ilmu ekonomi dan pembangunan
TRANSCRIPT
MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
ILMU EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
DISUSUN OLEH KELOMPOK 8
1. Putra Saparingga (2113010)2. Desva Ariasanti (2113039)3. Ratna Sari (2112040)4. Ameliana (2113048)
DOSEN PENGAMPU:
Jamiludin M.Pd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2015
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami selaku penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha
Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-nya lah sehingga penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Di dalam makalah ini
penulis membahas mengenai “ILMU EKONOMI DAN PEMBANGUNAN”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memahami lebih dalam
mengenai ilmu ekonomi dan pembangunan sehingga dapat membantu pembaca
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu ekonomi dan
pembangunan.
Melalui kata pengantar ini penulis ingin memohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan atau penulisan yang
kurang tepat pada isi makalah. Dengan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada pembaca dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pada
kita semua.
Lubuk Linggau, April 2015
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………………….
2. Rumusan Masalah……………………………………………………
3. Tujuan Penulisan…………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Ekonomi dan Sosial………………………………………….
1. Sistem Ekonomi…………………………………………………..
2. Sistem Sosial……………………………………………………...
B. Ilmu Ekonomi Pembanguan………………………………………...
1. Ilmu Ekonomi…………………………………………………….
2. Ilmu Ekonomi Pembangunan…………………………………...
3. Masalah Ekonomi Pembangunan dan Cara Mengatasinya…...
C. Sistem Ekonomi Pancasila…………………………………………...
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan…………………………………………………………...
2. Saran …………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
1
2
3
3
4
5
5
10
12
12
13
13
17
18
18
19
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan
oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh
bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya sebagai negara yang
berkembang masih mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan negara-negara
industri maju dalam pembagunan ekonominya yang masih mengharuskan
pemerintah untuk mengambil peranan sebagai motor penggerak pembagunan
ekonomi nasional.
Pembangunan ekonomi di negara berkembang memiliki kesamaan dengan
negara-negara maju yang dimana membutuhkan beberapa faktor yang menjadi
modal pembangunan, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam,
pembentukan modal, dan tingkat teknologi. Tetapi kenyataannya di negara-negara
berkembang faktor dari pertambahan penduduk menjadi faktor tambahan
pertumbuhan ekonomi.
Pertambahan jumlah penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat
menjadi pendorong maupun penghambat kepada perkembangan ekonomi. Apabila
laju pertumbuhan sama dengan tingkat pertambahan penduduk maka akan terjadi
stagnasi ekonomi. Dan apabila pertumbuhan lebih lambat dari pertambahan
penduduk maka akan terjadi kemunduran dalam ekonomi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk
membahas lebih lanjut mengenai ilmu ekonomi dan pembangunan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi dan sosial?
2) Apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi dan pembangunan serta masalah
yang mengikutinya?
3
3) Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi pancasila?
3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa tujuan
penulisan sebagai berikut:
1) Untuk memahami dan menghayati sistem ekonomi dan sosial.
2) Untuk memahami dan menghayati ilmu ekonomi dan pembanguan serta
masalah pembanguan ekonomi.
3) Memahami dan menghayati sistem ekonomi pancasila.
4
BAB II
ILMU EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
A. SISTEM EKONOMI DAN SOSIAL
1. Sistem Ekonomi
1) Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan
oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai
kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara
untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Sedangan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan
sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa,
bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for
whom).
Pembedaan sistem ekonomi suatu negara dapat dilihat dari beberapa hal,
yaitu:
Sistem pemilikan sumber daya
Derajat kompetisi dan penerimaan imbalan atas kerja
Peran pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan
perekonomian
2) Macam-Macam Sistem Ekonomi.
Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu
sama lain. Tumbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebt
dalam suatu negara disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut:
5
a. Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
b. Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
c. Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
d. Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alam yang dimiliki.
Dari ke-empat faktor tersebut, timbul lah berbagai macam sistem ekonomi,
diantaranya:
a) Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi
kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara
turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
Teknologi produksi sederhana.
Kelebihanan sistem ekonomi tradisonal
Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-
masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari
keuntungan.
Kekurangan sistem ekonomi tradisional
Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi
alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
b) Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah
memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan
ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem
6
ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni
Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga
ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan
individu dalam berusaha tidak ada.
Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Kelebihan sistem ekonomi terpusat
Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan
pengendalian.
Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan
ekonomi.
Kemakmuran masyarakat merata.
Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Kekurangan sistem ekonomi terpusat
Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua
inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu
ketat oleh pemerintah.
Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis
pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan
oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
c) Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki
kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan
ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah
benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah
ekonomi disebut laissez-faire.
7
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika
Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang
pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan
tindakantindakan ekonomi.
Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari
keuntungan sendiri.
Kelebihan sistem ekonomi liberal
Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga
mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
Kelebihan sistem ekonomi liberal
Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang
lemah.
Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan
masyarakat.
Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan
yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.
d) Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi
pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam
melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan
dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari
segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
8
Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah campur tangan
pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh merugikan
kepentingan umum.
Kelebihan sistem ekonomi campuran
Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk
kepentingan masayarakat.
Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Kekurangan sistem ekonomi campuran
Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah
karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak
pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.
e) Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekoomi Indonesia dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi adalah
Sistem Ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Pda sistem ini, kegiatan
produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau
kepemilikan oleh anggota-anggota masyarakat. Motivasi kegiatan ekonominya
adalah untuk kemakmuran masyarakat dengan memenuhi kebutuhannya dan
mengembangkan keselarasan, keserasian serta keseimbangan antara kepentingan
individu dan kepentingan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sistem ekonomi Indonesia
adalah sebagai berikut:
Faktor Internal Faktor Eksternal
Lembaga ekonomi
Sumber daya ekonomi
Faktor produksi yang dimiliki
Falsafah Pancasila
Landasan Konstitusional UUD 1945
GBHN
9
Ligkungan ekonomi
Organisasi dan manajemen
Keadaan kondisi politik
Kepastian hokum
Masyarakat dalam arti luas
Pemerintah
2. Sistem Sosial
Istilah sistem bagi masyarakat umum biasanya diartikan sebagai suatu cara
yang menyangkut teknis melakukan sesuatu. Apabila ditinjau dari sudut
sosiologis, istilah ini mengandung pengertian sebagai kumpulan dari berbagai
unsur (komponen) yang saling bergantungan antara satu sama lainnya dalam satu
kesatuan yang utuh.
Dalam buku Pokok-pokok Teori Sistem yang disusun oleh Tatang M.
Amirin (1986) menyatakan bahwa istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu
“systema” yang mempunyai arti sebagai berikut:
1) Suatu keseluruhan yang hubungan yang tersusun dari sekian banyak bagian
(“whole compounded of several parts”-Shrode dan Voich, 1974:115).
2) Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara
teratur (“an organized, functioning relationship among units or component”-
Awad, 1979:4”).
Secara lengkap Shrode dan Voich mendefinisiskan sistem adalah
himpunan dari bagian-bagian yang saling berkaitan, masing-masing bagian
bekerja sendiri dan bersama-sama saling mendukung yang semuanya
dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama, dan terjadi pada lingkungan yang
kompleks.
Atas dasar pendapat tersebut kemudian Amirin menyimpulkan bahwa
istilah sistem mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole).
Istilah sistem mempunyai banyak pengertian, di antaranya:
a. Mengandung pengertian sebagai himpunan benda-benda yang saling
bergantungan satu sam lain, misalnya hubungan abtara platina, karbulator,
busi dan bensin pada kendaraan bermotor.
10
b. Sistem yang menunjuk pada hubungan antar organ tubuh manusia, misalnya
sistem syaraf.
c. Mengandung pengertian sebagai himpunan unsur-unsur kebudayaan, yaitu
himpunan gagasan (ide), perasaan dan karsa yang terorganisir.
d. Mengandung pengertian sebagai cara atau metode tertentu yang biasanya
dipergunakan dalam rangka memecahkan masalah tertentu yang berhubungan
dengan pembuktian suatu hipotesis. Misalnya, metode penelitian dengan
sistem wawancara.
e. Mengandung pengertian struktur atau skematika, pengelompokan dan
sebagainya. Misalnya, pengorganisasian (pembagian kerja dalam suatu
organisasi).
Dalam telaah tentang hubungan antar manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, digunakan istilah sistem sosial. Sistem merupakan konsep yang
paling umum dipakai oleh kalangan ahli sosiologi dalam mempelajari dan
menjelaskan hubungan manusia dalam kelompok atau dalam organisasi sosial.
Sama halnya dengan kesatuan komponen dalam pengertian sistem, kelompok
masyarakat merupakan kesatuan utuh yang terdiri dari individu-individu sebagai
bagian-bagian yang saling bergantungan.
Menurut Alvin L. Bertrand (1980), menyatakan bahwa dalam suatu sistem
sosial paling tidak harus terdapat dua orang atau lebih yang mana di antara
keduanya terjadi interaksi yang mempunyai tujuan dan memiliki struktur, simbol,
dan harapan-harapan bersama yang dipedominya.
Sistem sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang
berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu pedoman
pada norma-norma sosial. Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), bahwa inti dari
setiap sistem sosial adalah selalu ada hubungan timbal balik yang konstan.
Konstaan artinya apa yang terjadi kemarin merupakan perulangan dari yang
sebelumnya dan besok akan diulang kembali dengan cara yang sama. Di dalam
sistem sosial terdapat prinsip-prinsip tertentu yang berhubungan dengan
keseragaman anggapan tentang kebenaran sehingga keseimbangan hubungan
sosial kelompok dapat lebih terjamin.
11
B. ILMU EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
1. Ilmu Ekonomi
1) Pengertian Ilmu Ekonomi
Menurut Albert L. Meyers (Abdullah, 1992: 5) ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci
dari definisi ini adalah; pertama, tentang “kebutuhan” yaitu suatu keperluan⎯
manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat
bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas. Kedua, tentang” pemuas
kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri “terbatas” adanya. Aspek yang kedua inilah
menurut Lipsey (1981: 5) yang menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu
karena adanya suatu kenyataan yang senjang, karena kebutuhan manusia terhadap
barang dan jasa jumlahnya tak terbatas, sedangkan di lain pihak barang-barang
dan jasa-jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya langka ataupun terbatas.
Ahli ekonomi lainnya yaitu J.L. Meij (Abdullah, 1992: 6) mengemukakan
bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran.
Pendapat tersebut sangat realistis, karena ditinjau dari aspek ekonomi di mana
manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo Economicus) pada hakekatnya
mengarah kepada pencapaian kemakmuran.
Kemudian Samuelson dan Nordhaus (1990: 5) mengemukakan “Ilmu
ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih
cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternative
penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian
menyalurkannya ⎯ baik saat ini maupun di masa depan ⎯ kepada berbagai
individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Menurut Samuelson
bahwa ilmu ekonomi itu merupakan ilmu pilihan. Ilmu yang mempelajari
bagaimana orang memilih penggunaan sumber-sumber daya produksi yang langka
atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi, dan menyalurkannya ke
berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi.
Jika disimpulkan dari tiga pendapat di atas walaupun kalimatnya berbeda,
namun tersirat bahwa pada hakikatnya ilmu ekonomi itu merupakan usaha
manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yang
12
diharapkan, dengan memilih penggunaan sumber daya produksi yang sifatnya
langka/terbatas itu. Dengan kata lain yang sederhana bahwa ilmu ekonomi itu
merupakan suatu disiplin tentang aspek-aspek ekonomi dan tingkah laku manusia.
2. Ilmu Ekonomi Pembangunan
Ilmu ekonomi pembangunan (development economics) mempunyai ruang
lingkup yang lebih luas dari ilmu ekonomi tradisional. Selain mengupas cara-cara
alokasi sumber daya seefisien mungkin serta kesinambungan pertumbuhannya
dari waktu ke waktu, ilmu ekonomi pembangunan juga memberi perhatian pada
mekanisme-mekanisme ekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan, baik yang
terkandung dalam sektor swasta maupun pemerintah.
Jangkauan atau cakupan ilmu ekonomi pembangunan itu lebih luas dari
ilmu ekonomi neoklasik tradisional atau bahkan ilmu ekonomi politik. Logika
yang utama adalah, karena ilmu ekonomi pembangunan tersebut langsung
berkaitan dengan keseluruhan proses politik dan ekonomi yang diperlukan untuk
mempengaruhi transformasi struktural dan kelembagaan dari seluruh masyarakat
demi menghasilkan kemajuan ekonomi yang benar-benar bermanfaat dan melalui
proses yang efisien. Bertolak dari kenyataan tersebut, maka tidak seperti ilmu
ekonomi pada umumnya, ilmu ekonomi pembangunan menganggap penting serta
mengakui manfaat peranan pemerintah yang lebih besar dalam berbagai tingkatan
perumusan dan perencanaan ekonomi serta pelaksanaannya secara terkoordinasi
demi mengarah pada transformasi ekonomi yang diinginkan. Keberhasilan
transformasi itu sendiri diakui sebagai elemen penting dalam keseluruhan proses
dan studi pembangunan ekonomi.
3. Masalah Ekonomi Pembangunan dan Cara Mengatasinya
1) Masalah ekonomi pembangunan
a. Masalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
b. Masalah ketidakstabilan ekonomi
c. Masalah pengangguaran
d. Masalah inflasi
13
e. Masalah neraca perdagangan dan pembayaran
2) Cara mengatasinya
Adapun cara atau upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah
ekonomi pemabangunan anatara lain sebagai berikut:
a. Cara mengatasi masalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di
indonesia
a) Meningkatkan mutu pendidikan yang layak kepada masyarakat.
b) Pemberantasan Korupsi
c) Membuka usaha mandiri
d) Mengatasi pengangguran
e) Mengembangkan NPM Mandiri.
b. Cara mengatasi ketidakstabilan ekonomi.
Disetiap negera ketidakstabilan ekonomi kerap terjadi, namun
ketidakstabilan ini harus segera ditindak lanjuti dengan adanya upaya-upaya untuk
memperbaikinya. Upaya-upaya tersebut adalah:
a) Pemberdayaan ekonomi yang dimaskud adalah untuk menstabilkan
perekonomian dalam ruang lingkup kecil adalah pengembangan kegiatan
simpan pinjam dan lembaga keuangan mikro (LKM) dan pengembangan
usaha kecil mikro (UKM).
b) Membuka lapangan kerja dan lebih banyak mengadakan padat karya, jadi
dengan adapnya lapangan kerja yang memadai dan lebih diutamakan padat
karya maka akan membantu untuk mengurangi pengganguran. Sehingga
yang tadinya tidak dapat pekerjaan sekarang dapat bekerja dan bisa
berproduktifitas. Dengan ini maka juga akan berdampak pada pendapatan
perkapita suatu negara, karena semakin tingginya angkatan kerja yang
bekerja maka akan tinggi pula peningkatan perkapitanya.
c) Menghilangkan sifat konsumtif dan lebih bersikap hemat untuk sumber
daya alam yang belum ditemukan penggantinya atau lebih kreatif untuk
menciptakan barang pengganti, sehingga dengan peningkatan kebutuhan
dan sumber daya alam mampu berjalan dengan seimbang.
14
d) Pemerintah lebih bijak dalam menetapkan UMR dengan
mempertimbanngkan kebutuhan dan hajat hidup masyarakatnya, sehingga
kebutuhan dapat digunakan semaksimal mungkin sehingga kesejahteraan
masyarakatnya dapat terpenuhi dengan baik.
e) Bagi pemerintah lebih banyak membuka pelatihan On The Job Training,
dengan adanya pelatihan untuk masyarakat yang kurang terampil, maka
bisa menjadikan kegiatan tersebut sebagai pelatihan untuk mendapat
pekerjaan.
f) Bagi pemerintah dapat mengorientasikan pembangunan lebih di fokuskan
pada infrastruktur yang bernilai tambah tinggi, baik dalam sector industry
maupun pangan, sehingga mungkin dapat menjadikan negara kita tidak
hanya sebagai pengimpor namun sebagai pengekspor terlebih bahan
mentah.
c. Adapun cara-cara untuk mengatasi pegangguran antara lain sebagai berikut.
a) Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru,
baik di bidang pertanian, industri, perdagangan, maupun jasa.
b) Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai
untuk menjadi tenaga yang terampil.
c) Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan
keterampilan melalui pendidikan formal dan nonformal.Memberikan
kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja
Indonesia (TKI).
d) Mendorong tumbuh kembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga.
e) Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
d. Inflasi. Cara mengatasi inflasi:
a) Pemerintah berusaha menekan inflasi serendah-rendahnya karena inflasi
tidak dapat dihapuskan sama sekali.
b) Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau
tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga.
15
c) Kebijakan moneter dengan cara bank sentral untuk mempengaruhi jumlah
uang yang beredar sehingga akan terjadi perubahan jumlah uang yang
beredar.
d) Memperkuat politik diskonto (discount policy), yaitu politik bank sentral
untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan dan
menurunkan tingkat bunga.
e) Kebijakan pasar terbuka (open market policy) yaitu dengan jalam membeli
atau menjual surat-surat berharga.
f) Menentukan cash ratio yaitu angka perbandingan minimum antara uang
tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral (cek.giro
dan sebagainya) yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.
g) Menurunkan cadangan minimum sehingga jumlah uang yang beredar
cenderung naik dan sebaliknya jika cadangan minimum dinaikan jumlah
uang yang beredar cenderung turun.
e. Langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan masalah neraca
perdagangan dan pembayaran. Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai
berikut:
a) Kebijakan agar investasi dilakukan dengan porsi agar bisa ekspor sehingga
neraca perdagangan kita lebih terkendali.
b) Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam
perpajakan dan pengeluaran pemerintah/ anggaran untuk memengaruhi
pengeluaran agregat.
c) Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/ bank
sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk
memengaruhi pengeluaran agregat.
d) Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang
ditawarkan lebih banyak dan lebih murah.
e) Kebijakan Neraca PembayaranMerupakan kebijakan yang digunakan
untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai
tukar.
16
C. SISTEM EKONOMI PANCASILA
Sistem adalah serangkaian aturan kerja berantai yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu sehingga sistem Ekonomi Pancasila itu sendiri bermakna
serangkaian aturan kerja berantai di bidang ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai
Pancasila sebagai falsafah yang paling dasar.
Ekonomi Pancasila merupakan ilmu ekonomi kelembagaan (institutional
economics) yang menjunjung tinggi nilai-nilai kelembagaan Pancasila sebagai
ideologi negara, yang kelima silanya, secara utuh maupun sendiri-sendiri, menjadi
rujukan setiap orang Indonesia.
Jika Pancasila mengandung 5 asas, maka semua substansi sila Pancasila
yaitu (1) etika, (2) kemanusiaan, (3) nasionalisme, (4) kerakyatan/demokrasi, dan
(5) keadilan sosial, harus dipertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun.
Kalau sila pertama dan kedua adalah dasarnya, sedangkan sila ketiga dan keempat
sebagai caranya, maka sila kelima Pancasila adalah tujuan dari Ekonomi
Pancasila.
Sistem Ekonomi Pancasila adalah “aturan main” kehidupan ekonomi atau
hubungan-hubungan ekonomi antar pelaku-pelaku ekonomi yang didasarkan pada
etika atau moral Pancasila dengan tujuan akhir mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Etika Pancasila adalah landasan moral dan kemanusiaan
yang dijiwai semangat nasionalisme (kebangsaan) dan kerakyatan, yang
kesemuanya bermuara pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan sistem ekonomi yang digali
dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa
prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut antara lain berkaitan dengan prinsip
kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam
ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
17
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan
oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai
kemakmuran atau kesejahteraan. Sedangkan sistem sosial pada dasarnya terbentuk
dari interaksi antar individu yang berkembang menurut standar penilaian dan
kesepakatan bersama, yaitu pedoman pada norma-norma sosial.
Ilmu ekonomi pembangunan (development economics) mempunyai ruang
lingkup yang lebih luas dari ilmu ekonomi tradisional. Selain mengupas cara-cara
alokasi sumber daya seefisien mungkin serta kesinambungan pertumbuhannya
dari waktu ke waktu, ilmu ekonomi pembangunan juga memberi perhatian pada
mekanisme-mekanisme ekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan, baik yang
terkandung dalam sektor swasta maupun pemerintah.
Masalah ekonomi pembangunan diantaranya, yaitu:
Masalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Masalah ketidakstabilan ekonomi
Masalah pengangguaran
Masalah inflasi
Selain itu adapula istilah sistem ekonomi pancasila, yaitu serangkaian
aturan kerja berantai di bidang ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila
sebagai falsafah yang paling dasar.
2. Saran
Semoga dengan makalah ini pembaca dapat lebih memahami lagi
mengenai ilmu ekonomi dan pembanguanan. Kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://dodirullyandapgsd.blogspot.com/2014/09/cara-mengatasi-masalah-
ekonomi-masalah.html. Diakses pada tanggal 4 April 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Pancasila. Diakses pada tanggal 4 Maret
2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi. Diakses pada tanggal 4 Maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial. Diakses pada tanggal 4 Maret 2015
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2836/Indikator
%20Pembangunan.pdf?sequence=1. Diakses pada tanggal 9 Maret 2015
http://www.slideshare.net/AidaMudjib/sistem-ekonomi-pancasila-34990710. Diakses pada tanggal 5 April 2015
http://www.slideshare.net/ramalaskarkutai3/sistem-sosial-32481756. Diakses pada
tanggal 4 April 2015
https://yuanfachrulamanda.wordpress.com/2011/11/17/ilmu-sosial-dasar-dalam-bidang-
ekonomi-dan-politik-2/. Diakses pada tanggal 4 April 2015
19