ilmu pengetahuan, teknologi, penelitian ... · web viewdi samping itu telah diselesaikan...

63
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK

Upload: danglien

Post on 18-Jun-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN

DAN STATISTIK

Page 2: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi
Page 3: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

BAB XVII

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK

A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN

1. Pendahuluan

Khusus mengenai pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian selama Repelita IV, Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1983 - 1988 menggariskan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ditujukan pada peningkatan kemampuan nasional dalam bidang-bidang yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan serta prioritas pembangunan.

Berdasarkan tujuan itu dalam Repelita IV telah dimantap-kan pelaksanaan kebijaksanaan nasional di bidang riset dan teknologi, melalui pengelompokan penelitian menurut bidang-bidang: (i) Kebutuhan Dasar Manusia; (ii) Sumber Daya Alam dan Energi; (iii) Industri; (iv) Pertahanan dan Keamanan; dan (v) Sosial-Ekonomi, Falsafah, Budaya, Hukum dan Perundang-undang-an. Sejak Repelita IV penelitian lebih jelas lagi diarahkan pada penunjangan dan pengembangan usaha-usaha pembangunan, terutama dalam bidang industri, pertanian dan ekonomi.

2. Penyempurnaan Sarana dan Prasarana Penelitian

a. Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan dan Penelitian.

Dalam Repelita IV terdapat penambahan tenaga peneliti pada lima lembaga penelitian non departemen, yaitu LIPI, LAPAN, BATAN, BAKOSURTANAL dan BPPT yang mengikuti pendidikan

XVII/3

Page 4: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

di dalam negeri. Penambahan seluruhnya berjumlah 4.445 orang. Sebanyak 91 orang di antara mereka mengikuti program doktor (S3), 437 orang program magister (S2) dan 867 orang program sarjana (S1). Sisanya sebanyak 2.672 orang mengikuti kursus-kursus dari berbagai disiplin dan 378 orang mengikuti pendi-dikan spesialisasi pemetaan. Khususnya dalam tahun 1988/89 sebanyak 1.004 orang tenaga peneliti pada lima lembaga pene-litian non departemen tersebut di atas mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan di dalam negeri. Di antara mereka 8 orang mengikuti program doktor (S3), 56 orang program magister (S2) dan 256 orang program sarjana (S1). Sisanya se-banyak 602 orang mengikuti kursus-kursus dari berbagai di-siplin dan 82 orang mengikuti pendidikan spesialisasi pemetaan (Tabel XVII-1).

Tenaga peneliti yang mengikuti pendidikan di luar negeri dalam Repelita IV ada 1.634 orang dengan rincian: 96 orang untuk program doktor, 697 orang program magister, dan 841 orang untuk mengikuti berbagai kursus keahlian. Dalam tahun 1988/89 jumlah peneliti yang mengikuti pendidikan di luar negeri bertambah dengan 320 orang dengan rincian: 16 orang untuk program doktor, 64 orang program magister dan 240 pe-serta untuk mengikuti berbagai kursus keahlian (Tabel XVII-2).

Dalam Repelita IV ada penambahan tenaga riset dan tekno-logi sebanyak 15.882 orang. Dengan adanya penambahan itu jumlah tenaga kerja riset dan teknologi pada akhir Repelita IV ada sebanyak 45.739 orang yang terdiri dari 28.367 peneliti, 5.182 teknisi, 389 pustakawan, 1.363 tenaga jasa ilmiah dan 10.438 tenaga administrasi-penelitian. Tenaga peneliti yang berjumlah 28.387 orang tersebut terdiri dari peneliti-peneli-ti di sektor pertanian 2.040 orang, industri 930 orang, kon-struksi 196 orang, pertambangan dan energi 953 orang, perhu-bungan 48 orang, pendidikan 22.011 orang, kesehatan 437 orang, sosial 1.237 orang, komunikasi 258 orang, serta pertahanan dan keamanan 150 orang. Khususnya pada tahun 1988/89 terdapat penambahan tenaga kerja di bidang riset dan teknologi sebanyak 5.367 orang (Tabel XVII-3).

Penambahan tenaga peneliti selama Repelita IV dapat juga dikelompokkan atas dasar Program Utama Nasional (Punas) Ristek. Atas dasar itu penambahan tenaga selama jangka waktu tersebut meliputi: di bidang Kebutuhan Dasar Manusia sebanyak 4.137 orang, bidang Sumber Daya Alam dan Energi 2.576 orang, bidang Industri 1.832 orang, bidang Pertahanan dan Keamanan 142 orang, dan bidang sosial Ekonomi Budaya Falsafah dan

XVII/4

Page 5: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

TABEL XVII – 1

PENDIDIKAN TENAGA PENELITI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI,1983/84 – 1988/89

(orang)

*) Angka diperbaiki

TABEL XVII – 2PENDIDIKAN TENAGA PENELITI LIPI, LAPAN, BATAN,

BAKOSURTANAL DAN BPPT DI LUAR NEGERI,1983/84 – 1988/89

(orang)

XVII/5

Page 6: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

TABEL XVII - 3

TENAGA KERJA IPTEK MENURUT SEKTOR,1983/84 - 1988/89

(orang)

XVII/6

Page 7: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

(Lanjutan Tabel XVII – 3)

XVII/7

Page 8: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

Hukum 1.147 orang. Khususnya pada tahun 1988/89 penambahan tenaga peneliti di bidang Kebutuhan Dasar Manusia berjumlah 1.407 orang, di bidang Sumber Daya Alam dan Energi 901 orang, di bidang Industri 613 orang, di bidang Pertahanan dan Ke-amanan 18 orang, di bidang Sosial Ekonomi Budaya Falsafah dan Hukum 390 orang. Dengan demikian dari sebanyak 28.367 peneliti yang ada pada akhir Repelita IV sebagian besar bekerja dalam bidang Kebutuhan Dasar Manusia, yaitu 12.002 orang, disusul oleh bidang Sumber Daya Alam dan Energi sebanyak 7.682 orang dan bidang Industri 5.217 orang. Sedangkan yang bekerja dalam bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Falsafah dan Hukum adalah 3.316 orang dan dalam bidang Pertahanan dan Keamanan 150 orang (Tabel XVII-4).

Dalam Repelita IV untuk mengejar kekurangan tenaga ahli nuklir telah dilakukan kerja sama dengan berbagai universitas di dalam negeri, seperti Universitas Indonesia (UI) dan Uni-versitas Gajah Mada (UGM). Kerja sama tersebut meliputi pelak-sanaan program pendidikan dengan spesialisasi teknik nuklir, termasuk teknologi reaktor, teknologi nuklir, proteksi radiasi dan instrumentasi nuklir. Kegiatan ini dalam tahun 1988/89 telah menghasilkan 7 orang magister (S2) dan 150 orang sar-jana (S1). Dengan hasil itu maka secara kumulatif selama Repelita IV telah dihasilkan 291 sarjana (S1), 28 Magister (S2) dan 6 Doktor (S3). Di samping itu sebanyak 522 orang telah mengikuti kursus keahlian nuklir.

Dalam bidang kedirgantaraan juga diadakan kerja sama dengan perguruan tinggi di dalam negeri baik negeri maupun swasta. Selama Repelita IV kerja sama tersebut menghasilkan 5 orang doktor, 41 orang magister dan 134 orang sarjana. Di samping itu sebanyak 84,9 orang telah mengikuti kursus-kursus dalam berbagai disiplin yang terkait dengan ilmu kedirgan-taraan. Khususnya pada tahun 1988/89 kerja sama tersebut menghasilkan 2 orang doktor (S3), 14 orang magister (S2) dan 50 orang sarjana (S1). Di samping itu 80 orang telah meng-ikuti kursus-kursus berbagai disiplin yang terkait dengan ilmu kedirgantaraan.

Selanjutnya dalam Repelita IV telah dididik 378 orang tenaga di bidang survai dan pemetaan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta di dalam negeri. Khususnya pada tahun 1988/89 telah selesai dididik 20 orang tenaga ahli interpretasi citra penginderaan jauh, 2 orang tenaga ahli kartografi, 30 orang tenaga ahli sistem informasi geografi dan evaluasi lahan dan 30 orang tenaga di bidang

XVII/8

Page 9: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

TABEL XVII - 4PERKEMBANGAN TENAGA RISTEK MENURUT STATUS DAN PUNAS RISTEK,

1983/84 - 1988/89(orang)

XVII/9

Page 10: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

TABEL XVII - 5

SEBARAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN TENAGA LISTRIKBERDASARKAN PUNAS RISTEK,

1983/84 - 1988/89(orang)

XVII/10

Page 11: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

komputer. Di samping itu telah dilaksanakan pendidikan untuk mengoperasikan sistem informasi geografi untuk pejabat-pejabat Bappeda dari propinsi-propinsi DI Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung. Dengan pendidikan tersebut diharapkan kemampuan tenaga Bappeda dalam perencanaan menjadi lebih besar, khususnya dalam peren-canaan yang harus memanfaatkan teknologi pemetaan dan pengin-deraan jauh.

b. Pembangunan Prasarana Penelitian

Selama Repelita IV telah dilaksanakan penyempurnaan organisasi di beberapa lembaga penelitian non departemen, seperti LIPI, LAPAN dan BATAN, dalam rangka penyesuaian dengan tingkat kemajuan pembangunan. Selanjutnya selama Repelita IV telah selesai dibangun di kompleks laboratorium PUSPIPTEK (Serpong) berbagai laboratorium teknologi canggih dan muta-khir. Laboratorium yang telah beroperasi antara lain ialah Laboratorium Uji Konstruksi (LUK), Laboratorium Aero Gasdina-mika dan Getaran (LAGG), Laboratorium Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi (KIM), Laboratorium Metalurgi (LMN), dan Reaktor Serba Guna (RSG) Siwabessy tahap I.

Sementara itu di kawasan PUSPIPTEK dikembangkan Kebun Botani Serpong. Di samping sebagai tempat pelestarian tanaman-tanaman asli Indonesia yang mulai langka, kebun ini juga se-kaligus menjaga ekosistem kompleks laboratorium.

Demikian pula telah dilanjutkan perluasan beberapa sarana dan prasarana penelitian, seperti Laboratorium Oseanologi se-luas 1.420 m2 di Ancol, dan Laboratorium Mikrobiologi seluas 573 m2 di Cibinong. Juga telah mulai direhabilitasi Labora-torium Geologi seluas 600 m2 di Karangsambung, Jawa Tengah, sebagai awal pengembangan suatu Taman Sejarah Perkembangan Geologi Indonesia.

Dalam rangka mengembangkan penelitian kelautan di Indo-nesia, telah dikembangkan pusat penelitian kelautan di bagian Timur Indonesia, khususnya di Ambon. Dalam Repelita IV telah ditingkatkan kemampuan fasilitas dan stasiun penelitian di kota itu, yaitu fasilitas dan stasiun penelitian Oseanologi baru berupa laboratorium kelautan seluas 930 m2, dan dermaga kapal penelitian seluas 1.100 m2. Di samping itu bagi para peneliti juga telah dibangun 2 rumah singgah seluas 140 m2 di Tual, Maluku Tenggara.

XVII/11

Page 12: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

Di bidang penyediaan sarana penelitian, selama Repe-lita IV ada beberapa kemajuan antara lain dapat disebutkan beberapa sebagai di bawah ini.

(1) Pembangunan Paket II Reaktor Nuklir

Kebutuhan penguasaan ilmu dan teknologi nuklir makin mendesak dengan selesainya paket I Reaktor Serba Guna (RSG) Siwabessy dan dilanjutkannya paket II dalam tahun 1988/89. Laboratorium pendukung tenaga nuklir berkapasitas 30 Mega Watt termal tersebut terdiri dari Instalasi Reaktor Serba Guna MPR-30, Instalasi Radioisotop, Instalasi Produksi Elemen Bakar, Instalasi Elemen Bakar Eksperimental, Instalasi Peng-olahan Limbah Radioaktif, Instalasi Mekano Elektronika Nuklir, Instalasi Radiometalurgi, dan Instalasi Rekayasa dan Kesela-matan Nuklir.

(2) Stasiun Satelit Sumber Alam

Untuk dapat menerima dan merekam data dari satelit Landsat selama Repelita IV kemampuan Stasiun Satelit Sumber Alam beserta laboratorium-laboratorium penunjangnya diting-katkan. Di samping itu telah diselesaikan Stasiun Bumi Satelit Lingkungan dan Cuaca di Pekayon, Jawa Barat, dan di Biak, Irian Jaya. Juga telah dilakukan suatu studi awal pembangunan stasiun radar atmosfir atas dan tengah (MU Radar) di Pontia-nak, Kalimantan Barat.

(3) Pusat Teknologi Dirgantara

Di Pusat Teknologi Dirgantara di Rumpin, Jawa Barat, dalam Repelita IV telah dibangun beberapa jenis laboratorium guna penelitian di bidang peroketan, seperti Laboratorium Motor dan Bahan Bakar Roket, Laboratorium Uji Statis Roket, Laboratorium Integrasi dan Kontrol Kualitas Roket, Laborato-rium Uji Getar dan Struktur, Laboratorium Kendali Kontrol, Instalasi Terowongan Angin Subsonik dan Supersonik, dan Bengkel Induk Teknologi.

(4) Sarana Pendidikan Interpretasi dan Pengolahan Peta

Sarana pendidikan interpretasi peta satelit sumber alam di Cibinong, Jawa Barat, makin berkembang dalam Repelita IV, sehingga kini lebih banyak instansi yang dapat memanfaatkan dan mempergunakan peta-peta satelit tersebut demi perencanaan dan pengambilan keputusan, seperti BAPPEDA-BAPPEDA di Suma-

XVII/12

Page 13: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

tera, khususnya Lampung, Riau dan Sumatera Barat. Juga telah dimanfaatkan laboratorium geodesi, laboratorium geografi, laboratorium reproduksi, laboratorium fotogrametri, labora-torium penginderaan jauh, laboratorium foto udara, dan gudang tahan api untuk penyimpanan peta.

c. Penyebaran dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dalam rangka memantapkan kemampuan penelitian, dalam Repelita IV mulai disusun suatu Rancangan Perumusan Kebijak-sanaan Pengembangan Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui pendekatan Teknologi ATLAS yang lebih memadukan ke-giatan-kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sektor-sektor pembangunan ekonomi, khususnya ekonomi industri dan pertanian.

Sejalan dengan itu terus dikembangkan iklim yang meng-gairahkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, antara lain di kalangan remaja. Kepada para remaja terus diberi pem-binaan khusus. Pembinaan bagi kelompok ilmiah remaja mencakup penguasaan dasar metodologi penelitian, rancangan penelitian dan klasifikasi data secara tepat. Dalam Repelita IV para "Peneliti Remaja" telah berhasil merumuskan suatu "Kode Etik Peneliti Remaja". Di samping itu telah dilaksanakan pula peragaan tahunan lomba ilmiah bagi remaja.

Dalam tahun 1988/89 penyebarluasan informasi ilmiah dan pengetahuan teknologi telah dilakukan melalui 6000 eksemplar terbitan ilmiah, dan penyebaran informasi terseleksi melalui 5.100 sari karangan. Di samping itu telah pula dilanjutkan kegiatan publikasi ilmiah melalui media, seperti buletin, televisi dan radio, surat kabar dan majalah popular.

Dalam rangka peningkatan mutu serta pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan pengetahuan teknologi, selama Repelita IV telah dilanjutkan berbagai kegiatan pengenalan jasa ilmiah di dalam dan di luar negeri. Sehubungan dengan itu Indonesia telah berpartisipasi dalam Expo Tsukuba (Jepang), Expo Vancouver (Canada), Expo Melbourne (Australia), ASEAN COST I (Kuala Lumpur) dan ASEAN COST II (Manila). Di samping itu juga telah dilaksanakan Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) V. Kongres itu terutama dimaksudkan untuk memantau perkembangan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi dengan membahas hasil-hasil penelitian dari berbagai disiplin ilmu dan prospek sumbangannya bagi Pembangunan Nasional.

XVII/13

Page 14: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

3. Beberapa Hasil Penelitian Yang Dicapai

Berdasarkan klasifikasi kegiatan penelitian Program-Pro-gram Utama Riset dan Teknologi (PUNAS-Ristek) selama Repe-lita IV telah diadakan berbagai penelitian di berbagai bidang.

a. Program Utama Nasional Riset dan Teknologi Dalam Bidang Kebutuhan Dasar Manusia (PUNAS - Ristek I)

(1) Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Teknologi Pangan

(a) Penelitian Tanaman Pangan

Dalam Repelita IV telah dilepas 23 varitas padi unggul, yang meliputi 14 varitas padi sawah, 2 varitas padi gogo rancah, 4 varitas padi gogo dan 3 varitas padi rawa. Dengan varitas unggul ini hasil rata-rata padi dapat ditingkatkan dari sekitar 1 ton gabah kering per hektar menjadi 2 - 3 ton. Sedangkan penggunaan varitas unggul Mahakam, Barito dan Kapuas dapat meningkatkan produksi padi jenis-jenis ini menjadi 3 - 4 ton per hektar. Untuk daerah-daerah dengan curah hujan rendah telah dilepas varitas padi Dodokan dan Jongkok yang mempunyai masa tanam 100 - 105 hari. Juga telah dihasilkan beberapa varitas padi hibrida baru yang dapat menghasilkan 20% - 30% padi lebih banyak dari varitas unggul biasa.

Selama Repelita IV dari hasil penelitian jagung telah dilepas 14 varitas unggul yang menghasilkan 4 - 6 ton pipilan kering/ha, atau 400% di atas rata-rata hasil varitas lokal. Di samping itu juga telah dilepas jagung hibrida Arren C1-187-2 dan Arren C1-103-3 yang dapat menghasilkan 6 - 7 ton/ha. Varitas terbaru yang telah dilepas adalah Kalungu dan Wijaya yang dalam kondisi optimal mampu berproduksi 7 ton pipilan kering per hektar.

Dalam Repelita IV telah diteliti kacang gude yang ter-nyata dapat ditanam di tanah jenis podsolik merah kuning me-lalui pola tanam kombinasi dengan padi gogo, jagung, ubi kayu, kacang tanah dan atau kacang uci. Seluruh tanaman yang dikom-binasi tersebut bila diukur dari kalori yang dihasilkan hasil-nya ekivalen dengan 12,2 ton/ha beras. Sedangkan hasil yang sama bila diukur dari kandungan proteinnya ekivalen dengan 7,4 ton/ha beras. Di samping itu juga telah dihasilkan 2 varitas unggul kacang hijau.

XVII/14

Page 15: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

Penelitian terhadap kacang kedelai telah menghasilkan 6 varitas unggul. Dengan teknik mutasi radiasi terhadap kedelai telah dapat dihasilkan varitas unggul Muria yang telah dilepas ke masyarakat petani dalam tahun 1988/89. Varitas unggul ini mampu menghasilkan 1,7 - 2 ton/ha dengan masa tanam yang lebih pendek.

Dalam Repelita IV juga dilakukan penelitian teknologi pemupukan padi yang menunjukkan bahwa cara pemupukan, dosis, jenis pupuk, waktu dan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan produksi menjadi rata-rata 10 - 30%. Juga telah diteliti komponen-komponen yang menunjang paket Pengendalian Hama Ter-padu dan Supra Insus seperti varitas tahan hama dan penyakit, rotasi varitas dan waktu tanam, jenis dan cara pemberian insektisida secara tepat, serta penggunaan musuh alami.

(b) Penelitian Hortikultura

Selama Repelita IV penelitian hortikultura telah meng-hasilkan berbagai varitas unggul sayuran, seperti 3 varitas tomat yang berproduksi tinggi dan tahan terhadap penyakit layu bakteri, 2 varitas unggul kentang, 1 varitas unggul kubis, 4 varitas unggul bawang merah, 2 varitas unggul bayam, 3 varitas unggul petsai, dan 2 varitas unggul bawang putih.

Dalam Repelita IV juga telah dilaksanakan penelitian terhadap teknologi kultur jaringan. Teknologi ini dapat me-ningkatkan daya tahan tanaman terhadap virus, mempermudah perbanyakan bibit dan dapat meningkatkan jenis hasil dari tanaman yang bersangkutan. Teknologi ini telah diterapkan untuk pengadaan bibit jeruk dan kentang yang bebas virus CVPD, berbagai jenis anggur, pisang, anggrek dan tanaman hias.

Pembibitan mangga telah dapat dipercepat dengan teknik minigrafting sehingga siap tanam dalam 1 tahun. Juga telah diteliti saat petik yang tepat bagi mangga arumanis, yaitu 86 - 92 hari setelah bunga mekar. Selain itu daya tarik jeruk manis dan jeruk siam telah dapat ditingkatkan melalui pem-berian gas asetilen, dan ketahanan simpannya dapat diperpan-jang melalui pelapisan lilin.

Selanjutnya penelitian tanaman hortikultura diarahkan untuk menggunakan paket teknologi tepat guna yang dapat di-terapkan oleh petani dataran tinggi dan dataran rendah, ter-masuk areal baru.

XVII/15

Page 16: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

(c) Penelitian Tanaman Industri

Dalam Repelita IV penelitian tanaman industri mencakup banyak komoditi, antara lain kelapa, terawas, lada, dan lain-lain. Pemuliaan tanaman kelapa telah menghasilkan 4 varitas baru yang tahan penyakit gugur buah, dengan potensi produksi rata-rata 4 ton kopra/ha/tahun. Di samping itu juga telah di-hasilkan 3 varitas kelapa hibrida yang mampu berbuah pada umur 4 tahun. Juga telah berhasil dirancang suatu alat penge-ring kopra yang sederhana, murah, menggunakan bahan bakar dari tempurung kelapa. Dengan alat pengering tersebut mutu kopra dapat ditingkatkan.

Penelitian kapas selama Repelita IV telah berhasil mele-pas 3 varitas kapas yang mutu seratnya cukup baik, serta penggunaan sistem tumpang sari kapas dengan kedelai yang dapat menaikkan produksi petani hingga 30% - 50%.

Juga telah berhasil dirancang alat penyuling nilam yang dapat menghasilkan minyak atsiri nilam yang bermutu tinggi. Tanaman terawas banyak ditemukan di daerah pegunungan dan belum dimanfaatkan. Padahal tanaman ini mengandung minyak atsiri juga. Dalam Repelita IV telah diteliti kemungkinan-kemungkinan dalam penyulingan terawas.

(d) Penelitian Tanaman Perkebunan

Dalam Repelita IV penelitian tanaman perkebunan dilaku-kan untuk memperbaiki varitas, teknologi benih serta penge-lolaan tanaman yang meliputi jarak tanam, pemupukan dan hubungan variabel iklim dan produksi. Selain itu juga telah diteliti pengendalian epidemologi, gulma, hama dan penyakit serta pola tanam, perbaikan teknik pengolahan hasil perkebun-an, serta kemungkinan perluasan lahan tanaman perkebunan.

Dalam Repelita IV juga telah dihasilkan berbagai klon unggul, seperti 8 varitas tebu unggul, 14 calon klon teh kering yang berpotensi produksi 4.500 kg/tahun/ha, 12 varitas kelapa sawit, 6 klon anjuran kopi robusta dan 9 klon (harapan) kopi arabika, 3 klon (anjuran) kakao dan 9 klon (harapan) kakao bulk serta 3 klon (anjuran) kakao bulk dan 4 varitas tembakau.

Selanjutnya dengan teknologi kultur jaringan dalam Repe-lita IV telah berhasil disediakan berbagai bibit unggul tanaman industri seperti kelapa sawit, kelapa kopyor dan tem-bakau.

XVII/16

Page 17: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

Selain itu, di bidang agro-teknik telah diteliti inte-grasi kegiatan usaha ternak domba di perkebunan karet. Juga dikembangkan teknik sadap tusuk dengan menggunakan perangsang pada penyadapan karet guna memperoleh getah karet lebih banyak. Telah dikembangkan susunan dan jarak tanaman yang optimum untuk kelapa sawit. Selain itu juga diteliti cara pemupukan yang berimbang untuk kopi. Semua teknik ini rata-rata meningkatkan produksi tanaman dengan 30 - 40%.

(e) Penelitian Perikanan

Penelitian pembenihan ikan dalam Repelita IV telah ber-hasil mengembangkan teknik pemijahan yang lebih produktif untuk ikan Lele, ikan Bandeng, ikan Baronang, dan ikan Kerapu. Demikian pula telah dikembangkan teknik hipofisasi untuk ikan Jelawat, ikan Patin, dan ikan Baung. Selain itu juga telah dikembangkan teknik hibridisasi untuk memperbaiki genetik ikan mas, teknik produksi benih untuk udang Galah dan cara pendederan benur Udang Windu. Usaha ini terbukti telah ber-hasil meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan akan benih di dalam negeri.

Selama Repelita IV telah berhasil dikembangkan teknologi budi daya sangkar untuk ikan mas, pencegahan serangan virus MBV terhadap udang, teknik pemeliharaan larva udang dengan kelulusan hidup 50%, dan teknik budi daya kerang dan budi daya kerang hijau.

Penelitian perikanan laut selama Repelita IV ditujukan untuk mengetahui kepadatan ikan menurut musim dan daerah, jenis ikan, daerah penyebaran, tingkat pengusahaan berbagai jenis ikan, serta disain dan teknik penangkapan udang dengan trammel net. Juga telah diteliti distribusi ukuran panjang ikan tuna yang ditangkap di daerah-daerah penangkapan yang berbeda di perairan Samudera Indonesia. Di samping itu telah dilaksanakan identifikasi jenis plankton di daerah pasang surut perairan Probolinggo, pengaruh kedalaman mata pancing pada alat tangkap vertikal longline terhadap jumlah dan jenis ikan tongkol dan lain-lain.

(f) Penelitian Peternakan

Penelitian produksi ternak selama Repelita IV ditujukan untuk menemukan susunan pakan yang bernilai gizi tinggi dan murah. Hasil yang dicapai antara lain ialah pemanfaatan daun lamtoro sebagai pengganti konsentrat untuk kambing, pening-

XVII/17

Page 18: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

katan kualitas jerami sebagai pakan ternak dengan penambahan urea atau amonia serta pemanfaatan campuran jerami singkong dan onggok sebagai pengganti rumput gajah segar. Dengan meng-gunakan teknik radiasi telah berhasil dikembangkan molase blok, yaitu suatu campuran pelengkap pakan untuk ternak me-mamah biak. Molase blok ini mudah diberikan kepada ternak karena berbentuk padat, mampu meningkatkan produktivitas ter-nak, dan mudah diproduksi. Juga telah dikembangkan suatu cam-puran baru pakan unggas melalui ekstraksi kedelai.

Penelitian alih janin telah mempercepat dan melipat-gan-dakan jumlah hewan-hewan langka, atau eksotik unggul. Dengan seleksi dan teknologi impor janin populasi hewan berkembang lebih cepat, mudah, murah dan aman dibandingkan dengan sistem impor ternak itu sendiri. Selama Repelita IV telah dilaksana-kan penelitian alih janin sapi.

Dalam Repelita IV penelitian di bidang kesehatan dan pe-nyakit ternak (veteriner) antara lain telah menghasilkan vaksin untuk mencegah penyakit mulut dan kuku pada kerbau. Virus penyebab penyakit Malignant Catharral Fever (MCF) telah berhasil diisolasi guna menemukan vaksinnya. Juga telah ber-hasil dikembangkan di dalam negeri vaksin terhadap virus orf dan pox yang menyebabkan penyakit sukar makan pada kambing dan domba. Penelitian terhadap penyakit keluron (Brucellosis) pada sapi dan babi sudah dapat diatasi dengan gen Rose Bengal. Demikian pula penyakit mastitis telah dapat ditanggulangi me-lalui pengobatan dengan amplicilin dan cloxacilin. Dengan menggunakan teknik radiasi telah ditemukan vaksin koksidiosis pada ternak unggas.

Di samping penelitian-penelitian tersebut di atas ini selama Repelita IV telah dilaksanakan penelitian dalam ber-bagai aspek peternakan, antara lain pengembangan potensi dan pola peternakan di berbagai wilayah, peningkatan produksi susu serta usaha peternakan tradisional dan peternakan komer-sial. Juga telah diteliti pemanfaatan ternak berproduksi cepat (unggas, kelinci, domba dan kambing) dalam rangka usaha me-ningkatkan produksi telur dan daging. Selain itu juga telah diteliti penggunaan ternak sebagai sumber tenaga kerja, pupuk dan energi, termasuk teknologi pengawetan dan pengolahan hasil ternak.

(g) Penelitian Predator Hama Kutu Loncat

Untuk menanggulangi hams kutu loncat yang sangat merusak tanaman lamtoro, dalam Repelita IV telah diimpor 8.000 ekor

XVII/18

Page 19: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

(4.000 pasang) Curinus Curiuleus dari Hawai. Pemangsa hama kutu loncat ini telah berhasil dibiakkan dan terbukti dapat menanggulangi hama kutu loncat di propinsi-propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Lampung, Nusa Tenggara dan Irian Jaya.

(h) Penelitian Usaha Tani

Dalam bidang usaha tani antara lain telah dilanjutkan penelitian yang mencakup survai mengenai kapasitas tanah, pola usaha tani dan rekomendasi teknik penyiapan lahan. Pene-litian selama Repelita IV antara lain meliputi penelitian me-ngenai hal-hal seperti di bawah ini:

1) Berbagai masalah dan pendekatan dalam penanganan lahan pasang surut dan rawa di daerah Karang Agung (Sumatera Selatan) serta di Alabio dan di Unit Tatas (Kalimantan) untuk program transmigrasi; pola usaha tani di daerah lahan kering (Jambi), pola pertanian di lahan marginal (Jambi), pengendalian alang-alang (Sumatera Selatan), tanaman karet sebagai komoditi utama (Sumatera Selatan), kelapa sebagai komoditi utama (Kalimantan Timur), tanaman untuk pakan ternak (Batumarta/Sumatera Selatan), dan pe-nerapan pola tanam kombinasi antara strip rumput dan strip kacang-kacangan serta mulsa untuk mengatasi erosi.

2) Berbagai masalah dan pendekatan dalam usaha konservasi kawasan hulu, yang juga diarahkan untuk mendukung pe-ningkatan pendapatan petani di wilayah DAS, seperti di DAS Citanduy (Jawa Barat), DAS Jratunseluna (Jawa Tengah) dan DAS Brantas (Jawa Timur).

3) Berbagai masalah dan pendekatan dalam usaha tani, antara lain, masalah mengenai teknologi pertanian yang lebih sesuai dengan agroekologi lokal di Nusa Tenggara, seperti di Dili (Timor), Sandubaya (Lombok) dan Maumere (Flores).

(i) Penelitian Tanah

Dalam Repelita IV telah dilakukan penelitian mengenai kemungkinan untuk mengatasi kendala kesuburan tanah untuk tanaman pangan dengan cara penambahan unsur hara fosfor, kalsium, magnesium dan kalium, serta penurunan derajat kema-saman tanah. Juga telah diteliti kemungkinan peningkatan pro-duksi di tanah Ultisol dan Oxisol di Sumatera, Kalimantan,

XVII/19

Page 20: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

Sulawesi dan Irian Jaya melalui penggunaan bahan organik, penggunaan pupuk fosfor (P) dan pemberian kapur (Ca). Dari penelitian-penelitian yang dilakukan telah diketahui bahwa pupuk magnesium (Mg) sangat berpengaruh terhadap tanaman jagung dan kedelai, dan kebasaan (Ca, Mg dan K) berkorelasi positip dengan pertumbuhan.

(2) Penelitian Kesehatan

Dalam Repelita IV telah dilaksanakan pengembangan insti-tusional dan pengembangan jaringan informasi teknologi ke-sehatan. Penelitian kesehatan mencakup penelitian pelayanan kesehatan masyarakat, gizi, farmasi, penyakit menular dan pe-nyakit tidak menular, serta kesehatan lingkungan.

Di samping itu dalam Repelita IV telah dilaksanakan Survai Kesehatan Rumah Tangga Nasional. Hasil survai menun-jukkan adanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sementara itu di tujuh rumah sakit sedang dicoba pemanfaatan radioimmunnoassay (RIA), yaitu alat diagnosa yang menggunakan radiasi nuklir.

Penelitian yang dilaksanakan dalam bidang keluarga be-rencana antara lain mencakup penelitian mengenai dampak kon-trasepsi oral terhadap metabolisme lemak dan penelitian me-ngenai efektivitas dan jangkauan penggunaan obat tradisional di daerah. Di samping itu telah diteliti pula berbagai aspek kebijaksanaan pengembangan di bidang keluarga berencana na-sional.

(3) Penelitian Lingkungan Hidup

Dalam Repelita IV teknik perunut radiasi telah diterap-kan dalam penelitian-penelitian hidrologi, sedimentasi, air tanah, erosi, arus sungai, pendangkalan pelabuhan, dan lain sebagainya.

Dalam Repelita IV telah dilaksanakan penelitian mengenai ekosistem hutan bakau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi hutan bakau sebagai penghubung ekosistem laut dengan ekosistem darat tidak tergantikan oleh ekosistem yang lain. Dalam hal ini hutan bakau berfungsi menjaga agar garis pantai stabil dan pada batas-batas tertentu hutan bakau dapat ber-fungsi sebagai penyaring dan pengurai bahan-bahan limbah organik dari daratan yang dibawa oleh air sungai. Di samping itu juga berfungsi sebagai tempat pembenihan ikan dan berbagai

XVII/20

Page 21: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

hewan laut lainnya, tempat bersarang burung-burung, dan se-bagai sumber bahan baku untuk industri. Atas dasar hasil pe-nelitian tersebut telah diusulkan agar jalur hijau hutan bakau di sepanjang garis pantai di berbagai daerah tertentu diper-tahankan atau dikembangkan.

Dalam Repelita IV telah diteliti berbagai jenis tanaman polong-polongan seperti tanaman acacia, albizia, bauhinia, caesalpinia, desmodium dan indigifera. Hasid penelitian me-nunjukkan bahwa tanaman-tanaman tersebut dapat tumbuh dengan cepat dan tahan akan kekeringan. Oleh karena itu tanaman-tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman pelindung, pe-nyubur tanah dan penahan erosi di kawasan-kawasan lahan kering. Selain itu telah diteliti fungsi Taman Nasional se-bagai penyangga keseimbangan mutu ekosistem di Baluran, Jawa Timur dan di Gunung Gede, Jawa Barat.

Dalam Repelita IV juga telah dilaksanakan penelitian me-ngenai beberapa daerah aliran sungai (DAS). Dari hasil pene-litian di DAS-Ciliwung, Jawa Barat, antara lain diketahui sumber dan jenis limbah organik yang mencemari sungai ter-sebut, serta cara-cara penanggulangan polusi sungainya. Juga diketahui jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan ekosistem DAS tersebut. Di samping itu telah dilakukan penelitian me-ngenai berbagai aspek limnologi paparan banjir di DAS-Cisadane dan di danau-danau di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

b. Program Utama Nasional Riset dan Teknologi Dalam Bidang Sumber Daya Alam dan Energi (PUNAS-RISTEK II)

(1) Penelitian Sumber Daya Energi

Penelitian dan pengembangan teknologi di bidang energi diarahkan untuk mendukung peningkatan kemampuan penyediaan sumber daya energi, termasuk pengembangan sumber-sumber energi baru.

Selama Repelita IV dalam bidang pertambangan minyak dan gas bumi telah berhasil dikuasai teknologi pengolahan ben-tonit. Bentonit digunakan sebagai bahan pengaktif dalam pen-jernihan minyak bumi. Teknologi pengolahan bentonit ini telah berhasil dilepas ke sektor swasta.

Dalam penelitian dan pengembangan energi angin telah di-hasilkan prototip kincir angin berkapasitas 10 KVA tenaga listrik. Prototip ini juga telah digunakan sebagai pompa air

XVII/21

Page 22: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

berkapasitas 200 liter per menit di Samosir, Sumatera Utara. Penelitian energi angin juga mencakup pemetaan potensi energi angin di 39 lokasi di Indonesia. Di samping itu telah disusun suatu peta potensi energi matahari di seluruh Indonesia. Dari peta ini diketahui bahwa karena daerah Nusa Tenggara Timur mempunyai musim kemarau yang panjang dan mempunyai intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi maka di daerah ini cocok untuk dikembangkannya pemanfaatan energi matahari.

Penelitian energi alternatif juga mencakup penelitian pemanfaatan limbah pertanian dan limbah peternakan sebagai sumber energi bagi keperluan rumah tangga, serta penelitian pembuatan briket batu bara. Di samping itu telah diteliti ke-mungkinan pemanfaatan perbedaan suhu permukaan air laut dan suhu lapisan bawah air laut sebagai sumber energi.

(2) Penelitian Sumber Mineral

Penelitian dan pengembangan sumber mineral diarahkan pada berbagai aspek pengembangan dan pengelolaan bahan galian serta berbagai aspek pengembangan suatu pusat informasi mineral.

Dalam Repelita IV telah diteliti potensi ekonomi dari bahan-bahan galian logam, seperti air raksa, besi, kromit, mangan dan logam-logam alkali. Juga telah diteliti potensi ekonomi bahan-bahan galian bukan logam, seperti batu gamping, pasir kuarsa, marmer, kaolin, andesit, jarosit, bentonit piropilit, dan fosfat.

Penyebaran mineral logam di dalam tanah dapat diketahui melalui penelitian keadaan geofisik suatu daerah. Selama Re-pelita IV telah dilakukan pemetaan penyebaran tembaga di Nusa Tenggara, timbal, seng dan tembaga di Sulawesi Selatan, tem-baga dan emas di Sumatera Utara, mangan di Jawa Tengah dan di Kalimantan Barat. Dengan cara yang sama telah diteliti potensi kandungan timah beserta mineral-mineral ikutannya, seperti tantalium dan monazit di wilayah perairan Indonesia bagian Barat.

Dalam Repelita IV dilanjutkan penelitian mengenai ca-dangan uranium yang ada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sula-wesi, Kepulauan Maluku dan Irian Jaya. Selain itu telah di-uji coba pemanfaatan arang kayu sebagai pereduksi di dalam proses peleburan besi dan nikel menjadi besi-nikel.

XVII/22

Page 23: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

(3) Survai dan Pemetaan Sumber Alam

(a) Pemetaan Dasar

Dalam Repelita IV kegiatan pemetaan dasar mencakup peng-adaan jaring kontrol horizontal, pengadaan jaring sipat datar teliti, pengadaan jaring gaya berat, pemotretan udara, peme-taan rupa bumi, dan penegasan perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea.

Pengadaan jaring kontrol horisontal, jaring kontrol sipat datar teliti dan jaring gaya berat dilakukan untuk mendukung pembuatan Jaring Geodesi Nasional. Selama Repelita IV peng-adaan jaring kontrol horizontal mencakup 8 stasiun Doppler di Kalimantan, 5 stasiun Doppler di Sulawesi, 36 stasiun GPS (Global Positioning System) di Sumatera. Pengadaan jaring sipat datar teliti mencapai 350 buah pilar yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Kalimantan. Di daerah-daerah tersebut juga telah dilaksanakan survai sifat datar yang mencapai 15.629 km. Sementara itu untuk survai gaya berat di Pulau Jawa telah mencapai 2.200 km. Juga telah dibangun 40 buah stasiun survai gaya berat yang tersebar di pulau Jawa.

Selama Repelita IV telah dilakukan pemotretan udara ter-hadap 10 lokasi transmigrasi, pemotretan udara daerah perba-tasan RI - PNG yang mencapai 1.000 kilometer-garis, dan pemo-tretan Doppler di Sulawesi. Khusus tahun 1988/89 telah dila-kukan pemotretan udara terhadap daerah-daerah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Timor Timur dan Irian Jaya yang seluruhnya mencapai 38.064 kilometer-garis.

Selama Repelita IV pemetaan rupa bumi Pulau Sumatera telah menghasilkan 55 nomor peta skala 1 : 50.000 dan 58 nomor peta skala 1 : 250.000. Pemetaan rupa bumi Pulau Jawa dan Pulau Bali telah menghasilkan 30 nomor peta skala 1 : 25.000 dan 344 nomor peta skala 1 : 50.000. Pemetaan rupa bumi Pulau Kalimantan menghasilkan 137 nomor peta skala 1 : 50.000 dan 112 nomor peta untuk peta dasar berskala 1 : 50.000. Pemetaan rupa bumi Pulau Sulawesi menghasilkan 16 nomor peta skala 1 : 50.000. Pemetaan rupa bumi Kepulauan Maluku menghasilkan 50 nomor peta skala 1 : 100.000. Pemetaan rupa bumi Irian Jaya menghasilkan 92 nomor peta skala 1 : 100.000.

Sementara itu dalam Repelita IV untuk penegasan perba-tasan RI - Papua New Guinea (PNG) telah dilakukan survai dan pemetaan perbatasan. Dari perbatasan RI - PNG sepanjang

XVII/23

Page 24: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

725 km telah berhasil disurvai dan dipetakan sepanjang 455 km. Penegasan perbatasan ini juga mencakup pembangunan 13 buah tugu batas dan 38 buah stasiun Doppler.

(b) Pemetaan Agroekologi, Vegetasi dan Kemampuan Tanah

Dalam Repelita IV penelitian agroekologi, vegetasi dan kemampuan tanah mencakup pemetaan geomorfologi, pemetaan geo-ekologi pantai, pemetaan geoarkeologi, pemetaan liputan lahan, pembuatan atlas sumber daya, pemetaan bathimetri, dan pemetaan medan magnetik.

Pemetaan geomorfologi selama Repelita IV telah menghasil-kan 12 nomor peta skala 1 : 50.000 untuk Jawa Tengah serta 69 nomor peta skala 1 : 250.000 untuk seluruh pulau Sumatera, Nias, dan Siberut. Pemetaan geo-ekologi telah menghasilkan 15 nomor peta skala 1 : 50.000 dan 25 nomor peta skala 1 : 250.000 yang mencakup hampir seluruh Sumatera. Pemetaan liputan lahan telah menghasilkan 54 nomor peta skala 1 : 250.000 untuk Sumatera. Sementara itu pembuatan atlas sumber daya telah menghasilkan 25 nomor peta skala 1 : 250.000 untuk Bali, Maluku dan Irian Jaya serta 10 nomor peta skala 1 : 1.000.000 untuk Nusa Tenggara Barat, Nusa Teng-gara Timur dan Timor Timur.

Juga selama Repelita IV telah diselesaikan 20 nomor peta bathimetri berskala 1 : 250.000 dan 33 nomor peta medan mag-netik berskala 1 : 250.000 di tiga lokasi yaitu di Selat Sunda dan Selat Makassar.

Pemetaan geoarkeologi bertujuan untuk melakukan peneli-tian terintegrasi kepurbakalaan dan selama Repelita IV telah berhasil dipetakan situs purbakala di Palembang, Sumatera Selatan, di lereng Gunung Merapi dan di Demak, Jawa Tengah, di Gresik, di Tuban dan di Kediri, Jawa Timur.

(c) Pembinaan dan Pengembangan Data Dasar dan Perpetaan Wilayah Nasional

Dalam rangka pengembangan suatu Sistem Informasi Geo-grafis Nasional telah dimulai pembuatan peta digital dan pengolahan citra Landsat. Dalam Repelita IV telah diselesai-kan sejumlah peta digital Indonesia yang meliputi berbagai tema dan cakupan wilayah, seperti:

1) Skala 1 : 250.000 masing-masing 108 nomor peta untuk tema batas administrasi, curah hujan bulanan, titik

XVII/24

Page 25: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

tinggi, jaringan jalan, pola aliran sungai, komoditi perkebunan dan penyebaran penduduk di Sumatera, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

2) Skala 1 : 500.000 masing-masing 16 nomor peta untuk tema intensitas hujan, erosi, kawasan hutan, tanah tinjau, jenis tanah, kemiringan dan morfologi tanah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.

3) Skala 1 : 50.000 masing-masing 214 nomor peta untuk tema kontur, pola aliran sungai, titik tinggi, di seluruh Sumatera.

4) Skala 1 : 250.000 masing-masing 33 nomor peta untuk tema kemiringan, iklim, jenis dan morfologi tanah di seluruh Sumatera.

5) Skala 1 : 250.000 masing-masing 52 peta untuk tema tata guna lahan, status hutan, sistem pertanahan (land system and land suitability) di Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya.

Dalam Repelita IV telah direkam sebanyak 145 helai citra Landsat (Computer Compatible Tape/CCT) dan 137 helai dalam bentuk film. Dari jumlah tersebut sebanyak 37 CCT untuk Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Nusa Tenggara telah selesai diolah.

(4) Pengkajian Aspek Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedirgantaraan

(a) Peningkatan Pelayanan dan Penggunaan Data Satelit

Selama Repelita IV secara terus-menerus data dari satelit sumber alam Landsat diterima, direkam dan diproses oleh sta-siun penerima di Pekayon, Jawa Barat. Hasilnya telah diman-faatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk peneliti-an geologi, tata guna lahan, pertanian, kehutanan, struktur tanah, arkeologi dan pemantauan kebakaran hutan. Di samping data dari satelit sumber alam Landsat juga diterima data dari satelit lingkungan dan cuaca NOAA dan GMS oleh stasiun pene-rima di Pekayon, Jawa Barat dan di Biak, Irian Jaya. Hasilnya telah dimanfaatkan untuk pembuatan peta awan, peta angin, peta suhu, peta variasi tahunan dari liputan awan dan peta profil suhu permukaan laut, yang semuanya dapat digunakan

XVII/25

Page 26: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

untuk prakiraan cuaca dan iklim. Di samping itu selama Repe-lita IV data meteo untuk ketinggian 16 - 80 km telah diperoleh dengan menggunakan balun stratosfir, balun sonda, dan roket ilmiah.

Selama Repelita IV telah dilakukan penelitian mengenai kadar CO2 di kota-kota Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar CO2 di kota-kota tersebut sudah cukup tinggi dan mendekati batas ambang. Di samping itu juga telah dilakukan penelitian mengenai profil ozon pada ketinggian 20 - 30 km.

(b) Peningkatan Teknologi Kedirgantaraan dan Dampaknya

Dalam Repelita IV Indonesia bersama dengan negara-negara lain secara aktif ikut mengkaji aspek internasional dari ber-bagai teknologi kedirgantaraan. Kegiatan ini antara lain men-cakup pengaturan penempatan satelit, pengaturan penggunaan gelombang radio, pengaturan penginderaan jauh, penanganan benda antariksa yang jatuh, dan penggunaan wahana antariksa bertenaga nuklir.

Selanjutnya untuk penelitian karakteristik roket telah dibangun suatu terowongan angin subsonik dan supersonik. Karakteristik roket yang dapat diperoleh dari penelitian di terowongan angin tersebut antara lain adalah koefisien gaya drag, koefisien gaya normal, momen guling dan gaya tukik. Data ini membantu peningkatan penelitian sistem pengendalian dan pengarahan lintasan roket. Melalui pemanfaatan fasilitas tersebut dalam tahun 1988/89 telah berhasil diluncurkan roket sonda rancangan dalam negeri dengan roket uji berdiameter 150 mm dan 300 mm, dan roket uji bertingkat.

Penelitian-penelitian roket di atas juga ditunjang oleh penelitian bahan bakar roket. Bahan bakar roket yang baik adalah bahan bakar yang mampu memberi kecepatan awal yang kecil serta memberi waktu pembakaran yang lama. Dalam Repelita IV telah berhasil dikembangkan bahan bakar yang memenuhi syarat tersebut dari jenis poliurethan. Selain itu telah di-ketahui bahan pelapis roket yang lebih tipis dan lebih tahan panas dalam waktu yang relatif lebih lama. Juga telah dilaku-kan penyempurnaan konstruksi motor roket dan penyempurnaan sistem antena pendeteksi roket yang diuji terbang.

Dalam Repelita IV dilanjutkan usaha-usaha untuk menguasai teknologi satelit. Usaha-usaha ini dilakukan melalui kegiatan

XVII/26

Page 27: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

perencanaan teknis model simulasi sistem jet pendorong dan tangki bahan bakar satelit. Aspek teknis lain yang diteliti adalah karakteristik sistem pengendalian satelit, distribusi termal pada satelit, orbit satelit, kekuatan konstruksi sate-lit, dan sistem kendali aktif satelit.

Selain itu selama Repelita IV telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh perilaku ionosfir terhadap perambatan ge-lombang radio. Penelitian ini juga mencakup penelitian menge-nai gangguan hujan terhadap gelombang-gelombang radio di se-luruh Indonesia. Hasil penelitian ini dapat membantu mengatasi gangguan tersebut dengan memperkirakan frekuensi yang tepat bagi komunikasi-komunikasi teresterial berfrekuensi tinggi. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan penjelasan mengenai gejala daerah bisu untuk frekuensi 5 - 7 MHz di Bangka, Suma-tera Selatan, dan untuk frekuensi 2 MHz di Kendari, Sulawesi Tenggara.

(c) Program Utama Nasional Riset dan Teknologi dalam Bidang Industri (PUNAS - RISTEK III) mencakup bidang:

1) Industri Penerbangan

Penelitian aerodinamika pesawat terbang bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri lepas landas dan pendaratan suatu pesawat terbang, prestasi jelajah dengan kecepatan sedang, dan inter-ferensi komponen. Untuk itu dalam Repelita IV telah selesai dibangun Laboratorium Aero Gasdinamika dan Getaran (LAGG) dan Laboratorium Terowongan Angin Kecepatan Rendah (ILST) di Pus-piptek - Serpong, Jawa Barat.

Di Laboratorium Uji Konstruksi (LUK) di Puspiptek - Ser-pong, Jawa Barat, telah dilakukan uji kelelahan terhadap pe-sawat terbang CN-235. Hasilnya menunjukkan bahwa pesawat ter-bang CN-235 mampu terbang normal selama 60.000 jam tanpa reparasi yang mahal. Di samping itu telah diteliti pemanfaatan serat karbon untuk bahan struktur badan pesawat terbang.

2) Transportasi Darat

Selama Repelita IV dalam bidang industri transportasi darat telah diadakan penelitian mengenai komponen-komponen batang torak, rockerarm, tungkai penghubung (ball joint) dan pegas spiral dari berbagai jenis kendaraan. Penelitian ini mencakup penelitian material, uji kekuatan konstruksi dan uji

XVII/27

Page 28: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

lelah. Juga telah diuji coba prototip kereta rel, gerbong barang dan gerbong penumpang. Di samping itu juga telah dite-liti kemungkinan diversifikasi bahan bakar yang dapat diguna-kan untuk kendaraan bermotor, seperti gasohol dan bahan bakar gas.

3) Industri Maritim dan Transportasi Laut

Dalam bidang maritim dan perkapalan selama Repelita IV telah dilakukan penelitian terhadap komponen-komponen hasil produksi dalam negeri seperti rantai kapal laut, jangkar dan alat-alat ukur pada kapal layar. Penelitian ini mencakup pe-nelitian material dan uji kekuatan dari komponen-komponen tersebut. Dalam rangka penelitian konstruksi kapal telah di-adakan kapal eksperimen Maruta Jaya. Di samping itu telah di-selesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang.

4) Industri Elektronika dan Telekomunikasi

Dalam Repelita IV dilaksanakan penelitian mengenai sistem komunikasi telepon yang menggunakan frekuensi division multiplexing (FDM). Hasilnya menunjukkan bahwa ekstraksi saluran bicara FDM untuk Spur Route bila dilengkapi dengan prosessor mikro akan menghasilkan mutu data dan mutu bicara yang lebih baik. Dalam hubungan itu telah diadakan penelitian pula mengenai pemanfaatan modulasi isyarat satelit orbit kutub.

Selama Repelita IV juga telah dirancang berbagai komponen elektronika, seperti transistor berfrekuensi tinggi, untuk penguat daya isyarat besar dan isyarat kecil. Juga telah di-teliti komponen-komponen konduktor-semi untuk berbagai keper-luan, misalnya untuk avionics, peralatan militer dan lain-lain.

Selanjutnya dalam Repelita IV telah dilakukan usaha untuk memproduksi generator listrik berkapasitas 100 KVA. Produksi generator ini telah terbukti menunjang kegiatan elektrifikasi di daerah pedesaan. Generator yang dihasilkan juga telah di-gunakan oleh pemancar radio dan televisi di daerah-daerah terpencil.

5) Industri Energi

Pengkajian mengenai industri energi antara lain mencakup uji coba terhadap pembangkit listrik energi surya. Listrik

XVII/28

Page 29: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

tenaga surya yang dihasilkan telah dapat digunakan untuk me-menuhi kebutuhan stasiun penghubung TV dan TVRI di gunung Brengos, Jawa Timur dan di Sipirok, Sumatera Utara. Di samping itu juga dapat digunakan untuk keperluan pengobatan sebagai-mana telah diuji coba di Bengkulu dan di Serpong, Jawa Barat. Selanjutnya pemanfaatan tenaga surya sebagai sumber listrik telah diujicobakan untuk pompa air di Sumba, Nusa Tenggara Timur, dan di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Di samping uji coba untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dalam Repelita IV juga telah dikaji dan dikem-bangkan pemanfaatan batu bara. Pengembangan pemanfaatan batu-bara sebagai bahan bakar telah dilaksanakan melalui peneliti-an mengenai pembuatan kokas dari batu bara, pembuatan briket kalsium batu bara dan gasifikasi batu bara. Selain itu dalam hal batu bara ini juga telah diteliti bagaimana pemanfaatannya sebagai karbon aktif.

Juga dalam Repelita IV telah dilaksanakan penelitian me-ngenai pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga panas bumi. Penelitian ini mencakup pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi berkapasitas panas sedang (medium enthalpi) di Lahendong, Sulawesi Utara. Di samping itu juga telah dilaku-kan pengkajian mengenai kemungkinan pemanfaatan gambut sebagai sumber energi di Pangkoh, Kalimantan Tengah.

6) Industri Rekayasa

Dalam Repelita IV telah berhasil dirancang pembuatan instrumen nuklir, seperti alat cacah nuklir, alat pengendali kualitas barang, alat kedokteran nuklir, alat pengukur kete-balan pada industri kertas dan industri pelat baja dan alat-alat pelindung radiasi. Di samping itu telah berhasil dikem-bangkan suatu alat uji-tak-merusak yang menggunakan radio-isotop.

Teknologi polimerisasi radiasi terhadap lateks dalam Re-pelita IV telah berhasil digunakan untuk membuat alat kontra-sepsi yang bermutu tinggi. Di samping itu dalam periode yang sama juga telah berhasil dirancang suatu aparat Irradiator Cobalt-60 yang mampu meradiasi bahan lateks alam dengan kapasitas sekitar 1.000 ton tiap tahunnya.

Dalam bidang instrumentasi optik, dalam Repelita IV telah diadakan penelitian mengenai parameter-parameter teknis dalam pembuatan lensa zoom optimal. Lensa ini memiliki fokus yang

XVII/29

Page 30: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

dapat diubah-ubah sesuai keperluan. Selanjutnya dalam bidang instrumentasi optik ini juga telah diteliti alat pelacak obyek terbang, alat optik pengukur panas dan alat penguji permukaan optik secara holografik.

Sementara itu dalam Repelita IV telah berhasil dirancang suatu alat pengukur kelembaban udara. Kemampuan alat ini an-tara lain ialah datanya langsung dapat dibaca dan langsung direkam serta dapat mengirimkan data yang diperolehnya ke stasiun pengamat. Di samping itu telah berhasil dikembangkan alat ukur tiga dimensi yang bermanfaat untuk industri instru-men, industri konstruksi dan industri otomotif.

(d) Program Utama Nasional Bidang Pertahanan dan Keamanan (Punas - Ristek IV)

Dalam Repelita IV telah dilakukan pengkajian strategik di bidang pertahanan dan keamanan. Pengkajian ini mencakup perkiraan rumusan kebijaksanaan pengembangan teknologi per-tahanan dan keamanan menjelang tahun 2000. Di samping pengka-jian mengenai perkiraan teknologinya selama ini juga dikaji berbagai aspek perkembangan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap pertahanan dan keamanan.

Di samping kajian strategis di atas dalam Repelita IV juga dilakukan berbagai penelitian mengenai komponen alat-alat pertahanan dan keamanan seperti senapan runduk, rantai tank, radar, alat-alat komunikasi dan sepatu rem pesawat tempur. Penelitian ini mencakup penelitian mengenai pembuatan suku cadang komponen dengan modifikasi dari peralatan yang sudah ada dan penelitian mengenai pemeliharaan berbagai peralatan tempur. Juga telah selesai disusun standar dan spesifikasi peralatan Hankam. Selain itu telah diadakan penelitian menge-nai metode pendidikan dan pelatihan personalia ABRI serta me-tode pembinaan kesehatan dan pembinaan mental personalia ABRI. Selanjutnya dalam rangka program ini juga telah diadakan pe-nelitian mengenai berbagai masalah dalam usaha untuk mening-katkan kemampuan pengawasan wilayah nasional RI.

(e) Program Utama Nasional Riset dan Teknologi di Bidang Sosial-Budaya, Falsafah, Ekonomi, dan Hukum (PUNAS - Ristek V)

1) Penelitian Sosial Ekonomi

Analisis perekonomian desa dalam Repelita IV menunjukkan bahwa jumlah dan jenis kredit pedesaan semakin berkembang.

XVII/30

Page 31: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

Selain itu ternyata ada kecenderungan pengalihan komoditi pertanian dari padi ke sayur-sayuran, ke buah-buahan dan ke palawija. Juga ditemukan adanya peningkatan penggunaan mesin-mesin pertanian.

Tinjauan prospek komoditi ekspor Indonesia menjelang tahun 2000 memberikan prakiraan bahwa pasar komoditi primer kurang menguntungkan. Hal ini disebabkan terjadinya surplus penawaran produk yang sama di luar negeri. Oleh karena itu diperlukan diversifikasi komoditi ekspor, terobosan pasar se-cara aktif, serta peningkatan mutu dan daya saing komoditi.

Dalam Repelita IV juga telah dilakukan berbagai peneli-tian perekonomian di Jawa Timur, seperti penelitian mengenai penawaran pasar komoditi pangan di kabupaten Jember. Di samping itu juga telah dilakukan analisis ekonomi mengenai usaha perikanan sawah tambak dan analisis mengenai tata niaga komoditi gula di kabupaten Lamongan. Selanjutnya juga telah diadakan penelitian mengenai produksi kubis dan pendapatan para produsennya di kabupaten Aceh Tengah.

2) Penelitian Koperasi

Selama Repelita IV penelitian yang diadakan di bidang koperasi mencakup berbagai aspek pengoperasian koperasi, se-perti pengembangan sistem informasi manajemen koperasi dan pengembangan pola perkreditan dalam koperasi. Selain itu juga telah diadakan penelitian mengenai perkembangan koperasi in-dustri kecil dan kerajinan dan mengenai berbagai kemungkinan untuk mengembangkan peran serta koperasi karyawan dalam pemi-likan saham BUMN dan perusahaan swasta. Dalam rangka usaha mengembangkan Koperasi Unit Desa (KUD), antara lain telah di-teliti berbagai pola manajemen KUD, kemungkinan pengembangan sistem manajemen KUD, peranan KUD dalam pengadaan pangan, peran serta kelompok strategis dalam pengembangan KUD dan berbagai pola penswadayaan KUD. Selanjutnya juga diadakan penelitian mengenai kelayakan usaha perikanan melalui KUD Mina.

3) Penelitian Transmigrasi

Penelitian di bidang transmigrasi dalam Repelita IV an-tara lain mencakup pengkajian mengenai strategi transmigrasi dan kebijaksanaan perluasan lapangan kerja di daerah transmi-grasi. Di samping itu dalam bidang ini juga telah dilakukan studi mengenai transmigrasi industri dan studi kelayakan me-ngenai pengembangan pemukiman transmigrasi di Simpang, Kali-mantan Barat, di Sebamban, Kalimantan Selatan dan di Ipuh,

XVII/31

Page 32: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

Bengkulu. Selanjutnya juga telah dilaksanakan penelitian me-ngenai kemungkinan pemanfaatan gambut sebagai sumber energi di daerah transmigrasi dan mengenai kemungkinan konservasi lahan dengan memanfaatkan stasiun agroklimatologi transmi-grasi di Bengkulu.

4) Penelitian Bidang Agama

Dalam bidang agama selama Repelita IV telah diteliti tujuan pokok pembangunan sektor agama yang antara lain, men-cakup pengembangan kerukunan hidup beragama dan kerukunan antar agama, pengamalan agama, pendidikan agama dan pelayanan ibadah haji.

5) Penelitian Pendidikan

Dalam Repelita IV di bidang pendidikan antara lain telah dilaksanakan penelitian untuk mencari metode peningkatan kualitas belajar dan mengajar di perguruan tinggi negeri, khususnya di lingkungan universitas (Jawa Timur). Di samping itu telah diadakan penelitian mengenai masyarakat desa pantai guna mencari jenis pendidikan non formal yang serasi untuk pembangunan masyarakat desa pantai. Juga telah diadakan pene-litian mengenai hambatan-hambatan pelaksanaan pembauran pen-didikan di Riau.

6) Penelitian Kebudayaan

Dalam bidang kebudayaan dalam Repelita IV telah dilanjut-kan penelitian mengenai berbagai situs arkeologi dari zaman prasejarah, zaman abad pertengahan dan zaman modern dengan menggunakan citra satelit. Penelitian mengenai situs arkeologi ini dilakukan di Gresik, di Kediri dan di Tuban, Jawa Timur serta di Muara Takus, Riau. Penelitian ini merupakan kegiatan terintegrasi antar disiplin yang memanfaatkan ilmu geografi, geomorfologi, ekologi arkeologi dan sejarah. Penelitian ini antara lain telah menghasilkan penemuan suatu tanggul kuno di Kediri, Jawa Timur, yang dibangun di zaman pemerintahan Air-langga dalam abad ke 11 dan penemuan tanggul kuno di Muara Takus, Riau.

Selanjutnya dalam Repelita IV juga telah diadakan pene-litian mengenai dampak berbagai aspek sosial budaya terhadap pola konsumsi makanan pokok keluarga. Penelitian ini dilaku-kan di daerah-daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Selain itu juga telah diada-

XVII/32

Page 33: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

kan penelitian mengenai etos kerja pegawai negeri dalam kai-tannya dengan tanggung jawab sosial dan disiplin nasional.

7) Penelitian Administrasi Pembangunan

Selama Repelita IV penelitian dalam bidang administrasi pembangunan dan aparatur pemerintah antara lain mencakup pe-nelitian mengenai pokok-pokok organisasi departemen, penentu-an eselon bagi para pejabat pada instansi-instansi pemerintah dan pembagian kewenangan sehubungan dengan kebijaksanaan de-sentralisasi dan dekonsentrasi yang ada. Di samping itu telah dilakukan pengkajian mengenai cara-cara pengembangan sistem informasi pemerintah, efisiensi pelaksanaan tugas pemerintahan desa atau kelurahan dan mengenai berbagai aspek pengembangan sekolah tinggi bidang ilmu administrasi negara.

Khusus pada tahun 1988/89 dilakukan penelitian mengenai pengawasan melekat, penelitian mengenai kebutuhan akan kompu-terisasi sistem informasi manajemen nasional, penelitian untuk mencari perbandingan antara volume pekerjaan dan jumlah pega-wai, serta penelitian mengenai pengembangan modul kepemim-pinan dan persiapan jadwal retensi arsip pada pemerintah.

8) Penelitian Hukum

Dalam Repelita IV telah diteliti antara lain sistem pe-milikan dalam Hukum Perdata Nasional. Di samping itu telah dilakukan penelitian pula mengenai berbagai aspek Hukum Adat dan lembaga-lembaga hukum adat yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Irian Jaya. Juga telah diteliti kemungkinan terjadinya tindak pidana penyelundupan dalam pelaksanaan Ins-truksi Presiden No. 4 Tahun 1985. Selanjutnya selama Repe-lita IV juga telah diadakan penelitian mengenai akibat-akibat yang dapat timbul berhubung dengan adanya peralihan kewenang-an penyelesaian sengketa perumahan menurut PP Nomor 55 Tahun 1981 dari Kantor Urusan Perumahan ke Pengadilan Negeri.

Dalam tahun 1988/89 telah diadakan penelitian mengenai kontrak nasional dan kontrak internasional, mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam mengeluarkan pendapat dan menge-nai perbandingan antara jumlah hakim dan perkara atau penduduk dalam rangka usaha untuk mengupayakan pemerataan kesempatan untuk memperoleh keadilan. Selain itu juga telah diteliti beberapa masalah sehubungan dengan adanya pembedaan terhadap tenaga kerja wanita dalam hubungan kerja.

XVII/33

Page 34: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

B. STATISTIK

Berbagai kegiatan pembangunan perstatistikan yang telah dilaksanakan dalam Repelita IV ditujukan guna menunjang kebi-jaksanaan pembangunan dan melanjutkan pelaksanaan kegiatan program-program yang terdahulu dengan tetap berpegang pada sasaran jangka panjangnya, yaitu pengembangan sistem persta-tistikan nasional yang terpadu.

Prioritas pembangunan perstatistikan selalu dikaitkan dengan prioritas pembangunan. Selama Repelita IV serangkaian hasil telah dicapai, yang diwujudkan melalui penyelesaian berbagai kegiatan proyek (angka di dalam kurung menunjukkan jumlah jenis publikasi yang telah diselesaikan): peningkatan data statistik dan perbaikan statistik pertanian (146), pe-nyempurnaan dan pengembangan statistik pendapatan nasional/ regional dan tabel input-output (18), survai sosial ekonomi nasional/Susenas (17), survai penduduk antar sensus 1985 (9), sensus pertanian 1983 (30), sensus ekonomi 1986 (76), survai biaya hidup 1989, sensus penduduk 1990, serta peningkatan ke-terampilan pegawai statistik dan prasarana fisik.

Jumlah data dan informasi statistik yang dihasilkan se-tiap tahun adalah: 91 jenis dalam tahun 1984/85, 136 jenis dalam tahun 1985/86, 99 jenis dalam tahun 1986/87, 144 jenis dalam tahun 1987/88 dan 110 jenis dalam tahun 1988/89. Per-kembangan unit penghasilnya yang lebih rinci dapat dilihat pada Tabel XVII-6. Di samping itu, penataran dan pendidikan statistik lanjutan bagi petugas terus dikembangkan dan lebih ditingkatkan. Selama Repelita IV tenaga yang telah mendapat pendidikan kursus statistik berjumlah 1.009 orang dan tenaga yang telah memperoleh pendidikan ilmu statistik mencapai 1.285 orang. Perkembangannya dapat dilihat pada Tabel XVII-7. Adapun jumlah petugas luar (guru, mahasiswa dan sebagainya) atau mitra statistik yang diikutsertakan dalam pelaksanaan sensus/survai selama Repelita IV mencapai 481.535 orang.

Khusus dalam tahun 1988/89, yaitu tahun terakhir dari Re-pelita IV, telah diselesaikan 8 kelompok proyek pembangunan yang dirinci sebagai berikut:

1. Peningkatan Data Statistik dan Perbaikan Statistik Pertanian

2. Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Pendapatan Nasional, Regional dan Tabel Input-Output

3. Survai Sosial Ekonomi Nasional

XVII/34

Page 35: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

TABEL XVII — 6

UNIT PENGHASIL DAN JUMLAH PUBLIKASI,1983/84 - 1988/89

(Jenis)

Repelita IV

Bagian Statistik 1983/84 1984/85 1985/86 1986/87 1987/88

1988/89

1. Pertanian Tanaman Pangan 8 13 13 11 14*) 122. Pertanian Bukan Tan. Pangan 1 3 18 3 3 53. Industri Pengolahan 2 2 3 3 5 44. Pertambangan, Energi dan Konstruksi 4 4 5 4 10 75. Agro Industri 4 3 4 4 5*) 76. Perdagangan Luar Negeri 6 6 6 6 6 67. Niaga dan Jasa 3 4 4 6 11 78. Harga Konsumen dan Harga Perdagangan Besar 5 5 12 8 7 79. Keuangan dan Harga Produsen 6 5 5 7 8 710. Perhubungan 11 11 13 10 11 711. Penduduk 2 - 5 4 8 112. Tenaga Kerja 3 3 5 5 10*) 913. Kesejahteraan Rakyat 6 5 8 4 8 814. Desa, Rumah tangga dan Lingkungan Hidup - 1 4 5 7 415. Neraca Nasional - 4 11 6 6 716. Analisis Ekonomi - 3 2 1 16*) 517. Sosial - 7 10 2 4 218. Pengembangan Metode - 1 - - - -19. Pemetaan - 5 2 1 - -20. Umum 5 6 6 5 5 5

Jumlah 66 91 136 99 144*) 110

*) Angka diperbaiki

XVII/35

Page 36: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

4. Sensus Ekonomi 19865. Survai Biaya Hidup 19896. Sensus Penduduk 19907. Peningkatan Keterampilan Pegawai Statistik8. Peningkatan Prasarana Fisik

1.Peningkatan Data Statistik dan Perbaikan Statistik Pertanian

Arab utama kegiatan kelompok proyek ini ialah untuk me-nyempurnakan data dan informasi statistik di berbagai sektor yang penting, seperti statistik tanaman pangan, konstruksi, industri, pertambangan besar, listrik, harga konsumen, harga perdagangan besar, harga produsen, keuangan, perdagangan luar negeri, perdagangan/penyaluran dalam negeri, hotel, wisata-wan, perhubungan, upah, serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya, seperti analisa pengembangan metode dan sistem in-formasi statistik di bidang sektoral.

Tujuan dari langkah-langkah penyempurnaan tersebut ada-lah peningkatan mutu statistik dan penyajian yang semakin ce-pat serta lebih teratur.

Dalam tahun 1988/89 jenis data yang diterbitkan antara lain adalah data mengenai susut pascapanen 1988, stok beras di masyarakat 1988 dan konsumsi kayu bakar 1988. Sedangkan jenis data yang diterbitkan di luar bidang pertanian di anta-ranya adalah keadaan PLN dan gas di kota 1987, keadaan per-tambangan minyak dan gas bumi 1987/88, ekspor komoditi sektor industri menurut pelabuhan muat 1988 serta pengeluaran dan opini tamu asing 1988.

Adapun data tahunan yang telah diterbitkan dalam tahun yang sama mencapai 56 penerbitan dan meliputi antara lain da-ta mengenai statistik pertanian tanaman pangan (12 jenis), survai harga konsumen dan harga perdagangan besar (4), survai keuangan dan harga produsen (7), survai industri pengolahan (4), survai perdagangan luar negeri (4), survai perdagangan/ penyaluran dalam negeri (7), survai rumah tangga dan lingku-ngan hidup (4), kompilasi data statistik perhubungan (5) dan survai tenaga kerja (9).

2. Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Pendapatan Nasional, Regional dan Tabel Input-Output

Pengembangan secara bertahap suatu Sistem Neraca Nasional

XVII/36

Page 37: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

TABEL XVII – 7

STATUS DAN JUMLAH TENAGA YANGMENDAPATKAN PENDIDIKAN STATISTIK

1983/84 - 1988/89(peserta)

*) Pendidikan di Akademi Ilmu Statistik (AIS) selama 3 tahun

XVII/36a

Page 38: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

yang lengkap dan terpadu adalah tujuan dari penyelenggaraan kegiatan kelompok proyek ini.

Dalam tahun 1988/89 telah diselesaikan antara lain tabel Input-Output Indonesia 1985, penyusunan sistem neraca sosial ekonomi Indonesia 1985, pendapatan nasional Indonesia 1984 - 1987, dan perkiraan produk domestik bruto triwulanan Indone-sia 1986/87.

3. Survai Sosial Ekonomi Nasional

Melalui pelaksanaan kegiatan survai sosial ekonomi na-sional, dampak pembangunan kesejahteraan kelompok rumah tang-ga dapat diamati lebih cermat. Sasaran yang hendak diamati dicakup dalam sistem modulnya, yang dilakukan secara perio-dik, di dalam pelaksanaan survai di lapangan. Sejumlah jenis data dihasilkan dari kegiatan proyek ini dalam tahun 1984/85 melalui penggunaan modul perjalanan dan usaha rumah tangga. Data yang dihasilkan antara lain mencakup data mengenai ke-adaan sosial budaya, kesehatan dan rumah tangga dan indika-tornya. Dalam tahun 1987/88 survai ini dilaksanakan dengan menggunakan modul konsumsi rumah tangga dan publikasi yang dihasilkan dari survai ini antara lain ialah angka sementara konsumsi penduduk Indonesia dan konsumsi kalori serta protein penduduk Indonesia per propinsi tahun 1987.

Kegiatan survai sosial ekonomi nasional dalam tahun 1988/89 terus dijalankan dan publikasi yang telah diterbitkan antara lain meliputi data mengenai keadaan pendidikan/kese-hatan dan sosial budaya pada tahun 1987, indikator kesejah-teraan rakyat tahun 1988, lingkungan hidup tahun 1988, serta profil statistik ibu dan anak di Indonesia tahun 1987.

4. Sensus Ekonomi 1986

Sensus yang terpadu yang mencakup seluruh sektor ekono-mi, kecuali sektor pertanian, diwujudkan dalam bentuk sensus ekonomi. Sektor-sektor utama di dalam perekonomian yang dica-kup di dalam pelaksanaannya ialah kegiatan-kegiatan di sektor perdagangan (besar, kecil, rumah makan dan hotel), sektor pengangkutan (pergudangan dan komunikasi), sektor industri pengolahan (antara lain listrik, gas dan air minum), sektor konstruksi, sektor keuangan dan asuransi (usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan), sektor jasa kemasyara-katan (sosial dan perorangan) dan subsektor kehutanan. Hasil sensus ini dapat memberikan gambaran antara lain mengenai

XVII/37

Page 39: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

cara pengusahaan, bentuk badan hukum atau usaha, status per-modalan, upah dan gaji, tenaga kerja, produksi, biaya/ongkos, nilai tambah dari berbagai jenis kegiatan usaha. Di samping itu dari sensus ini juga diperoleh gambaran mengenai potensi ekonomi pedesaan. Informasi ini dapat digunakan untuk menyem-purnakan penyusunan statistik sektoral.

Dalam tahun 1986/87 kegiatan sensus ini meliputi penca-cahan dan pengolahan awal, didahului dengan pelaksanaan uji coba dalam penggunaan kuesionernya, metode sensusnya, admi-nistrasinya dan penataan pelaksanaannya di lapangan. Kota-kota yang dipilih sebagai tempat uji coba, merupakan pusat-pusat usaha rumah tangga, seperti Surabaya, Sidoarjo, Medan, Deli Serdang, Bandung dan Jakarta. Dengan uji coba di lapang-an tersebut terutama dihasilkan gambaran mengenai pola usaha setiap jenis kegiatan di bidang ekonomi dan gambaran mengenai dasar penyusunan statistik sektoral serta pencacahan usaha rumah tangga.

Kegiatan yang terakhir sensus ini dilaksanakan dalam tahun 1988/89 dan telah menghasilkan berbagai publikasi, antara lain publikasi mengenai listrik PLN dan gas di kota, listrik non PLN, konstruksi non anggota AKI, informasi keada-an perusahaan yang berbadan hukum, seperti hotel dan akomoda-si lainnya, pelayaran niaga/rakyat dan angkutan sungai, ang-kutan pergudangan dan akomodasi, pertambangan dan penggalian lainnya, angkutan jalan raya, jasa perusahaan dan pembuat/ distributor film serta jasa perekaman dan bioskop.

Salah satu penyempurnaan statistik sektoral yang dilaku-kan atas dasar hasil Sensus Ekonomi 1986 adalah untuk sektor industri pengolahan. Pencacahan lengkap (door-to-door) untuk perusahaan industri besar/sedang dalam sensus tersebut, yang didukung kemudian dengan suatu survai khusus, menunjukkan bahwa jumlah perusahaan dalam kelompok ini ternyata jauh le-bih besar (yaitu berjumlah lebih dari 13.000 buah) daripada jumlah yang sampai saat itu yang digunakan untuk berbagai perkiraan bagi sektor ini (yaitu hanya sekitar 8.000 buah). Atas dasar informasi baru tersebut dilakukan perhitungan kem-bali ke belakang (back-casting) untuk tahun-tahun sebelum 1986 yang mencakup antara lain mengenai jumlah perusahaan, jumlah pekerja, nilai output dan nilai tambah. Dari hasil perhitungan baru tersebut diperoleh seri data baru untuk ke-lompok perusahaan industri besar/sedang yang menunjukkan bah-

XVII/38

Page 40: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

wa kelompok industri ini mempunyai peranan maupun laju per-tumbuhan produksi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan semula. Bagi industri kecil dan industri rumah tangga juga dilakukan perkiraan kembali mengenai peranan serta laju per-tumbuhannya atas dasar informasi dari Sensus Ekonomi 1986 dan data perkembangan ekspor hasil-hasil kelompok industri ini. Perkiraan baru untuk perusahaan industri besar, sedang, kecil dan rumah tangga ini kemudian juga dipergunakan dalam perhi-tungan kembali Produk Domestik Bruto Indonesia dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1988.

5. Survai Biaya Hidup 1989

Tujuan kegiatan survai ini adalah untuk menyusun diagram timbangan yang baru untuk memperbaharui perhitungan indeks harga konsumen (IHK) sebagai alat pengukur laju perkembangan harga/inflasi. IHK yang ada, dengan tahun dasar April 1987/ Maret 1978 = 100, didasarkan pada pola konsumsi 11 tahun yang lampau. Sejak itu, sebagai akibat dari kenaikan penghasilan, perubahan selera, perubahan harga, penawaran barang dan jasa serta peningkatan kuantitas/kualitas komoditi, pola konsumsi penduduk telah berkembang. Untuk itu survai biaya hidup dise-lenggarakan di seluruh (27) ibu kota propinsi.

Dalam tahun 1986/87 pelaksanaan survai ini berupa uji coba perencanaan survai (metodologi dan administrasi) dan kuesioner (pendaftaran rumah tangga dan rinciannya) di 5 kota, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Padang, Balikpapan dan Kupang.

Dalam tahun 1988/89 kegiatan survai ini meliputi pendaf-taran rumah tangga, pengambilan sampel dan penentuan strati-fikasi, pencacahan konsumsi makanan secara harian dan konsum-si non makanan secara bulanan. Dalam pada itu, sebagian hasil dari pencacahan putaran pertamanya, yang dimulai bulan Ja-nuari 1989, sedang diolah.

6. Sensus Penduduk 1990

Kegiatan sensus ini bertujuan mengadakan upaya untuk memperoleh data kependudukan secara lengkap dan menyeluruh dan keterangan mengenai bangunan serta tempat tinggal pendu-duk. Di dalam pelaksanaannya sensus ini dirinci menjadi tiga tahap pelaksanaan, yaitu tahap pembuatan sketsa atau peta wi-layah cacah, tahap pencacahan lengkap dan tahap pencacahan

XVII/39

Page 41: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN ... · Web viewDi samping itu telah diselesaikan standardisasi teknis dan standardisasi harga kapal pukat udang. Industri Elektronika dan Telekomunikasi

sampel (dengan daftar pertanyaan yang lebih rinci). Pelaksa-naannya dalam tahun 1987/88, yang juga merupakan tahap per-siapan, terutama ditekankan pada uji coba pembuatan sketsa atau peta desa, yaitu uji coba I berupa pembuatan sketsa atau peta desa, dan uji coba II berupa pengujian metode sampling-nya di beberapa propinsi terpilih. Uji coba I dilakukan di Jawa Barat dan Kalimantan Barat (putaran-1, bulan Juli) serta DKI Jakarta dan Lampung (putaran-2, bulan Nopember). Sedang-kan uji coba II dilaksanakan di kabupaten Tasikmalaya.

Dalam tahun 1988/89 kegiatan sensus ini mencakup pem-buatan sketsa atau peta di desa/kelurahan dan kecamatan, pem-bentukan blok sensus dan klasifikasi perkotaan dan pedesaan serta pembuatan sketsa atau peta wilayah cacah di ibu kota propinsi dan kotamadya.

7. Peningkatan Keterampilan Pegawai Statistik

Pendidikan statistik dan kursus statistik dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan teknis statis-tik bagi para karyawan perstatistikan. Di samping itu diada-kan pula kursus-kursus administrasi, tata usaha keuangan dan management, semuanya dimaksudkan sebagai upaya peningkatan keterampilan tenaga non teknis yang ada.

Kursus dan pendidikan diselenggarakan di 7 pusat latih-an, yaitu di Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Singaraja, Ujung Pandang dan Jakarta. Di samping itu pendidikan yang di-selenggarakan lewat Akademi Ilmu Statistik (AIS) atau di be-berapa perguruan tinggi negeri juga dilaksanakan terus dengan maksud mengupayakan peningkatan jumlah dan mutu tenaga-tenaga semi ahli atau ahli di bidang perstatistikan.

Kegiatan ini dalam tahun 1988/89, tahun kelima Repeli-ta IV, telah menghasilkan 37 lulusan dari Kursus Statistik Madya, 76 orang dari pendidikan semi ahli statistik, dan 19 orang dari pendidikan Sarjana Statistik di beberapa perguruan tinggi negeri. Selain dari itu, peningkatan mutu tenaga semi ahli/tenaga ahli yang diselenggarakan melalui kursus/tugas belajar di luar negeri dari awal tahun 1985 sampai dengan bulan Maret 1989 mencapai 245 peserta. Dari jumlah tersebut sebanyak 197 orang peserta telah menunaikan tugasnya kembali.

XVII/40