ilmu alamiah dasar
TRANSCRIPT
Ilmu Alamiah dasar "Perkembangan Alam Pikiran Manusia"
BAGAIMANA ALAM PIKIRAN MANUSIA BERKEMBANG
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna dalam persaingan hidup di muka bumi ini. Meski banyak keterbatasan fisik, seperti diantaranya : ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca indera. Keberhasilan tersebut disebabkan karena manusia memiliki akal yang lebih baik daripada makhluk lainnya, yang memungkinkan manusia lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Karna itu alam pikir manusia dapat berkembang dengan kemampuan berfikir dan bernalar manusia, akal serta nuraninya yang memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik lagi dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya.
Pengetahuan yang terkumpul dan semakin maju menyebabkan rasa ingin tahu manusia semakin berkembang. Rasa ingin tahu pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka dapat berkembang setiap hari, mereka mengamati benda-benda dan peristiwa yang terjadi dialam sekitarnya. Manusia tidak akan pernah merasa puas jika belum memperoleh jawaban mengenai apa yang diamatinya, rasa ingin tahu semacam itu yang tidak dimiliki oleh hewan. Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal serta mempunyai derajat yang tertinggi bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk lainnya. Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini yang menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang.
Dan dengan sifat keingintahuan manusia yang besar, manusia selalu berusaha mencari keterangan tentang fenomena alam dan pengetahuan-pengetahuan yang sangat banyak, mungkin karena itu lah secara tidak langsung alam pikiran manusia dapat berkembang. Dan mungkin karena teknologi juga yang semakin berkembang sesuai zamannya, sehingga sejalan dengan cara berfikir manusia yang memudahkan manusia untuk mencari informasi dan ilmu pengetahuan yang sangat banyak, sehingga membuat alam pikir manusia semakin berkembang dan berkembang lagi.
Manusia secara terus menerus selalu mengembangkan pengetahuan. Mereka mengembangkan pengetahuan tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan yang menyangkut kelangsungan hidupnya saja. Mereka juga berusaha untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Perkembangan pengetahuan pada manusia juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia yang selalu tidak puas dan sifat yang lebih baik. Mereka selalu berusaha mengerti atau memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian, Akumulasi pengetahuan akan berlangsung lebih cepat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bagaimana alam pikiran manusia dapat berkembang karena dengan kemampuan manusia untuk berfikir dan bernalar serta sifat keingintahuan manusia yang sangat besar.
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangTuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang
lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.
Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia. Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling berhasil dalam persaingan hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik, seperti: ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca inderanya, bila dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Keberhasilan itu disebabkan oleh manusia memiliki kemampuan otak yang lebih baik daripada makhluk lainnya, yang memungkinkan lebih mudah untuk beradabtasi dengan lingkungannya.
Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman. Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana dan mengapa begitu. Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru.
Dalam makalah ini, kelompok 1 akan membahas tentang “Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya”. Bagaimana hakikat manusia dan keingintahuannya, perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia, serta bagaimana sejarah pengetahuan manusia.
B. Rumusan MasalahDi dalam makalah ini yang berjudul “Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya”
mempunyai beberapa rumusan masalah yaitu :1. Apa hakekat alam pikiran manusia yang sebenarnya dan bagaimana sifatkeingintahuannya?2. Bagaiman perkembangan fisik, sifat, dan pikiran manusia?3. Bagaimana sejarah pengetahuan manusia?
C. TujuanMakalah Ilmu Kealaman Dasar ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana alam pikiran manusia yang sebenarnya dan sifat keingintahuannya
2. Untuk mengetahui perkembangan fisik, sifat, dan pikiran manusia3. Untuk mengetahui alam pikiran manusia dan perkembangannya
BAB IIPEMBAHASAN
A. Hakikat Manusia dan KeingintahuannyaManusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya.
1. Kelebihan Manusia dari Penghuni Bumi LainnyaManusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan penghuni
bumi lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya antara lain :a) Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana (Homo sapiens) yang dicerminkan dalam
tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.b) Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.c) Manusia dapat berbicara (Homo Langues) baik secara lisan maupun tulisan.d) Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo sosius) dan berbudaya (Homo Humanis).e) Manusia dapat mengadakan usaha (Homo Economicus).f) Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (Homo religious).
2. Rasa Ingin Tahu dan Terbentuknya Ilmu Pengetahuan AlamIlmu Pengetahuan Alam (IPA) bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri
khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri.
Rasa ingin tahu seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Jelas kiranya bahwa rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh benda-benda tak hidup seperti batu, tanah, api, angin, dan sebagainya. Air dan udara memang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, namun gerakannya itu bukan atas kehendaknya tetapi sekedar akibat dari pengaruh alamiah yang bersifat kekal.
Bagaimana dengan makhluk-makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang? Sebatang pohon misalnya, menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan atau gerakan, namun gerakan itu terbatas pada mempertahankan kelestarian hidupnya yang bersifat tetap. Misalnya, daun-daun yang selalu cenderung untuk mencari sinar matahari atau akar-akar yang selalu cenderung untuk mencari air yang kaya mineral untuk kebutuhan hidupnya. Kecenderungan semacam ini nampak berlangsung sepanjang zaman.
Bagaimana dengan binatang yang menunjukkan adanya kehendak berpindah (eksplorasi) dari satu tempat ke tempat yang lain? Misalnya ikan, burung, harimau atau binatang yang sangat dekat dengan manusia yaitu monyet? Tentunya burung-burung bergerak dari satu tempat didorong oleh suatu keinginan, antara lain rasa ingin tahu. Ingin tahu apakah di sana ada cukup makanan untuk disantap sendiri atau bersama yang lain. Ingin tahu apakah disuatu tempat cukup aman untuk membuat sarang. Setelah mengadakan eksplorasi tentu mereka menjadi tahu. Itulah “pengetahuan” dari burung tadi. Burung juga memiliki “pengetahuan” bagaimana caranya membuat sarang di atas pohon. Burung manyar atau burung tempua begitu pandai menganyam sarangnya yang begitu indah bergelantungan pada daun kelapa, namun pengetahuannya itu ternyata tidak berubah-ubah dari zaman ke zaman.
Bagaimana dengan monyet yang begitu pandai? Bila kita perhatikan baik-baik kehidupan monyet-monyet tersebut, ternyata kehendak mereka ingin mengeksplorasi alam sekitar itu didorong oleh rasa ingin tahu yang tetap sepanjang zaman atau yang oleh Isaac Asimov (1972) disebut sebagai “Idle Curiousity” atau “Instinct” Instink itu berpusat pada satu hal saja yaitu untuk mempertahankan kelestarian hidupnya. Untuk itu mereka perlu makan, melindungi diri dan berkembang biak.
Bagaimana dengan manusia? Manusia juga memiliki instink seperti yang dimiliki oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun, manusia memiliki kelebihan, yaitu “kemampuan berpikir” dengan kata lain “curiousity-nya” tidak “idle” tidak tetap seperti itu sepanjang zaman. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang berkembang atau dengan kata lain, manusia mempunyai kemampuan berpikir. Ia bertanya terus setelah tahu tentang “apa”-nya, mereka juga ingin tahu “bagaimana” dan “mengapa” begitu. Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru, menjadi pengetahuannya yang lebih baru. Hal demikian itu berlangsung berabad-abad lamanya, sehingga terjadi suatu akumulasi pengetahuan. Sebagai ilustrasi, kita bayangkan saja manusia purba zaman dulu yang hidup di gua-gua atau di atas pohon. Namun karena kemampuannya berpikir tidak semata-mata didorong oleh sekedar kelestarian hidupnya tetapi juga untuk membuat hidupnya lebih menyenangkan, maka mereka mampu membuat rumah di atas tiang-tiang kayu yang kokoh dan bahkan sekarang manusia mampu membuat istana atau gedung-gedung pencakar langit. Bandingkan dengan burung tempua dengan sarangnya yang indah yang nampak tak mengalami perubahan sepanjang masa. Demikianlah juga dengan harimau yang hidup dalam gua-gua atau monyet yang membuat sarang di atas pohon tidak mengalami perubahan sepanjang zaman.
Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Hal ini tidak saja meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari seperti bercocok tanam atau membuat panah atau lembing yang lebih efektif untuk berburu, tetapi pengetahuan manusia juga berkembang sampai kepada hal-hal yang menyangkut keindahan.
Dengan selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu, tampak lebih nyata bahwa manusia berbeda dengan hewan. Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal serta mempunyai derajat yang tinggi bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk lainnya. Manusia mempunyai rasa ingin tahu ( curiousty ) yang tinggi dan selalu berkembang. Meskipun makhluk lainnya juga memiliki rasa ingin tahu tetapi itu hanya sebatas digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan saja. Perkembangan rasa ingin tahu pada manusia dimulai dengan timbulnnya pertanyaan dari sesuatu yang dilihat dan diamatinya. Adanya kemampuan berpikir pada manusia menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu manusia terhadap alam
semesta ini . Jawaban tehadap berbagai banyak pertanyaan manusia terhadap peristiwa dan gejala yang terjadi di alam semesta ini akhirnya menjadi ilmu pengetahuan.
3. Sifat Keingintahuan ManusiaManusia dengan rasa ingin tahunya yang besar ,selalu berusaha mencari keterangan
tentang fenomena alam yang teramati. Untuk menjawab semua rasa ingin tahu manusia sering mereka – reka jawaban mereka sendiri . Pengetahuan seperti inilah yang disebut pseudo science. Ilmu pengetahuan juga berkembang sesuai dengan zamannya dan sejalan dengan cara berpikir dan alat bantu yang ada pada saat itu .
Cara memperoleh sains semu ( pseudo sains ), antara lain :1. Mitos2. Wahyu3. Otoritas dan tradisi4. Prasangka5. Intuisi6. Penemuan kebetulan7. Cara – coba – ralat
Pada zaman Yunani ( 600 – 200 SM ) terjadi pola pikir yang lebih maju dari pola pikir mitos, dimana terjadi penggabungan antara pengamatan, pengalaman dan akal sehat, logika atau rasional. Aliran ini disebut rasionalisme. Lebih lanjut lagi dikenal dengan metode deduksi yaitu penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada suatu yang bersifat umum (Premis mayor) menuju ke yang khusus (Premis minor). Dasar metode ilmiah sekarang adalah metode induksi, yang intinya adalah bahwa pengambilan keputusan dan kesimpulan dilakukan berdasarkan data pengamatan atau eksperimen.
B. Perkembangan Fisik, Sifat dan Pikiran Manusia1. Perkembangan Fisik Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya bagian organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala dibawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakn semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat purbertas, yang ditandai diantaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2-7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya manupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memedai. Selanjutnya setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
2. Perkembangan Sikap dan Pikiran ManusiaBila dibandingkan dengan hewan, maka tubuh manusia lemah, sedangkan rohaninya,
yaitu akal budi dan kemauannya sangat kuat. Manusia tidak dapat terbang seperti burung, tidak dapat berenang secepat buaya, tidak mampu mengangkat benda berat seperti gajah, dan sebagainya, tetapi dengan akal budinya dan kemauannya, manusia dapat menjadi makhluk yang lebih dari makhluk lain. Kelebihan manusia itu karena memiliki akal budi dan kemauan yang keras sehingga dapat mengendalikan jasmaninya.
Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) mapun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi, menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang. Setiap hari mereka berhubungan dan mengamati benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam sekitarnya. Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca indera-nya merupakan objek rasa ingin tahunya. Manusia tidak akan merasa puas jika belum memperoleh jawaban mengenai hal-hal yang diamatinya. Mereka berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin tahunya terus berlanjut. Bukan hanya “apa”-nya saja yang ingin diketahui jawabannya, tetapi juga jawaban dari “bagaimana” dan kemudian berlanjut “mengapa” tentang hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang diamatinya.
C. Sejarah Pengetahuan ManusiaManusia selalu merasa ingin tahu, maka sesuatu yang belum terjawab dikatakan
wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui dan wallahualam bissawab yang artinya Allah mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya. A. Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah perkembangan manusia, yaitu tahap teologi (tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif (tahap ilmu). Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metefisika. Mitologi adalah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan pancaindra manusia serta keinggintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), eliptika (bidang edar matahari) dan bentuk alam semesta yang
menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap.
Tongkak sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales (624-546) seorang astronom, pakar dibidang matematika dan teknik. Ia berpendapat bahwa bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya mementulkan sinar matahari,dan lain-lain. Setelah itu muncul tokoh-tokoh perubahan lainnya seperti Anaximander, Anaximenes, Herakleitos, Pythagoras dan sebagainya.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Berdasarkan hal itulah mulailah dikembangkan pengetahuan praktis yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan sosialnya. Pengetahuan ini selanjutnya disebut sebagai teknologi yang merupakan penerapan IPA dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi, produksi dan industri secara tidak langsung akan diikuti dengan perubahan pola hidup manusia. Perubahan ini juga semakin mendorong rasa ingin tahu manusia ke arah yang lebih kompleks. Dengan demikian manusia akan terus berusaha mengetahui segala rahasia alam semesta yang belum terungkap.
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULANIlmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin
tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
B. SARANManusia secara alamiah, dari zaman purba sampai zaman dewasa sekarang memiliki rasa
ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut menyebabkan manusia menyelidiki persoalan-persolan yang akan menghasilkan jawaban. Demikianlah pikiran manusia berkembang dari pikiran primitif sampai kepikiran yang modern.
Dengan adanya ilmu pengetahuan dan rasa ingin tahu pada diri manusia, maka diharapkan setiap individu mengembangkan rasa ingin tahu tersebut menjadi penelitian-penelitian yang akan menghasilkan penemuan-penemuan yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., dan Supanto, A. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT. Rineka Ciptahttp://wardina-a.blogspot.com/2012/01/alam-pikiran-manusia-dan.html Diakses tanggal 11 September 2012http://titinmath.wordpress.com/2012/01/13/makalah-perkembangan-pikiran-manusia/ diakses tanggal 11
September 2012
Perkembangan Alam Pikiran ManusiaBagaimana alam pikiran manusia berkembang?
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan sesuatu yang disebut dengan akal. Akal manusia ini berada di alam pikiran manusia. Alam pikiran manusia dibagi menjadi dua macam, ada yang secara sadar dan ada yang tidak sadar. Alam pikiran sadar adalah dimana kita melakukan sesuatu dengan cara disadari seperti menari, bernyanyi, berbicara dan lain-lain. Sedangkan alam pikiran tidak sadar adalah sesuatu hal yang tanpa kita sadari atau diluar kehendak kita. Contoh tindakan yg dikendalikan oleh alam pikiran ketidaksadaran kita adalah apabila kita dicubit oleh orang lain maka kita akan reflek berteriak. Refleks itulah yang dikendalikan oleh otak tanpa kita sadari. Manusia memiliki insting seperti hewan dan tumbuhan, namun memiliki kelebihan yang disebut dengan kemampuan berfikir yang menyebabkan rasa keingintahuannya terus menerus berkembang.
Alam pikiran manusia dapat berkembang dengan seiring berjalannya waktu. Banyak faktor yang menyebabkan pikiran manusia itu berkembang. Faktor yang paling menonjol adalah rasa keingintahuan seseorang. Mengapa faktor utamanya adalah rasa keingintahuan? Karena apabila manusia ingin mengetahui sesuatu, mereka akan berusaha mencari hal-hal yang berkaitan dengan apa yang ingin mereka ketahui. Dari rasa ingin tahu ini, dapat menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dari dirinya. Maka ini akan membuat seseorang berfikir untuk lebih keras lagi. Untuk mendapatkan hal-hal yang berkaitan dengan sesuatu tersebut, ia akan mencari cara untuk mendapatkan informasinya dengan berbagai cara. Bisa dari media-media cetak dan elektronik, dari pengalaman orang di sekitar, atau dari hasil pemikiran sendiri. Setelah didapatkan semua unsur yang berkaitan tersebut, maka dia akan menarik kesimpulan akan apa yang dia dapat. Sehingga dia mendapatkan suatu pengetahuan yang baru. Pengetahuan yang baru didapatkan ini karena alam pikiran yang sudah berkembang dengan sendirinya.
Dengan adanya perkembangan pengetahuan ini lebih dipermudah dengan adanya kemampuan untuk melakukan tukar menukar informasi tentang pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing individu. Perkembangan pengetahuan pada manusia ini didukung juga dengan rasa ketidakpuasan manusia akan suatu hal dan sifat manusia yang ingin selalu menjadi lebih baik lagi. Sehingga mereka berusaha untuk memperoleh pengetahuan lebih banyak lagi. Dengan adanya perkembangan pengetahuan tersebut rasa keindahan manusia juga ikut berkembang. Oleh karena itu pada kehidupannya, pengetahuan tidak hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan kehidupan tetapi juga menyangkut dengan hal-hal yang berkaitan dengan keindahan.
Untuk mengembangkan rasa keingintahuannya, manusia tidak hanya melibatkan unsur pengalaman atau berupa fisik saja. Tetapi manusia membutuhkan unsure yang berupa non fisik atau kebutuhan alam pikirannya. Oleh karena itu, manusia terkadang menduga-duga sendiri jawabannya. August Comte mengatakan bahwa terdapat tiga tahap sejarah perkembangan manusia, yaitu tahap teologis (tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif (tahap ilmu). Mitos termasuk kedalam kategori teologi atau metafisika. Mitos ini timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran, serta panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya bersifat sementara.
Manusia dan makhluk-makhluk lain mempunyai perbedaan. Perbedaan yang terdapat pada manusia adalah memiliki sifat yang unik. Adapun sifat unik manusia adalah sebagai berikut :
a. Homo SociusManusia memiliki kemampuan untuk bersosialisasi terhadap makhluk lainnya, ataupun terhadap lingkungan di sekitarnya.
b. Homo LanguensManusia memiliki kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa ini digunakan untuk berkomunikasi dengan satu sama lainnya.
c. Homo SapiensManusia memiliki akal pikiran. Akal pikiran manusia ini digunakan untuk membedakan baik dan buruknya suatu hal.
d. Homo FaberManusia memiliki kemampuan untuk membuat dan menghasilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhannya ini bisa berupa kebutuhan primer maupun sekunder.
e. Homo ReligiusManusia harus menyadari adanya kekuasaan dan kekuatan yang besar melebihi kemampuan manusia. Sehingga manusia menyakini dan menyadari adanya sesuatu yang berhubungan dengan ghaib yang dimaksud berkehendak di kemudian hari.
f. Homo AestheticusManusia memiliki kemampuan untuk menyukai dan mengagumi sesuatu hal yang dianggapnya indah dan pantas untuk dikagumi.
g. Homo HumanisManusia merupakan makhluk sosial, yang artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia memiliki ketergantungan untuk saling membantu satu sama lain. Sehingga mereka dapat menutup kekurangannya
h. Homo AeconomicusManusia disebut dengan makhluk ekonomi. Disebut demikian karena kehidupan manusia akan terus berkaitan dengan ekonomi. Dengan kita mengerti bidang ekonomi ini maka manusia akan mengerti akan arti sebuah keuntungan dan kerugian.
AnneAhira.com Referensi Psikologi Jurnal Psikologi
Perkembangan Alam Pikiran Manusia dalam Teori Sigmund Freud
Ilustrasi perkembangan alam pikiran manusia
Perkembangan alam pikiran manusia merupakan objek penelitian yang penting. Pikiran inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Pikiran inilah yang membentuk kepribadian manusia. Pikiran inilah yang dominan mempengaruhi manusia. Jika pikiran manusia rusak, maka hidupnya pun akan rusak.
Dalam kajian Psikologi, penelitian mengenai pikiran mulai dibahas secara mendalam oleh Sigmund Freud. Sigmund Freud mengumpamakan manusia seperti gunung es. Di mana manusia yang terlihat hanyalah sebagian kecil kepribadiannya. Namun, kepribadian manusia yang paling besar bisa dilihat jika kita menelusur manusia secara mendalam. Sebagian besar diri manusia itu ada di alam pikirannya.
Sigmund Freud adalah seorang pakar Psikologi yang mendirikan aliran psikoanalisis. Freud lahir di Austria, 6 Mei 1856 dan meninggal di Inggris pada 23 September 1939. Psikoanalisis merupakan salah satu aliran dalam dunia Psikologi yang menjadi metode untuk perawatan medis bagi orang-orang yang menderita gangguan syaraf dan penyimpangan mental.
Pemahaman merupakan kesadaran dan tidak sadar untuk memahami perilaku masalah kepribadian. Oleh karena itu, sebagian kecil pikiran manusia sangat kecil dalam kesadarannya. Ada sebagian orang yang mempunyai ketahanan kecemasan yang sangat tinggi.
Untuk menghilangkan kecemasan itu harus dengan tindakan yang tegas untuk mempertahankan mekanismenya. Karena apabila ketahanan itu tidak bisa ditangani maka tekanan kecemasan itu akan menjadikan ego yang berlebihan.
Manusia juga mempunyai ketakutan dalam bahaya di dunia, mempunyai insting dalam menghadapi kecemasan. Kecemasan manusia itu bisa berubah menjadi amarah sehingga membuat manusia berbuat negatif dalam pikirannya.
Perkembangan alam pikir manusia digambarkan dengan proses psikososial dan psikoseksual dalam tahap perkembangan menjadi dewasa. Perkembangan ini sangat penting untuk kepribadian yang menetap. Kepribadian tersebut muncul sejak kecil.
Tiga Alam Pikiran Manusia
Seperti yang telah ditulis di atas bahwa Freud beranggapan kalau pengamatan mental manusia itu seperti sebuah gunung es yang terapung di samudera. Di mana yang nampak hanya sebagian kecilnya saja, sedangkan 90 persennya ada di dalam lautan.
Bagian di dalam lautan itu merupakan pikiran manusia yang merupakan bagian ketidaksadaran mental berupa pikiran kompleks, perasaan dan keinginan-keinginan bawah sadar.
Freud membagi proses pikiran manusia ke dalam tiga alam pikiran, yaitu pikiran sadar (conscious), pikiran prasadar (preconscious), dan pikiran tak sadar (unconscious). Kondisi pikiran manusia selalu berada pada ketiga kondisi tersebut secara bergantian. Dari ketiga kondisi pikiran itu, kemudian Freud mengenalkan istilah adanya alam bawah sadar (subconsciuous) dalam pikiran manusia.
Alam bawah sadar inilah, menurut Freud, yang mengendalikan sebagain besar perilaku manusia. Semua memori yang masuk ke alam bawah sadar yang akan membentuk kepribadian manusia. Pada bagain alam sadar inilah yang menjadi tempat tersimpannya database diri manusia. Karena itu, untuk mengetahui apa yang menjadi sumber masalah kejiwaan dalam diri manusia, maka harus bisa ditelusuri ke dalam alam bawah sadarnya.
Misalnya, ketika ada orang yang menderita phobia. Tidak ada yang tahu apa penyebab orang tersebut menderita phobia. Maka jalan satu-satunya adalah dengan mencari database penyebab phobianya melalui alam bawah sadar. Kemudian, Sigmund Freud sering menggunakan metode hipnotis untuk bisa memasuki alam bawah sadar manusia.
Tiga Macam Kepribadian Manusia
Pikiran-pikiran manusia itu, menurut Freud, dipengaruhi oleh tiga jenis sistem kepribadian atau kondisi jiwa yang dalam diri manusia. Tiga jenis sistem kepribadian terdiri dari ID, ego, dan superego. ID, ego, dan superego ini saling berkaitan dan
berinteraki mempengaruhi pikiran manusia sehingga membentuk totalitas dan tingkah laku manusia.
ID merupakan sistem kepribadian yang asli dan paling dasar yang ada dalam diri manusia. Di dalam ID terdapat naluri bawaan kepribadian manusia. Id mendorong manusia untuk melakukan apapun yang dapat memuaskan kesenangan dirinya, terutama kesenangan yang bersifat seksual. Kondisi ID tidak mempedulikan etika, aturan, maupun akhlak. Manusia ingin bebas dan berbuat semaunya.
Kondisi ID biasanya mendominasi pada saat pikiran manusia belum berkembang. Hal ini bisa dilihat pada kondisi masyarakat primitif dan pada saat manusia masih anak-anak. Setelah pikiran manusia berkembang, yaitu setelah pikirannya banyak menyimpan data-data dari pengalaman hidupnya. Maka pada saat itu manusia mulai berpikir tentang baik dan buruknya suatu perbuatan. Di sinilah sistem kepribadian yang bernama ego mulai memainkan perannya.
Ego inilah yang mengendalikan ID. Dalam proses perjalanan hidupnya manusia akan mengalami suatu pengalaman kalau apa yang dilakukannya kadang berakibat buruk. Akibat-akibat buruk maupun akibat baik itu tersimpan menjadi data di alam pikiran yang akhirnya menghidupkan sistem ego dalam diri manusia.
Meskipun ego telah berfungsi untuk mengendalikan ID, tapi terkadang ego tersebut masih bertentangan dengan etika dan aturan yang ada di dalam kehidupan. Etika ataupun aturan-aturan itu diciptakan oleh manusia lainnya untuk mengendalikan tingkah laku manusia.
Kemudian, pikiran manusia pun kembali mendapatkan data dari aturan-aturan yang telah dianut orang lain. Yang akhirnya membentuk kepribadian manusia. Inilah yang disebut dengan sistem kepribadian super ego dalam diri manusia.
Rasa ingin tahu manusia dalam berfikir sangatlah peka, karena manusia selalu ingin bertanya. Manusia mempunyai pengetahuan sehingga manusia mempunyai pemikiran yang lebih baru.
Ada beberapa macam perkembangan alam pikir manusia seperti seperti perkembangan berfikir sejak dilahirkan dan alam pikir pada zaman dulu hingga sekarang. Dengan perkembnagan rasa ingin tahu manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan alam pikir nonfisiknya.Perubahan fisik pada manusia terjadi di saat masa puber yang berarti tanda kedewasaan dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan fungsi organ-organ tubuh yang lainnya.
Perkembangan alam pikir manusia sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan di masa saat kecil oleh orangtua dan lingkungan yang membuat manusia tersebut menjadi tumbuh dewasa.Perkembangan alam pikir manusia berkembang sangat cepat dari apa yang diajarkan selama masih kecilnya. Perkembangan itu dibingbing oleh orangtua dan lingkungan yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan cara berfikirnya.
Dengan berkembangnya alam pikir manusia makin berkembangnya pengetahuan dan dapat menjawab pertanyaan dengan ilmu-ilmu yang didapatkannya. Pelan-pelan manusia berfikir secara rasional dalam menemukan pengetahuannya dengan deduktif dan induktif.
Deduktif adalah pola pikir manusia yang bertolak belakang sedangkan induktif ilmu yang didapatkan secara pengetahuan dan pengamatan dengan perubahan-perubahan alam. Penemuan ini disebut ilmupengetahuan alam.
Manusia berubah dari sebuah sel yang kecil dan menjadi manusia yang sempurna. Sel tersebut berasala dari sperma yang menjadikan sel telur dan akan menjadi sel kromosom yang menjadi laki-laki.
Setiap orang memiliki pemikiran atau kepribadian inilah salah satu individu untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Kepribadian mempunyai ciri khas yang berbeda antara indivdu-individu yang lainnya.Manusia juga bisa mengatur atau juga menunjuk perintah orang dan akibatnya orang tersebut membuat banyak orang koleris dan tak punya teman.
Perkembangan alam pikir manusia tidak mau mengalah dengan individu lainnya seperti pada tangtangan dan petualangan, maka orang yang koleris senang dengan tangtangan yang diobsesikannya. Kepribadian mempunyai ekstensi bagi kehidupan sosial baik secara internal ataupuneksternal.
Orang yang bertipe korelis ini biasanya mempunyai tekad dan semangat dan aktif orang seperti ini biasanya mandiri dan selalu berfikir praktis. dan orang korelis ini mempunyai prinsip sendiri dan tidak menghargai pendapat orang lain.
Manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan kepribadian mempunyai arti "persona" dalam definisi kepribadian dapat diartikan sebagai perilaku yang bisa dilihat saja. Maka dari itu perkembangan alam pikir manusia menjadikan suatu ilmu yang di pelajarinya.
Setiap manusia mempunyai kelemahan dalam kepribadiannya, tetapi setiap kelemahan bisa menjadi kekuatan dengan cara mendekatkan diri kepada pencipta-Nya. Dengan perkembangan alam pikir manusia ini, maka setiap manusia bisa mendapatkan ilmu-ilmu pengetahuannya yang dipelajarinya sejak kecil hingga dewasa.
perkembangan alam pikiran manusia
PEMBAHASAN
1. Perkembangan Alam Pikiran
Manusia sebagai makhluk yang berpikir dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan gejala-gejala alam. Manusia sebagai makhluk mempunyai ciri-ciri :
a. Memiliki organ tubuh yang komplek dan sangat khusus terutama otaknya.
b. Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
c. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar.
d. Memiliki potensi berkembang biak.
e. Tumbuh dan bergerak.
f. Berinteraksi dengan lingkungannya.
g. Meninggal atau mati.
Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan
peristiwa yang terjadi disekitarnya, termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri.
Rasa ingin tahu inilah manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam,
baik alam besar (makrokosmos) maupun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha
memecahkan masalah yang dihadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk
memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi, menyebabkan manusia dapat
mengumpulkan pengetahuan.
Pengetahuan yang diperoleh ini akhirnya tidak hanya terdapat pada objek yang
diamati dengan panca indera saja, tetapi juga masalah-masalah lain, misalnya yang
berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah. Kalau suatu masalah
dapat dipecahkan, timbul masalah lain menunggu pemecahannya. Manusia bertanya
terus setelah tahu apa-nya, mereka ingin tahu bagaimana dan mengapa. Manusia
mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan
pengetahuannya yang baru, menjadi pengetahuan yang lebih baru.
Rasa ingin tahu yang terdapat manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka
menjadi berkembang. Setiap hari mereka berhubungan dan mengamati benda-benda
dan semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Pengamatan-pengamatan yang
ditangkap melalui panca inderanya merupakan objek rasa ingin tahunya. Manusia tidak
akan merasa puas jika belum memperoleh hal-hal yang diamatinya.
Mereka berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berfikir, rasa
ingin tahunya terus berlanjut, bukan hanya apa-nya saja yang ingin diketahui
jawabannya, tetapi jawaban dari bagaimana dan kemudian berlanjut mengapa tentang
hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan semua peristiwa yang diamatinya.
Berlangsungnya perkembangan pengetahuan tersebut lebih dipermudah atau
diperlancar dengan adanya kemampuan ini, maka dapat dilakukan tukar menukar
informasi mengenai pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki masing-masing.
Perkembangan pengetahuan pada manusia juga didukung oleh adanya sifat manusia
yang ingin maju, sifat manusia yang selalu tidak puas dan sifat yang lebih baik. Mereka
selalu berusaha mengerti atau memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan
demikian, Akumulasi pengetahuan akan berlangsung lebih cepat.
Menurut Ali dan Rahma (2006) dua macam, perkembangan alam pikiran manusia tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Perkembangan alam pikiran manusia sejaka zaman purba hingga dewasa ini Sejak zaman purba manusia menghadapi berbagai teka-teki terbit dan terbenamnya matahari, perubahan bentuk bulan, pertumbuhan dan pembiakkan makhluk hidup, adanya angin, hujan, petir, pelangi. Terdorong rasa ingin tahunya yang sangat kuat manusia purba mulai menyelidiki apa penyebab terjadinya fenomena-fenomena itu dan apa akibatnya. Penyelidikan ini menghasilkan jawaban atas banyak persoalan, kemudian timbul persoalan-persoalan baru. Dengan demikian alam pikiran manusia alam purba mulai berkembang. Perkembangan itu berlangsung terus dan mulai berkembang sampai sekarang dan akan berlanjut di masa mendatang. Meskipun semua orang memiliki rasa ingin tahu tidak setiap orang mampu dan mau mengadakan penyelidikan sendiri. Banyak yang mersa sudah puas dengan memilih jalan pintas yaitu bertanya pada orang lain yang telah mengadakan penyelidikan atau bertanya pada orang yang sudah bertanya itu, jadi daritangan (atau mulut) ketiga dan seterusnya. Cara melalui jalan pintas inipun menyebabkan alam pikiran manusia berkembang. Pengetahuan yang terkumpul ini diwariskan dari generasi ke generasi atau selalu bertambah dengan pengetahuan yang baru didapat. Menurut Auguste Comte (1798-1857) dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan berlangsung dalam tiga tahap.Tahap teologi atau FiktifTahap filsafat atau fisik atau abstraktahap positif atau ilmiah riil
Pada tahap teologi atau fiktif berusaha untukmencari dan menemukan sebab yang utama dan tujuan terakhir dari segala sesuatu, dihubungkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan diri kepada
kepercayaan akan adanya kekuatan gaib melainkan kepada akalnya sendiri,akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakekat segala sesuatu.Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir positif atau riil, atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan, dan perbandingan (Purnama, 1997)Kembali pada tahap teologi atau fiktif bahwa manusia menciptakan mitos untuk memahami gejala alam yang ada disekitarnya. Mitos adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman dan pemikiran sederhana serta dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya kekuatan gaib. Dalam alam mitos di penalaran belum terbentuk dan yang bekerja adalah daya khayal, imajinasi dan intuisi. Demikian juga manusia dengan objek masih menjadi satu, antara subjek dan objek, belum ada jarak, sehingga pengetahuan yang diperoleh bersifat objektif. Gempa bumi diduga terjadi karena adanya (raksasa yang memikul bumi pada bahunya) memindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu yang lain. Gerhana bulan diduga terjadi karena bulan dimakan oleh raksasa. Menurut dongeng, raksasa itu takut pada bunyi-bunyian, maka pada waktu gerhana bulan manusia memikul apa saja yang dapat menimbulkan bunyi. Supaya raksasa itu takut dan memuntahkan kembali bulan purnama. Bunyi Guntur dikira ditimbulkan oleh adanya kereta yang dikendarai dewa melintasi langit. Dahulu mitos ini sangat berpengaruh, bahkan sampai sekarang inipun belum sepenuhnya hilang. Mencari jalan atas peristiwa seperti itu dengan menghubungkannya dengan makhluk gaib disebut berpikir secara irrasional. Tentu saja pengetahuan yang diperoleh secara irrasional belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Manusia pada tahap mitos ini menanggapi realitas dengan mengadakan selamatan, tari-tarian, dengan menyanyikan lagu-lagu. Dalam tari-tarian atau lagu-laguan tersebut terkandung cerita tentang riwayat para dewa yang sedang mengatur peristiwa-peristiwa alam. Lewat cerita ini manusia merasa aman, merasa dapat menghindarkan diri dari keganasan alam. Demikian pada tahap mitos atau teologi ini manusia menjawab rasa ingin tahunya dengan menciptakan dongeng atau mitos, karena alam pikirannya masih terbatas pada imajinasinya dan cara berpikir irrasional. Karena kemampuan makin maju dan disertai oleh perlengkapan pengamatan misalnya berupa teropong bintang yang makin sempurna, maka mitos dengan berbagai legendanya makin ditinggalkan oleh orang. Mereka cenderung menggunakan akal sehatnya atau rasionalnya. Manusia secara terus menerus selalu mengembangkan pengetahuannya tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhannya yang menyangkut kelangsungan hidupnya saja. Mereka berusaha untuk mengetahui mana yang benar mana yang salah mereka juga juga berusaha menentukan mana yang baik dan mana yang buruk dan mana yang indah dan mana yang jelek, mereka harus berpikir dan harus merasakan sedemikian, hingga dapat menarik kesimpulan dan memperoleh pengetahuan. Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk berpikir, merasa bersikap dan bertindak.
2. Perkembangan alam pikiran manusia manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya
Perkembangan alam pikiran manusia juga dapat ditelusuri sejak manusia itu lahir hingga dewasa dan tua. Alam pikiran seorang bayi yang baru lahir mengalami perkembangan yang hampir serupa. Ketika anak kecil mengamati lingkungan, muncul bermacam-macam pertanyaan didalam pikirannya, untuk mejawab pertanyaan-pertanyaan itu anak kecil mengadakan penyelidikan sendiri atau bertanya pada ibu, ayah, kakek, atau orang-orang lain yang mengasuhnya. Dengan demikian alam pikiran anak berkembang dengan pesat. Rasa ingin tahu seorang anak akan melemah apabila orang-orang disekelilingnya terlalu sibuk, terlalu malas atau terlalu bodoh untuk memuaskan rasa ingin tahu anak itu. Dengan demikian perkembangan alam pikiran anak itu akan terhambat. Perkembangan alam pikiran juga dapat disebabkan oleh rangsangan dari luar, tanpa dorongan dari dalam yang berupa rasa ingin tahu. Misalnya, orang yang tinggal dekat hutan menyaksikan kebakaran hutan, orang yang sebenarnya tidak berminat dipaksa mendengarkan ceramah, sebab ekstern semacam itu memang dapat mengembangkan alam pikiran manusia, tetapi hasil itu tidak mendalam dan tidak tahan lama, tidak seperti perkembangan yang disebabkan oleh rasa ingin tahu. Jadi alam pikiran manusia berkembang terutama karena ada dorongan dari dalam yaitu rasa ingin tahu.
BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi disekitarnya, termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilah membawa manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam. Menurut Auguste Comte (1798-1857) dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan berlangsung dalam tiga tahap.Tahap teologi atau FiktifTahap filsafat atau fisik atau abstraktahap positif atau ilmiah riil
B. Saran
Demikian dengan isi makalah yang kami sajikan, bila ada kesalahan dalam
penulisan mohon dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati kami, kami sebagai
pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman
sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, A dan Fuldiarahman., 2010, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, Gaung Persada.Ahmadi, A dan Supatmo a.,2008, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, Rineka Cipta.Aly, A dan Rahmah, E.,2006, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, Bumi Aksara.Fahmi, N., 2010, Ilmu Alamiah Dasar, Universitas Islam Kalimantan, Banjarmasin.Naufal., A.R. ,1987, Alquran dan Sains Modern , Bandung, Husaini.
SIA DAN PERKEMBANGANNYA
NOV08
MAKALAH IAD ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAPublished By ririsaputra under Pendidikan Tags: makalah, iad, ilmu alamiah dasar, ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA,Hakikat manusia, pikiran manusia, pengetahuan manusia,PERKEMBANGAN FISIK, SIFAT PIKIRAN MANUSIA
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengaetahuan Alam bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan
suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang
benda-benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan
tentang dirinya sendiri..
Rasa ingin tahu seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Jelas kiranya
bahwa rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh benda-benda tak hidup seperti
batu, tanah, api, angina, dan sebagainya. Air dan udara memang bergerak
dari satu tempat ke tempat lain, namun gerakannya itu bukan atas
kehendaknya tetapi sekedar akibat dari pengaruh alamiah yang bersifat
kekal.
Bagaimana dengan makhluk-makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan dan
binatang? Sebatang pohon misalnya, menunjukkan tanda-tanda
pertumbuhan atau gerakan, namun gerakan itu terbatas pada
mempertahankan kelestarian hidupnya yang bersifat tetap. Misalnya, daun-
daun yang selalu cenderung untuk mencari sinar matahari atau akar-akar
yang selalu cenderung untuk mencari air yang kaya mineral untuk
kebutuhan hidupnya. Kecenderungan semacam ini nampak berlangsung
sepanjang zaman.
Bagaimana dengan binatang yang menunjukkan adanya kehendak
berpindah (eksplorasi) dari satu tempat ke tempat yang lain? Misalnya ikan,
burung, harimau atau binatang yang sangat dekat dengan manusia yaitu
monyet?Tentunya burung-burung bergerak dari satu tempat didorong oleh
suatu keinginan, antara lain rasa ingin tahu. Ingin tahu apakah di sana ada
cukup makanan untuk disantap sendiri atau bersama yang lain. Ingin tahu
apakah disuatu tempat cukup aman untuk membuat sarang. Setelah
mengadakan eksplorasi tentu mereka menjadi tahu. Itulah pengetahuan
dari burung tadi.Burung juga memiliki pengetahuan bagaimana caranya
membuat sarang di atas pohon. Burung manyar atau burung tempua begitu
pandai menganyam sarangnya yang begitu indah bergelantungan pada
daun kelapa, namun pengetahuannya itu ternyata tidak berubah-ubah dari
zaman ke zaman.
Bagaimana dengan monyet yang begitu pandai? Bila kita perhatikan baik-
baik kehidupan monyet-monyet tersebut, ternyata kehendak mereka ingin
mengeksplorasi alam sekitar itu didorong oleh rasa ingin tahu yang tetap
sepanjang zaman atau yang oleh Isaac Asimov (1972) disebut sebagai Idle
Curiousity atau Instinct Instink itu berpusat pada satu hal saja yaitu untuk
mempertahankan kelestarian hidupnya. Untuk itu mereka perlu makan,
melindungi diri dan berkembang biak.
Bagaimana dengan manusia? Manusia juga memiliki instink seperti yang
dimiliki oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun, manusia memiliki
kelebihan, yaitu kemampuan berpikir dengan kata lain curiousity-nya tidak
idletidak tetap seperti itu sepanjang zaman. Manusia memiliki rasa ingin
tahu yang berkembang atau dengan kata lain, manusia mempunyai
kemampuan berpikir.Ia bertanya terus setelah tahu tentang apa-nya,
mereka juga ingin tahu bagaimana dan mengapa begitu. Manusia mampu
menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan
dengan pengetahuannya yang baru, menjadi pengetahuannya yang lebih
baru. Hal demikian itu berlangsung berabad-abad lamanya, sehingga terjadi
suatu akumulasi pengetahuan. Sebagai ilustrasi, kita bayangkan saja
manusia purba zaman dulu yang hidup di gua-gua atau di atas
pohon. Namun karena kemampuannya berpikir tidak semata-mata didorong
oleh sekedar kelestarian hidupnya tetapi juga untuk membuat hidupnya
lebih menyenangkan, maka mereka mampu membuat rumah di atas tiang-
tiang kayu yang kokoh dan bahkan sekarang manusia mampu membuat
istana atau gedung-gedung pencakar langit. Bandingkan dengan burung
tempua dengan sarangnya yang indah yang nampak tak mengalami
perubahan sepanjang masa. Demikianlah juga dengan harimau yang hidup
dalam gua-gua atau monyet yang membuat sarang di atas pohon tidak
mengalami perubahan sepanjang zaman.
Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu
menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Hal
ini tidak saja meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-
hari seperti bercocok tanam atau membuat panah atau lembing yang lebih
efektif untuk berburu, tetapi pengetahuan manusia juga berkembang
sampai kepada hal-hal yang menyangkut keindahan.
Dengan selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu, tampak
lebih nyata bahwa manusia berbeda dengan hewan. Manusia merupakan
makhluk hidup yang berakal serta mempunyai derajat yang tinggi bila
dibandingkan dengan hewan atau makhluk lainnya.
Manusia sebagai makhluk berpikir diberi hasrat ingin tahu tentang benda
dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang
dirinya sendiri. Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untuk menjelaskan
gejala-gejala alam serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi dan
akhirnya manusia dapat mengumpulakan pengetahuan.
Pengetahuan yang terkumpul semain banyak disebabkan rasa ingin tahu
manusia yang terus berkembang juga daya pikirnya. Rasa ingin tahu yang
terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan
pembendharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri . hal ini tidak hnya
meliputi tentang kebutuhan praktis hidupnya sehari-hari tetepi juga
berkembang sampai pada hall-hal menyangkut keindahan dan seni.
Berlangsungnya perkembangan pengetahuan tersebut lebih dipermudah
dengan adanya tukarmenukar informasi mengenai pengetahuan dan
pengalaman yang mereka miliki masing-masing . Perkembangan
pengetahuan pada manusia ini juga didukung oleh adanya sifat manusia
yang ingin maju, sifat manusia yang selalu tidak puas, dan sifat yang ingin
lebih baik. Mereka selalu berusaha mengerti dan memperoleh pengetahuan
yang lebih banyak.
Sejalan dengan perkembangan pengetahuan tersebut rasa keindahan
manusia juga ikut berkembang. Maka dalam kehidupannya pengetahuan
yang telah dimiliki tersebut bukan hanya diterapkan dan digunakan untuk
kebutuhan hidupnya tetapi juga menyangkut hal-hal yang bertalian dengan
keindahan
Dengan selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan tampak lebih
nyata bahwa manusia berbeda dari pada hewan. Manusia merupakan
makhluk hidup yang berakal serta mempunyai derajat yang tertinggi bila
dibandingkan dengan hewan atau makhluk selainnnya.
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana hakekat manusia dan sifat keingintahuannya?
2. Bagaimana perkembangan fisik, sifat pikiran manusia ?
3. Bagaimana sejarah pengetahuan manusia ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penlisan Makalah ini adalah bagaimana pembaca baik
mahasiswa dan umum dapat mengetahui bagaimana dinamika Alam Pikiran
Manusia Dan Perkembangannya.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu mahasiswa atau umum dapat memahami:
A. Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya
B. Perkembangan fisik, sifat pikiran manusia
C. Sejarah pengetahuan manusia
BAB II. PEMBAHASAN
A. HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT KEINGINTAHUANNYA
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens). Hal ini disebabkan sifat
ingin tahu manusia yang besar, selalu bertanya tentang siapa, apa, bagaimana, kapan, dimana
mengapa dsb. Tuhan memberi manusia kemampuan berbicara (Homo languens) hingga mampu
menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya kepada manusia lain. Manusia juga mampu
membuat alat (Homo faber) yang dapat membantunya mencari nafkah, seperti kemampuan
manusia membuat jaring ikan, panah untuk berburu, pisau, api untuk memasak dsb. Manusia
memiliki rasa keindahan akan sesuatu(Homo aesteticus) sehingga munculah para perancang
bangunan, model pakaian, adat istiadat suatu daerah dsb. Manusia juga mampu melakukan jual
beli (Homo economicus) seperti yang terjadi di pasar manusia melakukan jual beli terhadap hasil
kerjanya. Manusia diberi kelebihan dalam segala hal dibanding makhluk lain.
Manusia adalah makhluk religius, yang percaya akan adanya Tuhan yang maha adil. Manusia
merupakan mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan
yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai
khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan
mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur
kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran
tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat
membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera,
konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat
keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi
pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita
para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang
sempurna dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya,
tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena
adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari
adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia
dari Allah SWT. {Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi
semuanya.}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan
yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.}(Q. S.
Ibrahim: 33). {Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas
kehendak-Nya.}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah
karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari
apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya
sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan.
Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada
manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat
membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang
dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak
boleh dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang
terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah
besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya,
merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya.
Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta, rasa kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia
memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa
benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan
yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk
melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya
potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha
mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-
mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal
kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata
cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya
berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya
berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.
Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan
pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang
proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.
1. Siapakah Manusia
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul
kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu
pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain
yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.
Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi
empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
a) Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di
Johanesburg Afrika Selatan pada tahun 1942 yang
dinamakan fosil Australopithecus.
b) Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di
Solo pada tahun 1891 yang disebut pithecanthropus erectus.
c) Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat
kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus yang
sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan. Fosil
jenis ini di neander, karena itu disebut Homo
Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo
Soloensis).
d) Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah
pandai berpikir, menggunakan otak dan nalarnya.
2. Beberapa Definisi Manusia :
a) Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua
makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa
bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
b) Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg
luar biasa dan tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti
bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas
sebagai sumber utama yg bebas kepadanya dunia alam world
of nature, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung,
serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan
bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi
eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu
kualitas seperti Tuhan
c) Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya
yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui
daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia
eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari
pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita
dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-
indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar
penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat.
Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan
memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau
dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya
secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan
dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu
zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
d) Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa
ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai
pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu
mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
e) Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah
lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari
alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini
menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu quasi-
miracolous yg memberinya kemampuan untuk melewati
parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya
perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan
menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg
belum diberikan alam.
f) 6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal.
Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada,
tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg
seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam
pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak
memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar
kokoh realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa
manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki,
mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah
dan ruhaniah.
g) Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul
pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan
yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan
atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif
manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan
suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga
orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan
kehidupan mereka demi ikatan ini.
h) Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami,
mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu
penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa
dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg
independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan
mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan
kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu
keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti
kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
3. PERSAMAAN dan PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK
LAIN.
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya,
yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih
tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran.
Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan,
kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding
dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi
merupakan mahluk yang memiliki karakter paling unik. Manusia
secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga para
pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang
paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah
dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya
manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya
memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.
Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai
kelebihan.kelebihan itu membedakan manusiadengan makhluk
lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak
dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di
udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang
terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak di darat dan di
laut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa
meampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atau makhluk
lain dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 70.
Diantara karakteristik manusia adalah :
a) Aspek Kreasi
b) Aspek Ilmu
c) Aspek Kehendak
d) Pengarahan Akhlak
Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan
kenyataan faktual dan kesederhanaan langsung, yang kelihatannya
tidak berbeda dengan argumen-argumen yang dibuat oleh Ibnu
Sina (wafat 1037) untuk tujuan yang sama, melalui pembuktian
dengan kenyataan faktual. Al Ghazaly memperlihatkan bahwa;
diantara makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan
yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing.
Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat
geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh
prinsip alam. Sedangkan tumbuhan makhluk hidup yang paling
rendah tingkatannya, selain mempunyai gerak yang monoton, juga
mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi. Prinsip
tersebut disebut jiwa vegetatif.
Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari pada
tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan hewan, selain kemampuan
bisa bergerak bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini disebut
jiwa sensitif. Dalam kenyataan manusia juga mempunyai kelebihan
dari hewan. Manusia selain mempunyai kelebihan dari hewan.
Manusia juga mempunyai semua yang dimiliki jenis-jenis makhluk
tersebut, disamping mampu berpikir dan serta mempunyai pilihan
untuk berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia
mempunyai prinsip yang memungkinkan berpikir dan memilih.
Prinsip ini disebut an nafs al insaniyyat. Prinsip inilah yang betul-
betul membeda manusia dari segala makhluk lainnya.
B. PERKEMBANGAN FISIK, SIFAT PIKIRAN MANUSIA
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap
menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik
dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang
akan menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan
membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13,
janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang
selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah
makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan
tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya
dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi
organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan
pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan
yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara
dan berjalan. Pada usia 2 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan
masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha
untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai.
Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan
diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain
bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam
(deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas
ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun
tumbuhan.
Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah
yang merupakan sifat unik manusia.
Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai kemampuan untuk
berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman. Karena apa? Karena
manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana dan mengapa begitu. Manusia juga mampu
menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan
yang baru sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran
manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak
zaman purba hingga dewasa ini.
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan
menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab
secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya
kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa
gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan
tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi
antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut legenda.
Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang
harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan
dan metode ilmiah.
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yati kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia
berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar
sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan
mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan
perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari.
Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi,
kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains palsu)
Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran pada
waktu itu adalah :
1. Anaximander, langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit
dan isinya beredar mengelilingi bumi ia juga mengajarkan
membuat jam dengan tongkat.
2. Anaximenes, (560-520) mengatakan unsur-unsur pembentukan
semua benda adalah air, seperti pendapat Thales. Air merupakan
salah satu bentuk benda bila merenggang menjadi api dan bila
memadat menjadi tanah.
3. Herakleitos, (560-470) pengkoreksi pendapat Anaximenes,
justru apilah yang menyebabkan transmutasi, tanpa ada api benda-
benda akan seperti apa adanya.
4. Pythagoras (500 SM) mengatakan unsur semua benda adalah
empat : yaitu tanah, api, udara dan air. Ia juga mengungkapkan
dalil Pythagoras C2 = A2 + B2, sehubungan dengan alam semesta
ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda
lain mengitari bumi termasuk matahari.
5. Demokritos (460-370) bila benda dibagi terus, maka pada suatu
saat akan sampai pada bagian terkecil yang disebut Atomos atau
atom, istilah atom tetap dipakai sampai saat ini namun ada
perubahan konsep.
6. Empedokles (480-430 SM) menyempurnakan pendapat
Pythagoras, ia memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau
daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga ini
dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur.
7. Plato (427-345) yang mempunyai pemikiran yang berbeda
dengan orang sebelumnya, ia mengatakan bahwa keanekaragaman
yang tampak ini sebenarnya hanya suatu duplikat saja dari semua
yang kekal dan immatrial. Seperti serangga yang beranekaragam
itu merupakan duplikat yang tidak sempurna, yang benar adalah
idea serangga.
8. Aristoteles merupakan ahli pikir, ia membuat intisari dari ajaran
orang sebelumnya ia membuang ajaran yang tidak masuk akal dan
memasukkan pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan unsur dasar
alam yang disebut Hule. Zat ini tergantung kondisi sehingga dapat
berwujud tanah, air, udara atau api. Terjadi transmutasi
disebabkan oleh kondisi, dingin, lembah, panas dan kering. Dalam
kondisi lembab hule akan berwujud sebagai api, sedang dalam
kondisi kering ia berwujud tanah. Ia juga mengajarkan bahwa
tidak ada ruang yang hampa, jika ruang itu tidak terisi suatu
benda maka ruang itu diisi oleh ether. Aristoteles juga
mengajarkan tentang klasifikasi hewan yang ada dimuka bumi ini.
9. Ptolomeus (127-151) SM, mengatakan bahwa bumi adalah pusat
tata surya (geosentris), berbentuk bulat diam seimbang tanpa
tiang penyangga.
10. Avicenna (ibn-Shina abad 11), merupakan ahli dibidang
kedokteran, selain itu ahli lain dari dunia Islam yaitu Al-Biruni
seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan komtemporer. Pada abab
9-11 ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang
diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab.
Kebudayaan Arab berkembang menjadi kebudayaan Internasional.
PERIODE filsafat Yunani merupakan periode penting sejarah peradaban manusia karena pada
waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mite-mite menjadi yang lebih rasional. Pola
pikir mite-mite adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk
menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa bumi tidak dianggap
fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi yang sedang menggoyangkan kepalanya. Namun,
ketika filsafat diperkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas
dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas. Perubahan pola pikir tersebut
kelihatannya sederhana, tetapi implikasinya tidak sederhana karena selama ini alam ditakuti dan
dijauhi kemudian didekati bahkan dieksploitasi. Manusia yang dulunya pasif dalam menghadapi
fenomena alam menjadi lebih proaktif dan kreatif, sehingga alam dijadikan objek penelitian dan
pengkajian.
Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang akhirnya kita nikmati dalam
bentuk teknologi. Karena itu, periode perkembangan filsafat Yunani merupakan poin untuk
memasuki peradaban baru umat manusia.Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman
keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-
ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena
Bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Zaman Kuno meliputi
zaman filsafat pra-Socrates di Yunani. Prothagoras menyatakan bahwa manusia adalah ukuran
untuk segala-galanya. Hal ini ditentang oleh Socrates (469-399 SM) dengan mengatakan bahwa
yang benar dan yang baik harus dipandang sebagai nilai-nilai objektif yang dijunjung tinggi oleh
semua orang. Hasil pemikiran Socrates dapat diketemukan pada muridnya Plato.
Dalam filsafatnya Plato mengatakan: realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia yang hanya
terbuka bagi pancaindra dan dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dunia yang pertama
adalah dunia jasmani dan yang kedua dunia ide, sehingga adanya dualisme manusia yaitu dunia
fisik dan dan dunia ide.Satu wilayah dari manusia adalah dunia indera, yang mengenai kita
hanya dapat mempunyai pengetahuan yang tepat dan tidak tepat atau tidak sempurna dengan
menggunakan lima indera. Dunia indera akan selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang
diserap indera. Wilayah yang lain adalah dunia ide yang mengenainya kita mempunyai ilmu
pengetahuan yang bersifat abadi dan kekal.Pendapat tersebut dikritik oleh Aristoteles dengan
mengatakan bahwa yang ada itu adalah manusia-manusia yang konkret. Ide manusia tidak
terdapat dalam kenyataan.
Aristoteles adalah filsuf realis, dan sumbangannya kepada perkembangan ilmu pengetahuan
besar sekali. Sumbangan yang sampai sekarang masih digunakan dalam ilmu pengetahuan
adalah mengenai abstraksi, yakni aktivitas rasional di mana seseorang memperoleh
pengetahuan. Menurut Aristoteles ada tiga macam abstraksi, yakni abstraksi fisis, abstraksi
matematis, dan metafisis.Abstraksi yang ingin menangkap pengertian dengan membuang unsur-
unsur individual untuk mencapai kualitas adalah abstraksi fisis. Sedangkan abstraksi di mana
subjek menangkap unsur kuantitatif dengan menyingkirkan unsur kualitatif disebut abstraksi
matematis. Abstraksi di mana seseorang menangkap unsur-unsur yang hakiki dengan
mengesampingkan unsur-unsur lain disebut abstraksi metafisis.Teori Aristoteles yang cukup
terkenal adalah tentang materi dan bentuk. Keduanya ini merupakan prinsip–prinsip metafisis,
Materi adalah prinsip yaug tidak ditentukan, sedangkan bentuk adalah prinsip yang
menentukan. Teori ini terkenal dengan sebutan Hylemorfisyme.
Hippocrates (460-370 SM) adalah Bapak Ilmu Kedokteran, karena itu tidak mengherankan kalau
dia membahas manusia dari titik tolak konstitusional. Terpengaruh oleh kosmologi Empedokles,
yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun dari empat unsur dasar yaitu:
tanah, air, udara, dan api. Dengan sifat-sifat yang didukungnya yaitu: kering, basah, dingin, dan
panas, maka Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat
tersebut yang didukung oleh keadaan konstitusional yang berupa cairan-cairan yang ada dalam
tubuh orang itu, yaitu sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning), sifat basah terdapat
dalam melanchole (empedu hitam), sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir), sifat panas
terdapat dalam sanguis (darah).Keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi
tertentu. Apabila cairan-cairan tersebut adanya dalam tubuh dalam proporsi selaras (normal)
orangnya normal (sehat), apabila keselarasan proporsi tersebut terganggu maka orangnya
menyimpang dari keadaan normal (sakit).
Galenus menyempurnakan ajaran Hipocrates tersebut, dan membeda-bedakan kepribadian
manusia atas dasar keadaan proporsi campuran cairan-cairan tersebut. Galenus sependapat
dengan Hipocrates, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan yaitu : (1)
chole; (2) melanchole, (3) plegma, (4) sanguis, dan bahwa cairan-cairan tersebut adanya dalam
tubuh manusia secara teori dalam proporsi tertentu. Kalau suatu cairan adanya dalam tubuh itu
melebihi proporsi yang seharusnya (jadi dominant) maka akan mengakibatkan adanya sifat-sifat
kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat dari
dominant-nya salah satu cairan badaniah itu oleh Gelenus disebutnya temperament. Jadi,
dengan dasar fikiran yang telah dikemukakan itu sampailah Galenus kepada penggolongan
manusia menjadi empat tipe temperament, beralas pada dominasi salah satu cairan
badaniahnya.Pengaruh ajaran Hipocrates yang kemudian di sempurnakan oleh Galenus, itu
tahan uji sampai berapa abad, pendapatnya lama sekali diikuti oleh para ahli, hanya dengan
variasi yang berbeda-beda. Bahkan sampai dewasa ini pun pengaruh itu masih sangat terasa.
Lama-kelamaan latar belakang kefilsafatannya, yaitu adanya kesatuan dalam seluruh kosmos,
ditinggalkan, dan sebagai akibatnya terdapat adanya dua garis perkembangan, yaitu: (a) yang
menekankan pentingnya kejasmanian, yaitu teori-teori konstitusional, dan (b) yang menekankan
pentingnya segi kejiwaan, yaitu teori-teori temperament.Pada zaman Alexander Agung (359-323
SM) sebagai kaisar Romawi dari Macedonia bidang filsafat tetap berkembang, namun pada saat
itu tidak ada filsuf yang sungguh-sungguh besar kecuali Plotinus. Pada masa ini muncul beberapa
aliran:Sinisme, Menurut paham ini jagat raya ditentukan oleh kuasa-kuasa yang disebut Logos.
Oleh karena itu, segala kejadian berlangsung menurut ketetapan yang tidak dapat dihindari.
Aliran Sinisme merupakan pengembangan dari aliran Stoik. Stoik menyatakan penyangkalannya
adanya Ruh dan Materi aliran ini disebut juga dengan Monoisme dan menolak pandangan
Aristoteles dengan Dualismenya. Epikurime, segala-galanya terdiri atas atom-atom yang
senantiasa bergerak. Manusia akan bahagia jika mau mengakui susunan dunia ini dan tidak
boleh takut pada dewa-dewa. Setiap tindakan harus dipikirkan akan akibatnya. Aliran ini
merupakan pengembangan dari teori atom Democritus sebagai obat mujarab untuk
menghilangkan rasa takut pada takhayul. Neo Platonisme, paham yang ingin menghidupkan
kembali filsafat Plato. Tokohnya adalah Plotinus. Seluruh filsafatnya berkisar pada Allah sebagai
yang satu. Segala sesuatu berasal dari yang satu dan ingin kembali kepadanya.
C. SEJARAH PENGETAHUAN MANUSIA
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab dikatakan wallahualam,
artinya Allah yang lebih mengetahui atau wallahualam bissawab yang artinya Allah mengetahui
sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi
kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri
jawabannya.
A. Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah perkembangan manusia, yaitu tahap teologi
(tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif (tahap ilmu). Mitos termasuk tahap teologi
atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan
cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-
lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan
legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia
serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop
(ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai
ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan
bintangnya merupakan atap.
Tonggak sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales (624-546)
seorang astronom, pakar di bidang matematika dan teknik. Ia berpendapat bahwa bintang
mengeluarkan cahaya, bulan hanya memantulkan sinar matahari, dan lain-lain. Setelah itu
muncul tokoh-tokoh perubahan lainnya seperti Anaximander, Anaximenes, Herakleitos,
Pythagoras dan sebagainya.
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai
rasa ingin tahu akan tetapi tidak berkembang atau disebut idle curiousity
atau instinct. Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan
untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan,
melindungi diri dan berkembang biak.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari
segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari
keingintahuannya itu merupakan pengetahuan-nya. Pengetahuan manusia
selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga
tentang apa, bagaimana dan mengapa demikian.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang
diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan
memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan
pemenuhan kebutuhan hidupnya.
B. Saran
Hendaknya sebagai manusia kita selalu mengasah kemampuan berpikir
kita, mengoptimalkan kemampuan otak dan mencari ilmu pengetahuan
dengan dengan cara yang di redhai Allah sebagai wujud rasa syukur kita
kepada sang Khalik.
Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan Teknologi Terhadap Kehidupan Manusia
Dampak dari Kemajuan Ilmu Pengetahuan Teknologi (iptek) terhadap kehidupan manusia sekarang ini bisa digambarkan seperti kebutuhan prim...
Konversi Ukuran ( m, cm, kaki, inci )
Untuk konversi ukuran meter (m) atau centimeter (cm), ke atau dari feet (kaki) dan inch (inci) bisa dilakukan. Meskipun feet tersebut ...
Kesalahpahaman Tentang Teori Evolusi Manusia
1. Jika manusia berevolusi dari monyet, mengapa masih ada monyet? Atau mengapa monyet tersebut tidak berevolusi menjadi manusia? ...
hmmm.. oke disini saya mau memberikan pendapat tentang perkembangan alam pikiran manusia. menurut saya
perkembangan alam pikiran manusia itu sama seperti perkembangan pemikiran manusia dahulu dengan pemikiran
manusia modern. pemikiran manusia sekarang bisa dibilang sepeti pemikiran maju. pemikiran maju menurut saya
itu adalah hasil pemikiran seseorang yang berfikiran secara dinamis yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya,
agar seseorang tersebut tidak berjalan ditempat dan dapat melakukan hal-hal baru dari hasil pemikirannya yang
dapat memajukan kehidupan seseorang tesebut.
menurut artikel yang pernah saya baca , "manusia mempunyai hasrat / rasa ingin tahu yang sangat besar. dan banyak
diantaranya akan mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering
upaya itu tidak terjawab secara memuaskan".
dan pada dasarnya manusia memang mempunyai hasrat untuk memuaskan hasrat berfikirnya tersebut, bisa
dilakukan dengan cara bertanya atau mencari sebuah informasi untuk menjawab semua hal yang ada pada pikiran
manusia tersebut. perkembangan pemikiran manusia sendiri berlangsung sangat cepat. bisa dilihat dari kemajuan-
kemajuan teknologi sekarang ini. semua ini berawal dari pemikiran kecil seseorang untuk melakukan hal untuk
membuat sebuah sesuatu yang akan membantu memudahkan dirinya untuk melakukan aktifitas kesehariannuya
tersebut.
banyak pendapat yang mengatakan bahwa kita sebagai manusia memang harus selalu mengembangkan pemikiran
kita. menurut dosen pancasila saya mah " kalo hidup itu harus berinovasi ". memang jika kita tidak untuk berinovasi
dalam berfikir , kita bisa dibilang menjadi manusia yang tertinggal dalam hal pemikiran tersebut. karena banyak hal-
hal baru yang muncul atas pemikiran manusia itu sendiri. contoh nya banyak filsuf atau ilmuan yang mengutarakan
hasil pemikirannya tentang alam dunia ini.
dampak-dampak dari terlalu pesatnya perkembangan pemikiran seseorang pada zaman modern meliputi:
dampak positifnya adalah banyaknya pemikiran-pemikiran maju yang membuat manusia tersebut untuk
melakukan sesuatu / hal baru yang dapat juga meningkatkan perekonomian dirinya atau di lingkungannya.
dampak negatifnya adalah banyaknya pemikiran maju seseorang yang menjurus ke hal negatif , yang dapat
merugikan semua orang.
sekian yang dapat saya bagikan menurut pendapat saya, kurang lebinhnya bisa diutarakan menurut
pendapat kalian sendiri. thks. Bagaimana Perkembangan Alam Pikiran Manusia?
25 MAR
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara
mahkluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Mengapa disebut demikian? Karena manusia
diciptakan Tuhan lengkap dengan akal pikiran, berbeda dengan hewan yang Tuhan
ciptakan tanpa memiliki akal. Maka dari itu, manusia memiliki anugerah yang luar
biasa hebatnya dari sang pencipta. Manusia dapat berpikir, manusia dapat bertanya,
manusia memiliki rasa keingintahuan, manusia dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk, manusia selalu berpikir bagaimana cara untuk mendapatkan
jawaban dari apa yang dipikirkan dan dipertanyakannya mengenai berbagai hal yang
ada di kehidupan ini.
Sejak seorang bayi lahir, bayi tersebut sudah memiliki akal pikiran. Seiring
berjalannya waktu, bayi tersebut tumbuh menjadi balita. Pada masa balita ini alam
pikiran sedikit demi sedikit mulai berkembang. Peran lingkungan terutama orang tua
sangat berpengaruh. Orang tua mulai mengajarkan bagaimana cara memegang benda,
bagaimana cara berjalan, bagaimana cara berbicara, dan sebagainya. Dari ajaran-
ajaran tersebut, sang anak mulai mengembangkan pikirannya dan sedikit demi sedikit
mulai memiliki rasa keingintahuan. Awalnya mereka akan merangkak terlebih dahulu,
kemudian karena mendapatkan cara berjalan dari orang tuanya, maka anak tersebut
perlahan-lahan akan berusaha mengangkat badannya, belajar menyeimbangkan
tubuhnya, dari sinilah pikirannya mulai berkembang, seperti misalnya jika ingin
berdiri, si anak akan mendekati meja atau kursi sebagai pegangan, kemudia perlahan-
lahan akan berjalan dengan tubuh yang seimbang. Kemudian ketika sudah melewati
masa balita dan memasuki masa anak-anak, pikirannya akan semakin berkembang,
rasa keingintahuannya semakin tinggi, karena tantangan di sekitarnya akan semakin
meningkat. Usia anak-anak ini biasanya mereka sudah masuk ke dalam lingkungan
yang sedikit lebih luas, tidak hanya orang tua atau keluarga, tetapi juga lingkungan di
luar keluarganya. Masa anak-anak sudah mulai memasuki dunia pendidikan di sekolah,
dimulai dari tingkat play group, kemudian TK, dan dilanjutkan dengan tingkat SD.
Pada awal play group dan TK, anak-anak mulai diajarkan bagaimana cara mengeja,
membaca, dan menulis. Pada masa ini anak-anak mulai menunjukkan rasa
keingintahuannya yang sangat tinggi. Apa yang mereka lihat, kemudian mereka
pikirkan, kemudian mereka bertanya untuk mendapatkan jawabannya. Bahkan
pertanyaan akan berlangsung terus menerus, hingga pada akhirnya mereka mencapai
masa remaja dan dewasa. Pada masa ini, alam pikiran manusia sudah sangat
berkembang, sudah mulai berpikir kritis, berpikir mengenai segala hal.
Manusia selalu memiliki rasa ingin tahu. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya
tersebut, manusia mencari berbagai informasi yang ada, atau berdiskusi dengan
manusia lainnya. Alam pikiran manusia berkembang sebenarnya juga karena ulah
manusia sendiri. Maksudnya, manusia pasti akan selalu mengeluh atau komplain
terhadap apa yang menurutnya tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Karena itulah
pikiran manusia berkembang selama kehidupannya. Diasah terus menerus, berusaha
dengan keras mencari hal-hal baru, membuat suatu percobaan, belajar dari
pengalaman-pengalaman manusia lain, hal-hal itu lah yang bisa membuat pikiran kita
terbuka, dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dapat
mencetuskan ide-ide baru, dapat memecahkan masalah, dan juga dapat memikirkan
berbagai hal sehingga pikiran kita sudah pasti dapat dikatakan berkembang.
Dari penjelasan-penjelasan saya, saya dapat menyimpulkan bahwa manusia
terlahir ke dunia ini dengan memiliki kodrat untuk mengetahui segala aspek yang
dilihat dan dirasakan dalam kehidupan. Manusia juga pasti selalu memiliki rasa tidak
puas, karena manusia selalu memiliki pikiran-pikiran baru dan terus mencoba
mengembangkan pikiran-pikiran tersebut, terhitung dari sejak lahir hingga akhir hayat
manusia.
2.perkembangan alam pikir manusia 2011Presentation Transcript
1. ILMU PENGETAHUAN- LAHIR KARENA- TUMBUH AKTIVITAS-
BERKEMBANG MANUSIA HOMOSAPIEN SELALU BERFIKIR DAN
MENGGUNAKAN PENALARAN PENEMUAN API UNTUK APA ?
2. Rasa ingin tahu (quriousity) dan naluri(insting) pada benda mati dan
makhluk hidup CURIOUSITY INSTING JENIS RASA INGIN NALURI
TAHU MANUSIA Selalu Selalu berkembang berkembang HEWAN Tidak
/sedikit Tidak / sedikit sekali sekali berkembang berkembangTUMBUHAN
Tidak punya Tidak punya
3. PROSES ADAPTASI ALAMI DIKENDALIKAN OLEH : - FAAL HORMON
- SUSUNAN SARAFPERKEMBANGAN ONTOGENETIK :SIGOT EMBRIO
JANIN BAYI DEWASA FASE 1 FASE 2 BLASTULASI TUBULASI
GASTRULASI FLEKSI NERULASI TORSI
4. Secara Filogenetik manusia berkembang dariPuak Primata Arboreal
Konsekuensi Kehidupan perkembangan ARBOREAL tubuh yang unik1.
Otak Besar berkembang baik2. Sudut Wajah Tumpul3. Wajah menghadap
ke depan
Fungsi koordinasi otak terhadap mobilitas meningkat HOMO ERECTUS
muncul dan berkembang Fungsi pengamatan efektif Tangan dapat
bergerak bebas5. SIKAP TEGAK mendukung perkembangantubuh dan
alam fikirannya
6. GorillaAustralopithecus PithecanthropusNeanderthalCro Magnon
7. AustralopithecusPithecanthropusNeanderthal
8. Cro MagnonSimpanse
9. ANALISIS KAPASITAS OTAK SPECIES MANUSIA VOLUME
OTAKAustralopithecinesafricanus 600 ccPithecanthropus 775 – 900
ccerectusSinanthropus 850 – 1300 ccpekinensisNeanderthal 1350 cc
10. NEANDERTHAL
11. SEJARAH PERKEMBANGAN MANUSIA TAHUN AFRIKA ASIA
EROPAYANG LALU Memakai API Manusia sekarang (Homosapien)1 Juta
Manusia Purba Homo Erectus Alat Batu Manusia Kera Kekar (Australo
Africanus)2 Juta manusiakera purba
12. • Pada hewan SUB PRIMAT fungsi otak besar terpusat pada
pengendalian INDRA CIUM dan INDRA CECAP LOBUS OLFACTORIUS
membesar Fungsi Koordinasi Mobilitas dan Fungsi Mental Terlihat saling
bersisian di dalam OTAK BESAR
13. PERKEMBANGANPENGETAHUAN MANUSIA • Mesir Kuno Berusaha
• Mesopotamia Mengatasi • Babylonia Bencana MITOS EMPIRI
Hippocrates : cairan vital Pandangan Manusia di dalam darah manusia
tentang darah berdasar terdiri atas : rekaman Inhotep pada - Darah
Papirus (4.000 tahun) - Palegma - Empedu hitam dan kuning
Mendorong manusia ke adalah OBSERVASI EMPIRI Sumber ilmu 14.
HIPPOCRATES• Penyakit timbul sebab alami• Alam dapat menormalkan
cairan vital• Selama sakit terjadi saat kritis• Keberhasilan penyembuhan
oleh dokter tergantung pada faktor alami penderita(Hal ini sampai 1500
tahun)ARISTOTELES DAN GALEN
15. I. TAHAP Hubungan EMPIRI antar gejala alam EMPIRI Konsep
Geosentris Usaha menarikII. TAHAP TEORITIS penalaran rangkaian
gejala alamIPA SISTEMATIK Kosep Helio Sentris
16. PENALARAN DEDUKTIF• Zaman Yunani & Romawi• Satu-satunya
Metode Efektif• AristotelesContoh :- Semua mamalia menyusui anaknya-
Kera adalah mamalia- Kera menyusuia anaknyaPENALARAN INDUKTIF
Sejak timbulnya gerakan RENAISSANCE Awal abad 17 F. Bacon
17. Contoh :1. Besi memuai karena panas2. Tembaga memuai karena
panas3. Timah memuai karena panas4. Seng memuai karena panas5.
Kuningan memuai karena panas GENERALISASI Semua logam memuai
karena panas PENALARAN INDUKTIF - DEDUKTIF- Metode Induktif
(Francis Balon) Metode Beranting Induktif Deduktif- Metode Deduktif
(Aristoteles) Merupakan Esensi Metode IPA
18. METODE IPA• Edward Jenner pada tahun 1796 menemukan vaksin
cacar.• Louis Pasteur pada tahun 11879 menemukan vaksin Kolera
Ayam.PROSES BERFIKIRNYA1. Menghayati masalah2. Membandingkan
pengamatan dan pengalaman.3. Hipotesa dan prediksi4. Eksperimen5.
Keputusan/ Kesimpulan/ Saran
19. Pemerah – pemerah susu bebas dari serangan wabahcacar karena
pernah menderita penyakit cacar. Kesembuhan seseorang dari penyakit
cacar menyebabkan timbulnya kekebalan terhadap wabah cacar.Orang
sehat yang ditulari kuman cacar dan kemudiansembuh akan memperoleh
kekebalan terhadap wabahcacar.
20. Jenner mendemonstrasikan metode ilmiah(scientific method) dengan
pendekatanDeducto – Hypothetico Verificative Penalaran Postulat &
Deduktif Hipotesis Penalaran Induktif Prediksi Dasar Pengujian Hipotesis
(Verifikasi)
21. PENDEKATAN DEDUCTO HIPOTHETICO VERIFICATIVE CIRI IPA
MODERN IPA KLASIK berkembang sejak zaman ARISTOTELES bersifat
DESKRIPTIFPANDANGAN PARA AHLI BIOLOGISemula makhluk hidup
Perkembangandipandang sebagai makhluk FISIKA dan KIMIAunik, penuh
misteri dan pandangannyabebas pengaruh HUKUM berubahALAM
22. Perkembangan Kimia• Paracelcus (1493-1541) : proses biologi pada
hakekatnya adalah serangkaian proses kimia.• John Mayo (1668) :
eksperimennya menunjukkan kesamaan antara proses pembakaran dan
respirasi.• Lavoisier (1768) : pembakaran dan respirasi membutuhkan
oksigen (O2).• J.B. von Hemont : dari hasil eksperimen yakin bahwa
perubahan di dalam tubuh dapat diterangkan dengan konsep kimia.
1/15/2013 22
23. PERKEMBANGAN FISIKA DAN KIMIAISAAC NEWTON(1642 – 1727)
Selama bergerak massa benda konstanDiilhami hukum konservasi
(Konsep KonservasiENERGI LOVOISIER zat)MAX RUBNER
HukumDiilhami TERMODINAMIKA juga berlaku pada makhluk hidup
(EksperimennyaROBERT BOYLE pada tahun 1892)(1627 – 1691)YOSEP
BLACK(1727 – 1799)LAVOISIER(1743 – 1794)
24. PUSTAKAHudiyono, Sumi. (2006). Alam Pikiran Manusia dan
Perkembangannnya. Makalah pada Pelatihan Nasional Dosen IAD, Dirjen
Dikti Depdiknas di Padang, 11 – 13 September 2001Soeparmo, H.A.
Redjani, Djajadi, Darmadi, Widaningsih. (1984). Wawasan Ilmu
Pengetahuan Alam dan Teknologi. Penerbit Koperasi Mahasiswa
Universitas Airlangga, Surabaya.
25. - NMD – (dari slideshare)