem dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode-metode tertentu (induksi, deduksi). (Ensiklopedia Indonesia)

Definisi Ilmu Barat (lanjutan): Ilmu pengetahuan itu adalah usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistem mengenai kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian dan hukum-hukum tentang hal yang diselidiki (alam, manusia dan agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran yang dibantu pengindraan manusia itu, yang kebenarannya diuji secara empiris, riset dan eksperimental (Endang Saifuddin Anshori) Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif. …. Sementara agama atau kepercayaan harus diyakini karena tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Keyakinan itu menjadi titik tolak dari pemikiran dan analisis yang juga berlangsung secara rasional, sistimatik, logis dan konsisten. (B.J. Habibie) Kesimpulan definisi ilmu menurut Barat : Empiris, Rasional, Logis

Dalam Islam, tidak pernah terjadi pergeseran paradigma pengetahuan. Dalam Islam, tidak pernah terjadi pergeseran paradigma pengetahuan. Dari awal tetap istilah Dari awal tetap istilah 'ilm 'ilm yang digunakan.yang digunakan.

Menurut kamus Menurut kamus Arabic-English Lexicon, Arabic-English Lexicon, perkataan perkataan 'ilm 'ilm berasal dari kata berasal dari kata 'ain-lâm-mîm 'ain-lâm-mîm yang diambil dari kata yang diambil dari kata 'alâmah, 'alâmah, yaitu "tanda, penunjuk, yaitu "tanda, penunjuk, atau indikasi yang dengannya sesuatu atau seseorang dikenal; kognisi atau indikasi yang dengannya sesuatu atau seseorang dikenal; kognisi atau label; ciri-ciri; indikasi; tanda-tanda". atau label; ciri-ciri; indikasi; tanda-tanda".

Disebabkan hal seperti inilah, sejak dahulu umat Islam menganggap Disebabkan hal seperti inilah, sejak dahulu umat Islam menganggap 'ilm 'ilm (ilmu pengetahuan) berarti al-Qur`an; syari'at; Sunnah; Islam; iman; (ilmu pengetahuan) berarti al-Qur`an; syari'at; Sunnah; Islam; iman; ilmu spiritual (ilmu spiritual ('ilm al-ladunni'ilm al-ladunni), hikmah dan ), hikmah dan ma'rifah, ma'rifah, atau sering juga atau sering juga disebut cahaya (disebut cahaya (nûrnûr); pikiran (); pikiran (fikrahfikrah), sains (khususnya ), sains (khususnya 'ilm 'ilm yang kata yang kata jamaknya jamaknya 'ulûm'ulûm), dan pendidikan—yang kesemuanya menghimpun ), dan pendidikan—yang kesemuanya menghimpun semua hakikat ilmu.semua hakikat ilmu.

Ilmu merupakan sesuatu yang tidak terbatas (Ilmu merupakan sesuatu yang tidak terbatas (limitlesslimitless) dan karenanya ) dan karenanya tidak memiliki ciri-ciri spesifik dan perbedaan khusus yang bisa tidak memiliki ciri-ciri spesifik dan perbedaan khusus yang bisa didefinisikan.didefinisikan.

Definisi ilmu secara Definisi ilmu secara hhadd add mustahilmustahil

Definisi ilmu secara Definisi ilmu secara rasmi rasmi (deskriptif): (deskriptif): Pertama, Pertama, sebagai sesuatu yang sebagai sesuatu yang berasal dari Allah swt, bisa dikatakan bahwa ilmu itu adalah datangnya berasal dari Allah swt, bisa dikatakan bahwa ilmu itu adalah datangnya ((hhushûlushûl) makna sesuatu atau objek ilmu ke dalam jiwa pencari ilmu; ) makna sesuatu atau objek ilmu ke dalam jiwa pencari ilmu; kedua, kedua, sebagai sesuatu yang diterima oleh jiwa yang aktif dan kreatif, sebagai sesuatu yang diterima oleh jiwa yang aktif dan kreatif, ilmu bisa diartikan sebagai datangnya jiwa (ilmu bisa diartikan sebagai datangnya jiwa (wushûlwushûl) pada makna ) pada makna sesuatu atau objek ilmusesuatu atau objek ilmu

Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)

Ilmu adalah tibanya ma’na ke dalam diri Ilmu adalah tibanya ma’na ke dalam diri serempak dengan tibanya diri kepada ma’na. serempak dengan tibanya diri kepada ma’na.

Ilmu adalah pengenalan terhadap yang dikenali Ilmu adalah pengenalan terhadap yang dikenali sebagaimana adanya. Pengenalan ini sebagaimana adanya. Pengenalan ini pengenalan yang yakin tentang kebenarannya, pengenalan yang yakin tentang kebenarannya, dan merujuk kepada hikmah. Maka ilmu adalah dan merujuk kepada hikmah. Maka ilmu adalah sesuatu yang meyakinkan dan memahamkan sesuatu yang meyakinkan dan memahamkan dengan nyata. Mengenali dan mengetahui dengan nyata. Mengenali dan mengetahui sesuatu itu adalah mengenali dan mengetahui sesuatu itu adalah mengenali dan mengetahui sebab-sebab wujud dan keadaan sesuatu yang sebab-sebab wujud dan keadaan sesuatu yang dikenali dan diketahui.dikenali dan diketahui.

Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas) Ilmu adalah gerak daya memperoleh atau Ilmu adalah gerak daya memperoleh atau

menghasilkan sesuatu menerusi tilikan akal –menghasilkan sesuatu menerusi tilikan akal –yaitu tilikan yang memandang hakikat sesuatu yaitu tilikan yang memandang hakikat sesuatu seperti adanya.seperti adanya.

Ilmu juga perolehan kalbu mengenai sesuatu, Ilmu juga perolehan kalbu mengenai sesuatu, yang menggambarkan hakikatnya dengan yang menggambarkan hakikatnya dengan secara tepat dan jernih, baikpun hakikat itu secara tepat dan jernih, baikpun hakikat itu hakikat yang zhahir di alam shahadah mahupun hakikat yang zhahir di alam shahadah mahupun yang batin di alam ghaib.yang batin di alam ghaib.

Ilmu adalah penetapan diri atau kalbu tentang Ilmu adalah penetapan diri atau kalbu tentang kebenaran sesuatu sewaktu shak dan ragu-ragu kebenaran sesuatu sewaktu shak dan ragu-ragu timbul mengenainya. timbul mengenainya.

Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)

Ilmu itu kepercayaan yang teguh dan tiada Ilmu itu kepercayaan yang teguh dan tiada berubah di dalam kalbuberubah di dalam kalbu

Ilmu adalah suatu gerak daya ke arah Ilmu adalah suatu gerak daya ke arah penjelasan, penetapan dan penentuan.penjelasan, penetapan dan penentuan.

Ilmu itu pengikraran terhadap kebenaran.Ilmu itu pengikraran terhadap kebenaran. Ilmu itu i’tikad mengenai hakikat sesuatu Ilmu itu i’tikad mengenai hakikat sesuatu

seperti adanyaseperti adanya Ilmu itu mengakibatkan ketenteraman diriIlmu itu mengakibatkan ketenteraman diri

Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)

Ilmu itu merupakan peringatan, gambaran Ilmu itu merupakan peringatan, gambaran akal, renungan, pandangan batinakal, renungan, pandangan batin

Ilmu adalah suatu sifat yang Ilmu adalah suatu sifat yang menghapuskan kejahilan, shak dan menghapuskan kejahilan, shak dan dugaandugaan

Ilmu itu cahaya yang diletakkan Allah SWT Ilmu itu cahaya yang diletakkan Allah SWT dalam kalbudalam kalbu

Ilmu itu perkara dalaman bukan perkara Ilmu itu perkara dalaman bukan perkara luaran diriluaran diri

Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas) Atas premis bahawa ilmu itu datang daripada Allah Atas premis bahawa ilmu itu datang daripada Allah

s.w.t. dan diperoleh jiwa yang kreatif, beliau s.w.t. dan diperoleh jiwa yang kreatif, beliau membahagikan pencapaian dan pendefinisian ilmu membahagikan pencapaian dan pendefinisian ilmu secara deskriptif ke dalam dua bahagian. Pertama, secara deskriptif ke dalam dua bahagian. Pertama, sebagai sesuatu yang berasal daripada Allah s.w.t., sebagai sesuatu yang berasal daripada Allah s.w.t., dapat dikatakan bahawa ilmu itu adalah tibanya dapat dikatakan bahawa ilmu itu adalah tibanya makna sesuatu objek ilmu ke dalam jiwa pencari ilmu makna sesuatu objek ilmu ke dalam jiwa pencari ilmu (husul surat al-shay’ fi al-‘aql);(husul surat al-shay’ fi al-‘aql); kedua, sebagai sesuatu kedua, sebagai sesuatu yang diterima oleh jiwa yang aktif dan kreatif, ilmu yang diterima oleh jiwa yang aktif dan kreatif, ilmu dapat diberikan sebagai tibanya jiwa pada makna dapat diberikan sebagai tibanya jiwa pada makna sesuatu objek ilmu. sesuatu objek ilmu. (wusul al-nafs ila ma‘na al-shay’)(wusul al-nafs ila ma‘na al-shay’)

Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)Definisi Ilmu (Prof Naquib al Attas)

““Kita harus mengetahui dan menyadari bahwa Kita harus mengetahui dan menyadari bahwa sebenarnya ilmu pengetahuan tidak bersifat sebenarnya ilmu pengetahuan tidak bersifat netral; bahwa setiap kebudayaan memiliki netral; bahwa setiap kebudayaan memiliki pemahaman yang berbeda-beda mengenainya –pemahaman yang berbeda-beda mengenainya –meskipun diantaranya terdapat beberapa meskipun diantaranya terdapat beberapa persamaan. Antara Islam dan kebudayaan persamaan. Antara Islam dan kebudayaan Barat terdapat pemahaman yang berbeda Barat terdapat pemahaman yang berbeda mengenai ilmu, dan perbedaan itu begitu mengenai ilmu, dan perbedaan itu begitu mendalam sehingga tidak bisa dipertemukan.”mendalam sehingga tidak bisa dipertemukan.”

به جاء ما منه والنافع الدليل عليه قام ما العلم إنالمصدق النقل وهو علما نقول أن فى فالشأن الرسول

المحقق والبحثSesungguhnya ilmu itu adalah yang bersandar pada dalil, dan yang bermanfaat darinya adalah apa yang dibawa oleh Rasul. Maka sesuatu yang bisa kita katakan ilmu itu adalah penukilan yang benar dan penelitian yang akurat (Ibn Taimiyyah)

Ma’rifat al-syai’ ’alaa maa huwa bihii”, yaitu pengetahuan tentang sesuatu sebagaimana adanya. (Al-Baaqillaani) Jadi kesimpulannya, ilmu dalam pandangan Islam mempunyai ruang lingkup yang lebih luas daripada sains dalam istilah peradaban Barat. Sains membatasi dirinya pada hal-hal yang bersifat fisik, sedangkan ilmu dalam pandangan Islam masih tetap meliputi tidak hanya fisik tetapi juga metafisika.

Rasionalisme: Mendasarkan diri pada rasio, logisRasionalisme: Mendasarkan diri pada rasio, logis Empirisme: Mendasarkan diri pada indera, empirisEmpirisme: Mendasarkan diri pada indera, empiris

Logis-empiris = Logis-empiris = ilmiah versi Barat (positivisme)ilmiah versi Barat (positivisme) Intuisi: Seseorang yang sedang terpusat pemikirannya Intuisi: Seseorang yang sedang terpusat pemikirannya

pada suatu masalah tiba-tiba saja menemukan jawaban pada suatu masalah tiba-tiba saja menemukan jawaban atas permasalahan tersebut.atas permasalahan tersebut.

WahyuWahyu Iluminasionisme: Iluminasionisme: kasyf, kasyf, mendapatkan ilham lewat mendapatkan ilham lewat

pembersihan diri.pembersihan diri.

PERSPEKTIF ISLAMPERSPEKTIF ISLAM

al-Nasafi dan al-Attas: perspesi indera (al-Nasafi dan al-Attas: perspesi indera (idrâk al-idrâk al-hhawâsawâs), ), proses akal sehat (proses akal sehat (ta'âqulta'âqul), intuisi hati (), intuisi hati (qalbqalb), dan melalui ), dan melalui informasi yang benar (informasi yang benar (khabar shâdiqkhabar shâdiq).).

Ibn Taimiyyah: Ibn Taimiyyah: khabar, khabar, akal dan indera, baik indera lahir, akal dan indera, baik indera lahir, yakni panca indera, atau indera batin, yakni intuisi hati. yakni panca indera, atau indera batin, yakni intuisi hati. Pengetahuan yang diperoleh lewat Pengetahuan yang diperoleh lewat ilhâm ilhâm tidak boleh tidak boleh bertentangan dengan bertentangan dengan khabar khabar yang statusnya lebih kuat. yang statusnya lebih kuat. Karena selain sama-sama berasal dari Allah swt, Karena selain sama-sama berasal dari Allah swt, khabar khabar ini juga disampaikan kepada manusia pilihan-Nya, yaitu ini juga disampaikan kepada manusia pilihan-Nya, yaitu para Nabipara Nabi

Al-Ghazali : Al-Ghazali : HHâkim âkim dalam makna pemutus benar tidaknya dalam makna pemutus benar tidaknya sesuatu itu ada tiga, yaitu sesuatu itu ada tiga, yaitu hhissî issî (indera), (indera), wahmî wahmî (intuisi), dan (intuisi), dan 'aqlî 'aqlî (akal). Ditambah wahyu sebagaimana dijelaskan dalam (akal). Ditambah wahyu sebagaimana dijelaskan dalam Tahafut al-Falasifah.Tahafut al-Falasifah.

al-Ghazali hanya mengakui saluran al-Ghazali hanya mengakui saluran wahmî wahmî dari orang yang dari orang yang dikuatkan oleh Allah swt dengan taufiq-Nya, yakni orang yang dikuatkan oleh Allah swt dengan taufiq-Nya, yakni orang yang dimuliakan Allah swt disebabkan orang yang bersangkutan dimuliakan Allah swt disebabkan orang yang bersangkutan hanya menempuh jalan yang hanya menempuh jalan yang hhaqqaqq

al-Baqillani: al-Baqillani: hhâssat al-bashar âssat al-bashar (indera melihat)(indera melihat), , hhâssat al-sam' âssat al-sam' (indera mendengar)(indera mendengar), , hhâssat al-dzauq âssat al-dzauq (indera mengecap)(indera mengecap), , hhâssat âssat al-syamm al-syamm (indera mencium)(indera mencium), , hhâssat al-lams âssat al-lams (indera merasa dan (indera merasa dan meraba), dan non-indera, yaitu intuisi, akal, dan meraba), dan non-indera, yaitu intuisi, akal, dan khabar.khabar.

Menurut Ibn Taimiyyah, pertentangan antara akal Menurut Ibn Taimiyyah, pertentangan antara akal dan wahyu ada disebabkan pemahaman yang dan wahyu ada disebabkan pemahaman yang

menyimpang, yakni: menyimpang, yakni: (1)(1) tabdîl tabdîl (pengubahan) terhadap konsep wahyu (pengubahan) terhadap konsep wahyu

dan dan (2)(2) tajhîl tajhîl (pembodohan) dengan menilai bahwa apa (pembodohan) dengan menilai bahwa apa

yang disampaikan para Nabi tidak cukup yang disampaikan para Nabi tidak cukup disebabkan ketidaktahuan para Nabi terhadap disebabkan ketidaktahuan para Nabi terhadap

fenomena yang sebenarnya.fenomena yang sebenarnya.

Perlu ditegaskan bahwa ajaran agama yang dibawa Rasul Perlu ditegaskan bahwa ajaran agama yang dibawa Rasul saw kedudukannya saw kedudukannya ma'lûm bi al-ima'lûm bi al-idtdthirâr hirâr (mudah sekali (mudah sekali

untuk dimengerti). Seperti kewajiban ibadah, keharaman untuk dimengerti). Seperti kewajiban ibadah, keharaman fafahhsyâ, tausyâ, tauhhîd-îd-nya Sang Pencipta, dan adanya hari akhir. nya Sang Pencipta, dan adanya hari akhir. Maka ketika ada dalil Maka ketika ada dalil 'aqlî qat'î 'aqlî qat'î yang menentangnya, dalil yang menentangnya, dalil 'aqlî 'aqlî tersebut nyata kebatilannya. Karena jika tidak, berarti tersebut nyata kebatilannya. Karena jika tidak, berarti sang pemilih dalil sang pemilih dalil 'aqlî 'aqlî tersebut telah mendustakan Rasul tersebut telah mendustakan Rasul saw, dan ini merupakan bentuk kekufuran yang saw, dan ini merupakan bentuk kekufuran yang sharisharihh..

Jika yang bertentangan salah satunya Jika yang bertentangan salah satunya qaqatt'î 'î dan satunya dan satunya lagi lagi zzannî, annî, maka yang maka yang qaqatt'î 'î harus diambil. Walaupun yang harus diambil. Walaupun yang terjadi dalil terjadi dalil 'aqlî 'aqlî nya yang nya yang qaqatt'î 'î dan dalil dan dalil sam'î-sam'î-nya yang nya yang zzannî. annî.

Jika yang bertentangan tersebut kedua-duanya Jika yang bertentangan tersebut kedua-duanya zannî, zannî, maka harus dilakukan maka harus dilakukan tarjîtarjîhh untuk memilih mana yang untuk memilih mana yang paling paling râjirâjihh (kuat) di antara keduanya. Tidak perlu harus (kuat) di antara keduanya. Tidak perlu harus selalu dengan mendahulukan selalu dengan mendahulukan sam'î sam'î atas atas 'aqlî. 'aqlî.

Al-Ghazali : Al-Ghazali : syar'iyyah syar'iyyah dan dan ghair syar'iyyahghair syar'iyyah Ibn Taimiyyah : Ibn Taimiyyah : syar'iyyah syar'iyyah dan dan 'aqliyyah'aqliyyah al-'Utsaimin : al-'Utsaimin : syar'î syar'î dan dan nanazzarîarî Oliver Leaman : Oliver Leaman : 'âlam syahâdah 'âlam syahâdah dandan 'âlam al-ghâ`ib 'âlam al-ghâ`ib

Agama jangan diukur oleh akal dan indera saja dengan Agama jangan diukur oleh akal dan indera saja dengan menafikan wahyu, dan sains jangan dicari-cari menafikan wahyu, dan sains jangan dicari-cari pembenarannya dari dalil-dalil agama.pembenarannya dari dalil-dalil agama.

FarFarddu 'ain: u 'ain: Ilmu yang berkaitan dengan kewajiban dan larangan Ilmu yang berkaitan dengan kewajiban dan larangan yang kena kepada setiap individu (pokok-pokok yang kena kepada setiap individu (pokok-pokok 'aqîdah, 'ibâdah, 'aqîdah, 'ibâdah, dan dan sulûk/akhlâqsulûk/akhlâq)). . Sementara Sementara farfarddu kifâyahu kifâyah adalah yang adalah yang selebihnya dari itu. selebihnya dari itu.

Ibn Taimiyyah: "ilmu yang bermanfaat“ adalah ilmu yang Ibn Taimiyyah: "ilmu yang bermanfaat“ adalah ilmu yang bersumber pada wahyu.bersumber pada wahyu.

Al-Attas: Hubungan antara ilmu agama dan dunia, sangat jelas. Al-Attas: Hubungan antara ilmu agama dan dunia, sangat jelas. Yang pertama menyingkap rahasia Yang pertama menyingkap rahasia Being Being dan Eksistensi, dan Eksistensi, menerangkan dengan sebenar-benarnya hubungan antara diri menerangkan dengan sebenar-benarnya hubungan antara diri manusia dan Tuhan, dan menjelaskan maksud dari mengetahui manusia dan Tuhan, dan menjelaskan maksud dari mengetahui sesuatu dan tujuan kehidupan yang sebenarnya. Konsekuensinya, sesuatu dan tujuan kehidupan yang sebenarnya. Konsekuensinya, kategori ilmu yang pertama harus membimbing yang kedua. Jika kategori ilmu yang pertama harus membimbing yang kedua. Jika tidak, ilmu yang kedua ini akan membingungkan manusiatidak, ilmu yang kedua ini akan membingungkan manusia

Klasifikasi IlmuKlasifikasi Ilmu

Menurut al Farabi (Ihya al ‘Ulum):Menurut al Farabi (Ihya al ‘Ulum): Ilmu BahasaIlmu BahasaLogikaLogika Ilmu-ilmu Persiapan: Aritmetika, Geometri, Ilmu-ilmu Persiapan: Aritmetika, Geometri,

Optika, Ilmu Benda Angkasa, Musik, Ilmu Optika, Ilmu Benda Angkasa, Musik, Ilmu Bobot dan Ilmu Pembuatan AlatBobot dan Ilmu Pembuatan Alat

Fisika dan MetafisikaFisika dan Metafisika Ilmu MasyarakatIlmu Masyarakat

Klasifikasi IlmuKlasifikasi Ilmu

Menurut Imam al Ghazali (Ihya’ Uluumiddin):Menurut Imam al Ghazali (Ihya’ Uluumiddin):

Tingkat Pertanggungjawaban:Tingkat Pertanggungjawaban: Ilmu Fardhu AinIlmu Fardhu Ain Ilmu Fardhu KifayahIlmu Fardhu Kifayah

Sumbernya:Sumbernya: ‘‘Ulum Syar’iyyahUlum Syar’iyyah ‘‘Ulum ghair Syar’iyyahUlum ghair Syar’iyyah

Klasifikasi IlmuKlasifikasi IlmuFungsi Sosial:Fungsi Sosial:

Ilmu Ilmu MahmudiMahmudi Ilmu Ilmu MadzmumiMadzmumi

Klasifikasi IlmuKlasifikasi IlmuMenurut Ibn Khaldun:Menurut Ibn Khaldun:

Ilmu-ilmu Ilmu-ilmu syar’iyyah, naqliyyah atau syar’iyyah, naqliyyah atau wadh’iyyahwadh’iyyah

Ilmu-ilmu Ilmu-ilmu falsafiyyah, ‘aqliyyah atau thabi’iyahfalsafiyyah, ‘aqliyyah atau thabi’iyah

Klasifikasi IlmuKlasifikasi IlmuAyat Kauniyyah (Works of Allah)Ayat Kauniyyah (Works of Allah)Ayat Qur’aniyyah (Words of Allah)Ayat Qur’aniyyah (Words of Allah)

Ayat Kauniyyah:Ayat Kauniyyah: Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (Natural Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (Natural

Sciences)Sciences) Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial (Social Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial (Social

Sciences)Sciences)

Klasifikasi Ilmu (Barat)Klasifikasi Ilmu (Barat) Ilmu-ilmu Pengetahuan Ilmu-ilmu Pengetahuan

Alam (Natural Sciences)Alam (Natural Sciences) BiologiBiologi Antropologi FisikAntropologi Fisik Ilmu KedokteranIlmu Kedokteran Ilmu FarmasiIlmu Farmasi Ilmu PertanianIlmu Pertanian Ilmu PastiIlmu Pasti Ilmu AlamIlmu Alam Ilmu Teknik Ilmu Teknik Ilmu Geologi dllIlmu Geologi dll

Ilmu-ilmu Pengetahuan Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial (Social Sciences)Sosial (Social Sciences)

Ilmu HukumIlmu Hukum Ilmu EkonomiIlmu Ekonomi Ilmu Jiwa SosialIlmu Jiwa Sosial Ilmu Bumi SosialIlmu Bumi Sosial SosiologiSosiologi Antropologi Sosial/BudayaAntropologi Sosial/Budaya Ilmu SejarahIlmu Sejarah Ilmu PolitikIlmu Politik Ilmu PendidikanIlmu Pendidikan Ilmu Komunikasi dllIlmu Komunikasi dll

Klasifikasi Ilmu (Barat)Klasifikasi Ilmu (Barat) Ilmu Humaniora:Ilmu Humaniora:

Ilmu AgamaIlmu Agama Ilmu FilsafatIlmu Filsafat Ilmu BahasaIlmu Bahasa Ilmu Seni Ilmu Seni Ilmu JiwaIlmu Jiwadlldll

Klasifikasi IlmuKlasifikasi Ilmu Ayat-ayat Qur’aniyyah (Ulum ad Din):Ayat-ayat Qur’aniyyah (Ulum ad Din):

Sirah Nabi Muhammad sawSirah Nabi Muhammad saw Ilmu-ilmu Sumber Islam:Ilmu-ilmu Sumber Islam:

Ulum al Qur’anUlum al Qur’an Ulum al HaditsUlum al Hadits

Ilmu-ilmu Komponen Islam:Ilmu-ilmu Komponen Islam: Ulum al AqaidUlum al Aqaid Ulum as SyariahUlum as Syariah Ulum al AkhlaqUlum al Akhlaq

Capita Selecta Islamica : Nilai-nilai dan Norma-norma Capita Selecta Islamica : Nilai-nilai dan Norma-norma Asasi Islami tentang: Politik, Ekonomi, Sosial, Asasi Islami tentang: Politik, Ekonomi, Sosial, Pendidikan, Lingkungan, Hidup, Seni, Ilmu dllPendidikan, Lingkungan, Hidup, Seni, Ilmu dll

Klasifikasi IlmuKlasifikasi IlmuMenurut Syed Naquib al Attas:Menurut Syed Naquib al Attas:Semua Ilmu datang dari AllahSemua Ilmu datang dari Allah

Fardhu Ain : Al Qur’an, Sunnah, Tauhid, Fardhu Ain : Al Qur’an, Sunnah, Tauhid, Tasawuf, Psikologi dllTasawuf, Psikologi dll

Fardhu Kifayah: Sains Kemanusiaan, Sains Fardhu Kifayah: Sains Kemanusiaan, Sains Natural, Teknologi dllNatural, Teknologi dll

Tujuan PendidikanTujuan Pendidikan Menurut Syed Naquib al Attas: Menjadi orang Menurut Syed Naquib al Attas: Menjadi orang

baik di dunia dan akheratbaik di dunia dan akherat Yang menyadari sepenuhnya tanggungjawab Yang menyadari sepenuhnya tanggungjawab

dirinya terhadap Tuhan Yang Haqdirinya terhadap Tuhan Yang Haq Yang memahami dan menunaikan keadilan Yang memahami dan menunaikan keadilan

terhadap dirinya sendiri dan orang lain dalam terhadap dirinya sendiri dan orang lain dalam masyarakatnyamasyarakatnya

Yang terus berupaya meningkatkan setiap aspek Yang terus berupaya meningkatkan setiap aspek dalam dirinya menuju kesempurnaan sebagai dalam dirinya menuju kesempurnaan sebagai manusia yang beradabmanusia yang beradab

Al Insan Kully/Manusia Sempurna: Nabi Al Insan Kully/Manusia Sempurna: Nabi Muhammad sawMuhammad saw

Tradisi Ilmu Tradisi Ilmu di Masa di Masa

Rasulullah Rasulullah saw dan saw dan SahabatSahabat

Masa Rasulullah sawMasa Rasulullah sawRasulullah saw telah mendidik sahabat Rasulullah saw telah mendidik sahabat

tentang pentingnya ilmu, dunia tulis tentang pentingnya ilmu, dunia tulis menulis, dokumentasi dan lain-lain. Prof. menulis, dokumentasi dan lain-lain. Prof. Mustafa Azami misalnya menyebut Mustafa Azami misalnya menyebut Rasulullah mempunyai 65 sekretaris Rasulullah mempunyai 65 sekretaris (dalam bukunya (dalam bukunya Kuttabun NabiKuttabun Nabi). Jumlah ). Jumlah tersebut merupakan hasil penelitian tersebut merupakan hasil penelitian sumber kitab-kitab yang ternama, dan sumber kitab-kitab yang ternama, dan manuskrip-manuskrip yang belum manuskrip-manuskrip yang belum ditemukan oleh ulama sebelumnya.ditemukan oleh ulama sebelumnya.

Masa Rasulullah sawMasa Rasulullah saw Azami menyatakan bahwa saat meneliti dan menulis Azami menyatakan bahwa saat meneliti dan menulis

kitab itu, ia memperoleh naskah fotokopi dari kitab yang kitab itu, ia memperoleh naskah fotokopi dari kitab yang sangat bernilai, yaitu kitab sangat bernilai, yaitu kitab al-Intishar lil Qur’an al-Intishar lil Qur’an karya al-karya al-Baqilani (w. 403 H). Al-Baqilani mengulas para sekretaris Baqilani (w. 403 H). Al-Baqilani mengulas para sekretaris Nabi saw.. Ia menyebutkan nama-nama sekretaris Nabi Nabi saw.. Ia menyebutkan nama-nama sekretaris Nabi yang sebagian besar telah dikenal oleh para penulis yang sebagian besar telah dikenal oleh para penulis yang lain. Tetapi, sebagian lainnya tidak terdapat di yang lain. Tetapi, sebagian lainnya tidak terdapat di kitab-kitab yang lain. Bahkan, ada beberapa nama dalam kitab-kitab yang lain. Bahkan, ada beberapa nama dalam kitab tersebut yang tidak kami temukan di kitab-kitab kitab tersebut yang tidak kami temukan di kitab-kitab yang beredar dan dikenal mengulas biografi sahabat, yang beredar dan dikenal mengulas biografi sahabat, seperti kitab seperti kitab Thabaqat Ibni Sa’ad, Usudul Ghabah, al-Thabaqat Ibni Sa’ad, Usudul Ghabah, al-Ishabah, Ishabah, dan kitab-kitab besar lainnya.dan kitab-kitab besar lainnya.

Masa Rasulullah sawMasa Rasulullah saw Al-Baqilani berkata, “Nabi saw. mempunyai banyak Al-Baqilani berkata, “Nabi saw. mempunyai banyak

jamaah yang hebat dan cerdas. Semuanya dikenal jamaah yang hebat dan cerdas. Semuanya dikenal sebagai sekretaris beliau, dan berasal dari kalangan sebagai sekretaris beliau, dan berasal dari kalangan Muhajirin dan Anshar.”Muhajirin dan Anshar.”

Azami menyebutkan di antara sekretaris Rasulullah saw Azami menyebutkan di antara sekretaris Rasulullah saw antara lain: Zaid bin Tsabit yang ditugaskan untuk antara lain: Zaid bin Tsabit yang ditugaskan untuk menulis surat kepada raja-raja, Ali bin Abi Thalib yang menulis surat kepada raja-raja, Ali bin Abi Thalib yang bertugas menulis akad-akad perjanjian, al-Mughirah bin bertugas menulis akad-akad perjanjian, al-Mughirah bin Syu’bah yang menulis kebutuhan-kebutuhan Nabi yang Syu’bah yang menulis kebutuhan-kebutuhan Nabi yang bersifat mendadak, Abdullah ibnul Arqam yang betugas bersifat mendadak, Abdullah ibnul Arqam yang betugas mencatat utang-piutang dan akad lainnya di tengah mencatat utang-piutang dan akad lainnya di tengah masyarakat, dan lain-lain. masyarakat, dan lain-lain.

Dokumentasi Rasulullah sawDokumentasi Rasulullah saw Guru Besar Universitas Ibnu Saud ini menyatakan, Guru Besar Universitas Ibnu Saud ini menyatakan,

salinan naskah dari surat-surat Nabi saw. yang salinan naskah dari surat-surat Nabi saw. yang dikirimkan ke berbagai pihak di seantero penjuru itu juga dikirimkan ke berbagai pihak di seantero penjuru itu juga dipelihara keberadaannya oleh beberapa sahabat. dipelihara keberadaannya oleh beberapa sahabat. Misalnya Ibnu Abbas, Abu Bakar bin Hazm, Abu Bakar Misalnya Ibnu Abbas, Abu Bakar bin Hazm, Abu Bakar ash-Shiddiq, dan Umar ibnul Khaththab. Abu Bakar ash-Shiddiq, dan Umar ibnul Khaththab. Abu Bakar memiliki naskah surat Nabi saw. tentang masalah memiliki naskah surat Nabi saw. tentang masalah sedekah. Sementara Umar menyimpan semua naskah sedekah. Sementara Umar menyimpan semua naskah tentang akad-akad perjanjian dan kesepakatan yang tentang akad-akad perjanjian dan kesepakatan yang diambil dari para tokoh terkemuka. Salinan atau diambil dari para tokoh terkemuka. Salinan atau copycopy-an -an dari surat-surat tersebut sangat berguna mengingat dari surat-surat tersebut sangat berguna mengingat wilayah kekuasaan Islam yang luas.wilayah kekuasaan Islam yang luas.

Tradisi MenulisTradisi Menulis Tentang tradisi tulis menulis ini, akhirnya Prof. Azami Tentang tradisi tulis menulis ini, akhirnya Prof. Azami

menyimpulkan: ”Ketika Islam datang, jumlah para menyimpulkan: ”Ketika Islam datang, jumlah para penulis masih dibilang minim (di kalangan kaum Quraisy penulis masih dibilang minim (di kalangan kaum Quraisy hanya terdapat 17 orang -pen). Tetapi, berkat strategi hanya terdapat 17 orang -pen). Tetapi, berkat strategi pengajaran yang diterapkan Nabi saw., ilmu pun pengajaran yang diterapkan Nabi saw., ilmu pun tersebar luas dalam waktu yang sangat singkat. tersebar luas dalam waktu yang sangat singkat. Sehingga, jumlah para sahabat yang menulis untuk Nabi Sehingga, jumlah para sahabat yang menulis untuk Nabi ketika itu mencapai enam puluh orang. Dengan merujuk ketika itu mencapai enam puluh orang. Dengan merujuk sumber-sumber yang cukup memadai di tengah-tengah sumber-sumber yang cukup memadai di tengah-tengah kita sekarang ini, kita dapat menggambar grafik yang kita sekarang ini, kita dapat menggambar grafik yang luas bagi aktivitas tulis-menulis atau administrasi pada luas bagi aktivitas tulis-menulis atau administrasi pada masa Nabi saw.”masa Nabi saw.”

Sekretaris Rasulullah sawSekretaris Rasulullah saw Azami mengkategorikan sekretaris Rasulullah sebagai berikut :Azami mengkategorikan sekretaris Rasulullah sebagai berikut : Kelompok yang dikenal sebagai sekretaris yang sering menulis, Kelompok yang dikenal sebagai sekretaris yang sering menulis,

seperti Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, Ubay seperti Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab, Mu’awiyah bin Abu Sufyan bin Ka’ab, Mu’awiyah bin Abu Sufyan ridhwanullah ‘alaihim ajma’in.ridhwanullah ‘alaihim ajma’in.

Kelompok sahabat yang ditetapkan sebagai sekretaris, tetapi Kelompok sahabat yang ditetapkan sebagai sekretaris, tetapi frekuensi menulisnya tidak sama seperti kelompok pertama. Mereka frekuensi menulisnya tidak sama seperti kelompok pertama. Mereka misalnya Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar ibnul Khaththab, Abu Ayyub misalnya Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar ibnul Khaththab, Abu Ayyub al-Anshari, dan lain sebagainya al-Anshari, dan lain sebagainya ridhwanullah ‘alaihim ajma’in.ridhwanullah ‘alaihim ajma’in.

Kelompok sahabat yang nama-namanya tercantum dalam kitab Kelompok sahabat yang nama-namanya tercantum dalam kitab al-al-Watsa`iqus Siyasiyyah Watsa`iqus Siyasiyyah dan kitab-kitab lainnya, tetapi kami tidak dan kitab-kitab lainnya, tetapi kami tidak menemukan penyebutan nama mereka sebagai sekretaris Nabi menemukan penyebutan nama mereka sebagai sekretaris Nabi saw.. Mereka misalnya Ja’far, al-Abbas, Abdullah bin Abu Bakar saw.. Mereka misalnya Ja’far, al-Abbas, Abdullah bin Abu Bakar ridhwanullah ‘alaihim ajma’in.ridhwanullah ‘alaihim ajma’in.

Khusus menulis Al Qur’an: Ali bin Abi Thalib, Khusus menulis Al Qur’an: Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Utsman bin Affan dan Ubay Zaid bin Tsabit, Utsman bin Affan dan Ubay bin Kaabbin Kaab

Khusus mencatat harta-harta sedekah: Khusus mencatat harta-harta sedekah: Zubair bin Awwam, Jahm bin al ShalitZubair bin Awwam, Jahm bin al Shalit

Masalah hutang dan perjanjian lain-lain: Masalah hutang dan perjanjian lain-lain: Abdullah bin al Arqam dan al Ala’ bin UqbahAbdullah bin al Arqam dan al Ala’ bin Uqbah

Mempelajari bahasa asing (Suryani): Zaid Mempelajari bahasa asing (Suryani): Zaid bin Tsabitbin Tsabit

Sekretaris cadangan dan selalu membawa Sekretaris cadangan dan selalu membawa stempel Nabi: Handhalahstempel Nabi: Handhalah

Sekretaris Rasulullah sawSekretaris Rasulullah saw

Administrasi Rasulullah sawAdministrasi Rasulullah saw Pusat administrasi—dalam formatnya yang sederhana—Pusat administrasi—dalam formatnya yang sederhana—

telah dipergunakan pada masa Nabi saw.. Tatkala roda telah dipergunakan pada masa Nabi saw.. Tatkala roda pemerintahan dipegang oleh Sayyidina Umar r.a. dan Daulah Islam pemerintahan dipegang oleh Sayyidina Umar r.a. dan Daulah Islam telah meluas, maka pengembangan sistem administrasi adalah telah meluas, maka pengembangan sistem administrasi adalah suatu hal yang sangat penting. Umar r.a. telah menginstruksikan suatu hal yang sangat penting. Umar r.a. telah menginstruksikan untuk membuat pusat administrasi (untuk membuat pusat administrasi (diwandiwan) dengan format yang ) dengan format yang lebih menyeluruh dari format lebih menyeluruh dari format diwandiwan sebelumnya. sebelumnya.

Sebagai bukti, Sebagai bukti, Diwanul Insya`Diwanul Insya`(kantor pembuatan surat-surat (kantor pembuatan surat-surat kenegaraan)kenegaraan)—sebagaimana —sebagaimana dinyatakan al-Qalaqsyandi—adalah dinyatakan al-Qalaqsyandi—adalah diwan yang pertama kali dibuat dalam Islam. diwan yang pertama kali dibuat dalam Islam. Penggunaannya telah Penggunaannya telah dimulai pada masa Nabi saw..dimulai pada masa Nabi saw..

Berkaitan dengan Berkaitan dengan Diwanul Jaisy Diwanul Jaisy (pusat data personel (pusat data personel militer)militer), , sebuah keterangan dalam sebuah keterangan dalam Shahih al-Bukhari Shahih al-Bukhari dijelaskan, “…dijelaskan, “…dari Hudzaifah r.a., ia berkata, ‘Nabi saw. bersabda, ‘dari Hudzaifah r.a., ia berkata, ‘Nabi saw. bersabda, ‘Tulislah bagiku Tulislah bagiku orang yang mengucapkan (ikrar) Islamorang yang mengucapkan (ikrar) Islam.’ Maka kami pun .’ Maka kami pun menuliskannya sebanyak 1500 orang.” menuliskannya sebanyak 1500 orang.”

Surat-surat Rasulullah sawSurat-surat Rasulullah saw Rasululullah saw juga terbiasa menyuruh para Rasululullah saw juga terbiasa menyuruh para

sahabat agar segera menjawab surat-surat yang sahabat agar segera menjawab surat-surat yang masuk kepada pemerintahan-Nya. Ibnul Qasim masuk kepada pemerintahan-Nya. Ibnul Qasim meriwayatkan dari Malik, ia berkata, “Telah meriwayatkan dari Malik, ia berkata, “Telah sampai kepadaku sebuah riwayat, bahwa ada sampai kepadaku sebuah riwayat, bahwa ada sepucuk surat yang sampai kepada Rasulullah sepucuk surat yang sampai kepada Rasulullah saw., ‘saw., ‘Siapa yang mau menjawab surat ini atas Siapa yang mau menjawab surat ini atas namaku?namaku?’ tanya beliau. Abdullah ibnul Arqam ’ tanya beliau. Abdullah ibnul Arqam menjawab, ‘Saya.’ Ia pun lekas menulis surat menjawab, ‘Saya.’ Ia pun lekas menulis surat jawaban atas nama Nabi. Kemudian ia jawaban atas nama Nabi. Kemudian ia membawa surat itu ke hadapan beliau (dan membawa surat itu ke hadapan beliau (dan membacakannya). Beliau pun kagum dengan isi membacakannya). Beliau pun kagum dengan isi surat tersebut lalu meluluskannya.” surat tersebut lalu meluluskannya.”

Sejarah PenerbitanSejarah Penerbitan Ziauddin Sardar dan MW Davies dalam bukunya Ziauddin Sardar dan MW Davies dalam bukunya

berjudul berjudul Distorted Imagination Distorted Imagination menggambarkan menggambarkan penerbitan buku di dunia Islam 10 abad silam, penerbitan buku di dunia Islam 10 abad silam, hampir setara dengan pencapaian peradaban hampir setara dengan pencapaian peradaban Barat saat ini, baik secara kualitas maupun Barat saat ini, baik secara kualitas maupun kuantitas. “Hampir 1000 tahun sebelum buku kuantitas. “Hampir 1000 tahun sebelum buku hadir di peradaban Barat, industri penerbitan hadir di peradaban Barat, industri penerbitan buku telah berkembang pesat di dunia buku telah berkembang pesat di dunia Islam,”paparnya. Islam,”paparnya. (Republika, 9 September (Republika, 9 September 2008). 2008).

Sejarah PerpustakaanSejarah Perpustakaan Sardar menyatakan bahwa di dunia Islam kali Sardar menyatakan bahwa di dunia Islam kali

pertama perpustakaan umum berdiri. pertama perpustakaan umum berdiri. Peradaban Islam pula yang menjadikan Peradaban Islam pula yang menjadikan perpustakaan sebagai tempat untuk meminjam perpustakaan sebagai tempat untuk meminjam buku. Tak cuma sebatas itu, buku. Tak cuma sebatas itu, darul al ilmdarul al ilm (perpustakaan) pun menjadi tempat pertemuan (perpustakaan) pun menjadi tempat pertemuan dan diskusi. Perpustakaan di era kejayaan dan diskusi. Perpustakaan di era kejayaan Islam juga menjadi sarana pertukaran ilmu Islam juga menjadi sarana pertukaran ilmu antara guru dan murid. Di Baghdad saja saat itu, antara guru dan murid. Di Baghdad saja saat itu, terdapat sekitar 36 perpustakaan umum, terdapat sekitar 36 perpustakaan umum, sebelum kota metropolis intelektual itu sebelum kota metropolis intelektual itu dihancurkan oleh tentara Mongol. *dihancurkan oleh tentara Mongol. *

Sejarah IslamSejarah Islam Saad bin Jubair berkata:Saad bin Jubair berkata: ““Dalam kuliah-kuliah Ibn Abbas, aku biasa Dalam kuliah-kuliah Ibn Abbas, aku biasa

mencatat di lembaran. Bila telah penuh, aku mencatat di lembaran. Bila telah penuh, aku menuliskannya di kulit sepatuku, dan kemudian menuliskannya di kulit sepatuku, dan kemudian di tanganku. Ayahku sering berkata:” di tanganku. Ayahku sering berkata:” Hapalkanlah, tetapi terutama sekali tulislah. Bila Hapalkanlah, tetapi terutama sekali tulislah. Bila telah sampai di rumah, tuliskanlah. Dan jika kau telah sampai di rumah, tuliskanlah. Dan jika kau memerlukan atau kau tak ingat lagi, bukumu memerlukan atau kau tak ingat lagi, bukumu akan membantumu.”akan membantumu.”

Ibnu Saad mengatakan: “Bangsa Arab Ibnu Saad mengatakan: “Bangsa Arab Jahiliyah dan permulaan Islam menilai bahwa Jahiliyah dan permulaan Islam menilai bahwa

orang yang sempurna adalah yang dapat orang yang sempurna adalah yang dapat menulis, berenang dan melempar panah.”menulis, berenang dan melempar panah.”

Kemuliaan Menulis

Rasulullah saw bersabda: Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa pergi mencari ilmu, “Barangsiapa pergi mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga.” (HR Imam jalannya ke surga.” (HR Imam

Ahmad)Ahmad)

Kemuliaan Ilmu

Rasulullah saw menugaskan Rasulullah saw menugaskan Abdullah bin Said bin al Ash untuk Abdullah bin Said bin al Ash untuk

mengajarkan tulis menulis di mengajarkan tulis menulis di Madinah. Juga Ubadah bin as Madinah. Juga Ubadah bin as

Shamit mengajarkan tulis menulis Shamit mengajarkan tulis menulis ketika itu. Ia berkata bahwa ia ketika itu. Ia berkata bahwa ia

pernah diberi hadiah panah dari pernah diberi hadiah panah dari salah seorang muridnya, setelah salah seorang muridnya, setelah

mengajarkan tulis menulis kepada mengajarkan tulis menulis kepada Ahli Shuffah.Ahli Shuffah.

Tradisi Ilmu

Menurut Ibnu Taimiyyah, jumlah Menurut Ibnu Taimiyyah, jumlah orang yang tinggal di dalam orang yang tinggal di dalam

Suffah (asrama tempat belajar), Suffah (asrama tempat belajar), mencapai 400 orang. Sedangkan mencapai 400 orang. Sedangkan menurut Qatadah, jumlah mereka menurut Qatadah, jumlah mereka

mencapai 900 orang.mencapai 900 orang.

Madrasah Rasulullah saw

Manfaat MenulisManfaat Menulis

Sayyidina Ali r.a.:Sayyidina Ali r.a.:Ikatlah ilmu dengan Ikatlah ilmu dengan

menuliskannyamenuliskannya

Kehebatan Rasulullah, Sahabat Kehebatan Rasulullah, Sahabat dan Ulama terdahuludan Ulama terdahulu

Rasulullah berperang sebanyak 80 kali dalam Rasulullah berperang sebanyak 80 kali dalam tempo kurang dari 10 tahun, tetapi beliau juga tempo kurang dari 10 tahun, tetapi beliau juga mampu menjadi teladan utama dalam segala mampu menjadi teladan utama dalam segala keadaankeadaan

Abu Hurairah masuk Islam usia 60 tahun , dan Abu Hurairah masuk Islam usia 60 tahun , dan selalu menyertai Rasulullah sepenuhnya, dan selalu menyertai Rasulullah sepenuhnya, dan mampu meriwayatkan 5.374 Haditsmampu meriwayatkan 5.374 Hadits

Anas bin Malik Al-Anshari Al khazraji, pelayan nabi Anas bin Malik Al-Anshari Al khazraji, pelayan nabi sejak usia 10 th dan terus menyertai nabi selama sejak usia 10 th dan terus menyertai nabi selama 20 th. Dia wafat dengan meninggalkan 120 anak. 20 th. Dia wafat dengan meninggalkan 120 anak. Mampu meriwayatkan 2.286 haditsMampu meriwayatkan 2.286 hadits

Abu Bakar Al-Anbari membaca setiap pekan Abu Bakar Al-Anbari membaca setiap pekan sebanyak 10 ribu lembar. Hingga beliau sering sebanyak 10 ribu lembar. Hingga beliau sering sakit dan membawanya pada kematian karena sakit dan membawanya pada kematian karena sering membacasering membaca

Syekh Ali Ath-Thantawi membaca 100 – 200 Syekh Ali Ath-Thantawi membaca 100 – 200 halaman setiap harinya. Menulis artikel di halaman setiap harinya. Menulis artikel di Media massa lebih dari 13 ribu halaman, Media massa lebih dari 13 ribu halaman, sedangkan yang hilang sejumlah itu juga dan sedangkan yang hilang sejumlah itu juga dan bahkan lebihbahkan lebih

Imam Ibnu Jarir Ath Thabari mampu menulis Imam Ibnu Jarir Ath Thabari mampu menulis empat puluh halaman kitab setiap harinya, empat puluh halaman kitab setiap harinya, selama 40 tahun dari usianya yang terakhirselama 40 tahun dari usianya yang terakhir

Sa’id ibn al-Musayyab (satu dari 7 ahli fiqih di Sa’id ibn al-Musayyab (satu dari 7 ahli fiqih di madinah) selalu datang ke masjid sebelum madinah) selalu datang ke masjid sebelum adzan dan tidak pernah ketinggalan takbiratul adzan dan tidak pernah ketinggalan takbiratul ihram selama 60 tahunihram selama 60 tahun

Al-Mazini membaca Risalah asy-Syafi’i Al-Mazini membaca Risalah asy-Syafi’i sebanyak 500 kalisebanyak 500 kali

Atha’ ibn Abi Rabah menuntut Atha’ ibn Abi Rabah menuntut ilmu di Masjidil Haram dan tidur ilmu di Masjidil Haram dan tidur disana selama 30 tahundisana selama 30 tahun

Jabir ibn Abdullah ra Jabir ibn Abdullah ra menempuh perjalanan sebulan menempuh perjalanan sebulan penuh dari kota Madinah ke penuh dari kota Madinah ke kota ‘Arisy di Mesir hanya demi kota ‘Arisy di Mesir hanya demi mencari satu Haditsmencari satu Hadits

Ibnu Idris mengkhatamkan Al-Ibnu Idris mengkhatamkan Al-Qur’an di rumahnya 4.000 kaliQur’an di rumahnya 4.000 kali

Ibnu al-Jauzi menulis lebih dari Ibnu al-Jauzi menulis lebih dari seribu judulseribu judul

Imam Ahmad menempuh perjalanan Imam Ahmad menempuh perjalanan ribuan kilomater untuk mencari satu ribuan kilomater untuk mencari satu Hadits, bertani untuk mencari rezeki, Hadits, bertani untuk mencari rezeki, masih membawa-bawa tempat tinta masih membawa-bawa tempat tinta pada usia 70 tahun, dan dicambuk pada usia 70 tahun, dan dicambuk penguasa karena membela sunnah penguasa karena membela sunnah sampai bekas cambukan dipundaknya sampai bekas cambukan dipundaknya tak terhapustak terhapus

Imam asy-Syafi’I terjaga semalaman Imam asy-Syafi’I terjaga semalaman sampai fajar dalam mempelajari satu sampai fajar dalam mempelajari satu hadits dan satu masalah. Malam-hadits dan satu masalah. Malam-malam beliau isi dengan membaca, malam beliau isi dengan membaca, sholat, atau belajarsholat, atau belajar

Imam al-Bukhari menulis kitab Shahih-Imam al-Bukhari menulis kitab Shahih-nya selama 16 tahun dan selalu sholat nya selama 16 tahun dan selalu sholat dua rakaat setiap kali menulis satu dua rakaat setiap kali menulis satu Hadits, serta berdoa meminta petunjuk Hadits, serta berdoa meminta petunjuk Allah. Sehingga karyanya menjadi Allah. Sehingga karyanya menjadi contoh teladan, tujuan para ulama dan contoh teladan, tujuan para ulama dan pemuncak cita-citapemuncak cita-cita

Imam Nawawi (w. 676 H), penulis Imam Nawawi (w. 676 H), penulis Kitab Riyadhush Shalihin, al-Kitab Riyadhush Shalihin, al-Majmu’, Majmu’, dan dan Syarah Shahih Syarah Shahih MuslimMuslim, disebutkan bahwa , disebutkan bahwa beliau setiap hari belajar 8 beliau setiap hari belajar 8 cabang ilmu dari subuh sampai cabang ilmu dari subuh sampai larut malam. larut malam.

Al-Mizzi, Ibn Katsir, Ibn al-Qayyim Al-Mizzi, Ibn Katsir, Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, Ibn Hajar, al-al-Jauziyah, Ibn Hajar, al-Suyuthi, al-Sakhawi, dan ulama Suyuthi, al-Sakhawi, dan ulama besar lainnya, menyisihkan besar lainnya, menyisihkan lebih dari 15 jam per hari untuk lebih dari 15 jam per hari untuk membaca dan menulis. membaca dan menulis.

اللهضربكيفترألم كلمثال,مة, أصلهاطيبةكشجرةطيبة,

ماءفيوفرعهاثابت الس

ربها بإذن حين كل أكلها تؤتيللناس األمثال الله ويضرب

رون يتذك لعلهمIbrahim 24-25

Dari Ilmu Membentuk Peradaban

al-Qur’an توحيد

Peradaban Islam

ILMU

ILMU

ILMU

ILMU

ILMU

ILMU

ILMU

ILMU

ILMU

ILMUILMU

ILMU

ILMUILMU

ILMU

Bala tentara Islam…tidak berbekalkan apa-Bala tentara Islam…tidak berbekalkan apa-apa secara kultural selain dari Kitab Suci apa secara kultural selain dari Kitab Suci dan Sunnah Nabi. Tapi karena idan Sunnah Nabi. Tapi karena inner-nner-dynamicdynamic-nya, maka ajaran Islam itu telah -nya, maka ajaran Islam itu telah menjadi landasan pandangan hidup yang menjadi landasan pandangan hidup yang dinamis yang kelak…memberi manfaat dinamis yang kelak…memberi manfaat untuk seluruh umat manusia.untuk seluruh umat manusia.

George F Kneller, Science as a Human Endeavor, New York: George F Kneller, Science as a Human Endeavor, New York: Columbia University Press, 1978, hal. 3-4Columbia University Press, 1978, hal. 3-4

Al-QUR’AN DAN SUNNAH SEBAGAI SUMBER PERADABAN

Materi Materi : : Wahyu dan Hadith, membaca, Wahyu dan Hadith, membaca, menulismenulis

TujuanTujuan : : Memahami dan Memahami dan mengamalkan Islammengamalkan Islam

Jumlah muridJumlah murid : : RatusanRatusanTempat Tempat : : al-Suffah / Serambi Masjidal-Suffah / Serambi Masjid

Terbentuknya Madrasah al-Suffah

1.1. Abu Hurayrah Abu Hurayrah ((HadithHadith)) 2.2. Abu Dharr al-Ghiffari Abu Dharr al-Ghiffari ((HadithHadith)), ,

3.3. Salman al-Farisi Salman al-Farisi ((HadithHadith)), , 4.4. 'Abd Allah ibn Mas’ud ('Abd Allah ibn Mas’ud (HadithHadith))

5.5. Ibn Abbas Ibn Abbas ((TafsirTafsir))

Lahirnya Komunitas Ilmuwan

1.1. Qadi Surayh (d.80/ 699), Qadi Surayh (d.80/ 699), 2.2. Muhammad ibn al-Hanafiyyah (d.81/700), Muhammad ibn al-Hanafiyyah (d.81/700),

3.3. Umar ibn 'Abd al-'Aziz ( d.102/720) (Ulama & Umar ibn 'Abd al-'Aziz ( d.102/720) (Ulama & Umara)Umara)

4.4. Wahb ibn Munabbih (d.110,114/719,723), Wahb ibn Munabbih (d.110,114/719,723), (Tasawuf)(Tasawuf)

5.5. Hasan al-Basri (d.110/728), (Fiqih dan Aqidah)Hasan al-Basri (d.110/728), (Fiqih dan Aqidah)6.6. Ghaylan al-Dimashqi (d.c.123/740), (Aqidah)Ghaylan al-Dimashqi (d.c.123/740), (Aqidah)

7.7. Ja'far al-Sadiq (d.148/765), (Aqidah dan Fiqih)Ja'far al-Sadiq (d.148/765), (Aqidah dan Fiqih)8.8. Abu Hanifah (d.150/767), (Fiqih)Abu Hanifah (d.150/767), (Fiqih)9.9. Malik ibn Anas (179/796), (Fiqih)Malik ibn Anas (179/796), (Fiqih)

10.10.Abu Yusuf (d.182/799), (Fiqih)Abu Yusuf (d.182/799), (Fiqih)11.11.al-Shafi'i (d.204/819)al-Shafi'i (d.204/819) (Fiqih)(Fiqih)

Lahirnya Komunitas Ilmuwan

Tradisi Ilmu dimasa UmayyahTradisi Ilmu dimasa UmayyahInsitusi Insitusi : Masjid : Masjid Materi Materi : Al-Qur’an dan Bahasa Arab: Al-Qur’an dan Bahasa ArabProduk Produk : : 1. Pakar Bahasa Arab & 1. Pakar Bahasa Arab & Ilmu baru Ilmu baru filologi (filologi (philologphilologyy) )

dan leksikografi (dan leksikografi (lexicographylexicography).).a. a. Abu al-Aswad al-Dua’li (w.688) Abu al-Aswad al-Dua’li (w.688) b. b. al-Khalil ibn Ahmad (w.786), ulama Bashrah yang al-Khalil ibn Ahmad (w.786), ulama Bashrah yang terkenal dengan kamus bahasa Arab terkenal dengan kamus bahasa Arab Kitab al-AynKitab al-Ayn. . c. c. Sibawayh (w.793), Sibawayh (w.793), pepenulis buku nulis buku al-Kitab.al-Kitab.

Tradisi Ilmu dimasa AbbasiyahTradisi Ilmu dimasa AbbasiyahInstitusi : 1 ) Masjid, Halaqah-halaqahInstitusi : 1 ) Masjid, Halaqah-halaqah

2) Pusat-2 Studi Dar al-Kutub, 2) Pusat-2 Studi Dar al-Kutub, Darul Ilmi, Darul Ilmi, 3) Pusat Terjemahan Baytul 3) Pusat Terjemahan Baytul al-Hikmahal-Hikmah

Aktifitas : Aktifitas : 1) Mengkaji Islam dan menerjemah karya-2 asing 1) Mengkaji Islam dan menerjemah karya-2 asing

((gaji penerjemah gaji penerjemah sekitar Rp 3.750.000) per bulansekitar Rp 3.750.000) per bulan + emas seberat buku)

2) Mentransformasi konsep asing ke dalam Islam2) Mentransformasi konsep asing ke dalam Islam3) Mengembangkan Sains Islam3) Mengembangkan Sains Islam

Keutamaan IlmuKeutamaan Ilmu Abu al Aswad al Duali, murid Ali bin Abi Abu al Aswad al Duali, murid Ali bin Abi Talib mengatakan:Talib mengatakan: ““Para  raja  adalah  penguasa penguasa  Para  raja  adalah  penguasa penguasa 

(yang  memerintah)  manusia,  (yang  memerintah)  manusia,  sedangkan sedangkan 8  para ulama adalah penguasa 8  para ulama adalah penguasa penguasa (yang memerintah) para raja.” penguasa (yang memerintah) para raja.” 

Keutamaan IlmuKeutamaan Ilmu Muadz bin Jabal ra berkata:Muadz bin Jabal ra berkata:

““Tuntutlah  ilmu,  sebab  menuntutnya  untuk  mencari  Tuntutlah  ilmu,  sebab  menuntutnya  untuk  mencari  keridhaan  Allah  adalah  ibadah, mengetahuinya  adalah  keridhaan  Allah  adalah  ibadah, mengetahuinya  adalah  khasyah,  mengkajinya  adalah  jihad,  mengajarkannya  khasyah,  mengkajinya  adalah  jihad,  mengajarkannya  kepada  orang  yang  tidak  mengetahuinya  adalah  sedekah  kepada  orang  yang  tidak  mengetahuinya  adalah  sedekah  dan  mendiskusikannya  adalah tasbih. dan  mendiskusikannya  adalah tasbih. Dengan  ilmu,  Allah  diketahui  dan  disembah,  dan  dengan  ilmu  Dengan  ilmu,  Allah  diketahui  dan  disembah,  dan  dengan  ilmu  pula  Allah  diagungkan  dan  ditauhidkan.  Allah  mengangkat  pula  Allah  diagungkan  dan  ditauhidkan.  Allah  mengangkat  (kedudukan)  suatu  kaum  dengan ilmu,  dan  menjadikan  mereka  (kedudukan)  suatu  kaum  dengan ilmu,  dan  menjadikan  mereka  sebagai  pemimpin  dan Imam  bagi  manusia,  manusia  mendapat sebagai  pemimpin  dan Imam  bagi  manusia,  manusia  mendapat petunjuk melalui perantaraan mereka dan akan merujuk kepada petunjuk melalui perantaraan mereka dan akan merujuk kepada pendapat mereka.”pendapat mereka.”

Al Qur’anAl Qur’an أنت إنك علمتنا ما إال لنا علم ال سبحانك أنت قالوا إنك علمتنا ما إال لنا علم ال سبحانك قالوا

الحكيم ) الحكيم )العليم ( ( 3232العليم وإن أماني إال الكتاب يعلمون ال يون أم وإن ومنهم أماني إال الكتاب يعلمون ال يون أم ومنهم

يظنون ) إال يظنون )هم إال ((7878هم لعلكم األلباب أولي يا حياة القصاص في لعلكم ولكم األلباب أولي يا حياة القصاص في ولكم

( ( 179179تتقون )تتقون ) مريم ابن عيسى المسيح قتلنا إنا مريم وقولهم ابن عيسى المسيح قتلنا إنا وقولهم

شبه ولكن صلبوه وما قتلوه وما الله شبه رسول ولكن صلبوه وما قتلوه وما الله رسولما منه شك لفي فيه اختلفوا الذين وإن ما لهم منه شك لفي فيه اختلفوا الذين وإن لهم

يقين,ا قتلوه وما الظن اتباع إال علم من به يقين,ا لهم قتلوه وما الظن اتباع إال علم من به لهم((157157))

ربك إن علم بغير بأهوائهم ليضلون ا كثير, ربك وإن إن علم بغير بأهوائهم ليضلون ا كثير, وإنبالمعتدين ) أعلم بالمعتدين )هو أعلم ( ( 119119هو

ليضل كذب,ا الله على افترى ن مم أظلم ليضل فمن كذب,ا الله على افترى ن مم أظلم فمنالظالمين القوم يهدي ال الله إن علم بغير الظالمين الناس القوم يهدي ال الله إن علم بغير الناس

((144144 ) ) األمر يرجع وإليه واألرض ماوات الس غيب األمر ولله يرجع وإليه واألرض ماوات الس غيب ولله

ا عم بغافل ربك وما عليه وتوكل فاعبده ا كله عم بغافل ربك وما عليه وتوكل فاعبده كله ((123123تعملون )تعملون )

والبصر مع الس إن علم به لك ليس م�ا تقف والبصر وال مع الس إن علم به لك ليس م�ا تقف والمسئوال, ) عنه كان أولئك كل مسئوال, )والفؤاد عنه كان أولئك كل ((3636والفؤاد

يضل ال كتاب في ربي عند علمها يضل قال ال كتاب في ربي عند علمها قالينسى ) وال ينسى )ربي وال ((5252ربي

علم بغير الله في يجادل من الناس ومن علم بغير الله في يجادل من الناس ومنمريد ) شيطان كل مريد )ويتبع شيطان كل ((33ويتبع

علم بغير الله في يجادل من الناس ومن علم بغير الله في يجادل من الناس ومنمنير ) كتاب وال هد,ى منير )وال كتاب وال هد,ى ((88وال

IslamisasiIslamisasi ““Islamization is the liberation of man first frIslamization is the liberation of man first fr

om magical, mythological, animistic,  om magical, mythological, animistic,  national cultural  tradition  opposed  to  national cultural  tradition  opposed  to  Islam,  and  then  from  secular  control  Islam,  and  then  from  secular  control  over  his  reason  and  his  over  his  reason  and  his  language.” (Lihat Syed Muhammad Naquilanguage.” (Lihat Syed Muhammad Naquib al Attas, Islam and Secularism, hal. 44.  b al Attas, Islam and Secularism, hal. 44.  38  38 

KhatimahKhatimahSayidina Ali :Sayidina Ali : ““Barangsiapa yang paling baik Barangsiapa yang paling baik

pendengarannya, ia paling banyak pendengarannya, ia paling banyak mengambil manfaat.”mengambil manfaat.”