ilmu pengetahuan sosial - sumber daya manusia

16
SUMBER DAYA MANUSIA Kelompok 6 Kelas 9B Operator: Putri Rania F. (23) Moderator: Rahmita Oktavia P. (25) Penyaji: 1. Noureel Alya S.A (22) 2. Putri Sekar K. (24) 3. Renaldi Lucky D.U (26)

Upload: rahmitaokt

Post on 15-Jan-2017

189 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

SUMBER DAYA MANUSIA

Kelompok 6 Kelas 9B

Operator: Putri Rania F. (23)Moderator: Rahmita Oktavia P. (25)

Penyaji:1. Noureel Alya S.A (22)2. Putri Sekar K. (24)3. Renaldi Lucky D.U (26)

Page 2: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Potensi Sumber Daya ManusiaSumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak

dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.

Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

Page 3: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Tenaga KerjaTenaga kerja merupakan pelaku dalam berbagai aktivitas pembangunan, maka dari

itu,tenaga kerja dari sisi jumlah dan kualitasnya akan menentukan keberhasilan

pembangunan.Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia :

• Rendahnya kualitas tenaga kerjaMinimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan

rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.

• Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerjaAngkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.

Page 4: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

• Persebaran tenaga kerja yang tidak merata

• Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.

• Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.

Page 5: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai.

Agar menjadi sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus mempunyai kualitas yang memadai sehinga dapat menjadi modal pembangunan yang efektif. Tanpa adanya peningkatan kualitas, jumlah penduduk yang besar akan menimbulkan berbagai masalah dan menjadi beban pembangunan.

Analisis mengenai kualitas sumber daya manusia sering dibedakan menjadi kualitas fisik dan kualitas non fisik. Indikator yang dapat menggambarkan kualitas fisik penduduk meliputi tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan indeks mutu hidup. Kualitas non fisik meliputi kualitas spiritual keagamaan,etos kerja, kualitas kepribadian bermasyarakat, dan kualitas hubungan selaras dengan lingkungannya.

Kualitas Sumber Daya Manusia

Page 6: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Sampai saat ini, baik kualitas fisik maupun non fisik sumber daya manusia Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena adanya kesulitan pengukuran kualitas non fisik, sehingga yang sering di jadikan patokan adalah kualitas fisik.

Kualitas kehidupan fisik penduduk setiap negara berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan, letak geografis, dan ras genetiknya. Negara-negara yang berada disekitar khatulistiwa, kualitas penduduknya tergolong rendah dan negara-negara tersebut merupakan negara terbelakang di bidang ekonomi dibandingkan dengan negara-negara yang berada di daerah subtropis. Keadaan ini kemungkinan besar disebabkan karena daerah-daerah disekitar khatulistiwa tidak mengenal pergantian musim seperti di daerah sub tropis, sehingga mereka bisa hidup sepanjang tahun tanpa mengalami kesulitan mencari perlindungan terutama di musim dingin. Hal inilah yang mendidik penduduknya kurang berfikir untuk menghadapi tantangan alam, dan akhirnya menyebabkan sifat malas.

Indonesia yang mengedepankan sektor ekonomi yang selama ini menjadi prioritas pembangunan, ternyata tidak mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tiga faktor utama penentu HDI (Human Development Indeks) yang dikembangkan UNDP adalah :

Page 7: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

1. Pendidikan Kualitas penduduk dalam bidang pendidikan sangat penting untuk diketahui,

sebab dapat menggambarkan kemampuan penduduk dalam menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di bidang pendidikan salah satu masalah yang dihadapi Indonesia adalah tingkat putus sekolah yang tinggi. Untuk mengukur tingkat pendidikan penduduk, dapat dilakukan dengan cara memperhatikan data penduduk yang masih buta huruf, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA,dan tamat Universitas. Dan secara umum bahwa tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih relatif rendah bahkan ada yang masih buta huruf.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut di Indonesia, antara lain :

1. Biaya pendidikan relatif mahal sehingga tidak dapat dijangkau oleh semua pendudukterutama penduduk yang mempunyai penghasilan rendah.

2. Minat menyekolahkan masih sangat rendah, terutama di daerah-daerah pedesaan terpencil

3. Rendahnya kualitas sarana fisk

Page 8: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

2. KesehatanSelain pendidikan, kesehatan penduduk merupakan faktor penting yang perlu

untuk ditingkatkatkan, sebab jika terus-terusan sakit, akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas. penduduk Artinya, semakin banyak penduduk yang sakit, maka akan semakin rendah kualitas penduduk berdasarkan tingkat kesehatan. Masalah kurang gizi pada anak dapat ditunjukkan dari kurangnya energi dan protein (gizi makro) dan gizi mikro (terutama kurang vitamin A, anemia, kurang yodium). Sampai dengan tahun 2000, keadaan gizi masyarakat menunjukkan kemajuan, yaitu terlihat dengan menurunnya penderita masalah gizi utama (protein, karbohidrat) pada berbagai kelompok umur.

Rendahnya derajat kesehatan dan gizi pada anak usia dini lebih banyak terjadi pada anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dan yang tinggal di wilayah pedesaan, serta di wilayah dengan penyediaan layanan sosial dasar yang tidak memadai.

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang terjangkau, diwujudkan melalui memperluas jaringan yang efektif dan efisien termasuk Posyandu dan Polindes, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan

Page 9: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

3.Ekonomi Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor dalam perubahan

perekonomian. Dalam artian bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut ada hal yang penting yang menyangkut kondisi sumber daya manusia Indonesia, yaitu :

Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang, dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja ada yang masih relatif rendah. Strukturpendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2%.

Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja danrendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi

Page 10: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain, jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.

Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi persaingan ekonomi. Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu.

Page 11: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Jumlah dan Sebaran Tenaga Kerja Indonesia

Saat ini jumlah tenaga kerja di Indonesia memang melebihi dari kapasitas lowongan kerja yang tersedia, namun jumlah tenaga kerja ini tidak dibarengi dengan kualitas dan persebaran yang merata.

Page 12: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Misalnya Indonesia memiliki jutaan tenaga kerja lulusan SMA dan S1 namun masih sedikit yang memegang ijazah Master dan Doktor, padahal Indonesia sangat membutuhkan insinyur berkualitas tinggi untuk membangun proyek proyek besar di Indonesia. Juga persebaran tenaga kerja masih belum merata, misalkan di Jakarta sangat banyak yang mencari lowongan pekerjaan padahal di daerah aceh dan papua masih memerlukan lowongan pekerjaan yang tersedia.

Sebaiknya pemerintah mengembangkan kegiatan industri di luar Pulau Jawa seperti Sulawesi, kalimantan, Sumatera dan Papua.

Page 13: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Usia

Saat ini 25% tenaga kerja berumur 25 tahun ke bawah, 60% tenaga kerja berumur 25 hingga 40 tahun dan 15% berumur 40 tahun ke atas. Yang artinya, banyak pelajar di Indonesia yang putus sekolah sehingga terpaksa bekerja untuk mendukung kebutuhan ekonomi. Pada seusia mereka, sangatlah tidak wajar untuk bekerja karena kewajiban mereka adalah belajar, sedangkan bekerja adalah kewajiban orangtua.

Solusi permasalahan, Pemerintah seharusnya memberi beasiswa atau bantuan kepada anak Indonesia yang kurang mampu, sehingga mereka dapat menerima pendidikan yang seharusnya didapatkan sampai pada waktu yang ditentukan untuk lulus dari sekolah.

Page 14: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan

Saat ini 30% tenaga kerja lulusan SMA, 50% pekerja lulusan S1, dan 20% bergelar Master dan Doktor. Hal seperti ini masih dapat diterima, namun akan lebih baik jika pekerja yang bergelar Master dan Doktoral lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Saat ini, kualitas tenaga kerja sangat rendah karena kualitas pendidikan yang kurang baik . Tingkat pendidikan penduduk Indonesia yang rendah belum memadai dengan jenis pekerjaan yang ada. Misalnya perusahaan membutuhkan tenaga kerja lulusan S1 sebesar 50%. Sedangkan, kondisi tenaga kerja yang tersedia hanya lulusan SMA/Sederajat sebesar 30% saja.

Solusi permasalahan, pemerintah seharusnya memberikan kemudahan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan tenaga kerja di Indonesia.

Page 15: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Mata pencaharian

Saat ini pemuda-pemuda banyak yang berbondong bondong datang ke kota kota besar untuk mencari pekerjaan di kantor, sedangkan jumlah petani cabai dan peternak sapi semakin menipis. 75% tenaga kerja menjadi karyawan, 15% sebagai pengusaha, 15% menjadi petani dan nelayan.

Seharusnya pemuda Indonesia harus lebih berani untuk membuka peluang menjadi pengusaha mandiri tanpa perlu menjadi karyawan di perusahaan orang lain. dan juga sebetulnya Indonesia masih membutuhkan banyak peternakan dan persawahan karena padi dan sapi masih di Import dari Australia dan Thailand untuk mencukupi kekurangan

Page 16: Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia

Terima Kasih